perancangan dan implementasi privite cloud computing menggunakan eucalyptus-ubuntu enterpries...

Upload: lulus-rizqyono-subroto

Post on 09-Oct-2015

124 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Perancangan dan Implementasi Private Cloud Computing Menggunakan

    Eucalyptus - Ubuntu Enterprise Cloud

    Ibnu Yahya Sumantri1, Henry Rossi Andrian, S.T., M.T.

    2, Robbi Hendriyanto, ST.

    3

    Program Studi Teknik Komputer

    Politeknik Telkom

    Bandung

    2010

    Jl. Telekomunikasi No.1 Dayeuhkolot Bandung 40257

    ABSTRAK

    Private Cloud Computing merupakan pemodelan cloud computing yang memberikan lingkup yang

    lebih kecil untuk dapat memberikan layanan kepada pengguna tertentu. Dengan menggunakan Ubuntu

    Enterprise Cloud (UEC), Cloud Computing yang bersifat private ini dapat dibangun dengan mudah dan

    gratis. UEC dapat menggunakan beberapa metode instalasi yang disesuaikan dengan topologi yang telah

    disarankan. UEC yang didukung Eucalyptus, memiliki fitur diantaranya Image Management, Instance

    Management, Storage Management, Network Management, dan juga Security.

    Eucalyptus mengimplementasikan model layanan Infrastruktur as a Service atau IaaS. Jadi,

    eucalyptus ini memberikan layanan berupa infrastruktur yang salah satunya adalah sistem operasi. Untuk

    mengakses private cloud ini adalah dengan menggunakan Secure Shell (SSH) sebagai jalur akses kepada

    layanan cloud yang diberikan. Layanan yang diberikan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan,

    sebagai contoh adalah web server.

    Kata kunci : Private Cloud, Eucalyptus, Ubuntu Enterprise Cloud

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Fungsi internet yang pada awalnya hanya

    sebagai media pengirim data dan informasi, saat

    ini mengalami perluasan menjadi semakin

    berkembang mengikuti bidangnya masing-masing.

    Sebagai contoh internet digunakan untuk

    mengelola data pribadi dan juga pekerjaan penting

    seperti pekerjaan kantor. Dengan demikian internet

    diharapkan dapat memberikan layanan berupa

    kemudahan serta kenyamanan dalam melakukan

    kegiatan sehari-hari. Perpaduan permasalahan

    tersebutlah yang kemudian mengarah kepada suatu

    teknologi, yaitu komputasi berbasis internet.

    Dalam perkembangannya, teknologi komputasi

    berbasis internet lebih diarahkan kepada proses

    pengaplikasian sistem yang mudah dan tidak

    memerlukan banyak waktu atau tenaga. Teknologi

    yang sudah ada hingga saat ini masih terbatasi oleh

    ruang, yang tentunya akan memerlukan banyak

    waktu dan tenaga.

    Contoh di bidang pendidikan adalah instansi

    pada perguruan tinggi. Kebutuhan pengolahan data

    yang ada sangat tinggi. Data-data tersebut

    merupakan data yang diolah oleh berbagai divisi

    dalam instansi tersebut. Data yang diolah dan

    disimpan pada sistem tersebut semakin lama akan

    semakin bertambah, sehingga memerlukan tempat

    penyimpanan atau storage yang besar pula.

    Penambahan kapasitas ini juga mengakibatkan

    pekerjaan dan biaya pemeliharaan serta perawatan

    perangkat kerasnya menjadi bertambah. Bandwidth

    yang diperlukan untuk proses ini pun tidak sedikit.

    Oleh karena itu, cloud computing ditunjuk sebagai

    teknologi yang dapat mengatasi masalah tersebut.

    Teknologi ini menggabungkan prinsip dasar

    ekonomi dan peletakan sumber daya komputasi.

    Sesuai dengan karakteristiknya yaitu virtualisasi

    sumber daya komputasi dan penyewaan berbasis

    pengguna.

    DASAR TEORI Definisi Cloud Computing

    Istilah cloud telah digunakan dalam

    perkembangan dunia Internet, karena Internet bisa

    digambarkan sebagai sebuah awan besar.

    Penggunaan istilah ini awalnya digunakan untuk

    gambaran umum sebuah jaringan besar/backbone

    yang berupa awan, yang sebenarnya berisi

    sekumpulan komputer yang saling terhubung.

    Konsep ini dikenalkan pada awal 1961, ketika

    Profesor John McCarthy menyatakan bahwa

    teknologi komputer time-sharing mungkin akan berkembang di masa depan, dimana kemampuan

    komputasi dan aplikasi spesifik mungkin dapat

    dijual melalui model bisnis berdasarkan tipe

    utilitas. Baru pada sekitar tahun 2008 awal teknologi ini muncul kembali dan masih banyak

    perbedaan pendapat serta pemahaman mengenai

    cloud computing. Semua menjadi sangat jelas saat

    ini sehingga memaksa para profesional TI untuk

  • dapat beradaptasi dengan cepat dalam

    mengimplementasikan cloud computing.

    Cloud computing sendiri adalah sebuah model

    komputasi, dimana sumber daya seperti daya

    komputasi, penyimpanan, jaringan dan perangkat

    lunak disediakan sebagai layanan di internet [10].

    Cloud computing juga dapat dikatakan sebuah

    mekanisme yang memungkinkan pengguna menyewa sumber daya teknologi informasi melalui internet dan memanfaatkan dan membayar

    sesuai dengan layanan yang digunakan saja.

    Dengan konsep ini, maka semakin banyak orang

    yang bisa memiliki akses dan memanfaatkan

    sumber daya tersebut, tanpa harus melakukan

    investasi besar-besaran.

    Model Cloud Berdasarkan Infrastruktur Ada beberapa model penyebaran dari cloud

    computing yang dapat diterima oleh para

    stakeholder saat ini dan diakui oleh National

    Institute of Standards and Technology (NIST) [4] :

    1. Public Cloud Public cloud merupakan sebuah model

    layanan cloud yang disediakan oleh provider

    dan ditujukan untuk layanan public/masal.

    Mekanisme public cloud adalah sebuah utilitas

    berbasis bayar yang disesuaikan dengan

    penggunaan. Resource dari cloud ini dihosting

    di tempat penyedia layanan, mulai dari aplikasi

    hingga media penyimpanan/storage. Contoh

    dari public cloud yang populer adalah Amazon

    AWS (EC2, S3 dll), Rackspace Cloud Suite,

    dan Microsofts Azure Service Platform. 2. Private Cloud

    Private cloud dibangun, dioperasikan, dan

    dikelola oleh sebuah organisasi untuk

    perusahaan penggunaan/keperluan internal

    untuk mendukung operasi bisnisnya secara

    eksklusif. Mulai dari masyarakat umum,

    perusahaan swasta, hingga organisasi

    pemerintah di seluruh dunia yang mengadopsi

    model ini untuk mengeksploitasi manfaat cloud

    seperti fleksibilitas, pengurangan biaya,

    kecepatan dan sebagainya.

    3. Community Cloud Community cloud terbagi menjadi beberapa

    organisasi dan mendukung komunitas tertentu

    yang telah berbagi kepentingan misalnya misi,

    persyaratan keamanan, kebijakan, dan

    pertimbangan. Community cloud dikelola oleh

    sebuah organisasi atau pihak ketiga dan

    mungkin oleh anggota aktif. Salah satu contoh

    dari Community Cloud adalah OpenCirrus,

    yang dibentuk oleh HP, Intel, Yahoo, dan

    lainnya.

    4. Hybrid Cloud Hybrid cloud merupakan infrastruktur yang

    terdiri dari dua atau lebih cloud (private,

    community, atau public). Jadi, Hybrid cloud

    adalah infrastruktur cloud berupa gabungan

    dari beberapa cloud yang ada.

    Model Cloud Berdasarkan Jenis Layanan Layanan ini secara umum dibagi menjadi tiga

    kategori menurut definisi NIST [4].

    1. Infrastructure as a Service (IaaS) Sistem memberikan layanan kepada

    konsumen berupa Aplikasi yang dapat diakses

    dari berbagai perangkat klien. Konsumen bisa

    menggunakan thin client, atau web browser

    sebagai interface/antarmukanya.

    Seperti Amazon Web Services (AWS)

    menyediakan virtual server dengan alamat IP

    yang unik dan blok penyimpanan sesuai

    permintaan. Pelanggan mendapatkan manfaat

    dari sebuah API dimana mereka dapat

    mengontrol server mereka. Karena pelanggan

    membayar sejumlah pelayanan yang mereka

    gunakan, seperti halnya membayar listrik atau

    air, dan layanan ini juga disebut utilitas

    komputasi.

    2. Platform as a Service (PaaS) Sistem PaaS mengijinkan pengguna

    menggunakan aplikasi dan bahasa

    pemrograman yang disediakan oleh sistem

    serta menyimpan data-data di dalam sistem

    cloud computing, tentunya dengan

    menggunakan API provider. Google Apps

    merupakan salah satu yang paling terkenal

    sebagai penyedia PaaS.

    3. Software as a Service (SaaS) SaaS merupakan perangkat lunak yang

    berbentuk layanan/service. Dalam hal ini

    provider memungkinkan pelanggan hanya

    untuk menggunakan aplikasi tersebut (aplikasi

    yang disewa). Perangkat lunak ini berinteraksi

    dengan user melalui user interface. Aplikasi ini

    dapat berupa email berbasis web, aplikasi

    seperti Twitter atau Last.fm.

    Ubuntu Enterprise Cloud (UEC) Ubuntu merupakan salah satu distribusi sistem

    operasi berbasis linux yang dikembangkan dari

    linux Debian. Ubuntu server memiliki kelebihan

    yang tidak dimiliki oleh distribusi linux lainnya,

    yaitu meluncurnya versi terbaru ubuntu setiap

    enam bulan sekali yang disertai paket-paket

    aplikasi terkini juga penggunaan kernel linux

    terbaru. Sistem operasi Ubuntu Server dapat

    dipasang pada beberapa tipe arsitektur komputer

    diantaranya Intel X86, AMD64, ARM, SPARC,

    PowerPC, Itanium64 bahkan pada Playstation3 [8].

    Ubuntu Server 10.04 alias Lucid Lynx yang

    merupakan distribusi ubuntu dengan fitur

    terintegrasi Ubuntu Enterprise Cloud (UEC).

    Ubuntu versi UEC ini meningkatkan stabilitas

    pada kemampuan server cloud, baik cloud dengan

    jaringan Amazon atau cloud yang dengan jaringan

  • mandiri. Eucalyptus sebagai pendukung cloud ini

    juga ikut ditingkatkan.

    Eucalyptus Elastic Utility Computing Architecture for

    Linking Your Programs To Useful Systems atau

    Eucalyptus adalah sebuah perangkat lunak

    dibawah General Public License (GPL) yang

    berbasis open source yang mendukung

    perkembangan cloud computing baik private

    maupun public cloud. Eucalyptus juga

    menyertakan sistem Amazon Web Services API

    (EC2, S3, EBS) dan dukungan untuk menggunakan

    Xen dan KVM (Konqueror Virtual Machine)

    server. Eucalyptus mengimplementasikan model

    layanan Infrastruktur as a Service atau IaaS.

    Eucalyptus sendiri memiliki beberapa komponen

    utama diantaranya [10]:

    a. Node Controller (NC) b. Cluster Controller (CC) c. Walrus Storage Controller (WS3) d. Storage Controller (SC) e. Cloud Controller (CLC)

    Gambar 2. 1 Arsitektur Eucalyptus [9]

    Virtualisasi

    Hal yang paling penting dibalik cloud

    computing adalah skalabilitas, dan teknologi yang

    memungkinkan untuk menerapkannya adalah

    virtualization/virtualisasi. Virtualisasi, dalam arti

    luas adalah emulasi dari satu atau lebih

    workstation/server dalam satu komputer fisik

    tunggal. Sederhananya, virtualisasi adalah emulasi

    dari hardware di dalam sebuah perangkat

    lunak. Hal ini memungkinkan satu komputer untuk

    mengambil peran beberapa komputer.

    Ada empat tujuan utama penggunaan

    virtualisasi yang menjadi nilai tambah untuk

    sebuah organisasi[11]:

    1. Meningkatnya penggunaan sumber daya perangkat keras.

    2. Mengurangi biaya manajemen dan sumber daya.

    3. Meningkatkan fleksibilitas bisnis. 4. Peningkatan keamanan dan mengurangi

    downtime.

    Jenis Virtualisasi Banyak sekali jenis dari teknologi virtualisasi

    yang telah diperkenalkan dalam dunia

    komputerisasi dan disesuaikan dengan kemampuan

    serta kebutuhannya. Secara umum ada dua jenis

    virtualisasi yang berhubungan dengan sistem

    cloud, yaitu full virtualization dan

    paravirtualization.

    1. Full Virtualization 2. Paravirtualization

    PERANCANGAN DAN ANALISA

    Kebutuhan Sistem Implementasi private cloud computing pada

    Proyek Akhir ini menggunakan sistem operasi

    Ubuntu 11.04 Server versi UEC serta perangkat

    lunak Eucalyptus. Ada beberapa komponen yang

    perlu diperhatikan untuk kebutuhan perangkat

    kerasnya.

    1) Front End Secara keseluruhan Front End meliputi

    bagian-bagian berikut, diantaranya adalah

    :

    a) Cloud Controller (CLC) b) Cluster Controller (CC) c) Walrus (S3-Simple Storage Solution) d) Storage Controller (SC)

    2) Node Pada bagian Node hanya terdiri dari Node

    Controller (NC).

    Seluruh komponen eucalyptus tersebut

    dikonfigurasi sesuai dengan kelompok yang telah

    ditetapkan. Konfigurasi komponen-komponen

    tersebut sesuai dengan desain sistem yang akan

    dikerjakan seperti pada gambar 3.1.

  • SERVER 2

    SERVER 1

    CLIENT CLIENT Gambar 3. 1 Desain Sistem

    Gambar 3.1 merupakan kebutuhan sistem

    untuk implementasi cloud menggunakan

    eucalyptus. Uji pengimplementasian dengan

    menggunakan tiga buah komputer, diantaranya

    adalah dua buah komputer server dan satu buah

    komputer client. Server 1 sebagai front end dan

    server 2 sebagai Node Controller. Dengan

    demikian sistem ini menerapkan Two Physical

    Systems Topologies, yaitu topologi yang

    menggunakan minimal dua buah mesin

    fisik/komputer. Sistem operasi yang digunakan

    adalah Ubuntu Server 11.04 versi UEC sebagai

    sistem operasi server 1 dan server 2. Komputer

    client menggunakan Ubuntu Desktop 11.04

    sebagai sistem operasinya.

    Kebutuhan Perangkat Keras Kebutuhan perangkat keras untuk implementasi

    cloud computing menggunakan eucalyptus

    memiliki spesifikasi sebagai berikut.

    Tabel 3. 1 Kebutuhan hardware [10]

    Analisis dan Pengujian Tahap pengujian dilakukan untuk mendapatkan

    hasil yang layak terhadap penelitian yang telah

    dibuat secara keseluruhan. Dengan demikian akan

    diketahui tingkat keberhasilan dari sistem yang

    telah dibuat. Dalam uji coba ini dibutuhkan tiga

    buah komputer, yang akan digunakan sebagai

    server, dan yang lain digunakan sebagai node dan

    client.

    Pengujian dilakukan dengan mengakses server

    melalui client. Pengaksesan dilakukan

    menggunakan web browser dan disarankan untuk

    menggunakan Mozilla Firefox. Penggunaan

    browser Mozilla firefox dikarenakan firefox

    memiliki plugin yang dapat digunakan untuk

    memudahkan konfigurasi pada eucalyptus. Web

    browser akan digunakan untuk melakukan login

    hingga menjalankan image yang disediakan oleh

    cloud server. Kemudian pengujian terhadap

    layanan storage yang akan diberikan kepada client.

    Pengujian storage berupa penyimpanan data

    hingga percobaan instalasi aplikasi ke storage

    tersebut. Selain itu juga dilakukan analisis

    terhadap performansi bandwidth/throughput .

    Pengamatan terhadap besarnya bandwidth aktual

    untuk sistem ini dilakukan pada bagian front end

    sisi client. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

    tingkat kebutuhan bandwidth yang diperlukan oleh

    satu buah client yang mengakses sistem ini.

    Selanjutnya adalah analisis terhadap delay saat

    client mengakses sistem ini.

    Pengujian

    Pengujian terhadap sistem yang telah

    dikerjakan yaitu dengan mengakses server melalui

    web browser dan terminal pada client

    menggunakan sistem operasi ubuntu desktop.

    Sebelum user lain dapat menggunakan seluruh

    fasilitas yang ada, admin sebagai user tertinggi

    harus mempersiapkan segala kebutuhan yang akan

    digunakan nantinya. Admin perlu mempersiapkan

    yang diantaranya adalah image, storage, dan juga

    konfigurasi ketersediaan service/layanan yang

    akan diberikan.

    1. Registrasi User Baru

    Sebelum dapat mengakses dan

    menggunakan fasilitas yang ada pada private

    cloud ini user/client diwajibkan untuk

    melakukan registrasi, yaitu dengan mengakses

    alamat IP dari front end

    https://192.168.10.121:8443 melalui web

    browser. Cara melakukan registrasi yaitu

    dengan klik tombol Apply kemudian isi form yang telah disediakan. Account yang telah

    dibuat oleh user tidak bisa langsung dapat

    digunakan, melainkan harus menunggu

    konfirmasi dari admin.

    Hardware Server 1 Server 2 Client 1

    Minimum Suggested Minimum Suggested Minimum Suggested

    CPU 1 Ghz 2 X 2 Ghz VT

    extensions

    VT,

    64Bit,

    Multicore

    VT

    extensions

    VT,

    64Bit,

    Multicore

    Memory 1 GiB 2 GiB 1 GiB 4 GiB 1 GiB 2 GiB

    Disk 5400rpm

    IDE

    7200rpm

    SATA

    5400rpm

    IDE

    7200rpm

    SATA or

    SCSI

    5400rpm

    IDE

    7200rpm

    SATA or

    SCSI

    Disk Space 40 GiB 200 GiB 40 GiB 100 GiB 40 GiB 100 GiB

    Networking 100 Mbps 1000

    Mbps

    100 Mbps 1000

    Mbps

    100 Mbps 1000

    Mbps

  • Gambar 4.1 Registrasi User Account

    Registrasi telah dilakukan dan menunggu

    konfirmasi dari admin untuk mengaktifkan

    akun tersebut.

    Gambar 4.2 Registrasi Selesai

    2. Manajemen Users Admin dapat menentukan account mana

    saja yang diterima atau tidak, karena registrasi

    yang dilakukan client harus menunggu

    persetujuan dari admin.

    Gambar 4.3 User Management

    Untuk menerima akun yang telah melakukan

    registrasi yaitu dengan klik Approve pada

    kolom Actions. Akan tetapi cara ini

    membutuhkan konfirmasi dari pemilik akun

    yang bersangkutan, yaitu melalui email yang

    telah dituliskan pada form saat melakukan

    registrasi. Konfirmasi dapat dilakukan tanpa

    perlu membuka email, yaitu dengan cara klik

    Edit pada kolom Actions. Maka akan muncul

    tampilan seperti pada gambar, kemudian beri

    tanda cek pada Skip email confirmation kemudian klik tombol Update Record.

    Gambar 4.4 Approve Account

    Selain user dapat melakukan registrasi

    secara langsung, untuk menambahkan akun

    dapat dilakukan oleh admin. Dengan klik Add user pada tab Users kemudian akan muncul halaman seperti gambar. Setelah lengkap diisi

    kemudian klik Add user.

    Gambar 4.5 Add User dari admin

    Admin juga dapat dapat menonaktifkan akun

    yang sudah ada, yaitu dengan klik Delete pada

    kolom Actions.

    3. Membuat Keypairs Pembuatan keypair ini menggunakan add-

    ons mozila firefox yaitu hybridfox. Hybridfox

    akan menampilkan konfigurasi apa saja yang

    dapat dilakukan oleh user, sesuai dengan

    credential dari masing-masing account. Telah

    dibahas sebelumnya ada beberapa cara untuk

    menginstansisasi sebuah image di UEC :

    a. Menggunakan Command Line

  • b. Menggunakan management tools seperti Landscape

    c. Menggunakan hybridfox yang merupakan addons dari Mozila Firefox.

    Pada pembuatan sistem private cloud ini,

    manajemen terhadap cloud menggunakan

    hybridfox dengan dibantu konfigurasi dari

    command line. Sebelum menggunakan

    hybridfox pastikan bahwa hybridfox telah

    terinstal pada addons mozila firefox. Untuk

    mendapatkan hybridfox, dapat di unduh dari

    link

    http://code.google.com/p/hybridfox/downloads/

    list.

    Langkah pertama untuk memulai hybridfox

    yaitu dengan menjalankan mozila firefox

    kemudian masuk pada menu tools. Kemudian

    instances yang akan dibuat atau yang telah ada

    akan secara automatis termonitor sesuai dengan

    credentials yang telah diberikan kepada

    masing-masing user. Langkah yang perlu

    dilakukan adalah :

    a. Membuat Regions Klik pada tombol Regions kemudian isi Region Name dengan apa saja. Dan untuk Endpoint URL isi dengan http://:8773/services/Eucalyptus.

    Kemudian klik tombol Add dan Close. b. Membuat Credentials

    Buka tab baru dan akses https://:8443. Buka tab Credentials dan klik Show keys pada Query interface credentials.

    Gambar 4.6 Download Credential

    Kemudian klik pada tombol Credentials, isi Account Name dengan apa saja, AWS Access Key dengan Query ID dan AWS Secret Key dengan Secret Key. Klik Add kemudian Close.

    c. Setelah langkah diatas maka hybridfox akan mendeteksi apa saja yang telah

    dikonfigurasi kepada cloud yang telah

    didaftarkan. Mulai dari ketersediaan Image,

    status Instances, Elastic IPs, Snapshot,

    Security Groups dan lainnya.

    Pembuatan keypair dapat dilakukan dengan

    klik pada tab Keypairs, pilih icon Create a new keypairs. Berikan nama pada keypair yang baru dibuat, kemudian pilih lokasi untuk

    menyimpan file keypair tersebut. Keypair ini

    digunakan untuk melakukan koneksi SSH.

    Gambar 4.7 Key Pair

    4. Membuat Security Groups Klik pada tab Security Groups, pilih grup

    yang telah ada atau membuat baru dengan klik

    icon Create Groups dan berikan nama grup tersebut. Selanjutnya pindah ke bagian Group Permisions dan tambahkan group rules sesuai dengan kebutuhan untuk akses cloud nantinya.

    Secara umum port yang diakses adalah

    SSH/RDP, jadi kedua port ini harus ada.

    Gambar 4.8 Security Groups

    5. Menjalankan Image Untuk menjalankan image dari hybridfox

    perlu dipastikan bahwa image telah tersedia

    dalam daftar pada tab Images seperti gambar 4.32.

    Gambar 4.9 Image List in Hybridfox

  • Gambar 4.10 Menjalankan Instance dari sebuah

    Image

    Gambar 4.11 Instance dengan Status Running

    Gambar 4.12 Informasi Detail Instance

    Selanjutnya klik kanan pada image storage

    yang dipilih (kode emi-xxxxx), pilih Launch Image.

    Gambar 4.13 Connect to Instance

    Setelah status instance menjadi running, klik kanan pada instance lalu pilih Show Console Output untuk melihat proses dari instance.

    Gambar 4.14 Console Output

    Jika hasil dari Show Console Output seperti diatas, instance berjalan dengan baik.

    Klik OK dan lanjutkan dengan klik kanan pada instance, pilih Connect to Public DNS Name untuk me-remote instance. Atau dengan melalui terminal, kemudian ketikkan :

    Gambar 4.15 Autentikasi dari Host yang dituju

    Apabila koneksi SSH berhasil, maka akan

    muncul seperti gambar diatas. Kemudian

    lanjutkan dengan mengetik yes, dan sistem akan melanjutkan untuk login ke instance yang

    telah running.

    cd ~/.euca

    sudo ssh -i

    ubuntu@

  • Gambar 4.16 Remote Instance

    Gambar diatas adalah tampilan setelah

    user/client berhasil terkoneksi dengan instance

    yang telah dibuat. Sistem operasi yang

    ditampilkan merupakan pilihan user saat

    membuat/menjalankan instance. Sistem

    tersebut dapat digunakan sesuai kebutuhan

    user, misalnya sebagai server.

    Setelah instance dijalankan menggunakan

    salah satu bundle image atau paket yang

    disediakan, maka apabila dilihat perbedaan

    sebelum dan sesudah penggunaan adalah

    sebagai berikut.

    Gambar 4.17 Melihat Ketersediaan Paket Instance

    Gambar tersebut menunjukkan adanya

    pengurangan terhadap jumlah ketersediaan

    instance yang dapat dibentuk. Jumlah

    ketersediaan berkurang satu, karena instance

    yang dibuat sebelumnya menggunakan paket

    processor satu core.

    PENUTUP

    Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan analisis dari

    implementasi proyek akhir ini dapat diambil

    beberapa kesimpulan yaitu :

    1. Eucalyptus merupakan salah satu framework perangkat lunak berbasis Open

    Source yang mendukung perkembangan

    Cloud Computing baik private maupun

    public, dengan mengimplementasikan

    Infrastructure As Service atau IaaS.

    Infrastruktur yang dimaksud berupa sebuah

    sistem operasi yang diperuntukan dalam

    kebutuhan baik server jaringan maupun

    penggunaan user biasa.

    2. Sumber daya untuk kebutuhan hidup setiap instances secara minimal adalah satu core dari

    processor yang digunakan oleh server node

    controller. Jadi banyaknya instances

    tergantung dari banyaknya node controller dan

    jumlah core dari setiap node controller.

    Dengan demikian sebuah perangkat node dapat

    disediakan untuk beberapa pengguna sehingga

    mengurangi kebutuhan hardware yang dapat

    memakan ruangan.

    3. Private cloud yang dibangun menggunakan eucalyptus ubuntu enterprise cloud dapat

    digunakan sebagai ujicoba/study

    pengembangan sistem dengan perangkat yang

    terjangkau.

    Saran 1. Implementasi hendaknya menggunakan

    perangkat dan fasilitas yang sesuai dan

    mendukung.

    2. Penggunaan topologi harus sesuai dengan kemampuan perangkat dan kebutuhan

    pemakaian.

    3. Penelitian selanjutnya agar dapat dikembangkan kepada Virtual Private Cloud

    atau VPC dan penggunaan koneksi Virtual

    Private Network atau VPN serta penggunaan

    image yang dibuat sendiri baik dari sistem

    operasi linux maupun windows.

    4. Infrastruktur private cloud agar digunakan dan diuji coba sebagai server/satu kesatuan sebuah

    sistem seperti web server, database, mail

    server dan lain sebagainya.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Escalante, Armando.2010. Handbook of Cloud Computing, New York : Springer.

    [2] Khamidah, Nafiani Nur. Sulistianingsih, Neny. Paputungan, Irving Vitra. 2010.

    Wacana Cloud Computing di Universitas

    Islam Indonesia. Seminar Nasional Aplikasi

    Teknologi Informasi 2010 (SNATI 2010).

    Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

    [3] Rittinghouse, John W. Ransome, James F. 2010. Cloud Computing Implementation,

    Management, and Security. New York : CRC

    Press.

    [4] Sarna, David E.Y. 2010. Implementing and Developing Cloud Computing Applications.

    New York : CRC Press.

    [5] Velte, Anthony T.Velte, Toby J. Elsenpeter, Robert. 2010. Cloud Computing a Practical

    Approach, New York : McGraw-Hill.

  • [6] Buyya, Rajkumar. Broberg, James. Goscinski, Andrzej. 2011. Cloud Computing

    Principles and Paradigms. New Jersey : John

    Wiley & Sons, Inc.

    [7] Budianto,Aris. 2011. Pemanfaatan Eucalyptus (Sistem Cloud Computing

    Berbasis Open Source). Online. Tersedia :

    http://aris.staff.uns.ac.id/2011/03/19/pemanfa

    atan-eucalyptus-sistem-cloud-computing-

    berbasis-open-source, (05-05-2011).

    [8] Pradana, Harindra Wisnu. Sistem Operasi Ubuntu Server. Universitas Diponegoro,

    Semarang.

    [9] Nurmi, Daniel. Et al. Eucalyptus : A Technical Report on an Elastic Utility

    Computing ArchietctureLinking Your

    Programs to Useful Systems UCSB Computer

    Science Technical Report Number 2008-10.

    Computer Science DepartmentUniversity of

    California, Santa, California.

    [10] D, Johnson. Murari, Kiran. Raju, Murthy. RB, Suseendran. Girikumar, Yogesh.

    2010.Eucalyptus Beginner's Guide UEC Edition (Ubuntu Server 10.04 - Lucid Lynx).

    CSS Corp.

    [11] The Art of Service. Cloud Computing Specialist Certification Kit : Virtualization.

    Brisbane : The Art of Service.

    [12] 2010. Distributed Internet Traffic Generators dan QoS. Online. Tersedia :

    http://blog.unila.ac.id/ch4nnuxer/2010/01/22/

    distributed-internet-traffic-generators-dan-

    qos-part-2, (21 Juni 2011).

    [13] Antonopoulos , Nick. Gillam, Lee. 2010. Cloud Computing Principles, Systems and

    Applications. New York : Springer.

    [14] Stojanovi, Mirjana. Aimovi-Raspopovi, Vladanka. 2004. A Novel Approach for

    Providing Quality of Service in Multiservice

    IP Networks. University of Belgrade,

    Belgrade Serbia & Montenegro.