perancangan iot deteksi dini kebakaran dengan notifikasi
TRANSCRIPT
Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 18, No. 1, Agustus 2020, Pp. 105 - 120,
P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X, doi: http://dx.doi.org/10.25105/jetri.v18i1.#### (kode artikel)
Received ## Bulan 20##, revised ## Bulan 20##, accepted ## Bulan 20##
Perancangan IoT Deteksi Dini Kebakaran dengan
Notifikasi Panggilan Telepon dan Share Location
Haris Isyanto, Deni Almanda, Helmy Fahmiansyah
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jalan Cempaka Putih Tengah 27, Jakarta Pusat, 10510, Indonesia
E-mail: [email protected]
ABSTRACT
Fire disasters are one of the most frequent disasters happens in Jakarta. These fires mostly
occur in densely populated areas. The fire mostly caused by the exploded gas stove and an
electric short circuit. Many fire cases are realized by the people around when the fire has
expanded and struck part of the houses and buildings, and rarely can be detected early. Based
on this incident, we proposed the design of a fire early detection system, which can provide
notification on telephone calls and share locations to real-time smartphones through GPS and
using IoT. The designed system uses a fire sensor, smoke sensor, and temperature sensor. Also,
a GSM SIM 800L module serves as a notification for telephone calls an Ublok Neo 6M GPS
module, and an email as a link to share the location of the fire. Together with the Blynk
application serves as sensor monitoring and popup notifications on smartphones. The testing
results show that the success rate of the fire sensor is 90%, the smoke sensor is 91%, the
temperature sensor is 100%, and the response time for a telephone call is 90%.
Keywords: Fire, Telephone Call, GPS, IoT, Blynk Application
ABSTRAK
Bencana kebakaran merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Jakarta. Kebakaran
ini kebanyakan terjadi di kawasan padat penduduk. Hal ini rata – rata disebabkan oleh
kompor gas meledak dan korsleting listrik. Kebanyakan kasus kebakaran diketahui oleh orang
sekitar saat api sudah membesar dan menyambar sebagian bangunan rumah dan gedung,
namun jarang kasus kebakaran dapat dideteksi lebih awal. Berdasarkan kejadian tersebut,
maka dirancang sistem pendeteksi dini kebakaran, yang dapat memberikan notifikasi
panggilan telpon dan share location ke Smartphone real-time melalui GPS mengunakan IoT.
Perancangan sistem ini menggunakan sensor api, sensor asap dan sensor suhu. Selain itu
digunakan modul GSM SIM 800L yang memberikan layanan notifikasi pangilan telepon,
modul GPS Ublok Neo 6M dengan meggunakan email untuk share location terjadinya
kebakaran. Sedangkan aplikasi Blynk untuk memonitor sensor dan notifikasi yang muncul
pada smartphone. Dari hasil pengujian perancangan alat diperoleh tingkat keberhasilan
sensor api 90%, sensor asap 91 %, sensor suhu 100%, dan pengujian waktu respon panggilan
telepon 90%.
Kata kunci: Kebakaran, Panggilan Telepon, GPS, IoT, Aplikasi Blynk
Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 18, No. 1, Agustus 2020,
P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
2
1. Pendahuluan
Bencana kebakaran merupakan keadaan atau kondisi di mana bangunan pada
suatu tempat dilalap api. Hal ini mengakibatkan kerugian aset/harta dan tewasnya
korban jiwa di tempat-tempat seperti pabrik, gedung, pasar, perumahan, pom bensin
dan tempat lainnya. Berdasarkan data dunia tentang kecelakaan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3), tewasnya korban paling parah karena kebakaran pabrik terjadi
hampir di setiap negara di dunia dengan peringkat di bawah bencana alam seperti
bencana gempa bumi/tsunami [1].
Kebakaran akan menjadi ancaman bagi keselamatan manusia dan lingkungan.
Kemajuan perkembangan pembangunan yang semakin pesat, mengakibatkan resiko
terjadinya kebakaran semakin meningkat. Penduduknya semakin padat, pembangunan
gedung - gedung perkantoran, kawasan perumahan, apartemen, industri yang semakin
berkembang pesat sehingga menimbulkan kerawanan.
Adapun penyebab terjadinya kebakaran ada beberapa faktor, seperti:
hubungan pendek instalasi listrik, kompor gas meledak, puntung rokok, dan lain-lain.
Pada umumnya, kebakaran diketahui jika keadaan api sudah mulai membesar atau
asapnya mulai menghitam atau telah mengepul keluar dari bangunan. Sistem
keamanan pada bangunan (gedung atau perumahan) dibutuhkan dikarenakan bahaya
kebakaran datang tidak mengenal waktu, sehingga pencegahan dini dapat mengurangi
munculnya kebakaran, dan kerugian yang lebih besar. Dalam penelitian ini,
dirancang suatu sistem atau prototipe yang dapat mendeteksi kebakaran dengan
notifikasi panggilan telepon dan share location menggunakan IoT. Sensor api
digunakan sebagai pendeteksi kebakaran yang dipasang pada 3 ruangan, yaitu dapur,
ruang tengah dan kamar tidur. Sensor diproses dengan mikrokontroller, sedangkan
modul GSM/GPRS sebagai luaran yang akan memberikan peringatan secara real time
berupa panggilan telepon. Panggilan telpon dari handphone ke jaringan GSM/3G/4G
dialihkan melalui jaringan inti ke pihak tujuan jaringan telepon tetap Kantor Pemadam
Kebakaran terdekat [2] dengan mengirimkan notifikasi informasi share location
kebakaran ke Smatphone melalui GPS berbasis Internet of Things (IoT).
H. Isyanto dkk. “Perancangan IoT Deteksi Dini Kebakaran …”
3
2. Kajian Pustaka
2.1 Global Positioning System (GPS)
GPS (Global Positioning System) merupakan sistem satelit untuk navigasi dan
penentuan posisi. GPS ini dikelola dan dimiliki oleh Amerika Serikat. Sistem ini
dirancang untuk memberikan informasi tentang posisi, kecepatan dan waktu. GPS
terbagi menjadi 3 segmen antara lain segmen angkasa, sengmen pengendali, dan
segmen pengguna [3,4].
Saat ini orang di seluruh dunia sudah banyak yang mengunakan GPS pada
segala bidang aplikasi. GPS ini sudah banyak juga diaplikasikan di Indonesia,
terutama yang berhubungan dengan aplikasi informasi posisi [5,6]. Jika dibandingkan
dengan metode maupun sistem penentuan posisi produk lainnya, GPS memiliki
banyak keunggulan dan keuntungan. Keunggulan dalam hal operasional dan kualitas
posisi.
2.2 IoT (Internet Of Things)
IoT (Internet Of Things) adalah segala sesuatu tentang obyek yang terkoneksi
dengan Internet. IoT adalah teknologi terbaru di dunia internet, di mana teknologi ini
akan menjadi tren teknologi di masa depan. Saat ini, IoT telah diperluas. IoT adalah
platform terkemuka untuk perangkat komunikasi. Diperkirakan bahwa jumlah
pengguna IoT akan meningkat secara masif di mana ekonomi tumbuh secara
signifikan [7-10] terutama diperkirakan pada sektor biomedis atau kesehatan. Selain
itu, IoT mengalami pertumbuhan yang cepat tidak hanya di sektor kesehatan atau
biomedis, tetapi juga dalam layanan aplikasi IoT yang relevan lainnya [11-13].
Berdasarkan Laporan Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE)
2012 bahwa IoT telah didefinisikan menjadi tiga bagian: sensor, jaringan, dan koneksi
internet [14]. International Telecommunication Union (ITU) sebagai sumber referensi
dan informasi di bidang standar telekomunikasi telah mendefinisikan IoT sebagai
infrastruktur publik yang digunakan untuk masyarakat informasi, yang menyediakan
Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 18, No. 1, Agustus 2020,
P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
4
layanan interkoneksi baik fisik maupun virtual. Ini didasarkan pada operasi dan
perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Singkatnya, IoT terdiri dari tiga bagian: jaringan, sensor, dan penggunaan
aplikasi. Beberapa teknologi komunikasi dapat digunakan untuk mendukung koneksi
perangkat ke IoT [15].
3. Metode Penelitian
Gambar 1 Flowchart Sistem Pendeteksi Kebakaran Dini
Pada Gambar 1, dideskripsikan alur kerja sistem pendeteksi kebakaran dini
yang bekerja apabila mendeteksi sebuah api, jika sensor api terdeteksi maka modul
H. Isyanto dkk. “Perancangan IoT Deteksi Dini Kebakaran …”
5
SIM 800L akan melakukan panggilan telepon secara otomatis ke nomor yang telah
diatur dalam software program (Misal: No. Telepon Kantor Pemadan Kebakaran
terdekat). Ketika Petugas mengangkat panggilan telepon tersebut, maka perangkat
komponen ISD18B20 akan mengeluarkan suara yang berisi rekaman “ADA
KEBAKARAN”. Setelah itu secara live streaming smartphone petugas akan
menerima notifikasi share location atau alamat lokasi terjadinya kebakaran melalui
GPS dan koneksi internet.
3.1 Blok Diagram Pendeteksi Kebakaran
Alat pendeteksi kebakaran ini memperoleh masukan dari sensor api, sensor
asap, dan sensor suhu. Ketika sensor tersebut terdeteksi maka akan mengirimkan
sinyal ke mikrokontroller NodeMCU ESP8266 kemudian diproses ke SIM 800L
untuk melakukan panggilan telepon yang kemudian direspon oleh DF Player dengan
mengirimkan suara “ADA KEBAKARAN MOHON UNTUK MELIHAT LOKASI
YANG DIKIRIM EMAIL”. Kemudian sensor GPS akan mengirimkan notifikasi
lokasi kejadian api itu berada. Kemudian luaran tersebut dapat dipantau melalui
handphone dengan internet. Blok diagram sistem pendeteksi kebakaran ditunjukkan
pada Gambar 2.
Gambar 2 Blok Diagram Sistem Pendeteksi Kebakaran Dini
Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 18, No. 1, Agustus 2020,
P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
6
3.2 Rangkaian Prototipe Alat Pendeteksi Kebakaran
Rangkaian prototipe alat pendeteksi kebakaran merupakan rangkaian untuk
mendeteksi obyek api, asap dan suhu pada saat terjadinya kebakaran. Ketika
mendeteksi kebakaran maka akan mengirim notifikasi pemanggilan telepon ke nomor
petugas pemadam kebakaran, dan mengirimkan sebuah notifikasi berupa share
location supaya petugas kebakaran tidak perlu mencari alamat kejadian kebakaran.
Rangkaian prototipe alat pendeteksi kebakaran terlihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Rangkaian Prototipe Alat Pendeteksi Kebakaran
3.3 Matriks Peta Penelitian Alat Pendeteksi Kebakaran
Pada Tabel 1 di bawah ini ditampilkan matriks peta penelitian alat pendeteksi
kebakaran yang menunjukkan berbagai jenis perangkat mikrokontroler dengan jenis-
jenis sensor, alarm, notifikasi, dan koneksi yang tersedia atau dapat digunakan sesuai
dengan jenis mikrokontroler terkait.
H. Isyanto dkk. “Perancangan IoT Deteksi Dini Kebakaran …”
7
Tabel 1 Matriks Peta Penelitian Alat Pendeteksi Kebakaran
Prototipe
Alat
Mikro
kontroler
Jenis
Sensor Alarm Notifikasi Koneksi Ref.
Pendeteksi
Kebakaran Atmega 8
Asap,
Suhu, dan
Gas
Buzzer SMS
Tidak ada
[16]
Atmega 16
Api dan
Asap
Buzzer
Tidak ada
Tidak ada [17]
Arduino
Uno
Asap dan
Api
Buzzer SMS
Tidak ada [18]
Arduino
Uno
Api, Suhu
dan Asap
Buzzer Aplikasi
Android Bluetooth [19]
Rapsberry Pi
Api, Asap
dan Suhu
Buzzer Aplikasi
GUI Tidak ada [20]
Rapsberry Pi
Api, Asap
dan Suhu
Buzzer Aplikasi
Android
Internet of
Things [21]
NodeMCU Api, Asap
dan Suhu
Buzzer Panggilan
Telpon,
Aplikasi
Android,
dan GPS
Internet of
Things
Usulan
Penelitian
4. Hasil dan Pembahasan
Pengujian dilakukan supaya dapat mengetahui kinerja alat yang dirancang,
pada fungsi setiap bagian.
4.1. Pengujian Sensor Api
Pada pengujian sensor api ini dilakukan dengan cara mengambil data
pengukuran berdasarkan dari titik minimal pembacaan sampai titik maksimal
pembacaan. Jarak pendeteksian sensor api diukur dengan jarak 0-100 cm. pada
simulasi ini menggunakan lilin dan diukur menggunakan penggaris. Data yang akan
diambil untuk dijadikan grafik yaitu Vdc vs Jarak pembacaan. Ilustrasi pengujian
sensor api terlihat pada Gambar 4.
Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 18, No. 1, Agustus 2020,
P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
8
Gambar 4 Ilustrasi Pengujian Sensor Api
4.1.1 Grafik Pengujian Sensor Api
Pengujian sensor api secara tegak lurus menggunakan lilin sebagai sumber api.
Pengukuran berjalan sesuai yang diharapkan. Sensor mampu membaca pada jarak 100
cm dengan sumber api besar, 50 cm pada api sedang, dan 10 cm pada api kecil.
Karakteristik sensor api dapat terlihat dimana nilai tegangan berbanding terbalik
dengan jarak ukur sumber api. Dan juga kemampuan membaca dari sensor api yang
lebih sensitif terhadap api besar. Dari hasil pengujian sensor api tersebut hanya 1 kali
gagal dari 10 kali percobaan, maka tingkat keberhasilan mencapai 90%. Grafik
pengujian sensor api terlihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Grafik Pengujian Sensor Api
H. Isyanto dkk. “Perancangan IoT Deteksi Dini Kebakaran …”
9
4.1.2 Notifikasi Pengujian Sensor Api
Pengujian ini apabila sensor api terdeteksi maka akan mengirimkan sebuah
popup notifikasi ke smartphone dan mengirimkan lokasi kejadian kebakaran ke email
untuk mengetahui langsung lokasi kejadian kebakaran tersebut. Notifikasi pengujian
terdeteksi sensor api dan lokasi kejadian kebakaran ke smartphone terlihat pada
Gambar 6.
Gambar 6 Notifikasi Terdeteksi Api dan Lokasi Kejadian Kebakaran ke Smartphone
4.2 Pengujian Sensor Asap MQ-7
Pada pengujian sensor asap dilakukan dengan cara mengambil data pengukuran
berdasarkan dari titik minimal pembacaan sampai titik maksimal pembacaan. Jarak
pendeteksian sensor asap diukur dengan jarak 0-110 cm. pada simulasi ini
menggunakan media asap dan diukur menggunakan penggaris. Data yang akan
diambil untuk dijadikan grafik yaitu Vdc vs Jarak pembacaan. Berikut adalah ilustrasi
pengujian sensor asap. Ilustrasi pengujian sensor asap terlihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Ilustrasi Pengujian Sensor Asap
Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 18, No. 1, Agustus 2020,
P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
10
4.2.1 Grafik Pengujian Sensor Asap MQ-7
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui karekteristik sensor asap pada
perbandingan jarak dan tegangan sensor asap yang terbaca. Jarak pada 0 cm menunjuk
tegangan pada sensor cukup tinggi dikarenakan tidak terdeteksi media asap. Jarak ukur
pada sensor asap pada 0 cm – 110 cm. Dari hasil pengujian sensor asap tersebut hanya
1 kali gagal dari 11 kali percobaan, maka tingkat keberhasilan mencapai 91 %. Grafik
pengujian sensor asap terlihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Grafik Pengujian Sensor Asap
4.2.2 Notifikasi Popup Sensor Asap
Pengujian ini apabila sensor asap mendeteksi maka akan muncul sebuah popup
notifikasi pada Aplikasi Blynk dan mengaktifkan sebuah Buzzer. Notifikasi popup dan
monitoring sensor asap ke handphone Gambar 9.
Gambar 9 Notifikasi Popup dan Monitoring Sensor Asap dan Sensor Suhu
H. Isyanto dkk. “Perancangan IoT Deteksi Dini Kebakaran …”
11
4.3 Pengujian Sensor Suhu DS18B20
Pengujian ini untuk mengetahui suhu pada kondisi terdeteksi nya sebuah api.
Pengukuran ini dilakukan perbandingan jarak dengan suhu yang dihasilkan pada
bersamaan dengan sensor api dengan dilakukan jarak 0-100 cm dengan perbandingan
antara api besar, api sedang, api kecil. Pengujian ini didiamkan beberapa detik untuk
mengetahui suhu yang didapatkan. Ilustrasi pengujian sensor suhu terlihat pada
Gambar 10.
Gambar 10 Ilustrasi Pengujian Sensor Suhu DS18B20
4.3.1 Grafik Sensor Suhu DS18B20
Pada pengujian ini dihasilkan perbandingan antara jarak terhadap suhu yang
dilakukan pengujian bersamaan dengan sensor api. Dari hasil pengujian sensor suhu
tersebut tidak ada yang gagal dari 10 kali percobaan, maka tingkat keberhasilan
mencapai 100%. Untuk mengetahui perbandingan suhu yang didapat menggunakan
media api besar, api sedang, api kecil. Grafik pengujian sensor suhu terlihat pada mbar
11.
Gambar 11 Grafik Pengujian Sensor Suhu DS18B20
Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 18, No. 1, Agustus 2020,
P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
12
4.3.2 Notifikasi Sensor Suhu DS18B20
Pengujian ini apabila Sensor Suhu DS18B20 apabila melebihi suhu lebih dari
50o Celcius maka akan muncul sebuah popup notifikasi pada Aplikasi Blynk Serta
mengaktifkan sebuah Buzzer. Notifikasi popup dan monitoring sensor suhu ke
handphone Gambar 9.
4.4 Grafik Pengujian Waktu Respon (Respon Time) Notifikasi Telepon
Pengujian ini untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
merespon untuk pemanggilan telepon kepada nomor yang dituju. Pada pengujian ini
menggunakan sensor api apabila terdeteksi maka akan melakukan pemanggilan
telepon. Dari hasil pengujian waktu respon tersebut hanya 1 kali gagal dari 10 kali
percobaan, maka tingkat keberhasilan mencapai 90%. Kelemahan pada pengujian ini
bergantung pada sinyal yang didapat. Grafik pengujian waktu respon panggilan
telepon terlihat pada Gambar 12.
Gambar 12 Grafik Pengujian waktu respon (respon time) Panggilan Telepon
H. Isyanto dkk. “Perancangan IoT Deteksi Dini Kebakaran …”
13
5. Kesimpulan
Dari hasil analisa pengujian alat ini diperoleh kesimpulan bahwa pengujian api
besar, api sedang dan api kecil ini untuk mengetahui kemampuan sensitifitas dalam
mendeteksi sensor api. Dari hasil pengujian sensor api diperoleh hanya 1 kali gagal
dari 10 kali percobaan, maka tingkat keberhasilan mencapai 90%. Hasil pengujian
sensor asap diperoleh hanya 1 kali gagal dari 11 kali percobaan, maka tingkat
keberhasilan mencapai 91 %. Hasil pengujian sensor suhu tersebut tidak ada yang
gagal dari 10 kali percobaan, maka tingkat keberhasilan mencapai 100%. Hasil
pengujian waktu respon panggilan telepon diperoleh hanya 1 kali gagal dari 10 kali
percobaan, maka tingkat keberhasilan mencapai 90%. Waktu respon sensor api pada
panggilan telepon dengan rata – rata sebesar 6,37 detik. Dan kekuatan sinyal koneksi
jaringan internet sangat mempengaruhi kinerja alat dalam mengirimkan notifikasi
popup, notifikasi lokasi kejadian kebakaran, akses aplikasi google maps, pengiriman
data/monitoring sensor, dan panggilan telepon.
Ucapan Terima Kasih
Penulis berterima kasih atas dukungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Jakarta atas saran dan
dukungan dananya. Penulisan artikel ini didanai oleh Hibah Penelitian LPPM UMJ
dengan kontrak penelitian No. : 69/R-UMJ/IV/2020.
Daftar Pustaka
[1] International Labour Organization. Manajemen Risiko Kebakaran. Jakarta:
Kantor Perburuhan Internasional, 2018, pp. 1-20.
[2] Ivan M, Zaiyan A,. Perkembangan Teknologi Jaringan GSM dalam Komunikasi
Seluler. Jurnal POROS TEKNIK Volume 10, No. 2, Desember 2018, Politeknik
Negeri Banjarmasin, 2018, pp. 73-81.
Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 18, No. 1, Agustus 2020,
P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
14
[3] Tiyo B, Imam S, Ajub A. Z.,. Mobile Tracking GPS (Global Positioning System)
Melalui Media SMS (Short Message Service). Semarang: Universitas
Diponegoro, 2011, pp. 1-9.
[4] Riki A. F, Alam R, Aldy P. A,. Implementation of Global Positioning System as
a Location Monitoring Media for Final Project Guidelines on Android-based
Applications. Tasikmalaya: Jurnal Transformatika, Vol.16, No.2, Universitas
Siliwangi, 2019, pp. 169 – 174.
[5] S. Alfeno and R. E. C. Devi, Implementasi Global Positioning System (GPS) dan
Location Based Service (LSB) pada Sistem Informasi Kereta Api untuk Wilayah
Jabodetabe, Tangerang: Jurnal Sisfotek Global, Vol. 7, No. 2, STMIK Bina
Sarana Global, 2017, pp. 27 – 33.
[6] H. Isyanto, W. Ibrahim, Z. A. Meilisha, Desain Monitoring Human Tracking
dengan RFID dan GPS, Jakarta: Resistor Vol. 3 No. 1, Universitas
Muhammadiyah Jakarta, 2020, pp. 9-15
[7] S. D. T. Kelly, N. K. Suryadevara, and S. C. Mukhopadhyay, "Towards the
Implementation of IoT for Environmental Condition Monitoring in Homes,"
IEEE Sensors Journal, vol. 13, no. 10, pp. 3846-3853, 2013
[8] M. Suryanegara, A. S. Arifin, M. Asvial, and G. Wibisono, "A system engineering
approach to the implementation of the Internet of Things (IoT) in a country," in
2017 4th International Conference on Information Technology, Computer, and
Electrical Engineering (ICITACEE), 2017, pp. 20-23
[9] A. S. Arifin, M. Suryanegara, T. S. Firdaus, and M. Asvial, "IoT-Based Maritime
Application: An Experiment of Ship Radius Detection," presented at the
Proceedings of the International Conference on Big Data and Internet of Thing,
London, United Kingdom, 2017
[10] L. Atzori, A. Iera, and G. Morabito, "The Internet of Things: A Survey,"
Computer Networks, pp. 2787-2805, 10/01 2010
H. Isyanto dkk. “Perancangan IoT Deteksi Dini Kebakaran …”
15
[11] D. Pavithra and R. Balakrishnan, "IoT based monitoring and control system for
home automation," in 2015 Global Conference on Communication Technologies
(GCCT), 2015, pp. 169-173
[12] H. Isyanto, A. S. Arifin, and M. Suryanegara, ”Design and Implementation of
IoT-Based Smart Home Voice Commands for disabled people using Google
Assistant,” in 2020 International Conference on Smart Technology and
Applications (ICoSTA), 2020, pp. 1-6.
[13] Vinay Sagar KN and Kusuma SM. Home Automation Using Internet of Things.
Intenational Research Journal of Engineering and Technology (IRJET). Vol
2 Issue 3. 2015, pp. 1-6.
[14] A. B. Chebudie, R. Minerva, and D. Rotondi, "Towards a definition of the Internet
of Things (IoT)," 2014
[15] A. Al-Fuqaha, M. Guizani, M. Mohammadi, M. Aledhari, and M. Ayyash,
"Internet of Things: A Survey on Enabling Technologies, Protocols, and
Applications," IEEE Communications Surveys & Tutorials, vol. 17, no. 4, pp.
2347-2376, 2015
[16] R. S. Kharisma, dan A. Setiyansah,”Pembuatan Sistem Pendeteksi Dini
Kebakaran Menggunakan Atmega8,” Jurnal Ilmiah Data Manajemen dan
Teknologi Informasi, Vol. 18 No. 1, Universitas Amikom Yogyakarta, 2017, pp.
70-75
[17] G. C. Candra Palevi, A. Qustoniah, D. U. Effendi,”Prototipe Sistem Pemadam
Kebakaran Otomatis Berbasis Mikrokontroller Avr Atmega16 Menggunakan
Sensor Api Dan Sensor Asap,” Conference On Innovation And Application Of
Science And Technology, Universitas Widyagama, Malang, 2018, pp, 676-685.
[18] D. H. Saputra et al. "Pembuatan Model Pendeteksi Api Berbasis Arduino Uno
dengan Keluaran SMS Gateway," in Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-
Journal) SNF2016, Vol. V, Universitas Negeri Jakarta, 2016, pp. 103-108.
[19] M. Hasan, dan A. R. Al Tahtawi, "Detektor Dini Kebakaran Multisensor
Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 18, No. 1, Agustus 2020,
P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
16
Terintegrasi Android Menggunakan Komunikasi Bluetooth," Jurnal Teknologi
dan Sistem Komputer, vol. 6, no. 2, 2018, pp. 64-70.
[20] R. Hindarko, A. H. Saptadi, S. Pramono, ”Sistem Pendeteksi Indikasi Kebakaran
Dalam Ruangan Dengan Penampil Melalui Raspberry Pi,” Jurnal Media
Elektrika, Vol. 9, No. 2, Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom,
Purwokerto, 2016, pp. 75-85
[21] I. W. P. A. Putra, I. N. Piarsa, K. S. Wibawa, ”Sistem Pendeteksi Kebakaran
Menggunakan Raspberry Pi Berbasis Android”, Jurnal Merpati Vol. 6, No. 3,
Universitas Udayana, Bali, 2018, pp. 167-173.