perancangan kompartemen muatan roket rpx 100 · lm = momen lentur t 2 a c sin l n cos n t 0 iii....
TRANSCRIPT
TP-7 Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM
ISBN 978-623-92050-0-3
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2019
Yogyakarta, 09 Oktober 2019
PERANCANGAN KOMPARTEMEN
MUATAN ROKET RPX 100
1stAgus Budi Djatmiko Peneliti Bidang Struktur
Pusat Teknologi Roket LAPAN
Bogor, Indonesia [email protected]
2ndMahfud Ibadi Perekayasa Bidang Struktur
Pusat Teknologi Roket LAPAN
Bogor, Indonesia [email protected]
3rdRonald Gunawan Putra Perekayasa Bidang Struktur
Pusat Teknologi Roket LAPAN
Bogor, Indonesia [email protected]
4thHaryadi Abrizal Peneliti Bidang Struktur
Pusat Teknologi Roket LAPAN
Bogor, Indonesia [email protected]
Abstrak-Struktur muatan pada roket adalah salah
satu komponen roket yang sangat penting, karena harus
mampu menahan massa-massa elektronik dan getaran
akibat proses pembakaran pada roket. Oleh karena
fungsinya, kolom muatan pada roket harus benar-benar
mampu menerima beban yang dibawa dan getaran yang
terjadi. Muatan roket terdiri dari kolom-kolom yang
menyangga beberapa baki yang terbuat dari bahan
allumunium atau makrolon, baki adalah tempat
kedudukan alat-alat elektronik untuk memandu roket.
Aluminium dipilih untuk kolom dukungan karena
kekuatan yang tinggi dalam perbandingan berat dan
biaya yang rendah. Akibat gaya dorong yang diberikan
pada roket selama penerbangan, muatan akan
mengalami getaran gaya paksa. Untuk masalah getaran,
salah satu perhatian utama adalah objek yang akan
dipaksa bergetar pada frekuensi yang sama pada obyek
frekuensi natural. Dalam situasi ini, respon obyek bisa
menjadi ekstrim (biasanya melalui perpindahan fisik),
dan kerusakan dapat terjadi ke struktur muatan roket.
Penelitian ini adalah untuk menentukan frekuensi
natural dari struktur muatan roket untuk dibandingkan
dengan besarnya frekuensi getaran paksa yang dialami
selama proses peluncuran roket. Dalam penelitian ini
digunakan bahan struktur kolom kompartemen muatan
adalah aluminium dengan kerapatan 2770 kg / m3 dan
modulus elastisitas E = 70e9 N / m2. Hasil perancangan
terhadap frekuensi struktur muatan roket RPX 100
LAPAN dengan frekuensi yang bekerja pada roket
karena gaya dorong menurut AKPV Engineering
University of Wyoming pada f = 5 hingga 2000 Hz,
besarnya frekuensi natural aarah transversal adalah
fn,trans = 15800 Hz atau ω⁄ωn, 𝛚⁄𝛚𝐧,𝐭𝐫𝐚𝐧𝐬 = 𝟎, 𝟏𝟐𝟔 dan frekuensi natural arah aksial adalah fn,axial = 8378,34
Kata Kunci: Struktur muatan roket, Frekuensi kerja,
Frekuensi natural
Abstract-The payload structure of the rocket is one of
the most important components of the rocket, because it
must be able to withstand electronic masses and vibrations
due to the combustion process on the rocket. Because of its
function, the payload column of the rocket must be able to
accept the loads carried and vibrations that occur. The
rocket load consists of columns which support several trays
made of aluminum or makrolon, the tray is the place for
electronic devices to guide the rocket. Aluminum is chosen
for the support column because of its high strength in the
ratio of weight and low cost. As a result of the thrust applied
to the rocket during flight, the load will experience forced
force vibrations. For vibration problems, one of the main
concerns is that objects will be forced to vibrate at the same
frequency on natural frequency objects. In this situation,
the response of an object can be extreme (usually through
physical displacement), and damage can occur to the
structure of the rocket payload. This research is to
determine the natural frequency of the rocket payload
structure to be compared to the magnitude of the frequency
of forced vibrations experienced during the rocket launch
process. In this study aluminum load structure material
with a density of 2770 kg/m3 was used and the modulus of
elasticity E = 70e9 N/m2. The results of the frequencies
structure of the RPX 100 LAPAN rocket payload frequency
with frequencies acting on the rocket due to the thrust force
according to the AKPV Engineering University of
Wyoming at f = 5 to 2000 Hz, the magnitude of the
transverse natural frequency is fn, transv = 15800 Hz or
ω⁄ωn,tranv =0,126 and the axial direction natural frequency
is fn, axial = 8378.34 Hz or ω⁄ωn,axial =0,238 so the rocket
payload structure is very safe against forced force
interference due to the natural frequency of the charge
structure greater than the frequency of rocket work and
Hz atau 𝛚⁄𝛚𝐧,𝐚𝐱𝐢𝐚𝐥 = 𝟎, 𝟐𝟑𝟖 sehingga struktur working in the frequency ratio area ω⁄ωn 0,3.
kompartemen muatan roket sangat aman terhadap
gangguan gaya paksa karena frekuensi natural dari
struktur kompartemen lebih besar dari frekuensi kerja
roket dan bekerja di daerah rasio frekuensi ω⁄ωn 0,3
Keywords: rocket load structure, working frequency,
natural frequency
TP-8 Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM
ISBN 978-623-92050-0-3
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2019
Yogyakarta, 09 Oktober 2019
I. PENDAHULUAN
Struktur muatan pada roket adalah salah satu komponen roket yang sangat penting, karena harus mampu menahan massa-massa elektronik dan getaran akibat proses pembakaran pada roket. Oleh karena fungsinya, kolom muatan pada roket harus benar-benar mampu menerima beban yang dibawa dan getaran yang terjadi. Muatan roket terdiri dari kolom-kolom yang menyangga beberapa baki yang terbuat dari bahan allumunium atau makrolon, baki adalah tempat kedudukan alat-alat elektronik untuk memandu roket. Aluminium dipilih untuk kolom dukungan karena kekuatan yang tinggi dalam perbandingan berat dan biaya yang rendah.
Akibat gaya dorong yang diberikan pada roket selama penerbangan, muatan akan mengalami getaran gaya paksa. Untuk masalah getaran, salah satu perhatian utama adalah objek yang akan dipaksa bergetar pada frekuensi yang sama pada obyek frekuensi natural. Dalam situasi ini, respon obyek bisa menjadi ekstrim (biasanya melalui perpindahan fisik), dan kerusakan dapat terjadi ke struktur muatan roket. Proses timbulnya gaya paksa pada roket dapat dijelaskan sebagai berikut : propelan yang ada pada tabung roket yang berfungsi sebagai bahan bakar dinyalakan sehingga terjadi pembakaran dalam tabung motor yang dapat menimbulkan temperatur dan tekanan dalam tabung motor naik. Kenaikan temperatur dan tekanan dalam tabung dapat menimbulkan pembebanan atau gaya pada tabung motor roket ke arah radial dan aksial dan juga menimbulkan gaya akibat tegangan panas.Tekanan yang terjadi dalam motor disalurkan melalui nosel yang fungsinya mengubah energi tekan menjadi energi kinetis, sehingga menimbulkan gaya dorong yang keluar dari nozel roket. Karena adanya gaya-gaya aksial dan radial, maka akan meyebabkan timbulnya getaran, sehingga dalam penelitiannya dicari berapa besar frekuensi natural dari struktur muatan roket dalam dua arah tersebut.
Dalam perancangannya struktur muatan roket tidak boleh bekerja pada frequensi natural-nya karena dapat menyebabkan struktur muatan bergetar dan dapat menyebabkan kerusakan pada struktur muatan roket[9,11]. Salah satu pendekatannya yaitu melakukan studi lengkap terhadap persamaan gerakan sistim yang ditinjau. mula-mula sistim diidealisasi dan disederhanakan dengan terminologi massa dan pegas yang berturut turut menyatakan benda dan elastisitas. Kemudian persamaan gerakan menyatakan sebagai fungsi waktu atau akan memberikan jarak kedudukan massa sesaat selama gerakannya dan kedudukan keseimbangannya. Selama penerbangan, roket akan mengalami berbagai getaran paksa antara (5-2000) Hz, sehingga frekuensi natural harus lebih tinggi dari itu dalam rangka menjaga rasio frekuensi rendah. Dalam tulisan ini merancang struktu kompartemen muatan roket roket RPX 100 mampu menerima getaran dari gaya paksa dalam arah axial dan transversal.
II. PERUMUSAN MASALAH
Gambar 1 di bawah ini menampilkan plot rasio
amplitudo. Di dalam plot, H(/n) merupakan respon
frekuensi kompleks, merupakan frekuensi memaksa,
dan n merupakan frekuensi alami. Rasio /n disebut rasio frekuensi. Respon frekuensi kompleks adalah respon fisik dari objek yang bersangkutan. Seperti dapat dilihat pada gambar, pada saat frekuensi memaksa mendekati nilai yang sama dengan frekuensi alami (rasio frekuensi sama yaitu 1), respon frekuensi meningkat secara eksponensial. Lokasi yang ideal pada grafik terdapat di kedua titik ekstrim. Jika rasio frekuensi sangat kecil atau lebih besar dari tiga, maka respon terminimalkan.
Fakta ini dapat diambil dalam pertimbangan selama proses desain. Untuk proyek roket, respon akan ideal jika rasio frekuensi bisa diusir dengan nilai lebih dari tiga, yaitu memiliki frekuensi alami yang sangat rendah. Akan tetapi, karena roket akan mengalami berbagai macam getaran, rasio frekuensi harus dimulai dari nilai yang rendah, kemudian melewati rentang respon yang tinggi untuk dapat didorong keluar dengan nilai lebih dari tiga. Dalam kasus ini, muatan masih akan mengalami respon dan tegangan yang besar. Lebih dari itu, karena payload berbobot ringan, frekuensi alami kecil akan sangat sulit dicapai. Pilihan gabungan akan merancang untuk frekuensi alami besar, yang akan menjaga rasio frekuensi minimal, menghilangkan perubahan respon frekuensi besar. Selama penerbangan roket, roket akan mengalami berbagai getaran paksa (5- 2000 Hz), sehingga frekuensi natural harus lebih tinggi dari itu dalam rangka menjaga rasio frekuensi rendah,
atau /n0,3. Hal ini dilakukan guna menghindari adanya resonansi (lihat gambar 1).
Gambar 1. : Ratio Amplitudo vs Ratio Frequensi
Maksud dan tujuan dilakukan pengadaan kompartemen muatan ini adalah Merancang struktu kompartemen muatan roket roket RPX 100 mampu menerima getaran dari gaya paksa roket dalam arah axial dan transversal
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2019
Yogyakarta, 09 Oktober 2019
TP-9 Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM
ISBN 978-623-92050-0-3
x
2
l
T 2
A C sin l n cosnt
0
III. LANDASAN TEORI
Untuk merancang struktur muatan roket RPX 100 dilakukan dalam 2 peninjauan beban yaitu peninjauan
x C x
2
2x2
l
x4
l 2
terhadap beban massa dan beban getaran.
A. Menentukan panjang Kolom maksimum akibat
beban massa :
D. Frekuensi Arah Axial
Bentuk modus aksial adalah bentuk modus yang tepat, dan bentuk melintang modus ditentukan dengan menggunakan persamaan polinomial dan kondisi batas.
𝐿 = 𝜋√ 𝐸𝐼
4𝑚
Dimana :
…………………(1) Pertama analisis dalam arah aksial dapat dilakukan. Energi regangan persamaan untuk baki dianggap sebgai balok kemudian menjadi,
E = modulus elastisitas Alumuium = 70 106 N/m2
I = momen inersia Profil = 𝐼 = 𝜋𝑑4
dimana, 64
diameter kolom batang d = 0,01 m m = massa beban muatan = 3 kg.
B. Tegangan yang Terjadi Pada Kolom Penyangga :
Gambar 3. Model tumpuan beam sederhana dari baki
muatan roket RPX 100 σ =
M
W ……………………………….(2)
dimana : M = Momen Lentur W = Momen tahanan
ux C sin sin nt . [3,9,11] .................... 4
u x
I = momem inersia profil C cos sin nt
dan y = jarak c.g ke permukaaan profil x l l
C. Mencari Besar Frekuensi Natural u
C sin x
cos t
t l n n
Energi potensial diberikan dengan : 1
l u
2
V 2
EA x
dx
0 Subtitusi dan integrasi memberikan:
1 2
l V EAC
2 sin
2 t
dan
2 l n 2
𝑉𝑚𝑎𝑥 = 1 𝐸𝐴𝐶2
2 (𝜋) 𝑙
𝑙 2 ….………………..…….5
Gambar 2. Struktur kolom muatan roket RPX 100 Energi kinetic dari sistim diberikan sebagai :
1 l
u 2
Untuk mencari frekuensi alami dari payload (muatan) roket RPX 100, Metode Energi Rayleigh dapat diterapkan. Karena payload terdiri dari dukungan balok dengan berat pada mereka, dapat disederhanakan menjadi konservatif dianalisis sebagai balok tetap-tetap tunggal dengan berat terkonsentrasi di tengah kolom. Pertama, bentuk modus diperlukan untuk
T 2
A t dx
Subtitusi dan integrasi maka,
1 l
x 2
0 𝑇
1 2 2 𝑙
dx dan
menggambarkan defleksi kolom dalam arah aksial dan melintang. Bentuk persamaan modus getar untuk arah
𝑚𝑎𝑥 = 2 𝜌𝐴𝐶 𝜔𝑛 ………………….……...6
aksial dan transversal yang ditunjukkan di bawah ini.
x Kemudian diambil Tmax sama dengan Vmax
memungkinkan untuk frekuensi alami dari sistem yang
x C sin
l [3,6,9] .....................................3
akan ditemukan.
Tmax Vmax , maka
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2019
Yogyakarta, 09 Oktober 2019
TP-10 Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM
ISBN 978-623-92050-0-3
l 2 n
2
12x
2
x2
1
2 l 1 l 1 2 2 4
m EAC
2
AC
2 2
Tmax C nl Al (0,001587 )
o
2 l 2 2 n
2 2 ............10
256
n,axial 60x
(rad/detik) [3,6] .................. 7 Kemudian diambil Tmax sama dengan Vmax
memungkinkan untuk frekuensi alami dari sistem yang akan ditemukan.
f n,axial (Hz)
Tmax Vmax
n,axial 2
1 2 2 4
mo 1 2
2 C nl Al(0,001587 ) EAC 256 2 (0,8l)
E. Frekuensi Arah Transversal
Melalui pendekatan yang sama, frekuensi alami untuk
arah melintang dapat ditemukan.
n,tranverse
V (x) C x
2
2x3
l
x 4
sin t
(rad/detik).11
Penurunan terhadap t dan x maka dapat diketahui Dimana : V 6x
2 4x
3 d 2 (0,01)
2
C 2x x l
sin nt dan l 2
A = luas kolom 4
= 0,0000785 m2
4
2V
x 2
C
2 12x
l
2 sin nt l 2
l = panjang kolom = 30 cm m0 = beban muatan per tingkat, karena ada 2 tingkat,
maka m0 = 3 kg 60x
V C x
2x3
4 2 n cosnt , dan
f n,transverse
n,transverse 2
(Hz)
t l l
1 l
2V
2
V EA dx 0
...............................................8
Subsitusi dan integrasi dari persamaan (6) diatas
memberikan,
1 l 12x 12x
2 2
IV. METODOLOGI
Penelitian dimulai dari mencari data dan ukuran struktur muatan roket RPX 100, sepesifikasi bahan dari kolom, baki dan massa dari muatan, kemudian analisa persamaan gerak dari struktur muatan roket arah axial maupun transversal akibat getaran bebas. Kemudian diteliti frekuensi naturalnya untuk beberapa panjang kolom sehingga mendapatkan hasil yang optimal.
V 2
EAC 2 l sin nt
l 2 dx ,
0 1
2
dan V EAC 2 sin
2 t(0,8l)
2 l n
V 1
EAC 2 (0,8l)
max 2
....................................................9
Energi kinetik dari sistim diberikan sebagai :
T Tb Tm
Subtitusi dan integrasi persamaan diatas memberikan,
1 V 2
1 V 2
T 2
A t dx
2 mo
t
x l
2
hasil penurunan didapat,
E / l 2
0,8EA
l 2 Al (0,001587 )
mo
256
x
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2019
Yogyakarta, 09 Oktober 2019
TP-11 Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM
ISBN 978-623-92050-0-3
Maka didapat besar tegangan pada kolom batang penyangga Muatan roket sebagai berikut :
σ = 3,75
9,812e−8
= 38216560N/m2= 38,2 Mpa <
σyield dari alumunium yaitu σyield = 95 MPa Perancangan kolom penyangga Muatan roket cukup
aman. Dengan safety factor SF = σyield
= 95
=
2,49 σ 38,2
C. Perhitungan besar frekuensi natural arah axial dan transversal
Dengan Data sebagai berikut : Modulus elastisitas (E) : 70 109 N/m2, Diameter Kolom (d) : 10 mm, Massa payload (mo) : 12,5 kg,
Density ()
Alumunium : 2770 kg/m3
Gambar 4. Diagram alir penelitian perancangan
struktur muatan roket RPX 100
V. PENGOLAHAN DATA
Dengan Data sebagai berikut :
I = momen inersia Profil, I = πd4
dimana 64
diameter kolom batang d = 0,01 m, Modulus elastisitas (E) : 70 109 N/m2, Diameter Kolom (d)
n,axial
maka didapat 𝜔𝑛,𝑎𝑥𝑖𝑎𝑙 = 52615,96 rad/ detik dan fnaxial = 8378,34 Hz Dan besar frekuensi arah transversal adalah
n,tranverse
: 10 mm, Massa payload (m) : 3 kg, Density () maka didapat 𝜔 = 98973 𝑟𝑎𝑑/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Alumunium : 2770 kg/m3.
A. Perhitungan panjang kolom maksimum
𝑛,𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑣𝑒𝑟𝑠𝑎𝑙
dan fntranversal = 15800 Hz
𝐿 = 𝜋√70𝑒6𝑥
𝜋(0.01)4
64
=18,5 m
Kedua frekuensi ini jauh lebih besar daripada frekuensi tertinggi memaksa diharapkan. Hal ini
4 (3)
hasil perhitungan didapat panjang kolom maksimum adalah L = 8,23 m
Perancangan panjang kolom penyangga muatan roket cukup aman karena panjang yang
menunjukkan bahwa rasio frekuensi akan sangat kecil, akibatnya, respon frekuensi kompleks akan tetap kecil juga. Menggunakan frekuensi tertinggi paksa kemungkinan 2000 Hz, rasio frekuensi adalah:
𝜔 2000 = = 0,238 𝜔 8378,34
digunakan Cuma L = 0,3 m.
B. Tegangan yang Terjadi Pada Kolom Penyangga
𝑛,𝑎𝑥𝑖𝑎𝑙
𝜔 𝜔
2000 = = 0,126 15800
dimana : I =
0,005m, maka
πd4
64 =4,906 e-10 m4 dan y =
𝑛,𝑡𝑟𝑎𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑎𝑙
Struktur muatan roket RPX 100 sangat aman
W = 4,906/0,005 = 9,812 e-8
dari hasilperhitungan ,kemudian diketahui beban total
m = 30 N
terhadap gangguan gaya paksa karena frequensi natural struktur muatan lebih besar dari frequensi kerja roket
dan bekerja pada daerah rasio frekuensi n 0,3
0,8EA
l 2 Al (0,001587 )
mo
256
E / l 2
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2019
Yogyakarta, 09 Oktober 2019
TP-12 Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM
ISBN 978-623-92050-0-3
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN sedangkan tegangan yield dari alumunium 𝜎𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 = 95 𝑁/𝑚2 dengan faktor keamanan sebesar safety
Diameter kolom vs Safety Factor factor SF = σyield
= 95
= 2,49 dapat dikatakan σ 38,2
10
8
6
4
2
0
0 0,005 0,01 0,015 0
Diameter Kolom
Gambar 5. Grafik diameter kolom terhadap faktor keamana struktur muatan roket RPX 100
1. Dari gambar 5 nampak hasil diameter kolom
terhadap faktor keamanan struktur muatan roket
RPX 100, kolom terbuat dari alumunium dengan E
= 70x109 N/m2 dan diameter kolom 0,01 m dengan
panjang kolom pada penelitian ini digunakan 0,30
m dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang
optimal secara disain. Dari hasil perancangan dapat
dilihat pada grafik 2 di atas, makin besar diameter
kolom, maka semakin besar faktor keamanannya
hal ini tentu sangat baik untuk struktur muatan
roket tetapi karena masalah berat juga menjadi
persoalan maka diambil diameter kolom sebesar 0,10 m dengan safety faktor sebesar SF = 2,49.
2. Dari perancangan struktur muatan roket arah axial
dengan menyederhanakan sebagai model tumpuan
beam (lihat gambar 2) dengan bahan beam adalah
alumunium, panjang beam l = 0,090 m, modulus
elastisitas E = 70e9 N/m2 dan density = 2770
kg/m3 hasil perhitungan didapat frekuensi natural arah axial adalah fn,axial = 8738,34 Hz, dengan ratio
frequensi 𝜔⁄𝜔𝑛,𝑎𝑥𝑖𝑎𝑙 = 0,238 dan besarnya
frequensi natural arah melintang adalah fn,transv =
15800 Hz atau ω⁄ωn,tranv = 0,126 struktur
muatan sangat aman sekali terhadap gangguan gaya paksa roket berdasarkan kriteria disain karena
bekerja pada daerah n 0,3 lihat grafik
ratio frekuensi ( gambar 3)
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian terhadap struktur muatan
roket RX 320 akibat beban getaran yang terjadi dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Berdasarkan hasil perhitungan diameter kolom
penyangga d = 0,01 m dan bahan alumunium dengan
modulus elastisitas E = 70 109 N/m2 didapat besar
tegangan yang terjadi pada kolom 𝜎 = 38,2 𝑁/𝑚2 ,
struktur muatan roket RPX 100 cukup aman.
Besarnya frequensi natural dalam arah transversal untuk struktur muatan roket RPX 100 LAPAN dengan bahan alumunium, panjang kolom 0,30 m dan diameter kolom 0,01 m adalah fn,tranv = 15800 Hz sedangkan
frequensi yang bekerja pada pada roket akibat gaya dorong menurut AKPV Engineering University of
Wyoming sebesar 5 s/d 2000 Hz, maka 𝜔⁄𝜔𝑛,𝑡𝑟𝑎𝑛𝑣 = 0,126 hal ini cukup aman karena bekerja pada daerah
n 0,3 .
Sedangkan frekuensi natural dalam arah axial untuk struktur muatan roket RPX 100 LAPAN dengan bahan yang sama, panjang beam l = 0,30 m, density 2770
kg/m3 dan modulus elastisitas E = 70e9 N/m2 adalah
fn,axial = 8738 Hz dan 𝜔⁄𝜔𝑛,𝑎𝑥𝑖𝑎𝑙 = 0,238 cukup aman
untuk struktur muatan roket kareana bekerja pada
daerah n 0,3
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka
struktur muatan roket RPX 100 LAPAN sangat aman
terhadap gangguan getaran akibat gaya paksa dari
roket.
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan selesainya penelitian ini saya sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala Pusat Roket LAPAN, Kepala Program Inovasi roket dan Group Leader Struktur inovasi Roket LAPAN yang telah memberikan ijin dan data-data untuk penelitian ini.
REFERENCES
[41] Annu Cherian, P. Geena George, Dr. C. Prabha “ Response Analysis Of Payload Fairing Due To Acoustic Excitation “
INTERNATIONAL JOURNAL OF SCIENTIFIC &
TECHNOLOGY RESEARCH VOLUME 4, ISSUE 11, NOVEMBER 2015. ISSN 2277-8616 302 IJSTR©2015
www.ijstr.org
[42] Carl Q. Howard , Colin H. Hansen, and Anthony C. Zander “
Noise Reduction of a Rocket Payload Fairing Using Tuned Vibration Absorbers with Translational and Rotational DOFs
“Proceedings of ACOUSTICS 2005 9-11 November 2005, Busselton, Western Australia.
[43] J.P. ChopadeP.G. R.B. Barjibhe “ Free Vibration Analysis of
Fixed Free Beam with Theoretical and Numerical Approach Method “ International Journal of Innovations in Engineering
and Technology (IJIET) Vol. 2 Issue 1 February 2013. ISSN: 2319 – 1058.
[44] N.T. Heine ·E. Figueroa-Feliciano ·J.M. Rutherford ·P. Wikus · P. Oakley ·F.S. Porter ·D. McCammon “ Vibration Isolation
Design for the Micro-X Rocket Payload “ [accessed Oct 3, 2017] .
[45] Dong-Xu Li, Wang Liu, and Dong Hao “ Vibration
Antiresonance Design for a Spacecraft Multi functional Structure “ Hindawi Shock and Vibration Volume 2017,
Safe
ty F
acto
r
SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2019
Yogyakarta, 09 Oktober 2019
TP-13 Departemen Teknik Mesin dan Industri FT UGM
ISBN 978-623-92050-0-3
Article ID 5905684, 10 pages
https://doi.org/10.1155/2017/5905684.
[46] Luke Voss, Tony Allais, Sean King, Jeff Parkins.,2009 “ Plans and Specifications of A Suborbital Rocket Payload “AKPV
Engineering University of Wyoming.
[47] Warren C.Strahle John C.Handley “ PREDICTION OF
COMBUSTION INDUCED VIBRATION IN ROCKET MOTORS “ FINAL REPORT April 1978 GEORGIA
INSTITUTE OF TECHNOLOGY SCHOOL OF AEROSPACI! ENGINEERING ATLANTA, GEORGIA
30332.
[48] Bruel and Kjaer “ Mechanical Vibrationand Shock
Measurements “ 2nd edition 3rd impression PRINTED IN DENMARK: K. LARSEN & SON A/S . DK-2860 April 1984
[49] Singiresu S. Rao “ Mechanical Vibrations “ Addison-Wesley
Publishing Company, Third Edition California 1995.
[50] J.W. Cornelisse, H.F.R. Schoyer, K.F. Wakker “ Rocket Propulsion and Spaceflight Dynamics “Pitman Publishing
Limited London 1979.
[51] William T. Thomson “ Theory Of Vibration With Aplications “ 2nd Edition Prentice- Hall Inc. California 1981.