perancangan kotak obat pintar untuk lansia berbasis...
TRANSCRIPT
Perancangan Kotak ObatPintar Untuk Lansia BerbasisQuality Function Deployment(QFD)
Nama : BRINA CINDY LESTARINRP : 2514 204 001Dosen Pembimbing : Dyah Santhi Dewi, ST., M.Eng., Ph.D.Dosen Co-Pembimbing : Dr. Eng. Rusminto Tjatur Widodo, ST.
Program Magister Jurusan Teknik IndustriBidang Keahlian Ergonomi & Keselamatan Industri
Fakultas Teknologi IndustriInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2016
Daftar Isi
2
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Metodologi Penelitian
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Perancangan dan Pengujian Alat
Analisa dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Pendahuluan
3
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
5. Asumsi & RuangLingkup Penelitian
6. SistematikaPenulisan
Latar Belakang
4
0-14 tahun 15-64 tahun 65+ tahun
Tahun KelompokUmur 0-14
KelompokUmur 15-64
KelompokUmur 65+
1971 44% 53,5 % 2,5%1980 40,9 % 55,8% 3,3%1990 36,6% 59,6% 3,8%2000 30,5% 65% 4,5%2010 28,9% 66,1% 5%
* Proporsi penduduk lansia 65+ memilikipeningkatan rata-rata = 0,6 % setiap dekade
Gizitercukupi
Perbaikankualitas
kesehatan
Kondisi sosial& ekonomibaik
Perubahan struktur penduduk Indonesiadalam beberapa tahun mendatangcenderung berstruktur tua (BPS, 2011)
Jumlah dan proporsi penduduk lansia (Laki-laki &Perempuan) berdasarkan tipe daerah =18.271.564jiwa dan 7,58% dari total penduduk Indonesia
UU No. 36 Tahun 2009yaitu pemeliharaankesehatan bagi lansia danjaminan ketersediaanfasilitas pelayanan kesehatan
237.641.326 jiwa(BPS, 2010)
Latar Belakang
5
Proses penuaanyang dialami olehseseorang
Mulai muncul gangguan penyakitdegeneratif (penuaan) baikringan maupun berat (KemenkesRI, Riskesdas, 2013)
Melakukan pengobatan secaramandiri dengan metode:• Tradisional = 10,41%• Modern (resep dokter) =58,08%
• Campuran = 30,50%• Lainnya = 1,01%
Permasalahanutama saat masapengobatanadalah
“Tidak rutinminum obatdan tidaksesuai jadwal”
Jenis-jenisproduk bantuminum obatuntuk lansiayang ada dipasaran
Weekly Dose Removable PillOrganizer
MedSmartAutomaticPillDispenser
Electronic Pills Reminder Box
Latar Belakang
6
KelemahanPenelitian-penelitiansebelumnya
IntelligentMedicine Case(iMec) olehTakuo, et. al.(2011)
Tidak Ergonomis
Biaya pembuatan mahal
Cara Pengoperasiantidak user friendlyuntuk user lansia
Kurang praktis danbiaya mahal
IoT-Enabled Pill Bottle (Soo Yeon, et. al, 2015)
Kotak obat desain manualdan tidak adaalarmindikator pengingatminum obat
Wadah obat masihdidesain manual
Weekly Electronic Pills Dispenser(Farcas, et.al, 2015 )
Latar Belakang
7
Prototype kotak obatpintar untuk lansiadengan desain otomatis
Penelitian yang akandikembangkan olehpenulis terhadapperancangan kotakobat pintar untuklansia
1Output alarmsebagai indikatorpengingat jadwalminum obat
2
Dispenser airminum untukminum obat
3
Membantu lansia agar minum obat sesuaidengan jadwal serta sesuai dengan jenisdan dosis yang dianjurkan.
Penerapan HumanComputer Interfacepada rancanganprototype agar lebihsesuai untukpengguna lansia(Drew, et.al. (2013))
Penerapan metode QualityFunction Deployment (QFD) agardiketahui kebutuhan lansia saatminum obat
Evaluasi hasilproduk denganmetode usability
Perumusan Masalah
8
ProdukBantu
Mengingat jadwalminum obat secaraotomatis
Keterbatasanyang dimilikioleh lansia
Perancangan
Tujuan Penelitian
9
1.) Mengidentifikasi kebutuhan lansia terhadap produk
pengingat jadwal minum obat otomatis
2.) Mampu menentukan respon teknis, prioritas, dan
spesifikasi target berdasarkan hasil rancangan desain
yang telah dibuat
3.) Melakukan engineering design (mekanik, electronic
hardware, dan software) pada kotak obat pintar
Manfaat Penelitian
10
Membantulansia dalammengingat
jadwalminum obat
Memudahkanlansia dalammengambilair untuk
minum obat
Asumsi dan Ruang Lingkup Penelitian
11
1.) Kemampuan lansia pada saat testing prototype dianggap sama
2.) Prototype ini hanya dapat digunakan oleh lansia yang memiliki
rentang usia antara 65 tahun sampai 85 tahun.
3.) Produk kotak obat pintar ini hanya dapat digunakan untuk lansia
yang memiliki kemampuan ingatan yang masih baik dan
demensia tingkat ringan
4.) Pada tahap pengujian terhadap penggunaan produk kotak obat
pintar membutuhkan lansia dalam kondisi masih bisa berjalan
sendiri atau menggunakan tongkat atau kursi roda sebagai alat
bantu berjalan
Asumsi dan Ruang Lingkup Penelitian
12
5.) Pada penggunaan produk kotak obat pintar ini perlu didukung
oleh lansia yang tidak memiliki keterbatasan fisik bagian visual
(masih bisa melihat dengan jelas dalam jarak pandang minimal
0.5 meter) dan pendengaran yang masih berfungsi dengan baik
6.) Kapasitas obat yang mampu disimpan oleh kotak obat pintar ini
hanya berjumlah 5 butir dalam bentuk pil atau kapsul per bagian
kotak persediaan (kotak persediaan obat berjumlah 6 kotak)
7.) Kotak obat dilakukan pengisian ulang setiap dua hari sekali
dan menyimpan persediaan obat untuk satu orang lansia.
Tinjauan Pustaka
13
1. Pengertian dan Klasifikasi Lansia
Menurut UU Republik IndonesiaNo. 13 tahun 1998 tentangkesejahteraan lansia menyatakanbahwa lanjut usia (lansia) adalahseseorang yang telah mencapaiusia 60 tahun keatas
(Sumber: Infodatin Lansia, Kemenkes RI, 2013)
Situasi Penduduk Indonesia dan Dunia
14
68.1
69.6
70.7
71.7
72.7
77
84.5
67.1
68.7
70
71
71.9
75.9
81.8
0 20 40 60 80 100
2000-2005
2005-2010
2010-2015
2015-2020
2020-2025
2045-2050
2095-2100
Rata-rata Dunia
Indonesia
(%) rata-ratakenaikan diIndonesia =2,34%
%
Gambar 1. Proyeksi Rata-rata Usia Harapan Hidup PendudukIndonesia dan Dunia Tahun 2000-2100
(Sumber: Badan Pusat Statistik RI, 2010)
Usia Harapan Hidup(UHH) PendudukIndonesia meningkat
Meningkatnyaderajat
kesehatan
Kesejahteraanmeningkat
(%) rata-ratakenaikandunia = 2,1%
Demografi Penduduk Lansia di Indonesia
15
17.9
54.6
35.1
15.7
52.1
41
21.3
57.5
25.3
18.9
60
21.4
26.2
62
13.4
28.9
63
8.9
0 10 20 30 40 50 60 70
0-14 th
15-59 th
60+ th
0-14 th
15-59 th
60+ th
2013
2050
2100
%
(Sumber: Infodatin Lansia, Kemenkes RI, 2013)
Terjadi ledakanpenduduk lansia diIndonesia pada masayang akan datang
0-14 tahun 15-59 tahun60+ tahun
Pada kelompok usia 60+ tahun keatas mengalami peningkatan pesat baik penduduk Indonesiamaupun dunia sejak tahun 2013 (8,9% di Indonesia, dan 13,4 % di dunia), tahun 2050 (21,4%di Indonesia dan 25,3% di dunia), tahun 2100 (41% di Indonesia, dan 35,1 % di dunia)
Gambar 2. Proyeksi Prosentase kelompok umur penduduk Indonesia danDunia Tahun 2013, 2050, dan 2100
Demografi Penduduk Lansia di Surabaya
16
No. Tahun Jumlah Pendudukberumur >60 tahun(Jiwa)
Jumlah PendudukTotal (Jiwa)
Jumlah PendudukLansia (%)
1. 1990 126.178 2.483.871 5,12. 2000 192.877 2.588.816 7,43. 2010 287.154 2.765.215 10,38
Tabel 1. Jumlah Penduduk Lansia di Kota Surabaya Tahun 1990 - 2010
Hasil pendaataan jumlah lansia dalam ruang lingkup KotaSurabaya juga menunjukkan peningkatan yang cukupsignifikan mulai tahun 1990 sampai tahun 2010.Peningkatan jumlah lansia dan penyebaran penduduklansia di seluruh kecamatan di Kota Surabaya dapat dilihatmelalui Tabel 1 berikut ini:
(Sumber: Dispendukcapil KotaSurabaya, 2010)
17
58437620
789018950
1277424448
903917404
933824462
1217710972
118808778
1337518953
82954387
30014908
57814740
36474825
35848352
886328692985
27864383
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000
Karang Pilang
Rungkut
Tegalsari
Genteng
Sukolilo
Simokerto
Bubutan
Krembangan
Kenjeran
Benowo
Dukuh Pakis
Jambangan
Gunung Anyar
Sukomanunggal
Bulak
Sambikerep
Jumlah Lansia
Penduduk Lansia yang Tersebar di Seluruh Kecamatan di Kota Surabaya Tahun 2010
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya
18
Pengelompokkan Usia Lansia
Kelompok middle age (45-59 tahun)
Kelompok elderly age (60-74 tahun)
Kelompok old age (75-90 tahun).
World Health Organization (WHO) membagi lansia menjadi tiga kelompok, yaitu :
19
Kondisi Fisik Lansia
1• Pergerakan dan kestabilan terganggu
2• Intelektual terganggu (demensia)
3• Depresi
4• Inkontenensia dan impotensia
5• Defesiensi imunologis
6• Infeksi, malnutrisi dan konstipasi
7• Iatrigenesis dan insomnia
8
• Kemunduran penglihatan, pendengaran, pengecapan, pembauan, komunikasi, integritas kulit
9• Kemunduran proses penyembuhan
Sumber:
Arisman (2004)
dikutip dari
Sihombing H.C
(2009)
20
Etnografi
Metode penelitian kualitatif yang dilakukan untuk sebuahtindakan perhatian dari kejadian yang menimpa orang yangingin kita pahami melalui kebudayaan mereka (JamesSpradley, 2007)
Teknik Etnografi:1.) Observasi atau pengamatan2.) Participatory Observation3.) Non Participatory Observation4.) Unstructured Interview5.) Contextual In-depth Interview6.) Shadowing/Day-in-the-Life7.) Usability Interview8.) Story Telling
21
Perancangan dan Pembuatan Produk
Gambar 2. Blok Diagram Perancangan dan Pengembangan Produk (Ulrich & Eppinger, 2001)
22
Perancangan dan Pembuatan Produk
Gambar 3. Skema Tahapan Pengembangan Konsep Produk (Ulrich & Eppinger, 2001)
23
Quality Function Deployment
Gambar 4. House of Quality (Gaspersz, 2001)
Quality Function Deplyoment (QFD) merupakan metode terstruktur untuk melakukanperancangan dan pengembangan produk sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan olehkonsumen serta mengevaluasi secara sistematis kapabilitas suatu produk atau jasa dalammemenuhi keinginan konsumen (Cohen, 1995).
•Tahapan Pengumpulan Voice of Customer (VOC)•Tahapan Penyusunan House of Quality (HOQ)•Tahap Analisis dan Implementasi
24
Usability
Lindgaard (1994) dalam Kristiana (2007) menjelaskan bahwaUsability adalah tingkat kemudahan produk untuk dipelajaridan digunakan sehingga konsumen sebagai pengguna utamatidak kesulitan ketika menggunakan produk.
Menurut Rubin (1994), Jordan (1998), dan Stanton (1998)dalam Kristiana (2007) menunjukkan terdapat beberapafaktor yang membentuk usability seperti berikut:1.) Keefektifan2.) Keefisienan3.) Kepuasan4.) Kemampuan untuk disukai5.) Kemampuan untuk dipelajari6.) Kemampuan penyesuaian atau fleksibilitas7.) Performansi pengguna berpengalaman8.) Kegunaan9.) Kesesuaian tugas
Uji Usability :1.) Exploratory Test
(Pengujian Penjelasan)2.) Assessment Test (Pengujian
Pendapat)3.) Validation Test (Pengujian
Validasi)4.) Comparison Test
(Pengujian Perbandingan)
25
Prototype dan Komponen Elektronika
Sebelum memulai merancang prototype fisik perlu dilakukan perancangan model desain 3Dberdasarkan konsep desain yang telah ditentukan dengan menggunakan software AutoCAD 2012
Tabel 3. Daftar Komponen Elektronika yang digunakan
No. Daftar Komponen Elektronika
1. Modul Kontrroler Arduino Mega 2560
2. Modul Sensor Water Level Sensor
4. Modul RFID (Radio FrequencyIdentification)
RC522 Reader Module
5. Modul Keypad Keypad 4x4
6. Pill Box Automatic Mini Servo Metal Gear (Motor DC dan DriverMotor), Led Superbright
7. Modul Lcd Lcd 16x4 Characters
8. Modul Alarm Buzzer 12 V
9. Dispenser Air Minum Mekanik yang terbuat dari Akrilik dan AlumuniumHollow, Pompa air galon elektrik
26
Metodologi Penelitian
27
28
29
Pengumpulan dan Pengolahan Data Identifikasi Kondisi Eksisting
1. Profil Panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya
Lokasi di Jalan Manyar Kartika IX No. 22-24 Surabaya
Didirikan oleh beberapa tokohpejuang wanita Jawa Timur di Tahun1945 dan diprakarsai oleh Ibu R.Soedarijah Soerodikoesoemo
Sebuah lembaga kesejahteraan sosial yang memberikan pelayanankesejahteraan sosial kepada masyarakat lanjut usia
Gambar 1. Penulis dan Staff Pengurus Panti TresnaWerdha Hargodedali Surabaya
30
Gambar 2. Para lansia penghuni Panti Tresna WerdhaHargodedali Surabaya
Jumlah penghuni = 47 orang lansia denganrentang usia mulai dari 65 tahun -115 tahun
Fasilitas Kesehatan:
1.) Pemeriksaan kesehatan setiap satu bulansekali melalui kerjasama dengan pihak RSU Haji Surabaya
2.) Pengaturan jadwal minum obat danpemberian obat-obatan maupun vitamin yang dibutuhkan oleh lansia
31
2. Pemberian Obat Kepada Lansia Yang Dilakukan Oleh Perawat
Gambar 3 (a) Perawat memberi obat sesuai dengan jenis dan dosis, (b) Perawat membantu lansia untuk
mengambil air minum, (c) Lansia minum obat yang telah diberikan oleh perawat
(a) (b) (c)
32
3. Data Karakteristik Lansia
66%
34%
100%
31%
47%
19%
3%
88%
6.00% 6.00%0% 0%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Surabaya Luar Surabaya
Perempuan 60-70 Tahun
71-80 Tahun
81-90 Tahun
>90 Tahun Islam Kristen Katolik Hindu Budha
Alamat asal Jenis kelamin Usia Agama
Karakteristik Lansia
Gambar 4 Karakteristik Lansia di Panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya Tahun 2016
ObservasiLangsung
Terhadap 32 orang lansia
Data awal(karakteristik
lansia)
33
100%
16%9%
22%28%
6%16%
3%
25%
3%
31%41%
31%37%
19%13%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Jand
a
Tid
ak s
ekol
ah SD
SM
P
SM
A
DIP
LO
MA S1
S2/
PR
OFE
SI
Dos
en/G
uru
PN
S
Sw
asta
/Wir
asw
asta
Ibu
Rum
ah T
angg
a
Tid
ak M
emili
ki A
nak
1-2
Ora
ng
3-5
Ora
ng
>5
Ora
ng
Status perkawinan Status pendidikan Status Pekerjaan Terakhir Jumlah Anak Kandung
Karakteristik Lansia
Gambar 4 Karakteristik Lansia di Panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya Tahun 2016 (Lanjutan)
34
Tabel 1. Jenis Obat yang Dikonsumsi dan Riwayat Kesehatan Lansia
4. Data Permasalahan Kesehatan Lansia
Jenis Obat Yang Paling SeringDikonsumsi
KeluhanPenyakit
Dosis Pemakaian Keterangan
Amlodipine Hipertensi 1x1 Pagi Hari
Simvastatin Kolesterol 1x1 Sore Hari
Allopurinol Asam Urat 1x1 Pagi Hari
Glibenclamide Diabetes Melitus 1x1 Sore Hari
Nifedipine Hipertensi 1x1 Pagi Hari
Caviplex Penambah NafsuMakan
1x1 Pagi Hari/Siang Hari
Neurodex Daya ImunitasTubuh
1x1 Pagi Hari
35
1 • Hipertensi = 34%
2• Kolesterol = 19%
3• Asam Urat = 16%
4
• Penyakit lainnya (reumatik, alergi, artritis, nyeri post fraktur, maag, jantung, diare, nyeri kepala, ambien, dan glaukoma) = 19 %
Rata-rata jumlah obat yang dikonsumsi per-hari berjumlah 3 butir obat dan jenisobat yang dikonsumsi dari 32 responden lansia adalah 10 jenis obat.
Hasil Rekap Data Permasalahan Lansia
36
Quality Function Deployment (QFD)
1. Identifikasi Voice of Customer (VoC)Wawancara dan pengisian kuesioner pendahuluan dan kuesioner kriteria keinginankonsumen kepada 32 responden
Interpretasi Hasil Kuesioner Pendahuluan
a. Kondisi Fisik Lansia
9%19%
72%
Jarak Pandang Pengelihatan
<0.5 meter 0.5-1 meter >1 meter
25%
75%
Kemampuan Mengangkat Ember Berisi Air
Ya Tidak
87%
13%0%
Kemampuan PendengaranSuara terdengar jelas
Suara samar-samar
Tidak terdengar (via alat bantu dengar)
37
Quality Function Deployment (QFD)
b. Pengalaman Lansia Dalam Menggunakan Produk Elektronik
Interpretasi Hasil Kuesioner Pendahuluan (Lanjutan)
63%6%
31%
0%0%
Jenis Produk Elektronik Yang Sering Digunakan
Televisi Handphone/TABRadio Tape KomputerLainnya 6%
10%6%
78%
Jangka Waktu Penggunaan Produk Elektronik
<1 tahun 1-5 tahun 6-10 tahun >10 tahun
66%
28%6%
Jumlah Waktu Yang Dibutuhkan
1-2 jam
3-5 jam
>6 jam
38
Quality Function Deployment (QFD)
b. Pengalaman Lansia Dalam Menggunakan Produk Elektronik
Interpretasi Hasil Kuesioner Pendahuluan (Lanjutan)
37%
63%
Kesulitan saat menggunakan produk
Ya, kesulitan
Tidak kesulitan 34%
8%8%
50%
0%
Faktor Kendala Saat Menggunakan Produk Elektronik
Salah persepsi
Tidak nyaman saat digunakanSulit dibaca dan dipahamiPengoperasian terlalu rumitLainnya
33%
17%
50%
Cara Mengatasi Kendala Saat Menggunakan Produk Elektronik
Membaca petunjuk penggunaan produk
Belajar sendiri cara menggunakan produk
Belajar dari orang lain yang sudah mahir
44%
56%
Frekuensi waktu untukmempelajari produk elektronikdengan teknologi baru
1-3 kali
>3 kali
39
Quality Function Deployment (QFD)
c. Permasalahan Lansia Saat Minum Obat
Interpretasi Hasil Kuesioner Pendahuluan (Lanjutan)
62%
38%
Frekuensi Minum Obat
Rutin Tidak rutin
72%
25%3%
Dosis Obat
1x1 (per-hari)
2x1 (per-hari)
3x1 (per-hari)
19%
81%
Kemampuan Mengingat Jenis Obat Yang Diminum
Ya
Tidak
31%
69%
0%
Cara yang dilakukan untuk mengingatjenis obat yang akan diminum
Melihat resep dokter
Dibantu perawat
Lainnya
40
Quality Function Deployment (QFD)
c. Permasalahan Lansia Saat Minum Obat
Interpretasi Hasil Kuesioner Pendahuluan (Lanjutan)
94%
6%
Posisi Saat Minum Obat
Duduk Berdiri
94%
6%
Media Untuk Minum Obat
Air putih Lainnya
86%
14%
Kebutuhan produk bantu untuk minum obat
Ya
Tidak
41
Quality Function Deployment (QFD)
Rekap Data Hasil Kuesioner Kriteria Keinginan Konsumen
No.Atribut Produk RII
Kepentingan1 Pengingat jadwal minum obat melalui alarm 4.882 Mudah dipelajari 4.883 Mudah saat dioperasikan 4.814 Akses pembuka kotak obat melalui RFID Card Tag 4.785 Kotak obat dibuat otomatis 4.756 Keamanan saat terjadi human error 4.757 Keamanan aliran listrik 4.728 Menu display mudah dibaca 4.699 Peletakkan komponen untuk aktifasi sistem mudah dijangkau 4.66
10 Menggunakan galon bervolume 6 liter 4.6311 Penggunaan air panas 4.6312 Kemudahan untuk dipindahkan 4.5913 Penempatan galon mudah 4.5314 Model body cover menarik 3.8415 Model body cover minimalis 3.7816 Biaya pembuatan 3.7817 Mudah diperbaiki apabila ada kerusakan 3.6918 Bahan tahan lama 3.6319 Bahan ringan dan kuat 3.5620 Komponen elektronika tahan lama 3.5021 Biaya perawatan 3.5022 Kemudahan perawatan komponen elektronika yang digunakan 3.47
42
Quality Function Deployment (QFD)
Rekap Data Hasil Kuesioner Keinginan Konsumen
No.Atribut Produk RII
Kepuasan1 Pengingat jadwal minum obat melalui alarm 3.442 Mudah dipelajari 3.503 Mudah saat dioperasikan 3.384 Akses pembuka kotak obat melalui RFID Card Tag 1.915 Kotak obat dibuat otomatis 1.916 Keamanan saat terjadi human error 2.317 Keamanan aliran listrik 3.198 Menu display mudah dibaca 3.199 Peletakkan komponen untuk aktifasi sistem mudah dijangkau 4.75
10 Menggunakan galon bervolume 6 liter 1.9111 Penggunaan air panas 1.9412 Kemudahan untuk dipindahkan 1.9413 Penempatan galon mudah 1.9714 Model body cover menarik 4.0015 Model body cover minimalis 3.9116 Biaya pembuatan 3.8817 Mudah diperbaiki apabila ada kerusakan 3.4718 Bahan tahan lama 3.8119 Bahan ringan dan kuat 3.7520 Komponen elektronika tahan lama 3.6621 Biaya perawatan 3.2822 Kemudahan perawatan komponen elektronika yang digunakan 3.28
43
Quality Function Deployment (QFD)
• Analisis GAP dan BenchmarkingNo. Atribut Produk RII
KepentinganRII
KepuasanGAP
1 Pengingat jadwal minum obat melalui alarm 4.88 3.44 -1.442 Mudah dipelajari 4.88 3.50 -1.383 Mudah saat dioperasikan 4.81 3.38 -1.434 Akses pembuka kotak obat melalui RFID Card Tag 4.78 1.91 -2.875 Kotak obat dibuat otomatis 4.75 1.91 -2.846 Keamanan saat terjadi human error 4.75 2.31 -2.447 Keamanan aliran listrik 4.72 3.19 -1.538 Menu display mudah dibaca 4.69 3.19 -1.509 Peletakkan komponen untuk aktifasi sistem mudah dijangkau 4.66 4.75 0.09
10 Menggunakan galon bervolume 6 liter 4.63 1.91 -2.7211 Penggunaan air panas 4.63 1.94 -2.6912 Pemasangan roda pada bagian bawah body mechanic 4.59 1.94 -2.6513 Posisi galon diletakkan di bagian bawah 4.53 1.97 -2.5614 Model body cover menarik 3.84 4.00 0.1615 Model body cover minimalis 3.78 3.91 0.1316 Biaya pembuatan 3.78 3.88 0.1017 Mudah diperbaiki apabila ada kerusakan 3.69 3.47 -0.2218 Bahan tahan lama 3.63 3.81 0.1819 Bahan ringan dan kuat 3.56 3.75 0.1920 Komponen elektronika tahan lama 3.50 3.66 0.1621 Biaya perawatan 3.50 3.28 -0.2222 Kemudahan perawatan komponen elektronika yang digunakan 3.47 3.28 -0.19
44
Quality Function Deployment (QFD)
Benchmarking Terhadap Produk Eksisting
45
Quality Function Deployment (QFD)
• Benchmarking Terhadap Produk Eksisting (Lanjutan)
46
Quality Function Deployment (QFD)
Perhitungan Project Objectives
47
Quality Function Deployment (QFD)
Perhitungan Project Objectives (Lanjutan)
48
Quality Function Deployment (QFD)
Technical Responses
49
Quality Function Deployment (QFD)
Technical Responses (Lanjutan)
50
Quality Function Deployment (QFD)
Technical Responses (Lanjutan)
51
Quality Function Deployment (QFD)
Technical Responses (Lanjutan)
52
Relationship Matrix
Simbol Jenis Hubungan
Kuat
Sedang
Lemah
Hubungan Kuat / Strong Relation : 9Hubungan Sedang / Medium Relation : 3Hubungan Lemah / Weak Relation : 1
53
Relationship Matrix (Lanjutan)
54
Technical Matrix
55
Technical Matrix (Lanjutan)
56
Technical Matrix (Lanjutan)C
usto
mer
Req
uire
men
ts
57
Technical Matrix (Lanjutan)C
usto
mer
Req
uire
men
tsC
usto
mer
Req
uire
men
ts
58
Technical Matrix (Lanjutan)C
usto
mer
Req
uire
men
ts
59
Pemilihan Konsep
(4) Scoring Concept(3) Screening
Concept
(2) Concept
Generation
(1) Penyusunan 3
Macam
Alternatif Konsep
60
a.) Concept Generation
61
a.) Concept Generation (Lanjutan)
62
a.) Concept Generation (Lanjutan)
63
a.) Concept Generation (Lanjutan)
64
a.) Concept Generation (Lanjutan)
65
b.) Screening Concept
Kriteria Alternatif Konsep1 2 3
Pengingat jadwal minum obat melalui alarm + + +Mudah dipelajari 0 + +Mudah saat dioperasikan + + +Akses pembuka kotak obat melalui RFID Card Tag + - -Kotak obat dibuat otomatis + + +Pemasangan security system sebagai antisipasi human error + + -
Kabel aliran listrik produk diberi pelindung agar lebih aman 0 0 0
Menu display mudah dibaca - + -Peletakkan komponen untuk aktifasi sistem mudah dijangkau + + +
Menggunakan galon bervolume 6 liter + - -Penggunaan air panas + + -Pemasangan roda pada bagian bawah body mechanic + + +
Posisi galon diletakkan di bagian bawah + + +Model body cover menarik 0 + 0Model body cover minimalis + 0 -Biaya pembuatan - - 0Mudah diperbaiki apabila ada kerusakan 0 - -Bahan tahan lama + + -Bahan ringan dan kuat + - -Komponen elektronika tahan lama + + 0Biaya perawatan 0 0 0Kemudahan perawatan komponen elektronika yang digunakan 0 0 0
Jumlah + 14 13 7Jumlah 0 6 4 6Jumlah - 2 5 9
Nilai akhir 12 8 -2Peringkat 1 2 3
Lanjutkan? Ya Ya Tidak
66
c.) Scoring Concept
KriteriaWeight (%) I II
Rating Score Rating ScorePengingat jadwal minum obat melalui alarm 5.1 5 0.255 5 0.255Mudah dipelajari 5.1 4 0.204 4 0.204Mudah saat dioperasikan 5 4 0.200 4 0.200Akses pembuka kotak obat melalui RFID Card Tag 7.5 5 0.375 3 0.225
Kotak obat dibuat otomatis 7.4 5 0.370 4 0.296Pemasangan security system sebagai antisipasi humanerror
7.4 5 0.370 3 0.222
Kabel aliran listrik produk diberi pelindung agar lebihaman
4.9 3 0.147 3 0.147
Menu display mudah dibaca 4.9 3 0.147 5 0.245Peletakkan komponen untuk aktifasi sistem mudahdijangkau
2.9 5 0.145 5 0.145
Menggunakan galon bervolume 6 liter 7.2 4 0.288 3 0.216Penggunaan air panas 7.2 3 0.216 3 0.216Pemasangan roda pada bagian bawah body mechanic 7.2 4 0.288 4 0.288
Posisi galon diletakkan di bagian bawah 7.1 4 0.284 4 0.284Model body cover menarik 2.4 4 0.096 4 0.096Model body cover minimalis 2.4 4 0.096 4 0.096Biaya pembuatan 2.4 3 0.072 3 0.072Mudah diperbaiki apabila ada kerusakan 3.1 3 0.093 3 0.093Bahan tahan lama 2.3 4 0.092 3 0.069Bahan ringan dan kuat 2.2 4 0.088 3 0.066Komponen elektronika tahan lama 2.2 3 0.066 2 0.044Biaya perawatan 2.2 3 0.066 2 0.044Kemudahan perawatan komponen elektronika yangdigunakan
2.2 3 0.066 2 0.044
Total Score 4.024 3.567Peringkat 1 2
Lanjutkan? Ya Tidak
67
Bill of Material Tree
Bill of Material Tree Dispenser Air Minum (Bagian I)
68
Bill of Material Tree
Bill of Material Tree Dispenser Air Minum (Bagian II)
69
Bill of Material Tree
Bill of Material Tree Casing Tempat Galon dan Casing Kotak Obat
70
Harga Pokok Penjualan Produk
Biaya Material = Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan produk kotakobat pintar diperoleh melalui pembelian lokal, impor, danhasil pengolahan sendiri
Biaya overhead = Jenis-jenis biaya overhead yang dibutuhkan adalah biayakomponen dan material tambahan yang bersifat relatif kecilnilainya dibandingkan dengan harga keseluruhan produk,biaya pemesanan via telepon, biaya listrik, dan biayapengiriman.
Biaya Perakitan = Biaya tenaga kerja langsung untuk aktifitas perakitan bagianmekanik produk seperti pembubutan besi siku untukmembentuk rangka bagian dalam produk, dan laserpemotongan akrilik untuk casing kotak obat serta casingdispenser
71
No. Kebutuhan
Biaya Material
Jumlah Unit DimensiBiaya per-
unit (Rupiah)Total Biaya
(Rupiah)
1. Besi siku 12 ruas 3 cm x 3 cm x 6 cm 22000 264000
2. Akrilik warna putih susu 3 lembar (tebal 3 mm) 92 cm x 183 cm 162300 486900
3. Dispenser air minum 1 unit 33 cm x 30 cm x 45 cm 140000 1400004. Lem akrilik 3 unit 20000 600005. Mur dan baut 25 unit 1500 375006. Engsel akrilik 5 unit 19500 97500
Total sub biaya I 1085900
No. Kebutuhan
Biaya Komponen Hardware
Jumlah Unit DimensiBiaya per-
unit (Rupiah)Total Biaya
(Rupiah)
1.Kontroler ArduinoMega 2560 1 unit 225000 225000
Rincian Anggaran Biaya PembuatanProduk Kotak Obat Pintar
72
Rincian Anggaran Biaya PembuatanProduk Kotak Obat Pintar (Lanjutan)
73
Rincian Anggaran Biaya PembuatanProduk Kotak Obat Pintar (Lanjutan)
74
PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT
Tujuan Produk(1)
• Membantulansia dalammengingatjadwalminum obatsecaramandiri
Tujuan Produk(2)
• Ada alarm pengingatyang telahdisettingsesuai denganjam minumobat
Tujuan Produk(3)
• Lansiamengambilobat padakotak obatdenganmenggunakankartu RFID.
75
PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT
Batasan Produk (1)
• Kapasitaspenyimpananberjumlahmaksimal 10 jenis obat per kotak obat
Batasan Produk (2)
• Menyimpanpersediaan obatselama dua hariuntuk satu oranguser
Batasan Produk (3)
• Jumlah kotakobat yang dibuathanya berjumlah6 buah kotakobat yang masing-masingkotak diisi untukpersediaan obatjadwal minum dipagi hari, sianghari, dan sore hari.
76
PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT
3.) Penetapan Tingkat Pendekatan Produk
Prototype fisik yang dibuat berdasarkan hasil identifikasikebutuhan lansia melalui jawaban kuesioner tingkatkepentingan atribut produk yang harus ditambahkan.
77
4.) Penjadwalan Pembuatan ProdukNo. Jenis Kegiatan Tanggal Jumlah Hari Keterangan
1. Observasi awal melalui wawancara danpengamatan kondisi eksisting lansia saat minumobat
29-1-2016 1 5 orang lansia dan 2 orangperawat
2. Penyebaran kuesioner pendahuluan dan kuesionerkriteria keinginan konsumen Tahap I
9-2-2016 1 Jumlah responden sebanyak 15orang
3. Penyebaran kuesioner pendahuluan dan kuesionerkriteria keinginan konsumen Tahap II
10-2-2016 1 Jumlah responden sebanyak 16orang
4. Pembelian material dan Komponen hardwareTahap I
12-2-2016 7 Pemesanan via online danlangsung melalui toko supplier
No.Jenis Kegiatan Tanggal Jumlah Hari Keterangan
5. Pembubutan besi siku untuk rangka dalam 19-2-2016 9 Membutuhkan jasa tukangbubut
6. Rekapitulasi hasil kuesioner pendahuluan dankuesioner kriteria konsumen
28-2-2016 2 Penulis
7. Penentuan konsep produk, seleksi konsep, dandesain 3D
2-3-2016 5 Perawat, penulis, dan ahlielektronika
8. Pemesanan material dan komponen hardwaretahap II
7-3-2016 7 Pemesanan via online danlangsung melalui toko supplier
9. Pemotongan akrilik untuk body cover 14-3-2016 3 Membutuhkan jasa tukang lasercut
10. Pemasangan besi siku dan body cover dari akrilik 17-3-2016 4 Membutuhkan jasa tukangmekanik
11. Pemasangan komponen hardware 21-3-2016 7 Penulis12. Konfigurasi software untuk aktifasi sistem produk 28-3-2016 57 Penulis
13. Pengujian alat pada responden dengan metodeusability
25-5-2016 7 10 orang lansia
78
5.) Desain 3D Produk
Dimensi Produk : 35 cm x 35 cm x 130 cm
79
6.) Blok Diagram Sistem
80
7.) Desain Prototype Fisik
• Rancangan Mekanik
a.) Rancangan Kotak Obat
Gambar 1. Tampak Atas
Gambar 2. Tampak Depan
81
7.) Desain Prototype Fisik
• Rancangan Mekanik
b.) Rancangan Dispenser Air Minum
Gambar 1.Dispenser BagianAtas UntukMengeluarkanAir Panas danAir Biasa
Gambar 2.Dispenser BagianBawah UntukTempat Galon AirMinum
82
• Pengujian Produk
a.) Seleksi User dan Set Task Usability Testing
Pemberian training kepada lansia tentangcara mengoperasikan kotak obat
Memilih 10 sampel lansia dari kelompokusia 68-85 tahun untuk melakukan ujicoba produk.
Pemberian beberapa task yang berkaitan dengan tahapan-tahapanpengoperasian produk kotak obatpintar kepada lansia yang terpilih
83
• Pengujian Produkb.) Prosedur Penggunaan
1. Terlebih dahulu perawat menginputkan password untukmengisi persediaan obat ke dalam kotak obat selama dua hari kedepan
2. Setelah itu lansia sebagai user mempersiapkan kartu RFID untuk mengambil obat di kotak obat
3. User mendengar bunyi alarm penanda jadwal minum obat
4. User membaca informasi jam minum obat melalui lcd display
5. User menempelkan kartu RFID dibagian kanan yang terpasang RFID reader
6. User menunggu obat yang akan keluar secara otomatis kedalam wadah khusus penampungan obat
7. Setelah obat sudah berada di dalam wadah khususpenampungan obat maka user dapat mengambil obat tersebut
8. User menyiapkan air untuk minum obat dengan menekantombol air minum berwarna biru atau merah (indikator air normal atau air panas) pada bagian dispenser
9. Setelah air minum tertampung di dalam gelas maka user dapat minum obat tersebut
84
• Pengujian Produk
• Selengkapnya Dapat Dilihat Melalui Video Pengujian Produk
85
• Penyebaran Kuesioner Usability Kepada 10 orang lansia
86
•Hasil Kuesioner Usability
87
•Hasil Kuesioner Usability (Lanjutan)
88
•Hasil Kuesioner Usability (Lanjutan)
89
ANALISA DAN PEMBAHASAN
AnalisaPerancanganProduk (1)
• Lansia membutuhkanproduk yang dapatmengeluarkan obatsecara otomatissesuai dengan jadwalminum obat dandilengkapi dengandispenser air minumHal ini dapat terlihatmelalui GAP tertinggidan terendah padahasil selisih antaranilai TingkatKepentingan danTingkat Kepuasanatribut produk.
AnalisaPerancanganProduk (2)
• Hasil korelasikeseluruhan atributproduk dan responteknis yang terdapatpada House of Qualitymenunjukkan bahwakomponen yangdigunakan adalahpersentase prioritasrespon teknis terbesardengan perolehan nilai16.03 %
AnalisaPerancanganProduk (3)
• Dilakukan prosespendefinisiankebutuhan melaluitahapan penyusunankonsep yang terdiridari beberapaalternatif konsepberdasarkan responteknis produk (responteknis utama danrespon teknissekunder).
90
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Analisa PerancanganProduk (4)
• Terdapat ukuran diameterobat yang melebihi ukuranlubang untuk jalankeluarnya obat dari dalamkotak menuju ke wadahkhusus penampungan obatsehingga obat yangseharusnya dapat keluarsecara langsung dari dalamkotak obat setelah lansiamenempelkan kartu RFIDmenjadi tersendat.
Analisa PerancanganProduk (5)
• Sistem tidak dapat bekerjaapabila persediaan air dibak penampungan sudahhabis (air di bak yanghabis akan terdeteksidengan water level sensor)sehingga harus menungguair di bak penampungankembali penuh setelahselesai dipompa dari dalamgalon.
91
Analisa UsabilityNo. Variabel Nilai
1. Produk kotak obat pintar ini mudah saat pertama kali digunakan 4.7
2.Kemudahan dalam memahami informasi suara sebagai penanda jadwal minum obat melalui alarm
4.9
3. Kemudahan dalam memahami informasi fitur produk via text pada lcd 2.5
4.Kemudahan dalam menggunakan teknologi RFID Card sebagai pembuka kotak obatsecara otomatis
5
5.Penambahan dispenser air minum dapat memudahkan anda dalam mengambil air untuk minum obat
5
6. Pengoperasian produk kotak obat pintar dalam waktu yang singkat 4.6
7.Memahami tahapan-tahapan dalam pengoperasian produk kotak obat pintar dengan mudah
4.8
8.Kemudahan dalam menggunakan produk setelah sekian lama tidak menggunakannyakembali
4.7
9.Frekuensi kesalahan atau error terjadi secara minimum pada fungsi produk kotak obat pintar
4.6
10. Produk kotak obat pintar memiliki bentuk dan warna yang sesuai dengan harapan anda 4.7
11.Fitur-fitur yang tersedia pada produk kotak obat pintar ini tidak terlalu rumit saat anda operasikan
4.8
12. Kontras pencahayaan pada lcd display telah sesuai dengan kondisi pengelihatan anda 2.5
13. Output suara yang dihasilkan oleh alarm telah sesuai dengan kondisi pendengaran anda 3.6
14. Produk kotak obat pintar dapat memudahkan anda dalam mengingat jadwal minum obat 4.7
15. Kenyamanan saat pertama kali berinteraksi dengan produk kotak obat pintar 4.8
92
Analisa Usability
1
• Responden menyatakan bahwa produk kotak obat pintarmemiliki kekurangan di bagian informasi via text pada lcddengan nilai rata-rata jawaban adalah 2.5
2
• Tampilan yang menunjukkan informasi penanda jadwal minumobat tidak dapat terbaca dengan jelas oleh lansia karena font tulisan terlalu kecil
3
• Ukuran tulisan yang tertera pada Lcd tidak dapat diadjustmenjadi lebih besar sehingga lansia mengalami kesulitan saatmembaca informasi jadwal minum obat yang tercantum di lcd.
93
Analisa Estimasi Biaya Pembuatan Produk
Analisa estimasi biaya pembuatan produk hanya sebatas pada perhitungan nilaiHarga Pokok Produksi (HPP)
Kotak Obatdi Pasaran
Rp. 3.350.000
1Kotak ObatYang Baru
Rp. 3.647.900
2
Gambar. 1 Kotak Obat yang adadi pasaran
Gambar. 2 Kotak Obat yang Baru
94
Kesimpulan
1.) Dari Hasil VoC terdapat lima atribut produk yang tertinggi yaitu pengingatjadwal minum obat melalui alarm, mudah dipelajari dan dioperasikam,akses pembuka kotak obat melalui RFID Card Tag, dan kotak obat dibuatotomatis.
2.) Gap terbsesar yang diperoleh dari hasil kuesioner tingkat kepentinganatribut produk kotak obat yang baru dan kepuasan konsumen terhadapatribut produk kotak obat eksisting terdapat pada atribut penggunaan kartuRFID untuk membuka kotak obat.
3.) Pada hasil technical Matrix di dalam House of Quality diketahui bahwarespon teknis yang memiliki hasil persentase dengan prioritas tertinggiadalah komponen yang digunakan dalam pembuatan produk kotak obatpintar yaitu sebesar 16,03%.
95
Kesimpulan
4.) Hasil screening concept untuk pembuatan produk kotak obat yangbaru menunjukkan bahwa konsep I memiliki skor tertinggi yaitu 12sehingga konsep tersebut dianggap lebih feasible dibandingkandengan konsep produk II dan konsep produk III
5.) Dari tingkat usability produk dapat diketahui bahwa produk inimemiliki tingkat kemudahan dari segi learnability danmemorability.
96
Saran
1.) Produk ini memiliki kekurangan pada bagian informasi penandajadwal minum obat melalui lcd yaitu lansia tidak dapat membacadengan jelas tulisan tersebut sehingga membutuhkan jenis lcddengan ukuran karakter tulisan yang lebih besar
2.) Desain untuk bagian jalan keluarnya obat diharapkan lebih menyesuaikanukuran diameter obat-obatan tertentu yang memiliki diameter lebih besar.
97
Sekian dan Terima Kasih