perancangan media informasi sosialisasi pemeriksaan ibu...
TRANSCRIPT
Perancangan Media Informasi Sosialisasi Pemeriksaan Ibu Hamil
di Kota Salatiga
Artikel Ilmiah
Peneliti:
Andreas Yonathan Ara (692013015)
Martin Setyawan, S.T., M.Cs.
Program Studi S1 – Desain Komunikasi Visual
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Januari 2018
1. Pendahuluan
Salah satu misi dari Dinas Kesehatan Kota Salatiga adalah menurunkan angka kematian
ibu hamil. Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator penting yang mengambarkan
derajat kesehatan di suatu Negara yang mencakup tingkat kesadaran perilaku hidup sehat,
status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan kesehatan
terutama bagi ibu hamil hingga melahirkan [1].
Berdasarkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKJIP) dari Dinas Kesehatan kota
Salatiga tahun 2016 menyatakan bahwa angka kematian Ibu (AKI) di Kota Salatiga tahun 2016
masih diatas target yang ditetapkan oleh pemerintah kota yaitu sebesar 157.05/ 100.000
kelahiran. Bila dibandingkan dengan target dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun
2016 masih melebihi target yang ditentukan yaitu 117/100.000 kelahiran [2].
Salah satu faktor penyebab dari peningkatan kematian ibu hamil adalah kurang optimalnya
komunikasi, informasi dan edukasi lewat tenaga medis atau dari beberapa kegiatan antara lain
kelas lokakarya dan sosialisasi screening ibu hamil [2]. Salah satunya edukasi kegiatan
Antenatal Care yaitu pemeriksaan kehamilan yang seharusnya rutin dilakukan oleh ibu hamil
dari termin awal hingga akan melahirkan. Capaian pemeriksaan kehamilan dalam 3 tahun
terakhir terus mengalami penurunan. Pada tahun 2014 cakupan K4 sebesar 94.9%, tahun 2015
sebesar 94.4% dan pada tahun 2016 sebesar 93.28% [2].
Berdasarkan obeservasi awal yang telah dilakukan kepada 50 ibu hamil di kota Salatiga
menyatakan 29 responden menyatakan sangat setuju dan 21 responden menyatakan setuju
bahwa diperlukan media informasi pendukung yang lebih menarik dan efektif untuk ibu hamil
yang digunakan oleh tenaga medis untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap kesadaran akan
pentingnya pelayanan kesehatan kehamilan hingga menyelesaikanya dan yang lebih ringkas
agar mudah didapatkan oleh siapapun, sehingga tidak hanya ibu hamil namun juga keluarga
dan pihak lain untuk sama sama berjaga - jaga untuk kesehatan janin dan ibu.
Dengan diperolehnya data tersebut maka dibutuhkan media informasi sebagai sarana untuk
meningkatkan pengetahuan ibu hamil akan pentingnya pemeriksaan. Banyak cara yang bisa
digunakan salah satunya mengunakan media infografis yang menampilan data yang
dianimasikan menjadi video. Infografis sendiri adalah bagian dari informasi visual, peranannya
adalah mempresentasikan data-data angka, naskah, grafik, diagram, dan peta. Istilah infografis
dalam surat kabar menjadi bagian penting untuk menyampaikan sesuatu permasalahan berita
kedalam bentuk visual.
Infografis ditampilkan dengan format animasi berupa video akan lebih menarik karena
selain elemen visual berupa data yang vaild juga akan ditampilkan menggunakan motion
(pergerakan) dan audio (back sound, sound effect dan sebagainya) yang dapat memperkuat
informasi/pesan yang ingin disampaikan. Alasan tersebutlah mengapa dipilihnya infografis
dalam bentuk animasi untuk memberikan informasi pentingnya pemeriksaan kehamilan untuk
ibu hamil di Kota Salatiga.
2. Tinjuan Pustaka
Penelitian yang berkaitan dengan masalah ini yang pertama adalah Perancangan dan
Pembuatan Animasi Infografis Pos Penimbangan Balita pada Posyandu Margo Mulyo V
Klaten yang dibuat oleh Labib Fatkhiyatul Fatin Khoiriyah dari Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta. Kesehatan bayi dan balita di Indonesia
menjadi prioritas pertama dalam program kesehatan. Cakupan balita yang ditimbang secara
aktif di posyandu Margo Mulyo V masih 68% dan ini masih dibawah target global. Dengan
adanya permasalahan tersebut penelitian ini bermaksud merancang dan membuat sebuah media
informasi yang dapat menyampaikan pesan secara lebih efektif tentang manfaat pentingnya
Pos Penimbangan Balita pada Posyandu Margo Mulyo V Klaten [3].
Penelitian yang kedua adalah Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Berbasis
Infografis Tentang Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang dibuat oleh Alvin
Prasetya Mahadikta dari Universitas Negeri Malang. Masalah dari penelitian tersebut adanya
kasus tindak pidana perdangan manusia dalam urusan ketenagakerjaan di Indonesia, Badan
Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI bersama dengan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Malang berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait
permasalahan para TKI dan pencegahan TPPO. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancangan
media yang berfungsi untuk menginformasikan tentang pencegahan tindak pidana perdangan
manusia dan sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya
calon tenaga kerja tentang pentingnya mengikuti prosedur yang sesuai dengan ketentuan [4].
Penelitian dengan judul Perancangan Media Informasi Kesehatan Ibu Hamil di Kota
Salatiga ini bertujuan memberikan pemahaman tentang pemeriksaan kehamilan yang terutama
kepada ibu hamil dan yang kedua masyarakat tentang dengan melalui video animasi berbasi
Infografis yang akan menampilkan animasi teks dan data yang menarik beserta voice over
guna mudah dipahami dan memberikan informasi tentang pemeriksaan kehamilan agar ibu
hamil dapat mengikuti dan menyelesaikan pemeriksaan kehamilan hingga proses melahirkan.
Media yang dirancang juga akan digunakan oleh tenaga medis untuk mempermudah proses
edukasi kepada ibu hamil serta akan dipublikasikan kepada masyarakat di kota Salatiga melalui
website Dinas Kesehatan Kota Salatiga sehingga mudah juga didapatkan dan diakses oleh
setiap masyarakat di kota Salatiga.
Media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai
perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima dan media
merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator
menuju komunikan Sedangkan pengertian dari informasi secara umum informasi adalah data
yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau
keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang
atau yang akan datang. Maka pengertian dari media informasi dapat disimpulkan sebagai alat
yang menyampaikan suatu informasi harus tepat sasaran agar dapat tersampaikan dengan baik
pada target sasaran sehingga dapat bermanfaat bagi pembuat dan penerima informasi [5].
Komunikasi visual adalah komunikasi yang menggunakan gambar dengan makna dan
maksud tujuan untuk menyampaikan pesan atau informasi sehingga dapat terbaca atau terlihat.
Pengertian dari desain itu sendiri adalah merancang atau rancangan, maka Desain Komunikasi
Visual dapat diartikan sebagai ilmu yang menempatkan perancangan komunikasi melalui
gambar agar dapat terbaca dan dilihat oleh suatu target sasaran yang dapat membuat untuk
melakukan dengan tindakan [6].
Ibu hamil adalah keadaan wanita yang sedang mengandung janin didalam rahimnya
karena sel telur telah dibuahi oleh sprematozoa dari pria. Lebih lanjut, kehamilan adalah akibat
sel telur yang telah matang kemudian bertemu spermatozoa dari pria sehingga terjadi lah proses
pembuahan yang kemudian menghasilkan janin [7]. Jumlah Ibu hamil yang terdata oleh Dinas
Kesehatan Kota Salatiga pada tahun 2016 sebesar 2.939 ibu hamil, dari data tersebut rata – rata
30 persen mengalami resiko tinggi kematian. Empat kategori penyebab kematian yaitu yang
pertama penyakit anemia, kedua kurang energi kronis (KEK), ketiga penyebab langsung seperti
pada proses kehamilan seperti pendarahan atau infeksi nifas, keempat karena penyebab tidak
langsung seperti kendala yang memperberat proses kehamilan [8].
Selama proses kahamilan terjadi juga perubahan, baik fisik mau pun hormonal. Salah
satu perubahan fisik yaitu meningkatnya berat badan ibu hamil, namun perubahan sistem
metabolisme pada tubuh ibu hamil mungkin belum banyak diketahui secara luas. Perubahan
yang terjadi pada ibu hamil meliputi perubahan pada sistem pencernaan, kardiovaskuler
(pembuluh darah dan jantung), saluran kemih, pulmonal (paru dan pernapasan) dan lain-lain.
Dengan adanya perubahan sistem metabolisme di dalam tubuh ibu hamil, maka juga akan
berdampak pada asupan gizi dari makanan ibu hamil. Dengan adanya perubahan-perubahan
tersebut, maka selama masa kehamilan kesehatan ibu juga menjadi sangat rentan terhadap
penyakit [7].
Kunjungan Antenatal Care adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter
sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan
antenatal. Fungsi dari kunjungan tersebut untuk mengkaji kesehatan ibu dan janin serta
kesempatan pasien memperoleh informasi dan memberikan informasi sehingga petugas
kesehatan dapat menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis danpemeriksaan
fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah atau
komplikasi. Kebijakan program pelayanan antenatal menetapkan frekuensi kunjungan
antenatal sebaiknya minimal 4 (empat) kali selama kehamilan, dengan ketentuan sebagai
berikut [9].
1. Minimal satu kali pada trimester pertama (K1) sebelum usia kehamilan 8 minggu
Tujuannya :
Penapisan dan pengobatan anemia
Perencanaan persalinan
Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
2. Minimal satu kali pada trimester kedua (K2), 0 – 12 minggu
Tujuannya :
Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
Penapisan pre eklamsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan
Mengulang perencanaan persalinan
3. Minimal dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4) 12 - 24 minggu dan setelah 24
minggu sampai lahir. Tujuannya :
Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III
Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
Memantapkan rencana persalinan
Mengenali tanda-tanda persalinan
Dalam melaksanakan pelayanan Antenatal Care, ada sepuluh standar pelayanan yang
harus dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang dikenal dengan 10 T. Pelayanan atau
asuhan standar minimal 10 T adalah sebagai berikut (Depkes RI, 2009) [9].
1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
2. Pemeriksaan tekanan darah
3. Pemeriksaan nilai gizi
4. Pemeriksaan puncak rahim
5. Menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid
7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
8. Test laboratorium
9. Tatalaksana kasus
10. Proses konseling termasuk perencanaan persalinan dan
Pencegahan Komplikasi serta KB paska persalina
Infografis berasal dari kata Infographics dalam Bahasa Inggris yang merupakan
singkatan dari Information dan Graphics adalah bentuk visualisasi data yang menyampaikan
informasi kompleks kepada pembaca agar dapat dipahami dengan lebih mudah dan cepat.
Masyarakat saat ini cenderung menyukai konten yang berbau visual karena dianggap lebih
menarik, mudah dipahami dan menghibur. Menurut sebuah penelitian, pemilihan warna-warna
yang menarik, kesesuaian tema dengan grafis akan menarik lebih banyak orang hingga 80%
untuk membaca apa yang diinformasikan. Infografis lebih mudah dimengerti. Karena
infografis merupakan informasi yang disederhanakan dalam bentuk grafis maka akan lebih
mudah dipahami. Menurut penelitian sekitar 95% orang akan lebih memahami apa yang
disampaikan dengan gambar dan teks daripada hanya teks saja. Proses pembuatan infografis
disebut data-visualization, information design, atau information architecture [10].
Infografis animasi atau animated infographic adalah infografis dalam bentuk video
animasi, baik 2 dimensi maupun 3 dimensi. Infografis ini dapat digunakan pada televisi ataupun
media online seperti YouTube atau Vimeo. Infografis animasi dapat lebih menarik karena selain
elemen visual berupa data juga menggunakan motion (pergerakan) dan audio (music/sound
effect) yang dapat memperkuat informasi/pesan yang ingin disampaikan. Untuk membuat
infografis animasi diperlukan keahlian yang beragam, seperti director, animator, illustrator,
music voice over [10].
Flat design adalah desain dengan pendekatan minimalis yang menekankan kegunaan,
dengan desain yang bersih tanpa ada bevel, bayangan, tekstur, berfokus pada tipografi, warna-
warna cerah dan ilustrasi dua dimensi. Gambar atau ilustrasi yang sederhana dapat
menyampaikan pesan lebih cepat daripada ilustrasi sangat yang detail. Gambar seperti ikon
dapat menunjukkan tindakan yang universal atau tujuan agar semua orang dapat dengan mudah
memahaminya [11].
Salatiga adalah salah satu kota di propinsi Jawa Tengah, mempunyai luas wilayah ±
56,78 km² terletak diantara 1100.27′.56,81″ – 1100.32′.4,64″ BT
0070.17′. – 0070.17′.23″ LS, dan terdiri dari 4 kecamatan, 22 kelurahan, berpenduduk 176.795
jiwa. Terletak pada jalur regional Jawa Tengah yang menghubungkan kota Semarang dan
Surakarta, mempunyai ketinggan 450 - 800 meter dai permukaan laut dan berhawa sejuk serta
dikelilingi oleh keindahan alam berupa gunung Merbabu, Telomoyo, Gajah Mungkur [12].
3. Metolodogi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method yaitu mengabungkan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif sehingga mendapat data yang komprehensif, valid,
reliable serta objektif [13]. Kuantitatif bermanfaat untuk membuktikan sebuah fakta atau
masalah dari tema yang diteliti melalui analisis data – data yang didapat dari pembagian
kuisoner. Kualitatif berfungsi untuk menggambarkan suatu permasalahan dalam konteks sosial,
serta dapat membentuk proses interaksi komunikasi antara peneliti dengan permasalahan
tersebut, sehingga penyebab dan penyelesaian permasalahan tersebut dapat diketahui lebih pasti
dan maksimal oleh peneliti [14].
Pengumpulan data awal didapat lewat wawancara narasumber yaitu ibu hamil dan juga
bidan atau tenaga medis dan juga dokter spesialis kandungan serta beberapa dokumen lainnya
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Selain itu juga mengunakan kuisoner yang dibagi
kepada 50 ibu hamil di puskesmas Kalicacing dan Cebongan di daerah Salatiga untuk
membuktikan dan menentukan secara spesifik masalah apa yang terjadi. Perancangan ini
mengggunakan linear strategy yang bisa disebut penelitian yang lurus. Penelitian ini bersifat
sederhana dan relative mudah dipahami prosesnya. Suatu tahap dimulai setelah tahap
sebelumnya diselesaikan, demikian seterusnya [15]. Berikut tahapan dari strategi Linear yang
dilakukan dan diselesaikan melalui proses penelitian yang dibagi menjadi lima tahap yaitu
sebagai berikut serta tahapan dapat dilihat pada Gambar 1.
1. Identifikasi Masalah, Analisis Kebutuhan data.
2. Pengumpulan data wawancara kepada narasumber dan responden.
3. Memulai langkah perancangan Media Informasi.
4. Melakukan implementasi kepada publik dan penarikan kesimpulan serta penulisan
hasil laporan.
Gambar 1. Tahapan Penelitian Strategi Linier [15].
Tahapan penelitian pada Gambar 1, dapat dijelaskan sebagai berikut. Tahap pertama
yaitu melakukan identifikasi masalah yang berhubungan dengan topik yang diteliti lewat data
awal yaitu Laporan kerja DKK tahun 2016 yang didapat dari Dinas Kesehatan Kota Salatiga
dan juga melakukan wawancara awal kepada pihak DKK tentang masalah yang didapat dari
kesehatan ibu hamil di kota Salatiga. Data awal yang diperoleh menyatakan bahwa kematian
ibu hamil di kota Salatiga pada tahun 2016 Angka Kematian Ibu (AKI) Kota Salatiga tahun
2016 masih diatas target yang ditetapkan yaitu 157.05/ 100.000. AKI Kota Salatiga dari tahun
ke tahun masih fluktuatif. AKI tahun 2014-2016 berurut turut 82.8/100.000 KH, 186.3/100.000
KH dan 157.05/100.000 KH. Capaian K4 atau pemeriksaan kehamilan dalam 3 tahun terakhir
terus mengalami penurunan. Pada tahun 2014 cakupan K4 sebesar 94.9%, tahun 2015 sebesar
94.4% dan pada tahun 2016 sebesar 93.28%. Pelayanan K4 merupakan pemeriksaan kehamilan
dengan distribusi waktu 1 x pada TM I, 1 x pada TM II dan 2 x pada TM III. Kegagalan dalam
pencapaian target K4 dipengaruhi oleh kurang optimalnya komunikasi, informasi dan edukasi.
Media yang digunakan oleh tenaga medis di puskemas kota Salatiga masih sebatas buklet buku
berwarna dan juga pemberian buku kesehatan ibu dan anak. Hasil data membuktikan adanya
masalah yang dapat digunakan sebagai acuan awal dari proses proses perancangan media
informasi kesehatan ibu hamil di kota salatiga.
Tahap kedua ialah pengumpulan data menggunakan kuisoner kepada responden dan
segmentasi utama dari perancangan media ini yaitu ibu hamil lewat puskesmas di kota Salatiga.
Observasi kepada 50 ibu hamil berfungsi mengindentifikasi masalah dari sudut pandangan
segmentasi utama dan juga untuk mencari tahu seberapa efektif media yang digunakan oleh
puskesmas dalam menghimbau kesadaran akan pemeriksaan kehamilan serta mencari tahu apa
yang menjadi masalah dari penelitian ini. Hasil kuisoner dapat dilihat pada tabel 1.
TAHAP 1
( Identifikasi Masalah, Analisis Kebutuhan data )
TAHAP 2
( Pengumpulan data wawancara kepada narasumber dan responden serta menganalisinya )
TAHAP 3
(Memulai langkah perancangan Media Informasi)
TAHAP 4
(Melakukan implementasi kepada publik dan penarikan kesimpulan)
Tabel 1. Hasil kuisoner ibu hamil.
Lewat data yang didapat dari kuisoner yang diisi oleh ibu hamil menyatakan dari
pernyataan satu hingga tiga bahwa tidak adanya masalah yang serius dari pihak tenaga medis
di dalam sosialisasi yang dilakukan. Hasil dari pernyataan empat hingga enam menyatakan ada
beberapa responden yang setuju dengan efektifnya media yang digunakan oleh puskesmas dan
dinas kesehatan tetapi juga ada yang tidak setuju dengan efektifnya media yang digunakan oleh
dinas kesehatan kota salatiga. Hasil dari pernyataan tujuh hingga Sembilan menyatakan
sebagian besar responden membutuhkan media informasi yang lebih baik yang membantu ibu
hamil mengerti pentingnya setiap pemeriksaan didalam program kesehatan ibu hamil dan juga
menginginkan media yang lebih ringkas untuk meningkatkan pengetahuan tentang
pemeriksaan yang dilakukan serta menginginkan media yang tidak hanya digunakan oleh
tenaga medis tetapi bisa didapatkan atau diedarkan secara masal kepada masyarakat sehingga
tidak hanya ibu hamil tetapi pihak keluaraga dan masyarakat sekitar yang juga ikut mendorong
program pemeriksaan kehamilan untuk mengurangi angka kematian ibu hamil.
Pada tahap ketiga adalah memulai perancangan media, pada tahap ini terdapat proses
pra produksi yang didalamnya merancang pembuatan konsep, storyline, dan juga storyboard.
Selanjutnya adalah tahap kedua yaitu proses memproduksi element – element dalam media
seperti ilustrasi vector yang diperlukan serta melakukan recording untuk voice over untuk
mendukung media menjadi lebih menarik, serta melakukan tahap editing seperti keying dan
animating dari elemen video yang dirancang. Kemudian tahap terakhir adalah paska produksi
yaitu melakukan kegiatan mixing audio serta grading dan diselesaikan dengan rendering.
Tahap perancangan dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Tahap Perancangan Media.
Pada tahap pra produksi yang pertama adalah konsep. Konsep dari perancangan video
ini yaitu media informasi pendukung berbasis infografis yang menyajikan pengenalan
pemeriksaan kehamilan yang efektif serta mudah dipahami oleh ibu hamil lewat pemilihan
karakter icon visual yaitu vector dan font yang sederhana serta tegas yang dianimasikan untuk
membuatnya lebih menarik ditambah dengan voice over untuk mendukung penyampaian data
yang disampaikan.
Pada tahapan produksi selanjutnya adalah pembuatan storyline atau kerangka cerita
dalam video. Storyline pada video ini diawali dengan menjelaskan pengertian tentang
Kunjungan Antenatal Care secara umum. Selanjutnya akan menjelaskan secara umum tentang
10T yaitu Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, Pemeriksaan tekanan darah,
Pemeriksaan nilai gizi, Pemeriksaan puncak Rahim, Menentukan presentasi janin dan denyut
jantung janin, Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid,
Pemberian Tablet zat besi minimal selama kehamilan, Test laboratorium, Penanganan Kasus
dan Proses konseling termasuk perencanaan persalinan, semua hal tersebut akan disertai
elemen vector yang dianimasikan agar mendukung penjelasan menjadi lebih menarik.
Selanjutnya akan menjelaskan tentang kunjungan yang harus dijalani oleh ibu hamil
dari kunjungan pertama (K1) saat usia kandungan sebelum delapan bulan hingga kunjungan
(K4) dan akhirnya melahirkan. Penjelasan kunjungan ibu hamil akan dijelaskan secara
sistematis beserta penambahan vector ilustrasi untuk mendukung penjelasan menjadi lebih
menarik
Selanjutnya pada akhir video akan ditutup dengan tagline yang memiliki pesan untuk
ibu hamil agar mengerti pentingnya sebuah pemeriksaan yang rutin sehingga kesehatan ibu dan
bayi dalam kandungan dapat terjaga hingga proses melahirkan dilakukan, Serta mendorong ibu
hamil melakukan kontak dengan tenaga medis sedini mungkin agar mendapat informasi serta
edukasi yang cukup dalam menjalani kehamilan.
Tahap selanjutnya adalah perancangan storyboard bentuk visual dari sebuah storyline.
Storyboard akan digunakan sebagai acuan dalam perancangan yang saat proses produksi
dilakukan yaitu animating. Storyboard pada video tersebut dapat dilihat pada table 2.
PRA PRODUKSI
-Konsep
-Storyline
-Storyboard
PRODUKSI
-Vector
-Recording
-Editing (Animating & Compositing)
PASKA PRODUKSI
-Compositing (Mixing Audio &
Editing Video)
-Rendering
Tabel 2. Storyboard
Scene Shot Durasi Keterangan
Medium
Close Up
00.05 Opening Bumper awal
yang menampilkan judul.
Medium
Close Up
00.10 Menjelaskan fungsi dari
pemeriksaan ibu hamil
atau Atenatal Care.
Medium
Close Up
00.30 Masuk kepada scene
ketiga yaitu
memperkenalkan 10
standart pelayanan yang
akan didapat oleh ibu
hamil.
Medium
Close Up
01.20 Memperkenalkan
pemereksiaan gizi pada ibu
hamil.
Medium
Close Up
03.30 Menginformasikan adanya
proses konseling dengan
tenaga medis.
Medium
Close Up
03.40 Masuk kedalam jadwal
pemeriksaan ibu hamil
dalam tiap – tiap trimester.
Medium
Close Up
04.05 Closing media informasi
berserta tagline untuk
memperkuat pesan yang
disampaikan.
Setelah selesai melakukan proses pra produksi maka tahap selanjutnya yaitu proses
produksi. Dalam tahap ini dibagi menjadi 3 yaitu produksi vector icon, recording, editing.
produksi environment seperti elemen grafis yaitu icon vector yang nantinya akan dianimasikan.
Setiap icon vector yang dibuat didalam proses produksi berdasarkan bentuk dan ide aslinya
menurut buku KAI. Bentuk asli atau idenya digambar ulang dengan media digital menjadi
bentuk yang lebih sederhana tanpa menghilangkan makna aslinya. Proses produksi vector icon
dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Proses Produksi Vector Icon
Untuk mempertegas vector icon yang telah dibuat maka membutuhkan keterangan yang
berupa tulisan ( font ) yang sesuai dengan vector icon yang telah dibuat. Jenis tulisan ( font )
yang cocok untuk digabungkan dengan flat design yaitu yang memiliki karakter yang sama
yaitu sederhana dan berkesan kuat atau tegas dari hal tersebut dipilih jenis “San Serif” dengan
nama “Coolvetica” yang cocok untuk disandingkan dengan vector icon yang telah dibuat untuk
dianimasikan. Contoh jenis font dapat dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Jenis Font yang digunakan
Proses merekaman suara ( recording ) dilakukan untuk mengisi kebutuhan voice over
agar setiap pesan dan data yang dari video ini bisa lebih mudah dimengerti oleh penonton.
Pengunaan talent perempuan yang dipilih berhubungan dengan target utama dari infografis ini
yaitu wanita hamil. Alat yang digunakan adalah kamera dan clip on.
Proses editing dilakukan dengan memperhatikan tahap perancangan sebelumnya yaitu
proses pra produksi meliputi storyline dan storyboard serta vector icon yang telah dibuat. Pada
proses animating dilakukan penganimasian dengan memberikan pergerakan pada objek seperti
position, scale, rotate hingga track mate. Animasi yang dibuat menyesuaikan suara yang telah
direkam agar dapat selaras dan juga pergerakan animasi yang smooth dan simple agar nyaman
untuk dillihat dan pesan bisa tersampaikan secara baik. Selain melakukan proses animasi juga
dilakukan proses compositing untuk menempatkan animasi vector icon dan tulisan di area yang
tepat agar tidak terlihat penuh, kebesaran atau kekecilan tapi tepat supaya setiap elemen visual
yang ada bisa terlihat dan dimengerti dengan jelas. Proses produksi dapat dilihat pada gambar
5.
Gambar 5. Proses animasi
Setelah tahap produksi selesai maka tahap selanjutnya adalah paska produksi yaitu
melakukan compositing untuk mixing audio dan editing video. Editing audio dilakukan untuk
membersihkan suara voice over dari noise dan merubah file suara dari mono menjadi stereo
agar memiliki keseimbangan saat digabungkan dengan backsound. Pemilihan lagu untuk
backsound juga penting agar video dan audio yang disatukan akan terlihat selaras. Dalam
melakukan mixing audio juga dilakukan pengaturan tinggi rendahnya suara narasi serta
backsound yang harus tepat agar tidak saling berbenturan tetapi menyatu supaya enak didengar.
Setelah tahap tersebut dilakukan penyatuhan file video dengan audio yang telah disusun
menjadi sebuah kesatuan video yang utuh. Proses editing dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6. Proses mixing audio
Setelah selesai melakukan proses compositing pada paska produksi maka selanjutnya
melakukan proses rendering untuk mengabungkan seluruh elemen video menjadi satu file
video yang utuh. Format video yang digunakan adalah kompresi H264 (MPEG-4 AVC) yang
merupakan format video dengan kualitas lebih baik dengan ukuran file yang jauh lebih rendah.
Hasil akhir proses perancangan media dilakukanya konfirmasi hasil kepada pihak
Dinas Kesehatan Kota Salatiga untuk mengetahui kesesuaian video dengan data yang
diberikan dan menarik minat ibu hamil untuk mengikuti pemeriksaan kehamilan apa belum.
Dalam hal ini bila terjadi sebuah kesalahan atau hal yang tidak sesuai maka akan dilakukan
perbaikan hinga video benar – benar tepat dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan Dinas
Kesehatan untuk sarana sosialisasi pemeriksaan kehamilan.
4. Pembahasan
Setiap bagian dari video ini memperkenalkan serta menjelaskan tentang pentingnya
mengikuti pemeriksaan kehamilan bagi kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandung.
Opening dari video ini menampilkan vector icon tangan yang menggenggam sebuah perangkat
elektronik dan muncul dari bawah ke atas. Dalam perangkat tersebut muncul judul ditengah
layar perangkat bertuliskan Atenatal Care dan selanjutnya muncul animasi sebuah laporan,
score angka kesehatan, vector ibu hamil , vector janin, vector monitor jantung janin dan disertai
dengan voice over pengenalan tentang atenatal care. Opening dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7. Scene Opening
Bagian selanjutnya menjelaskan tentang manfaat dari pemeriksaan tersebut. Scene dimulai
dengan vector tangan kanan melakukan slide dari kanan kekiri yang memunculkan scene yang
kedua. Fungsi yang tampilkan adalah memberikan edukasi kepada ibu hamil, menjaga
kesehatan ibu hamil dan pada akhirnya bayi dapat lahir sehat. Scene fungsi dan manfaat dapat
dilihat pada gambar 8.
Gambar 8. Scene Fungsi dan Manfaat
Bagian selanjutnya menjelaskan tentang 10 standart pemeriksaan yang akan didapat ibu
hamil. Scene dimulai dengan vector tangan kanan melakukan slide dari atas kebawah untuk
memunculkan pengenalan awal dari 10T. Selanjutnya vector tangan kanan menekan tombol
play untuk memulai penjelasan dan animasi vector dari 10 standart pemeriksaan. Scene 10T
dapat dilihat pada gambar 9.
Gambar 9. Scene 10T
Bagian selanjutnya memberikan informasi jadwal pemeriksaan berdasarkan usia
kehamilan. Scene dimulai vector tangan kanan melakukan slide dari kiri layar kekanan untuk
memunculkan grafis serta judul. Selanjutnya ditampilkan vector usia kehamilan serta jadwal
pemeriksaan dari trimester pertama hingga ketiga. Scene jadwal pemeriksaan dapat dilihat pada
gambar 10.
Gambar 10. Scene Jadwal Pemeriksaan
Bagian selanjutnya memberikan informasi pemeriksan lanjutan setelah pemeriksaan yang
wajib dilakukan telah usai. Dalam scene ini ditampilkan ilustrasi vector dokter dan juga suster
beserta animasi teks. Scene pemeriksaan lanjutan dapat dilihat pada gambar 11.
Gambar 11. Scene Pemeriksaan Lanjutan
Bagian akhir video menampilkan tagline yang memberikan himbauan kepada ibu hamil
untuk sadar memeriksakan kandungannya agar dapat sehat dalam menjalani proses kehamilan
hingga melahirkan bayi yang sehat dan selamat. Scene closing dapat dilihat pada gambar 12.
Gambar 12. Scene Closing
Perancangan media informasi ini nantinya dapat diaplikasikan kedalam kelas ibu hamil
sebagai salah satu bahan tenaga medis mensosialisasikan pemeriksaan kehamilan kepada ibu
hamil. Selain itu video juga dapat dengan mudah didapatkan melalui website dari Dinas
Kesehatan Kota Salatiga. Penerapan perancangan dapat dilihat pada gambar 13.
Gambar 13. Penerapan Perancangan Media
Pengujian video ini dilakukan yang pertama kepada Dinas Kesehatan Kota Salatiga
supaya Dinas Kesehatan dapat menilai data atau konten dari video tersebut apakah sudah sesuai
atau belum. Bagian yang bersangkutan yaitu seksi KESGA ( Kesehatan Keluarga dan Gizi )
mengungkapkan bahwa konten dan data dari video yang dirancang telah memenuhi ekspetasi
dan layak digunakan menjadi media sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran akan
pemeriksaan kehamilan.
Pengujuan selanjutnya dilakukan kepada segementasi video ini yaitu Ibu Hamil yang
berada di Puskesmas Kalicacing. Lewat pengujian ini video ditayangan pada layar lcd di
puskesmas. Lima ibu hamil yang diwawancarai menyatakan menyukai video tersebut karena
data yang ditampilkan valid, suara narasi yang menjelaskan data cukup jelas dan animasi yang
menarik. Ibu hamil menjadi mengerti apa saja pemeriksaan yang akan dilakukan dan tersadar
untuk mengikuti atenatal care.
Pengujian selanjutnya dilakukan kepada tenaga medis dari Puskesmas Kalicacing
Salatiga. Para Tenaga medis mengungkapkan bahwa media yang dirancang memiliki data
yang valid dan juga memberikan informasi serta mengedukasi ibu hamil untuk mengerti hak
– hak yang mereka harus dapatkan. Pengujian selanjutnya dilakukan kepada Dr. Santoso
Adi yaitu dokter spesialis kandungan di Rumah Sakit Dr. Asmir di Salatiga. Dr Santoso Adi
mengungkapkan bahwa video yang dirancang sudah memenuhi standart dan informatif. Dr
Adi juga memberikan saran supaya informasi yang diberikan harus terus terupdate dan lebih
lengkap tidak hanya tentang pemeriksaan tetapi juga masuk dalam tanda – tanda kehamilan
hingga penambahan informasi dari 10 standart pemeriksaan menjadi lebih lengkap dan
bermanfaat.
Pengujian selanjutnya dilakukan kepada salah satu studio game yang ada di kota
Salatiga yairu Educa Studio. Pihak Educa Studio menilai bahwa konten yang dibuat sudah
selaras dengan grafis serta animasi yang digunakan pada vector icon. Pihak Educa juga
memberikan saran agar warna dari Background Perangkat elektronik dan Background utama
dibedakaan agar audience bisa lebih fokus dalam melihat.
5. Kesimpulan
Media sosialisasi pemeriksaan ibu hamil dapat dijadikan media yang menarik untuk
menyadarkan ibu hamil bahwa berhak mendapatkan pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan kesehatan kandungan agar bayi dan ibu sehat. Dengan dirancang
mengunakan vector, animasi, voice over dan berdasarkan data yang tepat serta
penyampaian yang jelas membuat ibu hamil mengerti apa saja pemeriksaan kehamilan yang
dilaluinya dan sadar bahwa penting mengikuti atenatal care.
Untuk kedepanya penelitian ini dapat dikembangkan kearah media sosial yang lebih
lagi lengkap dan data yang terupdate karena akan muncul masalah – masalah yang baru
dan juga jalan keluar yang baru. Sehingga kedepan media sosial yang dirancang dapat
membantu menyelesaikan masalah yang baru.
6. Daftar Pustaka
[1] Misi DKK Salatiga. diakses 12 Maret 2017. http://www.dkksalatiga.org/visi-dkk- Salatiga
[2] Kesga DKK. 2016. LKJIP Seksi Kesehatan Keluarga. Salatiga: Dinas Kesehatan Kota Salatiga
[3] Khoiriyah Fatin LF. 2016. Perancangan dan pembuatan animasi infografis pos penimbangan
balita pada posyandu Margo mulyo V Klaten. Yogyakarta: AMIKOM Yogyakarta.
[4] Mahadikta Prasetya A. 2015. Perancangan Iklan Layanan Masyarakat Berbasis Infografis
Tentang Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Malang: Universitas Negeri
Malang.
[5] Pengertian Media Informasi Menurut Para Ahli terlengkap. diakses 20 Maret 2017.
http://www.masterpendidikan.com/2016/04/pengertian-mediainf ormasi-menurut-para-
ahli.html.
[6] Desain Komunikasi Visual – Pengertian, Ruang Lingkup, dan Jenisnya. diakses 27 Maret 2017.
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-visual.
[7] Pengertian Ibu Hamil, Penyebab, dan Tanda-Tanda Kehamilan. diakses 10 April 2017.
http://abiummi.com/pengertian-ibu-hamil-penyebab-dan-tanda-tanda-kehamilan/
[8] DKK Salatiga Galakan Program Nginceng Wong Meteng. diakses 10 April 2017
http://jateng.tribunnews.com/2016/08/22/dkk-salatiga-galakkan-program-nginceng-wong-
meteng
[9] Kementrian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi Kedua. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI.
[10] Mengenal Infografis dan Jenisnya. diakses 10 April 2017.
https://www.maxmanroe.com/pengertian-infografis.html.
[11] Apa itu Flat Design. diakses 19 Januari 2017. http://www.pindexain.com/apa-itu-flat-design/
[12] Keadaan Geografis. diakses 12 April 2017. http://salatiga.go.id/tentang-salatiga/keadaan-
geografis/
[13] Sirnayatin Ariska T. 2013. Membangung Karakter Bangsa Melalui Pembelajaran Sejarah.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
[14] Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed Methode. Diakses 18 April.
2017.http://www.academia.edu/27552910/Penelitian_Kualitatif_Kuantitatif_dan_Mixed_Met
hode.
[15] Sarwono, Jonathan dan Hary Lubis. (2007). Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual.
Bandung: Universitas Komputer Indonesia.