perancangan sistem automatic pet feeder berbasis …
TRANSCRIPT
![Page 1: PERANCANGAN SISTEM AUTOMATIC PET FEEDER BERBASIS …](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022013000/61c949b59f01f7077d68858a/html5/thumbnails/1.jpg)
Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 18, No. 1, Agustus 2020, Hlm. 17-30,
P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X, doi: http://dx.doi.org/10.25105/jetri.v18i1.7343
Received 20 Juli 2020, revised 18 Januari 2021, accepted 25 Januari 2021
PERANCANGAN SISTEM AUTOMATIC PET FEEDER
BERBASIS INTERNET OF THINGS
Andrew, Rosalia H. Subrata dan Susan Sulaiman
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri, Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa No.1, RW.16, Jakarta Barat, 11440, Indonesia
E-mail: [email protected]
ABSTRACT
Innovations in the Internet of Things are developing rapidly in line with the
development of a modern society that has high mobility, seeks services that are flexible
and efficient in all aspects, and are practical. Many modern societies who have pets
are busy with their own affairs, so they cannot take care of their pets properly.
Therefore, an Internet of Things-based automatic pet feeder system is needed for pet
owners to be able to feed their pets regularly and monitor them. To be able to design
an automatic pet feeder system based on the Internet of Things, Arduino, the Blynk
application on a smartphone, and other components needed in the system are needed.
The pets chosen in this study were dogs. In this study, the test was poured into the
container ten times for each dog size. The results obtained from the design of the
automatic pet feeder based on the Internet of Things are that pet dogs can eat regularly
twice a day. The percentage of errors obtained ranges from 10% to 24%. This error
is due to the delay in food pouring when the food has reached the target. By using this
Internet of Things-based automatic pet feeder system, dog owners can also find out
whether their pets have been fed or not by looking at the Blynk application on their
smartphone. There is also a notification when the food left in the dispenser is low, so
that pet owners can fill food in the dispenser.
Keywords: Arduino, Internet of Things, Blynk, automatic pet feeder, smartphone
ABSTRAK
Inovasi di bidang Internet of Things berkembang dengan cepat selaras dengan
perkembangan masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi, mencari layanan
yang fleksibel dan efisien di segala aspek, dan praktis. Banyak masyarakat modern
yang memiliki hewan peliharaan sibuk dengan urusannya masing-masing, sehingga
tidak dapat merawat hewan peliharaannya secara baik. Maka dari itu, dibutuhkan
sistem automatic pet feeder berbasis Internet of Things untuk para pemilik hewan
peliharaan agar dapat memberi makan hewan peliharaannya secara teratur dan
memantaunya. Untuk dapat merancang sistem automatic pet feeder berbasis Internet
![Page 2: PERANCANGAN SISTEM AUTOMATIC PET FEEDER BERBASIS …](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022013000/61c949b59f01f7077d68858a/html5/thumbnails/2.jpg)
Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 18, No. 1, Agustus 2020,
P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
18
of Things ini dibutuhkan Arduino, aplikasi Blynk pada smartphone, dan komponen-
komponen lainnya yang dibutuhkan dalam sistem. Hewan peliharaan yang dipilih
pada penelitian ini adalah anjing. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian
penuangan makanan ke dalam wadah sebanyak sepuluh kali untuk masing-masing
ukuran anjing. Hasil yang diperoleh dari perancangan automatic pet feeder berbasis
Internet of Things ini ialah anjing peliharaan dapat makan dua kali sehari dengan
teratur. Persentasi error yang diperoleh berkisar 10% sampai 24%. Error tersebut
dikarenakan adanya delay makanan yang tertuang pada saat penuangan makanan
telah mencapai target. Dengan menggunakan sistem automatic pet feeder berbasis
Internet of Things ini, pemilik anjing juga dapat mengetahui apakah hewan
peliharaannya sudah diberi makan atau belum dengan melihat aplikasi Blynk pada
smartphone-nya. Terdapat pula notifikasi jika sisa makanan pada dispenser sudah
sedikit, sehingga pemilik hewan peliharaan dapat mengisi makanan pada dispenser.
Kata kunci: Arduino, Internet of Things, Blynk, automatic pet feeder, smartphone.
1. Pendahuluan
Seiring perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin pesat,
tingkat kesibukan manusia pun semakin meningkat. Oleh karena itu, manusia sangat
membutuhkan suatu alat yang dapat membantu kegiatan manusia [1]. Kebutuhan
dalam hal efektifitas dan efisiensi juga sangatlah diperlukan dalam bidang apapun. Hal
tersebut mendorong manusia untuk berinovasi sekreatif mungkin dalam bidang
teknologi [2]. Perkembangan teknologi saat ini dapat dibuktikan oleh adanya alat-alat
atau inovasi yang telah dibuat oleh manusia untuk dapat membantu manusia dalam
mempermudah pekerjaannya. Salah satu contohnya adalah memberikan makanan pada
hewan peliharaan, jika hal tersebut dilakukan secara manual dapat mengeluarkan
banyak waktu dan tenaga, apalagi jika pemilik hewan peliharaan lalai dalam mengurus
hewan peliharaan mereka, seperti lupa memberi makan hewan peliharaannya secara
teratur [3].
Untuk megatasi masalah tersebut, maka dirancang alat automatic pet feeder
berbasis Internet of Things yang dapat mempermudah dan mengefisienkan waktu
dalam hal pemberian makan hewan peliharaan (hewan peliharaan dalam penelitian ini
adalah anjing). Sistem yang sudah dirancang saat ini hanya sebatas kontrol
menggunakan SMS (Short Message Service). Jadi, setiap pemilik ingin memberi
makan hewan peliharaannya mereka harus mengirimkan SMS ke nomor tertentu yang
sudah terintegrasi oleh sistemnya [3,4]. Hal ini masih belum efektif karena masih
![Page 3: PERANCANGAN SISTEM AUTOMATIC PET FEEDER BERBASIS …](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022013000/61c949b59f01f7077d68858a/html5/thumbnails/3.jpg)
Andrew, Rosalia H. Subrata dan Susan Sulaiman: “Perancangan Sistem Automatic Pet Feeder”
19
memakan waktu yang lama untuk memberi makan hewan peliharaannya. Pemilik
masih harus mengetik SMS yang spesifik, jika instruksi dari SMS berbeda, maka alat
atau sistem tersebut tidak dapat bekerja.
Dengan mengembangkan sistem yang telah ada, sistem automatic pet feeder
dengan fitur memberi makan anjing peliharaan secara otomatis sesuai dengan ukuran
anjing ditambah dengan integrasi aplikasi smartphone “Blynk” yang dapat
mengirimkan notifikasi jika sistem bekerja. Maka dengan melihat situasi seperti itu,
sistem pemberi makan hewan peliharaan secara otomatis memegang peranan penting
untuk mempermudah para pecinta hewan dalam memberi makan hewan peliharaan
secara teratur setiap hari tanpa harus khawatir lupa memberi makan hewan
peliharaannya. Sistem automatic pet feeder berbasis Internet of Things ini akan
memberi makan dua kali sehari sampai makanan dalam dispenser makanan habis.
Pemilik juga akan mendapatkan notifikasi jika sisa makanan dalam dispenser sudah
akan habis. Sistem ini dapat bekerja selama satu sampai dua minggu tergantung dari
ukuran anjing yang dipilih pada aplikasi “Blynk” dan banyaknya makanan yang
dimakan oleh anjing tersebut.
2. Kajian Pustaka
2.1 Arduino
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,
diturunkan dari wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik
dalam berbagai bidang. Hardware arduino memiliki prosesor Atmel AVR dan
software arduino memiliki bahasa pemrograman C. Memori yang dimiliki oleh
Arduino Uno sebagai berikut: Flash memory sebesar 32 kB, SRAM sebesar 2 kB, dan
EEPROM sebesar 1 kB. Clock pada board Arduino Uno menggunakan XTAL dengan
frekuensi 16 MHz. Dari segi daya, Arduino Uno membutuhkan tegangan aktif kisaran
5 Volt, sehingga Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB. Arduino Uno
memiliki 28 kaki, untuk digital I/O terdiri dari 14 kaki, kaki 0 sampai kaki 13, dengan
6 kaki mampu memberikan output PWM (kaki 3, 5, 6, 9, 10, dan 11). Masing-masing
dari 14 kaki digital di Arduino Uno beroperasi dengan tegangan maksimum 5 Volt dan
dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA [5].
![Page 4: PERANCANGAN SISTEM AUTOMATIC PET FEEDER BERBASIS …](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022013000/61c949b59f01f7077d68858a/html5/thumbnails/4.jpg)
Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 18, No. 1, Agustus 2020,
P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
20
Gambar 1. Arduino Uno [4]
Untuk analog input terdiri dari 6 kaki, yaitu kaki A0 sampai kaki A5. Kaki Vin
merupakan tempat input tegangan saat menggunakan sumber daya eksternal selain
USB dan adaptor.
2.2 Aplikasi Blynk pada Smartphone
Blynk dirancang untuk memudahkan perkembangan Internet of Things. Blynk
dapat mengontrol perangkat keras dari jarak jauh, dapat menampilkan data sensor,
dapat menyimpan data, mengevitalisasi dan melakukan banyak hal lainnya.
Ada tiga komponen utama dalam Blynk [6]:
1. Blynk App - memungkinkan membuat antarmuka untuk proyek dengan
menggunakan berbagai widget yang disediakan.
2. Blynk Server - bertanggung jawab untuk semua komunikasi antara
smartphone dan perangkat keras. Pengguna dapat menggunakan Blynk
Cloud yang disediakan atau menjalankan server Blynk pribadi secara lokal.
Blynk server ini bersifat terbuka, dapat dengan mudah menangani banyak
perangkat mikrokontroler dan bahkan dapat digunakan dengan Raspberry
Pi.
3. Blynk Libraries - untuk semua platform perangkat keras yang populer -
memungkinkan komunikasi dengan server dan memproses semua perintah
masuk dan keluar.
Berikut adalah fitur-fitur dari Blynk [6]:
![Page 5: PERANCANGAN SISTEM AUTOMATIC PET FEEDER BERBASIS …](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022013000/61c949b59f01f7077d68858a/html5/thumbnails/5.jpg)
Andrew, Rosalia H. Subrata dan Susan Sulaiman: “Perancangan Sistem Automatic Pet Feeder”
21
1. API & UI serupa untuk semua perangkat keras dan perangkat yang
didukung
2. Koneksi ke cloud menggunakan:
1. Wifi
2. Bluetooth dan BLE
3. Ethernet
4. USB (Serial)
5. GSM
3. Kumpulan Widget yang mudah digunakan
4. Manipulasi pin langsung tanpa penulisan kode
5. Mudah untuk mengintegrasikan dan menambahkan fungsi baru
menggunakan virtual pin
6. Pemantauan data riwayat melalui widget SuperChart
7. Komunikasi Device-to-Device menggunakan Bridge Widget
8. Mengirim e-mail, tweet, push notification, dan lain-lain.
Gambar 2. Logo Blynk [6]
Terdapat dua komponen yang diperlukan untuk menggunakan Blynk:
a. Hardware.
Arduino, Raspberry Pi, atau perangkat pengembangan serupa.
Blynk dapat bekerja menggunakan internet, oleh karena itu perangkat
keras yang dipilih harus terhubung ke internet. Beberapa papan, seperti
Arduino Uno akan memerlukan Ethernet atau Wi-Fi Shield untuk
berkomunikasi, yang lain sudah memiliki akses internet: seperti ESP8266,
Raspberri Pi dengan dongle WiFi, Particle Photon atau SparkFun Blynk
Board. Tetapi jika tidak menggunakan shield, tetap dapat menghubungkannya
melalui USB ke laptop atau desktop [6].
b. Smartphone.
![Page 6: PERANCANGAN SISTEM AUTOMATIC PET FEEDER BERBASIS …](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022013000/61c949b59f01f7077d68858a/html5/thumbnails/6.jpg)
Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 18, No. 1, Agustus 2020,
P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
22
Aplikasi Blynk adalah aplikasi untuk merancang antarmuka yang akan
digunakan oleh pengguna. Aplikasi ini berfungsi di iOS dan Android [6].
3. Metode Penelitian
Berikut adalah skema, diagram blok, diagram alir, dan desain sistem automatic
pet feeder yang dirancang:
Menemukan
suatu masalah
Memikirkan
cara untuk
menyelesaikan
masalah
Merancang
sistem
Mempertimbangkan
masukan yang
diberikan
Membuat sistemMenguji sistemMenyempurnakan
sistem
Membuat
kesimpulan
Gambar 3. Skema Perancangan Sistem Automatic pet feeder
Gambar 4. Desain Sistem Automatic pet feeder
Desain sistem di atas adalah desain kasar dari sistem automatic pet feeder yang
dibuat.
![Page 7: PERANCANGAN SISTEM AUTOMATIC PET FEEDER BERBASIS …](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022013000/61c949b59f01f7077d68858a/html5/thumbnails/7.jpg)
Andrew, Rosalia H. Subrata dan Susan Sulaiman: “Perancangan Sistem Automatic Pet Feeder”
23
Gambar 5. Skema Hardware pada Sistem Automatic pet feeder
![Page 8: PERANCANGAN SISTEM AUTOMATIC PET FEEDER BERBASIS …](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022013000/61c949b59f01f7077d68858a/html5/thumbnails/8.jpg)
Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 18, No. 1, Agustus 2020,
P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
24
Kontroler Motor
Load Cell
Sensor
Control
Signal
Pulse Width
Modulation
Position
Sensor
Makanan
keluar
Notifikasi apakah
dispenser sudah
mau habis
Komparator
Error amplifier
Sensor Ultrasonik
pada dispenser
Output notifikasi
pada Blynk
Input ukuran
anjing
Notifikasi sisa
makanan pada
wadah makanan
Output notifikasi
pada Blynk
-
-
+
+
-
+
Gambar 6. Diagram Blok Sistem Automatic pet feeder
Seperti yang dapat dilihat dari gambar diagram blok sistem automatic pet
feeder , cara pemberian makanan pada anjing tergantung dari berat makanan yang
sudah dituangkan dan dibaca oleh load cell sensor. Semakin mendekati berat yang
ditentukan, servo akan semakin menutup sampai mencapai berat makanan yang
ditentukan. Contoh: untuk anjing berukuran sedang diberi makan sebanyak 100 gram,
penuangan makanan diawali dengan pembukaan penuh servo. Lalu setiap berat
makanan yang sudah dituang ke wadah makanan, load cell sensor akan mengirimkan
data ke kontroler agar kontroler bisa mengatur servo agar dapat tertutup secara
perlahan dan sampai mencapai berat 100 gram.
Untuk banyaknya target pemberian makanan disesuaikan dengan ukuran
anjing yaitu kecil, sedang, dan besar. Anjing berukuran kecil memiliki berat badan 0-
5 kg, untuk anjing berukuran sedang memiliki berat badan 6-15 kg, sedangkan anjing
berukuran besar memiliki berat badan 16-30 kg. Untuk pemberian makan per hari
ukuran anjing kecil membutuhkan 100 gram, ukuran anjing sedang membutuhkan 200
gram, dan ukuran anjing besar membutuhkan 300 gram. Data tersebut diperoleh dari
tabel pada Gambar 7.
Arduino
Motor Servo
![Page 9: PERANCANGAN SISTEM AUTOMATIC PET FEEDER BERBASIS …](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022013000/61c949b59f01f7077d68858a/html5/thumbnails/9.jpg)
Andrew, Rosalia H. Subrata dan Susan Sulaiman: “Perancangan Sistem Automatic Pet Feeder”
25
Gambar 7. Tabel Rekomendasi Pemberian Makanan pada Anjing [7]
Pada setiap pemberian makan, sistem akan melakukan pemeriksaan oleh
sensor ultrasonik apakah makanan pada dispenser sudah hampir habis atau belum.
Notifikasi untuk pemberian makanan kedua juga dilakukan dengan mendeteksi berat
sisa makanan dari load cell sensor.
Untuk notifikasi apakah makanan pada dispenser sudah hampir habis,
digunakan sensor ultrasonik. Dengan jarak yang diperoleh dari sensor ultrasonik,
dikonversikan ke berat dengan menggunakan persamaan garis karena perbandingan
jarak dengan berat berbanding lurus. Notifikasi akan diberikan jika berat makanan
pada dispenser di bawah 1000 gram.
Berikut adalah diagram alir sistem automatic pet feeder.
![Page 10: PERANCANGAN SISTEM AUTOMATIC PET FEEDER BERBASIS …](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022013000/61c949b59f01f7077d68858a/html5/thumbnails/10.jpg)
Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 18, No. 1, Agustus 2020,
P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
26
START
Besar Anjing
(Kecil/ Sedang/
Besar)
- Tanggal dan Jam
- Koneksi internet
Apakah ukuran
anjing kecil?
Apakah ukuran
anjing sedang?
Apakah ukuran
anjing besar?
Apakah jam 10
Pagi?Tidak
Ya
Menuangkan
makanan sampai
50 gram
Menuangkan
makanan sampai
100 gram
Menuangkan
makanan sampai
150 gram
Notifikasi LED pada aplikasi
Blynk sudah diberi makan
Apakah jam 6
sore?
Tidak
Ya
Ya Ya Ya
Tidak Tidak
Apakah makanan pada
dispenser kurang dari 1000
gram?
Kirim Notifikasi LED
bahwa sisa makanan
pada dispenser sudah
mau habis
YaTidak
Servo akan menutup
setelah target berat
makanan telah dicapai
Tidak
Gambar 8. Diagram alir Sistem Automatic Pet Feeder yang Akan dirancang
Penjelasan dari diagram alir sistem automatic pet feeder dirancang: pertama,
koneksi internet diperiksa apakah sudah terhubung atau belum. Lalu, pemilik anjing
memilih ukuran anjing yang dipelihara. Pada saat jam 10 pagi, sistem akan
menuangkan makanan sesuai dengan ukuran anjing yang diinput oleh pemiliknya dan
notifikasi akan dikirim ke aplikasi Blynk pada smartphone pemilik anjing. Lalu, sensor
ultrasonik memeriksa apakah makanan pada dispenser sudah hampir habis atau belum.
Jika sudah hampir habis, sistem akan mengirimkan notifikasi. Pemberian makanan
kedua dilakukan pada jam 6 sore. Sistem memeriksa sisa makanan dan mengirimkan
notifikasi sisa makanan yang ada pada wadah. Setelah itu sistem menuangkan
makanan sampai sesuai dengan ukuran anjing yang di-input. Lalu, sensor ultrasonik
![Page 11: PERANCANGAN SISTEM AUTOMATIC PET FEEDER BERBASIS …](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022013000/61c949b59f01f7077d68858a/html5/thumbnails/11.jpg)
Andrew, Rosalia H. Subrata dan Susan Sulaiman: “Perancangan Sistem Automatic Pet Feeder”
27
akan memeriksa kembali apakah makanan pada dispenser sudah hampir habis atau
belum. Jika sudah hampir habis, sistem mengirimkan notifikasi.
4. Hasil dan Pembahasan
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa penuangan makanan
menggunakan kendali yang bersifat proporsional. Penuangan makanan juga
tergantung dari ukuran anjing yang dipilih. Jika ukuran anjing yang dipilih adalah
“kecil”, maka penuangan makanan sampai 50 gram. Jika ukuran yang dipilih “sedang”,
maka sistem akan menuangkan 100 gram. Dan jika ukuran yang dipilih “besar”, maka
sistem akan menuangkan makanan sebesar 150 gram. Gambar sistem automatic pet
feeder sedang menuangkan makanan terdapat pada Gambar 9. Berikut adalah tabel
hasil pengujian sistem.
Tabel 1. Hasil Pengujian Penuangan Makanan Anjing ke Wadah Makanan
Percobaan
ke-
Kecil
(Target=50gram)
Sedang
(Target=100gram)
Besar
(Target=150gram)
1 57,4 gram 130,2 gram 161,3 gram
2 72,3 gram 125,7 gram 160,1 gram
3 71,2 gram 117,6 gram 164,2 gram
4 67,4 gram 123,2 gram 172,5 gram
5 57,2 gram 131,1 gram 162,7 gram
6 62,8 gram 115,2 gram 165,5 gram
7 57,6 gram 119,5 gram 170,3 gram
8 53,8 gram 122,3 gram 160,3 gram
9 60,3 gram 124,7 gram 168,4 gram
10 55,3 gram 112,4 gram 164,7 gram
Rata-rata 61,53 gram 122,19 gram 165 gram
Mean Absolute Error (MAE) dari hasil pengujian pada Tabel 1, diperoleh dengan
rumus:
𝑀𝐴𝐸 =∑ |𝑦𝑖−𝑥𝑖|𝑛
𝑖=1
𝑛=
∑ |𝑒𝑖|𝑛𝑖=1
𝑛 (1)
Dimana,
![Page 12: PERANCANGAN SISTEM AUTOMATIC PET FEEDER BERBASIS …](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022013000/61c949b59f01f7077d68858a/html5/thumbnails/12.jpg)
Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 18, No. 1, Agustus 2020,
P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
28
𝑦𝑖 = target data
𝑥𝑖 = hasil yang didapatkan
Hasil perhitungan Mean Absolute Error (MAE) pada Tabel 2 :
Tabel 2. Mean Absolute Error (MAE) Pengujian Penuangan Makanan Anjing ke
Wadah Makanan
Ukuran MAE (gram)
Kecil 11,53
Sedang 22,19
Besar 15
Persentasi error diperoleh dengan rumus:
%𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 =𝑀𝐴𝐸
𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡× 100% (2)
Dari rumus (2) didapat persentasi error pengujian penuangan makanan pada Tabel 3.
Tabel 3. Persentase Error Pengujian Penuangan Makanan Anjing ke Wadah
Makanan
Ukuran % error
Kecil 23,06 %
Sedang 22,19 %
Besar 10 %
![Page 13: PERANCANGAN SISTEM AUTOMATIC PET FEEDER BERBASIS …](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022013000/61c949b59f01f7077d68858a/html5/thumbnails/13.jpg)
Andrew, Rosalia H. Subrata dan Susan Sulaiman: “Perancangan Sistem Automatic Pet Feeder”
29
Gambar 9. Sistem Automatic pet feeder sedang Menuangkan Makanan
5. Kesimpulan dan Saran
Dalam perancangan sistem automatic pet feeder berbasis Internet of Things,
dapat disimpulkan bahwa para pemilik anjing dipermudahkan untuk memberi makan
anjing peliharaannya secara efisien dan teratur. Para pecinta hewan tidak perlu
khawatir bila harus meninggalkan hewan peliharaannya selama beberapa hari.
Persentasi error yang diperoleh dari 10 kali percobaan penuangan makanan pada
masing-masing ukuran anjing pada sistem automatic pet feeder berbasis Internet of
Things ini berkisar 10% sampai 24%. Error tergantung dari ukuran anjing yang dipilih
pada aplikasi smartphone “Blynk”, semakin besar ukuran anjing yang dipilih, akan
semakin kecil error yang didapat. Notifikasi pada sistem automatic pet feeder berbasis
Internet of Things (pemberian makan pertama, pemberian makan kedua, dan makanan
pada dispenser sudah hampir habis) bekerja dengan baik.
Penelitian ini masih jauh dari sempurna. Untuk mengembangkan penelitian ini
selanjutnya dapat melakukan desain sistem automatic pet feeder yang lebih baik
sehingga dapat mengurangi error dengan mengembangkan mekanisme penuangan
makanan sehingga error dapat diperkecil, mengembangkan fitur-fitur yang ada, dan
dapat menambah fitur-fitur lainnya.
![Page 14: PERANCANGAN SISTEM AUTOMATIC PET FEEDER BERBASIS …](https://reader031.vdocuments.net/reader031/viewer/2022013000/61c949b59f01f7077d68858a/html5/thumbnails/14.jpg)
Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, Vol. 18, No. 1, Agustus 2020,
P-ISSN 1412-0372, E-ISSN 2541-089X
30
Daftar Pustaka
[1] A. Hakim dan F.C. Hulu (2014, Desember), “Rancang Bangun Alat Pengontrol
Suhu Dan Lampu Otomatis Menggunakan Arduino Uno R3 Sebagai Sistem
Pengendali”, Jurnal Einstein 3 (1) (2015): 48-56, [online], Tersedia di:
http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/einstein, 7 Januari 2019.
[2] A. Giyartono, P.E. Kresnha (2015, November), “Aplikasi Android Pengendali
Lampu Rumah Berbasis Mikrokontroler ATMega 328”, Seminar Nasional Sains
dan Teknologi, [online], pp. 1-8, Tersedia di:
jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek, 21 September 2018.
[3] E. Susanto, D.N.P. Dharma, M. Iqbal. (2013, Juni), “Rancang Bangun Alat
Pemberi Makan Anjing/Kucing Otomatis dengan Kontrol SMS”, Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2013, [online], L-22, Tersedia
di: https://media.neliti.com/media/publications/121984-ID-rancang-bangun-
alat-pemberi -makan-anjing.pdf, 22 September 2018.
[4] M.A. Sidik, T.P. Negara, T.A. Zuraiyah, “Model Otomatisasi Alat Pemberian
Pakan Pada Ikan Berbasis Sms Gateway”, 22 September 2018.
[5] “Arduino Uno Rev3”, https://store.arduino.cc/arduino-uno-rev3 (diakses tanggal
19 November 2018). [6] “Blynk Intro”, http://docs.blynk.cc/ (diakses tanggal 19 November 2018). [7] Jakarta Dog Lovers, “Memberi Anjing Makan”,
https://www.jakartadoglovers.com/article/memberi-anjing-makan/, 24 April
2018, (diakses tanggal 21 Maret 2019).