perawatan luka & antiseptik

24
PERAWATAN LUKA & TINDAKAN ASEPSIS

Upload: diana-marini

Post on 22-Oct-2015

152 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

Page 1: Perawatan Luka & Antiseptik

PERAWATAN LUKA&

TINDAKAN ASEPSIS

Page 2: Perawatan Luka & Antiseptik

DEFINISI LUKA

• Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan[ R. Sjamsu Hidayat, 1997].

• Menurut Koiner dan Taylan luka adalah terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di bawahnya yang terjadi secara tiba-tiba atau disengaja, tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi, superficial atau dalam.

Page 3: Perawatan Luka & Antiseptik

PROSES PENYEMBUHAN LUKA

Fase Intial

Hari 1 proses inflamasi & perdarahan, diikuti respon hemostasis tubuh dari agregasi trombosit sampai terbentuk jala fibrin sehingga luka menjendalHari 2 – 6 pembersihan & pembuangan jaringan mati dan kotoran oleh sistem fagosit. Dipacu oleh enzimproteolitik yang dihasilkan leukosit

Fase fibrolasi/anulage

2-6 terjadi penjendalan dan migrasi dan proliferasi endotheln

kapiler sehingga terbentuk jaringan granulasi. Dipacu oleh protein heksosamin. Kemudian

fibroblast menghasilkan mukopolisakarida, asam

aminoglisin dan prolin sehingga terbentuk anyaman kolagen.

Kombinasi jaringan granulasi dan kolagen membuat tepi luka lebih kuat (tensile strength/kekuatan regangan luka) fase ini diakhiri dengan pembentukan cicatrix.

Fase kontraksi parut (cicatrix)

Dihari ke 6 cicatrix mengalami pengkerutan karena kontraksi

kolagen kemudian timbul neovaskularisasi pada luka sehingga

luka menutup sempurna dengan sedikit tertinggal jaringan cicatrix.

Page 4: Perawatan Luka & Antiseptik

Proses Pembekuan Darah

Trombosit Trombokinase / Tromboplastin

Protrombin Trombin

Fibrinogen Fibrin

Page 5: Perawatan Luka & Antiseptik

KLASIFIKASI PENYEMBUHAN LUKA

• Penyembuhan Primerluka diusahakan bertaut, biasanya dengan bantuan jahitan.

• Penyembuhan SekunderPenyembuhan luka tanpa ada bantuan dari luar (mengandalkan antibodi)

Page 6: Perawatan Luka & Antiseptik

TINDAKAN KEPERAWATAN TERHADAP LUKA

• Perawatan Luka BersihProsedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih (tanpa ada pus dan necrose), termasuk didalamnya mengganti balutan.

• Perawatan Luka Kotor Perawatan pada luka yang terjadi karena tekanan terus menerus pada bagian tubuh tertentu sehingga sirkulasi darah ke daerah tersebut terganggu.

Ciri – ciri :luka + serumluka + pusluka + nekrose

Page 7: Perawatan Luka & Antiseptik

Perawatan Luka Bersih Tujuan :• Mencegah timbulnya infeksi.• Observasi perkembangan luka.• Mengabsorbsi drainase.• Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis.

Indikasi :• Luka bersih tak terkontaminasi dan luka steril.• Balutan kotor dan basah akibat eksternal ada

rembesan/ eksudat.• Ingin mengkaji keadaan luka.• Mempercepat debredemen jaringan nekrotik.

Page 8: Perawatan Luka & Antiseptik

Prosedur Perawatan Luka Bersih

1. Menyiapkan alat2. Menyiapkan pasien– Perkenalkan diri– Jelaskan tujuan– Jelaskan prosedur perawatan pada pasien– Persetujuan pasien

3. Tekhnis pelaksanaan

Page 9: Perawatan Luka & Antiseptik

PERALATAN

Alat Tidak Steril Alat Steril

Gunting pembalut PlasterBengkok/ kantong plastikPembalut Alkohol 70 %Betadine 10 %Bensin/ AsetonObat antiseptic/ desinfektan NaCl 0,9 %

Pincet anatomi 1Pinchet chirurgie 1Gunting Luka (Lurus)Kapas LidiKasa SterilKasa Penekan (deppers)Mangkok / kom Kecil

Page 10: Perawatan Luka & Antiseptik

Prosedur PelaksanaanJelaskan prosedur perawatan pada pasien.Tempatkan alat yang sesuai.Cuci tangan.Buka pembalut dan buang pada tempatnya. Bila balutan lengket pada bekas luka, lepas dengan larutan steril atau NaCl.Bersihkan bekas plester dengan bensin/aseton (bila tidak kontra indikasi), arah dari dalam ke luar.Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.

Page 11: Perawatan Luka & Antiseptik

Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor tempatkan pada bengkok dengan larutan desinfektan.Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter) dan tutup luka dengan kasa sterilPlester verban atau kasa.Rapikan pasien.Alat bereskan dan cuci tangan.Catat kondisi dan perkembangan luka.

Page 12: Perawatan Luka & Antiseptik

Perawatan Luka Kotor (decubitus)

Definisi :• Luka + Serum• Luka + Pus• Luka + Nekrose

Tujuan :• Mempercepat penyembuhan luka.• Mencegah meluasnya infeksi.• Mengurangi gangguan rasa nyaman bagi pasien maupun

orang lain.

Page 13: Perawatan Luka & Antiseptik

Prosedur Perawatan Luka Kotor (decubitus)

1. Menyiapkan alat2. Menyiapkan pasien

Perkenalkan diri Jelaskan tujuan Jelaskan prosedur perawatan pada

pasien Persetujuan pasien

3. Tekhnis pelaksanaan

Page 14: Perawatan Luka & Antiseptik

PERALATAN

Alat Tidak Steril Alat Steril

Gunting pembalut PlasterBengkok/ kantong plastikPembalut Alkohol 70 %Betadine 2 %H2O2, savlon Bensin/ AsetonObat antiseptic/ desinfektan NaCl 0,9 %

Pincet anatomi 1Pinchet chirurgie 2Gunting Luka (Lurus dan bengkok)

Kapas LidiKasa SterilKasa Penekan (deppers)

Sarung TanganMangkok / kom Kecil 2

Page 15: Perawatan Luka & Antiseptik

Prosedur PelaksanaanJelaskan prosedur perawatan pada pasien.Tempatkan alat yang sesuai.Cuci tangan dan gunakan sarung tangan (mengurangi transmisi pathogen yang berasal dari darah). Sarung tangan digunakan saat memegang bahan berair dari cairan tubuh.Buka pembalut dan buang pada tempatnya serta kajilah luka becubitus yang ada. Bersihkan bekas plester dengan bensin/aseton (bila tidak kontra indikasi), arah dari dalam ke luar.Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.

Page 16: Perawatan Luka & Antiseptik

Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor tempatkan pada bengkok dengan larutan desinfektan.Bersihkan luka dengan H2O2 / savlon. Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter) dan tutup luka dengan kasa steril.Plester verban atau kasa.Rapikan pasien.Alat bereskan dan cuci tangan.Catat kondisi dan perkembangan luka.

Page 17: Perawatan Luka & Antiseptik

Hal-hal yang perlu diperhatikan

• Cermat dalam menjaga kesterilan.• Peka terhadap privasi pasien.• Saat melepas atau memasang balutan,

perhatikan tidak merubah posisi drain atau menarik luka.

• Alat pelindung mata harus dipakai bila terdapat resiko kontaminasi okuler seperti cipratan mata.

• dsb

Page 18: Perawatan Luka & Antiseptik

Jenis-jenis cairan antiseptik

Page 19: Perawatan Luka & Antiseptik

Pembagian Cairan Antiseptik

• Alkohol• Halogen dan senyawanya

– Yodium, Providon yodium, yodoform, klorhesidin• Oksidansia

– Kalium permangat, perhidrol (Peroksida)• Logam berat dan garam

– Merkuri klorida (sublimat), merkurokrom (obat merah)• Asam Borat• Derivat fenol

– Trinitrofenol (asam pikrat), Heksaklorofan• Basa ammonium kuartener (Etakridin)

Page 20: Perawatan Luka & Antiseptik

Etil alkohol/ethanol 70%

• Manfaat :– Etil dan isopropil alkohol 60-90% merupakan antiseptik yang baik

dan mudah diperoleh serta murah. Sangat efektif dalam mengurangi mikroorganisme di kulit. Juga efektif terhadap virus hepatitis dan HIV, jangan dipakai untuk selaput lendir (misalnya di vagina), karena alkohol mengeringkan dan mengiritasi selaput lendir dan kemudian merangsang pertumbuhan mikroorganisme.Menurut Larson (1995) alkohol merupakan salah satu antiseptik paling aman. Etil atau isopropil alkohol 60-70% efektif dan pengeringan kulit kurang pada konsentrasi lebih tinggi, lebih murah dari yang konsentrasi lebih tinggi. Karena pengeringan pada kulit kurang, etil alkohol lebih sering digunakan pada kulit.

Page 21: Perawatan Luka & Antiseptik

Povidon Iodine• Sediaan:

– Solution 10 % x 30 ml.• Manfaat:

– Merupakan kelompok obat antiseptik yang dikenal dengan iodophore, biasanya orang mengenalnya sebagai betadine. Zat kimia itu bekerja secara perlahan mengeluarkan iodine, antiseptik yang dapat berperan dalam membunuh atau menghambat pertumbuhan kuman seperti bakteri, jamur, virus, protozoa, atau spora bakteri. Terdapat berbagai bentuk sediaan betadine.

• Indikasi:– Infeksi kulit & luka.– Sterilisasi kulit sebelum pembedahan & sterilisasi organ dalam selama pembedahan.

• Kontraindikasi:– Hipersensitif

Page 22: Perawatan Luka & Antiseptik

Klorhesidin (Savlon)

• Manfaat– Merupakan senyawa biguanid dengan sifat

bakterisid dan fungisid, tidak berwarna, mudah larut dalam air, tidak merangsang kulit dam mukosa, dan baunya tidak menusuk hidung

Page 23: Perawatan Luka & Antiseptik

Hidrogen Peroksida (H2O2)

• Manfaat– Larutan hidrogen peroksida 6% digunakan untuk

membersihkan luka dan borok. Larutan 3% lebih umum digunakan untuk pertolongan pertama luka gores atau iris ringan di rumah. Hidrogen peroksida sangat efektif memberantas jenis kuman anaerob yang tidak membutuhkan oksigen. Namun, oksidasi kuat yang ditimbulkannya merangsang pembentukan parut dan menambah waktu penyembuhan. Untung mengurangi efek sampingnya, hidrogen peroksida sebaiknya digunakan dengan air mengalir dan sabun sehingga paparannya terbatas

Page 24: Perawatan Luka & Antiseptik

Etakridinlaktat (Rivanol)• Sediaan :

– Rivanol 100 ml, 300 ml• Manfaat :

– Rivanol adalah zat kimia (etakridinlaktat) yang mempunyai sifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan kuman). Biasanya lebih efektif pada kuman gram positif daripada gram negatif. Sifatnya tidak terlalu menimbulkan iritasi dibandingkan dengan povidon iodin (yodium). Antiseptik tersebut sering digunakan untuk membersihkan luka. Rivanol lebih bagus untuk mengompres luka atau mengompres bisul, sedangkan povidon iodin lebih bagus untuk mencegah infeksi. Kegunaan antiseptik ini untuk membersihkan luka borok dan bernanah. Rivanol digunakan bila luka tidak terlalu kotor, dengan menggunakan kassa tutup luka tersebut. Jika luka sangat kotor, sebaiknya bersihkan dulu dengan air mengalir, dan pemilihan penggunaan antiseptik adalah dengan povidon iodin.

• Indikasi :– Sebagai obat cuci luka, obat kompres luka dan obat kulit.