perawatan luka dekubitus.docx

Upload: asty-amelia

Post on 02-Jun-2018

295 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Perawatan Luka Dekubitus.docx

    1/16

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dekubitus merupakan suatu hal yang serius, dengan angka morbiditas

    dan mortalitas yang tinggi pada klien lanjut usia. Di negara-negara maju,

    prosentase terjadinya dekubitus mencapai sekitar 11% dan terjadi dalam dua

    minggu pertama dalam perawatan. Dekubitus dapat terjadi pada setiap tahap

    umur, tetapi hal ini merupakan masalah yang khusus pada lansia. Khususnya

    pada klien dengan imobilitas.Usia lanjut mempunyai potensi besar untuk

    terjadi dekubitus karena perubahan kulit berkaitan dengan bertambahnya usia.1,2

    Istilah dekubitus sebenarnya kurang tepat dipakai untuk

    menggambarkan luka tekan karena asal kata dekubitus adalah debere yang

    artinya berbaring. Ini diartikan bahwa luka tekan hanya berkembang pada

    pasien yang dalam keadaan berbaring. Padahal sebenarnya luka tekan tidak

    hanya berkembang pada pasien yang berbaring, tapi juga dapat terjadi pada

    pasien yang menggunakan kursi roda atau prostesi. Oleh karena itu istilah

    dekubitus sekarang ini jarang digunakan di literatur literatur untuk

    menggambarkan istilah luka tekan.Adanya luka tekan yang tidak ditangani

    dengan baik dapat mengakibatkan masa perawatan pasien menjadi panjang

    dan peningkatan biaya rumah sakit. Oleh karena itu perawat perlu memahami

    secara komprehensif tentang luka tekan agar dapat memberikan pencegahan

    dan intervensi keperawatan yang tepat untuk pasien yang beresiko terkena

    luka tekan. 1,3

  • 8/10/2019 Perawatan Luka Dekubitus.docx

    2/16

    2

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Luka Dekubitus

    Ulkus Dekubitus atau istilah lain Bedsores adalah kerusakan/kematian

    kulit yang terjadi akibat gangguan aliran darah setempat dan iritasi pada kulit

    yang menutupi tulang yang menonjol, dimana kulit tersebut mendapatkan

    tekanan dari tempat tidur, kursi roda, gips, pembidaian atau benda keras

    lainnya dalam jangka waktu yang lama.1,4

    Luka dekubitus, juga disebut ulkus dekubitus atau luka pada tempat tidur,

    adalah area kemerahan, luka, atau ulkus pada kulit di atas penonjolan tulang.

    Ulkus dekubitus atau luka tekan terjadi akibat tekanan yang sama pada suatu

    bagian tubuh yang mengganggu sirkulasi. Pertama jaringan kulit memerah.

    Jika sel mati (nekrosis) akibat kurang nutrisi kulit rusak dan pembentukan

    ulkus. Akibatnya luka baring menjadi lebih besar dan dalam. 1,2

    Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus adalah bagiandimana terdapat penonjolan tulang, yaitu bagian siku, tumit, pinggul,

    pergelangan kaki, bahu, punggung dan kepala bagian belakang. 5

    Gamar: Bagian yang sering terkena decubitus.

    http://nursingbegin.com/ulkus-dekubitus/http://2.bp.blogspot.com/-XLZsM6TptjI/TtbpJlT2y8I/AAAAAAAAAE0/s8MgJHz54hc/s1600/1.jpghttp://nursingbegin.com/ulkus-dekubitus/
  • 8/10/2019 Perawatan Luka Dekubitus.docx

    3/16

    3

    Luka dekubitus disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah ke jaringan yang

    mengakibatkan iskemia lokal jaringan. Jaringan berada diantara dua permukaan keras, biasanya antara permukaan tempat tidur dan rangka tulang.

    Iskemia lokal bararti bahwa sel kekurangan oksigen & nutrient, dan sampah

    metabolism terakumulasi dalam sel. Jaringan menjadi mati karena anoksia

    yang terjadi. Akibat lebih lanjut, tekanan yang tidak berkurang juga dalam

    waktu lama menyebabkan kerusakan pembuluh darah kecil. 2

    2.2 Faktor resiko

    Braden dan Bergstrom (2000) mengembangkan sebuah skema untuk

    menggambarkan faktor faktor resiko untuk terjadinya luka tekan.

    http://photobucket.com/
  • 8/10/2019 Perawatan Luka Dekubitus.docx

    4/16

    4

    Ada dua hal utama yang berhubungan dengan resiko terjadinya luka

    tekan, yaitu faktor tekanan dan toleransi jaringan. Faktor yang mempengaruhidurasi dan intensitas tekanan diatas tulang yang menonjol adalah imobilitas,

    inakitifitas, dan penurunan sensori persepsi. Sedangkan faktor yang

    mempengaruhi toleransi jaringan dibedakan menjadi dua yaitu faktor

    ekstrinsik dan faktor intrinsik. Faktor intrinsik yaitu faktor yang berasal dari

    pasien. sedangkan yang dimaksud dengan faktor ekstrinsik yaitu faktor

    faktor dari luar yang mempunyai efek deteriorasi pada lapisan eksternal dari

    kulit.

    Di bawah ini adalah penjelasan dari masing masing faktor diatas :

    1. Mobilitas dan aktivitas

    Mobilitas adalah kemampuan untuk mengubah dan mengontrol posisi

    tubuh, sedangkan aktivitas adalah kemampuan untuk berpindah. Pasien yang

    berbaring terus menerus ditempat tidur tanpa mampu untuk merubah posisi

    beresiko tinggi untuk terkena luka tekan. Imobilitas adalah faktor yang paling

    signifikan dalam kejadian luka tekan. Penelitian yang dilakukan Suriadi

    (2003) di salah satu rumah sakit di Pontianak juga menunjukan bahwa

    mobilitas merupakan faktor yang signifikan untuk perkembangan luka tekan.

    2. Penurunan sensori persepsi

    Pasien dengan penurunan sensori persepsi akan mengalami penurunan

    untuk merasakan sensari nyeri akibat tekanan diatas tulang yang menonjol.

    Bila ini terjadi dalam durasi yang lama, pasien akan mudah terkena luka tekan1,6.

  • 8/10/2019 Perawatan Luka Dekubitus.docx

    5/16

    5

    3. Kelembapan

    Kelembapan yang disebabkan karena inkontinensia dapat

    mengakibatkan terjadinya maserasi pada jaringan kulit. Jaringan yang

    mengalami maserasi akan mudah mengalami erosi. Selain itu kelembapan juga

    mengakibatkan kulit mudah terkena pergesekan ( friction ) dan perobekan

    jaringan ( shear ). Inkontinensia alvi lebih signifikan dalam perkembangan luka

    tekan daripada inkontinensia urin karena adanya bakteri dan enzim pada feses

    dapat merusak permukaan kulit.

    4. Tenaga yang merobek ( shear )

    Merupakan kekuatan mekanis yang meregangkan dan merobek

    jaringan, pembuluh darah serta struktur jaringan yang lebih dalam yang

    berdekatan dengan tulang yang menonjol. Contoh yang paling sering dari

    tenaga yang merobek ini adalah ketika pasien diposisikan dalam posisi semi

    fowler yang melebihi 30 derajad[18]. Pada posisi ini pasien bisa merosot

    kebawah, sehingga mengakibatkan tulangnya bergerak kebawah namun

    kulitnya masih tertinggal. Ini dapat mengakibatkan oklusi dari pembuluh

    darah, serta kerusakan pada jaringan bagian dalam seperti otot, namun hanya

    menimbulkan sedikit kerusakan pada permukaan kulit.

    5. Pergesekan ( friction )

    Pergesekan terjadi ketika dua permukaan bergerak dengan arah yang

    berlawanan. Pergesekan dapat mengakibatkan abrasi dan merusak permukaan

    epidermis kulit. Pergesekan bisa terjadi pada saat penggantian sprei pasien

    yang tidak berhati-hati.

  • 8/10/2019 Perawatan Luka Dekubitus.docx

    6/16

    6

    6. Nutrisi

    Hipoalbuminemia, kehilangan berat badan, dan malnutrisi umumnya

    diidentifikasi sebagai faktor predisposisi untuk terjadinya luka tekan[8].

    Menurut penelitian Guenter (2000) stadium tiga dan empat dari luka tekan

    pada orangtua berhubungan dengan penurunan berat badan, rendahnya kadar

    albumin, dan intake makanan yang tidak mencukupi.

    7. Usia

    Pasien yang sudah tua memiliki resiko yang tinggi untuk terkena luka

    tekan karena kulit dan jaringan akan berubah seiring dengan penuaan. Penuaan

    mengakibatkan kehilangan otot, penurunan kadar serum albumin, penurunan

    respon inflamatori, penurunan elastisitas kulit, serta penurunan kohesi antara

    epidermis dan dermis[18]. Perubahan ini berkombinasi dengan faktor penuaan

    lain akan membuat kulit menjadi berkurang toleransinya terhadap tekanan,

    pergesekan, dan tenaga yang merobek.

    8. Tekanan arteriolar yang rendah

    Tekanan arteriolar yang rendah akan mengurangi toleransi kulit

    terhadap tekanan sehingga dengan aplikasi tekanan yang rendah sudah mampu

    mengakibatkan jaringan menjadi iskemia. Studi yang dilakukan oleh Nancy

    Bergstrom ( 1992) menemukan bahwa tekanan sistolik dan tekanan diastolik

    yang rendah berkontribusi pada perkembangan luka tekan.

    9. Stress emosional

    Depresi dan stress emosional kronik misalnya pada pasien psikiatrik

    juga merupakan faktor resiko untuk perkembangan dari luka tekan[18].

  • 8/10/2019 Perawatan Luka Dekubitus.docx

    7/16

    7

    10. Merokok

    Nikotin yang terdapat pada rokok dapat menurunkan aliran darah dan

    memiliki efek toksik terhadap endotelium pembuluh darah. Menurut hasil

    penelitian Suriadi (2002) ada hubungaan yang signifikan antara merokok

    dengan perkembangan terhadap luka tekan.

    11. Temperatur kulit

    Menurut hasil penelitian Sugama (1992) peningkatan temperatur

    merupakan faktor yang signifikan dengan resiko terjadinya luka

    tekan.Menurut hasil penelitian, faktor penting lainnya yang juga berpengaruh

    terhadap risiko terjadinya luka tekan adalah tekanan antar muka ( interface

    pressure ). Tekanan antar muka adalah kekuatan per unit area antara tubuh

    dengan permukaan matras[19]. Apabila tekanan antar muka lebih besar

    daripada tekanan kapiler rata rata, maka pembuluh darah kapiler akan mudah

    kolap, daerah tersebut menjadi lebih mudah untuk terjadinya iskemia dan

    nekrotik. Tekanan kapiler rata rata adalah sekitar 32 mmHg. Menurut

    penelitian Sugama (2000) dan Suriadi (2003) tekanan antarmuka yang tinggi

    merupakan faktor yang signifikan untuk perkembangan luka tekan. Tekanan

    antar muka diukur dengan menempatkan alat pengukur tekanan antar muka (

    pressure pad evaluator ) diantara area yang tertekan dengan matras.

    http://photobucket.com/
  • 8/10/2019 Perawatan Luka Dekubitus.docx

    8/16

    8

    2.3 Stadium Luka Dekubitus 2

    Stadium luka dekubitus antara lain :1. Dekubitus derajat I

    Dengan reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis. Kulit

    yang kemerahan dibersihkan hati-hati dengan air hangat dan sabun,

    diberi lotion, kemudian dimassase 2-3 kali/hari.

    2. Dekubitus derajat II

    Dimana sudah terjadi ulkus yang dangkal. Perawatan luka harus

    memperhatikan syarat-syarat aseptik dan antiseptik. Daerah

    bersangkutan digesek dengan es dan dihembus dengan udara

    hangat bergantian untuk meransang sirkulasi. Dapat diberikan salep

    topikal, mungkin juga untuk merangsang tumbuhnya jaringan

    muda/granulasi. Penggantian balut dan salep ini jangan terlalu

    sering karena malahan dapat merusak pertumbuhan jaringan yang

    diharapkan.

    3. Dekubitus derajat III

    Dengan ulkus yang sudah dalam, menggaung sampai pada bungkus

    otot dan sering sudah ada infeksi. Usahakan luka selalu bersih dan

    eksudat diusahakan dapat mengalir keluar. Balut jangan terlalu

    tebal dan sebaliknya transparan sehingga permeabel untuk

    masukknya udara/oksigen dan penguapan. Kelembaban luka dijaga

    tetap basah, karena akan mempermudah regenarasi sel-sel kulit.

    Jika luka kotor dapat dicuci dengan larutan NaCl fisiologis.

    4. Dekubitus derajat IV

    Dengan perluasan ulkus sampai pada dasar tulang dan sering pula

    diserta jaringan nekrotik. Semua langkah-langkah diatas tetap

    dikerjakan dan jaringan nekrotik yang ada harus dibersihkan ,

    sebab akan menghalangi pertumbuhan jaringan/epitelisasi.

  • 8/10/2019 Perawatan Luka Dekubitus.docx

    9/16

    9

    Proses ulkus decubitus

    2.4 Jenis-jenis Luka Dekubitus 1,2

    1. Ulkus Varikosum

    Adalah ulkus pada tungkai bawah yang disebabkan oleh gangguan aliran

    darah vena. Tanda khas dari pederita sering mengeluh bengkak pada kaki yang

    semakin meningkat saat berdiri dan diam, dan akan berkurang bila dilakukan

    elevasi tungkai. Keluhan lain adalah kaki terasa pegal, gatal, rasa terbakar,tidak nyeri dan berdenyut.

    Cara pengobatannya yaitu dengan meninggikan letak tungkai saat

    berbaring untuk mengurangi hambatan aliran vena. Bila terdapat pus oleskan

    GCO- Puregan Oil.

    http://1.bp.blogspot.com/-WzUzWkuSvbs/TtbproxfplI/AAAAAAAAAFE/OTnwfrQuR1k/s1600/2.jpghttp://photobucket.com/http://1.bp.blogspot.com/-WzUzWkuSvbs/TtbproxfplI/AAAAAAAAAFE/OTnwfrQuR1k/s1600/2.jpghttp://photobucket.com/
  • 8/10/2019 Perawatan Luka Dekubitus.docx

    10/16

    10

    2. Ulkus Arteriosum

    Adalah ulkus yang terjadi akibat gangguan peredaran darah arteri.Gejalannya perubahan kulit menjadi menipis kering dan bersisik, sianotik,

    bulu tungkai berkurang, kuku jari kaki menebal dan distrofik. Selanjutnya

    terjadi gangguan pada jari kaki, kaki dan tungkai dan akhirnya timbul ulkus.

    Untuk menanggulangi infeksi dapat diberikan antibiotik atau metronidazol

    (khusus kuman anerob) dan analgetik untuk mengurangi nyeri. Untuk

    pengobatan dari luar gunakan GCO-Puregan Oil.

    3. Ulkus Neurotropik

    Adalah ulkus yang terjadi karena tekanan atau trauma pada kulit yang

    anestetik ( hilangnya rasa nyeri ) biasanya diderita oleh pasien penyakit DM (

    Diabetes Mellitus). Penyembuhan ulkus ini biasanya lambat dan sering tidak

    memuaskan. Upaya yang dilakukan adalah mengurangi tekanan, mengatasi

    infeksi, dan konsul ke dokter, jika ada penderita Diabetes Mellitus.

    Pengobatan luka dapat dianjurkan Puregan oil untuk pembersihan luka dapat

    dianjurkan cairan NaCl .

    GCO Puregan Oil ini dapat menumbuhkan jaringan kulit yang sudah

    hilang ( Bolong ) dan membantu mencegah dekubitus/ulkus datang kembali.

    Kandungan oil ini juga dapat mencegah infeksi dan mematikan jamur dan

    virus yang akan menyerang luka dekubitus sehingga luka dekubitus tidak

    dapat terkontaminasi oleh virus ataupun infeksi kulit lainnya.

    4. Ulkus Tropikum

    Adalah Ulkus yang cepat berkembang dan nyeri, biasanya pada tungkai

    bawah, dan lebih sering ditemukan pada anak-anak kurang gizi di daerah

    tropik, cara pengobatan pada ulkus Tropikum adalah:

    a. Perbaikan keadaan gizi dengan cara memberikan makanan yang mengandung

    kalori dan protein tinggi, serta vitamin dan mineral.

    b. Tetrasiklin Peroral dengan dosis 3 x 500 mg sehari dapat juga dipakai sebagai

    pengganti penicillin. Pengobatan luar Kompres dengan NACL & oleskan

    Puregan Oil tiap 2-3 jam sekali

  • 8/10/2019 Perawatan Luka Dekubitus.docx

    11/16

    11

    Gambar luka dekubitus lainnya :

    Contoh gambar luka dekubitus

    2.5 Alat atau Perlengkapan

    1. Pinset anatomi2. Pinset chirurgis

    3. Kasa steril

    4. Gunting plester

    5. Plester/perekat

    6. Alkohol 70 % / Wash bensin

    7. Desinfektant

    http://4.bp.blogspot.com/-1RbEU92HLD0/TtbqePVe_QI/AAAAAAAAAFc/1jf0FStCQts/s1600/6.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-YhkcV0iE4VY/TtbqPNFIM7I/AAAAAAAAAFU/li2t1pUC0HA/s1600/4.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-qbe7mvFOeyw/Ttbp4avZDuI/AAAAAAAAAFM/UCTGMKQ45vs/s1600/3.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-1RbEU92HLD0/TtbqePVe_QI/AAAAAAAAAFc/1jf0FStCQts/s1600/6.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-YhkcV0iE4VY/TtbqPNFIM7I/AAAAAAAAAFU/li2t1pUC0HA/s1600/4.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-qbe7mvFOeyw/Ttbp4avZDuI/AAAAAAAAAFM/UCTGMKQ45vs/s1600/3.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-1RbEU92HLD0/TtbqePVe_QI/AAAAAAAAAFc/1jf0FStCQts/s1600/6.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-YhkcV0iE4VY/TtbqPNFIM7I/AAAAAAAAAFU/li2t1pUC0HA/s1600/4.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-qbe7mvFOeyw/Ttbp4avZDuI/AAAAAAAAAFM/UCTGMKQ45vs/s1600/3.jpg
  • 8/10/2019 Perawatan Luka Dekubitus.docx

    12/16

    12

    8. Larutan NaCl

    9. Sarung tangan bersih10. Sarung tangan steril

    11. Penggaris millimeter disposable

    12. Lidi kapas steril

    13. Pencahayaan yang adekuat

    14. GCO-puregen oil

    2.6 Cara Perawatan Dekubitus

    Cara perawatan luka dekubitus:

    1. Bersihkan luka dekubitus dengan menggunakan kasa bersih yang steril

    dengan menggunakan caiaran NaCl (caiaran infus) dan di angin-anginkan

    selama 5 menit lalu oleskan betadin kebagian lika yang agak dalam dan

    biarkan sampai kering (oleskan betadin agar mencegah infeksi saja), setelah

    itu baru oleskan lagi dengan puregan oil ke seluruh luka dekubitusdan

    usahakan jangan ditutup agar luka cepat kering.

    2. Hari berikutnya, jika luka bernanah, bersihkan lagi dengan caiaran NaCl

    (caiaran infuse) dengan kasa steril sampai bersih tidak ada nanah sama

    sekali dan oleskan lagi betadin setelah kering baru oles lagi puregan oil.

    Jika daerah yang dibersihkan agak membesar dan membentuk lobang agak

    dalam, ambil kain kasa steril larutkan dalam cairan NaCl (cairan inpus) lalu

    masukkan dalam lobang luka tsb sambil ditekan sedikt agar nanah

    menempel ke bagian kain kasa lakukan berulang-ulang sampai benar-benar

    bersih setelah bersih baru boleh teruskan tahap no 1.

    3. Jika dekubitus ada pada daerah punggung sesekali biarkan pasien tiduragak

    miring atau merubah posisi tidur pasien

    4. Oleskan puregan oil pada pagi hari dan malam hari, tentunya setelah

    dibersihkan dan jika luka masih kemerahan (awal dekubitus) oleskan GCO-

    puregan oil ini dengan cara di meses secara perlahan-lahan keseluruh luka

    dekubitus.

  • 8/10/2019 Perawatan Luka Dekubitus.docx

    13/16

    13

    5. Memerlukan waktu beberapa minggu untuk proses penyembuhan jika

    jaringan kulit sudah mati (nevkrotik) dan jika sampai ke tulang butuh waktulebih lama lagi tapi kadang tergantung kondisi fisik dan kejiwaan pasien

    jadi pasien harus selalu punya semangat yang kuat dan selalu ceria (proses

    penyembuhan biasanya berbea-beda tiap pasien).

    6. Atur pola makan pasien yaitu makanan yang memenuhi gizi 4 sehat 5

    sempurna.

    Penatalaksanaan luka dekubitus :

    1. Hilangkan tekanan pada daerah-daerah yang terkena dengan mengubah-

    ubah posisi.

    2. Mengusahakan agar ventilasi antara badan dan tempat tidur berjalan lancer.

    3.Sistemik : antibiotik spectrum luas seperti amoksisilin 4 x 500 mg selama

    15-30 hari, siklosporin 1-2 gr/hari selama 3-19 hari atau golongan kuinolon

    4 x 500 mg/hari selama 14 hari.

    4. Topikal : salep antibiotic seperti salep kloramfenikol 2 %.

    2.7 Tindakan Pencegahan Dekubitus

    1. Meningkatkan status kesehatan klien

    Memperbaiki dan menjaga keadaan umum klien, misalnya anemia

    diatasi, hipoalbuminemia dikoreksi, nutrisi dan hidrasi yang cukup,

    vitamin (vitamin C) dan mineral (Zn) ditambahkan.

    2. Mengurangi/memeratakan faktor tekanan yang mengganggu aliran

    darah

    a. Alih posisi/alih baring/tidur selang seling, paling lama tiap dua jam.

    Keburukan pada cara ini adalah ketergantungan pada tenaga perawat

    yang kadang-kadang sudah sangat kurang, dan kadang-kadang

    mengganggu istirahat klien bahkan menyakitkan.

  • 8/10/2019 Perawatan Luka Dekubitus.docx

    14/16

    14

    b. Kasur khusus untuk lebih membagi rata tekanan yang terjadi pada

    tubuh klien, misalnya; kasur dengan gelembung tekan udara yang naikturun, kasur air yang temperatur airnya dapat diatur. (keberatan alat

    canggih ini adalah harganya mahal, perawatannya sendir harus baik

    dan dapat rusak.

    c. Regangan kulit dan lipatan kulit yang menyebabkan sirkulasi darah

    setempat terganggu, dapat dikurangi antara lain:

    1) Menjaga posisi klien, apakah ditidurkan rata pada tempat tidurnya,

    atau sudah memungkinkan untuk duduk dikursi.

    2) Bantuan balok penyangga kedua kaki, bantal-bantal kecil untuk

    menah an tubuh klien, kue donat untuk tumit .

  • 8/10/2019 Perawatan Luka Dekubitus.docx

    15/16

    15

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Luka dekubitus, juga disebut ulkus dekubitus atau luka pada tempat

    tidur, adalah area kemerahan, luka, atau ulkus pada kulit di atas penonjolan

    tulang. Faktor yang mempengaruhi toleransi jaringan dibedakan menjadi dua

    yaitu faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik. Faktor intrinsik yaitu faktor yang

    berasal dari pasien. sedangkan yang dimaksud dengan faktor ekstrinsik yaitu

    faktor faktor dari luar yang mempunyai efek deteriorasi pada lapisan

    eksternal dari kulit.

    Ulkus dekubitus atau luka tekan terjadi akibat tekanan yang sama pada

    suatu bagian tubuh yang mengganggu sirkulasi. Pertama jaringan kulit

    memerah. Jika sel mati (nekrosis) akibat kurang nutrisi kulit rusak dan

    pembentukan ulkus. Akibatnya luka baring menjadi lebih besar dan dalam.

  • 8/10/2019 Perawatan Luka Dekubitus.docx

    16/16

    16

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Perry & Potter, 1999. Buku Ajar Fundamental Of Nursing Vol.2.

    Jakarta : EGC Luka dan Perawatannya (Ismail S.Kep, Ns, M.Kes),

    Manajemen Luka (Moya J. Morison, 2003).

    2. M. Rendy Clevo, Margareth TH. (2012 ). Asuhan Keperawatan

    Medikal Bedah dan Penyakit Dalam . Nuha Medika.

    3. Capernito, Linda Juall. 2009. Rencana Diagnosa dan Dokumentasi

    Keperawatan : Diagnosa Keperawatan dan Masalah Kolaboratif Ed.2.

    Jakarta : EGC.

    4. Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Keperawatan : Pedoman

    Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC.

    5. Nurachman, Elly. 2006. Nutrisi Dalam Keperawatan. Jakarta : Sagung

    Seto.

    6. Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC

    7. Depkes RI. 2000. Keperawatan Dasar Ruangan Jakarta.

    8. JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas

    Pelayanan Kesehatan Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta :

    Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.