perawatan maloklusi klas ii divisi i dengan perawatan

29

Click here to load reader

Upload: resty-wahyu-veriani

Post on 16-Sep-2015

95 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

added on June 13th, 2015

TRANSCRIPT

  • Perawatan Maloklusi Klas II Divisi I dengan Menggunakan Pesawat FrankelAlviani Tiku R(04121004035)Dina Oktavia M(04121004036)Gadis Pinandita(04121004037)Maretha Dwi R(04121004038)Lidya Astria(04121004039)Dewi Kurniasih (04121004040)

  • Frankel appliances (FR)adalah salah satu jenis pesawat fungsional yang dapat memberikan latihan kepada otot-otot mastikasi sehingga dapat meningkatkan, memperbaiki sistem neuromaskular.

  • INDIKASIPasien berusia 8-10 tahun (periode gigi bercampur) dengan percepatan pertumbuhan atau usia pertumbuhan.Maloklusi skeletal kelas 2 dengan prognatik maksila dan retrognatik mandibularMaloklusi fungsional kelas 2Kasus dengan arah pertumbuhan horizontalCrowded ringanIndikasi FR tipe 1b adalah maloklusi kelas II divisi I dengan deep bite dan over jet kurang dari atau sama dengan 5 mm.

  • KONTRAINDIKASITidak dalam masa pertumbuhanKasus dengan arah pertumbuhan vertikalMaloklusi kelas 1 dengan crowded beratKebiasaan menghisap ibu jariMasalah dentoalveolar yang berat pada periode gigi permanenPasien yang tidak kooperatif

  • LAPORAN KASUSpasien laki-laki 15 tahun dengan keluhan utama yaitu penampilan yang tidak estetis karena gigi depan yang proklinasi. tidak terdapat riwayat medis atau dental yang signifikan; pasien memiliki kebiasaan menggigit bibir.

  • Pemeriksaan Ekstra Oralbentuk muka mesoprosopic, bibir incompetent dengan jarak inter labial 6 mm dan bagian insisal 5 mm, nasolabial fold dan sudut nasolabial normal. Sulkus mentoabial sangat dalam dan proporsi vertikal normal. Panjang dan lebar hidung sebesar 49 mm dan 34 mm.Profil muka cembung dengan adangan divergenitas posterior, bidang mandibula normal dengan rata-rata klinis F.M.A.

  • PEMERIKSAAN EKSTRA ORALMuka Indeks Muka:

    Tinggi muka (Nasion Gnathion) X 100Lebar bizygomatik

    85 89,9 mesoprosop (kasus)

  • PEMERIKSAAN EKSTRA ORALProfil mukaTarik garis glabela ke kontur bibir atas dan garis Symphisis ke kontur bibir bawah.

    titik perpotongan berada di depan garis referensi : profil muka cembung (pada kasus)

  • PEMERIKSAAN BIBIRBibir incompetent ini secara morfologi bibirnya pendek, tidak dapat membentuk suatu pola penutupan bibir dalam keadaan istirahat.

  • PEMERIKSAAN DAGUSalah satunya sulkus mentolabial:

    Sulkus mentolabial adalah suatu cekungan yang terlihat di bawah bibir bawah. Sulkus mentolabial yang dalam dapat dilihat pada maloklusi kelas II divisi I (pada kasus)

  • Pemeriksaan nasolabial anglesudut normal 110o . pada kasus, sudut nasolabialnya normal.

  • Pemeriksan IntraoralSemua gigi ada kecuali gigi 23 dan molar ketiga, Bentuk lengkung rahang atas dan bawah adalah V, terdapat jarak antara lengkung atas dan crowding pada rahang bawah dengan rotasi i.r.t 24 24. Kurva spee berlebihan.Terdapat relasi molar kelas II pada kedua sisi dengan relasi kaninus kelas II pada sisi kanan. Terdapat deep bite sebesar 6mm dengan overjet 10 mm. Garis tengah rahang bawah lebih condong ke kanan.

  • RELASI MOLAR KELAS IIClass II divisi I Dengan relasi Molar terlihat seperti tipe kelas II, gigi insisivus maksila labio version. Class II divisi II Dengan relasi molar terlihat seperti tipe kelas II, Insisivus maksila mendekati normal secara anteroposterior atau secara ringan dalam linguoversion sedangkan I2 maksila tipped secara labial atau mesial. Class II subdivisi Saat relasi kelas II molar, terjadi oada satu sisi pada lengkung dental.

  • RELASI CANINUS KELAS IICaninus rahang atas oklusi di anterior sampai ruang bukal di antara caninus rahang bawah dan premolar satu rahang bawah.

  • Perbedaan JarakJarak yang diperlukan pada rahang atas adalah 16 mmJarak yang diperlukan pada rahang bawah adalah 4mm Radiografi Panoramik OPG menunjukkan bahwa posisi kondilus normal. Kalsifikasi akar sudah menutup sempurna. 23 impaksi. Molar ketiga belumerupsi.

  • Status PertumbuhanSKELETAL MATURITY INDEXCERVICAL VERTEBRAEC2, C3 mengindikasi pasien dalam tahap maturasi.Kalsifikasi KaninusTahap H: menunjukkan foramen apical menutup sempurna.

  • PERAWATAN

  • PERAWATANPenggunaan alat selama 2-4 jam selama 2 bulanSetelah pasien terbiasa ,durasi penggunaan alat ditambah menjadi 6-8 jam selama sehari dan pada malam hari juga digunakan.

  • PERAWATAN8 bulan setelah perawatan tahap IEkspansi rahang atas sebesar 2 mm dan penambahan dalam arah sagital sebesar 5 mm serta koreksi bukaan gigitan midline sebesar 2 mm.

  • Perbedaan panjang lengkung rahang dan massa gigi sebenarnya akan menghasilkan diskrepansi lengkung rahangDapat dilakukan dgn berbagai metode, diantaranya:

    Metode NanceMetode LundstormArch Length Discrepancy

  • Gambar. Pengukuran panjang lengkung menurut Nance menggunakan brass wire melibatkan gigi geligi di mesial molar pertama.

    Gambar. Teknik pengukuran panjang lengkung rahang secara segmental menurut Lundstorm

    Mayoritas pasien dengan maloklusi Klas II divisi 1 memiliki diskrepansi antara maksila dan mandibula. Maloklusi kelas II seperti pada kasus umumnya memiliki diskrepansi antara 2-10mm.

  • PERAWATANPerawatan tahap IITerapi fix appliance: perawatan sendiri disesuaikan dengan perawatan bedah pada gigi 23 yang impaksi dan mensejajarkannya.

  • PEMBAHASANAplikasi Frankel 1b lebih baik digunakan karena pasien memerlukan koreksi pada 3 dimensi wajah, yakni:Abnormal otot perioral dan terbatas hanya pada rahang atas.Abnormal postur lidah.Peningkatan overjet dan overbite.

  • Terapi alat fungsional membantu dalam menghilangkan kebutuhan untuk ekstraksi, selain itu juga menghilangkan etiologi yang dapat menyebabkan maloklusi yakni hipertonus otot. Penggunaan pesawat Frankel sebaiknya digunakan pada saat gigi bercampur atau pada periode transisi awal, tetapi pada kasus ini peningkatan umur pada pasien merupakan suatu hal yang baik karena pasien dapat dimotivasi untuk melakukan tindakan-tindakan yang harus dilakukan.

  • KOMPONEN PESAWAT FRANKEL

  • Pada kasus maloklusi klas II divisi I, pelindung bibir bawah mendorong posisi ke depan dari bibir bawah yang berkontak dengan pelindung tersebut ketika bibir ditutup. Selain itu, posisi rahang bawah terletak di depan pada saat mengambil gigitan fungsional.

  • KESIMPULANAlat guidance pre-fungsional mungkin tidak dapat melengkapi koreksi maloklusi tetapi tentunya menjadi pedoman interseptif dan stabilitas hasil dapat dicapai tanpa ekstraksi masal, anchorage ekstraoral dan sebagainya yang merupakan keunggulan tersendiri.