perbandingan politik (oceaania)(1).docx
TRANSCRIPT
KETIDAKSTABILAN DEMOKRASI DI KAWASAN OCEANIA
Makalah Perbandingan Politik
Disusun Oleh:
Ahmad Faisal Farissi 145120400111042
Cahyo Bagaskara 145120407111016
Fajar Prakoso 145120401111023
Gusti Johan Alyamamah 145120407111021
Raka Bilardo Projomukti 145120407111042
Setiaji Duto Husodo 145120401111078
Program Studi Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Brawijaya
2014
Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB 1
Latar belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
BAB 2
Landasan Teori
BAB 3
Pembahasan
Profil Negara
Papua Nugini
Australia
Kepulauan Marshall
Kiribati
Samoa
Selandia Baru
Palau
Analisa
Tabel
BAB 4
Penutup
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Kata Pengantar
i
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dalam rangka
memenuhi nilai tugas mata kuliah Perbandingan Politik.
Setiap negara memiliki sistem dan tatanan politik yang berbeda. Untuk
memahami perbedaan tersebut dan bagaimana perbedaan sistem politik tersebut
mempengaruhi dinamika politik di dunia maka diperlukan metode perbandingan
politik. Sebelum melakukan perbandingan politik ada baiknya kita memahami apa itu
perbandingan politik.
Sebagai akademisi Hubungan Internasional penting untuk melakukan
perbandingan politik karena dalam HI mempelajari bagaimana interaksi antar bangsa
dan banyak aktor HI yang melakukan kunjungan ke negara lain untuk mengetahui
bagaimana pemerintahan mereka berjalan dan tentu saja mereka melakukan
perbandingan terhadap negara lainnya untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem
pemerintahan di negara itu dapat mempengaruhi kemajuan bangsanya.
Makalah ini kami susun dengan harapan para pembaca serta penulis priabdi
lebih memahami perbandingan politik serta pentingnya melakukan perbandingan
politik. Makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kami penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian. Demikian makalah ini kami
susun semoga dapat digunakan sebagai bahan penelitian kedepannya.
Malang, 24 Juni 2015
Tim Penulis
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kawasan Oceania merupakan kawasan yang sebagian besar negara
persemakmuran dari negara – negara besar di benua lain yaitu Inggris, Amerika,
Perancis, dan lain - lain. Kawasan ini bukanlah sebuah benua layaknya Afrika, Asia,
Eropa, ataupun Amerika melainkan hanya kawasan dimana banyak pulau atau
wilayah negara yang merupakan kepemilikan negara lain.
Setiap negara memiliki sistem dan tatanan politik yang berbeda – beda.
Dikarenakan adanya perbedaan itulah maka dilakukan perbandingan politik untuk
memahami perbedaan antar negara di kawasan Oceania dalam ruang lingkup sistem
politik ataupun tatanan politik di negara – negara tersebut apakah stabil atau tidak.
Dari banyaknya negara di kawasan Oceania, demokrasi tidak berlangsung
lancar atau stabil dikarenakan kegiatan pemilu yang tidak berjalan sesuai aturan yang
berlaku. Demokrasi disini berarti suatu negara bisa menciptakan kedamaian dan
keteraturan dalam masyarakatnya. Tidak teraturnya pelaksanaan pemerintahan
menyebabkan stabilitas demokrasi modah goyah dan rakyat yang tidak mudah
percaya terhadap pemerintah.
Di dalam makalah ini, tim penulis bertujuan untuk mengetahui mengapa
negara-negara di kawasan Oseania tidak bisa menciptakan keadaan demokrasi yang
stabil dengan mengacu pada data-data dari tahun 2000 sampai 2015.
Beberapa negara yang kita gunakan sebagai sampel dikawasan Oceania adalah
Kepulauan Marshall, Kiribati, Papua Nugini, Samoa. Negara-negara tersebut adalah
sampel untuk negara dengan ketidakstabilan demokrasi dan Australia, Selandia Baru,
Palau sebagai negara dengan kestabilan demokrasi.
1
1.2. Rumusan Masalah
Mengapa negara di kawasan Oceania tidak bisa mencipatakan keadaan
demokrasi yang stabil?
1.3. Tujuan Penulisan
Mengetahui mengapa negara di kawasan Oceania tidak bisa menciptakan
keadaaan demokrasi yang yang stabil.
2
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Daniel Lerner dalam The Passing Of Traditional Society, menulis bahwa
“aspek-aspek modernisasi seperti urbanisasi, industrialisasi, sekularisasi,
demokratisasi, edukasi, dan partisipasi tidaklah terjadi secara asal”. mereka
sangatlah terkait satu sama lain, hingga tampaknya dalam proses sejarah mereka
“harus saling berdampingan”.
Beberapa Independen Variabel yang mempengaruhi Ketidakstabilan
Demokrasi di kawasan Pasifik Oceania adalah sebagai berikut:
X1, Tingkah Laku dan Partisipasi Politik1.
Tingkah masyarakat dalam bernegara sangat berpengaruh terhadap keadaan
stabilitas demokrasi dinegara tersebut. Masyarakat juga harus ikut serta dalam
kegiatan politik. Nilai standar yang kami gunakan adalah 75%. Menurut kami
angka dibawah 75% memungkinkan terjadinya kecurangan dalam
pelaksanaan pemilu, jelas sekali hal ini sangat mempengaruhi stabilitas
demokrasi.
Indikator:
- Tingkat partisipasi dalam pemilu yang rendah
Maksudnya adalah partisipasi politik didalam masyarat negara tersebut seperti
partisipasi dalam pemilu.
- Minat masyarakat dalam politik yang rendah
Maksudnya adalah minat masyarakat dalam berpolitik seperti ikut serta dalam
kelompok kepentingan atau dalam partai politik.
1 Data kami ambil dari http://www.idea.int/vt/ diakses pada 24 juni 2015
3
X2, Pengetahuan Masyarakat Tentang Politik2
Pengetahuan Masyarakat tentang politik sangat berpengaruh dengan
kestabilan atau ketidakstabilan demokrasi suatu negara karena menunjukan
seberapa luas wawasan masyarakat tentang pendidikan dan politik.
Indikator:
- Pengetahuan masalah pemerintahan yang rendah
Maksudnya adalah, tingkat keingintahuan masyarakat atas masalah
pemerintah yang sedang berlangsung.
- Kualitas sumber daya manusia yang rendah
Maksud dari kualitas sumber daya manusia adalah tingkat pendidikan dan
pengetahuan masyarakatnya.
X3, Konflik Politik3
Konflik politik sangat berpengaruh dengan ketidakstabilan demokrasi suatu
negara karena konflik politik menyebabkan kegiatan politik terhambat bahkan
bisa mengancam dinamika politik.
Indikator:
- Intensitas Konflik Internal yang Tinggi
Maksudnya adalah tingkat keseringan konflik internal. Contohnya konflik
Vertikal.
- Level of Repression ( tingkat penekanan )
Maksudnya adalah tingkat penekanan kelompok kepentingan kepada
pemerintah.
X4, Modernisasi Ekonomi4
2Data diambil dari http://hdr.undp.org/en/content/human-development-index-hdi diakses pada 24 Juni 20153 Data diambil dari http://conflictrisk.jrc.ec.europa.eu/ diakses pada 24 Juni 20154Data diambil dari http://www.unido.org/fileadmin/user_media/Services/PSD/Competitive_Industrial_Performance_Re
4
Modernisasi ekonomi sangat mempengaruhi kestabilan maupun
ketidakstabilan demokrasi suatu Negara karena dari suatu modernisasi di
suatu bidang seperti ekonomi, akan memicu timbulnya modernisasi pada
aspek politik, pendidikan dan sebagainya yg secara tdk langsung akan
mempengaruhi kestabilan maupun ketidakstabilan demokrasi
Indikator:
- Penguasaan teknologi untuk perekonomian
Maksudnya adalah penerapan teknologi untuk perekonomian didalam
negara-negara tersebut
- Industrilisasi
Maksudnya adalah pengindustrilisasian perekonomian di negara-negara
kajian
port_UNIDO_2012_2013.PDF Diakses pada 24 Juni 2014
5
BAB 3
PEMBAHASAN
Berikut adalah beberapa negara yang berada di kawasan Pasifik (oceania) diantaranya
yaitu:
1. Papua New Guinea
Papua New Guinea adalah negara yang terletak di bagian timur Pulau Papua
yang berbatasan langsung dengan provinsi Papua (Indonesia) , Benua Australia di
sebelah selatan dan negara-negara Oseania di bagian timur utara. Ibukotanya adalah
Port Moresby. Papua New Guinea adalah anggota negara Persemakmuran Inggris dan
Kepala negaranya adalah Ratu Elizabeth. Kekuasaan eksekutifnya dipegang oleh
Perdana Menteri yang mengepalai kabinet.
Human Development Index tahun 2013 menyebutkan bahwa Papua New
Guinea termasuk negara yang mempunyai Index rendah yaitu 0.4915 (0.333 terendah
dan 0.94 tertinggi). Dengan hanya ada 6 Universitas yang ada di Negara tersebut6.
Partisipasi Politik di negara Papua New Guineapun termasuk yang sangat
rendah, Menurut data dari IDEA (International Institute For Democracy and
Electoral Assistance) tercatat hanya 65.74% dari total populasi yang mengikuti
pemilu tahun 19977. Penyelenggaraan pemilu di negara ini tergolong tidak sistematis.
Menurut data dari Global Conflict Risk Index (indeks statistik konflik dari
semua dimensi seperti sosial,politik, kemanan, ekonomi dan lingkungan berdasarkan
indikator kuantitatif dari sumber terbuka) Recent Internal Conflic dari Papua Nugini
adalah 5,08. Level of Repression dari negara ini 2,9 dan Overall Probability konflik di
Papua Nugini adalah 0,169. Angka ini adalah angka yang terbesar dibandingkan
sampel-sampel lain yang kami gunakan.
5http://hdr.undp.org/en/content/human-development-index-hdi 6 Alfred Vahau, IT Services (2007-01-05). “University of Papua New Guinea” 7 http://www.idea.int/vt/countryview.cfm?id=176 . “Papua New Guinea”8 Skala terbesar ada 10,0 dan terendah adalah 0,09 Skala terbesar adalah 1,00 dan skala terkecil adalah 0,00
6
Penulis tidak mendapatkan data dari CIP (Competitive Industrial
Performance) 2010 yang dikeluarkan oleh UNIDO.
2. Australia
Australia adalah sebuah negara di belahan selatan yang terdiri dari daratan
utamanya yaitu benua Australia, Pulau Tasmania dan pulau-pulau kecil di samudra
hindia dan samudra Pasifik.
Bentuk negara Australia adalah Monarki Konstitusional dengan pembagian
kekuasaan federatif. Pemerintah Australia menganut sistem parlementer dengan ratu
Elizabeth II sebagai puncak kepemimpinannya, yakni sebagai Ratu Australia
Menurut Human Development Index tahun 2013, Australia menduduki
peringkat 2 dunia dengan nilai 0.93310.
Partisipasi politik di Australia juga sangatlah tinggi yaitu 93,23% pada pemilu
di tahun 2013 dan mempunyai rata-rata 90% disetiap pemilunya11. Hal Ini
menunjukan bahwa masyarakat mempunyai kepercayaan dengan politik pemerintah.
Menurut data dari Global Conflict Risk Index. Recent Internal Conflic dari
Australia adalah 0,0. Level of Repression dari negara ini 1,0 dan Overall Probability
konflik di Australia adalah 0,03.
Data CIP (Competitive Industrial Performance) 2010 yang dikeluarkan oleh
UNIDO menunjukkan bawah Industrial Performance negara Australia ada di ranking
28 dengan index nilai 0.1438
3. Kepulauan Marshall
Kepulauan Marshall adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di kawasan
Samudera Pasifik. Bentuk pemerintahan negara Kepulauan Marshall adalah Republik
dimana Presiden sebagai Kepala Negara sekaligus kepala Pemerintahan. Kep.
Marshall terdiri dari 29 Atol dan 5 pulau terpencil lainnya. Atol adalah pulau koral
yang mengelilingi laguna.
10 http://hdr.undp.org/en/content/human-development-index-hdi Atau lihat di lampiran I11 http://www.idea.int/vt/countryview.cfm?id=15 “Australia”
7
Partisipasi politik di Kepulauan Marshall cenderung sedikit, terlihat bahwa
hanya 50.07% pada pemilu tahun 200712. Angka ini tergolong rendah, karena hanya
setengah dari total populasi yang percaya pada politik pemerintah.
Menurut Human Development Index tahun 2013, tidak ada data mengenai
kepulauan ini.
Menurut data dari Global Conflict Risk Index. Recent Internal Conflic dari
Kepulauan Marshall adalah 0,0. Level of Repression dari negara ini 2,3 dan Overall
Probability konflik di Kepulauan Marshall adalah 0,00.
Penulis tidak mendapatkan data dari CIP (Competitive Industrial
Performance) 2010 yang dikeluarkan oleh UNIDO.
4. Kiribati
Republik Kiribati adalah negara kepulauan yang terletak di kawasan Pasifik
Oceania. Kiribati terdiri dari 30 atol lebih yang tersebar sepanjang garis khatulistiwa.
Bentuk Pemerintahan Kiribati adalah Republik. Parlemen Kiribati dilantik setiap 4
tahun sekali. Setiap pulau mempunyai dewan setempat yang mengurusi masalah
sehari-hari.
Menurut Human Development Index tahun 2013, Kiribati menduduki
peringkat 133 dunia dengan nilai 0.60713, nilai tersebut termasuk dalam katagori nilai
menengah.
Partisipasi politik di Kiribati cenderung menegah dengan angka 67,54%, di
tahun 2007, angka menurut kami merupakan nilai yang rendah mengingat angka ini
kurang dari angka 75% dari partisipasi politik yang kami harapkan.
Menurut data dari Global Conflict Risk Index. Recent Internal Conflic dari
Kiribati adalah 0,0. Level of Repression dari negara ini 1,6 dan Overall Probability
konflik di Kiribati adalah 0,00.
Penulis tidak mendapatkan data dari CIP (Competitive Industrial
Performance) 2010 yang dikeluarkan oleh UNIDO.
12 http://www.idea.int/vt/countryview.cfm?id=143 “Marshall Island”13 http://hdr.undp.org/en/content/human-development-index-hdi atau lihat di Lampiran I
8
5. Samoa
Samoa adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Samudera Pasifik
bagian Selatan di kawasan Oceania. Samoa terdiri dari 2 kepulauan utama dan 7
kepulauan kecil. Bentuk pemerintahan Samoa adalah Monarki Konstitusional. Samoa
di bagi menjadi 11 Distrik.
Menurut Human Development Index tahun 2013, Samoa menduduki
peringkat 106 dengan nilai 0.694, nilai ini termasuk dalam kategori nilai menengah
menurut HRD (Human Recource Development)
Partisipasi Politik di Samoa cenderung tinggi yaitu 82.54% pada pemilu tahun
2001, data terakhir mengenai pemilu di negara ini tidak dapat ditemukan.
Penulis tidak menemukan data dari Global Conflict Risk Index.
Penulis tidak mendapatkan data dari CIP (Competitive Industrial
Performance) 2010 yang dikeluarkan oleh UNIDO.
6. Selandia Baru
Selandia Baru adalah negara yang berada di daerah pasifik, dan terbilang
sebagai negara yang cukup kaya. Selandia Baru terdiri dari 2 pulau besar dan banyak
pulau kecil. Negara ini memiliki 2 kelompok mayortias, yakni penduduk Selandia
Baru eropa dan penduduk Maori. Ibu kota dari negara ini adalah kota Wellington
yang terletak di pulau utara New Zealand.
Bentuk pemerintahan Selandia Baru adalah demokrasi parlementer dan
persemakmuran dengan inggris. Hal ini menyebabkan kedudukan tertinggi negara
berada di Ratu Inggris yakni ratu Elizabeth II yang direpresentasikan oleh gubernur
Jerry Mateparae.
Menurut Human Development Index tahun 2013, Selandia Baru menempati
peringkat ke 7 dengan nilai 0.910, nilai ini termasuk dalam kategori nilai yang tinggi.
9
Partisipasi politik di Selandia Baru juga cenderung tinggi yaitu 76,95% pada
pemilu di tahun 2014 dan mempunyai rata-rata 75% disetiap pemilunya. Hal Ini
menunjukan bahwa masyarakat mempunyai kepercayaan dengan politik pemerintah.
Menurut data dari Global Conflict Risk Index. Recent Internal Conflic dari
Selandia Baru adalah 0,0. Level of Repression dari negara ini 1,6 dan Overall
Probability konflik di Selandia Baru adalah 0,01.
Data CIP (Competitive Industrial Performance) 2010 yang dikeluarkan oleh
UNIDO menunjukkan bawah Industrial Performance negara Selandia Baru ada di
ranking 48 dengan index nilai 0.0673.
7. Palau
Palau adalah negara republik yang terdiri dari banyak pulau, dimana lebih dari
200 antaranya adalah kepulauan volkanik dan koral. Ekonomi negara ini bergantung
pada pertolongan dana dari Amerika Serikat, dimana AS bertanggung jawab terhadap
keamanan Palau. Palau merdeka dan di akui sebagai negara merdeka pada tahun 1994
dan memiliki ibu kota yang bernama Ngerulmud.
Palau memiliki tipe pemerintahan konstitusional dengan kerjasama bebas
dengan Amerika Serikat. Negara ini dikepalai oleh presiden yang dijabat oleh
Tommy Remengesaur dan wakilnya Antonio Bells melelui pemilihan umum
mengingat bentuk negaranya yang republik.
Menurut Human Development Index tahun 2013, Palau menempati peringkat
ke 60 dengan nilai 0.775, nilai ini termasuk dalam kategori nilai yang tinggi.
Partisipasi politik di Palau juga cenderung sangat rendah yaitu 40,63% pada
pemilu di tahun 2012 dan mempunyai rata-rata 54% disetiap pemilunya. Hal Ini
menunjukan bahwa masyarakat cenderung tidak punya kepercayaan dengan politik
pemerintah.
Menurut data dari Global Conflict Risk Index. Recent Internal Conflic dari
Palau adalah 0,0. Level of Repression dari negara ini 2,3 dan Overall Probability
konflik di Palau adalah 0,00.
10
Penulis tidak mendapatkan data dari CIP (Competitive Industrial erformance)
2010 yang dikeluarkan oleh UNIDO.
11
3. 1. Analisa
Kami akan membandingkan beberapa negara yang berada di kawasan Oceania terkait
dengan Ketidakstabilan Demokrasi pada negara-negara tersebut. Pertama kami akan
menggunakan Method of Agreement. Method of Agreement adalah cara menentukan
beberapa negara yang termasuk dalam indikator daripada Ketidakstabilan Demokrasi
itu sendiri. Ketidakstabilan Demokrasi ini akan menjadi variabel (Y) atau Output.
Berikut adalah Indikator daripada Ketidakstabilan Demokrasi:
Pergantian kabinet pemerintahan yang tidak sesuai dengan undang-
undang
Sistem Politik yang berjalan secara tidak teratur dan sistematis
setelah mengetahui indikator tersebut maka akan ditentukan negara mana
yang akan dikategorikan sebagai negara yang Demokrasinya tidak stabil.
Berikut adalah beberapa sampel negara di kawasan Oceania yang
demokrasinya kurang stabil:
Kepulauan Marshall
Kiribati
Papua Nugini
Palau
Negara Ketidakstabilan Demokrasi
Kepulauan Marshall YA
Kiribati YA
Papua Nugini YA
Palau YA
Setelah mendapatkan Method of Agreement kami mendapatkan apa
yang disebut dengan Necessary. Kami akan menggunakan Method of
12
Difference untuk mencari Sufficient. Dengan menggunakan Method of
Difference kami akan menggunaka sampel dari negara lain yang
Demokrasinya stabil. Berikut beberapa negara di Oceania yang
demokrasinya stabil:
Australia
Selandia Baru
Samoa
Negara Ketidakstabilan Demokrasi
Kepulauan Marshall YA
Kiribati YA
Papua Nugini YA
Palau YA
Australia TIDAK
Selandia Baru TIDAK
Samoa TIDAK
Setelah menentukan Method of Difference kami akan menentukan
Independent Variabel (X) yang akan mempengaruhi Dependent
Variabel (Y) yaitu “Ketidakstabilan Demokrasi” agar dapat
mendapatkan Sufficient.
Beberapa Independent Variabel adalah sebagai berikut:
X1, Tingkah Laku dan Partisipasi Politik.
Indikator:
- Tingkat partisipasi dalam pemilu yang rendah
- Minat masyarakat dalam politik yang rendah
13
NECESSARY
POTENTIAL
X2, Pengetahuan Masyarakat Tentang Politik
Indikator:
- Kualitas sumber daya manusia yang rendah
- Tidak adanya penddikan politik
X3, Konflik Politik
Indikator:
- Intensitas Konflik yang Tinggi
- Banyaknya kudeta
X4, Modernisasi Ekonomi
Indikator:
- Penguasaan teknologi untuk perekonomian
- Industrilisasi
NegaraKetidakstabilan
Demokrasi
Tingkah Laku dan
Partisipasi Politik
yang rendah
Pengetahuan
Masyarakat tentang
Politik Rendah
Konfli
k
Politik
Tinggi
Modernisasi
Ekonomi
Tinggi
Kepulauan
MarshallYa Ya Tidak Tidak Tidak
Kiribati Ya Ya Ya Tidak Tidak
Papua Nugini Ya Ya Ya Ya Tidak
Samoa Ya Ya Ya Tidak Tidak
Australia Tidak Tidak Tidak Tidak Ya
Selandia Baru Tidak Tidak Tidak Tidak Ya
Palau Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
14
BAB 4
PENUTUP
Kesimpulan
Kawasan Pasifik ini memiliki bermacam-macam stabilitas demokrasi. Negara
dengan stabilitas demokrasi yang tinggi antara lainnya adalah Australia, Selandia
Baru dan Samoa. Sedangkan negara dengan stabilitas demokrasi yang rendah adalah
Kepulauan Marshall, Kiribati, Papua Nugini dan Palau. Stabilitas Demokrasi negara
tersebut bermacam-macam karena dipengaruhi oleh beberapa independent variabel
seperti Tingkah Laku dan Partisipasi Politik, Pengetahuan Masyarakat tentang
Politik, Konflik Politik dan Modernisasi Ekonomi. Namun dari berbagai variabel-
variabel tersebut, ada variabel yang sangat kuat mempengaruhi Dependent Variable
(Ketidakstabilan Demokrasi) yaitu Tingkah Laku dan Partisipasi Politik.
Tingkah Laku dan Partisipasi Politik sudah menjadi Sufficient Condition,
dimana semua indikasinya bisa menjadi teori yang sangat potensial dan sudah bisa
menjadi teori yang dapat membuktikan bahwa Tingkah Laku dan Partisipasi Politik
sangat mempengaruhi Stabilitas Demokrasi negara di kawasan Oceania. Tingkat
partisipasi masyarakat dalam pemilu mempengaruhi stabilitas demokrasi. Karena
dapat dilihat dengan rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilu menunjukan
bahwa masyarakat tersebut bersikap tidak kooperatif terhadap kegiatan demokrasi
yang dilaksanakan di negara tersebut. Hal tersebut dapat mempengaruhi kestabilan
demokrasi itu sendiri sehingga dapat disimpulkan bahwa Semakin tinggi Tingkah
Laku dan Partisipasi Politik khususnya tingkat partisipasi dalam pemilu akan sangat
mempengaruhi tingkat Stabilitas Demokrasi di suatu negara dikawasan Oceania.
15
DAFTAR PUSTAKA
REFERENSI
https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/ps.html Diakses pada 18 Mei 2015
“Palau Country Profile – Overview” http://www.bbc.com/news/world-middle-east-15446659 Diakses pada 18 Mei 2015
https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/nz.html Diakses pada 18 Mei 2015
“New Zealand Country Profile – Overview” http://www.bbc.com/news/world-asia-pacific-15357770 Diakses pada 18 Mei 2015
http://www.idea.int/vt/ Diakses pada 24 Juni 2015
http://conflictrisk.jrc.ec.europa.eu/ Diakses pada 24 Juni 2015
http://hdr.undp.org/en/content/human-development-index-hdi Diakses pada 24 Juni 2015
Lerner, Daniel. 1958 The Passing of Traditional Society: Modernizing the Middle East. New York: Free Press.
Arsyad, Lincolin. 1992. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi YKPN
http://www.academia.edu/3805139/Kebijakan_Pemerintah_di_Bidang_Industri
http://www.unido.org/fileadmin/user_media/Services/PSD/Competitive_Industrial_Performance_Report_UNIDO_2012_2013.PDF Diakses pada 24 juni 2015
16