perbedaan masing-masing faktor yang...
TRANSCRIPT
PERBEDAAN MASING-MASING FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KONFORMITAS KELOMPOK
SEBAYA PADA REMAJA BERDASARKAN
TIPE KEPRIBADIAN
Skripsi Dipenuhi Sebagai Persyaratan Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Psikologi
Oleh: ARIZKA HARISA
105070002224
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2010M/1431H
i
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 7 Juli 2010
Arizka Harisa NIM. 105070002224
ii
PERBEDAAN MASING-MASING FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KONFORMITAS KELOMPOK
SEBAYA PADA REMAJA BERDASARKAN
TIPE KEPRIBADIAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh
gelar Sarjana Psikologi
Oleh:
ARIZKA HARISA
NIM: 10507000 2224
Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I Pembimbing II
Prof.Hamdan Yasun, M.Si Gazi Saloom, M.Si NIP. 130351146 NIP.197112142007011014
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H / 2010 M
iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul PERBEDAAN MASING-MASING FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA PADA REMAJA BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 4 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi.
Jakarta, 4 Juni 2010
Sidang Munaqasyah
Dekan/ Pembantu Dekan/ Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota Jahja Umar, Ph.D Dra. Fadhilah Suralaga, M. Si NIP. 130885522 NIP. 19561223198303 2001
Anggota :
Penguji I Penguji II Yunita Faela Nisa, M.Psi, Psi Prof. Hamdan Yasun, M.Si NIP. 197706082005012003 NIP. 130351146
Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II Prof. Hamdan Yasun, M.Si Gazi Saloom, M.Si NIP. 130351146 NIP. 197112142007011014
iv
ABSTRAKSI
(A) Fakultas Psikologi (B) Juni 2010 (C) Arizka Harisa (D) Perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas
kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian (E) 108 halaman + xiv (F) Konformitas bisa dialami oleh siapa saja, baik orang dewasa maupun remaja, karena mereka merupakan bagian dari kelompok sosial, akan tetapi konformitas memuncak pada masa remaja. Satu penelitian yang baru-baru ini dilakukan menunjukkan dukungan terhadap penemuan Berndt, yaitu bahwa kepekaan terhadap kelompok sebaya meningkat pada awal masa remaja (dalam Santrock, 2003). Para peneliti telah menemukan bahwa pada kelas delapan dan sembilan, konformitas dengan teman sebaya memuncak (Berndt, 1979; Berndt & Perry, 1990; Leventhal, 1994 dalam Santrock,2002). Fenomena konformitas yang terjadi pada remaja banyak sekali, salah satu contohnya seperti terjadinya tawuran antara siswa sampai menyebabkan kematian karena konformitas kelompok sebaya, dimana kasus ini baru terjadi dua bulan yang lalu tepatnya delapan April 2010. Kasus ini berawal dari tawuran antara sejumlah siswa SMP Ibun dan SMP Paseh. Tawuran terjadi hanya karena saling ejek, dan imbasnya siswa yang tidak terlibat tawuran menjadi korbannya (Tiah, 2010). Tipe kepribadian yang dimaksud disini yaitu tipe kepribadian A dan B ditemukan oleh dua ahli jantung yaitu Friedman dan Rosenman dan seorang ahli biokimia yang bernama Beyers. Mereka membagi perilaku manusia menjadi dua macam pola yaitu kepribadian tipe A dan tipe B (Rice, 1999), setelah melakukan penelitian longitudinal yang dinamakan Western Collaborative Group Study (WCGS) selama Sembilan tahun, yang dimulai pada tahun 1961 (Niven, 1994). Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian komparatif. Penelitian dilakukan pada siswa dan siswi MTs. Al-Khairiyah di Mampang Prapatan Jakarta Selatan dengan jumlah sampel 150 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Karakteristik sampel adalah Siswa dan siswi Mts. Al-Khairiyah Jakarta Selatan, kelas delapan dan Sembilan, berkepribadian tipe A dan B. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah skala tipe kepribadian model dikotomi dan konformitas kelompok sebaya model likert. Bentuk pengolahan dan analisa data menggunkan analisis statistika dengan menggunkan program SPSS versi 18.00. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan analisis statistik yang meliputi Pearson Product Moment untuk menguji validitas item, alpha cronbach untuk menguji reliabilitas, dan
v
independent sample t-test untuk pengujian hipotesis penelitian dan uji beda per faktor. Jumlah aitem yang digunakan dalam penelitian pada skala tipe kepribadian sebanyak 36 aitem sedangkan untuk skala konformitas kelompok sebaya sebanyak 33 aitem. Hasil uji beda dengan menggunakan teknik independent samples test dengan menggunakan Equal variances not assumed adalah 7.293 dengan probabilitas 0.000. Maka, dapat ditarik kesimpulan 0.000 < 0.05 Ho yang berbunyi tidak ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian ditolak dan Ha yang berbunyi ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian diterima. Adapun hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian. Di mana dari hasil penelitian sejalan dengan sebagian peneliti yang berpendapat bahwa tipe kepribadian ada hubungannya dengan perilaku konformitas (Sarwono:2005). Hal ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Richard Crutchfield yang menyatakan bahwa kepribadian merupakan faktor yang mendorong seseorang untuk mengadakan konformitas (dalam Davidoff,1991) Penulis menyarankan penelitian selanjutnya untuk memperhatikan dan melibatkan faktor-faktor lain disamping tipe kepribadian A dan B yang dapat mempengaruhi konformitas kelompok sebaya. Penelitian selanjutnya disarankan, dalam pengambilan sampel tidak hanya pada kelas delapan dan sembilan saja, sehingga bisa digeneralisasikan pada remaja. Bagi remaja yang memiliki tipe kepribadian A, hendak nya ditingkatkan lagi kemampuan berinteraksi dengan kelompok sebaya nya, karena hal tersebut mengurangi salah satu ciri tipe kepribadian A yaitu perasaan bermusuhan terhadap orang lain ketika menghambat diri nya. Bagi remaja yang memiliki tipe kepribadian B, hendaknya pergaulan dengan kelompok sebaya nya diarahkan ke dalam kegiatan yang positif, sehingga tidak merugikan diri sendiri.
(G) Bahan Bacaan : 40 buku (1980 - 2010) Kata kunci : Faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya, tipe kepribadian, remaja.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji bagi Illahi Rabbi, Sang Pemillik alam semsta yang Maha
segalanya dan tidak ada yang mampu mengalahkan rasa kasih sayang – Nya dan
karunia Nya kepada seluruh umat manusia. Shalawat serta salam tercurahkan bagi
Rasulullah SAW, suri tauladan sepanjang masa.
Penulis bersyukur telah dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
”PERBEDAAN MASING-MASING FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA PADA REMAJA BERDASARKAN
TIPE KEPRIBADIAN” sebagai syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi
di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kelancaran dalam pembuatan skripsi ini tidak luput dari bantuan, arahan dari
semua pihak dan juga petunjuk dan nikmat dari Allah SWT kepada penulis. Oleh
karena itu, penulis panjatkan syukur dan haturkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, tempat hamba mencurahkan isi hati dan memohon petunjuk
atas kesulitan yang dialami dalam membuat skripsi ini.
2. Teristimewa papaku Drs.H.Ali Nurdin M.Pd dan mamaku Dra.Hj. Himlah
yang tak pernah bosan berdoa untukku, yang selalu menyemangatiku
dalam penulisan skripsi. Semoga Allah memberikan kalian kebahagiaan di
dunia dan akhirat.
3. Bpk. Jahja Umar, Ph.D Dekan Fakultas Psikologi UIN Jakarta, seluruh
pudek (pembantu dekan) serta staf Fakultas Psikologi yang tidak
disebutkan satu persatu yang telah memberikan kemudahan dalam setiap
urusan penulis selama kuliah, semoga Allah selalu memudahkan urusan
mereka.
4. Bpk. Prof. Hamdan Yasun, M,Si pembimbing I dan penguji II, yang telah
memberikan arahan dan masukan berharga kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bpk. Gazi Saloom, M,Si pembimbing II yang memberikan saran dan
semangat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik.
vii
6. Ibu Yunita Faela Nisa, M.Psi Psi penguji I atas arahan dan masukan yang
sangat berharga dalam penyelesaian perbaikan skripsi ini.
7. Ibu Dra. Hj. Fadhilah Suralaga, M.Si pudek (pembantu dekan) bagian
Akademik yang telah memberikan semangat dan bimbingan kepada
penulis guna menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh dosen fakultas Psikologi yang tidak disebutkan satu persatu, untuk
ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama di bangku kuliah, semoga
Allah membalas kebaikan kalian.
9. Aa ku Suheri Anggara Putra yang tak pernah bosan mendoakan penulis
dan menyemangati dalam menyelesaikan skripsi ini dan juga atas pelajaran
hidup yang tidak penulis dapatkan di bangku sekolah ataupun kuliah.
10. Kakak ku Aida Humaira dan Anita Hufaila, adik ku Via Rifkia, kakak ipar
ku Muhammad Fudhail Rahman dan Muhammad Yusuf, atas semangat
dan pengertian kalian kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dan juga keponakan ku Adib Murtadha, Ghiyas Wafiyuddin Yusuf dan
Shazia Hanan atas canda tawa nya dan hiburan kepada penulis.
11. Pak Haidir dan Pa badawi yang membantu penulis dalam mendapatkan
buku-buku guna menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman angkatan 2005 khususnya kelas A.
13. Teman- teman KKL dina, donna, nadiyya, lia dan risti terima kasih atas
kerja samanya, kekompakkan dan kebersamaan kalian.
14. Kepala sekolah, guru-guru dan siswa/i Mts. Sa’adatudarrain atas
diberikannya izin dan kesempatan bagi penulis untuk melakukan try out
berulang kali dan juga kepala sekolah, guru-guru dan siswa/i Mts. Al-
Khairiyah atas izin dan kesempatan buat penulis untuk melakukan
penelitian.
15. Semua orang yang mengajarkan dan memberikan kekuatan melalui doa
tulusnya.
Jakarta, Juni 2010
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Lembar Pernyataan (Keaslian Karya) i
Lembar Pengesahan ii
Lembar Pengesahan Panitia Ujian iii
Abstrak iv
Kata Pengantar vi
Daftar Isi viii
Daftar Tabel xi
Daftar Lampiran xii
Motto xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Identifikasi Permasalahan 6
1.3. Batasan Masalah 6
1.4. Rumusan Masalah 8
1.5. Tujuan Penelitian 8
1.6. Manfaat Penelitian 8
1.7. Sistematika Penulisan 8
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konformitas kelompok sebaya Pada Remaja 10
2.1.1. Definisi Konformitas 10
2.1.2. Jenis Konformitas 11
2.1.3. Faktor-faktor Terbentuknya Konformitas 13
2.1.4. Faktor-faktor yang menyebabkan individu tidak mau melakukan konformitas 22
2.1.5. Pengertian kelompok sebaya 23
2.1.6. Fungsi Kelompok Sebaya 24
2.1.7. Struktur Kelompok Sebaya 27
2.1.8. Pengertian Remaja 29
ix
2.1.9.Tugas Perkembangan Remaja 30
2.2. Kepribadian 32
2.2.1. Definisi Kepribadian 32
2.2.2. Tipe Kepribadian 34
2.2.3. Karakteristik Tipe Kepribadian 36
2.3. Kerangka Berpikir 40
2.4. Hipotesis Penelitian 43
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian 44
3.2. Pendekatan Penelitian 44
3.3. Variabel Penelitian 45
3.3.1. Definisi Variabel Penelitian 45
3.3.2. Definisi Konseptual Variabel Penelitian 46
3.3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian 46
3.4. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 48
3.4.1. Populasi Penelitian 48
3.4.2. Sampel Penelitian 48
3.4.3. Teknik Pengambilan Sampel 48
3.5. Metode dan Instrumen Penelitian 49
3.5.1. Metode Pengumpulan Data 49
3.5.2. Instrumen Penelitian 49
3.5.3. Teknik Uji Instrumen Penelitian 53
3.6. Teknik Analisis Data 54
3.7. Prosedur Penelitian 54
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Responden 57
4.1.1. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin 57
4.1.2. Gambaran Responden Berdasarkan Usia 58
4.1.3. Gambaran Responden Berdasarkan Kelas 58
x
4.1.4. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dari tiap Kelas 59
4.2. Presentasi Data 59
4.2.1. Uji Instrumen Penelitian 59
4.3. Hasil Penelitian 62
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 69
5.2. Diskusi 70
5.3. Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 73 LAMPIRAN 76
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Blue Print Skala Tipe Kepribadian (Try Out) 51
Tabel 3.2 Bobot Nilai Jawaban 52
Tabel 3.3 Blue Print Skala Faktor yang Mempengaruhi Konformitas
Kelompok Sebaya (Try Out) 53
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 57
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia 58
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Kelas 58
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dari
Tiap Kelas 59
Tabel 4.5 Blue Print Skala Tipe Kepribadian (Field Study) 60
Tabel 4.6 Blue Print Skala Faktor yang Mempengaruhi Konformitas
Kelompok Sebaya (Field Study) 61
Tabel 4.7 T-Test Group Statistics 62
Tabel 4.8 Independent Samples Test Uji Hipotesis 63
Tabel 4.9 Independent Samples Test Uji Beda Faktor Pertama 64
Tabel 4.10 Independent Samples Test Uji Beda Faktor Kedua 65
Tabel 4.11 Independent Samples Test Uji Beda Faktor Ketiga 66
Tabel 4.12 Independent Samples Test Uji Beda Faktor Keempat 66
Tabel 4.13 Independent Samples Test Uji Beda Faktor Kelima 67
Tabel 4.14 Independent Samples Test Uji Beda Faktor Keenam 68
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala Tipe Kepribadian (Try Out) 76 Lampiran 2 Skala Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok
Sebaya (try out) 79
Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas Tipe Kepribadian 81
Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor yang Mempengaruhi
Konformitas Kelompok Sebaya 84
Lampiran 5 Skala Tipe Kepribadian (Field Study) 86
Lampiran 6 Skala Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok
Sebaya (Field Study) 88
Lampiran 7 Uji Hipotesis 90
Lampiran 8 Data Mentah Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok
Sebaya (Try Out) 95
Lampiran 9 Data Mentah Tipe Kepribadian (Try Out) 97
Lampiran 10 Data Mentah Tipe Kepribadian A (Field Study) 98
Lampiran 11 Data Mentah Tipe Kepribadian B (Field Study) 100
Lampiran 12 Data Mentah Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok
Sebaya pada Tipe Kepribadian A (Field Study) 101
Lampiran 13 Data Mentah Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok
Sebaya pada Tipe Kepribadian B (Field Study) 103
Lampiran 14 Data Mentah Per Faktor yang Mempengaruhi Konformitas
Kelompok Sebaya Berdasarkan Tipe Kepribadian A
(Field Study) 104
xiii
Lampiran 15 Data Mentah Per Faktor yang Mempengaruhi Konformitas
Kelompok Sebaya Berdasarkan Tipe Kepribadian B
(Field Study) 105
Lampiran 16 Surat Telah Melakukan Try Out 106
Lampiran 17 Surat Telah Melakukan Penelitian 107
xiv
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu (al- Hujurat: 6).
Skripsi ini kupersembahkan untuk
orang-orang yang menyayangiku,
khususnya papa-mama tersayang
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sebagai makhluk hidup yang tidak dapat hidup sendiri, sebagai manusia
membutuhkan keberadaan orang lain untuk melangsungkan kehidupan. Tercermin
dari kehidupan bermasyarakat yang tercipta dari awal leluhur, yaitu membentuk
kelompok dan membagi tugas di dalam kelompok tersebut adalah bagian dari
kehidupan bermasyarakat yang sedemikian kompleks saat ini. Dari kelompok-
kelompok masyarakat yang ada, sebagai manusia yang tergabung di dalam nya
timbul perasaan-perasaan untuk menegaskan diri bahwa mereka adalah bagian
dari kelompok tertentu atau perasaan tidak ingin berbeda dari yang lain.
Terkadang, dari perasaan tersebut, timbullah tingkah laku yang disebut dengan
konformitas sosial.
Dalam kamus Psikologi (2004), konformitas didefinisikan sebagai
kecenderungan untuk memperbolehkan satu tingkah laku seseorang yang dikuasai
oleh sikap dan pendapat yang sudah berlaku.
Konformitas bisa dialami oleh siapa saja, baik orang dewasa maupun remaja,
karena mereka merupakan bagian dari kelompok sosial, akan tetapi konformitas
memuncak pada masa remaja. Satu penelitian yang baru-baru ini dilakukan
menunjukkan dukungan terhadap penemuan Berndt, yaitu bahwa kepekaan
terhadap kelompok sebaya meningkat pada awal masa remaja (dalam Santrock,
2003). Para peneliti telah menemukan bahwa pada kelas delapan dan sembilan,
2
konformitas dengan teman sebaya memuncak (Berndt, 1979; Berndt & Perry,
1990; Leventhal, 1994 dalam Santrock,2002).
Fenomena konformitas yang terjadi pada remaja banyak sekali, salah satu
contohnya seperti tawuran bahkan dimulai dari pelajar sekolah dasar sampai
dengan pelajar SMA. Lebih jauh dalam dunia pendidikan kita semakin dibuat
suram dengan terjadinya tawuran antara siswa sampai menyebabkan kematian
karena konformitas kelompok sebaya, dimana kasus ini baru terjadi dua bulan
yang lalu tepatnya delapan April 2010. Kasus ini berawal dari tawuran antara
sejumlah siswa SMP Ibun dan SMP Paseh. Tawuran terjadi hanya karena saling
ejek, dan imbasnya siswa yang tidak terlibat tawuran menjadi korbannya (Tiah,
2010). Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa konformitas kelompok sebaya erat
kaitannya pada setiap individu.
Menurut Hurlock (1980) masa remaja sebagai periode peralihan dari satu
tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Artinya apa yang terjadi sebelumnya
akan meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan
datang.
Dengan kondisi yang sedang mengalami masa peralihan tersebut, remaja akan
cenderung bertindak dipengaruhi oleh lingkungan dan kelompok sebaya
memegang peranan cukup besar. Kelompok sebaya memegang peranan penting
dalam perkembangan sosial dan kepribadian remaja, karena remaja lebih banyak
berada di luar rumah bersama dengan kelompok sebayanya (Hurlock, 1980).
3
Remaja membutuhkan petunjuk, dorongan dan komunikasi dari teman
mereka. Seberapa baik pun pemahaman orang tua dan orang dewasa lain pada
remaja, peran remaja sangat dibatasi oleh kenyataan bahwa mereka telah dewasa,
sedangkan remaja dan kelompok sebaya nya sedang berusaha untuk mencapai
status sebagai orang dewasa.
Konformitas dengan tekanan teman-teman sebaya pada masa remaja dapat
bersifat positif maupun negatif (Camarena,1991;Foster-Clark & Blyth,
1991;Pearl,Bryan, &Herzog,1990;Wall,1993, dalam Santrock, 2002).
Umumnya remaja terlibat dalam semua bentuk perilaku konformitas yang
negatif, seperti menggunakan bahasa yang jorok, mencuri, menyontek, berkelahi
dan lain-lain. Akan tetapi, banyak sekali konformitas kelompok sebaya yang tidak
negatif, seperti berpakaian seperti teman-teman, mengikuti kegiatan diskusi
dengan teman sebaya untuk tujuan yang baik.
Sekarang ini banyak remaja yang membentuk kelompok – kelompok dengan
tujuan yang terarah dan bersifat positif, seperti Kelompok Ilmiah Remaja (KIR),
kelompok olah raga misalnya karate, tapak suci, boxer dan lain-lain. Ewert (dalam
Monks, Knoers & Haditono, 2004) mengatakan besar nya pengaruh lingkungan
atau kelompok tersebut sampai pada pemberian norma tingkah laku oleh
kelompok. Pada saat remaja berhubungan dengan kelompok nya, mereka dapat
melihat sejauh mana nilai-nilai yang ada di dalam kelompok dapat diikuti
(Nihayah dkk, 2006).
Menurut sebagian peneliti berpendapat bahwa tipe kepribadian ada
pengaruhnya pada perilaku konformitas, akan tetapi sebagian yang lain
4
berpendapat bahwa walaupun tipe kepribadian tidak dapat untuk meramalkan
timbulnya satu perilaku tertentu pada saat dan tempat tertentu, namun dalam
rangkaian peristiwa dalam waktu yang pajang tipe kepribadian menentukan
bagaimana pola reaksi atau perilaku seseorang dalam menghadapi jenis-jenis
situasi tertentu. Contoh nya dalam situasi yang tidak jelas, tidak berstruktur
(misalnya dalam ruang tunggu dokter hanya ada dua orang tamu, oleh karena itu
orang dengan kepribadian yang lebih dominan akan lebih mempengaruhi
hubungan atau komunikasi antarkedua tamu tersebut (dalam Sarwono:2005).
Pendapat di atas sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh psikolog
Graham Vaughan, dimana dia menempatkan responden penelitiannya ke dalam
empat situasi kelompok yang berbeda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
hanya 20% mudah konform atau 20% tetap bebas. Kesimpulannya bahwa banyak
orang termasuk golongan yang tidak selalu konform, karena itu faktor kepribadian
dan situasi sesaat perlu dipertimbangkan (dalam Davidoff, 1991)
Menurut Solomon Asch yang pernah melakukan penelitian mengenai
konformitas, menyatakan bahwa ada perbedaan individual terhadap hasil
penelitiannya, tetapi tidak disebutkan faktor kepribadian menjadi salah satu
penyebabnya (Baron, Robert A & Donn Byrne, 2005).
Perbedaan individual sering dikaitkan dengan perbedaan antarkelamin,
antarkebudayaan, antarpendidikan, antarusia, antarbangsa, antarsuku bangsa,
pengalaman yang dimiliki dan juga kepribadian (Munandar, 2001),
Hal ini senada dengan pendapat yang diungkapkan oleh Diane E.
Papalia,Sally Wendkos Olds & Ruth Duskin Feldman (2009) bahwa perbedaan
5
individual meliputi jenis kelamin, tinggi, berat, fisik tubuh, kecerdasan serta
karakteristik kepribadian dan reaksi emosional.
Sedangkan menurut Linda L.Davidoff (1991) salah satu aspek yang
mempengaruhi konformitas adalah kepribadian. Hal tersebut diperkuat oleh
penelitian Richard Crutchfield yang menyatakan bahwa kepribadian merupakan
faktor yang mendorong seseorang untuk mengadakan konformitas. Dia melakukan
penelitian dengan menggunakan sebuah tes kepribadian dan menggunakan gaya
Asch, dimana hasil penelitiannya mengungkapkan beberapa ciri yang selalu
muncul pada diri mereka yang tergolong mudah dan sulit konform
(Davidoff,1991). Akan tetapi, penelitian yang telah dilakukan Richard tidak
disebutkan alat tes dan teori kepribadian yang digunakan.
Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti kembali mengenai tipe kepribadiaan
seseorang untuk melakukan konformitas. Pada penelitian ini akan dibahas
mengenai tipe kepribadian A dan B.
Tipe kepribadian A telah diteliti pada anak-anak dan remaja. Penelitian
tersebut menunjukkan bahwa mereka yang memiliki tipe kepribadian A lebih
reaktif terhadap stress dari pada tipe B. Pada umumnya, anak laki-laki lebih
memungkinkan meniru perilaku tipe kepribadian A dari orang tua mereka
daripada anak perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa tipe kepribadian A
berkembang sebagai interaksi keturunan dan gaya pengasuhan (Rodin & Salovey
dalam Smet, 1994).
6
Sedangkan Nay & Wagner (dalam Smet, 1994) berpendapat bahwa anak-anak
yang bertipe kepribadian A memiliki harga diri lebih rendah, lebih eksternal locus
of control dan tingkat kecemasannya lebih tinggi dari pada tipe kepribadian A.
Berdasarkan penjelasan diatas penulis ingin meneliti dan memberikan judul
penelitian yang berjudul ”PERBEDAAN MASING-MASING FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA PADA REMAJA
BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
beberapa masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Bagaimana perilaku tipe kepribadian A dan B?
b. Bagaimana faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada
remaja?
c. Apakah ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi
konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian?
1.3. Batasan Masalah
Permasalahan yang diteliti perlu dibatasi, dimana pokok bahasan yang ingin
diteliti meliputi :
a. tipe kepribadian yang di maksud adalah tipe kepribadian A dan B. Tipe
kepribadian A adalah individu yang cepat dalam menyelesaikan suatu pekerjaan,
7
seringkali membuat keputusan yang tidak tepat karena selalu terburu-buru.
Mereka tidak akan membagi waktunya untuk mengembangkan solusi yang unik
terhadap permasalahan sehingga kreativitasnya kurang diberdayakan dan perilaku
mereka pun cenderung mudah diramalkan jika dibanding dengan tipe kepribadian
B (Yuwono, dkk, 2005).
Sedangkan tipe B adalah cenderung lebih bersedia membagi waktunya untuk
berpikir dan mencari solusi yang krearif dan lebih maksimum kinerjanya dalam
tugas-tugas yang kompleks dan membutuhkan proses berpikir yang lama dan
akurat.
b. Kelompok sebaya adalah sebuah kelompok sosial yang terdiri dari sekumpulan
orang yang memiliki kesamaan sosial atau memiliki kesamaan ciri – ciri seperti
kesamaan tingkat usia.
c. Faktor konformitas kelompok sebaya diantaranya: rasa takut terhadap
penyimpangan, kekompakkan kelompok, kesepakatan kelompok, ukuran
kelompok, kepercayaan terhadap kelompok, kepercayaan yang lemah terhadap
penilaian sendiri
d. Remaja yang dimaksud adalah remaja yang menduduki kelas delapan dan
sembilan
8
1. 4. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan
masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada
remaja berdasarkan tipe kepribadian?.
1. 5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan masing-
masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja
berdasarkan tipe kepribadian.
1. 6. Manfaat Penelitian
Secara teoritis dari penelitian ini yaitu dapat menambah literatur tentang tipe
kepribadian dan faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada
remaja, khususnya pada keilmuan bidang psikilogi sosial dan kepribadian. Secara
praktis, penelitian ini memberikan informasi kepada semua pihak yang
membutuhkan mengenai tipe kepribadian dan faktor yang mempengaruhi
konformitas kelompok sebaya pada remaja.
1. 7. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
9
BAB II : Kajian teori yang menguraikan deskripsi teoritis mengenai
definisi konformitas, jenis konformitas, faktor-faktor terbentuknya
konformitas, faktor-faktor yang menyebabkan individu tidak mau
melakukan konformitas, pengertian kelompok sebaya, fungsi
kelompok sebaya, struktur kelompok sebaya, pengertian remaja,
tugas perkembangan remaja, definisi kepribadian, tipe kepribadian,
karakteristik tipe kepribadian, kerangka berpikir dan hipotesa
penelitian.
BAB III : Metode penelitian, yang terdiri dari jenis penelitian, pendekatan
penelitian, variabel penelitian, populasi, sampel, teknik
pengambilan sampel, metode pengumpulan data, instrumen
penelitian, metode analisa data dan prosedur penelitian.
BAB IV : Hasil penelitian dan analisis data, yang terdiri dari Gambaran
responden, hasil utama penelitian.
BAB V : Kesimpulan, diskusi dan saran.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2. 1. Konformitas Kelompok Sebaya Pada Remaja
2.1.1. Definisi Konformitas
Dalam kamus Psikologi (Chaplin, 2004), konformitas adalah kecenderungan
untuk memperbolehkan satu tingkah laku seseorang dikuasai oleh sikap dan
pendapat yang sudah berlaku.
Menurut Santrock (2003) konformitas adalah perubahan sikap atau tingkah
laku individu karena meniru dari orang lain dikarenakan tekanan yang nyata
maupun yang dibayangkan mereka.
Baron & Donn Byrne (2005) menjelaskan bahwa konformitas merupakan
jenis pengaruh sosial di mana individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka
agar sesuai dengan norma sosial yang ada.
Menurut Wiggins, dkk (1994) konformitas adalah tingkah laku yang
mengikuti norma.
Berbeda pendapat dengan Wills (dalam Sarwono,2003), Soloman Asch dan
Sarlito Wirawan Sarwono. Wills mengemukakan bahwa konformitas adalah salah
satu jenis dari respon sosial dimana individu berusaha terus menerus untuk selaras
dengan norma-norma yang diharapkan oleh kelompok, akan tetapi kalau persepsi
individu mengenai norma kelompok atau standar sosial berubah, maka individu
tersebut akan mengubah tingkah lakunya.
11
Sedangkan menurut Soloman Asch (dalam Sears, dkk, 1985) konformitas
hanya terjadi dalam situasi yang ambigu, yaitu bila orang merasa tidak pasti
mengenai standar perilaku yang benar. Bila seseorang mampu melihat suatu
realitas dengan nyata, dia akan mempercayai persepsinya sendiri dan tetap teguh
pada pendiriannya meskipun anggota kelompok yang lain menentangnya.
Begitu juga dengan Sarlito Wirawan Sarwono (2005) yang mengungkapkan
bahwa konformitas adalah perilaku sama dengan orang lain yang didorong oleh
keinginan sendiri.
Berdasarkan pendapat dari beberapa tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa
konformitas adalah perubahan tingkah laku atau keyakinan dan harapan yang
merupakan tekanan atau bukan yang diberikan oleh kelompok untuk mengubah
tingkah laku agar sesuai dengan aturan dalam kelompok.
Oleh karena itu konformitas bukan hanya berarti tingkah laku seperti orang
lain, tetapi terpengaruh oleh cara kelompok itu bertindak dan tindakan ini akan
berbeda jika dilakukan sendirian. individu juga ditempatkan pada suatu konflik
antara nilai dan pendapat nya dengan nilai dan norma – norma yang dianut oleh
kelompok.
2.1.2. Jenis Konformitas
Menurut Myers (2005) konformitas terbagi atas ada dua jenis, yaitu:
compliance dan acceptance.
12
a. Compliance
konformitas compliance adalah : ”Conformity that involves publicity acting in
accord with social pressure while privately dissagreeing” (Myers, 1996).
Jadi konformitas compliance adalah suatu bentuk konformitas dimana individu
bertingkah laku sesuai dengan tekanan yang diberikan oleh kelompok sementara
secara pribadi ia tidak menyetujui perilaku tersebut.
Hal ini karena adanya pengaruh sosial normatif (normative social influence)
yang didasarkan pada keinginan individu untuk diterima atau disukai oleh orang
lain (Baron, 2005). Contoh: Dalam suatu kelompok merencanakan untuk
menonton film Harry Potter, ada salah seorang anggota kelompoknya yang tidak
menyukai film tersebut dan ingin menonton film yang lain. Karena takut dianggap
tidak kompak akhirnya dia menonton film itu juga.
b. Acceptance
Menurut Myers (2005) konformitas acceptance adalah : ”Conformity that
involves both acting and believing in accord with social pressure”.
Jadi konformitas acceptance adalah suatu bentuk konformitas dimana tingkah
laku maupun keyakinan individu sesuai dengan tekanan kelompok yang
diterimanya.
Konformitas bentuk acceptance terjadi karena adanya pengaruh sosial
informasional (informational social influence) didasarkan pada keinginan individu
untuk memiliki persepsi yang tepat mengenai dunia sosial (Baron, 2005). Hal ini
13
karena seseorang tidak mempunyai pengalaman dalam menghadapi fenomena
yang ada, maka individu tersebut akan melihat pada pengalaman, persepsi
maupun pengetahuan yang dimiliki oleh orang lain. Digunakannya orang lain
sebagai sumber informasi menciptakan suatu kesempatan bagi kelompok untuk
mempengaruhi individu.
Individu melakukan konformitas dikarenakan mereka berpikir bahwa orang
lain dalam kelompok memiliki lebih banyak informasi yang tidak diketahuinya
(Feldman:1985). Sementara Shaw (dalam Feldman:1985) menyatakan
konformitas akan meningkat jika seseorang berada dalam situasi yang
membingungkan.
Contoh : pada saat ujian, ada seorang siswa yang meminta jawaban pada
temannya yang satu kelompok dengannya, karena dia menganggap bahwa
temannya pintar dan selalu mendapat peringkat satu di kelas nya, siswa tersebut
tidak memperdulikan jawaban yang diterimanya benar atau salah. Hal ini terjadi
karena siswa tersebut tidak mempercayai dirinya karena tidak belajar.
2.1.3. Faktor – faktor Terbentuknya Konformitas
Ada beberapa pendapat mengenai terbentuknya konformitas, diantaranya:
1. Menurut Sears, dkk (1985) faktor – faktor terbentuknya konformitas
compliance diantaranya :
a) Rasa takut terhadap penyimpangan
14
Rasa takut dipandang sebagai orang yang menyimpang, merupakan faktor
dasar dalam semua situasi sosial. Seseorang ingin agar kelompok tempat dimana
ia berada menyukainya, menerimanya serta memperlakukannya dengan baik.
Individu cenderung menyesuaikan diri untuk menghindari salah paham.
Rasa takut dipandang sebagai orang menyimpang diperkuat oleh tanggapan
kelompok terrhadap perilaku menyimpang seseorang yang tidak mau mengikuti
apa yang berlaku di dalam kelompok akan menanggung resiko mengalami akibat
yang tidak menyenangkan seperti dikucilkan atau ditolak oleh kelompok.
b) Kekompak kan kelompok
Konformitas compliance juga dipengaruhi oleh erat nya hubungan antara
individu dengan kelompok nya. Maksud dari kekompakkan adalah jumlah total
kekuatan yang menyebabkan orang tertarik pada suatu kelompok dan yang
membuat mereka ingin tetap menjadi anggota nya.
Kekompakkan yang tinggi menimbulkan konformitas yang semakin tinggi.
Jika seseorang merasa dekat dengan anggota kelompok yang lain, akan semakin
menyenangkan bagi kelompok untuk mengakuinya dan semakin menyakitkan bila
kelompok mencelanya.
Konformitas akan meningkat bila melakukan sesuatu yang berharga.
Kelompok yang beranggapan bahwa tugasnya penting atau berharga akan
menghasilkan tingkat konformitas yang lebih besar dibandingkan dengan
kelompok yang memandang suatu tugas sebagai sesuatu yang tidak penting dan
tidak berharga. Peningkatan konformitas ini terjadi karena anggota kelompok
15
tidak ingin disebut sebagai orang yang menyimpang. Karena penyimpangan
menimbulkan penolakan dari kelompok.
Jika seseorang mempunyai hubungan yang dekat dengan anggota kelompok
yang lain, maka ia akan selalu berusaha mempertahankan keanggotaannya dalam
kelompok tersebut. Sebaliknya, jika seseorang tidak lagi menyukai kelompok nya
dan merasa tidak ada manfaatnya bergabung dengan kelompok tersebut, maka
tekanan untuk konformitas akan berkurang.
c) Kesepakatan kelompok
Faktor yang sangat penting terjadinya konformitas adalah kesepakatan
pendapat kelompok. Individu yang dihadapkan pada keputusan kelompok yang
sudah bulat akan mendapatkan tekanan yang kuat untuk menyesuaikan
pendapatnya. Morris & Miller (dalam Sears,dkk:1985) menunjukkan bahwa saat
terjadinya perbedaan pendapat bisa menimbulkan perbedaan. Sehingga akan
tampak adanya penurunan tingkat konformitas.
Penurunan konformitas yang drastis karena hancurnya kesepakatan yang
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya : pertama, tingkat kepercayaan
terhadap mayoritas akan menurun bila terjadi perbedaan pendapat, meskipun
orang yang berbeda pendapat itu kurang ahli bila dibandingkan dengan anggota
lainnya. Kedua, bila anggota kelompok yang lain mempunyai pendapat yang
sama, keyakinan individu terhadap pendapatnya sendiri akan semakin kuat,
dimana keyakinan yang kuat akan menurunkan konformitas.
d) Ukuran kelompok
16
Serangkaian eksperimen menunjukkan bahwa konformitas akan meningkat
bila ukuran mayoritas yang sependapat juga meningkat. Dalam eksperimen yang
dilakukan Asch pada tahun 1951 (dalam Sears,dkk:1985) disimpulkan bahwa
untuk menghasilkan tingkat konformitas yang paling tinggi, ukuran kelompok
yang optimal adalah tiga atau empat orang. Pernyataan ini juga didukung oleh
beberapa ahli (dalam Feldman:1985) yang menyatakan bahwa tekanan untuk
melakukan konformitas pada kelompok meningkat pada saat kelompok terdiri dari
tiga atau empat orang.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mann (Sears,dkk:1985)
menyimpulkan bahwa peningkatan konformitas terjadi jika ukuran kelompok
meningkat. Berbeda dengan Wilder (dalam Sears,dkk:1985) menyatakan bahwa
pengaruh ukuran kelompok terhadap tingkat konformitas tidak terlalu besar.
Sedangkan menurut Robert C. Cialdini (1994 dalam Sarwono & Eko A
Meinarno, 2009) faktor yang mempengaruhi compliance, diantaranya:
a. Pertemanan atau rasa suka. Kita cenderung lebih mudah memenuhi permintaan
teman atau orang yang kita sukai dari pada permintaan orang yang tidak kita kenal
atau kita benci.
b. Komitmen atau konsistensi. Saat kita telah mengikatkan diri pada satu posisi
atau tindakan, kita akan mudah memenuhi permintaan akan suatu hal yang
konsisten dengan posisi atau tindakan sebelumnya.
c. Kelangkaan. kita lebih menghargai dan mencoba mengamankan objek yang
langka atau berkurang ketersediaannya. Oleh karena itu, kita cenderung
memenuhi permintaan yang menekankan kelangkaan dari pada yang tidak.
17
d. Timbal balik. Kita lebih mudah memenuhi permintaan dari seseorang yang
sebelumnya telah memberikan bantuan kepada kita. Dengan kata lain, kita merasa
wajib membayar utang budi atas bantuannya.
e. Validasi sosial. Kita lebih mudah memenuhi permintaan untuk melakukan suatu
tindakan jika tindakan itu konsisten dengan apa yang kita percaya orang lain akan
melakukannya juga. Kita ingin bertingkah laku benar dan satu cara untuk
memenuhi adalah dengan bertingkah laku dan berpikir seperti orang lain.
f. Otoritas. Kita lebih mudah memenuhi permintaan orang lain yang memiliki
otoritas yang diakui atau setidaknya tampak memiliki otoritas.
Menurut Sears, Fredman dan Peplau (1985) faktor – faktor terbentuknya
konformitas acceptance diantaranya :
a) Kepercayaan terhadap kelompok
Faktor utama kepercayaan terhadap kelompok adalah individu percaya pada
informasi yang diberikan oleh kelompok nya. Oleh karena itu, semakin besar
kepercayaan individu terhadap kelompok sebagai sumber informasi yang benar,
semakin besar sebagai sumber informasi yang benar, semakin besar pula
kemungkinan untuk menyesuaikan diri terhadap kelompok. Salah satu faktor
penentu kepercayaan terhadap kelompok adalah tingkat keahlian anggotanya. oleh
karena itu, semakin tinggi tingkat keahlian kelompok dalam hubungannya dengan
individu, semakin tinggi tingkat kepercayaan dan penghargaan individu terhadap
pendapat mereka.
b) Kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri
18
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi rasa percaya diri dan tingkat
konformitas adalah tingkat keyakinan orang tersebut pada kemampuannya sendiri
untuk menampilkan suatu reaksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi keyakinan
individu terhadap kemampuannya adalah tingkat kesulitan penilaian yang dibuat.
Semakin sulit penilaian tersebut, semakin rendah rasa percaya diri yang dimiliki
individu dan semakin besar kemungkinan bahwa dia akan mengikuti penilaian
orang lain
2. Sedangkan menurut Sarlito Wirawan Sarwono dalam buku nya Psikologi
Sosial Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan (2005), faktor – faktor
terbentuknya konformitas diantaranya:
a) Besarnya kelompok
Semakin besar kelompok nya, semakin besar pula pengaruhnya, tetapi ada
titik optimal (lebih dari lima orang pengaruhnya sama. Asumsi ini berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Milgram, Bickman & Berkowitz. Sedangkan
menurut Galam & Moscovici (dalam Sarwono,2005) kelompok yang kecil lebih
memungkinkan konformitas dari pada kelompok yang besar.
b) Suara bulat
Jika seseorang berbeda pendapat dengan yang lain, pendapatnya tidak akan
bertahan lama, karena orang tersebut akan merasa tidak enak dan tertekan
sehingga akhirnya akan menyerah kepada pendapat kelompok mayoritas.
19
c) Keterpaduan
Keterpaduan atau kohesi adalah perasaan kekitaan antaranggota kelompok.
Semakin kuat rasa keterpaduan, semakin besar pengaruhnya pada perilaku
individu. Misalnya, remaja pada umum nya lebih menurut kepada teman-
temannya (karena rasa keterpaduan yang besar) dari pada mengikuti nasihat orang
tua.
d) Status
Milgram (1974 dalam Sarwono,2005) menyimpulkan hasil eksperimen nya
bahwa semakin rendah status seseorang semakin patuh, sedangkan semakin tinggi
status seseorang semakin cepat berhenti bahkan mengajukan protes.
e) Tanggapan umum
Perilaku yang terbuka, yang dapat didengar atau dilihat umum lebih
mendorong konformitas dari pada perilaku yang hanya dapat didengar atau
diketahui oleh orang tertentu saja. Misalnya, murid-murid yang terlihat patuh di
depan guru nya di kelas, menertawakan guru itu dibelakangnya.
f) Komitmen umum
Deutsch & Gerard (1955 dalam Sarwono,2005) berpendapat bahwa orang
yang tidak mempunyai komitmen apa – apa kepada masyarakat atau orang lain,
maka lebih mudah konform dari pada yang sudah pernah mengucapkan suatu
pendapat. sekali sudah bicara sulit untuk mengubahnya lagi karena orang pada
umum nya tidak suka tampil tidak konsisten, takut dianggap tidak dipercaya.
20
Misalnya, jika seorang bupati sudah mengatakan bahwa tahun ini tidak ada
banjir sebab proyek antibanjir sudah diselesaikan, ia tidak mau lagi mengubah
pernyataannya. Kalaupun banjir terjadi juga, ia mengatakan kepada wartawan
bahwa yang terjadi sekarang bukan banjir, melainkan hanya air tergenang yang
cepat surut.
3. Berbeda dengan Robert A.Baron & Donn Byrne (2005), mengemukakan faktor
terbentuknya konformitas, diantaranya:
a) Kohesivitas
Didefinisikan sebagai derajat ketertarikan yang dirasakan oleh individu
terhadap suatu kelompok, dengan kata lain menerima pengaruh dari orang-orang
yang kita sukai. Ketika kohesivitas tinggi maka tekanan untuk melakukan
konformitas bertambah besar. Sebaliknya, ketika kohesivitas rendah, tekanan
terhadap konformitas juga rendah. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
kohesivitas memunculkan efek yang kuat terhadap konformitas (Crandall, Latane
& L’Herrou dalam Baron & Byrne:2005).
b) Ukuran kelompok
Faktor kedua yang memiliki pengaruh penting pada kecenderungan untuk
melakukan konformitas adalah ukuran dari kelompok yang berpengaruh. Asch
dan peneliti terdahulu lainnya (misalnya Gerrard, Wilhelmy & Conolley, 1968)
menemukan bahwa konformitas meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah
anggota kelompok, namun hanya sampai sekitar tiga orang anggota, lebih dari itu
21
tidak akan berpengaruh. Akan tetapi, penelitian terkini, menolak hasil penelitian
sebelumnya. Penelitian yang dilakukan Bond & Smith pada tahun 1996
menemukan bahwa konformitas cenderung meningkat seiring dengan
meningkatnya ukuran kelompok hingga delapan orang anggota. Jadi, dapat
diambil kesimpulan semakin besar kelompok, semakin besar kecenderungan
untuk melakukan konformitas.
c) Norma sosial
Norma sosial yang dimaksud disini adalah norma sosial deskriptif dan norma
sosial injungtif. Norma sosial deskriptif adalah norma yang hanya
mendeskripsikan apa yang sebagian besar orang lakukan pada situasi tertentu.
Norma ini mempengaruhi tingkah laku dengan cara memberi tahu kita mengenai
apa yang umumnya dianggap efektif pada situasi tersebu. Sedangkan norma sosial
injungtif adalah norma yang menetapkan apa yang harus dilakukan, dengan kata
lain tingkah laku apa yang diterima atau tidak pada situasi tertentu.
Menurut Brown (dalam Baron & Byrne, 2005) kedua norma tersebut dapat
memberikan pengaruh yang kuat pada tingkah laku. Akan tetapi, Cialdini dan
rekan-rekannya percaya bahwa pada situasi tertentu, cenderung muncul norma
injungtif yang dapat memberikan pengaruh yang lebih kuat.
Hal ini karena dua hal, yaitu pertama, norma semacam itu cenderung
mengalihkan perhatian dari bagaimana orang bertindak pada situasi tertentu
kepada bagaimana mereka seharusnya bertingkah laku. Kedua, norma semacam
itu dapat mengaktifkan motif sosial untuk melakukan hal yang benar dalam situasi
22
tertentu tanpa mengindahkan apa yang orang lain lakukan. Orang akan mematuhi
norma injungtif jika mreka memikirkan tentang norma tersebut dan melihatnya
terkait dengan tindakan mereka.
2.1.4. Faktor – faktor yang menyebabkan individu tidak mau
melakukan konformitas
Ada beberapa pendapat yang mengemukakan faktor-faktor yang
menyebabkan individu tidak mau melakukan konformitas, diantaranya:
1. Menurut Sarlito Wirawan Sarwono (2005) ada dua faktor yang menyebabkan
seseorang tidak mau melakukan konformitas, diantaranya:
a) Jika merasa kebebasan atau hak-hak pribadinya terancam
Jika seseorang merasa kebebasan atau hak nya terancam, dia akan melakukan
perlawanan. Contohnya saja pada remaja yang semakin lama semakin nakal
karena ibu nya semakin cerewet menasehatinya.
b) Setiap orang ingin tampil unik
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh McGuire & Pedawer-Singer &
Winton (1978-1979 dalam Sarwono,2005) bahwa jika anak-anak ditanya
mengenai diri nya, dia akan menjawab hal-hal yang khas pada diri nya yang
berbeda dari anak – anak yang lain, seperti warna kulit, suku, warna rambut,
gemuk atau kurus.
23
2. Sedangkan menurut Baron & Byrne (2005), ada dua faktor yang menyebabkan
seseorang tidak melakukan konformitas, diantaranya:
a) Kebutuhan untuk mempertahankan individualitas
Secara umum, kita ingin menjadi sama dengan orang lain, terutama dengan
orang yang disukai atau dikagumi, tetapi kita tidak ingin menjadi benar-benar
sama seperti orang lain, karena hal tersebut akan menyebabkan kita melepaskan
individualitas kita.
b) Kebutuhan untuk mempertahankan kontrol terhadap kejadian-kejadian dalam
kehidupan
Sebagian besar orang percaya bahwa mereka dapat menentukkan apa yang
terjadi pada diri mereka dan menuruti tekanan sosial terkadang berlawanan
dengan keinginan mereka. Banyak penelitian yang menyatakan bahwa semakin
kuat kebutuhan individu akan kontrol pribadi, semakin sedikit kecenderungan
mereka untuk menuruti tekanan sosial.
2.1.5. Pengertian Kelompok Sebaya
Menurut Santrock (2002) kelompok sebaya adalah sekumpulan anak-anak
atau remaja yang memiliki usia dan tingkat kematangan yang sama. Pendapat ini
sama hal nya yang diungkapkan oleh Conger. Conger (1991) menyatakan
kelompok sebaya merupakan individu-individu yang memiliki kesamaan dalam
usia, tingkatan atau status dalam kelompok masyarakat.
24
Menurut Jeffrey Jensen Arnett (2007) kelompok sebaya adalah orang yang
mempunyai pandangan yang sama terhadap status mereka.
Kelompok sebaya merupakan dunia nyata kawula muda yang menyiapkan
panggung dimana dia dapat menguji diri sendiri dan orang lain (Horrocks &
Benimoff dalam Hurlock, 1980).
Menurut Newman & Coleman (dalam Papalia & Olds, 1986) kelompok
sebaya merupakan wadah sebagai sumber dari kasih sayang, simpati dan saling
pengertian, sebuah wadah untuk melakukan eksperimen dan mendorong keadaan
untuk memperoleh kemandirian dan kebebasan dari orang tua. Kelompok sebaya
juga merupakan wadah untuk membangun hubungan yang lebih akrab dengan
orang lain.
Jadi dapat disimpulkan kelompok sebaya adalah sekumpulan beberapa anak
atau remaja yang memiliki kesamaan dalam hal usia, kematangan dan pandangan
yang sama.
2.1.6. Fungsi Kelompok Sebaya
Santrock (2002) mengemukakan salah satu fungsi kelompok sebaya yang
paling penting adalah menyediakan sumber informasi dimana mereka bisa
mendapatkan informasi tentang dunia luar selain tentang keluarga. Dari kelompok
sebaya, para remaja menerima umpan balik mengenai kemampuan mereka dan
mereka belajar baik buruk dari apa yang diperbuat oleh remaja lainnya.
25
Kelompok memenuhi kebutuhan pribadi remaja, menghargai mereka,
menyediakan informasi, menaikkan harga diri, dan memberi mereka suatu
identitas. Remaja Remaja bergabung dengan suatu kelompok dikarenakan mereka
beranggapan keanggotaan suatu kelompok akan sangat menyenangkan, menarik
dan memenuhi kebutuhan mereka atas hubungan dekat dan kebersamaan. Mereka
bergabung dengan kelompok karena mereka akan memiliki kesempatan untuk
menerima penghargaan, baik yang berupa materi maupun psikologi (Santrock,
2003).
Kelompok sebaya mempengaruhi pola kepribadian remaja dalam dua cara.
Pertama, konsep diri remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang konsep
teman-teman tentang dirinya dan kedua, remaja berada dalam tekanan untuk
mengembangkan ciri-ciri kepribadian yang diakui oleh kelompok (Hurlock,
1980).
Kelompok sebaya mempengaruhi bentuk pengekspresian kepribadian, yang
mengutamakan kemampuan tertentu dan menyembunyikan kemampuan yang lain
yang tidak sesuai norma yang berlaku (Wade & Carol, 2007).
Sedangkan menurut Zahrotun Nihayah, dkk (2006) kelompok sebaya
memberikan pengaruh dalam berbagai aspek perkembangannya, remaja juga
mendapatkan kesempatan untuk memainkan berbagai macam peran yaitu sebagai
pemimpin, anggota dan juga dengan adanya nilai dan norma tingkah laku dalam
kelompok dapat memberikan kesempatan kepada remaja untuk dapat memperoleh
berbagai pandangan mengenai nilai dan sikap nya sendiri.
26
Kelly dan Hansen (dalam Nihayah,dkk, 2006) menyebutkan enam fungsi
positif dari kelompok sebaya, diantaranya:
a) Mengontrol impuls-impuls agresif. Dengan adanya interaksi antara remaja
dengan teman sebayanya, mereka belajar bagaimana menyelesaikan
pertentangan – pertentangan dengan cara lain selain dengan tindakan agresi
langsung.
b) Memperoleh dorongan emosional dan sosial serta menjadi lebih
independent. Kelompok sebaya memberikan dorongan bagi remaja untuk
mengambil alih peran dan tanggung jawab mereka. Dorongan ini akan
menjadikan remaja dapat mengurangi ketergantungannya terhadap keluarga,
terlebih lagi orang tua.
c) Meningkatkan keterampilan – keterampilan sosial, mengembangkan
kemampuan bernalar dan belajar untuk mengekspresikan perasaan-perasaan
dengan cara-cara yang lebih matang. Melalui tukar pendapat dan perdebatan
dengan teman sebaya, remaja belajar mengekspresikan ide-ide dan perasaan
serta mengembangkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah yang
dihadapi.
d) Mengembangkan sikap terhadap seksualitas dan tingkah laku peran jenis
kelamin. Sikap – sikap seksual dan tingkah laku peran jenis kelamin terutama
dibentuk melalui interaksi dengan teman sebaya.
e) Memperkuat penyesuaian moral dan nilai-nilai. Biasanya orang dewasa
mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang apa yang benar dan apa yang
27
salah. Dalam kelompok sebaya, remaja mencoba mengambil keputusan atas
diri mereka sendiri. Remaja mengevaluasi nilai-nilai yang dimilikinya dan
yang dimiliki oleh kelompok sebayanya, serta memutuskan mana yang benar
dan salah berdasarkan pertimbangan yang mereka berikan. Proses
mengevaluasi ini dapat membantu remaja mengembangkan kemampuan
penalaran moral mereka.
f) Meningkatkan harga diri. Menjadi orang yang disenangi oleh teman-teman
sebayanya, membuat remaja merasa senang terhadap diri nya dan merasa
dihargai.
2.1.7. Struktur Kelompok Sebaya
Kebanyakan relasi dengan kelompok sebaya pada masa remaja dapat
dikategorikan dalam salah satu dari tiga bentuk, diantaranya kelompok (crowd),
dan klik (cliques) dan persahabatan (Santrock, 2002).
a) Crowd adalah kelompok-kelompok remaja yang terbesar dan kurang
bersifat pribadi. Anggota kelompok bertemu karena kepentingan atau minat
mereka yang sama dalam berbagai kegiatan, bukan karena mereka saling
tertarik.
b) Cliques adalah kelompok-kelompok yang lebih kecil, melibatkan
keakraban yang lebih besar diantara anggota dan lebih kohesif dari pada crowd.
Namun, klik memiliki ukuran yang lebih besar dan tingkat keakraban yang
lebih rendah dari pada persahabatan
28
c) Persahabatan. Ada dua karakteristik dari persahabatan yang umum, yaitu
keakraban dan kesamaan. Keakraban pada persahabatan diartikan secara
sempit sebagai pengungkapan diri atau membagi hal-hal yang bersifat pribadi.
Kesamaan diartikan dalam umur, jenis kelamin, etnis, dan faktor lainnya juga
penting untuk persahabatan.
Persahabatan pada remaja memiliki enam fungsi yaitu (Gottman & Parker,
1987 dalam Santrock, 2003):
a) Kebersamaan. Persahabatan memberikan remaja teman akrab, seseorang
yang bersedia menghabiskan waktu dengan mereka dan bersama-sama
dalam aktivitas.
b) Stimulasi. Persahabatan memberikan para remaja informasi-informasi yang
menarik, kegembiraan dan hiburan.
c) Dukungan fisik. Persahabatan memberikan waktu, kemampuan-
kemampuan dan pertolongan.
d) Dukungan ego. Persahabatan menyediakan harapan atas dukungan,
dorongan dan umpan balik yang dapat membantu remaja untuk
mempertahankan kesan atas dirinya sebagai individu yang mampu, menarik
dan berharga.
e) Perbandingan sosial. Persahabatan mnyediakan informasi tentang
bagaimana cara berhubungan dengan orang lain.
29
f) Keakraban atau perhatian. Persahabatan memberikan hubungan yang
hangat, dekat, dan saling percaya dengan individu yang lain, hubungan
yang berkaitan dengan pengungkapan diri sendiri.
2. 1. 8. Pengertian Remaja
E.H.Erikson dalam Rochmah (2005) mengemukakan bahwa remaja
merupakan masa dimana terbentuk suatu perasaan baru mengenai identitas.
Identitas mencakup cara hidup pribadi yang dialami sendiri dan sulit dikenal oleh
orang lain. Secara hakiki ia tetap sama meskipun telah mengalami berbagai
macam perubahan.
Menurut Piaget (1978) dalam Hurlock (1980), masa remaja adalah usia
dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak
lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam
tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak, integrasi dalam
masyarakat (orang dewasa) mempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih
berhubungan dengan masa puber, termasuk juga perubahan intelektual yang
mencolok. Transformasi intelektual yang khas dari cara berpikir remaja ini
memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang
dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode
perkembangan ini.
Kedua uraian diatas memiliki persamaan, dimana remaja beralih dari masa
anak-anak kedewasa dengan mencari identitas baru karena mengalami berbagai
macam perubahan.
30
Sedangkan menurut Santrock (2003), remaja merupakan masa perkembangan
transisi dari masa anak ke masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,
kognitif dan social. Dalam kebanyakan budaya, remaja dimulai kira-kira usia 10-
12 tahun dan berakhir usia 18-22 tahun.
2. 1. 9. Tugas Perkembangan Remaja
Menurut Mar’at Samsunuwijati (2005, dalam Nihayah dkk, 2006) tugas
perkembangan remaja diantaranya:
a) Menerima perubahan tubuh yang dialaminya
b) Dapat berinteraksi dengan teman sebaya nya
c) Menerima peran sesuai jenis kelamin yang akan menuju ke arah dewasa
Pertumbuhan fisik
Setiap remaja selalu mengalami perubahan fisik seperti penambahan tinggi
badan, berat badan, perkembangan seksualitas primer dan tanda seksualitas
sekunder. Perkembangan seksualitas primer adalah peralatan perkelaminan yang
menunjukkan jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Sedangkan tanda
seksualitas sekunder adalah tanda sifat kelelakian dan kewanitaan yang Nampak
dari luar.
Dengan tercapainya kedewasaan tubuh, maka remaja di lingkungan
kebudayaan manapun akan mengalami perubahan fisik yang menuntut pula
perubahan psikis khususnya dalam hal penyesuaian diri remaja (Rochmah, 2005).
31
Perkembangan kognitif
Munculnya kemampuan berpikir yang lebih maju, merupakan salah satu
perubahan yang besar pada masa remaja. Kemampuan tersebut mempengaruhi
cara remaja berpikir mengenai hubungan antara diri mereka dan dunia sekitar
mereka.
Pada periode ini remaja mampu berpikir logis mengenai orientasi hidup
mereka di masa depan, hubungan mereka dengan teman dan keluarga mengenai
politik, agama dan filosofi (Nihayah dkk, 2006).
Perkembangan psikososial
Pada periode ini tahap perkembangan psikososial remaja berada pada tahap
pencarian identitas dan lawannya adalah kebingungan identitas. Fokus dari
perkembangan psikososial remaja adalah bagaimana mencari identitas dirinya
baik di lingkungan rumah maupun di sekolah. Pada periode ini mereka menjadi
lebih dekat dengan teman sebaya nya dan hubungan dengan orang tua sudah
bergeser sedikit demi sedikit.
Dalam proses pencarian identitas, remaja menjadi sensitif dan serba salah.
Mereka bukan anak-anak lagi, tetapi masih tidak diperbolehkan untuk melakukan
hal yang sama dengan orang dewasa(Nihayah dkk, 2006).
Perkembangan moral
Menurut Kohlberg, perkembangan moral pada periode ini mencapai pada dua
tahap, yaitu conventional reasoning, yang merupakan tahap kedua dari teori
Kohlberg. Pada tahap ini internalisasi sifat nya menengah. Individu mematuhi
32
beberapa standar orang lain, misalnya orang tua atau hokum yang berlaku di
masyarakat.
Adapun lebih spesifiknya periode ini berada pada sub tahap ketiga, yaitu
norma interpersonal. Pada tahap ini individu menganggap rasa percaya, rasa
sayang dan kesetiaan terhadap orang lain sebagai dasar untuk melakukan
penilaian moral (Nihayah dkk, 2006).
2. 2. Kepribadian
2. 2. 1. Definisi Kepribadian
Secara etimologis, istilah personality atau kepribadian, asal mulanya berasal
dari kata latin “per” dan “sonare”, yang berkembang menjadi kata ”persona” yang
berarti ”topeng”. Pada zaman romawi dulu, aktor drama menggunakan topeng itu
untuk menyembunyikan identitas diri nya agar dia tampil membawa peran-peran
karakter jahat sekalipun sesuai dengan tuntuta permainan dalam drama. Berasal
dari teknik drama lalu berkembang menjadi istilah personality .
Kata personality tersebut diartikan ”apa” yang terlihat pada diri seseorang
(pemakai topeng), bukan apa yang ada dalam diri pribadi orang yang memakai
topeng. (Sujanto dkk, 1991).
Menurut Agus Sujanto, dkk (1991), kepribadian adalah suatu totalitas
psikhophisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak di dalam tingkah
lakunya yang unik. Istilah psikhophisis, menunjukkan bahwa kepribadian
33
bukanlah semata-mata mental dan bukan neural, melainkan bersatunya badan dan
jiwa sehingga menjadi kesatuan pribadi
Sedangkan definisi kepribadian menurut Allport adalah organisasi atau
susunan yang dinamis dari sistem psikofisik dalam diri individu yang menentukan
penyesuaian dirinya yang unik (khas) terhadap lingkungannya (Calvin S.Hall &
Gardner Lindzey, 1993).
Dan menurut Pervin dan John (1997) kepribadian seseorang sangat
menentukan bagaimana seseorang itu bertingkah laku dalam kehidupan sehari-
hari nya.
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian menurut
peneliti adalah sebuah karakteristik didalam diri individu yang cenderung
menetap, bertahan, dan mempengaruhi penyesuaian diri individu terhadap
lingkungan.
Teori tentang tipe kepribadian merupakan teori kepribadian yang tertua
(sekitar 2000 tahun) dan salah satu pelopor teori tipe kepribadian adalah
Hipocrates (460-375 SM) seorang dokter Yunani yang menggolongkan manusia
berdasarkan temperamennya.
Teori tipe kepribadian memfokuskan pada karakter individu dan bagaimana
karakter tersebut terorganisasi dalam sistem. Dalam teori ini individu yang
mempunyai ciri-ciri dan karakteristik yang sama dikelompokkan menjadi satu
tipe. Tokoh-tokoh teori ini antara lain Allport, Eysenk, Cattel dan sebagainya.
34
2.2.2. Tipe Kepribadian
Tipe kepribadian yang dimaksud disini yaitu tipe kepribadian A dan B
ditemukan oleh dua ahli jantung yaitu Friedman dan Rosenman dan seorang ahli
biokimia yang bernama Beyers. Mereka membagi perilaku manusia menjadi dua
macam pola yaitu kepribadian tipe A dan tipe B (Rice, 1999), setelah melakukan
penelitian longitudinal yang dinamakan Western Collaborative Group Study
(WCGS) selama Sembilan tahun, yang dimulai pada tahun 1961 (Niven, 1994)
Tipe A pertama kali digambarkan secara jelas dan terukur pada tahun 1959.
Aslinya, hal ini digambarkan sebagai gaya perilaku dan emosi, akan tetapi
sekarang beberapa penulis memandang tipe A sebagai ciri sifat kepribadian yang
pasti, sementara yang lain menggambarkan sebagai pola perilaku yang kuat dan
terus-menerus yang biasanya dimulai dari diri sendiri. Tipe A meliputi disposisi
perilaku, perilaku dan respon emosional yang khusus (Smet,1994).
Sebaliknya tipe B meliputi orang-orang yang mempunyai gaya perilaku yang
berlawanan, rileks, tidak terburu-buru, sedikit mudah terpancing untuk marah,
berbicara dan bersikap dengan lebih tenang dan lebih terbuka untuk memperluas
pengalaman hidup.
Friedman & Rosenman (dalam Kinicki & Kreitner, 2000) mendefinisikan
kepribadian tipe A yaitu an action-emotion complex that can be observed in any
person who is aggressively involved in a chronic, incessant struggle to achieve
and more in less time and if required to do so, against the opposing efforts of
other person. Pengertian ini ditemukan hasil dari pengamatan mereka terhadap
35
pasiennya yang memperlihatkan suatu ciri khas atau pola perilaku tertentu. Pola
yang ditemukan disebut sebagai kepribadian tipe A atau disebut juga Type A
Behavior Pattern (TABP).
Robbins & Timothy (2007) mendefinisikan kepribadian tipe A adalah suatu
bentuk keterlibatan agresif dalam suatu pergulatan kronis dan tanpa henti untuk
mencapai sesuatu yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat dan jika
perlu menentang usaha dari orang lain.
Tipe kepribadian A adalah individu yang cepat dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan, karena lebih menekankan kuantitas dari pada kualitas, namun
seringkali membuat keputusan yang tidak tepat karena selalu terburu-buru.
Mereka tidak akan membagi waktunya untuk mengembangkan solusi yang unik
terhadap permasalahan sehingga kreativitasnya kurang diberdayakan dan perilaku
mereka pun cenderung mudah diramalkan jika dibanding dengan tipe kepribadian
B (Yuwono, dkk, 2005).
Sedangkan tipe B adalah cenderung lebih bersedia membagi waktunya untuk
berpikir dan mencari solusi yang krearif dan lebih maksimum kinerjanya dalam
tugas-tugas yang kompleks dan membutuhkan proses berpikir yang lama dan
akurat.
Kepribadian tipe B jarang mengalami stress, karena karena individu tipe B
tidak ingin terburu – buru dan mencari kepuasan terhadap kebutuhannya dengan
cara yang tidak menimbulkan gangguan psikologis dan fisiologis sebagaimana
36
tipe A (Ivancevich dan Matteson dalam Rice, 1999). Individu tipe A cenderung
lebih banyak menciptakan stress bagi dirinya dari pada yang tipe B.
Contohnya sifat kompetitif yang kuat dapat membuat diri mereka dibawah
tekanan yang banyak, ketidaktamahan dapat memancing banyak konflik dengan
orang lain.
2.2.3. Karakteristik Tipe Kepribadian
Menurut Friedman dan Rosenman (dalam Rice,1999) individu dengan
kepribadian tipe A mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Senang bekerja keras, terus menerus berusaha keras dalam berpikir
ataupun menyelesaikan tugas sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat
mungkin. Cenderung merasa tidak tenang atau bersalah jika santai, serta tidak
senang dengan tugas atau sesuatu yang berulang-ulang.
2) Agresif, berambisi, memiliki daya saing kuat. Akan tetapi ambisi mereka
seringkali disertai dengan rasa permusuhan, kurang memiliki tujuan yang jelas
sehingga sering menolak aspek kehidupannya yang lain, seperti keluarga,
rekreasi atau kegiatan sosial.
3) Berbicara secara eksplosif atau meledak – ledak, suka menyuruh orang
lain untuk cepat menyelesaikan apa yang dikatakannya.
4) Tidak sabar dalam menghadapi dalam menghadapi orang atau situasi yang
dianggap menghambat dirinya.
37
5) Selalu berorientasi pada kegiatan, selalu menetapkan target atau tujuan
serta batasan waktunya sehingga terus-menerus merasa dikejar oleh waktu.
Fungsi mental dan psikisnya bekerja dengan cepat sehingga dalam melakukan
apapun cenderung tergesa-gesa.
6) Selalu berusaha keras untuk melawan orang, barang atau kejadian yang
menghambatnya.
7) Memiliki acuan keberhasilan yang tinggi dan akan berusaha mendapatkan
penghargaan.
8) Seringkali tidak menyadari bahwa perasaan tertekan yang mereka alami
merupakan akibat dari perilaku mereka sendiri.
Dalam buku Psikologi Industri dan Organisasi yang disusun oleh Yuwono,
dkk (2005), menyebutkan kepribadian tipe A dicirikan sebagai individu yang
secara agresif mendapat segala sesuatu, berusaha mencapai lebih banyak dalam
waktu yang cepat. Karakteristik kepribadian tipe A diantaranya:
a) Bergerak, berjalan dan makan dengan cepat
b) Merasa tidak sabar terhadap banyak hal
c) Berusaha keras untuk berfikir dan melakukan dua hal secara sekaligus
d) Kurang dapat menerima waktu luang
e) Terobsesi dengan jumlah, mengukur jumlah secara kuantitatif
Sedangkan karakteristik tipe kepribadian B diantaranya:
a) Tidak pernah merasa terdesak maupun tidak sabar terhadap sesuatu
38
b) Kurang terdorong untuk menunjukkan potensi dan prestasinya kecuali dalam
keadaan terpaksa
c) Berorientasi untuk memperoleh kegembiraan dan relaksasi, bukannya
berkompetisi menunjukkan superioritas
d) Bersikap santai tanpai perasaan bersalah
Friedman dan Rosenman (dalam Rice, 1999) mengemukakan faktor yang
merupakan karakteristik TABP (Type A Behavior Pattern), diantaranya:
a) Faktor speed and impatience yaitu kecepatan dan ketidaksabaran
Hal yang berhubungan dengan faktor speed and impatience adalah waktu.
Bagi mereka waktu adalah sesuatu yang sangat penting sehingga mereka
selalu melakukan segala sesuatu dengan cepat dan mereka memiliki sifat
tidak sabar. Mereka menuntut ketepatan waktu untuk menyelesaikan suatu
kegiatan karena mereka berorientasi pada waktu. Mereka sering tidak sabar
melihat orang lain bekerja dengan lamban. Mereka juga tidak sabar dan
gelisah jika terjadi keterlambatan.
b) Faktor Job Involvement yaitu keterlibatan dengan tugas
Hal yang berkaitan dengan faktor Job Involvement adalah keterlibatan
mereka pada apa yang mereka kerjakan. Hal ini dapat terlihat ketika dalam
melakukan pekerjaan mereka cenderung melebihi waktu yang sudah
ditentukan, terutama jika mereka menghadapi batas waktu penyerahan
tugas.mereka sangat bertanggung jawab dengan pekerjaan atau profesi
mereka, sehingga aspek lain dari kehidupan mereka cenderung diabaikan.
39
Jika mereka harus menyelesaikan suatu tugas, hal itu harus dikerjakan
sesegera mungkin, karena jika ditunda mereka menganggap terlalu
terlambat untuk mengerjakan tugas tersebut dan mereka juga mencoba
mengerjakan dua tugas atau lebih pada saat yang bersamaan.
c) Faktor Hard-Driving Competitive (Dorongan kuat untuk bersaing)
Hal yang berkaitan dengan factor H yaitu persepsi mereka tentang diri
mereka sendiri. Mereka mempersepsikan dirinya sebagai orang yang suka
bekrja keras, bertanggung jawab, serius, kompetitif, teliti dan berusaha
mengerjakansesuatu melebihi apa yang dikerjakan oleh orang lain. Selain
itu, mereka juga membuat tuntutan yang berlebihan terhadap diri mereka
sendiri, mempunyai dorongan untuk bersaing secara berlebihan serta adanya
kebutuhan untuk mengontrol dan menguasai situasi
d) Faktor hostile (Perasaan bermusuhan)
Individu dengan kepribadian tipe A memiliki hostility yang lebih tinggi
dibandingkan dengan individu yang memiliki kepribadian tipe B. hostility
diartikan sebagai kecenderungan untuk merespon frustasi yang dirasakan
oleh individu dalam kesehariannya dengan kemarahan, agresivitas dan
sebagainya. Individu tipe A cenderung suka bersikap sinis terhadap hidup
dan orang lain. Selain itu, individu juga cenderung mudah dibangkitkan
perasaan marahnya atau permusuhan, yang mereka boleh atau tidak boleh
nyatakan secara terbuka. Sebagai akibatnya, individu dengan kepribadian
tipe A mengalami ketegangan emosional dan fisiologis yang lebih besar jika
40
dihadapkan pada situasi yang sulit dikendalikan atau yang menimbulkan
stress.
Tipe kepribadian B jarang mengalami stress, karena karena individu tipe B
tidak ingin terburu – buru dan mencari kepuasan terhadap kebutuhannya dengan
cara yang tidak menimbulkan gangguan psikologis dan fisiologis sebagaimana
tipe A (Ivancevich dan Matteson dalam Rice, 1999).
Individu tipe A cenderung lebih banyak menciptakan stress bagi dirinya dari
pada yang tipe B. contohnya sifat kompetitif yang kuat dapat membuat diri
mereka dibawah tekanan yang banyak, ketidak tamahan dapat memancing banyak
konflik dengan orang lain.
2. 3. Kerangka Berpikir
Konformitas bisa dialami oleh siapa saja, baik orang dewasa maupun remaja,
karena mereka merupakan bagian dari kelompok sosial, akan tetapi konformitas
memuncak pada masa remaja. Hal ini bisa diamati dari tingkah laku remaja, baik
dari cara berpakaian, gaya rambut, selera musik, cara berbicara dan kegiatan
selain di sekolah.
Satu penelitian yang baru-baru ini dilakukan menunjukkan dukungan
terhadap penemuan Berndt, yaitu bahwa kepekaan terhadap teman sebaya
meningkat pada awal masa remaja (Leventhal,1994 dalam Santrock,2003).
41
Para peneliti telah menemukan bahwa pada kelas delapan dan sembilan,
konformitas dengan kelompok sebaya memuncak (Berndt, 1979; Berndt & Perry,
1990; Leventhal, 1994 dalam Santrock,1995).
Menurut Hurlock (1980), teman-teman sebaya mempengaruhi pola
kepribadian remaja dalam dua cara. Pertama, konsep diri remaja merupakan
cerminan dari anggapan tentang konsep teman – teman tentang dirinya dan kedua,
dia berada dalam tekanan untuk mengembangkan ciri-ciri kepribadian dalam
kelompok.
Kelompok sebaya mempengaruhi bentuk pengekspresian kepribadian, yang
mengutamakan kemampuan tertentu dan menyembunyikan kemampuan yang lain
yang tidak sesuai norma yang berlaku (Wade & Carol, 2007).
Perkembangan kepribadian dapat dilihat dari beberapa pendekatan, salah
satunya yaitu pendekatan interpersonal yang terjadi antara interaksi individu
dengan teman sebaya, orang tua, dan masyarakat sekitar.
Setiap orang dapat melakukan bermacam-macam cara penyesuaian diri untuk
mengatasi berbagai macam stress, yang tergantung dari kepribadian, pengaruh
lingkungan termasuk kelompok sebaya, pendidikan dan bagaimana ia
mengembangkan dirinya.
Tipe Kepribadian A diasumsikan mempunyai konformitas yang rendah,
karena ada salah satu ciri nya yaitu berusaha keras melawan orang yang
menghambat diri nya, sehingga kemampuan interpersonal nya kurang, tidak
seperti tipe kepribadian B, dimana mereka yang tipe kepribadian B mempunyai
42
kemampuan interpersonal yang baik. Sehingga lebih konformis dengan kelompok
sebaya nya.
Untuk lebih mempermudah, penulis membuat bagan dari penjelasan di atas:
Faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya :
1. Rasa takut terhadap penyimpangan 2. Kekompak kan kelompok 3. Kesepakatan kelompok 4. Ukuran kelompok 5. Kepercayaan terhadap kelompok 6. Kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri
Tipe kepribadian A Tipe kepribadian B
Tipe kepribadian
43
2.4. Hipotesis
Ha : ”Ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas
kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian”.
Ho : ”Tidak ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi
konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian”.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, karena mampu
melakukan analisa masalah secara akurat, sehingga dapat ditemukan masalah
penelitian yang betul-betul masalah (Sugiyono, 2008). selain itu, data yang
dihasilkan dari hasil penelitian adalah berwujud data kuantitatif, yakni data yang
berbentuk bilangan (Hasan, 2002).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
komparatif, yaitu penelitian yang membandingkan dua fenomena atau lebih.
Penelitian ini mencari permasalahan dan perbedaan fenomena yang selanjutnya
mencari arti atau manfaat dari adanya persamaan dan perbedaan yang ada
(Arikunto, 2002).
3.2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian terdiri dari dua macam, yaitu deduktif dan induktif.
Deduktif adalah membahas suatu masalah berdasarkan kajian teori dari khazanah
ilmu pengetahuan, sedangkan induktif adalah menarik kesimpulan berdasarkan
data empiris setelah sebelumnya dilakukan verifikasi data (Sudjana, 1991).
45
Dalam penelitian ini, pendekatan penelitian yang dipakai adalah pendekatan
deduktif. Alasan peneliti menggunakan pendekatan deduktif karena penelitian ini
berawal dari teori-teori yang berdasarkan variable penelitian lalu diperoleh
kesimpulan.
3.3.Variabel Penelitian
3.3.1. Definisi Variabel Penelitian
Kerlinger (2006) mendefinisikan variabel penelitian sebagai suatu sifat yang
dapat memiliki berbagai macam nilai, menyangkut segala sesuatu yag menjadi
objek penelitian.
Variabel penelitian ini terdiri dari dari dua jenis, yaitu (a) variabel bebas
(independent variable) dan (dependent variable).
Variabel Bebas (Independent Variable)
Kerlinger (2006) mengatakan variabel bebas ialah sebab yang dipandang
sebagai kemunculan variabel terikat yang dipandang (atau diduga) sebagai
akibatnya. Dalam penelitian ini variabel bebasnya yaitu tipe kepribadian A dan B.
Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel penelitian yang diukur atau diramalkan untuk
mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain (Kerlinger, 2006). Pada
penelitian ini variabel terikatnya adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
konformitas kelompok sebaya.
46
3.3.2. Definisi Konseptual Variabel Penelitian
1. Tipe kepribadian A adalah individu yang cepat dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan, karena lebih menekankan kuantitas dari pada kualitas, namun
seringkali membuat keputusan yang tidak tepat karena selalu terburu-buru.
Mereka tidak akan membagi waktunya untuk mengembangkan solusi yang unik
terhadap permasalahan sehingga kreativitasnya kurang diberdayakan dan perilaku
mereka pun cenderung mudah diramalkan jika dibanding dengan tipe kepribadian
B (Yuwono, dkk, 2005).
Sedangkan tipe B adalah cenderung lebih bersedia membagi waktunya untuk
berpikir dan mencari solusi yang kreatif dan lebih maksimum kinerjanya dalam
tugas-tugas yang kompleks dan membutuhkan proses berpikir yang lama dan
akurat.
2. Faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya menurut Sears, dkk
(1985) diantaranya: rasa takut terhadap penyimpangan, kekompakkan kelompok,
kesepakatan kelompok, ukuran kelompok, kepercayaan terhadap kelompok,
kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri.
3.3.3.Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Tipe kepribadian : hasil skor yang didapatkan dari respon terhadap skala tipe
kepribadian A dan B, yang diambil dari teori Friedman & Rosenman (dalam
Rice,1999) yang terdiri dari delapan ciri, diantaranya
a) Senang bekerja keras
b) Agresif, berambisi, memiliki daya saing kuat
47
c) Berbicara secara meledak-ledak
d) Tidak sabar dalam menghadapi orang atau situasi yang menghambat diri nya
e) Berorientasi pada kegiatan, target dan waktu
f)Berusaha keras melawan orang, barang atau kejadian yang menghambatnya
g) Memiliki acuan keberhasilan yang tinggi dan berusaha mendapatkan
penghargaan
h) Tidak menyadari perasaan tertekan yang dialami merupakan akibat dari
perilaku mereka sendiri
2.Faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya : hasil skor yang
didapatkan dari respon terhadap skala konformitas kelompok pada remaja, yang
mengacu pada aspek yang diungkapkan oleh Sears, Fredman dan Peplau (1985)
yang terdiri dari enam faktor, diantaranya:
a) rasa takut terhadap penyimpangan
b) kekompak kan kelompok
c) kesepakatan kelompok
d) ukuran kelompok
e) kepercayaan terhadap kelompok
f) kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri.
48
3.4. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
3.4.1. Populasi Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasinya adalah siswa dan siswi MTs.
Al-Khairiyah Jakarta Selatan yang berjumlah 515 orang.
3.4.2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 150 orang. Diantaranya 125 orang tipe
kepribadian A dan 25 orang tipe kepribadian B.
3.4.3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive. dimana
teknik ini penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2003).
Teknik purposive termasuk dalam nonprobability sampling, yaitu cara
pengambilan sampel yang tidak berdasarkan probabilitas (Hasan, 2002).
Adapun karakteristik sampel yang akan diambil diantaranya:
a. Siswa dan siswi Mts. Al-Khairiyah Jakarta Selatan
b. Kelas delapan dan Sembilan
c. Berkepribadian tipe A dan B
Pemilihan sampel dari kelas delapan dan Sembilan dikarenakan konformitas
kelompok sebaya sedang memuncak (Santrock,1995)
49
3.5. Metode dan Instrumen Penelitian
3.5.1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala tipe
kepribadian A dan B dan juga skala faktor yang mempengaruhi konformitas
kelompok sebaya.
3.5.2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala,
dimana skala merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat
ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data
kuantitatif (Sugiyono, 2008).
Pada penelitian ini, penulis menggunakan dua macam skala yaitu skala tipe
kepribadian dan skala faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya.
a. Skala Tipe Kepribadian A dan B
Skala tipe kepribadian dibuat berdasarkan ciri-ciri yang dikemukakan oleh
Friedman dan Rosenman (dalam Rice,1999) yaitu :
1) Senang bekerja keras, terus menerus berusaha keras dalam berpikir
ataupun menyelesaikan tugas sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat
mungkin. Cenderung merasa tidak tenang atau bersalah jika santai, serta
tidak senang dengan tugas atau sesuatu yang berulang-ulang.
50
2) Agresif, berambisi, memiliki daya saing kuat. Akan tetapi ambisi mereka
seringkali disertai dengan rasa permusuhan, kurang memiliki tujuan yang
jelas sehingga sering menolak aspek kehidupannya yang lain, seperti
keluarga, rekreasi atau kegiatan sosial.
3) Berbicara secara eksplosif atau meledak – ledak, suka menyuruh orang
lain untuk cepat menyelesaikan apa yang dikatakannya.
4) Tidak sabar dalam menghadapi dalam menghadapi orang atau situasi yang
dianggap menghambat dirinya.
5) Selalu berorientasi pada kegiatan, selalu menetapkan target atau tujuan
serta batasan waktunya sehingga terus-menerus merasa dikejar oleh waktu.
Fungsi mental dan psikisnya bekerja dengan cepat sehingga dalam
melakukan apapun cenderung tergesa-gesa.
6) Selalu berusaha keras untuk melawan orang, barang atau kejadian yang
menghambatnya.
7) Memiliki acuan keberhasilan yang tinggi dan akan berusaha mendapatkan
penghargaan.
8) Seringkali tidak menyadari bahwa perasaan tertekan yang mereka alami
merupakan akibat dari perilaku mereka sendiri.
Skala yang digunakan adalah skala gutmann atau dikotomi dengan kategori
jawaban yaitu ”Ya” dan ”Tidak”. Dimana jawaban ”Ya” diskor untuk tipe
kepribadian A dan diberi nilai 1, sedangkan untuk jawaban ”Tidak” diskor untuk
51
Tabel 3.1
Blue Print Skala Tipe Kepribadian
No Indikator Nomor Aitem Total
1 Senang bekerja keras 2,6, 10, 13, 23, 27 6
2 Agresif, berambisi, memiliki
daya saing kuat
7, 15, 19, 24, 32 5
3 Berbicara secara meledak-
ledak
8 1
4 Tidak sabar dalam menghadapi
orang atau situasi yang
menghambat diri nya
11, 17, 21, 28, 30, 36, 39 7
5 Berorientasi pada kegiatan,
target dan waktu
4, 5, 12, 22, 37, 40 6
6 Berusaha keras melawan
orang, barang atau kejadian
yang menghambatnya
3, 16, 20, 25, 35 5
7 Memiliki acuan keberhasilan
yang tinggi dan berusaha
mendapatkan penghargaan
1, 9, 14, 18, 26, 31, 33 7
8 Tidak menyadari perasaan
tertekan yang dialami
merupakan akibat dari perilaku
mereka sendiri
29, 24, 38 3
Total 40
52
b. Skala Konformitas Kelompok Sebaya
Skala ini dibuat berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Sears, Fredman dan
Peplau (1985) diantaranya :
1) Rasa takut terhadap penyimpangan
2) Kekompak kan kelompok
3) Kesepakatan kelompok
4) Ukuran kelompok
5) Kepercayaan terhadap kelompok
6) Kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri
Skala yang digunakan dalam metode pengumpulan data untuk skala
konformitas menggunakan skala likert yaitu variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item – item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan (Sugiyono, 2008). Ketentuan penilaian skala Likert ini adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.2. Bobot Nilai Jawaban
Respon SS S RR TS STS
Favorable 5 4 3 2 1
Unfavorable 5 4 3 2 1
53
Tabel 3.3
Blue Print Skala Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok
Sebaya
No Indikator Favorable Unfavorable Jumlah Aitem
1. Rasa takut terhadap
penyimpangan
11, 15, 17,
34
20,12, 30 7
2. Kekompakkan kelompok 21, 26, 32 2, 31 5
3. Kesepakatan kelompok 9, 14, 27 3, 19 5
4. Ukuran kelompok 13, 22, 35 16, 29 5
5. Kepercayaan terhadap
kelompok
1, 5, 7, 23
6, 8,10 7
6. Kepercayaan yang lemah
terhadap penilaian sendiri
24, 28, 33 4, 18, 25 6
Jumlah 20 15 35
3.5.3. Teknik Uji Instrumen Penelitian
a.Uji Validitas
Untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang
akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan pengujian validitas. Pada
penelitian ini untuk melakukan uji validitas, digunakan rumus Product moment
(Pearson). Data yang diperoleh akan diolah menggunakan SPSS versi 18.00
b.Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan
konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk
konstruk pernyataan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam
bentuk kuesioner.
54
Menurut Guilford (Kuncono,2004), kaidah reliabilitas diantaranya:
Kriteria Koefisien Reliabilitas
Sangat reliable >0.9
Reliabel 0.7 – 0.9
Cukup reliable 0.4 – 0.7
Kurang reliable 0.2 – 0.4
Tidak reliable <0.2
3.6. Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian ini
menggunakan independent sample t-test yang diolah dengan menggunakan SPSS
versi 18.00.
3.7. Prosedur Penelitian
Ada beberapa langkah yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan
penelitian, yaitu:
1. Tahap persiapan
Pada tahap ini dimulai dengan proses merumuskan masalah,
menentukan variabel yang akan diteliti, pencarian data-data baik primer
maupun sekunder guna memperoleh landasan yang tepat mengenai variabel
penelitian, membuat rancangan penelitian ilmiah dengan menentukan,
menyusun dan menyiapkan alat ukur yang digunakan dalam penelitian, dan
55
terakhir menentukan lokasi penelitian dan juga menyelesaikan adminisitrasi
perizinan.
2. Tahap pengujian alat ukur
Setelah rancangan penelitian yang berisikan skala tipe kepribadian A dan
B dan juga faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya,
peneliti melakukan uji coba skala tersebut. Uji coba skala dilakukan untuk
melihat tingkat validitas dan reliabilitas alat ukur.
Uji coba dilakukan dengan menyebarkan skala tipe kepribadian A dan B
dan juga faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada
siswa/i di Mts.Sa’adatuddarrain sebanyak 80 angket, akan tetapi yang
memenuhi karakteristik sampel sebanyak 75 orang. Setelah uji coba
dilakukan, peneliti kemudian melakukan uji validitas dan reliabilitas dengan
bantuan program SPSS versi 18.00.
3. Tahap pengambilan data
Pada tahap ini penelitian dilakukan dengan menyebarkan skala tipe
kepribadian A dan B dan konformitas kelompok sebaya pada remaja yang
telah direvisi pada siswa/i di Mts.Sa’adatuddarrain. Penelitian sesungguhnya
dilakukan pada tanggal 17 November 2009 peneliti menyebarkan 160 angket
pada responden, akan tetapi yang digunakan sebanyak 150 angket, karena
memenuhi karakteristik sampel.
4. Tahap pengolahan data
Data yang telah didapat diolah dan dianalisis menggunakan metode yang
telah ditetapkan.
56
5. Tahap penyusunan laporan
Setelah pengolahan data selesai, peneliti menyusun laporan secara
sistematis.
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
4.1. Gambaran Responden
Peneliti melakukan penelitian di Mts. Al-Khairiyah Jakarta yang dilakukan
pada Selasa, 17 November 2009. Skala yang disebar sebanyak 160 angket, akan
tetapi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 150 orang,
dikarenakan sampel tersebut termasuk dalam karekteristik sampel. Segala sesuatu
mengenai gambaran secara umum subjek penelitian berdasarkan beberapa aspek,
akan dijelaskan secara ringkas sebagai berikut:
4.1.1. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1 Laki – laki ( remaja ) 80 53 %
2 Perempuan ( remaja ) 70 47 %
Jumlah 150 100 %
Dari 150 responden yang diteliti, sebanyak 80 orang (53%) berjenis kelamin laki-
laki dan 70 orang (47%) berjenis kelamin perempuan.
58
4.1.2. Gambaran Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi Persentase
1 12 12 8 %
2 13 65 43 %
3 14 60 40 %
4 15 11 7.5 %
5 16 2 1.5 %
Jumlah 150 100 %
Dari 150 responden, distribusi skor berdasrkan usia terbagi menjadi 12 tahun
sebanyak 12 orang (8 %), 13 tahun sebanyak 65 orang (43%), 14 tahun sebanyak
60 orang (40%), 15 tahun sebanyak 11 orang (7.5%) dan 16 tahun sebanyak 2
orang (1.5%). Hal ini menunjukkan respon yang paling banyak berusia 13 dan 14
tahun.
4.1.3. Gambaran Responden Berdasarkan Kelas
Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Kelas
No. Kelas Frekuensi Persentasi
1 VIII 80 orang 53.3 %
2 IX 70 orang 46.7 %
Jumlah 150 orang 100 %
59
Dari 150 responden yang diteliti, 80 orang (53.3%) dari kelas delapan dan 70
orang (46.7%) dari kelas sembilan.
Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis kelamin Dari Tiap
Kelas
No. Kelas Laki – laki Perempuan Frekuensi Presentasi
1 VIII 40 40 80 53.3 %
2 IX 35 30 70 46.7 %
Jumlah 150 100 %
Dari 150 responden yang diteliti, kelas delapan jumlah siswa laki-laki 40 orang
dan perempuan 40 orang, sedangkan kelas Sembilan siswa laki-laki berjumlah 35
orang dan siswi perempuan 30 orang.
4.2 Presentasi Data
4.2.1 Uji Instrumen Penelitian
Setelah dilakukan uji instrumen penelitian pada tanggal 14 November 2009
terhadap 80 siswa/i Mts. Sa’adatuddarrain Jakarta Selatan, diperoleh 75 siswa/i
yang mewakili karakteristik sampel. Maka dilakukan tes validitas dan reliabilitas
pada kedua skala yang digunakan.
60
1. Skala tipe kepribadian
Tabel 4.5. Blue Print Skala Tipe Kepribadian (Field Study)xx
No Indikator Nomor Aitem Total
1 Senang bekerja keras 6, 10, 13, 23, 27 5
2 Agresif, berambisi, memiliki
daya saing kuat
7, 15, 24 3
3 Berbicara secara meledak-ledak 8 1
4 Tidak sabar dalam menghadapi
orang atau situasi yang
menghambat diri nya
11, 17, 21, 28, 30, 36, 39 7
5 Berorientasi pada kegiatan,
target dan waktu
4, 5, 12, 22, 37, 40 6
6 Berusaha keras melawan orang,
barang atau kejadian yang
menghambatnya
3, 16, 20, 35 4
7 Memiliki acuan keberhasilan
yang tinggi dan berusaha
mendapatkan penghargaan
1, 9, 14, 18, 26, 31, 33 7
8 Tidak menyadari perasaan
tertekan yang dialami
merupakan akibat dari perilaku
mereka sendiri
29, 24, 38 3
Total 36 Keterangan: x x= Nomor aitem yang valid
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 18.00 dari jumlah aitem sebanyak
40 aitem diperoleh data yang valid sebanyak 36 aitem dan yang tidak valid
sebanyak 4 aitem dengan jumlah N sebanyak 75 sampel.
61
Selanjutnya, skala tipe kepribadian diuji reliabilitasnya dengan menggunakan
Alpha Cronbach diperoleh hasil koefisien reliabilitas sebesar 0,9081. Menurut
Guilford koefesien realibilitas tersebut termasuk dalam kriteria sangat reliabel.
2. Skala konformitas kelompok sebaya
Tabel 4.6. Blue Print Skala Faktor yang Mempengaruhi Konformitas
Kelompok Sebaya (Field Study)xx
No Dimensi Favorable Unfavorable Jumlah Aitem
1. Rasa takut terhadap
penyimpangan
11,15, 17,
34
20, 12, 30 7
2. Kekompakkan kelompok 21, 26, 32 2, 31 5
3. Kesepakatan kelompok 9, 14, 27 19 4
4. Ukuran kelompok 13, 22, 35 16, 29 5
5. Kepercayaan terhadap
kelompok
1, 5, 7, 23 6, 8 6
6. Kepercayaan yang lemah
terhadap penilaian sendiri
24, 28, 33 4. 18, 25 6
Jumlah 20 13 33
Keterangan: xx= Nomor aitem yang valid
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 18.00 versi dari jumlah item sebanyak
35 aitem diperoleh data yang valid sebanyak 33 aitem dan yang tidak valid
sebanyak 2 item dengan jumlah N sebanyak 75 sampel.
Selanjutnya, skala konformitas kelompok sebaya diuji reliabilitasnya dengan
menggunakan Alpha Cronbach diperoleh hasil koefisien reliabilitas sebesar
62
0,9331. Menurut Guilford koefesien reliabilitas tersebut termasuk dalam kriteria
sangat reliabel.
4.3. Hasil Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hipotesis alternatif (Ha)
“ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok
sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian”.
2. Hipotesis nol (Ho)
”Tidak ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas
kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian”.
Tabel 4.7 T-Test
Group Statistics Group N Mean Std. Deviation Std.Error
Mean Konformitas 1.00 2.00
125 25
114.64 90.36
10.347 15.989
.925 3.198
Hasil penghitungan nilai rerata faktor yang mempengaruhi konformitas
kelompok sebaya, dihasilkan nilai rerata tertinggi faktor yang mempengaruhi
konformitas kelompok sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian A
(114.64), sementara nilai rerata faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok
sebaya pada remaja terrendah didapat oleh tipe kepribadian B (90.36).
Berdasarkan hasil perhitungan nilai rerata di atas, kemudian hendak diketahui
apakah terdapat perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi
63
konformitas kelompok sebaya yang signifikan di antara kedua kelompok sampel.
Hasil penghitungannya ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 4.8
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Differenc
e Lower Upper Equal variances assumed
15.927
.000 9.677
148 .000 24.280 2.509 19.322 29.238konformitas
Equal variances not assumed
7.293
28.150
.000 24.280 3.329 17.462 31.098
Pertama dilakukan pengujian apakah ada kesamaan varians pada data tipe
kepribadian A dan B. Pengujian asumsi kesamaan varians dilakukan lewat uji F.
Terlihat bahwa F hitung untuk faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok
sebaya dengan Equal variances assumed adalah 15.927 dengan probabilitas
0.000. oleh karena probabilitas < 0.05, maka kedua varians berbeda.
Setelah uji asumsi kesamaan varians selesai, selanjutnya dilakukan analisis
dengan memakai t-test untuk menguji hipotesis penelitian :
Hasil uji beda dengan menggunakan teknik independent samples test dengan
menggunakan Equal variances not assumed adalah 7.293 dengan probabilitas
0.000.
64
Keputusan :
p > 0.05 Ho diterima
p < 0.05 Ho ditolak
maka dapat ditarik kesimpulan 0.000 < 0.05 Ho yang berbunyi tidak ada
perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok
sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian ditolak dan Ha yang berbunyi
ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok
sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian diterima.
Pada penelitian ini dilakukan pula pengujian untuk melihat perbedaan pada
subskala faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya melalui
perhitungan t-test menggunakan program SPSS 18.00.
Tabel 4.9
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differe
nce Lower
Upper
Equal
variances
assumed
.264 .608 5.66
9
148 .000 4.1666
7
.73503 2.7141
5
5.6191
8
VAR
0000
1
Equal
variances not
assumed
4.93
0
29.0
95
.000 4.1666
7
.84509 2.4385
0
5.8948
3
65
Berdasarkan pengujian tersebut diperoleh t hitung pada 7 aitem pada faktor
rasa takut terhadap penyimpangan adalah (5.669) > (1.960) t tabel pada taraf
signifikansi 5% dengan df 148, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
rasa takut terhadap penyimpangan antara remaja yang bertipe kepribadian A
dengan remaja yang bertipe kepribadian B.
Tabel 4.10
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differe
nce Lower Upper
Equal
variances
assumed
11.928 .001 4.35
5
148 .000 2.9680
0
.68158 1.6211
2
4.3148
8
VAR
0000
1
Equal
variances not
assumed
3.33
4
28.3
75
.002 2.9680
0
.89029 1.1454
1
4.7905
9
T hitung pada 5 aitem faktor kekompak kan kelompok adalah (4.355) >
(1.960) t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 148, sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan kekompak kan kelompok antara remaja yang
bertipe kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B.
66
Tabel 4.11
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differe
nce Lower Upper
Equal
variances
assumed
3.422 .066 5.02
2
148 .000 2.6880
0
.53529 1.6302
1
3.7457
9
VAR
0000
1
Equal
variances not
assumed
4.15
1
29.6
31
.000 2.6880
0
.64757 1.3648
1
4.0111
9
T hitung pada 4 aitem faktor kesepakatan kelompok adalah (5.022) > (1.960)
t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 148, sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan kesepakatan kelompok antara remaja yang bertipe
kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B.
Tabel 4.12
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differe
nce Lower Upper
Equal
variances
assumed
3.536 .062 5.11
4
148 .000 3.4640
0
.67740 2.1253
8
4.8026
2
VAR
0000
1
Equal
variances not
assumed
4.38
9
30.3
53
.000 3.4640
0
.78926 1.8528
9
5.0751
1
67
T hitung pada 5 aitem faktor ukuran kelompok adalah (5.114) > (1.960) t
tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 148, sehingga dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan ukuran kelompok antara remaja yang bertipe kepribadian A
dengan remaja yang bertipe kepribadian B.
Tabel 4.13
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differe
nce Lower
Upper
Equal
variances
assumed
7.742 .006 12.1
85
148 .000 8.5280
0
.69985 7.1450
1
9.9109
9
VAR
0000
1
Equal
variances not
assumed
9.25
3
28.2
57
.000 8.5280
0
.92164 6.6408
8
10.415
12
T hitung pada 6 aitem faktor kepercayaan terhadap kelompok adalah (12.185)
> (1.960) t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 148, sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan kepercayaan terhadap kelompok antara remaja
yang bertipe kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B.
68
Tabel 4.14
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differe
nce Lower Upper
Equal
variances
assumed
13.552 .000 3.76
3
148 .000 2.5920
0
.68885 1.2307
5
3.9532
5
VAR
0000
1
Equal
variances not
assumed
2.73
8
27.6
76
.011 2.5920
0
.94677 .65162 4.5323
8
T hitung pada 6 aitem faktor kepercayaan yang lemah terhadap penilaian
sendiri adalah (3.763) > (1.960) t tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df 148,
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kepercayaan yang lemah
terhadap penilaian sendiri antara remaja yang bertipe kepribadian A dengan
remaja yang bertipe kepribadian B.
69
BAB V
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan pengujian hipotesis yang telah
dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada
remaja berdasarkan tipe kepribadian.
Hasil uji beda dengan menggunakan teknik independent samples test dengan
menggunakan Equal variances not assumed adalah 7.293 dengan probabilitas
0.000, maka dapat ditarik kesimpulan 0.000 < 0.05 Ho yang berbunyi tidak ada
perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok
sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian ditolak dan Ha yang berbunyi
ada perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok
sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian diterima.
Berdasarkan perhitungan uji beda per faktor, dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan pengujian tersebut diperoleh:
1. Ada perbedaan rasa takut terhadap penyimpangan antara remaja yang bertipe
kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B.
2. Ada perbedaan kekompak kan kelompok antara remaja yang bertipe
kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B.
70
3. Ada perbedaan kesepakatan kelompok antara remaja yang bertipe kepribadian
A dengan remaja yang bertipe kepribadian B.
4. Ada perbedaan ukuran kelompok antara remaja yang bertipe kepribadian A
dengan remaja yang bertipe kepribadian B.
5. Ada perbedaan kepercayaan terhadap kelompok antara remaja yang bertipe
kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B.
6. Ada perbedaan kepercayaan yang lemah terhadap penilaian sendiri antara
remaja yang bertipe kepribadian A dengan remaja yang bertipe kepribadian B.
5.2. Diskusi
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan masing-
masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada remaja
berdasarkan tipe kepribadian. Berdasarkan hasil analisis, peneliti menemukan ada
perbedaan masing-masing faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok
sebaya pada remaja berdasarkan tipe kepribadian.
Hal tersebut karena ada salah satu ciri tipe kepribadian A yaitu berusaha keras
melawan orang yang menghambat diri nya, sehingga kemampuan interpersonal
nya kurang baik, begitu pula pergaulannya terhadap kelompok sebaya nya, tidak
seperti tipe kepribadian B, dimana mereka yang tipe kepribadian B mempunyai
kemampuan interpersonal yang baik. Sehingga lebih konformis dengan kelompok
sebaya nya (Smet, 1994).
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menganalisis bahwa salah satu faktor
pembentuk kepribadian adalah kelompok sebaya. Dimana kelompok sebaya
71
memegang peranan penting dalam kepribadian seseorang khususnya
remaja,dikarenakan faktor ini menyangkut pengalaman-pengalaman tertentu yang
dialami remaja melalui pergaulannya.
Sedangkan dalam konformitas kelompok sebaya didalamnya ada aturan-
aturan yang berlaku buat kelompoknya dan dibuat sesuai kesepakatan kelompok.
Ketika remaja dalam kelompoknya membuat aturan yang diberlakukan bagi
mereka, kepribadian memegang peranan juga khususnya remaja yang mempunyai
kepribadian tipe A, dan remaja yang tipe kepribadian A cenderung tidak ingin
mengikat dirinya dalam aturan kelompok sebayanya.
Tipe kepribadian A telah diteliti pada anak-anak dan remaja. Penelitian
tersebut menunjukkan bahwa mereka yang memiliki tipe kepribadian A lebih
reaktif terhadap stress dari pada tipe B. (Rodin & Salovey dalam Smet, 1994).
Hal diatas dapat disimpulkan bahwa tipe kepribadian A berbeda denga tipe
kepribadian B dalam hal reaktif terhadap stress.
Sedangkan Nay & Wagner (dalam Smet, 1994) berpendapat bahwa anak-anak
yang bertipe kepribadian A memiliki harga diri lebih rendah, lebih eksternal locus
of control dan tingkat kecemasannya lebih tinggi dari pada tipe kepribadian A.
Dapat disimpulkan juga bahwa anak-anak yang bertipe kepribadian A berbeda
dengan tipe kepribadian B dalam hal harga diri, locus of control dan tingkat
kecemasan.
Penelitian ini juga memiliki keterbatasan, yaitu variabel penelitian kurang
spesifik, jumlah sampel yang berkepribadian tipe B tidak sebanding dengan yang
bertipe kepribadian A, dan teknik pengambilan sampel tidak merata, melainkan
72
hanya kelas delapan dan sembilan. Oleh karena itu penelitian ini belum bisa
digeneralisasikan pada seluruh remaja.
5.3. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan diskusi, maka berikut ini akan diuraikan saran
yang bisa menjadi bahan pertimbangan sebagai penyempurnaan berbagai hal yang
berkaitan dengan penelitian ini,diantaranya:
1. Bagi para peneliti selanjutnya disarankan untuk memperhatikan dan
melibatkan faktor-faktor lain disamping tipe kepribadian A dan B yang
dapat mempengaruhi konformitas kelompok sebaya.
2. Penelitian selanjutnya disarankan, dalam pengambilan sampel tidak hanya
pada kelas delapan dan sembilan saja, sehingga bisa digeneralisasikan
pada remaja.
3. Bagi remaja yang memiliki tipe kepribadian A, hendak nya ditingkatkan
lagi kemampuan berinteraksi dengan kelompok sebaya nya, karena hal
tersebut mengurangi salah satu ciri tipe kepribadian A yaitu perasaan
bermusuhan terhadap orang lain ketika menghambat diri nya.
4. Bagi remaja yang memiliki tipe kepribadian B, hendaknya pergaulan
dengan kelompok sebaya nya diarahkan ke dalam kegiatan yang positif,
sehingga tidak merugikan diri sendiri.
73
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S (1996). Prosedur penelitian : Suatu pendekatan praktek. Jakarta :
Rineka Cipta
Arnett, JJ. (2007). Adolescence emerging and adulthood a cultural approach.
United States of America : Prentice Hall
Baron, R, & Donn B. (2005). Psikologi sosial (Terjemahan oleh Ratna Djuwita,
dkk). Jakarta : Erlangga
Chaplin, J.P. (2004). Kamus lengkap psikologi (Terjemahan oleh Kartini
Kartono). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Conger, JJ. (1991). Adolescence and youth. Colorado : Harper & Collins
Davidoff, L L. (1991). Psikologi suatu pengantar (Terjemahan oleh Mari Juniati).
Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Feldman, R.,S. (1985). Social psychology theories, research and application.
New York : Mc Graw Hill
Hasan, M.l. (2002). Pokok – pokok materi metodologi penelitian dan aplikasinya.
Bogor : Ghalia Indonesia
Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi perkembangan : Suatu pendekatan
sepanjang rentang kehidupan (Terjemahan oleh Istiwidayanti &
Soedjarwo). Jakarta : Erlangga
Kuncono. (2004). Aplikasi komputer psikologi (Diktat Kuliah dan Panduan
Praktikum). Jakarta : Universitas Persada Indonesia
Kreitner, R & Kinicki A. (2000). Organizational behavior. New York : McGraw
Hill
Lindzey, G & Calvin S. H. (1993). Teori-teori sifat dan behavioristik.
Yogyakarta: Kanisius
Monks, F.J. dkk. (2004). Psikologi perkembangan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Pers
Munandar, A. S. (2001). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta : UI Press
Myers, D. G. (2005). Social psychology. New York : McGraw-Hill
74
Nihayah, Z. dkk. (2006). Psikologi perkembangan tinjauan psikologi barat dan
psikologi islam. Jakarta : UIN Jakarta Press
Niven, N. (1994). Psikologi kesehatan : Pengantar untuk perawat & profesional
kesehatan lain. (Diterjemahan oleh Agung Waluyo). Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Papalia, D. E & Sally W.O. (1986). Human development. New York : McGraw-
Hill
Papalia, D.E. dkk. (2009). Perkembangan manusia. (Diterjemahkan oleh Brian
Marswendy). Jakarta : Salemba Humanika
Pervin, L& Oliver P.J. (1997). Personality theory and research. Canada : John
Wiley & Sons, Inc
Putri, L.S.E & Sulistyono. S. (2005). Pengantar statistik psikologi I (Diktat
kuliah). Jakarta
Rice, P. L. (1999). Stress and health. California : Brooks/Cole Publishing
Company
Robbins, S.P & Timothy A. J. (2007).Organizational behavior. Canada : Pearson
Prentice Hall
Rochmah, E. Y. (2005). Psikologi perkembangan. Ponorogo : STAIN Ponorogo
Press
Santrock, J.,W. (2002). Perkembangan masa hidup (Diterjemahan oleh
Achmad Chusairi & Juda Damanik).jilid 1. Jakarta : Erlangga
. (2002). Perkembangan masa hidup (Diterjemahan oleh Achmad
Chusairi & Juda Damanik).jilid 2. Jakarta : Erlangga
. (2003). Perkembangan remaja (Diterjemahkan oleh Shinto B. A
delar & Sherly Saragih). Jakarta: Erlangga
Sarwono, S.W. (2003). Teori – teori psikologi sosial. Jakarta : Rajawali Press
. (2005). Psikologi sosial, Psikologi Kelompok,
Psikologi Terapan. Jakarta : Balai Pustaka
. (2009). Psikologi sosial. Jakarta : Salemba Humanika
Sears, O. David., dkk. (1985). Psikologi sosial. Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta : Gramedia
75
Sudjana, N. (1998). Tuntunan penyusunan karya ilmiah. Bandung : Sinar Biru
Sugiyono. (2008). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung :
Alfabeta
Sugiyono. (2003). Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta
Sujanto, A. dkk. (1991). Psikologi kepribadian. Jakarta : Bumi Aksara
Yuwono. I, dkk. (2005). Psikologi industri dan organisasi. Surabaya : Fakultas
Psikologi Universitas Airlangga
Tiah, (2010). Rian Tewas Dikeroyok Siswa SMP. www.Tribun Jabar.co.id : Jumat,
9 April 2010
Wade, C, & Carol. T. (2008). Psikologi. Jakarta : Erlangga
Wiggins, J.A. et all. (1994). Social psychology. New York : McGraw-Hill
76
LAMPIRAN 1 Skala Tipe Kepribadian (try out)
PENGANTAR Salam Kenal ! Saya mahasiswa semester IX Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, saat ini sedang melakukan penelitian dalam rangka penyusunan tugas akhir. Saya membutuhkan bantuan rekan-rekan untuk menjadi responden dalam penelitian ini dengan mengisi skala pernyataan terlampir. Bagi rekan-rekan yang bersedia, harap terlebih dahulu mengisi lembar pernyataan kesediaan. Pada setiap bagian akan tersedia petunjuk pengisian, bacalah terlebih dahulu petunjuk pengisian sehingga jawaban yang anda berikan sesuai dengan apa yang diminta. Jawaban Anda tidak akan dinilai benar atau salah, dan kerahasiaan Anda akan terjamin. Terima kasih atas kesediaan rekan-rekan meluangkan waktunya demi membantu terwujudnya proses penelitian ini. Semoga dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya, serta bagi kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Jakarta, 11 November 2009 Peneliti, Arizka Harisa
77
IDENTITAS RESPONDEN
Nama : Usia : Kelas : Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan Petunjuk Pengisian
1. Baca dan pahami setiap pernyataan di bawah ini dengan teliti, dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar atau salah
2. Berilah tanda silang (x) pada kolam ya jika pernyataan sesuai dengan kamu dan berilah tanda silang (x) pada kolam tidak jika pernyataan tidak sesuai dengan kamu
3. Sebelum lembaran ini dikembalikan, harap diperiksa kembali kelengkapan jawaban kamu
No Aitem Pernyataan Ya Tidak1. Saya kesal karena tidak bisa mencapai rengking 1 (satu) di
kelas
2. Saya selalu bergerak, makan dan jalan dengan cepat 3. Saya senang dapat mengalahkan saingan saya di kelas 4. Saya datang ke sekolah selalu tepat waktu 5. Saya memberikan target dalam setiap kegiatan yang saya
lakukan
6. Saya dapat mengerjakan dua tugas atau lebih pada saat yang bersamaan
7. Saya berusaha untuk melebihi teman-teman dalam hal apa pun
8. Saya akan mencotek pr teman jika saya belum mengerjakannya
9. Saya menuntut diri agar berprestasi dalam setiap kegiatan yang saya ikuti
10. Saya mampu mengerjakan PR dalam waktu singkat 11. Menunggu adalah kegiatan yang membuat saya BT 12. Setiap hari, Saya menyusun jadwal kegiatan yang akan
saya lakukan
13. Menurut saya, gerakan yang cepat penting untuk kesuksesan yang saya raih
14. Ketika pelajaran berlangsung, saya sering bertanya kepada guru apa yang belum saya mengerti
15. Saya harus jadi pemenang 16. Dalam kegiatan yang saya lakukan, saya melakukannya
dengan niat untuk bersaing
17. Saya kesal, bila melihat orang lain melakukan sesuatu
78
dengan santai 18. Cita-cita saya harus tercapai 19. Saya berusaha untuk menjadi lebih baik diantara kakak
dan adik saya
20. Saya marah ketika ada yang mengganggu saya 21. Saya tidak bisa santai sebelum PR yang saya kerjakan
selesai
22. Saya menetapkan target yang tinggi untuk dicapai dalam hidup saya
23. bagi saya, waktu itu sangat berharga 24. Saya kesal bila melihat orang lain sukses 25. Saya kesal, ketika mengerjakan tugas ada yang
mengganggu saya
26. Saya akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan apa yang saya inginkan
27. Saya akan memeriksa lagi PR yang telah saya kerjakan 28. Saya mudah kecewa ketika apa yang saya inginkan tidak
tercapai
29. Saya merasa kecewa ketika mengalami kekalahan 30. Saya bukan pendengar yang baik, tidak dapat menunggu
orang lain selesai berbicara
31. Ketika mendapatkan PR, saya mengerjakannya dengan serius
32. Saya akan menyelesaikan tugas yang diberikan kepada saya dengan sempurna
33. Tujuan saya mengerjakan PR agar mendapat nilai yang bagus
34. Saya merasa tidak puas dengan prestasi yang saya capai sekarang
35. Ketika mengerjakan PR, saya tidak memperdulikan keadaan sekitar saya
36. Saya termasuk orang yang terburu-buru dalam menyelesaikan tugas
37. Saya selalu menyibukkan diri dengan kegiatan 38. Saya menyesal, ketika saya tidak bisa memanfaatkan
waktu dengan hal yang bermanfaat
39. Menurut saya, saya termasuk orang yang tidak sabar 40. Saya mengumpulkan PR pada waktu nya
79
LAMPIRAN 2 Skala Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok Sebaya (try out) PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini terdapat butir-butir pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara menyilang (X) salah satu dari empat nomor yang tersedia, pada bagian kanan dari masing-masing pernyataan. Jika jawaban Anda Sangat Setuju, silanglah nomor 1. Jika jawaban Anda Setuju , silanglah nomor 2. Jika jawaban Anda Tidak Setuju silanglah nomor 3. Jika jawaban Anda Sangat Tidak Setuju, silanglah nomor 4. No. Aitem Pernyataan SS S TS STS1. Informasi apapun yang saya peroleh dari teman
kelompok, saya mempercayainya
2. Saya tidak senang melakukan kegiatan bersama teman-teman kelompok
3. Saya tidak percaya dengan teman kelompok 4. Saya percaya pada diri sendiri 5. Di dalam kelompok saya ada anak yang
berengking satu, dan saya mempercayai apa yang dia katakan mengenai jawaban soal-soal
6. Informasi apapun yang saya peroleh dari teman kelompok, saya tidak mempercayainya
7. Di dalam kelompok saya ada teman yang mengetahui info yang terbaru, saya mempercayai begitu saja
8. Di dalam kelompok saya ada anak yang berengking satu, dan saya tidak mempercayai apa yang dia katakan mengenai jawaban soal-soal
9. Saya percaya dengan teman kelompok 10. Di dalam kelompok saya ada teman yang
mengetahui info yang terbaru, saya tidak mempercayai begitu saja
11. Saya akan mengikuti aturan kelompok, walaupun saya tidak menyetujuinya
12. Saya tidak akan ikut bermain musik (nge-Band) dengan teman-teman walaupun dibilang tinggalan zaman
13. Saya lebih senang berkelompok dengan tiga orang
14. Walaupun pendapat saya berbeda dengan teman kelompok, saya akan menyetujui kesepakatan
80
yang disepakati bersama 15. Kemanapun teman saya pergi, saya akan
mengikutinya walaupun sebenarnya saya tidak mau ikut
16. Saya tidak senang berkelompok dengan tiga orang
17. Saya akan ikut bermain musik (nge-Band) dengan teman-teman agar tidak dibilang ketinggalan zaman
18. Saya berani mengeluarkan pendapat 19. Walaupun pendapat saya berbeda dengan teman
kelompok, saya akan menyetujui kesepakatan yang disepakati bersama
20. Saya akan mengikuti aturan kelompok, walaupun saya tidak menyetujuinya
21. Saya senang melakukan kegiatan bersama teman-teman kelompok karena agar terlihat kompak
22. Saya lebih senang berkelompok dengan lima orang
23. Saya percaya pada teman kelompok 24. Saya tidak percaya pada diri sendiri 25. Saya tidak senang mengikuti pendapat orang
lain
26. Saya akan memakai warna baju yang sama dengan teman-teman kelompok agar terlihat kompak
27. Saya mendukung apa pun yang terjadi dalam kelompok
28. Saya tidak berani mengeluarkan pendapat 29. Saya tidak senang berkelompok dengan lima
orang
30. Saya tidak akan mengikuti aturan kelompok, walaupun saya tidak menyetujuinya
31. Saya tidak akan memakai warna baju yang sama dengan teman-teman kelompok walaupun agar terlihat kompak
32. Saya lebih suka bermain dengan teman kelompok
33. Saya lebih senang mengikuti pendapat orang lain
34. Saya akan ikut bersama teman-teman untuk nongkrong di mall
35. Saya lebih senang berkelompok lebih dari lima orang
81
Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas Tipe Kepribadian Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. VAR00001 .7703 .4235 74.0 2. VAR00002 .5135 .5032 74.0 3. VAR00003 .6486 .4807 74.0 4. VAR00004 .8108 .3943 74.0 5. VAR00005 .7432 .4398 74.0 6. VAR00006 .7838 .4145 74.0 7. VAR00007 .7838 .4145 74.0 8. VAR00008 .7838 .4145 74.0 9. VAR00009 .7568 .4320 74.0 10. VAR00010 .7162 .4539 74.0 11. VAR00011 .8243 .3831 74.0 12. VAR00012 .7297 .4471 74.0 13. VAR00013 .7297 .4471 74.0 14. VAR00014 .6216 .4883 74.0 15. VAR00015 .8514 .3582 74.0 16. VAR00016 .7432 .4398 74.0 17. VAR00017 .7838 .4145 74.0 18. VAR00018 .7703 .4235 74.0 19. VAR00019 .3378 .4762 74.0 20. VAR00020 .7973 .4048 74.0 21. VAR00021 .7568 .4320 74.0 22. VAR00022 .7568 .4320 74.0 23. VAR00023 .7568 .4320 74.0 24. VAR00024 .7027 .4602 74.0 25. VAR00025 .8784 .3291 74.0 26. VAR00026 .7432 .4398 74.0 27. VAR00027 .7027 .4602 74.0 28. VAR00028 .7703 .4235 74.0 29. VAR00029 .7297 .4471 74.0 30. VAR00030 .7568 .4320 74.0 31. VAR00031 .7703 .4235 74.0 32. VAR00032 .7027 .4602 74.0 33. VAR00033 .8108 .3943 74.0 34. VAR00034 .7162 .4539 74.0 35. VAR00035 .8243 .3831 74.0 36. VAR00036 .7703 .4235 74.0 37. VAR00037 .8378 .3711 74.0 38. VAR00038 .8514 .3582 74.0 39. VAR00039 .7432 .4398 74.0 40. VAR00040 .7973 .4048 74.0
82
N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 29.8784 63.8891 7.9931 40 _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR00001 29.1081 60.9471 .4178 .9060 VAR00002 29.3649 63.3034 .0415 .9117 VAR00003 29.2297 59.4397 .5692 .9039 VAR00004 29.0676 60.6392 .5039 .9050 VAR00005 29.1351 59.9815 .5452 .9043 VAR00006 29.0946 61.4841 .3436 .9070 VAR00007 29.0946 60.4430 .5081 .9049 VAR00008 29.0946 60.3882 .5168 .9048 VAR00009 29.1216 60.0261 .5493 .9043 VAR00010 29.1622 61.1788 .3527 .9069 VAR00011 29.0541 60.4354 .5551 .9045 VAR00012 29.1486 60.1557 .5095 .9048 VAR00013 29.1486 60.4023 .4729 .9053 VAR00014 29.2568 60.1934 .4563 .9055 VAR00015 29.0270 60.8760 .5162 .9050 VAR00016 29.1351 58.8582 .7168 .9020 VAR00017 29.0946 59.4567 .6666 .9029 VAR00018 29.1081 61.6868 .3041 .9075 VAR00019 29.5405 62.1696 .1988 .9092 VAR00020 29.0811 61.2262 .3945 .9063 VAR00021 29.1216 61.7247 .2914 .9077 VAR00022 29.1216 61.5056 .3243 .9072 VAR00023 29.1216 61.5603 .3160 .9074 VAR00024 29.1757 59.8180 .5422 .9043 VAR00025 29.0000 62.7397 .1997 .9083 VAR00026 29.1351 62.0911 .2315 .9085 VAR00027 29.1757 61.2701 .3341 .9072 VAR00028 29.1081 62.0429 .2498 .9082 VAR00029 29.1486 60.0461 .5257 .9046 VAR00030 29.1216 59.5330 .6255 .9033 VAR00031 29.1081 61.9608 .2623 .9080 VAR00032 29.1757 63.3523 .0444 .9111 VAR00033 29.0676 60.8858 .4628 .9055 VAR00034 29.1622 60.2747 .4836 .9051 VAR00035 29.0541 61.4765 .3771 .9065 VAR00036 29.1081 60.6731 .4602 .9055 VAR00037 29.0405 59.8750 .6749 .9032 VAR00038 29.0270 61.8623 .3370 .9070 VAR00039 29.1351 59.5157 .6159 .9034 VAR00040 29.0811 59.6098 .6585 .9031
83
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Reliability Coefficients N of Cases = 75.0 N of Items = 40 Alpha = .9081
84
LAMPIRAN 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok Sebaya Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Mean Std Dev Cases 1. VAR00001 3.7867 1.1425 75.0 2. VAR00002 3.0400 1.3094 75.0 3. VAR00003 3.8533 1.0226 75.0 4. VAR00004 3.3867 1.3141 75.0 5. VAR00005 3.4533 1.2225 75.0 6. VAR00006 3.0133 1.2573 75.0 7. VAR00007 3.6133 1.1956 75.0 8. VAR00008 3.5067 1.1783 75.0 9. VAR00009 3.5467 1.2552 75.0 10. VAR00010 3.5733 1.0802 75.0 11. VAR00011 3.1067 1.3005 75.0 12. VAR00012 3.8133 .9683 75.0 13. VAR00013 3.6133 .9571 75.0 14. VAR00014 3.8667 1.0179 75.0 15. VAR00015 3.7333 1.0045 75.0 16. VAR00016 3.5600 1.1768 75.0 17. VAR00017 3.1467 1.1589 75.0 18. VAR00018 3.2000 1.2081 75.0 19. VAR00019 3.6000 1.2412 75.0 20. VAR00020 3.5733 1.1875 75.0 21. VAR00021 3.1867 1.2269 75.0 22. VAR00022 3.5067 1.1434 75.0 23. VAR00023 3.3733 1.2167 75.0 24. VAR00024 3.2400 1.2285 75.0 25. VAR00025 3.3867 1.1728 75.0 26. VAR00026 3.3600 1.2802 75.0 27. VAR00027 4.1733 1.1552 75.0 28. VAR00028 3.8000 .9864 75.0 29. VAR00029 3.0667 1.2556 75.0 30. VAR00030 3.6400 1.2481 75.0 31. VAR00031 3.0400 1.0835 75.0 32. VAR00032 3.7467 1.0147 75.0 33. VAR00033 3.9467 1.1258 75.0 34. VAR00034 3.4933 1.1434 75.0 35. VAR00035 4.1867 .9958 75.0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 123.1333 504.1712 22.4538 35 _
85
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR00001 119.3467 472.2566 .6164 .9302 VAR00002 120.0933 481.2479 .3692 .9330 VAR00003 119.2800 499.3395 .0828 .9351 VAR00004 119.7467 466.9485 .6250 .9300 VAR00005 119.6800 469.3016 .6301 .9300 VAR00006 120.1200 469.1070 .6148 .9301 VAR00007 119.5200 482.9557 .3765 .9327 VAR00008 119.6267 467.2101 .6983 .9293 VAR00009 119.5867 459.7593 .7958 .9281 VAR00010 119.5600 494.9254 .1681 .9345 VAR00011 120.0267 471.2155 .5538 .9308 VAR00012 119.3200 482.9773 .4759 .9316 VAR00013 119.5200 480.7935 .5352 .9312 VAR00014 119.2667 469.2252 .7690 .9290 VAR00015 119.4000 480.0541 .5250 .9312 VAR00016 119.5733 483.6263 .3702 .9327 VAR00017 119.9867 480.4187 .4411 .9320 VAR00018 119.9333 484.7117 .3384 .9331 VAR00019 119.5333 469.6847 .6124 .9302 VAR00020 119.5600 468.8984 .6585 .9297 VAR00021 119.9467 469.7268 .6194 .9301 VAR00022 119.6267 480.8858 .4383 .9320 VAR00023 119.7600 466.1038 .6964 .9293 VAR00024 119.8933 471.3398 .5872 .9305 VAR00025 119.7467 484.1106 .3620 .9328 VAR00026 119.7733 464.6641 .6861 .9293 VAR00027 118.9600 484.7957 .3547 .9329 VAR00028 119.3333 482.5225 .4771 .9316 VAR00029 120.0667 470.8468 .5826 .9305 VAR00030 119.4933 460.6587 .7831 .9283 VAR00031 120.0933 483.1668 .4163 .9322 VAR00032 119.3867 489.9431 .2938 .9332 VAR00033 119.1867 475.7755 .5524 .9309 VAR00034 119.6400 484.1524 .3719 .9327 VAR00035 118.9467 481.4836 .4964 .9315 _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Reliability Coefficients N of Cases = 75.0 N of Items = 35 Alpha = .9331
86
LAMPIRAN 5 Skala Tipe Kepribadian
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Usia :
Kelas :
Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan
Petunjuk Pengisian
4. Baca dan pahami setiap pernyataan di bawah ini dengan teliti, dalam hal
ini tidak ada jawaban yang benar atau salah
5. Berilah tanda silang (x) pada kolam ya jika pernyataan sesuai dengan
kamu dan berilah tanda silang (x) pada kolam tidak jika pernyataan tidak
sesuai dengan kamu
6. Sebelum lembaran ini dikembalikan, harap diperiksa kembali kelengkapan
jawaban kamu
No Aitem Pernyataan Ya Tidak1. Saya kesal karena tidak bisa mencapai rengking 1 (satu) di
kelas
2. Saya senang dapat mengalahkan saingan saya di kelas 3. Saya datang ke sekolah selalu tepat waktu 4. Saya memberikan target dalam setiap kegiatan yang saya
lakukan
5. Saya dapat mengerjakan dua tugas atau lebih pada saat yang bersamaan
6. Saya berusaha untuk melebihi teman-teman dalam hal apa pun
7. Saya akan mencotek pr teman jika saya belum mengerjakannya
8. Saya menuntut diri agar berprestasi dalam setiap kegiatan yang saya ikuti
9. Saya mampu mengerjakan PR dalam waktu singkat 10. Menunggu adalah kegiatan yang membuat saya BT 11. Setiap hari, Saya menyusun jadwal kegiatan yang akan
saya lakukan
12. Menurut saya, gerakan yang cepat penting untuk
87
kesuksesan yang saya raih 13. Ketika pelajaran berlangsung, saya sering bertanya kepada
guru apa yang belum saya mengerti
14. Saya harus jadi pemenang 15. Dalam kegiatan yang saya lakukan, saya melakukannya
dengan niat untuk bersaing
16. Saya kesal, bila melihat orang lain melakukan sesuatu dengan santai
17. Cita-cita saya harus tercapai 18. Saya marah ketika ada yang mengganggu saya 19. Saya tidak bisa santai sebelum PR yang saya kerjakan
selesai
20. Saya menetapkan target yang tinggi untuk dicapai dalam hidup saya
21. bagi saya, waktu itu sangat berharga 22. Saya kesal bila melihat orang lain sukses 23. Saya akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
mendapatkan apa yang saya inginkan
24. Saya akan memeriksa lagi PR yang telah saya kerjakan 25. Saya mudah kecewa ketika apa yang saya inginkan tidak
tercapai
26. Saya merasa kecewa ketika mengalami kekalahan 27. Saya bukan pendengar yang baik, tidak dapat menunggu
orang lain selesai berbicara
28. Ketika mendapatkan PR, saya mengerjakannya dengan serius
29. Tujuan saya mengerjakan PR agar mendapat nilai yang bagus
30. Saya merasa tidak puas dengan prestasi yang saya capai sekarang
31. Ketika mengerjakan PR, saya tidak memperdulikan keadaan sekitar saya
32. Saya termasuk orang yang terburu-buru dalam menyelesaikan tugas
33. Saya selalu menyibukkan diri dengan kegiatan 34. Saya menyesal, ketika saya tidak bisa memanfaatkan
waktu dengan hal yang bermanfaat
35. Menurut saya, saya termasuk orang yang tidak sabar 36. Saya mengumpulkan PR pada waktu nya
88
LAMPIRAN 6 Skala Faktor yang Mempengaruhi Konformitas Kelompok Sebaya PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini terdapat butir-butir pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara menyilang (X) salah satu dari empat nomor yang tersedia, pada bagian kanan dari masing-masing pernyataan. Jika jawaban Anda Sangat Setuju, silanglah nomor 1. Jika jawaban Anda Setuju , silanglah nomor 2. Jika jawaban Anda Tidak Setuju silanglah nomor 3. Jika jawaban Anda Sangat Tidak Setuju, silanglah nomor 4. No. Aitem Pernyataan SS S TS STS1. Informasi apapun yang saya peroleh dari teman
kelompok, saya mempercayainya
2. Saya tidak senang melakukan kegiatan bersama teman-teman kelompok
3. Saya percaya pada diri sendiri 4. Di dalam kelompok saya ada anak yang
berengking satu, dan saya mempercayai apa yang dia katakan mengenai jawaban soal-soal
5. Informasi apapun yang saya peroleh dari teman kelompok, saya tidak mempercayainya
6. Di dalam kelompok saya ada teman yang mengetahui info yang terbaru, saya mempercayai begitu saja
7. Di dalam kelompok saya ada anak yang berengking satu, dan saya tidak mempercayai apa yang dia katakan mengenai jawaban soal-soal
8. Saya percaya dengan teman kelompok 9. Saya akan mengikuti aturan kelompok,
walaupun saya tidak menyetujuinya
10. Saya tidak akan ikut bermain musik (nge-Band) dengan teman-teman walaupun dibilang tinggalan zaman
11. Saya lebih senang berkelompok dengan tiga orang
12. Walaupun pendapat saya berbeda dengan teman kelompok, saya akan menyetujui kesepakatan yang disepakati bersama
13. Kemanapun teman saya pergi, saya akan mengikutinya walaupun sebenarnya saya tidak mau ikut
89
14. Saya tidak senang berkelompok dengan tiga orang
15. Saya akan ikut bermain musik (nge-Band) dengan teman-teman agar tidak dibilang ketinggalan zaman
16. Saya berani mengeluarkan pendapat 17. Walaupun pendapat saya berbeda dengan teman
kelompok, saya akan menyetujui kesepakatan yang disepakati bersama
18. Saya akan mengikuti aturan kelompok, walaupun saya tidak menyetujuinya
19. Saya senang melakukan kegiatan bersama teman-teman kelompok karena agar terlihat kompak
20. Saya lebih senang berkelompok dengan lima orang
21. Saya percaya pada teman kelompok 22. Saya tidak percaya pada diri sendiri 23. Saya tidak senang mengikuti pendapat orang
lain
24. Saya akan memakai warna baju yang sama dengan teman-teman kelompok agar terlihat kompak
25. Saya mendukung apa pun yang terjadi dalam kelompok
26. Saya tidak berani mengeluarkan pendapat 27. Saya tidak senang berkelompok dengan lima
orang
28. Saya tidak akan mengikuti aturan kelompok, walaupun saya tidak menyetujuinya
29. Saya tidak akan memakai warna baju yang sama dengan teman-teman kelompok walaupun agar terlihat kompak
30. Saya lebih suka bermain dengan teman kelompok
31. Saya lebih senang mengikuti pendapat orang lain
32. Saya akan ikut bersama teman-teman untuk nongkrong di mall
33. Saya lebih senang berkelompok lebih dari lima orang
90
LAMPIRAN 7 Uji hipotesis
T-Test Group Statistics
Group N Mean Std. Deviation Std.Error Mean
Konformitas 1.00 2.00
125 25
114.64 90.36
10.347 15.989
.925 3.198
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence
Interval of the Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Differenc
e Lower Upper Equal variances assumed
15.927
.000 9.677
148 .000 24.280 2.509 19.322 29.238konformitas
Equal variances not assumed
7.293
28.150
.000 24.280 3.329 17.462 31.098
91
Uji beda per faktor Faktor 1
T-Test
Group Statistics
VAR00002 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
1.00 126 24.6667 3.17742 .28307 VAR00001 dimension1
2.00 24 20.5000 3.90095 .79628
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce Lower
Upper
Equal variances
assumed
.264 .608 5.669 148 .000 4.16667 .73503 2.71415 5.61918VAR0
0001
Equal variances
not assumed 4.930 29.09
5
.000 4.16667 .84509 2.43850 5.89483
Faktor 2
T-Test
Group Statistics
VAR00002 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
1.00 125 16.2480 2.83314 .25340 VAR00001 dimension1
2.00 25 13.2800 4.26732 .85346
92
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differen
ce Lower Upper
Equal variances
assumed
11.928 .001 4.355 148 .000 2.96800 .68158 1.62112 4.31488VAR0
0001
Equal variances
not assumed 3.334 28.37
5
.002 2.96800 .89029 1.14541 4.79059
Faktor 3
T-Test
Group Statistics
VAR00002 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
1.00 125 13.2480 2.30237 .20593 VAR00001 dimension1
2.00 25 10.5600 3.06974 .61395
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std.
Error
Differenc
e Lower Upper
Equal variances
assumed
3.422 .066 5.022 148 .000 2.68800 .53529 1.63021 3.74579VAR0
0001
Equal variances
not assumed 4.151 29.63
1
.000 2.68800 .64757 1.36481 4.01119
93
Faktor 4
T-Test
Group Statistics
VAR00002 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
1.00 125 16.5440 2.95532 .26433 VAR00001 dimension1
2.00 25 13.0800 3.71842 .74368
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std.
Error
Differenc
e Lower Upper
Equal variances
assumed
3.536 .062 5.114 148 .000 3.46400 .67740 2.12538 4.80262VAR0
0001
Equal variances
not assumed 4.389 30.35
3
.000 3.46400 .78926 1.85289 5.07511
Faktor 5 T-Test
Group Statistics
VAR00002 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
1.00 125 22.6880 2.89721 .25913 VAR00001 dimension1
2.00 25 14.1600 4.42229 .88446
94
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std.
Error
Differenc
e Lower
Upper
Equal variances
assumed
7.742 .006 12.18
5
148 .000 8.52800 .69985 7.14501 9.91099VAR0
0001
Equal variances
not assumed 9.253 28.25
7
.000 8.52800 .92164 6.64088 10.4151
2
Faktor 6
T-Test
Group Statistics
VAR00002 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
1.00 125 21.3520 2.78607 .24919 VAR00001 dimension1
2.00 25 18.7600 4.56691 .91338
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std.
Error
Differenc
e Lower Upper
Equal variances
assumed
13.552 .000 3.763 148 .000 2.59200 .68885 1.23075 3.95325VAR0
0001
Equal variances
not assumed 2.738 27.67
6
.011 2.59200 .94677 .65162 4.53238
97
Lampiran 9Tipe kepribadian (try out)NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 13 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 14 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 15 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 18 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 111 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 112 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 113 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 114 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 115 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 116 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 117 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 118 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 019 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 120 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 121 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 022 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 123 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 124 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 125 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 126 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 127 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 128 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 129 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 130 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 131 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 132 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 133 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 134 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 135 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 136 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 137 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 138 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 139 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 140 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 141 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 142 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 143 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 044 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 145 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 146 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 147 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 148 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 049 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 050 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 151 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 152 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 153 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 154 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 155 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 156 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 157 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 158 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 159 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 160 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 161 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 062 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 063 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 164 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 165 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 166 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 167 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 168 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 169 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 170 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 171 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 072 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 073 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 074 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 175 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
97
39 40 Total1 1 350 1 191 1 270 1 291 1 301 1 291 0 251 1 351 1 351 1 310 0 231 1 351 1 391 1 361 1 371 1 341 1 371 1 371 1 381 1 351 1 311 1 271 1 351 1 371 0 151 1 380 1 231 1 351 1 301 1 391 1 340 1 321 1 371 1 351 1 371 1 401 1 371 1 301 1 381 1 301 1 381 1 391 1 391 1 311 1 341 1 391 1 380 0 210 0 220 1 291 1 331 1 401 1 361 1 380 1 321 1 351 1 311 1 311 1 321 1 381 0 180 0 200 0 190 0 180 1 191 0 201 0 200 1 171 0 190 0 160 0 160 1 180 0 141 1 180 1 14
100
Lampiran 11Tipe kepribadian B (field study)No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 341 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 12 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 03 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 04 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 05 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 16 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 17 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 18 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 09 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 110 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 011 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 012 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 013 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 014 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 115 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 116 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 017 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 018 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 119 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 020 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 021 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 022 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 123 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 024 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 025 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0
100
35 36 Total0 0 170 1 160 1 151 0 161 0 170 1 140 0 171 1 160 1 151 1 161 1 141 1 161 1 150 0 170 1 171 1 161 1 171 1 161 0 180 0 150 0 171 0 150 0 171 1 160 0 17
103
Lampiran 13Faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada tipe kepribadian B (field studyNo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 301 2 1 4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 4 2 2 3 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3 22 2 1 5 1 3 1 4 1 1 3 1 4 4 2 4 2 2 3 2 1 1 5 5 1 1 1 1 4 4 33 3 5 1 5 1 4 1 4 1 1 3 3 3 2 2 1 1 4 1 5 1 1 2 4 2 1 1 5 1 14 1 1 5 1 1 1 5 1 1 5 1 5 4 4 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 2 45 1 5 5 1 5 2 3 1 1 5 1 3 4 3 3 4 3 5 1 1 1 1 2 3 5 3 5 1 5 26 2 1 2 1 4 1 1 2 3 3 1 3 2 2 4 4 1 4 1 4 1 4 2 1 2 3 2 1 1 47 5 3 4 1 1 1 1 4 1 5 1 4 2 1 2 4 4 1 2 2 1 2 1 1 5 3 2 5 5 18 2 1 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4 1 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 1 2 29 1 1 5 1 1 1 4 3 1 4 1 3 2 3 3 4 1 1 1 2 5 4 4 1 1 1 1 5 2 3
10 4 3 4 1 2 1 4 1 4 4 1 2 3 3 3 3 2 4 1 2 1 3 1 4 1 3 3 1 1 111 4 4 4 4 4 5 2 5 5 3 4 2 4 5 5 1 1 5 4 4 3 4 5 4 5 5 1 3 3 212 1 1 5 1 1 1 5 1 1 4 1 2 1 4 1 5 5 1 5 1 5 5 1 1 5 5 5 4 5 413 5 5 3 5 4 4 1 1 5 5 2 2 1 5 1 5 5 4 5 1 1 5 4 2 4 2 4 2 4 514 1 1 5 1 1 1 2 1 1 4 2 1 1 1 2 1 1 1 5 1 1 5 1 1 4 2 2 5 3 215 2 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 5 3 2 4 4 3 1 2 1 1 1 1 1 4 2 3 2 3 416 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 4 2 4 4 2 4 3 3 3 4 3 1 1 1 2 3 317 3 1 5 1 5 1 1 1 1 3 1 1 4 3 4 2 2 3 1 1 1 5 2 1 2 5 5 1 1 118 2 3 4 3 4 1 3 1 1 3 1 5 5 4 4 5 3 1 5 1 1 4 1 1 2 2 2 4 5 419 1 1 3 1 1 4 2 4 5 3 4 3 3 3 4 2 5 1 5 1 1 5 5 1 3 3 5 3 3 420 5 3 5 5 5 5 1 2 2 5 4 5 1 3 4 2 1 3 4 2 1 3 1 5 1 1 1 4 3 321 3 1 1 5 1 1 3 5 1 4 2 2 1 5 2 3 4 5 2 2 1 1 1 1 3 5 5 3 4 422 1 5 3 2 4 2 1 2 2 4 4 2 2 2 2 4 3 1 1 5 3 5 2 2 5 5 5 4 1 423 4 2 5 2 5 4 1 1 1 5 5 5 1 4 1 5 1 4 5 4 5 4 5 4 3 2 2 4 2 424 3 2 2 5 4 1 2 2 3 5 4 5 1 5 4 4 3 4 5 4 1 5 2 3 3 5 5 4 5 425 2 4 5 5 3 4 4 1 4 5 5 1 5 4 5 1 3 4 2 1 3 4 2 4 5 5 2 5 5 5
103
103
y)31 32 33 Total
3 5 5 641 3 3 801 3 5 794 3 3 725 1 1 923 2 4 762 4 1 823 4 2 785 4 1 802 2 1 764 5 2 1215 4 1 975 1 1 1094 3 4 714 2 4 754 4 4 1002 4 4 782 5 2 945 5 5 1042 5 4 1014 3 5 933 5 4 1005 1 1 1074 1 1 1114 3 4 119
103
106
Lampiran 15Per-faktor yang mempengaruhi konformitas kelompok sebaya pada tipe kepribadian B (field study)Faktor 1 Faktor 2 Faktor 3 Faktor 4 Faktor 5 Faktor 6No 9 13 15 32 10 18 28 Total 2 19 24 29 30 Total 8 12 17 25 Total 11 14 20 27 33 Total 1 4 5 6 7 21 Total 3 16 22 23 26 31 Total1 1 4 2 5 1 4 4 21 1 1 1 3 2 8 1 1 1 1 4 1 2 1 1 5 10 2 1 2 1 1 1 8 4 3 1 1 1 3 132 1 4 4 3 3 3 4 22 1 2 1 4 3 11 1 4 2 1 8 1 2 1 1 3 8 2 1 3 1 4 1 12 5 2 5 5 1 1 193 1 3 2 3 1 4 5 19 5 1 4 1 1 12 4 3 1 2 10 3 2 5 1 5 16 3 5 1 4 1 1 15 1 1 1 2 1 1 74 1 4 2 3 5 1 1 17 1 1 1 2 4 9 1 5 1 4 11 1 4 1 1 3 10 1 1 1 1 5 1 10 5 3 1 1 1 4 155 1 4 3 1 5 5 1 20 5 1 3 5 2 16 1 3 3 5 12 1 3 1 5 1 11 1 1 5 2 3 1 13 5 4 1 2 3 5 206 3 2 4 2 3 4 1 19 1 1 1 1 4 8 2 3 1 2 8 1 2 4 2 4 13 2 1 4 1 1 1 10 2 4 4 2 3 3 187 1 2 2 4 5 1 5 20 3 2 1 5 1 12 4 4 4 5 17 1 1 2 2 1 7 5 1 1 1 1 1 10 4 4 2 1 3 2 168 2 2 4 4 3 3 1 19 1 2 3 2 2 10 3 3 2 2 10 2 3 2 2 2 11 2 3 2 3 2 3 15 2 1 3 2 2 3 139 1 2 3 4 4 1 5 20 1 1 1 2 3 8 3 3 1 1 8 1 3 2 1 1 8 1 1 1 1 4 5 13 5 4 4 4 1 5 2310 4 3 3 2 4 4 1 21 3 1 4 1 1 10 1 2 2 1 6 1 3 2 3 1 10 4 1 2 1 4 1 13 4 3 3 1 3 2 1611 5 4 5 5 3 5 3 30 4 4 4 3 2 17 5 2 1 5 13 4 5 4 1 2 16 4 4 4 5 2 3 22 4 1 4 5 5 4 2312 1 1 1 4 4 1 4 16 1 5 1 5 4 16 1 2 5 5 13 1 4 1 5 1 12 1 1 1 1 5 5 14 5 5 5 1 5 5 2613 5 1 1 1 5 4 2 19 5 5 2 4 5 21 1 2 5 4 12 2 5 1 4 1 13 5 5 4 4 1 1 20 3 5 5 4 2 5 2414 1 1 2 3 4 1 5 17 1 5 1 3 2 12 1 1 1 4 7 2 1 1 2 4 10 1 1 1 1 2 1 7 5 1 5 1 2 4 1815 1 3 4 2 1 1 2 14 1 2 1 3 4 11 1 5 3 4 13 1 2 1 3 4 11 2 1 1 1 4 1 10 4 4 1 1 2 4 1616 3 2 2 4 4 2 2 19 2 4 3 3 3 15 3 4 4 1 12 3 4 3 1 4 15 3 3 4 3 3 3 19 4 4 3 4 1 4 2017 1 4 4 4 3 3 1 20 1 1 1 1 1 5 1 1 2 2 6 1 3 1 5 4 14 3 1 5 1 1 1 12 5 2 5 2 5 2 2118 1 5 4 5 3 1 4 23 3 5 1 5 4 18 1 5 3 2 11 1 4 1 2 2 10 2 3 4 1 3 1 14 4 5 4 1 2 2 1819 5 3 4 5 3 1 3 24 1 5 1 3 4 14 4 3 5 3 15 4 3 1 5 5 18 1 1 1 4 2 1 10 3 2 5 5 3 5 2320 2 1 4 5 5 3 4 24 3 4 5 3 3 18 2 5 1 1 9 4 3 2 1 4 14 5 5 5 5 1 1 22 5 2 3 1 1 2 1421 1 1 2 3 4 5 3 19 1 2 1 4 4 12 5 2 4 3 14 2 5 2 5 5 19 3 5 1 1 3 1 14 1 3 1 1 5 4 1522 2 2 2 5 4 1 4 20 5 1 2 1 4 13 2 2 3 5 12 4 2 5 5 4 20 1 2 4 2 1 3 13 3 4 5 2 5 3 2223 1 1 1 1 5 4 4 17 2 5 4 2 4 17 1 5 1 3 10 5 4 4 2 1 16 4 2 5 4 1 5 21 5 5 4 5 2 5 2624 3 1 4 1 5 4 4 22 2 5 3 5 4 19 2 5 3 3 13 4 5 4 5 1 19 3 5 4 1 2 1 16 2 4 5 2 5 4 2225 4 5 5 3 5 4 5 31 4 2 4 5 5 20 1 1 3 5 10 5 4 1 2 4 16 2 5 3 4 4 3 21 5 1 4 2 5 4 21