perbedaan motivasi membeli produk fashion ......perbedaan motivasi membeli produk fashion secara...
TRANSCRIPT
PERBEDAAN MOTIVASI MEMBELI PRODUK FASHION SECARA ONLINE
PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI UNIVERSITAS
KRISTEN SATYA WACANA
OLEH
NADIA KUSUMA PUTRIE
80 2012 067
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan
Untuk Mencapai gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
PERN YATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Sebagai citivas akademika Universitas Kristen SatyaWacana (UKSW), saya yang bertanda
tangan di bawahini:
Nama : Nadia KusumaPutrie
Nim : 80 2012 067
Program Studi : Psikologi
Fakultas : Psikologi, Universitas Kristen SatyaWacana
Jenis Karya : TugasAkhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada UKSW hal
bebas royalty non-eksklusif (non-esclusive royality free right) atas karya ilmiah saya
berjudul:
PERBEDAAN MOTIVASI MEMBELI PRODUK FASHION SECARA ONLINE
PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI UNIVERSITAS
KRISTEN SATYA WACANA
Dengan hak bebas royalty non-eksklusif ini, UKSW berhak menyimpan
mengalihmedia/mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Di buat di :Salatiga
Pada Tanggal : 31 Mei 2016
Yang menyatakan,
Nadia Kusuma Putrie
Mengetahui,
Pembimbing
Heru Astikasari S.Murti, S.Psi., MA
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan di bawahini :
Nama : Nadia KusumaPutrie
Nim : 80 2012 067
Program Studi : Psikologi
Fakultas : Psikologi, Universitas Kristen SatyaWacana
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir, judul :
PERBEDAAN MOTIVASI MEMBELI PRODUK FASHION SECARA ONLINE
PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI UNIVERSITAS
KRISTEN SATYA WACANA
Yang dibimbingoleh :
Heru Astikasari S.Murti, S.Psi.,MA
Adalah benar-benar hasil karya saya.
Di dalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau
gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk
rangkaian kalimat atau gambar serta simbol yang saya akui seolah-olah sebagai karya
sendiri tanpa memberikan pengakuan kepada penulis atau sumber aslinya.
Salatiga, 31 Mei 2016
Yang memberi pernyataan
Nadia Kusuma Putrie
LEMBAR PENGESAHAN
PERBEDAAN MOTIVASI MEMBELI PRODUK FASHION SECARA ONLINE
PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI UNIVERSITAS
KRISTEN SATYA WACANA
Oleh
Nadia Kusuma Putrie
802012067
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai
Gelar Sarjana Psikologi
Disetujui pada tanggal: 31 Mei 2016
Oleh:
Pembimbing
Heru Astikasari S. Murti, S.Psi., MA.
Diketahui oleh
Kaprogdi
Dr. Christina Hari Soetjiningsih., MS.
Disahkan oleh
Dekan
Prof. Dr. Sutarto Wijono, MA.
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
PERBEDAAN MOTIVASI MEMBELI PRODUK FASHION SECARA ONLINE
PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI UNIVERSITAS
KRISTEN SATYA WACANA
Nadia Kusuma Putrie
Heru Astikasari S. Murti
Program Studi Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
i
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan motivasi laki-laki dan
perempuan dalam hal membeli produk fashion secara online. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan data Accidental Sampling.
Subjek penelitian ini adalah 168 mahasiswa laki-laki dan perempuan di Universitas
Kristen Satya Wacana yang memenuhi kriteria pernah membeli produk fashion secara
online satu kali (1x). Penelitian menggunakan uji t dengan hasil 0,02 (p<0,05) yang
berarti terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam membeli produk
fashion secara online. Dari hasil tersebut didapati bahwa motivasi membeli produk
fashion secara online pada laki-laki lebih tinggi (30,55) daripada perempuan (27,96).
Kata kunci: motivasi, jenis kelamin, Online
ii
Abstract
The purpose of this study was to determine wheter there are diffrences in the motivation
of mean and women in terms of buying products online fashion. This research uses
quantitative methods with data retrieval technique Accidental Sampling. Subject of this
study is 168 students male and women at Satya Wacana Christian University meeting
the criteria ever bought procuct online fashion one (1x). Research using t- test a result
of 0,02 (p<0,05) which means that there are differences between men and women in
buying fashion products online. From the results obtained that the motivation to buy
products online fashion in men is higher (30,55) than women (27,96).
Keywords: Motivation, Gender, Online
1
LATAR BELAKANG
Teknologi informasi selalu berkembang, dan perkembangannya setiap hari
semakin cepat.Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang
menginginkan informasi yang cepat dan akurat. Media yang digunakan untuk
mendapatkan informasi di antaranya adalah melalui koran, radio, televisi, internet, dan
lain-lain. Teknologi merupakan suatu istilah umum yang menjelaskan bahwa teknologi
apapun dapat membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,
mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi kepada orang lain.
Online Shop dirasakan masyarakat lebih efisien karena dapat membeli hanya
melalui jaringan internet. Keunggulan dari online shop bagi pembeli adalah kemudahan
dalam menemukan produk yang diinginkan, bisa memesan dari mana saja, kapan saja,
dan juga banyaknya pilihan pembayaran. Selain itu online shop merupakan salah satu
bentuk alternatif yang dapat digunakan para pebisnis untuk menawarkan produk atau
jasa mereka. Seiring dengan terus bertambahnya pengguna layanan internet, yang
disebabkan karena murah dan mudah, maka bisnis secara online shop semakin
berkembang. Perkembangan bisnis online shop juga didukung oleh peningkatan
produktifitas dari industri yang menyediakan berbagai macam produk untuk dipasarkan
melalui media internet. Hal inilah yang memicu maraknya usaha jual-beli melalui online
karena mudah untuk dijalankan, tidak memerlukan modal yang besar dan tidak harus
membutuhkan sistem manajemen yang rumit dan tidak membutuhkan karyawan untuk
mengelolanya. Cukup dengan adanya foto produk dan akses internet untuk
memasarkannya, usaha ini sudah dapat berjalan (Laohapensang, 2009).
Selain itu membeli secara online menjadi tren terbaru dalam alternatif
masyarakat Indonesia untuk melakukan pembelian barang maupun jasa. Jumlah
2
penduduk di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 244 juta jiwa dengan jumlah
konsumen yang membeli online sekitar 13 juta jiwa. Pada tahun 2013, jumlah populasi
penduduk di Indonesia mencapai 247 juta jiwa dengan jumlah konsumen yang membeli
online mencapai 20 juta jiwa, lebih besar dibanding tahun 2012 (Teknologi, 2014).
Manfaat lain yang dirasakan dalam melakukan membeli online yaitu manfaaat
fisiologis, psikologis, sosiologis, atau bahan di alam. Dalam konteks belanja online,
manfaat konsumen yang dirasakan adalah jumlah dari keuntungan belanja online atau
kepuasan yang memenuhi tuntutan mereka (Shwu-Ing, 2003).
Produk fashion adalah sebuah produk yang mempunyai ciri-ciri khusus yang
tepat dan mewakili style yang sedang trend dalam suatu kurun tertentu. Fashion
merupakan tanda dari suatu periode waktu, seringkali fashion menggambarkan
kebudaaayan, perasaan, pemikiran, dan gaya hidup orang-orang dalam suatu kurun
waktu (Wibisono, 2008). Fashion sendiri adalah istilah umum untuk gaya atau mode.
Fashion dan wanita merupakan dua hal yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang
lainnya (Savitrie, 2008)
Menurut Adilang (2014) perilaku masyarakat khususnya untuk membeli produk
fashion secara online dipengaruhi oleh berbagai faktor, dimana dipengaruhi oleh faktor
psikologis pribadi baik dari persepsi, sikap serta motivasi-motivasi lainnya yang
berpengaruh terhadap perlaku membeli. Mahasiswa sebagai salah satu pasar yang telah
dikenal cerdas, muda, memiliki keinginan dan kebutuhan untuk tampil trendi, serta
merupakan konsumen-konsumen yang selalu mencari hal-hal yang baru dan
memanfaatkan berbagai teknologi terkini yang merupakan pasar potensial juga
diharapkan merupakan konsumen masa depan yang akan mendorong perekonomian
Indonesia. Penjual perlu mengetahui berbagai motivator yang mampu mendorong atau
3
menggerakan perilaku mahasiswa khususnya untuk memebeli produk khususnya
fashion.
Fashion mengacu pada sejauh mana konsumen menangkap tren barudan model.
Tauber (1972) menunjukan bahwa mode dan inovasi merupakan motivasi dari membeli.
Alexander (1947) menyatakan bahwa perempuan lebih modis dari pada laki-laki. Selain
itu, Chyna dan Chia (2006) menemukan bahwa perempuan didominasi lebih
perfeksionis dan mengerti fashion dari pada laki-laki, ini menunjukan bahwa perempuan
lebih berorientasi pada model
Swaminathan, Lepowska dan Rao (1999) melaporkan bahwa pembeli laki-laki
yang lebih banyak memiliki kenyamanan berorientasi dan kurang memiliki motivasi
oleh interaksi sosial dari pembeli perempuan. Alreck dan Settle (2002) menunjukkan
bahwa wanita memiliki lebih banyak sikap positif terhadap membeli, sedangkan pria
lebih suka membeli melalui internet. Coley (2002) menghasilkan temuan yaitu, antara
pria dan wanita memiliki perbedaan yang signifikan sehubungan dengan komponen
proses afektif termasuk dorongan tak tertahankan untuk membeli, emosi positif, dan
pengelolaan suasana hati dan komponen proses kognitif termasuk musyawarah kognitif,
pembelian yang tidak direncanakan dengan pengecualian mengabaikan untuk masa
depan. Selain itu kegiatan membeli di Indonesia saat ini tidak hanya dilakukan oleh
perempuan saja tetapi sudah menjadi pola hidup masyarakat Indonesia, dimana laki-laki
mulai aktif dalam membeli sehingga hal tersebut mengakibatkan terjadinya budaya
konsumtif. Zhang et al. (2007) menghasilkan temuan bahwa secara kolektif, perbedaan
gender memiliki hubungan terhadap niat untuk melakukan pembelian online,
impulsivitas pada konsumen dan frekuensi pembelian dimana selama berada dalam
bursa jual-beli online.
4
Beberapa riset empirik menunjukkan bahwa perilaku belanja dibedakan
olehbeberapa faktor demografi. Faktor demografi ituantara lain jenis kelamin, umur,
status perkawinan dan penghasilan,jumlah anggota keluarga (Samuel et al, 1996).
Dalam penelitian ini, laki-laki dan perempuan secara mempunyai perbedaan dalam
melakukan evaluasi pada produk pakaianjadi dan orientasibelanja (Seock dan Souls,
2008)
Demikian juga, Campbell menyatakan perbedaan gender berpengaruh kuat
dalam membeli, dimana perempuan jauh lebih memiliki keterlibatan penuh dalam
belanja dibanding laki-laki (Campbell, 1997). Menurut Miller, Jackson, Holbrook, and
Rowlands (1998) menemukan bahwa pembeli perempuan mengembangkan rasa
identitas melalui berbelanja. Browne and Kaldenberg (1997) menemukan bahwa
pembeli perempuan mengalami lebih besar keterlibatan dalam mode pakaian daripada
pembeli laki-laki. Hasil ini menunjukkan bahwa perempuan lebih tertarik pada atau
lebih disesuaikan dengan mode dan lebih bersedia untuk mencoba gaya baru (Davis,
1994).
Namun diluar dari pendapat laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan,
menurut penelitian Hiskawati (2004) yang menyatakan hal yang berbeda yaitu tidak ada
perbedaan perilaku membeli antara laki-laki dan perempuan. Hal ini salah satunya
disebabkan karena laki-laki pun kini lebih memperhatikan penampilan dirinya. Hal ini
diterangkan dengan munculnya fenomena pria metroseksual, dimana pria saat ini
berperilaku seperti wanita dalam urusan penampilan dan merawat tubuh (Kartajaya,
1999).
Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: “Apakah ada perbedaan yang signifikan pada motivasi membeli fashionsecara
5
online antara laki-laki dan perempuan di Universitas Kristen Satya Wacana”. Selain itu
penelitian ini penting untuk dilakukan agar kita tahu besarnya motivasi membeli fashion
secara online antara laki-laki dan perempuan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Motivasi Membeli Online
Online dalam memiliki pengertian sebagai jaringan yang terhubung di internet,
sedangkanshopping berarti belanja. Dengan istilah tersebut online shop berarti
melakukan proses perbelanjaan melalui media internet.
Motivasi menurut Kotler dan Amstrong (2008) adalah kebutuhan dengan tekanan
kuat yang mendorong seseorang untuk mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut.
Dengan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi membeli secara online
berarti kebutuhan dalam diri yang mendorong seseorang untuk melakukan proses
pembelian barang atau produk yang diharapkan dan diinginkan untuk mencapai suatu
tujuan dengan menggunakan jasa internet.
Berdasarkan definisi menurut Kotler dan Amstrong (2008) maka indikator motivasi
secara umum yaitu:
1. Dorongan
Dorongan ini berorientasi pada tindakan tertentu yang secara sadar dilakukan
seseorang
2. Mengarahkan
Diartikan sebagai perwujudan tingkah laku pada suatu tujuan.
3. Tujuan
Tingkah laku individu untuk mencapai tujuan konkret yang ingin dicapai.
6
B. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Wahjosumodjo (dalam Darmawan, 1992), menjelaskan bahwa faktor yang
mempengaruhi motivasi adalah sebagai berikut:
a. Faktor ekstrinsik yaitu faktor yang berasal dari luar individu, berupa pengaruh
dari pasangan, teman, lingkungan atau dari saudara
b. Faktor intrinsik yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang banyak
dipengaruhi oleh sikap, harapan, harga diri, kepribadian, jenis kelamin dan
pengalaman
Selain itu menurut Engel ( 1994) Faktor yang mempengaruhi perilaku membeli
adalah:
a. Faktor lingkungan
Variabel yang mempengaruhi adalah kebudayaang, kelas sosial, pengaruh
pribadi, keluarga dan situasi konsumen
b. Faktor perbedaan individu
Variabel yang ada didalamnya adalah sumber daya konsumen, keterlibatan
konsumen,pengetahuan konsumen, sikap konsumen dan gaya hidupnya
c. Faktor psikologis
Varibael yang mempengaruhi adalah belajar dan pengolahan informasi
d. Faktor Produk
Variabel yang mempengaruhi adalah harga produk dan karekteristik produk.
Dari beberapa faktor diatas menunjukan bahwa yang mempengaruhi motivasi membeli
adalah selain dari dalam diri individu sendiri, terdapat juga faktor dari luar yang
mendukung serta bagaiamana karakteristik produk itu sendiri. Disini penulis mengambil
7
jenis kelamin sebagai variabal bebas karena jenis kelamin merupakan salah satu yang
mempengaruhi motivasi seseorang untuk membeli.
Perbedaan Motivasi Membeli Secara Online Pada Laki-laki dan Perempuan
Perubahan dalam cara belanja dengan menggunkan online sedikit menggeser
untuk dalam hal nilai sosial invidu yang semula bertransaksi dengan langsung dipasar
tradisional seara verbal, sebaliknya dengan online membuat transaksi dengan
menggunakan jasa internet.
Menurut Coley (2002) juga mengemukakan bahwa pria dan wanita memiliki
perbedaan yang signifikan sehubungan dengan proses afektif termasuk dorongan untuk
membeli. Perbedaan gender/jenis kelamin menurut Campbell (1997) sangat
berpengaruh dalam hal membeli. Perempuan akan lebih memiliki keterlibatan penuh
dibanding dengan laki-laki. Perempuan juga lebih memperhatikan penampilannya,
sehingga perempuan akan lebih tertarik dalam hal membeli online untuk mendukung
penampilan tersebut, selain itu perempuan juga termasuk mudah dalam terbawa oleh
ketertarikan gambar, dan model yang baru. Sedangkan laki-laki membeli online tidak
memikirkan hal tersebut,namun lebih ingin membeli produk fashion. Menurut Browne
dan Kaldenberg (1997) juga tidak jauh beda mengemukakan bahwa pembeli perempuan
mengalami lebih besar keterlibatan dalam mode pakaian daripada pembeli laki-laki. hal
ini dilakukan perempuan sebenarnya cenderung untuk menikmati bentuk membeli
sebagai rekreasi yang menjadi aspek pribadi mereka.
Selain itu perempuan juga dikenal lebih teliti dibandingkan laki-laki, mulai dari
performance barang yang akan dibeli, harganya samapai model yang akan dibeli,
perempuan lebih memikirkan hal tersebut. Berbeda dengan laki-laki yang hanya
membeli karena ketertarikan semata. Dalam hal lain laki-laki pun juga kadang lebih
8
mudah tertipu dengan adanya gambar yang ada. Sehingga kadang laki-laki lebih akan
menyesal dengan hasil bahwa barang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan olehnya.
Berdasarkan yang telah diuraikan diatas bahwa laki-laki dan perempuan memiliki faktor
tersendiri dalam motivasi membeli fashion secara online.
HIPOTESIS
Hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada perbedaan signifikan motivasi membeli produk
fashion secara online antara laki-laki dan perempuan.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Menurut
Azwar (2008), pada pendekatan penelitian kuantitatif, data penelitian hanya akan dapat
diinterpretasikan dengan lebih objektif apabila diperoleh lewat suatu proses pengukuran
di samping valid dan reliabel, juga objektif.
B. Variabel Penelitian
Adapun variabel-variabel yang akan dilibatkan dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel terikat (Y) : Motivasi Membeli Produk Fashion Secara Online
b. Variabel bebas (X) : Jenis Kelamin
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Motivasi membeli secara online dalam penelitian ini adalah dorongan untuk
berbelanja fashion secara Online Shop yang akan diukur dengan skala Motivasi
Membeli Secara Online yang disusun berdasarkan indikator motivasi menurut
Kotler dan Amstrong (2008) yaitu dorongan, mengarahkan, dan tujuan.
9
2. Jenis kelamin adalah pembagian jenis seksual yang ditentukan secara biologis
dan anatomis yang dinyatakan dalam jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin
perempuan. Jenis kelamin akan diketahui dari identitas yang tertulis pada skala.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara Purposive Sampling yaitu
teknik penentuan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang
bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif (Sugiyono, 2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah MahasiswaUniversitas Kristen SatyaWacana yang
berkriteria pernah membeli produk fashion secaraonline satu kali (1x). Pada penelitian
ini sampel yang diambil sebanyak 168 responden yang disesuaikan dengan
pertimbangan waktu dan sumber daya yang ada serta telah memenuhi syarat
pengambilan sampel berdasarkan pernyataan Supranto (2001).
E. Alat Ukur Pengumpulan Data
Menurut Azwar (2008) pengumpulan data dilakukan dengan metode skala.
Skala yang digunakan untuk mengukur motivasi membeli ini adalah modifikasi skala
Motivasi Membeli Secara Online yang disusun oleh Saputra A (2007) berdasarkan
indikator motivasi menurut Kotler dan Amstrong (2008) yaitu aspek dorongan,
mengarahkan dan tujuan. Jumlah keseluruhan item adalah 24 item. Skala ini
menggunakan perhitungan SPSS 16.0 for windows dan koefisien sebesar < 0,2 seperti
yang dikemukakan oleh Azwar (2012). Dalam penelitian ini terdapat 11 item yang
gugur, item tersebut adalah item nomor 2, 3,4,6,9,11, 12,13,16,22, dan 24. Jadi aitem
yang baik berjumlah 13 aitem.
10
F. Metode Pengumpulan Data
Penulis menyebar skala sebanyak 168 angket yang ditunjukan pada 84 mahasiswa
laki-laki dan 84 mahasiswa perempuan. Dalam penelitian subjek peneliti menggunakan
teknik Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel penelitian dengan beberapa
pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih
representatif (Sugiyono, 2010). Data yang diperoleh dalam penelitian kemudian akan
diolah menggunakan program komputer SPSS Statistic 16.0 for windows
G. Metode Analisis Data
Untuk menguji hipotesis perbedaan motivasi membeli produk fashion secara online
pada laki-laki dan perempuan di Universitas Kristen Satya Wacana, maka dilakukan uji
perbedaan terhadap normalitas dan homogenitas korelasi. Dan selanjutnya metode
analisis data menggunkan uji t (Independent sample t- test).
HASIL PENELITIAN
A. Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan Alfa Cronbach menunjukan hasil
yang memuaskan dengan hasil perhitungan reliabilitas sebesar 0,717. Berdasarkan
hasil uji yang diperoleh maka alat ukur ini dapat dikatakan alat ukur yang reliabel.
Tabel 1. Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.717 13
11
B. Analisis Item
Hasil yang diperoleh dari dua kali pengujian menggunakan komputer SPSS
Statistic 16.0 for windows menunjukan bahwa ada 11 item yang gugur karena
mempunyai nilai corrected item total< 0,2. Pengujian tersebut mendapatkan hasil
bahwa item yang tersisa adalah 13 item yang dianggap tidak gugur.
C. Statisitif Deskriptif
Kategorisasi digunakan untuk menggolongkan motivasi membeli produk fashion
secara online pada laki-laki dan perempuan. Berdasarkan penggolongan tersebut
didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. KATEGORI SKOR MOTIVASI MEMBELI PRODUK FASHION
SECARA ONLINE PADA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
No Interval Kategori Frekuensi
Perempuan
N
% Mean Frekuensi
Laki-laki
% Mean
1 13 ≤ X < 21,66 Rendah 0 0% 2 0.02%
2 21,66 ≤ X<30,32 Sedang 64 0.76% 27,96 39 0,46%
3 30,32 ≤ X ≤39 Tinggi 20 0,23% 43 0.51% 30,55
Total 84 100% 84 100%
D. Uji Asumsi
Pada hal ini selanjutnya melakukan tahap uji asumsi, yaitu uji normalitas yang
bertujuan mengetahui normal atau tidaknya distribusi data penelitian pada
masing-masing variabel. Data dari variabel penelitian diuji normalitasnya
menggunakan metode Kolmogrov – Smirnov Test dan untuk perhitungannya
dibantu dengan program SPSS Statistic 16.0 for windows. Data dapat dikatakan
berdistribusi normal apabila nilai p>0,05. Pada sample perempuan sebesar 0,387 (
12
p>0,05) dan laki-laki sebesar 0,587(p>0,05)sehingga dapat disimpulkan data
tersebut berdistribusi normal.
Selanjutnya adalah uji homogenitas yang bertujuan untuk melihat apakah sample-
sample dalam penelitian berasal dari populasi yang sama. Data dapat dikatakan
homogen apabila nilai probabilitas p>0,05. Uji homogenitas dengan metode
Levene’s Test. Nilai Levene ditunjukan dengan p value (sig) sebesar 0,193 apabila
>0,05 memiliki arti terdapat kesamaan varians anatar kelompok atau yang berarti
homogen.
E. Uji t
Independent Sample t-Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidakanya
perbedaan rata-rata antara dua kelompok sample yang tidak berhubungan, hasil
perhitungan Uji-t dapat diketahui nilai signifikansinya adalah sebesar 0,02 (p<0,05).
Maka memiliki arti adanya motivasi membeli produk fashion secara online pada laki-
laki dan perempuan di Universitas Kristen Satya Wacana.
Tabel 1.Hasil Uji- t
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
JENISKELAMIN Equal variances assumed
1.711 .193 3.217 166 .002 2.310 .718 .892 3.727
Equal variances not assumed
3.217 160.217 .002 2.310 .718 .892 3.727
13
PEMBAHASAN
Dari hasil yang telah ada diatasmenunjukan bahwa penelitian pada perhitungan
Uji-t sebesar 0.193 menunjukan bahwa signifikansi yang diperoleh sebesar 0,02
(p<0.05). Ini berarti ada perbedaan signifikan motivasi membeli produk fashion secara
online dan laki-laki di Universitas Kristen Satya Wacana memiliki motivasi yang tinggi
dalam hal membeli
Hasil penelitian ini menunjukan laki-laki yang lebih termotivasi dalam membeli
produk fashion secara online karena laki-laki merasa nyaman, mudah, praktis apabila
melakukan proses pembelian secara online. Selain itu juga karena selain mudah mereka
juga tidak menemukan barang yang mereka inginkan ada di kota tersebut, sehingga
mereka saat melihat online merasakan banyak pilihan dan mudah untuk mendapatkan
barang tersebut. Sama dengan yang dikatakan oleh Brown and Kaldenberg (1997) yang
menunjukan bahwa laki-laki lebih banyak membelanjakan uang mereka untuk
berbelanja online, sehingga pendapat ini sejalan dengan hasil dari penelitian diatas.
Selain itu laki-laki lebih termotivasi membeli produk fashion secara online
karena kemungkinan harga yang ada di website tersebut lebih murah daripada harga
toko sehingga dapat menarik pembeli laki-laki untuk mendapatkan barang yang
diinginkan dengan model yang sama namun harga lebih murah. Namun kemungkinan
lain adalah karena laki-laki tidak menyukai interaksi sosial pada pembeli daripada
perempuan, penelitian ini serupa dengan yang diungkapkan Alreck (2002).
Kekuatan dan kelemahan dalam membeli online shop yang banyak ternyata tidak
mengurungkan niat dari pembeli laki-laki dalam melakukan proses pembelian.
Walaupun dirasa sangat mengkhawatirkan apabila membeli produk fahsion secara
online ternyata laki-laki tidak mengkhawatirkan hal tersebut. Selain itu walaupun
14
banyak yang merasa ditipu dengan barang yang tidak sesuai, ternyata tidak
mengurungkan niat pembeli laki-laki untuk membeli produk fashion secara online
karena memang laki-laki lebih memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam hal internet
shopping.
Berdasarkan hasil penelitian diatas diketahui bahwa laki-laki memiliki motivasi
membeli produk fashion secara online yang tinggi dibandingan dengan perempuan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan motivasi membeli produk fashion secara online pada
laki-laki dan perempuan di Universitas Kristen Satya Wacana
2. Dari hasil mean, laki-laki masuk pada kategori tinggi dan perempuan masuk
pada kategori sedang.
SARAN
1. Bagi online shop:
a. Sebelum mengeluarkan produk lebih bisa disesuaikan dengan variabel yang
mempengaruhi motivasi membeli secara online.
2. Bagi penelitian selanjutnyaa
a. Penelitian ini masih memerlukan banayak masukan untuk penelitian
selanjutnya, sehingga diharapkan penelitian selanjutnya dapat memperkuat
fenomena yang terjadi tentang pembelian produk fashion secara online
b. Subjek penelitianpun dapat ditambah lagi sehingga dapat melihat secara lebih
lagi perbedaan yang ada
15
DAFTAR PUSTAKA
Adilang, A. 2014.Persespi, Sikap, Dan Motivasi Hedonis Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Fashion Secara Online. Jurnal EMBA .Vol.2 No.1 Maret
2014.Hal. 561-570
Alreck P, Settle RB. 2002. Gender effects on internet, catalogue and store shopping. J.
Database Mark., 9: 150-162.
Alexander RS. 1947.Some aspects of sex differences in relation tomarketing. J. Mark.,
12: 158-172.
Azwar, S. 2008.Penyusunan skala psikologi.Yogayakarta: PustakaPelajar
Browne, B., Kaldenberg, D. 1997. Conceptualizing self-monitoring: Links to
materialism and product involvement. Journal of Consumer Marketing 14
(1), 31-44.
Campbell, Colin. 1997a. Recreational Shopping as the Context of Desire.In Sosiologisk
Arbok, Vol. 2. Eds. Susann Solli, Arild bomassen, and Per Otnes. Oslo:
Novus, 81-104.
Campbell, Colin. 1997b. Shopping, Pleasure and the Sex War.In The Shopping
Experience. Eds. Pasi Falk and Colin Campbell. London: Sage, 166-176.
Chyan Y, Chia CW. 2006. Gender differences in online shoppers decision-making
styles. E-Business and Telecommunication Networks, 2: 99–106.
Coley, A. 2002. Affective And Cognitive Processes Involved In Impulse Buying. Master
of Science The University of Georgia. Athens Georgia
Davis, F., 1994. Fashion, culture and identity, University of Chicago Press, Chicago.
Engel. J. 1994. Perilaku Konsumen Jilid 1. Jakarta Barat: Binarupa Aksara
Kartajaya, H. 1999. 36 Kasus Pemasaran Asli Indonesia. Rangkaian Strategi, Siasat
dan Taktik Jitu. Jakarta: PT Elek Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Kotler, P & Amstrong, G. 2008. Dasar-dasar Pemasaran: Edisi kesembilan jilid 1.
Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Laohanpengsang , O 2009. Factor ibfluencing internet shopping behaviour: a survey of
consumers in Thailand. journal of fashion marketing and manangement
vol.13 No.4,2009 pp.501-513
Lim, Leonard, and Tweney . 2010. Online Search and Buying Behavior: Malaysian
Experience, Canadian Social Science, vol. 6, No.4, 2010
16
Miller, D, Jackson P, Holbrook B, and Rowlands M. 1998. Shopping, Place and
Identity. London: Routledge.
Pratiwi H D. 2013.Online Shop Sebagai Cara Belanja Dikalangan Mahasiswa UNNES
Skripsi. Semarang. FakultasIlmuSosialUniversitasNegeri Semarang
Samuel, S.N, E. Li dan H. McDonald. 1996. The purchasing behaviour of
Shanghaibuyers of processed food and beverage products: implications for
research on retailmanagement, International Journal of Retail &
Distribution Management Volume24 · Number 4 · pp. 20–28.
Saputra A. 2007.Hubungan Motivasi Membeli dengan Perilaku Membeli Produk Jasa
Asuransi Jiwa. Skripsi. Salatiga.: Fakultas Psikologi UKSW.
Savitrie, D. 2008. Pola Perilaku Pembelian Produk Fashion Pada Konsumen Wanita
(sebuah studi kualitatif pada mahasiswa FE UI dan Pengunjung Butik
N.y.l.a).Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI
Schiffman,L.G & Kanuk, L.L. 2004. Consumer Behavior: Sixth Edition.New Jersey:
Prentice-Hall.Inc
Seock, Y.K And N. Sauls, 2008, Hispanic Consumers’ Shopping Orientation And
Apparel Retail Store Evaluation Criteria, An Analysis Of Age And Gender
Differences, Journal Of Fashion Marketing And Management, Vol. 12 No. 4,
pp.469-486.
Shwu-Ing, W. 2003. The relationship between consumer characteristics and attitude
toward online shopping. Management Intelligence & Planing, 21(1), 37-44.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
& RND. Bandung: Alfabeta
Swaminathan V, Lepowska WE, Rao BP. 1999.Browsers or buyers in cyberspace?An
investigation of factors influencing electronic exchange. J. Comput.
Mediated Commun., 5: 208-221.
Tauber EM. 1972. Why do people shop? J. Mark., 36: 46-49.
Wibisono, L, A 2008.Menata Produk (Disajikan pada pendidikan dan Latihan Profesi
Guru (PLPG) Bidang Keahlian Manajemen Bisnis. Jurnal Ekonomi.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Yang YC, Huang JY. 2010. Gender differences in adolescents online shopping
motivations.African Journal of Business Management Vol. 4(6), pp. 849-
857.
Zhang, Xiaoni, Victor R. Prybutok and David Strutton. 2007. Modeling Influences On
Impulse Purchasing Behaviors During Online Marketing Transaction.
Journal of Marketing Theory and Practice, 15(1), pp: 79-89.