perbedaan pengaruh latihan dengan pendekatan … filejurusan program studi : fkip/jurusan olahraga...

63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN AP-CHAGI PADA ATLET TAEKWONDO DOJANG LAYAR TERKEMBANG KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012 SKRIPSI Oleh : DWI HARTONO NIM. K 5608046 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Upload: trinhdien

Post on 18-May-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

KECEPATAN TENDANGAN AP-CHAGI PADA ATLET TAEKWONDO

DOJANG LAYAR TERKEMBANG KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN 2012

SKRIPSI

Oleh :

DWI HARTONO

NIM. K 5608046

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Dwi Hartono

Nim : K5608046

Jurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN

DENGAN PENDEKATAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG

TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN AP-CHAGI

PADA ATLET TAEKWONDO DOJANG LAYAR TERKEMBANG

KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012” ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Dwi Hartono

Page 3: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP PENINGKATAN

KECEPATAN TENDANGAN AP-CHAGI PADA ATLET TAEKWONDO

DOJANG LAYAR TERKEMBANG KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN 2012

Oleh :

DWI HARTONO

NIM. K 5608046

Skripsi

ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juli 2012

Pembimbing I

Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes

NIP. 19620518 198702 1 001

Pembimbing II

Slamet Widodo, S.Pd, M.Or

NIP. 19711228 200312 1 001

Page 5: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Fadilah Umar, S. Pd., M.Or .......................

Sekretaris : Singgih Hendarto, M. Pd ......................

Anggota I : Drs. Bambang Wijanarko, M. Kes .......................

Anggota II : Slamet Widodo, S. Pd. M. Or ......................

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

an. Dekan

Pembantu Dekan I,

Prof.Dr.rer.nat. Sajidan, M.Si.

NIP. 19660415 199103 1 002

Page 6: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Dwi Hartono. PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN

PENDEKATAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP

PENINGKATAN KECEPATAN TENDANGAN AP-CHAGI PADA ATLET

TAEKWONDO DOJANG LAYAR TERKEMBANG KABUPATEN

KARANGANYAR TAHUN 2012. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : (1) Perbedaan pengaruh latihan

dengan pendekatan langsung dan tidak langsung terhadap peningkatkan kecepatan

tendangan ap-chagi pada atlet taekwondo Dojang Layar Terkembang kabupaten

Karanganyar tahun 2012. (2) Latihan yang lebih baik pengaruhnya antara dengan

pendekatan langsung dan tidak langsung terhadap peningkatkan kecepatan tendangan

ap-chagi pada atlet taekwondo Dojang Layar Terkembang kabupaten Karanganyar

tahun 2012.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian ini

adalah atlet taekwondo Dojang Layar Terkembang kabupaten Karanganyar sebanyak

30 orang. Seluruh populasi menjadi anggota yang diamati sebagai sampel sebagai

penelitian populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes kecepatan

tendangan ap-chagi. Teknik analisis data yang digunakan dengan uji t pada taraf

signifikansi 5%.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: Hasil uji perbedaan tes

awal dan tes akhir pada kelompok 1 (thitung 9,025> ttabel 5% 2,145). Hasil uji perbedaan

tes awal dan tes akhir pada kelompok 2 (thitung 9,279> ttabel 5% 2,145). Hasil uji

perbedaan tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 (thitung 2,694> ttabel 5% 2,145).

Perbedaan persentase peningkatan kelompok 1 (9,552%), kelompok 2 (13,772%)

Penelitian ini menghasilkan simpulan sebagai berikut: (1) Ada perbedaan

pengaruh yang signifikan antara latihan dengan pendekatan langsung dan tidak

langsung pada atlet taekwondo Dojang Layar Terkembang kabupaten Karanganyar

tahun 2012, (thitung 2,694> ttabel 5% 2,145). (2) Latihan dengan pendekatan tidak

langsung lebih baik pengaruhnya dari pada latihan dengan pendekatan langsung pada

atlet taekwondo Dojang Layar Terkembang kabupaten Karanganyar tahun 2012.

Kelompok 1 (kelompok dengan latihan dengan pendekatan langsung) memiliki

persentasi peningkatan 9,552% lebih kecil dari pada kelompok 2 (kelompok dengan

latihan tidak langsung) yaitu sebesar 13,772%.

Page 7: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai dari urusan kerjakanlah dengan sunguh-sungguh urusan lain, dan

hanya kepada Tuhan-mulah hendanknya kamu berharap.

(Qs. Al Insyirah 6-8)

Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan

baginya jalan ke surga.

( HR. Muslim )

Keraguan adalah kegagalan yang mungkin akan membuat kehilangan

kemenangan karena takut menghadapinya.

( William Shakespeare )

Page 8: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

”Bapak dan Ibu”

Terima kasih sebagai tanda bakti dan hormatku.

”Kakak adikku”

Terima kasih yang selalu mendukung.

“Sabeum-sabeumku”

Terima kasih telah memberi semangat dan motifasi

dalam proses penelitianku.

”Senior taekwondo kabupaten karanganyar”

Terima kasih yang telah membantu dalam penelitianku.

”Teman-teman Angkatanku 2008”

”Almamater”

Page 9: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan dengan kesungguhan hati kehadirat

Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga

dapat diselesaikan penulisan skripsi ini. Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak

mengalami hambatan, tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan

tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan

terima kasih kepada yang terhormat :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin

untuk mengadakan penelitian.

3. Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga

dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

4. Drs. Bambang Wijanarko, M. Kes sebagai pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Slamet Widodo, S.Pd, M.Or. sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Sabeum Eko Prastyo selaku pelatih taekwondo Karanganyar yang telah

memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

7. Teman-teman JPOK ”08 Yang telah membantu pelaksanaan penelitian.

8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang

Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat

bermanfaat.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 10: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v

ABSTRAK ........................................................................................................ vi

MOTTO .............................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR . ........................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 5

D. Perumusan Masalah .................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................ 7

A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 7

1. Taekwondo ............................................................................ 7

2. Kecepatan ............................................................................ 12

a. Definisi Kecepatan .......................................................... 12

b. Jenis-jenis Kecepatan ...................................................... 13

Page 11: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

c. Kecepatan Tendangan Ap-Chagi..................................... 15

3. Latihan................................................................................... 17

a. Pengertian latihan ............................................................ 17

b. Prinsip-Prinsip Latihan ................................................... 18

4. Latihan Kecepatan Tendangan........................ ..................... 21

a. Pengertian Latihan Kecepatan Tendangan ........................ 21

b. Kegunaan Kecepatan Tendangan ...................................... 21

5. Latihan Dengan Pendekatan Langsung ................................. 22

a. Pengertian Latihan Langsung......... ................................. 22

b. Pengaruh Latihan Langsung ............................................ 24

c. Analisa Gerak Latihan Langsung ..................................... 25

6. Latihan Dengan Pendekatan Tidak Langsung ...................... 27

a. Latihan Tidak Langsung .................................................. 27

b. Teknik Latihan Tidak Langsung ..................................... 28

c. Pengaruh Latihan Tidak Langsung .................................. 28

B. Kerangka Pemikiran .................................................................... 30

C. Perumusan Hipotesis ................................................................... 31

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 32

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 32

1. Tempat Penelitian.................................................................... 32

2. Waktu Penelitian...................................................................... 32

B. Rancangan Penelitian .................................................................. 32

C. Populasi dan Sampel ................................................................... 34

1. Populasi.................................................................................... 34

2. Sampel..................................................................................... 34

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 34

E. Variabel Penelitian ...................................................................... 35

F. Teknik Analisis Data ................................................................... 35

1. Mencari Reliabilitas................................................................. 35

Page 12: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

2. Uji Prasyarat Analisis............................................................... 36

3. Uji Perbedaan........................................................................... 37

BAB IV. HASIL PENELITIAN ...................................................................... 38

A. Deskripsi Data ............................................................................. 38

B. Mencari Reliabilitas .................................................................... 38

C. Pengujian Persyaratan Analisis ................................................... 39

1. Uji Normalitas.......................................................................... 39

2. Uji Homogenitas...................................................................... 40

D. Hasil Analisis Data ...................................................................... 41

1. Uji Perbedaan Sebelum Diberi Perlakuan............................... . 41

2. Uji Perbedaan Sesudah Diberi Perlakuan................................. 41

E. Pengujian Hipotesis....................................................................... 44

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .......................................... 46

A. Simpulan ..................................................................................... 46

B. Implikasi ...................................................................................... 46

C. Saran ............................................................................................ 47

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 48

LAMPIRAN ........................................................................................................ 50

Page 13: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Deskripsi Data Tes Awal dan Tes Akhir Kecepatan Tendangan

Ap-Chagi Pada Kelompok 1 dan Kelompok ...................................... 37

Tabel 2 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Tes............................................... 38

Tabel 3 Tabel Range Kategori Reliabilitas .................................................... 39

Tabel 4 Rangkuman Hasil Tes Uji Normalitas Data ...................................... 39

Tabel 5 Rangkuman Hasil Tes Uji Homogenitas Data .................................. 40

Tabel 6 Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal Antara Kelompok 1

Dan Kelompok 2 ............................................................................... 41

Tabel 7 Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal Antara Kelompok 1 ... 42

Tabel 8 Rangkuman Uji Perbedaan Hasil Tes Awal dan Akhir pada

Kelompok 2 .................................................................................... 42

Tabel 9 Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir antara Kelompok 1

Dan Kelompok 2 ............................................................................... 42

Tabel 10 Rangkuman Peningkatan Kecrpatan Tendangan Ap-Chagi Dalam

Persen Pada Kelompok 1 Dan Kelompok 2 ...................................... 43

Page 14: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kepalan Tangan ............................................................................. 8

Gambar 2 Pergelangan Kaki ........................................................................... 10

Gambar 3 Tendangan Ap-Chagi ..................................................................... 10

Gambar 4 Tendangan Yeop Chagi .................................................................. 11

Gambar 5 Tendangan Dollyo Chagi ............................................................... 12

Gambar 6 Tendangan Ap-Chagi ..................................................................... 24

Gambar 7 Rancangan Penelitian ..................................................................... 33

Gambar 8 Pembagian Kelompok Dalam Eksperimen .................................... 34

Page 15: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Petunjuk Pelaksanaan Tes Tendangan Ap-Chagi ........................ 50

Lampiran 2 Progam Latihan Short Sprint dan Tendangan Ap-Chagi............. 51

Lampiran 3 Jadwal Treatment ........................................................................ 53

Lampiran 4 Data Hasil Tes Awal Kecepatan Tendangan Ap-Chagi .............. 54

Lampiran 5 Data Hasil Tes Akhir Kecepatan Tendangan Ap-Chagi ............. 55

Lampiran 6 Rekapitulasi Hasil Tes Awal Dan Tes Akhir Kecepatan

Tendangan Ap-Chagi .................................................................. 56

Lampiran 7 Data Peringkat Tes Awal Kecepatan Tendangan Ap-Chagi

Berdasarkan Urutan Rangking .................................................... 57

Lampiran 8 Pemasangan Subyek Penelitian Berdasarkan Hasil Tes Awal

Kecepatan Tendangan Ap-Chagi................................................. 58

Lampiran 9 Rekapitulasi Hasil Tes Awal Dan Tes Akhir Kecepatan

Tendangan Ap-Chagi Pada Kelompok 1 ..................................... 59

Lampiran 10 Rekapitulasi Hasil Tes Awal Dan Tes Akhir Kecepatan

Tendangan Ap-Chagi Pada Kelompok 2 ..................................... 60

Lampiran 11 Menghitung Reliabilita Hasil Tes Awal Kecepatan

Tendangan Ap-Chagi ................................................................. 61

Lampiran 12 Menghitung Reliabilita Hasil Tes Akhir Kecepatan

Tendangan Ap-Chagi ................................................................. 64

Lampiran 13 Uji Normalitas Data Kelompok I ............................................... 67

Lampiran 14 Uji Normalitas Data Kelompok 2 .............................................. 68

Lampiran 15 Uji Homogenitas ......................................................................... 69

Lampiran 16 Uji Perbedaan Hasil Tes Awal Kecepatan Tendangan

Ap-Chagi Pada Kelompok 1 Dan Kelompok 2 .......................... 71

Lampiran 17 Uji Perbedaan Hasil Tes Awal Dan Tes Akhir Kecepatan Tendangan

Ap-Chagi Pada Kelompok 1........................................................ 73

Page 16: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Lampiran 18 Uji Perbedaan Hasil Tes Awal Dan Tes Akhir Kecepatan Tendangan

Ap-Chagi Pada Kelompok 2........................................................ 75

Lampiran 19 Uji Perbedaan Hasil Tes Akhir Kecepatan Tendangan

Ap-Chagi Pada Kelompok 1 Dan Kelompok 2 .......................... 77

Lampiran 20 Menghitung Peningkatan Kecepatan Tendangan Ap-Chagi

Dalam Persen Pada Kelompok 1 Dan Kelompok 2 .................... 79

Lampiran 21 Dokumentasi ............................................................................... 80

Lampiran 22 Surat Permohonan Izin Penyusunan Skripsi ............................... 83

Lampiran 23 Surat Keputusan Dekan FKIP Tentang Izin Penyusunan

Skripsi ......................................................................................... 84

Lampiran 24 Surat Permohonan Izin Observasi ............................................... 85

Lampiran 25 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................... 86

Page 17: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Taekwondo adalah olahraga beladiri modern yang berakar pada beladiri

Korea. Taekwondo mempunyai banyak kelebihan, tidak hanya mengajarkan aspek

fisik semata, seperti keahlian dalam bertarung, melainkan juga sangat menekankan

pengajaran aspek disiplin mental. Dengan demikian, taekwondo akan membentuk

sikap mental yang kuat dan etika yang baik bagi orang yang secara bersungguh-

sungguh mempelajarinya dengan benar. Taekwondo mengandung aspek filosofi yang

mendalam sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa, dan raga kita

secara menyeluruh akan ditumbuhkan dan dikembangkan.

Beladiri taekwondo merupakan jenis olahraga yang cukup populer di

kalangan masyarakat Indonesia, maka dari itu sangat menarik untuk dikembangkan di

kalangan masyarakat umum. Namun untuk menjadi seorang atlet yang baik harus

menguasai teknik dasar tendangan ap-chagi pada beladiri taekwondo. Karena

semakin baik seorang atlet, maka penguasaan teknik dasar tendangan ap-chagi pada

beladiri taekwondo juga harus lebih baik.

Taekwondo merupakan cabang olahraga pertandingan yang cukup keras, tapi

cukup aman untuk dipertandingkan, karena semua atlet wajib memakai pelindung.

Maka dari itu seorang atlet harus dituntut mempunyai kondisi fisik yang baik, selain

kondisi fisik seorang atlet juga harus mempunyai kepribadian yang baik. Taekwondo

bertujuan untuk membentuk disiplin mental yang baik, dan membentuk fisik yang

prima, serta keahlian dalam bertarung.

Tendangan ap-chagi dalam beladiri taekwondo, merupakan salah satu

tendangan yang paling mendasar. Tendangan ap-chagi mengandalkan sentakan lutut

ke arah depan dengan menggunakan bantalan telapak kaki bagian depan (apchuk).

Tendangan diarahkan ke tengah, yaitu ulu hati atau perut, maupun ke sasaran atas

(dagu lawan). Tendangan ap-chagi dapat dilakukan pula untuk menyerang kemaluan

Page 18: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

dengan ujung jari-jari kaki atau punggung kaki. Fariasi tendangan ini dapat dilakukan

dengan berbagai posisi (sikap kuda-kuda), dan dapat dilakukan dengan kaki depan

atau kaki belakang, maupun sambil meloncat.

Setiap kejuaraan yang ada dalam beladiri taekwondo kecepatan tendangan

ap-chagi sangat menunjang kemenangan setiap atlet. Sehingga setiap atlet harus bisa

menguasai tendangan ap-chagi jika sudah bisa menguasai maka tendangannya akan

menjadi cepat. Kecepatan tendangan ap-chagi akan menjadi penentu kemenengan

ketika dalam pertandingan. Karena dengan tendangan yang cepat dan tepat pada

sasaran maka sangatlah mudah untuk mendapatkan nilai dalam pertandingan.

Hasil dari pengamatan setiap kejuaraan yang diikuti ternyata tendangan ap-

chagi belum begitu dikuasai atau bertolak belakang pada atlet-atlet taekwondo yang

ada di Dojang Layar Terkembang kabupaten Karanganyar tahun 2012. Di karenakan

dalam setiap pertandingan atau kejuaraan yang di ikuti oleh atlet yang selalu

mendapatkan juara hanya atlet itu-itu saja. Setelah diamati ternyata atlet yang lainnya

masih kurang dalam penguasaan tendangan ap-chagi, sehingga sangat mempengaruhi

pada kecepatan tendangan ap-chagi.

Melihat dari hasil setiap kejuaraan maka perlu dilakukan pendakatan latihan

yang tepat. Untuk itu pelatih harus cermat dalam menentukan atau menerapkan

program latihan yang tepat. Dengan demikian akan memperoleh hasil yang maksimal.

Latihan yang digunakan dalam meningkatkan kecepatan tendangan ap-chagi

diantaranya latihan dengan menggunakan pendekatan langsung dan latihan dengan

pendekatan tidak langsung. Latihan dengan pendekatan langsung pada umumnya

latihan yang dilakukan dengan langsung menendang sasaran. Sedangkan latihan tidak

langsung disini dilakukan dengan melakukan gerakan short sprint. Kedua Latihan ini

perlu mendapat prioritas utama dalam setiap sesi latihan. Karena dengan

memprioritaskan kedua latihan ini dan dilakukan secara sistimatis dan kontinyu maka

kecepatan tendangan ap-chagi akan didapat setiap atlet yang melakukannya.

Selama ini belum pernah dilakukan latihan untuk meningkatkan kecepatan

tendangan ap-chagi khususnya latihan tidak langsung. Sehingga banyak atlet yang

Page 19: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

merasa bosan dalam melakukan gerakan latihan tendangan ap-chahi. Maka dari itu

peneliti mencoba memberikan latihan dengan pendekatan tidak langsung dengan

menggunakan latihan gerak dalam atletik yaitu dengan melakukan latihan short

sprint. Karena latihan dengan pendekatan tidak langsung dengan short sprint ini

dalam pelaksanaannya hampir sama dalam pelaksaan tendangan ap-chagi yaitu sama-

sama menggunakan awalan. Karena awalan berlari yang digunakan sangat

berpengaruh terhadap ayunan kaki yang semakin cepat, sehingga dapat memberikan

sumbangan pada lecutan kaki saat melakukan tendangan ap-chagi. Maka dapat

disimpulkan dengan melakukan latihan tidak langsung dengan melakukan gerakan

short sprint yang gerakannya hampir sama dengan melakukan tendangan ap-chagi

akan meningkatkan kecepatan tendangan ap-chagi.

Latihan dengan pendekatan langsung dilakukan dengan menendang

tendangan ap-chagi. Latihan ini merupakan komponen yang paling mendasar dalam

beladiri taekwondo, sehingga tendangan ap-chagi merupakan faktor penentu di dalam

cabang olahraga beladiri khususnya beladiri taekwondo. Latihan dengan pendekatan

langsung disini dilakukan dengan menendang sasaran atau tarjet secara berulang-

ulang untuk meningkatkan kecepatan tendangan. Karena Latihan dengan pendekatan

langsung menendang sasaran akan menghasilkan gerak reflek sehingga gerakan kaki

akan bergerak cepat dan mengahasilkan tendangan yang cepat. Latihan langsung

sudah sering dilakukan oleh semua atlet, sehingga banyak atlet yang kurang

bersamangat dalam melakukannya. Latihan dengan pendekatan langsung ini hanya

berfokus pada pengulangan tendangan saja sehingga kurang berfariasi. Maka dari itu

pelatih harus pandai-pandai dalam memberikan latihan untuk meningkatkan

kecepatan tendangan ap-chagi agar atlet tidak mudah jenuh atau bosan dalam

melakukan latihan dengan pendekatan langsung.

Page 20: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Kecepatan tendangan ap-chagi sangatlah penting dalam beladiri taekwondo.

Maka gerakan lecutan kaki dan kekuatan otot tungkai perlu dilatih dengan baik.

Sehingga sangat perlu dalam pemberian latihan diberikan secara tepat. Latihan yang

diberikan diantaranya latihan dengan pendekatan langsung dan tidak langsung. Kedua

latihan ini berfokus pada lecutan kaki dan kekuatan otot tungkai sehingga latihan ini

akan menghasilkan tendangan yang lebih cepat. Kecepatan tendangan sangatlah

penting dalam olahraga beladiri khususnya taekwondo. Karena dalam setiap

pertandingan gerakan tendangan yang cepat akan mempermudah seorang atlet dalam

mendapatkan nilai.

Latihan dengan pendekatan langsung dan tidak langsung masing-masing

memiliki kelebihan dan kekurangan. Kedua latihan tersebut memiliki tingkat

keefektifan dan pengaruh yang berbeda dalam meningkatkan kecepatan tendangan

ap-chagi. Demikian juga, jika kedua latihan tersebut diterapkan pada atlet taekwondo

Dojang Layar Terkembang kabupaten Karanganyar. Untuk mengetahui keefektifan

latihan tersebut maka perlu dilakukan penelitian. Oleh karena itu maka penelitian ini

bermaksud untuk mengkaji “Perberdaan Pengaruh Latihan Dengan Pendekatan

Langsung Dan Tidak Langsung Terhadap Peningkatan Kecepatan Tendangan Ap-

Chagi Pada Atlet Taekwondo Dojang Layar Terkembang Kabupaten Karanganyar

Tahun 2012”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukankan diatas, maka dapat

diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Banyak kendala yang dihadapi pelatih: sedikitnya jam latihan, program

latihan yang tidak terprogram, terbatasnya sarana dan prasaran.

2. Masih kurangnya kecepatan ap-chagi pada atlet taekwondo Dojang Layar

Terkembang kabupaten Karanganyar tahun 2012.

Page 21: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

3. Latihan untuk meningkatkan kecepatan ap-chagi pada atlet taekwondo

Dojang Layar Terkembang kabupaten Karanganyar belum menunjukkan

hasil yang maksimal dan masih perlu latihan yang terprogram.

4. Latihan dengan pendekatan langsung dan tidak langsung sebagai latihan

pilihan unutk meningkatkan kecepatan tendangan ap-chagi pada atlet

taekwondo Dojang Layar Terkembang kabupaten Karanganyar tahun 2012.

5. Belum ada evaluasi terhadap peningkatan kecepatan tendangan ap-chagi

pada atlet taekwondo Dojang Layar Terkembang kabupaten Karanganyar

tahun 2012.

C. Pembatasan Masalah

Dari berbagai permasalahan yang muncul maka perlu adanya pembatasan

masalah agar di dalam pembahasannya tidak menyimpang dari tujuan penelitian.

Adapun batasan-batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh latihan dengan pendekatan langsung dan tidak langsung terhadap

peningkatan kecepatan tendangan ap-chagi pada atlet taekwondo Dojang

Layar Terkembang kabupaten Karanganyar tahun 2012.

2. Peningkatan kecepatan tendangan ap-chagi pada atlet taekwondo Dojang

Layar Terkembang kabupaten Karanganyar tahun 2012.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Adakah perbedaan pengaruh latihan dengan pendekatan langsung dan tidak

langsung terhadap peningkatkan kecepatan tendangan ap-chagi pada atlet

taekwondo Dojang Layar Terkembang kabupaten Karanganyar tahun

2012?

Page 22: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2. Manakah yang lebih baik pengaruhnya antara latihan dengan pendekatan

langsung dan tidak langsung pada peningkatkan kecepatan tendangan ap-

chagi pada atlet taekwondo Dojang Layar Terkembang kabupaten

Karanganyar tahun 2012?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, dan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui:

1. Perbedaan pengaruh latihan dengan pendekatan langsung dan tidak

langsung terhadap peningkatkan kecepatan tendangan ap-chagi pada atlet

taekwondo Dojang Layar Terkembang kabupaten Karanganyar tahun 2012.

2. Latihan yang lebih baik pengaruhnya antara dengan pendekatan langsung

dan tidak langsung terhadap peningkatkan kecepatan tendangan ap-chagi

pada atlet taekwondo Dojang Layar Terkembang kabupaten Karanganyar

tahun 2012.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat digunakan sebagai pedoman pelatih di Dojang Layar Terkembang

kabupaten Karanganyar, khususnya untuk meningkatkan kecepatan

tendangan ap-chagi.

2. Dapat dijadikan sebagai masukan dalam memilih bentuk latihan yang tepat

untuk meningkatkan kecepatan tendangan ap-chagi pada atlet taekwondo

Dojang Layar Terkembang kabupaten Karanganyar tahun 2012.

3. Penelitian ini dijadikan sebagai bahan acuan untuk kegiatan penelitian

selanjutnya dengan ruang lingkup yang lebih luas.

Page 23: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Taekwondo

Taekwondo yang terdiri dari 3 kata: tae berarti kaki, kwon berarti tangan, do

yang berarti seni. Suryadi (2002 : xv) Maka jika diartikan secara sederhana,

taekwondo berarti seni atau cara mendisiplinkan diri/seni beladiri yang menggunakan

teknik kaki dan tangan kosong. Menurut Suryadi (2002 : 1) menyebutkan: “sebutan

taekwondo sendiri baru di kenal sejak tahun 1954, yang merupakan modifikasi dan

perumpamaan berbagai beladiri tradisional Korea”. Pola gerakan taekwondo sangat

indah dan sistimatis. Selain itu taekwondo tidak sekedar mengajarkan kemampuan

bertarung, tapi juga mengajarkan cara untuk mendisiplinkan diri.

Taekwondo mempunyai banyak kelebihan, tidak hanya mengajarkan aspek

fisik semata, seperti keahlian dalam bertarung, melainkan juga sangat menekankan

pengajaran aspek disiplin mental. Dengan demikian taekwondo akan membentuk

sikap mental yang kuat dan etika yang baik bagi orang yang secara bersungguh-

sungguh mempelajarinya dengan benar. Menurut Suryadi (2002 : xv) “taekwondo

mengandung aspek filosofi yang mendalam sehingga dengan mempelajari taekwondo

pikiran, jiwa, dan raga kita secara menyeluruh akan ditumbuhkan dan

dikembangkan”.

Tujuan dari taekwondo tidak hanya mempelajari ketrampilan beladiri saja,

namun harus diikuti oleh aspek fisik, mental, dan spiritualnya. Seseorang yang

berlatih atau mempelajari taekwondo akan menunjukkan kondisi fisik yang baik,

mental yang kuat, dan semangat yang tinggi dalam sikap dan tindakkannya sehari-

hari. Oleh karena itu taekwondo dapat dipelajari siapa saja tanpa tergantung jenis

7

Page 24: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

kelamin, umur, dan status sosial. Menurut Suryadi (2002 : 11) “pada dasarnya teknik

serangan dan pertahanan dalam seni beladiri taekwondo hampir seluruhnya memakai

bagian-bagian dari tangan dan kaki, namun perlu diingat bahwa arus tenaga yang

dihasilkan berasal dari badan, terutama perputaran pinggang ditambah dengan

sentakan dari lipatan siku atau lutut”.

Teknik yang boleh digunakan dalam beladiri taekwondo:

a. Teknik Tangan

Menurut Suryadi (2002 : 22) “teknik tangan yang digunakan dalam

beladiri taekwondo adalah berupa kepalan dengan perkenaan pada bagian depan

kepalan, kedua bonggol, pangkal ruas jari telunjuk dan jari tengah”. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar.

Gambar 1 Kepalan Tangan

(Suryadi, 2002:12)

b. Teknik Kaki

Teknik tendangan sangat dominan dalam seni beladiri taekwondo bahkan

harus diakui bahwa taekwondo sangat dikenal karena kelebihannya dalam teknik

tendangan. Dalam competition rules and interpretation (2011 : 16) disebutkan

“semua teknik serangan menggunakan kaki adalah diperbolehkan selama

menggunakan bagian kaki di bawah tulang mata kaki. Penggunaan bagian kaki

diatas itu (misal: tulang kering, lutut, dll) tidak diperbolehkan”

Teknik tendangan menjadi sangat penting karena kekuatannnya yang jauh

lebih besar dari pada tangan, walaupun teknik tendangan secara umum lebih sukar

Page 25: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

dilakukan ketimbang teknik tangan. Namun dengan latihan-latihan yang benar,

baik, dan terarah, teknik tendangan akan menjadi senjata dahsyat untuk

melumpuhkan lawan.

Sesuai yang disebutkan oleh Suryadi ( 2002 : 15) “Bal/Kaki di bagian

bawah mata kaki, merupakan senjata yang sangat penting dan khas dari

seni bela diri taekwondo. Walaupun tak setangkas tangan, kaki mempunyai

kelebihan dalam hal jangkauan jarak dan kekuatan yang lebih besar. Kaki

yang terlatih dengan baik akan menjadi senjata yang sangat andal bagi

seorang taekwondoin”

Teknik tendangan yang baik agar dapat meningkat diperlukan kecepatan,

kekuatan, dan terutama keseimbangan yang prima. Selain itu, diperlukan juga

penguasaan jarak dan timing yang tepat agar tendangan tersebut menjadi efektif

dan efisien. Teknik tendangan dasar yang terpenting adalah ap-chagi, yeop chagi,

dollyo chagi. Beberapa pedoman penting dalam melakukan teknik tendangan

menurut Suryadi (2002 : 32) adalah sebagai berikut:

1. Maksimalkan kekuatan tendangan dengan kekuatan dan kelenturan

lecutan lutut.

2. Jaga konsentrasi dan pandangan pada sasaran serta aturlah jarak dan.

timing.

3. Setelah melakukan tendangan, kaki harus secepatnya ditarik dan

kembali siap untuk melakukan tendangan atau gerakan selanjutnya.

4. Aturlah keseimbangan sebaik-baiknya, karena untuk melakukan

tendangan yang cepat butuh keseimbangan yang baik dan untuk

menjaga keseimbangan yang baik butuh kecepatan tendangan.

5. Koordinasikan seluruh gerak tubuh terutama dengan putaran pinggang,

agar menghasilkan tenaga yang maksimal.

Teknik kaki yang dapat digunakan untuk menyerang adalah berupa chagi

(tendangan) menggunakan bagian dibawah tulang mata kaki menurut Suryadi

(2002 : 15) menyebutkan bagian bal (bawah mata kaki) yang dipakai untuk

menyerang adalah bagian:

1. Apchuk (ujung bantalan kaki)

2. Dwichuk (tumit bagian dasar)

3. Dwikkumchi (tumit bagian belakang)

4. Balnal (pisau kaki)

Page 26: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

5. Baldeung (pungung telapak kaki)

6. Balnal Deung (pisau kaki bagian belakang)

7. Balbadak (telapak kaki bagian dalam keseluruhan)

8. Balkkeut (ujung jari kaki).

Sering digunakan untuk melakukan tendangan kea rah kemaluan (nangsim

chagi).

Gambar 2 Pergelangan Kaki

(Suryadi, 2002:15)

Menurut Suryadi (2002 : 33) ”banyak sekali variasi tendangan dari

bentuk atau tipe teknik tendangan di dalam taekwondo”. Pada cabang olahraga

taekwondo, teknik tendangan dasar yang terpenting adalah:

1) Ap-chagi (Tendangan Depan)

Tendangan ini mengandalkan sentakan lutut ke arah depan dengan

menggunakan bantalan telapak kaki bagian depan (apchuk). Tendangan

diarahkan ke tengah, yaitu ulu hati atau perut, maupun ke sasaran atas (dagu

lawan). Tendangan ini dapat dilakukan pula untuk menyerang kemaluan

dengan ujung jari-jari kaki atau punggung kaki. Variasi tendangan ini dapat

dilakukan dengan berbagai posisi (sikap kuda-kuda), dan dapat dilakukan

dengan kaki depan atau kaki belakang, maupun sambil meloncat.

Gambar 3 Tendangan Ap-Chagi

Page 27: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

(http://library.thinkquest.org/16082/techniques/kick.html)

2) Yeop Chagi

Tendangan samping yang memerlukan kontraksi badan saat

memindahkan tenaga ke sasaran, sehingga diperoleh tenaga hentak atau

dorongan yang maksimal. Tendangan ini menggunakan pisau kaki (balnal)

ataupun tumit (dwichuk). Tendangan ini dapat dilakukan dengan meluncur (i

dan yeop chagi), dan melompat (twieo yeop chagi).

Gambar 4 Tendangan Yeop Chagi

(http://library.thinkquest.org/16082/techniques/kick.html)

3) Dollyo Chagi

Tendangan ini merupakan tendangan yang paling sering digunakan

oleh para atlet ketika sedang bertanding. Kemudahan melakukan gerakan,

power yang dihasilkan, serta kecepatan dari tendangan ini merupakan alasan

mengapa sering digunakan. Suryadi menyebutkan (2002 : 34) “power

tendangan ini dihasilkan selain dari lacutan lutut juga sangat didukung oleh

putaran pinggang yang sebenarnya murupakan penyaluran tenaga dari masa

badan”.

Ketika melakukan teknik tendangan ini dibutuhkan tingkat

fleksibilitas sendi panggul yang cukup tinggi, dikarenakan putaran pinggang

menentukan seberapa besar kekuatan tendangan yang dihasilkan. Pada saat

melakukan teknik tendangan dollyo chagi jika persendian pada tungkai

terutama sendi panggul bisa dimanfaatkan penuh, maka tingkat kebebasan

geraknya akan sangat besar dan tendangannya akan lebih mudah dilakukan.

Page 28: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Teknik tendangan dollyo chagi menghasilkan power yang cukup

besar jika dilakukan dengan teknik menendangan yang benar. Pada saat

melakukan tendangan dollyo chagi, posisi tungkai yang akan menendang

memiliki tumpuan yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan tendangan.

Dengan tumpuan yang kuat maka akan menghasilkan power yang besar.

Tendangan dollyo chagi ketika dilakukan, taekwondoin harus dapat

memanfaatkan putaran pinggang sehingga tenaga yang dihasilkan bisa lebih

besar. Menurut Suryadi (2002 : 33) “koordinasikan seluruh gerak tubuh

terutama dengan pinggang, agar menghasilkan tenaga yang maksimal”.

Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah.

Gambar 5 Tendangan Dollyo Chagi

(http://library.thinkquest.org/16082/techniques/kick.html)

2. Kecepatan

a. Definisi Kecepatan

Dalam berbagai cabang olahraga, kecepatan merupakan komponen fisik

yang esensial. Kecepatan menjadi faktor penentu dalam cabang olahraga seperti

nomor-nomor sprint, tinju, anggar, dan olahraga beladiri. Dalam taekwondo

kecepatan juga merupakan sesuatu yang sangat dominan, karena semakin cepat

kita menendang maka atlet akan mudah dalam mendapatkan poin atau nilai

terhadap lawan. Semakin atlet mempunyai kecepatan menendang maka lawan akan

sulit menghindar dan kemenangan akan didapat.

Menurut Sudjarwo (1995:28) “kecepatan adalah kemampuan dari reaksi

otot yang ditandai dengan perubahan antara kontraksi dan relaksasi untuk menuju

Page 29: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

frekwensi maksimal”. Sedangkan menurut Suharno HP (1993:47) ”kecepatan

adalah kemampuan atlet untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara

berturut-turut dalam sesingkat-singkatnya”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat dirumuskan kecepatan adalah

kemampuan atlet untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-

turut dalam waktu sesingkat-singkatnya yang meliputi gerakan kontraksi dan

relaksasi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, atau kemampuan atlet untuk

menempuh suatu jarak tertentu dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kecepatan

bukan berarti menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, akan tetapi dapat pula

terbatas pada menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu sesingkat-

singkatnya.

b. Jenis-Jenis Kecepatan

Kecepatan merupakan komponen utama pada kebanyakan cabang olahraga,

walaupun kebutuhan alami dan fungsinya berbeda. Menurut Sudjarwo (1995:28)

membedakan tiga jenis kecepatan antara lain adalah:

1) Sprinting Speed:

Adalah kemampuan untuk bergerak kedepan dengan kekuatan

dan kecepatan maksimal. Sprinting Speed yang baik akan dihasilkan

oleh banyaknya frekuensi gerakan kaki serta panjangnya langkah.

Menurut Suharno HP (1993:48) faktor yang menunjang sprinting Speed

adalah:

a) Tergantung pada kekuatan otot yang bekerja.

b) Panjang tungkai atas.

c) Frekuensi gerak.

d) Teknik lari yang sempurna.

2) Reaction Of Speed:

Kecepatan mengadakan reaksi terhadap suatu rangsangan.

Rangsangan tersebut dapat berupa bola, lawan atau keadaan sekitarnya.

Faktor yang menentukan baik tidaknya reaction of speed adalah:

a) Posisi serta sikap badan.

b) Ketajaman panca indra.

c) Ketangkasan serta kemampuan terbaik.

d) Kemampuan penggunaan speed of movement.

Menurut Suharno HP (1993:48) faktor yang menunjang reaction

of speed adalah:

Page 30: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

a) Tergantung pada iritabilatas susunan saraf.

b) Daya orientasi situasi yang dihadapi atlet.

c) Ketajaman panca indra dalam menerima rangsangan.

d) Kecepatan gerak dan daya ledak atlet.

Reaction of speed digunakan hampir semua cabang olahraga.

3) Speed of movement:

Adalah kemampuan kecepatan kontraksi otot secara maksimal

oleh otot atau segerombolan otot dalam suatu gerakan yang terputus.

Gerakan tersebut merupakan gerakan yang mendadak, meledak dalam

suatu gerakan (eksplosif).

Menurut Harsono (1988:217) “movement speed adalah waktu

pemberian rangsangan (stimulus) dengan gerak pertama”. Menurut

Suharno H.P. (1993:48) faktor yang menunjang speed of movement

adalah:

a) Tergantung pada kekuatan otot.

b) Baik tidaknya power (daya ledak).

c) Daya koordinasi gerakan-gerakan.

d) Kelincahan dan keseimbangan.

e) Penguasaan teknik gerak yang sempurna.

Menurut Sudjarwo (1995:29). “Ciri-ciri umum latihan kecepatan

antara lain:

1) Harus ada bentuk latihan cyclic dan acyclic.

2) Selalu mengejar waktu yang paling pendek.

3) Pengukuran waktu mulai dari perangsangan (stimulus) dan jawaban

(respon) dari pelatih.

4) Metode yang biasa digunakan adalah interval running, interval

training metode pertandingan (competation method) dan metode

bermain kecepatan (speed play).

Selain memperhatikan ciri-ciri umum latihan kecepatan harus

diperhatikan juga tentang beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan.

Seperti halnya yang dikemukan oleh Bompa (1983) yang dikutip dalam buku

Harsono (1988:218) tentang 6 faktor yang mempengaruhi suatu kecepatan

antara lain:

a) Keturunan (heredity) dan natural talent.

b) Waktu reaksi.

c) Kemampuan untuk mengatasi tahanan (resistence) eksternal seperti

peralatan, lingkungan, (air, salju, angin, dan sebagainya), dan lawan.

d) Teknik, misal gerakan lengan, tungkai, sikap tubuh pada waktu lari dan

sebagainya.

Page 31: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

e) Konsentrasi dan semangat.

f) Elastisitas otot, terutama otot-otot dipergelangan kaki dan pinggul.

Bahwa kecepatan memang dipengaruhi oleh beberapa faktor selain dari

Bompa (1983) diatas juga dikutip oleh Sudjarwo (1995:29) dimana faktor-

faktor yang menentukan baik atau tidaknya kecepatan (speed) seorang atlet

dapat dilihat:

a) Macam fibril otot (pembawaan)

(1) Apabila banyak fibril otot yang berwarna putih berarti baik untuk

kecepatan.

(2) Fibril otot yang berwarna merah kurang baik untuk kecepatan tetapi

lebih untuk endurance (daya tahan).

Keduanya hanya seorang ahli yang dapat menentukannya.

b) Pengaturan sistem yang baik berarti koordinasi yang baik untuk

menghasilkan kecepatan.

c) Kekuatan otot, merupakan faktor yang menentukan kecepatan.

d) Elastisitet otot, semakin baik akan menyebabkan kontraksi otot yang

baik berarti kecepatan yang baik pula.

e) Sifat rilex dari otot baik pengaruhnya terhadap kecepatan maupun

penguasaan teknik. Otot yang rilex tidak dapat lelah berarti efektif dan

ekonomis.

Berdasarkan pada beberapa pengertian tentang kecepatan

yang disampaikan oleh para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

kecepatan merupakan suatu kemampuan tubuh untuk dapat menggerakan semua

sistem dalam melawan beban atau hambatan pada jarak tertentu dalam waktu

yang relatif cepat atau singkat.

c. Kecepatan Tendangan Ap-Chagi

Kecepatan bukan berarti hanya mengerakkan seluruh tubuh dengan cepat,

akan tetapi dapat pula hanya pada anggota-anggota tubuh dalam waktu yang

sesingkat-singkatnya. Harsono (1988:216) mengemukakan, bahwa kecepatan

adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan secara berturut-turut dalam

waktu yang sesingkat-singkatnya.

Olahraga beladiri taekwondo teknik tendangan ditentukan oleh gerakan

paha/ kaki yang dilakukan secara cepat. Kecepatan tendangan ap-chagi pada

Page 32: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

taekwondo ditentukan singkat tidaknya saat melakukan tendangan dalam

menempuh sasaran. Menurut Harsono (1988:31) menyatakan kecepatan ialah

kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Kecepatan tendangan ap-chagi sangat penting dalam beladiri taekwondo,

karena seorang taekwondoin harus memiliki kecepatan yang tinggi agar pada saat

aba-aba mulai terdengar, dengan sesingkat itu pula ia melepaskan

tendangan/serangan kesasaran yang telah ditentukan. Kecepatan menunjukkan

waktu diantara saat seseorang diberi rangsangan dan reaksi otot atau gerakan

permulaan dilakukan. Menurut Nossek (1981:87) meyatakan bahwa kecepatan

adalah merupakan kualitas kondisional yang membawakan seseorang olahragawan

untuk bereaksi secara cepat bila dirangsang dan untuk menampilkan/melakukan

gerakan secepat mungkin.

Gerakan-gerakan kecepatan dilakukan melawan perlawanan yang berbeda-

beda dengan efek bahwa pengaruh kekuatan juga menjadi faktor yang kuat. Karena

gerakan-gerakan kecepatan dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin,

kecepatan secara langsung bergantung pada waktu yang ada dan pengaruh

kekuatan kecepatan tendangan ap-chagi ditentukan oleh singkat tidaknya otot paha

dan kaki dalam mencapai sasaran. Jadi dapat disimpulkan, bahwa kecepatan

sangatlah mendukung atau menopang dengan rangkaian gerakan-gerakan yang

lebih luas dalam beladiri taekwondo.

Teknik tendangan menjadi sangat penting karena kekuatannya yang jauh

lebih besar dari pada tangan. Walaupun teknik tendangan secara umum lebih sukar

dibanding dengan teknik pukulan. Namun dengan latihan-latihan yang benar, baik,

dan terarah teknik tendangan akan menjadi senjata yang dahsyat untuk

melumpuhkan lawan.

Menurut Suryadi (2002:32) “untuk melakukan tendangan diperlukan

kecepatan, kekuatan dan yang lebih utama keseimbangan yang prima, selain itu

diperlukan juga penguasaan jarak, dan timing yang tepat agar tendangan tersebut

menjadi efektif”.

Page 33: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

3. Latihan

a. Pengertian Latihan

Dalam usaha meningkatkan prestasi yang berhubungan dengan manusia

dan kegiatan fisiknya, diperlukan ilmu-ilmu penunjang, seperti fisiologi latihan,

boimekanika olahraga, pendidikan olahraga, psikologi olahraga, sosiologi

olahraga, dan kesehatan olahraga. Sedangkan teori latihan membahas tentang hal-

hal yang berhubungan dengan latihan antara lain, tujuan, jenis latihan, isi latihan,

metode latihan, perencanaan latihan, prinsip-prinsip latihan, bentuk pengaturan,

dan evaluasi serta teori-teori pertandingan.

Pengertian latihan ternyata sangat komplek. Menurut Sudjarwo (1995 : 13)

”latihan olahraga adalah suatu proses penyempurnaan peraturan olahraga secara

ilmiah, penerapan pendidikan dan prinsip-prinsip. Proses yang dimaksud adalah

adanya sistematikadan perencanaan, peningkatan kesiapan untuk pembentukan,

dan kemampuan penampilan atlet”.

Menurut Sudjarwo (1995 : 13) “tujuan pokok dari latihan adalah prestasi

maksimal disamping kesehatan dan kesegaran jasmani bagi atlet”. Sesuai dengan

tujuannya maka urutan penekanan latihan adalah sebagai berikut:

1) Pembentukan kondisi fisik (Psycal Build Up)

Unsur yang di bentuk dan dikembangkan meliputi kekuatan,

kecepatan, daya tahan, kelincahan, kelentukan, ketepatan, keseimbangan, dan

koordinasi.

2) Pembentukan teknik (Technical Build Up)

Pembentukan teknik harus dimulai dari teknik dasar ke teknik tinggi

yang akhirnya harus menuju otomatisasi gerakan.

3) Pembentukan taktik (Tactical Build Up)

Pembentukan taktik meliputi pertahanan maupun penyerangan,

termasuk didalamnya menyusun strategi, sistem, pola dan tipe.

Page 34: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

4) Pembentukan kematangan mental (Mental Build Up)

Pembentukan mental dalam bertanding dengan unsur psikologi sesuai

cabang olahraga yang diikuti.

5) Pembentukan kematangan juara

Dengan bekal fisik, teknik, taktik yang didukung mental bertanding

merupakan keselarasan yang matang antara tindakan dan proses mental

bertanding. Jadi yang dimaksud dengan latihan adalah suatu proses sistematis

yang dilakukan secara berulang-ulang secara ajeg atau kontinyu dengan selalu

memberikan peningkatan beban latihan.

b. Prinsip-prinsip Latihan

Pelaksanaan latihan harus berpedoman pada prinsip-prinsip latihan yang

benar. Dengan penerapan prinsip-prinsip latihan yang benar diharapkan prestasi

seorang atlet dapat meningkat. Kementrian Negara dan Olahraga Republik

Indonesia (Menpora, 2007:9-14) “penyusunan dan pelaksanaan program latihan

hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: “partisipasi aktif,

perkembangan multilateral, individual, overload, spesifikasi, kembali asal,

variasi”.

Prinsip-prinsip latihan yang harus diperhatikan dalam melakukan latihan

diuraikan sebagai berikut:

1) Partisipasi aktif

Kementrian Negara dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora,

2007:9) ”pencapaian prestasi merupakan perpaduan usaha atlet itu sendiri dan

kerja keras pelatih, sehingga keduanya yang tanggungjawab terhadap

pelaksanaan program latihan untuk menghasilkan prestasi yang tinggi”. Maka

dapat dikatakan bahwa Seorang pelatih mempunyai beban berat yang harus

dijalankan yaitu mendidik atlet agar memiliki sikap bertanggungjawab, disiplin,

dan mandiri.

Page 35: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

2) Perkembangan Multilateral

Kementrian Negara dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora,

2007:10) ”prestasi yang tangguh perlu disiapkan melalui peletakan dasar

bangunan prestasi yang dilaksanakan pada dasar yakni perkembangan

multilateral”. Tahap perkembangan multilateral diletakkan pada awal program

pembinaan sebelum memasuki tahap spesialisasi, yakni anak usia 6-15 tahun,

bertujuan: mengembangkan dan mengoreksi gerak dasar. Aktifitas latihan yang

berupa semua jenis olahraga yang mengandung gerakan jalan, lari, lompat,

memanjat, merangkak, melempar, menangkap.

3) Individual

Setiap atlet memiliki potensi yang berbeda-beda dan berkarakter unik,

setiap latihan menimbulkan respon yang berbeda pula. Kementrian Negara dan

Olahraga Republik Indonesia (Menpora, 2007:10) ”pelatih perlu

mempertimbangkan perbedaan individual berupa faktor: keturunan, umur

perkembangan, umur latihan”.

4) Overload

Kementrian Negara dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora,

2007:11) “untuk meningkatkan kemampuan atlet perlu latihan dengan beban

lebih (overload), yakni beban yang cukup menantang”. Prinsip beban lebih

merupakan prinsip dasar dalam latihan. Sebab kemampuan atlet hanya akan

meningkatkan jika beban latihan lebih berat dari beban yang diterima

sebelumnya. Sebagian sistim fisiologi dapat menyesuaikan diri pada tuntunan

fungsi yang melebihi dari pada yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-

hari. Dengan pembebanan yang lebih berat dari sebelumnya tersebut, akan

merangsang tubuh untuk beradaptasi dengan beban tersebu, sehingga

kemampuan tubuh akan meningkat. Beban kerja dalam latihan harus cukup

berat, yaitu berada diatas ambang rangsang latihan.

Page 36: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

5) Spesifikasi

Kementrian Negara dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora,

2007:13) “SAID: Spesific Adaptation to Imposed Demand”. Prinsip spesifikasi

menjelaskan bahwa sifat khusus beban latihan akan menghasilkan tanggapan

khusus, untuk itu program latihan hendaknya dirancang khusus sesuai dengan:

cabang olahraga, peran olahragawan, sistem energi, pola gerak, keterlibatan,

biomotor.

6) Kembali asal

Kementrian Negara dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora,

2007:13) ”Bila anda tak menggunakan, anda akan kehilangan” itulah filosofi

prinsip reversibilitas (kembali asal) yang diartikan sebagai kemunduran

kemampuan atlet yang diakibatkan ketidak teraturan dalam menjalankan

program latihan.

Kemampuan atlet yang telah meningkat pada tahap training, akan

menurun (detraining) apabila atlet tidak berlatih dengan benar dan untuk

mengembalikan prestasi semula diperlukan waktu yang cukup lama. Agar

prestasi atlet tidak naik turun (fluktuatif) secara drastis, latihan seharusnya

dilakukan terus menurus dan berkelanjutan.

7) Variasi

Kementrian Negara dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora,

2007:14) “tubuh memiliki kemampuan beradaptasi termasuk adaptasi terhadap

beban latihan”. Untuk memperoleh adaptasi yang optimal diperlukan variasi

dalam pembebanan sehingga perlu dirancang hari latihan berat, hari latihan

ringan dan hari latihan sedang.

Selain itu model dan metode latihan yang monoton akan

mengakibatkan kebosanan sehingga sasaran latihan tidak dapat dicapai, untuk

itu perlu dirancang berbagai model dan metode latihan yang beraneka ragam,

dengan tetap mengacu pada sasaran latihan.

Page 37: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

4. Latihan Kecepatan Tendangan

a. Pengertian Kecepatan Tendangan

Menurut Sudjarwo (1995 : 40) ”teknik merupakan rangkuman metode

yang dipergunakan dalam melakukan gerakan suatu cabang olahraga”. Teknik

juga merupakan suatu proses gerakan dan pembuktian dalam praktek dengan

sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam suatu cabang

olahraga.

Peningkatan prestasi olahraga menuntut adanya perbaikan dan

pengembangan unsur teknik untuk mencapai tujuan. Hal ini berarti setiap saat

teknik selalu berkembang sesuai dengan tuntutan peningkatan prestasi olahraga

atau terjadi sebaliknya dengan adanya teknik yang baru, maka prestasi olahraga

meningkat. Walaupun prestasi olahraga manusia belum bisa dipastikan tapi

teknik tetap menjadi dasar utama yang harus dimiliki atlet dalam suatu cabang

olahraga. Karena teknik merupakan dasar kemampuan individu yang sangat

menentukan pencapaian prestasi maksimal. Oleh karena itu teknik dasar yang

diperlukan untuk setiap cabang olahraga harus dipelajari dan dikuasai dengan

baik.

Teknik dikatakan baik apabila ditinjau dari segi anatomis, mekanika,

biomekanika, dan mental terpenuhi persyaratan secara baik, dapat diterapkan

dalam praktek dan memberikan sumbangan dalam pencapaian prestasi

maksimal. Teknik berkembang sesuai perkembangan ilmu dan teknologi serta

perlengakapan yang digunakan.

b. Kegunaan Kecepatan Tendangan

Menurut Sudjarwo (1995 : 41-42) ”Dalam olahraga keterkaitan antara

teknik dan kemampuan fisik tidak bisa dipisahkan karena penguasaan teknik

yang baik hanya dapat dilakukan apabila memperoleh dukungan dari

Page 38: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

kemampuan fisik yang baik pula”. Hal ini akan memberikan keuntungan

terjadinya efisiensi dan efektivitas gerakan sehingga tidak mudah mengalami

kelelahan serta dapat mengundang kekaguman baik dari lawan ataupun

penonton.

Kegunaan penguasaan teknik yang baik adalah mengurangi terjadinya

cedera. Seorang atlet yang memiliki kemampuan teknik yang baik akan

bergerak dengan leluasa, mudah, dan cermat sehingga mengurangi resiko

cedera. Selain itu penguasaan teknik yang baik berguna untuk menyusun

strategi yang akan diterapkan ketika bertanding, karena taktik tidak akan

terlaksana apabila tidak didukung dengan penguasaan teknik yang baik.

Secara mental atlet yang memiliki kemampuan teknik yang baik akan

lebih mantap dan optimis dalam pertandingan. Karena akan memberikan rasa

percaya diri dalam pergerakannnya dan selalu dapat melaksanakan petunjuk

dari pelatih dalam melaksanakan taktik bertanding sesuai dengan strategi yang

telah disusun ataupun perubahannya.

5. Latihan Kecepatan Tendangan Dengan Pendekatan Langsung

a. Pengertian Latihan Dengan Pendekatan Langsung

Latihan langsung yang dimaksud dalam penelitian ini adalah latihan

dengan pendekatan langsung melakukan tendangan ap-chagi. Karena latihan ini

merupakan komponen yang paling mendasar dalam beladiri taekwondo,

sehingga tendangan ap-chagi merupakan faktor penentu di dalam cabang

olahraga beladiri khususnya beladiri taekwondo.

Menurut Suharno HP (1993 : 7) “latihan adalah suatu proses

penyempurnaan atlet secara sadar untuk mencapai suatu prestasi maksimal

dengan diberi beban fisik, teknik, taktik, dan mental secara teratur, terarah,

meningkat, bertahap, dan berulang-ulang waktunya”, sedangkan Harsono

(1988:98) “latihan adalah proses yang sistimatis dari berlatih atau bekerja, yang

Page 39: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari menambah jumlah beban

latihan atau pekerjaan.

Pelaksanaan latihan dengan pendekatan langsung melakukan tendangan

ap-chagi dapat ditekankan pada salah satu komponen kondisi fisik tertentu

misalnya kecepatan, karena menurut Sudjarwo (1995 : 13) “menyebutkan

beberapa unsur yang harus dibentuk dan dikembangkan dalam latihan fisik

meliputi: kekuatan (strength), kecepatan (speed), daya tahan (endurance),

kelincahan (agility), kelentukan (flexibility), ketepatan (accuracy),

keseimbangan dan koordinasi”. Terutama yang ditekankan dalam latihan

langsung adalah kecepatan melakukan tendangan ap-chagi, dan dilakukan

secara berulang-ulang.

Beladiri taekwondo sarat dengan berbagai kemampuan dan

keterampilan gerak yang kompleks. Sepintas lalu dapat diamati bahwa atlet

harus melakukan gerakan-gerakan teknik tendangan dengan cepat, berhenti

dengan tiba-tiba dan segera bergerak lagi, gerak meloncat, maju-mundur,

memutar badan dengan cepat, melakukan langkah lebar tanpa pernah

kehilangan keseimbangan.

Gerakan-gerakan ini harus dilakukan berulang-ulang dan dalam tempo

lama, selama pertandingan berlangsung. Akibat proses gerakan itu akan

menghasilkan kelelahan, yang akan berpengaruh langsung pada kerja jantung,

paru-paru, sistem peredaran darah, pernapasan, kerja otot, dan persendian

tubuh. Menurut Suryadi (2002 : 32) “untuk melakukan tendangan diperlukan

kecepatan, kekuatan dan yang lebih utama keseimbangan yang prima, selain itu

diperlukan juga penguasaan jarak, dan timing yang tepat agar tendangan

tersebut menjadi efektif”.

Latihan langsung melakukan tendangan ap-chagi dalam beladiri

taekwondo adalah tendangan paling mendasar dan disebut juga dengan

tendangan depan. Untuk lebih jelasnya teknik pelaksanaan bentuk latihan

langsung melakukan tendangan ap-chagi sebagai berikut:

Page 40: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

1) Persiapan awal

Atur posisi tubuh dan agak sedikit condong kedepan tahan tubuh

dalam posisi tegak untuk keseimbangan. Posisi lengan rileks didepan dada,

kaki dibuka sejajar bahu, posisi kaki depan belakang, dan Lutut agak

ditekuk sehingga posisi badan agak condong. Kaki yang berada dibelakang

jinjit, dan pandangan lurus kedepan.

2) Pelaksanaan

Pertahankan Posisi tubuh agak condong kedepan keseimbangan dan

memberi kekuatan lebih saat melakukan tendangan. Posisi Lengan kuat tapi

tetap rileks, dan kedua tangan didepan dada. Pindahkan berat badan kedepan,

kaki belakang diangkat Setinggi lutut (rata-rata air). Tendangkan kaki

dengan kekuatan penuh dan cepat (Full Power). Saat melakukan tendangan

perhatikan kearah depan dan melihat kaki saat menendang.

Sikap akhir posisi badan agak tegak, menghadap lurus kedepan.

Posisi lengan kembali seperti semula didepan dada. Tarik kaki kembali

kebelakang sama seperti posisi semula, dan pandangan kearah depan.

Gambar 6 Tendangan Ap-Chagi

(http://library.thinkquest.org/16082/techniques/kick.html)

b. Pengaruh Latihan Dengan Pendekatan Langsung

Latihan dengan pendekatan langsung melakukan tendangan ap-chagi

merupakan latihan menendang ke arah sasaran yang dilakukan secara berulang-

ulang. Dari bentuk latihan ini dapat diidentifikasikan kelebihan dan

kekurangannya.

Page 41: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

1) Kelebihan latihan langsung antara lain:

a) Latihan dengan pendekatan langsung dapat meningkatkan kecepatan dan

ketepatan menendang yang baik.

b) Dengan latihan pendektan langsung dapat meningkatkan kesegaran

jasmani atlet karena menuntut kerja jantung yang lebih.

2) Kelemahan latihan dengan pendekatan langsung sebagai berikut:

a) Gerakan langsung (melakukan tendangan ap-chagi) cukup berat, karena

harus melakukan tendangan secara berulang-ulang kearah sasaran yang

sudah ada.

b) Atlet akan cepat merasa lelah karena gerakannya yang di ulang-ulang,

sehingga hasilnya akan kurang maksimal.

c. Analisa Latihan Dengan Pendekatan Langsung

Latihan dengan pendekatan langsung merupakan bentuk latihan yang

fungsinya untuk meningkatkan kecepatan tendangan, sehingga latihan ini dapat

dianalisi geraknya untuk mengetahui otot-otot yang dilatih supaya kecepatan

tendangan dapat meningkat dengan baik.

Otot-otot penunjang kecepatan otot tungkai berdasarkan susunan

anatomi, tungkai pada manusia terdiri dari tungkai atas dan tungkai bawah.

Menurut Syaifuddin (1996 : 56-57) otot-otot yang terdapat pada tungkai adalah:

1) Otot tungkai atas (otot pada paha), mempunyai pembungkus yang disebut

fasialata yang dibagi 3 golongan yaitu:

a) Otot abductor terdiri dari:

(1) Musculus abductor maldanus sebelah dalam.

(2) Muskulus abductor brevis sebelah tengah.

(3) Muskulus abductor longus sebelah luar.

b) Muskulus ekstensor (Quadriceps femoris) otot berkepala 4. Otot ini

merupakan otot yang terbesar terdiri dari:

Page 42: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

(1) Musculus rektur femoris.

(2) Musculus vastus lateralis eksternal.

(3) Musculus vastus medialis internal.

(4) Musculus vastus intermedial

c) Otot fleksor femoris, yang terdapat dibagian belakang paha terdiri dari:

(1) Biceps femoris, otot kepala dua. Fungsinya membengkokkan paha dan

meluruskan tungkai bawah.

(2) Musculus semi membranosus, otot seperti selaput. Fungsinya

membengkokkan tungkai bawah.

(3) Musculus semi tendonosus, otot seperti urat. Fungsinya

membengkokkan urat bawah serta memutar kedalam.

(4) Musculus Sartorius, otot penjahit, bentuknya panjang seperti: pita,

terdapat di bagian paha. Fungsinya: eksorotasi femur, memutar keluar

pada fakti lutut mengetul, serta membantu gerakan fleksi femur dan

membengkokkan keluar.

2) Otot tungkai bawah terdiri dari:

a) Otot tulang keris depan musculus tibialis anterior. Fungsinya mengangkat

pinggir kaki sebelah kaki tengah dan membengkokkan kaki.

b) Musculus ekstensor falangus longus. Fungsinya meluruskan jari telunjuk

ketengah jari, jari manis, dan kelingking kaki.

c) Otot kendang jempol. Fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki. Urat-urat

tersebut dipaut oleh ikat melintang dan ikat silang sehingga otot itu bisa

membengkokkan kaki ke atas.

d) Urat akile (Tendon Akiles). Fungsinya meluruskan kaki disendi tumit dan

membengkokkan tungkai bawah lutut (Musculus Popliteus), terdapat di:

(1) Berpangkal pada kondilus tulang kering.

(2) Melintang dan mengikat di Kondilus Lateralis tulang paha. Fungsinya

memutar tibia ke dalam (Endotoris), otot ketul jari (Musculus Flektor

Falangus Longus). Berpangkal pada tulang kering dan melekat pada

ruas jari kaki. Fungsinya membengkokkan jari dan menggerakkan

empu jari.

(3) Otot ketul empu panjang. Berpangkal pada betis, uratnya melewati

tulang jari dan melekat pada ruas empu jari. Fungsinya

membengkokkan empu jari.

(4) Otot kedang jari bersama, letaknya dipunggung kaki. Fungsinya dapat

meluruskan jari kaki.

Page 43: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

6. Latihan Kecepatan Tendangan dengan Pendekatan Tidak Langsung

a. Pengertian Latihan dengan Pendekatan Tidak Langsung

Latihan dengan pembelajaran metode tidak langsung merupakan

pendekatan mengajar dimana “guru atau pelatih menyusun rencana latihan

secara cermat dalam rangkaian urutan yang logis sebelum teknik yang

sebenarnya diajarkan” (Rusli Lutan,1988:418). Dalam pembelajaran ini, siswa

diberikan materi dengan melakukan gerakan yang mendekati dengan gerakan

teknik tendangan ap-chagi yaitu dengan melatih kecepatan gerak kaki.

Kecepatan yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang

sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atau

kemampuan untuk menempuh suatu jarak yang sesingkat-singkatnya (Sajoto

1988:21). Selanjutnya Suharno HP (1983:26–27) mengemukakan bahwa faktor-

faktor penentu khusus sesuai dengan macam kecepatan meliputi:

1) Kecepatan sprint yaitu tergantung pada kekuatan otot yang bekerja,

panjag tungkai atas, frekuensi gerakan dan teknik lari yang sempurna.

Kecepatan reaksi yaitu tergantung irritabilitas susunan syaraf, daya

orientasi yang dihadapi atlet, ketajaman panca indera dalam menrima

rangsangan ,kecepatan gerak dan daya ledak otot.

2) Kecepatan bergerak yaitu tergantung pada kekuatan otot, baik tidaknya

daya ledak, daya koordinasi gerakan – gerakan, kelincahan dan

keseimbangan serta penguasaan teknik gerakan yang sempurna.

Maka Dalam penelitian ini, kecepatan yang dipakai adalah kecepatan

short sprint. Karena kecepatan gerak lecutan kakinya mendekati pada gerakan

tendangan ap-chagi. Maka pembelajaran latihan tidak langsung memiliki

kelebihan dari metode-metode latihan yang lain, sehingga dengan melakukan

latihan tidak langsung semua siswa dapat berpartisipasi aktif dalam proses

latihan.

Page 44: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

b. Teknik Latihan dengan Pendekatan Tidak Langsung

Teknik latihan short sprint dengan berlari cepat dapat membentuk

kecepatan frekuensi gerak kaki. Langkah-langkah pengajaran dalam latihan

tidak langsung dengan melakukan short sprint, Pertama adalah pengantar

aktivitas untuk sprint menekankan pada reaksi yang cepat, pengembangan

koordinasi dan accelleration. Teknik sprint memainkan peranan yang besar

dalam meningkatkan teknik sprint. Latihan ini telah ditentukan dalam

kelompok latihan untuk meningkatkan koordinasi dan teknik sprint. “latihan

untuk meningkatkan kekuatan kaki dan accelleration, ada latihan untuk

meningkatkan ketahanan sprint sesuai dengan efek yang dinginkan”. (Soegito,

1992: 26).

c. Pengaruh Latihan dengan Pendekatan Tidak Langsung

latihan dengan pendekatan tidak langsung dirancang sedemikian rupa

dengan memenuhi prinsip- prinsip ilmiah latihan agar dapat dijadikan satu

latihan untuk memperoleh dan mengembangkan kecepatan maksimum. Dari

bentuk latihan ini dapat diidentifikasikan kelebihan dan kekurangannya.

1) Kelebihan latihan tidak langsung antara lain:

a) Latihan tidak langsung dapat meningkatkan kecepatan tendangan.

b) Dengan latihan tidak langsung dapat meningkatkan kesegaran jasmani

atlet karena menuntut kerja jantung yang lebih.

2) Kelemahan latihan tidak langsung sebagai berikut:

a) Gerakan latihan tidak langsung cukup berat, karena harus melakukan lari

sprint yang dilakukan berulang-ulang dengan jarak 25 meter.

b) Atlet akan cepat merasa lelah karena harus melakukan lari sprint yang di

ulang-ulang, sehingga hasilnya akan kurang maksimal.

Dengan melakukan latihan dengan pendekatan tidak langsung dengan

melakukan short sprint dapat meningkatkan:

Page 45: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

a) Kecepatan gerak kaki

Berorientasi pada pengertian tentang kecepatan dan

penerapannya dalam aktivitas olahraga, unsur kecepatan merupakan salah

satu unsur yang sangat penting dalam mencapai hasil (prestasi) optimal.

b) Meningkatkan frekuensi gerak anggota tubuh

Kecepatan berupa kecepatan reaksi dan kecepatan gerak.

Kecepatan reaksi adalah kecepatan gerak anggota tubuh sebagian,

sedangkan kecepatan gerak adalah kecepatan gerak anggota secara

keseluruhan dalam menempuh jarak tertentu.

c) Mengembangkan energi ATP-PC

Pengembangan sistem energi gabungan antara ATP-PC dan

sistem asam laktat, pengembangan daya tahan an-aerobik diartikan

sebagai pengembangan sistem energi gabungan antara asam laktat dan

sistem aerobik, dan pengembangan daya tahan aerobik diartikan sebagai

pengembangan sistem aerobik (sistem oksigen). Seperti yang

diungkapkan oleh Fox (1984) bahwa metode latihan percepatan lari

cepat mengembangkan sistem energi pada: (a) sistem phospagen dansiste

m asam laktat sebesar 90%, (b) sistem asam laktat dan sistemoksigen seb

esar 5%, (c) sistem aerobik sebesar 5%.

Page 46: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

B. Kerangka Pemikiran

Untuk mencapai prestasi yang baik harus melakukan proses latihan yang

teratur dan terprogram. Dalam bidang kepelatihan dikenal empat jenis latihan, yaitu

latihan fisik, teknik, taktik, dan mental. Urutan dan pengurutan telah menggambarkan

bahwa kondisi fisik harus diberikan secara seirama dengan teknik, taktik dan mental.

Apabila salah satu komponen tersebut dihilangkan, maka program latihan tidak akan

terlaksana dengan baik.

Olahraga beladiri taekwondo memiliki unsur karakteristik kondisi fisik khusus

pada kecepatan tendangan yaitu langsung melakukan tendangan ap-chagi. Di mana

unsur ini bertujuan untuk meningkatkan kecepatan, dan kekuatan, dan keseimbangan.

Bentuk latihan ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kecepatan tendangan.

Selain bentuk latihan di atas dapat juga dilakukan dengan bentuk latihan short

sprint. Yang bertujuan untuk mengembangkan kecepatan maksimum, di mana untuk

meningkatkan kecepatan tendangan ap-chagi harus didukung oleh unsur kecepatan

dengan kekuatan. Gerakan kaki sangatlah penting dalam melakukan serangan

maupun menghindari serangan lawan. Dengan latihan yang teratur otot-otot kaki akan

terbentuk menjadi kuat dan terlatih dengan baik dalam melakukan teknik tendangan.

Dalam peningkatan kecepatan tendangan ap-chagi akan dapat dilakukan

dengan baik bila kondisi fisik yang diperlukan dimiliki. Untuk meningkatkan

kecepatan tendangan ap-chagi harus melatih kaki dengan latihan pendekatan

langsung dan tidak langsung. Karena latihan ini memberikan pengaruh terhadap

peningkatan kecepatan tendangan ap-chagi, akan tetapi bila dikaji secara teliti dan

seksama kemungkinan akan ditemukan perbedaan pengaruh diantara kedua bentuk

latihan tersebut tehadap peningkatan kecepatan tendangan ap-chagi.

Terkait dengan karakteristik kelebihan dan kekurangan latihan dengan

pendekatan langsung dan tidak langsung maka latihan tidak langsung lebih

berpengaruh dibandingkan latihan dengan pendekatan langsung. Karena latihan tidak

langsung memiliki kelebihan diantaranya meningkatkan kecepatan gerakan kaki,

Page 47: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

meningkatkan frekuensi gerak anggota tubuh, dan mengembangkan energi ATP-PC.

Sedangkan kekurangan dari metode latihan ini diantaranya gerakan latihan tidak

langsung cukup berat, karena harus melakukan lari sprint yang dilakukan berulang-

ulang dengan jarak 25 meter. Atlet akan cepat merasa lelah karena harus melakukan

lari sprint yang di ulang-ulang, sehingga hasilnya akan kurang maksimal.

Metode Latihan langsung juga memiliki kelebihan dan kekurangan walaupun

latihan ini kurang berpengaruh dibandingkan dengan latihan tidak langsung.

Kelebihan Latihan dengan pendekatan langsung dapat meningkatkan kecepatan dan

ketepatan menendang yang baik. Dengan latihan pendekatan langsung dapat

meningkatkan kesegaran jasmani atlet karena menuntut kerja jantung yang lebih.

Sedangkan Kelemahan latihan dengan pendekatan langsung gerakan langsung cukup

berat, karena harus melakukan tendangan secara berulang-ulang kearah sasaran yang

sudah ada. Atlet akan cepat merasa lelah karena gerakannya yang di ulang-ulang,

C. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kerangka berfikir yang telah tersusun sebelumnya maka dapat

diajukan hipotesis terhadap penelitian sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh latihan dengan pendekatan langsung dan tidak langsung

terhadap peningkatan kecepatan tendangan ap-chagi pada atlet taekwondo Dojang

Layar Terkembang kabupaten Karanganyar tahun 2012.

2. Latihan tidak langsung memiliki pengaruh yang lebih baik dari pada latihan

dengan pendekatan langsung dalam meningkatkan kecepatan tendangan ap-chagi

pada atlet taekwondo Dojang Layar Terkembang kabupaten Karanganyar tahun

2012.

Page 48: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Balai Desa Ngringo Palur Karanganyar

Belakang Palur Plaza Karanganyar sebagai tempat latihan Layar Terkembang

Taekwondo Karanganyar.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan selama satu setengah bulan dengan tiga kali

latihan dalam satu minggu dengan jumlah treatment 16 kali dari tanggal 19 April

2012 sampai tanggal 31 Mei 2012. Sebelum pemberian perlakuan dilakukan tes awal

(pretest), sedangkan setelah pemberian perlakuan dilakukan tes akhir (posttest).

B. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Tujuan penelitian

eksperimen adalah meneliti ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta besarnya

hubungan tersebut dengan cara memberikan perlakuan terhadap kelompok

eksperimen yang hasilnya dibandingkan dengan hasil kelompok yang diberi

perlakuan yang berbeda (Sugiyanto, 1994: 21). Adapun rancangan penelitian yaitu“

Pretest –Posstest Design “. Gambar rancangan penelitian sebagai berikut:

32

Page 49: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

KE I Treatment A Posstest

S Pretest MSOP

KE II Treatment B Posstest

Gambar 7. Rancangan Penelitian

Sugiyanto (1994: 21)

Keterangan:

S = Subjek

Pretest = Tes awal melakukan tendangan

MSOP = Matched Subjek Ordinal Pairing

KE I = Kelompok I

KE II = Kelompok II

Treatment A = Latihan dengan pendekatan langsung

Treatment B = Latihan tidak langsung

Posstest = Tes akhir kemampuan meningkatkan tendangan.

Pembagian kelompok eksperimen didasarkan pada jumlah tendangan ap-

chagi pada tes awal. Setelah hasil tes awal dirangking, kemudian subjek yang

memiliki prestasi setara dipasang-pasangkan ke dalam kelompok I dan kelompok II.

Dengan demikian kedua kelompok tersebut sebelum diberi perlakuan merupakan

kelompok yang sama. Apabila pada akhirnya terdapat Perbedaan, maka hal itu

disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan.

Pembagian kelompok dalam penelitian ini dengan cara ordinal pairing.

Adapun teknik pembagian kelompok secara ordinal pairing menurut Sutrisno Hadi

(1995: 485) sebagai berikut:

Page 50: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

1 2

4 3

5 6

8 7

9 10 dan seterusnya

Gambar 8. Pembagian Kelompok Dalam Eksperimen

Sutrisno Hadi (1995: 485)

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Atlet Layar Terkembang Taekwondo

Karanganyar sebanyak 30 orang.

2. Sampel

Pengambilan sampel yang digunakan dalam peneliatian ini sebanyak 30

orang atlet. Karena sedikitnya jumlah populasi, maka teknik pengambilan sampel

dilakukan dengan Total Sampling atau pemilihan populasi (Arikunto Suharsini,

1996 : 115). Total Sampling adalah seluruh populasi menjadi anggota yang akan

diamati sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah Atlet Layar

Terkembang Taekwondo Karanganyar yang dilatih di Balai Desa Ngringo Palur.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini diadakan tes tendangan ap-chagi dengan

alat ukur stop watch. Tes Petunjuk pelaksanaan menurut (Johansyah Lubis, 2003:98-

99) terlampir.

Page 51: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

E. Variabel Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang diuraikan

sebelumnya, bahwa penelitian dilakukan untuk menentukan informasi tendangan.

Perbedaan pengaruh latihan langsung dan latihan tidak langsung dalam meningkatan

kecepatan tendangan ap-chagi. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka penulis

menggunakan metode yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang

menggunakan metode eksperimen dengan teknik pengumpulan data dengan

menggunakan tes dan pengukuran.

Adapun variabel penelitian yang diteliti dalam penelitian ini yaitu latihan

langsung dan latihan tidak langsung sebagai variabel bebas, dan meningkatan

kecepatan tendangan ap-chagi sebagai variabel terikat.

F. Teknik Analisa Data

1. Mencari Reliabilitas

Untuk mengetahui tingkat keajegan tes yang dilakukan dalam penelitian,

dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan korelasi interklas, dengan rumus

sebagaiberikut:

Kerangan:

R : Koefisien reliabilitas

Jumlah rata-rata dalam kelompok

: Jumlah rata-rata antar kelompok

Page 52: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Uji Prasarat Analisis

Uji prasarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Uji Normalitas

Uji prasarat analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode

lilliefors dari sudjana (1996:466). Prosuder pengujian normalitas sebagai

berikut:

1) Pengamatan dijadikan bilangan baku dengan

menggunakan rumus:

Keterangan:

: Dari variable masing-masing sampel

: Rata-rata

S: Simpangan baku

2) Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang =

3) Selanjutnya dihitung proporsi yang lebih kecil atau sama dengan

Jika proporsi dinyatakan oleh S .

Maka

4) Hitung selisih kemudian ditentukan harga mutlaknya.

5) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih terebut.

Sebutkan harga Lo.

b. Uji Homogenitas

Dalam uji homogenitas dilakukan dengan cara membagi varians yang

lebih besar dengan varians yang lebih kecil. Menurut Sutrisno Hadi (1982:386)

rumusnya adalah:

Page 53: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Keterangan:

Fdbvb:dbvk : Derajat kebebasan KE1 dan KE2

: Standar deviasi kuadrat yang lebih besar

: Standar deviasi kuadrat yang lebih kecil

3. Uji Perbedaan

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji perbedaan dari

Suharsimi Arikunta (1993:263). Sebagai berikut:

Keterangan:

t : Nilai uji perbedaan

: Mean perbedaan dari pasangan

: Jumlah deviasi kuadrat tiap sampel dari mean perbedaan

N : Jumlah pasangan

Untuk mencari mean deviasi digunakan rumus sebagai berikut:

=

Keterangan:

D : Perbedaan masing-masing subyek

N : Jumlah pasangan

Untuk menghitung presentase peningkatan kecepatan tendangan ap-chagi

antara latihan langsung dan tidak langsung, menggunakan rumus sebagai berikut:

Mean different= mean posttest – mean pretest

Page 54: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Tujuan penelitian dapat tercapai dengan pengambilan data pada sampel yang

telah ditentukan. Data yang dikumpulkan terdiri dari tes awal secara keseluruhan,

kemudian dikelompokkan menjadi 2 kelompok dan dilakukan tes akhir pada masing-

masing kelompok. Data tersebut dianalisis dengan statistik, seperti terlihat pada

lampiran. Rangkuman hasil analisis data secara keseluruhan disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut :

Tabel 1. Deskripsi Data Tes Awal dan Tes Akhir Kecepatan Tendangan Ap-chagi

Pada Kelompok 1 dan Kelompok 2.

Kelompok Tes N Max Min Mean SD

Kelompok

1

Awal 15 26 19 22,333 1,633

Akhir 15 27 21 24,467 1,506

Kelompok

2

Awal 15 25 19 22,267 1,534

Akhir 15 27 24 25,333 0,816

B. Mencari Reliabilitas

Agar data yang diperoleh dari hasil suatu tes pengukuran reliabel atau ajeg,

maka perlu uji reliabilitas. Adapun hasil perhitungan reliabilitas tes kemampuan

menendang lambung dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Tes

Tes Reliabilitas Kategori

Tes Awal tendangan ap-chagi 0,834 Tinggi

Tes Akhir tendangan ap-chagi 0,852 Tinggi

Mengartikan kategori koefisien reliabilitas tes tersebut menggunakan tabel

koefisien korelasi dari Book Walter seperti dikutip Mulyono B (2010: 49) sebagai

berikut:

38

Page 55: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 3. Tabel Range Kategori Reliabilitas

Kategori Reliabilitas

Tinggi sekali 0.90-1.0

Tinggi 0.80-0.89

Cukup 0.60-0.79

Kurang 0.40-0.59

Tidak Signifikan 0.00-0.39

C. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum dilakukan analisis data, perlu dilakukan pengujian persyaratan

analisis. Pengujian persyaratan analisis yang dilakukan terdiri dari uji normalitas dan

uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data diuji distribusi kenormalannya dari data tes

awal ketepatan menendang lambung. Uji normalitas data dalam penelitian ini dengan

menggunakan liliefors. Hasil uji normalitas data yang dilakukan terhadap hasil tes

awal dan tes akhir pada kelompok 1 dan kelompok 2 adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Rangkuman Hasil Tes Uji Normalitas Data

Dari penghitungan di atas diperoleh Lhitung = 0,1793. Dengan n = 15 dan

taraf signifikansi 5%, nilai Ltabel = 0,220. Ternyata nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel.

Dengan demikian hipotesis nol diterima. Yang berarti data termasuk berdistribusi

normal.

Kelompok N Mean SD Lhitung Ltabel 5%

Kelompok 1

15 22,333 1,633 0,1793 0,220

Kelompok 2

15 22,267 1,534 0,1823 0,220

Page 56: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Dari penghitungan di atas diperoleh Lhitung = 0,1823. Dengan n = 15 dan

taraf signifikansi 5%, nilai Ltabel = 0,220. Ternyata nilai Lhitung lebih kecil dari Ltabel.

Dengan demikian hipotesis nol diterima. Yang berarti data termasuk berdistribusi

normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui kesamaan varians dari

kedua kelompok. Jika kedua kelompok tersebut memiliki kesamaan varians sebelum

diberi perlakuan atau eksperimen, maka apabila nantinya kedua kelompok memilki

perbedaan di akhir eksperimen, maka perbedaan tersebut disebabkan perbedaan rata-

rata kemampuan hasil eksperimen. Hasil uji homogenitas data antara kelompok 1 dan

kelompok 2 sebagai berikut:

Tabel 5. Rangkuman Hasil Tes Uji Homogenitas Data

Tes N S2

Fhitung Ftabel 5%

Tes Awal 15 2,489

1,134 2,484 15 2,196

Dengan db = 14 lawan 14, angka Ftabel 5% = 2,48. Sedangkan harga Fhitung =

1,134. Ternyata lebih kecil dari harga Ftabel. Dengan demikian hipotesis nol diterima,

yang berarti bahwa data kedua kelompok tersebut homogen.

Page 57: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

D. Hasil Analisis Data

1. Uji Perbedaan Sebelum Diberi Perlakuan

Sebelum diberi perlakuan kelompok yang dibentuk dalam penelitian diuji

perbedaannya terlebih dahulu. Hal ini dengan maksud untuk mengetahui ketetapan

anggota pada kedua kelompok tersebut. Sesudah diberi perlakuan berangkat dari

keadaan yang sama atau tidak. Hasil uji perbedaan antara kelompok 1 dan kelompok

2 sebelum diberi perlakuan sebagai berikut:

Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal Antara Kelompok 1 dan

Kelompok 2.

Kelompok N Mean thitung Ttabel 5%

Kelompok 1 15 22,333 0,564 2,145

Kelompok 2 15 22,267

Dengan db = N - 1 = 15 - 1 = 14 dan taraf signifikansi 5%, angka batas

penolakan hipotesis nol dalam tabel t adalah 2.145. Sedangkan nilai t yang diperoleh

adalah sebesar 0,564. Ternyata lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol.

Dengan demikian hipotesis nol diterima, yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara hasil test awal kecepatan tendangan ap-chagi pada kelompok

1 dan kelompok 2.

2. Uji Perbedaan Sesudah Diberi Perlakuan

Setelah diberi perlakuan, yaitu kelompok 1 diberi perlakuan latihan tidak

langsung dan kelompok 2 diberi perlakuan latihan langsung, kemudian dilakukan uji

perbedaan. Uji perbedaan yang dilakukan dalam penelitian ini hasilnya sebagai

berikut:

Page 58: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

a. Hasil uji perbedaan tes awal dan tes akhir pada kelompok 1, yaitu:

Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Akhir Pada Kelompok 1

Kelompok N Mean thitung Ttabel 5%

Tes Awal 15 22,333 9,025 2,145

Tes Akhir 15 24,467

Dengan db = N - 1 = 15 - 1 = 14 dan taraf signifikansi 5%, angka batas penolakan

hipotesis nol dalam tabel t adalah 2.145. Sedangkan nilai t yang diperoleh adalah

sebesar 9,025. Ternyata lebih besar dari angka batas penolakan hipotesis nol. Dengan

demikian hipotesis nol ditolak, yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil test awal dan test akhir pada kelompok 1.

b. Hasil uji perbedaan tes awal dan tes akhir pada kelompok 2 yaitu:

Tabel 8. Rangkuman Uji Perbedaan Hasil Tes Awal dan Akhir pada Kelompok 2.

Kelompok N Mean thitung Ttabel 5%

Tes Awal 15 22,267 9,279 2,145

Tes Akhir 15 25,333

Dengan db = N - 1 = 15 - 1 = 14 dan taraf signifikansi 5%, angka batas penolakan

hipotesis nol dalam tabel t adalah 2.145. Sedangkan nilai t yang diperoleh adalah

sebesar 9,280. Ternyata lebih besar dari angka batas penolakan hipotesis nol. Dengan

demikian hipotesis nol ditolak, yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil test awal dan test akhir pada kelompok 2.

c. Hasil uji perbedaan tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2 yaitu:

Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir antara Kelompok 1 dan

Kelompok 2.

Kelompok N Mean thitung ttabel 5%

Kelompok 1 15 24,467 2,694 2,145

Kelompok 2 15 25,333

Page 59: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Dengan db = N - 1 = 15 - 1 = 14 dan taraf signifikansi 5%, angka batas penolakan

hipotesis nol dalam tabel t adalah 2.145. Sedangkan nilai t yang diperoleh adalah

sebesar 2,694. Ternyata lebih besar dari angka batas penolakan hipotesis nol. Dengan

demikian hipotesis nol ditolak, yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil test akhir kecepatan tendangan ap-chagi pada kelompok 1 dan

kelompok 2.

d. Perbedaan Persentase Peningkatan

Table 10. Rangkuman peningkatan kecepatan tendangan ap-chagi dalam persen pada

kelompok 1 dan kelompok 2.

Kelompok N Mean

Pretest

Mean

Posttest

Mean

Different

Prosentase

Peningkatan

Kelompok 1

15 22,333 24,467 2,133 9,552%

Kelompok 2

15 22,267 25,333 3,067 13,772%

Dari penghitungan tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan kemampuan

kecepatan tendangan ap-chagi pada kelompok 1 adalah sebesar 9,552%. Sedangkan

peningkatan kemampuan kecepatan tendangan ap-chagi pada kelompok 2 adalah

sebesar 13,772%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ternyata kelompok 2

memiliki peningkatan kecepatan tendangan ap-chagi yang lebih baik daripada

kelompok 1.

Page 60: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

E. Pengujian Hipotesis

1. Perbedaan Pengaruh Latihan Dengan Pendekatan Langsung dan Tidak

Langsung Terhadap Peningkatan Kecepatan Tendangan Ap-Chagi.

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan yang dilakukan pada data tes akhir

antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh hasil thitung sebesar 2,694, sedangkan

ttabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,145. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan antara tes kelompok 1 dan

kelompok 2. Perbedaan hasil tersebut karena penggunaan kedua model latihan

tersebut memilki karakteristik yang berbeda. Latihan dengan pendekatan langsung

menitik beratkan pada ketepatan menendang sasaran sedangkan latihan tidak

langsung merupakan strategi latihan yang bertujuan untuk merangsang atlet untuk

melakukan tendangan secara maksimal. Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan, ada perbedaan pengaruh latihan dengan pendekatan langsung dan

tidak langsung pada atlet taekwondo Layar Terkembang kabupaten Karanganyar,

dapat diterima kebenarannya.

Terkait dengan karakteristik kelebihan dan kekurangan latihan dengan

pendekatan langsung dan tidak langsung maka latihan tidak langsung lebih

berpengaruh dibandingkan latihan dengan pendekatan langsung. Karena latihan tidak

langsung memiliki kelebihan diantaranya meningkatkan kecepatan gerakan kaki,

meningkatkan frekuensi gerak anggota tubuh, dan mengembangkan energi ATP-PC.

Sedangkan kekurangan dari metode latihan ini diantaranya gerakan latihan tidak

langsung cukup berat, karena harus melakukan lari sprint yang dilakukan berulang-

ulang dengan jarak 25 meter. Atlet akan cepat merasa lelah karena harus melakukan

lari sprint yang di ulang-ulang, sehingga hasilnya akan kurang maksimal.

Page 61: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

2. Latihan dengan Pendekatan Tidak Langsung

Berdasarkan hasil penghitungan persentase peningkatan hasil latihan

dengan pendekatan langsung diketahui bahwa, kelompok 1 memiliki nilai

persentasi peningkatan hasil sebesar 9,552%. Sedangkan kelompok 2 ( latihan

tidak langsung) memiliki peningkatan hasil sebesar 13,772%. Berdasarkan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa, kelompok 2 memiliki persentase peningkatan

hasil latihan yang lebih besar daripada kelompok 1.

Hal ini di sebabkan karena latihan tidak langsung menggunakan shrot

sprint memiliki karakteristik pengembangan unsur teknik untuk melakukan

tendangan dengan baik. Karena atlet dituntut untuk menendang ap-chagi dengan

cepat, sehingga tendangan harus dilakukan dengan kecepatan yang maksimal.

Selain itu, latihan tidak langsung berdasarkan pengamatan peneliti saat penelitian

memiliki kelebihan, diantaranya adalah atlet merasa senang karena ada unsur

bermain saat latihan, atlet tidak merasa bosan dan antusias saat melakukan latihan.

Sedangkan Latihan dengan pendekatan langsung berdasarkan pengamatan peneliti

saat penelitian terlihat tidak efektik latihannya, karena atlet merasa bosan dan tidak

antusias untuk latihan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan latihan tidak

langsung lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan kecepatan tendangan ap-

chagi pada atlet taekwondo Dojang Layar Terkembang kabupaten Karanganyar,

dapat diterima kebenarannya.

Page 62: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari hasil analisis data yang telah dilakukan

ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian dapat diperoleh

simpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan yang signifikan antara latihan dengan pendekatan langsung dan

tidak langsung pada atlet taekwondo Dojang Layar Terkembang kabupaten

Karanganyar (thitung 2,694> ttabel 5% 2,145)

2. Latihan tidak langsung lebih baik pengaruhnya terhadap hasil latihan tendangan

ap-chagi pada atlet taekwondo Dojang Layar Terkembang kabupaten

Karanganyar. Kelompok 1 (kelompok yang mendapat perlakuan latihan dengan

pendekatan langsung) memiliki peningkatan 9,552% lebih kecil daripada

kelompok 2 (kelompok yang mendapat perlakuan dengan latihan tidak langsung)

yaitu 13,772%.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, latihan tidak langsung

memiliki peningkatan yang lebih baik terhadap hasil kecepatan tendangan ap-chagi.

Implikasi teoritik dari hasil penelitian ini adalah setiap metode latihan memiliki

efektifitas yang berbeda dalam meningkatkan kecepatan tendangan ap-chagi. Oleh

karena itu, dalam memberikan latihan yang bertujuan untuk mengembangkan atau

meningkatkan kecepatan tendangan ap-chagi, harus menggunakan metode latihan

yang tepat. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk

memilih metode latihan yang tepat, khususnya untuk meningkatkan kecepatan

tendangan ap-chagi

Page 63: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN … fileJurusan Program Studi : FKIP/Jurusan Olahraga Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN PENDEKATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Sedangkan implikasi praktis dari hasil penelitian ini adalah bagi atlet,

tendangan ap-chagi dapat meningkat dan mengetahui teori teknik yang benar, bagi

peneliti dan pelatih taekwondo secara otomatis dapat menggunakan metode latihan

tidak langsung.

C. Saran

Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi kata yang

ditimbulkan, maka kepada para pelatih taekwondo disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Upaya untuk meningkatkan kecepatan tendangan ap-chagi, harus diterapkan

metode latihan yang tepat, sehingga akan diperoleh hasil latihan yang optimal.

2. Dalam memilih metode latihan untuk meningkatkan kecepatan tendangan ap-chagi

seorang pelatih dapat menerapkan metode latihan tidak langsung dengan

menggunakan gerakan latihan short sprint.