perbedaan pengaruh latihan tolak peluru dengan …/perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id...

61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN BEBAN TETAP DAN BEBAN BERTAHAP TERHADAP KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : ERNA PUSPITA K5608103 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Februari 2013

Upload: dotruc

Post on 10-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN

BEBAN TETAP DAN BEBAN BERTAHAP TERHADAP

KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX

PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Oleh :

ERNA PUSPITA

K5608103

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Februari 2013

Page 2: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Erna Puspita

NIM : K5608103

Jurusan/Program Studi : JPOK UNS/Penkepor

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ―PERBEDAAN PENGARUH

LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN BEBAN TETAP DAN BEBAN

BERTAHAP TERHADAP KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA

ORTHODOX PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1

CEPER TAHUN AJARAN 2012/2013‖ ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicatumkan dalam daftar pustaka

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sangsi atas perbuatan saya.

Surakarta, 1 Februari 2013

Yang membuat pernyataan

Erna Puspita

Erna Puspita

ii

Page 3: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN

BEBAN TETAP DAN BEBAN BERTAHAP TERHADAP

KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX

PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER

TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh :

ERNA PUSPITA

K5608103

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Kepelatihan Olahraga, Jurusan Pendidikan

Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A

Februari 2013

iii

Page 4: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, 1 Februari 2013

Pembimbing I

Drs. Sugiyoto, M.Pd

Pembimbing II

Drs. Tri Aprilijanto Utomo, M. Kes

NIP. 19541112 198403 1 001 NIP. 19640417 199003 1 001

iv

Page 5: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Rabu

Tanggal : 6 Februari 2013

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Agustiyanto, M.Pd

Sekretaris : Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes

Anggota I : Drs. Sugiyoto, M.Pd

Anggota II : Drs. Tri Aprilijanto Utomo, M.Kes

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.NIP. 19600727198702 1 001

v

Page 6: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Erna Puspita. PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU

DENGAN BEBAN TETAP DAN BEBAN BERTAHAP TERHADAP

KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX PADA SISWA

PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN

2012/2013. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas

Surakarta, Februari 2013.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Adakah perbedaan

pengaruh latihan tolak peluru dengan beban tetap dan beban bertahap terhadap

kemampuan tolak peluru gaya orthodox pada siswa putra kelas XI IPA SMA

Negeri 1 Ceper Tahun Ajaran 2012/2013. (2) Latihan mana yang lebih baik

latihan tolak peluru dengan beban tetap dan beban bertahap terhadap kemampuan

tolak peluru gaya orthodox pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Ceper Tahun

Ajaran 2012/2013.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini

menggunakan metode eksperimen. Rancangan penelitian ini menggunakan

pretest-posttest design. Subyek penelitian ini adalah siswa putra kelas XI IPA

SMA Negeri 1 Ceper yang berjumlah 20 orang. Teknik pengumpulan data dengan

tes dan pengukuran yaitu tes tolak peluru gaya orthodox. Teknik analisis data

yang digunakan dengan uji t pada taraf signifikansi 5%.

Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui latihan tolak peluru dengan

beban tetap dan beban bertahap dapat meningkatkan kemampuan tolak peluru

siswa. Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes akhir pada kelompok 1 dan

kelompok 2 dengan taraf signifikasi 5% diperoleh nilai sebesar = 2,654,

sedangkan ttabel = 2,262. Ternyata thitung > ttabel 5%, yang berarti hipotesis nol

ditolak. Berdasarkan hasil penghitungan prosentase peningkatan kemampuan

tolak peluru diketahui bahwa, kelompok 1 ( latihan tolak peluru dengan beban

tetap ) memiliki nilai prosentase peningkatan kemampuan tolak peluru sebesar

18.949 %. Sedangkan kelompok 2 ( latihan tolak peluru dengan beban bertahap )

memiliki peningkatan kemampuan tolak peluru sebesar 21.247 %.

Simpulan penelitian ini adalah : (1) Ada perbedaan pengaruh latihan tolak

peluru dengan beban tetap dan beban bertahap terhadap peningkatan kemampuan

tolak peluru gaya orthodox. (2) Latihan tolak peluru dengan beban bertahap lebih

baik pengaruhnya daripada latihan tolak peluru dengan beban tetap terhadap

peningkatan kemampuan tolak peluru gaya orthodox.

Kata kunci : latihan dengan beban tetap, latihan dengan beban bertahap,

kemampuan tolak peluru.

vi

Page 7: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Erna Puspita. EFFECT OF DIFFERENT EXERCISES WITH BULLETS

REJECT FIXED CHARGES AND EXPENSES OF ABILITY REJECT gradually

BULLET IN ORTHODOX STYLE STUDENT SON SMA STATE CLASS XI

IPA 1 CEPER ACADEMIC YEAR 2012/2013. Thesis, Faculty of Teacher

Training and Education, University of Surakarta Eleven, February 2013.

The purpose of this study is to determine: (1) Are there differences in the effects

of exercise shot put with a fixed load and the load gradually towards orthodox

style shot put skills to students of class XI IPA son SMA Negeri 1 Ceper

Academic Year 2012/2013. (2) training exercise where better shot put with fixed

charges and expenses of the ability of gradual shot-put style orthodox science in

class XI Ceper SMA Negeri 1 Academic Year 2012/2013.

This research is quantitative. This research uses experimental methods. The

design of this study using a pretest-posttest design. The subjects of this study were

students of class XI IPA son SMA Negeri 1 Ceper totaling 20 people. Data

collection techniques and measurement test is a test shot put orthodox style. Data

analysis techniques used by t test at a significance level of 5%.

The results showed that through the practice shot put with fixed charges and

expenses could gradually improve students' ability to repel bullets. Based on the

results of testing the final test differences in group 1 and group 2 with a

significance level of 5% obtained a value of = 2.654, while the TTable = 2.262.

Apparently thitung> ttable 5%, which means that the null hypothesis is rejected.

Based on the calculation of the percentage increase in capacity is known that the

shot-put, group 1 (drills shot put with fixed charges) has a value of percentage

increase in shot-put capacity of 18 949%. Whereas group 2 (practice shot put with

a gradual weight) has increased capacity by 21 247% shot put.

The conclusions of this study are: (1) There are differences in the effects of

exercise shot put with a fixed load and the load gradually increased ability to repel

bullets orthodox style. (2) exercise load gradual shot put with better effect than the

shot put with a load of exercise remain to increased capacity orthodox style shot

put.

Keywords: training with weights fixed, gradual training with weights, shot-put

capacity.

vii

Page 8: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Dengan ilmu kehidupan menjadi mudah, dengan seni kehidupan menjadi

indah dengan agama hidup menjadi terarah.

(A.H. Mukti Ali)

Sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan.

( QS Al- Insyroh, 94: 6)

Kau mungkin saja kecewa jika percobaanmu gagal, tetapi kau pasti

takkan berhasil jika tidak mencoba. Dan kegagalan adalah kesuksesan

yang tertunda.

( Beverly Sills)

Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, maka dari kesalahan

itulah manusia akan belajar tentang kebenaran.

( Penulis )

viii

Page 9: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Teriring syukur kepada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mendo’akanku

Adikku Ninda Puspita dan Ayup Restu Pambagiyo

Arifin Zainal Mustaqim

Teman-teman ku Angkatan ’08 FKIP JPOK UNS Surakarta

Keluarga Besar SMA Negeri 1 Ceper

ix

Page 10: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan

penulisan skripsi dengan judul ―PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN

TOLAK PELURU DENGAN BEBAN TETAP DAN BEBAN BERTAHAP

TERHADAP KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX

PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN

AJARAN 2012/2013”.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.

3. Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Jurusan Pendidikan

Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Sugiyoto, M.Pd., selaku pembimbing I yang telah memberikan

semangat dan dorongan serta pembimbingan skripsi, sehingga skripsi dapat

tersusun dengan baik.

5. Drs. Tri Aprilijanto Utomo, M.Kes., selaku pembimbing II yang telah

memberikan semangat dan dorongan serta pembimbingan skripsi, sehingga

skripsi dapat tersusun dengan baik.

6. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ceper yang telah member kesempatan dan

tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

7. Raharja, S.Pd, selaku guru penjaskesrek SMA Negeri 1 Ceper, yang telah

memberi bimbingan dan bantuan dalam penelitian.

8. Siswa putra kelas XI IPA SMA Negeri 1 Ceper yang telah memberikan

bantuan dalam penelitian ini.

x

Page 11: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9. Teman-teman Penkepor angkatan 2008 atas kebersamaan dan dukungannya.

10. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan membantu

terlaksananya penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, 1 Februari 2013

Penulis

xi

Page 12: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………….. i

HALAMAN PERNYATAAN …………………………………………. ii

HALAMAN PENGAJUAN …………………………………………… iii

HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………….. iv

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………. v

HALAMAN ABSTRAK ………………………………………………. vi

HALAMAN MOTTO ………………………………………………….. viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………. ix

KATA PENGANTAR ………………………………………………… x

DAFTAR ISI…………………………………………………………….. xii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… xv

DAFTAR TABEL …………………………………………………….... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………… xvii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………………… 1

B. Identifikasi Masalah…………………………………………….. 3

C. Pembatasan Masalah…………………………………………….. 4

D. Rumusan Masalah……………………………………………… 4

E. Tujuan Penelitian………………………………………………… 5

F. Manfaat Penelitian………………………………………………. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA.………………………………………….. 6

A. Kajian Teori….. ………………………………………………… 6

1. Sejarah dan Pengertian Atletik …………………………….. 6

a. Sejarah Atletik ………………………………………….. 6

b. Pengertian Atletik …………………………………….. 6

2. Tolak Peluru ……..……………………….…………………. 7

a. Pengertian Tolak Peluru ………………………………… 7

xii

Page 13: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Teknik Tolak Peluru …………………………………….. 8

c. Tolak Peluru Gaya Orthodox .…….……………………. 13

3. Latihan …..………………………………………………….. 14

a. Pengertian Latihan……………………………………….. 14

b. Prinsip-Prinsip Latihan ….……………………………… 15

c. Latihan Teknik …………..……………………………… 18

d. Latihan Fisik .…………………………………………… 19

4. Latihan dengan Beban Tetap …..………………..………….. 20

a. Definisi Latihan dengan Beban Tetap ….……..………… 20

b. Pelaksanaan Latihan dengan Beban Tetap …..………….. 20

c. Kelebihan dan Kekurangan Latihan Tolak Peluru dengan

Beban Tetap…………………………...…………….…… 21

5. Latihan dengan Beban Bertahap ……..…………………..…. 21

a. Definisi Latihan dengan Beban Bertahap…………….….. 21

b. Pelaksanaan Latihan dengan Beban Bertahap ……….….. 22

c. Kelebihan dan Kekurangan Latihan Tolak Peluru dengan

Beban Bertahap …………………………………….…… 22

B. Kerangka Berpikir…………………………………………….…. 23

C. Hipotesis ……………………………………………………….… 26

BAB III METODE PENELITIAN………………..…………………… 27

A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………… 27

1. Tempat Penelitian ……………………………………………. 27

2. Waktu penelitian …………………………………………….. 27

B. Metode Penelitian ……………………………………....……….. 28

1. Metode Eksperimen …………………………………….…… 28

2. Rancangan Penelitian …………………………………….…. 28

C. Subyek Penelitian ……………………………………………….. 29

D. Teknik Pengumpulan Data …………………………………….... 30

E. Variabel Penelitian …………………….………………………… 30

1. Jenis Variabel……………………………………….……….. 30

xiii

Page 14: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Definisi Operasional Variabel……………..………………… 31

F. Analisis Data……………………….……………………….…… 31

1. Uji Reliabilitas…………………………………………..…… 32

2. Uji Prasyarat Analisis…………………………………..……. 32

3. Uji Perbedaan……………………………………………….. 33

BAB IV HASIL PENELITIAN ………………………………………. 34

A. Deskripsi Data …………………………………………………. 34

B. Pengujian Persyaratan Analisis ……………………………….... 35

1. Uji Normalitas ……………………………………………… 35

2. Uji Homogenitas …………………………………………… 35

C. Pembahasan Hasil Analisis Data ………………………………. 36

1. Uji Perbedaan Sebelum Diberi Perlakuan …………………. 36

2. Uji Perbedaan Setelah Diberi Perlakuan …………………… 37

D. Pengujian Hipotesis ……………………………………………. 40

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN …………………. 43

A. Simpulan ……………………………………………………….. 43

B. Implikasi ……………………………………………………….. 43

C. Saran ……………………………………………………………. 44

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 45

LAMPIRAN…………………………………………………………….. 46

xiv

Page 15: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Lapangan Tolak Peluru ………………………………………......... 8

2. Cara Memegang Peluru ……………………………………………. 9

3. Sikap Badan dan Letak Peluru ……………………………………… 10

4. Sikap Badan Pada Waktu Akan Menolak ………………………….. 10

5. Cara Menolakkan Peluru …………………………………………… 11

6. Sikap Badan Setelah Menolakkan Peluru ………………………….. 12

7. Cara Mengambil Awalan ……….………………………………….. 13

8. Tolak Peluru Gaya Orthodox ………………………………………. 13

9. Skema Kerangka Berpikir ………………………………………….. 23

10. Skema pretest-postest design ……………………………………… 28

11. Skema Matched Subyek Ordinal Pairing ………………………….. 29

12. Subyek Penelitian ………………………………………………….. 76

13. Pemanasan …………………………………………………………. 76

14. Pre-test Tolak Peluru Gaya Orthodox ……………………………… 77

15. Latihan Tolak Peluru dengan Beban Tetap dan Bertahap …………. 78

16. Post-test Tolak Peluru gaya Orthodox ……………………………... 79

xv

Page 16: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ……………………………………… 27

2. Subyek Penelitian …………………………………………………… 29

3. Deskripsi Data Hasil Tes Tolak Peluru Gaya Orthodox

Kelompok 1 dan Kelompok 2 ……………………………………… 34

4. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data ……………………………… 35

5. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data ……………………………. 36

6. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal pada

Kelompok 1 dan Kelompok 2 …………………………………….... 36

7. Ringkasan Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan

Tes Akhir Kelompok 1 ……………………………………………… 37

8. Ringkasan Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan

Tes Akhir Kelompok 2 ……………………………………………… 37

9. Ringkasan Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir Kelompok 1

dan Kelompok 2 …………………………………………………….. 38

10. Rangkuman Hasil Penghitungan Nilai Perbedaan Peningkatan

Kemampuan Tolak Peluru Gaya Orthodox antara

Kelompok 1 dan Kelompok 2 ……………………………………… 39

xvi

Page 17: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Tes Tolak Peluru Gaya Orthodox ………………………………….... 48

2. Jadwal Treatment …………………………………………………..... 50

3. Program Latihan dengan Beban Tetap ………………………………. 51

4. Program Latihan dengan Beban Bertahap …………………………… 52

5. Daftar Nama Sampel ………………………………………………… 54

6. Data Hasil Tes Awal …………………………………………………. 55

7. Data Hasil Tes Akhir …………………………………………………. 56

8. Data Hasil Tes Awal Berdasarkan Urutan Rangking ………………… 57

9. Pemasangan Subyek Penelitian ………………………………………. 58

10. Rekapitulasi Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 1 …………… 59

11. Rekapitulasi Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 2 …………... 60

12. Tabel Kerja Menghitung Reliabilitas Tes Awal …………………….. 61

13. Tabel Kerja Menghitung Reliabilitas Tes Akhir …………………….. 63

14. Uji Normalitas Dengan Lilliefors ……………………………………. 65

15. Tabel Kerja Menghitung Nilai Homogenitas ………………………... 67

16. Tabel Perbedaan Tes Awal Tolak Peluru ……………………………. 69

17. Tabel Perbedaan Tes Awal dan Akhir Kelompok 1 ………………… 71

18. Tabel Perbedaan Tes Awal dan Akhir Kelompok 2 ………………… 73

19. Tabel Perbedaan Tes Akhir Kelompok 1 dan Kelompok 2 …………. 75

20. Menghitung Nilai Peningkatan Kemampuan Tolak Peluru

Gaya Orthodox Dalam Persen Kelompok 1 dan 2 ………………….. 77

21. Dokumentasi Penelitian ……………………………………………… 78

xvii

Page 18: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan

dan masa depan manusia, salah satunya adalah pendidikan jasmani dan kesehatan.

Dalam pembelajarannya pendidikan jasmani dan kesehatan mempunyai peranan

penting untuk pencapaian tujuan belajar secara keseluruhan. Pentingnya peranan

pendidikan jasmani dan kesehatan, maka harus diajarkan dengan baik dan benar

kepada orang lain atau siswa. Hal ini dikarenakan mengajar merupakan suatu

proses yang kompleks, dan tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari

guru kepada siswa, tetapi banyak kegiatan maupun tindakan yang harus

dilakukan. Dalam olahraga terdapat macam-macam cabang olahraga seperti

permainan, atletik, senam, dan bahkan ilmu tentang kesehatan juga diajarkan

dalam pendidikan jasmani dan kesehatan.

Salah satu dari macam-macam cabang olahraga tersebut yang diajarkan

disekolah adalah atletik. Aletik merupakan cabang olahraga yang diajarkan dalam

pendidikan jasmani dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Umum

(SMU) dan bahkan sampai Perguruan Tinggi. Gerakan dalam atletik seperti

aktivitas kita sehari-hari. Misalnya: berjalan, berlari, melompat dan sebagainya.

Tanpa menggunakan biayapun kita bisa melakukan olahraga ini setiap hari.

Nomor-nomor yang diperlombakan dalam cabang olahraga atletik terdiri

dari : jalan, lari, lempar, dan lompat. Dari nomor-nomor tersebut, masing-masing

di dalamnya terdapat beberapa nomor yang telah ditentukan berdasarkan peraturan

yang berlaku. Nomor lari meliputi: lari jarak pendek, lari jarak menengah, lari

jarak jauh atau marathon, lari gawang, larisambung, dan lari cross country. Nomor

lompat meliputi: lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit dan lompat tinggi

galah. Nomor lempar meliputi: lempar cakram, lempar lembing, tolak peluru dan

lontar martil.

Salah satu nomor atletik yang diajarkan di sekolah adalah tolak peluru.

Tolak adalah salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik. Tujuan dari

1

Page 19: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tolak peluru ini adalah menolak peluru sejauh-jauhnya. Tolak peluru ada dua

gaya, yaitu gaya orthodox (menyamping) dan gaya o’brien (membelakangi). Dari

kedua gaya tersebut yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah tolak peluru

gaya orthodox, karena gaya ini dianggap paling mudah untuk dilakukan dan

dipelajari.

Di dalam pelaksanaan tolak peluru tidak hanya sekedar menolakkan peluru

untuk mencapai jarak sejauh mungkin. Dengan latihan-latihan khusus yang sesuai

dapat menjadikan sebuah prestasi bagi siswa. Untuk mencapai jarak yang

maksimal dibutuhkan tolakan yang maksimal pula. Banyak cara yang dapat

ditempuh untuk meningkatkan pretasi siswa dalam tolak peluru khususnya gaya

orthodox.

Gaya Orthodox adalah salah satu gaya dalam tolak peluru yang mudah

untuk dipelajari dibandingkan dengan gaya O’brien. Oleh sebab itu, banyak guru

yang menggunakan gaya orthodox dalam memberikan materi pembelajaran

tentang tolak peluru. Namun, berdasarkan pengamatan dilapangan, guru hanya

menggunakan peluru yang standar untuk memberikan pelajaran tolak peluru.

Sedangkan, siswa terlalu bosan dengan pelajaran yang monoton sehingga hasil

belajar siswa kurang maksimal. Sehingga, untuk meningkatan hasil pembelajaran

perlu adanya latihan-latihan atau modifikasi pembelajaran yang sesuai untuk

siswa.

Latihan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan prestasi tolak

peluru pada siswa. Banyak sekali macam latihan yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kemampuan tolak peluru yang tentunya harus disesuaikan dengan

kondisi fisik dan kemampuan siswa. Latihan yang dimaksud dalam hal ini adalah

latihan untuk meningkatkan tolakan agar siswa mampu menolakkan peluru sejauh

mungkin. Latihan yang digunakan haruslah disesuaikan dengan kondisi dan

kemampuan siswa. Apabila latihan yang digunakan tidak sesuai maka hasil yang

diperoleh tidak akan maksimal. Oleh sebab itu, latihan yang diterapkan untuk

mempermudah siswa dalam pembelajaran tolak peluru adalah latihan tolak peluru

dengan beban bertahap dan beban tetap. Dengan adanya latihan ini diharapkan

dapat memberikan solusi kepada guru untuk meningkatkan kemampuan dan dapat

2

Page 20: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mempermudah para siswa untuk belajar tolak peluru gaya orthodox khususnya.

Semakin siswa aktif melakukan dan mengikuti tugas ajar guru, maka tujuan

pembelajaran akan cepat tercapai.

Latihan tolak peluru dengan beban tetap adalah tolak peluru yang

menggunakan beban peluru yang beratnya tetap yaitu ukuran standar tolak peluru

dari awal latihan sampai dengan akhir latihan. Dengan digunakannya ukuran

peluru yang standar siswa dapat menyesuaikan diri dalam melakukan latihan

karena dalam pelaksanaanya tolak peluru juga menggunakan ukuran yang standar

yaitu 5kg. Latihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

menolakkan peluru agar dapat mencapai jarak yang maksimal. Sedangkan, latihan

tolak peluru dengan beban bertahap yang dimaksud dalam hal ini adalah latihan

tolak peluru dengan menggunakan beban peluru yang bertahap yang dimulai dari

peluru yang paling ringan sampai peluru yang sesuai dengan standar. Dengan

digunakannya peluru yang lebih ringan, diharapkan siswa dapat lebih mudah

menyesuaikan diri dengan latihan dan dapat memperbaiki teknik-teknik yang

kurang. Tujuan latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan tolak peluru

pada siswa. Namun, dalam pelaksanaannya tetap disesuaikan dengan kemampuam

siswa dan program latihan yang telah dibuat.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan tolak peluru dengan

beban tetap dan beban bertahap yang diterapkan terhadap kemampuan tolak

peluru gaya orthodox, maka peneliti mengambil judul ―Perbedaan Pengaruh

Latihan Tolak Peluru Dengan Beban Tetap Dan Beban Bertahap Terhadap

Kemampuan Tolak Peluru Gaya Orthodox Pada Siswa Putra Kelas XI IPA SMA

Negeri 1 Ceper Tahun Ajaran 2012/2013‖.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam tolak peluru gaya

orthodox perlu adanya solusi yang tepat.

3

Page 21: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Perlu adanya latihan untuk meningkatkan prestasi tolak peluru siswa SMA

Negeri 1 Ceper.

3. Belum adanya latihan yang sesuai untuk meningkatkan hasil belajar tolak

peluru gaya orthodox khususnya.

4. Guru belum menciptakan latihan yang sesuai dalam pembelajaran tolak peluru

gaya orthodox.

5. Latihan tolak peluru dengan Beban Tetap dan Beban Bertahap sebagai bentuk

latihan untuk meningkatkan kemampuan tolak peluru gaya orthodox masih

belum diketahui bentuk latihan mana yang lebih tepat.

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa masalah yang muncul maka pembatasan masalah penelitian

ini dibatasi pada masalah sebagai berikut :

1. Latihan tolak peluru dengan beban tetap dan beban bertahap terhadap

kemampuan tolak peluru gaya orthodox pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri

1 Ceper.

2. Kemampuan tolak peluru gaya orthodox pada siswa kelas XI IPA SMA

Negeri 1 Ceper.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka

dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Adakah perbedaan pengaruh latihan tolak peluru dengan beban tetap dan

beban bertahap terhadap kemampuan tolak peluru gaya orthodox pada siswa

kelas XI IPA SMA Negeri 1 Ceper?

2. Manakah latihan yang lebih baik latihan tolak peluru dengan beban tetap dan

beban bertahap terhadap kemampuan tolak peluru gaya orthodox pada siswa

kelas XI IPA SMA Negeri 1 Ceper?

4

Page 22: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan, maka penelitian ini

bertujuan untuk :

1. Mengetahui perbedaan pengaruh latihan tolak peluru dengan beban tetap dan

beban bertahap terhadap kemampuan tolak peluru gaya orthodox pada siswa

putra kelas XI IPA SMA Negeri 1 Ceper.

2. Mengetahui latihan mana yang lebih baik latihan tolak peluru dengan beban

tetap dan beban bertahap terhadap kemampuan tolak peluru gaya orthodox

pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Ceper.

F. Manfaat Penelitian

Berkaitan dengan permasalahan dan tujuan di atas, diharapkan penelitian

ini dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Dapat meningkatkan penguasaan teknik dasar dan teknik yang lain dalam

tolak peluru gaya ortodox.

2. Dapat meningkatkan kemampuan tolak peluru pada siswa khususnya tolak

peluru gaya orthodox.

3. Untuk menambah wawasan bagi guru yang akan mengajarkan tentang teknik

tolak peluru gaya ortodox dengan disesuaikan dengan kondisi siswa yang

belum menguasai teknik tolak peluru tersebut.

4. Sebagai masukan bagi guru tentang bentuk latihan tolak peluru, sehingga

dapat dijadikan masukan kepada guru agar dapat meningkatkan kemampuan

tolak peluru siswa-siswanya.

5

Page 23: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Sejarah dan Pengertian Atletik

a. Sejarah Atletik

Menurut Yoyo B., Ucup Y., dan Adang S. (2000 : 27) dalam

bukunya ―Atletik‖, ―Atletik yang kita kenal saat ini tergolong sebagai

cabang olahraga yang palinng tua di dunia. Kira-kira pada tahun 400 SM

bangsa Irish telah melakukan gerakan-gerakan olahraga yang mirip dengan

atletik sekarang. Menurut pujangga Yunani bernama Humeros dalam

bukunya yang berjudul Illiad, diperkirakan bahwa kegiatan atletik sudah

dilakukan pada tahun 1100 SM. Pada tahun 776 SM bangsa Yunani

menyelenggarakan pesta olahraga yang dinamakan ―Olympiade Kuno

(The Ancient Olympic Games)‖. Di Indonesia perkumpulan atletik yang

pertama kali berdiri adalah pada tanggal 3 September 1950 di Semarang

yang sekarang disebut Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI).‖

b. Pengertian Atletik

Menurut Yoyo B., Ucup Y., dan Adang S. (2000 : 27) dalam

bukunya ―Atletik‖, ―Istilah atletik yang kita kenal dewasa ini berasal dari

bahasa Yunani, yaitu ―athlon‖ yang berarti berlomba atau bertanding.

Istilah lain yang mengandung kata athlon adalah pentathlon. Istilah ini dari

dua kata, yaitu kata penta yang berarti lima, dan athlon yang berarti

lomba. Jadi pentathlon berarti lima lomba atau pancalomba.

Istilah lain yang menggunakan kata atletik adalah athletics (bahasa

Inggris), athletiek (bahasa Belanda), athletique (bahasa Perancis), dan

athletic (bahasa Jerman). Walaupun berbeda dalam kata yang digunakan

namun semua itu mempunyai istilah yang sama namun artinya tidak sama

dengan istilah atletik yang digunakan di Indonesia.

6

Page 24: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Istilah atletik di Indonesia diartikan sebagai cabang olahraga yang

memperlombakan nomor-nomor jalan, lari, lompat, dan lempar. Istilah lain

yang mempunyai arti sama dengan istilah yang digunakan di Indonesia

adalah ―Leichtathletik‖ (Jerman), ―Athletismo‖ (Spanyol), ―Olahraga‖

(Malaysia), dan ―Track and Field‖ (USA).

2. Tolak Peluru

a. Pengertian Tolak Peluru

Tolak peluru merupakan salah satu nomor lempar dalam cabang

olahraga atletik. Aip Syarifuddin ( 1992 : 144) mengemukakan bahwa

pengertian tolak peluru adalah ― suatu bentuk gerakan menolak atau

mendorong suatu alat yang bundar dengan berat tertentu yang terbuat dari

logam (peluru) yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan untuk

mencapai jarak sejauh-jauhnya‖. Tujuan utama dalam tolak peluru adalah

untuk menolakkan peluru dengan jarak yang sejauh-jauhnya. Untuk

menunjang hal tersebut, harus diperhatikan dan diaplikaskan biomekanika

dan mekanik serta aturan yang berlaku.

Menurut Yoyo B., Ucup Y., dan Adang S. (2000 : 27) gaya tolak

peluru yang biasa dilakukan, yaitu: (1) gaya menyamping, (2) gaya

membelakangi, (3) gaya putaran. Sedangkan, menurut Aip Syarifuddin

(1992 : 150) dalam melakukan tolak peluru ada dua gaya yang biasa di

pergunakan yaitu : (1) gaya menyamping (Orthodox), (2) gaya

membelakangi (O’brien).

Sesuai dengan peraturannya, maka dalam melakukan tolak peluru,

peluru bukan dilempar tetapi harus ditolak atau didorong dari bahu dengan

menggunakan satu tangan. Ukuran peluru yang digunakan juga berbeda -

beda berdasarkan usia dan jenis kelamin. Berat peluru antara lain:

Untuk senior putra = 7.257 kg

Untuk senior putri = 4 kg

Untuk yunior putra = 5 kg

Untuk yunior putri = 3 kg

7

Page 25: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selain itu tolak peluru juga menggunakan lapangan khusus untuk

tolak peluru. Lapangan dibuat dengan ukuran yang standar, tetapi dapat

juga dimodifikasi untuk kepentingan pembelajaran. Berikut gambar

lapangan tolak peluru dengan ukuran standar:

Gambar

Gambar 1. Lapangan Tolak Peluru

b. Teknik Tolak Peluru

Teknik merupakan kemampuan yang paling dasar dalam

pembelajaran tolak peluru. Teknik ini juga bisa diartikan sebagai suatu

proses gerakan dan pembuktian dalam melakukan praktek sebaik mungkin

untuk menyelesaikan tugas. Teknik dapat dikatakan baik apabila

memenuhi persyaratan yang ditinjau dari segi anatomis, fisiologis,

mekanika, biomekanika dan mental. Teknik yang dilakukan secara

berulang – ulang akan membentuk gerakan yang sistematis.

Dalam pelaksanaannya teknik tolak peluru terdiri dari beberapa

bagian pelaksanaan. Menurut Yoyo B., Ucup Y., dan Adang S. (2000 : 27)

fase gerak dalam tolak peluru secara berurutan terdiri atas (1) cara

memegang peluru, (2) posisi awal, (3) meluncur, (4) memindahkan badan,

(5) menolak/melepas peluru, (6) recovery. Sedangkan, menurut Aip

Syarifuddin (1992 : 145) teknik tolak peluru yang dapat dipelajari antara

lain : (1) Cara memegang peluru, (2) Sikap badan pada waktu akan

menolak, (3) Cara menolakkan peluru, (4) Sikap badan setelah

menolakkan peluru, (5) Cara mengambil awalan atau ancang-ancang.

8

Page 26: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Uraian pelaksanaan teknik tolak peluru gaya orthodox (menyamping)

adalah sebagai berikut :

1) Cara Memegang Peluru

Peluru dipegang dengan jari-jari tangan dan terletek pada

telapak tangan bagian atas caranya: peluru diletakkan pada telapak

tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan, yang dekat dengan

jari - jari tangan. Jari - jari tangan direnggangkan atau dibuka, jari

manis, jari tengah, dan jari telunjuk, dipergunakan untuk menahan dan

memegang peluru bagian belakang. Sedangkan jari kelingking dan ibu

jari dipergunakan untuk memegang atau menahan peluru bagian

samping, yaitu agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar. Ke

dalam ditahan oleh ibu jari dan ke luar ditahan oleh jari kelingking.

Gambar

Gambar 2. Cara Memegang Peluru

(Aip Syarifuddin. 1992: 146)

Setelah peluru tersebut dapat dipegang dengan baik, kemudian

letakkan pada bahu dan menempel (melekat) di leher. Siku diangkat ke

samping sedikit agak serong ke depan. Pada waktu memegang dan

meletakkan peluru pada bahu, usahakan agar keadaan seluruh badan

dan tangan jangan sampai kaku, tetapi harus dalam keadaan lemas

(relax atau rileks). Tangan dan lengan yang lain membantu menjaga

keseimbangan.

9

Page 27: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar

Gambar 3. Sikap Badan dan Letak Peluru

(Aip Syarifuddin. 1992: 146)

2) Sikap Badan Pada Waktu Akan Menolak

Sikap badan pada waktu akan menolakkan peluru dengan gaya

orthodox (menyamping), yaitu badan berdiri tegak menyamping ke

arah tolakan, kedua kaki dibuka selebar bahu, kaki kiri lurus ke depan,

kaki kanan dengan lutut sedikit ditekuk ke depan agak serong ke

samping kanan. Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak

condong ke samping kanan. Tangan kanan memegang peluru pada

bahu (pundak), tangan kiri dengan siku ditekuk berada di depan sedikit

agak serong ke atas. Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan

menjaga keseimbangan, pandangan diarahkan ke arah tolakan.

Gambar

Gambar 4. Sikap Badan Pada Waktu Akan Menolak

(Aip Syarifuddin 1992: 147)

3) Cara Menolakkan Peluru

Bersamaan dengan memutar badan ke arah tolakan, siku ditarik

serong ke atas ke belakang (ke arah samping kiri), pinggul dan

10

Page 28: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pinggang serta perut di dorong agak ke depan ke atas hingga dada

menghadap ke depan serong ke atas ke arah tolakan. Dagu diangkat

atau agak ditengadahkan, pandangan ke arah tolakan. Pada saat seluruh

badan (dada) menghadap ke arah tolakan, secepatnya peluru itu

ditolakkan sekuat-kuatnya ke atas ke depan ke arah tolakan (parabola)

bersamaan dengan bantuan menolakkan kaki kanan dan melonjakkan

seluruh badan ke atas serong ke depan (kalau menolak menggunakan

tangan kanan, sedangkan menggunakan tangan kiri dengan

sebaliknya).

Gambar

Gambar 5. Cara Menolakkan peluru

(Aip Syarifuddin. 1992: 148)

4) Sikap Badan Setelah Menolakkan Peluru

Sikap badan setelah menolakkan peluru sering disebut gerak

lanjut atau sikap akhir. Menurut Aip Syarifuddin (1992 : 150) cara

untuk melakukan gerakan dan sikap akhir setelah menolak adalah

sebagai berikut:

a) Setelah peluru yang ditolakkan atau didorong itu lepas dari tangan,

secepatnya kaki yang dipergunakan untuk menolak itu diturunkan

atau mendarat (kaki kanan) kira-kira menempati bekas kaki kiri

(kaki depan) dengan lutut agak ditekuk.

b) Kaki kiri (kaki depan) diangkat ke belakang lurus dan rileks, untuk

membantu menjaga keseimbangan.

c) Badan condong ke depan, dagu diangkat, badan agak miring

kesamping kiri, pandangan ke arah jatuhnya peluru.

11

Page 29: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d) Tangan kanan dengan siku agak ditekuk berada di depan sedikit

agak di bawah badan, tangan atau lengan kiri rileks lurus ke

belakang untuk membantu menjaga keseimbangan.

Gambar

Gambar 6. Sikap Badan Setelah Menolakkan Peluru

(Aip Syarifuddin. 1992: 150)

5) Cara Mengambil Awalan atau Ancang-Ancang

Dalam melakukan tolak peluru selalu menggunakan awalan

guna mendapatkan tolakan yang maksimal. Menurut Aip Syarifuddin

(1992 : 151) cara mengambil awalan dalam tolak peluru gaya orthodox

adalah sebagai berikut:

a) Pada waktu akan melakukan tolakan, kaki yang depan (kaki kiri)

digerak - gerakkan ke depan ke belakang, atau diputar - putarkan

untuk membuat atau mendapatkan keseimbangan dan kecepatan

awal. Bersamaan dengan menolakkan atau mendorong kaki kanan

ke depan ke arah tolakan, kaki kiri digerakkan ke depan agak ke

samping kiri lurus hingga menyentuh balok penahan.

b) Usahakan badan tetap rendah dengan lutut kaki kanan agak

ditekuk. Pada saat kaki kiri kena atau menyentuh balok penahan,

secepat mungkin badan diputar kea rah tolakan, bersamaan dengan

pinggul, pinggang, dan perut didorong ke depan hingga seluruh

badan menghadap ke arah tolakan. Kemudian secepatnya peluru

ditolakkan sekuat - kuatnya ke depan ke atas, dengan bantuan

menggerakkan seluruh tenaga badan.

12

Page 30: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar

Gambar 7. Cara Mengambil Awalan

(Aip Syarifuddin. 1992: 152)

c. Tolak Peluru Gaya Orthodox

Tolak peluru gaya orthodox adalah suatu gaya dalam tolak peluru

yang awalannya menggunakan gaya menyampingi arah tolakan (sektor).

Dan berkaitan dengan tolak peluru gaya orthodox, Aip Syarifuddin (1992:

151) menyatakan, ― bahwa sampai sekarangpun masih ada yang

mempergunakan gaya ini, dan terutama oleh para atlet pemula dan dalam

proses kelangsungan belajar mengajar tolak peluru di sekolah-sekolah‖.

Oleh karena itu, tolak peluru gaya orthodox sangat baik untuk atlet

ataupaun siswa yang masih duduk dibangku sekolah-sekolah, guna

mengetahui pembelajaran tolak peluru yang sesungguhnya.

Gambar

Gambar 8. Tolak Peluru Gaya Orthodox

(Aip Syarifuddin 1992: 152)

13

Page 31: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Latihan

a. Pengertian Latihan

Latihan adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk

meningkatkan kemampuan dalam mencapai suatu prestasi. Kemampuan

seseorang akan semakin meningkat apabila dilatih secara rutin dan teratur

sesuai dengan kondisi fisik masing-masing. Telah banyak pendapat yang

dikemukakan para ahli tentang pengertian latihan.

Menurut A. Hamidsyah Noer (1992 : 3) latihan adalah ―Suatu

proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara

berulang-ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah beban latihan

untuk mencapai tujuan‖. Hal ini selaras dengan pendapat Yusuf

Adisasmita dan Aip Syarifuddin (1996 : 145) bahwa, ― Latihan adalah

suatu proses yang sistematis dari berlatih yang dilakukan secara berulang-

ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan serta

intensitas latihannya‖.

Bentuk latihan yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan

atau prestasi dalam olahraga antara lain : latihan fisik, latihan teknik,

latihan taktik dan latihan mental.salah satu unsur dari olahraga yang

mencakup keseluruhan adalah latihan fisik. Menurut Mulyono B (1992 : 1)

latihan fisik adalah ― Proses kerja yang dilakukan secara sistematis,

kontinyu, dimana beban dan intensitas latihan makin hari makin

bertambah, akhirnya memberikan rangsangan secara menyeluruh terhadap

tubuh dan bertujuan meningkatkan kemampuan fisik dan mental bersama-

sama‖.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa, latihan harus dilakukan secara berulang-ulang dan sistematis. Yang

dimaksud berulang - ulang adalah latihan tersebut dilakukan berkali - kali

dan terus - menerus sehingga yang semula sukar dilakukan menjadi mudah

dan menuju gerak otomatis. Sedangkan, yang dimaksud sistematis adalah

berencana, menurut jadwal, menurut pola dan sistem tertentu, metodis,

14

Page 32: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dari yang mudah ke yang lebih sukar, latuhan teratur, dari yang sederhana

ke yang lebih rumit.

b. Prinsip-Prinsip Latihan

Tujuan dari latihan adalah untuk mencapai prestasi yang maksimal.

Tujuan tersebut akan tercapai dengan baik apabila diterapkan prinsip –

prinsip latihan yang baik pula. Prinsip – prinsip latihan menurut M. Sajoto

(1995 : 30-31) yaitu: (1) prinsip overload (beban berlebih), (2) prinsip

penggunaan beban secara progresif, (3) prinsip pengaturan latihan, (4)

prinsip kekhususan program latihan.

Sedangkan, menurut Suharno H. P (1984 : 13) antara lain: (1)

latihan sepanjang tahun tanpa berseling (prinsip kontinyu dalam latihan),

(2) kenaikan beban latihan secara teratur, (3) prinsip individual

(perseorangan), (4) prinsip interval, (5) prinsip stress (penekana), (6)

prinsip spesialisasi. Untuk lebih jelasnya prinsip – prinsip latihan tersebut

di atas diuraikan sebagai berikut:

1) Prinsip Latihan Sepanjang Tahun

Menginagat sifat adaptasi manusia (atlet) terhadap beban

latihan yang diterima bersifat labil dan sementara, maka untuk

mencapai suatu pretasi maksimal, perlu adanya beban latihan

sepanjang tahun terus – menerus secara teratur, terarah dan kontinyu.

Hal ini bukan berarti tidak ada istirahat sama sekali. Agar dapat

diketahui dengan jelas tentang sistematika suatu latihan sepanjang

tahun perlu diketahui adanya periode – periode latihan.

2) Kenaikan Beban Latihan Secara Teratur atau prinsip Beban Latihan

Prinsip ini mengatakan bahwa beban latihan yang diberikan

kepada atlet haruslah cukup berat dan harus diberikan berulang – ulang

dengan intensitas yang cukup tinggi. Kenaikan beban latihan harus

sedikit, hal ini penting untuk menjaga agar tidak terjadi over training,

15

Page 33: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan proses adaptasi atlet tehadap loadng akan terjamin keteraturannya.

Peningkatan beban latihan ini dilakukan setiap dua atau tiga kali

latihan.

3) Prinsip Perkembangan Menyeluruh

Prinsip ini memberikan kebebasan atlet untuk melibatkan diri

dalam berbagai aspek kegiatan, agar dengan demikian ia memiliki

dasar – dasar yang lebih kokoh guna menunjang keterampilan

spesialisasinya kelak. Dengan melibatkan diri dengan berbagai

aktivitas, atlet mengalami perkembangan yang komperhensif,

menyeluruh, terutama dalam kondisi fisiknya, seperti kekuatan, daya

tahan, kecepatan, kelincahan, koordinasi gerak dan sebagainya.

4) Prinsip Individual

Oleh karena setiap orang berbeda – beda dalam segi fisik,

mental, watak, potensi, karakteristik belajarnya dan tingkat

kemampuannya, maka perbedaan – perbedaan itu perlu diperhatikan

oleh coach atau pelatih agar pemberian dosis latihan, metode latihan

dapat serasi untuk mencapai suatu prestasi bagi tiap – tiap individu.

5) Prinsip Interval

Prinsip interval sangat penting dalam rencana latihan, dari yang

bersifat harian, mingguan, bulanan, sampai latihan tahunan yang

berguna untuk pemulihan fisik dan mental atlet dalam latihan. Dalam

prinsip ini, latihan – latihan yang dilakukan menggunakan interval –

interval berupa istirahat. Istirahat ini dapat berupa istirahat aktif

maupun istirahat pasif.

6) Prinsip Stress (Penekanan)

Stress adalah segala sesuatu yang atlet rasakan tertekan dalam

dirinya. Dalam prinsip ini beban latihan harus sampai menimbulkan

16

Page 34: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kelelahan yang sungguh – sungguh, baik kelelahan lokal maupun

kelelahan jasmani dan rohani. Hal ini penting untuk meningkatkan

prestasi, tetapi pemberian stress harus memperhatikan kondisi atlet.

Beban berat ini diberikan guna meningkatkan kemampuan organisme,

penggemblengan mental yang sangat diperlukan untuk menghadapi

pertandingan – pertandingan.

7) Prinsip Spesialisasi

Latihan harus mempunyai bentuk dan cirri yang khas, sesuai

dengan cabang olahraganya. Hal tersebut sesuai dengan sifat dan

tuntutan tiap – tiap cabang olahraga yang berbeda – beda.

Prinsip-prinsip dasar latihan tersebut perlu dipedomani dalam

melaksanakan latihan. Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip dasar

latihan maka program latihan dapat disusun. Dalam penyusunan program

latihan perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

keberhasilan program latihan. Faktor-faktor tersebut antara lain :

1) Intensitas Latihan

Intensitas latihan adalah dosis beban latihan yang harus dilakukan

atlet dalam suatu program latihan tertentu.

2) Lama Latihan

Harsono (1988 : 117) berpendapat bahwa, ―untuk tujuan olahraga

pretasi, lama latihan 45-120 menit dan untuk olahraga kesehatan lama

latihan 20-30 menit dan training zone. Sedangkan M. Sajoto (1995 :

70) menyatakan bahwa, ―lama latihan hendaknya dilakukan 4-

8minggu‖.

3) Frekuensi Latihan

Frekuensi latihan adalah jumlah latihan intensif yang dilakukan

dalam satu minggu. Menurut M. Sajoto (1995 : 35) mengemukakan

bahwa, ― program latihan yang dilaksanakan 4 kali setiap minggu

17

Page 35: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

selama 6 minggu cukup efektif, namun para pelatih cenderung

melaksanakan 3 kali setiap minggu untuk menghindari terjadinya

kelelahan yang kronis, dengan lama latihan yang dilakukan selama 6

minggu atau lebih. Latihan dengan frekuensi 3 kali perminggu sangat

sesuai bagi pemula dan tidak menimbulkan kelelahan yang berarti‖.

4) Prosedur Latihan

Pelaksanaan pelatihan harus sesuai dengan prosedur pelatihan,

dimana pelatihan dibagi menjadi 3 bagian yaitu : pemanasan, pelatihan

inti dan pelatihan penutup.

c. Latihan Teknik

Dalam pelaksanaan latihan ada beberapa aspek yang sangat penting

untuk mencapai suatu prestasi. Seperti yang dikemukakan Yusuf

Adisasmita & Aip Syarifuddin (1996: 145) bahwa ―Aspek – aspek yang

perlu dilatih dan dikembangkan untuk mencapai pretasi meliputi: (1)

latihan fisik, (2) latihan teknik, (3) latihan taktik, (4) latihan mental‖.

Teknik adalah suatu hal yang paling dasar dalam setiap cabang

olahraga. Teknik akan terbentuk dengan baik apabila dilatih dengan rutin

dan terprogram. Latihan teknik diperlukan untuk membentuk kebiasaan –

kebiasaan motorik menuju gerakan yang otomatis. Untuk mencapai

kecakapan teknik diperlukan adanya: analisis gerakan, mekanika,

kinesiology, dan biomekanika. Hal ini sesuai dengan pendapat dari

Suharno H. P (1993 : 22) bahwa, ―Untuk mengotomatisasikan penguasaan

unsure gerak fisik, teknik, taktik, dan keterampilan yang benar atlet harus

melakukan latihan berulang – ulang dengan frekuensi sebanyak –

banyaknya secara kontinyu‖.

Pengulangan gerakan akan menbentuk gerakan yang kontinyu.

Pengulangan ini hendaknya dimulai dari gerakan yang mudah ke gerakan

yang lebih sulit. Menurut Sudjarwo (1993 : 43) berdasarkan jenisnya

penguasaan teknik dibedakan menjadi tiga, yaitu:

18

Page 36: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Teknik dasar ialah penguasaan teknik tingkat awal yang terdiri dari

gerakan dasar dari proses gerak, bersifat sederhana dan mudah

dilakukan. Teknik ini biasanya diberikan bagi mereka yang baru

belajar keterampilan olahraga tingkat pemula.

2) Teknik menengah ailah penguasaan teknik yang sudah menuntut

kemampuan fisik yang meningkat, misalnya kekuatan, kecepatan,

kelincahan, koordinasi, dan sebagainya.

3) Teknik tinggi merupakan penguasaan tingkat akhir dari pengembangan

tingkat dasar dan tingkat menengah yang menuntut gerakan dengan

tempo tinggi memerlukan kemampuan fisik seperti kecepatan,

koordinasi, keseimbangan dan daya ledak guna menunjang gerakan –

gerakan yang sulit, stimultan bahkan dalam posisi dan kondisi yang

sulit pula.

d. Latihan Fisik

Latihan fisik diperlukan dalam olahraga untuk menjaga agar atlet

selalu terjaga kondisi fisiknya. Brooks, GA & Fahe, Td, (1984 : 231)

menyatakan bahwa ―Latihan fisik merupakan kegiatan fisik yang

dilakukan secara sistematik, berulang – ulang dalam jangka waktu yang

panjang dengan peningkatan beban secara bertahap dan bersifat individual

yang bertujuan untuk membentuk kondisi fisiologis dan psikologis,

sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik‖.

Selain itu, metode latihan yang tepat juga menjadi salah satu faktor

penentu keberhasilan suatu program latihan. Menurut Yusuf Adisasmita

dan Aip Syarifuddin (1992 : 142) pemilihan metode latihan yang tepat

didasarkan pada beberapa faktor, yaitu:

1) Tujuan umum melatih

2) Tugas – tugas tertentu

3) Kekhususan cabang olahraga

4) Kedewasaan fisik dan mental atlet

5) Tingkat kemampuan atlet

19

Page 37: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Latihan Tolak Peluru dengan Beban Tetap

a. Definisi latihan tolak peluru dengan beban tetap

Latihan tolak peluru dengan beban tetap pada prinsipnya

merupakan suatu bentuk latihan yang bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam menguasai gerakan atau teknik tolak peluru,

terutama untuk mencapai jarak tolakan yang sejauh mungkin. Melalui

latihan tolak peluru dengan beban tetap diharapkan siswa memiliki konsep

gerakan tolak peluru yang benar agar peluru dapat mencapai jarak sejauh-

jauhnya. Dilihat dari kualitas gerak, latihan tolak peluru dengan beban

tetap di dalamnya dikembangkan aspek usaha (effort). Rusli Lutan dan

Adang Suherman (2000: 61) berpendapat, ―aspek usaha (effort) yang di

dalamnya meliputi kecepatan, kekuatan dan space‖.

b. Pelaksanaan latihan tolak peluru dengan beban tetap

Pelaksanaan latihan tolak peluru dengan beban tetap yaitu, sebelum

latihan dimulai guru menjelaskan teknik tolak peluru yang meliputi: cara

memegang peluru, sikap badan pada waktu akan menolakkan peluru, cara

menolakkan peluru, dan sikap badan setelah menolakkan peluru serta cara

mengambil awalan. Dari teknik - teknik tolak peluru tersebut selanjutnya

mendemonstrasikan gerakan tolak peluru secara keseluruhan. Selanjutnya,

guru merancang bentuk latihan tolak peluru dengan beban tetap

diantaranya menentukan beban yang harus dipakai untuk menolakkan

peluru dengan jarak sejauh – jauhnya sesuai dengan kemampuan siswa.

Untuk memudahkan pelaksanaan latihan tolak peluru dengan beban tetap

yaitu, dilakukan dari cara yang mudah dan secara bertahap ditingkatkan

pada gerakan yang sulit dan kompleks. Misalnya, gerakan menolak tanpa

menggunakan awalan, gerakan menolak dengan menggunakan awalan,

sikap akhir setelah menolakkan peluru.

20

Page 38: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Kelebihan dan kelemahan latihan tolak peluru dengan beban tetap

Latihan tolak peluru dengan beban tetap diterapkan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam menolakkan peluru. Berdasarkan

karakteristik latihan tolak peluru dapat diidentifikasikan kelebihan dan

kelemahannya. Kelebihan latihan tolak peluru dengan beban tetap antara

lain:

1) Siswa langsung dapat merasakan beban peluru yang sesungguhnya.

2) Siswa akan cepat terlatih karena peluru yang digunakan adalah peluru

yang beratnya tetap dari awal sampai akhir atihan.

Sedangkan kelemahan dari latihan tolak peluru dengan beban tetap

antara lain:

1) Siswa akan cepat merasa bosan karena latihan dengan beban yang

monoton.

2) Jarak ditempuh kurang maksimal karena siswa belum bisa beradaptasi

langsung dengan beban yang sesungguhnya.

5. Latihan dengan Beban Bertahap

a. Definisi latihan dengan beban bertahap

Latihan tolak peluru dengan beban bertahap merupakan bentuk

latihan tolak peluru yang menekankan pada teknik dan beban yang

digunakan untuk tolak peluru. Beban bertahap yang dimaksud yaitu tolak

peluru dengan menggunakan beban yang paling ringan yaitu 1 kg

kemudian meningkat secara bertahap sampai beban yang sesungguhnya

yaitu 5 kg. Beban yang ringan dapat memudahkan siswa untuk melatih

sudut yang ideal sehingga siswa dapat menolakkan peluru dengan sudut

yang ideal. Hal ini karena sudut yang ideal tolakan dapat mempengaruhi

pencapain prestasi dalam tolak peluru.

21

Page 39: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Pelaksanaan latihan tolak peluru dengan beban bertahap

Pelaksanaan latihan tolak peluru dengan bertahap yaitu, sebelum

latihan dimulai guru menjelaskan teknik tolak peluru meliputi: cara

memegang, sikap badan pada waktu akan menolakkan peluru, cara

menolakkan peluru, dan sikap badan setelah menolakkan peluru serta cara

mengambil awalan. Dari teknik tolak peluru tersebut selanjutnya

mendemonstrasikan gerakan tolak peluru secara keseluruhan. Setelah

mendemonstrasikan gerakan tolak peluru, kemudian guru membuat

rancangan latihan dengan beban bertahap. Untuk memberi kemudahan

dalam latihan, siswa menolakan peluru dengan beban peluru yang paling

ringan yaitu 1 kg kemudian meningkat sampai peluru yang sesungguhnya

yaitu 5 kg. Untuk memudahkan pelaksanaan latihan tolak peluru dengan

beban bertahap yaitu, dilakukan dari cara yang mudah dan secara bertahap

ditingkatkan pada gerakan yang sulit dan kompleks. Misalnya, gerakan

menolak tanpa menggunakan awalan, gerakan menolak dengan

menggunakan awalan, sikap akhir setelah menolakkan peluru.

c. Kelebihan dan kelemahan latihan tolak peluru dengan beban

bertahap

Latihan tolak peluru dengan beban berahtap diterapkan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam menolakkan peluru. Berdasarkan

karakteristik latihan tolak peluru dapat diidentifikasikan kelebihan dan

kelemahannya. Kelebihan latihan tolak peluru dengan beban bertahap

antara lain:

1) Siswa tidak akan merasa bosan karena beban yang digunakan

bervariasi.

2) Sudut yang ideal akan mudah terbentuk karena peluru yang digunakan

lebih ringan dari peluru sesungguhnya.

3) Kesalahan dalam hal teknik akan cepat diperbaiki karena peluru yang

digunakan lebih ringan dari peluru yang sesungguhnya.

22

Page 40: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Dapat memotivasi siswa untuk menolakkan peluru sejauh-jauhnya

karena beban yang digunakan ringan.

Sedangkan kelemahan dari latihan tolak peluru dengan beban

bertahap antara lain:

1) Siswa kurang memperhatikan teknik tolak peluru yang benar karena

beban yang digunakan terlalu ringan.

2) Siswa kurang memperhatikan sudut tolakan yang benar karena beban

yang digunakan terlalu ringan.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan di atas dapat

digambarkan skematis kerangka berpikir sebagai berikut:

Tolak Peluru

Latihan

Beban Tetap:

- Pemberian beban

yang sama dari awal

sampai akhir latihan

Beban Bertahap:

- Pemberian beban yang

bervariasi dan selalu

meningkat.

Kemampuan

Tolak Peluru

23

Page 41: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Berdasarkan skema latihan tolak peluru dengan beban tetap dan beban

bertahap dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Perbedaan Pengaruh Latihan Tolak Peluru dengan Beban Tetap dan

Beban Bertahap

Latihan tolak peluru dengan beban tetap dan beban bertahap

merupakan bentuk latihan tolak peluru yang memiliki karakteristik yang

berbeda. Kedua bentuk tersebut tersebut mempunyai penekanan yang berbeda.

Latihan tolak peluru dengan beban tetap lebih menekankan pada beban atau

beratnya peluru yang dipakai. Pada latihan tolak peluru dengan beban tetap

siswa diharuskan menolakkan peluru sejauh-jauhnya dengan peluru yang

berukuran standar yaitu 5 kg. Latihan tolak peluru dengan beban tetap ini

mempunyai beberapa kelebihan antara lain: siswa langsung dapat merasakan

menolak dengan peluru yang sesungguhnya, siswa lebih siap menolakkan

peluru dengan peluru yang sesungguhnya karena siswa sudah terlatih sejak

awal latihan. Kelemahan latihan dengan beban tetap ini antara lain:

penguasaan teknik tolakan kurang maksimal karena siswa belum beradaptasi

dengan berat peluru yang sesungguhnya, terjadi kebosanan pada siswa karena

beban atau berat peluru yang monoton dari awal sampai dengan akhir latihan.

Latihan tolak peluru dengan beban bertahap merupakan bentuk latihan

tolak peluru yang menekankan pada pengembangan unsur teknik menolak,

khususnya membuat sudut tolakan yang ideal yaitu 45°. Dengan sudut tolakan

yang ideal, maka akan mempunyai peluang yang besar untuk mencapai jarak

tolakan yang sejauh-jauhnya. Latihan tolak peluru dengan beban bertahap

mempunayai kelebihan anatara lain: teknik tolakan dapat dikembangkan

dengan baik, khususnya untuk membuat sudut tolakan yang ideal, sudut

tolakan yang benar akan mempunyai peluang yang besar untuk mencapai

tolakan yang sejauh-jauhnya, adanya variasi dalam latihan sehingga tidak

menimbulkan kejenuhan atau kebosanan pada siswa. Kelemahan latihan tolak

peluru dengan beban bertahap antara lain: terlalu ringannya peluru membuat

24

Page 42: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

siswa menolakkan peluru dengan seenaknya tanpa memperhatikan teknik

menolak yang benar.

Berdasarkan karakteristik latihan tolak peluru dengan beban tetap dan

beban bertahap serta kelebihan dan kelemahannya, maka kedua latihan

tersebut akan menimbulkan pengaruh atau efek yang berbeda terhadap

peningkatan kemampuan tolak peluru khususnya gaya orthodox. Perbedaan

perlakuan yang diberikan akan mendapatkan respon yang berbeda pada diri

pelaku atau siswa. Dengan demikian diduga bahwa, latihan tolak peluru

denagan beban tetap dan beban bertahap memilki perbedaan pengaruh

terhadap kemampuan tolak peluru khususnya gaya orthodox.

2. Latihan Tolak Peluru dengan Beban Bertahap Lebih Baik Pengaruhnya

Terhadap Kemampuan Tolak Peluru

Berdasarkan karakteristik latihan tolak peluru dengan beban tetap dan

beban bertahap menunjukkan bahwa, latihan tolak peluru dengan beban

bertahap memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap peningkatan

kemampuan tolak peluru. Hal ini karena, dalam latihan tolak peluru dengan

beban bertahap dikembangkan teknik menolak peluru khususnya

pengembangan sudut tolakan. Sudut tolakan yang ideal dalam tolak peluru

akan mendukung pencapaian jarak tolakan yang lebih maksimal. Sedangkan

pada pembelajaran tolak peluru dengan beban tetap hanya menekakan pada

pencapaian beban atau berat peluru, tetapi teknik tolakan terabaikan. Teknik

tolakan yang tidak baik maka akan sulit melakukan tolakan dengan baik,

sehingga prestasi yang tinggi sulit dicapai. Dengan demikian diduga, latihan

tolak peluru dengan beban bertahap lebih baik pengaruhnya terhadap

peningkatan kemampuan tolak peluru.

25

Page 43: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

a. Ada perbedaan pengaruh latihan tolak peluru dengan beban tetap dan

beban bertahap terhadap kemampuan tolak peluru gaya orthodox pada

siswa putra kelas XI IPA SMA Negeri 1 Ceper tahun ajaran 2012/2013.

b. Latihan tolak peluru dengan beban bertahap lebih baik pengaruhnya

terhadap kemampuan tolak peluru gaya orthodox pada siswa putra kelas

XI IPA SMA Negeri 1 Ceper tahun ajaran 2012/2013.

26

Page 44: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ceper. Yang beralamatkan di

Kajen, Ceper, Klaten.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama enam minggu, dari tanggal 7 september

2012 sampai dengan tanggal 19 oktober 2012 dengan frekuensi pertemuan tiga

kali dalam seminggu pada hari senin, rabu dan jum’at. Pertemuan dilakukan pada

sore hari agar tidak menganggu proses belajar mengajar di sekolah. Secara

keseluruhan kegiatan perlakuan berlangsung selama 18 kali pertemuan.

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Jenis Kegiatan Bulan

Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des Jan Feb

1. Persiapan

a. Pengajuan judul

b. Penyusunan proposal

c. Seminar proposal

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Pengajuan ijin

penelitian

b. Pengumpulan data

c. Pelaksanaan

eksperimen

3. Penyusunan Laporan

a. Penulisan laporan

b. Ujian skripsi dan revisi

27

Page 45: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Metode Penelitian

1. Metode Eksperimen

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Dasar

penggunaan metode ini adalah kegiatan percobaan diawali dengan memberikan

perlakuan kepada subyek yang diakhiri dengan suatu tes guna mengetahui

pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Sugiyanto (1994:21) menyatakan

―tujuan penelitian eksperimental adalah untuk meneliti ada tidaknya hubungan

sebab akibat serta besarnya hubungan sebab akibat tersebut dengan cara

memberikan perlakuan (treatment) terhadap kelompok eksperimen yang hasilnya

dibandingkan dengan hasil kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan atau

diberi perlakuan yang berbeda‖.

2. Rancangan Penelitian

Rancangan dalam penelitian ―Pretest-Posttest Design‖. Gambar rancangan

penelitian sebagai berikut :

KE 1 ——Treatment A —— Posttest

S —– Pretest —— MSOP

KE 2 ——Treatment B —— Posttest

Keterangan :

S = Subyek

Pretest = Test awal kemampuan tolak peluru gaya orthodox

MSOP = Matched Subject Ordinal Pairing

KE 1 = Kelompok 1

KE 2 = Kelompok 2

Treatment A = Latihan dengan beban bertahap

Treatment B = Latihan dengan beban tetap

Posttest = Tes akhir kemampuan tolak peluru gaya orthodox

Dengan menggunakan pola pemasangan dalam subyek ―Matching by

Subyek Design‖, subyek dipisahkan dalam dua kelompok yang seimbang.

Pengelompokan yang seimbang menggunakan ―Ordinal Pairing‖ sampel yang

28

Page 46: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memiliki kemampuan sama dipasangkan, kemudian anggota tiap pasang

dipisahkan dalam dua kelompok.

Pembagian kelompok eksperimen didasarkan pada kemampuan

menolakkan peluru sejauh-jauhnya pada test awal. Setelah hasil test awal

dirangking, kemudian subyek yang memiliki kemampuan setara dipasang-

pasangkan ke dalam kelompok 1 (K1) dan kelompok 2 (K2). Dengan demikian

kedua kelompok tersebut sebelum diberi perlakuan merupakan kelompok yang

sama. Apabila pada akhirnya terdapat perbedaan, maka hal ini disebabkan oleh

pengaruh perlakuan yang diberikan.

Adapun teknik pembagian kelompok secara ordinal pairing menurut

Sutrisno Hadi (1995: 485) sebagai berikut :

Kelompok 1 Kelompok 2

1 2

4 3

5 6

8 7

9 dan seterusnya

C. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas XI IPA SMA Negeri

1 Ceper tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 20 siswa.

Tabel 2. Subyek Penelitian

No Kelas Jumlah

Siswa Putra

1 XI IPA 1 8

2 XI IPA 2 4

3 XI IPA 3 8

Jumlah

20

29

Page 47: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hal ini didasarkan pada pendapat Suharsimi Arikunto (2000: 112) bahwa,

―Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik

di ambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi‖.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini diadakan tes

dan pengukuran. Untuk mengukur kemampuan tolak peluru gaya orthodox

didasarkan dari Andi Suhendro (2000: 265).

Petunjuk pelaksanaan tes terlampir.

E. Variabel Penelitian

1. Jenis Variabel

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independent) dan satu

variabel terikat (dependent). Variabel bebas (independent) yaitu variabel yang

mempengaruhi variabel lain. Yang termasuk variabel bebas dalam penelitian ini

adalah :

a. Latihan dengan Beban Bertahap

b. Latihan dengan Beban Tetap

Variabel terikat (dependent) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel

lain. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah kemampuan tolak peluru gaya

orthodox.

2. Definisi Operasional Variabel

a. Latihan dengan Beban Tetap

Dalam pelaksanaanya latihan dengan beban tetap ini menggunakan

beban peluru yang beratnya standar yang digunakan oleh anak sekolah

yaitu 5 kg, dari awal sampai akhir latihan. Selain itu, intensitasnya

disesuaikan dengan program latihan yang telah dibuat.

30

Page 48: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Latihan dengan Beban Bertahap

Dalam pelaksanaannya latihan dengan beban bertahap ini

menggunakan beban peluru dari berat yang paling ringan sampai dengan

peluru yang beratnya standar yang digunakan oleh anak sekolah yaitu 5

kg. Selain itu, intensitasnya disesuaikan dengan program latihan yang

telah dibuat.

c. Kemampuan Tolak Peluru Gaya Orthodox

Kemampuan tolak peluru diukur dengan tolak peluru gaya

orthodox, nilai yang diambil adalah hasil menolak yang sejauh-jauhnya.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan teknik

statistik. Adapun langkah-langkah analisis data yang dilakukan antara lain:

1. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keajegan data dengan

melakukan tes-retest. Untuk mencari reliabilitas tersebut digunakan rumus

product moment Suharsimi Arikunto (2002:254) sebagai berikut :

rxy

= 2222 )()(

))((

YYNXXN

YXXYN

keterangan :

rxy

= korelasi antara X dan Y

X = hasil tes

Y = hasil re test

= jumlah

N = jumlah sampel

31

Page 49: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode

Liliefors (Sudjana, 1992:466). Adapun prosedur pengujian normalitas

tersebut adalah sebagai berikut :

1) Pengamatan x 1 , x 2 …, x n dijadikan bilangan baku ni zzz ,...,, 2 dengan

menggunakan rumus :

Z i = S

XX i

Keterangan :

X i = Nilai yang dimiliki tiap sampel

X = Rata-rata

S = Simpangan baku

2) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi

normal baku, kemudian dihitung peluang F(zi) = P (z zi)

3) Selanjutnya dihitung proporsi ni zzz ,...,, 2 yang lebih kecil atau sama

dengan zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S (zi)

4) S (Zi) = n

ZyangZZbanyaknyaZ in ,....2,1

5) Hitung selisih F(zi) – S (zi) kemudian tentukan harga mutlaknya

6) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Sebutlah harga terbesar ini Lhitung

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengkaji kesamaan varian antar

kelompok yang dibandingkan. Uji homogenitas dilakukan dengan

membagi varian yang terbesar dengan varian yang terkecil diperoleh.

Adapun rumus yang digunakan menurut Sutrisno Hadi (1982:386) adalah :

32

Page 50: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Fdbvb:dbvk = ktSD

bsSD2

2

Keterangan :

Dbvb : Derajat kebebasan dari varian yang lebih besar

Dbvk : Derajat kebebasan dari varian yang lebih kecil

SD2

bs : Varian yang lebih besar

SD2

kt : varian yang lebih kecil

3. Uji Perbedaan

Uji perbedaan penelitian yaitu dengan teknik uji t dengan rumus sebagai

berikut :

t =

)1(

2

NN

d

Md

(Sutrisno Hadi 1995:457)

Keterangan :

Md = Mean deviasi (beda) dari pasangan

2D = Jumlah deviasi kuadrat tiap sample dari mean perbedaan

N = Jumlah pasangan

Untuk mencari mean deviasi digunakan rumus sebagai berikut :

Md = N

D

Keterangan :

D = Jumlah selisih (deviasi) masing-masing subjek

N = Jumlah pasangan

Penghitungan presentase peningkatan pada kelompok 1 dan

kelompok 2 dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Presentase peningkatan = %100xtMeanpretes

entMeandiffer

33

Page 51: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Tujuan penelitian dapat dicapai dengan pengambilan data pada sampel

yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan terdiri dari data tes awal secara

keseluruhan, kemudian dikelompokkan menjadi dua kelompok dan dilakukan tes

akhir pada masing-masing kelompok. Sebelum tes akhir pada masing – masing

kelompok diberikan perlakuan yang berbeda pada masing – masing kelompok.

Kelompok 1 diberikan latihan beban tetap sedangkan kelompok 2 diberikan

latihan beban bertahap.

Data hasil penelitian tersebut kemudian dianalisis dengan statistik, seperti

terlihat pada lampiran. Rangkuman hasil analisis data secara keseluruhan

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3. Deskripsi Data Hasil Tes Tolak Peluru Gaya Orthodox Kelompok 1 dan

Kelompok 2.

Kelompok Tes N Hasil

Tertinggi

Hasil

Terendah Mean SD

Kelompok 1 awal 10 750 450 552 77.756

akhir 10 772 645 656.6 52.728

Kelompok 2 Awal 10 725 491 551.6 67.578

Akhir 10 795 665 668.8 50.049

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada kelompok 1

mengalami peningkatan setelah mendapatkan perlakuan. Demikian halnya pada

kelompok 2 juga mengalami peningkatan akibat dari perlakuan yang diberikan.

Jika dibandingkan antara kelompok 1 dan kelompok 2 menunjukkan bahwa,

kelompok 2 memiliki peningkatan kemampuan tolak peluru gaya orthodox yang

lebih besar dibandingkan dengan kelompok 1.

34

Page 52: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Pengujian Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan analisis data, perlu dilakukan pengujian persyaratan

analisis. Pengujian persyaratan analisis dilakukan dengan uji normalitas dan uji

homogenitas.

1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya dari

tes awal. Uji normalitas data dalam penelitian ini digunakan metode liliefors.

Hasil uji normalitas data yang dilakukan terhadap hasil tes awal pada kelompok 1

dan kelompok 2 adlah sebagai berikut:

Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data

Kelompok N Mean SD L hitung Lt 5%

K1 10 552 77.756 0.2359 0,2580

K2 10 551.6 67.578 0.2247 0,2580

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan, diperoleh L hitung pada tes awal

kelompok 1 dan tes awal kelompok 2 lebih kecil dari L table dengan taraf signifikan

5%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa data tes awal kelompok 1 dan tes

awal kelompok 2 berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk menguji kesamaan varians antara

kelmopok 1 dengan kelompok 2. Uji homogenitas ini berfungsi sebagai

persyaratan dalam pengujian perbedaan, dimana jika perbedaan itu benar-benar

merupakan perbedaan nilai rata-rata. Hasil uji homogenitas data antara kelompok

1 dan kelompok 2 adalah sebagai berikut:

35

Page 53: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 5. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data

Kelompok N SD2 Fhitung Ft 5%

K 1 10 6046 0.7553 2,97

K 2 10 4566.84

Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan diperoleh nilai Fhitung=

0.7553. Sedangkan dengan db = 10 lawan 10, angka Ft 5% = 2,97 ternyata nilai

Fhitung = 0.7553 lebih kecil dari Ft 5% = 2,97. Karena Fhitung < Ftabel 5%, maka

hipotesis nol diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok 1

(K1) dan kelompok 2 (K2) memiliki varians yang homogen.

C. Hasil Analisis Data

1. Uji Perbedaan Sebelum Diberi Perlakuan

Sebelum diberi perlakuan kelompok yang dibentuk dalam penelitian diuji

perbedaanya terlebih dahulu. Hal ini dengan maksud untuk mengetahui ketetapan

anggota pada kedua kelompok tersebut. Sebelum diberi perlakuan berangkat dari

keadaan yang sama atau tidak. Hasil uji perbedaan antara kelompok 1 dan

kelompok 2 sebelum diberi perlakuan sebagai berikut:

Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal pada Kelompok 1 dan

Kelompok 2

Kelompok N Mean Thitung Ttabel

K1 10 552 0.653 2,262

K2 10 551.6

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal dengan thitung antara

kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh nilai sebesar 0.653 dan ttabel dengan taraf

signifikansi 5% dan n = 10 sebesar 2,262. Karena thitung < ttabel, maka dapat

disimpulkan bahwa kemampuan tolak peluru gaya orthodox kelompok 1 dan

kelompok 2 sebelum diberi perlakuan tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

36

Page 54: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Uji Perbedaan Sesudah Diberi Perlakuan

Setelah dilakukan perlakuan, yaitu kelompok 1 diberi perlakuan latihan

dengan beban tetap dan kelompok 2 diberi perlakuan latihan dengan beban

bertahap kemudian dilakukan uji perbedaan. Uji perbedaan yang dilakukan dalam

penelitian ini hasilnya sebagai berikut:

a. Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 1

Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes akhir

Kelompok 1

Kelompok N Mean Md thitung ttabel

K1 10 552 104.6 6.955 2,262

K2 10 656.6

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal kelompok 1

diperoleh nilai sebesar 6.955 lebih besar dari ttabel 2,262 yang berarti menolak

hipotesis nol (Ho). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara

tes awal dan tes akhir pada kelompok 1.

b. Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok 2

Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes akhir

Kelompok 2

Kelompok N Mean Md thitung ttabel

K1 10 551.6 117.2 9.753 2,262

K2 10 668.8

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal kelompok 1 diperoleh

nilai sebesar 9.753 lebih besar dari ttabel 2,262 yang berarti menolak hipotesis

nol (Ho). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara tes awal

dan tes akhir pada kelompok 2.

37

Page 55: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir antara Kelompok 1 dan Kelompok 2

Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir Kelompok 1 dan

Kelompok 2

Kelompok N Mean thitung ttabel

K1 10 656.6 2.654 2,262

K2 10 668.8

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-tes

antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh nilai thitung sebesar 2.654 dan

ttabel dengan taraf signifikansi 5% dan n = sebesar 2,262. Karena thitung > ttabel,

maka dapat disimpulkan kemampuan tolak peluru antara kelompok 1 dan

kelompok 2 terdapat perbedaan yang signifikan.

d. Perbedaan Prosentase Peningkatan

Kelompok mana yang memiliki prosentase peningkatan yang lebih

baik dapat diketahui melalui perhitungan perbedaan prosentase peningkatan

tiap-tiap kelompok. Adapun nilai perbedaan peningkatan kemampuan tolak

peluru gaya orthodox kelompok 1 dan kelompok 2 dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut:

𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑓𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑡

𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙× 100%

Peningkatan kemampuan tolak peluru gaya orthodox pada kelompok 1

dengan latihan beban tetap dapat dihitung sebagai berikut:

Mean tes awal = 552

Mean tes akhir = 656.6

Mean different = 104.6

38

Page 56: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Prosentase peningkatan =𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑓𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑡

𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙× 100% =

104.6

552× 100%

= 18.949 %

Jadi pada kelompok 1 dengan latihan beban tetap mengalami

peningkatan sebesar 18.949 %.

Peningkatan kemampuan tolak peluru gaya orthodox pada kelompok 2

dengan latihan beban bertahap dapat dihitung sebagai berikut:

Mean tes awal = 551.6

Mean tes akhir = 668.8

Mean different = 117.2

Prosentase peningkatan =𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑓𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑡

𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙× 100% =

117.2

551.6× 100%

= 21.247 %

Jadi pada kelompok 2 dengan latihan beban bertahap mengalami

peningkatan sebesar 21.247 %

Tabel 10. Rangkuman Hasil Penghitungan Nilai Perbedaan Peningkatan

Kemampuan Tolak Peluru Gaya Orthodox antara Kelompok 1 dan

Kelompok 2.

Kelompok N Mean

Pretest

Mean

Posttest

Mean

Different

Prosentase

Peningkatan

Kelompok 1 10 552 656.6 104.6 18.949 %

Kelompok 2 10 551.6 668.8 117.2 21.247 %

Berdasarkan hasil pengitungan prosentase peningkatan kemampuan

tolak peluru gaya orthodox diketahui bahwa kelompok 1 memiliki

peningkatan kemampuan power otot tungkai sebesar 18.949 %. Sedangkan

kelompok 2 memiliki peningkatan kemampuan power otot tungkai sebesar

21.247 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok 2 memiliki

prosentase peningkatan kemampuan power otot tungkai yang lebih besar

daripada kelompok 1.

39

Page 57: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Pengujian Hipotesis

1. Perbedaan Pengaruh Latihan Tolak Peluru dengan Beban Tetap dan

Beban Bertahap Terhadap Kemampuan Tolak Peluru Gaya Orthodox

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan sebelum diberi perlakuan,

diperoleh nilai t tes awal antara kelompok 1 dan kelompok 2 = 0.653, sedangkan

ttabel = 2,262. Ternyata thit < ttabel 5%, yang berarti hipotesis nol diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa, kelompok 1 dan kelompok 2 sebelum diberi

perlakuan dalam keadaan seimbang atau tidak terdapat perbedaan. Hal ini artinya,

antara kelompok 1 dan 2 berangkat dari titik tolak kemampuan tolak peluru gaya

orthodox yang seimbang. Apabila setelah diberi perlakuan terdapat perbedaan, hal

ini karena adanya perbedaan perlakuan yang diberikan.

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal dan tes akhir pada

kelompok 1 diperoleh nilai sebesar = 6.955 sedangkan ttabel = 2,262. Ternyata

thitung > ttabel 5%, yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan

tes akhir pada kelompok 1. Hal ini artinya, kelompok 1 memiliki peningkatan

kemampuan tolak peluru gaya orthodox yang disebabkan oleh perlakuan yang

diberikan yaitu latihan tolak peluru dengan beban tetap.

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan tes awal dan tes akhir pada

kelompok 2 diperoleh nilai sebesar = 9.753, sedangkan ttabel = 2,262. Ternyata

thitung > ttabel 5%, yang berarti hipotesis nol ditolak. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan

tes akhir pada kelompok 2. Hal ini artinya, kelompok 2 memiliki peningkatan

kemampuan power otot tungkai yang disebabkan oleh perlakuan yang diberikan,

yaitu latihan tolak peluru dengan beban bertahap.

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan yang dilakukan pada data tes akhir

antara kelompok 1 dan kelompok 2 diperoleh hasil thitung sebesar 2.654, sedangkan

ttabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 2,262. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan tes akhir antara kelompok

40

Page 58: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1 dan tes akhir kelompok 2. Perbedaan tersebut disebabkan latihan tolak peluru

dengan beban tetap dan latihan tolak peluru dengan beban bertahap yang masing-

masing memiliki kelebihan dan kelemahan yang berbeda. Perbedaan kelebihan

dan kelemahan dari masing-masing bentuk latihan tersebut akan menimbulkan

pengaruh yang berbeda pula terhadap peningkatan kemampuan tolak peluru.

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa, ada perbedaan pengaruh

latihan tolak peluru dengan beban tetap dan latihan tolak peluru dengan beban

bertahap dapat diterima kebenarannya.

2. Latihan Tolak Peluru dengan Beban Tetap Dibandingkan dengan

Latihan Tolak Peluru dengan Beban Bertahap Terhadap Kemampuan

Tolak Peluru Gaya Orthodox.

Berdasarkan hasil penghitungan prosentase peningkatan kemampuan tolak

peluru gaya orthodox diketahui bahwa, kelompok 1 memiliki nilai prosentase

peningkatan kemampuan tolak peluru gaya orthodox sebesar 18.949 %.

Sedangkan kelompok 2 memiliki peningkatan peningkatan kemampuan tolak

peluru gaya orthodox sebesar 21.247 %. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa, kelompok 2 ( latihan tolak peluru dengan beban bertahap )

memiliki prosentase peningkatan kemampuan tolak peluru gaya orthodox yang

lebih besar dari pada kelompok 1 ( latihan tolak peluru dengan beban tetap ).

Latihan tolak peluru dengan beban tetap merupakan latihan tolak peluru

dengan menggunakan peluru dengan ukuran standar dari awal sampai dengan

akhir latihan, dengan latihan ini seseorang dapat meningkatkan kemampuan tolak

peluru sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Latihan ini menitikberatkan

pada pencapaian jarak tolakan yang maksimal. Sedangkan, latihan tolak peluru

dengan beban bertahap merupakan latihan dengan menggunakan peluru dengan

ukuran yang paling ringan sampai dengan ukuran peluru yang standar. Latihan ini

menitikberatkan pada pencapaian jarak yang maksimal. Namun, didalamnya juga

dikembangkan teknik menolak peluru khususnya pengembangan sudut tolakan.

Karena, latihan tolak peluru dengan beban bertahap menggunakan peluru dari

41

Page 59: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ukuran ringan yaitu 1kg sampai dengan ukuran yang standar yaitu 5kg maka dapat

dikembangkan teknik menolak peluru khususnya pengembangan sudut tolakan.

Sudut tolakan yang ideal dalam tolak peluru akan mendukung pencapaian jarak

tolakan yang lebih maksimal.

42

Page 60: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan,

ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian dapat diperoleh

simpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan pengaruh antara latihan tolak peluru dengan beban tetap

dan beban bertahap terhadap kemampuan tolak peluru gaya orthodox. (thitung

sebesar 2.654 > ttabel sebesar 2,262 pada taraf signifikasi 5%).

2. Latihan tolak peluru dengan beban bertahap lebih baik pengaruhnya daripada

latihan tolak peluru dengan beban tetap terhadap kemampuan tolak peluru

gaya orthodox..

B. Implikasi

Berdasarkan pada hasil simpulan dalam penelitian ini, ternyata latihan

tolak peluru dengan beban tetap dan beban bertahap memberikan pengaruh

terhadap peningkatan tolak peluru gaya orthodox. Hal ini menunjukkan bahwa,

setiap variabel memiliki implikasi baik secara bersama-sama atau secara sendiri-

sendiri. Atas dasar hasil penelitian dapat dijelaskan implikasi yang ditimbulkan

antara lain sebagai berikut:

Latihan tolak peluru dengan beban tetap dan beban bertahap merupakan

bentuk metode latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan

tolak peluru. Latihan tolak peluru dengan beban tetap merupakan latihan tolak

peluru dengan menggunakan peluru dengan ukuran standar dari awal sampai

dengan akhir latihan. Sedangkan latihan latihan tolak peluru dengan beban

bertahap merupakan latihan dengan menggunakan peluru dengan ukuran yang

paling ringan sampai dengan ukuran peluru yang standar. Latihan ini

menitikberatkan pada pencapaian jarak yang maksimal. Namun, didalamnya juga

43

Page 61: PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TOLAK PELURU DENGAN …/Perbedaan... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PADA SISWA PUTRA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CEPER TAHUN AJARAN commit to

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dikembangkan teknik menolak peluru khususnya pengembangan sudut tolakan.

Karena, latihan tolak peluru dengan beban bertahap menggunakan peluru dari

ukuran ringan yaitu 1kg sampai dengan ukuran yang standar yaitu 5kg maka dapat

dikembangkan teknik menolak peluru khususnya pengembangan sudut tolakan.

Sudut tolakan yang ideal dalam tolak peluru akan mendukung pencapaian jarak

tolakan yang lebih maksimal.

C. Saran

Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi yang

ditimbulkan, maka disarankan sebagai berikut:

1. Dalam menentukan latihan untuk meningkatkan kemampuan tolak peluru gaya

orthodox, harus diterapkan latihan yang tepat sehingga akan diperoleh hasil

latihan yang optimal.

2. Untuk meningkatkan kemampuan tolak peluru gaya orthodox seorang guru

dapat menerapkan latihan tolak peluru dengan beban tetap dan beban

bertahap.

44