percobaan 3. indikator dan larutan

Upload: cinderi-maura-restu

Post on 16-Oct-2015

251 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASARPercobaan 3INDIKATOR DAN LARUTAN

Disusun olehNama : Cinderi Maura RestuNPM : 10060312009Shift / kelompok : 1 / 2Tanggal Praktikum : 29 Oktober 2012Tanggal Laporan : 26 November 2012Asisten : Syifa Fatasya,S.Farm

LABORATORIUM KIMIA TERPADU APROGRAM STUDI FARMASIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS ISLAM BANDUNG2012

Percobaan 3Indikator dan Larutan1. Tujuan :Untuk dapat menguasai prinsip dan prosedur pembuatan dan pengenceran suatu larutan serta memahami prinsip perubahan warna pada indikator pH.2. Prinsip :Mengindikasikan perubahan warna pada suatu zat, apakah reaksinya sudah berlangsung atau belum.3. Metode/teori dasar :a. Larutan bakuLarutan baku yaitu larutan yang diketahui dengan tepat konsentrasinya, dan dipakai sebagai pereaksi. Salah satu teknik yang digunakan untuk analisis kuantitatif yaitu titrimetri. Teknik titrimetri yaitu dimana suatu larutan ditambahkan dari buret (titran) sedikit demi sedikit kepada titrat, sampai jumlah zat-zat yang direaksikan tepat menjadi ekuivalen satu sama lain. Larutan pereaksi yang digunakan haruslah diketahui volume dan konsentrasinya dengan tepat. Untuk mendapatkan konsentrasi yang tepat, berat zat yang dilarutkan dan volume larutan yang akan dibuat harus diketahui dengan tepat. Kalau untuk mendapatkan berat yang tepat, maka harus digunakan zat dengan kemurnian yang sangat tinggi. Contohnya NaOH. NaOH memiliki sifat higroskopis. Jadi selama penyimpanan dapat menarik uap air dan juga mudah bereaksi dengan CO2 yang menyebabkan NaOH tidak murni lagi. Dalam penimbangan, NaOH sukar sekali untuk diketahui kandungan NaOH murninya. Larutan yang seperti NaOH digunakan sebagai pereaksi dalam titrimetri disebut larutan baku sekunder.Dalam menentukan konsentrasi yang tepat dari larutan baku sekunder, diperlukan standarisasi dengan larutan baku primer. Yaitu suatu bahan yang konsentrasi larutannya dapat langsung ditentukan dari berat bahan sangat murni. Salah satu larutan baku primer yang dapat digunakan untuk menstandarisasi NaOH yaitu H2C2O4.b. Pengenceran larutanUntuk membuat larutan standar, bisa dilakukan dengan mengencerkan larutan yang sudah tersedia. Untuk menghitung berapa banyak larutan standar yang akan dibuat dan menghitung berapa banyak larutan induk yang harus diencerkan, dapat digunakan persamaan :V1 x N1 = V2 x N2Dimana,V1 = volume larutan induk yang diperlukanN1 = normalitas larutan indukV2 = volume larutan standar yang akan dibuatN2 = normalitas larutan standar yang akan dibuatc. Indikator pHDari sepuluh zat terbanyak yang digunakan di industri setiap tahunnya, enam diantaranya merupakan suatu asam atau basa (asam sulfat, asam klorida, asam nitrat, ammonia, natrium hidroksida, natrium karbonat). Sejumlah zat pembersih anionik seperti alkil benzen sulfonat linier, alfa olefin sulfonat, dan natrium tripolifospat merupakan bahan aktif dasar yang diproduksi oleh industri sabun dan detergen. Obat maag (antasida) sebagian diantaranya mengandung kalsium karbonat. Asam sitrat yang terdapat pada buah-buahan digunakan dalam pembuatan aneka jus, jelly, dan selai. Tingkat keasaman dan kebasaan suatu larutan diukur berdasarkan konsentrasi ion hidrogen didalamnya. Cara mengukur pH larutan yaitu : pH = - log [H+].Penentuan pH dapat dilakukan dengan menggunakan suatu zat yang disebut indikator visual. Penambahan indikator kedalam suatu larutan dapat menyebabkan perubahan warna. Indikator asam-basa merupakan suatu senyawa organik dengan massa molekul besar.HIn H+ + In-Jika HIn lebih dominan, maka warna yang teramati diistilahkan sebagai warna asam. Dan jika spesi In- lebih dominan, maka diistilahkan sebagai warna basa.Contoh indikator pH yang umum digunakan yaitu Fenolftalein, Metil Merah, dan Metil Jingga. Indikator digunakan dalam proses titrasi untuk menentukan titik akhir titrasi. Proses titrasi asam basa dinamakan juga reaksi netralisasi. Dalam titrasi, asam basa merupakan suatu zat yang disebut standar. Disebut standar karena dapat diketahui konsentrasinya dengan pasti. Zat standar digunakan untuk menentukan konsentrasi sample. Zat standar dibagi menjadi standar primer, contoh : asam oksalat. Dan standar sekunder, contoh : NaOH.Data interval pH dan perubahan warna pada masing-masing indikator :IndikatorWarnaInterval pH

AsamBasaTitik Akhir

FenolftaleinTidak berwarnaUnguMerah muda8 - 10

Metil MerahMerahKuningJingga4 - 6

Metil JinggaMerahKuningJingga3 - 5

Komponen larutan :Ada dua komponen yang penting dalam suatu larutan, yaitu pelarut dan zat yang dilarutkan dalam pelarut tersebut (zat terlarut).4. Prosedur percobaan :1. Pembuatan Larutan Bakua. Larutan Baku Primer Asam OksalatDibuatkan 100 ml larutan asam oksalat 0,1 N (BM=126).Perhitungannya :N = x ,BE asam oksalat = BM0,1 = x 0,1 = x 100,1 x 63 = 10 x g6,3 = 10 gg = 0,63 gramPembuatannya :1. Asam oksalat ditimbang dengan teliti, yaitu sebanyak 0,63 gram.2. Asam oksalat yang telah ditimbang, dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml.3. Ditambahkan aquadest sedikit demi sedikit kedalam labu ukur tadi dan sambil dikocok sampai larut.4. Ditambahkan lagi aquadest sampai tanda batas dan dikocok sampai larutannya homogen.

b. Larutan Baku Sekunder NaOHDibuatkan larutan NaOH 0,01 N sebanyak 100 ml (BM = 40). BE NaOH = BM NaOH. Dihitung berapa gram NaOH yang harus ditimbang.Perhitungannya :N = x 0,01 = x 0,01 x 40 = 10 x g0,4 = 10 gg = 0,04 gramPembuatannya :1. NaOH ditimbang dengan teliti, yaitu sebanyak 0,04 gram.2. NaOH yang telah ditimbang, dimasukkan kedalam beaker glass.3. Ditambahkan aquadest hangat kedalam beaker glass tadi dan diaduk sampai larut.4. Kemudian larutan tadi dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml.5. Beaker glass dibilas dengan aquadest dan kemudian bilasannya dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml tadi.6. Selanjutnya dilakukan penambahan aquadest kedalam labu ukur sampai mencapai tanda batas.

2. Pengenceran LarutanPembuatannya :a. Diambil 5 ml aquadest dengan menggunakan gelas ukur. Kemudian aquadest yang telah diukur tadi dituangkan kedalam tabung reaksi.b. Diambil 2 ml aquadest dengan menggunakan gelas ukur. Kemudian dituangkan kedalam tabung reaksi yang lain.c. Dimasukkan H2SO4 2 ml kedalam gelas ukur yang telah terisi aquadest 2 ml tadi.d. Kedalam tabung reaksi yang telah terisi aquadest 5 ml, dimasukkan aquadest 2 ml dan H2SO4 2 ml tadi. Penuangannya dilakukan dengan pelan dan hati-hati.

3. Indikator pH1. Pembuatan filtratPembuatannya :Telah disiapkan macam-macam bunga warna-warni atau sayuran/buah (kol ungu, anggur merah, strawberry, dan anggur hitam), 2 buah mortar beserta alu, 1 buah corong, 1 buah batang pengaduk, 4 lembar kertas saring, 4 buah tabung reaksi, dan isopropil akohol.1. Kol ungua. Pertama, kol ungu dipotong kecil-kecil dan digerus dengan menggunakan mortar dan alu yang pertama.b. Ditambahkan 5 ml isopropil alkohol kedalam mortar tersebut yang berisi gerusan kol ungu.c. Kemudian gerusan tadi diaduk dengan menggunakan batang pengaduk.d. Hasil dari gerusan tadi (filtratnya), kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring yang diletakkan kedalam corong dan ditampung kedalam tabung reaksi yang pertama.2. Anggur meraha. Pertama, anggur merah dipotong kecil-kecil dan digerus dengan menggunakan mortar dan alu yang kedua.b. Ditambahkan 5 ml isopropil alkohol kedalam mortar tersebut yang berisi gerusan anggur merah.c. Kemudian gerusan tadi diaduk dengan menggunakan batang pengaduk yang telah dicuci terlebih dahulu bekas mengaduk hasil gerusan kol ungu tadi.d. Hasil dari gerusan tadi (filtratnya), kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring yang diletakkan kedalam corong dan ditampung kedalam tabung reaksi yang kedua.3. Strawberrya. Pertama, strawberry dipotong kecil-kecil dan digerus dengan menggunakan mortar dan alu yang pertama yang telah dicuci bersih bekas menggerus kol ungu tadi.b. Ditambahkan 5 ml isopropil alkohol kedalam mortar tersebut yang berisi gerusan strawberry.c. Kemudian gerusan tadi diaduk dengan menggunakan batang pengaduk yang telah dicuci bersih terlebih dahulu bekas mengaduk hasil gerusan anggur merah.d. Hasil dari gerusan (filtratnya) tadi, kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring yang diletakkan kedalam corong dan ditampung kedalam tabung reaksi yang ketiga.4. Anggur hitama. Pertama, anggur hitam dipotong kecil-kecil dan digerus dengan menggunakan mortar dan alu yang kedua yang telah dicuci bersih bekas menggerus anggur merah tadi.b. Ditambahkan 5 ml isopropil alkohol kedalam mortar tersebut yang berisi gerusan anggur hitam.c. Kemudian gerusan tadi diaduk dengan menggunakan batang pengaduk yang telah dicuci bersih terlebih dahulu bekas mengaduk hasil gerusan strawberry.d. Hasil dari gerusan (filtratnya) tadi, kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring yang diletakkan kedalam corong dan ditampung kedalam tabung reaksi yang keempat.

2. Penentuan trayek perubahan warna indikatora. Telah disiapkan plat tetes yang akan digunakan untuk menampung zat yang akan ditentukan trayek perubahan warnanya.b. Kedalam lubang-lubang yang ada di plat tetes, dimasukkan berbagai pH (pH 1-12) masing-masing sebanyak 5 tetes.c. Ditambahkan masing-masing kedalam lubang-lubang pada plat tetes tersebut 2 tetes filtrat yang telah diperoleh tadi pada percobaan pembuatan filtrat (filtrat dari kol ungu, anggur hitam, anggur merah, dan strawberry) dan juga 2 tetes phenolptalein dan metil merah.d. Ditentukan trayek perubahan warna yang terjadi pada indikator yang dimiliki.

3. Penentuan pHa. Telah disiapkan sejumlah bahan, seperti : sabun, pasta gigi, dan minuman coca cola.b. Kedalam plat tetes ditempatkan masing-masing 3 tetes bahan-bahan tadi.c. Ditambahkan 1 tetes indikator metil merah.d. Ditentukan pH masing-masing bahan tersebut.e. Diulangi percobaan tadi dengan mengganti metil merah dengan penolptalein.

5. Alat dan bahan yang diperlukan :a. Alat yang diperlukan :1. Timbangan2. Labu ukur 100 ml3. Beaker glass4. Labu ukur 1000 ml5. Gelas ukur6. Tabung reaksi7. Mortar dan alu8. Batang pengaduk9. Kertas saring10. Plat tetes11. Pipet tetes12. Corong gelasb. Bahan yang diperlukan :1. Asam oksalat2. Aquadest hangat3. NaOH4. Aquadest biasa5. H2SO4 pekat6. Kol ungu7. Anggur hitam8. Anggur merah9. Strawberry10. Isopropil alkohol11. Indikator Fenolftalein12. Indikator Metil merah13. Sabun14. Pasta gigi15. Minuman ringan bersoda (coca cola)6. Hasil Pengamatan :1.A. Pembuatan larutan baku primer asam oksalat dari 100 ml larutan asam oksalat 0,1 N (BM=126).Setelah dihitung menggunakan rumus N = x , terdapat 0,63 gram asam oksalat yang akan ditimbang. Setelah dilakukan pengamatan melalui cara pembuatannya, asam oksalat lalu berbentuk serbuk agak kasar.1.B. Pembuatan larutan baku sekunder NaOH 0,01 N sebanyak 100 ml (BM=40).Setelah dihitung menggunakan rumus N = x , terdapat 0,04 gram NaOH yang akan ditimbang. Setelah dilakukan pengamatan melalui cara pembuatannya, NaOH lalu berbentuk bulat (setengah lingkaran), dan bersifat higroskopis. NaOH ini harus ditimbang di kaca arloji.2. Pengenceran larutanPada saat aquadest dan H2SO4 dicampurkan, suhu menjadi naik sehingga campurannya menjadi hangat. Setelah ditambahkan kedalam tabung reaksi yang berisi aquadest 5 ml, suhu menjadi tambah naik lagi (lebih hangat/panas), dan terdapat gelembung-gelembung pada dinding tabung reaksi tersebut. Pada percobaan ini terjadi reaksi eksoterm.3.1. Penambahan 5 ml isopropil alkohol kedalam tabung reaksi yang berisi filtrat dari kol ungu, tabung reaksi yang berisi filtrat dari anggur merah, tabung reaksi yang berisi filtrat dari strawberry, dan tabung reaksi yang berisi filtrat dari anggur hitam.

(1). Filtrat kol ungu (2). Filtrat anggur merah

(3). Filtrat strawberry(4). Filtrat kol unguSetelah dilakukan pengamatan, kol ungu tetap berwarna ungu, anggur merah menjadi pink keunguan, strawberry menjadi merah, dan anggur hitam menjadi merah rukam.3.2. Penentuan trayek perubahan warna indikatora. Kol ungu :

pH 1 : pink tua, pH 2 : pink muda, pH 3 : pink pucat, pH 4 : ungu pucat, pH 5 : ungu lebih pucat dari pH 4, pH 6 : putih keunguan, pH 7 : putih kebiruan, pH 8 : hijau telur asin, pH 9 : hijau toska, pH 10 : hijau toska muda, pH 11 : hijau muda, pH 12 : kuning kehijauan.b. Anggur merah :

pH 1 : pink pucat, pH 2 : pink lebih pucat, pH 3 pH 12 : warnanya tetap, tidak berubah, sesuai warna pH aslinya.c. Anggur hitam :

pH 1 pH 3 : pink tua, pH 4 : pink muda, pH 5 : warnanya lebih tua dari warna pH 4, pH 6 : pink pucat, pH 7 : ungu keabuan, pH 8 : abu-abu, pH 9 : hitam keabuan, pH 10 : biru keabuan, pH 11 : biru keunguan, pH 12 : warnanya lebih tua dari warna pH 10.d. Strawberry :

pH 1 dan pH 2 : orange pucat, pH 3 dan pH 4 : orange muda pucat, pH 5 : orange lebih keputih-putihan, pH 6 : warnanya tetap sesuai warna pH aslinya, pH 7 : orange kecokelatan, pH 8 : orange gelap kecokelatan, pH 9 : putih kecokelatan, pH 10 : cokelat muda, pH 11 : cokelat terang, pH 12 : cokelat gelap.e. Metil merah :

pH 1 pH 3 : pink tua, pH 4 : pink agak muda, pH 5 : orange tua, pH 6 : kuning pucat, pH 7 dan pH 8 : kuning terang, pH 9 : kuning kurang terang, pH 10 : kuning gelap, pH 11 : kuning kurang terang, pH 12 : kuning tua.f. Penolptalein :

pH 1 pH 7 : warnanya tetap sesuai warna pH aslinya, pH 8 pH 12 : warna pinknya dari pink muda ke pink tua.3.3. Penentuan pH pada sabun, pasta gigi, dan coca cola.

( Kedalam plat tetes baris pertama ditambahkan metil merah kedalam sabun, cola, dan pasta gigi. Kedalam plat tetes baris kedua ditambahkan phenolptalein kedalam sabun, cola, dan pasta gigi ).Pada saat ditambahkan metil merah, sabun menjadi berwarna orange, pasta gigi menjadi berwarna kuning, dan coca cola menjadi berwarna merah marun.Pada saat ditambahkan penolptalein, sabun menjadi berwarna putih keunguan, pasta gigi menjadi berwarna putih keunguan, dan coca cola menjadi berwarna cokelat muda.Pada saat ditambahkan metil merah dan ditambahkan phenolptalein pada plat tetes yang berbeda, sabun memiliki pH sebesar 10 dan bersifat basa, pasta gigi memiliki pH sebesar 8 dan bersifat basa, sedangkan coca cola bersifat asam.7. Pembahasan :1. A. Pembuatan larutan baku primer asam oksalat dari 100 ml larutan asam oksalat 0,1 N (BM=126).Melalui hasil pengamatan, asam oksalat (H2C2O4) berbentuk serbuk agak kasar. Mengapa BE asam oksalat sama dengan setengah dari BMnya ? Karena ion H+ dari asam oksalat memiliki ekivalen 2 setelah disetarakan dengan ion C2O42- dengan persamaan reaksinya adalah H2C2O4 2H+ + C2O42-. Rumus dari BE = , karena Mr atau BMnya sama dengan 126, maka BE = BM = 126.1. B. Pembuatan larutan baku sekunder NaOH 0,01 N sebanyak 100 ml (BM=40).Melalui hasil pengamatan, NaOH berbentuk bulat (agak setengah lingkaran) dan bersifat higroskopis. Higroskopis adalah sifat dari suatu zat yang dapat menyerap air di udara. Sifat ini dimiliki oleh NaOH. Oleh karena itu, NaOH dapat digunakan sebagai larutan baku sekunder dan dalam proses titrimetri NaOH digunakan sebagai pereaksi. Dan juga NaOH mudah sekali untuk bereaksi dengan CO2 yang menyebabkan NaOH tidak murni lagi. Mengapa BE NaOH sama dengan BMnya ? Karena ion Na+ dari NaOH memiliki ekivalen 1 setelah disetarakan dengan ion OH- dengan persamaan reaksinya adalah NaOH Na+ + OH-. Karena BMnya adalah 40, maka BE = = 40. Jadi, BE NaOH sama dengan BMnya. 2. Pengenceran larutanBerdasarkan hasil pengamatan, suhu menjadi naik (menjadi hangat) pada saat pencampuran aquadest dengan H2SO4. Dan menjadi lebih hangat/panas lagi pada saat campuran tadi dituangkan kedalam tabung reaksi yang berisi aquadest 5 ml dan terdapat gelembung-gelembung gas pada dinding tabung reaksi tersebut. Pada percobaan ini terjadi reaksi eksoterm. Yaitu reaksi kimia yang menghasilkan kalor. Pada reaksi ini terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan, sehingga lingkungan menjadi lebih panas. Lingkungan disini adalah keadaan tabung reaksinya. Kalor yang ada di sistem pun menjadi berkurang.3.1. Penambahan 5 ml isopropil alkohol kedalam tabung reaksi yang berisi filtrat dari kol ungu, tabung reaksi yang berisi filtrat dari anggur merah, tabung reaksi yang berisi filtrat dari strawberry, dan tabung reaksi yang berisi filtrat dari anggur hitam.Filtrat dari kol ungu, anggur merah, strawberry, dan anggur hitam dapat digunakan sebagai indikator alam. Indikator alam adalah indikator yang berbahan dasar dari alam. Syarat indikator alam adalah mempunyai warna yang mencolok. Indikator alam mempunyai kelemahan yaitu tidak bisa digunakan dalam waktu yang lama karena bisa rusak. Isopropil alkohol yang ditambahkan pada setiap filtrat tadi merupakan suatu zat yang bersifat semi polar. Yaitu zat yang bisa menarik senyawa polar dan non polar.3.2. Penentuan trayek perubahan warna indikatorKol ungu, anggur merah, strawberry, dan anggur hitam merupakan contoh indikator alam. Merupakan indikator yang mudah rusak dan tidak tahan lama. pH 1-12 warnanya berubah sesuai penempatan indikatornya. Phenolptalein dan metil merah merupakan salah satu contoh indikator buatan. Indikator buatan bisa digunakan dalam waktu yang lama. Indikator buatan juga dapat dignakan dalam proses titrasi. Metil merah dalam suasana lingkungan asam, akan berwarna merah. Dalam suasana lingkungan netral akan berwarna kuning. Dalam suasana lingkungan basa akan berwarna kuning juga. Phenolptalein dalam suasana lingkungan asam tidak menghasilkan warna (tetap bening sesuai warna aslinya). Dalam suasana lingkungan netral juga tidak menghasilkan warna (warna tetap bening). Dalam suasana lingkungan basa akan berwarna merah.3.3. Penentuan pH pada sabun, pasta gigi, dan coca cola.Metil merah diteteskan pada sabun yang bersifat basa akan berwarna orange dan mempunyai pH 10. Ini dikarenakan metil merah dengan pH diatas 7 warnanya akan menjadi orange hingga kuning. Metil merah diteteskan pada pasta gigi yang bersifat basa akan berwarna kuning dan mempunyai pH 8. Ini juga dikarenakan metil merah dengan pH diatas 7 warnanya akan menjadi kuning. Metil merah diteteskan pada coca cola yang bersifat asam akan berwarna merah marun. Hal ini dikarenakan metil merah pada suasana asam akan berwarna merah. Warna transisi dari metil merah adalah orange.Phenolptalein diteteskan pada sabun yang bersifat basa akan berwarna putih keunguan dengan pH 10. Sedangkan phenolptalein dalam suasana basa akan berwarna merah. Mengapa menjadi warna putih keunguan ? Ini disebabkan oleh adanya faktor lain yang mempengaruhi kerja indikator tersebut. Seperti membersihkan plat tetesnya kurang bersih, sehingga masih menyimpan zat-zat yang sebelumnya. Hal inilah yang harus dicermati oleh seluruh praktikan agar kinerja di laboratorium bisa berjalan lancar.Mengapa sabun bersifat basa ? Ini disebabkan oleh sabun adalah garam alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga akan dihidrolisis parsial oleh air. Karena itulah larutan sabun dalam air bersifat basa.CH3(CH2)16COONa + H2O CH3(CH2)16COOH + NaOHMengapa pasta gigi bersifat basa ? Hal ini disebabkan oleh pasta gigi terbuat dari KOH yang bersifat basa. Pasta gigi akan bersifat menetralkan dalam mulut untuk membunuh kuman yang menyebabkan gigi rusak dan bau mulut.Mengapa coca cola bersifat asam ? Ini dikarenakan coca cola mengandung senyawa asam fosfat dan asam sitrat yang bersifat asam yang apabila dikonsumsi terus menerus akan merusak ginjal dan melemahkan tulang.8. Jawaban pertanyaan :1. Berapa gram asam oksalat yang harus ditimbang untuk membuat 50 ml larutan asam oksalat 2 N ?Jawab : N = x 2 = x 20 g = 126 g = 6,3 gram2. Berapa gram NaOH yang harus ditimbang untuk membuat 100 ml larutan NaOH 0,1 N ?Jawab : N = x 0,1 = x g = 0,4 gram3. Berapa volume HCl pekat yang harus diambil untuk mendapatkan 10 ml HCl 2 N ?Jawab : V1 x N1 = V2 x N2V1 x 12 N = 10 x 2 N 12 V1 = 20 V1 = 1,67 ml9. Kesimpulan :Dari hasil percobaan indikator dan larutan tersebut, akhirnya dapat dikuasai prinsip dan prosedur pembuatan dan pengenceran suatu larutan serta dapat memahami prinsip perubahan warna pada indkator pH. Dalam menentukan pH digunakan beberapa indikator, karena setiap indikator mempunyai trayek perubahan warna yang berbeda.10. Daftar pustaka :1. Danny.2011.Larutan Baku atau Larutan Standar. http://artikelteknikkimia.com/2011/12/larutan. Diakses tanggal 26 Oktober 2012.2. Chang,Raymond.Kimia Dasar.Ketiga/1.Erlangga.2005.3. Lansida.2010.Pengenceran Larutan. http://Lansida.wordpress.com/2010/10/pengenceran_larutan.html. Diakses tanggal 26 Oktober 2012.4. Safrizal,Rino.2009.Indikator Asam Basa.http://www.Jejaringkimia.web.id/2009/12/Indikator_asam_basa.html.5. Tim Asisten Laboratorium Kimia Farmasi.2012.Buku Penuntun Praktikum Kimia Dasar Famasi.Bandung:Universitas Islam Bandung.6. Anonim.2009.Indikator pH. Diakses tanggal 23 november 2012. http://jejaringkimia.blogspot.com/indikator-asam-basa.html.7. Anonim.Metil Merah. Diakses tanggal 23 November 2012. http://belajarkimia.com/kamuskimia/metil-merah-methyl-red.

8. Andi.Fenolftalein. Diakses tanggal 23 November 2012. http://andykimia03.wordpress.com/tag/fenolftalein/ 9. Purba,Michael.2004.KIMIA untuk SMA KELAS XI 2B.Jakarta:Erlangga.10. Purba, Michael.2007.KIMIA UNTUK SMA KELAS XI.Jakarta:Erlangga.