percobaan redi
TRANSCRIPT
PERCOBAAN FRANCESCO REDI
Disusun oleh :₰ Risa Okhfiyani₰ Salsabila Na’im₰ Siti Nur Khotimah₰ Wahdatul Aini Kamalia
A. Tujuan
₰ Untuk membuktikan bahwa belatung yang ada di daging berasal dari induk lalat yang bertelur di daging tersebut
B. Dasar Teori
Teori Biogenesis - Munculnya teori biogenesis merupakan bantahan atas teori abiogenesis. Para pendukung teori ini di antaranya Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Teori biogenesis menyatakan bahwa kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya. Untuk mendukung pernyataan ini, dilakukan percobaan oleh para pendukung teori biogenesis. Salah satunya adalah Francesco Redi. Francesco Redi membuat percobaan menggunakan daging segar yang diberi perlakuan berbeda. Daging diletakkan disebuah wadah, ada yang ditutup dengan kain kasa, plastik transparan dan yang lainnya dibiarkan terbuka. Dari hasil percobaan tersebut Redi menemukan bahwa belatung berasal dari telur lalat, karena belatung hanya ditemukan pada daging yang dibiarkan terbuka dan pada daging yang ditutup dengan kain kasa
C. Alat dan bahan
1. Gelas bekas air mineral2. Daging ikan segar3. Pisau4. Plastik bening5. Kain kasa6. Gelang karet
D. Cara Kerja
1. Beri label pada masing-masing gelas (A,B,C dan D)2. Potong daging dengan ukuran 3x3x3 cm sebanyak 4 potong3. Cuci hingga bersih potongan daging tersebut4. Rebus 3 potong daging5. Pada gelas A, dimasukan daging mentah dan dibiarkan
tetap terbuka6. Pada gelas B, dimasukan daging yang telah direbus, biarkan
terbuka7. Gelas C ditutup dengan kain kasa, ikat dengan gelang karet
supaya tidak lepas8. Gelas D ditutup menggunakan plastik bening, ikat dengan
gelang karet agar tidak lepas
E. Hasil Pengamatan
A B-Dihinggapi 4 ekor lalat hitam
- Dihinggapi 1 ekor lalat hitam
Pengamatan Hari Pertama
Pengamatan Hari Pertama
Gelas C Gelas D
- Dihinggapi 1 ekor lalat hitam
- Tidak dihinggapi lalat
Pengamatan Hari Kedua
A-Dihinggapi 25 ekor lalat hitam & 1 ekor lalat hijau
- Terdapat 9 ekor belatung
Pengamatan Hari Kedua
B-Dihinggapi 5 ekor lalat hitam
C D- Dihinggapi 5 ekor lalat hitam
- Dihinggapi 1 ekor lalat hitam
Pengamatan Hari Kedua
Pengamatan Hari Ketiga
A-Dihinggapi 3 ekor lalat hitam & 1 ekor lalat hijau
- Terdapat 60 ekor belatung
Pengamatan Hari Ketiga
B-Dihinggapi 3 ekor lalat hitam
- Terdapat 32 ekor belatung
Pengamatan Hari Ketiga
C D- Dihinggapi 2 ekor lalat hitam
- Dihinggapi 1 ekor lalat
Pengamatan Hari Keempat
A-Dihinggapi 5 ekor lalat hitam & 1 ekor lalat hijau
- Terdapat 100 ekor belatung
Pengamatan Hari Keempat
B-Dihinggapi 3 ekor lalat hitam
- Terdapat 20 ekor belatung
Pengamatan Hari Keempat
C D- Dihinggapi 2 ekor lalat hitam
- Dihinggapi 1 ekor lalat
Pengamatan Hari Kelima
A-Dihinggapi 5 ekor lalat hitam & 2 ekor lalat hijau
- Terdapat 25 ekor belatung
Pengamatan Hari Kelima
B-Dihinggapi 5 ekor lalat hitam & 1 ekor lalat hijau
- 5 ekor belatung
Pengamatan Hari Kelima
C D- Dihinggapi 1 ekor lalat hitam
- Dihinggapi 1 ekor lalat hitam
Pengamatan Hari Keenam
A-Dihinggapi 6 ekor lalat hitam & 1 ekor lalat hijau
-10 ekor belatung
Pengamatan Hari Keenam
B- Dihinggapi 5 ekor lalat hitam
Pengamatan Hari Keenam
C D- Dihinggapi 2 ekor lalat hitam
- Dihinggapi 2 ekor lalat hitam
Pengamatan Hari Ketujuh
A B-Dihinggapi 8 ekor lalat hitam
- Dihinggapi 1 ekor lalat hitam
Pengamatan Hari Ketujuh
C D- Dihinggapi 1 ekor lalat hitam
- Dihinggapi 1 ekor lalat hitam
F. PembahasanGELAS A
Terdapat banyak lalat dan belatung, hal itu disebabkan adanya kontak langsung dengan udara. karena banyak sekali mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan, pada hari kedua daging mulai membusuk. Bau menyengat dari daging yang busuk menyebabkan lalat hinggap di daging dan bertelur. Telur menetas menjadi belatung, tapi di hari kelima belatung mulai berkurang dan pada hari ketujuh tidak ada belatung sama sekali, kemungkinan belatung mati.
GELAS B
Terdapat lalat dan belatung karena gelas dibiarkan terbuka seperti pada gelas A yang menyebabkan adanya kontak langsung antara daging dengan udara, akan tetapi jumlahnya lebih sedikit dari daging yang terdapat pada gelas A, karena daging B telah disterilkan (direbus) sebelum percobaan. Selain itu disebabkan karena bau daging di gelas B tidak begitu menyengat seperti di gelas A, hal itu menyebabkan lalat yang hinggap lebih sedikit sehingga belatung di gelas ini lebih sedikit. Pada hari kelima jumlah belatung mulai berkurang dan pada hari ketujuh tidak ada sama sekali, kemungkinan belatung mati.
GELAS C
Terdapat lalat yang hinggap di atas kain kasa, tetapi tidak ada belatung karena lalat yang hinggap hanya sedikit. Bau dari daging tidak begitu menyengat karena daging sudah steril dan gelas ditutupi kain kasa yang terlalu tebal, sehingga hanya sedikit lalat yang tertarik untuk higgap dan bertelur di gelas C ini. Selain kasa yang terlalu tebal, faktor suhu panas dari lingkungan kemungkinan yang menyebabkan tidak adanya belatung, karena gelas C mendapat paparan sinar matahari lebih banyak dari gelas lainnya.
GELAS D
Pada gelas D tidak terdapat belatung, selain karena daging sudah steril, daging pada gelas ini tidak kontak langsung dengan udara karena gelas ini ditutup rapat menggunakan plastik sehingga tidak menimbulkan bau yang dapat menarik lalat untuk hinggap dan bertelur di gelas D hal ini yang menyebabkan tidak adanya belatung.
G. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
∞Belatung berasal dari telur lalat yang hinggap di daging. Tidak tercipta secara spontan dari daging seperti teori abiogenesis.