perhitungan daya dukung dan stabilitas tiang bor …
TRANSCRIPT
Rahma.D.M, Rohanah.U, Perhitungan Daya Dukung
354
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG DAN STABILITAS TIANG BOR
KANTOR HUTAMA KARYA
Definta Meutia Rahma1, Umi Rohanah2, Putera Agung Maha Agung3
Politeknik Negeri Jakarta , Teknik Sipil, Jl. Prof. DR. G.A. Siwabessy, Kukusan, Kecamatan Beji, Kota
Depok, Jawa Barat, 16424.
e-mail :[email protected], [email protected]
ABSTRACT
The deep foundation or better known as the pile foundation serves to carry and hold the load that is
above it, namely the burden of the upper structure. The foundation is used to support loads up to the
established safety limit, including the maximum load that may occur at the Project Development Office
of Hutama Karya. This project consists of 18 floors with a bored pile foundation. In the calculation of
the planning of the bored pile foundation, the testing of the pile loading with different configurations is
carried out, with a circular pole diameter of 100 cm at a depth of 9 meters for the Dutch Cone
Penetration Test and 12 meters for the SPT (Standard Penetration Test). For the calculation of the end
bearing capacity (Qp) and friction (Qs) of the pole, the Schmertmann method is used. While the
calculation of the settlement is immediately used the Vesic method. From the results of the calculation
of the bored pile foundation planning, a group decrease of 9.11 mm with an ultimate carrying capacity
of 1422.88 tons for the Sondir/DCPT (Dutch Cone Penetration Test) and a group reduction of 4.53 mm
with an ultimate carrying capacity of 526.45 tons for SPT (Standard Penetration Test)
Keywords : Foundations; Bearing capacity; Settlement
ABSTRAK
Pondasi dalam atau yang lebih dikenal dengan pondasi tiang berfungsi untuk memikul dan menahan
beban yang berada diatasnya yaitu beban struktur atas. Pondasi digunakan untuk mendukung beban
hingga batas aman yang telah ditetapkan, termasuk beban maksimum yang mungkin terjadi pada
Pembangunan Proyek Kantor Hutama Karya. Proyek ini terdiri dari 18 lantai yang pondasi nya
menggunakan pondasi tiang bor. Pada perhitungan perencanaan pondasi tiang bor dilakukan
percobaan pengujian pembebanan tiang dengan konfigurasi yang berbeda, dengan bentuk tiang
lingkaran diameter 100 cm pada kedalaman 9 meter untuk Sondir /DCPT (Dutch Cone Penetration
Test) dan 12 meter untuk SPT (Standard Penetration Test). Untuk perhitungan daya dukung ujung (Qp)
dan friksi (Qs) tiang digunakan metode Schmertmann. Sedangkan perhitungan penurunan segera
digunakan metode Vesic. Dari hasil perhitungan perencanaan pondasi tiang bor diperoleh penurunan
grup sebesar 9,11 mm dengan daya dukung ultimit sebesar 1422,88 ton untuk Sondir/DCPT (Dutch
Cone Penetration Test) dan penurunan grup sebesar 4,53 mm dengan daya dukung ultimit sebesar
526,45 ton untuk SPT (Standard Penetration Test).
Katakunsi : Pondasi; Daya Dukung; Penurunan
Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019
Definta Meutia R, Umi Rohanah, Putera Agung M A, Perhitungan Daya Dukung …
355
PENDAHULUAN
Struktur bangunan pada umumnya
terdiri dari struktur bawah dan struktur
atas [1]. Struktur bawah yang dimaksud
adalah pondasi yang berfungsi sebagai
penahan seluruh beban yang berada di
atasnya dan gaya-gaya dari luar [2].
Pondasi adalah bagian dari suatu
bangunan yang berfungsi meneruskan
berat bangunan tersebut ke tanah dimana
bangunan itu berdiri [3]. Semua
konstruksi yang di rekayasa untuk
bertumpu pada tanah harus didukung
oleh pondasi. Pondasi ialah bagian dari
suatu sistem rekayasa yang meneruskan
beban yang ditopang oleh pondasi dan
beratnya sendiri kepada dan ke dalam
tanah dan batuan yang terletak
dibawahnya [4].
Pemilihan pondasi dilakukan dengan
pertimbangan teknis atau strategis yaitu
berdasarkan kondisi tanah, kemampuan
pelaksana, kondisi kerja, biaya, alat yang
tersedia, bahan yang tersedia, dan batas
waktu pelaksanaan. Perencanaan
struktur bawah untuk suatu konstruksi
bangunan dengan tepat mutlak
diperuntukan untuk dapat menjaga
kestabilan konstruksi yang ditahan [5].
Jenis pondasi dalam yang umum adalah
pondasi tiang pancang dan pondasi tiang
bor. Material yang digunakan dapat
berupa besi, beton, atau kayu. Biaya
konstruksi pondasi ini tidaklah murah,
namun konstruksi ini memang
diperlukan untuk mencapai keamanan
secara structural [6].
Penulis meninjau Proyek Pembangunan
Kantor Hutama Karya Jakarta Timur
terdiri dari 18 lantai . Pada perencanaan
pondasi tiang bor digunakan bentuk
tiang yaitu bulat dengan diameter 80 cm,
100 cm, dan 120 cm berdasarkan hasil
penyelidikan dengan menggunakan
Cone Penetration Test (CPT) dan
Standard Penetration Test (SPT).
Pondasi tiang bor adalah pondasi tiang
yang pemasangannya dilakukan dengan
mengebor tanah lebih dahulu [8].
Pemasangan pondasi bored pile ke dalam
tanah dilakukan dengan cara mengebor
terlebih dahulu, kemudian diisi tulangan
yang telah dirangkai dan dicor beton.
Apabila tanah mengandung air, maka
dibutuhkan pipa besi atau yang biasa
disebut dengan temporary casing untuk
menahan dinding lubang agar tidak
terjadi kelongsoran, dan pipa ini akan
dikeluarkan pada waktu pengecoran
beton [9]. Tetapi bila tindakan
penanggulangan telah dipertimbangkan
sebelumnya, maka terjadinya
keruntuhan pasti dapat dicegah dengan
jalan menstabilkan tanah tersebut [10].
Berdasarkan latar belakang tersebut,
didapatkan tujuan penelitian ini antara
lain :
1. Menghitung daya dukung aksial
tunggal dan grup serta stabilitas.
2. Menghitung daya dukung aksial
tunggal dan grup serta stabilitas
terhadap likuifaksi.
3. Menghitung daya dukung lateral
tunggal dan grup serta stabilitas.
4. Menghitung penurunan elastis dan
konsolidasi serta stabilitas.
5. Menghitung tahanan gesek negatif
serta stabilitas.
Dengan terpenuhinya tujuan di atas,
penulis berharap penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis dan
pembaca.
METODE PENELITIAN
Lokasi Pengamatan
Lokasi yang dijadikan pengamatan
untuk menghitung daya dukung dan
stabilitas pondasi tiang bor adalah
Proyek Pembangunan Gedung Kantor
Hutama Karya Jakarta Timur, Lokasi
Proyek Jl. Ledjen, MT. Haryono Kav. 8,
Cawang, Jakarta Timur.
Pengumpulan Data
Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019
356
Pengumpulan data yang dilakukan untuk
perhitungan adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data Konstruksi
Pengumpulan data konstruksi
dilakukan untuk memperoleh data
nyata dari proyek sebagai penunjang
utama proses perhitungan dan analisa.
Pengumpulan data konstruksi
dilakukan dengan permohonan
permintaan data dari PT. SOFOCO
selaku soil investigation yang
diberikan langsung oleh HUTAMA
KARYA, KSO selaku kontraktor
utama yang menangani Proyek
Pembangunan Kantor Hutama Karya
Cawang. Data yang dikumpulkan
berupa data Sondir/DCPT dan data
SPT.
2. Studi Pustaka/Literatur Studi
pustaka/literatur digunakan untuk
mencari informasi untuk mendukung
penyusunan Proyek Akhir yang
berkaitan dengan pondasi tiang bor.
Tahapan Perhitungan
Tahapan perhitungan pada proyek ahkhir
ini adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan Daya Dukung Pondasi
Perhitungan daya dukung pondasi
dilakukan untuk mengecek kekuatan
pondasi tiang bor menahan gaya yang
bekerja. Dalam perhitungan
digunakan variasi diameter 80 cm,
100 cm dan 120 cm. Perhitungan daya
dukung pondasi meliputi :
a. Perhitungan daya dukung vertikal
Perhitungan daya dukung vertikal
dimulai dengan perhitungan daya
dukung ujung dan selimut tiang.
Dilanjutkan dengan perhitungan
daya dukung izin tiang tunggal dan
daya dukung izin tiang kelompok.
b. Perhitungan daya dukung
horizontal
Perhitungan daya dukung
horizontal dimulai dengan
menentukan jenis tiang bor,
dilanjutkan dengan perhitungan
daya dukung izin tiang tunggal dan
daya dukung izin tiang kelompok.
2. Perhitungan Penurunan Pondasi
Perhitungan penurunan pondasi
dilakukan untuk memperkirakan
seberapa dalam pondasi akan
mengalami
displacement/sattlement.
Penurunan pondasi yang dihitung
meliputi penurunan langsung dan
penurunan konsolidasi.
Bagan Alir Penulisan Proyek Akhir
Metode dalam penyelesaian proyek
akhir dari permasalahan pada penulisan
Proyek Akhir ini disajikan pada Gambar
1.
Definta Meutia R, Umi Rohanah, Putera Agung M A, Perhitungan Daya Dukung …
357
Gambar 1. Bagian alir penulisan Proyek
Akhir
HASIL dan PEMBAHASAN
Menghitung Daya Dukung Tiang Bor
Menghitung daya dukung tiang bor
berdasarkan data hasil pengujian
sondir/DCPT dan SPT dapat dilakukan
dengan menggunakan :
a. Menggunakan data sondir/DCPT
(Metode Schmertmann)
Qu = Qb + Qs = qb x Ab + fs x As
dimana :
Qu = Kapasitas daya dukung
aksial ultimit tiang pancang
Qb = Kapasitas tahanan di ujung
tiang.
Qs = Kapasitas tahanan kulit.
Qb = Kapasitas daya dukung di
Ujung tiang persatuan luas
Ab = Luas di ujung tiang.
Fs = Satuan tahanan kulit
Persatuan luas
As = Luas kulit tiang pancang
b. Menggunakan data SPT
(Metode Reese and Wright)
Tahanan ujung tiang Bor
1) Untuk lapisan pasir :
a. Untuk N = 60, diambil nilai qp = 7
N (t/m2) < 400 (t/m2)
b. Untuk N ≥ 60, maka nilai qp = 40
(kg/cm2)
2) Untuk lanau non-pastis :
a. qp = 9 . Cu
b. Cu = (NSPT) x 2/3 x 1/10 )
Tahanan friksi selimut tiang Bor
1) Untuk lapisan pasir :
Untuk N < 53, maka nilai fs (kg/cm2)
fs = 𝑁/34
Untuk 53 < N ≤ 100, maka nilai f
diambil berdasarkan korelasi
langsung Reese & Wright.
2) Untuk lanau non-pastis :
fs = α . cu
α = Faktor adhesi (diambil = 0,55
untuk tiang bor berdasarkan
penelitian Reese and Wright)
Qijin untuk data SPT ditentukan
berdasarkan persamaan 2.12 Untuk nilai
FS diambil 2 untuk daya dukung ujung
tiang dan 3 untuk daya dukung selimut
tiang. Ketentuan tersebut berdasarkan
Manual Perencanaan Pondasi Pada
Jembatan No.23/BM/2011.
𝑄(𝑎𝑙𝑙) = 𝑄𝒖
𝐹𝑆=
𝑄𝒑
2+
𝑄𝒔
3
Menghitung Penurunan Elastis Tiang
Bor
c. Penurunan segera (Metode Vesic)
Penurunan total tiang pancang akibat
beban vertikal Qw dapat ditentukan
sebagai berikut :
Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019
358
(1) (2) (3)e e e eS S S S= + +
Dimana :
Se(1) = penurunan elastis tiang
Se(2) = penurunan elastis tiang akibat
beban tahanan ujung
Se(3) = penurunan elastis tiang akibat
beban yang didistribusikan
sepanjang selimut tiang
Dengan berdasarkan prinsip dasar
mekanika material, maka :
( )(1)
.
.
wp ws
e
p p
Q Q LS
A E
+=
Dimana :
Qwp = beban yang diterima ujung tiang
berdasarkan beban ijin tiang
pada ujung tiang.
Qws = beban yang diterima selimut
tiang berdasarkan beban ijin
tiang pada selimut
Ap = luasan penampang tiang
L = panjang tiang
Ep = modulus elastisitas tiang, untuk
tiang beton
= faktor distribusi per satuan
tahanan friksi tiang (fs)
sepanjang selimut tiang,
biasanya diambil antara 0,5
hingga 0,67 Penurunan tiang akibat beban pada
ujung tiang ditentukan berdasarkan:
( )2
(2)
.1 .
wp
e s wp
s
q BS I
E= −
Dimana :
B = lebar
qwp = beban yang diterima tiang per
satuan luas ujung tiang = wp
p
Q
A
Es = modulus elastisitas tanah di
bawah ujung tiang
s = angka rasio Poisson tanah
Iwp = faktor pengaruh bentuk ujung
tiang 0,85
Penurunan elastis akibat beban yang
didistribusikan sepanjang selimut tiang
diberikan oleh Persamaan 10 berikut :
( )2
(3) . 1 ..
wse s ws
s
Q BS I
p L E
= −
Dimana :
p = keliling penampang tiang
L = panjang total tiang
Iws = faktor pengaruh yang
ditentukan sebagai :
2 0.35ws
LI
B= +
Pada Proyek Pembangunan Kantor
Hutama Karya panjang tiang diambil (L
= 9,0 m) berdasarkan data sondir,
Sedangkan berdasarkan data SPT
panjang tiang diambil (L = 12 m) yang
mencapai lapisan tanah pasiran (end
bearing pile) dengan jarak antar tiang (S)
≥ (2 – 3). Hasil-hasil analisis daya
dukung tiang pancang grup (Qu(g)) dan
diperlihatkan dalam Gambar 2 hingga
Gambar 7.
Gambar 2. Hasil analisis daya dukung
tiang bor tunggal berdiameter 80 cm;
100 cm; dan 120 cm berdasarkan data
sondir/DCPT (dutch cone penetration
test) pada S-1 (metode Schmertmann)
Definta Meutia R, Umi Rohanah, Putera Agung M A, Perhitungan Daya Dukung …
359
0
5
10
15
20
25
30
0 50 100 150 200
Kedalaman vs Daya Dukung Tiang BorBerdasarkan data SPT BH-1 (Metode Reese & Wright)
Ked
ala
man
(m
)
Gambar 3. Hasil analisis daya dukung
tiang bor berdiameter 80 cm; 100 cm;
dan 120 cm berdasarkan data SPT
(standard penetration test) menurut
metode Reese & Wright.
Gambar 4. Hasil analisis tahanan / daya
dukung lateral tiang ijin bebas tunggal
berdiameter 80 cm; 100 cm; dan 120 cm
kepala bebas dengan lendutan ijin 1,27
cm berdasarkan data sondir/DCPT pada
S-1 menurut metode Brom.
Gambar 5. Hasil analisis tahanan / daya
dukung lateral ijin tiang bor tunggal
berdiameter 80 cm; 100 cm; dan 120 cm
kepala jepit dengan lendutan ijin 1,27 cm
berdasarkan data sondir/DCPT pada S-1
menurut metode Brom.
Gambar 6. Hasil analisis tahanan / daya
dukung lateral ultimit tiang bor tunggal
berdiameter 80 cm; 100 cm; dan 120 cm
kepala bebas berdasarkan data Standard
Penetration Test (SPT) pada BH-1
menurut metode Brom
Gambar 7. Hasil analisis tahanan / daya
dukung lateral ultimit tiang bor tunggal
berdiameter 80 cm; 100 cm; dan 120 cm
kepala jepit berdasarkan data Standard
Penetration Test (SPT) pada BH-1
menurut metode Brom.
Dari hasil analisis tersebut dapat dilihat
bahwa semakin dalam tiang bor dibuat
maka semakin besar daya dukung ijin
tiang tersebut.
Hubungan Tahanan Lateral Ijin (Q(q)) Terhadap 1,27 cm denganPanjang
Tiang Tunggal Kepala Jepit Berdasarkan Data Sondir/DCPT S-1
Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019
360
Rekapitulasi perhitungan stabilitas
Data sondir/DCPT
Rekapitulasi perhitungan berdasarkan
data Sondir/DCPT dengan diameter 80
cm, 100 cm, 120 cm dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Analisa
Perhitungan Daya Dukung dan
Stabilitas Berdasarkan Data
Sondir/DCPT S-1
Rekapitulasi perhitungan stabilitas
Data SPT
Rekapitulasi perhitungan berdasarkan
data SPT dengan diameter 80 cm, 100
cm, 120 cm.
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Analisa
Perhitungan Daya Dukung dan
Stabilitas Berdasarkan Data SPT BH-1
KESIMPULAN
1. Hasil perhitungan analisis daya
dukung aksial tunggal berdasarkan data
sondir/DCPT dinyatakan STABIL
karena FK = 19,12 telah melebihi faktor
keamanan sama dengan 3, sedangkan
hasil perhitungan stabilitas daya dukung
aksial berdasarkan data SPT dinyatakan
STABIL karena FK = 7,07 telah
melebihi faktor keamanan sama dengan
3.
2. Hasil perhitungan analisis daya
dukung aksial tunggal terhadap
likuifaksi berdasarkan data sondir/DCPT
dinyatakan STABIL karena FK = 18,81
telah melebihi faktor keamanan sama
dengan 3, sedangkan hasil perhitungan
stabilitas daya dukung aksial
berdasarkan data SPT dinyatakan
STABIL karena FK = 5,73 telah
melebihi faktor keamanan sama dengan
3.
3. Hasil perhitungan stabilitas daya
dukung lateral berdasarkan data
sondir/DCPT dinyatakan STABIL
karena defleksi sebesar 0,5728 cm tidak
melebihi dari 1,27 cm (Δ < 1,27 cm),
sedangkan hasil perhitungan stabilitas
daya dukung lateral berdasarkan data
SPT dinyatakan STABIL karena defleksi
sebesar 0,4767 cm tidak melebihi dari
1,27 cm (Δ < 1,27 cm)
4. Berdasarkan hasil perhitungan
stabilitas penurunan elastis dinamis,
statis dan likuifaksi dengan data
Sondir/DCPT dan SPT pondasi
dinyatakan STABIL karena, < 25,4 mm
5. Hasil perhitungan stabilitas daya
dukung terhadap tahanan gesek negatif
berdasarkan data sondir/DCPT
dinyatakan STABIL karena FK = 11,77
telah melebihi faktor keamanan sama
dengan 3, sedangkan hasil perhitungan
stabilitas daya dukung terhadap tahanan
Perhitungan Jenis Perhitungan Hasil Satuan
Daya Dukung Tunggal Normal 393.07 Ton
Grup 4 segiempat 1422.88 Ton
Grup 4 segiempat 1367.82 Ton
Grup 5 segiempat 1470.09 Ton
Tunggal Likuifaksi 386.67 Ton
Grup 4 segiempat 1399.73 Ton
Grup 4 segiempat 1345.57 Ton
Grup 5 segiempat 1681.96 Ton
Lateral tunggal kondisi jepit 62.67 Ton
Lateral tunggal kondisi bebas 13.71 Ton
Grup 4 segiempat 226.85 Ton
Grup 4 segiempat 218.07 Ton
Grup 5 segiempat 272.59 Ton
Penurunan Elastis Grup 4 segiempat 0.91 cm
Dinamis Grup 4 segiempat 1.05 cm
Grup 5 segiempat 0.54 cm
Penurunan Elastis Grup 4 segiempat 0.84 cm
Statis Grup 4 segiempat 0.98 cm
Grup 5 segiempat 0.50 cm
Perhitungan Jenis Perhitungan Hasil Satuan
Daya Dukung Tunggal Normal 143.53 Ton
Grup 4 segiempat 526.45 Ton
Grup 4 segiempat 506.35 Ton
Grup 5 segiempat 632.93 Ton
Tunggal Likuifaksi 116.36 Ton
Grup 4 segiempat 426.81 Ton
Grup 4 segiempat 410.51 Ton
Grup 5 segiempat 513.14 Ton
Lateral tunggal kondisi jepit 74.31 Ton
Lateral tunggal kondisi bebas 29.26 Ton
Grup 4 segiempat 272.58 Ton
Grup 4 segiempat 262.17 Ton
Grup 5 segiempat 262.17 Ton
Penurunan Elastis Grup 4 segiempat 0.45 cm
Dinamis Grup 4 segiempat 0.57 cm
Grup 5 segiempat 0.29 cm
Penurunan Elastis Grup 4 segiempat 0.44 cm
Statis Grup 4 segiempat 0.53 cm
Grup 5 segiempat 0.27 cm
Definta Meutia R, Umi Rohanah, Putera Agung M A, Perhitungan Daya Dukung …
359
gesek negatif berdasarkan data SPT
dinyatakan STABIL karena FK = 6,08
telah melebihi faktor keamanan sama
dengan 3.
UCAPAN TERIMAKASIH
Orang tua kami yang selalu memberikan
dukungan baik doa maupun material.
Bapak Putera Agung Maha Agung
sebagai dosen pembimbing Proyek
Akhir yang telah membimbing dalam
menyusun Proyek Akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] https://civilengginering.wordpress.co
m/2016/03/28/struktur-atas-upper-
structure-dan-struktur-bawah-lower-
structure/, 2016. Struktur atas (upper
structure) dan struktur bawah (lower
structure), Civil Engineering, 28
Maret 2016.
[2] Gunawan, 1983. Pengantar Teknik
Fondasi, Yogyakarta : Kanisius
[3] Terzaghi., Peck, R. B. 1987.
Mekanika Tanah Dalam Praktek
Rekayasa. Penerbit Erlangga, Jakarta.
[4] Bowles, Joseph. E. (1997).
Foundotion Analysis and Design.
McGraw Hill lnternationat Book
Company
[5] Pamungkas, Anugrah, Harianti, Erny,
2013. Desain Pondasi Tahan Gempa,
Yogyakarta : Andi.
[6] Das, Braja, M. (2011). Priciples of
Foundation Engineering. PWS Kent
Publishing Company.
[7] Fadilah, Ully Nurul. Tunafiah,
Halimah. (2018). Analisa Daya
Dukung Pondasi Bored Pile
Berdasarkan Data N-SPT Menurut
Rumus Reese&Wright dan
Penurunan. IKRA-ITH Teknologi.
3(2) : 7-13.
[8] Hardiyatmo, HC. (2015). Analisa
dan Perancangan Fondasi Bagian 2.
Gadjah Mada University Press.
[9] MJ. Tomlison (1977). Pile Design
and Constructian Practice, The
Garden City Press.
[10] Sosrodarsono, S. Nakazawa, K.
(2000). Soil Mechanics and
foundation Engineering. PT. Pradnya
Paramita, Jakarta
361
Definta Meutia R, Umi Rohanah, Putera Agung M A, Perhitungan Daya Dukung …
362
0
5
10
15
20
25
30
0 50 100 150 200
Kedalaman vs Daya Dukung Tiang BorBerdasarkan data SPT BH-1 (Metode Reese & Wright)
Ked
ala
man
(m
)
Tabel – Tabel atau Gambar dapat ditampilkan diakhir artikel
--------------------------------------------------------------------------------
Gambar 2. Hasil analisis daya dukung tiang bor tunggal berdiameter 80 cm; 100 cm;
dan 120 cm berdasarkan data sondir/DCPT (dutch cone penetration test) pada S-1
(metode Schmertmann).
Gambar 3. Hasil analisis daya dukung tiang bor berdiameter 80 cm; 100 cm; dan 120
cm berdasarkan data SPT (standard penetration test) menurut metode Reese & Wright.
Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019
Definta Meutia R, Umi Rohanah, Putera Agung M A, Perhitungan Daya Dukung …
363
Gambar 4. Hasil analisis tahanan / daya dukung lateral tiang ijin bebas tunggal
berdiameter 80 cm; 100 cm; dan 120 cm kepala bebas dengan lendutan ijin 1,27 cm
berdasarkan data sondir/DCPT pada S-1 menurut metode Brom.
Gambar 5. Hasil analisis tahanan / daya dukung lateral ijin tiang bor tunggal
berdiameter 80 cm; 100 cm; dan 120 cm kepala jepit dengan lendutan ijin 1,27 cm
berdasarkan data sondir/DCPT pada S-1 menurut metode Brom
Hubungan Tahanan Lateral Ijin (Q(q)) Terhadap 1,27 cm denganPanjang Tiang
Tunggal Kepala Jepit Berdasarkan Data Sondir/DCPT S-1
363
Definta Meutia R, Umi Rohanah, Putera Agung M A, Perhitungan Daya Dukung …
364
Gambar 6. Hasil analisis tahanan / daya dukung lateral ultimit tiang bor tunggal
berdiameter 80 cm; 100 cm; dan 120 cm kepala bebas berdasarkan data Standard
Penetration Test (SPT) pada BH-1 menurut metode Brom
Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019
Definta Meutia R, Umi Rohanah, Putera Agung M A, Perhitungan Daya Dukung …
363
Gambar 7. Hasil analisis tahanan / daya dukung lateral ultimit tiang bor tunggal
berdiameter 80 cm; 100 cm; dan 120 cm kepala jepit berdasarkan data Standard
Penetration Test (SPT) pada BH-1 menurut metode Brom.
.
365