perilaku pencarian informasi oleh siswa smk...
TRANSCRIPT
PERILAKU PENCARIAN INFORMASI OLEH SISWA SMK TRIGUNA UTAMA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL THEORY OF
REASON ACTION.
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh
Nurul Huda NIM: 1112025100065
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2016 M
i
ABSTRAK
Nurul Huda
Perilaku Pencarian Informasi oleh Siswa SMK Triguna Utama dengan menggunakan Model Theory of Reason Action.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh variabel sikap, norma subjektf dan minat terhadap perilaku pencarian informasi siswa SMK Triguna Utama Ciputat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI dan XII dengan jumlah 550 siswa, penemuan sampel dengan teknik simple random berdasarkan teknik tersebut diperoleh 55 siswa. Instrument dalam penelitian ini didesain dengan menggabungkan model theory reasoned action dan teori perilaku pencarian informasi yang dikembangkan oleh Wilson. Metode analisis data menggunakan software SPSS 20. Untuk mengetahui hubungan antar variabel, peneliti melakukan uji korelasi. Dari uji korelasi diperoleh hubungan sikap dengan perilaku sebesar 0,488, hubungan antara norma subjektif dengan perilaku sebesar 0,601 dan antara minat dengan perilaku sebesar 0,574. Peneliti mengemukakan 5 hipotesis yang di uji dengan teknik statistik multiple regression analysis, hasil penelitian menunjukan sikap berpengaruh terhadap minat pencarian informasi dengan nilai signifikan 0,001, norma subjektif berpengaruh terhadap terhadap minat pencarian informasi dengan signifikan 0,008, sikap tidak signifikan terhadap perilaku pencarian informasi karena mempunyai nilai signifikan sebesar 0,319 (p> 0,05), norma subjektif berpengaruh terhadap perilaku pencarian informasi dengan nilai signifikan 0,004, minat pencarian informasi berpengaruh terhadap perilaku pencarian informasi dengan nilai signifikan 0,033. Hasil dari uji statistik dengan multiple regression analysis dari kelima hipotesis terdapat satu hipotesis yang ditolak, yaitu hipotesis yang menyatakan sikap berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku pencarian informasi. Sedangkan empat hipotesis lainnya diterima, yaitu sikap mempengaruhi minat pencarian informasi; norma subjektif mempengaruhi minat pencarian informasi; norma subjektif berpengaruh terhadap perilaku pencarian informasi; dan minat pencarian informasi berpengaruh terhadap perilaku pencarian informasi.
Kata Kunci : sikap, norma subjektif, minat, perilaku pencarian informasi.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan segala nikmat yang luar biasa dan hanya dengan izin-Nya akhirnya
penulis bisa menyelesaikan tugas akhir penulisan skripsi. Shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada panglima besar junjungan umat Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah berjuang dalam menyiarkan
agama islam dan sebagai pembawa risalah kebenaran.
Skripsi dengan judul “Perilaku Pencarian Informasi oleh Siswa SMK
Triguna Utama dengan menggunakan Model Theory of Reason Action”
merupakan persyaratan yang diajukan untuk mencapai gelar sarjana Sarjana Ilmu
Perpustakaan, pada jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
izinkan penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ayahanda Tgk. M. Djamil Hamzah dan Ibunda Roswaty Abdullah yang
sudah memberikan motivasi bagi penulis baik secara moril, materi,
iii
maupun spiritual. Serta kakak-kakak tercinta Quratul Aini, Syarifah Aini,
Nur Aini dan Chairunnisa. Terimakasih banyak atas motivasi dan do’anya.
2. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Pungki Purnomo MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah.
5. Ibu Dr. Ida Farida, MLIS, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan waktu, memberikan pengarahan, dan ilmu, serta kesabaran
selama proses penulisan skripsi ini.
6. Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum, selaku dosen pembimbing akademik
terimakasih telah meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan ilmu,
serta kesabaran dalam proses membimbing penulis dari awal perkuliahan
sampai selesainya skripsi.
7. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat baik dibidang akademis, sosial, dan
keagamaan.
8. Bapak Niracmat, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Triguna Utama yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
disekolah yang bapak pimpin.
iv
9. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2012 khususnya IPI-B yang banyak
memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis , terimakasih atas
persahabatan yang indah semoga kita tetap menjaga tali persaudaraan
sampai kapanpun dan silaturahmi yang tidak putus.
10. Teman-teman KKN STAR 2015 yang telah memberikan banyak
pengalaman yang tidak terlupakan bagi penulis.
Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hanya do’a dan ucapan
terimaksasih yang dapat penulis sampaikan. Semoga Allah SWT membalas segala
amal kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini,
Aamiin.
Jakarta, Agustus 2016
Nurul Huda
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
DAFTAR DIAGRAM ............................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 6
D. Definisi Istilah ........................................................................................ 7
E. Sistematika Penulisan ............................................................................ 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Informasi ................................................................................................. 10
1. Pengertian Informasi ...................................................................... 10
2. Sumber Informasi ........................................................................... 11
3. Kebutuhan Informasi ....................................................................... 13
B. Perilaku Pencarian Informasi ................................................................ 15
1. Pengertian Perilaku Pencarian Informasi ...................................... 15
2. Model Perilaku Pencarian Informasi ............................................. 17
C. Perpustakaan Sekolah ............................................................................ 24
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah ................................................... 24
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah .......................................................... 25
vi
3. Fungsi Perpustakaan Sekolah .......................................................... 26
D. Theory of Reason Action ...................................................................... 27
1. Sikap .................................................................................................. 27
1.1 Pengertian Sikap ......................................................................... 28
1.2 Terbentuknya Sikap ................................................................... 29
1.3 Hubungan Sikap dengan Perilaku Pencarian Informasi........... 30
2. Norma Subjektif ............................................................................... 31
2.1 Pengertian Norma Subjektif ...................................................... 31
2.2 Terbentuknya Norma Subjektif ................................................. 31
2.3 Hubungan Antara Norma Subjektif dengan Perilaku Pencarian
Informasi ........................................................................................... 32
3. Minat Perilaku Pencarian Informasi ................................................ 32
E. Kerangka Berpikir dan Hipotesis ........................................................... 33
1. Kerangka Berpikir ............................................................................ 33
2. Hipotesis ............................................................................................ 36
F. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian .................................................................................. 41
B. Populasi dan Sampel .............................................................................. 41
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................................... 42
D. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 46
E. Prosedur Penelitian ................................................................................ 48
F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data .................................................... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ................................................... 54
1. Profil SMK Triguna Utama ........................................................... 54
2. Perpustakaan SMK Triguna Utama ............................................... 56
vii
B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 60
1. Gambaran Umum Responden .......................................................... 60
2. Korelasi Variabel .............................................................................. 61
3. Uji Hipotesis Penelitian.................................................................... 63
C. Pembahasan ............................................................................................. 72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 78
B. Saran ....................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... …… 83
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Perilaku Pencarian Informasi Dervin ................................ 17
Gambar 2.2 Model Perilaku Pencarian Informasi David Ellis .......................... 19
Gambar 2.4 Model Perilaku Pencarian Informasi Wilson ................................. 22
Gambar 2.5 Model Theory of Reason Action ..................................................... 28
Gambar 2.6 Kerangka Berpikir .......................................................................... 35
Gambar 4.1 Residual Plot .................................................................................... 71
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.3 Model Perilaku Pencarian Informasi Khultau ............................ 21
Tabel 3.1 Indikator...................................................................................... 44
Tabel 3.2 Kaidah Reliabelitas Gulford- Frutcher .................................... 50
Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas Skala Sikap ..................... 51
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas Skala Norma Subjektif ... 51
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas Skala Minat ..................... 52
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas Skala Perilaku ................ 53
Tabel 4.1 Jumlah Subjek Berdasarkan Kelamin ....................................... 60
Tabel 4.2 Jumlah Subjek Berdasarkan Kelas ............................................ 60
Tabel 4.3 Uji Korelasi ................................................................................ 62
Tabel 4.4 R Square ..................................................................................... 64
Tabel 4.5 Anova ......................................................................................... 65
Tabel 4.6 Koefisien Regresi ....................................................................... 65
Tabel 4.7 R Square....................................................................................... 68
Tabel 4.8 Anova ........................................................................................... 68
Tabel 4.9 Koefisien Regresi ......................................................................... 69
Tabel 4.10 Pembahasan Uji Korelasi........................................................... 72
Tabel 4.11 Uji Hipotesis ............................................................................... 73
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diera globalisasi informasi mengalami perkembangan yang pesat
dan telah merambah ke berbagai aspek kehidupan manusia yang
didukung oleh perkembangan pengetahuan dan teknologi menyebabkan
kebutuhan informasi semakin meningkat, informasi sangat mudah
didapatkan karena setiap orang bisa menemukan dan memperoleh
informasi kapanpun mereka berada. Dewasa ini informasi terus
berkembang dengan adanya teknologi informasi. Media teknologi
informasi antara lain personal computer, gadget, handphone dan lainnya
yang telah dihubungkan dengan internet. Gadget ataupun computer
merupakan kebutuhan hampir tidak pernah lepas dalam kehidupan sehari-
hari, dan mereka juga berlanggan internet untuk menjelajah dunia tanpa
batas secara online untuk mendapatkan berbagai informasi yang mereka
inginkan sewaktu-waktu informasi sangat penting bagi mereka yang
membutuhkan.
Jadi semua orang memerlukan informasi untuk memenuhi kebutuhan
sehari-harinya, semua bidang seperti pendidikan, agama, politik dan
sebagainya membutuhkan informasi. Informasi yang diperlukan tiap-tiap
orang pun berbeda, sesuai dengan kebutuhan si pemakai, di bidang
pendidikan siswa merupakan salah satu pihak yang membutuhkan
informasi. Kebutuhan informasi pada siswa pun beragam mulai dari
2
informasi yang bersifat umum, berkaitan dengan hobinya dan yang
berkaitan dengan pengembangan minat dan bakat mereka.
Perpustakaan sekolah merupakan sarana bagi civitas akademik,
perpustakaan sekolah merupakan tempat kegiatan belajar mengajar yang
mempunyai peran dan kedudukan yang tinggi, karena perpustakaan
sekolah berperan sebagai agent of change khususnya bagi para peserta
didik, selain itu perpustakaan sekolah merupakan tempat memenuhi
kebutuhan informasi warga sekolah yang beraneka ragam.
Karena kebutuhan akan informasi tersebut, maka adanya perilaku
pencarian informasi. Perilaku pencarian informasi merupakan tindakan
seseorang untuk menemukan informasi yang dicarinya sesuai dengan
kebutuhan orang tersebut, dalam model perilaku pencarian informasi
Wilson menegaskan bahwa perilaku pencarian informasi dipengaruhi
oleh kebutuhan pribadi yang berkaitan dengan kebutuhan fosiologis,
afektif maupun kognitif. Kebutuhan tersebut juga dipengaruhi oleh peran
seseorang dalam pekerjaan atau kegiatan yang diharapkan oleh
lingkungannya.
Sedangkan dalam theory of reason action yang digagas oleh Ajzen
dan Fishbein perilaku manusia dipengaruhi oleh diri sendiri dari pelaku
pencarian informasi, orang lain yang mempengaruhi dan minat dari diri
orang itu sendiri. Ajzen dan fishbein mengusulkan bahwa minat perilaku
(Behavioral Intentional) adalah suatu fungsi dari sikap (attitude) dan
norma-norma subjektif (subjective norms) terhadap perilaku.1 Berarti
1 Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan (Yogyakarta : CV. ANDI Offset, 2007), h. 32.
3
bahwa minat seseorang untuk melakukan perilaku (behavioral intention)
diprediksi oleh sikapnya terhadap perilakunya dan bagaimana seseorang
berpikir orang lain akan menilainya jika dia melakukan perilaku.
Seseorang yang melakukan pencarian informasi biasanya didasari
oleh kemauan yang kuat atau niat untuk melakukannya. Menurut
Fishbein dan Ajzen kemauan yang kuat untuk melakukan suatu tingkah
laku, dapat dijelaskan melalui konsep intensi atau minat. Minat
menunjukan seberapa kuat seseorang bersedia mencoba dan seberapa
jauh ia bersedia untuk melakukannya. Jika perilaku tersebut dibawah
kendali kemauan, maka usaha orang tersebut akan terwujud sebagai
perilaku. Dalam hal ini adalah minat pencarian informasi.
Minat juga ditentukan oleh sikap dan norma subjektif. Sikap
diartikan sebagai besarnya perasaan positif atau negatif terhadap suatu
perilaku. Norma subjektif didefinisikan sebagai persepsi individu
terhadap tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan suatu
perilaku. Dengan adanya kebutuhan akan informasi maka akan
menimbulkan suatu perilaku yang biasa disebut dengan perilaku
pencarian informasi.
Pada penelitian ini, mengenai perilaku pencarian informasi , penulis
menggunakan teori yang digagas oleh Icek ajzen dan fishbein yaitu
model theory of reason action namun penulis menggambil sebagian kecil
indikator dari model perilaku pencarian informasi yang digagas oleh
Wilson.
4
SMK Triguna utama menjadi pilihan penulis untuk mengadakan
penelitian dikarenakan SMK Triguna Utama merupakan sekolah kejuruan
tingkat atas yang menawarkan berbagai program keahlian bagi peserta
didik sesuai dengan minat, bakat ataupun hobi dari siswa sekolah
tersebut. Pemilihan program keahlian tersebut akan mempengaruhi jenis
informasi yang dibutuhkan dan perilaku pencarian informasi. Selain itu
lokasi SMK Triguna Utama yang strategis memungkinkan penulis untuk
datang meneliti sampai mendapatkan hasil yang dituju.
Alasan seseorang mencari dan melakukan proses pencarian
informasi dapat berbeda antara satu orang dengan orang lain. Siswa yang
satu dengan yang lain pun kemungkinan akan berbeda. Namun tidak
menutupi akan kemungkinan adanya persamaan dalam melakukan
pencarian informasi tersebut.
Bertolak dari latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk
mengambil judul penelitian “Perilaku Pencarian Informasi oleh Siswa
SMK Triguna Utama dengan menggunakan Model Theory of Reason
Action.”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Studi ini mengambil objek penelitian mengenai perilaku pencarian
informasi. Pemilihan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa seseorang
membutuhkan informasi adanya kebutuhan informasi tersebut akan
berubah menjadi perilaku pencarian informasi, teori yang digunakan
5
pada penelitian ini dengan mengadopsi model theory of reason action
yang digabungkan dengan model perilaku pencarian informasi yang
dikembangkan oleh Wilson.
Subjek penelitian adalah pelaku pencarian informasi yang berada di
SMK Triguna Utama, yang dibatasi hanya siswa kelas XI dan XII.
Adapun kelas X tidak diikut sertakan karena pada saat penulis
melakukan penelitian merupakan tahun ajaran baru yang merupakan
masa orientasi siswa untuk kelas X.
Untuk menghindari penafsiran yang lebih luas dan agar penulisan
penelitian ini lebih jelas dan terarah maka penulis membatasi masalah
dalam penelitian :
a. Hubungan dari faktor-faktor psikologi yaitu sikap, norma subjektif
dan minat terhadap perilaku pencarian informasi oleh siswa SMK
Triguna Utama.
b. Pengaruh antar variabel sikap, norma subjektif dan minat yang
mendasari keputusan perilaku pencarian informasi siswa SMK
Triguna Utama.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, penulis
merumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu :
a. Bagaimana hubungan dari faktor-faktor psikologi yaitu sikap, norma
subjektif dan minat terhadap perilaku pencarian informasi oleh siswa
SMK Triguna Utama ?
6
b. Seberapa besar pengaruh antar variabel sikap, norma subjektif dan
minat yang mendasari keputusan perilaku pencarian informasi siswa
SMK Triguna Utama ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Mengacu kepada permasalahan penelitian, tujuan yang hendak dicapai
melalui penelitian ini adalah :
a. Mengetahui hubungan dari faktor-faktor psikologi yaitu sikap,
norma subjektif dan minat terhadap perilaku pencarian informasi
oleh siswa SMK Triguna Utama.
b. Mengetahui pengaruh antar variabel sikap, norma subjektif dan
minat yang mendasari keputusan perilaku pencarian informasi siswa
SMK Triguna Utama.
2. Adapun penelitian ini diharapkan memberi kontribusi, antara lain :
a. Secara akademis, penelitian ini menjadi masukan bagi
pengembangan ilmu perpustakaan, khususnya mengenai teori
perilaku pencarian informasi dengan menggunakan model theory of
reason action.
b. Dapat menambah wawasan bagi peneliti khususnya, serta menambah
wawasan masyarakat umumnya.
c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran
kepada perpustakaan dalam pengadaan bahan pustaka yang sesuai
dengan kebutuhan informasi pengguna di SMK Triguna Utama.
7
d. Sebagai salah satu persyaratan dalam meraih gelar kesarjanaan strata
satu (S1) Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
D. Definisi Istilah
Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang sering digunakan,
maksud dari beberapa istilah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Informasi adalah produk, komoditas yang membuat seseorang menjadi
tahu sesuatu bahkan menjadikan seseorang relative lebih tahu
dibandingkan dengan orang lain.
2. Sikap dalam penelitian ini adalah perasaan positif atau negatif dari
seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukannya.
3. Norma subjektif adalah persepsi atau pandangan seseorang terhadap
kepercayaan-kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi minat
untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang
dipertimbangkan.
4. Minat dalam penelitian ini adalah niat individu untuk melakukan atau
tidak melakukan pencarian informasi.
5. Perilaku pencarian informasi adalah tindakan atau cara yang digunakan
oleh siswa dalam mencari informasi yang sesuai dengan minat dan
kebutuhan informasi siswa.
6. Teori of Reason Action atau biasa disebut teori tindakan beralasan yaitu
teori yang menjelaskan tahapan-tahapan manusia melakukan sesuatu
8
tindakan dengan komponen sikap, norma subjektif dan minat pencarian
informasi.
E. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini membahas tentang latar belakang, pembatasan dan
perumusan masalah,tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika
penulisan.
BAB II Tinjauan Literatur
Bab ini berisi tulisan atau penelitian lain yang pembahasannya relevan
dengan tema yang digunakan oleh peneliti serta berisi teori-teori yang
dapat digunakan untuk mendukung hasil penelitian yang dikaji.
BAB III Metode Penelitian
Menjelaskan mengenai prosedur penelitian secara sistematis. Adapun di
dalam BAB III menjelaskan mengenai populasi dan sampel, variable
penelitian, instrument pengumpulan data dan metode analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian
Dalam bab ini penulis akan menerapakan tentang hasil penelitian, berisi
tentang gambaran umum dari tempat penelitian serta pembahasan hasil
penelitian mengenai perilaku pencarian informasi siswa SMK triguna
utama dengan menggunakan model theory of reasoned action (TRA)
9
BAB V Penutup
Pada bab terakhir ini penulis akan menjabarkan mengenai kesimpulan
dari hasil penelitian serta saran untuk SMK Triguna Utama dan saran
untuk penelitian setelah penelitian ini.
10
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Informasi
1. Pengertian Informasi
Informasi merupakan suatu data berupa fakta, akan tetapi suatu
informasi tidak hanya berupa fakta, karena jika kita berbicara mengenai
informasi istilah informasi mempunyai bermacam aspek, ciri dan manfaat
yang satu dengan yang lainnya.
Shanonnon, C.E dan W. Weaver mendefinisikan informasi adalah
sekumpulan pesan yang mengurangi ketidakpastian.2 Menurut Rosa
Widyawan informasi adalah data yang mempunyai makna dan disajikan
dalam suatu konteks.3 Bellinger dan Losee menyatakan bahwa informasi
dapat didefinisikan sebagai karakteristik luaran sebuah proses, informasi
mendorong kita mengembangkan pengetahuan.4
Informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa
juga berupa putusan-putusan yang dibuat.5 Jadi informasi adalah
kumpulan berita atau peristiwa yang dapat membuat seseorang dari tidak
tahu menjadi tahu, dan informasi membuat seseorang menambah
keyakinan terhadap informasi yang sebelumnya sudah dimiliki seseorang
2 Kosam Rimbarawa, Dasar-Dasar Organisasi Informasi (Jakarta: Hakaesar,
2007), h. 1. 3 Rosa Widyawan, Agar Informasi Menjadi Lebih Seksi (Jakarta: Media Kampus
Indonesia, 2014), h. 2. 4 Ibid., h. 3. 5 Pawit M Yusuf dan Priyo Subekti, Teori dan Penelusuran Informasi :
Information Retrieval (Jakarta: Kencana, 2010), h. 1.
11
atau informasi dapat juga mengubah pengetahuan yang dimiliki
seseorang.
2. Sumber Informasi
Sumber informasi merupakan tempat dimana informasi tersebut
disimpan, Sumber informasi merupakan penyedia sekumpulan informasi
yang telah di kelompokan berdasarkan masing – masing kategori.
Sumber informasi bisa berupa Perpustakaan, Majalah, Surat Kabar dan
Website.
Pemilihan sumber informasi dipengaruhi oleh pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki oleh pemakai, adapun kategori sumber-
sumber informasi dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu6 :
a. Sumber Informasi Primer
Sumber informasi primer menyajikan data dari dokumen asli dan
bentuk yang paling sederhana, sumber informasi primer adalah informasi
yang muncul pertama.
b. Sumber Informasi Sekuder
Sumber informasi sekunder menyediakan informasi yang diperoses
dengan bahan sumber informasi primer, seperti tafsiran pada sumber
informasi primer.
c. Sumber Informasi Tersier
Sumber informasi tersier berisi informasi hasil pemampatan dan
pengumpulan sumber informasi primer dan sekunder.
6 Rosa Widyawan, Agar Informasi Menjadi Lebih Seksi, h. 8.
12
Sedangkan pendapat lain mengenai sumber informasi mengatakan
informasi bersumber dari manusia, peristiwa dan realita. Manusia sebagai
sumber informasi karena manusia memiliki ide/gagasan, yang ketika
disampaikan akan menjadi sumber informasi. Peristiwa juga menjadi
sumber informasi, karena peristiwa akan menghasilkan fakta, bila fakta
ini diuraikan atau dilaporkan, maka uraian/laporan akan menjadi
informasi. Informasi yang bersumber dari ide/gagasan manusia bila
diolah melalui pendekatan artistik akan menjadi karya artistic, sedang
informasi yang bersumber dari peristiwa, pendapat dan realita yang
mengandung nilai berita bila diolah melalui pendekatan jurnalistik akan
menghasilkan karya jurnalistik.7
Jenis informasi apapun kini dengan mudah ditemukan kapanpun
dan dimanapun, karena adanya internet (interconnection and networking)
banyak orang, cendrung menjadikan internet sebagai sumber informasi
utama untuk mendapatkan berita terkini bahkan dalam hitungan detik,
karena internet dapat diakses oleh siapapun dan dimanapun. Menurut
Blasius Sudarsono, internet dapat dikatakan sebagai rimba raya informasi
yang tidak berbatas karena informasi yang ada di internet terus tumbuh
tanpa terkendali.8
7 J.B Wahyudi, Dasar-Dasar Manajemen Peyiaran ( Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1994), h. 17. 8 Azwar Muin, Information Literacy Skills: Strategi Penelusuran Informasi Online
(Makasar : Alauddin University Press, 2014), h. 26.
13
3. Kebutuhan Informasi
Setiap orang membutuhkan informasi, apapun profesi orang
tersebut informasi sangat dibutuhkan karena informasi sebagai penunjang
kegiatan manusia. Derr (1983) mengemukakan bahwa kebutuhan
informasi merupakan hubungan antara informasi dan tujuan informasi
seseorang, artinya seseorang jika ingin mengwujudkan suatu tujuan
tentunya memerlukan informasi tertentu untuk mencapainya.9 Menurut
Krech, Crutchfield dan Ballachey mengungkapkan bahwa timbulnya
kebutuhan informasi seseorang dipengaruhi oleh kondisi fisiologis,
situasi dan kognitifnya.10 Kebutuhan informasi setiap orang bermacam-
macam, setiap individu membutuhkan informasi sebagai tuntutan yang
harus terpenuhi sepanjang kehidupannya. Faktor lingkungan dimana
individu tersebut tinggal menjadi pendorong Timbulnya suatu kebutuhan
informasi.
Dikaitkan dengan lingkungan yang mendorong timbulnya
kebutuhan tersebut, khususnya yang berkaitan dengan seseorang yang
dihadapkan dengan berbagai media penampung informasi (sumber-
sumber informasi), maka ada banyak kebutuhan yang dapat dikemukakan
seperti yang diusulkan oleh Katz,Gurevitch, dan Hass adalah sebagai
berikut:11
9 Heryati Suryantini, Kebutuhan Informasi dan Motivasi Kognitif Penyuluh
Pertanian Serta Hubungannya dengan Penggunaan Sumber Informasi ( Jurnal Perpustakaan Pertanian, Vol.12 Nomor 2, 2003), h. 34 artikel diakses dari http://pustaka.litbang.pertanian.go.idpublikasipp122031.pdf (2 Mei 2016) pukul 11.05 WIB
10 Pawit M.Yusuf dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi: Information Retrieval, h., 82.
11 Ibid., h. 82-83
14
a. Kebutuhan Kognitif, kebutuhan dasar manusia berkaitan erat
dengan kebutuhan untuk memperkuat atau menambah
informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang akan
lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang
untuk memahami dan menguasai lingkungannya.
b. Kebutuhan Afektif, kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan
yang bersifat hiburan dan memenuhi hasrat seseorang untuk
memenuhi kebutuhannya. Berbagai media baik media cetak
maupun elektronik, sering dijadikan alat untuk mengejar
kesenagan dan hiburan. Seperti orang membeli radio, televisi,
menonton film dan membaca buku-buku bacaan ringan dengan
tujuan untuk mencari hiburan.
c. Kebutuhan Integrasi Personal (Personal Integrative needs), ini
sering dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan,
stabilitas, dan status individu. Kebutuhan-kebutuhan ini berasal
dari hasrat seseorang untuk mencapai harga diri.
d. Kebutuhan Integrasi Sosial (Social Integrative Needs).
Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan sosial di
masyarakat seperti keluarga, teman dan orang lain di dunia.
Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung
atau berkelompok dengan orang lain.
e. Kebutuhan Berkhayal (Escapist Needs). Ini dikaitkan dengan
kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan
15
ketegangan, dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan
(diversion).
Krech, Crutchfield dan Ballachey lebih jauh menjelaskan bahwa
karena adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah sosial,
maka seseorang termotivasi untuk mencari pengetahuan bagaimana
caranya agar dapat memecahkan masalah tersebut. Dan salah satu cara
untuk itu ialah dengan mencari tambahan pengetahuan melalui membaca
berbagai media bahan bacaan yang sebagian besar tersimpan di
perpustakaan.12
Maka dapat disimpulkan kebutuhan informasi pada seseorang
bermacam-macam, kebutuhan akan informasi dipengaruhi oleh faktor
lingkungan dan faktor diri sendiri seseorang mencari informasi yang
dibutuhkannya sebagai penunjang dalam kehidupannya sehari-hari
karena informasi selalu berkembang seiring berjalannya waktu.
B. Perilaku Pencarian Informasi
1. Pengertian Perilaku Pencarian Informasi
Penelitian mengenai perilaku informasi banyak dilakukan karena
berhubungan dengan tingkah laku seseorang dalam menemukan, mencari
dan menjawab setiap informasi yang dibutuhkan. Perilaku (behavior)
adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam konteks
penggunaan sistem teknologi informasi, perilaku (behavior) adalah
12 Ibid., h 89
16
penggunaan sesungguhnya (actual use) dari teknologi.13 Perilaku
digunakan untuk menggambarkan tindakan dan respon terhadap suatu
objek sikap tertentu.
Pencarian informasi merupakan kegiatan seseorang yang dilakukan
untuk mendapatkan informasi. Manusia akan menunjukan perilaku
pencarian informasi untuk memenuhi kebutuhannya, perilaku pencarian
informasi dimulai ketika seseorang merasa bahwa ada pengetahuan yang
dimilikinya saat itu kurang dari pengetahuan yang dibutuhkannya. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut seseorang mencari informasi dengan
menggunakan berbagai sumber informasi, tindakan menggunakan
literatur adalah suatu perilaku yang menggambarkan berbagai tujuan.14
Menurut Putu Laxman Pendit perilaku informasi adalah tingkah
laku manusia terkait dengan pola untuk mendapatkan informasi.
Sepanjang hidupnya manusia memerlukan, memikirkan, memperlakukan,
mencari dan memanfaatkan informasi dari beragam saluran, sumber dan
media penyimpanan informasi lain.15
Jadi dapat disimpulkan perilaku pencarian informasi adalah,
tindakan atau perbuatan seseorang dalam upaya mencari informasi yang
sesuai dengan kebutuhannya saat seseorang tersebut mencari informasi.
13 Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan (Yogyakarta : ANDI Yogyakarta, 2007), h. 117.
14 Putri Ahlina,dkk., Perilaku Pencarian Informasi Dalam Bentuk E-Book diKalangan Mahasiswa (Jurnal Mahasiswa Universitas Padjajaran Vol 1, No 1, Tahun 2012), h.6. artikel diakses dari http://download.portalgaruda.orgarticle.phparticle=103937&val=1378 ( diakses tanggal 2 Mei 2016 ) pukul 09.00 WIB.
15 Pawit M Yusuf, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi, h. 100
17
2. Model Perilaku Pencarian Informasi
Para pakar dibidang ilmu perpustakaan dan informasi,
mengenalkan berbagai cara dalam proses pencarian informasi, cara
pencarian informasi tersebut lebih akrab kita sebut dengan model
perilaku pencarian informasi. Perilaku pencarian informasi dari satu
orang ke orang lain berbeda namun tidak menutup kemungkinan terjadi
kesamaan dalam proses pencarian informasi.
Dervin (1977) mengemukakan bahwa situasi, kesenjangan dan
hasil berada pada suatu waktu dan tempat dalam bentuk tiga tahapan.
Tahap pertama menetapkan konteks untuk kebutuhan informasi atau
disebut dengan situasi, pada tahap kedua adanya kesenjangan terhadap
informasi yang diketahui seseorang dengan informasi yang dibutuhkan
dan tahap ketiga hasil dari apa yang seseorang cari.16 Model perilaku
pencarian informasi menurut dervin dapat digambarkan dalam pola
segitiga.
Situation
Gap Outcome
Gambar 2.1 Model Perilaku Pencarian Informasi Dervin
16 Gary Marchionini, Information Seeking in Electronic Environments (London:
Cambridge University Press, 2003), h. 29
18
Selanjutnya model perilaku pencarian informasi menurut David
Ellis menjelaskan model perilaku pencarian informasi adalah sebagai
berikut :
a. Starting, merupakan proses awal dalam melakukan proses
pencarian informasi.
b. Chaining, tahap ini merupakan rantai penghubung antara
informasi yang dicari dengan informasi yang didapatkan.
c. Browsing, kegiatan mencari informasi dari sumber-sumber yang
dianggap penting dan berpontesial dalam menemukan
informasi.
d. Differentiating, merupakan kegiatan menyaring informasi yang
telah didapatkan dengan informasi yang dibutuhkan.
e. Monitoring, kesadaran terhadap perkembangan informasi yang
selalu berkembang, sehingga seseorang selalu mengawasi atau
mengikuti perkembangan informasi agar informasi yang
dicarinya selalu up to date atau terkini.
f. Extracting, merupakan kegiatan bekerja untuk mencari sumber
informasi dari tempat yang penting, untuk di ambil dari inti
informasi yang dibutuhkan.17
17 Karen E.Fisher,dkk.,Theories of Information Behavior (America: ASIST monograph series, 2009), h. 138
19
Gambar 2.2 Model perilaku pencarian informasi menurut David Ellis
Ellis mengemukakan teori ini dengan mengadakan penelitian
sehari-hari yang dilakukan oleh objeknya, seperti peneliti dalam ruangan
laboratorium yang sedang mencari bahan bacaan yang sesuai dengan
penelitiannya.
Model perilaku pencarian informasi menurut ahli informasi lainnya
James Krikelas, menurut Krikelas (dalam Sri Purnomowati 2008),
kebutuhan informasi adalah pengakuan tentang adanya ketidakpastian
dalam diri seseorang yang mendorong seseorang untuk mencari
informasi. Dalam kehidupan yang sempurna, kebutuhan informasi
(Information needs) sama dengan keinginan informasi (Information
wants), namun pada umumnya ada kendala seperti ketiadaan waktu,
kemampuan biaya, faktor fisik, dan faktor individu lainnya, yang
menyebabkan tidak semua kebutuhan informasi menjadi keinginan
informasi. Jika seseorang sudah yakin bahwa sesuatu informasi benar-
Starting
Extracting Chainining
Browsing
Differentiating
Monitoring
20
benar diinginkan, maka keinginan informasi akan berubah menjadi
permintaan informasi (Information demands).18
Selanjutnya model perilaku pencarian informasi menurut Khultau
(1991), khultau menggambarkan kegiatan pencarian informasi sebagai
sebuah konstruksi yang dilalui seseorang dari tahap ketidak pastian
menuju pehamanan.model perilaku pencarian menurut Khultau, antara
lain :
a. Initiation, ketika seseorang untuk pertama kalinya peduli akan
pengetahuan yang dibutuhkan, merasa tidak yakin dan cemas
akan sesuatu. Oleh karenya seseorang memerlukan informasi.
b. Selection, sebuah topik yang umum diseleksi dan diintefikasi,
sesuai dengan kebutuhan pencari informasi.
c. Exploration, adalah karakteristik dari perasaan yang bingung
dan ragu, hal ini menjadikan pengguna untuk mencari
informasi.
d. Formulation, adalah fokus atau kejelasan akan informasi yang
sudah ditemukan dalam pencarian informasi.
e. Collection, adalah penghubung suatu informasi yang difokuskan
dalam suatu topik. Hal ini merupakan suatu proses ketika ada
interaksi antar pengguna dengan fungsi sistem informasi secara
efektif dan efisien.
18 Sri Purnomowati, Kebutuhan Informasi dan Perilaku Pencarian Informasi
Peneliti LIPI di Serpong: Laporan Penelitian. (Jakarta: PDII-LIPI, 2008). Diakses dari http://www.pdii.lipi.go.id (Pada tanggal 2 Mei 2016) pukul 09.00 WIB
21
f. Presentation, merupakan proses memaparkan apa yang telah
dicari dan ditemukan.19
Secara lebih jelas model perilaku pencarian informasi menurut
Khultau dapat ditunjukan pada gambar dibawah ini :
Tabel 2.3 Model perilaku pencarian menurut khultau.
Strategi Feelings Thoughts Action Startion Writing
Inisiasi Ketidak pastian Umum/Samar-samar
Latar belakang mencari informasi
Mengenali
Seleksi Optimis Mengidentifikasi Explorasi Kebingungan/Frustasi Mencari
informsi yang relevan
Menyelidiki
Formulasi Kejelasan Lebih sempit/Luas
Merumuskan
Koleksi Keyakinan/Pengumpulan Mencari informasi secara lebih focus
Mengumpulkan
Presentasi Lega/Puas bisa juga kecewa
Lebih jelas/Terfokus
Menyelesaikan
Selanjutnya model perilaku pencarian informasi menurut ahli
informasi lainnya adalah Wilson (1996), dalam model pencarian
informasinya Wilson menegaskan bahwa perilaku pencarian informasi
dipengaruhi oleh kebutuhan pribadi yang berkaitan dengan kebutuhan
fisiologis, akfektif, maupun kognitif. Pada gilirannya, kebutuhan ini
terkait pula dengan peran seseorang dalam pekerjaan atau kegiatan, dan
19 Karen E.Fisher,dkk.,Theories of Information Behaviors , h. 231
22
oleh tingkat kompetensi seseorang sebagaimana diharapkan oleh
lingkungannya. Menurut Wilson lingkungan manusia dapat terdiri dari
lingkungan kerja, sosio-kultural, politik, ekonomi, dan lingkungan fisik.20
Secara lebih rinci, Wilson bahkan mengusulkan sebuah model
yang cukup komprehensif, seperti terlihat di bawah ini:
Gambar 2.4 Model perilaku pencarian informasi menurut Wilson.
Menurut Wilson perilaku pencarian informasi merupakan proses
melingkar dalam kehidupan seseorang. Selanjutnya kebutuhan akan
informasi tidak langsung berubah menjadi perilaku pencarian informasi,
melainkan melalui tahap mekanisme pengaktifan yaitu kegiatan yang
20 Wilson T.D. Models and Information Behaviour Research (Journal of
Documentation Vol 55 No 3 June 1999), h. 256-257. Diakses dari http://informationr.net/tdw/publ/papers/papers/1999JDoc.html
23
dipicu karena adanya tekanan/strees dalam diri seseorang umtuk
mendapatkan informasi, oleh karenanya untuk menghindari tekanan
tersebut seseorang mengatasinya dengan melakukan aktifitas pencarian
informasi, ada beberapa faktor yang mempengaruhi aktifitas tersebut,
yaitu : kondisi psikologi seseorang, demografis, peran seseorang
dimasyarakat, lingkungan dan yang terakhir karakteristik sumber
informasi.
Kelima faktor di atas, menurut Wilson, akan sangat mempengaruhi
bagaimana akhirnya seseorang mewujudkan kebutuhan informasi dalam
bentuk perilaku informasi. Selain itu, ada faktor lain yang akan ikut
menentukan aktivitas pencarian dan penemuan informasi seseorang, yaitu
pandangan seseorang tentang risiko dan imbalan yang kelak akan
dihadapinya jika ia benar-benar melakukan pencarian informasi. Di tahap
ini, seseorang menimbang-nimbang, apakah perilakunya perlu
disesuaikan atau diselaraskan dengan kondisi yang ia hadapi. Pada
akhirnya, di dalam model Wilson terlihat bahwa berbagai perilaku
informasi ( mulai dari yang hanya berupa perhatian pasif ) bukanlah
wujud langsung dari kebutuhan informasi seseorang. Sampai pada
pencarian bekelanjutan, setelah itu informasi yang didapatkan dikelola
dan dimanfaatkan, hal ini merupakan tahap akhir bentuk perilaku
pencarian informasi menurut Wilson.
24
C. Perpustakaan Sekolah
1. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana yang cukup
penting di lingkungan sekolah karena perpustakaan merupakan sarana
penunjang pendidikan kegiatan belajar mengajar siswa dan guru yang
memegang peranan sangat penting dalam memicu tercapainya tujuan
pendidikan di sekolah.
Menurut Lasa (2009) Perpustakaan sekolah merupakan unit kerja
yang bertugas menghimpun, mengola, dan menyajikan kekayaan
intelektual untuk kepentingan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi dan rekreasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sementara Suherman (2009) berpendapat bahwa perpustakaan sekolah
adalah sebuah unit yang menawarkan jasa yang ditujukan kepada semua
anggota komunitas sekolah seperti murid, guru, staf, komite sekolah dan
orang tua murid.21
Perpustakaan madrasah sebagimana perpustakaan sekolah
merupakan sarana pendukung dari sekolah dimana sebuah perpustakaan
bernaung, dengan tujuan utama membantu sekolah dalam mencapai
tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.22
Jadi dapat disimpulkan perpustakaan sekolah adalah sebuah sarana
dan prasarana yang berdiri di bawah naungan sekolah yang bersangkutan
21 Rio Novriliam dan Yunaldi, Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Pusat Sumber Belajar di Sekolah Dasar Negeri 23 Painan Utara (Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol 1, No 1, September 2012) artikel diakses dari http://download.portalgaruda.orgarticle.phparticle=24658&val=1516 (diakses tanggal 7 Mei 2016) Pukul 17.00 WIB.
22 Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan dan Pendidikann : pemetaan, peran serta perpustakaan dalam proses belajar mengajar ( Jakarta : Perpustakaan Adab dan Humaniora UIN Jakarta, 2007), h. 7.
25
yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar bagi seluruh
civitas akademik di sekolah yang bersangkutan guna terwujudnya visi
dan misi dari sekolah tersebut.
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Tujuan didirikan perpustakaan sekolah tidak terlepas dari tujuan
diselenggarakannya pendidikan sekolah secara keseluruhan, yaitu untuk
memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik, serta
mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan. Sejalan dengan hal
tersebut, maka tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :
a. Membantu para siswa melakukan penelitian dan membantu
menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari
pelajaran yang didapatnya di dalam kelas.
b. Memupuk daya kritis siswa.
c. Membantu memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa
dengan adanya berbagai buku tentang keterampilan-
keterampilan yang meningkatkan daya kreasi siswa.
d. Tempat untuk melestarikan kebudayaan. Adanya koleksi-
koleksi karya sastra dan budaya dari masa ke masa, siswa dapat
mempelajari dari perpustakaan.
e. Sebagai pusat penerangan. Berbagai informasi-informasi
perkembangan zaman sebagai penerangan bagi siswa untuk
berpijak pada zamannya.
f. Menjadi pusat dokumentasi. Berbagi dokumen-dokumen
sekolah baik dari hasil karya siswa ataupun dokumen lainnya
26
yang berharga untuk dikenang dan diketahui para siswa tahun-
tahun berikutnya bahkan bisa menjadi pendorong untuk maju.
g. Sebagai tempat rekreasi. Bacaan-bacaan ringan, cerita-cerita
fiksi yang tersedia di perpustakaan dapat menjadi pelepas
ketegangan setelah sekian jam menggeluti ilmu di dalam kelas.
Masuk perpustakaan dan membaca bacaan segar merupakan
rekreasi yang sehat dan tetap mendidik.23
3. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Selain tujuan, perpustakaan sekolah juga mempunyai empat fungsi
yaitu :
a. Fungsi edukatif, yaitu fungsi perpustakaan sekolah dalam
rangka membantu siswa dalam belajar dan menambah
pengetahuan dari siswa.
b. Fungsi informatif, berkaitan dengan mengupayakan
penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat “memberi tahu”
akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa
dan guru.
c. Fungsi tanggung jawab administratif, berkaitan dengan tata
tertib perpustakaan yang harus diemban oleh setiap individu
yang datang keperpustakaan.
d. Riset atau penelitian, adalah koleksi yang bisa dijadikan bahan
untuk kegiatan penelitian sederhana.
23 Saiful Nur Arif,dkk,. Aplikasi Administrasi Perpustakaan Berbasis Web SMK
Swasta Brigjend Katamso Medan ( Jurnal Ilmiah SAINTIKOM Vol.12, No,1, Januari 2013), h. 29.
27
e. Fungsi Rekreasi, dengan adanya perpustakaan siswa-siswa
dapat menjadikan perpustakaan sebagai tempat rekreasi yang
mendidik, dengan membaca koleksi-koleksi yang bersifat
ringan dapat membuat pengunjungnya terhibur.24
D. Theory of Reason Action
Theory of reason action atau teori perilaku terencana adalah teori
tentang hubungan keyakinan dan perilaku. Teori ini digagas oleh Icek
Ajzen dan Fishbein pada tahun 1975, teori ini cukup popular di kalangan
para peminat psikologi sosial. Teori tindakan beralasan ini intense dilihat
sebagai determinan langsung terhadap perilaku. Intensi untuk melakukan
suatu perilaku tertentu merupakan fungsi sikap manusia terhadap perilaku
yang sedang dipersoalkan dan norma subyektif yang terkandung
didalamnya.25
Teori tindakan beralasan (Theory of reason action) menyatakan
bahwa sikap terhadap perilaku, norma subyektif, dan persepsi
pengendalian perilaku secara bersama-sama membentuk niat dan
perilaku individu.26 Di bawah ini merupakan bagan mengenai theory of
reason action.
24 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Cet 8. ( Jakarta: Bumi
Aksara, 2011), h. 6-8. 25 Ian Donald and Simon R. Cooper. A facet approach to extending the normative
component of the theory of reasoned action (British Journal of Social Psyhologi; Dec 2001; 40, Proquest Sociology pg.599.
26Gazi Saloom, Mengenal Teori-Teori Psikologi Sosial Kontemporer (Jakarta: UIN Press, 2015), h. 120.
28
Gambar 2.5. Model Theory of Reason Action
1. Sikap
1.1 Pengertian Sikap
Sikap sering kali dipandang sebagai object evaluation association,
hal ini biasa dilihat pada definisi yang disampaikan oleh Allport (1935).
Sebagai berikut :
“an attitude can be defined as a mental state of readiness organized through experience, exterting a directive or dynamic influence upon the individual’s response to all objects and situations with whichit is related”
Pengertian tersebut menjelaskan bahwa sikap adalah keadaan
mental kesiapan seseorang atas tindakan terhadap respon individu untuk
semua objek dan situasi yang terkait dengan perbuatan yang akan
dilakukannya27.
27 Agus Abdul Rahman, Psikologi Sosial: Integrasi Pengetahuan Wahyu dan
Pengetahuan Empirik (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 124.
Sikap
Minat Perilaku
Norma
29
Assael (2004), sikap adalah kecendrungan menerima atau
menolak sesuatu, jika sesuatu tersebut menyenangkan maka akan
diterima begitupun sebaliknya jika tidak menyenangkan akan ditolak
yang dipelajari untuk merespon suatu obyek atau sekelompok obyek.
Hawkins, et al menyatakan bahwa sikap adalah presdisposisi yang
dipelajari untuk merespon suatu obyek atau sekelompok obyek dalam
suatu cara yang menyenangkan atau tidak menyenangkan secara
konsisten.28
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, sikap merupakan posisi
seseorang dalam dimensi yang sifatnya bipolar yang berkaitan dengan
objek, tingkah laku atau kejadian. Sikap menunjukan perasaan individu
yang positif atau negative terhadap suatu objek.
1.2 Terbentuknya Sikap
Sikap dibentuk melalui proses belajar sosial, yaitu proses dimana
individu memperoleh informasi, tingkah laku, atau sikap baru dari orang
lain. Adapun pembentukan sikap melalui empat macam pembelajaran,
yaitu :
a. Pengkondisian Klasik (Classical Conditioning)
Proses pembelajaran dapat terjadi ketika suatu stimulus atau
rangsangan selalu diikuti oleh stimulus atau rangsangan yang
lain, sehingga rangsangan pertama menjadi suatu isyarat bagi
rangsangan kedua. Lama-kelamaan orang akan belajar jika
28 IB Gede Surya Pradifta dan Ni Wayan Sri Suprapti, Pengaruh Sikap dan Norma
Subjektif Terhadap Niat Calon Pemilih di Kota Denpasar Untuk Memilih Partai Demokrat dalam PEMILU Legislatif Tahun 2004 (Jurnal Management, Strategi Bisnis dan kewirausahaan Vol.7, No 1, Februari 2013), h. 29.
30
stimulus pertama muncul, maka akan diikuti oleh stimulus
kedua.
b. Pengondisian Instrumental (Instrumental Conditioning)
Proses pembelajaran terjadi ketika suatu perilaku
mendatangkan hasil yang menyenangkan bagi seseorang,
maka perilaku tersebut akan diulang kembali. Sebaliknya
perilaku mendatangkan hasil yang tidak menyenangkan bagi
seseorang perilaku tersebut tidak akan diulang lagi atau
dihindari.
c. Belajar Melalui Pengamatan (Observational learning by
example)
Proses pembelajaran dengan cara mengamati perilaku orang
lain, kemudian dijadikan sebagai contoh untuk berperilaku
serupa.
d. Perbandingan Sosial (Social Comparison).
Proses pembelajaran dengan membandingkan orang lain
untuk mengecek apakah pandangan kita mengenai suatu hal
adalah benar atau salah. Kita menyamakan diri kita dengan
mengambil ide-ide dan sikap-sikap mereka.29
1.3 Hubungan Antara Sikap dengan Perilaku Pencarian Informasi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya sikap merupakan
perasaan individu baik positif maupun negatif terhadap suatu objek,
sikap berhubungan dengan perilaku pencarian informasi sehingga
29 Robert A Baron dan Donn Byrne, Psikologi Sosial, jil 1, ed 10. Penerjemah
Ratna Djuwita (Jakarta: Erlangga,2004), h. 123-125.
31
apabila seseorang bersikap positif terhadap perilaku pencarian informasi
didasarkan pada keyakinan-keyakinan bahwa dengan mencari informasi
dapat menyebabkan bertambahnya pengetahuan yang dimiliki orang
tersebut maka orang tersebut akan mencari informasi, begitupun
sebaliknya.
2. Norma Subjektif
2.1 Pengertian Norma Subjektif
Norma subjektif (Subjective Norms) adalah persepsi atau
pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain
yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melakukan
perilaku yang sedang dipertimbangkan.30 Norma subyektif menurut Gazi
Saloom adalah kekuatan keyakinan normative dan motivasi untuk
memenuhi keyakinan.31 Jadi norma subyektif adalah pengaruh dari
orang lain atau lingkungan yang membuat seseorang melakukan
tindakan atau tidak.
2.2 Terbentuknya Norma Subyektif
Menurut Icek Ajzen dan Fishbein (1975) dikutip dari Suryadi,
pembentukan norma subjektif pada individu didasari pada keyakinan
bahwa kebanyakan orang yang dianggap penting olehnya mengharapkan
individu melakukan suatu perilaku tertentu, maka individu akan
terdorong melakukan perilaku tersebut. sebaliknya, ketika orang-orang
yang dianggap penting baginya mengharapkan individu untuk tidak
30 Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan (Yogyakarta: Andi, 2007), h. 42 31 Gazi Saloom, Mengenal Teori-Teori Psikologi Sosial Kontemporer (Jakarta:
UIN Press, 2015), h. 123.
32
melakukan perilaku tertentu, maka individu tidak akan melakukan atau
menghindari perilaku tersebut.32
2.3 Hubungan antara norma subjektif dengan perilaku pencarian
informasi
Norma subjektif turut berperan dalam menentukan perilaku
pencarian informasi, jika norma subyektif merupakan persepsi individu
berhubungan dengan kebanyakan dari orang-orang yang penting bagi
dirinya mengharapkan individu untuk melakukan atau tidak melakukan
tingkah laku tertentu, orang-orang yang penting bagi dirinya itu
kemudian dijadikan acuan untuk mengarahkan tingah laku dalam hal ini
perilaku pencarian informasi.
3. Minat Perilaku Pencarian Informasi
Minat (Intentiation) didefinisikan sebagai keinginan untuk
melakukan perilaku.33 Ajzen menjelaskan intensi merupakan prediksi
perilaku dengan lebih akurat, faktor intensi memberikan banyak
informasi tentang alasan dari sebuah prilaku sehingga ada perkembangan
dari theory of reason action. Seseorang memiliki minat atau intensi untuk
melakukan suatu perbuatan terntentu karena mereka mempunyai desakan
untuk melakukannya dan memiliki kesempatan untuk melakukan
perbuatannya.34
32 Suryadi, Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, dan Perceived Behavioral Control
(PBC) Terhadap Perilaku Rokok Remaja dengan Intensi Sebagai Variable Mediator, (Skripsi S1 Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2013), h. 26.
33 Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, h. 29 34 Ajzen, Constructing a TpB questionnaire. Di akses dari
http://people.umass.edu/aizen/pdf/tpb.measurement.pdf (pada tanggal 2 juni 2016) pukul 00.00 WIB.
33
E. Kerangka Berpikir dan Hipotesis
1. Kerangka Berpikir
Menurut Uma Sekaran (Dalam Supranto) mengatakan bahwa
kerangka berpikir dapat diartikan sebagai model konseptual mengenai
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor atau variable yang
telah dikenali (diidentifikasi) sebagai masalah yang penting sekali.35
Teori yang digunakan penelitian ini untuk memprediksi dan
memahami perilaku pencarian informasi adalah theory of reason action
(teori tindakan beralasan) yang kemudian disebut TRA dengan
menggabungkan dengan teori perilaku pencarian informasi yang digagas
oleh Wilson. Menurut teori tindakan beralasan, perilaku dapat diprediksi
melalui niat seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu,
ada tiga komponen untuk memprediksi perilaku seseorang yaitu : sikap
terhadap perilaku, norma subyektif terhadap perilaku dan niatan
seseorang yang dipengaruhi oleh sikap dan norma subyektif.
Sikap seseorang terhadap perilaku timbul dari kepercayaan diri
sendiri untuk melakukan perilaku (teori tentang stress dan cara
mengatasi persoalan). Seseorang yang membutuhkan informasi akan
menimbulkan sikap untuk mendapatkan informasi untuk mengatasi
persoalan yang dihadapinya. Selain itu sikap seseorang terhadap
perilaku timbul dari kepercayaan akan hasil yang didapatkan (teori
tentang risiko dan imbalan).
35 Supranto, Proposal Penelitian dengan Contoh ( Jakarta : UI Press, 2004), h.30
34
Norma-norma subyektif terhadap perilaku timbul dari
kepercayaan- kepercayaan normatif (faktor orang lain yang
mempengaruhi) yang dikombinasikan dengan teori pencarian informasi
Wilson (faktor psikologis, demografis, peran dilingkungan dan
karaktristik sumber informasi).
Minat ditentukan oleh dua faktor tersebut, yaitu sikap dan norma
subjektif. Individu akan menunjukan minat yang kuat terhadap perilaku
ketika seseorang memiliki sikap positif tentang hal itu dan percaya
bahwa orang lain mendukung jika dirinya melakukan suatu perilaku,
faktor minat terhadap perilaku pencarian informasi dalam penelitian ini
menjadi faktor yang juga penting, minat terhadap perilaku pencarian
informasi dikombinasikan dengan teori Wilson dipengaruhi oleh
perhatian pasif, yaitu seperti perilaku memikirkan apa yang akan
dilakukannya pada pertama kali mencari informasi, (seperti observasi
dan browsing serampangan) pada awal seseorang memiliki niat untuk
melalukan pencarian.
Berdasarkan penjelasan di atas, diduga bahwa terdapat pengaruh
sikap dan norma subjektif terhadap minat perilaku pencarian. Maka
kerangka berpikirnya sama dengan bagan theory of reason action
digabungkan dengan beberapa faktor dari bagan teori perilaku pencarian
informasi Wilson, yang akan diaplikasikan dalam bentuk pertanyaan
dalam koesioner. Berikut ini adalah gambar kerangka berpikir
penelitian :
35
Gambar 2.6 Kerangka Berpikir.
Sikap Perilaku Pencairan Informasi
Stress & Cara Mengatasi Persoalan
Resiko & Imbalan
Minat Perilaku
Pencarian Informasi
Perhatian Pasif
Perilaku Pencairan Informasi
Norma Subjektif Pencarian Informasi
Psikologis
Demografis
Interpersonal
Lingkungan
Karakteristik Sumber
Informasi
36
2. Hipotesis
Hipotesis adalah kesimpulan teoritik yang masih harus dibuktikan
kebenarannya melalui analisis terhadap bukti-bukti empiris.36 Hipotesis
dalam penelitian ini adalah :
H1 : Sikap berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap minat
pencarian informasi.
H2 : Norma subjektif berpengaruh secara signifikan dan positif
terhadap minat pencarian informasi.
H3 : Sikap berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap perilaku
pencarian informasi melalui minat pencarian informasi.
H4 : Norma Subjektif berpengaruh secara signifikan dan positif
terhadap perilaku pencarian informasi melalui minat pencarian
informasi.
H5 : Minat pencarian informasi berpengaruh secara signifikan dan
positif terhadap perilaku pencarian informasi.
F. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu atau sebelumnya adalah karya ilmiah yang
memiliki tema serupa atau hampir serupa dengan yang akan dilakukan
oleh peneliti. Penelitian yang terkait dengan topic pencarian informasi
atau penelusuran informasi telah dilakukan oleh beberapa peneliti,
36 Sudarwan Danim, Metode Penelitian Untuk Ilmu-Ilmu Perilaku, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2007), cet ke-4, h. 115.
37
berikut di antaranya beberapa karya ilmiah yang memiliki tema yang
serupa atau hampir serupa :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Elok Halimatus Sakdiah mahasiswa pasca
sarjana Universitas Gadjah Mada Jurusan Ilmu Psikologi tahun 2005
dengan judul “Hubungan Sikap terhadap penundaan usia perkawinan,
norma subyektif dengan intensi penundaan usia perkawinan” tujuan
penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan antara sikap terhadap
penundaan usia perkawinan dan norma subyektif dengan intensi
penundaan usia perkawinan. Penelitian ini secara khusus
mengaplikasikan Teori Perilaku Beralasan yang dikemukakan oleh
Ajzen Fishbein dalam memahami penundaan usia perkawinan.
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan subyek penelitian
purposive sampling. Subyek penelitian terdiri dari 200 mahasiswi
Universitas Gadjah Mada, berusia 21-24 tahun, belum menikah dan
belum bekerja. Data mengenai sikap terhadap penundaan usia
perkawinan, norma subyektif dan intensi penundaan usia perkawinan
diperoleh melalui tiga angket tertutup. Data dianalisis dengan
menggunakan korelasi product- moment pearson, korelasi parsial dan
analisis regresi. Hasil penelitian menunjukan bahwa : adanya hubungan
yang signifikan antara sikap terhadap penundaan usia perkawinan
dengan intensi penundaan usia perkawinan(r=0,4904; p<0,01); , ada
hubungan positif dan sangat signifikan antara norma subyektif dengan
intensi penundaan usia perkawinan (r=0,5260 ;p,0,01
38
Persamaan penelitian yang dilakukan terletak pada teori yang
digunakan yaitu theory reasoned of action dan pendekatan penelitian
kuantitatif sedangkan perbedaannya terletak pada tema yang diteliti, jika
peneliti elok halimatus sakdiah menekankan pada disiplin ilmu psikologi
dengan judul Hubungan Sikap terhadap penundaan usia perkawinan, norma
subyektif dengan intensi penundaan usia perkawinan jika penulis
menggunakan teori tindak beralasan/ theory of reasoned action untuk
meneliti pada disiplin ilmu perpustakaan dan informasi dengan judul
Perilaku Pencarian Informasi Siswa SMK Triguna Dengan Menggunakan
Model Theory of Reasoned Action.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Murwanto Sigit dengan judul “Pengaruh
Sikap Dan Norma Subjektif Terhadap Niat Beli Mahasiswa Sebagai
Konsumen Potensial Produk Pasta Gigi Close Up” Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh secara langsung dari sikap konsumen dan
norma subyektif terhadap niat untuk membeli produk pasta gigi Close Up.
Sampel ditentukan dengan metode convenience sampling dari populasi
mahasiswa Universitas Islam Indonesia. Data primer dikumpulkan
menggunakan kuesioner melalui survey. Sampel penelitian terdiri dari 100
mahasiswa Universitas Islam Indonesia yang belum pernah membeli
produk pasta gigi Close Up. Analisis data dilakukan dengan menggunakan
Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa a) sikap
dan norma subyektif secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap
niat beli, b) sikap konsumen secara parsial berpengaruh terhadap niat beli,
dan c) norma subyektif secara parsial berpengaruh terhadap niat beli.
39
Persamaan penelitian ini yaitu sama-sama membahas mengenai sikap
dan norma subyektif dengan metode penelitian yaitu metode kuantitatif
perbedaannya terletak pada tema yang diteliti, jika peneliti Murwanto Sigit
menekankan pada disiplin ilmu Ekonomi dengan judul Pengaruh Sikap
Dan Norma Subyektif Terhadap Niat Beli Mahasiswa Sebagai Konsumen
Potensial Produk Pasta Gigi Close Up jika penulis menggunakan teori
tindak beralasan/ theory of reasoned action untuk meneliti pada disiplin
ilmu perpustakaan dan informasi dengan judul Perilaku Pencarian
Informasi Siswa SMK Triguna dengan Menggunakan Model Theory Of
Reasoned Action.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Mas’ud Saiful Mahasiswa jurusan ilmu
perpustakaan fakultas adab dan humaniora UIN syarif hidayatullah Jakarta
dengan judul “Perilaku Pencarian Informasi di Kalangan Siswa MTsN 4
Jakarta Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi” tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui perilaku pencarian informasi di kalangan siswa
MTsN 4 Jakarta dalam memenuhi kebutuhan informasi. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui teknik pencarian informasi
dikalangan siswa MTsN 4 Jakarta dimulai dari mulai siswa memulai
sampai merangkum hasil temuan dan hambatan siswa MTsN 4 jakarta
dalam mencari informasi yaitu : keterbatasan dan ketidaksesuaian isi
primary sources perpustakaan, kurangnya kemampuan siswa dalam
menggunakan kemampuan siswa dalam menggunakan sumber informasi,
pelayanan petugas yang kurang ramah.
40
Persamaan penelitian yang dilakukan terletak pada tema penelitian
yaitu mengenai pola perilaku pencarian informasi dikalangan siswa,
Sedangkan perbedaannya terletak model teori yang digunakan, metode
penelitian jika peneliti Mas’ud Syaiful menggunakan metode wawancara
sedangkan penelitian yang penulis lakukan menggunakan metode
kuantitatif dengan instrument penelitian angket.
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan upaya yang dapat dilakukan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data-data dan mencari masalah yang
diteliti, dalam mencari kebenaran yang dianggap ilmiah. Metode
penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode
deskriptif, yakni penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau
menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.37
Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan survai, yaitu
penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk
mewakili seluruh populasi.38 Dengan menggunakan kuesioner sebagai
instrument penelitian serta dengan penelitian lapangan (field research)
yang dilakukan dengan mengumpulkan data secara langsung dari siswa
SMK Triguna Utama Ciputat yang menjadi subjek penelitian serta semua
pihak terkait dengan penelitian yang akan diteliti.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah sekelompok orang, benda, hal yang menjadi
pengambilan sampel. Sedangkan menurut pendapat Supranto populasi
ialah seluruh kumpulan elemen yang sejenis akan tetapi berbeda karena
37 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian : pengantar, teori dan
panduan praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula (Jakarta: STIA-LAN, 1990), h. 60.
38 Masri Singaribun, Metode Penelitian Survei (Jakarta : LP3ES, 2006), h. 3.
42
karakteristiknya.39 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK
Triguna Utama kelas XI dan XII.
Adapun jumlah populasi seluruhnya ± 550 siswa. Sampel adalah
beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik
simple random sampling, yaitu sampel yang diambil sedemikian rupa
sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. 40.
Sesuai dengan keriteria penentuan besarnya sampel menurut
Arikunto, mengemukakan di dalam pengambilan sampel apabila
subyeknya kurang dari 100 di ambil semua sehingga penelitian
merupakan penelitian populasi. Sedangkan bila tingkat populasi besar
atau lebih besar dari 100 orang, maka dapat diambil 10-15% atau 20-
25%.41 Maka dalam hal ini peneliti akan mengambil sampel sebanyak 10
% dari populasi yang ada yaitu dari jumlah + 550, diperoleh hasil 55
siswa (responden).
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah variabel dependen
dan variabel independen. Variabel dependen adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel lain atau biasa disebut dengan variabel ‘Y’,
39 Supranto, Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah Untuk Menyusun Skripsi, Tesis
dan Disertasi (Jakarta : Mitra Wacana, 2013), h. 56. 40 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai (Jakarta : LP3ES, 1989), h. 155-
156 41 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktik (Jakarta
: Rineka Cipta, 2010), h. 134.
43
sedangkan variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi
variabel lain atau biasa disebut dengan variabel ‘X’.42 Variabel dependen
dari penelitian ini adalah perilaku pencarian informasi. Perilaku
pencarian informasi adalah tingkatan dari pola perilaku pencarian
informasi individu baik sebelum pencarian informasi, selama pencarian
informasi daan sesudah pencarian informasi., dan variabel independen
dari perilaku pencarian informasi pada penelitian ini terdiri dari:
1. Sikap perilaku pencarian informasi, yaitu tingkat pandangan individu
terhadap perilaku pencarian informasi. Variable sikap difaktori oleh
teori stress, cara mengatasi persoalan, teori risiko dan imbalan
2. Norma subjektif pencarian informasi, yaitu tingkat pandangan individu
untuk melakukan pencarian informasi yang dipengaruhi oleh orang lain.
Norma subjektif diengaruhi oleh Psikologis, Demografis, Interpersonal,
Lingkungan dan karakteristik sumber informasi.
3. Minat pencarian informasi, yaitu keinginan individu untuk melakukan
atau tidak melakukan pencarian informasi
Pengukuran variable adalah pemberian nilai dari suatu objek. Untuk
mempermudah responden dalam menjawab kuesioner, penulis
mengajukan daftar pertanyaan tertulis berupa angket yang setiap
pertanyaannya sudah disediakan jawaban untuk dipilih. Model jawaban
dalam kuesioner ini menggunakan format skala likert, dengan rentang 1-
5, tingkat tertinggi diberikan skor 5 dan tingkat terendah diberikan skor 1.
42 Duwi Priyanto, SPSS : Untuk Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate
(Yogyakarta: Gaya Media, 2009) ,h.2.
44
Skala likert adalah bentuk kuesioner yang mengungkapkan sikap dari
responden dalam bentuk jawaban dengan skor yang berupa:
1. Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
2. Setuju (S) diberi skor 4
3. Cukup Setuju (CS) diberi skor 3
4. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
Tabel 3.1 Indikator
NO Variabel Indikator Skala Pengukuran Instrument
Pengukuran
1 Sikap perilaku
pencarian
informasi
1.pandangan
terhadap pentingnya
informasi.
2. Tekanan untuk
mencari informasi
terutama saat
mendekati ujian dan
tugas yang diberikan
guru.
3.manfaat informasi.
Skala likert, dengan
rentang angka
tertinggi diberi skor 5
dan terendah diberi
skor 1.
Kuesioner
2 Norma subjektif
pencarian
informasi.
1. Normative belief/
Motivation to
comply.
Skala likert, dengan
rentang angka
tertinggi diberi skor 5
45
2.Mencari informasi
sesuai minat dan
bakat.
3. Pertimbangan
mencari informasi
karena faktor
psikologis.
4.Mencari informasi
dengan bantuan
orang lain yang
lebih ahli.
5. mencari informasi
di lokasi yang dekat
dan terjangkau.
6. mencari informasi
dengan bantuan
internet..
dan terendah diberi
skor 1.
Kuesioner
3 Minat pencarian
informasi
1. Behaviral
intention.
2. Kondisi
pendorong/
menghambat
perilaku.
Skala likert, dengan
rentang angka
tertinggi diberi skor 5
dan terendah diberi
skor 1.
Kuesioner
4 Perilaku pencarian
informasi
1.Menentukan topic
informasi sesuai
kebutuhan.
2. menggunakan
koleksi cetak
Skala likert, dengan
rentang angka
tertinggi diberi skor 5
dan terendah diberi
skor 1.
46
perpustakaan.
3. mengikuti
perkembangan
informasi sesuai
kebutuhan.
4. meriksa kembali
informasi yang
diperoleh.
5. setelah informasi
didapatkan
dimanfaatkan sesuai
kebutuhan.
Kuesioner
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam sub bahasan ini penulis akan mengemukakan teknik
pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dapat diartikan sebagai
cara-cara yang dipergunakan dalam pengumpulan data. Teknik
pengumpulan data yang penulis pilih atau yang akan digunakan adalah
sebagaimana yang telah dikemukakan dalam instrument penelitian.
Berikut ini uraian teknik pengumpulan data dan jenis data yang akan
digali.
1. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
1) Data Kualitatif
47
Adalah data yang tidak berbentuk angka. Adapun yang
dimaksud data kualitatif dalam skripsi ini adalah gambaran
umum mengenai tempat penelitian.
2) Data Kuantitatif
Adalah data yang berupa angka-angka atau bilangan dalam
skripsi ini data kuantitatif adalah hasil dari kuesioner yang di
sebarluaskan.
b. Sumber Data
1) Data Primer
Data primer ini bersumber dari informan langsung yang di temui
di lapangan (lokasi penelitian yaitu sekolah SMK Triguna
Utama) dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data secara
langsung bersumber dari responden siswa SMK Triguna Utama.
2) Data Sekunder
Yaitu data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya
Bersumber dari kepustakaan, yang diteliti dari literatur-literatur,
buku-buku, dokumen dan artikel yang berkaitan dengan masalah
yang akan diteliti. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam
penelitian Data yang akan digunakan sebagai bahan analisis. Oleh karena
itu, pengumpulan data harus dilakukan dengan sistematis, terarah dan
sesuai dengan masalah penelitian. Pada penelitian ini metode
pengumpulan data yang digunakan dengan cara sebagai berikut :
48
a. Studi Kepustakaan
Dalam riset ini peneliti melakukan dengan mempelajari
dokumen-dokemen, buku-buku, literatur-literatur, artikel-artikel,
atau catatan-catatan yang menunjang peneliti yang sedang
dilakukan. Dengan maksud untuk gambaran teoritis sesuai
dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
b. Penelitian Lapangan
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data secara langsung
ke lapangan melalui :
1) Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk
penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatapan muka
antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau
responden dengan penjawab atau responden. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan,
dengan bertanya langsung kepada sumber yang dianggap
penting.
2) Angket atau Koesioner
Angket atau Koesioner ini di berikan kepada siswa SMK
Triguna Utama Ciputat Timur.
E. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan dalam pengumpulan
data, yaitu sebagai berikut :
49
1. Sebelum turun ke lapangan, peneliti merumuskan masalah yang
akan diteliti, kemudian melakukan studi pustaka dari sudut
pandang teoritis, setelah mendapatkan teori-teori secara lengkap
untuk kemudian dibuat dan disusun menjadi alat ukur
penelitian.
2. Menentukan sampel penelitian, yaitu siswa sekolah menengah
kejuruan di sekolah SMK Triguna Utama Ciputat.
3. Hasil skala yang telah diisi kemudian diskoring untuk dianalisis
datanya.
F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
1. Teknik Pengolahan Data
Data-data survai yang diperoleh melalui angket, kemudian
diproses dengan beberapa tahap sebagai berikut :
a. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan, kejelasan dan kesesuaian
jawaban responden pada angket, serta memeriksa kelengkapan
dalam menghimpun hasil angket yang telah dimasukan kedalam
sistem SPSS 20.
b. Coding, setelah di entri peneliti memberikan kode pada setiap
data yang akan di entri untuk memudahkan pengolahan data
melalui SPSS 20.
c. Tabulating, yaitu data yang telah diedit dan diberikan kode
kemudian disusun kedalam bentuk tabel.
50
2. Teknik Analisa Data
Setelah data hasil penelitian dikumpulkan maka langkah
selanjutnya yang dilakukan adalah teknik analisa data. Teknik analisa
data pada penelitian ini terdiri dari uji hipotesis penelitian. Dan menguji
besarnya pengaruh sikap dan norma subjektif terhadap minat yang
merupakan variabel mediator yang akan mempengaruhi pada perilaku
pencarian informasi.
3. Proses Penelitian
Tahap awal penelitian adalah menyusun variabel-variabel ke
dalam kuesioner. Setelah kuesioner tersusun dan melalui tahap
pemeriksaan, kemudian kuesioner disebar kepada responden, lalu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas dari masing-masing skala yang
terdapat dikuesioner. Adapun rincian hasil uji validitas dan reliabilitas
dijabarkan dalam tabel berikut ini yang mengacu pada “standarisasi
reliabilitas yang didasarkan oleh reliabilitas Guilford, yaitu :43
Tabel 3.2 Kaidah Relibilitas Guilford- Frutcher
Koefisien Kriteria
<0,2 Tidak Reliabel
0,2-0,39 Kurang Reliabel
0,4-0,69 Cukup Reliabel
0,7-0,89 Reliabel
>0.9 Sangat Reliabel
43 Saifuddin Azwar, Reliabilitas dan Validitas (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2003), h 18.
51
Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas dalam Skala Sikap terhadap Perilaku Pencarian Informasi
No. Item Pearson Correlation r Poduc Moment Keterangan
1 0,536 0,444 Valid
2 0,677 0,444 Valid
3 0,501 0,444 Valid
4 0,432 0,444 Tidak Valid
5 0,790 0,444 Valid
6 0,704 0,444 Valid
7 0,585 0,444 Valid
8 0,725 0,444 Valid
Dari tabel 3.3 di atas dapat dilihat terdapat pertanyaan yang tidak
valid dari item nomor 4 karena nilai pearson correlation lebih kecil dari
nilai r poduc moment. Dengan demikian item nomor 4 akan didrop,
artinya bobot nilai pada item 4 tidak ikut dianalisis dalam perhitungan.
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas dalam Skala Norma Subjektif terhadap Perilaku Pencarian Informasi
52
No. Item Pearson Correlation r Poduc Moment Keterangan
9 0,467 0,444 Valid
10 0,835 0,444 Valid
11 0,601 0,444 Valid
12 0,355 0,444 Tidak Valid
13 0,765 0,444 Valid
14 0,570 0,444 Valid
15 0,730 0,444 Valid
16 0,538 0,444 Valid
17 0,561 0,444 Valid
Dari tabel 3.4 di atas dapat dilihat terdapat pertanyaan yang tidak
valid dari item nomor 12 karena nilai pearson correlation lebih kecil dari
nilai r poduc moment. Dengan demikian item nomor 12 akan didrop,
artinya bobot nilai pada item 12 tidak ikut dianalisis dalam perhitungan.
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas dalam Skala Minat terhadap Perilaku Pencarian Informasi
No. Item Pearson Correlation r Poduc Moment Keterangan
18 0,672 0,444 Valid
19 0,701 0,444 Valid
20 0,370 0,444 Tidak Valid
21 0,732 0,444 Valid
53
22 0,776 0,444 Valid
23 0,718 0,444 Valid
24 0,699 0,444 Valid
Dari tabel 3.5 di atas dapat dilihat terdapat pertanyaan yang tidak
valid dari item nomor 20 karena nilai pearson correlation lebih kecil dari
nilai r poduc moment. Dengan demikian item nomor 20 akan didrop,
artinya bobot nilai pada item 20 tidak ikut dianalisis dalam perhitungan.
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas dalam Skala Perilaku Pencarian Informasi
No. Item Pearson Correlation r Poduc Moment Keterangan
25 0,276 0,444 Tidak Valid
26 0,662 0,444 Valid
27 0,352 0,444 Tidak Valid
28 0,543 0,444 Valid
29 0,668 0,444 Valid
30 0,633 0,444 Valid
Dari tabel 3.6 di atas dapat dilihat terdapat pertanyaan yang tidak
valid dari item nomor 25 dan 27 karena nilai pearson correlation lebih
kecil dari nilai r poduc moment. Dengan demikian item nomor 25dan 27
akan didrop, artinya bobot nilai pada item 25 dan 27 tidak ikut dianalisis
dalam perhitungan.
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
1. Profil SMK Triguna Utama
SMK Triguna Utama termasuk salah satu SMK Tertua di Kota
Tangerang Selatan, Berawal dari STM Triguna Jaya pada tahun 70-an
dengan dua jurusan (Listrik dan Mesin). Seiring perkembangan dunia
pendidikan dan tuntutan kebutuhan masyarakat, maka SMK Triguna
Utama terus meningkatkan pelayanannya. Diantaranya dengan
memperoleh Sertifikat ISO SMK Swasta Pertama se Provinsi Banten
pada tahun 2010. Sekarang SMK Triguna Utama memiliki 7 Program
Keahlian, yaitu :
a) Teknik Listrik (instalasi dan Industri)
b) Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri
c) Teknik Kendaraan Ringan
d) Teknik Komputer dan Jaringan
e) Teknik Multi Media
f) Akuntansi
g) Administrasi Perkantoran
Pembelajaran di SMK Triguna Utama dibimbing oleh guru-guru
yang berpengalaman dan berlatar belakang pendidikan yang relevan.
Lebih dari 75% Guru memiliki sertifikasi profesi dan berijazah S2 pada
bidangnya masing-masing. Segudang prestasi telah di ukir oleh siswa-
55
siswi SMK Triguna utama di berbagai bidang, mulai dari tingkat gugus,
kab/kota, propinsi sampai tingkat nasional.
a. Visi dan Misi SMK Triguna Utama
Visi SMK Triguna Utama
Menghasilkan tenaga menengah yang terampil, unggul dan
berakhak mulia dalam era globalisasi yang penuh kompetitif.
Misi SMK Triguna Utama
1) Mendidik dan melatih siswa menjadi tenaga terampil yang
siap bersaing.
2) Memiliki kemampuan yang unggul dalam persaingan
pasar.
3) Menjadikan sekolah sebagai kebanggan masyarakat.
4) Menjadikan lingkungan sekolah cermin dunia usaha dan
industry.
5) Berbudi luhur, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
maha Esa.
b. Fasilitas Sekolah SMK Triguna Utama
Sekolah SMK Triguna Utama mempunyai fasilitas guna
menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut dan guna
menunjang tercapainya visi dan misi dari Sekolah SMK Triguna
Utama, fasilitas tersebut diantaranya adalah :
1) Workshop Elektro
2) Workshop Audio Visual
3) Worksop Phematik dan Hidrolik
56
4) Workshop Engine/Motor Otomotif
5) Workshop Listrik Penerangan dan Industri
6) Sarana dan Prasarana Internet
7) Laboratorium Bahasa
8) Laboratorium Komputer
9) Studio Musik
10) Perpustakaan
2. Perpustakaan SMK Triguna Utama
Berdirinya perpustakaan ini bertepatan dengan diresmikannya SMK
Triguna Utama, yaitu sekitar tahun 1970. Sesuai dengan sekolahnya
yang merupakan sekolah kejuruan perpustakaan ini mengedepankan
koleksi yang sesuai dengan kurikulum sekolah. Visi dan misi
perpustakaan mengikuti visi dan misi pada sekolah, karena
perpustakaan merupakan lembaga yang berada didalam satu unit
dibawah lembaga sekolah.
a. Koleksi Perpustakaan
Koleksi perpustakaan SMK triguna utama terdiri atas dua
kategori bahan pustaka, yaitu :
1. Bahan pustaka berupa kategori buku :
a) Buku-buku dari berbagai disiplin ilmu
b) Buku bacaan ( cerpen, novel, majalah, surat kabar dan
tabloid)
2. Bahan pustaka berupa kategori non buku :
57
a) Kaset pembelajaran
b) Video (VCD)
c) Televisi (TV)
d) Peta
e) Globe
b. Kedudukan Perpustakaan
Kedudukan perpustakaan SMK Triguna Utama adalah sebagai
unit penunjang belajar mengajar, peran pentingnya antara lain :
1. Membantu menyediakan bahan atau sumber belajar baik berupa
buku atau non buku dan fasilitas berupa KBM ( Kegiatan belajar
mengajar).
2. Memperkaya pengalaman belajar siswa.
3. Menanamkan kebiasaan belajar mandiri.
4. Melatih siswa kearah tanggung jawab.
5. Mempelancar siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
6. Membantu guru-guru dalam melengkapi sumber-sumber
pembelajaran.
7. Membantu siswa, guru, karyawan, orang tua siswa maupun
mahasiswa dala mengikuti perkembangan informasi dan ilmu
pengetahuan.
c. Tata Tertib Perpustakaan
1. Setiap anggota perpustakaan dapat meminjam koleksi dua
ekslempar, dengan waktu seminggu.
2. Denda pengembalian buku sebesar Rp. 500/hari.
58
3. Masa perpanjangan peminjaman selama seminggu
4. Untuk pengunjung umum yang akan meminjam, diperbolehkan
dengan menunjukan dan memberikan kartu identitas berupa KTP
atau SIM sebagai jaminan peminjaman buku perpustakaan
dengan jumlah dua ekslempar dalam waktu seminggu.
5. Pengunjung tidak diperkenankan masuk kedalam ruang
perpustakaan dengan membawa tas atau barang lainnya.
6. Tidak diperbolehkan makan dan minum di perpustakaan.
7. Pengunjung hanya boleh menggunakan fasilitas perpustakaan
sebagaimana mestinya.
d. Struktur Organisasi Perpustakaan
Pelindung
Pelindung
Kepala Sekolah
Pengelola
Maulidia, S.Ag
Siswa
Dewan Guru
59
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Kordinasi
Berdasarkan struktur organisasi perpustakaan di SMK Triguna
Utama, terlihat adanya garis ( komando dan kordinasi) yang
menghubungkan antar unit kerja didalam organisasi perpustakaan.
Pertama adanya garis komando/perintah kepala sekolah kepada unit
pengelola perpustakaan dilanjutkan kepada pihak guru sampai kepada
siswa, selanjutnya adanya garis kordinasi artinya adanya kerjasama yang
harmonis dari pimpinan organisasi dalam hal ini kepala sekolah kepada
unit dibawahnya dalam hal ini pengelola perpustakaaan dilanjutkan
dewan guru hingga sampai unit terbawah yaitu siswa.
e. Jenis Layanan Perpustakaan
1. Layanan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
Selain didalam kelas, kegiatan belajar mengajar siswa juga dapat
dilakukan di perpustakaan.
2. Layanan sirkulasi
Yaitu layanan untuk meminjam dan mengembalikan koleksi
yang telah dipinjam.
Jam Layanan Perpustakaan
Senin- Sabtu 07.00- 15.00
Istirahat 12.00- 13.00
60
B. Hasil Penelitian
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa penulis
menentukan sampel sebanyak 55 orang. Penentuan tersebut merujuk pada
hasil observasi sebelumnya, melalui data jumlah siswa kelas XI dan XII
kemudian dibagi 10 % sehingga menghasilkan 55 orang.
1. Gambaran Umum Responden
Subjek dalam penelitian ini adalah 55 orang siswa. Pada tabel 4.1
digambarkan banyaknya subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.1 Jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 45 81,81%
Perempuan 10 18,19%
Jumlah 55 100 %
Berdasarkan tebel di atas, dari 55 responden yang diteliti sebanyak
45 responden (81,81%) berjenis kelamin laki-laki, dan 10 responden
(18,19%) berjenis kelamin perempuan.
Selanjutnya peneliti akan mendeskripsikan subjek dari kelas,
sebagai berikut :
Tabel 4.2 Jumlah subjek berdasarkan kelas
Kelas Frekuensi Persentase
XI 32 58,18%
XII 23 41,82%
Jumlah 55 100 %
61
Berdasarkan tabel di atas, dari 55 responden yang diteliti, sebanyak
32 responden (58,18%) menduduki kelas XI dan 23 responden (41,82%)
menduduki kelas XII.
2. Korelasi Variabel
Korelasi adalah analisis tentang hubungan suatu variabel
(independent) dengan variabel lainnya (dependent).44
Pedoman arti korelasi :
0,00 - 199 = Sangat rendah
0,20 - 0,399 = Rendah
0,40 - 0,599 = Sedang
0,60 - 0,799 = kuat
0,80 - 1,000 = Sangat Kuat
44 Albert Kurniawan, SPSS: Serba-Serbi Analisis Statistika dengan Cepat dan
Mudah (Jakarta : Jasakom, 2011), h. 21.
62
Tabel 4.3 Korelasi
Dari hasil korelasi pada tabel 4.3 antara sikap dengan perilaku
adalah 0,488 dengan nilai sig 0,000. Hal ini menunjukan bahwa hubungan
sikap dengan perilaku pencarian informasi adalah positif dan sedang.
Korelasi antara norma subjektif dengan perilaku pencarian informasi adalah
0,601 dengan nilai sig 0,000. Hal ini menunjukan bahwa hubungan norma
subjektif dengan perilaku pencarian informasi adalah positif dan kuat.
Korelasi antara minat dengan perilaku pencarian informasi adalah
0,574 dengan nilai sig 0,000. Hal ini menunjukan bahwa hubungan minat
dengan perilaku pencarian informasi positif dan sedang. Hasil sig (2tailed)
yang diperoleh kurang dari 0,05. Artinya Ho ditolak berarti keseluruhan
63
korelasi penelitian ini adalah signifikan secara statistik dan memiliki
korelasi yang positif (searah).
3. Uji Hipotesis Penelitian
Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis yang ada di BAB 2
dengan teknik statistik multiple regression analysis (analisis regresi
berganda) dengan menggunakan software SPSS 20.0 dengan dependent
variable yaitu, perilaku pencarian informasi dan independent variable yaitu
sikap dan norma subjektif dan minat perilaku sebagai mediator variable.
Maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
a : Konstanta
b : Koefisien Variabel
X1 : Sikap
X2 : Norma Subjektif
Keterangan :
a : Konstanta
b : Koefisien Variabel
X1 : Sikap
Y1 = a + b X1 + b X2
Y2 = a + b X1 + b X2 + b Y1
64
X2 : Norma Subjektif
Y1 : Minat Perilaku Pencarian Informasi
a) Analisis regresi variabel penelitian secara parsial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel
independent secara parsial terhadap variabel independent yang diuji pada
tingkat signifikansi 0,05. Langkah pertama peneliti melihat besaran R
square untuk mengetahui berapa peren (%) varians mediator minat yang
dijelaskan oleh independent variabel. Selanjutnya untuk tabel R square,
dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Tabel R square
Dari tabel 4.4 dapat kita lihat bahwa perolehan R square sebesar
0,415 atau 41,5%. Artinya proporsi varians dari minat perilaku yang
diberikan oleh independent variabel dalam penelitian ini adalah sebesar
41,5 % sedangkan 58,5% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar
penelitian ini.
Langkah kedua peneliti menganalisi dampak dari seluruh
independent variabel terhadap minat perilaku pencarian informasi. Adapun
hasil uji T dapat dilihat di tabel 4.5 berikut :
65
Tabel 4.5 Anova
Jika melihat kolom keenam dari kiri pada tabel diatas adalah 0,000
(p < 0,05), hal itu berarti bahwa hipotesis nihil (Ho) yang menyatakan tidak
ada pengaruh yang signifikan seluruh independen variabel terhadap
mediator minat perilaku pencarian informasi ditolak. Artinya, ada pengaruh
yang signifikan dari sikap dan norma subjektif terhadap minat perilaku
pencarian informasi sebagai mediator variabel.
Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen
variabel. Adapun analisisnya ditampilkan pada tabel 4.6 berikut :
Tabel 4.6 Koefisien Regresi
Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.6 dapat dijelaskan persamaan
regresi sebagai berikut:
66
Minat pencarian informasi = -1,133 + 0,519 sikap+ 0,305 norma
Dari tabel 4.6 untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien
regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom ke-6, jika
P < 0,05, maka koefisien regresi yang dihasilkan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap minat perilaku pencarian informasi dan
sebaliknya. Dari hasil koefisien regresi variabel sikap dan norma subjektif
signifikan. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh pada
masing-masing independen variabel terhadap variabel mediaor adalah
sebagai berikut :
Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.6 dapat dijelaskan persamaan
regresi sebagai berikut :
1. Variabel sikap
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,519 dengan signifikan 0,001
(p < 0,05), yang berarti bahwa variabel sikap secara positif
mempengaruhi minat perilaku pencarian informasi. Jadi, semakin tinggi
(positif) sikap maka akan semakin tinggi pula minat perilaku pencarian
informasi , dan hal ini secara statistik signifikan.
2. Variabel norma subjektif
Diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,305 dengan signifikan 0,008
(p < 0,05), yang berarti bahwa variabel norma subjektif secara positif
mempengaruhi minat perilaku pencarian informasi. Jadi, semakin tinggi
(positif) norma subjektif maka akan semakin tinggi pula minat perilaku
pencarian informasi, dan hal ini secara statistik signifikan.
67
Pada tabel 4.6 koefisien regresi diatas kedua independent variabel
berpengaruh signifikan terhadap dependent variabel. Untuk melihat
perbandingan besar kecilnya pengaruh antara tiap independent variabel
terhadap dependent variabel dapat diketahui dengan dua cara, yaitu
melihat nilai signifikannya (p) dan melihat standardized coefficients
(beta). Maka tabel di atas dapat diketahui perbandingan atau urutan
independent variabel yang memiliki pengaruh terbesar adalah sebagai
berikut :
1. Variabel sikap dengan signifikan 0,001 dan beta 0,410
2. Variabel norma subjektif dengan signifikan 0,008 dan beta 0, 334
b) Analisis regresi variabel penelitian secara gabungan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel
independent yang dimasukan dalam model regresi secara bersama-sama
terhadap variabel dependent yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.
Pada tahap ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi
berganda dengan menggunakan software SPSS 20.0. Langkah pertama
peneliti melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen (%)
varians dependent variabel yang dijelaskan oleh independent variabel.
Selanjutnya untuk tabel R square, dapat dilihatpada tabel 4.7 berikut :
68
Tabel 4.7 Tabel R square
Dari tabel 4.7 dapat kita lihat bahwa perolehan R square sebesar
0,461 atau 46,1% artinya proporsi varians dari perilaku pencarian informasi
diberikan oleh semua independen variabel dalam penelitian ini adalah
46,1% sedangkan 53,9% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar
penelitian ini.
Langkah kedua peneliti menganalisis dampak dari seluruh
independen variabel terhadap perilaku pencarian informasi. Adapun hasil
uji F dapat dilihat di tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8 Anova
Jika melihat kolom keenam dari kiri pada tabel diatas adalah 0,000
(p < 0,05), hal itu berarti hipotesis (Ha) diterima yang artinya bahwa ada
pengaruh yang signifikan dari sikap, norma subjektif dengan minat
69
pencarian informasi sebagai variabel mediator terhadap perilaku pencarian
informasi.
Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen
variabel. Adapun analisisnya ditampilkan pada tabel 4.9 berikut ini.
Tabel 4.9 Koefisien Regresi
Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.9 dapat dijelaskan persamaan
regresi sebagai berikut :
Perilaku pencarian informasi = - 587 + 0.116 sikap + 0,240 norma +
0,206 minat
Dari tabel 4.9 untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien
regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom ke-6,
jika P < 0,05 maka koefisien regresi yang dihasilkan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pencarian informasi dan
sebaliknya. Dari hasil diatas koefisien regresi sikap dengan variabel
mediator minat tidak signifikan karena mempunyai nilai signifikan
sebesar 0,319 artinya nilai tersebut lebih dari 0,05. Sedangkan koefisien
regresi untuk variabel norma subjektif dan minat perilaku pencarian
informasi signifikan.
70
Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh pada
masing-masing independen variabel adalah sebagai berikut :
1. Variabel sikap dengan mediator minat pencarian informasi
Diperoleh koefisien regresi sebesar 0,116 dengan signifikan 0,319 (p >
0,05) yang berarti bahwa variabel sikap terhadap variabel perilaku
pencarian informasi tidak mempengaruhi perilaku pencarian informasi.
Hal ini secara statistik tidak signifikan.
2. Variabel norma subjektif dengan mediator minat pencarian informasi
Diperoleh koefisien regresi sebesar 0,240 dengan signifikan 0,004 (p
< 0,05) yang berarti bahwa variabel norma subjektif dengan mediator
minat perilaku pencarian informasi secara positif dan signifikan
mempengaruhi perilaku pencarian informasi. Hal ini secara statistik
signifikan.
3. Variabel minat pencarian informasi
Diperoleh koefisien regresi sebesar 0,206 dengan signifikan 0, 033
(p < 0,05) yang berarti bahwa variabel minat pencarian informasi
secara positif dan signifikan mempengaruhi perilaku pencarian
informasi. Hal ini secara statistik signifikan.
Pada tabel 4.9 koefisien regresi diatas variabel norma subjektif
dan variabel minat pencarian informasi berpengaruh signifikan
terhadap dependent variabel yaitu perilaku pencarian informasi. Untuk
melihat perbandingan besar kecilnya pengaruh antara tiap independent
variabel terhadap dependent variabel dapat diketahui dengan dua cara,
yaitu melihat nilai signifikannya (p) dan melihat standardized
71
coefficients (beta). Maka tabel diatas dapat diketahui perbandingan
urutan independent variabel yang memiliki pengaruh terbesar adalah
sebagai berikut :
1. Variabel norma subjektif dengan signifikan 0,004 dan beta 0,378
2. Variabel minat dengan signifikan 0,033 dan beta 0,295
Salah satu asumsi dalam regresi yang harus dipenuhi agar hasil
analisis regresi dapat dipercaya adalah bahwa distribusi frekuensi dari
residual mengikuti distribusi normal. Distribusi normal ialah satu cara
untuk mengetahui apakah residualnya adalah normal. Apabila residual
berada disekitar garis harapan untuk kurva normal, dapat disimpulkan
bahwa persamaan regresi pada penelitian ini memiliki residual yang
distribusinya mengikuti kurva normal. Artinya, hasil persamaan
regresi beserta interpretasinya dapat dipercaya. Berikut adalah gambar
4.1 residual plot untuk variabel perilaku pencarian informasi yang
dihasilkan dengan menggunakan software SPSS 20.0.
Gambar 4.1 Residual Plot
72
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa distribusi dari residual
yang dihasilkan adalah normal. Dengan demikian, uji hipotesis dan
penelitian dengan analisis regresi pada dependent variable perilaku
pencarian informasi dengan minat perilaku pencarian informasi sebagai
variabel mediator dapat dipercaya.
C. Pembahasan
Tabel 4.10 Uji Korelasi
Hubungan Variabel Hasil Korelasi Sikap Perilaku 0,488 Norma Perilaku 0,601 Minat Perilaku 0,574
Hasil perhitungan korelasi antar variabel independent (sikap, norma
subjektif dan minat) dengan variabel dependen (perilaku pencarian
informasi) yaitu, Korelasi sikap dengan perilaku pencarian informasi
sebesar 0,488, korelasi norma subjektif dengan perilaku pencarian
informasi sebesar 0,601 dan korelasi minat dengan perilaku sebesar
0,574.
Korelasi penelitian ini adalah signifikan secara statistik dan
memiliki korelasi yang positif (searah).
Berikut merupakan pedoman arti korelasi :
0,00 - 199 = Sangat rendah
0,20 - 0,399 = Rendah
0,40 - 0,599 = Sedang
73
0,60 - 0,799 = kuat
0,80 - 1,000 = Sangat Kuat
Tabel 4.11 Uji Hipotesis
Hipotesis Hubungan Koefisien
Regresi
Signifikasi Keterangan
H1 Sikap Minat 0,519 0,001 Diterima
H2 Norma Minat 0,305 0,008 Diterima
H3 Sikap Perilaku 0,116 0,319 Ditolak
H4 Norma Perilaku 0,240 0,004 Diterima
H5 Minat Perilaku 0,206 0,033 Diterima
Berdasarkan hasil pengujian terhadap beberapa variabel yang
digunakan pada penelitian ini dengan melibatkan 55 siswa SMK Triguna
Utama sebagai sampel, dapat dijelaskan beberapa jawaban hipotesis
yang telah dirumuskan.
Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa sikap berpengaruh
secara signifikan dan positif terhada minat pencarian informasi diterima,
yang berarti semakin tinggi sikap perilaku pencarian informasi maka
akan berpengaruh meningkat pada minat terhadap perilaku pencarian
informasi. Artinya pandangan individu mengenai pentingnya informasi
akan mempengaruhi minat seseorang untuk mencari informasi, selain itu
adanya tekanan yang ada dilingkungan siswa seperti ketika akan
74
mengahdapi ujian sekolah juga mempengaruhi siswa untuk mencari
informasi.
Ketika siswa merasa dengan mencari informasi dirinya menjadi
lebih tahu dibandingkan dengan tidak mencari informasi juga akan
mempengaruh dirinya berniat mencari informasi karena seseorang akan
merasa lebih percaya diri ketika banyaknya pengetahuan atau informasi
yang diketahuinya. Hasil tersebut mendukung penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Icek Ajen (1991) dan penelitian Dharmamesta
(1999) yang menyatakan bahwa sikap mempengaruhi niatan seseorang
untuk melakukan sesuatu.
Hipotesis kedua yang menyatakan norma subjektif berpengaruh
secara signifikan dan positif terhadap minat pencarian informasi
diterima, hal ini berarti norma subjektif berpengaruh meningkat pada
minat terhadap perilaku pencarian informasi. Artinya orang-orang
sekitar siswa mempunyai andil yang cukup besar untuk mempengaruhi
minat siswa untuk mencari informasi, selain itu faktor psikologi,
demografis, karakteristik sumber informasi dan lingkungan juga
mempengaruhi minat siswa untuk mencari informasi.
Siswa merasa dengan mencari informasi akan menunjang prestasi
belajarnya maka siswa akan berminat untuk mencari informasi, ketika
minat tersebut sudah tertanam didalam hati siswa maka upaya-upaya
untuk menguatkan minat tersebut akan dilakukan oleh siswa, seperti
siswa akan bertanya kepada orang lain yang dianggap bisa
membantunya dalam proses pencarian informasi, selain itu jika minat
75
siswa sudah tinggi untuk mencari informasi maka siswa akan mencari
informasi dimanapun tidak hanya terbatas di perpustakaan sekolah.
Hasil ini sesuai dengan dengan penelitian Barnet dan Parsley (2004) dan
Icek Aizen (1991) yang menyatakan bahwa minat (intention to use)
dipengaruhi oleh perceived behavior control dan norma subjektif.
Hipotesis ketiga yang menyatakan sikap berpengaruh secara
signifikan dan positif terhadap perilaku pencarian informasi melalui
minat pencarian informasi ditolak, artian pada penelitian ini tidak ada
pengaruhnya sikap terhadap perilaku pencarian informasi dengan minat
pencarian informasi.
Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Ghusyara Hilma (2015) dengan judul penelitian Faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi, norma subjektif
berpengaruh terhadap perilaku sedangkan sikap tidak berpengaruh
terhadap perilaku individu dalam organisasi. Norma subjektif
berpengaruh terhadap perilaku individu dalam organisasi dikarenakan
adanya desakan dari orang-orang dalam berorganisasi untuk terus
melanjutkan kegiatan organisasi sedangkan sikap tidak berpengaruh
karena sikap merupakan perasaan individu yang dapat berubah-ubah jadi
perubahan mood yang dirasakan seseorang berdampak pada perilaku
individu. Dalam penelitian yang penulis lakukan sikap tidak
berpengaruh terhadap perilaku pencarian informasi diartikan siswa
mempunyai perasaan yang tidak bisa langsung menjadi perilaku namun
76
perlu adanya niat/minat dalam diri individu untuk mengubah niat
menjadi perilaku.
Hipotesis keempat yang menyatakan norma subjektif secara
signifikan dan positif berpengaruh terhadap perilaku pencarian informasi
melalui minat pencarian informasi diterima. Hal ini berarti orang
terdekat dengan siswa sangat mempengaruhi perilaku siswa, dalam hal
ini perilaku pencarian informasi, seperti saran dari guru, orang tua
ataupun teman yang menyarankan untuk mencari informasi maka saran-
saran tersebut akan dilakukan siswa dalam wujud perilaku pencarian
informasi.
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh
Baron dan Byne (2002) mengenai perilaku body piercing dalam Rapaeh
Wulandari (2014) . jika seseorang berpikir bahwa body piercing atau
tindik badan, tidak menyakiti dan akan membuat dia menarik kemudia
dia juga beranggapan bahwa orang lain yang cukup berpengaruh pada
kehidupannya mendukung segala tindakannya itu maka seseorang akan
melakukan perbuatan body piercing tersebut. demikian juga dengan
kasus pada penelitian yang penulis lakukan.
Hipotesis kelima yang menyatakan minat pencarian informasi
berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap perilaku pencarian
informasi diterima, ini berarti semakin tinggi minat pencarian informasi
maka akan berpengaruh meningkat terhadap perilaku pencarian
informasi. Artinya niat siswa untuk mendapatkan informasi berpengaruh
secara nyata dalam wujud perilaku pencarian informasi, ketika adanya
77
hambatan-hambatan yang mempengaruhi minat siswa untuk mencari
informasi tidak membuat siswa menjadi enggan untuk mencari informasi
yang sesuai dengan kebutuhannya, hal ini dikarenakan adanya keinginan
yang kuat untuk mengubah niat/minat tersebut menjadi aksi nyata dalam
hal ini perilaku pencarian informasi.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Wallington et.al (2006)
dalam Ficky Dima Nuari penelitian berjudul Implementasi Theory of
Planned Behavior (2010) dimana kehendak (intention) adalah perasaan
kuat seseorang merencanakan atau berniat melakukan, yang segera
diwujudkan dalam perilaku (Usage Behavior) hasil ini juga sesuai
dengan penelitian Ajzen (2004) yang menyatakan bahwa minat
(Intention to use) bisa berpengaruh kuat secara langsung pada Usage
behavior.
Adanya perbedaan dalam hasil penelitian terdahulu dengan hasil
penelitian yang peneliti lakukan, ini semua kemungkinan disebabkan
oleh beberapa faktor penting seperti latar belakang usia sampel,
keluarga, lingkungan, objek penelitian dll. Selain itu latar belakang
kultur yang berbeda antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini
juga menyebabkan terjadinya perbedaan hasil.
78
BAB V
PENUTUP
Dalam bab terakhir ini, akan dikemukakan mengenai kesimpulan
hasil penelitian yang telah diperoleh dari analisis data. Selain kesimpulan,
dalam bab ini juga akan diutarakan saran dari peneliti kepada pihak terkait
dalam penelitian sebagai bahan masukan.
A. Kesimpulan
Setelah peneliti melakukan penelitian dan mendapatkan hasil serta
menganalisis hasil-hasil yang didapat, maka pada bab ini peneliti akan
menyimpulkan hasil dari penelitian. Kesimpulan ini merupakan jawaban
dari permasalahan penelitian. Peneliti akan memaparkannya pada penjelasan
berikut ini :
1. Hubungan variabel sikap, norma subjektif dan minat terhadap
variabel perilaku pencarian informasi adalah sebagai berikut :
a. Hubungan atau korelasi variabel sikap dengan variabel perilaku
pencarian informasi sebesar 0,488 hal ini menunjukan bahwa
hubungan sikap dengan perilaku pencarian informasi positif dan
sedang.
b. Hubungan atau korelasi variabel norma subjektif dengan variabel
perilaku pencarian informasi sebesar 0,601 hal ini menunjukan
bahwa hubungan norma subjektif dengan perilaku pencarian
informasi adalah positif dan kuat.
79
c. Hubungan atau korelasi variabel minat dengan variabel perilaku
pencarian informasi sebesar 0,574 hal ini menunjukan bahwa
hubungan minat dengan variabel perilaku pencarian informasi positif
dan sedang.
2. Nilai yang dihasilkan oleh variabel adalah sebagai berikut :
a. Sikap terhadap minat pencarian informasi dengan nilai signifikan
0,001 (p < 0,05).
b. Norma subjektif terhadap minat pencarian informasi dengan nilai
signifikan 0,008 (p < 0,05).
c. Sikap terhadap perilaku pencarian informasi dengan nilai
signifikan 0,319 (p > 0,05).
d. Norma subjektif terhadap perilaku pencarian informasi dengan
nilai signifikan 0,004 (p < 0,05)
e. Minat pencarian informasi terhadap perilaku pencarian informasi
dengan nilai signifikan 0,033 (P < 0,05)
Dapat disimpulkan bahwa terdapat empat hipotesis diterima karena
nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Yaitu, sikap berpengaruh secara
signifikan dan positif terhadap minat pencarian informasi ; norma
subjektif berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap minat
pencarian informasi ; norma subjektif berpengaruh secara signifikan dan
positif terhadap perilaku pencarian informasi melalui minat pencarian
informasi dan minat pencarian informasi berpengaruh secara signifikan
dan positif terhadap perilaku pencarian informasi.
80
Dan satu hipotesis ditolak karena nilai signifikan lebih besar dari
0,05. Yaitu : sikap berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap
perilaku pencarian informasi.
B. Saran
Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini, maka
peneliti menyarankan :
1. Saran untuk Studi Selanjutnya
a. Untuk peneliti berikutnya yang ingin mengulas masalah perilaku
manusia mengenai pencarian informasi bisa menggunaka theory
of behavior dengan menambah variabel perceived behavioral
control agar mendapatkan lebih banyak gambaran penelitian
mengenai perilaku pencarian informasi.
b. Selain itu untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah
atau memperbanyak jumlah sampel, sehingga lebih banyak dapat
mewakili populasi yang diinginkan.
2. Saran Praktis
a. Sikap individu dengan perilaku pencarian informasi, memiliki
hubungan yang sedang dengan nilai korelasi 0,488. Hal ini
berarti perlu ditingkatkan, peran pustakawan SMK Triguna
Utama sangat dibutuhkan untuk mengajarkan literasi informasi
pada pemustaka terutama pemustaka dari siswa SMK Triguna
Utama itu sendiri, agar pemustaka dalam hal ini siswa, menjadi
manusia yang berkualitas dan mempunyai kemampuan literasi
81
informasi dan mengubah pandangan siswa untuk enggan dalam
mencari informasi.
b. Siswa lebih sering mencari informasi ketika akan menghadapi
ujian, karena siswa merasa resah dan cemas. Oleh karena itu
pihak sekolah dalam hal ini guru maupun pustakawan disarankan
agar guru atau pustakawan tidak hanya sebagai pendidik namun
guru juga sebagai pengarah dan pembangun kemauan siswa, agar
siswa tidak hanya belajar atau mencari informasi disaat
mendekati ujian, namun memberi support agar siswa sering
melakukan pencarian informasi setiap harinya dengan
mengunjungi perpustakaan atau tempat lainnya yang
mendukung.
c. Minat individu dengan perilaku pencarian informasi, memiliki
hubungan yang sedang dengan nilai korelasi 0,574. Dalam hal ini
niat/minat individu sangat mempengaruhi perilaku pencarian
informasi, adanya hambatan dalam mencari informasi membuat
siswa menjadi enggan untuk melakukan perilaku pencarian
informasi. Oleh karena itu pihak sekolah disarankan untuk
meminimalisir hambatan-hambatan yang ada seperti hambatan
tidak adanya koneksi internet yang cepat, sumber informasi
yang tidak tersedia dan tidak adanya orang lain yang membantu
dalam proses pencarian informasi.
d. Untuk perpustakaan, disarankan untuk mengadakan bahan
pustaka yang sesuai dengan kebutuhan informasi siswa-siswinya,
82
yakni bahan pustaka yang menunjang minat dan prestasi siswa-
siswinya dan bahan pustaka yang bersifat hiburan.
e. Orang-orang terdekat memberikan kontribusi yang cukup besar
pada perilaku pencarian informasi, dalam hal ini guru,
pustakawan dan wali murid perlu untuk mengarahkan terhadap
pencarian informasi yang sehat dan baik.
83
DAFTAR PUSTAKA
Ahlina, Putri. dkk. “Perilaku Pencarian Informasi dalam Bentuk E-Book dikalangan Mahasiswa.” Jurnal Mahasiswa Universitas Padjajaran vol 1, no 1, tahun 2012. Aetikel diakses pada 2 Mei 2016 dari http://download.portalgaruda.orgarticle.phparticle=103937&val=1378
Ajzen. “Construction a TpB Questionnaire.” Diakses dari
http://people.umass.edu/Ajzen/pdf/tpb.measurement.pdf. Arif, Saiful Nur .dkk. “Aplikasi Administrasi Perpustakaan Berbasis Web
SMK Swasta Brigjend Katamso Medan.” Jurnal Ilmiah SAINTIKOM vol 12, no 1 (Januari, 2013): h. 25
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta, 2010. Azwar, Saifuddin. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2003. Bafadal, Ibrahim. Pengelola Perpustakaan Sekolah. Cet. 8. Jakarta : Bumi
Aksara, 2011. Baron, Robert A dan Byrne, Donn. Psikologi Sosial, jill 1, ed 10.
Penerjemah Ratna Djuwita. Jakarta : Erlangga, 2004. Danim, Sudarwan. Metode Penelitian Untuk Ilma-Ilmu Perilaku. Jakarta :
Bumi Aksara, 2007. Donald, Ian dan Cooper, Simon R. “A Facet Approach to Extending the
Normative Component of the Theory of reasoned action.” British Journal of Social Psyhologi (December 2001): Proquest Sociology. Pg. 599
Fisher, Karen E. dkk. Theories of information Behavior. America : ASIST
Monograph Series, 2009. Hakim, Sudarnoto Abdul. Perpustakaan dan Pendidikan : Pemetaan, Peran,
Serta Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta : UIN Jakarta, 2007.
IFLA/UNESCO, Pedoman Perpustakaan Sekolah di akses 5 Oktober 2014
pukul 19.00 WIB. Dari http ://www.ifla.org/VII/sII/pubs/school-guidelines.htm
84
Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian : Penfantar, Teori dan Panduan Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. Jakarta : STIA-LAN, 1990.
Jogiyanto, Sistem Informasi keperilakuan. Jakarta : CV. ANDI offset, 2007. Kurniawan, Albert. SPSS : Serba-Serbi Analisis Statistik dengan Cepat dan
Mudah. Jakarta ; Jasakom, 2011. Marchionini, Gary. Information Seeking in Electronic Environments.
London : Cambridge University Press, 2003. Muin, Azwar. Information Literacy Skills: Strategi Penelusuran Informasi
Online. Makasar : Alauddin University Press, 2014. Novriliam, Rio dan Yunaldi. “Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai
Pusat Sumber Belajar di Sekolah Dasar Negeri 23 Painan Utara.” Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol 1, No 1, September 2012 artikel diakses dari http://download.portalgaruda.orgarticle.phparticle=24658&val=1516
Pradifta, IB Gede Surya dan Suprapti, Ni Wayan Sri. “Pengaruh Sikap dan
Norma Subyektif terhadap Niat Calon Pemilih di Kota Denpasar Untuk Memilih Partai Demokrat dalam PEMILU Legislatif Tahun 2004’’. Jurnal Management, Startegi dan Bisnis Kewirausahaan vol 7, no 1 (Februari 2013).
Priyanto, Duwi. SPSS : Untuk Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate.
Yogyakarta : Gaya Media, 2009. Purnomowati, Sri. “Kebutuhan Informasi dan Perilaku Pencarian
Informasi.” Peneliti LIPI di Serpong : Laporan Penelitian, Jakarta : PDII LIPI, 2008.
Rahman, Agus Abdul. Psikologi Sosial : Integrasi Pengetahuan Wahyu dan
Pengetahuan Empirik. Jakarta : Rajawali Pers, 2013. Rimbarawa, Kosam. Dasar-Dasar Organisasi Informasi. Jakarta : Hakaesar,
2007. Saiful, Mas’ud. “Perilaku Pencarian Informasi dikalangan Siswa MTsN 4
Jakarta dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi.” Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
85
Sakdiah, Elok Halimatus. ‘´Hubungan Sikap Terhadap Penundaan Usia Perkawinan, Norma Subjektif dengan Intensi Usia Perkawinan.” Thesis S2 Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 2005.
Saloom, Gazi. Mengenal Teori-Teori Psikologi Sosial Kontemporer. Jakarta
: UIN Press, 2015. Sigit, Murwanto. “Pengaruh Sikap dan Norma Subjektif Terhadap Niat Beli
Mahasiswa Sebagai Konsumen Potensial Produk Pasta Gigi Close Up.” Jurnal Siasat bisnis vol.11, no 1, April 2006.
Singaribun, Masri. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES, 2006. Supranto. Proposal Penelitian dengan Contoh. Jakarta : UI Press, 2004. _______. Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah Untuk Menyusun Skripsi,
Thesis dan Disetasi. Jakarta : Mitra Wacana, 2013. Suryadi. “ Pengaruh Sikap, Norma Subjektif dan Perceived Behavioral
Control (PBC) Terhadap Perilaku Merokok Remaja dengan Intensi Sebagai Variabel Mediator.” Skripsi S1 Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
Suryantini, Heryati. “Kebutuhan Informasi dan Motivasi Kognitif Penyuluh
Pertanian Serta Hubungannya dengan Penggunaan Sumber Informasi.” Jurnal Perpustakaan Pertanian, Vol 12, No 2, 2003. Artikel diakses pada 2 Mei 2016 dari http://pustaka.litbang.pertanian.go.idpublikasipp122031.pdf
Usman, Husaini. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara,
2009. Wahyudi, J.B. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama, 1994. Wilson,T.D. “Models and Information Behaviour Research.” Journal of
Documentation Vol 55 No 3 (June 1999): h. 256-257. Diakses dari http://informationr.net/tdw/publ/papers/papers/1999JDoc.html
Widyawan, Rosa. Agar Informasi Menjadi Lebih Seksi. Jakarta : Media
Kampus Indonesia, 2014. Yusuf, Pawit M dan Subekti, Priyo. Teori dan Penelusuran Informasi:
Information Retrieval. Jakarta : Kencana, 2010.
Responden Yth
Saya adalah mahasiwi Fakultas Adab dan Humaniora Program Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang
sedang melakukan penelitian mengenai “Perilaku Pencarian Informasi oleh Siswa SMK
Triguna Utama dengan menggunakan Model Theory of Reason Action”.
Saya mengharapkan partisipasi dan kerjasama anda dalam mengisi koesioner ini. Atas
partisipasi dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih
Hormat Saya,
Nurul Huda
Profil Responden
Nama :
Kelas/Konsentrasi :
Jenis Kelamin : Laki-laki/ Perempuan
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda check list (√) hanya satu kotak disetiap pilihan jawaban anda untuk setiap
nomor pernyataan. Karena jawaban diharapkan sesuai dengan pendapat anda sendiri,maka
tidak ada jawaban yang dianggap salah. Jawaban anda tidak berpengaruh terhadap nilai rapor.
Mohon jangan sampai ada pernyataan yang terlewati.
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
CS = Cukup Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
Skala 1
No Pertanyaan SS S CS TS STS
1 Informasi sangat penting bagi saya
2 Informasi membuat saya menjadi lebih tahu
3 Saya sering mencari informasi terutama jika ada tugas
yang diberikan guru
4 Saya resah dan cemas jika akan menghadapi ujian, oleh
karena itu saya akan lebih sering mencari informasi
saat akan menghadapi ujian
5 Mencari informasi membantu saya menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan guru
6 Informasi membuat saya lebih mudah memahami
pelajaran yang disampaikan guru
7 Saya lebih percaya diri ketika banyak informasi yang
saya miliki
8 Informasi banyak memberi manfaat kepada saya
Skala 2
No Pertanyaan SS S CS TS STS
9 Banyak yang menyarankan saya untuk mencari
informasi (seperti: teman, guru, orang tua dll)
10 Mereka (teman/guru/orang tua, dll) menyarankan saya
untuk mencari informasi agar saya menjadi lebih tahu/
menambah wawasan saya.
11 Biasanya saya akan mengikuti saran
mereka(teman/guru/orangtua,dll) untuk mencari
informasi.
12 Biasanya saya mencari informasi sesuai dengan minat
saya
13 Saya mencari informasi untuk menunjang prestasi saya
14 Saya lebih senang mencari informasi dengan bantuan
internet, daripada mencari informasi di perpustakaan
15 Saya meminta bantuan orang lain yang lebih ahli dalam
proses pencarian informasi, seperti : teman,
pustakawan, dll.
16 Selain di perpustakaan sekolah, saya juga mencari
informasi ditempat lain. ( missal : toko buku,
perpustakaan daerah, taman baca) yang lokasinya dekat
dengan rumah saya.
17 Internet sangat membantu saya dalam menemukan
informasi dengan cepat dan tepat.
Skala 3
No Pertanyaan SS S CS TS STS
18 Bila saya memerlukan informasi untuk menunjang
kegiatan sekolah maupun ekstrakulikuler, saya segera
mencari informasi tersebut.
19 Saya mempunyai keinginan untuk mencari informasi,
mengingat informasi sangat penting.
20 Saya berencana untuk mencari informasi dalam waktu
dekat.
Ketika mencari informasi saya mengalami hambatan
seperti :
21 Hambatan tidak menemukan sumber informasi yang
sesuai dengan kebutuhan saya
22 Hambatan tidak adanya koneksi internet
23 Hambatan tidak adanya orang lain yang membantu
24 Saya menjadi enggan mencari informasi ketika
mengalami hambatan dalam proses pencarian
informasi.
Skala 4
25 Sebelum proses pencarian informasi saya menentukan
topik sesuai dengan kebutuhan informasi yang saya
perlukan.
26 Saat proses pencarian informasi, saya menggunakan
koleksi cetak perpustakaan sesuai dengan kebutuhan
informasi saya.
27 Saat proses pencarian informasi, saya langsung
mencarinya di internet apabila informasi yang saya cari
tidak ditemukan disumber informasi tercetak.
28 Saya selalu mengikuti perkembangan informasi,
terutama informasi yang sesuai dengan kebutuhan saya.
29 Setelah proses pencarian informasi saya mengecek
kembali informasi yang saya dapatkan, untuk
memastikan kembali informasi tersebut sesuai dengan
kebutuhan informasi saya.
30 Saya memanfaatkan dan mengolah informasi yang saya
dapatkan untuk menunjang tugas yang diberikan guru
atau minat saya.
Skala 1
CORRELATIONS /VARIABLES=item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 total_item /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Reliability [DataSet0] Scale: ALL VARIABLES
Skala 2
CORRELATIONS /VARIABLES=item_9 item_10 item_11 item_12 item_13 item_14 item_15 item_16 item_17 skor_item /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Correlations [DataSet0]
Reliability [DataSet0] Scale: ALL VARIABLES
Skala 3
CORRELATIONS /VARIABLES=item_18 item_19 item_20 item_21 item_22 item_23 item_24 skor_item /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Correlations [DataSet0]
Reliability [DataSet0] Scale: ALL VARIABLES
Skala 4
CORRELATIONS /VARIABLES=item_25 item_26 item_27 item_28 item_29 item_30 skor_item /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Correlations [DataSet0]
Reliability [DataSet0] Scale: ALL VARIABLES
BIODATA PENULIS
NURUL HUDA. Lahir di Jakarta, 25 September 1992. Anak kelima dari lima bersaudara. Ayahanda bernama Muhammad Djamil Hamzah dan Ibunda bernama Roswaty Abdullah. Penulis menyelesaikan pendidikan tingkat dasar dan menengah di Tangerang Selatan, yakni di SD Negeri II Ciputat (2005), MTsN Tangerang II Pamulang (2008). Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di MAN Model Banda Aceh (2011).
Setelah menyelesaikan pendidikan tingkat SMA penulis memilih mengikuti kursus bahasa inggris terlebih dahulu di LIA yang berlokasi di Pasar Jumat, Jakarta Selatan selama setahun
sebelum melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora dan menyelesaikan kuliah dengan menulis skripsi yang berjudul “Perilaku Pencarian Informasi Siswa SMK Triguna Utama dengan Menggunakan Model Theory of Reason Action”
Penulis pernah menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama satu bulan di Perpustakaan FKIK UIN Jakarta. Serta melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tangkil, kecamatan Caringin, kabupaten Bogor.
Semasa kuliah, penulis aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu perpustakaan 2013-2014 serta aktif di organisasi luar kampus yaitu Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Aceh (IMAPA JAKARTA) tahun 2013-2015.