perkembangan penelitian penyakit tropis berbasis lahan ...eprints.ulm.ac.id/3461/1/proceeding fk ulm...
TRANSCRIPT
ISSN: 2477-3522
PROSIDING
Seminar Nasional
Perkembangan Penelitian Penyakit Tropis
Berbasis Lahan Basah dan Kearifan Lokal
Kalimantan Selatan.
Banjarmasin, 21-22 Oktober 2016
Diseminasi Penelitian Dosen Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat Tahun 2016
Unit Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat
November, 2016
PROSIDING
Seminar Nasional Perkembangan Penelitian Penyakit Tropis Berbasis Lahan Basah
dan Kearifan Lokal Kalimantan Selatan. Banjarmasin, 21-22 Oktober 2016
Diseminasi Penelitian Dosen Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat Tahun 2016 ISSN 2477-3522
Volume 2, November Tahun 2016
Terbit satu kali setahun pada bulan November. Berisi tulisan yang diangkat dari hasil
penelitian dosen di bidang kedokteran dan kesehatan
Ketua Dra. Lia Yulia Budiarti, M.Kes
Sekretaris Dr. Drh. Erida Widyamala, M.Kes
Rudi Fakhriadi, SKM, M.Kes(Epid)
Editor Hj. Ida Farida, S.Sos
Siti Laela Herlina, A.Md
Pelaksana Tata Usaha Dispa Wiryawan, Amd, Ak
Hasni Syahida, S.Pd
Alamat Editorial dan Tata Usaha: Fakultas Kedokteran Universitas Lambung
Mangkurat, Jalan Veteran No. 128 B, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Telp. (0511)
3255444 Fax. (0511) 3255444. Email: [email protected].
PROSIDING: Diseminasi Penelitian Dosen Fakultas Kedokteran Unlam
diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. Pembina: Prof.Dr. Zairin Noor Helmi, dr, Sp.OT(K), MM (Dekan). Penanggung Jawab: dr.
Iwan Aflanie, M.Kes,Sp. F.,SH (Wakil Dekan I) ; Dr.dr. Nia Kania, Sp.PA(K) (Ketua Riset Center FK Unlam) Dra. Lia Yulia Budiarti, M.Kes (KetuaUP.PP2M-KTI)
PROSIDING Seminar Nasional Perkembangan Penelitian Penyakit Tropis Berbasis Lahan Basah
dan Kearifan Lokal Kalimantan Selatan. Banjarmasin, 21-22 Oktober 2016
Diseminasi Penelitian Dosen FK Unlam Tahun 2016
November 2016, Nomor 2
Ekspulsi Cacing Pada Mencit Yang Diinfestasi Telur Trichuris Muris Dosis Rendah
dan Dosis Tinggi ....................................................................................................... 1-6
Mulyana, Inna. Ahmad Husairi. Istiana
Gambaran Tingkat Pengetahuan Orangtua Siswa SLB Drama Praja Banjarmasin
Tentang Gejala dan Penularan Infeksi Cacing Kremi (Enterobius Vermicularis) .........
............................................................................................................................. ... 7-13
Hayatie, Lisda. Roselina Panghiyangani. Lena Rosida
Hubungan Bakteri Coliform Air Perpipaan Dengan Bakteri Tangan Penyebab Diare
Pada Siswa-Siswa Sekolah Dasar di Alalak Utara Banjarmasin .......................... 14-24
Budiarti, Lia Yulia. Laily Khariyati. Rudi Fakhriyadi
Hubungan Jarak Rumah Terhadap Cerobong Asap Pabrik Karet Dengan Pola
Penyakit ISPA ...................................................................................................... 25-30
Heriyani, Farida
Hubungan Kadar Natrium Serum Dengan Skor NHSS Pada Pasien Stroke di Ruang
Saraf RSUD Ulin Banjarmasin ............................................................................ 31-38
Fakhrurrazy
Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan Ukuran Lila Dengan Berat Badan
Lahir di Puskesmas Sungai Pinang Kabupaten Banjar ........................................ 39-46
Rosida, Lena. Nika Sterina Skripsiana
Perbedaan Diameter Tubulus Seminferus Mencit Jantan Setelah Pemberian Ikan Asin
Yang Diberi Formalin .......................................................................................... 47-54
Khatimah, Husnul. Lina Malina
Pencegahan Komplikasi Kronik Diabetes Melitus Melalui Penyuluhan dan
Pemeriksaan Dlukosa Darah di RSUD Ulin Banjarmasin .................................... 55-58
Rosida, Azma.
Pengaruh Pemberian Ikan Seluang Terhadap Perbaikan Stress Oksidatif, Otak Pasca
Malnutrisi .............................................................................................................. 59-69
Triawati
Pengaruh Intensitas Latihan Fisik Terhadap Jumlah Entrosit .............................. 70-73
Marisa, Dona. Novia Rizki Amalia
i
Perbandingan Kadar Estrogen Hippocampus Tikus Model Menopause Dengan Tikus
Menopause Alami ................................................................................................. 74-83
Asnawati. Dona Marisa. Siti Kaidah
Profil Pasien Demam Berdarah dan Kadar Hemoglobin, Trombosit, dan Hematokrit Pada
Pasien Anak di RSUD Ratu Zalecha Martapura ................................................................... 84-89
Yuliana, Ida
Kuantitas dan Kualitas Sel Darah Selama Proses Penyimpanan .......................... 90-98
Prenggono, Muhammad Darwin
Struktur PLICA Transversalis Colon Proximalis Mencit Setelah Infestasi Telur
Trichuris Muris Peroral ...................................................................................... 99-106
Husairi, Ahmad
The Role Of EGCG On TNFα-INDUCED-GRP78 Endothelial Cell ............... 107-114
Asnawati. Oski Illiandri
The Role Of Reticulum Endoplasmic Stress on BMP2 Concentiation in
Osteoinduktive Endothelial Cell ..................................................................... .. 115-123
Rosida, Azma. Oski Illiandri
Uji MPN Coliform Sampel Air dari Sumber Air Minum Warga di Bantaran Sungai
Desa Astambul Seberang Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar ............... 124-131
Muthmainah, Noor. Rahmiati. Lia Yulia Budiarti
Efektivitas Otago Exercise Programme (OEP) Terhadap Penurunan Resiko Jatuh
Pada Lansia ...................................................................................................... 132-139
Herawati. Kurnia Rachmawati. Zairin Noor
Evaluasi Respon Cemas Masyarakat Pada Musim Penghujan Terhadap
Kemungkinan Kejadian Banjir ........................................................................ 140-153
Lestari, Dhian Ririn. Mutia Rahmah. Anggi Setyawati
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Waktu Penanganan Awal STCMI (ST Elevation
Mycocardial Infaret) di Tumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.........
........................................................................................................................... 154-159
Wahid, Abdurahman
Hubungan Merokok Dengan Nilai Harvard Step Test Pada Remaja ................ 160-165
Agustina, Rismia
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Perawat Dalam Perawatan Klien
Menjelang Kematian Yang Dirawat di ICU RSUD Ulin Banjarmasin ... 166-173 Hafifah, Ifa. Noor Fithriyah. Alfian Nur. M. Akbar Nugraha. Isnawati. Sarmila
Nadia
ii
Identifikasi Risk Factors Pada Masyarakat dengan Diagnose Keperawatan Risk For
Caregiver Role Strain ........................................................................................ 174-182
Herawati. Kurnia Rachmawati
NOC-NIC Development di Daerah Pinggiran Sungai Kalimantan Selatan ...... 183-191
Santi, Eka. Endang Pertiwiwati. Windy Yuliana Budianto
Penguyuban Pasien Stroke Sebagai Solusi Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan
Stroke di Masyarakat........................................................................................ 192-199
Hafifah, Ifa. Noor Fithriyah. Alfian Nur
Pengetahuan dan Kemampuan Deteksi Episode Hipoglikemia Pada Pasien Diabetes
Melitus di RSUD Ulin Banjarmasin ................................................................. 200-209
Diani, Noor. Maulidya Septiany
Persepsi Masyarakat Pengguna Pelayanan Kesehatan Tentang Puskesmas Rawat Inap
di Puskesmas Sungau Aang Kabupaten Banjar ................................................ 210-217
Pertiwiwati, Endang. Fitri Ayatul Azlina
Screening Diagnosa Keperawatan dengan Menerapkan Intan’s Screening Diagnosis
Assesment (ISDA) Pada Masyarakat Tambang Intan Cempaka...................... 218-224
Pertiwiwati, Endang. Eka Santi. Windy Yuliana Budianto
Analisis Literasi Kesehatan Pada Pekerja Kantor di Lingkungan Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat ...................................................................... 225-233
Setyaningrum, Ratna
Evaluasi Sistem Surveilans Penyakit TB Paru Pada Anak di Kota Banjarbaru 234-245
Fakhriadi, Rudi. Laily Khairiyaty. Dwi Noor Fitriana
Gambaran Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) di Puskesmas
Martapura 2 Kota Martapura dan Puskesmas Martapura Timur ....................... 246-255
Muhyi, Ruslan. Nur laily
Hubungan Antar Karakteristik Individu Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat
Dengan Upaya Pengetahuan Penyakit Turbekulosis di Kabupaten Banjar ...... 256-264 Rahman, Fauzie. Adenan. Fahrini Yulidasari. Nur Laily. Dian Rosadi. Aulia
Noor Azmi
Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Siswa Dengan Implementasi PHBS
Tatanan Sekolah di SD/MI Sederajat Kota Banjarbaru Tahun 2016 ............... 265-272
Rahman, Fauzie
Hubungan Faktor Internal Pedagang Makanan Jajanan Olahan Daging Dengan
Penggunaan Boraks .......................................................................................... 273-282
iii
Khairiyati, Laily. Dwi Noor Fitriana
Kinerja di Fusir Aktif Terhadap Penurunan Kekeruhan, PH, Air, dan E-Coli Pada Air
Sungai Di Martapura Kabupaten Banjar ........................................................... 283-290
Marlinae, Lenie. Anggun Wulandari
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Rekam
Medik dan Bidang Pelayanan ........................................................................... 291-305
Husaini. Lenie Marlinae. Riska Awalia
Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Kejadian Diare di Kabupaten Banjar Tahun
2005-2015 ........................................................................................................ 306-313
Fakhriadi, Rudi
Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Prilaku Tentang Swamedikasi Penanggulangan
Penyakit Diare Melalui Metode Praktik dan Drill ............................................ 314-318
Pujianti, Nita. Noor Ahda Fadillah
Peningkatan Pengetahuan Siswa di SMA Negeri 2 Banjarbaru Mengenal Kesehatan Reproduksi Melalui Pembentukan Feer Educator Kesehatan Reproduksi Remaja ....... ........................................................................................................................... 319-325 Yulidasari, Fahrini
Perbedaan Pengaruh Penyuluhan Metode Kelompok Sebaya (Peer Education) dengan Ceramah Terhadap Pengetahuan Risiko Pernikahan Dini Pada Siswi SMPN di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru ........................................................ 326-330
Musafaah
Analisis Faktor Sikap Masyarakat Terdampak Batubara Pada Implementasi Reklamasi Perusahan Tambang Batubara Wilayah Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan ............................................................................................................... 331-343
Ferbriana, Silvia Kristanti Tri
Faktor Suami Sebagai Pengaruh Niat Mengkonsumsi Suplementasi Besi Pada Ibu
Hamil ................................................................................................................. 344-364
Istiqomah, Ermina. Sudjatmiko Setyobudihono
Happiness of Traditional Boal Builders Central Community (Jukung) On Pulau
Sewangi, Barito Kuala ..................................................................................... 465-371
Akbar, Sukma Noor. Jehan Safitri
Hubungan Egosentrisme dengan Altroisme Pada Komunitas Relawan Destana
Kabupaten Banjar .............................................................................................. 372-378
Erliyani, Neka. Rika Vira Zwagery
iv
Mayangsari, MD. dkk. Pengaruh Pelatihan Tanggap Bencana ...
390
Hubungan Ciri Kepribadian Big Five Dengan Tingkat Stress Kerja Pada Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter (Co-Asst) Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat ......................................................................................................... 379-384
Rusli, Rusdi. Marina Dwi Mayangsari. Rendy Alfiannor
Komitmen Tujuan Organisasi di Tinjau Dari Power Yang Digunakan Atasan 385-389 Hidayatullah, Muhammad Syarif
Pengaruh Pelatihan Tanggap Bencana Banjir Terhadap Kecerdasan
Adversitas Siswa
Dalam Menghadapi Banjir ................................................................................ 390-397
Mayangsari, Marina Dwi. Dwi Nur Rachmah. Rusdi Rusli
Peranan Perceived Organizational Support dan Kepuasan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan .......................................................................... 398-405
Dewi, Rooswita Santia
The Comparison of Intelligence Quotient (IQ) and Grade Point Average (GPA) Among Undergrauate Students in Class of 2015 Which Has Been Selected Admission Through SNMPTN, SBMPTN, and Jalur Utama, In study Program of Psychology, Medical Faculty, Lambung Mangkurat University ..................... 406-414
Akbar, Sukma Noor. Dwi Nur Rachmah
Studi Tentang Motif Perilaku Masyarakat Pinggiran Sungai Martapura Dalam
Kediatan MCK .................................................................................................. 415-419
Safitri, Jehan
Daftar Indeks Pengarang ........................................................................... .... 420-421
Daftar Indeks Subyek ..................................................................................... 422-425
Mayangsari, MD. dkk. Pengaruh Pelatihan Tanggap Bencana ...
391
PENGARUH PELATIHAN TANGGAP BENCANA BANJIR
TERHADAP KECERDASAN ADVERSITAS SISWA
DALAM MENGHADAPI BANJIR
Marina Dwi Mayangsari
1, Dwi Nur Rachmah
2, Rusdi Rusli
3
Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
Email korespondensi : [email protected]
Abstract: This study aimed to determine the effect of Flood Disaster Response Training
against Adversity Quotient Students Facing Flooding. Subjects in this study were students of
class III-IV SDN Kitano River 2 with a total sample of 45 people who were selected by purposive
sampling. Instruments data acquisition using Adversity Quotient Scale wich given before (pretest)
and after (posttest) Training. Another instrument using Interview Written Questionnaire to enrich
the data qualitatively. Based on the analysis using t-test acquired sig 0.268>0.05 and t <t table (-
1.122 <2.015), meaning that there is no difference between Adversity Quotient before to after the
training given. But based on the posttest mean value is known Adversity Quotient 0.84 points
higher than the pretest, and based on the value of scoring Interview Written Questionnaire mean
posttest is known 134 points higher than pretest. The results show although thus statstic of
Adversity Quotient students were not significantly different but actually means there is an
increased Adversity Quotient student at the time before and after the Flood Disaster Response
Training given.
Keywords: Flood Disaster Response Training, Adversity Quotient
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pelatihan Tanggap Bencana
Banjir Terhadap Kecerdasan Adversitas Siswa Dalam Menghadapi Banjir. Subjek penelitian
adalah siswa kelas III-IV SDN Sungai Kitano 2 dengan sampel sebanyak 45 orang yang dipilih
secara purposive sampling. Instrumen pengambilan data menggunakan Skala Kecerdasan
Adversitas yang diberikan sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) pelatihan. Instrumen lain
menggunakan angket wawancara tertulis untuk memperkaya data kualitatif. Berdasarkan hasil
analisis uji-t diperoleh nilai sig 0,268>0,05 dan t hitung<t tabel (-1,122<2,015), artinya tidak
terdapat perbedaan kecerdasan adversitas antara sebelum dengan sesudah diberikan pelatihan.
Akan tetapi berdasarkan nilai mean posttest diketahui kecerdasan adversitas lebih tinggi 0,84 poin
dari pretest, dan berdasarkan skoring angket wawancara tertulis diketahui nilai mean posttest
lebih tinggi 134 poin dari pretest. Dengan demikian meskipun statstik menunjukkan kecerdasan
adversitas siswa tidak berbeda secara nyata namun sesungguhnya terdapat peningkatan kecerdasan
adversitas siswa pada saat sebelum dengan sesudah diberikan Pelatihan Tanggap Bencana Banjir.
Kata Kunci : Pelatihan Tanggap Bencana Banjir, Kecerdsan Adversitas
PENDAHULUAN
Kabupaten Banjar merupakan
salah satu kabupaten dengan wilayah
terbesar di Kalimantan Selatan. Ibu
Kota kabupaten terletak di Martapura
dengan suku masyarakat adalah suku
Banjar. Martapura berjarak 40 km di
sebelah timur Kota Banjarmasin dan
memiliki banyak kecamatan yang
Mayangsari, MD. dkk. Pengaruh Pelatihan Tanggap Bencana ...
391
terletak di tepi sungai Martapura.
Oleh karena terletak di sekitar tepi
sungai, kehidupan masyarakat juga
banyak memanfaatkan keberadaan
sungai tersebut.
Keberadaan sungai tentunya
dapat dioptimalkan oleh masyarakat
di Martapura untuk menunjang
aktivitas. Hanya saja, keberadaan
sungai ini juga merupakan salah satu
faktor ancaman yang dapat
mengambat produktivitas warga
ketika musim penghujan tiba.
Memasuki musim penghujan, curah
hujan di Kalimantan Selatan mulai
semakin tinggi. Awal tahun biasanya
menjadi puncak musim penghujan di
Banua Kalimanta Selatan. Menurut
data dari Badan Penanggulang
Bencana Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan
(Bpbd.banjarkab.go.id,2015),
bencana banjir di Kalimantan Selatan
patut diwaspadai karena di tahun
2014 bahkan memakan dua korban
jiwa di Kabupaten Tanah Bumbu.
Satu orang dinyatakan hilang akibat
banjir yang terjadi pada tanggal 14
Maret dan 9 Agustus 2014.
BPBD Kabupaten Banjar
menyebutkan bahwa Kabupaten
Banjar merupakan salah satu
kabupaten selain Kabupaten Tanah
Bumbu, Kabupaten Balangan, dan
Kabupaten Hulu Sungai Utara yang
menjadi kawasan yang rawan Banjir.
Di Kabupaten Banjar sendiri, daerah
yang rawan terjadi banjir adalah
daerah Martapura dan Pengaron
(Bpbd.banjarkab.go.id,2015).
Berdasarkan fakta dilapangan
Kecamatan Martapura Timur yang
berada di pinggiran Sungai
Martapura sering mengalami banjir
air pasang disebabkan karena
wilayahnya berdekatan dengan
Sungai. Terdapat beberapa dampak
dari terjadinya banjir antara lain
terendamnya sawah dan kebun yang
dapat menyebabkan terjadinya gagal
panen, aktivitas ekonomi,
perkantoran, dan aktivitas sekolah
pun juga menjadi terhambat.
Media online (www.pasti.
co.id, 2013) menjelaskan kondisi air
pasang sering dikeluhkan warga
pinggiran sungai,warga mengeluhkan
kondisi tersebut menyebabkan
mereka sulit beraktivitas dengan
normal seperti harus mempersiapkan
barang-barang agar tidak terkena air,
tidur yang kurang dikarenakan air
takut akan lebih tinggi lagi sehingga
aktivitas dalam bekerja dan sekolah
anakpun menjadi terganggu.
Oleh karena bencana air pasang
yang terus menerus terjadi, tentunya
masyarakat perlu mempunyai upaya-
upaya tertentu sebagai bentuk
kesiapsiagaan mereka dalam
menghadapi bencana air pasang.
Kesiapsiagaan adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian serta melalui
langkah yang tepat guna dan berdaya
guna (UU RI No.24, 2007).
Salah satu bentuk
kesiapsiagaan yang dapat dilakukan
adalah dengan memberikan pelatihan
kepada siswa terkait bagaimana
siswa siaga atau dapat tanggap dalam
menghadapi bencana khususnya
bencana banjir. Tidak hanya terbatas
pada usaha preventif atau
pencegahan terjadinya banjir, tapi
juga terkait bagaimana usaha atau
apa yang harus dilakukan ketika
banjir datang.
Siswa di daerah rawan bencana
banjir agar tidak mengalami
ketertinggalan dan penurunan
prestasi akademik membutuhkan
daya juang yang tinggi untuk
mengatasi masalah dan hambatan
resiko bencana secara baik.
Mayangsari, MD. dkk. Pengaruh Pelatihan Tanggap Bencana ...
392
Kemampuan dalam menghadapi
masalah dan kesulitan dikenal
dengan istilah Adversity Quotient
(AQ) atau yang sering disebut
dengan kecerdasan adversitas. Stoltz
(2000) menyatakan bahwa
kecerdasan adversitas sebagai
kemampuan seseorang dalam
mengamati kesulitan dan mengolah
kesulitan tersebut dengan kecerdasan
yang dimiliki sehingga menjadi
sebuah tantangan untuk
menyelesaikannya.
Kecerdasan adversitas
merupakan ukuran bermakna untuk
membantu seseorang supaya tetap
gigih dalam menghadapi berbagai
tantangan (Stoltz, 2000). Idealnya
kecerdasan adversitas tinggi harus
dimiliki siswa, sehingga tidak mudah
menyerah ketika berhadapan dengan
faktor eksternal penghambat kegiatan
akademik dan sekolah, termasuk
dalam hal ini adanya bencana banjir
yang dapat terjadi setiap saat.
Garmezy dan Michael (dalam
Pranandari, 2008) mengemukakan
bahwa saat dihadapkan pada
kesulitan hidup, sebagian individu
gagal dan tidak mampu bertahan
dimana mereka mengembangkan
pola-pola perilaku yang bermasalah.
Sebagian lainnya bisa bertahan dan
mengembangkan perilaku yang
adaptif bahkan lebih baik lagi bila
mereka bisa berhasil keluar dari
kesulitan dan menjalani kehidupan
yang sehat. Kecenderungan
rendahnya kemampuan seseorang
untuk mengatasi hambatan adalah
suatu kesalahan yang dapat berubah
menjadi kegagalan. Tanpa adanya
kecerdasan adversitas yang tinggi
maka dikhawatirkan seseorang akan
mengalami frustasi ketika
dihadapkan dengan berbagai
permasalahan (Shohib, 2013), seperti
halnya permasalahan dalam
menghadapi banjir yang setiap tahun
dihadapi oleh siswa yang bersekolah
di pinggiran sungai.
Berdasarkan latar belakang
yang telah dipaparkan maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian
eksperimen berupa pemberian
pelatihan tanggap bencana banjir
dalam rangka meningkatkan
kecerdasan advesitas siswa . Untuk
itu penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada pengaruh
pelatihan tanggap bencana banjir
terhadap kecerdasan adversitas siswa
di SDN Sungai Kitano 2 Kecamatan
Martapura Timur
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan
penelitian yang bersifat quasi
eksperimental dengan desain non-
randomized pretest-posttest control
group design. Variabel bebas pada
penelitian ini adalah Pelatihan Siaga
Bencana Banjir sedangkan variabel
terikatnya adalah Kecerdasan
Adversitas.
Untuk mengukur kecerdasan
adversitas digunakan instrumen
Skala Kecerdasan Adversitas yang
terdiri atas 13 aitem pernyataan
dengan nilai reliabilitas sebesar
r=0,750 dan validitas berkisar antara
rbt=0,287 sampai dengan rbt=0,567.
Instrumen lain juga digunakan
Angket Wawancara Tertulis untuk
menambah informasi secara
kualitatif mengenai pengetahuan,
sikap maupun keterampilan dalam
menghdapi banjir. Jumlah
pertanyaan pada angket ini sebanyak
5 soal, tiap soal memiliki bobot nilai
20 jika dijawab benar sesuai dengan
materi yang dijelaskan dalam Modul.
Pelaksanaan pengumpulan
data dilakukan dengan meminta
secara langsung kepada para subjek
sebanyak 45 orang siswa kelas III-VI
Mayangsari, MD. dkk. Pengaruh Pelatihan Tanggap Bencana ...
393
SDN Kitano 2 untuk mengisi skala
pretest kecerdasan adversitas satu
hari sebelum pelatihan. Kemudian
Pelatihan Tanggap Bencana Banjir
dilaksanakan selama 2 hari, setelah
itu subjek diberikan kembali skala
posttest sehari setelah pelatihan. Data
penelitian yang telah diperoleh
dilakukan skoring, kemudian skor-
skor yang diperoleh dilakukan
analisis. Teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah uji-t dengan membandingkan
skor tingkat kecerdasan adversitas
pretest dengan skor posttest.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Kuantitatif
Hasil analisis data yang
diperoleh dilakukan uji t
berpasangan terhadap jumlah skor
pretest dan posttest kecerdasan
adversitas siswa. Pada analisis
program statistik komputer (SPSS)
yang dilihat adalah nilai probabilitas
(p) yang ditunjukkan oleh nilai sig.
(2 tailed). Dengan aturan keputusan,
jika nilai sig. > 0,05 maka Ho
diterima, sebaliknya jika nilai sig. <
0,05 maka Ho ditolak (Gunawan,
2015). Hasil uji t berpasangan
diperoleh nilai sig = 0,268 yang jauh
lebih besar dari 0,05. Jadi 0,268 >
0,05 maka Ho diterima yaitu
pelatihan tanggap bencana tidak
membuat rata-rata kecerdasan
adversitas menjadi berbeda secara
nyata. Jika dilihat dari nilai t maka
Df = 45-1 = 44, dketahui T tabel
adalah 2,015 dan T hitung adalah -
1,122. Karena t hitung < t tabel (-
1,122 < 2,015) maka Ho diterima,
jadi kecerdasan adversitas siswa
sebelum dan sesudah pelatihan
adalah sama atau tidak berbeda
secara nyata. Sementara jika dilihat
dari hasil perbedaan rata-rata maka
dapat dilihat pada tabel berikut :
Pretest kecerdasan adversitas
memiliki rata-rata nilai 38,96
sedangkan posttest rata-ratanya
39,80, dengan demikian
sesungguhnya terdapat peningkatan
nilai rerata kecerdasan adversitas
meskipun sangat kecil yakni sebesar
0,84 poin. Sementara korelasi kedua
variabel (pretest dan posttes)
menghasilkan angka 0,486 dengan
nilai probabilitas 0,001< 0,05, hal ini
menyatakan bahwa korelasi antara
kedua rata-rata kecerdasan adversitas
pretest dan posttest adalah kuat dan
signifikan.
Analisis Kualitatif Data penelitian yang diperoleh
dari angket wawancara tertulis,
wawancara langsung pada siswa dan
guru, lembar manfaat serta observasi
saat pelaksanaan pelatihan bertujuan
untuk melihat proses-proses yang
dialami subjek selama diberikan
Pelatihan Tanggap Bencana Banjir.
Selain itu juga untuk mengetahui
gambaran proses perubahan yang
dialami subjek setelah diberikan
pelatihan.
Dari hasil wawancara langsung
kepada beberapa siswa dan evaluasi
lembar manfaat pelatihan sebagian
besar subyek menyatakan bahwa
setelah mengikuti pelatihan mereka
merasa senang dan menjadi lebih
paham serta menyadari tentang
banjir serta cara menghadapinya
sebagai sebuah tantangan. Dengan
pelatihan tersebut siswa merasa ada
peningkatan dari segi wawasan dan
ilmu(knowledge) serta
menumbuhkan sikap lebih perduli
untuk tidak membuang sampah
sembarangan di sungai dan
lingkungan sekolah serta masyarakat
(attitude).
Mayangsari, MD. dkk. Pengaruh Pelatihan Tanggap Bencana ...
391
Dari hasil wawancara juga
diketahui mereka sebenarnya telah
menerapkan keterampilan (skill)
kecerdasa adversitas dalam keidupan
sehari-hari, kebanyakan siswa
mengatakan mereka belajar dengan
giat meskipun dilanda banjir, mereka
juga tidak bersedih karena banjir
bisa dimanfaatkan untuk bermain air
bersama teman meskipun sebagian
yang lain masih belum bias
mengelola emosi karena masih sedih
karena takut banjir bertambah tinggi.
Sementara itu pengetahuan tentang
cara-cara menghadapi tantangan
banjir signifikan mengalami
peningkatan hal ini diperoleh
berdasarkan hasil skor jawaban dari
wawancara tertulis, berikut
gambarannya :
Gambar. Rata-Rata Skor Nilai
Wawancara Tertulis
Berdasarkan uji statistik maka
hipotesis yang menyatakan ada
Pengaruh Pemberian Pelatihan
Tanggap Bencana Banjir Terhadap
Kecerdasan Adevrsitas pada siswa
SDN Kitano 2 Kecamata Martapura
Timur di tolak. Hal ini dapat dilihat
dari hasil analisis uji t yang
menujukkan nilai sig 0,268>0,05 dan
t hitung<t table (-1,122<2,015), yang
artinya tidak terdapt perbedaan skor
kecerdasan adversitas sesudah
pemberian pelatihan tanggap
bencana banjir pada siswa SD. Jadi
dapat disimpulkan pelatihan tanggap
bencana banjir tidak membuat
kecerdasan adversitas siswa menjadi
berbeda secara nyata.
Sementara jika dilihat
berdasarkan nilai mean pretest
dengan mean posttest kecerdasan
adversitas diketahui mean posttest
(39,80) lebih tinggi dari mean pretest
(38,96), hal ini dapat dikatakan
terdapat peningkataan sebesar 0,84
poin antara kecerdasan adversitas
siswa sebelum dengan setelah
diberikannya pelatihan. Dengan
demikian meskipun hasil statstik
menunjukkan kecerdasan adversitas
siswa tidak berbeda secara nyata
namun sesugguhnya terdapat
peningkatan kecerdasan adversitas
siswa. Hal ini juga dapat dilihat dari
hasil analisis kualitatif yang
menunjukkan adanya peningkatan
pemahaman mengenai kecerdasan
adversitas berupa cara-cara
mengatasi tantangan banjir yang
diperoleh dari nilai skoring angket
terbuka (wawancara tertulis) dengan
nilai mean posttest (232,2) lebih
tingggi dari mean pretest (98,2),
artinya peningkatan pemahaman dan
pengetahuan mengenai adversitas
terhadap bencana banjir cukup jauh
mengalami peningkatan sebesar 134
poin.
Peningkatan kecerdasan
adversitas yang terjadi dalam
penelitian ini kemungkinan
dikarenakan materi-materi pada
pelatihan tanggap bencana banjir
mengajarkan siswa tentang
bagaimana menjadi pribadi yang
tangguh, berani menghadapi resiko
tantangan banjir, bertanggunggjawab
mencari solusi, bertindak cepat dan
benar serta tidak lari dari masalah
yang dihadapi termasuk dalam hal
belajar dan sekolah. Gambaran
tentang cara-cara mengatasi
tantangan banjir baik secara fisik dan
98.2
232.2
0
100
200
300
Kecerdasan Adversitas Menghadapi Banjir
Rerata Skor Pretest Rerata Skor Posttest
Mayangsari, MD. dkk. Pengaruh Pelatihan Tanggap Bencana ...
392
psiologis membuat siswa menjadi
lebih paham dan sadar apa yang
harus mereka lakukan ketika bencana
banjir dating, mereka juga menjadi
tau sikap seperti apa yang harus
dilakukan untuk di terapkan pada
saat terjadi masalah banjir.
Berdasarka paparan hasil
analisis tersebut tujuan dari pelatihan
ini secara garis besar sudah tercapai
yakni terdapat peningkatan
pengetahuan (knowledge) dan sikap
(attitude), dengan adanya
peningkatan aspek tersebut maka
kecerdasan siswa menghadapi
tantangan mulai terasah. Menurut
Piaget (dalam Efendi, 2005),
mengatakan bahwa seseorang yang
memiliki kecerdasan akan
mengetahui tindakan yang akan
digunakan pada saat kita tidak tahu
apa yang harus dilakukan. Hal ini
tampak dari hasil evaluasi pelatihan
dan wawancara bahwa rata-rata
siswa jadi mengetahui cara-cara
mengatasi banjir secara fisik dan
psikologis. Selain itu seseorang dapat
dikatakan cerdas apabila terampil
dalam menemukan jawaban yang
benar untuk masalah pilihan hidup
(Yudhanto dan Budiharto, 2008).
Dari jawaban siswa di angket
terbuka menunjukkan mereka
mampu mencari solusi agar tidak
terjadi banjir serta menumbuhkan
sikap tanggungjawab yang lebih
besar dengan berani menjangkau
masalah diluar mereka dengan
memilih menegur orang lain yang
membung sampah sebagai
tanggungjawab mencegah banjir.
Untuk aspek keterampilan
(skill) pada penelitian ini belum
terjadi karena keterbatasan waktu
pelatihan yang haya dilakukan 2 hari,
sehingga tataran capaian perubahan
masih pada pengetahuan dan
keinginan, sehingga tindakan dalam
bentuk keterampilan belum dapat
diukur. Hal ini juga lah yang
kemungkinan membuat hasil analisis
hipotesis secara statistik belum
menunjukkan perbedaan yang
signifikan.
Tidak terbuktinya hipotesis
kemungkinan dikarenakan kendala
berupa situasi penelitian dan
instrument yang kurang tepat.
Pernyataan-pernyataan skala berupa
pertanyaan tidak langsung (tersirat)
tampaknya kurang dipahami oleh
anak-anak. Hasil observasi
mengamati saat mengisi skala anak-
anak banyak bertanya dan menjawab
sama seperti temanya. Sementara
dari segi situasi kebanyakan siswa
menganggap banjir sebagai sesuatu
hal yang biasa, sebagian lagi ternyata
rumahnya tidak terkena banjir dan
banjirnya tidak terlalu parah,
sehingga situasi banjir tidak dialami
beberapa anak dan bukan dianggap
suatu hal yang menekan.
Adversity quotient sangat
mungkin tidak terlepas dari
bagaimana individu menyikapi
situasi yang menekan dalam
kehidupannya, terdapat asumsi
terkadang sebuah persoalan yang
sama memiliki perbedaan tekanan
yang berbeda bagi individu
(Pranandari, 2008). Sehingga jika
suatu kondisi dianggap tidak
menekan maka kecerdasan adversitas
belum sepenuhnya dapat
dimunculkan. Sifat-anak-anak yang
masih polos dan pola pikir yang
masih sederhana menyikapi suatu
situasi dalam situasi ini menjadikan
banjir sebagai sesuatu hal yang
menyenangkan dan bukan sebagai
masalah, seperti hasil wawancara
pada beberapa anak mengatakan
ketika banjir mereka justru senang
karena bisa bermain air bersama
teman-teman, mereka juga masih
Mayangsari, MD. dkk. Pengaruh Pelatihan Tanggap Bencana ...
393
menyesuaikan pada pemikiran
konkrit bahwa tugas siswa adalah
belajar, sehingga meskipun banjir
keharusan mereka adalah belajar
dikarenakan hal tersebut adalah
kewajiban bukan pilihan sikap yang
mencerminkan kemampuan
menghadapi tantangan.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa tidak ada pengaruh
Pelatihan Tanggap Bencana Banjir
terhadap Kecerdasan Adversitas
Siswa dalam Menghadapi Banjir di
SDN Kitano 2. Akan tetapi
berdasarkan nilai mean posttest
diketahui Kecerdasan Adversitas
lebih tinggi 0,84 poin dari mean
pretest dan berdasarkan skoring
Angket Wawancara Tertulis nilai
mean posttest lebih tingggi 134 poin
dari mean pretest. Dengan demikian
meskipun hasil statstik menunjukkan
Kecerdasan Adversitas siswa tidak
berbeda secara nyata namun
sesugguhnya terdapat peningkatan
Kecerdasan Adversitas siswa pada
saat sebelum dengan sesudah
diberikan Pelatihan Tanggap
Sebaiknya bagi siswa yang
telah mendapatkan Pelatihan
Tanggap Bencana Banjir agar dapat
menerapkan keterampilan
menghadapi banjir baik secara fisik
maupun psikologis demikian pula
ihak sekolah agar sering memberikan
pengarahan dan pembekalan pada
siswa dalam menumbuhkan
semangat dan kemampuan
menghadapi tantangan baik dalam
hal belajar maupun dalam aktifitas
sehari-hari yang dapat membuat
mereka lebih tangguh menghadapi
permasalahan termasuk masalah
banjir yang mungkin dihadapi oleh
sebagian siswa. Perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut khususnya
dengan mempertimbangkan
pemilihan subjek secara lebih luas
dan representatif seperti usia yang
lebih matang agar mudah melakukan
pengukuran secara kuantitatif
menggunakan alat ukur skala.
DAFTAR PUSTAKA
1. BPDB, 2015. Waspada Banjir
Pada Musim Hujan. Badan
Penanggulang Bencana Daerah
Kabupaten Banjar. Diakses
tanggal 11 Januari 2016, dari
http://www.Bpbd.banjarkab.go.id
2. Chaplin, J.P. 2006. Kamus
Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
3. Efendi, Agus. 2005. Revolusi
Kecerdasan Abad 21. Bandung :
Alfabeta
4. Gunawan, M.A. 2015. Statistik
Penelitian Bidang Pendidikan,
Psikologi, dan Sosial.
Yogyakarta: Parama Publishing
5. Latipun. 2010. Psikologi
Eksperimen. Malang : UMM
Press.
6. Media Online, 2013 Sebagian
Wilayah Pengambangan
Tergenang Air. Diakses tanggal
5 Januari 2016 dari http://www.
pasti.co.id/sistem-drainase-
buruk-banjir-mengancam-warga-
banjarmasin/.
7. Pranandari, Kenes. 2008.
Kecerdasan Adversitas Ditinjau
Dari Pengatasan Masalah
Berbasis Permasalahan Dan
Emosi Pada Orangtua Tunggal
Wanita. Jurnal Psikologi Volume
1 No 2 Juni 2008. Diakses
tanggal 4 Januari 2016, dari
http://ejournal.gunadarma.ac.id
8. Santos, M. C. J., 2012.
Assessing The Effectiveness Of
The Adapted Adversity Qoutient
Program In A Special Eduction
School. International Refereed
Mayangsari, MD. dkk. Pengaruh Pelatihan Tanggap Bencana ...
394
Research Journal. III, Issue 4(2).
Diakses tanggal 11 Januari 2016,
dari 65 http://search.proquest.
com/docview/1284740456/fullte
xt/1407707C6C31A56C4BE/?ac
countid=38628.
9. Shohib, M. 2013. Adversity
Quotient dengan Minat
Entrepreneurship. Jurnal Ilmiah
Psikologi Terapan. 1. No. 01,
2301-8267. Diakses tanggal 11
Januari 2016, dari http:// ejournal
.umm.ac.id/
ndex.php/jipt/article/view/.../145
0 –.pdf.
10. Simajuntak, E. (2014). Peluang
Investasi Infrastruktur Bidang
Pekerjaan Umum. Jakarta: Dinas
Pekerjaan Umum.
11. Stoltz, Paul. 2000. Adversity
Quotient: Mengubah Hambatan
Menjadi Peluang. Terjemahan
oleh T. Hermaya. Jakarta: PT.
Grasindo
12. Suripin (2004). Sistem Drainase
Perkotaan yang Berkelanjutan.
ANDI Offset Yogyakarta
13. Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 24. 2007.
Tentang Penanggulangan
Bencana. Jakarta.
14. Yudhanto, B.T & Budiharto, S.
2008. Efektivitas Pelatihan
Prophetic Intelligence Terhadap
Peningkatan Self Awareness
Mahasiswa. Naskah
Publikasi.Yogyakarta : Program
Studi Psikologi Fakultas
Psikologi Ilmu Sosial dan
Budaya UII. Diakses tanggal 10
September 2016, dari
http//reprository.uii.ac.id
Mayangsari, MD. dkk. Pengaruh Pelatihan Tanggap Bencana ...
395