permainan dalam kelas belajar.docx

14
Materi Outbond Pembentukan Kelompok Senandung (Hamming) Tujuan : Mendorong tejadinya interaksi yang intensif dan menyadarkan perlunya kerjasama. Media : Potongan lagu anak-anak/ yang lain, contoh balon, naik kepuncak gunung, pelangi, dll Langkah-langkah : Fasilitator menjelaskan nama pemainan ini yaitu hamming (senandung). Fasilitator membagikan potongan lagu dalam gulungan kertas pada semua peserta dengan satu lagu yang tidak sama untuk peserta. Peserta diminta melihat dengan baik dan menyimpan kertas yang berisi potongan lagu itu, dan tidak boleh memberitahukan potongan lagu itu pada peserta lain. Semua peserta diminta untuk bersenandung sesuai dengan potongan lagu dalam kertas, dan mencari yang senandungnya sama. Peserta yang mempunyai senandung sama diminta berkelompok. Evaluasi dan refleksi Bagaimana perasaan peserta pada waktu melakukan permainan tadi? Bagaimana perasaan peserta pada waktu mencari senandung yang sama? Bagaimana perasaan peserta yang tidak mendapatkan kelompok?

Upload: faiz-amri

Post on 27-Nov-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: permainan dalam kelas belajar.docx

Materi Outbond

Pembentukan Kelompok

Senandung (Hamming)

Tujuan : Mendorong tejadinya interaksi yang intensif dan menyadarkan perlunya kerjasama.

Media : Potongan lagu anak-anak/ yang lain, contoh balon, naik kepuncak gunung, pelangi, dll

Langkah-langkah :

Fasilitator menjelaskan nama pemainan ini yaitu hamming (senandung).

Fasilitator membagikan potongan lagu dalam gulungan kertas pada semua peserta dengan satu lagu yang tidak sama untuk peserta.

Peserta diminta melihat dengan baik dan menyimpan kertas yang berisi potongan lagu itu, dan tidak boleh memberitahukan potongan lagu itu pada peserta lain.

Semua peserta diminta untuk bersenandung sesuai dengan potongan lagu dalam kertas, dan mencari yang senandungnya sama. Peserta yang mempunyai senandung sama diminta berkelompok.

Evaluasi dan refleksi

Bagaimana perasaan peserta pada waktu melakukan permainan tadi?

Bagaimana perasaan peserta pada waktu mencari senandung yang sama?

Bagaimana perasaan peserta yang tidak mendapatkan kelompok?

Evaluasi dari fasilitator yang diarahkan pada pentingnya kerjasama kelompok.

2. Perkenalan

Page 2: permainan dalam kelas belajar.docx

Ball Game

Tujuan : Pengenalan diri, dii orang lain, pengembangan diri termasuk pengembangan mental yang berorientasi mutu dan motivasi diri.

Media : Bola karet

Langkah-langkah :

Tahap I

Fasilitator menjelaskan aturan permainan yaitu esensi permainan ini adalah menyebutkan nama, pada tahap pertama setiap peserta akan mendapatkan lemparan bola (satu peserta hanya satu kali menyentuh bola).

Peserta yang mendapat bola melemparkan bola pada peserta lain dengan cara menyebut nama sendiri dan nama tujuan peserta yang akan diberi bola (Dzikron – Burhan).

Peserta yang terakhir menerima bola melempar kepada fasilitator yang berbeda di tengah lingkaran.

Tahap II

Esensi permainan ini tetap menyebutkan nama, satu peserta satu kali menyentuh bola.

Bagi peserta yang menerima bola mengucapkan terima kasih kepada penberi bola. Kemudian melempar bola kepada peserta lain dengan menyebut nama sendiri dan nama peserta lain yang akan diberi bola (terima kasih Dzikron, Burhan – Rio)

Peserta terakhir menerima bola, melempa pada fasilitator yang berada ditengah lingkaran.

Tahap III

Esensi pemainan ini adalah menyebutkan nama dan setiap peserta hanya satu kali menyentuh bola, hanya pada tahap ini peserta dituntut untuk bekeja dengan kecepatan tinggi

Fasilitator memberikan waktu untuk diskusi peserta akan diperoleh cara yang paling cepat

Page 3: permainan dalam kelas belajar.docx

Catatan : Pada tahap fasilitator memberi hukuman baik untuk kelompok atau individu setiap tejadi kesalahan.

Evaluasi dan Refleksi

Bagaimana perasaan peserta pada waktu melakukan permainan tadi?

Bagaimana kesan peserta terhadap kelompok ini dan pserta lain?

Apakah semua peserta sekarang sudah dapat mengenal peserta lain?

(Fasilitator dapat mengembangkan evaluasi pada pengembangan diri. pengembangan mental yang berorientasi pada mutu dan motivasi diri).

Evaluasi dari fasilitator yang diarahkan pada pentingnya kerjasama kelompok.

3. Pemecah Kesunyian

Goyang Angka

Tujuan : Menjadikan suasana yang sudah lelah menjadi sebuah semangat baru.

Media : Kita ingat saja tanggal pada saat melakukan permainan itu, misal 12 Agustus 2008

Langkah-langkah :

Fasilitator menanyakan biasanya menulis pakai apa?

Pasti peserta akan menjawab pakai pensil/ bolponit/ juga spidol

Pada saat itu Fasilitator meminta pada saat itu menulis pensil/ bolponit/ pun spidol tetapi memakai pantat.

Page 4: permainan dalam kelas belajar.docx

Pesera diminta untuk berdiri sambil menaruh tangannya dipinggang. Kemudian secara bersama-sama mempraktekkan menulis angka 12 08 2008 sambil mengucapkan angka-angka tadi.

Evaluasi dan refleksi

Bagaimana perasaan peserta pada waktu melakukan permainan tadi?

Fasilitator menanyakan terhadap peserta yang tertawa.

Evaluasi dari fasilitator yang diarahkan pada pentingnya semangat baru untuk mengikuti kegiatan selanjutnya.

4. Mentalitas

Tustfall (Jatuhan dengan Pecaya Diri)

Tujuan : Menumbuhkan rasa percaya diri peserta pada diri sendiri maupun pada diri peserta lain, sehingga sebuah kekompakan kelompok.

Langkah – langkah :

Tahap I

Semua peserta mencari pasangan (pa/pa dan pi/pi).

Peserta pertama mengambil sikap jatuh lurus kebelakang, peserta kedua mengambil sikap kuda – kuda untuk menerima jatuhan dengan kedua tangannya.

Peserta pertama (di depan) memberi aba – aba "siap”, peserta kedua (di belakang) menjawab dengan perintah " jatuh”.

Kemudian diulang – ulang dan dibalik untuk setip peserta.

Page 5: permainan dalam kelas belajar.docx

Tahap II

Peserta terdiri dari tiga orang , stu peserta mengambil sikap jatuh dan dua peserta lainya mengambil sikap menerima jatuhan.

Aba – aba peserta sama dengan tahap I, tiga orang bergantian mengambil sikap jatuh.

Tahap III

Disiapkan tempat jatuhan dari ketinggian tetentu (missal meja).

Seorang peserta mengambil sikap jatuh dari meja, sedang anggota kelompok yang lain siap menerima jatuhan.

Aba – aba dalam permainan ini tetap sama, hanya perintah jatuh ditunuk untuk salah seoang peserta.

Evalusi dan refleksi

Bagaimana perasaan peserta pada waktu melakukan permainan ini ?

Mengapa ada peserta yang takut jatuh, fasilitator dapat mengembangkan kearah pembahasan pada rasa pecaya diri pada diri sendiri, orang lain dan kelompok.

5. Kerjasama

Spider Web (Jaring laba – laba)

Tujuan : Dapat bekerja sekalipun dibawah tekanan dan dapat membangun kelompok secara aktif. Sekaligus memberi kesempatan secara kelompok untuk menetapkan komitmen sesuai dengan tujuan hidup yang telah dibuat untuk masa depannya.

Langkah – langkah : Peserta dihadapkan pada jarring laba – laba yang terbuat tali, dengan lubang bervariasi. Sebelum melakukan ditunjuk dua orang satu orang menjadi orang buta dan satu orang lan sebagai orang bisu.

Page 6: permainan dalam kelas belajar.docx

Sebagai peserta harus memasuki jaring laba – laba tanpa menyentuh tali.

Setiap peserta hanya boleh memasuki satu lubang.

Begitu dengan cara kerjasama sampai semua peserta berhasil melewati jaring laba – laba.

Evaluasi dan refleksi

Tanyakan kepada peserta bagaimana perasaan dalam melakukan permainan tersebut?

Fasilitator melakukan brainstorming dengan peserta agar tecapai tujuan permainan ini.

5. Kepemimpinan

Kereta Manusia Buta

Tujuan : Dapat merasakan menjadi seorang pemimpin dan menjadi orang yang dipimpin

Langkah – langkah :

Fasilitator membuat arena kereta

Peserta diminta untuk menutup matanya dan salaing memegang bahu teman yang ada didepannya, kecuali yang belakang

Peserta yang paling belakang yang tidak ditutup matanya, menomando semua anggotanya dengan cara bila arena belok kanan, bahu kanan teman didepannya ditepuk sekali dan dilanjutkan sampai pada peserta yang paling depan untuk melangkah sesuai dengan instruksi dari belakang. Bila arena belok kanan ditepuk bahu kiri teman didepannya dan dilanjutkan sampai pada peserta yang paling depan untuk melangkah sesuai dengan instruksi dari belakang. Dalan bila arena lurus maka instruksinya di tepuk kedua duanya sekali.

Evaluasi dan refleksi

Page 7: permainan dalam kelas belajar.docx

Tanyakan kepada peserta bagaimana perasaan dalam melakukan permainan tersebut?

Fasilitator melakukan brainstorming dengan peserta agar tecapai tujuan permainan ini.

Menjadi fasilitator idola bukanlah hal yang sulit. Semua orang bisa untuk menjadi fasilitator yang hebat, tidak terbatas pada usia maupun tingkat pendidikan. Asalkan ada kemauan dan motivasi untuk menjadi seorang fasilitator, saya yakin semua orang dapat menyandang gelar sebagai fasilitator idola.

Ice Breaking

Pada tips 1 saya sudah menjelaskan bahwa untuk menjadi fasilitator yang baik, kita hanya perlu ingat "Penampilan IM3”. Tentang penampilan seorang fasilitator idola sudah kita bahas pada tips 1. Sekarang akan kita bahas tentang IM3 (Ice breaking, Materi, Metode dan Media). Karena keterbatasan halaman dalam blog ini, maka edisi kali ini kita terlebih dahulu fakus membahas tentang ICE BREAKING.Mengapa fasilitator perlu menguasai ICE BREAKING ?

Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata setiap orang untuk dapat berkonsentrasi pada satu focus tertentu hanyalah sekitar 15 menit. Setelah itu konsentrasi seseorang sudah tidak lagi dapat focus.

Dalam suatu pelatihan hal tersebut perlu mendapatkan perhatian yang serius. Seorang fasilitator harus peka ketika melihat gejala yang menunjukkan bahwa peserta sudah tidak dapat konsentrasi lagi. Apa yang harus dilakukan oleh seorang fasilitator ketika melihat gejala demikian? Berilah Ice breaking atau energizer.

Ada banyak macam energizer atau ice breaking yang dapat digunakan dalam pelatihan. Namun jika dilihat dari metodenya dapat dikelompokkan menjadi 8 jenis.

1. Jenis yel-yel2. Jenis tepuk tangan3. Jenis menyanyi4. Jenis gerak dan lagu5. Jenis gerak anggota badan6. Jenis games7. Cerita/ dongeng-dongeng bijak8. Cerita-cerita lucu

Untuk mengenal lebih jauh tentang energizer atau ice breaking, kali ini akan saya berikan beberapa contoh singkat dari masing-masing jenis

Page 8: permainan dalam kelas belajar.docx

tersebut. Tapi kalau anda menghendaki tahu lebih banyak tentang ice breaking ataupun energizer bisa membaca buku saya yang berjudul ICE BREAKING DAN ENERGIZER YANG MENDIDIK. Berikut beberapa contoh singkat dari Ice breaking dan energizer tersebut: 

1. Jenis yel-yel

Yel-yel walaupun sederhana tetapi mempunyai tingkat "penyembuh” yang paling baik dibanding jenis lain. Dengan melakukan yel-yel selain konsentrasi menjadi pulih kembali, juga dapat menumbuhkan semangat yang tinggi dari peserta pelatihan untuk melanjutkan pelatihan. Selain itu yel-yel juga terbukti efektif untuk menanamkan esprit de corp atau kekompakan tim dalam suatu pelatihan.

Banyak jenis yel yang bisa dilakukan dalam suatu pelatihan, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai dari yel tersebut. Di sini akan saya jelaskan sebagai berikut:

a. Jika fasilitator ingin memusatkan perhatian kembali tanpa harus berteriak-teriak,” bapak-bapak dan ibu-ibu mohon ketenangannya karena materi berikut sangat penting!”. Kalau hal itu yang kita lakukan tentu sangatlah tidak efektif. Semakin keras kita berteriak semakin gaduh pula suasana ruang pelatihan. Semakin sering kita berteriak semakin tidak terhormat pula seorang fasilitator.

Bagaimana strateginya? Terlebih dahulu kita membuat kesepakatan-kesepakatan untuk melakukan yel-yel tertentu. Yel yang paling sering untuk tujuan ini adalah model-model sapa jawab.Contoh:

Fasilitator menyapa Peserta menjawabHalo HaiHai HaloApakabar Luar biasaSelamat pagi Siap-siapSelamat siang Kerja kerasSelamat sore Terima gajiSelamat malam Enak tenanKita kembali ke… LaptopAre you ready? YesDsb

Yel-yel tersebut dapat diciptakan sendiri berdasarkan kesepakatan bersama dengan peserta pelatihan. Jika fasilitator memandang peserta gaduh karena berbicara sendiri maka dapat menggunakan salah satu sapa jawab di atas.

Page 9: permainan dalam kelas belajar.docx

2. Jenis tepuk tangan

Contoh :

a. Tepuk Wow

Mintalah pada peserta untuk bertepuk tangan

Minta peserta lebih cepat, lebih cepat lagi, lalu berhenti dan katakan "wow” bersama.

b. Tepuk anggota tubuh

Jika kita pegang hidung, peserta tepuk 1 xJika kita pegang bibir, peserta tepuk 2 xJika kita pegang telinga, peserta tepuk 3 xJika kita bersedekap, peserta tepuk 4 x(bisa dimodifikasi ataupun dibolak-balik ketentuannya)

c. Tepuk balas tepuk

Jika kita tepuk 1x, peserta tepuk 4 xJika kita tepuk 2x, peserta tepuk 3 xJika kita tepuk 3x, peserta tepuk 2 xJika kita tepuk 4x, peserta tepuk 1 x(bisa dimodifikasi ataupun dibolak-balik ketentuannya

 

3. Jenis menyanyi

Dinyanyikan bersama peserta latihan dengan nada lagu Cucak Rowo

Kucoba – coba melamar kerja

Kerja kudapat aku ditrima

Aku mencoba dan berusaha

Jadi pahlawan tanpa tanda jasa

Jamane 2X jamannya KTSP

Murid mnuju kompetensi

Nanging aku khog malah bingung

Page 10: permainan dalam kelas belajar.docx

Kepriye anggonku nglakoni

Iki piye 3X

Ngadhepi murid samene akeh

Aku bingung kepriye ngajare

E dadine malah theng – theng crit

 

4. Jenis gerak dan lagu

Gerakan ini bagi beberapa guru, guru sekolah minggu, dan pelatih bukan  lagi hal yang sulit Karena mereka telah melakukannya bahkan dengan beragam variasinya.

5. Jenis gerak anggota badan

    a. Permainan jempol kelingking

1.   Mintalah semua peserta tangan kanannya menunjukkan ibu jarinya,  sedang tangan kirinya menunjukkan jari kelingkingnya.

2.   Arahkan ibu jari dan kelingking tersebut mengarah ke kiri, bila ada ada aba – aba ke kanan maka terjadi perubahan ibu jari jadi kelingking, yang tadinya menunjuk kelingking maka akan berganti ibu jari

3.   Begitu setrusnya dapat bergantian,

 

Variasi gerakan yang mungkin dilakukan :

                           Kata jempol – jempol maka yang ditunjukkan kelingking, atau sebaliknya

 

b. Permainan buah dan tubuh

 

Page 11: permainan dalam kelas belajar.docx

1.  Jika kita katakan mangga, peserta mengangkat kedua tangan sambil berjinjit

2.  Jika kita katakan jeruk, kedua tangan peserta mengacung ke depan.

3.  Jika kita katakan kacang, peserta membungkukkan badan sambil kedua tangan  memegang sepatu.

 

c.  Gerakan salib

Dalam buku "Manusia Kain Kafan” dijelaskan bahwa salib terdiri dari kayu yang vertical yang disebutstipes, sedangkan yang mendatar disebut patibulum cruces. Bagi guru sekolah minggu ini bias dipakai untuk icebreaking saat menjelaskan penyaliban Yesus dengan cara ;

1.   Buat tanda vertical dengang mnangkupkan kedua telapak tangan di atas kepala tinggi saat guru mengatakan stipes

2.   Rentangkan kedua lengan ke kanan dan kiri ketika guru mengatakan patibulum.

3.   Silangkan kedua tangan di dada ketika guru mengatakan salib  

 

6. Jenis games

a. Permainan lepas tangkap

1.   Mintalah semua peserta membuka telapak tangan kirinya dengan membentuk posisi mendatar

2.   Meletakkan telunjuk tangan kanan ke telapak tangan kiri teman sebelahnya yang terbuka

3.   Saat ada aba – aba "tangkap” tangan anda yang terbuka berusaha menangkap telunjuk teman, sebaliknya tangan yang menunjuk berusaha menghindari tangkapan temannya

    b. Permainan lawan kata

Page 12: permainan dalam kelas belajar.docx

1.   Mintalah peserta untuk membuat tanda besar dengan membuat lingkran maya di depannya, dan melentikkan kelingkingnya untuk menyatakan tanda yang kecil

2. Minta pesrta membuat tanda yang berlawanan dengan hal yang disampaikan para trainer. Maksudnya apabila yang diceritakan trainer hal yang besar maka peserta membentuk tanda kecil (melentikkan kelingking), sedang bila trainer menyatakan hal kecil maka peserta membuat tanda besar.