permasalahan pada tahap pelaksanaan konstruksi

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jasa dalam bidang konstruksi sangat mempengaruhi perekonomian setiap negara. Semakin maju jasa dalam bidang konstruksi, maka semakin bertumbuh perekonomian negara tersebut. Oleh karena itu, jumlah jasa dalam bidang konstruksi pun meningkat. Menurut penelitian (Gambar 1.1), jumlah jasa dalam bidang konstruksi di Indonesia terus meningkat (dilihat dari jumlah anggaran untuk jasa konstruksi dari tahun 2002-2008). Gambar 1.1 Jumlah anggaran untuk jasa konstruksi Sumber : BPS tahun 2009 Karena sudah banyak jasa dalam bidang konstruksi, maka setiap perusahaan jasa selalu berusaha memberikan Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 Manajemen Mutu 1 “Permasalahan Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”

Upload: asri-afriliany-surbakti

Post on 26-Oct-2015

815 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERMASALAHAN PADA TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Jasa dalam bidang konstruksi sangat mempengaruhi perekonomian setiap

negara. Semakin maju jasa dalam bidang konstruksi, maka semakin bertumbuh

perekonomian negara tersebut. Oleh karena itu, jumlah jasa dalam bidang

konstruksi pun meningkat. Menurut penelitian (Gambar 1.1), jumlah jasa dalam

bidang konstruksi di Indonesia terus meningkat (dilihat dari jumlah anggaran

untuk jasa konstruksi dari tahun 2002-2008).

Gambar 1.1 Jumlah anggaran untuk jasa konstruksi

Sumber : BPS tahun 2009

Karena sudah banyak jasa dalam bidang konstruksi, maka setiap

perusahaan jasa selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi konsumen untuk

tetap dapat diterima oleh konsumen. Peningkatan mutu adalah cara yang

dilakukan agar konsumen tidak lari ke penyedia jasa konstruksi lain.

Ada lima tahap pada proyek konstruksi, yaitu tahap studi kelayakan, tahap

desain, tahap pelelangan, tahap pelaksanaan, dan tahap pemeliharaan. Dari kelima

tahap tersebut, tahap pelaksanaan adalah tahap yang paling lama dilakukan, tahap

yang membutuhkan banyak orang yang terlibat, dan tahap yang paling

Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 Manajemen Mutu 1“Permasalahan Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”

Page 2: PERMASALAHAN PADA TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI

membutuhkan kejelian dalam melakukannya. Karena itu, pada tahap pelaksanaan

sering terjadi kesalahan-kesalahan. Kesalahan tersebut bisa saja terjadi karena

pengaruh tahap sebelumnya yang tidak dilakukan dengan baik dan juga karena

tidak melakukan ketiga proses manajemen mutu.

Setiap kesalahan yang terjadi pasti akan mempengaruhi mutu. Contoh

masalah yang sering dihadapi dalam proyek konstruksi adalah seberapa baikpun

perencanaan yang telah dilakukan, pada tahap pelaksanaan selalu terjadi

perubahan yang mengakibatkan keterlambatan penyelesaian. Keterlambatan suatu

pekerjaan merupakan efek kombinasi dari ketergantungan antar pekerjaan dan

material dalam setiap proses. Selain itu keterlambatan ini pasti akan

mempengaruhi dana yang keluar. Walaupun hasilnya baik, tapi jika biaya besar

dan waktu lama, maka mutu tetap dianggap kurang baik. Karena mutu, biaya dan

waktu saling berkaitan satu sama lain.

Untuk itu, pada makalah ini akan membahas apa saja permasalahan yang

biasa terjadi pada proyek konstruksi, khususnya pada tahap pelaksanaan sehingga

mempengaruhi biaya, waktu, dan mutu proyek tersebut. Dari permasalahan

tersebut, maka akan dicari solusi dari permasalahan tersebut agat kesalahan pada

tahap pelaksanaan dapat dikurangi. Kurangnya kesalahan pada tahap pelaksanaan

akan meningkatkkan mutu pada proyek konstruksi.

1.2 TUJUAN

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui permasalahan apa saja yang biasa terjadi pada tahap

pelaksanaan dan bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi

permasalahan tersebut.

2. Agar mengetahui apa saja yang harus ditingkatkan pada tahapan pelaksanaan

konstruksi agar meningkatakan mutu di konstruksi.

Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 Manajemen Mutu 2“Permasalahan Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”

Page 3: PERMASALAHAN PADA TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI

1.3 PERUMUSAN MASALAH

Adapun masalah yang akan menjadi isi makalah ini adalah:

1. Apa saja permasalahan yang terjadi pada tahapan pelaksanaan konstruksi.

2. Apa saja yang menjadi faktor pemicu terjadinya permasalahan pada tahapan

konstruksi.

3. Bagaimana hubungan proses manajemen mutu pada tahap pelaksanaan

konstruksi.

4. Bagaimana untuk terus mempertahankan mutu di tahapan pelaksanaan

konstruksi.

Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 Manajemen Mutu 3“Permasalahan Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”

Page 4: PERMASALAHAN PADA TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 URAIAN SINGKAT JUDUL

Judul makalah ini adalah “Permasalahan pada tahap pelaksanaan

konstruksi”. Untuk mengetahui lebih lanjut isi makalah, maka terlebih dahulu

mencari tahu pengertian dari judul tersebut.

Permasalahan

Permasalahan berasal dari kata dasar masalah, yang berarti suatu kendala atau

persoalan yang harus dipecahkan (dari KBBI). jika di tambah dengan imbuhan

per-an yang berarti peristiwa itu sendiri, maka permasalahan adalah persoalan –

persoalan tersebut dan harus dipecahkan.

Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan adalah bagian dari proses untuk melakukan suatu pekerjaan,

dimana sebelum melakukan pelaksanaan sudah dilakukan tahap-tahap sebelumnya

seperti perencanaan, studi kelayakan, ataupun yang lainnya.

Konstruksi

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana.

Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal

sebagai bangunan atau satuaninfrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa

area. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan

bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Konstruksi dapat juga

didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan (jembatan,

rumah, dan lain sebagainya).1

1 http://id.wikipedia.org/wiki/Konstruksi

Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 Manajemen Mutu 4“Permasalahan Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”

Page 5: PERMASALAHAN PADA TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Maka, “Permasalahan pada tahap pelaksanaan konstruksi” adalah

segala persoalan dan kendala yang terjadi pada suatu proses pekerjaan suatu

proyek bangunan.

2.2 PROSES MANAJEMEN MUTU

Pada proyek konstruksi, ada tiga proses yang harus dilakukan untuk

mendapatkan mutu yang baik. Ini adalah syarat yang harus dilakukan dalam

memanajemen mutu dalam suatu proyek. Adapun ketiga proses mutu tersebut

adalah perencanaan mutu (Quality Planning), pengendalian mutu (Quality Control)

dan penjaminan mutu (Quality Assurance). Ketiga proses ini dilakukan dalam suatu

manajemen proyek agar proyek tersebut menghasilkan mutu yang baik.

2.2.1 Perencanaan Mutu (Quality Planning)

Perencanaan mutu adalah proses yang berkaitan dengan pemilik (owner),

yaitu proses produksi, desai produk, atau pelayanan. Perencanaan mutu ini

biasanya dilakukan di tahap-tahap awal, sebelum tahap pelaksanaan. Untuk

proyek konstruksi, merencanakan mutu ini sangat perlu sebagai acuan untuk

melakukan proses selanjutnya seperti penjaminan mutu dan pengendalian mutu di

tahap selanjutnya.

Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 Manajemen Mutu 5“Permasalahan Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”

PERENCANAAN MUTU (QUALITY PLANNING)

Tahap perencanaan

PENJAMINAN MUTU (QUALITY ASSURANCE)

Tahap pelaksanaan

PENGENDALIAN MUTU (QUALITY CONTROL)

Tahap pelaksanaan

Gambar 2.1 Proses mutuSumber : Olah data pribadi

Page 6: PERMASALAHAN PADA TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan mutu adalah:

1. Mengetahui detail proyek yang akan dikerjakan

2. Mengidentifikasi pelanggan dan target pasar

3. Mengetahui kebutuhan atau keinginan dari pelanggan

4. Menerjemahkan kebutuhan pelanggan menjadi produk atau ketentuan-

ketentuan pelayanan, akan tetapi tetap dikaitkan kepada standar-standar baku,

spesifikasi teknis, dll

5. Mengembangkan pelayanan dari produk tersebut yang dapat melebihi

kebutuhan pelanggan

6. Mengembangkan proses-proses yang dapat memberikan pelayanan,

pembuatan produk dalam cara yang paling efisien.

7. Mentransfer desain kepada organisasi terkait agar proses tersebut dapat

berjalan.

2.2.2 Penjaminan mutu (Quality Assurance)

Penjaminan mutu adalah semua perencanaan dan langkah sistematis yang

diperlukan untuk memberikan keyakinan bahwa instansi atau sistem yang akan

diwujudkan dapat beroperasi secara memuaskan. Tujuan utama kegiatan

penjaminan mutu adalah mengadakan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk

memberikan kepercayaan kepada semua pihak yang berkepentingan bahwa semua

tindakan yang diperlukan untuk mencapai tingkatan mutu proyek telah

dilaksanakan dengan berhasil. Proses penjaminan mutu dilaksanakan pada tahap

pelaksanaan suatu proyek.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses penjaminan mutu adalah:

1. Periksa manual dari prosedur proyek yaitu suatu tahap-tahap kegiatan untuk

menyelesaikan suatu aktivitas proyek sehingga tercapai tujuan proyek.

2. Periksa isi dokumen kontrak dan spesifikasi teknisnya, kemudian susun kriteria

rencana kerja, proses kerja, dan hasil kerja.

3. Prosedur pemeriksaan proyek yang berisi antara lain gambar kerja, spesifikasi,

dan laporan pemeriksaan terhadap kegiatan.

Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 Manajemen Mutu 6“Permasalahan Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”

Page 7: PERMASALAHAN PADA TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI

4. Pemeriksaan secara menyeluruh dan terpadu terhadap dokumen yang

diperlukan untuk penyerahan terakhir, dengan tujuan menyelaraskan koordinasi

hasil kerja pelaksanaan dan menghindari terjadinya konflik/pertentangan dari

isi dokumen.

5. Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum dokumen di distribusikan adalah

diperiksa terlebih dahulu oleh manajer proyek sebelum diserahkan ke pemilik

proyek.

2.2.3 Pengendalian mutu (Quality Control)

Pengendalian mutu adalah proses yang melakukan tindakan-tindakan

berupa testing, pengukuran, dan pemerikasaan untuk memantau apakah kegiatan

konstruksi telah dilakukan sesuai dengan rencana. Pengendalian mutu dilakukan

pada tahap pelaksanaan proyek, khususnya pada tahap pengwasan dan

pengendalian, agar mengetahui apakah tahap-tahap pelaksanaan proyek sudah

dilakukan sesuai dengan syarat dan rencana pada perencanaan mutu. Lalu jika

tidak dilakukan sesuai syarat, maka dilakukan penindak-lanjutan.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses pengendalian mutu

adalah:

1. Mengevaluasi kinerja mutu nyata.

2. Membandingkan kinerja nyata dengan tujuan mutu

3. Bertindak berdasarkan perbedaan

Dari penjelasan masing-masing proses mutu di atas, yang dilakukan pada

tahap pelaksanaan konstruksi adalah proses penjaminan mutu dan pengendalian

mutu.

Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 Manajemen Mutu 7“Permasalahan Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”

Page 8: PERMASALAHAN PADA TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI

NeedFeasibility study

Briefing

STUDI KELAYAKAN

PredesaignDetail Design

PERENCANAAN

Procurement

PELELANGAN

Maintenance

PENGOPERASIAN dan PERAWATAN

2.3 TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Sebelum membahas tentang tahap pelaksanaan konstruksi, maka terlebih

dahulu mengetahui apa saja tahapan dalam kegiatan konstruksi. Kegiatan

konstruksi merupakan suatu kegiatan yang berurutan dan saling berkaitan.

Biasanya dimulai dari lahirnya suatu kebutuhan (need), pemikiran kemungkinan

terlaksananya proyek tersebut (feasibility study), keputusan untuk membangun

dan membuat penjelasan yang lebih rinci (briefing), menuangkannya dalam

bentuk rancangan awal (predesign), membuat rancangan yang lebih rinci dan

pasti (detail design), lalu memilih calon pelaksana (procurement), kemudian

melaksanakan pembangunan (constructin), serta melakukan pemeliharaan

terhadap bangunan tersebut (maintenance). Untuk diagramnya, tahap - tahap

konstruksi tersebut adalah sebagai berikut : 2

2 Wulfram I. Ervianto, Manajemen Proyek Konstruksi, (Yoyakarta; Penerbit Andi Yogyakarta; 2004), hal 13.

Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 Manajemen Mutu 8“Permasalahan Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”

Construction

PELAKSANAAN

Gambar 2.2 Tahap-Tahap KonstruksiSumber : Olah data pribadi

Page 9: PERMASALAHAN PADA TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Tahap pelaksanaan dilakukan setelah melakukan ketiga tahap sebelumnya,

yaitu tahap studi kelayakan, perencanaan, dan pelelangan. Jika ketiga tahap

sebelumnya belum dilakukan, maka tidak akan bisa melakukan tahap pelaksanan

konstruksi. Tahap pelaksanaan adalah tahap dimana perwujudan dari desain,

rencana anggaran biaya dan rencana waktu yang sudah di rencanakan pada tahap

perencanaan.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan kosntruksi adalah

merencanakan, mengendalikan, dan mengkoordinasikan semua oprasional di

lapangan.

Kegiatan perencanaan dan pengendalian dalam tahap pelaksanaan adalah:

Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan

Perencanaan dan pengendalian organisasi lapangan

Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja

Perencanaan dan pengendalian peralatan dan material

Kegiatan koordinasi pada tahap pelaksanaan adalah:

Mengkoordinasikan seruh kegiatan pembangunan

Mengkoordinasi para sub kontraktor

2.4 PERMASALAHAN YANG TERJADI PADA TAHAP

PELAKSANAAN

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa ada tiga proses manajemen

mutu, yaitu perencanaan mutu (Quality Planning), pengendalian mutu (Quality

Control) dan penjaminan mutu (Quality Assurance). Pengendalian dan penjaminan

mutu dilaksanakan pada tahap pelaksanaan, sedangkan perencanaan mutu

dilaksanakan pada tahap desain. Hal ini tidak berarti bahwa pada tahap pelaksanaan,

proses perencanaan mutu tidak mempengaruhi tahap pelaksanaan. Jika pada proses

perencanaan mutu tidak dilakukan dengan baik, hal tersebut akan mempengaruhi

proses manajemen mutu selanjutnya. Maka akan terjadi permasalahan pada tahap

pelaksanaan.

Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 Manajemen Mutu 9“Permasalahan Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”

Page 10: PERMASALAHAN PADA TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Permasalahan yang bisa terjadi adalah:

1. Terjadinya perubahan desain pada tahap pelaksanaan

2. Lemahnya perencanaan dan pengendalian

3. Koordinasi yang tidak baik antara pihak yang terlibat

4. Keterlambatan pemesanan material

2.4.1 Perubahan Desain Pada Tahap Pelaksanaan

Perubahan desain pada tahap pelaksanaan akan berpengaruh terhadap

perubahan biaya dan waktu. Waktu pelaksanaan akan semakin lama dari yang

sudah direncakan dan biaya pelaksanaan juga meningkat seiring meningkatnya

waktu pelaksanaan, karena seperti yang kita ketahui biaya, waktu, dan mutu saling

berkaitan satu sama lain. Jika waktu dan biaya berubah, maka tentu saja mutu juga

akan berubah.

Beberapa kesalahan yang dilakukan sehingga terjadinya perubahan desain

pada tahap pelaksanaan adalah:

1. Tidak dilakukan proses perencanaan mutu pada kegiatan memahami

keinginan pelanggan.

2. Tidak dilakukan proses penjaminan mutu pada kegiatan pemeriksaan gambar

kerja.

Solusi yang dapat dilakukan adalah :

1. Memahami secara detail keinginan pelanggan

Sebagai seorang konsultan, maka keinginan pelanggan adalah hal mutlak

yang harus diketahui secara detail. Jika tidak maka pada pertengahan proses

pelaksanaan, maka pelanggan akan ingin mengubah desain karena tidak

sesuai keinginannya.

2. Kontraktor memeriksa gambar kerja sebelum akan dibangun.

Pemeriksaan gambar kerja oleh kontraktor perlu dilakukan untuk memastikan

tidak terjadi kesalahan gambar yang dilakukan arsitek dan juga untuk

mengetahui tingkat kesulitan gambar tersebut. Jika terjadi kesalahan dapat

diperbaiki sebelum tahap pelaksanaan.

Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 Manajemen Mutu 10“Permasalahan Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”

Page 11: PERMASALAHAN PADA TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI

3. Melakukan perjanjian dengan pelanggan agar tidak melakukan perubahan

desain pada tahap pelaksanaan.

Untuk itu maka konsultan harus memperlihatkan hasil desainnya juga kepada

pelanggan. Jika pelanggan sudah setuju, maka dilakukan perjanjian kontrak

agar tidak melakukan perubahan desain di tengah proses pembangunan. Jika

hal ini dilakukan, maka kecil kemungkinan untuk melakukan perubahan pada

tahap pelaksanaan karena akan melanggar perjanjian.

2.4.2 Lemahnya Pengawasan Dan Pengendalian

Pengawasan dan pengendalian adalah dua dari tiga kegiatan yang

dilakukan pada tahap pelaksanaan. Kegiatan-kegiatan tersebut harus dilakukan

oleh kontraktor pengawas dan kontraktor pengendali. Tugas pengawas dan

pengendali tidak sama. Pengawas hanya memperhatikan setiap kegiatan lapangan

dan melaporkannya, sedangkan pengendali melakukan tindakan jika terjadi

perbedaan pekerjaan dari yang direncanakan.

Faktor menimbulkan melemahnya pengawasan dan pengendalian adalah

kontraktor pengawas dan pengendali yang tidak memiliki pengetahuan. Solusi

yang dilakukan adalah kontraktor pengawas dan pengendali harus memiliki ilmu

mengenai konstruksi agar mengetahui saat terjadi kesalahan pada proses

pembangunan. Pengetahuan ini juga diperlukan untuk mengendalikan biaya,

waktu, dll.

2.4.3 Koordinasi yang tidak baik antara pihak yang terlibat

Koordinasi yang dimaksud adalah kurangnya komunikasi antar pihak yang

terlibat di lapangan. Koordinasi ini dimaksudkan agar apa yang diinginakan

pemilik dapat dimengerti oleh konsultan dan kontraktor, lalu apa yang konstraktor

pengawas iperintahkan dapat dimengerti sepenuhnya oleh pekerja lain sampai ke

tingakt yang paling bawah sekalipun.

Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 Manajemen Mutu 11“Permasalahan Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”

Page 12: PERMASALAHAN PADA TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Adapun orang-orang yang terlibat dalam tahap pelaksanaan adalah :

1. Owner (pemilik)

2. Konsultan studi kelayakan dan konsultan manajemen konstruksi

3. Konsultan pengawas

4. Pelaksana konstruksi, seperti kontraktor, subkontraktor, dan pemasok

Solusi yang dapat dilakukan adalah mengurangi gap (kesalahan

komunikasi) antara berbagai pihak. Gap yang di maksud adalah:

1. Gap antara pemilik dengan konsultan, yaitu perbedaan apa yang diinginkan

oleh pemilik dengan apa yang di gambar oleh konsultan.

2. Gap antara konsultan dengan konstraktor, yaitu perbedaan antara apa yang di

gambar konsultan (arsitek) dengan apa yang dipikirkan oleh kontraktor.

3. Gap antara kontraktor dengan sub kontraktor, yaitu perbedaan antara apa

yang di pikirkan kontraktor berbeda dengan yang dipikirkan sub kontraktor.

4. Gap antara subkontraktor dengan pekerja lapangan (mandor dan tukang),

yaitu perbedaan apa yang dipikirkan sub kontraktor dengan yang

dilaksanakan di lapangan.

2.4.4 Keterlambatan kedatangan material dan alat

Keterlambatan pemesanan material akan berdampak kepada perubahan

waktu dan biaya dari sudah direncanakan. Jika material terlambat di pesan, maka

selama material belum datang tenaga kerja tidak akan bekerja di lokasi padahal

sudah di bayar sesuai waktu bekerjanya. Ini akan menambah biaya tenaga kerja.

Selain itu, waktu juga akan bertambah karena tidak sesuai dengan waktu yang

sudah diperkirakan. Jika waktu dan biaya bertambah, maka akan mempengaruhi

mutu juga.

Alasan terjadinya keterlambatan material adalah karena kontraktor kurang

memperkirakan datangnya material. Kontraktor tidak dengan jeli memperkirakan

datangnya material. Seharusnya kontraktor sudah memperkirakannya dari lokasi

keberadaan material, jenis material, dll. Ini juga diakibatkan karena kontraktor

yang belum berpengalaman bekerja di lapangan.

Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 Manajemen Mutu 12“Permasalahan Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”

Page 13: PERMASALAHAN PADA TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI

Solusi yang sebaiknya dilakukan adalah:

1. Memperhatikan datang matang material yang akan dipesan. Jika lokasinya

jauh, maka sudah jauh sebelumnya di pesan. Lalu jika jenis alat termasuk

yang susah dicari, maka terlebih dahulu mencari alat tersebut sebelum

dibutuhkan.

2. Membuat time schedulu untuk material.

3. Kontraktor ataupun subkontraktor memiliki banyak relasi yang berhubungan

dengan bahan bangunan. Ini akan mempermudah untuk berkomunikasi

sehingga alat dan bahan material dapat datang sesuai dengan waktunya.

Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 Manajemen Mutu 13“Permasalahan Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”

Page 14: PERMASALAHAN PADA TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Tahap pelaksanaan adalah tahap yang harus diperhatikan karena

merupakan tahap yang paling penting. Tahap dimana desain tersebut diwujud

nyatakan dalam bentuk bangunan yang diinginkan konsumen. Untuk itu,

permasalahan sering sekali terjadi pada tahap ini sehingga mempengaruhi mutu

pada proyek tersebut. Permasalahan tersebut adalah karena terjadinya perubahan

desain, lemahnya perencanaan dan pengendalian, koordinasi yang tidak baik

antara pihak yang terlibat, dan keterlambatan pemesanan material. Masih ada

permasalahan lain, tetapi yang keempat ini adalah permasalahan yang paling

sering terjadi.

SARAN

Keempat permasalahan pada tahap pelaksanaan tersebut harus diatasi agar

mutu pada konstruksi juga meningkat. Untuk itu disarankan agar:

1. Ketiga proses manajemen mutu dilaksanakan dengan benar.

2. Kontraktor pengawas dan pengendali diharapkan memliki pengetahuan dan

pengalaman.

3. Orang-orang yang terlibat dalam tahap pelaksanaan dapat berkoordinasi

dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman.

4. Membuat time schedule kedatangan material.

Asri Afriliany Surbakti, MK UNPAR 2013 Manajemen Mutu 14“Permasalahan Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi”