permenpanrb no.27 tanhun 2014 -...
TRANSCRIPT
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 1
PermenPANRB No.27 Tanhun 2014
KONDISI UMUM SEBELUM REFORMASI BIROKRASI
2
MASIH DIWARNAI DENGAN PRAKTEK KKN DAN PENYALAHGUNAAN WEWENANG
PELAYANAN PUBLIK BELUM SEPERTI YANG DIHARAPKAN
KINERJANYA BELUM EFEKTIF, EFISIEN, DAN AKUNTABEL
MENIMBULKAN KETIDAKPUASAN/ KETIDAKPERCAYAAN MASYARAKAT
SEHARUSNYA MEMPERLANCAR, MALAHAN MEMPERLAMBAT PROSES PEMBANGUNAN
MENGHAMBAT DUNIA USAHA DAN DAYA SAING NASIONAL
AKIBAT
HAKEKAT REFORMASI BIROKRASI 3
Reformasi birokrasi pada hakekatnya adalah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, bersih dari perilaku korupsi kolusi dan nepotisme, mampu melayani publik secara akuntabel, serta memegang teguh nilai-nilai dasar organisasi dan kode etik perilaku aparatur negara.
SASARAN REFORMASI BIROKRASI 4
Maraknya KKN
Rendahnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja
Buruknya Pelayanan Publik
8 Area Perubahan
• Bersih dari KKN Bersih
• Kapasitas dan Akuntabilitas Meningkat
Akuntabel
• Pelayanan Publik yang Baik
Melayani
PEMBANGUNAN REFORMASI BIROKRASI 5
Dalam rangka mewujudkan tujuan reformasi birokrasi
maka ada delapan area penting manajemen
pemerintahan yang perlu dilakukan perubahan secara
sungguh-sungguh dan berkelanjutan.
Untuk melakukan perubahan secara sungguh-sungguh
dan berkelanjutan diperlukan:
adanya komitmen pimpinan; dan
perubahan mindset (pola pikir); serta
culture set (budaya kerja) seluruh anggota
organisasi
untuk mewujudkan peningkatan integritas dan
kinerja yang tinggi.
KETELADANAN (ROLE MODEL) 6
Salah satu faktor penting dalam hal perubahan pola pikir
(mindset) dan budaya kerja (culture set) di lingkungan
suatu organisasi adalah adanya keteladanan yang
nyata dari pimpinan dan individu anggota organisasi.
Pimpinan organisasi mempunyai lingkar pengaruh yang
luas, sehingga perilaku pimpinan akan menjadi contoh
bagi para bawahan untuk bertindak dan berperilaku.
Perilaku pimpinan yang baik, sesuai dengan nilai-nilai
yang dianut organisasi akan memudahkan usaha untuk
mengubah perilaku bawahannya.
Efektifitas dalam mewujudkan budaya integritas
organisasi
PEMBANGUNAN BUDAYA ORGANISASI 7
Efektifitas dalam mewujudkan budaya organisasi yang
berintegritas dipengaruhi oleh:
NILAI-NILAI ORGANISASI (25%)
(Internalisasi, ekternalisasi, budaya/karakter)
SISTEM (35%)
(Per-UU-an, Kebijakan SDM, Tata kelola, dsb)
KEPEMIMPINAN (40%)
(Keteladanan, agen perubahan, pendampingan)
PENGGERAK PERUBAHAN 8
Selain unsur pimpinan, untuk mempercepat perubahan
kepada seluruh individu anggota organisasi, sangat
diperlukan beberapa individu atau kelompok anggota
organisasi untuk menjadi unsur penggerak utama
perubahan yang sekaligus dapat menjadi contoh dalam
berperilaku bagi seluruh individu anggota organisasi yang
ada di lingkungan organisasinya dengan integritas dan
kinerja yang tinggi.
Individu atau kelompok anggota ini disebut dengan Agen
Perubahan, yang bertanggungjawab untuk:
Mempromosikan dan menjalankan keteladanan dengan
menerapkan nilai-nilai yang dianut organisasi;
Menggerakkan perubahan pada lingkungan kerjanya sesuai peran, tugas dan fungsi yg menjadi tgjwbnya.
Makna Integritas & Kinerja Tinggi
Integritas adalah individu anggota organisasi yang
mengutamakan perilaku terpuji, tidak koruptif, disiplin dan
penuh pengabdian sehingga dapat mendorong terwujudnya
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas dari
praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Kinerja tinggi adalah individu anggota organisasi yang
memiliki etos kerja yang tinggi, bekerja secara profesional dan
mampu mencapai target-target kinerja yang ditetapkan
sehingga mampu mendorong terwujudnya pencapaian target-
target kinerja organisasi yang telah ditetapkan.
Siapa Agen Perubahan
Agen Perubahan adalah individu atau kelompok terpilih yang menjadi pelopor perubahan dan sekaligus dapat menjadi contoh dan panutan dalam berperilaku yang mencerminkan integritas dan kinerja yang tinggi di lingkungan organisasinya.
Kriteria Agen Perubahan
1. Berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara /TNI/POLRI. 2. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin pegawai. 3. Bertanggungjawab atas setiap tugas yang diberikan
sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 4. Taat aturan disiplin dan kode etik pegawai serta
konsisten terhadap penegakan aturan disiplin dan kode etik.
5. Mampu memberikan pengaruh positif bagi lingkungan organisasinya.
6. Inovatif dan proaktif terkait dengan pelaksanaan tugas fungsi dan upaya peningkatan kualitas pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
Asas Pembangunan Agen Perubahan
KOMITMEN PIMPINAN. Pembangunan Agen Perubahan akan berhasil apabila ada komitmen yang kuat pada pimpinan tertinggi.
PARTISIPATIF. Perubahan membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh komponen yang terlibat dalam proses pembangunan Agen Perubahan.
RASA MEMILIKI. Menumbuhkembangkan rasa memiliki dalam suatu organisasi, dapat mendorong terjadinya perubahan dan mempertahankan momentum pembangunan Agen Perubahan tetap terpelihara.
KETERSEDIAAN SUMBER DAYA. Pelaksanakan pembangunan Agen Perubahan dibutuhkan investasi sumber daya yang mampu mendukung proses pembangunan yang berkelanjutan, baik dana, personil, waktu serta sarana dan prasarana.
LINGKUNGAN YANG KONDUSIF. Perlunya diciptakan lingkungan internal organisasi yang kondusif bagi Agen Perubahan, khususnya terkait dengan kebijakan pimpinan organisasi agar dapat melaksanakan perubahan sesuai dengan rencana tindak secara konsisten dan berkelanjutan.
12
Tahapan Pembentukan Agen Perubahan
Tahap Penjaringan awal oleh Pimpinan Unit Kerja
Tahap Assesment oleh Tim RBI
Tahap Penetapan Formal oleh Pimpinan
Kementerian/Lembaga/Pemda.
Tahapan Penjaringan Awal
Pimpinan masing-masing unit kerja melakukan seleksi internal kepada individu organisasi yang akan menjadi Agen Perubahan dari unit kerjanya
Hasil seleksi internal pimpinan unit kerja disampaikan kepada Tim RBI K/L/Pemda .
Tim RBI Kementerian/Lembaga/ Pemda melakukan penelahan atas hasil seleksi internal pimpinan unit kerja.
Assesment dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kepribadian dan potensi kemampuan seseorang individu sebagai Agen Perubahan.
Penilaian dilakukan secara sederhana yang tidak memerlukan biaya tinggi
Hasil Assesment digunakan sebagai bagian bahan pertimbangan pimpinan selain hasil seleksi penjaringan awal dalam menetapkan seorang individu dapat menjadi Agen Perubahan, serta untuk program pengembangan dan pembinaan lanjutan dalam meningkatkan integritas dan kapabilitas individu Agen Perubahan.
Tahap Assesment oleh Tim RBI
Tahap Penetapan Formal oleh Pimpinan Instansi
Keputusan Pimpinan Instansi, minimal berisi tentang daftar
individu yang ditetapkan sebagai Agen Perubahan, peran,
tugas dan fungsi Agen Perubahan serta jangka waktu
Agen Perubahan.
Penetapan formal dilakukan dengan surat keputusan
pimpinan Instansi.
Peran dan Tugas Agen Perubahan (1)
Sebagai katalis, yang bertugas memberikan keyakinan kepada
seluruh pegawai di lingkungan unit kerjanya masing-masing
tentang pentingnya perubahan unit kerja menuju ke arah unit
kerja yang lebih baik;
Sebagai penggerak perubahan, yang bertugas mendorong
dan menggerakkan pegawai untuk ikut berpartisipasi dalam
perubahan menuju ke arah unit kerja yang lebih baik;
Sebagai pemberi solusi, yang bertugas memberikan alternatif
solusi kepada para pegawai atau pimpinan di lingkungan unit
kerja yang menghadapi kendala dalam proses berjalannya
perubahan unit kerja menuju unit kerja yang lebih baik.
17
Peran dan Tugas Agen Perubahan (2)
Sebagai mediator, yang bertugas membantu memperlancar
proses perubahan, terutama menyelesaikan masalah yang
muncul dalam pelaksanaan reformasi birokrasi dan membina
hubungan antara pihak-pihak yang ada di dalam dan pihak di
luar unit kerja terkait dengan proses perubahan.
Sebagai penghubung, yang bertugas menghubungkan
komunikasi dua arah antara para pegawai di lingkungan unit
kerjanya dengan para pengambil keputusan; dan
Sebagai teladan (Role Model), yang bertugas sebagai individu
yang dapat dijadikan contoh dalam berprestasi, bertingkahlaku,
berpikir dalam pola yang lebih maju.
18
19
Mekanisme Kerja Agen Perubahan
Mekanisme kerja dengan pimpinan Kementerian/ Lembaga/ Pemda
Mekanisme kerja dengan pegawai lainnya
Mekanisme kerja dengan sesama Agen Perubahan
Mekanisme kerja dengan tim RBI Kementerian/ Lembaga /Pemda
20
Mekanisme kerja dengan Pimpinan Instansi
Agen Perubahan bertanggungjawab langsung kepada pimpinan Instansi.
Agen Perubahan menyusun rencana tindak individu dan kelompok sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dan harus mendapat persetujuan dari pimpinan instansi .
Agen Perubahan melaksanakan rencana tindaknya dan melaporkan secara berkala kepada pimpinan Instansi dengan tembusan kepada pimpinan unit kerja dan tim RBI.
Pimpinan Instansi dan unit kerja memonitor secara berkala pelaksanaan rencana tindak Agen Perubahan di unit kerjanya dan pimpinan juga menyediakan dukungan maupun sumber-sumber yang dibutuhkan.
Jika terdapat permasalahan dalam implementasi, Agen Perubahan dapat menyampaikan permasalahan serta usulan alternatif solusinya kepada pimpinan secara langsung dan berjenjang.
Pimpinan Instansi memberikan arahan dan solusi kepada individu maupun kelompok Agen Perubahan terhadap permasalahan yang dihadapi Agen Perubahan dalam mengimplementasikan rencana tindaknya.
21
Mekanisme Kerja dengan
Tim RBI Instansi
Tim RBI di masing-masing Instansi khususnya yang terkait dengan manajemen perubahan mengkoordinasikan para Agen Perubahan.
Koordinasi Tim RBI dengan Agen Perubahan dilakukan pada tahap perencanaan melalui penyusunan rencana tindak; tahap pelaksanaan melalui melalui monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana tindak secara berkala; tahap pengembangan melalui pelatihan dan pengembangan kapasitas Agen Perubahan lainnya.
Tim RBI di masing-masing Instansi khususnya yang terkait dengan manajemen perubahan memfasilitasi pertemuan antar Agen Perubahan dalam bentuk Forum Agen Perubahan guna pertukaran pengetahuan/pengalaman antar Agen Perubahan, untuk mereplikasi kemajuan yang diperoleh di satu unit kerja ke unit kerja lainnya.
22
Mekanisme Kerja dengan Sesama Agen Perubahan
Individu-individu Agen Perubahan dalam suatu unit organisasi dapat membentuk suatu kelompok Agen Perubahan yang tergabung dalam suatu forum Agen Perubahan di tingkat unit kerja.
Kelompok Agen Perubahan antar unit kerja dapat membentuk Forum Agen Perubahan pada tingkat Instansi.
Forum Agen Perubahan menjadi sarana bagi individu/kelompok Agen Perubahan untuk melakukan koordinasi, pertukaran pengetahuan/ pengalaman serta untuk mereplikasi kemajuan yang diperoleh masing-masing individu ke individu lainnya.
Koordinasi antar individu/kelompok Agen Perubahan dilakukan pada tahap perencanaan penyusunan rencana tindak, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.
23
Mekanisme Kerja dengan Pegawai Lainnya
Agen Perubahan melakukan langkah konkret perubahan dilingkungan unit kerjanya melalui penerapan rencana tindak yang telah ditetapkan.
Agen Perubahan scr aktif melakukan internalisasi Rencana Tindak Perubahan dan Rencana Aksi Program Reformasi Birokrasi Internal di lingk K/L/P masing2 kpd para pegawai melalui pertemuan rutin dalam sharing knowledge, sosialisasi, pelatihan kantor sendiri; dll.
Penerapan Rencana Tindak dilakukan oleh masing2 individu Agen Perubahan. Selanjutnya secara bertahap individu Agen Perubahan mengajak individu anggota organisasi lain untuk mengikuti perubahan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai dan budaya kinerja organisasi.
24
Rencana Tindak Agen Perubahan
Rencana yang disusun dan diimplementasikan oleh masing-
masing Agen Perubahan dalam melaksanakan tugas sehari-
hari di unit kerja masing2 maupun pada tingkat
Kementerian/Lembaga/Pemda.
Rencana Tindak harus disampaikan kepada pimpinan K/L/P
dengan tembusan kepada Tim RBI dan pimpinan unit kerja.
Penyusunan Rencana Tindak Agen Perubahan subtansinya
harus mendasarkan selaras dengan nilai-nilai organisasi, isu
strategis, rencana aksi dan roadmap RBI masing-masing
K/L/P.
Penyusunan Rencana Tindak Agen Perubahan harus
memperhatikan prinsip-prinsip perencanaan yang baik.
Rencana Tindak individu Agen Perubahan dapat terintegrasi
dalam sasaran kerja pegawai (SKP) individu pegawai.
25
Prinsip Rencana Tindak yang Baik
spesifik
terukur
logis
periode waktu
26
Contoh Formulir Rencana Tindak
NO.
NILAI
ORGANISASI
/ AREA
PERUBAHAN
PERUBAHAN YANG INGIN
DICAPAI RENCANA TINDAK KET
SASARAN INDIKATOR
KINERJA TARGET KEGIATAN WAKTU
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
27
PROGRAM REFORMASI BIROKRASI 2015-2019 28
MENTAL/ PERILAKU APARATUR
29
PELAKSANAAN REVOLUSI MENTAL APARATUR
REVOLUSI MENTAL
APARATUR
MIND SET/POLA
PIKIR
CULTURE SET/
BUDAYA
STRUKTUR
• Integritas;
• Etika;
• Disiplin;
• Sikap melayani;
• Pola hidup
sederhana.
• Orientasi Hasil;
• Efisien;
• Pengembangan
nilai-nilai
unggul &
budaya kerja;
• Reward &
punishment;
• Knowledge
sharing;
• Teladan
kepemimpinan
nasional;
• Penguatan
Local wisdom/
nilai kearifan
lokal.
• Restrukturisasi;
• Penguatan Mgt.
SDM;
• Penguatan
Tatalaksana;
• Penguatan
Akuntabilitas;
• Penguatan
Pengawasan;
• Penguatan Mgt
Pelayanan.
KERANGKA LOGIS EVALUASI RB 30
H A S I L ( 4 0 % ) P E N G U N G K I T ( 6 0 % )
P E R B A I K A N D A N P E M B E L A J A R A N
SASARAN REFORMASI BIROKRASI
PROGRAM REFORMASI BIROKRASI
Kapasitas dan Akuntabilitas
Organisasi (20%)
Pemerintah yang bersih
dan bebas KKN (10%)
Peningkatan Pelayanan
Publik (10%)
MA
NA
JEM
EN P
ERU
BA
HA
N (
5%)
PEN
ATA
AN
PER
ATU
RA
N
PER
UN
DA
NG
-UN
DA
NG
AN
(5
%)
PENGUATAN PENGAWASAN (12%)
PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA (6%)
PEN
ING
KA
TAN
KU
ALI
TAS
PEL
AYA
NA
N P
UB
LIK
6%
)
PENATAAN & PENGUATAN
ORGANISASI (6%)
PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM
(15%)
PENATAAN TATALAKSANA
(5%)
PROSES BISNIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI 31
Road Map
Proses RB
PMPRB
Perencanaan
Monitoring dan Evaluasi Internal
Indeks RB dan Rencana Aksi Tindak Lanjut
Pelaporan dan Rencana Perbaikan
Pelaksanaan
Feedback
PROSES INTERNAL
EVALUASI EKSTERNAL UPRBN DAN TIM QA
RENCANA TINDAK AGEN PERUBAHAN DALAM RANGKA MENDORONG PERCEPATAN RB (1)
32
• Menyusun Rencana Tindak Agen Perubahan;
• Melaksanakan Rencana Tindak;
• Melaporkan realisasi pelaksanaan Rencana Tindak scr berkala kpd pimpinan;
• Menindaklanjuti arahan pimpinan;
• Menghadiri rapat dengan Tim RBI dan Forum Agen Perubahan;
• Mengikuti diklat pengembangan kapasitas Agen Perubahan;
• Menyosialisasikan program RB Internal.
(1)
MANAJEMEN PERUBAHAN
• Identifikasi, analisis, pemetaan dan revisi per-UU-an dlm rangka harmonisasi;
• Evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan.
(2)
PENATAAN PERATURAN PER-UU-AN
RENCANA TINDAK AGEN PERUBAHAN DALAM RANGKA MENDORONG PERCEPATAN RB (2)
33
• Evaluasi ketepatan fungsi dan ukuran organisasi;
• Evaluasi jenjang organisasi;
• Evaluasi duplikasi fungsi organisasi;
• Evaluasi kesesuaian struktur organisasi dengan kinerja yang akan dihasilkan;
• Evaluasi kesesuaian struktur organisasi dengan mandat;
• Evaluasi yang menganalisis kemungkinan tumpang tindih fungsi dengan instansi lain;
• Evaluasi kemampuan struktur organisasi untuk adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis;
• Menyusun usulan perubahan organisasi berdasarkan hasil evaluasi.
(3)
PENATAAN & PENGUATAN ORGANISASI
RENCANA TINDAK AGEN PERUBAHAN DALAM RANGKA MENDORONG PERCEPATAN RB (3)
34
• Menyusun peta proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi;
• Menjabarkan proses bisnis ke dalam prosedur operasional tetap (SOP);
• Menerapkan SOP secara seksama dlm pelaksanaan tugas sehari-hari;
• Evaluasi proses bisnis dan SOP disesuaikan dengan perkembangan tuntutan efisiensi, dan efektivitas birokrasi.
• Menyusun rencana pengembangan e-government di lingkungan instansi;
• Membangun dan mengembangkan e-government di lingkungan internal secara terintegrasi (misal: intranet, sistem database SDM, dsb);
• Mengembangkan e-government untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat;
• Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik.
(4)
PENATAAN TATALAKSANA
RENCANA TINDAK AGEN PERUBAHAN DALAM RANGKA MENDORONG PERCEPATAN RB (4)
35
• Menyusun analisis jabatan dan analisis beban kerja serta menghitung kebutuhan pegawai;
• Menyusun renc redistribusi pegawai;
• Mengisi e-formasi;
• Mengumumkan peneriaan pegawai dan hasilnya secara luas kpd masy;
• Menyusun standar kompetensi jabatan;
• Menyusun rencana pengembangan kompetensi dan anggarannya;
• Monev pengembangan pegawai berbasis kompetensi secara berkala;
• Mendorong independensi pansel promosi terbuka;
• Membangun sistem penilaiain kinerja individu;
• Monev pelaksanaan aturan disiplin/ kode etik/kode perilaku instansi;
• Menyusun informasi faktor jabatan, peta jabatan dan kelas jabatan;
• Membangun sistem informasi kepegawaian.
(5)
PENATAAN SISTEM
MANAJE-MEN SDM
RENCANA TINDAK AGEN PERUBAHAN DALAM RANGKA MENDORONG PERCEPATAN RB (5)
36
• Terlibat secara aktif dlm penyusunan Renstra & Perjanjian Kinerja;
• Memantau pencapaian kinerja scr berkala;
• Membangun & mengembangkan Sistem Pengukuran Kinerja;
• Memutakhirkan data kinerja yg dilakukan secara berkala;
• Evaluasi kinerja program;
• Menyusun Laporan Kinerja;
• Reviu Laporan Kinerja.
(6)
PENGUATAN AKUNTABILITAS
RENCANA TINDAK AGEN PERUBAHAN DALAM RANGKA MENDORONG PERCEPATAN RB (6)
37
• Melaporkan penerimaan gratifikasi;
• Melakukan sosialisasi/public campaign pengendalian gratifikasi;
• Evaluasi kebijakan penanganan gratifikasi;
• Membangun implementasi SPIP (misal dgn menerapkan manajemen risiko, menilai maturitas penerapan SPIP);
• Menangani pengaduan masyrakat dan monev tindak lanjutnya;
• Membangun & mengembangkan Whistle Blowing System (WBS);
• Mengevaluasi WBS dan menindaklanjutinya;
• Membangun dan mengimplementasikan kebijakan Penanganan Benturan Kepentingan;
• Monev Penanganan Benturan Kepentingan dan tindaklanjutnya;
• Fasilitasi pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi;
• Meningkatkan level kapabilitas APIP.
(7)
PENGUATAN PENGAWAS-
AN
RENCANA TINDAK AGEN PERUBAHAN DALAM RANGKA MENDORONG PERCEPATAN RB (5)
38
• Membangun standar pelayanan dan maklumat pelayanan;
• Reviu dan perbaikan standar pelayanan dan SOP pelayanan;
• Sosialisasi Budaya Pelayanan Prima;
• Menyediakan sarana pelayanan terpadu dan menembangkan inovasi pelayanan;
• Membangun sistem penanganan pengaduan pelayanan;
• Melakukan survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan dan menindaklajutinya;
• Menerapkan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan.
(8)
PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN PUBLIK
PENGUKURAN KOMPONEN HASIL RB
Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja
Organisasi (20)
• Nilai Akuntabilitas Kinerja (14)
• Nilai Kapasitas Organisasi (Survei Internal) (6)
Pemerintah yang Bersih dan Bebas
KKN (10)
• Nilai Persepsi Korupsi (Survei Eksternal) (7)
• Opini BPK (3)
Kualitas Pelayanan Publik
(10)
• Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survei Eksternal) (10)
39
Proses Seleksi Penerimaan CPNS telah bersih dan
transparan
Promosi jabatan pimpinan tinggi telah
dilakukan secara terbuka
Kinerja organisasi telah terukur dan
akuntabel
Penambahan dan Penguatan Jabatan
Fungsional
Opini BPK terhadap laporan keuangan K/L
telah WTP
Inovasi pelayanan publik semakin banyak
Penerapan kebijakan keterbukaan informasi
publik
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI YANG TELAH OPTIMAL
40
PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI YANG BELUM OPTIMAL
41
Penataan peraturan perundangan belum
selesai.
Implementasi e-government belum
terintegrasi.
Penataan kelembagaan belum
tepat fungsi dan tepat ukuran.
Penataan tata laksana dengan
penyesuaian SOP
Penilaian kinerja pegawai belum
sepenuhnya dilaksanakan.
Fungsi dan Peran APIP belum optimal
Pengelolaan pengaduan
masyarakat belum optimal
KENDALA 42
Kurangnya komitmen dari Pimpinan Organisasi,
Kurangnya Pemahaman Tentang Reformasi Birokrasi,
Keengganan untuk berubah (mengganggu dari comfort zone ke competitive zone).
FOKUS KE DEPAN 43
Meningkatan kualitas pelaksanaan Reformasi
Birokrasi di Instansi Pusat.
Mendorong peningkatan pelaksanaaan Reformasi Birokrasi di Pemerintah
Daerah terutama Pemerintah Kota dan Kabupaten.
Mendorong unit kerja untuk menjadi wilayah percontohan
birokrasi bersih melayani
Pembinaan Agen Perubahan
• Pemahaman tentang program pencegahan korupsi
• Pemahaman tentang teori dan implementasi integritas dan nilai-nilai inti organisasi lainnya
• Teknik & strategi komunikasi mempengaruhi orang lain
• Materi lainnya yang terkait dengan subtansi program RB
PEMBINAAN
• Pertukaran pengalaman
• Workshop/pelatihan dengan materi tertentu sesuai kebutuhandan kegiatan lain yang mengarah pada penguatan integritas, jiwa korsa dan etos kerja.
FORUM AGEN PERUBAHAN
• Pemberian fasilitas kerja
• Pemberian kesempatan melakukan studi banding dalam/luar negeri;
• Tugas belajar;
• Bentuk-bentuk penghargaan lainnya yang wajar
PENGHARGAAN
44
Pengembangan Agen Perubahan
Peningkatan kemampuan
• Pelatihan; benchmarking; workshop; seminar; Forum Group Discussion, dan sebagainya.
Peningkatan jumlah Agen Perubahan
• Rekruitmen baru dilakukan secara berkala setahun sekali
45
Monitoring dan Evaluasi (Monev)
Subtansi Monev
Pihak yang melakukan
monev
Mekanisme Pelaporan
Monev
46
Subtansi Monev
Monev dilakukan secara berkala dengan tujuan untuk mengukur efektivitas proses dan hasil atas pelaksanaan perubahan serta memberikan umpan balik (feedback) perbaikan secara berkelanjutan dalam membangun Agen Perubahan yang handal.
Apabila terdapat permasalahan dan kendala dalam pelaksanaan Rencana Tindak implementasi perubahan, individu Agen Perubahan dapat menyampaikan permasalahan serta usulan alternatif solusinya kepada pimpinan secara tertulis langsung dan berjenjang.
47
Pihak yang melakukan monev
• oleh masing-masing oleh individu/kelompok Agen Perubahan Internal
• oleh Pimpinan/Tim RBI Eksternal
48
Mekanisme Pelaporan Monev
• Setiap individu Agen Perubahan memonitor perkembangan capaian hasil dan proses pelaksanaan Rencana Tindak individu dan kelompok Agen Perubahan yang telah ditetapkan secara berkala.
• Hasil monev dituangkan dalam bentuk laporan tertulis scr sederhana.
• Laporan monev disampaikan kepada pimpinan K/L/P, dengan tembusan pimpinan unit kerja dan tim RBI.
Monev Internal Agen Perubahan
• Pelaksanaan monev dilakukan secara berkala dan tahunan.
• Pelaksanaan monev dilakukan melalui penelahan laporan yang diterima dari Agen Perubahan dan pengolahan informasi yang diperoleh langsung di lapangan.
• Mekanisme monev secara khusus dapat diatur oleh masing-masing K/L/P.
Monev Eksternal Agen Perubahan
• Berdasarkan hasil Monev, Pimpinan K/L/P berkewajiban memberikan arahan dan solusi kepada individu maupun kelompok Agen Perubahan terhadap permasalahan yang dihadapi Agen Perubahan dalam mengimplementasikan rencana tindaknya
Tindak Lanjut Hasil Monev
49
Contoh Formulir Monev
NO
NILAI
ORGANISASI/
AREA
PERUBAHAN
PERUBAHAN YANG INGIN DICAPAI RENCANA TINDAK REALISASI KET
SASARAN INDIKATOR
KINERJA
TARGET
KINERJA
KEGIATA
N WAKTU
TARGET
KINERJA
KEGIAT
AN
Hamba
tan/Ke
ndala/
Usulan
Solusi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
50
• Peningkatan integritas individu anggota organisasi sehingga dapat mendorong terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktek Korupsi,Kolusi, dan Nepotisme.
• Peningkatan kinerja individu anggota organisasi birokrasi yang memiliki etos kerja yang tinggi dan bekerja secara profesional sehingga mampu mendorong terwujudnya pencapaian target-target kinerja organisasi yang telah ditetapkan pada setiap Instansi.
Harapan Pembangunan Agen Perubahan
• Pembangunan Agen Perubahan disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing Instansi.
Penerapan
Penutup
51
MEMBUAT PEMERINTAH TIDAK ABSEN DENGAN MEMBANGUN TATA KELOLA
PEMERINTAHAN YANG BERSIH, EFEKTIF, DEMOKRATIS, DAN TERPERCAYA. 52
53