pers rilis 100 hari kepemimpinan gubernur dan wakil ... filedengan smartphone yang terkoordinasi,...

13
Pers Rilis 100 Hari Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar: Memantapkan Pondasi Mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin BANDUNG, 27 Desember 2018 | Pada 100 hari kepemimpinan pasangan Gubernur Wagub Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum, berbagai program baru telah diluncurkan sebagai titik mula pembangunan Jabar Juara Lahir Batin. Program-program yang diluncurkan dalam rentang waktu 100 hari dari sejak dilantik pada Rabu 5 September 2018 oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, menyentuh berbagai lapisan dan kebutuhan masyarakat. Sebut saja dari mulai Jabar Quick Response yang berkhidmat pada urusan kemanusiaan dan sosial hingga Jabar Saber Hoax, yang menjawab kebutuhan warganet akan informasi sehat dan benar. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menggelar ekspos dan pameran terkait program- program 100 hari kerja Gubernur-Wagub Jabar di lobby Gedung Sate Kota Bandung, dari 22 Desember 2018 1 Januari 2019. Pameran ini terbuka bagi umum yang ingin mengetahui lebih lengkap latar belakang, filosofi, hingga dokumentasi seremoni peluncurannya. Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Jabar Sonny S Adisudarma mengatakan pameran ini sebagai salah satu sarana ekspos dan sosialisasi kepada masyarakat luas, selain melalui media massa dan media sosial. “Kami ingin rasa penasaran masyarakat terjawab mengenai program-program 100 hari kerja ini, dan lebih jauh memberikan dukungan bagi semua program ini agar visi Jabar Juara Lahir Batin lekas tercapai,” katanya di Gedung Sate Kota Bandung, Kamis (27/12/18). Kilas balik pada momen serah terima jabatan, dalam pidato pertamanya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengutarakan tekadnya melayani 48 juta masyarakat Jawa Barat. Kang Emil sapaan akrabnya mengatakan, Ia adalah pemimpin untuk seluruh warga dan masyarakat Jawa Barat, dan akan memberikan pelayanan tanpa adanya perbedaan. "Saya kira yang paling realistis, itu jika target pembangunan infrastruktur itu diukur dalam kurun waktu tiga tahun bukan 100 hari,” katanya di Gedung Sate, Kamis (06/09/18) lalu. Namun, karena sudah merupakan kelaziman dalam penyelenggaraan pemerintahan, Kang Emil dan Kang Uu sudah menyiapkan berbagai program dalam 100 hari kerjanya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Program 100 hari kerja yang sudah disiapkan Gubernur dan Wakil Gubenur diantaranya adalah program satu desa satu perusahaan, satu desa satu pesantren, provinsi digital, kepala desa

Upload: hoangnhan

Post on 21-Aug-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Pers Rilis 100 Hari Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar: Memantapkan Pondasi Mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin BANDUNG, 27 Desember 2018 | Pada 100 hari kepemimpinan pasangan Gubernur – Wagub Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum, berbagai program baru telah diluncurkan sebagai titik mula pembangunan Jabar Juara Lahir Batin. Program-program yang diluncurkan dalam rentang waktu 100 hari dari sejak dilantik pada Rabu 5 September 2018 oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, menyentuh berbagai lapisan dan kebutuhan masyarakat. Sebut saja dari mulai Jabar Quick Response yang berkhidmat pada urusan kemanusiaan dan sosial hingga Jabar Saber Hoax, yang menjawab kebutuhan warganet akan informasi sehat dan benar. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menggelar ekspos dan pameran terkait program-program 100 hari kerja Gubernur-Wagub Jabar di lobby Gedung Sate Kota Bandung, dari 22 Desember 2018 – 1 Januari 2019. Pameran ini terbuka bagi umum yang ingin mengetahui lebih lengkap latar belakang, filosofi, hingga dokumentasi seremoni peluncurannya. Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Jabar Sonny S Adisudarma mengatakan pameran ini sebagai salah satu sarana ekspos dan sosialisasi kepada masyarakat luas, selain melalui media massa dan media sosial. “Kami ingin rasa penasaran masyarakat terjawab mengenai program-program 100 hari kerja ini, dan lebih jauh memberikan dukungan bagi semua program ini agar visi Jabar Juara Lahir Batin lekas tercapai,” katanya di Gedung Sate Kota Bandung, Kamis (27/12/18). Kilas balik pada momen serah terima jabatan, dalam pidato pertamanya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengutarakan tekadnya melayani 48 juta masyarakat Jawa Barat. Kang Emil sapaan akrabnya mengatakan, Ia adalah pemimpin untuk seluruh warga dan masyarakat Jawa Barat, dan akan memberikan pelayanan tanpa adanya perbedaan. "Saya kira yang paling realistis, itu jika target pembangunan infrastruktur itu diukur dalam kurun waktu tiga tahun bukan 100 hari,” katanya di Gedung Sate, Kamis (06/09/18) lalu. Namun, karena sudah merupakan kelaziman dalam penyelenggaraan pemerintahan, Kang Emil dan Kang Uu sudah menyiapkan berbagai program dalam 100 hari kerjanya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Program 100 hari kerja yang sudah disiapkan Gubernur dan Wakil Gubenur diantaranya adalah program satu desa satu perusahaan, satu desa satu pesantren, provinsi digital, kepala desa

dengan smartphone yang terkoordinasi, Jabar Quick Respon, Kredit Mesra, Sekolah Perempuan, Peningkatan Budaya Literasi, hingga Jabar Masagi – program untuk generasi milenial. Dalam kesempatan itu Emil dan Wagub UU Ruzhanul Ulum juga mengatakan akan melanjutkan program yang sudah berjalan baik yang telah dibangun oleh Gubernur dan Wagub sebelumnya Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar. "Saya dan Pak Uu akan melanjutkan yang sudah baik oleh Pak Ahmad Heryawan dan Pak Deddy Mizwar, hormat kami kepada mereka berdua," ucapnya. Visi yang diutarakan pada saat kampanye nya yaitu terwujudnya Jabar Juara lahir dan batin. Emil menjelaskan, juara artinya SDM Jabar harus terbaik pendidikannya dan daya saing ekonomi dengan cara yang akan ditawarkannya. Sedangkan lahir batin artinya tidak hanya akan membangun infrastruktur fisik saja tapi juga membangun manusia yang religius, pancasilais, toleran dan kompetitif. "Saya ingin membangun Jabar sebagai provinsi yang warganya paling bahagia, Jabar rangkingnya masih 5 dibawah urusan kebahagiaan maka kami bertekad dalam 5 tahun meningkatkan indeks kebahagiaan. Inovasi kami di Bandung dan Tasikmalaya pun akan dibawa ke Jabar. Pokoknya Saya dan Pak UU akan ngabret dalam 5 tahun kedepan," tegasnya. Program-program yang diluncurkan Pemprov Jawa Barat dalam 100 hari kerja Gubernur Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Rhuzanul Ulum :

1. Jabar Quick Response, Gedung Sate Bandung, Selasa (18/9/18) 2. Ulama Juara - Lepas Kader Ulama Untuk Pendidikan ke Turki, Gedung Sate, Kamis

(24/10/18) 3. Sadesha (Satu Desa Satu Hafidz), Kabupaten Bandung, Jumat (09/11/18) 4. Layad Rawat, Kota Cirebon, Rabu (14/11/2018) 5. Ngabaso, Kab. Bandung Kamis (22/11/2018). 6. Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera), Bogor, Selasa (26/11/18) 7. Jabar Masagi, Kota Cirebon, Rabu malam (5/12/18). 8. Jabar Saber Hoaks, Kota Bandung, Jumat (7/12/18)

9. Desa Digital, Indramayu, Senin (10/12/2018) 10. One Pesantren One Product (OPOP), Kab Bandung, Rabu (12/12/18) 11. Maghrib Mengaji, Sukabumi Kamis (13/12/18) 12. Street Library (Kolecer – Kotak Literasi Cerdas), Kota Bogor, Sabtu (15/12/18) 13. Candil (Maca Dina Digital Library), Kota Bogor, Sabtu (15/12/18) 14. Sekoper Cinta (Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita), Kota Bandung, Minggu

(16/12/18) 15. Gurilaps.com aplikasi market Place Pariwisata Jawa Barat 16. One Village One Company – Desa Juara, Kab. Garut, Kamis (20/12/18). 17. Hibah Bus Pariwisata, Bandung, Sabtu (22/12/18).

Pemprov Jabar menyadari betul bahwa inti dari semua program baru yang diluncurkan ini adalah kebermanfaatan yang besar bagi masyarakat Jabar. Program-program ini sesungguhnya dirancang untuk manfaat jangka panjang. Warga Jawa Barat pun mengapresiasi beberapa program yang diluncurkan dan merasakan langsung manfaatnya.

1. Jabar Quick Response (JQR) Sejak diluncurkan tanggal 18 September 2018, Jabar Quick Response telah menerima laporan dan menindaklanjuti pengaduan dengan lima besar topik pengaduan tertinggi adalah infrastruktur, ekonomi, kesehatan, sosial, dan pendidikan. Dua kisah ini mewakili tipikal kasus yang ditangani oleh JQR.

a. Perbaikan Rumah Rusak milik Ibu Hindun di Gunung Halu KBB Tim JQR telah melaksanakan perbaikan rumah Ibu Hindun, seorang warga tidak mampu di Gunung Halu KBB. Sebelumnya seorang warga dengan akun instagram @kikiarrido melaporkan adanya rumah warga miskin yang rusak milik Ibu Hindun (48) akibat tertimpa pohon. Berdasarkan laporan tersebut Tim JQR melakukan survey lapangan yang kemudian memberikan bantuan untuk perbaikan rumah. Ibu Hindun sangat berterimakasih kepada Gubernur Jawa Barat atas bantuan yang diberikan. Saat ini Ibu Hindun telah menempati kembali rumah tersebut.

b. Bantuan Kesehatan kepada Aki Acin Tim Jabar Quick Response memberikan bantuan kesehatan kepada seorang warga miskin yang biasa dipanggil Aki Acin (98). Selama ini Aki Acin hidup sebatang kara yang kemudian ditampung oleh Bapak Ujang Mulyana Sunandar di Kp Pasirhaur Desa Bojongkoneng Kec. Ngamprah KBB. Sudah bertahun-tahun Aki Acin tidak bisa berjalan, kesehariannya hanya berbaring sambil menahan sakit yang dideritanya. Tim JQR telah membawa Aki Acin ke RSHS untuk mendapatkan perawatan, dan alhamdulillah setelah beberapa saat dirawat kondisi Aki Acin sudah lebih membaik dan diperbolehkan untuk pulang. Kang Mulyana yang selama ini mendampingi Aki Acin dalam masa pengobatan sangat mengucapkan terimakasih kepada Tim JQR dan KBB QR atas bantuan yang diberikan ke Aki Acin. Menurut data per 26 Desember 2018, wilayah yang resmi membentuk Jabar Quick Response adalah Kab. Bandung Barat dan Kab. Sumedang. Wilayah lain yang sedang berproses pembentukan JQR adalah Kab. Bandung, Kab. Subang, dan Kota Banjar.

2. Public Safety Center (PSC) 119 dan Layad Rawat

Program Layad rawat adalah salah satu program Pemerintah Jawa Barat di bidang Kesehatan dengan menghadirkan layanan kesehatan yang datang langsung ke rumah-rumah warga. Ini merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah provinsi Jawa Barat menghadirkan layanan yang promotif dan preventif dengan menghadirkan pelayanan pemerintah kepada warga langsung di rumah mereka. Di Kabupaten Sumedang hingga Desember 2018, telp yang masuk sebanyak 177 panggilan, yang berhasil dilayani 163, telp yang terputus sebelum dilayani 14 dan rasio telp yg dilayani 92, 1.% “Alhamdulillah, tanggapan dari masyarakat bagus. Sekarang jadinya sekecil apapun permasalahan yang ada di masyarakat, bisa langsung telp 119.

Mudah diingat juga,” katanya kepada Tim Humas Jabar, Jumat (14/12/18). Ia mengatakan dari dinas kesehatan dan puskesmas terus menyosialisasikan tentang 119. Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Eddy Sugiarto, mengatakan bahwa masyarakat merasa terbantu dengan adanya program Layad rawat, karena yang selama ini mengalami kendala transportasi ke rumah sakit sekarang tersedia kapan saja. “Berdasarkan tanggapan masyarakat yang masuk ke nomer Whatsapp, masyarakat Kota Cirebon berterima kasih ke Dinkes Kota Cirebon untuk program Layad Rawat yang merupakan program unggulan Pemprov Jabar dan telah dilaunching pada 100 hari kerja Pa Gubernur RK,” katanya, Sabtu (14/12/18).

3. Kredit Mesra

Pemerintah Provinsi Jawa Barat meluncurkan program kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera). Pinjaman ini diberikan tanpa bunga dan tanpa agunan. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan secara langsung program kredit hasil kerjasama dengan Bank bjb tersebut di Masjid Jami Al Hikmah, Jl. Raya Leuwiliang, Kampung Cibeber, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Selasa (26/11/18). Pelaksanaan program BJB Mesra ini sengaja dilakukan di tempat ibadah. Selain untuk meningkatkan kesejahteraan umat, hal ini sebagai upaya pemerintah untuk lebih memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pembiayaan mikro. Masyarakat cukup datang ke masjid atau tempat ibadah terdekat. Hingga saat ini, program Mesra telah memberikan akses pinjaman kepada 78 orang dengan total penyaluran mencapai Rp 150 juta lebih. Mereka berasal dari enam lokasi, yakni satu kelenteng dan lima masjid yang ada di Kabupaten Bogor. Kredit Mesra ini tidak hanya akan disalurkan melalui masjid saja, namun juga rumah ibadah atau komunitas agama lainnya. Untuk pelaksanaan Kredit Mesra akan dilakukan melalui kerjasama lembaga keagamaan terkait yang telah terdaftar di Dewan Lembaga Keagamaan, serta pengurusnya aktif dan telah menjadi agen Laku Pandai. Pinjaman dengan plafon pinjaman sebesar Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta ini akan diberikan kepada perorangan berbentuk kelompok dengan pola tanggung renteng, dalam kelompok berjumlah minimal 5 orang dan maksimal 10 orang. "BJB Mesra ini berbeda dengan jenis pinjaman lainnya, dilatarbelakangi oleh fenomena sosial di masyarakat khususnya daerah yang minim akan akses pembiayaan, sehingga terjerat pinjaman informal dengan bunga yang sangat tinggi," kata Direktur Utama Bank bjb Ahmad Irfan. Melalui program ini, bjb juga akan memberikan fasilitas pelatihan dan pembinaan keuangan mikro kepada masyarakat, sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan pinjaman Mesra. Pinjaman pun tidak dikenakan beban bunga dan tanpa agunan, hanya dikenakan biaya administrasi yang ringan dengan jangka waktu maksimal 12 bulan.

Maria, warga Leuwiliang Bogor di Klenteng mengatakan dirinya diajak warga sini untuk mengikuti program kredit bjb mesra utk menambah pengetahuan dan juga menambah modal. “Saya jadi tahu apa itu utang, piutang dan cara menghitung laba dan rugi usaha saya. Kredit mesra ini akan saya gunakan untuk membesarkan dan mengelola usaha saya di kantin,” katanya. Ade, asal Karawang mengaku setelah dirinya mengikuti pelatihan kredit mesra, ia jadi tahu masalah keuangan untuk usaha bensin dan warungnya. “Saya berterimakasih kepada Pak Gubernur dan bank bjb atas kredit mesranya,” katanya. Pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan juga dirasakan manfaatnya oleh Samsul, pedagang sandang di Tasik. Sedangkan Ati, seorang pedagang toko kelontong di Bogor memanfaatkan bjb Mesra ini karena tanpa jaminan, tanpa bunga, dan prosesnya cepat.

4. Desa Digital

Desa Digital adalah upaya Pemprov Jawa Barat mengadirkan teknologi tepat guna berbasis teknologi dan informasi kepada seluruh warga Jawa Baat. Gresa, peternak ikan Indramayu merasa lebih produktif dengan penerapan teknologi ke peternakannya. “Berharap ke depannya bisa lebih mudah, terutama untuk pengontrolan ikan biar ketauan dan sama rata (kualitasnya) jadi nggak repot lagi kalau ada teknologi bisa lebih mudah lagi dan akurat,” katanya. Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah meluncurkan program Desa Digital di desa Puntang Kecamatan Losarang, Indramayu, pada Senin (10/12/2018). Desa digital merupakan program pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa, pemasaran dan percepatan akses serta pelayanan informasi. "Hari ini kita tunjukkan ke dunia bahwa ada desa di Indramayu yang menjadi percontohan nasional tentang transofrmasi dari manual ke digital," kata Gubernur yang akrab disapa Emil. Emil mengungkapkan, desa digital akan dikembangkan ke 5.300 desa seluruh Jabar. Nantinya seluruh pelayanan publik di desa akan di digitalisasi, terkoneksi dengan jaringan nirkabel, memiliki command center, akun media sosial untuk promosi dan berita, sistem e-commerce serta memiliki aplikasi yang sesuai dengan karakter dan potensi ekonomi di tiap desa. "Kita memulai visi digital inklusif untuk mengurangi ketimpangan dengan memulai program desa digital yang ekonomi utamanya dibidang perikanan untuk desa Puntang ini," ungkapnya. Desa Puntang memiliki potensi perikanan yang besar khususnya lele dengan total luas area kolam 22.000 hektar atau 25.000 kolam. Namun memiliki kendala pada proses budidaya, teknologi yang kurang memadai, proses pasca panen belum optimal dan akses pasar yang sulit.

Untuk itu, kata Emil, melalui aplikasi e-Fishery sebagai bagian dari program ini, metode pemberian pakan lele diatur waktu dan jumlahnya secara ilmiah di handphone para peternak. Sebanyak 225 peternak lele di desa tersebut pun diberikan bantuan berupa smartphone. "Nanti mereka menggunakan smartphone itu sebagai acuan dalam penaburan pakan," katanya. Dalam pelaksanaan program ini, Pemprov Jabar menggandeng berbagai pihak seperti kerjasama dengan PT Telkomsel untuk penyediaan infrastruktur dan jaringan, aplikasi dari e-Fishery, PT Japfa untuk penyediaan pakan, Bank BJB untuk bantuan modal serta Telkom University yang akan memberikan pelatihan kepada warga.

5. Ngabaso (Ngabring Ka Sakola)

Program Ngabaso adalah Gerakan Berjalan Kaki ke Sekolah secara berkelompok agar tercipta rasa aman dan selamat bagi anak, saat pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Program ini merupakan perwujudan keseriusan Pemprov Jabar terhadap hak anak, yaitu hak hidup, hak perlindungan, dan hak tumbuh kembang.

6. Jabar Masagi Program Jabar Masagi adalah upaya Pemprov Jawa Barat menumbuhkan manusia Jawa Barat yang harmoni dengan diri, alam, dan seluruh mahluk hidup untuk mewujudkan nilai-nilai universal yang dititipkan oleh Sang Maha Pencipta. Para siswa di Jawa Barat, melalui program Jabar Masagi ini akan belajar untuk merasakan (Surti/Rasa) dengan menghargai perikehidupan manusiawi, Belajar memahami (Harti/karsa) dengan mengembangkan akal, belajar Melakukan (bukti/Cipta) dan membuktikan laku diri, serta belajar hidup bersama (Bakti/dumadi nyata) berbakti pada negara, yang ditempuh dengan menghidupkan nilai-nilai dan potensi lokal yang ada.

7. Magrib Mengaji Adalah program pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menghidupkan kembali aktifitas mengaji dan mengkaji Al Quran yang dilaksanakan di seluruh masjid dan mushola di Jawa Barat dan dilaksanakan setiap waktu magrib sampai isya. Tujuan dari program ini adalah untuk memakmurkan masjid dan mushola yang ada di seluruh Jawa Barat, menumbuhkan ghirah dan kecintaan kepada Al Quran, Memberantas buta huruf Al Quran, Anak-anak dan remaja memiliki kepribadian dan mental Qurani sehigga terhindar dari kerusakan moral. Program ini akan melibatkan relawan dari BKPRMI Jawa Barat, para ustad dan asatidz di Jawa Barat serta mahasiswa.

8. Kolecer (Kotak Literasi Cerdas) Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah meluncurkan program KOLECER (Kotak Literasi Cerdas), yang merupakan salah satu upaya Pemprov

Jawa Barat dalam meningkatkan budaya literasi di Jawa Barat. Konsep Program Kolecer atau Perpustakaan di jalan (Street Library) ini adalah menghadirkan kotak seperti box telepon di kota London Inggris yang berisi buku, yang dapat dipinjam oleh warga yang memerlukan. Buku yang tersedia dalam Kolecer disumbangkan oleh warga yang memiliki kelebihan buku yang sudah dibaca, sehingga terjalin partisipasi publik dalam membangun budaya literasi di Jawa Barat.

9. Candil (Maca Dina Digital Library)

CANDIL (Maca Dina Digital Library), yang merupakan salah satu upaya Pemprov Jawa Barat dalam meningkatkan budaya literasi di Jawa Barat dengan menggunakan aplikasi berbasis android / IOS yang mulai bisa diunduh per Januari 2019. Melalui Candil, masyarakat dapat membaca buku dari smartphone.

10. Sekoper Cinta

Untuk menekan angka perceraian dan KDRT di Jawa Barat, Gubernur Ridwan Kamil meluncurkan program Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta) di Sabuga, Jl. Tamansari No. 73, Kota Bandung, Minggu (16/12/18). Sekoper Cinta merupakan wadah bagi perempuan Jawa Barat untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman, serta diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup kaum hawa. Ini adalah upaya pemberdayaan perempuan untuk mewujudkan kesetaraan peran, akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat antara perempuan dan laki-laki di semua bidang. “Angka perceraian tinggi di Jawa Barat karena kekerasan. Dari hasil statistik, saya mengawali jabatan sebagai gubernur dimana 29% terpapar potensi stunting. Jadi, anaknya kurang gizi, perceraian banyak,” ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil ditemui usai acara peluncuran. Sekoper Cinta dilatarbelakangi oleh tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jawa Barat. Terutama di Kabupaten Indramayu, Subang, Cirebon, Kuningan, Cianjur, Sukabumi, Bekasi, Garut, Ciamis, Sumedang, dan Kota Depok. Total ada 302 kasus kekerasan di Jawa barat pada 2016 (Sumber: Data Simfoni KPPA, 2017). Selain itu, gizi buruk pada balita juga mempengaruhi tingginya prevalensi stunting Jawa Barat yang mencapai 29,2%. Terutama di 14 kabupaten: Garut, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Tasikmalaya, Kuningan, Cirebon, Sumedang, Indramayu, Subang, Karawang, Bandung Barat, dan Majalengka. Kota Kabupaten yang menjadi percontohan program Sekoper Cinta: 1. Sekolah Ibu, Kota Bogor 2. Sekolah Jumat, Kota Cimahi 3. RIUNG PEKKA (Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga), Kabupaten Cianjur 4. Sekolah Perempuan Hebat, Kabupaten Bandung

11. Ulama Juara -- Pelepasan Kader Ulama Untuk Pendidikan ke Turki Pada Kamis, 24 Oktober 2018, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melepas tujuh orang kader ulama asal Jabar untuk pendidikan ke Turki pada acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate. Dirinya mendukung penuh setiap program untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Jawa Barat. “Apalagi ini yang akan mencetak ulama-ulama besar di masa depan,” tegasnya. Diakuinya, tugasnya sebagai pemimpin adalah menyiapkan pemimpin-pemimpin baru dengan melakukan regenerasi dan transformasi. Baik sebagai pemimpin administratif, politik maupun pemimpin yang sifatnya keulamaan. Selain melepas, Provinsi Jawa Barat dan Baznas akan memberikan dukungan finansial, dengan harapan akan cukup sebagai bekal kehidupan sehari-hari. Program ini merupakan kerjasama dengan Ust. Adi Hidayat dan memfokuskan pada pencarian calon-calon ulama dari seluruh Indonesia. Adi menjelaskan Akademi Imam Malik Turki akan menjadi tujuan bagi 12 siswa untuk belajar selama 5 tahun lamanya, guna mencetak para ulama. Pendidikannya akan dimulai dengan penguatan bahasa Arab, Al-Quran 30 Juz, pendalaman syariat dan akan diminta untuk mempelajari situasi di masyarakat masing-masing. “Mereka akan belajar setahun untuk pendalaman bahasa serta Al-Quran serta empat tahun untuk pendalaman syariatnya. Dan khusus nanti untuk anak-anak ini, Insyaallah kalau untuk prestasi mereka baik kami akan komunikasikan untuk selesai sekolah hingga S-3,” paparnya.

12. Program Satu Desa Satu Hafidz Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil resmi meluncurkan program Satu Desa Satu Hafidz, di Pondok Pesantren Alquran Al-Falah Nagreg, Kabupaten Bandung, Jumat (09/11/18) malam. "Malam ini dengan bangga, terharu dan bahagia, hari bersejarah di Indonesia yaitu pencanangan program Satu Desa Satu Hafidz di Jawa Barat secara resmi dimulai," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil. Emil selaku inisiator program yang Ia singkat sebagai SADESHA (Satu Desa Satu Hafidz), menuturkan, untuk langkah awal pihaknya menggandeng Jamiyyatul Qurra wal Huffazh (JQH) Jabar dalam menjalankan program tersebut yang ditandai dengan penandatanganan kerjasama. Hingga akhir Desember tahun ini JQH akan menyusun langkah strategis dan sistematis yang diwujudkan dalam bentuk mekanisme kerja program Sadesha. Seperti melakukan Training of Trainer (Tot) terlebih dulu kemudian merekrut calon hafidz di tiap desa.

Ia mengungkapkan, program Sadesha adalah cikal bakal dari mimpi besar mewujudkan visi misi Jabar juara lahir batin. Targetnya dalam 5 tahun kedepan setiap desa di seluruh Jabar memiliki minimal satu hafidz dan selanjutnya berkembang lahir hafidz-hafidz berikutnya.

13. Jabar Saber Hoaks Kondusifitas adalah harga mahal dan menjadi pondasi dasar membangun suatu daerah. Pemda Provinsi Jawa Barat membuat upaya penting sebagai benteng pertahanan untuk menjaga kondusifitas daerah melalui lembaga bernama Jabar Saber Hoaks. “Pemda Provinsi Jawa Barat menyiapkan instrumen untuk membentengi kondusifitas masa depan Jawa Barat. Kondusifitas itu harga mahal sebagai pondasi dasar untuk membangun Jawa Barat yang Juara Lahir Bathin,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat me-launching Jabar Sapu Bersih (Saber) Hoaks di Aula Barat Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Jumat (7/12/18). “Caranya adalah melawan informasi-informasi yang meresahkan yang diduga datang dari rekayasa-rekayasa kepentingan,” lanjutnya. Tim Jabar Saber Hoaks ini akan bertugas sebagai lembaga pemverifikasi berita -- baik diminta ataupun tidak. Kemudian tim ini akan rutin setiap minggu menginformasikan berita mana saja yang termasuk dalam kategori hoaks kepada masyarakat. Selain itu, tim akan mengajak masyarakat Jawa Barat ikut berpartisipasi aktif menjadi benteng pertahanan terhadap berita hoaks. Ketua Tim Jabar Saber Hoaks, Enda Nasution, mengatakan Anggota Tim Jabar Saber Hoaks adalah kaum milenial yang ahli di bidang IT. Mereka pun ada yang berasal dari komunitas dan jurnalis. Tim yang beranggotalan 12 orang ini akan menggunakan hoax analizer serta dibantu pula oleh software dalam kerjanya. Tim juga membuka akses koordinasi dengan pihak kepolisian. “Selain tentunya konfirmasi langsung dengan sumber-sumber informasi langsung baik komunitas maupun pemerintah,” ujarnya yang ditemui usai acara peluncuran. Hoaks analizer ini semacam alat bantu yang menggunakan teknologi artificial intelligence. Melalui alat ini akan ada hasil estimasi atau persentase terhadap informasi yang dianalisis. Masyarakat juga bisa memverifiasi informasi melalui hotline Whatsapp 08211-8670-700. Dapat juga melalui akun-akun media sosial berikut: Facebook : facebook.com/official.jabarsaberhoaks Instagram : instagram.com/jabarsaberhoaks Twitter : twitter.com/jabarsaberhoaks Tercatat, aduan yang masuk dari 17-23 Desember 2018 berjumlah 5.485 pesan yang diterima dan 143 laporan pengaduan, dengan 58 laporan pengaduan diklarifikasi. Lima besar hoaks periode tersebut adalah Kotak Kardus KPU; Hei Tayo berarti “Aku Yahudi”;

Perubahan Nama Kementerian Agama; Penghentian Pelayanan Publik Bagi Penunggak BPJS Kesehatan; Bonus Natal Kuota Internet 36GB.

14. One Pesantren One Product Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil meluncurkan Program One Pesantren One Product (OPOP), bertempat di Pondok Pesantren Al Ittifaq Kampung Ciburial Desa Alam Endah, Rancabali Kabupaten Bandung pada Rabu, 12 Desember 2018. Program ini merupakan salah satu program dari 17 program untuk mewujudkan Pesantren Juara. One Pesantren One Product (OPOP) merupakan salah satu program 100 hari kerja Emil, panggilan akrab gubernur, dan Uu. Konsep itu tak jauh berbeda dengan program satu desa satu perusahaan yang ia janjikan saat kampanye. "Intinya sama memberdayakan dalam lingkungan keumatan Islam khususnya bagaimana pesantren ini bisa berdaya tanpa harus mengandalkan donasi dari orangtua siswa atau pemerintah," kata Emil, di Bandung, Selasa (11/12/18). Program OPOP ini bertujuan untuk mendorong pesantren di Jawa Barat lebih mandiri. Program ini sebagai upaya untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk program ekonomi keumatan. Tujuan besarnya, program ini yakni untuk pengembangan ekonomi keumatan dapat mengikis angka gini rasio serta menekan aktivitas urbanisasi. "Gabungan ini ujungnya adalah baik pesantren atau desa akan mengurangi gini rasio dan ketimpangan desa dan kota yang masih ada. Nah diharapkan gagasan ini akan berbuah pada peningkatan kesejahteraan desa, mengurangi migrasi dan ketimpangan," ucap Emil. Inspirasi program OPOP menurutnya, berasal dari Pesantren Nurul Iman di daerah Parung, Bogor. Di mana dengan mendirikan pabrik roti bisa membiayai para santrinya guna menuntut ilmu dengan gratis. “Tujuan program OPOP adalah membangun kemandirian pesantren melalui pemberdayaan ekonomi dengan cara membantu pesantren dalam memilih komoditi yang laku di pasar. Pemerintah akan memberikan pelatihan yang butuhkan dan pendampingan dalam manajemen produksi, pemasaran dan keuangan,” katanya. Beberapa pesantren dan produknya yang menjadi percontohan: 1. Pesantren Nurul Huda, Ciamis (Susu Kambing Etawa) 2. Pesantren Darul Hidayah, Kota Bandung (Lampu Limar) 3. Pesantren AlIttifaq, Ciwidey (sayur dan buah) 4. Pesantren As Risalah, Ciamis (Ikan Gurame) 5. Pesantren Nuril Iman, Parung Kab. Bogor (Makanan Olahan hasil Pertanian) 6. Pesantren At Tawazun, Kalijati Subang (buku doa) 7. Al Umanaa, Kab. Sukabumi (lele asap balado) 8. Darul Ilmi, Kota Cirebon (telur asin) 9. Miftahul Ulum, Kopo Kab. Bandung (tas custom & jeans)

15. Gurilaps.com

Pemda Provinsi Jawa Barat melalui salah satu BUMD-nya, PT Jaswita Jabar menghadirkan sebuah aplikasi berupa marketplace jasa wisata di Jawa Barat, Gurilaps.com. Aplikasi Gurilaps akan memberikan kemudahan kepada wisatawan dalam memilih paket wisata melalui keunggulan dalam bentuk kemudahan reservasi, ketersediaan paket wisata, harga terbaik, serta kenyamanan dan keamanan saat berwisata, karena didampingi oleh tour guide atau pendamping wisata berpengalaman. Semua paket wisata yang ditawarkan Gurilaps pun sudah dikurasi oleh Koperasi Wanadri dan juga dilindungi asuransi dari Jasa Raharja Putera. Sesuai dengan namanya, Gurilaps (Gunung, Udara, Rimba, Laut, Pantai, dan Sungai) hadir sebagai "Gerbang Wisata Jawa Barat" yang mengajak para wisatawan menjelajahi kekayaan alam Jawa Barat bersama teman-teman atau keluarga Anda. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan aplikasi ini dalam rangkaian acara Gedung Sate Festival di Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Sabtu (17/11/18). Aplikasi ini dapat diunduh di ponsel berbasis android atau IOS. Sesuai namanya setelah melakukan login yang dapat dilakukan melalui Facebook atau Google, pengguna dapat menjelajah beragam pilihan berwisata di gunung, udara, rimba, laut, pantai, dan sungai. Tersedia beragam pilihan paket wisata yang dapat dipilih. Misalnya, paket berwisata “Menguak Misteri Kotak Pandora” di Sukabumi dengan harga Rp 215.000/pax untuk satu hari dalam jelajah gunung. Wisatawan juga dapat memilih paket kehangatan rafting di Pangalengan dengan harga Rp 375.000 per orang selama dua hari satu malam. Sebagai marketplace pariwisata, tersedia juga beragam paket wisata lain di Gurilaps yang dapat disesuaikan dengan keinginan para wisatawan.

16. One Village One Company – Desa Juara Mengatasi masalah ketimpangan di Jawa Barat, salah satunya bisa diupayakan dengan menggali potensi desa, dan sentralisasi produksi agar menciptakan nilai tambah. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Provinsi Jawa Barat sendiri, memiliki 5.312 desa, sehingga memerlukan strategi pemerataan yang khusus karena wilayahnya yang begitu luas. "Desa-desa ini harus mandiri karena Jawa Barat itu masalahnya ketimpangan. Karena tidak ada daya upaya, potensi, tidak ada ilmu, orang-orang desa frustasi, dan pergi pindah ke kota," kata Gubernur yang akrab dipanggil Emil ini, pada Desa Juara

peluncuran Program One Village One Company (OVOC), di Desa Sukalaksana, Kab. Garut, Kamis (20/12/18). Melalui program satu desa satu perusahaan, kata Emil, diharapkan masyarakat tetap tinggal di desa, dengan memiliki pekerjaan, dengan penghasilan yang diharapkan setara dengan pendapatan di kota. Membangun desa agar mandiri dalam mengelola dan mendayagunakan potensi desa, tentu tidak lepas dari kolaborasi yang apik antarberbagai stakeholder seperti Pemerintah, Badan Usaha, Perbankan, Perguruan Tinggi, Asosiasi Profesi, dan unsur Masyarakat. One Village One Company Desa Juara adalah program Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat untuk mencapai visi Jabar Juara melalui berbagai prinsip: Pertama, penguatan Pemerintah Desa agar memiliki kompetensi dan kapasitas mengelola administrasi pemerintahan desa, keuangan dan aset desa, serta pengelolaan pelayanan masyarakat desa. Kedua, peningkatan ekonomi pedesaan melalui peran BUMDesa agar potensi unggulan desa mampu dikelola dan memenuhi persyaratan perbankan. Terakhir, melalui Gerbang Desa yaitu, Peningkatan pembangunan infrastruktur desa agar mampu membangkitkan ekonomi pedesaan. Salah satu desa yang bahkan telah menggulirkan 'bisnis' pariwisatanya adalah dengan memasarkan paket Desa Wisata Ciburial pada aplikasi market pariwisata Jabar, www.gurilaps.com.

17. Hibah Bus Pariwisata Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Bank bjb, meluncurkan Bus Wisata Perkotaan, yang pada periode pertama ini menghibahkan kepada 13 Kabupaten/ Kota yang memiliki potensi dan keragaman wisata. Dalam berbagai kesempatan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memang sering kali menyebutkan soal indentitas Provinsi Jawa Barat, yang dalam lima tahun kedepan ingin menjadi daerah pariwisata unggulan. Dengan berbagai potensi alam yang indah mulai dari gunung, udara, rimba, laut, pantai, hingga sungai. Untuk itu, selama lima tahun ke depan pula, Gubernur menyatakan pihaknya akan menyiapkan berbagai insfrastruktur khususnya di lokasi-lokasi objek wisata. Salah satunya adalah dengan menghadirkan bus wisata perkotaan di kota/ kabupaten di Jawa Barat, sebagai sarana pendukung, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat baik lokal maupun asing dalam mengakses destinasi wisata yang ada di masing-masing wilayah dengan nyaman, berkeselamatan dan terjangkau.

"Hari ini, kita akhiri program 100 hari kerja yaitu dengan memperlihatkan sisi pariwisata dengan menghibahkan 13 bus pariwisata. Inspirasinya dari bus Bandros Bandung, yang diminati banyak kalangan, jadi kita jadikan program Provinsi," kata Gubernur Ridwan Kamil, di Gedung Sate Bandung, Sabtu (22/12/18). "Tahun depan kita tambah, dan bisa juga ditambah dari masing-masing kota/ Kabupaten," jelasnya. Untuk periode pertama, 13 Kabupaten/Kota yang menerima bantuan Bus Wisata Perkotaan ini adalah Kota Cimahi, Kabupten Sumedang, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Garut, Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Tasikmalaya. Bus Wisata Perkotaan ini pun dirancang dan didesain langsung oleh Gubernur Jabar dengan mempertimbangkan muatan lokal dan budaya daerah masing-masing serta dibangun dengan konstruksi yang memudahkan wisatawan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. (*)