persepsi pemustaka terhadap fasilitas gedung...

101
PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG LAYANAN DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA TANGERANG Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh: SUCI RAHMAWATI NIM. 1113025100019 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438H / 2017M

Upload: danglien

Post on 28-Apr-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG LAYANAN DINAS

PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA TANGERANG

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

SUCI RAHMAWATI

NIM. 1113025100019

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1438H / 2017M

Page 2: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan
Page 3: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan
Page 4: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan
Page 5: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

i

ABSTRAK

Suci Rahmawati (1113025100019) Persepsi Pemustaka Terhadap Fasilitas

Gedung Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota

Tangerang. Skripsi ini di bawah bimbingan Lili Sudria Wenny, M.Hum.

Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pemustaka

terhadap fasilitas gedung layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

(DPAD) Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah

pemustaka yang berkunjung ke gedung layanan DPAD Kota Tangerang

sebanyak 80 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian yang berkaitan dengan

persepsi pemustaka terhadap fasilitas fisik ruang baca gedung layanan DPAD

Kota Tangerang dapat dikatakan Puas dengan nilai rata-rata adalah 3.93

karena berada pada titik 3,43-4,23. Sedangkan untuk kepuasan pemustaka

terhadap fasilitas non fisik ruang baca gedung layanan DPAD adalah Cukup

Puas dengan nilai rata-rata 3,42 karena berada pada titik 2,62-3,42. Sehingga

nilai rata-rata persepsi secara keseluruhan adalah 3,67 yaitu pemustaka merasa

puas dengan fasilitas fisik dan non fisik ruang baca gedung layanan DPAD

Kota Tangerang.

Kata kunci: Persepsi, Fasilitas, DPAD Kota Tangerang.

Page 6: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan

mencapai gelar Sarjana. Dalam pelaksanaan penulisan skripsi ini, penulis mendapat

banyak bantuan dari beberapa pihak yang mendukung. Pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.A selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, M.LIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Lili Sudria Wenny, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

berkenan memberikan bimbingan dan pengarahannya, serta telah meluangkan

waktu, tenaga, dan pikirannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah membimbing dan memberikan arahan serta sarannya dalam penyusunan

skripsi ini.

6. Kepada seluruh pihak Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota

Tangerang, yaitu Bapak. Drs. H. Ghozali, M.Si selaku Kepala Dinas, Bapak.

Page 7: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

iii

Zaelani S.H selaku Kepala Bidang Perpustakaan, Ibu Nanih Komalasari, S.Sos,

M.Si selaku Kepala Seksi Pengolahan dan Pelayanan Perpustakaan, serta

jajaran staff lainnya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian dan memberikan data-data yang berhubungan dengan

skripsi ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

8. Kedua orang, Bapak Samin dan Ibu Purwati yang selalu memberikan dukungan

serta doa, finansial, serta kasih sayang kepada penulis hingga detik ini.

9. Terima kasih untuk Kakek, Om, Tante, Adik, serta Sepupu-sepupu imut yang

telah memberikan semangat dan dukungan finansialnya sehingga penulis

berhasil menyelesaikan skripsi ini.

10. Terima kasih Nabila, Anya dan Wayan karena telah menjadi sahabat, keluarga

serta tempat berbagi lebih dari separuh hidup ini. Serta Ber6asix ku yaitu

Umay, Nadya, Dilla, Dea dan Zahra yang telah memberikan semangat dan

motivasinya sampai saat ini.

11. Terima kasih untuk seluruh teman-teman JIP CLASS A 2013, atas

kebersamaannya selama empat tahun terakhir, yang selalu memberikan

dukungan dan motivasinya.

Sesungguhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis

terbuka dan bersedia menerima kritikan dan saran yang sekiranya dapat membangun

dari pembaca untuk kebaikan pembuatan laporan penelitian selanjutnya. Penulis juga

Page 8: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

iv

memohon maaf apabila ada kekeliruan atau hal yang tidak berkenan dalam

penyususnan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan

setiap pembacanya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Tangerang, 27 September 2017

Suci Rahmawati

Page 9: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................................................. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

D. Definisi Istilah .................................................................................................... 7

E. Sistematika Penulisan ........................................................................................ 8

BAB II TINJAUAN LITERATUR .......................................................................... 10

A. Perpustakaan Umum ........................................................................................ 10

B. Fasilitas Perpustakaan ...................................................................................... 18

C. Layanan Perpustakaan ...................................................................................... 24

D. Persepsi ............................................................................................................ 32

E. Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 35

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 38

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian....................................................................... 38

B. Populasi dan Sampel ........................................................................................ 38

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 40

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ............................................................. 41

E. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 48

A. Profil Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang ........................ 48

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan..................................................................... 52

BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 72

Page 10: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

vi

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 72

B. Saran ................................................................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 74

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 78

Page 11: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ruang Baca dan Perabot ......................................................................... 23

Tabel 3.1 Pengukuran Persepsi ................................................................................ 44

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ...................................................................................... 47

Tabel 4.1 Sumber Daya Manusia ............................................................................. 52

Tabel 4.2 Waktu Layanan Perpustakaan ............................................................... 52

Tabel 4.3 Fasilitas Gedung Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Kota Tangerang ......................................................................................................... 52

Tabel 4.4 Jenis Kelamin Responden ........................................................................ 54

Tabel 4.5 Status responden ...................................................................................... 54

Tabel 4.6 Kunjungan Pemustaka ke Perpustakaan Selama Sebulan .................. 55

Tabel 4.7 Tujuan Pemustaka Berkunjung ke Perpustakaan ................................ 55

Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan .............................. 56

Tabel 4.9 Carel (meja baca perorangan) disusun secara bedekatan.................... 57

Tabel 4.10 Carel yang disediakan menjaga privasi pemustaka ............................ 58

Tabel 4.11 Carel yang disediakan sudah memberikan kenyamanan ................... 58

Tabel 4.12 Kursi beroda di ruang baca diperlukan ............................................... 59

Tabel 4.13 Kursi yang disediakan tidak membuat pemustaka merasa lelah

ketika digunakan ....................................................................................................... 60

Tabel 4.14 Perlu adanya sofa supaya pemustaka merasa santai dan nyaman ... 61

Tabel 4.15 Ruang baca sebaiknya dipisah dengan ruang koleksi ....................... 61

Tabel 4.16 Perlu adanya ruang baca perorangan ................................................. 62

Tabel 4.17 Perlu adanya ruang diskusi kedap suara ............................................ 63

Tabel 4.18 Suhu udara ruang baca membuat nyaman .......................................... 63

Tabel 4.19 Kurangnya pencahayaan di ruang baca .............................................. 64

Tabel 4.20 Pencahayaan perlu ditambah ................................................................ 65

Tabel 4.21 Kebersihan harus selalu diperhatikan oleh petugas selama jam

buka perpustakaan. .................................................................................................. 65

Tabel 4.22 Suasana tenang ketika di ruang baca ................................................... 66

Page 12: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

viii

Tabel 4.23 Dekorasi ruangan memberikan kenyaman .......................................... 67

Tabel 4.24 Pemilihan warna dinding ruangan membuat nyaman ....................... 67

Tabel 4.25 Keharuman ruang baca perlu diperhatikan ........................................ 68

Tabel 4.26 Wifi mudah diakses dan jaringan kuat ................................................ 69

Tabel 4.27 Wifi sering tidak berfungsi dengan baik .............................................. 69

Tabel 4.28 Rekapitulasi persepsi ............................................................................. 70

Page 13: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Stuktur organisasi ................................................................................ 51

Page 14: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dan informasi saat ini telah memudahkan

masyarakat dalam mengakses atau memperoleh informasi dari berbagai macam

media, dan salah satu tempatnya adalah perpustakaan. Perpustakaan dapat

menghubungkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di

dalam koleksi perpustakaan dengan para pemustakanya.1 Sebagai sarana

penyedia informasi dan pelestarian kebudayaan, perpustakaan mempunyai

peranan yang sangat penting untuk keperluan pendidikan, penulisan, dan

pengembangan ilmu pengetahuan dalam membangun bangsa. Secara umum bila

diperhatikan dengan seksama, peran, tugas dan fungsi perpustakaan cukup

menantang, yaitu pertama, bagaimana perpustakaan dapat membina,

mengembangkan serta memberdayakan dalam segala bentuk potensi yang ada.

Kedua, mengembangkan minat dan respons masyarakat untuk berkunjung dan

memanfaatkan perpustakaan secara maksimal, menumbuhkan kesadaran sendiri,

dan bukan atas paksaan.2 Jika masyarakat sudah merasa membutuhkan

perpustakaan karena perpustakaan dianggap berguna dan menyenangkan bagi

pemustaka, maka hal tersebut menunjukkan bahwa peran, tugas, dan fungsi

perpustakaan telah diaplikasikan dengan baik.

1 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h.5.

2 Wiji Suwarno, Pengetahuan Dasar Kepustakaan (Bogor: Ghalia Indonesia, 2007), h.86.

Page 15: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

2

Keberadaan perpustakaan pada suatu masyarakat modern seperti saat ini

sangatlah penting, karena kebutuhan informasi masyarakat yang cukup tinggi

dapat menunjang segala aktivitas pendidikan, penulisan, hingga perkembangan

ekonomi, sosial dan kebudayaan. Saat ini pada dasarnya masyarakat luas dapat

mengakses informasi yang ada di suatu perpustakaan secara online dan tidak

harus datang ke perpustakaan tersebut, dengan adanya kemudahan mengakses

informasi tidak membuat perpustakaan sepi dari pemustaka akan tetapi masih

banyak pemustaka yang datang berkunjung ke gedung perpustakaan. Pemustaka

dapat mengakses informasi yang ada di perpustakaan secara online tetapi

pemustaka juga harus datang ke gedung perpustakaan untuk melakukan

peminjaman atau pengembalian koleksi tersebut.

Perpustakaan daerah merupakan salah satu diantara sarana dan sumber belajar

yang efektif dalam menambah pengetahuan dan mencerdaskan masyarakat

lingkungan sekitar dengan bahan bacaan. Berbeda dengan pengetahuan dan

keterampilan yang dipelajari di sekolah, perpustakaan daerah banyak

menyediakan bahan bacaan yang dapat dibaca oleh para pemustaka secara

individual dan dapat diakses oleh siapapun. Adanya perpustakaan di berbagai

daerah merupakan salah satu faktor pendukung dalam memperbaiki kualitas

hidup masyarakat. Bagi masyarakat, hal yang paling penting bukan hanya

bagaimana untuk tahu (how to know), akan tetapi dapat belajar tentang

bagaimana untuk belajar (learning how to learn).3

3 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto,

2006), h. 3.

Page 16: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

3

Layanan merupakan salah satu kegiatan utama di perpustakaan, karena tujuan

dari adanya layanan yaitu memberdayakan bahan pustaka yang tersedia di

perpustakaan agar dapat dimanfaatkan oleh pemustaka secara maksimal

khususnya masyarakat luas. Perpustakaan diharapkan selalu memberikan layanan

prima kepada pemustaka, oleh karena itu perpustakaan menyediakan fasilitas-

fasilitas yang menunjang layanan tersebut. Layanan prima bermanfaat bagi upaya

peningkatan kualitas layanan perpustakaan bagi masyarakat luas sebagai

pemustaka, selain itu juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan

penyusunan standar layanan perpustakaan.

Layanan ruang baca adalah layanan yang banyak dikunjungi dan digunakan

oleh pemustaka. Pemustaka dapat dengan bebas memanfaatkan layanan ruang

baca baik sebagai anggota perpustakaan ataupun tidak. Pada layanan ruang baca

biasanya terdiri dari layanan-layanan penunjang yang dapat membantu

pemustaka untuk memenuhi kebutuhannya seperti OPAC, koleksi, musholla,

toilet, dan lainnya. layanan ruang baca yang lengkap dan nyaman akan membuat

pemustaka merasa senang dan berlama-lama di perpustakaan.4

Fasilitas perpustakaan baik gedung, perabotan, ataupun peralatan penunjang

lainnya menjadi hal penting yang harus ada di perpustakaan dalam meningkatkan

layanan dan memberikan kenyamanan kepada pemustaka. Perpustakaan tidak

selalu memiliki ruang yang cukup luas, akan tetapi dengan fasilitas yang

memadai dan layanan yang optimal maka hal tersebut akan membuat pemustaka

4 Wasis Wulandari, ―persepsi Pengguna Terhadap Layanan Ruang Baca Perpustakaan Umum

(Studi Deskriptif Tentang Persepsi Pengguna Terhadap Layanan Ruang Baca Badan Arsip dan

Perpustakaan Kota Surabaya),‖ h. 3.

Page 17: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

4

merasa nyaman berada di perpustakaan. Fasilitas perpustakaan dapat menjadi

salah satu indikator penilaian bagi pemustaka dalam memberikan nilai terhadap

kinerja suatu perpustakaan. Fasilitas yang lengkap dan sesuai dengan

perkembangan teknologi informasi akan mendorong perpustakaan berjalan secara

optimal, selain itu perpustakaan dapat memberikan layanan prima kepada

pemustaka. Fasilitas tersebut akan menjadi daya tarik bagi pemustaka untuk

berkunjung ke perpustakaan. Fasilitas di perpustakaan dapat mempengaruhi

kesan atau persepsi pemustaka terhadap perpustakaan. Persepsi dapat dipahami

sebagai suatu proses membuat penilaian atau membangun kesan mengenai

berbagai macam hal yang terdapat dilapangan penginderaan seseorang.5

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang didirikan guna

memenuhi kebutuhan informasi serta memberikan layanan informasi yang

lengkap, tepat, cepat, dan bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya

masyarakat Kota Tangerang.

Saat ini Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) berkantor di Jl.

Ahmad Yani Nomor 7 untuk kantor utama dan pelayanan arsip. Sedangkan untuk

pelayanan perpustakaan masih gedung perpustakaan di Jl. Perintis Kemerdekaan

2 Nomor 9, Cikokol, Tangerang. Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota

Tangerang memberikan layanan kepada pemustaka khususnya masyarakat Kota

Tangerang. Layanan yang dimiliki oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Kota Tangerang seperti: layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan koleksi,

5 Toha Nursalam, Materi Pokok Psikologi Perpustakaan; 1-6 (Jakarta: Universitas Terbuka,

1996), h. 48.

Page 18: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

5

layanan ruang baca, dan layanan loker. Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Kota Tangerang menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang di setiap layanannya.

Gedung Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang

terdiri dari 2 lantai. Di lantai dasar terdapat layanan sirkulasi, layanan ruang baca

koleksi umum dan referensi, layanan loker, layanan ruang anak, ruangan staff,

toilet, dan musholla. Sedangkan di lantai 2 terdapat layanan ruang baca koleksi

umum dan referensi, serta ruangan pengolahan yang telah dialih fungsikan

menjadi gudang.

Berdasarkan hasil observasi awal, pemustaka yang datang berkunjung ke

DPAD Kota Tangerang sekitar 50 -100 orang per hari. Sebagian besar pemustaka

berkunjung ke perpustakaan untuk membaca, mengerjakan tugas, mencari buku

yang dibutuhkan, dan menikmati wifi yang tersedia. Tersedianya Wifi di ruang

baca, kebersihan ruangan dan suhu udara perpustakaan sangat memberikan

pengaruh besar untuk kenyaman pemustaka. Hal tersebut dapat diartikan bahwa

faktor kenyamanan pemustaka tidak hanya diukur dari fasilitas fisik (meja, kursi,

dll) yang disediakan perpustakaan saja, melainkan fasilitas non fisik juga sangat

mempengaruhi persepsi serta kenyaman pemustaka ketika berkunjung dan

menggunakan layanan ruang baca.

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis perlu mengetahui

lebih jauh fasilitas gedung layanan yang disediakan oleh Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Kota Tangerang guna memberikan kenyamanan serta kepuasan

pemustaka, untuk itu penulis mengambil judul skripsi “Persepsi Pemustaka

Page 19: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

6

Terhadap Fasilitas Gedung Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

(DPAD) Kota Tangerang”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis

memberikan pembatasan masalah pada persepsi pemustaka terhadap fasilitas

layanan ruang baca. Dari pembatasan di atas, untuk mempermudah penulisan ini,

maka penulis merumuskan masalah kedalam beberapa pertanyaan sebagai

berikut:

1. Bagaimana persepsi pemustaka terhadap fasilitas fisik yang tersedia di

layanan ruang baca Gedung Layanan DPAD Kota Tangerang?

2. Bagaimana persepsi pemustaka terhadap fasilitas non fisik yang tersedia di

layanan ruang baca Gedung Layanan DPAD Kota Tangerang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penulisan ini bertujuan untuk

mengetahui persepsi pemustaka terhadap fasilitas fisik dan non fisik yang

tersedia di layanan ruang baca Gedung Layanan DPAD Kota Tangerang.

Dari tujuan yang telah dijelaskan di atas, penulisan ini diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara umum ingin mengetahui persepsi pemustaka terhadap fasilitas fisik

dan non fisik yang tersedia di layanan ruang baca Gedung Layanan DPAD

Kota Tangerang

2. Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penulisan selanjutnya dengan

topik yang sehubungan.

Page 20: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

7

3. Sebagai masukan untuk DPAD Kota Tangerang dalam meningkatkan fasilitas

layanan ruang baca di Gedung Layanan DPAD Kota Tangerang.

4. Dapat menambah ilmu pengetahuan dalam upaya pengembangan

perpustakaan.

D. Definisi Istilah

1. Perpustakaan Umum

Definisi menurut IFLA General Conference tahun 1985, Perpustakaan umum

adalah perpustakaan yang didanai oleh masyarakat seperti pajak dan retribusi,

yang kemudian dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk layanan.6

2. Fasilitas

Fasilitas adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan pelayanan

fasilitas lain yang berfungsi sebagai alat utama atau pembantu dalam

melaksanakan pekerjaan atau segala sesuatu yang digunakan, dipakai,

ditempati, dan dinikmati oleh pemustaka.

3. Layanan Perpustakaan

Layanan Perpustakaan adalah suatu kegiatan atau aktivitas dalam memberikan

jasa kepada pemustaka perpustakaan tanpa membedakan status sosial,

ekonomi, kepercayaan maupun status lainnya. Adanya layanan perpustakaan

yaitu agar koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat.7

6 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka), h. 2.7.

7 Pawit M. Yusuf, dkk., Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: KENCANA,

2005), h. 69.

Page 21: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

8

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan bertujuan untuk menunjukkan rangkaian pembahasan

secara sistematis sehingga terlihat jelas kerangka skripsi yang akan diajukan.

Laporan penulisan ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penulisan, definisi istilah, dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama menjelaskan tentang

penulisan sebelumnya yang mempunyai kesamaan topik pembahasan.

Kedua, landasan teori yang berkaitan dengan objek yang diteliti seperti

konsep-konsep yang digunakan untuk melihat persepsi pemustaka

terhadap fasilitas Gedung Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Kota Tangerang.

BAB III METODE PENULISAN

Bab ini berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, populasi dan

sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data,

serta tempat dan waktu penelitian.

BAB IV HASIL PENULISAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang gambaran objek penelitian, hasil penelitian

dan pembahasan yang berkaitan dengan persepsi pemustaka terhadap

Page 22: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

9

fasilitas layanan ruang baca di Gedung Layanan DPAD Kota

Tangerang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi mengenai kesimpulan hasil penelitian. Selain

kesimpulan, pada bab ini penulis juga memberikan saran yang

membangun kepada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota

Tangerang.

Page 23: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

10

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Umum

1. Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum sering diibaratkan sebagai Universitas Rakyat atau

Universitas Masyarakat, maksudnya adalah bahwa perpustakaan umum

merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan

berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya sebagai sumber

belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh

lapisan masyarakat. Perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan

yang sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan

kebutuhan masyarakat umum tanpa membedakan suku bangsa, agama, jenis

kelamin, ras, latar belakang sosial, umur, dan tingkat pendidikan, serta

perbedaan lainnya. Dapat dikatakan juga bahwa perpustakaan umum

memberikan layanan kepada semua masyarakat.8

Ada beberapa pengertian mengenai perpustakaan umum, antara lain

sebagai berikut:

Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukan bagi

masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa

membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial-

ekonomi.9

8 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia), h. 32.

9 Republik Indonesia, ―Undang-Undang Perpustakaan: UU RI No. 43 Tahun 2007‖.

Page 24: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

11

Menurut Pusat Pembinaan Perpustakaan Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, pengertian Perpustakaan Umum adalah Perpustakaan yang

mengutamakan pelayanan kepada masyarakat umum, tanpa membedakan

usia, jenis kelamin, dan sebagainya. Jadi, Perpustakaan Umum melayani

seluruh lapisan masyarakat dari anak-anak hingga dewasa, karena

perpustakaan merupakan satuan unit kerja yang mengorganisasi

pengumpulan, penyimpanan, pengadaan, pengolahan, dan penyajiaanya

dengan sistem baku sehingga mudah digunakan oleh masyarakat.10

Perpustakaan umum kabupaten/kota adalah perpustakaan yang

diperuntukan bagi masyarakat luas di daerah kabupaten/kota sebagai sarana

pembelajaran sepanjang hayat, tanpa membedakan usia, ras, agama, status

sosial ekonomi, dan gender.11

Perpustakaan umum kota/kabupaten adalah perpustakaan yang seluruh

kegiatannya dilakukan oleh pemerintah daerah, kabupaten atau kotamadya

yang memiliki tugas pokok melaksanakan pengembangan perpustakaan di

wilayah kabupaten atau kotamadya serta melaksanakan berbagai layanan

perpustakaan kepada masyarakat umum yang tidak membedakan usia,

agama, status sosial ekonomi dan gender.12

10

Taslimah Yusuf, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta: Universitas

Terbuka), h. 2. 11

Perpustakaan Nasional RI, Standar Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota (Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI), h. 2. 12

Badan Standarisasi Nasional, Standar Nasional Indonesia 7495: Perpustakaan Umum

Kabupaten/Kota (Jakarta: Badan Standarisasi Nasional), h. 2.

Page 25: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

12

Berdasarkan UU No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan umum

dijelaskan bahwa:13

a. Perpustakaan umum diselenggarakan oleh pemerintah (provinsi,

kabupaten/kota, kecamatan) serta dapat diselenggarakan oleh masyarakat.

b. Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota menyelenggarakan

perpustakaan umum daerah yang koleksinya mendukung pelestarian hasil

budaya masing-masing daerah serta memfasilitasi masyarakat untuk

belajar sepanjang hayat.

c. Perpustakaan umum yang diselenggarakan oleh pemerintah (provinsi,

kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan) mengembangkan sistem

layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

d. Masyarakat dapat menyelenggarakan perpustakaan umum untuk

memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat.

e. Pemerintah (provinsi, kabupaten/kota) menyediakan layanan

perpustakaan keliling bagi daerah yang belum terjangkau oleh layanan

perpustakaan menetap.

Dari definisi-definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa perpustakaan

umum merupakan perpustakaan yang di biayai oleh masyarakat umum untuk

memberikan jasa pelayanan kepada semua lapisan masyarakat yang

memerlukan jasa informasi dan perpustakaan tanpa membedakan usia, ras,

agama, status sosial ekonomi, gender, dan lain sebagainya.

13

Republik Indonesia, ―Undang-Undang Perpustakaan: UU RI No. 43 Tahun 2007‖ .

Page 26: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

13

2. Tujuan, Tugas, dan Fungsi Perpustakaan Umum

a. Tujuan Perpustakaan Umum

Sulistyo Basuki dalam bukunya pengantar ilmu perpustakaan

menyatakan bahwa perpustakaan umum memegang peranan penting

dalam usaha pembinaan kecerdasan bangsa, sehingga pada tahun 1972

UNESCO mengeluarkan Manifesto Perpustakaan Umum. Dalam

Manifesto tersebut dinyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyau 4

tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

1) Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk membaca bahan

pustaka agar dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka.

2) Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, dan murah bagi

masyarakat.

3) Membantu masyarakat untuk mengembangkan kemampuan yang

dimilikinya agar dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh

kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan

pustaka. Fungsi ini disebut fungsi pendidikan berkesinambungan atau

pendidikan seumur hidup.

4) Bertindak selaku agen kultural, artinya perpustakaan umum merupakan

pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya dengan cara

menyelenggarakan pameran budaya, ceramah, pemutaran film, dan

penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan,

kegemaran dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni dan

budaya.

Page 27: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

14

Menurut Taslimah Yusuf dalam bukunya yang berjudul Manajemen

Perpustakaan umum, dijelaskan beberapa tujuan perpustakaan umum

yaitu sebagai berikut:

1) Mengembangkan minat baca serta mendayagunakan semua bahan

pustaka yang tersedia di perpustakaan umum.

2) Mengembangkan kemampuan mencari, mengelola serta memanfaatkan

informasi yang tersedia di perpustakaan umum.

3) Mendidik masyarakat agar dapat memanfaatkan perpustakaan secara

efektif dan efisien.

4) Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri.

5) Memupuk minat baca dan menumbuhkan daya apresiasi dan imajinasi

masyarakat.

6) Mengembangkan kemampuaan masyarakat untuk memecahkan

masalah, bertanggung jawab dan berpartisipasi aktif dalam

pembangunan sosial.14

b. Tugas Perpustakaan Umum

Tugas perpustakaan umum adalah melayani masyarakat dari berbagai

golongan tanpa membedakan agama maupun ras. Perpustakaan umum

menyediakan bahan bacaan untuk memenuhi kebutuhan bahan bacaan

bagi kepentingan pendidikan, keterampilan, dan rekreasi. Di samping itu

14

Taslimah Yusuf, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta: Universitas

Terbuka), h. 18.

Page 28: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

15

juga untuk mengajak masyarakat agar gemar membaca dan belajar secara

mandiri.15

Tugas utama perpustakaan umum adalah berperan aktif melaksanakan

tugas dan fungsi pemerintahan daerah dan masyarakat dengan cara:16

1) Menyediakan, menyiapkan, mengolah dan memelihara koleksi bahan

pustaka siap pakai, serta sarana informasi lainnya yang sesuai dengan

keperluan pemerintah daerah dan masyarakat.

2) Mendayagunakan koleksi, berupa penyediaan sistem layanan,

penyiapan sumber daya manusia, penyediaan sarana dan prasarana

serta menginformasikan atau mempromosikan koleksi dan jasa kepada

masyarakat.

3) Melaksanakan layanan kepada masyarakat pemakainya.

4) Bekerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan

koleksi, sarana dan prasarana perpustakaan secara bersama-sama untuk

kepentingan masing-masing.

5) Menjalin hubungan baik dengan pihak pimpinan Pembina, mitra kerja

dan unit-unit kerja terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas

pelayanan.

6) Memasyarakatkan perpustakaan.

7) Melakukan pengkajian pengembangan.

15

Taslimah Yusuf, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta: Universitas

Terbuka), h. 19. 16

Dhuharno Sumardjo, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (Jakarta: Perpustakaan

Nasional RI), hal. 46-47.

Page 29: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

16

8) Melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan profesi.

9) Melaksanakan pengelolaan/menajemen dan tata usaha, termasuk

pengembangan staf dan pegawai serta peningkatan sarana dan

prasarana perpustakaan.

c. Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum adalah tempat penyimpanan berbagai jenis bahan

bacaan dimana masyarakat dapat memanfaatkan bacaan tersebut untuk

menambah pengetahuan, mencari informasi atau hanya sekedar

mendapatkan hiburan. Oleh karena itu, Perpustakaan umum merupakan

suatu lembaga yang berperan penting dalam memajukan, mencerdaskan

dan meningkatkan sumber daya manusia memiliki beberapa fungsi,

diantaranya adalah sebagai berikut:17

1) Fungsi Edukatif

Perpustakaan menyediakan jenis bahan bacaan baik tercetak atau

terekam yang dapat digunakan sebagai sumber belajar dan menambah

pengetahuan secara mandiri. Budaya mandiri itulah yang akan

membentuk masyarakat untuk terus belajar dan gemar membaca

seumur hidupnya.

17

Taslimah Yusuf, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta: Universitas

Terbuka, 1996), h. 21.

Page 30: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

17

2) Fungsi Informatif

Perpustakaan umum sama dengan berbagai jenis perpustakaan lainnya,

yaitu menyediakan buku-buku referensi, bacaan ilmiah, serta data-data

penting yang dibutuhkan oleh pemustaka.

3) Fungsi Kultural

Perpustakaan umum menyediakan berbagai bahan pustaka sebagai

hasil budaya bangsa yang direkam dalam bentuk tercetak/terekam.

Perpustakaan merupakan tempat penyimpanan dan terkumpulnya

berbagai karya budaya manusia yang selalu diikuti perkembangannya

melalui koleksi perpustakaan.

4) Fungsi Rekreatif

Selain menyediakan bahan bacaan ilmiah, perpustakaan umum juga

menghimpun bacaan-bacaan yang dapat menghibur pemustaka seperti

buku-buku fiksi, majalah hiburan anak-anak, remaja serta dewasa.

Bacaan fiksi dapat menambah pengalaman atau menumbuhkan

imajinasi pembacanya dan akan digemari oleh anak-anak hingga

dewasa.

Berdasarkan fungsi-fungsi yang telah dijelaskan di atas, dapat

disimpulkan bahwa perpustakaan umum merupakan suatu lembaga yang

menyediakan beberapa unsur seperti unsur pendidikan, unsur

pengetahuan yaitu informasi, unsur budaya dimana perpustakaan

menyediakan koleksi yang berkaitan dengan sejarah atau sejarah bangsa

Page 31: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

18

dan unsur rekreasi dengan menyediakan koleksi-koleksi yang dapat

membuat seseorang meresa nyaman dan dapat menikmati saat berada di

perpustakaan umum.18

B. Fasilitas Perpustakaan

1. Pengertian Fasilitas

Fasilitas perpustakaan adalah segala peralatan dan perabotan serta

berbagai alat bantu lainnya yang disediakan oleh perpustakaan, semuanya

berfungsi sebagai fasilitas yang berfungsi untuk memudahkan pemanfaatan

koleksi informasi dan sumber informasi yang ada di perpustakaan.19

Sedangkan fasilitas menurut Moenir adalah segala sesuatu yang digunakan,

dipakai, ditempati, dan dinikmati oleh pemustaka.20

Menurut Departemen Pendidikan Nasional fasilitas perpustakaan adalah

perabotan dan peralatan yang harus ada di perpustakaan. Perabotan adalah

perlengkapan fisik yang diperlukan di dalam ruang perpustakaan sebagai

penunjang fungsi perpustakaan seperti berbagai meja-kursi kerja dan layanan,

berbagai rak, berbagai jenis lemari dan laci, kereta buku dan lain-lain.

Sedangkan peralatan adalah perangkat atau benda yang digunakan sebagai

daya dukung pekerjaan administrasi dan pelayanan seperti mesin tik,

komputer, printer, scanner, mesin fotokopi, alat baca mikro dan lain-lain.21

18

Taslimah Yusuf, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta: Universitas

Terbuka, 1996), h. 171. 19

Pawit M Yusuf, Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),

h. 467. 20

H.A.S Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia (Jakarta: Alfabeta, 1983), h. 197. 21

Departemen Pendidikan Nasional, Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi), h. 18.

Page 32: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

19

Berdasarkan beberapa pengertian dari fasilitas perpustakaan tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas perpustakaan adalah segala sesuatu

yang digunakan, dipakai, ditempati, dan dinikmati oleh pemustaka guna

menunjang pelaksanaan kegiatan yang ada di perpustakaan serta memudahkan

pustakawan dalam penyelenggaraannya.

2. Jenis-jenis Fasilitas

a. Fasilitas fisik

Fasilitas fisik yaitu segala sesuatu berupa benda atau yang dibendakan

yang mempunyai peranan untuk memudahkan usaha. Dalam penulisan ini

yang dimaksud dengan fasilitas fisik adalah ruang perpustakaan, peralatan

dan perbotan perpustakaan, serta koleksi yang tersedia di perpustakaan.22

b. Non fisik

Fasilitas non fisik dalam penulisan ini yaitu kenyamanan ruangan

perpustakaan yang meliputi penataan ruangan, temperatur ruangan,

ventilasi udara, serta pencahayaan ruangan perpustakaan.

3. Fasilitas Gedung dan Ruang Perpustakaan

a. Fasilitas Gedung

Dalam membangun sebuah gedung perpustakaan terdapat beberapa

aspek yang perlu diperhatikan dan diperhitungkan. Menurut Sutarno,

gedung perpustakaan harus memperhatikan dan memperhitungkan semua

aspek, baik konstruksi, bentuk, kekuatan, lokasi, daya tampung koleksi

dan perlengkapan yang akan dipergunakan, lingkungan, keamanan,

22

H.A.S Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia (Jakarta: Alfabeta), h. 198.

Page 33: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

20

keindahan, kenyamanan, kemudahan akses bagi pemustaka, serta

kemungkinan pengembangan pada waktu yang akan datang‖23

Sedangkan aspek yang perlu diperhatikan menurut Standar

Perpustakaan Nasional bidang perpustakaan umum adalah sebagai

berikut:24

1) Luas gedung sekurang-kurangnya 0,0008 m² perkapita dikalikan

jumlah penduduk.

2) Memenuhi standar kesehatan, keselamatan, kenyamanan, ketenangan,

keindahan, pencahayaan, keamanan, dan sirkulasi udara.

3) Perencanaan gedung memungkinkan pengembangan fisilk.

4) Memenuhi aspek teknologi, kenyamanan, konstruksi, lingkungan,

efektifitas, efisiensi dan kecukupan.

5) Berbentuk permanen.

6) Memperhatikan kekuatan dan memenuhi persyaratan konstruksi lantai

untuk ruang koleksi perpustakaan (minimal 400 kg/m²).

7) Dilengkapi atau di fasilitasi sarana kepentingan umum seperti toilet,

dan area parkir.

Selain aspek-aspek di atas, dalam memilih lokasi lahan perpustakaan

daerah mempunyai beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu:25

23

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto), h.

81-82. 24

Sri Sumekar, Menurut Standar Perpustakaan Nasional Bidang Perpustakaan Umum dan

Perpustakaan Khusus (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011), h. 4. 25

Sri Sumekar, Menurut Standar Perpustakaan Nasional Bidang Perpustakaan Umum dan

Perpustakaan Khusus (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI), h. 5.

Page 34: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

21

1) Berada pada lokasi yang mudah dilihat, dikenal, dan dijangkau

masyarakat.

2) Dibawah kepemilikan atau kekuasaan pihak pemerintah daerah.

3) Memiliki status hukum yang jelas.

4) Jauh dari lokasi rawan bencana.

b. Fasilitas Ruang Perpustakaan

Menurut Standar Perpustakaan Nasional bidang perpustakaan umum

menjelaskan bahwa ruang perpustakaan sekurang-kurangnya terdiri dari

ruang koleksi, ruang baca, ruang kepala, ruang staf, ruang pengolahan,

ruang serba guna, area publik (musholla dan toilet tidak berada di dalam

ruang koleksi).26

Suatu perpustakaan yang paling kecil atau sederhana sekali pun harus

mempunyai sejumlah ruangan yang memiliki berbagai fungsi yang

berbeda atau bisa disebut ruang pokok (minimum). Ruangan pokok

tersebut merupakan kebutuhan minimal yang harus ada di setiap

perpustakaan. Berikut ruang baca serta perabot di sebuah perpustakaan:27

Tabel 2.1 Ruang baca dan Perabot

No Ruang Perabot yang dibutuhkan

1. Ruang baca: ruangan ini adalah

ruangan yang diperuntukkan bagi

1. Meja baca

2. Kursi baca

26

Sri Sumekar, Menurut Standar Perpustakaan Nasional Bidang Perpustakaan Umum dan

Perpustakaan Khusus (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI), h. 5. 27

Djauhari Sumintardjo, Pedoman Perencanaan Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan

(Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan), h. 33.

Page 35: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

22

pemustaka untuk membaca bahan

pustaka yang tersedia di

perpustakaan. Di perpustakaan

besar biasanya ruang baca dapat

terdiri dari beberapa ruangan

dengan fungsi khusus seperti;

ruang baca biasa, ruang baca

referensi, ruang baca audio visual,

ruang baca anak, ruang baca

koleksi khusus dan ruang study

(belajar).

3. Sice (seperangkat

meja dan kursi)

untuk membaca

santai (lobby)

4. Carel (meja belajar

perorangan)

5. Paster dinding

6. Kipas angina/AC

Ada beberapa hal umum yang perlu diperhatikan oleh perpustakaan

dalam menentukan perlengkapan dan perabotan yang akan digunakan

oleh perpustakaan, diantaranya:28

1) Jenis dan macam perlengkapan fungsional.

2) Harus cukup kuat sehingga dapat digunakan untuk jangka waktu yang

lama.

3) Konstruksi harus memungkinkan pemustaka tidak lekas merasa lelah,

misalnya kursi yang menggunakan bantalan dan tidak boleh terlalu

keras.

28

Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan: Jilid 1 (Bandung: Penerbit Alumni), h. 153.

Page 36: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

23

4) Alat-alat mekanis atau elektronik hendaknya dibeli yang kuat dan suku

cadangnya mudah untuk didapat.

5) Membeli barang yang benar-benar diperlukan dan tidak berlebihan.

6) Membeli barang dengan kualitas terbaik menurut kemampuan

keuangan perpustakaan.

7) Membeli perlengkapan yang mudah dipelihara, memenuhi syarat

kesehatan dan keamanan.

Perlengkapan seperti rak buku, meja dan kursi untuk pemustaka, harus

memperhatikan golongan usia para penggunanya. Jumlah kursi atau

tempat duduk yang disediakan untuk pemustaka harus berkisar 20%

sampai 30% dari jumlah pemustaka potensial.29

Setidaknya dalam sebuah

perpustakaan harus memiliki fasilitas perlengkapan dan perabot minimal

sebagai berikut:30

1) Bahan perpustakaan, seperti buku pegangan, buku referensi, buku

fiksi, majalah, Koran, leaflet/booklet.

2) Gedung/ruang perpustakaan yang mencangkup ruang pengelola, ruang

baca, ruang tempat penyimpanan tas atau jaket.

3) Perabotan dan peralatan perpustakaan, diantaranya adalah rak buku,

meja dan kursi, study carrel, meja staf perpustakaan, lemari kartu

katalog, meja sirkulasi, peralatan/perabot lainnya.

29

Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI), h.29. 30

Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI), h. 54.

Page 37: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

24

C. Layanan Perpustakaan

1. Pengertian Layanan Perpustakaan

Layanan atau to service di sebuah perpustakaan berbeda dengan layanan

pada kegiatan kemasyarakatan yang lain, seperti layanan kesehatan,

kependudukan, layanan keagamaan, dan lain-lain.31

Pada dasarnya, layanan

memiliki prinsip-prinsip seperti sesuai dengan kebutuhan masyarakat, layanan

diusahakan berlangsung dengan cepat, tepat, mudah, dan sederhana, serta

diciptakan kesan yang menarik dan menyenangkan atau memuaskan

pemustaka/penerima layanan.32

Berdasarkan UU No. 43 Tahun 2007 tentang Layanan Perpustakaan

dijelaskan bahwa:

1. Layanan perpustakaan dilakukkan secara prima dan berorientasi bagi

kepentingan pemustaka.

2. Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan perpustakaan

berdasarkan standar nasional perpustakaan.

3. Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai dengan

kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

4. Layanan perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan

melalui pemanfaatan sumber daya perpustakaan untuk memenuhi

kebutuhan pemustaka.

31

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto), h.

189-190. 32

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto), h.

190.

Page 38: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

25

5. Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan standar nasional

perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pemustaka.

6. Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui kerjasama antar

perpustakaan.

7. Layanan perpustakaan secara terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (6)

dilaksanakan melalui jejaring sistematika.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan pemustaka

adalah kegiatan melayankan koleksi, fasilitas, dan jasa perpustakaan kepada

pemustaka. Jika perpustakaan memberikan layanan yang baik, maka

perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan oleh pemustaka. Hal

tersebut disimpulkan karena kegiatan layanan merupakan kegiatan yang

mempertemukan langsung antara petugas dengan pemustaka perpustakaan,

sehingga penilaian pemustaka akan muncul ketika kegiatan layanan tersebut

dilangsungkan.

2. Sistem Layanan Perpustakaan

Pada umumnya terdapat dua sistem yang diterapkan di perpustakaan, yaitu:33

a. Sistem Terbuka (Open Access)

Sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan

pengguna masuk ke ruang koleksi untuk memilih dan mengambil sendiri

koleksi yang diingikan dari jajaran koleksi perpustakaan. Koleksi pada

sistem ini harus disusun dengan suatu cara yang dapat memudahkan

33

F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 93-94.

Page 39: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

26

pemustaka mencari dan menemukan koleksi yang diinginkan. Kelebihan

dari sistem layanan ini antara lain adalah:

1) Menghemat tenaga, karena petugas tidak perlu mengambilkan koleksi

yang akan dipinjam karena pemustaka bisa langsung mengembil sendiri

di rak.

2) Memberikan kepuasan kepada pemustaka karena bisa memilih koleksi

yang sesuai dengan kebutuhannya secara langsung ke jajaran koleksi.

3) Memungkinkan memilih judul lain yang sesuai, apabila tidak

menemukan koleksi yang dicari.

4) Mengurangi kemungkinan terjadinya salah paham antara pemustaka dan

petugas.

Sedangkan kelemahan sistem layanan ini antara lain adalah:

1) Memerlukan tenaga ekstra untuk mengembalikan dan membetulkan

koleksi yang salah letak.

2) Koleksi akan lebih cepat rusak karena sering dipegang.

3) Memerlukan ruangan yang relatif lebih luas, untuk pengaturan rak agar

pengguna leluasa memilih koleksi.

4) Susunan koleksi di rak menjadi mudah rusak.

b. Sistem Tertutup (Close Access)

Sistem layanan tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak

memungkinkan pemustaka mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan.

Pemustaka biasa memilih koleksi yang dibutuhkannya melalui katalog

Page 40: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

27

yang tersedia di perpustakaan dan selanjutnya petugas perpustakaan yang

akan mengambilkan. Kelebihan layanan tertutup antara lain adalah:

1) Memungkinkan susunan rak dipersempit antara satu dengan lainnya,

sehingga menghemat ruang untuk menyimpan koleksi.

2) Susunan koleksi di rak lebih teratur dan tidak mudah rusak, karena yang

mengambil dan mengembalikan adalah petugas.

3) Faktor kehilangan dan kerusakan koleksi bisa diperkecil.

Sedangkan kelemahan dari sistem layanan ini antara lain adalah:

1) Petugas banyak mengeluarkan energi untuk melayani peminjaman.

2) Prosedur peminjaman tidak bias cepat karena pemustaka harus

menunggu giliran untuk dilayani bila antrian panjang.

3) Sejumlah koleksi tidak pernah disentuh atau dipinjam.

4) Peminjam sering merasa tidak puas apabila koleksi yang dipinjam tidak

sesuai dengan yang dikehendaki.

3. Jenis Layanan Perpustakaan

Terdapat dua jenis layanan yang ada di perpustakaan pada umumnya, yaitu

layanan teknis dan layanan pemustaka.

a. Layanan Teknis

Layanan teknis adalah pekerjaan perpustakaan dalam mempersiapkan

bahan pustaka agar nantinya dapat digunakan untuk menyelenggarakan

layanan pemustaka.34

Layanan teknis juga biasa disebut dengan layanan

34

Karmidi Martoatmodjo, Buku Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas

Terbuka, n.d.), h. 1.

Page 41: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

28

tidak langsung, karena layanan ini tidak berhubungan secara langsung

dengan pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan. Kegiatan layanan ini

bersifat teknis dengan mengelola bahan pustaka yang kemudian akan di

layankan kepada para pemustaka.

b. Layanan Pemustaka

Layanan pemustaka di perpustakaan dimaksudkan untuk memberikan

jasa layanan kepada pemustaka, yaitu anggota perpustakaan.35

Layanan

pemustaka merupakan tolak ukur keberhasilan sebuah perpustakaan.

Perpustakaan akan dinilai baik secara keseluruhan oleh pengguna, jika

mampu memberikan layanan yang terbaik, dan dinilai buruk secara

keseluruhan, jika layanan yang diberikan buruk. Hal itu kerena kegiatan

layanan merupakan kegiatan yang mempertemukan langsung antara

petugas dengan pemustaka, sehingga penilaian pemustaka akan muncul

ketika kegiatan layanan tersebut dilangsungkan. Layanan yang diberikan

kepada pengguna mencakup koleksi, fasilitas dan jasa perpustakaan.36

Agar pemustaka merasa puas dengan layanan yang diberikan

perpustakaan, maka layanan yang di berikan harus berkualitas.

Karakteristik layanan pemustaka yang berkualitas dapat dilihat dari segi:

koleksi, fasilitas, sumber daya manusia, dan layanan perpustakaan.37

35

Karmidi Martoatmodjo, Buku Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas

Terbuka), h. 1. 36

Fransisca Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 85. 37

Fransisca Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 86.

Page 42: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

29

Perpustakaan sebagai pemberi jasa informasi dapat memberikan

layanan kepada pemustaka antara lain:38

1) Layanan Loker

Layanan loker adalah penyediaan fasilitas untuk menitipkan tas atau

barang-barang yang tidak boleh dibawa masuk ke perpustakaan.

2) Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah layanan kepada pemustaka yang berkaitan

dengan peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan koleksi.

3) Layanan Referensi

Layanan referensi adalah seuatu kegiatan layanan yang berupa

pemberian bantuan kepada pemustaka perpustakaan agar dapat

menemukan informasi yang dibutuhkan.

4) Layanan Penelusuran Informasi

Layanan penelusuran informasi adalah suatu kegiatan layanan untuk

mencari kembali dokumen atau informasi yang pernah ditulis atau

diterbitkan mengenai suatu objek tertentu.

5) Layanan Informasi Koleksi Terbaru

Layanan informasi koleksi terbaru adalah suatu bentuk jasa kesiagaan

informasi terbaru yang diupayakan untuk disampaikan sesegera

mungkin kepada pemustaka perpustakaan, sehingga mengetahui

perkembangan keadaan koleksi atau informasi terbaru.

38

F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu), h. 87-88.

Page 43: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

30

6) Layanan Koleksi

Layanan koleksi adalah suatu kegiatan untuk melayankan berbagai

jenis koleksi yang dimiliki perpustakaan. Layanan koleksi memiliki

beberapa jenis seperti layanan koleksi umum, layanan koleksi

cadangan, layanan koleksi terbitan berkala, layanan koleksi digital,

layanan koleksi referensi, layanan koleksi khusus, layanan koleksi

tugas akhir.

7) Layanan Ruang Baca

Layanan ruang baca berupa penyediaan fasilitas untuk membaca atau

belajar di ruangan-ruangan perpustakaan.

8) Layanan Foto Copy

Layanan Foto Copy adalah penyediaan fasilitas pengadaan informasi

tertulis dan tercetak untuk keperluan studi dan penulisan.

9) Layanan Workstation dan Multimedia

Layanan ini adalah layanan penyediaan fasilitas komputer yang dapat

digunakan untuk pengetikan, penulisan maupun internet. Dapat juga

dalam ruang layanan workstation disediakan peralatan multimedia

untuk mengakses kolesi digital.

4. Layanan Ruang Baca

Layanan ruang baca dapat dibagi menjadi 7 sesuai dengan jenisnya,

yaitu:

Page 44: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

31

1) Layanan ruang baca buku rujukan

Ruangan ini biasanya terdapat petugas atau pustakawan rujukan yang

siap sedia memberikan bantuan. Kelengkapan koleksi buku rujukan

menunjukan mutu layanan yang diberikan perpustakaan, koleksi

rujukan tidak dapat dipinjamkan diluar area perpustakaan.

Perpustakaan yang sudah maju dan mempunyai biaya biasanya

menyediakan mesin fotocopy. Selain itu, ruang baca koleksi rujukan

biasanya disediakan meja besar untuk membaca, berbagai alat rujukan

beserta alat untuk mencatat seperti potongan kertas kecil dan pulpen.

2) Layanan ruang baca berupa meja baca perorangan

Fasilitas ini disediakan untuk memberikan kenyaman bagi pemustaka

yang menginginkan ketenangan khusu. Adanya ruangan ini seolah

pemustaka memiliki ruangan khusus di perpustakaan sehingga tidak

merasa terganggu oleh pemustaka lainnya.

3) Layanan ruang baca berupa meja baca kelompok

Ruang baca jenis ini terdapat diberbagai perpustakaan. Kelebihan dari

meja baca ini adalah menghemat ruang dan fasilitas perpustakaan serta

pemustaka dapat berkomunikasi dengan baik. Sedangkan

kelemahannya adalah pemustaka dapat merasa terganggu dengan

pemustaka lainnya.

4) Fasilitas ruang baca yang baik

Ruang baca hendaknya dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk

menunjang kenyamanan pemustaka. Seperti pemasangan AC atau

Page 45: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

32

ventilasi yang banyak memperlancar sirkulasi udara. Penerangan harus

memadai serta adanya alunan instrument music agar pemustaka dapat

merasa nyaman ketika berada di ruang baca.

5) Perluasan dan ruang baca berupa ruang untuk diskusi

Ruangan ini dapat digunakan oleh sekelompok pemustaka yang sama

untuk berdiskusi mengenai suatu topik.

6) Ruang baca yang berupa ruang kerja bagi pemustaka

Ruangan ini dapat digunakan oleh pemustaka remaja dan anak-anak

agar mereka dapat berkarya dan mengembangkkan kreatifitasnya.

7) Ruang santai

ruangan ini dapat digunakan oleh pemustaka yang merasa lelah belajar

dan membaca. Sambil beristirahat pemustaka dapat membaca atau

menonton televisi.39

D. Persepsi

Persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses membuat penilaian atau

membangun kesan mengenai berbagai macam hal yang terdapat di dalam

lapangan penginderaan seseorang. 40

Dalam buku Psikologi Perpustakaan Wiji Suwarno persepsi pada hakekatnya

adalah proses kognitif yang dialami setiap orang ketika berusaha memahami

informasi yang diterimanya. Kunci untuk memahami persepsi terletak pada

39

Wasis Wulandari, ―persepsi Pengguna Terhadap Layanan Ruang Baca Perpustakaan Umum

(Studi Deskriptif Tentang Persepsi Pengguna Terhadap Layanan Ruang Baca Badan Arsip dan

Perpustakaan Kota Surabaya),‖ h. 4-6. 40

Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan (Jakarta: Sagung Seto, 2009), h. 52.

Page 46: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

33

pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap

situasi dan suatu pencatatan yang benar terhadap situasi. Persepsi ini merupakan

proses unik menggambarkan sesuatu yang kadang-kadang berbeda dengan

kenyataannya. Boleh dikatakan bahwa persepsi yang demikian merupakan

praduga atau anggapan sesaat.41

Persepsi menurut Desiderato adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi

(sensory stimuli). Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah

bagian dari persepsi. Menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya

melibatkan sensasi, akan tetapi melibatkan juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan

memori.42

Persepsi merupakan proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu

merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera. Proses

persepsi berlangsung sebagai berikut:

a. Stimulus mengenai alat indera, merupakan sifat kealaman (fisik).

b. Stimulus kemudian dilangsungkan ke otak oleh syaraf sensoris, proses

fisiologis.

41

Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan (Jakarta: Sagung Seto), h. 53. 42

Wasis Wulandari, ―persepsi Pengguna Terhadap Layanan Ruang Baca Perpustakaan Umum

(Studi Deskriptif Tentang Persepsi Pengguna Terhadap Layanan Ruang Baca Badan Arsip dan

Perpustakaan Kota Surabaya),‖ h. 4.

Page 47: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

34

c. Terjadi proses di otak sebagai susunan urat syaraf, yang akhirnya individu

dapat menyadari atau mempersepsi tentang apa yang dilihat atau diterima

alat indera, ini merupakan proses psikologis.43

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan

serangkaian proses bagaimana seseorang memperoleh dan

menginterpretasikan informasi dari suatu objek yang didapat melalui panca

inderanya sehingga dapat memberikan makna atau nilai terhadap objek

tersebut. Meskipun memiliki objek yang sama, namun persepsi dan

pemahaman setiap orang pasti berbeda-beda.

Perbedaan persepsi yang ditimbulkan oleh sesorang dipengaruhi oleh

beberapa faktor, diantaranya adalah orang yang mengartikan (perceiver),

keadaan atau situasi (situation), dan objek yang diartikan (target). Orang yang

mengartikan memiliki beberapa karakteristik di dalam dirinya yang dapat

mempengaruhinya diantaranya seperti sikap, kepribadian, motif, minat,

pengalaman masa lalu, dan harapan dari seseorang. Selain orang yang

mengartikan, objek yang diartikan juga memiliki karakter sendiri yang dapat

mempengaruhi apa yang diartikan. Karakteristik tersebut diantaranya adalah

sesuatu yang baru, gerakan, suara, ukuran, latar belakang, kedekatan serta

kemiripan.44

43

Erika Mondang Septiani, ―Persepsi Pemustaka Pada Desain Interior Ruang Baca Di Kantor

Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kota Kediri,‖ Jurnal Ilmu Perpustakaan, Vol. 4, No. 3 (Juli 2015): h. 3 44

Galuh Ayu Lestari, ―Persepsi Pemustaka Terhadap Layanan Perpustakaan Di Perpustakaan

Kementerian Luar Negeri RI,‖ h. 4.

Page 48: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

35

Secara garis besar persepsi dibagi menjadi dua jenis, yaitu persepsi

mengenai benda dan persepsi sosial. Kedua persepsi ini dapat dibedakan

berdasarkan sifat dari unsur-unsur mediasi atau pengantar, kemajemukan

stimulinya, dan peranan dari proses konstruksi dalam pemberian makna.

Persepsi benda yaitu objek stimulusnya merupakan suatu hal atau benda

yang nyata dan dapat diraba, dapat dirasakan dan diinderakan secara

langsung. Unsur perantara persepsi ini terbatas seperti gelombang cahaya,

gelombang suara, suhu dan gerakan lain yang umumnya merupakan gerakan

fisik. Sedangkan persepsi sosial terjadi ketika kontak secara tidak langsung

seperti melalui cerita atau apa yang didengar dari orang lain, dari surat kabar,

radio atau yang lainnya. Stimulus persepsi sosial tidak dapat diraba, dirasakan

dan hanya dapat ditangkap melalui penginderaan terhadap sejumlah petunjuk,

misalnya: motif, emosi, sikap, dan lainnya.45

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian pertama dari penelitian yang dilakukan oleh Galuh Ayu Puspita,

S.Hum, Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

Universitas Indonesia, tahun 2013 yang berjudul: “Persepsi Pemustaka

Terhadap Layanan Perpustakaan di Perpustakaan Ali Alatas Kementerian

Luar Negeri RI”. Penelitian ini membahas persepsi pemustaka terhadap layanan

perpustakaan di Perpustakaan Ali Alatas Kementerian Luar Negeri RI. Penelitian

ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survey. Dimensi kuesioner untuk

mengetahui persepsi pemustaka adalah dengan mengukur persepsi terhadap

45

Wiji Suwarno, Psikologi Perpustakaan (Jakarta: Sagung Seto), h. 53-54.

Page 49: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

36

layanan perpustakaan, persepsi terhadap koleksi perpustakaan, persepsi terhadap

sumber daya manusia perpustakaan, dan persepsi terhadap gedung dan fasilitas.

Hasil penulisan menyatakan bahwa 30 responden berpresepsi baik, dengan nilai

2,94, terhadap keseluruhan layanan perpustakaan di perpustakaan Ali Alatas

berdasarkan pada penghitungan yang dilakukan. Persepsi pemustaka terhadap

layanan perpustakaan adalah baik dengan nilai 2,79, persepsi pemustaka terhadap

koleksi perpustakaan adalah baik dengan nilai 2,78, persepsi pemustaka terhadap

sumber daya manusia adalah sangat baik dengan nilai 3,28, dan persepsi

pemustaka terhadap gedung dan fasilitas perpustakaan adalah baik dengan nilai

2,9.

Penelitian kedua dari penelitian yang dilakukan oleh Irmawati Aziz untuk

mendapatkan gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Ilmu Perpustakaan dan

Informasi Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, tahun 2014 yang berjudul: “Persepsi Pemustaka

Terhadap Layanan Perpustakaan STAN”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui persepsi pemustaka terhadap layanan pemustaka di perpustakaan

STAN, persepsi pemustaka terhadap koleksi yang dilayankan di perpustakaan

STAN, dan persepsi pemustaka terhadap petugas yang melayani di perpustakaan

STAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif.

Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui observasi, kuesioner dan

wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah rata-rata

pemustaka setiap bulan sebanyak 862 orang. Sampel ditentukan dari perhitungan

10% dari jumlah tersebut, diperoleh sebanyak 86 orang responden mahasiswa

Page 50: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

37

STAN, dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil dari data yang

diperoleh kemudian diolah dengan penyeleksi data dan prosentase data. Untuk

mengukur hasil persepsi penulis menggunakan skala likert yang bertujuan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi pemustaka. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa persepsi pemustaka terhadap layanan perpustakaan STAN

secara keseluruhan ialah memuaskan dengan hasil skor rata-rata yaitu 3,52.

Dengan rincian persepsi pemustaka terhadap layanan pemustaka mempunyai

skor 3,64 (cukup memuaskan) dan persepsi pemustaka terhadap petugas layanan

di perpustakaan STAN memperoleh skor 3,59 (memuaskan).

Page 51: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penulisan deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

salah satu metode penelitian yang banyak digunakan pada penelitian yang

bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian. Penelitian ini dilakukan untuk

memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena.

Hasil penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola mengenai fenomena

yang sedang dibahas.46

Sedangkan pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka.47

Pendekatan kuantitatif pada penelitian ini dilakukan dengan cara penulis

memberikan kuesioner kepada pemustaka yang berkunjung ke gedung layanan

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang.

B. Populasi dan Sampel

Populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen dari suatu wilayah

yang menjadi sasaran penelitian atau merupakan keseluruhan dari objek

penelitian. Populasi dari penulisan ini adalah pemustaka Gedung Layanan Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang. Jumlah populasi diambil dari

46

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penulisan Kuantitatif: Teori dan

Aplikasi (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h. 42. 47

Prasetya Irawan, Logika dan Prossedur Penulisan: Pengantar Teori dan Panduan Praktis

Penulisan Sosial bagi Mahasiswa dan Penulis Pemula (Jakarta: STIA-LAN, 2004), hal. 85.

Page 52: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

39

data jumlah pemustaka setiap harinya selama bulan bulan Agustus 2017

sebanyak 400 orang.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

Accidental Sampling yaitu teknik yang dilakukan dengan cara memperoleh

sampel dengan pertimbangan tertentu yang tidak dirancang pertemuannya

terlebih dahulu.48

Penulis memberikan kuesioner secara langsung kepada

pemustaka yang berkunjung ke Gedung Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Kota Tangerang pada saat penulisan dilaksanakan.

Dalam penentuan sampel dalam penulisan ini dilakukan dengan menggunakan

rumus slovin yaitu sebagai berikut:

n = N

1+ Ne²

Dimana:

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

E = Taraf Kesalahan (error) sebesar 0,10 (10%)

Dari rumus di atas, maka besar jumlah sampel (n) adalah sebagai berikut:

n = 400

1 + 400 (0.10)²

= 400

1 + 400 (0,01)

= 400

1 + 4

48 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penulisan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,

2011), hal. 33.

Page 53: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

40

n = 80 orang

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh besarnya sampel sebanyak 80

orang. Kelemahan dari cara ini adalah sampel yang terpilih kemungkinan besar

tidak mewakili populasi, sehingga generalisasi yang dapat dilakukan oleh penulis

akan terbatas.

C. Teknik Pengumpulan Data

Setiap melakukan penelitian diperlukan adanya teknik pengumpulan data agar

data yang dikumpulkan dapat digunakan sebagai bahan analisis data. Data

penelitian ini bersumber pada dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder.

1. Sumber Data Primer

a. Observasi

Penulis secara langsung melakukan pengamatan terhadap objek yang

sedang diteliti. Penulis datang ke gedung layanan Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Kota Tangerang unntuk memperoleh data yang akurat sesuai

dengan fakta lapangan.

b. Kuesioner

Penyebaran angket yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun

secara sistematis kemudian diberikan kepada pemustaka yang berkunjung

ke Gedung Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang

untuk mengetahui persepsi mereka terhadap fasilitas layanan ruang baca

yang tersedia di Gedung Layanan DPAD Kota Tangerang.

Page 54: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

41

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

atau diperoleh dari sumber data kedua. Sumber data sekunder pada penelitian

ini antara lain adalah:

a. Riset Kepustakaan (Library Reasearch)

Penelitian kepustakaan atau studi literatur dilakukan untuk mencari

sumber-sumber tertulis yang dapat dijadikan landasan teori guna

memperkuat analisis data. Dalam penulisan ini, penulis menggunakan

bahan-bahan pustaka yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti

seperti menggunakan buku, terbitan berkala, dan sumber elektronik.

b. Dokumentasi

Penulis mencari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan objek penulisan

ini.

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Dalam pengolahan data, penulisan ini menggunakan 2 cara yaitu:

a. Editing

Editing adalah memeriksa dan meneliti kembali data yang telah terkumpul.

Editing dilakukan terhadap jawaban yang telah ada di dalam kuesioner.

Melalui tahap pemeriksaan ini diharapkan penulis dapat meningkatkan

kualitas data yang akan diolah dan dianalisis.

Page 55: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

42

b. Tabulasi

Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data. Tabulasi

dimaksudkan untuk memasukan data pada tabel-tabel tertentu dan

mengatur angka-angka serta menghitungnya.49

2. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses lanjutan dari proses pengolahan data

untuk melihat bagaimana pengumpulan data yang kemudian menganalisa data

yang sudah ada pada tahap hasil pengolahan data. Data yang telah diterima

melalui kuosioner yang disebar kepada responden kemudian diolah dan diedit

serta selanjutnya dianalisis, kemudian disajikan dalam bentuk narasi. Hasil

dari penulisan yang telah diterima melalui kuesioner ini, kemudian diolah

dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

P = F/N X 100%

Keterangan:

P = Angka prosentase dari setiap kategori

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah responden50

Selanjutnya hasil prosentase yang terdapat dalam tabel-tabel penelitian ini

akan ditafsirkan menjadi:

49

Burhan Bungin, Metodelogi Penulisan Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan

Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: KENCANA, 2009), h. 168. 50

Hussaini Usman, dkk, Metodologi Penulisan Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 65.

Page 56: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

43

1) 0% = Tidak Ada Satupun

2) 1%-25% = Sebagian Kecil

3) 26%-49% = Hampir Setengahnya

4) 50% = Setengahnya

5) 51-75% = Sebagian Besar

6) 76%-99% = Hampir Seluruhnya

7) 100% = Seluruhnya51

Setelah persentase data dihitung, maka tahap selanjutnya dalam analisis

data adalah proses penyederhanaan dan penyajian data kedalam kelompok

serta menginterpretasikannya, dan memberikan penjelasan terhadap

persentase yang sudah dihitung atau dinilai dari hasil yang telah didapat, hal

ini dilakukan agar data yang sudah dihitung dapat dimengerti dan dibaca

dengan mudah. Dalam penelitian ini disajikan analisis statistik deskriptif yang

telah diolah lalu disajikan dalam bentuk tabel serta diberikan penjelasannya

secara deskriptif dari setiap tabel.

Data yang telah dihitung persentasenya kemudian dianalisis dengan

menggunakan teknik pengskalaan yaitu Skala Likert. Skala Likert merupakan

salah satu teknik pengukuran sikap. Pada Skala Likert, penulis merumuskan

sejumlah pertanyaan mengenai suatu topik tertentu, dan responden diminta

memilih apakah ia sangat setuju, setuju, ragu-ragu/tidak tahu/netral, tidak

setuju atau sangat tidak setuju dengan berbagai pertanyaan tersebut. Setiap

51

Hermawan Wasito, Pengantar Metodologi Penulisan: Buku Panduan Mahasiswa (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 1992), h. 11.

Page 57: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

44

pilihan jawaban memiliki bobot yang berbeda, dan seluruh jawaban responden

dijumlahkan berdasarkan bobotnya sehingga menghasilkan suatu skor tunggal

mengenai suatu topik tertentu. Untuk menjaga konsistensi pengukuran sikap,

bobot jawaban harus disusun terbalik untuk pernyataan yang bersifat negatif.

Untuk menilai kepuasan yang dinyatakan dengan kuesioner, setiap jawaban

diberikan nilai sebagai berikut:

Tabel 3.1 Pengukuran Persepsi

Pernyataan Kepuasan Nilai

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Kurang Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Agar dapat mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek, maka

skor-skor akan dijumlahkan kemudian dicari skor rata-rata tersebut. Skor rata-

rata adalah hasil dari penjumlahan skor dari tiap skala yang dikalikan dengan

frekuensinya masing-masing. Kemudian hasil dari penjumlahan tadi dibagi

dengan jumlah sampel atau total frekuensi. Perhitungan skor rata-rata dapat

dituliskan sebagai berikut:

X= [(S5 X F)+(S4 X F)+(S3 X F)+(S2 X F)+(S1 X F)]

N

Keterangan:

X = Skor Rata-rata

(S5-S1)= Skor Pada Skala 5 sampai 1

Page 58: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

45

F = Frekuensi Jawaban

N = Jumlah Sampel yang diolah atau Total Frekuensi

Skala di atas adalah skala ordinal yang didasarkan pada urutan rangking

dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya.52

Skala ordinal memiliki keterbatasan analisa yaitu hanya menyatakan bahwa

objek yang diteliti sangat baik ataupun tidak baik. Agar analisa menjadi lebih

luas, maka skala ordinal dapat diubah menjadi skala interval, yaitu skala yang

menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai

bobot yang sama.

Skala interval ini sangat diperlukan dalam menempatkan posisi responden

pada suatu objek penulisan apakah termasuk dalam kategori sangat puas, puas,

cukup puas, kurang puas, dan tidak puas.

Untuk menentukan skala interval yaitu dengan cara membagi antara skor

terendah dengan banyak skala. Berikut rumus interval:

Skala interval = {a(m-n):b}

Keterangan:

a = Jumlah atribut

m = Skor tertinggi

n = Skor terendah

b = Jumlah penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan

52

Riduwan, Metode dan Teknik Menyusun Tesis (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 82.

Page 59: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

46

Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah 5, dimana skor terendah

adalah 1 dan skor tertinggi adalah 5, maka skala interval dapat dihitung

sebagai berikut: {1(5-1) : 5}. Jadi jarak setiap titik adalah 0,8 sehingga dapat

diperoleh penilaian sebagai berikut:53

a. Sangat Puas : 4,24 - 5,00

b. Puas : 3,43 – 4,23

c. Cukup Puas : 2,62 - 3,42

d. Kurang Puas : 1,81 - 2,61

e. Tidak Puas : 1,00 - 1,80

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Gedung Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Kota Tangerang yang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan II No. 9,

Babakan, Kecamatan. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15118, Indonesia.

Penelitian ini terhitung dari bulan Agustus hingga September 2017 dengan

perincian kegiatan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Jadwal penelitian

No Keterangan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Penyusunan Proposal

2 Pengajuan Proposal

3 Mendapat dosen

pembimbing

4 Bimbingan awal skripsi

5 Mencari literatur penunjang

6 Penulisan

7 Analisis data dan

pengolahan data

53

Bilson Sinamora, Panduan Riset perilaku Konsumen. (Jakarta: Gramedia, 2004), h. 203.

Page 60: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

47

8 Pengajuan sidang

Page 61: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang

1. Sejarah Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang merupakan salah

satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Organisasi

Perangkat Daerah. Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) merupakan

gabungan dari 2 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SPKD) yang berbeda yaitu

Kantor Arsip Daerah yang beralamat di Jl. Ahmad Yani Nomor 7 dan Kantor

Perpustakaan Daerah yang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan 2 Nomor 9,

Cikokol, Tangerang.

Tugas Pokok dan fungsi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah dituangkan

dalam Peraturan Walikota Tangerang Nomor 84 Tahun 2014 tentang Tugas,

Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah. DPAD

mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah di bidang pengelolaan perpustakaan dan arsip daerah sesuai

dengan visi, misi dan program Walikota sebagaimana dijabarkan dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

Saat ini Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) berkantor di Jl.

Ahmad Yani Nomor 7 untuk kantor utama dan pelayanan arsip. Sedangkan

untuk pelayanan perpustakaan masih gedung perpustakaan di Jl. Perintis

Kemerdekaan 2 Nomor 9, Cikokol, Tangerang.

Page 62: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

49

2. Motto, Visi dan Misi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang

a. Visi

Terwujudnya Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah sebagai pusat

informasi dan pengetahuan bagi masyarakat yang berakhlakul karimah.

b. Misi

1) Mewujudkan tata kelola kelembagaan dan sumber daya aparatur yang

berkualitas, berintegritas, kompeten, dan professional.

2) Mewujudkan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat informasi dan

pengetahuan masyarakat.

3) Mewujudkan pengelolaan kearsipan yang tertib dan berkualitas.

4) Mewujudkan pelayanan prima perpustakaan dan kearsipan.

3. Tugas, Fungsi, dan Tujuan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota

Tangerang

a. Tugas Pokok

Dinas Perpustakaan dan Arisp Daerah (DPAD) mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang

pengelolaan perpustakaan dan arsip daerah sesuai dengan visi, misi dan

program Walikota sebagaimana dijabarkan dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah.

b. Fungsi

1) Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan perpustakaan dan kearsipan

daerah;

Page 63: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

50

2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintah daerah

dibidang perpustakaan dan kearsipan;

3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pengelolaan perpustakaan

dan arsip daerah;

4) Pelaksanaan ketatausahaan badan;

5) Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis; dan

6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan lingkup

tugas dan fungsinya.

c. Tujuan

1) Meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi kelembagaan serta

sumber daya aparatur.

2) Meingkatkan kualitas data/informasi serta dokumen perencanaan dan

penganggaran pembangunan SKPD.

3) Meningkatkan kualitas pengelolaan perpustakaan daerah.

4) Memantapkan dan mengembangkan sistem pengelolaan kearsipan.

5) Meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat serta kualitas layanan

perpustakaan daerah kepada masyarakat.

6) Memantapkan dan mengembangkan sistem pelayanan kearsipan.

Page 64: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

51

4. Stuktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang

Gambar 4.1 Stuktur organisasi

5. Sumber Daya Manusia

Tabel 4.1 Sumber daya manusia

GOL IV GOL III GOL II GOL I NON PNS JUMLAH

6 24 9 1 25 65

NO

TK Pendidikan

STS KEPEG

Jumlah SDM Berdasarkan Pendidikan

JML

S2 S1 D3 SLTA/SMK SMP SD

1 PNS 8 16 3 12 - 1 40

KEPALA DINAS

Kelompok Jabatan

Fungsional Sekretaris

Kepala Subag

Umum Kepala Subag

Keuangan

Kepala

Subag

Perencanaan

Kepala Bidang

Pengembangan

Kepala Seksi

Pengembangan Program

Kepala Seksi Dokumentasi

dan Jaringan

Kepala Bidang

Perpustakaan

Kepala Seksi

Pengolahan dan

Pelayanan Perpustakaan

Kepala Seksi

Pembinaan

Perpustakaan

Kepala Bidang Kearsipan

Kepala Seksi Pengolahan

dan Pelayanan Arsip

Kepala Seksi Pembinaan

Kearsipan

Page 65: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

52

2 NON PNS - 6 1 13 4 1 25

Jumlah 65

6. Waktu Layanan

Tabel 4.2 Waktu layanan

Hari Jam

Senin-Kamis 08.00 – 15.00

Jum’at 08.00-14.00

Sabtu-Minggu 08.00-13.00

Istirahat 12.00-13.00

7. Fasilitas Gedung Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota

Tangerang

Tabel 4.3 Fasilitas gedung layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Kota Tangerang

Lantai 1

Ruang baca pemustaka

Ruang referensi

Ruang baca anak

Ruang story telling

Ruang pelayanan perpustakaan

Ruang staff

Musholla

Toilet

Lahan Parkir

Lantai 2

Ruang baca pemustaka

Gudang

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Penyebaran Kuesioner

Data hasil penulisan ini di dapatkan melalui kuesioner yang telah

disebarkan kepada 80 orang pemustaka Gedung Layanan Dinas Perpustakaan

Page 66: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

53

dan Arsip Daerah Kota Tangerang Pada Tanggal 4-8 September 2017. Jumlah

kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 80 buah dan kembali dengan

jumlah yang sama, yaitu 80 buah (100%). Poin-poin pertanyaan yang ada di

dalam kuesioner tersebut sebanyak 20 pertanyaan. Kuesioner ini disebarkan

kepada seluruh pemustaka yang berkunjung ke Gedung Layanan Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang selama penulisan ini

berlangsung.

Berikut ini merupakan analisis data mengenai persepsi pemustaka terhadap

fasilitas Gedung Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota

Tangerang.

Tabel 4.4 Jenis kelamin responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Perempuan 38 47,50%

Laki-Laki 42 52,50%

Jumlah 80 100%

Tabel di atas menjelaskan bahwa ada 80 orang pemustaka yang dijadikan

responden dalam penulisan ini. Adapun karakteristiknya adalah (47,50%) 38

orang perempuan, dan (52,50%) 42 orang Laki-laki. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa responden laki-laki lebih banyak dari responden

perempuan.

Tabel 4.5 Status responden

Status Frekuensi Persentase

Siswa 26 32,50%

Mahasiswa 38 47,50%

Umum 16 20,00%

Page 67: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

54

Jumlah 80 100%

Tabel di atas menjelaskan status responden, yaitu (32,50%) 26 orang siswa,

(47,50%) 38 orang mahasiswa, dan (20,00%) 16 orang umum (pegawai

swasta, pegawai negeri, dosen, wirausaha, dan lainnya). Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa responden yang berstatus sebagai mahasiswa lebih

banyak dari pada yang lainnya.

2. Unsur-Unsur yang Dianalisis

a. Pertanyaan umum mengenai Gedung Layanan Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Kota Tangerang.

1) Kunjungan Pemustaka ke Perpustakaan selama sebulan

Tabel 4.6 Kunjungan pemustaka ke perpustakaan selama sebulan

Jawaban Frekuensi Presentase

1 kali 6 7,50%

2 kali 17 21,25%

3 kali 21 26,25%

>3 kali 36 45,00%

Jumlah 80 100%

Berdasarkan tabel di atas, pemustaka yang berkujung ke Gedung

Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang selama

sebulan, yaitu sebagian kecil (7,50%) sebanyak 6 orang berkunjung sebanyak

satu kali, sebagian kecil (21,25%) 17 orang sebanyak dua kali, hampir

setengahnya (26,25%) 21 orang berkunjung sebanyak tiga kali, dan hampir

Page 68: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

55

setengahnya (45,00%) 36 orang berkunjung sebanyak lebih dari tiga kali.

Dapat disimpulkan bahwa sudah banyak pemustaka yang berkunjung lebih

dari tiga kali dalam sebulan ke Gedung Layanan Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Kota Tangerang.

2) Tujuan pemustaka berkunjung ke Gedung Layanan Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Kota Tangerang

Tabel 4.7 Tujuan pemustaka berkunjung ke perpustakaan

Jawaban Frekuensi Presentase

Mengerjakan tugas 41 51,25%

Meminjam/mengembalikan buku 14 17,50%

Mengisi waktu luang 18 22,50%

Lainnya…. 7 8,75%

Jumlah 80 100%

Berdasarkan tabel di atas, tujuan pemustaka berkunjung ke Gedung

Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang, yaitu

sebagian besar (51,25%) 41 orang berkunjung ke Gedung Layanan Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang untuk mengerjakan tugas

sekolah dan tugas kuliah, sebagian kecil (17,50%) 14 orang berkunjung untuk

meminjam atau mengembalikan buku, sebagian kecil (22,50%) 18 orang

berkunjung untuk mengisi waktu luang, dan sebagian kecil (8,75%) 7 orang

menjawab pilihan lainnya seperti menggunakan wifi, berdiskusi kelompok,

mencari referensi, dll. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pemustaka

berkunjung ke Gedung Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota

Tangerang untuk mengerjakan tugas.

Page 69: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

56

3. Analisis Persepsi Pemustaka Terhadap Fasilitas Gedung Layanan Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang

a. Fasilitas Fisik Ruang Baca

1) Meja bundar dan oval di ruang baca diperlukan

Tabel 4.8 Meja bundar dan oval di ruang baca diperlukan

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 5 36 180 45,00%

Setuju 4 28 112 35,00%

Kurang Setuju 3 8 24 10,00%

Tidak Setuju 2 3 6 3,75%

Sangat Tidak Setuju 1 5 5 6,25%

Jumlah 80 327 100%

Skor Rata-Rata X= 327 / 80= 4,08

Tabel di atas menjelaskan perlunya meja bundar dan oval di ruang baca,

yaitu hampir setengahnya (45,00%) 36 orang menyatakan sangat setuju,

hampir setengahnya (35,00%) 28 orang menyatakan setuju, sebagian kecil

(10,00%) 8 orang menyatakan kurang setuju, sebagian kecil (3,75%) 3 orang

menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil (6,25%) 5 orang menyatakan

sangat tidak setuju. Dari skor rata-rata di atas dapat disimpulkan bahwa 4,08

pemustaka menyatakan setuju meja bundar dan meja oval diperlukan diruang

baca. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 3,43-

4,23.

2) Carel (meja baca perorangan) disusun secara bedekatan.

Tabel 4.9 Carel (meja baca perorangan) disusun secara bedekatan.

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 5 7 35 8,75%

Setuju 4 35 140 43,75%

Kurang Setuju 3 32 96 40,00%

Page 70: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

57

Tidak Setuju 2 2 4 2,50%

Sangat Tidak Setuju 1 4 4 5,00%

Jumlah 80 279 100%

Skor Rata-Rata X= 279 / 80 = 3,48

Tabel di atas menjelaskan carel (meja baca perorangan) disusun secara

bedekatan, yaitu sebagian kecil (8,75%) 7 orang menyatakan sangat setuju,

hampir setengahnya (43,75%) 32 orang menyatakan setuju, hampir

setengahnya (40,00%) 32 orang menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(2,50%) 2 orang menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil (5,00%) 4 orang

menyatakan sangat tidak setuju. Dari skor rata-rata di atas, dapat disimpulkan

bahwa 3,48 pemustaka menyatakan puas karena carel (meja baca perorangan)

disusun secara bedekatan. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata

berada pada 3,43-4,23.

3) Carel yang disediakan menjaga privasi pemustaka.

Tabel 4.10 Carel yang disediakan menjaga privasi pemustaka.

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 5 9 45 11,25%

Setuju 4 14 56 17,50%

Kurang Setuju 3 33 99 41,25%

Tidak Setuju 2 6 12 7,50 %

Sangat Tidak Setuju 1 18 18 22,50%

Jumlah 80 230 100%

Skor Rata-Rata X= 230 / 80 = 2,87

Tabel di atas menjelaskan Carel yang disediakan menjaga privasi

pemustaka, yaitu sebagian kecil (11,25%) 9 orang menyatakan sangat setuju,

sebagian kecil (17,50%) 14 orang menyatakan setuju, hampir setengahnya

(41,25%) 33 orang menyatakan kurang setuju, sebagian kecil (7,50 %) 6 orang

Page 71: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

58

menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil (22,50%) 18 orang menyatakan

sangat tidak setuju. Dari skor rata-rata di atas, dapat disimpulkan bahwa 2,87

pemustaka menyatakan cukup puas dengan carel yang disediakan di ruang

baca. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,62-

3,42.

4) Carel yang disediakan sudah memberikan kenyamanan.

Tabel 4.11 Carel yang disediakan sudah memberikan kenyamanan.

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 5 6 30 7,50%

Setuju 4 33 132 41,25%

Kurang Setuju 3 21 63 26,25%

Tidak Setuju 2 5 10 6,25%

Sangat Tidak Setuju 1 15 15 18,75%

Jumlah 80 250 100%

Skor Rata-Rata X= 250 / 80 = 3,12

Tabel di atas menjelaskan carel yang disediakan sudah memberikan

kenyamanan, yaitu sebagian kecil (7,50%) 6 orang menyatakan sangat setuju,

hampir setengahnya (41,25%) 33 orang menyatakan setuju, hampir

setengahnya (26,25%) 21 orang menyatakan kurang setuju, dan sebagian kecil

(6,25%) 5 orang menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil (18,75%) 15

orang menyatakan sangat tidak setuuju. Dari skor rata-rata di atas, dapat

disimpulkan bahwa 3,12 pemustaka menyatakan cukup puas karena carel yang

disediakan sudah memberikan kenyamanan. Jika dilihat dari skala penilaian,

maka skor rata-rata berada pada pada 2,62-3,42.

Page 72: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

59

5) Kursi beroda di ruang baca diperlukan

Tabel 4.12 Kursi beroda di ruang baca diperlukan.

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 5 39 195 48,75%

Setuju 4 21 84 26,25%

Kurang Setuju 3 10 30 12,50%

Tidak Setuju 2 7 14 8,75%

Sangat Tidak Setuju 1 3 3 3,75%

Jumlah 80 326 100%

Skor Rata-Rata X= 326 / 80 = 4,07

Tabel di atas menjelaskan perlunya kursi beroda di ruang baca, yaitu

hampir setengahnya (48,75%) 39 orang menyatakan sangat setuju, hampir

setengahnya (26,25%) 21 orang menyatakan setuju, sebagian kecil (12,50%)

10 orang menyatakan kurang setuju, sebagian kecil (8,75%) 7 orang

menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil (3,75%) 3 orang menyatakan

sangat tidak setuju. Dari skor rata-rata di atas, dapat disimpulkan bahwa 4,07

pemustaka menyatakan setuju adanya kursi beroda di ruang baca. Jika dilihat

dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 3,43-4,23.

6) Kursi yang disediakan tidak membuat pemustaka merasa lelah ketika

digunakan.

Tabel 4.13 Kursi yang disediakan tidak membuat pemustaka merasa lelah

ketika digunakan.

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 5 28 140 35,00%

Setuju 4 24 96 30,00%

Kurang Setuju 3 17 51 21,25%

Tidak Setuju 2 10 20 12,50%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,25%

Jumlah 80 308 100%

Skor Rata-Rata X= 308 / 80 = 3,85

Page 73: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

60

Tabel di atas menyatakan kursi yang disediakan tidak membuat pemustaka

merasa lelah ketika digunakan, yaitu hampir setengahnya (35,00%) 28 orang

menyatakan sangat setuju, hampir setengahnya (30,00%) 24 orang

menyatakan setuju, hampir setengahnya (21,25%) 17 orang menyatakan

kurang setuju, sebagian kecil (12,50%) 10 orang menyatakan tidak setuju,

dan sebagian kecil (1,25%) 1 orang menyatakan sangat tidak setuju. Dari skor

rata-rata di atas, dapat disimpulkan bahwa 3,85 pemustaka menyatakan puas

karna kursi yang disediakan tidak membuat pemustaka merasa lelah ketika

digunakan. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada

3,43-4,23.

7) Perlu adanya sofa supaya pemustaka merasa santai dan nyaman

Tabel 4.14 Perlu adanya sofa supaya pemustaka merasa santai dan

nyaman.

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 5 48 240 60,00%

Setuju 4 28 112 35,00%

Kurang Setuju 3 2 6 2,50%

Tidak Setuju 2 1 2 1,25%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1 1,25%

Jumlah 80 361 100%

Skor Rata-Rata X= 361 / 80 = 4,51

Tabel di atas menyatakan perlu adanya sofa supaya pemustaka merasa

santai dan nyaman, yaitu sebagian besar (60,00%) 48 orang menyatakan

sangat setuju, hampir setengahnya (35,00%) 28 orang menyatakan setuju,

sebagian kecil (2,50%) 2 orang menyatakan kurang setuju, sebagian kecil

(1,25%) 1 orang menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil (1,25%) 1 orang

Page 74: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

61

menyatakan sangat tidak setuju. Dari skor rata-rata di atas, dapat disimpulkan

bahwa 4,51 pemustaka menyatakan sangat setuju adanya sofadi ruang baca

supaya pemustaka merasa santai dan 4,24-5,00.

8) Ruang baca sebaiknya dipisah dengan ruang koleksi

Tabel 4.15 Ruang baca sebaiknya dipisah dengan ruang koleksi.

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 5 49 245 61,25%

Setuju 4 25 100 31,25%

Kurang Setuju 3 4 12 5,00%

Tidak Setuju 2 2 4 2,50 %

Sangat Tidak Setuju 1 - - -

Jumlah 80 361 100%

Skor Rata-Rata X= 361 / 80 = 4,51

Tabel di atas menyatakan ruang baca sebaiknya dipisah dengan ruang

koleksi, yaitu sebagian besar (61,25%) 49 orang menyatakan sangat setuju,

hampir setengahnya (31,25%) 25 orang menyatakan setuju, sebagian kecil

(5,00%) 4 orang menyatakan kurang setuju, dan sebagian kecil (2,50%) 2

orang menyatakan tidak setuju. Dari skor rata-rata di atas, dapat disimpulkan

bahwa 4,51 pemustaka menyatakan sangat setuju ruang baca dipisah dengan

ruang koleksi. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada

pada 4,24-5,00.

9) Perlu adanya ruang baca perorangan.

Tabel 4.16 Perlu adanya ruang baca perorangan.

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 5 44 220 55,00%

Setuju 4 28 112 35,00%

Kurang Setuju 3 5 15 6,25%

Tidak Setuju 2 3 6 3,75%

Sangat Tidak Setuju 1 - - -

Page 75: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

62

Jumlah 80 353 100%

Skor Rata-Rata X= 353 / 80 = 4,41

Tabel di atas menyatakan perlu adanya ruang baca perorangan, yaitu

sebagian besar (55,00%) 44 orang menyatakan sangat setuju, hampir

setengahnya (35,00%) 28 orang menyatakan setuju, sebagian kecil (6,25%) 5

orang menyatakan kurang setuju, dan sebagian kecil (3,75%) 3 orang

menyatakan tidak setuju. Dari skor rata-rata di atas, dapat disimpulkan bahwa

4,41 pemustaka menyatakan sangat setuju adanya ruang baca perorangan. Jika

dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 4,24-5,00.

10) Perlu adanya ruang diskusi kedap suara

Tabel 4.17 Perlu adanya ruang diskusi kedap suara

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 5 48 240 60,00%

Setuju 4 27 108 33,75%

Kurang Setuju 3 - - -

Tidak Setuju 2 5 10 6,25%

Sangat Tidak Setuju 1 - - -

Jumlah 80 358 100%

Skor Rata-Rata X= 358 / 80 = 4,47

Tabel di atas menyatakan perlu adanya ruang diskusi kedap suara, yaitu

sebagian besar (60,00%) 48 orang menyatakan sangat setuju, hampir

setengahnya (33,75%) 27 orang menyatakan setuju, dan sebagian kecil

(6,25%) 5 orang menyatakan tidak setuju. Dari skor rata-rata di atas, dapat

disimpulkan bahwa 4,47 pemustaka menyatakan sangat setuju adanya ruang

Page 76: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

63

diskusi kedap suara. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata

berada pada 4,24-5,00.

b. Fasilitas Non Fisik Ruang Baca

1) Suhu udara ruang baca membuat nyaman.

Tabel 4.18 Suhu udara ruang baca membuat nyaman.

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 5 16 80 20,00%

Setuju 4 52 208 65,00%

Kurang Setuju 3 9 27 11,25%

Tidak Setuju 2 3 6 3,75 %

Sangat Tidak Setuju 1 - - -

Jumlah 80 321 100%

Skor Rata-Rata X= 321 / 80 = 4,01

Tabel di atas menyatakan suhu udara ruang baca membuat nyaman, yaitu

sebagian kecil (20,00%) 16 orang menyatakan sangat setuju, sebagian besar

(65,00%) 52 orang menyatakan setuju, sebagian kecil (11,25%) 9 orang

menyatakan kurang setuju, dan sebagian kecil (3,75 %) 3orang menyatakan

tidak setuju. Dari skor rata-rata di atas, dapat disimpulkan bahwa 4.01

pemustaka menyatakan puas dengan suhu udara ruang baca yang membuat

nyaman. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada

3,43-4,23.

2) Kurangnya pencahayaan di ruang baca

Tabel 4.19 Kurangnya pencahayaan di ruang baca.

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 5 17 85 21,25%

Setuju 4 39 156 48,75%

Kurang Setuju 3 15 45 18,75%

Tidak Setuju 2 7 14 8,75%

Sangat Tidak Setuju 1 2 2 2,50%

Page 77: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

64

Jumlah 80 302 100%

Skor Rata-Rata X= 302 / 80 = 3,77

Tabel di atas menyatakan kurangnya pencahayaan di ruang baca, yaitu

sebagian kecil (21,25%) 17 orang menyatakan sangat setuju, hampir

setengahnya (48,75%) 39 orang menyatakan setuju, sebagian kecil (18,75%)

15 orang menyatakan kurang setuju, sebagian kecil (8,75%) 7 orang

menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil (2,50%) 2 orang menyatakan

sangat tidak setuju. Dari skor rata-rata di atas, dapat disimpulkan bahwa 3.77

pemustaka menyatakan puas dengan pencahayaan di ruang baca. Jika dilihat

dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 3,43-4,23.

3) Pencahayaan perlu ditambah

Tabel 4.20 Pencahayaan perlu ditambah.

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 1 26 26 32,50%

Setuju 2 37 74 46,25%

Kurang Setuju 3 12 36 15,00%

Tidak Setuju 4 5 20 6,25%

Sangat Tidak Setuju 5 - - -

Jumlah 80 156 100%

Skor Rata-Rata X= 156 / 80 = 1,95

Tabel di atas menyatakan pencahayaan perlu ditambah, yaitu hampir

setengahnya (32,50%) 26 orang menyatakan sangat setuju, hampir

setengahnya (46,25%) 37 orang menyatakan setuju, sebagian kecil (15,00%)

12 orang menyatakan kurang setuju, dan sebagian kecil (6,25%) 5 orang

menyatakan tidak setuju. Dari skor rata-rata di atas, dapat disimpulkan bahwa

Page 78: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

65

1,95 pemustaka merasa kurang puas dengan pencahayaan di ruang baca. Jika

dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 1,81-2,61.

4) Kebersihan harus selalu diperhatikan oleh petugas selama jam buka

perpustakaan.

Tabel 4.21 Kebersihan harus selalu diperhatikan oleh petugas selama jam

buka perpustakaan.

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 5 49 245 61,25%

Setuju 4 25 100 31,25%

Kurang Setuju 3 6 18 7,50%

Tidak Setuju 2 - - -

Sangat Tidak Setuju 1 - - -

Jumlah 80 363 100%

Skor Rata-Rata X= 363 / 80 = 4,53

Tabel di atas menyatakan kebersihan harus selalu diperhatikan oleh petugas

selama jam buka perpustakaan, yaitu sebagian besar (61,25%) 49 orang

menyatakan sangat setuju, hampir setengahnya (31,25%) 25 orang

menyatakan setuju, dan sebagian kecil (7,50%) 6 orang menyatakan kurang

setuju. Dari skor rata-rata di atas, dapat disimpulkan bahwa 4,53 pemustaka

menyatakan sangat setuju dengan kebersihan harus selalu diperhatikan oleh

petugas selama jam buka perpustakaan, maka skor rata-rata berada pada 4,24-

5,00

5) Suasana tenang ketika di ruang baca

Tabel 4.22 Suasana tenang ketika di ruang baca.

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 5 27 135 33,75%

Setuju 4 39 156 48,75%

Kurang Setuju 3 11 33 13,75%

Tidak Setuju 2 3 6 3,75%

Page 79: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

66

Sangat Tidak Setuju 1 - - -

Jumlah 80 330 100%

Skor Rata-Rata X= 330 / 80 = 4,12

Tabel di atas menyatakan suasana tenang ketika di ruang baca, yaitu

hampir setengahnya (33,75%) 27 orang menyatakan sangat setuju, hampir

setengahnya (48,75%) 39 orang menyatakan setuju, sebagian kecil (13,75%)

11 orang menyatakan kurang setuju, dan sebagian kecil (3,75%) 3 orang

menyatakan tidak setuju. Dari skor rata-rata di atas, dapat disimpulkan bahwa

4,12 pemustaka menyatakan puas dengan suasana tenang ketika di ruang baca.

Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 3,43-4,23.

6) Dekorasi ruangan memberikan kenyaman

Tabel 4.23 Dekorasi ruangan memberikan kenyaman.

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 5 14 70 17,50%

Setuju 4 29 116 36,25%

Kurang Setuju 3 18 54 22,50%

Tidak Setuju 2 7 14 8,75%

Sangat Tidak Setuju 1 12 12 15,00%

Jumlah 80 266 100%

Skor Rata-Rata X= 266 / 80 = 3,32

Tabel di atas menyatakan dekorasi ruangan memberikan kenyaman, yaitu

sebagian kecil (17,50%) 14 orang menyatakan sangat setuju, hampir

setengahnya (36,25%) 29 orang menyatakan setuju, sebagian kecil (22,50%)

18 orang menyatakan kurang setuju, sebagian kecil (8,75%) 7 orang

menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil (15,00%) 12 orang menyatakan

sangat tidak setuju. Dari skor rata-rata di atas, dapat disimpulkan bahwa 3,32

Page 80: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

67

pemustaka menyatakan cukup puas dengan dekorasi ruangan memberikan

kenyaman. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada

2,62-3,42.

7) Pemilihan warna dinding ruangan membuat nyaman

Tabel 4.24 Pemilihan warna dinding ruangan membuat nyaman.

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 5 20 100 25,00%

Setuju 4 29 116 36,25%

Kurang Setuju 3 5 15 6,25%

Tidak Setuju 2 9 18 11,25%

Sangat Tidak Setuju 1 17 17 21,25%

Jumlah 80 266 100%

Skor Rata-Rata X= 266 / 80 = 3,32

Tabel ini menjelaskan pemilihan warna dinding ruangan membuat nyaman,

yaitu sebagian kecil (25,00%) 20 orang menyatakan sangat setuju, hampir

setengahnya (36,25%) 29 orang menyatakan setuju, sebagian kecil (6,25%) 5

orang menyatakan kurang setuju, sebagian kecil (11,25%) 9 orang

menyatakan tidak setuju, dan sebagian kecil (21,25%) 17 orang menyatakan

sangat tidak setuju. Dari skor rata-rata di atas, dapat disimpulkan bahwa 3,32

pemustaka menyatakan cukup puas dengan pemilihan warna dinding ruangan

membuat nyaman. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada

pada 2,62-3,42..

8) Keharuman ruang baca perlu diperhatikan

Tabel 4.25 Keharuman ruang baca perlu diperhatikan

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 5 42 210 52,50%

Setuju 4 27 104 33,75%

Kurang Setuju 3 3 9 3,75%

Page 81: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

68

Tidak Setuju 2 8 16 10,00%

Sangat Tidak Setuju 1 - - -

Jumlah 80 343 100%

Skor Rata-Rata X= 343 / 80 = 4,28

Tabel ini menjelaskan keharuman ruang baca perlu diperhatikan, yaitu

sebagian besar (52,50%) 42 orang menyatakan sangat setuju, hampir

setengahnya (33,75%) 27 orang menyatakan setuju, sebagian kecil (3,75%) 3

orang menyatakan kurang setuju, dan sebagian kecil (10,00%) 8 orang

menyatakan tidak setuju. Dari skor rata-rata di atas, dapat disimpulkan bahwa

4,28 pemustaka menyatakan sangat setuju keharuman ruang baca perlu

diperhatikan. Jika dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada

4,24-5,00.

9) Wifi mudah diakses dan jaringan kuat

Tabel 4.26 Wifi mudah diakses dan jaringan kuat.

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 5 9 45 11,25%

Setuju 4 11 44 13,75%

Kurang Setuju 3 36 108 45,00%

Tidak Setuju 2 15 30 18,75%

Sangat Tidak Setuju 1 9 9 11,25%

Jumlah 80 236 100%

Skor Rata-Rata X= 236 / 80 = 2,95

Tabel ini menjelaskan wifi mudah diakses dan jaringan kuat, yaitu sebagian

kecil (11,25%) 9 orang menyatakan sangat setuju, sebagian kecil (13,75%) 11

orang menyatakan setuju, hampir setengahnya (45,00%) 36 orang menyatakan

kurang setuju, sebagian kecil (18,75%) 15 orang menyatakan tidak setuju, dan

sebagian kecil (11,25%) 9 orang menyatakan sangat tidak setuju. Dari skor

Page 82: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

69

rata-rata di atas, dapat disimpulkan bahwa 2,95 pemustaka menyatakan cukup

puas karena wifi mudah diakses dan jaringan kuat. Jika dilihat dari skala

penilaian, maka skor rata-rata berada pada 2,62-3,42.

10) Wifi sering tidak berfungsi dengan baik

Tabel 4.27 Wifi sering tidak berfungsi dengan baik.

Penyataan Bobot Frekuensi Skor Presentase

Sangat Setuju 1 40 40 50,00%

Setuju 2 16 32 20,00%

Kurang Setuju 3 14 42 17,50%

Tidak Setuju 4 6 24 7,50%

Sangat Tidak Setuju 5 4 20 5,00%

Jumlah 80 158 100%

Skor Rata-Rata X= 158 / 80 = 1,97

Tabel ini menyatakan wifi sering tidak berfungsi dengan baik yaitu

setengahnya (50,00%) 40 orang menyatakan sangat setuju, sebagian kecil

(20,00%) 16 orang menyatakan setuju, sebagian kecil (17,50%) 14 orang

menyatakan kurang setuju, sebagian kecil (7,50%) 6 orang menyatakan tidak

setuju, dan sebagian kecil (5,00%) 4 orang menyatakan sangat tidak setuju.

Dari skor rata-rata di atas, dapat disimpulkan bahwa 1,97 pemustaka

menyatakan kurang puas karena wifi sering tidak berfungsi dengan baik. Jika

dilihat dari skala penilaian, maka skor rata-rata berada pada 1,81-2,61.

c. Rekapitulasi Persepsi Pemustaka Terhadap Fasilitas Gedung Layanan

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang

Tabel 4.28 Rekapitulasi persepsi

No Unsur yang Dinilai Skor

Rata-rata

Pernyataan

Fasilitas Fisik Ruang Baca

1 Meja bundar dan oval di ruang baca 4,08 Setuju

Page 83: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

70

diperlukan

2 Carel (meja baca perorangan) disusun

secara bedekatan.

3,48 Puas

3 Carel yang disediakan menjaga privasi

pemustaka

2,87 Cukup Puas

4 Carel yang disediakan sudah

memberikan kenyamanan.

3,12 Cukup Puas

5 Kursi beroda di ruang baca diperlukan 4,07 Setuju

6 Kursi yang disediakan tidak membuat

pemustaka merasa lelah ketika

digunakan.

3,85 Puas

7 Perlu adanya sofa supaya pemustaka

merasa santai dan nyaman.

4,51 Sangat Setuju

8 Ruang baca sebaiknya dipisah dengan

ruang koleksi

4,51 Sangat Setuju

9 Perlu adanya ruang baca perorangan 4,41 Sangat Setuju

10 Perlu adanya ruang diskusi kedap suara 4,47 Sangat Setuju

39,37/ 10= 3,93 (puas)

Fasilitas Non Fisik Ruang Baca

1 Suhu udara ruang baca membuat

nyaman

4,01 Puas

2 Kurangnya pencahayaan di ruang baca 3,77 Puas

3 Pencahayaan perlu ditambah 1,95 Kurang Puas

4 Kebersihan harus selalu diperhatikan

oleh petugas selama jam buka

perpustakaan

4,53 Sangat Setuju

5 Suasana tenang ketika di ruang baca 4,12 Puas

6 Dekorasi ruangan memberikan

kenyaman

3,32 Cukup Puas

7 Pemilihan warna dinding ruangan

membuat nyaman

3,32 Cukup Puas

8 Keharuman ruang baca perlu

diperhatikan

4,28 Sangat Setuju

9 Wifi mudah diakses dan jaringan kuat 2,95 Cukup Puas

10 Wifi sering tidak berfungsi dengan baik 1,97 Kurang Puas

34,22 / 10 = 3,42 (Cukup Puas)

73,59

Total rata-rata persepsi secara keseluruhan adalah = 3,67 (Puas)

20

Page 84: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

71

Berdasarkan skor rata-rata keseluruhan aspek di atas diketahui bahwa skor

rata-rata persepsi pemustaka terhadap fasilitas fisik ruang baca Gedung

Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang adalah 3,93.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi pemustaka terhadap

fasilitas fisik ruang baca Gedung Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Kota Tangerang adalah Puas karena berada pada titik 3,43-4,23.

Pada skor rata-rata keseluruhan persepsi pemustaka terhadap fasilitas non

fisik ruang baca Gedung Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota

Tangerang adalah 3,42. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi

pemustaka terhadap fasilitas non fisik ruang baca Gedung Layanan Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang adalah Cukup Puas karena

berada pada titik 2,62-3,42.

Pada skor rata-rata terakhir keseluruhan aspek di atas diketahui bahwa skor

rata-rata persepsi pemustaka terhadap fasilitas Gedung Layanan Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang adalah 3,67. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi pemustaka terhadap fasilitas

Gedung Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang

adalah Puas, karena berada pada titik 3,43-4,23. Sehingga dapat dikatakan

bahwa selama ini fasilitas yang ada di Gedung Layanan Dinas Perpustakaan

dan Arsip Daerah Kota Tangerang memuaskan pemustaka, meskipun masih

terdapat beberapa kekurang yang harus di evaluasi dan di perbaiki kembali.

Page 85: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

72

BAB V

PENUTUP

Bab ini merupakan bab akhir dari penulisan yang berisi mengenai kesimpulan

serta saran. Pada bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan yang merupakan

hasil jawaban dari rumusan penulisan yang diuraikan pada bab pertama. Sedangkan

saran adalah pendapat penulis yang dirangkum dari hasil observasi dan masukan dari

pemustaka untuk kemajuan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang.

A. Kesimpulan

Hasil penulisan yang telah dijabarkan di bab sebelumnya, maka penulis

memberikan beberapa kesimpulan, antara lain sebagai berikut:

1. Persepsi pemustaka terhadap fasilitas fisik ruang baca Gedung Layanan Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang adalah 3,93 (Puas), secara

umum pemustaka puas dengan fasilitas fisik ruang baca.

2. Persepsi pemustaka terhadap fasilitas non fisik ruang baca Gedung Layanan

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang adalah 3,42 (Cukup

Puas).

B. Saran

Terdapat beberapa saran yang dapat penulis berikan terkait fasilitas di Gedung

Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tangerang, antara lain:

1. Sebaiknya di ruang baca perpustakaan memiliki meja bundar dan oval untuk

pemustaka.

2. Perlu adanya kursi beroda dan sofa di ruang baca supaya pemustaka merasa

santai dan nyaman.

Page 86: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

73

3. Sebaiknya ruang baca dipisah dengan ruang koleksi.

4. Perlu adanya ruang baca perorangan dan ruang diskusi kedap suara.

5. Sebaiknya kebersihan dan keharuman ruang baca harus diperhatikan oleh

petugas selama jam buka perpustakaan.

6. Pencahayaan di perpustakaan perlu ditingkatkan.

7. Sebaiknya jaringan wifi harus diperbaiki agar lebih mudah diakses oleh

pemustaka.

Page 87: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

74

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Dian Rizqi. “Persepsi Pemustaka Pada Layanan Sirkulasi (Umum atau

Dewasa) Di Perpustakaan Daerah Jawa Tengah”. Diakses Pada 9 Oktober

2017.

http://id.portalgaruda.org/?ref=search&mod=document&type=advanced&sele

ct=title&q=persepsi+pemustaka&pub=&pdf=1&button=Refine+Search

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penulisan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta, 2011.

Ayu Lestari, Galuh. ―Persepsi Pemustaka Terhadap Layanan Perpustakaan Di

Perpustakaan Kementerian Luar Negeri RI‖, Diakses pada 11 Juni 2017.

http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2016-03/S46298-Galuh%20Ayu%20Puspita

Badan Standarisasi Nasional. Standar Nasional Indonesia 7495: Perpustakaan

Umum Kabupaten/Kota. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional, 2009.

Bungin, Burhan. Metodelogi Penulisan Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: KENCANA, 2009.

Departemen Pendidikan Nasional. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi, 2004.

Rahayuningsih, Fransisca. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu,

2007.

Irawan, Prasetya. Logika dan Prossedur Penulisan: Pengantar Teori dan Panduan

Praktis Penulisan Sosial bagi Mahasiswa dan Penulis Pemula. Jakarta: STIA-

LAN, 2004.

Yusuf, Pawit M. dkk.Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta:

KENCANA, 2005.

Page 88: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

75

———. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Martoatmodjo, Karmidi. Buku Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta:

Universitas Terbuka, 1999.

———. Buku Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka,

1999.

Moenir, H.A.S. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Alfabeta, 1983.

———. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Alfabeta, 1983.

Nursalam, Toha. Materi Pokok Psikologi Perpustakaan; 1-6. Jakarta: Universitas

Terbuka, 1996.

Perpustakaan Nasional RI. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah.

Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1999.

———. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI, 2006.

———. Standar Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota. Jakarta: Perpustakaan

Nasional RI, 2011.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penulisan Kuantitatif: Teori

dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Press, 2011.

Republik Indonesia. ―Undang-Undang Perpustakaan: UU RI No. 43 Tahun 2007.‖

Sekretariat Negara, 2007.

Page 89: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

76

Riduwan. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta, 2010.

Septiani, Erika Mondang. ―Persepsi Pemustaka Pada Desain Interior Ruang Baca Di

Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kota Kediri.‖ Jurnal Ilmu

Perpustakaan (Juli 2015). Diakses 22 September 2017

https://media.neliti.com/.../137721-ID-persepsi-pemustaka-pada-desain-

interior.pdf

Sinamora, Bilson. Panduan Riset perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia, 2004.

Soedibyo, Noerhayati. Pengelolaan Perpustakaan: Jilid 1. Bandung: Penerbit

Alumni, 1987.

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 2010.

Sumardjo, Dhuharno. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI, 2006.

Sumekar, Sri. Menurut Standar Perpustakaan Nasional Bidang Perpustakaan Umum

dan Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011.

Sumintardjo, Djauhari. Pedoman Perencanaan Perabot dan Perlengkapan

Perpustakaan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986.

Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung

Seto, 2006.

———. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003.

Page 90: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

77

Suwarno, Wiji. Pengetahuan Dasar Kepustakaan. Bogor: Ghalia Indonesia, 2007.

Suwarno, Wiji. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto, 2009.

Usman, Hussaini, dkk. Metodologi Penulisan Sosial. 2 2. Jakarta: Bumi Aksara,

2009.

Wulandari, Wasis. ―Persepsi Pengguna Terhadap Layanan Ruang Baca Perpustakaan Umum

(Studi Deskriptif Tentang Persepsi Pengguna Terhadap Layanan Ruang Baca Badan

Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya).‖ Diakses 20 Sepetember 2017.

http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jurnal%20wasis%20wulandari.pdf

Wasito, Hermawan. Pengantar Metodologi Penulisan: Buku Panduan Mahasiswa.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Yusuf, Taslimah. Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta:

Universitas Terbuka, 1996.

Page 91: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

78

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 92: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan
Page 93: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan
Page 94: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan
Page 95: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan
Page 96: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

(Lampiran 1.1)

LANTAI 1 GEDUNG LAYANAN DPAD

Page 97: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan
Page 98: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

LANTAI 2 GEDUNG LAYANAN DPAD

Page 99: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

(Lampiran 1.2)

LEMBAR KUESIONER

Persepsi Pemustaka Terhadap Fasilitas Gedung Layanan Dinas Perpustakaan

dan Arsip Daerah Kota Tangerang

Pilihlah pernyataan yang sesuai dengan diri anda dengan memberikan tanda ( )

pada salah satu pilihan yang terdapat di kolom sebelah kanan.

5= Sangat Setuju (SS) 2 = Tidak Setuju (TS)

4= Setuju (S) 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

3= Kurang Setuju (KS)

Data Responden

Jenis Kelamin:

Umur:

Pekerjaan:

A. Pertanyaan Umum Mengenai Gedung Layanan DPAD Kota Tangerang

1. Sebarapa sering anda datang ke Perpustakaan selama sebulan?

a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali d. >3 kali

2. Apa tujuan anda datang ke Gedung Layanan DPAD Kota Tangerang Kota

Tangerang?

a. Mengerjakan tugas c. Mengisi waktu luang

b. Meminjam/mengembalikan buku d. Lainnya…….

B. Pernyataan Mengenai Persepsi Pemustaka Terhadap Fasilitas Layanan Ruang

Baca Gedung Layanan DPAD Kota Tangerang

Fasilitas Fisik Ruang Baca

No Pernyataan SS S KS TS STS

5 4 3 2 1

1. Meja bundar dan oval di ruang baca

diperlukan

2. Carel (meja baca perorangan) disusun

secara bedekatan.

Page 100: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

3. Carel yang disediakan menjaga privasi

pemustaka.

4. Carel yang disediakan sudah memberikan

kenyamanan.

5. Kursi beroda di ruang baca diperlukan

6. Kursi yang disediakan tidak membuat

pemustaka merasa lelah ketika digunakan.

7. Perlu adanya sofa supaya pemustaka

merasa santai dan nyaman.

8. Ruang baca sebaiknya dipisah dengan

ruang koleksi

9. Perlu adanya ruang baca perorangan

10. Perlu adanya ruang diskusi kedap suara

Fasilitas Non Fisik Ruang Baca

No Pernyataan SS S KS TS STS

5 4 3 2 1

1. Suhu udara ruang baca membuat nyaman

2. Kurangnya pencahayaan di ruang baca

3. Pencahayaan perlu ditambah

4. Kebersihan harus selalu diperhatikan oleh

petugas selama jam buka perpustakaan.

5. Suasana tenang ketika di ruang baca

6. Dekorasi ruangan memberikan kenyaman

7. Pemilihan warna dinding ruangan

membuat nyaman

8. Keharuman ruang baca perlu diperhatikan

9. Wifi mudah diakses dan jaringan kuat

10. Wifi sering tidak berfungsi dengan baik

TERIMA KASIH

Page 101: PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FASILITAS GEDUNG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37752/1/SUCI... · Tabel 4.8 Meja Bundar dan Oval di Ruang Baca diperlukan ... lingkungan

BIODATA PENULIS

SUCI RAHMAWATI. Lahir di Tangerang, 26 Januari 1996

anak pertama dari dua bersaudara, dari pasangan Bapak Samin

dan Ibu Purwati. Pada tahun 2001-2007 penulis

menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN

Panunggangan 6 Kota Tangerang. Pada tahun 2007-2013

penulis menyelesaikan pendidikan MTs dan MA di Pondok Pesantren

Madinatunnajah Tangerang Selatan. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan

di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Adab dan

Humaniora program studi Ilmu Perpustakaan. Pada Februari tahun 2016 penulis

melakukan Praktek Kerja Lapangan di Perpustakaan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR

RI). Pada Agustus 2016 penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata di Desa Jeungjing

Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang. Penulis menyelesaikan pendidikan di

Program Studi Ilmu Perpustakaan dengan Judul Skripsi “Persepsi Pemustaka

Terhadap Fasilitas Gedung Layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD)

Kota Tangerang”