persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam...

118
PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SMP DUA MEI CIPUTAT Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh : Yusuf Muarif Hidayat NIM : 109015000106 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: dodien

Post on 03-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

DI SMP DUA MEI CIPUTAT

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh :

Yusuf Muarif Hidayat

NIM : 109015000106

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap
Page 3: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Guna Memenuhi Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Yusuf Muarif Hidayat

NIM. 109015000106

Yang mengesahkan,

Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Muhammad Arif, M.Pd

NIP. 197006061997021002

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 4: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

iii

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Yusuf Muarif Hidayat

NIM : 109015000106

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi yang berjudul “Persepsi Siswa Terhadap Pola Interaksi Dalam

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di SMP Dua Mei Ciputat”

merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana strata (S1) di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 28 Maret 2014

Penulis

Yusuf Muarif Hidayat

NIM. 109015000106

Page 5: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

iv

ABSTRAK

Yusuf Muarif Hidayat, NIM 109015000106, Persepsi Siswa terhadap

Pola Interaksi dalam Pembelajaran IPS di SMP Dua Mei Ciputat. Skripsi

Program Studi Pendidikan Sosiologi-Antropologi, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penyebab proses

pembelajaran di dominasi guru dan persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam

pembelajaran IPS di SMP Dua Mei Ciputat. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan pendekatan

kuatitatif. Teknik pengumpulan datanya antara lain observasi, wawancara,

kuesioner, dan dokumentasi. Kemudian teknik analisisnya untuk wawancara yaitu

reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan kuesioner

menggunakan teknik yaitu editing, skorsing, dan tabulating.

Pola interaksi yang sering digunakan oleh guru IPS di SMP Dua Mei

Ciputat adalah pola satu arah dan pola dua arah. Pola satu arah merupakan cara

untuk menyampaikan materi yang harus diketahui, atau sulit dipahami siswa.

Sedangkan pola dua arah merupakan pola yang memungkinkan terjadinya timbal

balik, guru menyampaikan materi dan siswa menanggapi materi yang

disampaikan. Sedangkan persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam

pembelajaran IPS di SMP Dua Mei Ciputat adalah sebagian kecil siswa

mengatakan setuju terhadap pola interaksi satu arah. Sedangkan pola interaksi dua

arah, hampir seluruhnya siswa mengatakan setuju.

Kata kunci : Persepsi siswa, Pola interaksi dalam pembelajaran, IPS, SMP Dua

Mei Ciputat

Page 6: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

v

ABSTRAK

Yusuf Muarif Hidayat, NIM 109015000106, Perception of Students

about Patterns of Interaction in Learning Social Studies in Two May Junior

High School, Ciputat. Thesis Studies Sociology of Education, Majoring in Social

Study, Faculty of Tarbiyah and Teaching, State Islamic University Syarif

Hidayatullah of Jakarta, 2014.

The purposive of this research was to knowed the cause of the dominance

of the teacher in the learning process and perception of students about patterns of

interaction in learning social studies in Two May Junior High School, Ciputat.

The method used in this research is descriptive qualitative approach and

quantitative approach. Data collection techniques include observation, interviews,

questionnaires, and documentation. Then analysis techniques for interviewing of

data reduction, data display, and conclusion. And then questionnaire data using a

technique is editing, suspension, and tabulating .

Patterns of interaction that are often used by social studies teacher in Two

May Junior High School is the pattern one way and two-way pattern. One -way

pattern is a way to convey the material to be unknown, or difficult to understand

students. Meanwhile, two-way pattern is a pattern that allows for reciprocity,

teachers and students respond to the material conveying the material presented.

While the students' perception of patterns of interaction in learning social studies

in Two May Junior High School is a small fraction of students said they agree on

the pattern of one-way interaction. While the pattern of two-way interaction,

nearly all the students said they agree.

Keywords : Perceptions of students, Patterns of interaction in learning, Social

studies, Two May Junior High School

Page 7: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Syukur Alhamdulilah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, atas

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis maka selesailah skripsi ini yang berjudul

“Persepsi Siswa Terhadap Pola Interaksi Dalam Pembelajaran Mata Pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Dua Mei Ciputat”. Tak lupa sholawat serta

salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri

tauladan bagi manusia, dan semoga kita menjadi pengikutnya hingga nanti, aamin.

Selesainya skripsi ini tak lupa do’a dan kesungguhan hati, kerja keras serta

bantuan dari berbagai pihak baik saran maupun bantuan lainnya. Tiada kata yang

dapat penulis ucapkan selain ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas

bantuan ini, dan lebih khusus ucapan terimakasih yang saya ucapkan kepada:

1. Ibu Nurlena Rifa’i MA.Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

3. Bapak Dr. Muhammad Arif, M.Pd., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi,

terimakasih atas segala bimbingan, ilmu, waktu, serta motivasinya kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik,

4. Ibu Cut Dhien Nourwahida. MA., selaku Dosen Pembimbing Akademik,

yang telah memberikan arahan, motivasi juga dukungan kepada penulis

selama masa perkuliahan,

5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPS, yang sudah memberikan ilmu dan

pengalaman dan mendidik untuk menjadi orang yang bermanfaat,

6. Bapak Enjang Supyan, M.Pd., selaku Kepala Sekolah Menengah Pertama

Dua Mei Ciputat yang telah memberikan banyak kontribusi,

7. Bapak Saptono, S.Pd dan Ibu Dra. Soparidah M.Pd, selaku Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat yang telah memberikan pembelajaran dan

pengalamannya,

Page 8: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

vii

8. Kedua orang tercinta yang sudah membesarkan dengan penuh rasa kasih

sayang yang tak berujung,

9. Adik dan kakakku serta keluarga besar tercinta, ucapan terimakasih yang

tak terhitung oleh lembaran kertas maupun lisan,

10. Bella Septi Maulidya, S.Ip., yang telah merawat kembang menjadi indah

dan berbunga,

11. Bambang Prihadi, yang telah memberikan peristiwa di atas pangggung

miniatur,

12. Teater Syahid, Forum UKM dan kawan UKM, yang telah memberikan

catatan dalam riwayat baik lisan dan tulisan,

13. Ahmad Muhajir, yang telah berjuang untuk menjadi superman.

14. Kerabat seperjuangan dan jutawan yaitu Didik, Iqbal, Furqon, Rahman,

Cessna, Mubin dan Ridwan,

15. Teman seperjuang yaitu Bayu, Zaki, Desty, Nanda, Feri, Irul, Angga, Desi,

Ega, Maroh, Azar, Bus, Awang, Beles, Dj, Gagap, Didut, Ari Dll.

16. Teman-teman dari berbagai jurusan dan kampus lain yang telah terlibat

yaitu Reni, Naya, Arif Kud, Syafiq, Intje, Dkk.

17. Dan semua teman-teman Jurusan IPS ataupun dari Fakultas lainnya dari

berbagai angkatan baik yang kenal ataupun yang tidak, serta tak tercatatat

dan terlupakan.

Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan ketidak

sempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya,

dan pembaca umumnya. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangsih

pemikiran bagi dunia pendidikan khususnya dan pengembangan ilmu pengetahuan

pada umumnya.

Wassalamu’alaikumsalam Warrohmatullahi Wabarokatuh.

Jakarta, 19 Maret 2014

Penulis

Page 9: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

viii

DAFTAR ISI

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................................... i

PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ....................................................... ii

PERNYATAAN KARYA ILMIAH ................................................................ iii

ABSTRAK ....................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 6

D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Persepsi ....................................................................................................... 8

1. Pengertian Persepsi .............................................................................. 8

2. Ciri-ciri Umum Persepsi ...................................................................... 10

3. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Persepsi ........................... 10

B. Pola Interaksi Guru dan Siswa ................................................................... 12

1. Pengertian Pola Interaksi .................................................................... 12

2. Jenis-jenis Pola Interaksi .................................................................... 14

3. Syarat Terjadinya Interaksi ................................................................. 24

4. Interaksi dalam Pembelajaran ............................................................. 26

Page 10: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

ix

C. Mata Pelajaran IPS .................................................................................... 31

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial .................................................. 31

2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial ........................................................ 33

3. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial ............................................... 34

D. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 36

E. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 38

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 40

B. Metode Penelitian ....................................................................................... 41

C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ............................................. 42

1. Data dan Sumber Data ........................................................................ 42

2. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 43

D. Prosedur Pengumpulan Data ..................................................................... 47

E. Pemeriksaan dan Pengecekan Keabsahan Data ......................................... 49

F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah ............................................................................................ 54

1. Identitas Sekolah ................................................................................. 54

2. Sejarah Berdirinya SMP Dua Mei ...................................................... 54

3. Visi, Misi dan Tujuan SMP Dua Mei Ciputat .................................... 55

a. Visi .............................................................................................. 56

b. Misi .............................................................................................. 56

c. Tujuan Umum .............................................................................. 57

4. Struktur Organisasi SMP Dua Mei ..................................................... 57

5. Keadaan Guru dan Karyawan ............................................................. 57

6. Keadaan Siswa .................................................................................... 58

7. Kurikulum ........................................................................................... 59

B. Deskripsi Data Penelitian .......................................................................... 61

Page 11: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

x

C. Analisis dan Pembahasan .......................................................................... 71

1. Pola Interaksi Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP

Dua Mei Ciputat ..................................................................................... 71

a. Pola Satu Arah .............................................................................. 76

b. Pola Dua Arah ............................................................................. 78

2. Persepsi Siswa Terhadap Pola Interaksi Dalam Pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial di SMP Dua Mei Ciputat ....................................... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................... 84

B. Saran ................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Dimensi IPS dalam Kehidupan Manusia .......................................... 36

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................... 40

Tabel 3.2 Jenis Data, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ................. 43

Tabel 3.3 Pendoman Observasi ......................................................................... 44

Tabel 3.4 Pendoman Wawancara ...................................................................... 45

Tabel 3.5 Pendoman Kuesioner ......................................................................... 47

Tabel 3.6 Skor pada Angket .............................................................................. 53

Tabel 4.1 Nama-nama Guru dan Staf SMP Dua Mei ....................................... 58

Tabel 4.2 Jumlah Siswa SMP Dua Mei Tahun Ajaran 2010-2013 ................... 59

Tabel 4.3 Jumlah Siswa SMP Dua Mei Tahun Ajaran 2013-2014 ................... 59

Tabel 4.4 Struktur kurikulum SMP Dua Mei Ciputat ...................................... 60

Tabel 4.5 Nama-nama Responden ..................................................................... 67

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Kuesioner Pola Interaksi ...................................... 68

Page 13: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Interaksi dalam Pembelajaran ........................................... 16

Gambar 2.2 Pembelajaran dengan kegiatan berpusat pada isi ......................... 16

Gambar 2.3 Pembelajaran dengan kegiatan berpusat pada guru ...................... 16

Gambar 2.4 Pembelajaran dengan kegiatan berpusat pada siswa .................... 17

Gambar 2.5 Pola komunikasi satu arah ............................................................ 21

Gambar 2.6 Pola komunikasi dua arah .............................................................. 22

Gambar 2.7 Pola banyak arah atau multi arah .................................................. 23

Gambar 4.1 Persentase Hasil Kuesioner Pola Interaksi Satu Arah .................. 63

Gambar 4.2 Persentase Hasil Kuesioner Pola Interaksi Dua Arah ................... 65

Gambar 4.3 Persentase Pola Interaksi Dalam Pembelajaran di SMP Dua Mei

Ciputat .......................................................................................... 72

Page 14: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

xiii

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Observasi

Lampiran 2 Hasil Wawancara

Lampiran 3 Panduan Kuesioner

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian

Page 15: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

“Pendidikan merupakan subsistem budaya yang memiliki peran strategis

dalam mendayagunakan potensi manusia agar menjadi lebih baik lagi, matang,

mantap, utuh, dan produktif. Pendidikan bukan hanya dipersiapkan untuk

pengembang potensi diri manusia, melainkan juga mengantisipasi dampak buruk

dari kecenderungan perkembangan kebudayaan manusia.”1

Dalam garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1983 – 1988 tujuan

pendidikan dinyatakan sebagai berikut.

“Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk

meningkatkan ketakwaan Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan

ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan

mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar dapat

menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun

dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan

bangsa.” 2

“Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan tetapi

proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan

dicapai. Oleh karena itu penguasaan materi pelajaran bukanlah akhir dari proses

pengajaran, akan tetapi hanya sebagai tujuan antara pembentukan tingkah laku

yang lebih luas. Artinya, sejauh mana materi pelajaran yang dikuasai siswa dapat

membentuk pola perilaku itu sendiri.”3

“Setiap kegiatan belajar mengajar selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu

guru dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa

yang di desain secara sengaja, sistematis, dan berkesinambungan. Sedangkan anak

sebagai subjek pembelajaran merupakan pihak yang menikmati kondisi belajar

yang diciptakan guru. Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini melahirkan

1 Aryani Ine Kusuma dan Markum Susatim, Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis

Nilai, (Bogor, Ghalia Indonesia, 2010), Cet. 1, h. 4. 2 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosda

karya. 2007), h. 28. 3 Ibid, h. 10.

Page 16: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

2

interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan ajar sebagai mediumnya. Pada

kegiatan belajar mengajar, keduanya (guru-murid) saling mempengaruhi dan

memberikan masukan. Karena itulah kegiatan belajar mengajar harus merupakan

aktivitas yang hidup, sarat nilai dan senantiasa memiliki tujuan.”4

“Pendidikan di dalam proses belajar-mengajar, kegiatan interaksi antara

guru dan siswa merupakan kegiatan yang cukup dominan kemudian di dalam

kegiatan interaksi antara guru dan siswa dalam rangka transfer of knowledge dan

bahkan juga transfer of values, akan senantiasa menuntut komponen yang serasi

antara komponen yang satu dengan yang lainnya. Serasi dalam hal ini berarti

komponen-komponen yang ada pada kegiatan proses belajar mengajar itu saling

menyesuaikan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan belajar bagi anak

didik.”5

Proses kegiatan interaksi belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di

dalam kelas akan mempengaruhi jalannya proses pembelajaran. Ketika siswa

tidak dapat bertanya pada saat kegiatan belajar mengajar dapat menghambat

berlangsungnya proses kegitan belajar mengajar. Proses ini diharapkan dapat

memicu keterampilan guru, sehingga keterampilan guru dalam mengajar perlu

dipersiapkan dengan membuat rencana pembelajaran sebaik-baiknya dan

semenarik mungkin.

Makna penting dalam proses belajar mengajar, yaitu terciptanya suatu

proses interaksi belajar baik antara guru dan siswa, antara siswa dengan siswa,

maupun antara siswa dengan lingkungannya. Interaksi dalam proses belajar

mengajar dapat memberikan manfaat di sekolah yang baik bagi keduanya, karena

guru dan siswa secara tidak langsung saling mempengaruhi ke dalam hal yang

baik. Guru dan siswa memiliki peran dalam berlangsungnya proses interaktif,

dimana guru memiliki peran sebagai pengajar dan siswa sebagai anak yang

belajar.

4 Pupuh Fathurrohman, dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT.

Refika Aditama, 2007), h. 8. 5 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi-Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers,

2011), h. 172

Page 17: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

3

Belajar adalah proses interaksi guru dengan siswa, siswa dengan guru

ataupun siswa dengan siswa, dalam proses ini siswa dapat memperoleh

pengalaman dari gurunya dan juga teman-temannya sendiri. Kemudian

pengalaman yang didapatkan oleh siswa itu akan di konsultasikan kepada guru.

Atau siswa dihadapkan masalah agar dapat diatasinya untuk dipecahkan

masalahnya. Dengan adanya hal ini, maka terjadnya proses interaksi yang sangat

memungkinkan dapat mengembangkan kemampuan siswa dan siswa akan

berkembang, baik mental maupun intelektual.

Oleh karena itu, dari kedua belah pihak antara guru dan siswa akan

melahirkan interaksi edukatif dengan memanfaatkannya sebagai mediumnya.

Maka dengan adanya interkasi belajar mengajar jika diperankan secara optimal

guna mencapai pengajaran yang sesuai dengan tujuan akan memiliki dampak yang

baik. Adapun tujuan pengajaran itu dianggap berhasil dengan melihat sejauh mana

hasil belajar siswa yang dapat dicapai atau diperoleh oleh siswa. Maka untuk

mencapai itu semua perlu adanya kerjasama yang baik antara guru dan siswa

selama proses pembelajaran. Tidak terlepas guru yang berfungsi sebagai

fasilitator, motivator dan tranformator memiliki peran yang amat penting untuk

mencapai tujuan itu sendiri, sebagai upaya penyampaian pembelajaran dengan

memperoleh hasil belajar siswa yang memuaskan.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang

diberikan dari SD/MI, SMP/MTS sampai SMA/SMK/MAN. Di SMP/MTS dan

SMA/SMK/MAN mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial memuat materi yang

terdiri dari Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial, siswa diarahkan untuk dapat mengenal dan mempelajari

lingkungan sekitar atau lingkungan sosial.

Jika ditinjau lebih dalam lagi, maka nampak yang dibicarakan pada mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan hubungan antar manusia, kelompok

dengan kelompok, mengenal peradaban awal atau sejarah manusia, manusia

dengan alam sekitarnya dan lingkungannya serta permasalahan-permasalahan

sosial.

Page 18: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

4

Hal ini berkaitan dengan fenomena yang terjadi di SMP Dua Mei Ciputat.

Dalam beberapa bulan selama berlangsungnya Praktek Profesi Keguruan Terpadu

peneliti telah mengamati di sekolah SMP Dua Mei Ciputat mengenai proses

interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa, khususnya pada saat proses belajar

mengajar mata pelajaran IPS.

Peneliti melihat ada sebuah fenomena yang terjadi di dalam kelas, yaitu

kegiatan pembelajaran yang diciptakan guru lebih sering didominasi oleh metode

ceramah dan kurang divariasikan dengan metode pembelajaran lain.

Kecenderungan guru ialah hanya terfokuskan penyampaian materi atau siswa

hanya menjadi objek selama proses mengajar yang seharusnya keduannya saling

memiliki peran selama proses belajar mengajar. Siswa hanya menyimak dan

mendengarkan dengan baik. Dalam hal ini, siswa menjadi lebih pasif dan sangat

kurang aktif, sehingga minat dan motivasi siswa terhadap pembelajaran menjadi

sangat penting dalam mencapai pembelajaran yang optimal dan bertujuan.

“Untuk mencapai tujuan pembelajaran, tentu saja seseorang bergantung

pada ketrampilan guru dalam mengelola kegitan interaksi belajar mengajar.

Penggunaan variasi pola interaksi mutlak dilakukan oleh guru. Hal ini

dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan, serta untuk

menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan anak didik dalam mencapai

tujuan.”6

Dalam interaksi guru dengan siswa menjadi sangat optimal apabila siswa

memiliki rasa antusiasme dan semangat belajar. Salah satunya dengan adanya

motivasi belajar pada setiap siswa. Motivasi menjadi hal yang penting dalam

kegiatan proses belajar siswa, karena dapat mempengaruhi proses belajarnya.

Motivasi dapat memberikan semangat belajar dengan menumbuhkan rasa ingin

tahu, rasa ingin mencapai, sehingga dapat menunjang proses belajar menjadi lebih

baik. Ada banyak faktor-faktor yang dapat menunjang seorang siswa terdorong

motivasi belajarnya, antara lain dengan adanya sarana dan prasarana, lingkungan

sekolah, perilaku seorang guru, dan materi yang materi yang disampaikan guru

6 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:

Rineka Cipta. 2010), h. 12.

Page 19: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

5

serta temen sekelas juga memiliki peran penting. Melalui interaksi antara guru dan

siswa diharapkan siswa dapat berkembang dengan baik, baik mental maupun

intelektual.

Dengan demikian peneliti melihat, pola interaksi merupakan unsur yang

penting dalam proses pembelajaran. Khususnya siswa sebagai sesorang yang

menjadi objek pembelajaran. Melalui pola interaksi yang dibagi menjadi tiga

yaitu, pola satu arah, pola dua arah, dan pola tiga arah atau banyak arah

memungkinkan salah satunya membentuk pembelajaran yang menjadi lebih

efektik guna mencapai tujuan pembelajaran. Untuk dapat menciptakan suasana

belajar menjadi lebih efektif, kondusif dan produktif serta dapat mencapai hasil

belajar yang memuaskan. Atas dasar permasalahan di atas, maka peneliti tergugah

untuk menela’ah lebih dalam terkait permasalahan tersebut. Untuk menjawab

permasalahan tersebut peneliti tertarik dengan judul “Persepsi Siswa terhadap

Pola Interaksi dalam Pembelajaran IPS di SMP Dua Mei Ciputat”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat

diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran lebih banyak didominasi oleh guru.

2. Kegiatan pembelajaran lebih didominasi oleh metode ceramah dan kurang

divariasikan dengan metode pembelajaran lain.

3. Siswa menjadi pasif kurang terlibat secara aktif.

4. Pola pembelajaran satu arah menyebabkan siswa kurang memiliki motivasi

dalam pembelajaran.

5. Kurang adanya interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar-mengajar.

6. Siswa kurang perhatian terhadap mata pelajaran IPS.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan keterbatasan peneliti untuk

membatasi masalah-masalah yang sudah ada diidentifikasi dengan tujuan agar

Page 20: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

6

penelitian lebih terarah dan terfokuskan serta tidak menyimpang dari pokok

pembahasan dan pokok penelitian. Oleh karena itu, penelitian membatasi pada

pokok pola interaksi dalam pembelajaran, serta difokuskan pada persepsi siswa

terhadap pola interaksi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Dua

Mei Ciputat.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka dibuatlah suatu

rumusan masalahnya, yaitu;

1. Apa yang menyebabkan proses pembelajaran di dominasi oleh guru.

2. Bagaimana persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran IPS di

SMP Dua Mei Ciputat.

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah yang sudah dijelaskan di atas. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang;

1. Mendeskripsikan penyebabkan proses pembelajaran di dominasi oleh guru.

2. Mengetahui persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial di SMP Dua Mei Ciputat.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat pada penelitian ini dibagi ke dalam dua bagian, yang terdiri dari :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritik, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan

memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan, khususnya disiplin ilmu

pendidikan dan disiplin ilmu sosiologi. Belajar sebagai perubahan tingkah laku,

karena hasil dari pengalaman yang diperoleh. Kegiatan belajar adalah kegiatan

yang merangsang serta mengarahkan kegiatan belajar siswa/subjek belajar

untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap yang membawa

perubahan tingkah laku maupun perubahan serta kesadaran diri sebagai pribadi.

Page 21: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

7

Melalui proses interaksi, memungkinkan kemampuan siswa akan berkembang

baik mental maupun intelektual.

2. Manfaat Pragtis

a. Manfaat bagi Instansi UIN Syarif Hidayatullah

Memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka melengkapi dan

mengembangkan hasil penelitian yang sudah ada

b. Bagi Sekolah

1) Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam upaya

meningkatkan proses pembelajaran melalui interaksi

2) Sebagai informasi atau bahan pertimbangan lembaga membuat dan

menetapkan kebijakan dalam kegiatan proses belajar.

c. Manfaat bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Sebagai sumbangan pemikiran dan diharapkan mampu memberikan

ruangan dan wahana baru bagi pengembangan ilmu dan konsep pendidikan

dimasa yang akan datang.

d. Manfaat bagi Peneliti

Sebagai penambah khazanah keilmuan, pengalaman, latihan dan

pengembangan teori untuk diterapkan, apa yang sudah di dapat selama

dibangku perkuliahan.

Page 22: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Persepsi Siswa

1. Pengertian Persepsi

Menurut Sarlito Wirawan Sarwono dan Eko A. Meinarno mengatakan

“dalam psikologi, persepsi secara umum merupakan proses perolehan, penafsiran,

pemilihan, dan pengaturan informasi indrawi. Persepsi sosial dapat diartikan

sebagai proses perolehan, penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi

indrawi tentang orang lain. Apa yang diperoleh, ditafsirkan, dipilih, dan diatur

adalah informasi indrawi dari lingkungan sosial serta yang menjadi fokusnya

adalah orang lain.”7

Menurut kamus ilmiah popular yang diterbitkan oleh Tim Prima Pena,

“persepsi adalah hal mengetahui, melalui indera, tanggapan indera, daya

memahami”.8 Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi ialah hasil sebuah

pengamatan yang dapat diuraikan atau ditafsirkan melalui indera untuk

mengetahui sesuatu hal.

Sedangkan menurut Slameto mengemukakan “persepsi adalah proses yang

menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui

persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya.

Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar,

peraba, perasa, dan pencium.”9

“Istilah persepsi biasanya digunakan untuk mengungkapkan tentang

pengalaman terhadap sesuatu kejadian yang dialami. Dalam kamus standar

dijelaskan bahwa persepsi dianggap sebagai sebuah pengaruh ataupun sebuah

kesan oleh benda yang semata-mata mengunakan pengamatan penginderaan.

Persepsi ini didefinisikan sebagai proses yang menggabungkan dan

7 Sarlito Wirawan Sarwono dan Eko A. Meinarno. Psikologi Sosial . (Jakarta; Salemba

Humanika, 2011) h. 24 8 Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Gitamedia Press, 2006), h. 307

9 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), h. 102.

Page 23: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

9

mengorganisasikan data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan

sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar

akan diri kita sendiri.”10

Menurut Abdul Rahman Shaleh berpendapat “definisi lain menyebutkan

bahwa persepsi adalah kemampuan membeda-bedakan. Mengelompokkan,

memfokuskan perhatian terhadap satu objek rangsang. Dalam proses

pengelompokkan dan membedakan ini persepsi melibatkan proses interpretasi

berdasarkan pengalaman terhadap satu peristiwa atau objek.”11

Sarlito Wirawan

Sarwono dan Eko A. Meinarno berpendapat “secara umum, persepsi sosial adalah

aktivitas mempersepsikan orang lain dan apa yang membuat mereka dikenali.

Melalui persepsi sosial, kita berusaha mencari tahu dan mengeti orang lain.”12

“Dengan persepsi sosial, pertama kita berusaha mengetahui apa yang

dipikirkan, dipercaya, dirasakan, diniatkan, dikehendaki, dan didambakan, orang

lain. Kedua, membaca apa yang ada di dalam diri orang lain berdasarkan ekspresi

wajah, tekanan suara, gerak-gerik tubuh, kata-kata, dan tingkah laku mereka. Dan

ketiga, menyesuaikan tindakan sendiri dengan keberadaan orang lain berdasarkan

pengetahuan dan pembacaan terhadap orang tersebut.”13

Seperti pada contoh berikut ini yang dijelaskan oleh Sarlito Wirawan

Sarwono dalam buku Pengatar Umum Psikologi mengatakan;

“Pada seorang bayi yang baru lahir, baying-bayang yang sampai ke otak

masih tercampur aduk, sehingga bayi belum dapat membeda-bedakan

benda-benda dengan jelas. Makin besar anak itu, makin baiklah struktur

susunan syaraf dan otaknya, dan ditambah dengan bertambahnya

pengalaman anak tersebut mulai dapat mengenal obyek-obyek satu

persatu, menbedakan antara benda satu dengan benda yang lainnya dan

mengelompokan benda-benda yang berdekatan dan serupa. Ia mulai dapat

memfokuskan perhatian kepada satu obyek, sedangkan obyek-obyek lain

10

Abdul Rahman Saleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengatar Dalam

Perspektif. (Jakarta; Kencana, 2004) h. 88 11

Ibid, h. 89 12

Sarlito Wirawan Sarwono dan Eko A. Meinarno. Psikologi Sosial. (Jakarta; Salemba

Humanika, 2011) h. 24 13

Ibid, h. 25

Page 24: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

10

di sekitarnya dianggap sebagai latar belakang. Kemampuan untuk

membeda-bedakan, mengelompokan, memfokuskan dan sebagainya itu.”14

Dapat dikatakan bahwa persepsi merupakan proses pengamatan yang

menciptakan sebuah pengetahuan yang diperoleh, ditafsirkan melaui penglihatan,

pengalaman, perencanaan dan dipercaya sehingga menghasilkan sebuah

pandangan pada sesuatu hal.

2. Ciri - Ciri Umum Persepsi

Menurut Abdul Rahman shaleh dan Muhbib Abdul Wahab pada buku

Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspekif Islam mengatakan bahwa

“penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu, dan konteksi ini disebut

dengan sebagai dunia persepsi. Agar dihasilkan suatu penginderaan yang

bermakna, ada ciri-ciri umum tertentu dalam dunia persepsi, diantaranya adalah:

a. Modalitas

Rangsang-rangsang yang diterima harus sesuai dengan modalitas tiap-tiap

indera, yaitu sifat sensoris dasar dan masing-masing indera (cahaya untuk

penglihatan; bau untuk penciuman; suhu bagi perasa; bunyi bagi

pendengaran; sifat permukaan bagi peraba dan sebagainya).

b. Dimensi Ruang

Dunia persepsi mempunyai sifat ruang (dimensi ruang); kita dapat

mengatakan atas-bawah, tinggi-rendah, luas-sempit, latar depan-latar

belakang, dan lain-lain.

c. Dimensi waktu

Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti cepat-lambat, tua-

muda, dan lain-lain.

d. Struktur Konteks

Keseluruhan yang menyatu: objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia

pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya.

Struktur dan konteksi ini merupakan keseluruhan yang menyatu.”15

14

Sarlito Wirawan Sarwono. Pengantar Umum Psikologi. (Jakarta; Bulan Bintang, 2000)

h. 39 15

Abdul Rahman Saleh & Muhbib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengatar Dalam

Perspektif. (Jakarta; Kencana, 2004) h. 89-90

Page 25: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

11

3. Faktor – Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi

Menurut Abdul Rahman shaleh dan Muhbib Abdul Wahab pada buku

Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspekif Islam mengatakan bahwa “karena

persepsi lebih bersifat psikologis daripada merupakan proses penginderaan saja

maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi:

a. Perhatian yang selektif.

b. Ciri-ciri rangsang.

c. Nilai dan kebutuhan individu.

d. Pengalaman terdahulu.”16

Untuk penjelasannya di atas diuraikan sebagai berikut;

a. Perhatian yang selektif.

Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali

rangsang dari lingkungannya. Meskipun demikian ia tidak harus

menanggapi semua rangsang yang diterimanya untuk itu, individunya

memusatkan perhatiannya pada rangsang-rangsang tertentu saja. Dengan

demikian, objek-objek atau gejala lain tidak akan tampil ke muka sebagai

objek pengamatan.

Seseorang hanya memperhatikan beberapa rangsangan saja dari banyak

rangsangan yang diterima akan tergantung pada apa yang pernah ia

pelajari, apa yang pada suatu saat menarik perhatian dan ke arah mana

persepsi itu mempunyai kecenderungan.

b. Ciri-ciri rangsang

Rangsang yang bergerak di antara rangsag yang diam akan lebih menraik

perhatian. Demikian juga rangsang yang paling besar di antara yang kecil;

yang kontras dengan latar belakangmya dan intensitas rangsangnya paling

kuat.

e. Nilai dan kebutuhan individu

Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam

pengamtannya dibanding seorang bukan seniman. Penelitian juga

16

Ibid, h. 118-119

Page 26: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

12

menunjukkan bahwa anak-anak dari golongan ekonomi rendah melihat

koin lebih besardaripada anak-anak orang kaya.

f. Pengalaman dahulu

Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengarui bagaimana

seseorang mempersepsi dunianya. Cermin bagi kita tentu bukan barang

baru, tetapi lain halnya bagi orang-orang mentawai di pedalaman Siberut

atau saudara kita di pedalaman Irian.

B. Pola Interaksi Guru dan Siswa

1. Pengertian Pola Interaksi

Sebagai mahluk sosial, manusia dalam kehidupan sehari-hari

membutuhkan hubungan dengan manusia yang lain. Hubungan tersebut tercipta

karena manusia saling membutuhkan untuk dapat memenuhi kebutuhannya.

Karena manusia tidak bisa lepas dari manusia lainnya dan tidak bisa melakukan

seorang diri. Kecenderungan manusia berhubungan melahirkan komunikasi

dengan manusia yang lainnya. Sehingga terciptanya suatu interaksi.

Menurut Elly M. Setiadi, dan Usman Kolip mengatakan bahwa

“interaksi merupakan hubungan antarmanusia yang sifat dari hubungan tersebut

adalah dinamis artinya hubungan itu tidak statis, selalu mengalami dinamika.”17

“Hubungan antara manusia satu dan lainnya disebut interaksi. Dari interaksi akan

menghasilkan produk-produk interaksi, yaitu tata pergaulan yang berupa nilai dan

norma yang berupa kebaikan dan keburukan dalam ukuran kelompok tersebut.

Pandangan tentang apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk tersebut

mempengaruhi perilaku sehari-hari.”18

Menurut Elly M. Setiadi, dan Usman Kolip dalam bukunya Ilmu

Sosial dan Budaya Dasar mengemukakan bahwa “interaksi adalah proses

dimana orang-orang berkomunikasi saling memengaruhi dalam pikiran dan

17

Elly M. Setiadi, dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi: pemahaman fakta dan gejala

permasalahan sosial: teori, aplikasi, dan pemecahannya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

2011), h. 62. 18

Ibid, h. 38.

Page 27: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

13

tindakan. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari

tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain. Ada beberapa pengertian

interaksi sosial yang ada di lingkungan masyarakat, di antaranya; Menurut H.

Booner dalam bukunya, Sosial Psychology, memberikan rumusan interaksi sosial,

bahwa: “interaksi sosial adalah hubungan antara dua individu atau lebih, dimana

kelakuan individu yang satu memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki

kelakuan individu lain atau sebaliknya. Menurut Gillin and Gillin yang

menyatakan bahwa interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang-

orang secara individual. Antar kelompok orang, dan orang perorang dengan

kelompok.” 19

Dengan demikian pada dasarnya, interaksi ialah hubungan antar inividu,

kelompok, dimana dengan adanya hubungan itu dapat saling mempengaruhi,

merubah baik dari yang buruk menjadi lebih baik atau sebaliknya.

Dalam kamus bahasa Indonesia, “pola artinya adalah gambar, corak,

model, sistem, cara kerja, bentuk, dan struktur.”20

Sedangkan “ interaksi artinya

hal yang saling melakukan aksi, berhubungan, memengaruhi, dan antar

hubungan.”21

Apabila kata tersebut dikaitkan dengan interaksi maka dapat

diartikan pola interaksi adalah bentuk dasar cara komunikasi individu dengan

individu atau individu dengan kelompok atau kelompok dengan individu dengan

memberikan timbal balik antara pihak satu dengan yang lain dengan maksud atau

hal-hal tertentu guna mencapai tujuan.

“Dalam Kamus lengkap Bahasa Indonesia, M. Ali menyatakan bahwa pola

adalah gambar yang dibuat contoh / model. Jika dihubungkan dengan pola

interaksi adalah bentuk-bentuk dalam proses terjadinya interaksi. Interaksi yang

bernilai pendidikan dalam dunia pendidikan ataupun yang disebut dengan

interaksi edukatif, sebagai contoh dari pola interaksi adalah dalam hal seorang

guru menghadapi murid-muridnya yang merupakan suatu kelompok manusia di

19

M. Setiadi,Elly, dkk, Ilmu sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Grup. 2007), h. 90-91. 20

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Bahasa, (Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama. 2008) h. 1088. 21

Ibid, hlm 542.

Page 28: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

14

dalam kelas. Di dalam interaksi tersebut pada taraf pertama akan tampak bahwa

guru mencoba untuk menguasai kelasnya supaya proses interaksi berlangsung

dengan seimbang, di mana terjadi saling pengaruh-mempengaruhi antara kedua

belah pihak. Sebagai contoh lain seorang guru mengadakan diskusi diantara anak

didiknya untuk memecahkan sebuah persoalan, disinilah proses interaksi itu akan

terjadi, adanya saling memberikan pendapat yang berbeda satu sama lain.”22

Pola interasksi merupakan suatu cara, model, dan bentuk-bentuk interaksi

yang saling memberikan pengaruh dan mempengaruhi dengan adanya timpal balik

guna mencapi tujuan. Guru sebagai pengajar memiliki peran penting untuk dapat

mengatur jalannya kegiatan belajar mengajar melalui pola interaksi dimana guru

berperan sebagai pemberi aksi melalui pengajaran dan juga bisa menjadi penerima

aksi melalui pertanyaan-pertayaan yang diajukan oleh siswa. Sebaliknya siswa

pun memiliki peran yang sama dengan guru bisa sebagai pemberi aksi melalui

melalui pertanyaan-pertayaan yang diajukan olehnya dan juga bisa menjadi

menjadi penerima aksi melaui belajar dan mendengarkan. Namun, kerjasama

dapat sangat membantu dalam proses kegiatan belajar mengajar yang diperlukan

oleh guru dan siswa.

2. Jenis-jenis Pola Interaksi

Belajar mengajar adalah suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh

individu atau kelompok secara sadar dan memiliki tujuan. Tujuannya berkaitan

dengan arah dibawa kemana proses belajar mengajar. Melalui proses belajar

mengajar interaksi dapat menjalankan fungsi sebagai media komunikasi agar

mampu membawa perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, dan sikap. Perlu adanya pola interaksi sebagai cara kerja atau

bentuk arah komunikasi. Pola yang dimaksudkan ialah cara kerja atau bentuk

komunikasi yang dilakukan oleh guru dengan siswa, siswa dengan guru, dan

siswa dengan siswa. Maka dengan itu diperlukannya bentuk atau jenis dari pola

22

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2261303-pengertian-pola-interaksi/

diakses pada tanggal 18 Oktober 2013 pukul 15.18 WIB

Page 29: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

15

interaksi sebagai cara kerja atau bentuk agar terjadinya interaksi yang dilakukan

oleh guru dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan siswa.

“Kecenderungan manusia untuk berhubungan dengan yang lain

melahirkan komunikasi dua arah, baik melalui bahasa dan tindakan atau

perbuatan. Karena ada aksi, maka reaksipun terjadi dan inilah unsur yang

membentuk interaksi. Perlu dipahami bahwa interaksi sebagaimana dijelaskan di

atas tidak sama dengan interaksi pendidikan. Oleh karenanya, interaksi di sekitar

kehidupan manusia dapat diubah menjadi interaksi yang bernilai pendidikan.

Menurut Djamarah interaksi pendidikan ini terjadi dengan sadar yang didasari atas

tujuan untuk mengubah tingkah laku dan perbuatan seseorang. Dengan demikian,

memunculkan istilah guru di satu pihak dan anak didik di lain pihak. Keduanya

berada dalam interaksi pendidikan dengan posisi, tugas dan tanggung jawab yang

berbeda, namun bersama-sama mencapai tujuan.”23

“Proses pembelajaran tatap muka antara guru dengan siswa biasanya

dilakukan di dalam kelas (ruang), guru dalam proses itu lebih berfungsi sebagai

pesan dan siswa penerimanya. Meskipun komunikasi antara guru dan siswa dalam

proses pembelajaran termasuk komunikasi publik atau kelompok, guru sewaktu-

waktu bisa mengubahnya menjadi komunikasi antarpersonal; hal ini bisa

dilakukan karena proses komunikasi tatap muka dikelas mempunyai kelompok

yang relatif kecil. Terjadinya komunikasi dua arah ini ialah apabila para pelajar

bersikap responsif, mengetengahkan pendapat dan tanggapan atau mengajukan

pertanyaan, diminta atau tidak diminta. Sikap responsif siswa tentunya tidak

hanya merespon guru saja tetapi dapat merespon siswa lain yang telah lebih

dahulu memberikan setimulus (pendapat, tanggapan atau pertanyaan) dalam

kondisi seperti ini maka telah terjadi komunikasi multi arah. Jika siswa pasif saja,

dalam arti kata hanya mendengarkan tanpa ada gairah untuk mengekspresikan

suatu pertanyaan atau peryataan, maka meskipun komunikasi bersifat tatap muka,

tetap saja berlangsung komunikasi satu arah.”24

23

Miftahul Huda, Interaksi Pendidikan, (Malang: UIN Malang Press, 008), h. 38. 24

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), h. 10.

Page 30: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

16

ISI Guru Siswa

Menurut Sumiati dan Asrabahwa “proses interaksi dalam mengajar terjadi

antara unsur guru, isi pembelajaran, dan siswa. Proses interaksi itu dapat di

gambarkan dalam bagan seperti berikut:

a. Pola dasar interkasi dalam pembelajaran

Gambar 2.1

Proses Interaksi dalam Pembelajaran

b. Pola interaksi dalam pembelajaran berpusat pada isi

Gambar 2.2

Pembelajaran dengan kegiatan berpusat pada isi

c. Pola interaksi dalam pembelajaran berpusat pada guru

Gambar 2.3

Pembelajaran dengan kegiatan berpusat pada guru

d. Pola interaksi dalam pembelajaran berpusat pada siswa.”25

25

Sumiati dan asra. Metode Pembelajaran. (Bandung: CV. Wacana Prima, 2008), h. 62.

Isi Guru Siswa

Isi GURU Siswa

Page 31: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

17

Gambar 2.4

Pembelajaran dengan kegiatan berpusat pada siswa

Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut :

a. Pola dasar interkasi dalam pembelajaran

Pola dasar interaksi terbagi kedalam tiga unsur, yaitu dengan adanya

guru yang mengajarkan, siswa yang diajarkan dan materi pelajaran yang di

sampaikan oleh guru atau yang dipelajari oleh siswa. Dalam proses belajar

mengajar sangat bergantung kepada guru, karena secara langsung guru yang

mengatur proses berjalannya kegiatan pembelajaran. Pengunaan metode

sangat mempengaruhi terhadap dominasi guru dan siswa terhadap proses

pembelajaran.

“Pola interaksi sebagaimana digambarkan oleh gambar di atas masih

bersifat pola dasar. Artinya dapat terlihat unsur mana dari ketiga unsur di atas

mendominasi proses interaksi dalam pembelajaran. Pola dasar ini dapat

dijadikan dasar mengkaji berbagai gaya mengajar yang dimiliki oleh seorang

guru. Sebab kita amati praktek pembelajaran dewasa ini telah dijalankan,

ternyata dapat membeda-bedakan gaya mengajar yang beraneka ragam. Disini

tampak, bahwa adakalanya guru mendominasi proses interaksi, adakanya isi

mendominasi proses interaksi, adakalanya siswa mendominasi proses

interaksi, dan adakalanya baik guru maupun siswa secara seimbang.”26

Ketiga unsur seperti, guru, siswa dan isi atau materi pembelajaran

masih saling mempengaruhi dan saling tidak memiliki dominasi yang begitu

kuat terhadap keberlangsungan pola interaksi. Dan pola interaksi yang terdiri

pada unsur-unsur tersebut di jadikan pola dasar dalam proses pembelajaran

agar terjadinya proses pembelajaran yang interaktif.

26

Ibid, h. 62.

Isi

Guru SISWA

Page 32: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

18

b. Pola interaksi dalam pembelajaran berpusat pada isi

“Pada gambar di atas dapat dilihat, bahwa dalam proses pembelajaran

terdapat kegiatan guru mengajarkan isi pembelajaran di satu kutub, dan siswa

mempelajari isi pembelajaran di kutub lain, namun terlihat berpusat pada

isi/materi pembelajaran dalam praktek, proses pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru adakalanya terlihat kegiatan yang semata-mata

berpusat pada guru, dan adakalanya pula berpusat pada siswa.”27

Jadi dapat disimpulkan, bahwa pada penjelasan di atas memaparkan

kegiatan belajar mengajar berpusat pada isi atau materi pembelajaran yang

dilakukan baik oleh guru sebagai pengajar maupun siswa yang belajar.

c. Pola interaksi dalam pembelajaran berpusat pada guru

“Pada pembelajaran yang kegiatannya semata-mata berpusat pada

guru, pada umumnya terjadi proses yang bersifat penyajian atau penyampaian

isi atau materi pembelajaran. Dalam praktek pembelajaran semacam ini,

kegiatan sepenuhnya ada di pihak guru, sedangkan siswa hanya menerima

dan diberi pembelajaran (pasif).”28

Pada pembelajaran ini, guru menjadi pusat kegiatan belajar mengajar

dan pada prakter pembelajaran sepenuhnya di pihak guru. Dalam hal ini, guru

memiliki peran sebagai pusat informasi dan juga pusat belajar siswa, dimana

guru sumber belajar siswa melalui materi pelajaran yang di sampaikan

olehnya.

d. Pola interaksi dalam pembelajaran berpusat pada siswa

“Pada pembelajaran yang kegiatannya semata-mata berpusat pada

siswa, siswa merencanakan sendiri materi pembelajaran apa yang akan

dipelajari, dan melaksanakan proses belajar dalam mempelajari materi

pembelajaran tersebut. Kegiatan dalam pembelajaran lebih banyak

didominasi oleh siswa, sedangkan guru lebih banyak bersifat permisif, yakni

27

Ibid, h. 62. 28

Ibid, h. 63.

Page 33: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

19

membolehkan setiap kegiatan yang dilakukan siswa dalam mempelajari

apapun yang dimauinya.”29

Maka dapat disimpulkan bahwa ada pembelajaran ini, kegiatan belajar

mengajar terdapat di pihak siswa. Keberlangsungan proses pembelajaran

diperankan oleh siswa, sehingga siswa yang menyiapkan materi

pembelajarannya yang akan menjadi bahan ajar untuk siswa sendiri.

“Ada tiga pola komunikasi antara guru dan anak didik dalam proses

interaksi edukatif, yakni komunikasi sebagai aksi, komunikasi sebagai interaksi,

dan komunikasi sebagai transaksi. Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu

arah menempatkan guru sebagai pemberi aksi dan anak didik sebagai penerima

aksi. Guru aktif dan anak didik pasif. Mengajar di pandang sebagai kegiatan

menyampaikan bahan pelajaran. Dalam komunikasi sebagai interakasi atau

komunikasi dua arah, guru berperan sebagai pemberi aksi atau penerima aksi.

Demikian pula halnya anak didik, bisa sebagai penerima aksi, bisa pula sebagai

pemberi aksi. Antara guru dan anak didik akan terjadi dialog. Dalam komunikasi

sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah, komunikasi tidak terjadi antara

guru dan anak didik. Anak didik dituntut lebih aktif dari pada guru, seperti halnya

guru, dapat berfungsi sebagai sumber belajar bagi anak didik lain.”30

Dalam jenis pola interaksi ini pendapat Moh. Uzer Usman dalam buku

Syaiful Bahri Djamarah pada buku guru dan anak didik dalam interaksi edukatif

juga “mengemukakan pendapatnya sebagai berikut;

a. Pola Guru – anak didik

Guru

Komunikasi sebagai aksi (satu arah)

Anak Anak Anak

Didik Didik Didik

29

Ibid, h. 63. 30

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:

Rineka Cipta. 2010), h. 12

Page 34: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

20

b. Pola guru – anak didik – guru

Guru Ada balikan (feedback) bagi guru, tidak

ada interaksi antar siswa (komunikasi

sebagai interaksi

Anak Anak Anak

Didik Didik Didik

c. Pola guru – anak didik – anak didik

Guru

Ada balikan bagi guru, anak didik saling

belajar satu sama lain.

Anak Anak Anak

Didik Didik Didik

d. Pola guru – anak didik, anak didik – guru, anak didik – anak didik

Interaksi optimal antara guru dan anak didik dengan anak didik (komunikasi

sebagai transaksi, multi arah)

e. Pola melingkar

Setiap anak didik mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau

jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap anak didik

belum mendapat giliran.” 31

Menurut Sumiati dan Asra pada buku Metode Pembelajaran “dalam proses

pembelajaran, pola-pola komunikasi yang terjadi adakalanya bersifat searah, dua

arah, atau komunikasi banyak arah.”32

Untuk dapat lebih jelasnya di uraikan sebagai berikut:

a. Komunikasi satu arah

Keberlangsungan komunikasi satu arah biasanya di dominasi oleh guru.

Karena proses pembelajaran berlangsung, hanya guru yang berperan aktif

yaitu menyampaikan materi pembelajaran sehingga dominasi peran siswa

menjadi lebih pasif, siswa mendengarkan dan guru menyampaikan.

“Komunikasi satu arah terjadi jika proses pembelajaran berlangsung

dengan cara penuangan atau penyampaian materi pembelajaran dari guru

kepada siswa. Jadi arah komunikasi adalah dari guru kepada siswa. suasana

kelas biasanya tenang dan tertib, tidak ada suara, kecuali yang ditimbulkan

31

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:

Rineka Cipta. 2010), h. 13-14. 32

Sumiati dan asra. Metode Pembelajaran. (Bandung: CV. Wacana Prima, 2008), h. 65.

Page 35: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

21

oleh guru keadaan ini disebut pola guru – siswa dengan komunikasi sebagai

aksi/satu arah.”33

Dapat disimpulkan bahwa pola satu arah atau komunikasi sebagai

pemberi aksi dari guru kepada siswa dan juga pola yang didominasi oleh

pihak guru selama proses pembelajaran. Guru menerangkan atau

menyampaikan materi pembelajaran dan siswa mendengarkan dan menyimak

dengan baik.

Gambar 2.5

Pola komunikasi satu arah

b. Komunikasi dua arah

“Komunikasi dua arah dalam proses pembelajaran memungkinkan

terjadinya arus balik dalam komunikasi yaitu datang dari siswa kepada guru,

selain dari guru kepada siswa. Komunikasi semacam ini terjadi jika proses

pembelajaran dilakukan, misalnya dengan menggunakan metode atau teknik

tanya jawab atau tidak ceramah saja. Suasana kelas dengan pola komunikasi

dua arah jauh lebih hidup dan lebih dinamis dari suasana komunikasi satu

arah. Ditandai dengan adanya umpan balik bagi guru meskipun kurang

bahkan tidak ada komunikasi antar siswa. Keadaan seperti ini disebut pola

guru-siswa-guru dengan komunikasi sebagai interaksi.” 34

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa keberlangsungan

pola dua arah atau komunikasi arus balik terjadi karena adanya komunikasi

yang datang dari siswa kepada guru atau guru kepada siswa. Terjadinya pola

33

Ibid, h. 65. 34

Ibid, h. 65.

Guru

Siswa Siswa Siswa

Page 36: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

22

ini karena penggunaan metode atau teknik tanya jawab. Pada kegiatan

pembelajaran ini suasana kelas lebih interaktif karena adanya timbal balik

antara guru dan siswa dan saling mendominasi.

Gambar 2.6

Pola komunikasi dua arah

c. Komunikasi banyak arah

“Komunikasi banyak arah dalam proses pembelajaran memungkinkan

terjadinya arah komunikasi ke segenap penjuru dan masing-masing

berlangsung secara timbal balik. Arah komunikasi bisa terjadi dari guru ke

siswa, siswa ke siswa dan siswa ke guru. Suasana kelas memungkinkan

terjadinya interaksi belajar mengajar secara hidup dan dinamis. Untuk

meningkatkan keaktifan belajar, pola komunikasi yang diciptakan oleh guru

mempunyai arah banyak. Dengan pola komunikasi banyak arah dapat tercipta

suasana kelas yang dapat merangsang kegiatan belajar mengajar secara aktif.

Ditandai dengan adanya umpan balik/feedback bagi guru. Komunikasi bukan

hanya antara guru dengan siswa, melainkan juga siswa dengan siswa.

Keadaan seperti ini disebut pola guru – siswa – siswa dengan komunikasi

sebagai interaksi.”35

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi banyak

arah dapat memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang lebih

interaktif yang dilakukan oleh guru maupun siswa. Dengan adanya timbal

35

Ibid, h. 66.

Guru

Siswa Siswa Siswa

Page 37: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

23

balik yang dilakukan oleh guru maupun siswa dapat meningkatkan keaktifan

belajar.

Gambar 2.7

Pola komunikasi multi arah atau banyak arah

“Jika disimak secara lebih dalam sasaran pembelajaran adalah terjadinya

proses belajar pada diri siswa. Oleh karena itu kegiatan siswa yang bersifat aktif

dalam mempelajari materi pembelajaran tertentu sangat diperlukan untuk

menunjang keberhasilan. Dalam kegiatan belajar siswa, diperlukan pula kegiatan

yang bersifat aktif pada pihak guru, yaitu dengan memberikan bimbingan,

dorongan, rangsangan dan arahan tentang apa yang sepatutnya dipelajari dan

bagaimana mempelajarinya, serta membantu siswa-siswi tertentu yang mendapat

kesulitan belajar. Pada proses pembelajaran semacam ini keaktifan dalam

melakukan kegiatan tidak hanya semata-mata berada pada guru semata, atau pada

pihak siswa, melainkan tercermin pada adanya kegiatan guru yang bersifat aktif

dalam mengajar, dan kegiatan siswa yang bersifat pula dalam belajar.”36

Untuk meningkatkan keaktifan proses pembelajaran ini, guru membuat

perencanaan sebaik-baiknya dan pelaksanaannya didasarkan atas rencana yang

telah dibuat. Dengan cara semacam ini, diharapkan hasil belajar lebih baik

dibandingkan dengan pembelajaran yang berpusat pada guru, maupun yang

berpusat pada siswa. Diketahui keberhasilan belajar melalui suatu penilaian yang

dilakukan di akhir pembelajaran. Atas dasar penjelasan di atas, proses

36

Sumiati dan asra. Metode Pembelajaran. (Bandung: CV. Wacana Prima, 2008), h. 63.

Siswa Siswa Siswa

Guru

Page 38: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

24

pembelajaran merupakan upaya mempertemukan dua kutub ekstrim, yaitu guru

aktif – siswa pasif, dan guru pasif – siswa aktif, sehingga terjadi keseimbangan

keaktifan, baik di pihak guru maupun dipihak siswa.

Pandangan seorang guru tentang apa yang dimaksud dengan mengajar

memberi warna pada metode pembelajaran yang dilaksanakan. Sebagai suatu

misal, guru yang berpandangan bahwa mengajar adalah menyampaikan

pembelajaran kepada siswa, tentu akan menggunakan metode pembelajaran yang

bersifat pemberian informasi kepada siswa tentang materi pembelajaran yang

diajarkan. Sebaliknya, jika guru berpandangan bahwa, mengajar adalah

membimbing siswa belajar, metode pembelajaran yang digunakan adalah

membantu siswa dalam mempelajari materi pembelajaran.

Pola tersebut dapat digambarkan dengan pembagian tiga bentuk pola

interaksi, antara lain; komunikasi satu arah, komunikasi dua arah, dan komunikasi

tiga arah arah atau banyak arah. Karena dengan adanya berbagai bentuk dari pola

interaksi ini akan mempengaruhi terhadap metode yang dilakukan oleh guru.

Metode pembelajaran inilah yang menjadi nilai penting terhadap keberlangsungan

pola interaksi sebagai medium dari proses belajar mengajar. Guru memiliki peran

penting dalam dalam proses belajar mengajar, karena guru seharusnya mengenali

siswa dengan baik melalui interaksi yang lebih baik sehingga siswa dapat

mengembangkan kemampuannya.

3. Syarat Terjadinya Interaksi

Menurut Elly M. Setiadi dalam buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

mengatakan “untuk terjadinya suatu interaksi sosial diperlukan adanya syarat-

syarat yang harus ada, yaitu adanya kontak sosial dan adanya komunikasi”37

Untuk lebih jelasnya kedua syarat-syarat terjadinya suatu interaksi sosial

akan diuraikan sebagai berikut:

a. Adanya kontak sosial

37

M. Setiadi,Elly, dkk, Ilmu sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Grup. 2007), h. 94.

Page 39: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

25

“Kata kontak yang berasal dari bahasa latin “con” yang artinya

bersama-sama dan “tango” yang berarti menyentuh jadi secara harfiah

kontak berarti “bersama-sama menyentuh”. Sebagai gejala sosial kontak

tidak perlu terjadi dengan saling menyentuh saja, oleh karena itu orang

dapat mengadakan hubungan dengan orang lain tanpa harus terjadi kontak

secara fisik. Misalnya, orang berbicara melalui telepon, berkirim kabar

melalui surat, dan sebagainya. Kontak sosial ada yang bersifat positif dan

ada pula yang bersifat negative. Kontak sosial yang bersifat positif dapat

mengarahkan pada suatu kerja sama, sedangkan kontak yang bersifat

negative dapat mengarahkan seseorang pada suatu pertentangan bahkan

dapat menyebabkan tidak terjadinya interaksi sosial.”38

“Suatu kontak dapat pula bersifat primer dan sekunder. Kontak

primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan

berhadapan muka, seperti misalnya apabila orang-orang tersebut berjabat

tangan, saling senyum, dan seterusnya. Sebaliknya kontak yang sekunder

memerlukan perantara. Misalnya A berkata kepada B, bahwa C

mengangumi permainannya sebagai pemegang peranan utama salah satu

sandiwara. Sama sekali tidak bertemu dengan C, akan tetapi telah terjadi

kontak antara mereka, oleh karena masing-masing memberikan tanggapan,

walaupun dengan sementara B. suatu kontak sekunder dapat dilakukan

secara langsung.”39

b. Adanya komunikasi

“Seseorang memberikan tafsir pada tingkah laku atau perasaan-

perasaan orang lain dalam bentuk pembicaraan gerak-gerik badan, atau

sikap-sikap tertentu. Misalnya, seseorang anggota pramuka diatas sebuah

bukit pada malam hari mengirimkan isyarat morse dengan lampu senter

membuat huruf SOS secara berulang-ulang. Apabila orang tidak

memahami sandi morse, barangkali isyarat tersebut dianggap sebagai sinar

lampu biasa, dan itu juga tidak terjadi komunikasi. Lain halnya bila isyarat

38

Ibid, h. 94. 39

Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Press, 2006), h. 66.

Page 40: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

26

tersebut diterima oleh anggota pramuka, pasti ia akan segera mengerti

maksud dari isyarat tersebut.”40

Jadi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses

penyampaian pesan, dari satu pihak ke pihak lain sehingga terjadi

pengertian bersama, pihak yang menyampaikan pesan disebut

komunikator, dan pihak penerima pesan disebut komunikasi.

4. Interaksi dalam Pembelajaran

“Interaksi antara guru dan siswa adalah proses komunikasi yang dilakukan

secara timbal balik dalam menyampaikan pesan kepada siswa. Interaksi yang

dimaksud disini tidak terlepas dari unsur komunikasi, yakni melibatkan komponen

komunikator, komunikan, pesan, dan media. Keempat unsur ini akan melahirkan

umpan balik yang disebut dengan interaksi (manakala dilihat dari istilah

komunikasi yang berasal dari Communicare yang berarti berpartisipasi,

memberitahukan, menjadi milik bersama).”41

“Interaksi belajar mengajar mengandung suatu arti adanya kegiatan

interaksi dari tenaga pengajar yang melaksanakan tugas mengajar di satu pihak,

dengan warga belajar (siswa, anak didik/subjek belajar) yang sedang

melaksanakan kegiatan belajar dipihak lain.”42

“Dalam interaksi edukatif ada dua

buah kegiatan yakni kegiatan guru di satu pihak dan kegiatan anak didik di lain

pihak. Guru mengajar dengan gayanya sendiri anak didik belajar dengan gayanya

sendiri. Guru tidak hanya mengajar tetapi juga memahami suasana psikologis

anak didik dan kondisi kelas.”43

Interaksi edukatif terjadi sepanjang proses

pembelajaran dan dapat berlangsung dalam berbagai bentuk kegiatan

40

M. Setiadi,Elly, dkk, Ilmu sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Grup. 2007), h. 95. 41

Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi – Cet. kedua, (Jakarta :

Gaung Persada Press, 2004), h. 91 42

Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi-Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers,

2011), h. 1-2. 43

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:

Rineka Cipta. 2010), h. 62

Page 41: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

27

pembelajaran.44

“Interaksi edukatif adalah sebuah interaksi belajar mengajar, yaitu

sebuah proses interaksi yang menghimpun sejumlah nilai (norma) yang

merupakan substansi, sebagai medium antara guru dengan anak didik dalm rangka

mencapai tujuan.”45

“Prinsip interaktif mengandung makna bahwa pengajaran bukan hanya

sekedar menyampaiakan pengetahuan dari guru ke siswa, akan tetapi mengajar

dianggap sebagai proses mengatur lingkungan yang merangsang siswa untuk

belajar. Dengan demikian proses pembelajaran adalah proses interaksi baik antara

guru dan siswa, antara siswa dengan siswa, maupun antara siswa dengan

lingkungannya. Melalui proses interaksi, memungkinkan kemampuan siswa akan

berkembang baik mental maupun intelektual.”46

“Di dalam dunia pendidikan, interaksi dalam pembelajaran dan bertujuan

lebih dikenal dengan istilah interaksi edukatif. Interaksi edukatif dapat diartikan

sebagai suatu aktivitas relasi berbagai elemen edukatif, baik pendidik, staf

administrasi, maupun anak didik. Mereka dengan bersama-sama memiliki

kesadaran dalam menciptakan suatu iklim pendidikan dan pembelajaran di

sekolah, untuk menghasilkan sumber daya manusia (anak didik) yang berkualitas

dan handal sesuai perkembangan zaman.”47

Interaksi edukatif antara pendidik dan anak didik yang diharapkan dapat

tercapai dengan optimal apabila adanya kesadaran pendidik bahwa tugas mulia

dalam mengajar dan mendidik anak didik itu sifatnya komperehensif.

Melaksanakan tugas mencerdaskan anak didik yang memerlukan keteladanan baik

di dalam maupun diluar sekolah. Interaksi merupakan dua unsur untuk saling

berkomunikasi yang bertujuan, yaitu untuk menyampaikan sesuatu yang ingin

disampaikan. Guru menyapaikan materi dan siswa menanggapi materi yang

disampaikan. Perlu perhatian khusus saat terjadinya sebuah interaksi. Salah

44

Ahmadi, Lif Khoirun dkk. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: PT.

Prestasi Pustakaraya. 2011), h. 46. 45

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:

Rineka Cipta. 2010), h. 62. 46

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana, 2006), h. 133. 47

Abdullah dan Safarina HD. Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h.

130.

Page 42: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

28

satunya ialah sebuah proses saat belangsungnya kegiatan belajar mengajar.

Melalui proses yang baik akan mendapatkan hasil yang baik.

“Kegiatan belajar mengajar tidak lain adalah menanamkan sejumlah norma

ke dalam jiwa anak didik. Itulah sebabnya kegiatan ini di dalam pembahasan ini

dipakai istilah Proses Interaksi Edukatif. Semua norma yang diyakini

mengandung kebaikan perlu ditanamkan ke dalam jiwa anak didik melalui

peranan guru dalam pengajaran. Guru dan anak didik berada dalam suatu relasi

kejiwaan. Interaksi antara guru dengan anak didik terjadi karena saling

membutuhkan. Anak didik ingin belajar dengan menimba sejumlah ilmu dari guru

dan guru ingin membina dan membimbing anak didik dengan memberikan

sejumlah ilmu kepada anak didik yang membutuhkan. Keduanya mempunyai

kesamaan langkah dan tujuan, yakni kebaikan.”48

Menurut Syaiful Bahri Djamrah

maka tepatlah bila dikatakan bahwa “guru mitra anak didik dalam kebaikan.”

Terciptanya suatu interaksi karena adanya komunikasi guru dengan siswa

yang bertujuan merupakan proses dari kegiatan belajar mengajar. Tujuan dari

pembelajaran ialah dapat mengembangkan kemampuan siswa, baik mental

maupun intelektual. Hubungan guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar

merupakan dua unsur yang dapat saling mempengaruhi. Karena antara guru dan

siswa merupakan unsur penting dalam melangsungkan kegiatan belajar mengajar.

Guru yang berperan sebagai pengajar atau subyek yang dapat mengatur terhadap

keberlangsungan proses pembelajaran sangat memiliki pengaruh di dalam proses

pembelajaran, salah satunya penggunaan metode pembelajaran sangat

berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Karena metode merupakan alat atau

medium untuk menciptakan interaksi yang lebih teratur dan terarah. Penentuan

metode pembelajaran merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran.

Sebab dapat berpengaruh terhadap keaktifan siswa dalam pembelajaran.

Jika guru semakin kreatif terhadap penggelolaan kelas maka semakin bervariatif

metode pembelajaran yang akan digunakan oleh guru tersebut. Penggunaan

48

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:

Rineka Cipta. 2010), h. 5.

Page 43: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

29

metode yang digunakan oleh guru sangat berpengaruh terhadap keaktifan

siswanya di dalam ruang kelas.

“Hubungan guru dengan siswa atau anak didik di dalam proses belajar

mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan. Bagaimanapun baiknya

bahan pelajaran yang diberikan, bagaimanapun sempurnanya metode yang

digunakan, namun jika hubungan guru dan siswa yang tidak harmonis dapat

menciptakan suatu hasil yang tidak di inginkan.”49

Pendidik dan peserta didik merupakan dua pelaku terjadinya interaksi

edukatif. Dan memiliki peran fungsional dalam wilayah aktifitas dalam dunia

pendidikan. Masing-masing dari guru dan siswa saling pengaruh dan

mempengaruhi di antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya tidak ada, maka

keberlangsungan proses pendidikan tidak mungkin berjalan dengan baik. Karena

guru dan siswa harus memiliki hubungan yang erat dan baik demi mencapai

tujuan belajar mengajar.

“Pendidikan di dalam proses belajar-mengajar, kegiatan interakasi antara

guru dan siswa merupakan kegiatan yang cukup dominan kemudian di dalam

kegiatan interaksi antara guru dan siswa dalam rangka transfer of knowledge dan

bahkan juga transfer of values, akan senantiasa menuntut komponen yang serasi

antara komponen yang satu dengan yang lainnya. Serasi dalam hal ini berarti

komponen-komponen yang ada pada kegiatan proses belajar mengajar itu saling

menyesuaikan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan belajar bagi anak

didik.”50

Menurut Nana Sudjana dalam bukunya Penilaian Hasil Proses Belajar

Mengajar mengatakan bahwa “proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa

dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan

kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing

49

Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi-Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers,

2011), h. 147. 50

Ibid, 172.

Page 44: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

30

jenis belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal,

(b) keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan

motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik

tujuan tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional, menggunakan klasifikasi hasil

belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga

ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.”51

“Hampir semua pelajaran memerlukan kemampuan berpikir. Kemampuan

berpikir termasuk ranah pada ranah kognitif, meliputi kemampuan menganalisis,

kemampuan mengevaluasi, dan kemampuan mencipta atau dalam istilah

taksonomi hasil revisi taksonomi Bloom yaitu mampu untuk menguasai dimensi

proses kognitif. Kemampuan yang penting pada ranah kognitif adalah kemampuan

menerapkan konsep-konsep untuk memecahkan masalah yang ada di lapangan.

Kemampuan ini sering disebut dengan kemampuan menstransfer pengetahuan ke

berbagai situasi sesuai dengan konteksnya. Hal ini berkaitan dengan pembelajaran

kontekstual. Hampir semua mata pelajaran berkaitan dengan kemampuan kognitif,

karena didalamnya diperlukan kemampuan berpikir untuk memahaminya.

Kemampuan yang kedua psikomotor, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan

gerak, yaitu menggunakan otot seperti lari, melompat melukis, berbicara,

menbongkar dan memasang peralatan dan sebagaianya.”52

Kemampuan siswa yang baik secara mental dan intelektual merupakan

hasil dari belajar. Karena hasil merupakan tujuan dari pembelajaran itu sendiri.

Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama yang baik antara guru dengan siswa guna

mencapai tujuan tersebut. Sekolah sebagai wadah kegiatan mereka sangat

memiliki peran sebagai medium atau perantara yang di antaranya dengan adanya

sarana dan prasana dapat mendorong untuk terjalinnya hubungan atara guru yang

baik. Sehingga akan sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. maka

dari itu perlu adanya suatu kerja sama yang baik antara guru sebagai pengajar dan

siswa sebagai yang diajarkan, karena secara tidak langsung dan tanpa disadari

51

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung. PT Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 22. 52

Ibid. h 12.

Page 45: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

31

guru juga belajar dari siswa. Melalui pola interaksi guru dapat lebih kreatif dalam

menggunakan metode pembelajaran sehingga selama proses belajar mengajar

menjadi lebih efektif, dan kondusif.

“Hubungan guru dan murid di dalam kelas secara langsung sudah

menanamkan rasa keimanan yang bisa dibuktikan secara interaksi belajar

mengajar, sedangkan interaksi belajar mengajar adalah hubungan aktif antara guru

yang mengajar dengan siswa yang belajar untuk mencapai tujuan instruksional

yang telah ditentukan.”53

Makna dari hubungan antara guru dengan siswa di dalam ruang pendidikan

bukanlah hanya sekedar aktifitas sederhana yang dilakukan oleh keduanya, guru

yang menyampaikan dan siswa yang menerima. Akan tetapi ini merupakan sebuah

fenomena dari realitas sosial dimana guru dan siswa secara langsung dan tidak

langsung dituntut untuk saling memahami, bagaimana siswa yang diajarkan harus

dapat memahami apa yang guru sampaikan begitu juga siswa harus dapat

memahami apa yang guru sampaikan. Karena guru dan siswa merupakan unsur

dasar terjadinya interaksi edukatif yang diharuskan berproses dalam ikatan guna

mencapai tujuan. Oleh karena itu, interaksi edukatif adalah satu gambaran

hubungan aktif antara guru dan siswa yang berlangsung dalam ikatan tujuan

pendidikan.

b. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

4. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

“Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai hasil

kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dalam

system pendidikan nasional dalam Kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum

tersebut IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah

53

Etty Ratnawati, Interaksi dan Proses Komunikasi dalam pembelajaran, Jurnal Al-

Tarbiyah, Volume XX Nomor 2, Desember 2007, h. 274

Page 46: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

32

nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi

serta mata pelajaran ilmu sosial lainnnya.” 54

Menurut Muhammad Nu'man Somantri, IPS adalah ”sutau penyederhana

disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi, dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-

masalah sosial terkait, yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan

psikologis untuk tujuan pendidikan padan tingkat pendidikan dasar dan

menengah.”55

Hakikat IPS, adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia

sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya karena pada

hakekatnya manusia tidak bisa hidup sendirian untuk memenuhi kebutuhannya.

Melalui cabang-cabang yang dipelajari saat disekolah seperti pelajaran sosiologi,

ekonomi, sejarah dan geografi.

Menurut Ali Amran Udin pada buku ilmu Sosial dasar menyatakan “Ilmu

Pengetahuan Sosial adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-

tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah (elementary and

secondary school).”56

Menurut Trianto dalam Buku Model Pembelajaran Terpadu mengatakan

“Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-

ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan

budaya. Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena

social yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-

cabang ilmu social (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan

budaya).”57

IPS atau studi social merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang

diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah,

geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial.

Pengetahuan sosial meliputi konsep-konsep ynag tercangkup sederhana

yang sering kali terdapat pada kehidupan sehari-hari yang meliputi kegiatan

54

Sapriya, Pendidikan IPS. (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 7 55

Nu'man Sumantri, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, (Bandung: PT Remaja

Rosda Karya, 2001) cet.1, h.74 56

Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991), h. 2. 57

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) h. 171.

Page 47: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

33

interaksi sosial baik dengan keluarga, teman sebaya, di sekolah dan di lingkungan

masyarakat sekitar. Kegiatan sosial dapat dimulai sejak kita baru lahir dengan

adanya interaksi dengan orang tua atau pun keluarga, lalu berkembang terus

menerus sehingga dapat mengenal teman, mengenal tetangga, Negara, dan dunia.

Mengenal Negara antara lain kita dapat mengenal kota-kota serta pulau-pulau

yang terdapat di Negara, khususnya Negara yang kita tempati. Selain Negara kita

mengenal juga letak geografis dari kota dan pulau tersebut. maka dengan kita

mengenal itu semua secara tidak langsung kita sudah belajar mengenai mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

“Ilmu pengetahuan sosial juga membahas hubungan antara manusia

dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat dimana anak didik tumbuh dan

berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai

permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya. Pendidikan IPS

berusaha membantu mahasiswa dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi

sehingga akan menjadikannya semakin mengerti dan memahami lingkungan

sosial masyarakatynya.”58

Ilmu pengetahuan sosial salah satu mata pelajaran yang dipelajari dari

SD/MI, SMP/MTS, sampai SMA/SMK/MAN. Banyak siswa yang mengeluhkan

terkait pada mata pelajar Ilmu pengetahuan sosial dikarenakan materi yang di

ajarkan banyak terdapat teori-teori yang diharuskan dihafal.

5. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

“Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di

masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan

yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik

yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan

tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah

58

Ibid,. h. 171.

Page 48: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

34

diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai

berikut.”59

a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau

lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan

kebudayaan masyarakat.

b. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode

yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk

memecahkan masalah-masalah sosial.

c. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat

keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di

masyarakat.

d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta

mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil

tindakan yang tepat.

e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun

diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun

masyarakat.

f. Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral.

g. Fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat

menghakimi.

h. Mempersiapkan siswa menjadi warga Negara yang baik dalam

kehidupannya “to prepare students to be well-functioning citizens in a

democratic society” dan mengembangkan kemampuan siswa menggunakan

penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang

dihadapinya.

i. Menekankan perasaan, emosi, dan derajat penerimaan atau penolakan siswa

terhadap materi Pembelajaran IPS yang diberikan.

6. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial

59

Ibid,. h. 177.

Page 49: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

35

Ilmu pengetahuan sosial juga membahas hubungan antara manusia dengan

lingkungannya. Lingkungan masyarakat dimana anak didik tumbuh dan

berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai

permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya. Pendidikan IPS

berusaha membantu mahasiswa dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi

sehingga akan menjadikannya semakin mengerti dan memahami lingkungan

sosial masyarakatnya.

Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki

keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan

yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan

wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode.

Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai,

kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik,

ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-

budaya terpilih. Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang

kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan.

Sosiologi dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti

konsep peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial. Secara

intensif konsep-konsep seperti ini digunakan ilmu-ilmu sosial dan studi-studi

sosial.

Menurut Trianto mengemukakan mengenai konsep IPS, “konsep IPS, yaitu

(1) interaksi, (2) saling ketergantungan, (3) kesinambungan dan perubahan, (4)

keragaman/kesamaan/perbedaan, (5) konflik dan consensus, (6) pola (patron), (7)

tempat, (8) kekuasaan (power), (9) nilai kepercayaan, (10) keadilan dan

pemerataan, (11) kelangkaan (scarity), (12) kekhususan, (13) budaya (culture),

dan (14) nasionalisme.”

Menurut Direktorat Tenaga Pendidik Dirjen PMPTK Depdiknas “karateristik

mata pelajaran IPS SMA antara lain sebagai berikut.

1. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur

geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan,

sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama.

Page 50: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

36

2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur

keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas

sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema)

tertentu.

3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut

berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan

interdisipliner dan multidisipliner.

4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut

peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab

akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur,

proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup

agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan

jaminan keamanan.

5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga

dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta

kehidupan manusia secara keseluruhan.” 60

Tabel 2.1

Dimensi IPS Dalam Kehidupan Manusia61

Dimensi dalam

kehidupan

manusia

Ruang Waktu Nilai/Norma

Area dan

substansi

pembelajaran

Alam sebagai

tempat dan

penyedia potensi

sumber daya

Alam dan

kehidupan yang

selalu berproses,

masa lalu, saat

ini, dan yang

akan dating

Acuan sikap dan

perilaku manusia berpa

kaidah atau aturan yang

menjadi perekat dan

penjamin keharmonisan

kehidupan manusia dan

alam

Contoh

Kompetensi

Dasar yang

dikembangkan

Adaptasi spasial

dan eksploratif

Berpikir

kronologis,

prospektif,

antisipatif

Konsisten dengan

aturan yang disepakati

dan kaidah alamiah

masing-masing disiplin

ilmu

60

Direktorat Tenaga Pendidik Dirjen PMPTK Depdiknas, Strategi Pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengathuan Sosial, (Jakarta: 2008) 61

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007) h. 127

Page 51: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

37

Alternatif

penyajian mata

pelajaran

Geografi Sejarah Ekonomi,

Sosiologi/Antropologi

c. Hasil Penelitian yang Relevan

a. Hubungan Interaksi Sosial antara Siswa dengan Hasil Belajar IPS di

SMP Dua Mei Ciputat

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan oleh Ria

Kurniawati, maka penulis berkesimpulan bahwa interaksi sosial antara siswa

mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil belajar IPS. Karena

interaksi sosial siswa merupakan bagian dari salah satu faktor eksternal yang

mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah.

Hal ini terlihat dari hasil perhitungan rxy = 0,473 yang berada pada

rentang 0,40 – 0,70 yang menunjukan adanya korelasi yang sedang atau

cukupan. Hal ini di tunjukan pula dengan hasil penelitian pada taraf

signifikan 5% yang menyatakan bahwa rtabel taraf signifikan 5% sebesar

0,304, sedangkan pada taraf 1% diperoleh rtabel sebesar 0,393. Ternyata rxy

atau ro (yang besarnya =0,473) adalah jauh lebih besar daripada rtabel (yang

besarnya 0,304 dan 0,393). Karena ro lebih besar daripada, maka Hipotesis

Nol Ditolak. Berarti terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X dan

variabel Y.

Pada penelitian ini interaksi sosial memiliki hubungan yang signifikan

terhadap hasil belajar siswa karena merupakan faktor eksternal. Dan yang di

jadikan fokus utama pada penelitian ini ialah bagaimana interaksi sosial

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di sekolah.

b. Pengaruh Interaksi Edukatif Guru dengan Siswa di Kelas terhadap Nilai

Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa di Mts Mamba’ul Khoirot, Jombang

Dari hasil analisis di atas penulis menarik kesimpulan bahwa interaksi

edukatif guru dengan siswa di kelas di MTs Mamba’ul Khoirot tergolong

Page 52: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

38

baik, hal ini dapat dilihat pada prosentase 80 % yang tergolong baik,

sedangkan mengenai hasil belajar siswa dalam bidang bahasa arab tergolong

baik, hal ini dapat dilihat dengan hasil rata-rata atau mean = 8 dengan kriteria

= 8, dan ada pengaruh interaksi edukatif guru dengan siswa dikelas terhadap

nilai hasil belajar bahasa arab siswa di MTs Mamba’ul Khoirot, Jombang.

Terbukti dari hasil perhitungan dengan rumus “r” product moment, yaitu rxy =

0,996 dalam tabel product moment dapat dilihat pada taraf signifikasi 5 % =

0,996 > 0,220 atau pada taraf signifikasi 1 % = 0,996 > 0,286. Dari uraian

tersebut dapat diketahui nilai rxy melebihi harga kritik r baik pada taraf

signikasi 5 % dan 1 %. Hal ini berarti harga rxy sangat tinggi dan menolak Ho.

Selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel interprestasi ; 0,800 – 1,000,

dengan demikian ada pengaruhnya dan masuk kriteria sangat kuat.

Jika dibandingkan pada penelitian ini dengan hasil penelitian yang relevan

yang sudah dijelaskan di atas, pada penelitian ini berbeda, yang pertama penelitian

yang dilakukan oleh ria pada variabel bebas yang menjadi fokusnya ialah

mengenai interaksi sosial yang dapat meliputi pada interaksi di dalam kelas atau

di luar kelas. Pada penelitian kedua, yang dilakukan oleh imam nasa’i yang

menjadi fokus pada variabel bebasnya ialah interaksi guru dan siswa, pada

penelitian ini memiliki fokus yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti. Yang jadi perbedaan penelitian yang dilakukan oleh imam nasa’i melalui

pendekatan kuesioner atau kuatitatif. Pada penelitian ini untuk mendapatkan hasil

yang maksimal peneliti melakukan pendekatan dengan keduanya, yaitu

pendekatan kualitatif dan kuatitatif.

d. Kerangka Berpikir

Pola interaksi dalam pembelajaran adalah cara kerja interaksi yang terjadi

pada guru dan siswa sehingga memiliki peran interakif untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Dapat diketahui bahwa pola interaksi di bagi menjadi tiga bentuk,

pertama, pola interaksi satu arah, yaitu aksi dari seorang guru jika ditampilkan

dalam metode pembelajaran biasanya seperti metode ceramah, guru menerangkan

dan siswa mendengarkan. Kedua, pola interaksi dua arah, yaitu aksi yang

Page 53: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

39

dilakukan oleh guru dengan siswanya. Seperti terjadinya metode tanya jawab

sehingga adanya timbal balik antara guru dengan siswa. Yang ketiga ialah pola

interaksi multi arah atau banyak arah, yaitu aksi dari seorang guru yang

melibatkan semuanya, seperti metode kelompok. Guru memiliki peran

menjelaskan serta siswa dapat mendiskusikan dengan siswa yang lainnya, jadi

pola ini melibatkan semuanya.

Berikut ini merupakan gambar kerangka berpikir dari persepsi siswa

terhadap pola interaksi dalam pembelajaran IPS di SMP Dua Mei Ciputat.

Persepsi siswa terhadap pola interaksi

dalam pembelajaran IPS di SMP Dua Mei

Pengumpulan data Metode

Penelitian

Observasi

Kuesioner

Wawancara

Pemeriksaan atau

Pengecekan Keabsahan

Data

Derajat

Kepercayaan

Ketergantung

an

Keteralihan

Teknik Analisis Data Kualitatif

(Wawancara)

Reduksi

Data

Penarikan

Kesimpulan

Penyajian

Data

Kuantitatif

(Kuesioner)

Conding Skoring Tabulating

Gambar 2.8

Kerangka Berpikir

Page 54: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang dijadikan objek penelitian adalah SMP Dua Mei Ciputat

yang terletak pada jalan H. Abdul Ghani nomor 135, Ciputat Timur, Kota

Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Alasan penulis memilih lokasi SMP Dua Mei Ciputat sebagai tempat

penelitian, disebabkan SMP Dua Mei Ciputat merupakan tempat Praktek Profesi

Keguruan Terpadu (PPKT). Penulis melihat suatu fenomena yang terjadi di

sekolah tersebut. Sehingga penulis ingin mengetahui lebih lanjut dan lebih jauh

mengenai pola interaksi dalam pembelajaran serta tentang persepsi siswa terhadap

pola interaksi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Dua Mei

Ciputat.

Adapaun waktu penulis gunakan untuk penelitian ini diperkirakan mulai

pada awal bulan Agustus 2013 sampai akhir Februari 2014.

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

No Tahap Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

2013 2014

Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb

1 Pengumpulan Data

2 Observasi

3 Wawancara

4 Kuesioner

5 Dokumentasi

6 Pengolahan Data

7 Analisis Data

Page 55: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

41

B. Metode penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif.

Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran tentang

sesuatu hal yang diteliti apa adanya. Menurut Prasetya Irawan dalam Buku Logika

dan Prosedur Penelitian – Pengantar Teori dan Panduan bahwa yang dimaksud

dengan penelitian deskriptif adalah “penelitian yang bertujuan untuk

mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.”62

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan

kuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memperoleh informasi

mengenai pola interaksi dalam pembelajaran, dan menjadi narasumber ialah guru

IPS di SMP Dua Mei Ciputat. Sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan untuk

menghitung prosentase angka dari hasil keusioner mengenai persepsi siswa

terhadap pola interaksi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Prasetya

Irawan mengatakan “penelitian kuatitatif adalah analisis yang dilakukan terhadap

angka, baik angka yang merupakan representasi dari suatu kuati (kuatitas murni)

maupun angka yang merupakan hasil dari konversi dari data kuatitatif (yakni data

kuatitatif yang yang dikuantifikasikan).”63

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

sampling purposive dan simple random sampling. Teknik sampling purposive

digunakan untuk memperoleh informasi mengenai pola interaksi guru dan siswa

dalam pembelajaran IPS. Menurut sugiyono dalam buku metode penelitian

mengatakan bahwa “sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.”64

Yaitu yang dijadikan sampelnya ialah guru IPS di SMP

Dua Mei Ciputat.

Sedangkan teknik simple random sampling digunakan untuk menyebarkan

kuesioner untuk mendapatkan hasil informasi mengenai persepsi siswa terhadap

pola interaksi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang diberikan pada

siswa. Menurut sugiyono dalam buku metode penelitian mengatakan bahwa

62

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan

Praktis, (Jakarta : STIA-LAN, 2004), h. 60 63

Ibid, h. 92 64

Ibid, h. 124

Page 56: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

42

“dikatakan simple atau sederhana karena pengambilan sampel dari populasi

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.”65

Dalam penelitian ini populasi yang dijadikan dasar sampel penelitian adalah siswa

SMP Dua Mei Ciputat.

Suharsimi Arikunto menegaskan bahwa sekedar ancang-ancang apabila

subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya

merupakan populasi. Selanjutnya jika sumbernya lebih besar atau lebih dari 100

dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25 % atau lebih.

Dari jumlah 199 siswa di SMP Dua Mei di ambil 20% dari sample

sejumlah 40 responden yang terdiri dari kelas VII, VIII, dan IX yang diwakilkan

setiap kelasnya sejumlah 6 responden. Alasan penulis memilih taknik random

sampling karena semua populasi siswa SMP Dua Mei dianggap memiliki

karakteristik yang sama, sehingga siapapun yang menjadi responden dianggap

dapat mewakili populasinya. Selain itu, agar mendapat informasi yang tepat

dengan menyebar kuesioner tersebut disemua jenjang dan kelas.

C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Data dan Sumber Data

Populasi adalah obejek penelitian yang menjadi pusat perhatian untuk

mengumpulkan data agar dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh

peneliti. Menurut sugiyono dalam buku metode penelitian mengatakan bahwa

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”66

Populasi yang dimaksud pada

penelitian ini adalah SMP Dua Mei Ciputat yang terdiri dari guru dan siswa.

Sedangkan yang dimaksud dengan sampel, menurut sugiyono dalam buku

metode penelitian mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”67

Sampel adalah sebagian dari

65

Ibid, h. 120 66

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan – Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R

dan D, (Bandung : Alfabeta, 2009), h. 117 67

Ibid, h. 118

Page 57: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

43

populasi yang dianggap dapat mewakili populasi sebagai sumber informasi seperti

yang dikatakan oleh sugiyono.

Tabel 3.2

Jenis Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data

No Jenis Data Sumber Data Teknik

Pengumpulan Data

1. Pola interaksi dalam

pembelajaran IPS

Guru – Guru IPS di

SMP Dua Mei

Ciputat

Wawancara dan

observasi

2. Persepsi siswa terhadap

pola interaksi dalam

pembelajaran

Siswa-siswi di SMP

Dua Mei Ciputat

Kuesioner dan

observasi

2. Teknik Pengumpulan Data

Berikut teknik yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian

ini adalah :

a. Observasi

Menurut Sugiyono mengatakan bahwa “Observasi ialah metode atau

cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis

mengenai tingkah laku dengan melihat dan mengamati individu atau

kelompok secara langsung.”68

“Dalam melakukan observasi, ada tindakan

yang harus dilakukan yaitu mengumpulan data mengenai segala sesuatu

yang terjadi. Data yang dikumpulkan mengenai tingkah laku dan tanggapan

informan.”69

Pada penelitian ini, peneliti melakukan observasi dengan tidak terlibat

secara langsung. Peneliti mencatat, menganalisis dan selanjutnya dapat

membuat kesimpulan tentang perilaku. Melalui hasil observasi peneliti

dapat mendeskripsikan hasil analisis.

68

Ibid, h. 93 69

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan – Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R

dan D, (Bandung : Alfabeta, 2009), h. 103.

Page 58: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

44

Tabel 3.3

Pendoman Observasi

No Aspek yang diamati Objek yang diamati

1. Pelaksanaan Pola interaksi

satu arah

Guru dan siswa pada saat proses

belajar mengajar IPS

2. Pelaksanaan pola interaksi

dua arah

Guru dan siswa pada saat proses

belajar mengajar IPS

3. Pelaksanaan pola interaksi

dua arah

Guru dan siswa pada saat proses

belajar mengajar IPS

b. Wawancara

Menurut Sugiyono mengatakan bahwa “Wawancara digunakan sebagai

teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalah yang harus diteliti, dan juga

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.”70

Sedangkan

menurut Basrowi dan Suwandi mengemukakan bahwa “wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) sebagai pengaju atau pemberi pertanyaan dan yang

diwawancarai sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu.”71

Dalam penelitian ini dilakukan wawancara terbuka dan terstruktur

terhadap narasumber. Yang dimaksud dengan wawancara terbuka adalah

para subjeknya tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui

pula apa yang dimaksud wawancara. Sedangkan wawancara terstruktur

adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan

pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.

70

Ibid, h. 194 71

Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta : Rineka Cipta, 2008),

h. 127

Page 59: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

45

Pokok pertanyaan yang akan diajukan kepada guru IPS di SMP Dua

Mei Ciputat ialah mengenai pola interaksi guru dan siswa dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Dua Mei Ciputat. Pola

tersebut terbagi dalam tiga bentuk, mengenai pola interaksi satu arah, pola

interaksi dua arah dan pola interaksi tiga arah atau multi arah. Berikut ini

merupakan pendoman wawancara untuk narasumber guru IPS, sebagai

berikut;

Tabel 3.4

Pendoman Wawancara

No. Pertanyaan Wawancara Sumber Data

1 Menurut bapak/ibu, dalam kegiatan belajar mengajar

metode apa saja yang bapak/ibu gunakan?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

2 Mengapa dalam kegiatan belajar mengajar bapak/ibu

menggunakan metode tersebut?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

3 Menurut bapak/ibu kelebihan dan kekurangan metode

ceramah apa saja?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

4 Menurut bapak/ibu kelebihan dan kekurangan metode

Tanya jawab apa saja?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

5 Menurut bapak/ ibu kelebihan dan kekurangan metode

diskusi apa saja?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

6 Metode apa yang paling sering bapak/ibu gunakan

untuk mengajar?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

7 Mengapa bapak/ibu sering menggunakan metode

tersebut?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

8 Apa saja yang menjadi pertimbangan bapak/ibu dalam

menentukan metode-metode untuk mengajar?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

9 Apakah ada keterkaitan atau pengaruh antara metode

yang satu dengan yang lainnya? Kenapa?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

10 Dalam mengajar apakah ada perbedaan pada saat Guru IPS SMP

Page 60: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

46

mengajar materi Geografi dan Sosiologi? Dua Mei Ciputat

11 Apakah ada kesulitan bapak/ ibu hadapi pada saat

mengajarakan materi Geografi dan Sosiologi?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

12 Bagaimana bapak/ibu dalam mengatasi kesulitan pada

saat mengajar pada materi Geografi dan Sosiologi?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

13 Apakah bapak/ibu pernah mengalami kendala pada

saat mengajar ketika menggunakan salah satu metode?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

14 Kendala apa saja yang sering bapak/ibu hadapi pada

saat mengajar?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

15 Bagaimana solusi bapak/ibu terhadapa kendala-

kendala yang sering bapak/ibu hadapi?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

16 Pola interaksi dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu satu

arah, dua arah dan tiga arah atau banyak arah. Adakah

pola yang efektif dalam pembelajaran?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

17 Mengapa pola tersebut efektif dalam kegiatan

pembelajaran?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

18 Pola interaksi mana yang paling efektif dalam

pembelajaran sehingga siswa memiliki ketertarikan

dan semangat belajar IPS?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

19 Tahun berapa bapak/ibu sudah mulai mengajar di

SMP Dua Mei Ciputat?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

20 Mata pelajaran apa saja yang bapak/ibu ajarkan di

SMP Dua Mei Ciputat?

Guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat

c. Kuesioner

Menurut Sugiyono mengatakan bahwa “kuesioner merupakan teknik

pengunpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.”72

72

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan – Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R

dan D, (Bandung : Alfabeta, 2009), h. 199.

Page 61: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

47

Pokok pertanyaan yang akan diajukan pada kuesioner tersebut kepada siswa

di SMP Dua Mei Ciputat ialah mengenai pola interaksi guru dan siswa

dalam pembelajaran. Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis

kuesioner kombinasi tertutup dan terbuka. Melaui penyebaran kuesioner

peneliti melakukan pengumpulan data yang selengkap-lengkapnya. Berikut

ini merupakan instrument angket.

Tabel 3.5

Pendoman Kuesioner

Variabel

Sub Variabel Indikator Jumlah

Pola

Interaksi

Guru dan

siswa

Pola

interaksi

satu arah

1. Guru sebagai pemberi aksi

2. Siswa sebagai penerima aksi

2

2

Pola

interaksi

dua arah

1. Guru sebagai pemberi dan

penerima aksi

2. Siswa dapat berperan sebagai

pemberi dan penerima aksi

2

2

d. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari

arsip dan dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut.

Dalam penelitian ini dokumen adalah setiap bahan tertulis yang disimpan

dan dirawat sedemikian rupa sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan mudah

mencari dan memanfaatkannya.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Adapun prosedur atau langkah-langkah pengumpulan data dalam

penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap persiapan pengumpulan data

dan tahap pengumpulan data. Dalam tahap persiapan pengumpulan data dilakukan

melalui prosedur administrasi yang telah ditetapkan berupa pembuatan surat

pengantar penelitian dari lembaga peneliti (Universitas Islam Negeri Syarif

Page 62: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

48

Hidayatullah Jakarta) dan pengurusan izin penelitian kepada pihak sekolah yang

dijadikan tempat penelitian, yaitu SMP Dua Mei Ciputat. Setelah mendapatkan

izin dari kepala sekolah, peneliti beraksi untuk memulai penelitian di SMP Dua

Mei Ciputat dengan mempersiapkan instrument dan pendoman penelitian.

Adapun untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penulis menggunakan

metode pengumpulan data untuk memperoleh fakta, data dan informasi yang

akurat mengenai persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran Ilmu

pengetahuan Sosial di SMP Dua Mei Ciputat, diantaranya ialah penelitian

lapangan yang dilakukan untuk memperoleh data yang akurat dengan cara

langsung mendatangi langsung objek penelitian.

Dalam penelitian ini proses pengambilan dan pengumpulan atau data

diperoleh setelah sebelumnya mendapatkan izin dari pihak sekolah untuk

mengadakan penelitian. Untuk memperoleh data yang sebanyak-banyaknya dan

selengkap-lengkapnya, peneliti juga menggunakan observasi, wawancara dan

kuesioner serta dokumentasi dalam proses pengumpulan data. Dalam proses

pengumpulan data observasi, peneliti melakukan pengamatan di semua Jenjang.

Karena sampel penelitian yang akan dilakukan juga untuk melakukan

pengumpulan data kuesioner.

Langkah pertama ialah meminta ijin kepada guru untuk dapat melakukan

observasi. Waktu pengamatan bersamaan dengan waktu ketika guru IPS mengajar

di kelas. Peneliti melakukan beberapa kali observasi, sebab di SMP Dua Mei

Ciputat terdapat dua guru IPS yang mengemban perbedaan dalam mengajar mata

pelajaran. Guru IPS terdapat dua guru yang mengemban tanggung jawab yang

berbeda, yang satu memiliki tanggung jawab mengajar materi sejarah dan

ekonomi, dan yang satunya lagi mengajar materi sosiologi dan geografi. Langkah

selanjutnya dalam melakukan observasi ialah terjun langsung atau mengamati saat

guru IPS mengajar.

Sebagai langkah selanjutnya, peneliti akan memilih sampel untuk

dijadikan narasumber untuk wawancara, yaitu guru-guru IPS di SMP Dua Mei

Ciputat. Data ini diambil berdasarkan teknik yang digunakan, yaitu purposive

sampling. Yaitu yang menjadi sampel adalah guru-guru yang mengajar pada

Page 63: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

49

pelajaran IPS. Setelah mendapatkan narasumber yang yang sudah direncakan

sebelumnya. Maka langkah selanjutnya, peneliti menjelaskan tujuan dari

penelitian serta meminta kesediaan dan partisipasi narasumber untuk dijadikan

objek penelitian. Setelah mendapat kesedian dari narasumber, peneliti langsung

melakukan wawancara yang sudah disiapkan oleh peneliti. Lalu diajukan kepada

narasumber beberapa pertanyaan tentang pola interaksi yang terjadi selama proses

pembelajaran.

Setelah kedua teknik dalam pengumpulan data terlaksana, selanjutnya

melalui kuesioner yang disebarkan kepada siswa SMP Dua Mei Ciputat.

Responden yang dipilih oleh peneliti adalah semua siswa kelas VII sampai kelas

IX. Sebab seperti yang sudah dijelaskan simple random sampling, bahwa seluruh

sample dalam populasi hampir memiliki kesamaan yang dapat diwakilkan. Oleh

karena itu, peneliti mengambil 40 sampel dari setiap kelas diambil sampel

sejumlah enam sampai tujuh responden, yang terdiri dari 6 kelas dari kelas VII

sampai kelas IX. Jadi, jumlah siswa secara keseluruhan berjumlah 199 siswa.

Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap pola

interaksi dalam pembelajaran.

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Untuk memperoleh keabsahan data maka peneliti menggunakan beberapa

teknik pemeriksaan keabsahan data, yaitu:

1. “Teknik pemeriksaan derajat kepercayaan (crebebelity). Teknik ini dapat

dilakukan dengan jalan:

a. Keikutsertaan peneliti sebagai instrumen (alat) tidak hanya dilakukan

dalam waktu yang singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan

peneliti, sehingga memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data

yang dikumpulkan.

b. Ketekunan pengamatan, yaitu dimaksud untuk menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur serta situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang

sedang dicari dan kemudian memutuskan diri pada hal-hal tersebut secara

Page 64: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

50

rinci. Dengan demikian maka perpanjangan keikutsertaan menyediakan

lingkup, sedangkan ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman.

c. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar itu untuk keperluan pengecekan

atau pembanding. Teknik yang paling banyak digunakan ialah

pemeriksaan terhadap sumber-sumber lainya.

d. Kecukupan refrensial yakni kecukupan bahan yang tercatat dan terekam

dapat digunakan sebagai patokan untuk menguji dan menilai sewaktu-

waktu diadakan analisis dan interpretasi data.”73

2. Teknik pemeriksaan keteralihan (transferability) dengan cara uraian rinci.

“Teknik ini meneliti agar laporan hasil fokus penelitian dilakukan

seteliti dan secermat mungkin yang menggambarkan kontek tempat penelitian

diadakan. Uraiannya harus mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang

dibutuhkan oleh para pembaca agar mereka dapat memahami penemuan-

penemuan yang diperoleh.”74

3. Teknik pemeriksaan ketergantungan (dependability) dengan cara auditing

ketergantungan.

“Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan

catatan pelaksanaan keseluruhan hasil dan proses penelitian. Pencatatan itu

diklasifikasikan dari data mentah sehingga formasi tentang pengembangan

instrument sebelum auditing dilakukan agar dapat mendapatkan persetujuan

antara auditor dan audit terlebih dahulu.”75

F. Teknik Analisis Data

Menurut Nasution mengatakan bahwa “analisis data adalah proses

menyusun data agar dapat ditafsirkan dan diketahui maknanya.”76

“Analisis data

dalam penelitian kualitatif dilakukan sebelum peneliti memasuki lapangan, selama

73

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung, Remaja Rosda Karya,

1991), h.175. 74

Ibid., 75

Ibid., 76

Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 1996), h.126.

Page 65: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

51

di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Analisis telah dimulai sejak

merumuskan dan menjelaskan masalah sebelum terjun ke lapangan dan

berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian, dalam penelitian kualitatif,

analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan

pengumpulan data, analisis data kualitatif berlangsung selama proses

pengumplulan data, kemudiaan dilanjutkan setelah selesai pengumpulan data.”77

1. Analisis Sebelum di Lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki

lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data

sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun

demikian, fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan

berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.

2. Analisis Selama di lapangan

Selama penelitian berlangsung dan pengumpulan data masih berlangsung,

peneliti melakukan analisis data, dengan cara mengklasifikasi data dan

menafsirkan isi data.

Setelah diperoleh data maka langkah selanjutnya ialah mengelola data

melalui beberapa tahap, yaitu:

1. Data wawancara

Menurut Emzir dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif mengatakan

bahwa “analisis data menurut Miles dan Huberman analisis data kualitatif

terdiri atas tiga alur kegiatan yang terjadi bersamaan yaitu reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.” 78

a. Reduksi data

Proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstraksian dan penstransformasian data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan. Fungsinya untuk menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

77

Beni Ahmad S, Metode Penelitian, (Bandung: Pustaka setia, 2008) h. 200. 78

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data (Jakarta: Rajawali Pers., 2010),

hlm. 133

Page 66: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

52

mengorganisasi sehingga interprestasi bisa ditarik. Sehingga bisa

memberikan gambaran yang jelas.

b. Penyajian data

Data ditampilkan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Bentuk penyajiannya antara lain berupa teks naratif, matriks, grafik,

jaringan, dan bagan. Tujuannya adalah memudahkan pembaca dan

menarik kesimpulan.

c. Penarikan kesimpulan

Sekumpulan informasi yang tersusun memungkinkan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Untuk mendapatkan kesimpulan,

informasi dan data-data yang diperoleh dari kegiatan penelitian ini

sebelumnya diverifikasi dan dianalisis secara mendalam sehingga bisa

ditarik kesimpulan.

2. Data kuesioner

a. Editing

Dalam menganalisis data pertama kali yang harus dilakukan ialah

editing. Editing ialah pememeriksaan atau mengedit daftar pertanyaan

yang telah diserahkan oleh para pengumpul data. Tujuannya adalah

mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada di dalam daftar

pertanyaan yang sudah diselesaikan.

b. Skorsing

Skorsing ialah setelah melalui tahap editing, selanjutnya memberi skor

pada kuesioner. Melakukan skorsing atau pemberian angka terhadap

butir-butir pertanyaan yang terdapat pada kuesioner untuk menghitung

hasil dari jawaban responde. Berikut di bawah ini merupakan tabel

perhitung skor jawaban dari kuesioner

Page 67: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

53

Tabel 3.6

Skor pada Angket

No. Pilihan Bobot (+)

1 Setuju 1

2 Tidak Setuju 0

c. Tabulating ialah penghitungan terhadap hasil skor yang telah ada.

Berdasarkan sifat masalah dan jenis data dalam penelitian ini, maka

peneliti menganalisis data menggnakan metode deskriptif. Metode

deskriptif yaitu menuturkan dan menganalisa data berupa angka-angka

yang diperoleh dari penelitian.

Setelah itu, untuk memperoleh prosentase hasil kuesioner. Penulis

menggunakan perhitungan dengan menggunakan data statistik berupa prosentase

(frekuensi relatif) dengan rumus:

P = F / N x 100%

Keterangan : P : Angka prosentase

F : Frekuensi

N : Jumlah individu 100% bilangan tetap (konstanta)

Adapun parameter untuk penafsiran nilai prosentase menurut “Hermawan

Wasito yaitu :

1. 0 % = tidak ada satupun

2. 1% - 25% = sebagian kecil

3. 26% - 49% = hampir setengahnya

4. 50% = setengahnya

5. 51% - 75 % = sebagian besar

6. 76% - 99% = hampir seluruhnya

7. 100% = seluruhnya.”79

79

Hermawan wasito. Pengantar Metodologi Penelitian : Buku Pendoman Mahasiswa,

(Jakarta : Gramedia Pustaka, 1992), h. 11

Page 68: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

54

BAB IV

METODELOGI PENELITIAN

B. Profil Sekolah

8. Identitas Sekolah

1. Nama Sekolah : SMP Dua Mei

2. Nomor Statitik Sekolah (NSS) : 20 2 280310 014

3. Alamat Sekolah : Jalan H. Abdul Ghani No. 135

: Kecamatan Ciputat Timur

: Kota Tangerang Selatan

: Provinsi Banten

4. Nomor Telepon : (021) 7490034

5. Status Sekolah : Swasta

6. Nilai Akreditasi Sekolah : A

7. Tahun Didirikan : 1986

8. Tahun Beroperasi : 1986

9. Kepemilikan Tanah : Yayasan Pendidikan Dua Mei

a. Status Tanah : Tanah Milik Yayasan

b. Luas Tanah : 3000 m2

10. Status Bangunan : Yayasan

a. Surat Izin Bangunan : No.

b. Luas Seluruh Bangunan : 1000 M2

9. Sejarah Berdirinya Smp Dua Mei

Sekolah menengah pertama (SMP) Dua Mei beralamat di jalan H.

Abdul Gani No.135 Desa Cempaka Putih Kecamatan Ciputat Timur

Kabupaten Tangerang Selatan Provinsi Banten berdiri pada tahun 1986

dengan nomor statistik sekolah / NSS 204020417107 dan Nomor Data

Sekolah 2002040034 dengan SK Pendiriannya No. 841/102/E/1986. Dalam

membantu pemerintah untuk menyediakan sarana dan prasarana dalam

Page 69: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

55

bidang pendidikan formal yang bertujuan untuk mencerdaskan bangsa. SMP

Dua Mei didirikan setelah Taman Kanak-kanank Dua Mei berdiri lebih awal

dari SD Dua Mei berdiri.

SMP Dua Mei berdiri pada tahun 1986 yang pada saat itu masih

memiliki satu jenjang kelas yaitu kelas 1 SMP yang berjumlah 146 siswa

dengan jumlah 4 kelas. Selanjutnya, pada tahun 1989 SMP Dua Mei memiliki

3 jenjang kelas yaitu kelas 1, 2, 3 yang berjumlah 311 siswa.

Sejak berdiri sampai dengan tahun 2007 SMP Dua Mei Telah

menamatkan siswa sebanyak 1888 orang siswa yang sebagian besar

melanjutkan ke tingkat SMA, dan SMK baik negeri maupun Swasta.

Didorong oleh komitmen terhadap kualitas tamatan yang dihasilkan

dan sesuai dengan anjuran Direktorat pendidikan Menengah Umum (Dit.

Dikmenum), kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 204 dan KTSP.

Keberhsilan pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah,

masyarakat dan keluarga. Berarti penyelenggaraan pendidikan tidak hanya di

laksanakan oleh satu pihak, melainkan secara simultan dilaksanakan oleh tiga

unsur tadi, masing-masing berperan sesuai dengan fungsinya.

SMP Dua Mei yang merupakan mitra pemerintah atau ptner dalam

menyelenggarakan system pendidikan membantu program pemerintah dalam

upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Prioritas pembangunan pendidikan

diarahkan untuk perluasan pemerataan kesempatan belajar yang saat ini salah

satu realisasinya adalah pelaksanaan wajib belajar pendidikan Dasar 9 Tahun.

Dalam rangka menyukseskan pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan

dasar 9 Tahun. Meningkatkan daya tampung siswa dan meningkatkan kualitas

lulusan perlu didukung oleh saran belajar yang representative untuk

menunjang kegiatan belajar mengajar.

SMP Dua Mei ciputat merupakan lembaga pendidikan berada di

bawah Yayasan Pendidikan Dua Mei, sedangkan status akreditasi disamakan

No. 2002040034 dengan nilai A. sekolah ini berada di jalan H. Abdul ghani

nomor 135, Desa Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang

Selatan, Provinsi Banten

Page 70: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

56

10. Visi, Misi Dan Tujuan SMP Dua Mei Ciputat

d. Visi

Visi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dua Mei Ciputat yaitu untuk

mewujudkan SMP Dua Mei Ciputat sebagai sekolah yang bermutu dan

menjadi dambaan masyarakat Ciputat dan sekitarnya, memiliki komponen

pendidikan lengkap dan kondusif untuk menunjang kualuitas pembelajaran

sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berakhlak, berkepribadian dan

berbudi pekerti luhur serta dapat terserap pada SLTA-SLTA yang berkualitas

di wilayah Tangerang dan sekitarnya.

e. Misi

Misi SMP Dua Mei Ciputat Yaitu :

1. Meningkatkan kemampuan dan profesioanal guru dan pegawai dalam

pelaksanaan tugas sehari-hari

2. Meningkatkan rata-rata prosentase daya serap siswa dalam ulangan

umum dengan target peningkatan nilai sekurang-kurangnya 0,1

permata pelajaran per siswa

3. Meningkatkan nilai UAN lulusan untuk semua mata pelajaran yang di

UAN kan dengan target pengkatan nilai 0,2 permata pelajaran per

tahun.

4. Mencukupi dan melengkapi sarana dan prasarana sekolah yang

menunjang peningkatan mutu KBM dan hasil belajar siswa.

5. Meningkatkan pelaksanaan Mutu KBM dan hasil nbelajar siswa.

6. Meningkatkan kesejahteraan guru dan pegawai, baik moril maupun

materil.

7. Menciptakan terciptanya lingkungan kerja yang harmonis dengan

orang tua siswa.

8. Meningkatkan hubungan kerja sama yang harmonis dengan orang tua

siswa dan masyarakat sehingga mampu mendukung program sekolah.

Page 71: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

57

f. Tujuan Umum

Tujuan Umum SMP Dua Mei dalam penyelenggaraan pendidikan

adalah sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional NO. 20 Tahun 2003.

11. Struktur Organisasi Smp Dua Mei

12. Keadaan Guru Dan Karyawan

Posisi guru dalam dunia pendidikan memiliki tugas dan kewajiban yang

cukup berat, atau ditangannya kesuksesan penyelenggaraan pendidikan

ditentukan. Maju mundurnya suatu sekolah tergantung pada tanggung jawab

dan profesionalisme para guru.

YAYASAN

Kepala Sekolah

Enjang Supyan, M.Pd

Wak. Kurikulum

Saptono, S.Pd

Wak. Kesiswaan

Siti Aisyah, S.Pd

Wali

Kelas

Guru Bid.

Studi Pembina OSIS

Galih. PS, S.Pd

S.Pd

Kordinator BP

Susi. H, S.Pd

Tata Usaha

Siswa

OSIS

Page 72: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

58

Dalam dunia pendidikan memang ada faktor-faktor lain yang menjadi

pendukung keberhasilan penyelenggaran pendidikan, tetapi faktor guru lebih

dominan, guru bertanggung jawab membimbing dan membina potensi anak

didik agar mampu mengatasi segala persoalan yang dihadapi.

Dibawah ini penulis cantumkan jumlah guru dan karyawan yang

bertugas:

Tabel 4.1

Nama-nama Guru dan Staf SMP Dua Mei

No Nama Jabatan Bidang studi

1 Enjang Supyan, S.Pd. Kepala Sekolah B.Indonesia

2 Saptono, S.Pd. Wakasek Kurikulum IPS Terpadu

3 Siti Aisah, S.Pd. Wakasek Kesiswaan B.Indonesia

4 Susi Herawati, S.Pd Guru Seni Budaya

6 Rahardian, S.Pd. Guru Penjaskes

7 Jumaroh Ibnu, S.Pd. Guru Agama

8 Elly Rahmawati, S.Pd. Guru Tata Boga

9 Dwi Yuli Prihani, S.Pd. Guru B.Inggris

10 Dra. Soparidah, M.Pd Guru IPS Terpadu

12 Galih Permana Syam,

S.Pd. Guru Matematika

13 Siti Rokasiah Guru IPA Terpadu

14 Maulidya Bustomi, S.Pd Guru B.inggris

15 Abdul Latif, S. Hi Guru TIK

16 Yuki Hermawan Staf Admin TU

13. Keadaan Siswa

Siswa merupakan potensi kelas yang harus diperhatikan oleh guru dalam

mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif, dengan demikian

Page 73: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

59

keberadaan murid merupakan faktor yang sangat penting dalam proses belajar

mengajar disamping eksistensi guru.

Tabel 4.2

Jumlah Siswa SMP Dua Mei Tahun Ajaran 2010-2013:

Tahun

Pelajaran

Jumlah

Pendaftar

(Cln siswa

baru)

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

Jumlah (Kls

VII + VIII +

IX)

Jml

Siswa

Jml

Rombel

Jml

Siswa

Jml

Rombel

Jml

Siswa

Jml

Rombel

Jml

Siswa

Jml

Rombel

2010/2011 121 68 2 79 2 71 2 218 6

2011/2012 129 69 2 64 2 80 2 212 6

2012/2013 108 75 2 66 2 56 2 197 6

Tabel 4.3

Jumlah Siswa SMP Dua Mei Tahun Ajaran 2013-2014:

No. Data Kelas Jumlah

Rombel

Jumlah siswa

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 VII 2 36 21 57

2 VIII 2 45 32 77

3 IX 2 35 30 65

Jumlah 6 116 83 199

14. Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai kegiatan pendidikan tertentu. Adapun

muatan kurikulum di SMP Dua Mei meliputi sejumlah mata pelajaran yang

ditempuh mulai kelas VII sampai dengan kelas IX. Materi muatan lokal dan

Page 74: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

60

pengembangan diri merupakan bagian dari muatan kurikulum. Untuk kurikulum

SMP, terdiri dari 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.

Tabel 4.4

Struktur Kurikulum SMP Dua Mei Ciputat:

Komponen Kelas dan Alokasi Waktu

VII VIII IX

A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama

2. Pendidikan Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia

4. Bahasa Inggris

5. Matematika

6. Ilmu Pengetahuan Alam

7. Ilmu Pengetahuan sosial

8. Seni Budaya

9. Pendidikan Jasmani, olah Raga dan

Kesehatan

10. Teknologi Informasi dan komunikasi

3*)

2

5*)

5*)

6*)

6*)

5*)

2

2

2

3*)

2

5*)

5*)

6*)

6*)

5*)

2

2

2

3*)

2

5*)

5*)

6*)

6*)

5*)

2

2

2

B. Muatan Lokal

- Pendidikan Jasa Pembukuan

- Pendidikan Tata Busana

2

2

2

C. Pengembangan Diri 2**) 2**) 2**)

Jumlah A + B 32 + 8*) 32 + 8*) 32 + 8*)

Page 75: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

61

D. Deskripsi Data

Di Sekolah Menengah Pertama Dua Mei sistem pengajaran khususnya

pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dibagi kedalam dua bagian, yaitu Bapak

Saptono, S.Pd, yang mengajar pada mata pelajaran Sosiologi dan geografi dan ibu

Dra. Soparidah, M.Pd, yang mengajar pada pelajaran Ekonomi dan Sejarah. Pada

hasil belajarnya digabungkan antara mata pelajaran Bapak Saptono, S.Pd dan Ibu

Dra. Soparidah, M.Pd.

Pada penelitian ini, untuk mengetahui pola interaksi dalam pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Dua Mei Ciputat. Tahap pertama yang dilakukan

ialah pengamatan. Hasil dari pengamatan tersebut adalah bahwa pola interaksi

dalam pembelajaran yang terjadi di SMP Dua Mei Ciputat adalah pola interaksi

satu arah dan pola interaksi dua arah. Pengamatan ini dilakukan sebanyak 5 kali

selama proses penelitian dilakukan. Pengamatan ini dilakukan pada saat pelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial berlangsung, karena guru IPS merupakan narasumber

dari penelitian yang dilakukan. Hasil dari pengamatan yang dilakukan mengenai

pola interaksi dalam pembejaran yang dilakukan oleh guru IPS di SMP Dua Mei

Ciputat adalah pola interaksi satu arah dan pola interaksi dua arah.

Hasil dari pengamatan tersebut didukung dengan hasil wawancara yang

dilakukan pada guru di SMP Dua Mei Ciputat. Menurut guru Ilmu Pengetahuan

Sosial di SMP Dua Mei Ciputat mengatakan bahwa metode pembelajaran yang

sering digunakan adalah metode ceramah dan metode Tanya jawab. Metode

ceramah merupakan pola interaksi satu arah, karena peran guru sangat

mendominasi saat terjadinya proses pembelajaran. Guru berperan sebagai pemberi

aksi dan siswa penerima aksi dari guru tersebut. Sedangkan metode Tanya jawab

merupakan pola interaksi dua arah, karena adanya timbal balik yang dilakukan

oleh guru dan siswa. Guru berperan sebagai pemberi aksi dan penerima aksi.

Dengan demikian, hasil tersebut merupakan referensi untuk melakukan

penelitian lanjut, yang akan digunakan sebagai bahan penelitian tentang

bagaimana persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial di SMP Dua Mei Ciputat. Untuk mengetahui persepsi siswa

terhadap pola interaksi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Dua

Page 76: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

62

Mei Ciputat, peneliti menggunakan kuesioner untuk mendapatkan informasi.

Peneliti membatasi hanya pada pola interaksi satu arah dan pola interkasi dua

arah. Karena kedua pola tersebut merupakan pola yang sering dilakukan dalam

proses pembelajaran. Sedangkan pola tiga arah tidak dijadikan sebagai bahan

penelitian, karena pola tersebut jarang digunakan oleh guru IPS.

Dalam pengumpulan datanya melalui kuesioner yang disebarkan kepada

40 siswa dari jumlah 199 siswa. Jumlah kelas di SMP Dua Mei Ciputat tercata

enam kelas, dari setiap jenjang terdapat dua kelas. Dan dari setiap kelas diambil

sampelnya sebanyak enam sampai tujuh responden dari kelas VII sampai kelas

IX. Jumlah pertanyaan yang diajukan kepada siswa berjumlah 10 item, masing-

masing dari pola interaksi memiliki lima pertanyaan berbentuk pilihan yang harus

dijawab siswa dengan memberikan ceklist pada pilihan yang ada dan memberikan

alasannya.

Data yang dikumpulkan dari hasil angket yang disebarkan diolah dengan

menggunakan analisis statistik deskriptif dengan rumus:

P = f/n x 100%

Maksud dari pengolahan tersebut agar data yang diperoleh dapat

memberikan arti dan penjelasan. Hasil angket kemudian dimasukan kedalam

tabulasi, yang merupakan proses data-data instrument angket menjadi angka

persentase yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 77: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

63

Gambar 4.1

Persetase Hasil Kuesioner Pola Interaksi Satu Arah

Pada gambar di atas menjelaskan mengenai persetase hasil kuesioner pada

persepsi siswa terhadap pola interaksi satu arah yang disebarkan kepada siswa

SMP Dua Mei Ciputat sejumlah 40 responden dari jumlah siswa SMP Dua Mei

berjumlah 199 orang. Hasil kuesioner dari pola interaksi pola satu arah yang

terdiri dari lima pertanyaan. Berikut ini merupakan penjelasan dari setiap

pertanyaan dari kuesioner tersebut.

1. Saya senang guru menjelaskan dan siswa diam mendengarkan penjelasan

dengan baik. Dari penyebaran kuesioner sebanyak 40 Responden,

mengatakan setuju dari 1 orang dengan persetase sebesar 2.5 % dengan

alasan lebih jelas menerangkannya, dapat lebih mengenal wawasan

pelajaran, dan agar anak berani berpendapat. Dan mengatakan tidak setuju

dari 39 orang dengan persetase sebesar 97.5 % dengan alasan siswa

seharusnya berpendapat.

2. Saya senang jika guru menjelaskan tanpa memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya. Dari penyebaran kuesioner sebanyak 40 Responden,

mengatakan setuju dari 7 orang dengan persetase sebesar 17.5 % dengan

Page 78: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

64

alasan karena saya ingin mendengar dan menyimak dengan baik. Dan

mengatakan tidak setuju dari 33 orang dengan persetase sebesar 82.5 %

dengan alasan karena siswa belum tentu mengerti apa yang dijelaskan oleh

guru, karena anak muridnya juga kepingin tahu penjelasan yang lebih

jelas, ingin tahu lebih banyak lagi dan agar guru tahu seberapa besar

kemampuan anak-anak tersebut.

3. Saya senang jika hanya diam mendengarkan guru menjelaskan materi yang

disampaikan tanpa memberi kesempatan untuk berpendapat. Dari

penyebaran kuesioner sebanyak 40 Responden, mengatakan setuju dari 12

orang dengan persetase sebesar 30 % dengan alasan karena lebih cepat

paham, karena senang jika siswa pada diam atau tidak berisik, dapat

konsentrasi, karena saya lebih bisa memahami apa yang dijelaskan guru.

Dan mengatakan tidak setuju dari 28 orang dengan persetase sebesar 70 %

dengan alasan agar bisa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan

dengan baik, seharusnya mengajukan pertanyaan jika tidak mengerti.

4. Saya senang jika hanya menyimak saat guru menjelaskan materi yang

disampaikan dan tidak mengajukan sebuah pertanyaan. Dari penyebaran

kuesioner sebanyak 40 Responden, mengatakan setuju dari 4 orang dengan

persetase sebesar 90 % dengan alasan bisa konsenrasi dan tidak bikin

pusing. Dan mengatakan tidak setuju dari 36 orang dengan persetase

sebesar 10 % dengan alasan karena tidak dapat mengasah otak siswa, siwa

harus bertanya, siswa tidak akan terlatih kemampuannya, dan bisa

membuat anak bosan.

Page 79: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

65

Gambar 4.2

Gambar Persetase Hasil Kuesioner Pola Interaksi Dua Arah

Pada gambar di atas menjelaskan mengenai persetase hasil kuesioner pada

persepsi siswa terhadap pola interaksi Dua arah yang disebarkan kepada siswa

SMP Dua Mei Ciputat sejumlah 40 responden dari jumlah siswa SMP Dua Mei

berjumlah 199 orang. Hasil kuesioner dari pola interaksi pola Dua arah yang

terdiri dari lima pertanyaan. Berikut ini merupakan penjelasan dari setiap

pertanyaan dari kuesioner tersebut.

5. Saya senang jika guru menjelaskan materi dengan memberi kesempatan

untuk memberikan pendapat. Dari penyebaran kuesioner sebanyak 40

Responden, mengatakan setuju dari 39 orang dengan persetase sebesar

97.5 % dengan alasan karena guru tahu sampai mana siswa mengerti apa

yang dijelaskan, agar siswa lebih cepat mengerti, dapat membantu berpikir

cepat, dapat lebih mengenal wawasan pelajaran, dan agar anak berani

berpendapat. Dan mengatakan tidak setuju dari 1 orang dengan persetase

sebesar 2.5 % dengan alasan karena melibatkan materi yang dipelajarinya.

6. Saya senang jika guru menjelaskan materi dengan melibatkan siswa dalam

memberikan pertanyaan. Dari penyebaran kuesioner sebanyak 40

Page 80: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

66

Responden, mengatakan setuju dari 33 orang dengan persetase sebesar

82.5 % dengan alasan karena guru dapat mengasah otak siswa, lebih tahu,

ingin menguji kemampuan, siswa dapat lebih aktif, dan menjadi pemberan.

Dan mengatakan tidak setuju dari 7 orang dengan persetase sebesar 17.5 %

dengan alasan membuat bingung, karena tidak mengerti, melibatkan siswa.

7. Saya senang jika terlibat memberikan pendapat saat guru menjelaskan

materi yang disampaikan. Dari penyebaran kuesioner sebanyak 40

Responden, mengatakan setuju dari 28 orang dengan persetase sebesar 70

% dengan alasan karena siswa dapat mengetahui apa yang guru jelaskan,

dapat mengetahui kemampuan belajar, cepat mengerti, dan lebih mengasah

keberanian siswa. Dan mengatakan tidak setuju dari 12 orang dengan

persetase sebesar 30 % dengan alasan pusing, susah, jadi bahan omongan,

dank arena tidak tahu materi yang disampaikan.

8. Saya senang jika diberi pertanyaan oleh guru, saat menjelaskan materi

yang disampaikan kepada siswa. Dari penyebaran kuesioner sebanyak 40

Responden, mengatakan setuju dari 36 orang dengan persetase sebesar 90

% dengan alasan karena bisa dimengerti, tahu tentang materi yang sedang

dipelajari, karena dapat menjawab, biar mengetahui semuanya, dan dapat

mengasah otak. Dan mengatakan tidak setuju dari 4 orang dengan

persetase sebesar 10 % dengan alasan karena tidak berani dan belum bisa

menjawabnya.

Page 81: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

67

Berikut di bawah ini nama-nama responden dan perhitungan hasil

kuesioner, sebagai berikut:

Tabel 4.5

Nama-nama Responden Kuesioner

No. Nama Kelas Jenis Kelamin

1 Anis Chirin IX.1 P

2 Ersa Dwi Ayu IX.1 P

3 Jagad IX.1 L

4 Namira Nur Aisyah IX.1 P

5 Novrian Hidayat IX.1 L

6 Rika Oktavia IX.1 P

7 Balqis Lanisa IX.2 P

8 Indra Aji Nugroho IX.2 L

9 Andara Rizkia IX.2 P

10 Andra IX.2 L

11 Dyah Ratu H. IX.2 P

12 Firman IX.2 L

13 Ilham Ade Putra VII.1 L

14 S. Bunga Nurjanah VII.1 P

15 Arya Firmansyah VII.1 L

16 Bayu C. VII.1 L

17 Berlian Tri Cahayana VII.1 P

18 Feny Rahmawati VII.1 P

19 Gibran Hafizh VII.1 L

20 Lutfi H. VII.2 L

21 M. Fikri VII.2 L

22 M. Irvansyah VII.2 L

23 M. Raffi VII.2 L

24 M. Zaidan VII.2 L

25 Riski Ardiansyah VII.2 L

26 Trully Helena Ubay VII.2 P

Page 82: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

68

27 Diana VIII.1 P

28 Nur Huda Al Syawal VIII.1 P

29 Adam Zahran VIII.1 L

30 Rivaldo VIII.1 L

31 Indah Nofita VIII.1 P

32 Milawati Intan Bidari VIII.1 P

33 Mohamad Fajar Andika VIII.1 L

34 Agelsa D. VIII.2 P

35 Anisa Aitul VIII.2 P

36 Charles VIII.2 L

37 Dandy Afriyansyah VIII.2 L

38 Fatimah Dira Nur Zahra VIII.2 P

39 Indri Yani VIII.2 P

40 Nadia Azzahra VIII.2 P

Tabel 4.6

Hasil Perhitungan Kuesioner Pola Interaksi

No. Jenis

Kelamin

Pola Satu Arah ∑x1

Pola Dua Arah ∑x2

1 2 3 4

5 6 7 8

1 P 0 1 1 1 1 1 0 0 0 2

2 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

3 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

4 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

5 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

6 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

7 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

8 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

9 P 0 1 1 1 1 1 0 0 0 2

10 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

11 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

12 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

13 L 0 0 1 0 0 1 1 0 1 4

14 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

15 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

16 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

Page 83: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

69

17 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

18 P 0 1 1 0 1 1 0 0 1 3

19 L 0 1 1 0 1 1 0 0 1 3

20 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

21 L 0 1 0 0 1 1 0 1 1 4

22 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

23 L 0 1 0 0 1 1 0 1 1 4

24 L 0 0 1 0 0 1 1 0 1 4

25 L 0 0 1 0 0 1 1 0 1 4

26 P 0 0 1 0 0 1 1 0 1 4

27 P 1 1 1 0 1 0 0 0 1 2

28 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

29 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

30 L 0 0 1 0 0 1 1 0 1 4

31 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

32 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

33 L 0 0 1 0 0 1 1 0 1 4

34 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

35 P 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4

36 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

37 L 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

38 P 0 0 1 0 0 1 1 0 1 4

39 P 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4

40 P 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5

1 7 12 4 24 39 33 28 36 136

Page 84: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

70

Perhitungan deskriptif persentase persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam

pembelajaran.

a. Variabel Persepsi siswa terhadap Pola Interaksi dalam pembelajaran

Skor maksimal = soal x skor maksimal kuesioner x jumlah responden

= 4 x 1 x 40

= 160

Skor minimal = soal x skor minimal kuesioner x jumlah responden

= 4 x 0 x 40

= 0

b. Pola interaksi satu arah

=

Skor

x 100% Skor

Maksimal

=

24 x 100%

160

= 0.15 x 100%

= 15 %

c. Pola interaksi dua arah

=

Skor

x 100% Skor

Maksimal

=

136 x 100%

160

= 0.85 x 100%

= 85 %

Page 85: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

71

E. Analisis dan Pembahasan

3. Pola Interaksi dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

SMP Dua Mei Ciputat

Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam

hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu

maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu

yang lain. Secara kodrati manusia akan selalu hidup bersama. Hidup bersama

manusia akan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi.

Dalam kehidupan inilah terjadi interaksi. Melalui interaksi manusia dapat

memenuhi kebutuhan hidupnya.

Interaksi dapat terjadi dimana saja, salah satunya di lingkungan

sekolah. Begitu pun saat proses kegiatan belajar mengajar, maka interaksi

terjadi di ruang kelas antara guru dan siswa atau siswa dengan siswa. Pada

saat terjadinya interaksi belajar antara guru dan siswa perlu suatu cara atau

bentuk dari interaksi sebagai medium penyampaian informasi yang diberikan

oleh guru kepada siswa. Agar interaksi yang terjadi oleh guru menjadi teratur

dan terarah guna mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Pola interaksi yang

menjadi medium atau alat yang diwakili oleh sebuah metode pembelajaran

sehingga terjadinya interaksi belajar mengajar atau interaksi edukatif.

Pola interaksi merupakan bentuk atau cara kerja komunikasi dari satu

individu kepada individu lain atau kelompok untuk menyampaikan informasi

atau pesan sehingga terjadinya timbal balik. Terjadinya interaksi disebabkan

oleh karena kebutuhan setiap individu untuk menyampaiakan informasi

kepada individu atau kelompok lain yang menerima informasi dari individu

tersebut.

Melalui pola interaksi komunikasi bisa berjalan lebih terarah dan

teratur sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pola interaksi yang akan mengatur

keberlangsungan kegiatan belajar dan mengajar yang dilakukan oleh guru dan

siswa. Keberadaaan guru selalu dipengaruhi dengan keberadaan siswa untuk

terjadinya interaksi, karena terciptanya interaksi tidak bisa berdiri sendiri

Page 86: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

72

tetapi saling membutuhkan atau perlu adanya kerjasama yang baik antara

guru dan siswa. Guru membutuhkan siswa yang diajarkan, begitupun dengan

siswa yang membutuhkan guru sebagai fasilitator, motivator dan mediator

belajar. Melalui metode pembelajaran guru dapat menyampaikan materi ajar

kepada siswa, maka terciptalah interaksi.

Dalam interaksi edukatif yang berlangsung telah terjadi interaksi yang

bertujuan. Guru dan siswa yang menggerakannya. Interaksi yang bertujuan

disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan lingkungan yang

bernilai edukatif demi kepentingan siswa dalam belajar. Guru memiliki peran

penting dalam menjalankan pola interaksi, sebab keberlangsungan di dalam

kelas sebagian besar ditentukan oleh guru.

Seperti yang dikatakan oleh Syaiful Bahri Djamarah dalam buku guru

dan anak didik dalam interaksi edukatif bahwa “metode ialah suatu cara yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”80

Menurut J. J.

Hasibun dan Moedjiono berpendapat bahwa “metode mengajar adalah alat

yang dapat merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan

suatu strategi belajar mengajar. Dan karena strategi belajar mengajar

merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan belajar, maka metode

mengajar merupakan alat pula untuk mencapai tujuan belajar.”81

Sedangkan

Menurut J. J. Hasibun dan Moedjiono berpendapat bahwa “strategi belajar

adalah pola umum perbuatan guru – murid di dalam perwujudan kegiatan

belajar mengajar.”82

Jika kita lihat di Sekolah Menengah Pertama Dua Mei Ciputat yang

bertempat di jalan H. Abdul Ghani nomor 135 di kecamatan timur, kota

tangerang selatan, Provinsi Banten, di dalam kegiatan belajar mengajar di

sekolah tersebut. Metode yang biasa digunakan untuk kegiatan belajar

mengajar oleh guru IPS di SMP Dua Mei Ciputat ialah metode ceramah,

80

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:

Rineka Cipta. 2010), h. 19 81

J. J. Hasibun dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar – cet ke. 6, (Bandung : Remaja

Rosda Karya. 1995), h. 3 82

Ibid, h. 2

Page 87: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

73

metode Tanya jawab, dan metode diskusi. Seperti yang dikatakan oleh

Soparidah bahwa “metode yang biasa digunakan ialah metode ceramah, tanya

jawab, dan diskusi.”83

Begitupun yang dikatakan oleh Saptono ialah

“biasannya dalam kegiatan mengajar menggunakan metode ceramah, tanya

jawab, Contextual Theacing and Learning dan diskusi.”84

Metode tersebut

menjadi pilihan utama oleh guru-guru di SMP Dua Mei Ciputat. Alasan

utama kenapa guru di SMP Dua Mei Ciputat sering menggunakan metode

tersebut ialah “agar mempermudah penyampaian materi yang akan dibahas

sehingga mudah diterima oleh siswa. SPD pun mengatakan hal yang serupa

ialah karena metode-metode tersebut akan mempermudah kita dalam

mengajar, mentransfer dan menginformasikan materi yang akan dibahas.”85

“Di kelas ada sekelompok siswa dengan perilaku yang bermacam-

macam. Dari cara mengemukakan pendapat, cara berpakaian, daya serap,

tingkat kecerdasan, dan sebagainya selalu ada variasinya. Masing-masing

siswa memang mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda-beda dari

anak didik lainnya.”86

Melalui perbedaan karakteristik inilah guru

mempertimbangkan dalam menentukan metode-metode untuk mengajar.

Sebab berbicara metode pembelajaran selalu berkaitan dengan pola interaksi

yang akan dilakukan oleh guru dan siswa. Karena dengan memperhitungan

metode pembelajaran yang ditentukan akan berpengaruh terhadap pola

interaksi yang akan digunakan.

Oleh sebab itu, sangat penting dalam menentukan metode apa yang

akan digunakaan. Hal ini, dikemukakan oleh Soparidah yang menjadi

pertimbangan dalam menetukan metode pembelajaran, yaitu, “untuk

menjelaskan materi yang menjadi pokok bahasan, untuk memotivasi peserta

didik supaya lebih giat dalam belajar, dan agar peserta mulai belajar untuk

berani menyampaikan pendapat, serta tanggung jawab.”87

Sementara itu,

83

Wawancara Pribadi dengan Guru IPS, Dra. Soparidah, M.Pd 84

Wawancara Pribadi dengan Guru IPS, Saptono, M. Pd 85

Wawancara Pribadi dengan Guru IPS, Dra. Soparidah, M.Pd 86

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:

Rineka Cipta. 2010), h. 6 87

Wawancara Pribadi dengan Guru IPS, Dra. Soparidah, M.Pd

Page 88: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

74

Saptono mengemukakan hal yang menjadi pertimbangkan dalam menentukan

metode pembelajaran ialah materi yang diajarkan kepada siswa.

Dengan demikian, amatlah penting setiap guru dalam menentukan

metode pembelajaran agar terciptanya suatu pola interaksi antara guru dan

siswa yang efektif, kondusif dan produktif. Maka perlu adanya perhitungan

terhadap situasi dan kondisi dari siswa serta pertimbangan dalam setiap

menentukan metode pembelajaran, serta materi pelajaran yang menjadi hal

yang penting dalam menentukan metode pembelajaran.

Materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial terbagi dalam beberapa

bagian, yaitu mata pelajaran sosiologi, sejarah, ekonomi dan geografi. Namun

di Sekolah Menengah Pertama materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

masih dalam satu kesatuan yaitu IPS Terpadu. Setiap materi tersebut memiliki

karakteristik masing-masing. Menurut guru IPS di SMP Dua Mei Ciputat

yang mengajarkan sejarah dan ekonomi, dari kedua materi tersebut tidak

memiliki masalah dalam menyampaikan materi. “Karena dalam mengajar kita

didukung oleh buku-buku yang cukup, media dan metode yang memudahkan

siswa untuk memahami materi yang disampaikan.”88

Jadi, tidak ada kesulitan

dalam mengajarakan dari kedua materi tersebut.

Sedangkan menurut guru IPS di SMP Dua Mei Ciputat yang

mengajarkan sosiologi dan geografi ada beberapa kendala, yaitu “kurangnya

laboratorium alam dan media yang ada sehingga guru tersebut menggunakan

multimedia dan internet sebagai pengganti laboratorium dan alternatif

menangani kendala tersebut.” 89

Jika dilihat pada hasil observasi dan wawancara, pada pola tiga arah

atau multi arah guru-guru jarang sekali menggunakannya karena persiapan

dan media yang digunakan harus ada untuk melangsungkan kegiatan pola

interaksi multi arah. Sehingga pola tiga arah masih jarang digunakan dalam

kegiatan pembelajaran.

88

Wawancara Pribadi dengan Guru IPS, Dra. Soparidah, M.Pd 89

Wawancara Pribadi dengan Guru IPS, Saptono, S.Pd

Page 89: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

75

Pada penelitian ini yang dijadikan contoh pada pola tiga arah atau

multi arah ialah metode diskusi, karena metode tersebut merupakan metode

yang digunakan oleh guru IPS dalam kegiatan belajar mengajar. seperti yang

dikatakan oleh kedua guru IPS di SMP Dua Mei Ciputat.

Adapun kekurangan dari metode diskusi menurut Soparidah adalah

tidak dapat dipakai untuk kelompok besar, siswa mendapatkan informasi

yang terbatas, dan dikuasai oleh siswa yang suka berbicara. Sedangkan

menurut Saptono mengatakan bahwa kelas terlalu ribut sehingga mengganggu

kelas lain.

Ada beberapa kendala pada saat proses kegiatan belajar mengajar

dalam penggunaan metode pembelajaran, yaitu “dalam pengadaan alat peraga

atau media pembelajaran”90

. Seperti halnya yang dijelaskan oleh Soparidah,

yaitu, “kesulitan siswa dalam menyerap materi yang kita ajarkan, dan tidak

ada yang ingin bertanya karena tidak berani dan malu.”91

Demi melangsungkan kegiatan belajar mengajar maka setiap guru

perlu melakukan tindakan yang cepat dalam menanggulangi kendala yang

dihadapi. Sehingga kegiatan belajar mengajar akan terus berlangsung

meskipun perencanaan awal tidak berjalan sesuai dengan rencana. Seperti

yang dikatakan oleh Soparidah solusinya ialah, “mengulang dalam

menjelaskan materi yang di bahas, dan memberi umpan atau pertanyaan

kepada peserta didik agar peserta didik ingin dan berani berpendapat.”92

atau

“mengganti metode yang direncanakan dengan metode yang lain.”93

Selain

itu tindakan yang harus dilakukan ialah “dengan melakukan perubahan dalam

penggunaan metode media pembelajaran.”94

atau “dengan mencari media

pengganti atau alternatif.”95

Dengan demikian kendala-kendala yang dihadapi

dapat diatasi dengan baik, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat

berlangsung dengan baik.

90

Ibid 91

Wawancara Pribadi dengan Guru IPS, Dra. Soparidah, M.Pd 92

Ibid 93

Wawancara Pribadi dengan Guru IPS, Saptono, S.Pd 94

Wawancara Pribadi dengan Guru IPS, Dra. Soparidah, M.Pd 95

Wawancara Pribadi dengan Guru IPS, Saptono, S.Pd

Page 90: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

76

Namun, kecenderungan guru di SMP Dua Mei ialah menggunakan

metode ceramah dan Tanya jawab, atau yang di kenal pada penelitian ini ialah

pola satu arah dan dua arah. Seperti yang dikatakan oleh kedua guru Ilmu

Pengetahuan Sosial di SMP Dua Mei Ciputat mengatakan bahwa metode

yang sering digunakan ialah metode ceramah dan metode Tanya jawab. Hasil

ini didasarkan pada hasil observasi. Seperti yang dikatakan oleh guru IPS di

SMP Dua Mei Ciputat, menggunakan metode tersebut dengan alasan ialah

karena sebagai sarana untuk memotivasi anak agar memiliki rasa ingin

keingintahuan yang besar dan supaya siswa aktif dalam pembelajaran.

Berikut ini ini penjelasan dari kedua pola tersebut.

c. Pola Satu Arah

Menurut W. S. Winkel berpendapat bahwa pola interaksi satu arah

adalah “segala prosedur didaktis yang tercakup dalam istilah memberi

ulasan, seperti menyampaikan informasi, memberikan penjelasan

memberikan uraian (ceramah), menceritakan suatu kisah, mengutarakan

suatu masalah dan memberikan suatu demonstrasi. Kegiatan tenaga

pengajar terutama bersifat verbal, sehingga siswa harus mendengarkan,

biarpun digunakan berbagai media audiovisual untuk menunjang ulasan

verbal, seperti papan tulis, peta, model, gambar atau foto dan lain

sebagainya. Sambil memberikan ulasannya, guru berdiri di depan siswa.”96

“Komunikasi satu arah terjadi jika proses pembelajaran

berlangsung dengan cara penuangan atau penyampaian materi

pembelajaran dari guru kepada siswa. Jadi arah komunikasi adalah dari

guru kepada siswa. Suasana kelas biasanya tenang dan tertib, tidak ada

suara, kecuali yang ditimbulkan oleh guru.”97

Terciptanya suatu pola

dikarenakan kebutuhan guru untuk menyampaikan materi yang akan

dibahas olehnya, sehingga pola satu arah menjadi pilihan.

Menurut W. S. Winkel berpendapat bahwa pola satu arah

“dianggap sesuai untuk menyampaikan hal-hal yang harus diketahui, yang

96

W. S. Winkel, Psikologis Pengajaran, (Yogyakarta: Media Abadi, 2009), h. 306 97

Sumiati dan asra. Metode Pembelajaran. (Bandung: CV. Wacana Prima, 2008), h. 40

Page 91: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

77

tidak atau sulit dapat digali dari sumber lain, misalnya buku pelajaran;

untuk memperkenalkan suatu pokok bahasan yang nantinya masih akan

dipelajari dengan tata cara lain; untuk menunjukan hubungan dengan

tema-tema yang sudah dipelajari; untuk menguraikan garis-garis besar dan

menunjukkan aneka aspek pokok; untuk menimbulkan motivasi dan minat

pada siswa.”98

Menurut J. J. Hasibun mengatakan “metode ceramah adalah salah

satu contoh dari pola interaksi satu arah. Metode ceramah adalah cara

penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan. Metode ceramah

ekonomis dan efektif untuk keperluan penyampaian informasi dan

pengertian.”99

Dominasi seorang guru saat menggunakan metode ceramah

sangatlah besar, sehingga siswa menjadi pasif. Namun, suasana kelah lebih

tertib dan kondusif karena siswa hanya terfokuskan kepada guru sebagai

pemberi aksi.

Sedangkan menurut Martinis Yamin mengemukakan “metode

ceramah dapat dilakukan oleh guru ialah yang pertama, untuk memberikan

pengarahan, petunjuk di awal pembelajaran. kedua, waktu yang terbatas,

sedangkan materi atau informasi banyak yang akan disampaikan. Dan

ketiga, lembaga pendidikan sedikit memiliki staf pengajar, sedangkan

jumlah siswa banyak.”100

Pada saat kegiatan belajar mengajar menggunakan metode

pembelajaran, guru hanya terfokuskan pada penyampaian materi yang

ingin disampaikan untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran dan materi

yang harus dicapai. Melalui metode pembelajaran guru ingin memberikan

pengarahan, mengutarakan suatu permasalahan, dan menyampaikan suatu

hal yang harus diketahui oleh siswa. Maka dari itu, pola ini di anggap

paling tepat untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran harus diketahui

98

W. S. Winkel, Psikologis Pengajaran, (Yogyakarta: Media Abadi, 2009), h. 306 99

J. J. Hasibun dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar – cet ke. 6, (Bandung: Remaja

Rosda Karya. 1995), h. 13 100

Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi – cetakan kedua,

(Jakarta : Gaung Persada Press, 2004), h. 65

Page 92: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

78

siswa. Jadi, siswa hanya terfokuskan pada apa yang disampaikan oleh guru

sehingga suasana di dalam kelas menjadi lebih tertib.

Begitu juga yang diungkapkan oleh Soparidah bahwa “kelebihan

metode caramah ialah dapat menjangkau penyajian materi bisa lebih luas,

guru dapat mengatur materi yang akan menjadi prioritas, dan guru dapat

memantau keadaan kelas.”101

Sedangkan menurut saptono guru IPS SMP

Dua Mei Ciputat mengatakan bahwa “dengan menggunakan pola interaksi

satu arah atau atau ceramah ketercapian materi lebih tinggi.”102

Kelebihan inilah yang menjadi faktor-faktor guru memilih untuk

menggunakan metode ceramah sebagai metode satu arah yang dilakukan

oleh guru guna mencapai tujuan pembelajaran. karena pemilihan metode

guru perlu adanya pertimbangan yang matang sehingga guru dapat

menetukan metode tersebut sebagai upaya mencapai tujuan pembelajaran.

Adapun kekurangan dari metode ceramah ialah “siswa jadi lebih

pasif.”103

Sedangkan Soparidah berpendapat mengenai kekurangannya

ialah “materi yang dikuasai siswa terbatas, membuat anak-anak jenuh dan

mengantuk, serta sulit untuk mengatahui daya serap siswa.”104

d. Pola Dua Arah

“Komunikasi dua arah dalam proses pembelajaran memungkinkan

terjadinya arus balik dalam komunikasi yaitu datang dari siswa kepada

guru, selain dari guru kepada siswa. Komunikasi semacam ini terjadi jika

proses pembelajaran dilakukan, misalnya dengan menggunakan metode

atau teknik tanya jawab atau tidak ceramah saja. Suasana kelas dengan

pola komunikasi dua arah jauh lebih hidup dan lebih dinamis dari suasana

komunikasi satu arah. Ditandai dengan adanya umpan balik bagi guru

meskipun kurang bahkan tidak ada komunikasi antar siswa. Keadaan

101

Wawancara Pribadi dengan Guru IPS, Dra. Soparidah, M.Pd 102

Wawancara Pribadi dengan Guru IPS, Saptono, S.Pd 103

Ibid 104

Wawancara Pribadi dengan Guru IPS, Dra. Soparidah, M.Pd

Page 93: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

79

seperti ini disebut pola guru-siswa-guru dengan komunikasi sebagai

interaksi.” 105

Keberlangsungan pola interaksi dua arah dalam kegiatan belajar

mengajar terjadi karena adanya komunikasi yang datang dari siswa kepada

guru atau guru kepada siswa. Guru menyampaikan materi dan siswa

menanggapi materi yang disampaikan oleh guru. Metode atau teknik tanya

jawab merupakan salah satu bentuk dari pola interaksi dua arah. Pada

kegiatan pembelajaran ini suasana kelas lebih interaktif, karena adanya

timbal balik antara guru dan siswa.

Pola interaksi dua arah merupakan pola yang paling efektif dan

tepat guna meningkatkan motivasi serta hasil belajar siswa. Pernyataan ini

diperkuat oleh kedua guru IPS SMP Dua Mei mengatakan “dengan

adanya interaksi dua arah dapat meningkatkan komunikasi dan ada

pendapat dari dua atau lebih siswa.”106

dan “karena pola-pola tersebut

dapat memotivasi anak-anak untuk belajar dan menguasai setiap pokok

bahasan.”107

“Siswa secara tidak langsung dituntut untuk menemukan sebuah

jawaban. Metode tersebut merupakan sebagai upaya guru melihat sejauh

mana penguasaan dan daya tangkap siswa terhadap materi

pembahasannya. Guru dapat juga menggunakan jawaban siswa untuk

mengecek efektivitas pengajarannya yang sedang berlangsung.”108

“Pertanyaan dapat lebih bersifat reproduktif, dimana siswa harus

memikirkan sesuatu. Tujuan pertanyaan dapat berbeda-beda, untuk

mengetahui apa yang telah dikuasai siswa tentang suatu pokok bahasan,

untuk menentukan apakah tujuan intruksional tercapai; untuk mengetahui

dimana siswa salah pengertian; untuk melibatkan siswa dalam proses

belajar mengajar.”109

105

Ibid, h. 65. 106

Wawancara Pribadi dengan Guru IPS, Saptono, S.Pd 107

Wawancara Pribadi dengan Guru IPS, Dra. Soparidah, M.Pd 108

James Popham dan Eval L.Baker, Bagaimana Mengajar Secara Sistematis,

(Yogyakarta: Kanisius, 1981), h. 105 109

W. S. Winkel, Psikologis Pengajaran, (Yogyakarta: Media Abadi, 2009), h. 308

Page 94: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

80

“Selain melalui pertanyaan untuk menciptakan interaksi dalam

proses belajar mengajar bisa juga dilakukan dengan memberi kesempatan

kepada siswa. Guru memberi kesempatan kepada kelas untuk mengajukan

pertanyaan. Ini dapat terjadi selama pelajaran masih berlangsung, pada

akhir pembahasan oleh guru, atau pada jam pertemuan yang khusus untuk

itu (response).” 110

“Pada saat ini ranah kognitif bekerja dengan baik. Tujuan kognitif

berorientasi kepada kemampuan berpikir, mencakup kemampuan

intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada

kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk

menghubungkan dan menggabungkan gagasan, metode atau prosedur yang

sebelumnya dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.”111

Menurut Soparidah guru IPS SMP Dua Mei bahwa pola dua arah

atau bisa disebut metode tanya jawab memiliki kelebihannya ialah “siswa

dapat mengembangkan keberanian dan keterampilan dalam menjawab dan

mengemukakan pendapat. Dan kedua, merangsang siswa untuk berlatih

mengembangkan daya pikir.”112

“Dalam proses belajar mengajar bertanya memegang peranan yang

yang paling penting, sebab pertanyaan yang tersusun baik dengan teknik

yang tepat akan meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar

mengajar, membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap

masalah yang sedang dibicarakan, mengembangkan pola berpikir dan

belajar aktif siswa sebab berpikir itu sendiri adalah bertanya, menuntut

proses berpikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa

agar dapat menentukan jawaban yang baik, dan memusatkan perhatian

murid terhadap masalah yang sedang dibahas.”113

110

Ibid,, 111

Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi – cetakan kedua,

(Jakarta : Gaung Persada Press, 2004), h. 27 112

Wawancara Pribadi dengan Guru IPS, Dra. Soparidah, M.Pd 113

J. J. Hasibun dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar – cet ke. 6, (Bandung: Remaja

Rosda Karya. 1995), h. 14

Page 95: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

81

Adapun kekurangan yang terdapat pada pola interaksi dua arah

ialah banyaknya waktu yang terbuang karena siswa perlu waktu untuk

menemukan jawaban yang dilontarkan oleh guru. Adanya target untuk

mengejar materi yang harus dicapai oleh siswa pola dua arah merupakan

bukan pilihan utama karena guru perlu mempertimbangkan, jika pola

interaksi dua arah ditetap digunakan akibatnya banyak materi yang harus

dicapai tidak dapat dikejar karena minimnya waktu. Begitu pun yang

dikatakan oleh salah satu guru IPS bahwa banyak waktu terbuang, waktu

terbatas, dan membuat siswa takut karena tidak siap untuk menjawab

pertanyaan.

4. Persepsi Siswa terhadap Pola Interaksi dalam pembelajaran

IPS di SMP Dua Mei Ciputat

Persepsi adalah pengetahuan hasil dari pengamatan yang dilakukan

oleh panca indera. Sedangkan menurut Slameto mengemukakan “persepsi

adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam

otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan

hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya,

yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium.”114

“Dengan persepsi sosial, pertama kita berusaha mengetahui apa yang

dipikirkan, dipercaya, dirasakan, diniatkan, dikehendaki, dan didambakan,

orang lain. Kedua, membaca apa yang ada di dalam diri orang lain

berdasarkan ekspresi wajah, tekanan suara, gerak-gerik tubuh, kata-kata, dan

tingkah laku mereka. Dan ketiga, menyesuaikan tindakan sendiri dengan

keberadaan orang lain berdasarkan pengetahuan dan pembacaan terhadap

orang tersebut.”115

Dalam hal ini, siswa menjadi objek penelitian untuk dapat mengetahui

persepsi siwa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran IPS di SMP Dua

114

Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), h. 102. 115

Ibid, h. 25

Page 96: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

82

Mei Ciputat, yaitu dengan melakukan penyebaran kuesioner yang diberikan

kepada siswa SMP Dua Mei. Sehingga peneliti mengetahui bagaimana

persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran IPS di SMP Dua

Mei Ciputat.

Berikut ini merupakan hasil perhitungan komulatif penyebaran

kuesioner dari masing masing variabel memiliki empat pertanyaan.

Gambar 4.3

Persentase Persepsi Siswa Terhadap Pola Interaksi Dalam

Pembelajaran IPS di SMP Dua Mei Ciputat

Dari tabel di atas menunjukan bahwa persepsi siswa terhadap pola

interaksi dalam pembelajaran IPS di SMP Dua Mei Ciputat sebagian kecil

siswa mengatakan setuju terhadap pola interaksi satu arah dengan alasan lebih

jelas menerangkannya, dapat lebih mengenal wawasan pelajaran, karena saya

ingin mendengar dan menyimak dengan baik, karena lebih cepat paham,

karena senang jika siswa pada diam atau tidak berisik, dan dapat konsentrasi.

Sedangkan persepsi siswa mengatakan setuju terhadap pola interaksi

dua arah adalah hampir seluruhnya siswa, dengan alasan karena guru tahu

sampai mana siswa mengerti apa yang dijelaskan, dapat mengasah otak siswa,

lebih tahu, ingin menguji kemampuan, siswa dapat lebih aktif,agar siswa

Page 97: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

83

lebih cepat mengerti, dapat membantu berpikir cepat, dapat lebih mengenal

wawasan pelajaran, dan agar anak berani berpendapat.

Page 98: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

84

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai persepsi siswa terhadap pola interaksi

dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Dua Mei Ciputat. Maka

diketahui kesimpulannya sebagai berikut :

1. Pola interaksi yang sering digunakan oleh guru IPS di SMP Dua Mei

Ciputat adalah pola interaksi satu arah dan pola interaksi dua arah. Pola

interaksi satu arah merupakan cara untuk menyampaikan materi yang

harus diketahui, atau sulit yang dipahami siswa. Sedangkan, pola interaksi

dua arah merupakan pola yang memungkinkan terjadinya timbal balik,

guru menyampaikan materi dan siswa menanggapi materi yang

disampaikan. Pola ini merupakan pola yang dapat menunjang siswa untuk

dapat mengembangkan keberanian, keterampilan dalam menjawab dan

mengemukakan pendapat. Serta merangsang siswa untuk berlatih

mengembangkan daya pikir.

2. Persepsi siswa terhadap pola interaksi dalam pembelajaran IPS di SMP

Dua Mei Ciputat adalah sebagian kecil siswa mengatakan setuju terhadap

pola interaksi satu arah. Sedangkan, Hampir seluruhnya siswa setuju

terhadap pola interaksi dua arah.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran yang

disampaikan oleh peneliti ialah sebagai berikut ini;

1. Guru sebaiknya lebih bervariatif dalam menggunakan metode mengajar,

sehingga pada saat proses kegiatan belajar mengajar dapat terciptanya

interaksi guru dan siswa agar dapat memotivasi siswa dalam belajar.

Page 99: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

85

2. Perlu adanya fasilitas media pembelajaran untuk membantu para guru

menciptakan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih bervariatif untuk

dapat meciptakan interaksi dalam pembelajaran.

3. Perlu adanya rasa saling memiliki dan saling mengenal satu sama lain,

yaitu antara guru dan siswa sebagai upaya untuk menciptakan pola

interaksi menjadi lebih efektif dan kondusif dalam setiap penggunaan

metode.

Page 100: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

86

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah dan Safarina HD. Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Ahmadi, Abu, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991.

Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta : Rineka Cipta,

2008.

Beni, Ahmad S, Metode Penelitian, Bandung: Pustaka setia, 2008.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Bahasa,

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2008.

Direktorat Tenaga Pendidik Dirjen PMPTK Depdiknas, Strategi Pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengathuan Sosial, Jakarta: 2008.

Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:

Rineka Cipta. 2010.

Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, Jakarta: Rajawali Pers,

2010.

Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno, M. Sobry, Strategi Belajar Mengajar,

Bandung: PT. Refika Aditama, 2007.

Hasibun, J. J. dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda

Karya, 1995. cet ke. 6

Huda, Miftahul, Interaksi Pendidikan, Malang: UIN Malang Press, 2008

Irawan, Prasetya, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan

Praktis, Jakarta: STIA-LAN, 2004.

Khoirun, Ahmadi Lif, dkk. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta:

PT. Prestasi Pustakaraya. 2011.

Kusuma, Aryani Ine dan Susatim, Markum, Pendidikan Kewarganegaraan

Berbasis Nilai, Bogor, Ghalia Indonesia, 2010.

Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya,

1991.

Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2010.

Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: Tarsito, 1996.

Page 101: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

87

Popham, James dan Baker, Eval L, Bagaimana Mengajar Secara Sistematis,

Yogyakarta: Kanisius, 1981.

Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT Remaja

Rosda karya. 2007.

Ratnawati, Etty, Interaksi dan Proses Komunikasi dalam pembelajaran, Jurnal Al-

Tarbiyah, Volume XX Nomor 2, Desember 2007.

Saleh, Abdul Rahman dan Wahab, Muhbib Abdul, Psikologi Suatu Pengatar

Dalam Perspektif, Jakarta: Kencana, 2004.

Sapriya, Pendidikan IPS, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2009.

Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi-Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali

Pers, 2011

Sarwono, Sarlito Wirawan, dan Meinarno, Eko A, Psikologi Sosial, Jakarta;

Salemba Humanika, 2011.

Sarwono, Sarlito Wirawan, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: Bulan Bintang,

2000.

Setiadi, Elly M, dan Kolip, Usman, Pengantar Sosiologi: pemahaman fakta dan

gejala permasalahan sosial: teori, aplikasi, dan pemecahannya, Jakarta:

Kencana Prenada Media Grup, 2011.

Setiadi, Elly M, dkk, Ilmu sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana Prenada

Media Grup, 2007.

Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka

Cipta, 2010.

Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Press, 2006

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan – Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R dan D, Bandung : Alfabeta, 2009.

Sumantri, Nu'man, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung: PT

Remaja Rosda Karya, 2001.

Sumiati dan asra. Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima, 2008

Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Gitamedia Press, 2006.

Page 102: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

88

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Bumi Aksara, 2010.

Wasito, Hermawan, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Pendoman

Mahasiswa, Jakarta: Gramedia Pustaka, 1992.

Winkel, W. S, Psikologis Pengajaran, Yogyakarta: Media Abadi, 2009.

Yamin Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi – cet. kedua, Jakarta

: Gaung Persada Press, 2004.

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2261303-pengertian-pola-

interaksi/ diakses pada tanggal 18 Oktober 2013 pukul 15.18 WIB

Page 103: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

LAMPIRAN

Page 104: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

90

PEDOMAN OBSERVASI LAPANGAN

I. Identitas Subyek

1. Hari/tgl observasi : Selasa, 28 Januari 2014

2. Waktu : 08.10 – 09. 50

II. Aspek yang diamati

Pola interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran

No. Aspek yang Diamati Hasil observasi

Ya Tidak

1. Guru menjelaskan materi pembelajaran √

2. Siswa mendengarkan dan menyimak pelajaran

yang diterangkan oleh guru √

3. Guru memberikan pertanyaan dan tanggapan

mengenai materi yang disampaikan kepada siswa √

4. Siswa menjawab pertanyaan dan menangapi materi

yang dijelaskan oleh guru √

5. Guru sebagai fasilitator dalam menjelaskan materi

yang akan disampaikan

6. Terjadinya kerjasama antara guru dengan siswa

dalam pembelajaran

7. Siswa saling berinteraksi dalam proses

pembelajaran

Page 105: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

91

PEDOMAN OBSERVASI LAPANGAN

I. Identitas Subyek

1. Hari/tgl observasi : Selasa, 28 Januari 2014

2. Waktu : 10.00 – 11. 50

II. Aspek yang diamati

Pola interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran

No. Aspek yang Diamati Hasil observasi

Ya Tidak

1. Guru menjelaskan materi pembelajaran √

2. Siswa mendengarkan dan menyimak pelajaran

yang diterangkan oleh guru √

3. Guru memberikan pertanyaan dan tanggapan

mengenai materi yang disampaikan kepada siswa √

4. Siswa menjawab pertanyaan dan menangapi materi

yang dijelaskan oleh guru √

5. Guru sebagai fasilitator dalam menjelaskan materi

yang akan disampaikan

6. Terjadinya kerjasama antara guru dengan siswa

dalam pembelajaran

7. Siswa saling berinteraksi dalam proses

pembelajaran

Page 106: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

92

PEDOMAN OBSERVASI LAPANGAN

I. Identitas Subyek

1. Hari/tgl observasi : Kamis, 30 Januari 2014

2. Waktu : 08.10 – 09. 50

II. Aspek yang diamati

Pola interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran

No. Aspek yang Diamati Hasil observasi

Ya Tidak

1. Guru menjelaskan materi pembelajaran √

2. Siswa mendengarkan dan menyimak pelajaran

yang diterangkan oleh guru √

3. Guru memberikan pertanyaan dan tanggapan

mengenai materi yang disampaikan kepada siswa √

4. Siswa menjawab pertanyaan dan menangapi materi

yang dijelaskan oleh guru √

5. Guru sebagai fasilitator dalam menjelaskan materi

yang akan disampaikan

6. Terjadinya kerjasama antara guru dengan siswa

dalam pembelajaran

7. Siswa saling berinteraksi dalam proses

pembelajaran

Page 107: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

93

PEDOMAN OBSERVASI LAPANGAN

I. Identitas Subyek

1. Hari/tgl observasi : Kamis, 30 Januari 2014

2. Waktu : 13.00 – 14. 20

II. Aspek yang diamati

Pola interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran

No. Aspek yang Diamati Hasil observasi

Ya Tidak

1. Guru menjelaskan materi pembelajaran √

2. Siswa mendengarkan dan menyimak pelajaran

yang diterangkan oleh guru √

3. Guru memberikan pertanyaan dan tanggapan

mengenai materi yang disampaikan kepada siswa √

4. Siswa menjawab pertanyaan dan menangapi materi

yang dijelaskan oleh guru √

5. Guru sebagai fasilitator dalam menjelaskan materi

yang akan disampaikan

6. Terjadinya kerjasama antara guru dengan siswa

dalam pembelajaran

7. Siswa saling berinteraksi dalam proses

pembelajaran

Page 108: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

94

PEDOMAN OBSERVASI LAPANGAN

I. Identitas Subyek

1. Hari/tgl observasi : Selasa, 28 Januari 2014

2. Waktu : 08.10 – 09. 50

II. Aspek yang diamati

Pola interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran

No. Aspek yang Diamati Hasil observasi

Ya Tidak

1. Guru menjelaskan materi pembelajaran √

2. Siswa mendengarkan dan menyimak pelajaran

yang diterangkan oleh guru √

3. Guru memberikan pertanyaan dan tanggapan

mengenai materi yang disampaikan kepada siswa √

4. Siswa menjawab pertanyaan dan menangapi materi

yang dijelaskan oleh guru √

5. Guru sebagai fasilitator dalam menjelaskan materi

yang akan disampaikan

6. Terjadinya kerjasama antara guru dengan siswa

dalam pembelajaran

7. Siswa saling berinteraksi dalam proses

pembelajaran

Page 109: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

95

PEDOMAN OBSERVASI LAPANGAN

I. Identitas Subyek

1. Hari/tgl observasi : Selasa, 28 Januari 2014

2. Waktu : 10.00 – 11. 50

3. Aspek yang diamati

Pola interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran

No. Aspek yang Diamati Hasil observasi

Ya Tidak

1. Guru menjelaskan materi pembelajaran √

2. Siswa mendengarkan dan menyimak pelajaran

yang diterangkan oleh guru √

3. Guru memberikan pertanyaan dan tanggapan

mengenai materi yang disampaikan kepada siswa √

4. Siswa menjawab pertanyaan dan menangapi materi

yang dijelaskan oleh guru √

5. Guru sebagai fasilitator dalam menjelaskan materi

yang akan disampaikan

6. Terjadinya kerjasama antara guru dengan siswa

dalam pembelajaran

7. Siswa saling berinteraksi dalam proses

pembelajaran

Page 110: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

96

HASIL WAWANCARA

Nama : Saptono, S.Pd

Ibisial : SPN

Jabatan : Wakil Kurikulum, Guru IPS

Mata Pelajaran : Sosiologi dan Geografi

Hari dan Tanggal : Rabu, 22 Januari 2014

Waktu : 12.25 – selesai

1. Menurut bapak/ibu, dalam kegiatan belajar mengajar metode apa saja

yang digunakan?

“biasannya dalam kegiatan mengajar menggunakan metode ceramah,

tanya jawab, Contextual Teaching Learning, dan diskusi.”

2. Mengapa dalam kegiatan belajar mengajar bapak/ibu sering

menggunakan metode tersebut?

“agar interaksi dengan siswa bisa berjalan dengan baik dan siswa

aktif dalam pembelajaran.”

3. Menurut bapak/ibu kelebihan dan kekurangan metode ceramah apa

saja?

“kelebihan metode caramah ialah ketercapaian materi lebih tinggi.

Kekurangannya ialah siswa pasif.”

4. Menurut bapak/ibu kelebihan dan kekurangan metode Tanya jawab

apa saja?

“kelebihannya ialah siswa lebih menguasai materi, dan lebih aktif.

Kekurangannya ialah waktu yang kurang.”

5. Menurut bapak/ ibu kelebihan dan kekurangan metode diskusi apa

saja?

“kelebihannya ialah menciptakan kerjasama kelompok dan siswa

lebih aktif.

Kekurangannya ialah kelas terlalu ribut sehingga mengganggu kelas

lain.”

Page 111: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

97

6. Metode apa yang paling sering bapak/ibu gunakan untuk mengajar?

“biasanya menggunakan metode tanya jawab.”

7. Mengapa bapak/ibu sering menggunakan metode tersebut?

“supaya siswa aktif dalam pembelajaran”

8. Apa saja yang menjadi pertimbangan bapak/ibu dalam menentukan

metode-metode untuk mengajar?

“materi yang diajarkan kepada siswa”

9. Apakah ada keterkaitan atau pengaruh antara metode yang satu

dengan yang lainnya? Kenapa?

“tidak ada, karena masing-masing metode mempunyai langkah-

langkah masing masing atau berdiri sendiri.

10. Dalam mengajar apakah ada perbedaan pada saat mengajar materi

Geografi dan Sosiologi?

“tidak ada, tergantung metode yang dipakai.”

11. Menurut bapak/ibu, apakah ada kesulitan bapak/ ibu hadapi pada saat

mengajarakan materi Geografi dan Sosiologi?

“ada, yaitu kurangnya laboratorium alam dan media yang ada.”

12. Bagaimana bapak/ibu dalam mengatasi kesulitan pada saat mengajar

pada materi Geografi dan Sosiologi?

“dengan menggunakan multimedia dan internet sebagai pengganti

laboratorium.”

13. Apakah bapak/ibu pernah mengalami kendala pada saat mengajar

ketika menggunakan salah satu metode?

“pernah.”

14. Kendala apa saja yang sering bapak/ibu hadapi pada saat mengajar?

“dalam pengadaan alat peraga atau media pembelajaran.”

15. Bagaimana solusi bapak/ibu terhadapa kendala-kendala yang sering

bapak/ibu hadapi?

“mencari media pengganti atau alternative dan mengganti metode

yang direncanakan dengan metode yang lain.”

Page 112: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

98

16. Pola interaksi dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu satu arah, dua arah

dan tiga arah atau banyak arah. Adakah pola yang memiliki pengaruh

terhadap belajar siswa? Mengapa?

“ada, pola interaksi dua arah atau metode tanya jawab. karena

adanya interaksi dua arah dapat meningkatkan komunikasi dan ada

pendapat dari dua atau lebih siswa.”

17. Tahun berapa bapak/ibu sudah mulai mengajar? dan sudah berapa

lama bapak/ibu mengajar di sekolah?

“mengajar sejak 1995, disekolah ini tahun 1997. Lama mengajar total

19 tahun, dan di sekolah ini 17 tahun.”

18. Mata pelajaran apa saja yang bapak/ibu ajarkan?

“IPS terpadu, Biologi, Sosiologi, dan Geografi.”

Page 113: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

99

HASIL WAWANCARA

Nama : Dra. Soparidah, M.Pd

Inisial : SPD

Jabatan : Wali kelas IX, Guru IPS

Mata Pelajaran : Ekonomi dan Sejarah

Hari dan Tanggal : Rabu, 22 Januari 2014

Waktu : 10.10 – selesai

1. Menurut bapak/ibu, dalam kegiatan belajar mengajar metode apa saja

yang digunakan?

“biasannya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan

diskusi.”

2. Mengapa dalam kegiatan belajar mengajar bapak/ibu sering

menggunakan metode tersebut?

“karena metode-metode tersebut akan mempermudah kita dalam

mengajar, mentranfer dan menginformasikan materi yang akan

dibahas.”

3. Menurut bapak/ibu kelebihan dan kekurangan metode ceramah apa

saja?

“kelebihan metode caramah ialah pertama, dapat menjangkau

penyajian materi bisa lebih luas. Kedua, guru dapat mengatur materi

yang akan menjadi prioritas. Dan ketiga, guru dapat memantau

keadaan kelas.

Kekurangannya ialah pertama, materi yang dikuasai siswa terbatas.

Kedua, membuat anak-anak jenuh dan mengantuk. Dan ketiga sulit

untuk mengatahui daya serap siswa.”

4. Menurut bapak/ibu kelebihan dan kekurangan metode Tanya jawab

apa saja?

“kelebihannya ialah pertama, siswa dapat mengembangkan

keberanian dan keterampilan dalam menjawab dan mengemukakan

Page 114: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

100

pendapat. Dan kedua, merangsang siswa untuk berlatih

mengembangkan daya pikir.

Kekurangannya ialah banyak waktu terbuang,waktu terbatas, dan

membuat siswa takut karena tidak siap untuk menjawab pertanyaan.”

5. Menurut bapak/ ibu kelebihan dan kekurangan metode diskusi apa

saja?

“kelebihannya ialah. meyadarkan siswa bahwa masalah dapat

diselesaikan, menyadarkan siswa bahwa mereka bisa memberikan

pendapat, dan membiasakan anak-anak untuk dapat menghargai

pendapat orang lain.

Kekurangannya ialah tidak dapat dipakai untuk kelompok besar,

siswa mendapatkan informasi yang terbatas, dan dikuasai oleh siswa

yang suka berbicara.

6. Metode apa yang paling sering bapak/ibu gunakan untuk mengajar?

“biasanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.”

7. Mengapa bapak/ibu sering menggunakan metode tersebut?

“karena sebagai sarana untuk memotivasi anak agar memiliki rasa

ingin keingintahuan yang besar ”

8. Apa saja yang menjadi pertimbangan bapak/ibu dalam menentukan

metode-metode untuk mengajar?

“pertama, untuk menjelaskan materi yang menjadi pokok bahasan.

Kedua, untuk memotivasi peserta didik supaya lebih giat dalam

belajar. Dan ketiga, agar peserta mulai belajar untuk berani

menyampaikan pendapat, serta tanggung jawab.”

9. Apakah ada keterkaitan atau pengaruh antara metode yang satu

dengan yang lainnya? Kenapa?

“pasti berpengaruh, misal metode ceramah berfungsi mentransfer

materi ke anak-anak, kemudian dilanjutkan dengan Tanya jawab.

Tujuannya untuk mengetahuai daya serap anak-anak dan metode

diskusi untuk melatih anak-anak berani dalam menyampaikan serta

Page 115: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

101

menjelaskan dan menjabarkan materi yang di dapat dari pola satu

arah.”

10. Dalam mengajar apakah ada perbedaan pada saat mengajar mata

pelajaran ekonomi dan sejarah?

“tidak, karena dalam mengajar kita didukung oleh buku-buku yang

cukup, media dan metode yang memudahkan siswa untuk memahami

mater yang disampaikan.”

11. Menurut bapak/ibu, apakah ada kesulitan pada saat mengajar pada

materi ekonomi dan sejarah?

“tidak ada.”

12. Bagaimana bapak/ ibu dalam mengatasi kesulitan pada saat mengajar

pada materi ekonomi dan sejarah?

“tidak ada.”

13. Apakah bapak/ibu pernah mengalami kendala pada saat mengajar

ketika menggunakan salah satu metode?

“pernah.”

14. Kendala apa saja yang sering bapak/ibu hadapi pada saat mengajar?

“pertama, kesulitan dalam menyerap materi yang kita ajarkan dan

kedua, tidak ada yang ingin bertanya karena tidak berani dan malu.”

15. Bagaimana solusi bapak/ibu terhadap kendala-kendala yang sering

bapak/ibu hadapi?

“solusinya dengan melakukan perubahan dalam penggunaan metode

media pembelajaran. mengulang dalam menjelaskan materi yang di

bahas, dan kita beri umpan atau pertanyaan kepada peserta didik

agar peserta didik ingin dan berani berpendapat.””

16. Pola interaksi dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu satu arah, dua arah

dan tiga arah atau banyak arah. Adakah pola yang memiliki pengaruh

terhadap belajar siswa? Mengapa?

“ada, pola Tanya jawab. karena pola-pola tersebut dapat memotivasi

anak-anak untuk belajar dan menguasai setiap pokok bahasan dan

Page 116: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

102

adanya interaksi dua arah dapat meningkatkan siswa lebih giat

belajar.”

17. Tahun berapa bapak/ibu sudah mulai mengajar? dan sudah berapa

lama bapak/ibu mengajar di sekolah?

“mengajar sejak 1995, disekolah ini tahun 2001.”

18. Mata pelajaran apa saja yang bapak/ibu ajarkan?

“IPS terpadu, dan PKN.”

Page 117: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

103

KUESIONER

A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih jawaban setuju atau tidak setuju.

Jika pertanyaan sesuai dengan anda, berilah tanda ceklist ( √ ).

B. Jawaban tidak sama sekali berpengaruh terhadap nilai.

C. Tulislah identitas dibawah ini

Nama :

Kelas :

No. Pertanyaan

Jawaban

Setuju Tidak

Setuju

Alasan setuju dan tidak

setuju

1 Saya senang guru menjelaskan materi dengan

ceramah.

2 Saya senang guru menjelaskan dan siswa

diam mendengarkan penjelasan dengan baik.

3 Saya senang jika guru menjelaskan tanpa

memberi kesempatan kepada siswa untuk

bertanya.

4 Saya senang jika hanya diam mendengarkan

guru menjelaskan tanpa diberi kesempatan

untuk berpendapat

5 Saya senang jika hanya menyimak saat guru

menjelaskan materi yang disampaikan dan

tidak mengajukan sebuah pertanyaan

6 Saya senang guru menjelaskan materi dengan

tanya jawab

7 Saya senang jika guru menjelaskan materi

dengan memberi kesempatan untuk

memberikan pendapat.

8 Saya senang jika guru menjelaskan materi

dengan melibatkan siswa dengan

memberikan pertanyaan.

9 Saya senang jika terlibat dalam memberikan

pendapat saat guru menjelaskan materi yang

disampaikan.

10 Saya senang jika diberi pertanyaan oleh guru,

saat menjelaskan materi yang disampaikan

kepada siswa.

Page 118: PERSEPSI SISWA TERHADAP POLA INTERAKSI DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27940/1/YUSUF... · Teknik pengumpulan datanya antara ... “Persepsi Siswa Terhadap

104