persistensi kinerja reksa dana di...
TRANSCRIPT
i
PERSISTENSI KINERJA REKSA DANA DI INDONESIA
Oleh :
ARIF WIBOWO ALAN
NIM : 212008605
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2013
ii
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Jalan Diponegoro 52 -60 :(0298) 321212, 311881
Telex 322364 uksw
Salatiga 50711 - Indonesia
Fax. (0298) -321433
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS KERTAS KERJA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
NAMA : Arif Wibowo Alan
NIM : 212008605
Program Studi : Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kertas kerja:
Judul : “ Persistensi kinerja Reksa dana dI INDONESIA ”
Pembimbing : Harijono, SE, MAF,M.Com (Hons), PhD
Tanggal diuji : 23 Agustus 2013
adalah benar-benar karya saya.
Di dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan
orang lain yang Saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk
rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri
tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru
tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima
sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk gelar kesarjanaan yang telah
saya peroleh.
Salatiga, 15 Agustus 2013
Yang memberi pernyataan,
Arif Wibowo Alan
iii
PERSISTENSI KINERJA REKSA DANA DI INDONESIA
Oleh :
ARIF WIBOWO ALAN
NIM : 212008605
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
Disetujui oleh:
Harijono,SE,MAF,M.Com (Hons), PhD
Pembimbing
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2013
iv
Abstract
Various forms of investment are offered one of these mutual funds. Mutual funds provide
facilities for investors that capital adequacy and availability of time and knowledge to
manage your portfolio by way of providing investment and management of portfolio
managers who work full time and is always trying to get the best investment. Therefore to
help the investors to choose mutual funds require information about mutual fund
performance persistence.
This research aims to find out what is happening in the persistence stock mutual funds, fixed-
income mutual funds, money market mutual funds, and mutual funds mix?. The Data used
come from BAPEPAM, Central Bureau of statistics, and the web. Data are grouped into 2
groups, the winner and loser in comparison with 50% in each group and view the post-return
1, 2 and 3 annual mutual fund mutual fund winner and loser.
The results showed that: (1) the performance of mutual fund shares in
Indonesia stock exchange happens persistence over a period of observation, (2) the
performance of money market mutual funds in Indonesia Stock Exchange does not
occur during persistence
Keywords: mutual funds, the performance, persistency
v
Saripati
Bermacam-macam bentuk investasi yang ditawarkan salah satunya Reksa dana.
Reksa dana menyediakan fasilitas bagi investor yang kecukupan modal dan
ketersediaan waktu dan pengetahuan untuk mengelola portofolio dengan cara
menyediakan pengelolaan investasi dan manajer portofolio yang berkerja full time
dan selalu berusaha mendapatkan investasi yang terbaik. Oleh karena itu untuk
membantu para investor untuk memilih reksa dana memerlukan informasi tentang
persistensi kinerja reksa dana.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi persistensi di reksa dana
saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan reksa dana
campuran?. Data yang digunakan berasal dari BAPEPAM, Biro Pusat Statistik, dan
web. Data dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu winner dan loser dengan
perbandingan 50% pada setiap kelompok dan melihat post-return 1 , 2 dan 3 tahunan
pada reksa dana winner dan reksa dana loser.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kinerja reksa dana saham di Bursa Efek
Indonesia terjadi persistensi selama periode pengamatan, (2) kinerja reksa dana pasar
uang di Bursa Efek Indonesia tidak terjadi persistensi selama periode pengamatan, (3)
kinerja reksa dana pendapatan tetap di Bursa Efek Indonesia terjadi persistensi selama
periode pengamatan, dan (4) kinerja reksa dana campuran di Bursa Efek Indonesia
belum cukup dapat dinyatakan terjadi atau tidak terjadi persistensi selama periode
pengamatan.
Kata kunci: Reksa dana, Performance, Persistensi
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus Mempelai Pria Sorga, Dia kepala
yang mengerjakan segala sesuatunya bagi tubuh-Nya sehingga kertas kerja ini dapat
diselesaikan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak
kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan kertas
kerja ini lebih lanjut, akan penulis terima dengan senang hati.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan tugas ini. Akhirnya, ketidak sempurnaan hasil
pekerjaan dari kehidupan yang belum sempurna, meskipun dalam penyusunan
makalah ini penulis telah mencurahkan semua kemampuan, namun penulis sangat
menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan
keterbatasan kemampuan penulis. karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta
kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Salatiga, 12 Agustus 2013
Arif Wibowo Alan
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang menyatakan kasih
kemurahan-Nya pada yang bersandar pada-Nya, Sehingga pada akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Hari Sunarto, SE, MBA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
2. Ibu Roos Kities Andadari, SE, MBA, Ph.D, selaku Kaprogdi Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.
3. Harijono,SE,MAF,M.Com (Hons), Phd selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah bersedia dengan sabar meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga dan
senantiasa memberikan dukungan, kritik, perhatian, dan motivasi selama
membimbing penulis menyelesaikan kertas kerja ini.
4. Seluruh dosen dan staff pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW, yang selama ini telah membagi pengetahuan kepada penulis selama penulis menuntut ilmu di FEB UKSW.
5. Seluruh keluarga besarku, orang tuaku, kakakku (Budi Tjahyadi, Andy
Wibowo dan Hendro Baskoro) serta adik tercintaku (Alan Wiratama), serta
saudara-saudaraku tercinta yang telah membantu, mendoakan dan memberi
dukungan.
6. Teman-temanku: Kiki, Eni, Edo, Niko, Uut, Fela, Danny Group Anak kos
(Daniel, Heri, Ivan, Yogi, Fibert, Koh Fred) yang selalu membantu dan
membuat penulis semangat untuk terus menyelesaikan penelitian.
7. Semua pihak yang telah ikut andil dalam penyelesaian kertas kerja ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Salatiga, Agustus 2013
Arif Wibowo Alan
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................................ i
Surat Penyertaan Keaslian Skirpsi .................................................................................. ii
Halaman persetujuan/pengesahan ................................................................................... iii
Abstract ........................................................................................................................... iv
Saripati ............................................................................................................................. v
Kata pengantar ................................................................................................................. vi
Ucapan Terima kasih ...................................................................................................... vii
Daftar Isi ......................................................................................................................... viii
Daftar Lampiran .............................................................................................................. ix
Pendahuluan .................................................................................................................... 1
Telaah Teoritis dan pengembangan model ..................................................................... 4
Pengertian reksa dana ......................................................................................... 4
Pengukuran kinerja reksa dana .......................................................................... 5
Pengertian persistensi ......................................................................................... 7
Metode penelitian ............................................................................................................ 8
Jenis, sumber dan metode pengumpulan data .................................................... 8
Populasi dan sample .......................................................................................... 8
Definisi operasional variabel ............................................................................. 9
Metode Analisis ................................................................................................. 10
Hasil penelitian dan pembahasan .................................................................................... 15
Rangking Berdasarkan Return Reksa Dana ....................................................... 15
Rangking Berdasarkan Jensen Alpha ................................................................. 27
Kesimpulan dan Implikasi .............................................................................................. 39
Kesimpulan ........................................................................................................ 39
Implikasi ............................................................................................................ 40
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 41
ix
Daftar Lampiran
Lampiran: Daftar Reksa Dana yang yang masuk dalam kriteria sampel .............. 48
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Beragam alternatif dalam investasi yang menguntungkan di era globalisasi
saat ini banyak ditawarkan, namun sering kali masyarakat pemodal dihadapkan
pada permasalahan yang berkaitan dengan pemilihan instrumen investasi yang
memiliki tingkat pengembalian dan risiko tertentu. Salah satu jenis investasi di
pasar modal yaitu reksa dana. Reksa dana merupakan instrumen investasi yang
dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki
modal dan mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya
memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.
Berinvestasi pada perusahaan reksa dana menurut Waelan (2008) dapat
membantu investor untuk menyelesaikan kendala seperti kecukupan modal dan
ketersediaan waktu dan pengetahuan pengelolaan portofolio. Hal ini disebabkan
karena perusahaan reksa dana dapat menyediakan dua fasilitas yang sulit dipenuhi
oleh investor perorangan yaitu mencipatakan skala ekonomis dan berinvestasi
melalui penggabungan dana investor. Kedua hal tersebut menciptakan investasi
dalam jumlah yang besar, mempengaruhi harga saham di bursa dan menyediakan
pengelolaan investasi dengan tenaga yang porofesional yang memiliki analis
sekuritas dan manajer portofolio yang bekerja secara full time dan selalu berusaha
mendapatkan hasil investasi terbaik.
Informasi mengenai kinerja reksa dana dapat digunakan para investor untuk
melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka di perusahaan
tersebut atau mencari alternatif lain. Kinerja reksa dana yang baik menghasilkan
nilai usaha yang tinggi. Nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik
perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga terjadi kenaikan
harga saham yang berarti bahwa harga saham merupakan fungsi dari nilai
perusahaan.
2
Investor meghendaki kinerja yang baik sebaiknya tidak dalam 1 periode saja
tetapi dalam beberapa periode berikutnya. Sehingga perlu bagi investor untuk
mengetahui persistensi kinerja reksa dana tersebut. Berdasarkan hal tersebut
maka penelitian persistensi kinerja reksa dana menjadi hal yang penting untuk
dilakukan. Beberapa peneliti sebelumnya telah melakukan kajian tentang
persistensi kinerja reksa dana. Seperti misalnya Grinblatt dan Titman (1992);
Carhart (1997); Hendricks dkk. (1993) dan Volkman dan Wohar (1995) Droms
dan Walker (2001) mereka menemukan bahwa kinerja return sebelumnya dari
masing-masing reksa dana adalah sebuah permal yang signifikan untuk kinerja
berikutnya.
Penelitian ini merupakan replikasi dari Fan & Addams (2012) yang meneliti
tentang perilaku pasar yang berbasis di AS internasional hanya reksa dana yang
berinvestasi di pasar ekuitas international dari tahun 2005-2009. Dalam
penelitiannya tersebut, Fan & Addams menghitung persentase reksa dana
winner-winer, winner-loser, loser-loser, dan loser-winner”. Selain itu, juga
dihitung return pada post 1, 2. 3 tahunan baik winner dan loser untuk melihat
perbedaan hasil dari winner dan loser. Hasil penelitian tersebut menemukan
bahwa secara keseluruhan kinerja relatif dari sebuah reksa dana international
dengan reksa dana international lainnya lebih terlihat berjalan secara acak dari
pada menunjukkan trend yang persisten.
Penelitian ini juga melakukan perhitungan yang sama seperti dilakukan pada
penelitian Fan & Addams (2012), namun yang membedakannya dari penelitian
sebelumnya adalah: (1) perhitungan kinerja reksa dana tidak saja menggunakan
return namun dalam penelitian ini juga menggunakan jensen alpha; (2) obyek
peneliti ini pada reksa dana saham, reksa dana pasar uang, reksa dana campuran
dan reksa dana pendapatan tetap.
3
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka permasalahan
yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah kinerja reksa dana saham di Bursa Efek Indonesia mengalami
persistensi?
2. Apakah kinerja reksa dana pendapatan tetap di Bursa Efek Indonesia
mengalami persistensi?
3. Apakah kinerja reksa dana pasar uang di Bursa Efek Indonesia mengalami
persistensi?
4. Apakah kinerja reksa dana campuran di Bursa Efek Indonesia mengalami
persistensi?
Tujuan dan manfaat Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui persistensi kinerja reksa dana saham di Bursa Efek Indonesia.
2. Mengetahui persistensi kinerja reksa dana pendapatan tetap di Bursa Efek
Indonesia.
3. Mengetahui persistensi kinerja reksa dana pasar uang di Bursa Efek Indonesia.
4. Mengetahui persistensi kinerja reksa dana campuran di Bursa Efek Indonesia.
Manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, antara lain:
1. Calon investor
Penulis berharap penelitian ini dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
berinvestasi pada reksa dana dan investor dapat mengetahui peranan informasi-
informasi tentang kinerja reksa dana serta adanya hubungan kinerja reksa dana
pada periode tertentu dengan kinerja reksa dana tersebut pada periode berikutnya.
4
2. Bagi penulis
Penulis berharap penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
penulis mengenai persistence kinerja reksa dana saham, reksa dana pasar uang
dan reksa dana pendapatan tetap melalui penerapan ilmu yang penulis peroleh
selama mengikuti perkuliahan dan mengaplikasikannya ke dalam penelitian ini
sehingga bermanfaat bagi penulis khususnya.
3. Peneliti lainnya
Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan masukan dan bahan referensi
bagi mereka yang khususnya meneliti dengan tema yang mengenai persistence
kinerja reksa dana saham, reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap.
II. TELAAH TEORITIS dan PENGEMBANGAN MODEL
Reksa Dana
Terdapat sejumlah pengertian tentang reksa dana. Menurut Pratomo dan Nugraha
(2009), reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
Manajer Investasi yang telah mendapatkan izin dari Bapepam. Menurut Hadi (2013)
menyatakan bahwa reksadana adalah satu jenis instrumen investasi, secara abstrack
kita dapat membayangkan reksadana sebagai suatu instrumen investasi seperti
sertifikat deposito.
Hermuningsih (2012) menyatakan bahwa Reksa dana adalah wadah dan pola
pengelolaan dana modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam
instrumen-intrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit
penyertaan reksa dana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke
dalam protodolio investasi, baik, berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun
efek/sekuiriti lainya.
Menurut Undang-undang Pasar modal nomor 8 tahun 1995 pasal 1, ayat 27: “
reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
5
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portodolio efek oleh
manajer investasi.
Tandelilin (2010) menyatakan bahwa reksa dana merupakan suatu jenis
instrument investasi yang juga tersedia di pasar modal di Indonesia di samping
saham, obligasi, dan sebagainya. Reksa dana mudahnya dapat diartikan sebagai
wadah yang berisi sekumpulan sekuritas yang dikelola oleh perusahaan investasi dan
dibeli oleh investor.
Kinerja Reksa Dana
Evaluasi kinerja portofolio akan memungkinkan kita untuk mengindentifikasi
tingkat return portofolio yang relatif lebih tinggi dibanding return portofolio lainnya,
dan return tersebut juga sesuai dengan tingkat risiko yang ditanggung (Tandelilin,
2010). Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan faktor lainnya seperti risiko
portofolio dan tujuan investasi. Dalam melakukan evaluasi kinerja portofolio terdapat
tiga metode pengukuran kinerja portofolio berdasarkan risk adjusted performance
yaitu: metode sharpe, metode Treynor, dan metode Jensen Alpha. Dalam metode
penelitian ini pengukuran kinerja reksa dana menggunakan metode jensen alpha
karena metode ini mempertimbangkan resiko dengan model CAPM dan pada
penelitian ini juga menggunakan dengan metode return.
1. Metode Jensen
Metode ini didasarkan pada konsep security market line yang
merupakan garis yang menghubungkan portofolio pasar dengan kesempatan
investasi bebas resiko yaitu persamaan garis yang melewati titik (0,Rf) dan
( 1, Rm ). Garis security market line memperlihatkan hubungan antaara
systematic risk dan expected return dari portofolio pada saat pasar dalam
keadaan equilibrium . Jadi security market line merupakan kemiringan dari
beta atau suatu garis regresi dengan inteceptnya adalah Rf dan slopnya
dinyakan sebagai [E ( Rm)-Rf) atau 𝛽m. Sehingga untuk mencari bersarnya
tingkat pengembalian pasar yang dikehendaki (required of return) dalam
6
konsep security market line dapat diformulasikan dengan persamaan berikut
( Sharpe, Alexander dan Bailey, 1999 : 445 ) :
Rsml = Rf + (E(Rm) – Rf ) β i .................................................... (1)
Dimana:
Rsml = return security market line 7
Rf = rata-rata tingkat return bebas resiko
E(Rm) = rata-rata return pasar
β i = beta portofolio investasi
Persamaan indeks Jensen dan indeks Treynor adalah sama-sama
menggunakan garis pasar sekuritas. Sedangkan perbedaanya bahwa indeks
Treynor sama dengan slope garis yang menghubungkan posisi portofolio
dengan return bebas resiko, sedangkan indeks Jensen merupakan selisih antara
return rata-rata dan return portofolio acuan. Perbedaan ini biasanya disebut
alfa atau differentia return portofolio dan dinotasikan:
α i = E(Ri) – Rsml .................................................................... (2)
atau
α i = E(Ri) - [Rf + (E(Rm) - Rf) β i] ......................................... (3)
Berdasarkan uraian di atas, maka Jensen dapat dimodifikasi dengan
menggunakan formula sebagai berikut :
Ji = ( Ri – Rf ) - ( Rm – Rf ) β i ................................................. (4)
Dimana:
Ji = indeks Jensen (bisa juga dinyatakan dengan alfa = α )
Rf = rata-rata tingkat return bebas resiko
Rm = rata-rata return pasar
Ri = rata-rata return investasi
2) Metode Return
7
Metode Return berdasarkan penelitian Fan & Addams (2012) merupakan
metode untuk mengukur kinerja reksa dana, dengan menghitung tingkat
pengembalian yang didapat dari nilai besarnya nilai NAB. Semakin besar
nilainya semakin bagus kinerjanya.
Persistensi
Menurut Fans & Addams (2012) pada penelitian “ performance persistensi of
international mutual funds” mengatakan bahwa persistensi pada ranking terjadi bila
ranking winner tetap winner dan loser tetap loser. Sedangkan pada return setelah
rangking dikatakan persitensi bila selisih return positif pada return kinerja rangking
atas dan rangking bawah.
Dari perspektif akademik, menilai keberadaan dan kemampuan persistensi
manajerial reksa dana adalah tes penting dari hipotesis pasar yang efisien; bukti
kemampuan persisten akan mendukung penolakan terhadap bentuk semi-kuat (Bollen
dan Busse, 2004). Grossman dan Stiglitz (1980) dalam Bollen dan Busse (2004)
menyatakan bahwa kita tidak harus mengharapkan bahwa harga sekuritas sepenuhnya
mencerminkan informasi yang lengkap tentang individu, sebaliknya, tidak ada
imbalan untuk berusaha mencari informasi baru yang mahal. Dalam konteks kinerja
reksa dana, kita harus mengharapkan beberapa fund manager untuk memiliki
keuntungan informasi. Berk dan Green (2004) menunjukkan secara teoritis bahwa
keunggulan informasi seorang manajer dana akan berumur pendek ketika investor
mengarahkan modal mereka untuk pemenang terakhir (Bollen dan Busse, 2004).
Studi persisten termasuk Hendricks et al (1993), Goetzmann dan Ibbotson
(1994), Brown and Goetzmann (1995), Grinblatt et al (1995), Gruber (1996), Carhart
(1997), Daniel et al. (1997), Nofsinger dan Sias (1999), Wermers (1999), dan
Grinblatt dan Keloharju (2000). Sebagian besar studi tersebut memperlihatkan
persistensi setidaknya dalam bagian keterampilan fund manager. Setelah
memasukkan faktor momentum dalam model return, Carhart (1997) menemukan
persistensi yang sebagian besar menghilang, kecuali diantara performers terendah, di
8
mana ia muncul dari biaya tetap tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa fund manager
memiliki keterampilan pemilihan saham sedikit, karena dana dengan performa terbaik
menghasilkan keuntungan unggul hanya dengan memegang saham yang baru
memiliki imbal hasil yang tinggi.
III. Metode Penelitian
Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat
kuantitatif berupa:
1. Data penutupan pada return NAB bulanan pada masing-masing reksa dana
saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan reksa dana
campuran tahun 2008-2012, yang diperoleh dari Bapepam.
2. Data penutupan pada return IHSG bulanan tahun 2008-2012, yang diperoleh
dari www.yahoo.finance.com
3. Data SBI bulanan tahun 2008-2012, diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS)
Data yang digunakan adalah data sekunder historis, dimana diperoleh melalui
berbagai macam sumber seperti data NAB reksa dana saham, reksa dana pendapatan
tetap, reksa dana pasar uang, dan reksa dana campuran diperoleh dari BAPEPAM
statistik bulanan tahun 2008-2012, suku bunga bulanan diperoleh dari Biro Pusat
Statistik (BPS) dan harga penutupan IHSG bulanan diperoleh dari
www.yahoo.finance.com. Pengumpulan data-data sebagaimana disebutkan di atas
menggunakan metode dokumentasi.
Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana saham, reksa
dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana campuran yang tercatat
di Bapepam dalam kurung waktu penelitian (periode 2008-2012).
Sampel penelitian diambil secara purposive sampling, dimana sampel
digunakan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
9
a. Reksa dana Saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan
reksa dana campuran di Bapepam pada kurun waktu penelitian (periode 2008-
2012).
b. Tersedia data NAB Reksa dana selama kurun waktu penelitian (periode 2008-
2012)
c. Minimal data History Nab lebih dari 1 tahun selama kurun waktu penelitian (
periode 2008-2012)
Berdasarkan pada kriteria pengambilan sampel seperti yang telah disebutkan di
atas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 67 untuk
reksa dana saham, 93 untuk pendapatan tetap, 26 untuk pasar uang, dan 60 reksa
dana campuran. Daftar reksa dana yang masuk dalam kriteria sampel dapat dilihat
pada bagian lampiran.
Definisi Operasional Variabel
Definsi operasional adalah dari variable-variabel yang digunakan dalam
penelitian ini menunjukkan cara pengukuran dari masing-masing variabel tersebut.
Pengertian dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Return bulanan Reksa dana
Return Reksa Dana = (NABt – NAB t-1) / -1
Dimana:
RPt = return reksa dana saham p bulan t.
NAB t = NAB reksa dana saham p akhir bulan t
NAB t-1 = NAB reksa dana saham p akhir bulan t-1
b. Return bulanan investasi bebas (Risk free rate)
terakhir, dengan rumus:
RFt = SBIt / 12
Dimana:
RFt = Return investasi bebas risiko bulan t.
SBIt = Suku bunga tahunan SBI bulan t
10
c. Return bulanan IHSG
Menghitung dengan rumus:
RM,t = (IHSGt –IHSGt-1) / -1
dimana:
RM,t = Return pasar bulan t
IHSGt = IHSG akhir bulan t
IHSGt-1 = IHSG akhir bulan t-1
d. Jensen Alpha bulanan
αp = (Rp - Rf )-βp (Rm- Rf )
Dimana
αp = Nilai alpha portofolio
Rp = Return portofolio rata-rata
Rf = Suku bunga bebas risiko rata-rata
Βp = Beta portofolio
Rm = Return pasar rata-rata
Metode Analisis
a. Metode Return
Pada penggunaan metode return menggunakan 2 perhitungan untuk
menentukan persistensi kinerja reksa dana yaitu: perhitungan presentase
reksa dana saham winner dan loser berdasarkan kinerja sebelumnya dan
perhitungan Post-Return untuk reksa dana winner dan loser.
Pertama perhitungan persentase reksa dana saham winner dan loser
berdasarkan kinerja tahun sebelumnya. Berikut langkah-langkah
perhitungannya untuk menentukan persistensi kinerja reksa dana :
1. Menghitung return NAB reksa dana
2. Merangking hasil return NAB dari nilai tertinggi ke nilai terendah
dengan menggunakan hasil return akhir tahun.
11
3. Mengelompokkan rangking atas dan rangking bawah dengan
perbandingan 50% dengan menghapus nilai tengah bila jumlah
reksa dana ganjil agar menjadi genap.
4. Melakukan hal sama seperti langkah 1-3, dengan menggunakan
data return NAB reksa dana pada tahun berikutnya.
5. Menentukan persistensi dengan melihat rangking atas dan bawah
reksa dana pada tahun tersebut dibandingkan dengan rangking
reksa dana pada tahun berikutnya dengan melihat konsistensi pada
setiap rangking atas maupun bawah.
6. Kriteria dalam penentuan persistensi pada persentase konsistensi
kinerja reksa dana yaitu:
Persentase winner tetap winner lebih dari 50% terjadi
persistensi.
Persentase loser tetap loser lebih dari 50% terjadi
persistensi.
Persentase winner ke loser lebih 50% tidak terjadi
persistensi.
Perserntase loser ke winner lebih dari 50% tidak terjadi
persistensi.
Kedua perhitungan Post-Return untuk reksa dana winner dan loser.
Berikut langkah-langkah perhitungannya :
1. Menghitung return NAB reksa dana.
2. Merangking return NAB dari tertinggi ke terendah dengan
menggunakan hasil return akhir tahun.
3. Mengelompokkan rangking atas maupun rangking bawah
dengan persentase 50% dengan menghapus nilai tengah jika
jumlah reksa dana ganjil agar menjadi genap.
4. Menghitung nilai rata-rata pada kelompok rangking atas
maupun rangking bawah.
12
5. Mengulang lagi langkah dari 1-4 untuk 1-3 tahun berikutnya.
6. Menghitung perbedaan rangking atas dengan rangking bawah
setiap tahun penelitian.
7. Kriteria dalam penentuan persistensi dengan melihat hasil
selisih antara winner dan loser:
Selisih nilai positif maka terjadi persistensi.
Selisih nilai negatif maka tidak terjadi persistensi.
b. Jensen Alpha
Pada penggunaan metode Jensen Alpha menggunakan 2 perhitungan
untuk menentukan persistensi kinerja reksa dana yaitu: perhitungan
presentase reksa dana saham winner dan loser berdasarkan kinerja
sebelumnya dan perhitungan Post-Return untuk reksa dana winner loser.
Pertama perhitungan persentase reksa dana saham winner dan loser
berdasarkan kinerja tahun sebelumnya. Berikut langkah-langkah
perhitungannya untuk menentukan persistensi kinerja reksa dana :
1. Menghitung return reksa dana, return IHSG, dan SBI.
2. Menghitung return reksa dana yang diinginkan investor dengan cara
selisih return nab dengan suku bunga bebas resiko dan menghitung
nilai return yang terjadi dengan menghitung selisih return ihsg dengan
suku bunga bebas resiko.
3. Menghitung Jensen Alpha dengan menggunakan excel dengan cara
membandingkan nilai return yang diharapkan investor dengan nilai
return yang terjadi dengan data bulanan dalam 1 tahun.
4. Merangking hasil nilai Jensen Alpha dari tinggi ke rendah.
5. Mengelompokkan Jensen Alpha pada rangking atas maupun rangking
bawah dengan persentase 50% dengan menghapus nilai tengah jika
jumlah reksa dana ganjil agar menjadi genap.
6. Mengulangi langkah 1-5 dengan menghitung return reksa dana pada
tahun berikutnya
13
7. Membandingkan rangking Jesen Alpha pada tahun tersebut dengan
rangking jensen alpha pada tahun berikutnya dengan melihat
konsistensi pada setiap rangking atas maupun bawah.
8. Kriteria dalam penentuan persistensi dengan melihat persentase
konsistensi kinerja reksa dana yaitu:
Persentase winner tetap winner lebih dari 50% terjadi persistensi.
Persentase loser tetap loser lebih dari 50% terjadi persistensi.
Persentase winner ke loser lebih 50% tidak terjadi persistensi.
Perserntase loser ke winner lebih dari 50% tidak terjadi persistensi.
Kedua perhitungan Post-Return untuk reksa dana winner dan loser.
Berikut langkah-langkah perhitungannya :
1. Menghitung return reksa dana, return IHSG, dan SBI
2. Menghitung return reksa dana yang diinginkan investor dengan cara
selisih return nab dengan suku bunga bebas resiko dan menghitung
nilai return yang terjadi dengan menghitung selisih return ihsg dengan
suku bunga bebas resiko
3. Menghitung Jensen Alpha dengan menggunakan excel dengan cara
membandingkan nilai return yang diharapkan investor dengan nilai
return yang terjadi dengan data bulanan dalam 1 tahun
4. Merangking hasil nilai Jensen Alpha dari tinggi ke rendah
5. Mengelompokkan Jensen Alpha pada rangking atas maupun rangking
bawah dengan persentase 50% dengan menghapus nilai tengah bila
jumlah reksa dana ganjil agar menjadi genap
6. Mengulang lagi langkah dari 1-5 untuk 1-3 tahun berikutnya.
7. Menghitung perbedaan rangking atas dengan rangking bawah setiap
tahun penelitian
8. Jika selisih nilai positif maka terjadi persistensi, sedangkan nilai
negatif maka tidak terjadi persistensi
14
9. Kriteria dalam penentuan persistensi dengan melihat hasil selisih
antara winner dan loser:
Selisih nilai positif maka terjadi persistensi.
Selisih nilai negatif maka tidak terjadi persistensi.
Dengan menggunakan kedua metode perhitungan baik itu metode return dan
metode Jensen Alpha, maka nantinya akan ada empat tabel hasil perhitungan
untuk masing-masing reksa dana yang diamati yaitu reksa dana saham, reksa
dana pasar uang, pendapatan tetap dan reksa dana campuran. Keempat tabel
hasil perhitungan yang dimaksud adalah (1) tabel hasil perhitungan
persentase reksa dana saham winner dan loser dengan menggunakan metode
return, (2) tabel hasil perhitungan post-return reksa dana saham winner dan
loser dengan menggunakan metode return, (3) tabel hasil perhitungan
persentase reksa dana saham winner dan loser dengan menggunakan metode
Jensen Alpha, (4) tabel hasil perhitungan post-return reksa dana saham
winner dan loser dengan menggunakan metode Jensen Alpha.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, selanjutnya ditentukan kriteria
penilaian peristensi kinerja reksa dana sebagai berikut:
Jika ke 4 tabel hasil perhitungan dinyatakan persistensi maka terjadi
persistensi
Jika dari ke 4 tabel hasil perhitungan, 3 tabel diantaranya dinyatakan
persistensi maka terjadi persistensi
Jika dari 4 tabel hasil perhitungan, 2 tabel diantaranya dinyatakan
persistensi maka belum cukup dapat dinyatakan terjadi atau tidak
terjadi perssitensi selama periode pengamatan.
Jika dari 4 tabel hasil perhitungan, 3 tabel diantaranya dinyatakan
tidak persistensi maka tidak terjadi persistensi
Jika 4 tabel hasil perhitungan dinyatakan tidak peristensi maka tidak
terjadi persistensi
15
IV. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
Rangking Berdasarkan Return Reksa Dana
Saham
Tabel a.1 Persentase Reksa dana saham winner dan loser berdasarkan pada
kinerja tahun sebelumnya
Berdasarkan tabel a.1. tampak bahwa pada tahun 2008, persentase reksa dana
saham winner yang masih tetap konsisten pada tahun berikutnya sama besar dengan
persentase reksa dana saham loser yaitu masing-masing sebesar 53%. Selanjutnya
pada tahun 2009, reksa dana saham winner yang masih tetap konsisten di tahun
berikutnya ternyata mempunyai persentase yang lebih kecil (57%) dibandingkan
Previous year
Following year Number of funds Percentage
2008 Winner Winner 9 53%
Loser 8 47%
Loser Winner 8 47%
Loser 9 53%
2009 Winner Winner 12 57%
Loser 9 43%
Loser Winner 8 38%
Loser 13 62%
2010 Winner Winner 13 59%
Loser 9 41%
Loser Winner 10 45%
Loser 12 55%
2011 Winner Winner 12 46%
Loser 14 54%
Loser Winner 12 46%
Loser 14 54%
Total Winner Winner 37 54%
Loser 32 46%
Loser Winner 30 43%
Loser 39 57%
16
reksa dana saham loser yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya (62%).
Kecenderungan yang sama juga tampak pada tahun 2011 dimana persentase reksa
dana saham winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya lebih kecil (46%)
bila dibandingkan dengan persentase reksa dana saham loser yang tetap konsisten di
tahun berikutnya (54%). Sementara itu, hasil berbeda ditunjukkan pada tahun 2010,
dimana persentase reksa dana saham winner yang masih tetap konsisten di tahun
berikutnya justru lebih besar (59%) dibandingkan persentase reksa dana saham loser
yang tetap konsisten di tahun berikutnya (54%). Secara keseluruhan pada tahun 2008-
2011 menunjukkan bahwa reksa dana saham winner yang masih persisten di tahun
berikutnya adalah sebesar 54%, sedangkan reksa dana saham loser yang masih
persisten di tahun berikutnya adalah sebesar 57%.
Tabel a.2 Post-return untuk Reksa dana saham winner dan loser
one-year Two-year Three-year
2008 winner 1,0807 0,4183 0,0007
Loser 1,0821 0,3271 -0,0269
2009 winner 0,4011 -0,0269 0,0836
Loser 0,3309 0,0137 0,1089
2010 winner -0,0060 0,1107
Loser 0,0018 0,0793
2011 winner 0,1077
loser 0,0833
rata-rata
return
winner 0,3959 0,1674 0,0421
loser 0,3745 0,1400 0,0410
Pada tabel a.2 menujukkan bahwa pada periode 1 tahun sesudah tahun
dasarnya, tampak bahwa rata-rata return yang lebih besar terjadi pada tahun 2009
(0,0702) dan 2011 (0,0244), sedangkan sebaliknya rata-rata return yang lebih kecil
terjadi pada tahun 2008 (-0,0013) dan 2010 (-0,0077). Secara keseluruhan dari tahun
2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampaui total rata-rata return
17
yang lebih kecil (0,0214). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 1
tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Pada periode 2 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,0912) dan 2010 (0,0314), sedangkan
sebalikbya rata-rata return yang lebih kecil terjadi patahun 2009 (-0,0406). Secara
keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui
total rata-rata return yang lebih kecil (0,0273). Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa pada periode 2 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Pada periode 3 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,0275), sedangkan sebaliknya rata-rata
return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2009 (-0,0252). Secara keseluruhan dari
tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui total rata-rata
return yang lebih kecil (0,0011). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada
periode 3 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana saham. Tampak bahwa tabel
a.2 yang menunjukkan Post-return untuk Reksa dana saham winner dan loser
konsisten dengan tabel a.1 Persentase Reksa dana saham winner dan loser
berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa terjadi persistensi di sepanjang periode penelitian.
18
Pendapatan Tetap
Tabel b.1 Persentase Reksa dana pendapatan tetap winner dan loser
berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya
Previous year
Following year Number of funds Percentage
2008 Winner Winner 10 45%
Loser 12 55%
Loser Winner 13 59%
Loser 9 41%
2009 Winner Winner 24 75%
Loser 8 25%
Loser Winner 5 16%
Loser 27 84%
2010 Winner Winner 23 68%
Loser 11 32%
Loser Winner 14 41%
Loser 20 59%
2011 Winner Winner 27 71%
Loser 11 29%
Loser Winner 10 26%
Loser 28 74%
Total Winner Winner 74 71%
Loser 30 29%
Loser Winner 29 28%
Loser 75 72%
Berdasarkan tabel b.1. tampak bahwa pada tahun 2008, persentase reksa dana
pendapatan tetap winner yang masih tetap konsisten pada tahun berikutnya ternyata
mempunyai persentase yang lebih besar (45%) dibandingkan reksa dana pendapatan
tetap loser yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya (41%). Kecenderungan
yang sama juga tampak pada tahun 2010 di mana persentase reksa dana pendapatan
tetap winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya lebih besar (68%) bila
dibandingkan dengan persentase reksa dana pendapatan tetap loser yang tetap
konsisten di tahun berikutnya (59%). Sementara itu, hasil berbeda ditunjukkan pada
19
tahun 2009, di mana persentase reksa dana pendapatan tetap winner yang masih tetap
konsisten di tahun berikutnya justru lebih kecil (75%) dibandingkan persentase reksa
dana pendapatan tetap loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (84%) dan
2011, di mana persentase reksa dana pendapatan tetap winner yang masih tetap
konsisten di tahun berikutnya justru lebih kecil (71%) dibandingkan persentase reksa
dana pendapatan tetap loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (74%). Secara
keseluruhan pada tahun 2008-2011 menunjukkan bahwa reksa dana pendapatan tetap
winner yang masih persisten di tahun berikutnya adalah sebesar 71%, sedangkan
reksa dana pendapatan tetap loser yang masih persisten di tahun berikutnya adalah
sebesar 72%.
Tabel b.2 Post-return untuk Reksa dana pendapatan tetap winner dan loser
One-year Two-year Three-year
2008 winner 0,1426 0,1246 0,1041
loser 0,1519 0,1161 0,1352
2009 winner 0,1454 0,1239 0,0802
loser 0,1063 0,0957 0,0577
2010 winner 0,1322 0,0799
loser 0,1013 0,0584
2011 winner 0,0795
loser 0,0567
rata-
rata winner 0,1249 0,1095 0,0922
Return loser 0,1040 0,0901 0,0964
Tabel b.2 menunjukkan bahwa pada periode 1 tahun sesudah tahun dasarnya,
tampak bahwa rata-rata return yang lebih besar terjadi pada tahun 2009 (0,0391),
2010 (0,0309) dan 2011 (0,0228), sedangkan sebaliknya rata-rata return yang lebih
kecil terjadi pada tahun 2008 (-0,0093). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011,
total rata-rata return yang lebih besar melampaui total rata-rata return yang lebih
kecil (0,0209). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 1 tahun
sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
20
Pada periode 2 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,0085), 2009 (0,0282) dan 2010 (0,0215).
Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar
melampui total rata-rata return yang lebih kecil (0,0194). Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa pada periode 2 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Pada periode 3 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2009 (0,0225), sedangkan sebaliknya rata-rata
return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2008 (-0,0310). Secara keseluruhan dari
tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih kecil melampui total rata-rata
return yang lebih besar (-0,0043). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada
periode 3 tahun sesudah tahun dasar tidak terjadi persistensi.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana pendapatan tetap. Tampak
bahwa tabel b.2 yang menunjukkan Post-return untuk Reksa dana pendapatan tetap
winner dan loser konsisten dengan tabel b.1 Persentase Reksa dana pendapatan tetap
winner dan loser berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terjadi persistensi di sepanjang periode penelitian.
21
Pasar Uang
Tabel c.1 Persentase Reksa dana Pasar uang winner dan loser berdasarkan
pada kinerja tahun sebelumnya
Previous year
Following year Number of funds Percentage
2008 Winner Winner 2 29%
Loser 5 71%
Loser Winner 5 71%
Loser 2 29%
2009 Winner Winner 3 33%
Loser 6 67%
Loser Winner 6 67%
Loser 3 33%
2010 Winner Winner 2 22%
Loser 7 78%
Loser Winner 7 78%
Loser 2 22%
2011 Winner Winner 3 27%
Loser 8 73%
Loser Winner 7 64%
Loser 4 36%
Total Winner Winner 8 28%
Loser 21 72%
Loser Winner 20 69%
Loser 9 31%
Berdasarkan tabel c.1. tampak bahwa pada tahun 2008, persentase reksa dana
pasar uang winner yang masih tetap konsisten pada tahun berikutnya sama besar
dengan persentase reksa dana pasar uang loser yaitu masing-masing sebesar 29%.
Kencederungan yang sama juga tampak pada tahun 2009 di mana persentase reksa
dana pasar uang winner yang masih tetap konsisten pada tahun berikutnya sama besar
dengan persentase reksa dana pasar uang loser yaitu masing-masing sebesar 33% dan
pada tahun 2010 di mana, persentase reksa dana pasar uang winner yang masih tetap
22
konsisten pada tahun berikutnya sama besar dengan persentase reksa dana pasar uang
loser yaitu masing-masing sebesar 22%. Sementara itu, hasil berbeda di tunjukkan
pada tahun 2011, di mana persentase reksa dana pasar uang winner yang masih tetap
konsisten di tahun berikutnya justru lebih kecil (27%) dibandingkan persentase reksa
dana pasar uang loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (36%). Secara
keseluruhan pada tahun 2008-2011 menujukkan bahwa reksa dana pendaptan tetap
winner yang masih persistensi pada tahun berikutnya sebesar 28%, sedangkan reksa
dana pasar uang loser yang masih mengalami persistensi pada tahun berikutnya
adalah sebesar 31% .
Tabel c.2 Post-return untuk Reksa dana pasar uang winner dan loser
One-year Two-year Three-year
2008 Winner -0,000000001422 0,000000000065 -0,000000000079
Loser 0,000000000053 0,000000000411 -0,000000000223
2009 Winner 0,000000000068 -0,000000000163 0,000000000004
Loser 0,000000000285 -0,000000000038 -0,000000000022
2010 Winner -0,000000000170 0,000000000003
Loser -0,000000000029 -0,000000000018
2011 Winner -0,000000000046
Loser 0,000000000021
Rata-rata Winner -0,000000000393 -0,000000000032 -0,000000000037
Return Loser 0,000000000083 0,000000000118 -0,000000000122
Tabel c.2 menunjukkan bahwa pada periode 1 tahun sesudah tahun dasarnya,
tampak bahwa rata-rata return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2008 (-
0,000000001475), 2009 (-0,000000000218), 2010 (-0,000000000141) dan 2011 (-
0,000000000067). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return
yang lebih kecil melampui dibawah total rata-rata return yang lebih besar (-
0,000000000475). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 1 tahun
sesudah tahun dasar tidak terjadi persistensi.
23
Pada periode 2 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2010 (0,000000000021), sedangkan sebaliknya
rata-rata return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2008 (-0,000000000346) dan 2009
(-0,000000000125). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return
yang lebih kecil melampui total rata-rata return yang lebih besar (-0,000000000150).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 2 tahun sesudah tahun dasar
tidak terjadi persistensi.
Pada periode 3 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,000000000144) dan 2009
(0,000000000027). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return
yang lebih besar melampui total rata-rata return yang lebih kecil (0,000000000085).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 3 tahun sesudah tahun dasar
terjadi persistensi.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana pasar uang. Tampak bahwa
tabel c.2 yang menunjukkan Post-return untuk Reksa dana pasar uang winner dan
loser konsisten dengan tabel c.1 Persentase Reksa dana pasar uang winner dan loser
berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi persistensi di sepanjang periode penelitian.
24
Campuran
Tabel d.1 Persentase Reksa dana Campuran winner dan loser berdasarkan
pada kinerja tahun sebelumnya
Previous year
Following year Number of funds percentage
2008 winner winner 7 37%
losser 12 63%
loser winner 14 74%
losser 5 26%
2009 winner winner 15 65%
losser 8 35%
loser winner 7 30%
losser 16 70%
2010 winner winner 13 46%
losser 15 54%
loser winner 14 50%
losser 14 50%
2011 winner winner 15 50%
losser 15 50%
loser winner 15 50%
losser 15 50%
Total winner winner 43 53%
losser 38 47%
loser winner 36 44%
losser 45 56%
Berdasarkan tabel d.1. tampak bahwa pada tahun 2011, persentase reksa dana
campuran winner yang masih tetap konsisten pada tahun berikutnya sama besar
dengan persentase reksa dana campuran loser yaitu masing-masing sebesar 50%.
Selanjutnya pada tahun 2009, reksa dana campuran winner yang masih tetap
konsisten di tahun berikutnya ternyata mempunyai persentase yang lebih kecil (65%)
dibandingkan reksa dana campuran loser yang masih tetap konsisten di tahun
berikutnya (70%). Kecenderungan yang sama juga tampak pada tahun 2010 dimana
25
persentase reksa dana campuran winner yang masih tetap konsisten di tahun
berikutnya lebih kecil (46%) bila dibandingkan dengan persentase reksa dana
campuran loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (50%). Sementara itu, hasil
berbeda ditunjukkan pada tahun 2008, dimana persentase reksa dana campuran
winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya justru lebih besar (37%)
dibandingkan persentase reksa dana campuran loser yang tetap konsisten di tahun
berikutnya (26%). Secara keseluruhan pada tahun 2008-2011 menunjukkan bahwa
reksa dana campuran winner yang masih persisten di tahun berikutnya adalah sebesar
53%, sedangkan reksa dana pendapatan tetap loser yang masih persisten di tahun
berikutnya adalah sebesar 56%.
Tabel d.2 Post-return untuk Reksa dana Campuran winner dan loser
one-year Two-year Three-year
2008 winner 0,41445 0,54564 0,01437
loser 0,43813 0,00074 0,07804
2009 winner 0,31095 -0,00787 0,05583
loser 0,33091 0,01372 0,10886
2010 winner 0,00478 0,06713
loser 0,00835 0,06591
2011 winner 0,08218
loser 0,05742
rata-rata
return winner 0,20309 0,20163 0,03510
loser 0,20870 0,02679 0,09345
Tabel d.2 menunjukkan bahwa pada periode 1 tahun sesudah tahun dasarnya,
tampak bahwa rata-rata return yang lebih besar terjadi pada tahun 2011 (0,02476),
sedangkan sebaliknya rata-rata return yang yang lebih kecil terjadi pada tahun 2008
(-0,02369), 2009 (-0,01996) dan 2010 (-0,00356). Secara keseluruhan dari tahun
2008-2011, total rata-rata return yang lebih kecil melampui dibawah total rata-rata
return yang lebih besar (-0,00561). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada
periode 1 tahun sesudah tahun dasar tidak terjadi persistensi.
26
Pada periode 2 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,54490) dan 2010 (0,00122), sedangkan
sebaliknya rata-rata return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2009 (-0,02160). Secara
keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui
total rata-rata return yang lebih kecil (0,17484). Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa pada periode 2 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Pada periode 3 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih kecil terjadi pada tahun 2008 (-0,06366) dan 2009 (-0,05303). Secara
keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui
total rata-rata return yang lebih kecil (-0,05835). Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa pada periode 3 tahun sesudah tahun dasar tidak terjadi persistensi.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana campuran. Tampak bahwa
tabel d.2 yang menunjukkan Post-return untuk Reksa dana campuran winner dan
loser tidak konsisten dengan tabel d.1 Persentase Reksa dana campuran winner dan
loser berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya.
27
Rangking Berdasarkan Jensen Alpha
Saham
Tabel a.1.1 Persentase Reksa dana saham winner dan loser berdasarkan pada
kinerja tahun sebelumnya
Previous year
Following year Number of funds Percentage
2008 Winner Winner 10 59%
Loser 7 41%
Loser Winner 6 35%
Loser 11 65%
2009 Winner Winner 15 71%
Loser 6 29%
Loser Winner 6 29%
Loser 15 71%
2010 Winner Winner 12 55%
Loser 10 45%
Loser Winner 11 50%
Loser 11 50%
2011 Winner Winner 13 50%
Loser 13 50%
Loser Winner 12 46%
Loser 14 54%
Total Winner Winner 40 58%
Loser 29 42%
Loser Winner 29 42%
Loser 40 58%
Berdasarkan tabel a.1.1 tampak bahwa pada tahun 2009, persentase reksa dana
saham winner yang masih tetap konsisten pada tahun berikutnya sama besar dengan
persentase reksa dana saham loser yaitu masing-masing sebesar 71%. Selanjutnya
pada tahun 2008, reksa dana saham winner yang masih tetap konsisten di tahun
berikutnya ternyata mempunyai persentase yang lebih kecil (59%) dibandingkan
reksa dana saham loser yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya (65%).
Sementara itu, Kecenderungan yang sama juga tampak pada tahun 2011 dimana
28
persentase reksa dana saham winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya
lebih kecil (50%) bila dibandingkan dengan persentase reksa dana saham loser yang
tetap konsisten di tahun berikutnya (54%). Sementara itu, hasil berbeda ditunjukkan
pada tahun 2010, dimana persentase reksa dana saham winner yang masih tetap
konsisten di tahun berikutnya justru lebih besar (55%) dibandingkan persentase reksa
dana saham loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (50%). Secara keseluruhan
pada tahun 2008-2011 menunjukkan bahwa reksa dana saham winner yang masih
persisten di tahun berikutnya sama besar dengan reksa dana saham loser yaitu
masing-masing sebesar 58%.
Tabel a.1.2 Post-return untuk Reksa dana saham winner dan loser
One-year Two-year Three-year
2008 Winner 0,002389 -0,002785 -0,002162
Loser -0,000068 -0,007751 -0,004121
2009 Winner -0,003580 -0,001429 -0,003354
Loser -0,007826 -0,003822 -0,002952
2010 Winner -0,001598 -0,001016
Loser -0,001885 -0,004046
2011 Winner -0,001867
Loser -0,004014
Rata-rata Winner -0,001164 -0,001743 -0,002758
Retrun Loser -0,003448 -0,005206 -0,003537
Tabel a.1.2 menunjukkan bahwa pada periode 1 tahun sesudah tahun
dasarnya, tampak bahwa rata-rata return yang lebih besar terjadi pada tahun 2008
(0,002458), 2009 (0,004246), 2010 (0,000287) dan 2011 (0,002147). Secara
keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui
dibawah total rata-rata return yang lebih kecil (0,002284). Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa pada periode 1 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
29
Pada periode 2 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,004965), 2009 (0,002394) dan 2010
(0,003030). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang
lebih besar melampui total rata-rata return yang lebih kecil (0,003463). Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 2 tahun sesudah tahun dasar terjadi
persistensi.
Pada periode 3 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,001959), sedangkan sebaliknya rata-rata
return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2009 (-0,000402). Secara keseluruhan dari
tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui total rata-rata
return yang lebih kecil (0,000778). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada
periode 3 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana saham. Tampak bahwa tabel
a.1.2 yang menunjukkan Post-return untuk Reksa dana saham winner dan loser
konsisten dengan tabel a.1.1 Persentase Reksa dana saham winner dan loser
berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa terjadi persistensi di sepanjang periode penelitian.
30
Pendapatan Tetap
Tabel b.1.1 Persentase Reksa dana pendapatan tetap winner dan loser
berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya
Previous year
Following year Number of funds Percentage
2008 Winner Winner 6 27%
Loser 16 73%
Loser Winner 16 73%
Loser 6 27%
2009 Winner Winner 22 71%
Loser 9 29%
Loser Winner 10 32%
Loser 21 68%
2010 Winner Winner 15 45%
Loser 18 55%
Loser Winner 20 61%
Loser 13 39%
2011 Winner Winner 19 49%
Loser 20 51%
Loser Winner 18 46%
Loser 21 54%
Total Winner Winner 56 54%
Loser 47 46%
Loser Winner 48 47%
Loser 55 53%
Berdasarkan tabel b.1.1 tampak bahwa pada tahun 2008, persentase reksa
dana pendapatan tetap winner yang masih tetap konsisten pada tahun berikutnya sama
besar dengan persentase reksa dana pendapatan tetap loser yaitu masing-masing
sebesar 27%. Selanjutnya pada tahun 2009, reksa dana saham winner yang masih
tetap konsisten di tahun berikutnya ternyata mempunyai persentase yang lebih besar
(71%) dibandingkan reksa dana saham loser yang masih tetap konsisten di tahun
berikutnya (68%). Kecenderungan yang sama juga tampak pada tahun 2010 di mana
persentase reksa dana pendapatan tetap winner yang masih tetap konsisten di tahun
31
berikutnya lebih besar (45%) bila dibandingkan dengan persentase reksa dana
pendapatan tetap loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (39%). Sementara itu,
hasil berbeda ditunjukkan pada tahun 2011, di mana persentase reksa dana
pendapatan tetap winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya justru lebih
kecil (49%) dibandingkan persentase reksa dana pendapatan tetap loser yang tetap
konsisten di tahun berikutnya (54%). Secara keseluruhan pada tahun 2008-2011
menunjukkan bahwa reksa dana pendapatan tetap winner yang masih persisten di
tahun berikutnya adalah sebesar 54%, sedangkan reksa dana pendapatan tetap loser
yang masih persisten di tahun berikutnya adalah sebesar 53%.
Tabel b.1.2 Post-return untuk Reksa dana pendapatan tetap winner dan loser
one-year
Two-
year Three-year
2008 Winner -0,00259 0,00091 0,00621
Loser 0,00175 0,00075 0,00237
2009 Winner 0,00188 0,00273 0,00011
Loser 0,00028 0,00468 -0,00039
2010 Winner 0,00354 0,00073
Loser 0,00478 -0,00111
2011 Winner 0,00018
Loser -0,00075
Rata-rata Winner 0,00076 0,00146 0,00316
Return Loser 0,00151 0,00144 0,00099
Tabel b.1.2 menunjukkan bahwa pada periode 1 tahun sesudah tahun
dasarnya, tampak bahwa rata-rata return yang lebih besar terjadi pada tahun 2009
(0,00160) dan 2011 (0,00094), sedangkan sebaliknya rata-rata return yang lebih kecil
terjadi pada tahun 2008 (-0,00434) dan 2010 (-0,00123). Secara keseluruhan dari
tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih kecil melampui dibawah total rata-
rata return yang lebih besar (-0,00076). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pada periode 1 tahun sesudah tahun dasar tidak terjadi persistensi.
32
Pada periode 2 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,00017) dan 2010 (0,00184), sedangkan
sebaliknya rata-rata return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2009 (-0,00195). Secara
keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui
total rata-rata return yang lebih kecil (0,00002). Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa pada periode 2 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Pada periode 3 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,00384) dan 2009 (0,00050). Secara
keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui
total rata-rata return yang lebih kecil (0,00217). Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa pada periode 3 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana pendapatan tetap . Tampak
bahwa tabel b.1.2 yang menunjukkan Post-return untuk Reksa dana pendaptan tetap
winner dan loser tidak konsisten dengan tabel b.1.1 Persentase Reksa dana
pendapatan tetap winner dan loser berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya.
33
Pasar Uang
Tabel c.1.1 Persentase Reksa dana pasar uang winner dan loser berdasarkan
pada kinerja tahun sebelumnya
Previous year
Following year Number of funds Percentage
2008 Winner Winner 4 57%
Loser 3 43%
Loser Winner 4 57%
Loser 3 43%
2009 Winner Winner 4 44%
Loser 5 56%
Loser Winner 4 44%
Loser 5 56%
2010 Winner Winner 2 22%
Loser 7 78%
Loser Winner 8 89%
Loser 1 11%
2011 Winner Winner 5 45%
Loser 6 55%
Loser Winner 5 45%
Loser 6 55%
Total Winner Winner 11 38%
Loser 18 62%
Loser Winner 17 59%
Loser 12 41%
Berdasarkan tabel c.1.1 tampak bahwa pada tahun 2008, persentase reksa dana
pasar uang winner yang masih tetap konsisten pada tahun berikutnya ternyata
mempunyai persentase yang lebih besar (57%) dibandingkan dengan reksa dana pasar
uang loser yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya (43%). Kencederungan
yang sama juga tampak pada tahun 2010 di mana persentase reksa dana pasar uang
winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya lebih besar (22%) bila
dibandingkan dengan persentase reksa dana pendapatan tetap loser yang tetap
konsisten di tahun berikutnya (11%). Sementara itu, hasil berbeda di tunjukkan pada
34
tahun 2009, di mana persentase reksa dana pasar uang winner yang masih tetap
konsisten di tahun berikutnya justru lebih kecil (44%) dibandingkan persentase reksa
dana pasar uang loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (56%) dan pada tahun
2011, di mana persentase reksa dana pasar uang winner yang masih tetap konsisten di
tahun berikutnya justru lebih kecil (45%) dibandingkan persentase reksa dana pasar
uang loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya (55%). Secara keseluruhan pada
tahun 2008-2011 menujukkan bahwa reksa dana pendaptan tetap winner yang masih
persistensi pada tahun berikutnya sebesar 38%, sedangkan reksa dana pasar uang
loser yang masih mengalami persistensi pada tahun berikutnya adalah sebesar 41% .
Tabel c.1.2 Post-return untuk Reksa dana pasar uang winner dan loser
One-year Two-year Three-year
2008 Winner -0,005983709111 -0,005416666668 -0,005486245194
Loser -0,005983707506 -0,005416666627 -0,005486245207
2009 Winner -0,005416666648 -0,005486245191 -0,004807320865
Loser -0,005416666657 -0,005486245202 -0,004807192994
2010 Winner -0,005486245207 -0,004807320866
Loser -0,005486245186 -0,004807192993
2011 Winner -0,004807216243
Loser -0,004807320867
Rata-rata Winner -0,005423459302 -0,005236744242 -0,005146783029
Return Loser -0,005423485054 -0,005236701607 -0,005146719101
Tabel c.1.2 menunjukkan bahwa pada periode 1 tahun sesudah tahun
dasarnya, tampak bahwa rata-rata return yang lebih besar terjadi pada tahun 2009
(0,000000000010) dan 2011 (0,000000104625), sedangkan sebaliknya rata-rata
return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2008 (-0,000000001605) dan 2010
(-0,000000000021). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return
yang lebih besar melampui dibawah total rata-rata return yang lebih kecil
(0,000000025752). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 1 tahun
sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
35
Pada periode 2 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2009 (0,000000000011), sedangkan sebaliknya
rata-rata return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2008 (-0,000000000042) dan 2010
(-0,000000127872). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return
yang lebih kecil melampui total rata-rata return yang lebih besar (-0,000000042634).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 2 tahun sesudah tahun dasar
tidak terjadi persistensi.
Pada periode 3 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,000000000013), sedangkan sebaliknya
rata-rata return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2009 (-0,000000127871). Secara
keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih kecil melampui
total rata-rata return yang lebih besar (-0,000000063929). Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa pada periode 3 tahun sesudah tahun dasar tidak terjadi persistensi.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana pasar uang. Tampak bahwa
tabel c.1.2 yang menunjukkan Post-return untuk Reksa dana pasar uang winner dan
loser tidak konsisten dengan tabel c.1.1 Persentase Reksa dana pasar uang winner dan
loser berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya.
36
Campuran
Tabel d.1.1 Persentase Reksa dana Campuran winner dan loser berdasarkan
pada kinerja tahun sebelumnya.
Previous year Following year Number of funds percentage
2008 winner Winner 15 79%
Losser 4 21%
loser Winner 3 16%
Losser 16 84%
2009 winner Winner 14 61%
Losser 9 39%
loser Winner 9 39%
Losser 14 61%
2010 winner Winner 16 57%
Losser 12 43%
loser Winner 11 39%
Losser 17 61%
2011 winner Winner 18 60%
Losser 12 40%
loser Winner 12 40%
Losser 18 60%
Total winner Winner 48 59%
Losser 33 41%
loser Winner 32 40%
Losser 49 60%
Berdasarkan tabel d.1. tampak bahwa pada tahun 2009, persentase reksa dana
campuran winner yang masih tetap konsisten pada tahun berikutnya sama besar
dengan persentase reksa dana campuran loser yaitu masing-masing sebesar 61%.
Kencenderungan yang sama juga tampak pada tahun 2011 di mana persentase reksa
dana campuran winner yang masih tetap konsisten pada tahun berikutnya sama besar
dengan persentase reksa dana campuran loser yaitu masing-masing sebesar 60%.
Sementara itu, hasil berbeda ditunjukkan pada tahun 2008, di mana persentase reksa
37
dana campuran winner yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya justru lebih
kecil (79%) dibandingkan persentase reksa dana campuran loser yang tetap konsisten
di tahun berikutnya (84%) dan 2010, di mana persentase reksa dana campuran winner
yang masih tetap konsisten di tahun berikutnya justru lebih kecil (57%) dibandingkan
persentase reksa dana campuran loser yang tetap konsisten di tahun berikutnya
(61%). Secara keseluruhan pada tahun 2008-2011 menunjukkan bahwa reksa dana
campuran winner yang masih persisten di tahun berikutnya adalah sebesar 59%,
sedangkan reksa dana campuran loser yang masih persisten di tahun berikutnya
adalah sebesar 60%.
Tabel d.1.2. Post-return untuk Reksa dana Campuran winner dan loser
One-year Two-year Three-year
2008 Winner 0,0000279 -0,0031889 -0,0053026
Loser -0,0124555 0,0743161 -0,0096822
2009 Winner -0,0034935 -0,0069242 -0,0080038
Loser 0,0595087 -0,0089456 -0,0047001
2010 Winner -0,0061035 -0,0062968
Loser -0,0080707 -0,0069774
2011 Winner -0,0046195
Loser 0,0035420
Rata-rata Winner -0,0035472 -0,0054700 -0,0066532
Retrun Loser 0,0106312 0,0194644 -0,0071912
Tabel d.2 menunjukkan bahwa pada periode 1 tahun sesudah tahun dasarnya,
tampak bahwa rata-rata return yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,0124833)
dan 2010 (0,0019671), sedangkan sebaliknya rata-rata return yang yang lebih kecil
terjadi pada tahun 2009 (-0,0630022) dan 2011 (-0,0081615). Secara keseluruhan
dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih kecil melampui dibawah total
rata-rata return yang lebih besar (-0,0141783). Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa pada periode 1 tahun sesudah tahun dasar tidak terjadi persistensi.
38
Pada periode 2 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2009 (0,0020213) dan 2010 (0,0006806),
sedangkan sebaliknya rata-rata return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2008
(-0,0775049). Secara keseluruhan dari tahun 2008-2011, total rata-rata return yang
lebih kecil melampui total rata-rata return yang lebih besar (-0,0249343). Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pada periode 2 tahun sesudah tahun dasar tidak
terjadi persistensi.
Pada periode 3 tahun sesudah tahun dasarnya, tampak bahwa rata-rata return
yang lebih besar terjadi pada tahun 2008 (0,0043796), sedangkan sebaliknya rata-rata
return yang lebih kecil terjadi pada tahun 2009 (-0,0033037). Secara keseluruhan dari
tahun 2008-2011, total rata-rata return yang lebih besar melampui total rata-rata
return yang lebih kecil (0,0005380). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada
periode 3 tahun sesudah tahun dasar terjadi persistensi.
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja reksa dana campuran. Tampak bahwa
tabel d.1.2 yang menunjukkan Post-return untuk Reksa dana campuran winner dan
loser tidak konsisten dengan tabel d.1.1 Persentase Reksa dana campuran winner dan
loser berdasarkan pada kinerja tahun sebelumnya.
Setelah melakukan analisis pada masing-masing reksa dana saham maka dapat
dikemukakan beberapa hal berikut ini.
Terjadinya persistensi kinerja reksa dana pada saham karena reksa dana
saham dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Dalam kasus dimana suku bunga
berkorelasi positif dengan reksa dana saham pada saat suku bunga meningkat
maka reksadana saham bergerak naik. Sebaliknya dimana suku bunga
berkorelasi negatif dengan reksadana saham pada saat suku bunga meningkat
maka reksadana saham bergerak turun. Hal ini menunjukkan bahwa adanya
korelasi positif dan negatif diantara tingkat suku bunga dengan besarnya
39
investasi di saham terlihat dari hasil penelitian. Maka diperlukan balancing
karena kinerja reksa dana saham naik dan turun.
Terjadinya persistensi kinerja reksa dana pendapatan tetap karena investasi di
pendapatan tetap dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Besaran tingkat suku
bunga diatur oleh Bank Indonesia yang akan mengalami perubahan pada tiga
bulan dan enam bulan dalam waktu satu tahun. Perubahan yang terjadi pada
tingkat suku bunga dapat menyebabkan adanya fluktuasi pada harga obligasi.
Dalam hal ini, jika terjadi kenaikan pada tingkat suku bunga maka pendapatan
tetap pun akan bergerak turun dan sebaliknya jika terjadi penurunan pada
tingkat suku bunga maka diikuti dengan kenaikan pada pendapatan tetap. Hal
ini menunjukan bahwa adanya korelasi negatif diantara tingkat suku bunga
dengan besarnya investasi dipendapatan tetap terlihat dari hasil penelitian.
Pada pendapatan tetap merupakan investasi jangka panjang untuk
menghindari fluktuasi.
Tidak terjadinya persistensi reksa dana pasar karena pasar uang investasinya
dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Besaran tingkat suku bunga diatur oleh
Bank Indonesia yang akan mengalami perubahan pada tiga bulan dan enam
bulan dalam waktu satu tahun. Perubahan yang terjadi pada tingkat suku
bunga dapat menyebabkan adanya fluktuasi pada pasar uang ini terlihat dari
hasil penelitian. Dalam hal ini, jika terjadi kenaikan pada tingkat suku bunga
maka pasar uang pun akan bergerak naik dan sebaliknya jika terjadi
penurunan pada tingkat suku bunga maka diikuti dengan penurunan pada
pasar uang. Hal ini menunjukan bahwa adanya korelasi positif diantara tingkat
suku bunga dengan besarnya investasi.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah
sebagai berikut:
40
1. Kinerja reksa dana saham di Bursa Efek Indonesia terjadi persistensi
selama periode pengamatan.
2. Kinerja reksa dana pendapatan tetap di Bursa Efek Indonesia terjadi
persistensi selama periode pengamatan.
3. Kinerja reksa dana pasar uang di Bursa Efek Indonesia tidak terjadi
persistensi selama periode pengamatan.
4. Kinerja reksa dana campuran di Bursa Efek Indonesia belum cukup dapat
dinyatakan terjadi atau tidak terjadi persistensi selama periode
pengamatan.
Implikasi penelitian
Implikasi penelitian yang dikemukakan di sini mencakup implikasi teoritis
dan implikasi terapan. Adapun implikasi teoritis adalah bahwa temuan penelitian ini
memberikan kontribusi pada literatur jasa keuangan yang kami perbarui dan
memberikan bukti baru pada kinerja reksa dana internasional dan meneliti persistensi
reksa dana dengan cara yang unik. Sementara itu, implikasi terapan dari penelitian ini
adalah bukti yang ditemukan hanya berguna bagi setiap investor karena mereka
sangat bergantung pada data karateristik reksa dana dan kinerja masa lalu kemudian
memilih reksa dana.
41
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji dan Pakarti, P., 2006, Pengantar Pasar Modal, Rineka Cipta,
Jakarta
Anwar dan Jusuf, 2008, Pasar Modal Sengai Sarana Pembiayaan dan Investasi,
Alumni, Bandung
Cahart, M.M. (1997). “On persistence in mutual fund performance”. Journal of
finance, 52. 57-82
Droms, W.G., & Walker, D. A. (2001). “Performance persistence of
international mutual funds”. Global Financial Research, 69, 133-157
Fan, yohong dan Addams, H.Lon. (2012). “ United States-based international
mutual funds: Performance and persistence”. Financial Services
Review 21 (2012) 51-61
Grinblatt, M., & Titman, S. (1992). “The persistence of mutual fund
performance”. Jounal of finance, 47, 1977-1984
Hendricks, D. And Patel, J. And Zeckhauser, R. (1993). “ Hot Hands in Mutual
Funds: Short-Run Persistennce of Relative Performane, 1974-1988”,
the joutnal of finance, vol.XLVIII, NO.1, page 93-130
Hermuningsih, Sri. 2012. Pengantar Pasar Modal Indonesia, edisi pertama, UPP
STIM YKPN, Yogyakarta.
Keswani, A. And Stolinm D. (2005). “ Mutual fund performance persistence
and competition: A cross-sector analysis”
Pratomo, Eko Priyo dan Uvadillah Nugraha. 2009. Reksa Dana Solusi
Perencanaan Investasi di EraModern, Gramedia, Jakarta
Rob Bauera, R., Ottenb, R., Dan Radc, A, T. (2006). “New Zealand mutual
funds: measuring performance and persistence in performance”.
Accounting and Finance 46 347–363
Tandelilin, Prof. Dr. Eduardus, mba, cwm. 2010. Portofolio dan InvestasiI
Teori dan Aplikasi Edisi pertama, kanisius, Yogyakarta
Volkman, DA. And Wohar, M. (1995), “Determinants of Persistence in
Relative Performance of Mutual Funds”, The journal of Financial
Reserach, Vol.XVIII, NO. 4, Pages 415-430
42
http://personalfinance.kontan.co.id/
http://thepresidentpostindonesia.com/?p=5846
43
Lampiran
Daftar Reksa dana Saham yang masuk kriteria sampel
NO Reksa dana saham
1 Reksa Dana AAA Equity Fund
2 Reksa Dana AXA Citradinamis
3 Bahana Dana Prima
4 Batavia Dana Saham
5 Batavia Dana Saham Agro
6 Batavia Dana Saham Optimal
7 BNI Reksadana Berkembang
8 BNP Paribas Ekuitas
9 Reksa Dana BNP Paribas Insfrastruktur Plus
10 BNP Paribas MAXI Saham
11 BNP Paribas Pesona
12 Reksa Dana BNP Paribas Solaris
13 BNP Paribas Star
14 CIMB-Principal Equity Aggressive
15 Reksadana Dana Ekuitas Andalan
16 Reksa Dana Dana Ekuitas Prima
17 Reksadana Dana Pratama Ekuitas
18 Danareksa Mawar
19 Reksa Dana Danareksa Mawar Agresif
20 Reksa Dana Danareksa Mawar Fokus 10
21 Reksa Dana Danareksa Mawar Komoditas 10
22 Reksa Dana Danareksa Mawar Konsumer 10
23 Reksa Dana Makinta Growth Fund
24 Reksa Dana Makinta Mantap
25 FS IndoequityDividend Yield Fund
26 Reksa Dana First State Indoequity Peka Fund
27 First State Indoequity Sectoral Fund
28 First State Indoequity Value Select Fund
29 GMT Dana Ekuitas
30 Grow-2-Prosper
31 Reksadana HPAM Ultima Ekuitas 1
32 Reksadana Indosurya Equity Fund
44
NO Reksa dana saham
33 Reksadana Lautandhana Equity
34 Reksa Dana Lautandhana Equity Progresif
35 Reksa Dana Mandiri Investa Atraktif
36 Mandiri Investa Ekuitas Dinamis
37 Mandiri Investa UGM
38 Manulife Dana Saham
39 Manulife Institutional Equity Fund
40 Manulife Saham Andalan
41 OSK Nusadana Indonesia Dynamic Resources Plus
42 OSKN Alpha Sector Rotation
43 Panin Dana Maksima
44 Panin Dana Prima
45 Phinisi Dana Saham
46 PNM Saham Agresif
47 Pratama Saham
48 Prospera Bijak
49 Reksa Dana Millenium Equity
50 Reksa Dana MNC Dana Ekuitas
51 Reksa Dana NISP Indeks Saham Progresif
52 Reksa Dana Schroder 90 Plus Equity Fund
53 Reksa Dana Schroder Dana Istimewa
54 Reksa Dana Schroder Indo Equity Fund
55 Reksa Dana Simas Danamas Saham
56 Reksa Dana Trim Kapital Plus
57 Reksadana Dana Pratama Ekuitas
58 Reksadana Lautandhana Equity
59 Reksadana Mandiri Saham Atraktif
60 Rencana Cerdas
61 SAM Indonesian Equity Fund
62 Schroder Dana Prestasi Dinamis
63 Schroder Dana Prestasi Plus
64 Syailendra Equity Opportunity Fund
65 TRAM Consumption Plus
66 TRAM Equity Focus
67 TRIM Kapital
45
Daftar Reksa dana Pendapatan Tetap yang masuk kriteria sampel
NO Reksa dana Pendapatan tetap
1 AXA Maestro Obligasi Plus
2 Mandiri Investa Dana Utama
3 Mandiri Investa Keluarga
4 Manulife Dana Tetap Pemerintah
5 Manulife Obligasi Negara Indonesia II
6 Manulife Obligasi Unggulan
7 Manulife Pendapatan Bulanan II
8 Mega Dana Rido Tiga
9 Mega Rido Dua
10 Nikko Gebyar Indonesia Dua
11 Nikko Indah Nusantara Dua
12 Nikko Tron Dua
13 Panin Gebyar Indonesia II
14 RD Insight-Meti Renew E.Fund
15 RDT AAA Reksa Premium Proteksi V
16 RDT. Gani Proteksi 3
17 Reksa Dana Danareksa Melati Pendapatan Tetap
18 Reksa Dana Danareksa Melati Pendapatan Tetap II
19 Reksa Dana Danareksa Melati Pendapatan Tetap III
20 Reksa Dana Danareksa Melati Platinum Rupiah
21 Reksa Dana Danareksa Pendapatan Prima Plus
22 Reksa Dana Kehati Lestari
23 Reksa Dana Kresna Olympus
24 Reksa Dana Makara Prima
25 Reksa Dana Mandiri Investa Dana Pendapatan OptimalnSeri 2
26 Reksa Dana Mega Dana Obligasi Dua
27 Reksa Dana Mega Dana Ori Dua
28 Reksa Dana Mega Dana Ori Dua
29 Reksa Dana MNC Dana Likuid
30 Reksa Dana MRS Bond Kresna
31 Reksa Dana NISP Dana Tetap
32 Reksa Dana NISP Dana Tetap Likuid
33 Reksa Dana NISP Obligasi Negara Ekstra
34 Reksa Dana Optima Pendapatan Abadi
46
NO
Reksa dana Pendapatan tetap
35 Reksa Dana Panin Dana Utama Plus 2
36 Reksa Dana Pendapatan Tetap Utama
37 Reksa Dana Prestasi Alokasi Portfolio Investasi
38 Reksa Dana Schroder IDR Bond Fund
39 Reksa Dana Schroder IDR Bond Fund II
40 Reksa Dana SI Danaobligasi Maxima
41 Reksa Dana Simas Danamas Instrumen Negara
42 Reksa Dana Simas Danamas Mantap Plus
43 Reksa Dana Syailendra Fixed Income Fund
44 Reksa Dana Terproteksi Bahana Optima Protected Fund 12
45 Reksa Dana Terproteksi Danareksa Proteksi Melati Optima XIX
46 Reksa Dana Tram Regular Income
47 Reksa Dana Tram Strategic Plus
48 Reksa Dana Trim Pendapatan Tetap 2
49 Reksadana Brent Pendapatan Tetap
50 Reksadana Danamas Stabil
51 Reksadana Ganesha Abadi
52 Reksadana Investasi Reksa Premium
53 Reksadana ITB-Niaga
54 Reksadana Lautandhana Fixed Income
55 Reksadana NET Dana Gemilang
56 Tugu Mandiri Mantap
57 Trimegah Dana Stabil
58 Schroder Prestasi Gebyar Indonesia II
59 Schroder IDR Bond Fund III
60 Schroder Dana Obligasi Mantap
61 Schroder Dana Mantap Plus II
62 Schroder Dana Andalan II
63 Reksadana Terproteksi NISP Proteksi Income Plus IX
64 Reksadana Schroder IDR Bond Fund IV
65 Reksadana Riau Income Fund
66 Reksadana Prospera Obligasi Plus
67 Reksadana Prospera Obligasi
68 Reksadana Premier Obligasi
69 Reksadana PNM Dana Sejahtera II
70 Reksadana PG Sejahtera
71 Reksadana Pendapatan Tetap Abadi 2
47
NO Reksa dana Pendapatan tetap
72 Reksadana Ori
73 AAA Bond Fund 2
74 Reksa Dana Bahana Makara Abadi
75 Batavia Dana Obligasi Ultima
76 Reksadana Dana Berbunga Tiga
77 Reksadana BNI Dana Syariah
78 BNP Paribas MAXI Obligasi
79 Reksa Dana BNP Paribas Obligasi Plus
80 Reksa Dana BNP Paribas Prima II
81 BNP Paribas Rupiah Plus
82 Reksa Dana BNP Paribas Rupiah Plus II
83 Reksa Dana CIMB Principal Bond
84 CIMB-Principal Income Fund A
85 Dana Obligasi Stabil
86 Reksa Dana Dana Premier
87 Danamas Pasti
88 Danareksa Gebyar Indonesia II
89 First State Indonesian Bond Fund
90 GMT Dana Kencana
91 GMT Dana Obligasi Plus
92 GMT Dana Pasti 2
93 Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II
Daftar Reksa dana Pasar uang yang masuk kriteria sampel
NO Reksa dana Pasar Uang
1 Bahana Dana Likuid
2 Batavia Dana Kas Maxima
3 CIMB-Principal Cash Fund
4 Danareksa Gebyar Dana Likuid
5 GMT Dana Pasar uang
6 Mandiri Investa Pasar Uang
7 Manulife Dana Kas II
8 Manulife Flexinvest Plus
9 MRS Cash Kresna
10 Nikko Kas Manajemen
11 NISP Dana Siaga
48
No Reksa dana Pasar Uang
12 OSK Nusadana Rupiah Liquid Fund
13 PNM Puas
14 Reksa Dana Danamas Rupiah Plus
15 Reksa Dana Danamas Rupiah
16 Reksa Dana Danareksa Seruni Pasar Uang II
17 Reksa Dana Danareksa Seruni Pasar Uang III
18 Reksa Dana First State Indonesian Money Market Fund
19 Reksa Dana Lautandhana Liquid
20 Reksa Dana Mega Dana Kas
21 Reksa Dana MNC Dana Lancar
22 Reksa Dana Phillip Money Market Fund
23 Reksadana AAA Money Market
24 Reksadana Equator Dana Kas
25 Reksadana Riau Liquid Fund
26 Schroder dana Likuid
Daftar Reksa dana Campuran yang masuk kriteria sampel
No Reksa dana Campuran
1 Bahana Dana Infrastruktur
2 Bahana Dana Selaras
3 Batavia Dana Dinamis
4 Batavia Prima Ekspektasi
5 BNP Paribas Dana Investasi
6 BNP Paribas Equitra
7 BNP Paribas Spektra
8 CIMB-Principal Balanced Growth
9 Cipta Balance
10 Danareksa Anggrek
11 Garuda Satu
12 GMT Dana Fleksi
13 Harvestindo Istimewa
14 Mandiri Investa Aktif
15 Manulife Dana Campuran II
16 Manulife Dana Stabil Berimbang
17 Manulife Dana Tumbuh Berimbang
18 Net Dana Flexi
19 NISP Flexigrowth
49
No Reksa dana Campuran
20 Panin Dana Bersama
21 Panin Dana Unggulan
22 Pratama Berimbang
23 Simas Satu
24 Semesta Dana Maxima
25 Schroder Providence Fund
26 Schroder Dana Terpadu II
27 Reksadana Star Balanced
28 Reksadana SAM Dana Berkembang
29 Reksadana Prospera Balance
30 Reksadana Pacific Balance Fund
31 Reksadana Mega Dana Kombinasi
32 Reksadana Lautandhana Balanced Fund
33 Reksadana Keraton
34 Reksadana IPB Kresna
35 Reksadana HPAM Premium-1
36 Reksadana Guru
37 Reksadana Danamas Fleksi
38 Reksadana Brent Dana Fleksi
39 Reksadana Bahana Kombinasi Arjuna
40 Reksadana AAA Balanced Fund
41 Reksa Dana Valbury Inklusi
42 Reksa Dana Schroder Dana Prestasi
43 Reksa Dana Schroder Dana Kombinasi
44 Reksa Dana SAM Syariah Berimbang
45 Reksa Dana Prima
46 Reksa Dana Phillip Rupiah Balanced Fund
47 Reksa Dana NISP Dana Handal
48 Reksa Dana Bahana Quant Strategy
49 Reksa Dana Cipta Dinamika
50 Reksa Dana CitraGold
51 Reksa Dana Danareksa Anggrek Fleksibel
52 Reksa Dana Falcon Asia Optima Plus
53 Reksa Dana FSI Multistrategy Fund
54 Reksa Dana Kresna Flexima
55 Reksa Dana Kresna Ultima Flexi
56 Reksa Dana Maestro Berimbang
50
No Reksa dana Campuran
57 Reksa Dana MNC Dana Kombinasi
58 Reksa Dana MRS FLEX Kresna
59 Reksa Dana Nikko BUMN Plus
60 Reksa Dana NISP Dana Handal