pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif
TRANSCRIPT
![Page 1: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/1.jpg)
Pertemuan ke-4 Penelitian Tualitatif
TEORETISASI DALAM PENELITIAN KUALITATIF
![Page 2: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/2.jpg)
Kajian TeoretikDeskripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian
Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep yang dapat dijadikan landasan penelitian yang berhubungan dengan fokus dan subfokus penelitian. Konsep tersebut berdasarkan kepada kajian teoretik dan berbagai buku dan jurnal yang berkaitan dengan jurnal penelitian.
Deskripsi konseptual ini diperlukan untuk memberikan gambaran tentang fokus penelitian dan bagaimana fokus penelitian dikembangkan menjadi subfokus penelitian. Penelitian dituntut menggunakan minimal 5 (lima) rujukan konsep para ahli.
![Page 3: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/3.jpg)
Pengertian Teori
Kerlinger (1978) teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistemik, melalui spesifikasi hubungan antar variable, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan atau meramalkan fenomena.
William Wiersma (1986) teori adalah generalilasi atau kumpulan generaliasasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistemik.
Cooper Schindler (2003) teori adalah separangkat konsep , definisi dan proposisi yang tersusun secara sistematis sehingga dapat untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
![Page 4: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/4.jpg)
Definsi Konsep Vs Asumsi
Konsep adalah istilah yang bersifat abstrak dan bermakna generalisasi, misalnya kepemimpinan, kepuasan, organisasi informal.
Asumsi merupakan pernyataan yang diterima kebenaran tanpa pembuktian.
Kesimpulan tentang TeoriSuatu teori adalah suatu konseptualisasi yang umum.
Konseptualisasi atau sistem pengertian ini diproleh melalui jalan yang sistematis.
Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak, dia bukan suatu teori.
![Page 5: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/5.jpg)
Kegunaan Teori dalam Penelitian Kualitatif
Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus berbekal teori
Permasalahan dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara, maka teori yang digunakan dalam proposal penelitian juga masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki lapangan atau konteks sosial.
Dalam penelitian kuantitatif bertujuan menguji teori sedangkan dalam penelitian kualitatif menemukan teori(grounded research).
![Page 6: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/6.jpg)
Kegunaan Teori dalam penelitian Kualitatif (lanjutan)
Penelitian kualitatif bersifat holistik, maka jumlah teori yang harus dimilki juga harus banyak sessuai dengan fenomena yang berkembang di lapangan karena peneliti juga menjadi instrumen penelitian.
Peneliti kualitatif akan lebih profesional kalau menguasai semua teori sehingga wawasannya menjadi luas sehingga dapat menjadi bekal untuk memahami konteks sosial, namun dalam pelaksanaan penelitan kualitatif dituntu untuk tidak pengaruh teori dalam menyusun instrumen karena ia dituntut dapat menggali data berdasarkan perspektif partisipan/sumber data yaitu berdasarkan apa adanya di lapangan, yang dialami, dirasakan dan dipikirkan partisipan.
![Page 7: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/7.jpg)
Model DeduksiTeori masih menjadi alat penelitian sejak
memilih dan menemukan masalah, membangun hipotesis, maupun melakukan pengamatan di lapangan sampai dengan menguji data. Biasanya digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif yang masih dipengaruhi oleh pragmatisme kualitatif dan kuantitatif.
![Page 8: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/8.jpg)
![Page 9: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/9.jpg)
![Page 10: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/10.jpg)
![Page 11: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/11.jpg)
Model Induksi (1)
Peneliti tidak perlu mengetahui teori, akan tetapi langsung ke lapangan Peneliti harus fokus memperhatikan data di lapangan.
Data menjadi amat penting sedangkan teori akan dibangun berdasarkan temuan data di lapangan
![Page 12: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/12.jpg)
![Page 13: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/13.jpg)
Model Induksi (2)
Pemahaman terhadap teori bukan sesuatu yang haram, namun data tetap menjadi fokus penelitian di lapangan.
Teori menjadi tidak penting, namun pemahaman objek penelitian secara teoretis juga membantu peneliti di lapangan saat mengumpulkan data.
![Page 14: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/14.jpg)
![Page 15: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/15.jpg)
Kategorisasi Penggunaan Teori
![Page 16: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/16.jpg)
Kategorisasi Penggunaan Teori
![Page 17: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/17.jpg)
Kategorisasi Penggunaan Teori
![Page 18: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/18.jpg)
Keunggulan Model Induktif Penelitian dilakukan pada tingkat paling mendasar
(grounded) sehingga seringkali peneliti memulai penelitian dari titik nol, yaitu suatu fenomena belum terungkap dari berbagai teori dan fenomena sosial yang terbaca.
Model ini di samping memiliki ketiga kemampuan seperti yang dijelaskan pada model deduktif, yaitu:1. menerima teori karena karena mendukung teori,2. meragukan teori kemudian mengkritiknya, 3. membantah teori kemudian menolaknya, namun juga4. membangun teori baru yang sebelumnya belum
pernah ada.
![Page 19: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/19.jpg)
![Page 20: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/20.jpg)
![Page 21: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/21.jpg)
Teori komunikasi interpersonal Menurut Harjana komunikasi interpersonal
mempunyai ciri-ciri yang tetap sebagai berikut: 1. bersifat verbal dan non verbal]2. meliputi prilaku tertentu, komunikasi yang
berproses pengembangan;3. mengandung umpan balik, interaksi dan koherensi; 4. berjalan menurut peraturan tertentu;5. berupa kegiatan aktif; dan 6. saling mengubah.
![Page 22: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/22.jpg)
Teori Komunikasi Interpersonal
Kumar dalam Wiryanto efektivitas komunikasi antar pribadi mempunyai lima ciri yaitu: 1. Keterbukaan (openess) yaitu kemauan mananggapi dengan
senang hati informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan antar pribadi;
2. empati (emphaty) yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain; dukungan (supportiveness) yaitu situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif; rasa positif (positiveness) yaitu seorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif; dan
3. pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan
![Page 23: Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022062316/58f9abcf1a28ab8e5b8b4583/html5/thumbnails/23.jpg)
Hasil Penelitian yang Relevan
Peneliti mengemukan hasil penelitian yang berhubungan dengan topik penelitian yang dilaksanakan. Hasil penelitian yang relevan dimaksudkan untuk menunjukkan proposisi penelitian yang dilakukan di antara penelitian-penelitian yang terkait yang pernah dilakukan.