pertemuan keempat landasan teori dan rumusan...
TRANSCRIPT
Metode RisetDr. Muhamad Yunanto, MM.
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Pertemuan Keempat
Landasan Teoridan Rumusan Hipotesis
Proses Riset1
OBSERVASI
Identifikasi bidang
Permasalahan
2
PENGUMPULAN
DATA AWAL
• Interview
• Studi Pustaka
3
PENDEFINISI
AN MASALAH
Pembatasan
masalah
4
KERANGKA
TEORI
Variabel sdh
didefisikan
dan diberi
label
5
PERUMUSAN
HIPOTESIS
6METODERISET
6
PENGUMPULAN
, ANALISIS DAN
INTERPRETASI
DATA
7
PENGAMBILAN
KESIMPULAN
DEDUCTIVE
YA
TIDAK
9
PPENULISAN
LAPORAN
10
PRESENTASI
LAPORAN
11
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
MANAJERIAL
Topik Bahasan
• Landasan Teori
• Kerangka Pikir
• Studi Kepustakaan
• Kerangka Konsep
• Merumuskan Hipotesis
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kuliah ini Sdr dapat :
• Memahami landasan teori dengan tetapi mengutif
sumber rujukan baik langsung maupun tidak langsung
• Merumuskan kerangka berpikir dan kerangka konsep
• Mengerti berbagai jenis hipotesis, manfaatnya, cara
menggali dan merumuskannya.
Landasan Teori
• Suatu landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah
sering juga disebut sebagai studi literatur atau tinjauan pustaka.
• Melalui kajian teori diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapat-
pendapat para ahli, kemudian dirumuskan pada pendapat baru.
• "Theory is a set of interrealated concepts, assumptions and generalizations that
systematically describes and explains regularities in behavior in organization".
• Teori itu berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang logis
yang berfungsi untuk mengungkapkan, menjelaskan dan memprediksi
prilaku yang memiliki keteraturan sebagai stimulan dan panduan untuk
mengembangkan pengetahuan.
Landasan Teori• Teori yang ditulis orang lain atau temuan penelitian orang lain yang
dikutip harus disebut sumbernya untuk menghindari tuduhan sebagaipencuri karya orang lain tanpa menyebut sumbernya.
• Kutipan langsung ada dua macam, yaitu :
• Kutipan langsung yang terdiri atas tidak lebih dari 3 baris tau tidak lebih dari 40 kataditempatkan didalam paragraf sebagaimana baris yang lain, tetapi diapit oleh tanda petik dua(“…”) yang dimulai atau ditutup dengan identitas rujukan.
• Kutipan langsung yang terdiri atas lebih dari 3 baris atau lebih dari 40 kata diketik dalamparagraf tersendiri dengan spasi tunggal yang didahului dan ditutup dengan tanda petik dua(“…”) dan dimulai pada ketukan ketujuh.
• Kutipan tidak langsung umumnya tampil bervariasi; bergantung kepadagaya bahasa penulis. Setiap penulis mempunyai cara sendiri-sendirimengungkapkan kembali ide atau konsep orang lain di dalam tulisannya. Ada penulis yang memberi komentar lebih panjang, tetapi ada yang menyatakannya dengan singkat.
Kerangka Pikir
• Kerangka pikir merupakan inti sari dari teori yang telah
dikembangkan yang dapat mendasari perumusan hipotesis.
• Bahwa tidak semua penelitian memiliki kerangka pikir. Kerangka
pikir pada umumnya hanya diperuntukkan pada jenis penelitian
kuantatif.
• Kerangka berpikir terletak pada kasus yang selama ini dilihat atau
diamati secara langsung oleh penulis.
Studi Kepustakaan• Dalam pencarian teori, peneliti akan mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan.
• Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari: buku, jurnal,
majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber-
sumber lainnya yang sesuai (internet, koran dll).
• Istilah studi kepustakaan digunakan dalam ragam istilah oleh para
ahli, diantaranya yang dikenal adalah: kajian pustaka, tinjauan
pustaka, kajian teoritis, dan tinjuan teoritis.
• Studi kepustakaan meliputi proses umum seperti:
mengidentifikasikan teori secara sistematis, penemuan pustaka, dan
analisis dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan
topik penelitian.
Studi Kepustakaan
• Studi kepustakaan mempunyai beberapa fungsi, meliputi:
• Menyediakan kerangka konsepsi atau teori untuk penelitian yang direncanakan.
• Menyediakan informasi tentang penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.
• Memberi rasa percaya diri bagi peneliti, karena melalui kajian pustaka semua konstruksi yang berhubungan dengan penelitian telah tersedia.
• Memberi informasi tentang metode-metode, populasi dan sampel, instrumen, dan analisis data yang digunakan pada penelitian yang dilakukan sebelumnya.
• Menyediakan temuan, kesimpulan penelitian yang dihubungkan dengan penemuan dan kesimpulan kita.
Studi KepustakaanBeberapa strategi dalam menyampaikan studi kepustakaan:
• Ungkapkan kajian pustaka yang benar-benar terkait erat dengan
variabel penelitian.
• Ungkapkan kajian pustaka dengan urutan dari mulai paparan
variabel bebas sampai dengan variabel terikat atau ungkapkan dari
variabel yang cakupannya umum dan luas ke arah variabel yang
spesifik. Tentu saja secara luas dan nampak saling menyapa antar
paparan variabel tersebut dan bukan merupakan kumpulan
kutipan sehingga tidak menjadi suatu pola pemikiran yang
menyeluruh.
• Dapat diungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik
sampel dan demografinya, bila memang dibutuhkan.
Kerangka Konsep
• Kerangka konseptual merupakan kerangka fikir mengenai
hubungan antar variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian
atau hubungan antar konsep dengan konsep lainnya dari masalah
yang diteliti sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada studi
kepustakaan.
• Konsep dalam hal ini adalah suatu abstraksi atau gambaran yang
dibangun dengan menggeneralisasikan suatu pengertian.
• Agar supaya konsep tersebut dapat diamati dan diukur, maka
konsep tersebut harus dijabarkan terlebih dahulu menjadi variabel-
variabel.
Kerangka Konsep
• Kerangka konseptual akan bermanfaat bagi:
• Minat penelitian akan lebih terfokus ke dalam bentuk yang layak diuji dan akan memudahkan penyusunan hipotesis.
• Memudahkan identifikasi fungsi variabel penelitian, baik sebagai variabel bebas, tergantung, kendali, dan variabel lainnya.
• Cara yang terbaik untuk mengembangkan kerangka konseptual tentu saja harus memperkaya asumsi-asumsi dasar yang berasal dari bahan-bahan referensi yang digunakan.
• Pola berpikir deduksi adalah proses logika yang berdasar dari kebenaran umum mengenai suatu fenomena (teori) dan menggeneralisasikan kebenaran tersebut pada suatu peristiwa atau data tertentu yang berciri sama dengan fenomena yang bersangkutan.
• Pola pikir induksi adalah proses logika yang berangkat dari data empirik lewat observasi menuju kepada suatu teori. Dengan kata lain induksi adalah proses mengorganisasikan fakta-fakta atau hasil-hasil pengamatan yang terpisah menjadi suatu rangkuman hubungan atau suatu generalisasi.
Merumuskan Hipotesis
• Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara
empiris.
• Hipotesis penelitian dapat dirumuskan melalui jalur:
• Membaca dan menelaah ulang (reviu) teori dan konsep-konsep
yang membahas variabel-variabel penelitian dan hubungannya
dengan proses berfikir deduktif.
• Membaca dan mereviu temuan-temuan penelitian terdahulu
yang relevan dengan permasalahan penelitian lewat berfikir
induktif.
Manfaat Hipotesis
Penetapan hipotesis memberikan manfaat :
• Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
• Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
• Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
• Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
Ciri hipotesis yang baik
• Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan
deklaratif, bukan kalimat pertanyaan.
• Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit
dua variabel penelitian.
• Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta.
• Hipotesis harus dapat diuji (testable). Hipotesis dapat duji secara
spesifik menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian itu
diukur dan bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar
variabel termaksud.
• Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi
kesalahpahaman pengertian.
Manfaat Hipotesis
Kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat
tergantung pada:
• Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap
fakta-fakta yang ada.
• Imajinasi dan pemikiran kreativ dari si peneliti.
• Kerangka analisa yang digunakan oleh si peneliti.
• Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh
peneliti.
Jenis-jenis Hipotesis
• Penetapan hipotesis tentu didasarkan pada luas dan
dalamnya serta mempertimbangkan sifat dari masalah
penelitian. Oleh karena itu, hipotesispun bermacam-
macam, ada yang didekati dengan cara pandang: sifat,
analisis, dan tingkat kesenjangan yang mungkin muncul
pada saat penetapan hipotesis.
Jenis-jenis Hipotesis
Hipotesis dua-arah
• Hipotesis penelitian dapat berupa hipotesis dua-arah dan
dapat pula berupa hipotesis satu-arah.
• Contoh hipotesis dua arah:
• Ada perbedaan tingkat peningkatan berat badan bayi antara
bayi yang memperoleh susu tambah 3 gelas dari ibu yang
berperan ganda dan tidak berperan ganda.
• Ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestasi
belajar siswa.
Jenis-jenis Hipotesis
Hipotesis Satu Arah :
• Hipotesis dua-arah memang kurang spesifik, oleh
karena itu perlu diformulasikan dalam hipotesis satu-
arah. Contoh:
• Terdapat perbedaan peningkatan berat badan bayi yang
signifikan antara bayi yang memperoleh susu tambah 3 gelas
dari ibu yang berperan ganda dan tidak berperan ganda.
• Ada hubungan yang cukup kuat antara tingkat kecemasan
siswa dengan prestasi belajar siswa.
Hipotesis Statistik• Rumusan hipotesis penelitian, pada saatnya akan diuji dengan menggunakan
metode statistik, perlu diterjemahkan dalam bentuk simbolik. Simbol-simbol
yang digunakan dalam rumusan hipotesis statistik adalah simbol-simbol
parameter. Parameter adalah besaran-besaran yang apa pada populasi.
• Sebagai contoh, hipotesis penelitian yang menyatakan adanya perbedaan usia
menarche yang berarti antara siswi SMU I dan SMU II. Hal ini mengandung arti
bahwa terdapat perbedaan rata-rata usia menarche antara siswi dari kedua
sekolah tersebut. Dalam statistika, rata-rata berarti mean yang mempunyai
simbol M, sedangkan parameter mean bagi populasi adalah . Oleh karena itu,
simbolisasi hipotesis tersebut adalah:
• Ha; 1≠ 2 (Hipotesis dua-arah) (kurang spesifik)
• Ha: 1 > 2 (Hipotesis satu-arah) (tepat dan spesifik)
• Atau
• Ha; 1- 2 ≠ 0 (Hipotesis dua-arah)
• Ha: 1 - 2 > 0 (Hipotesis satu-arah) IDM
Hipotesis Statistik• Dengan demikian simbol Ha berarti hipotesis alternatif, yaitu
penerjemahan hipotesis penelitian secara operasional. Hipotesis
alternatif disebut juga hipotesis kerja. Jadi, statistik sendiri digunakan
tidak untuk langsung menguji hipotesis alternatif, akan tetapi digunakan
untuk menolak atau menerima hipotesis nihil (nol). Penerimaan atau
penolakan hipotesis alternatif merupakan konsekuensi dari penolakan
atau penerimaan hipotesis nihil.
• Hipotesis nihil atau null hypothesis atau Ho adalah hipotesis yang
meniadakan perbedaan antar kelompok atau meniadakan hubungan
sebab akibat antar variabel. Hipotesis nihil berisi deklarasi yang
meniadakan perbedaan atau hubungan antar variabel. Contoh dari
hipotesis nol secara statistik adalah:
• Ho; 1- 2 = 0 (Hipotesis dua-arah)
• Ho: 1= 2= 0 (Hipotesis satu-arah)
Kesalahan dalam perumusan
hipotesis dan pengujian hipotesis
Dalam perumusan hipotesis dapat saja terjadi kesalahan.
Macam kesalahan dalam perumusan hipotesis ada dua
macam yaitu:
• Menolak hipotesis nihil yang seharusnya diterima, maka
disebut kesalahan alpha dan diberi simbol atau dikenal
dengan taraf signifikansi pengukuran.
• Menerima hipotesis nihil yang seharusnya ditolak, maka
disebut kesalahan beta dan diberi simbol .