pertemuan vii dan viii

Upload: septian-adi-s

Post on 06-Jul-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    1/19

     

    PERTEMUAN 7

    PROGRAM KOMPUTER 

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    2/19

    MARET 2016 [PERTEMUAN 7] 

    Page 1

    RANGKA ATAP MODEL PRATT

    1.1  TUJUAN PEMBELAJARAN

    1.  Mampu membuat Model Strutur Rangka Pratt.

    2.  Mampu membuat Kombinasi Pembebanan.

    3.  Mampu memasukkan Beban Mati, Hidup dan Angin.

    4.  Mampu Menganalisiss Hasil Gaya-Gaya Dalam.

    1.2  MEMODELKAN STRUKTUR

    L = 12 m dan kemiringan 300

     

      Klik menu File>> New Model dan ganti satuan dalam bentuk kgf.m,C dan pilih grid only untuk

    membuat model.

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    3/19

    MARET 2016 [PERTEMUAN 7] 

    Page 2

     

    Setelah memilih menu grid only maka akan muncul tampilan untuk mengisikan jarak dan jumlah

    grid searah sumbu x, y, dan z seperti pada gambar berikut ini:

      Isikan pada Number of Grid Lines, X direction =7, Y direction = 1, dan Z direction =4

      Isikan pada Grid Spacing , X direction =2, Y direction = 1, dan Z direction =1.1523

      Kemudian klik OK  

      Edit > Interactive Database Editing>Sistem Data 

      Akan keluar hasil seperti ini: 

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    4/19

    MARET 2016 [PERTEMUAN 7] 

    Page 3

     

    1.  Mendefinisikan Property Material

      Mendefinisikan material baja

    Ubah satuan menjadi kg,cm,C hal ini karena satuan dari modulus Elastisitas (E) adalah kg/cm2

      Klik Define>> Material untuk mendefinisikan material yang akan digunakan

      Pilih other kemudian klik Add New Material

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    5/19

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    6/19

    MARET 2016 [PERTEMUAN 7] 

    Page 5

    2.Mendefinisikan Properti Penampang Batang

      Pastikan satuan di pojok kanan bawah adalah kg,cm, C.

      Pilih menu Define >> Frame Section  kemudian akan muncul tampilan dialog Frame

    Properties box sebagai berikut:

    a.  Pilih seperti tampilan di bawah ini:

      Dicoba profil L.60.60.6 (lihat dari tabel profil Baja)

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    7/19

    MARET 2016 [PERTEMUAN 7] 

    Page 6

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    8/19

    MARET 2016 [PERTEMUAN 7] 

    Page 7

      Pilih set modifier maka akan keluar dialog box seperti di bawah ini. Ubah parameter Shear Area

    in 2 direction dan Shear Area in 3 direction menjadi 0

      Klik OK 2 kali sehingga muncul dialog Frame Properties box sebagai berikut. Pastikan batang

    yang kita beri nama Rangka sudah terbentuk. Kemudian Klik OK.

    1. 

    Mengubah definisi tipe Beban  Klik menu Define>> Load Patern untuk membuka menu Define Load, Kemudian akan muncul

    tampilan dialog Define Loads box seperti berikut:

      Karena berat sendiri diabaikan maka parameter self Weight Multiplier diganti 1 kemudian

    klik Modify Load dan klik OK.

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    9/19

    MARET 2016 [PERTEMUAN 7] 

    Page 8

    2.  KOMBINASI PEMBEBANAN

      Kombinasi pembebanannya dapat diinput dengan cara Define> Load Combinations.

    Kombinasi pembebanan dijabarkan sebagai berikut:

    1.  1,4 DL

    2. 

    1,2 DL+1,6 DL

    3.  1,2DL + 1,3W+0,5 LL (angin kanan)

    4.  1,2DL - 1,3W+0,5 LL (angin kanan)

    5.  1,2DL + 1,3W+0,5 LL (angin kiri)

    6.  1,2DL - 1,3W+0,5 LL (angin kiri)

      Kombinasi pembebanan yang diinput dengan SAP ditunjukkan pada gambar berikut:

      KOMBINASI 1:

    KOMBINASI 2:

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    10/19

    MARET 2016 [PERTEMUAN 7] 

    Page 9

      BUATLAH SEMUA KOMBINASI HINGGA 6 KOMBINASI.

    3.  Menggambar Balok

      Pilih set XZ view pada toolbar. 

     

    Klik tombol atau klik Draw>> Draw Frame/Cable/Tendon untuk menggambar

    frame.

      Lalu muncul dialog Properties of Object dan pada section pilih siku L.60.60.6. 

    Klik pada nodal dan tarik garis yang akan dibuat seperti pada gambar di bawah:

    5. Memberi Perletakan

      Select joint 1 dengan cara mengklik joint 1

      Klik Assign>> Joint>> Restrains, kemudian akan muncul dialog box sebagai berikut:

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    11/19

    MARET 2016 [PERTEMUAN 7] 

    Page 10

      Klik gambar sendi untuk mendefinisikan perletakan sebagai sendi kemudian klik OK.

      Select Joint 2

      Klik Assign>> Joint>> Restrains, kemudian assignt join dengan rol.

      Klik gambar rol untuk mendefinisikan perletakan sebagai rol. Kemudian klik OK.

    Hasilnya sebagai berikut:

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    12/19

    MARET 2016 [PERTEMUAN 7] 

    Page 11

    Memberikan Beban

    1.  Beban Mati

     

    Berat Mati tambahan (Pb)

    Dalam peraturan Muatan Indonesia , beban mati atap ditetapkan q= 50 kg/m2

    Pb= q x jarak antar kuda-kuda x a/cos α 

    Pb = 50 x 12 x 2/cos 300

    Pb = 1385.68 kg

      Gording (G)

    Menurut PPI berat Gording (G) = 25 kg/m2

    Maka beban total batang atas = Pb+G (untuk batang atas)

    = 1385.68 + 25 = 1410,6812 kg (joint atas)

     

    Input beban dapat dilakukan dengan cara Klik Assign>> Joint Loads>> Forces. Arah bebanFZ (-) dari atas ke bawah. 

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    13/19

    MARET 2016 [PERTEMUAN 7] 

    Page 12

    Palfond

     

    Langit-langit dan penggantungnya = 11 kg/m2 + 7 kg/m2 = 18 kg/m2 Beban ini merata pada bidang datar rangka kuda-kuda sehingga jika dijadikan beban terpusat

     pada joint bagian bawah menjadi :

     beban plafond = Jarak antar kuda-kuda x a x 18 kg/m2

    (untuk batang bawah)

     beban plafond = 12 x 2 x 18 = 432 kg (joint bawah)

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    14/19

    MARET 2016 [PERTEMUAN 7] 

    Page 13

    1.  Beban Hidup

    Beban hidup atau diasumsikan = 100 kg/m2 (PPI’83) 

    2.  Beban Angin

    tekanan angin = 25 kg/m2 dan α = 30  0

      Berdasarkan koefisien angin (c) dengan atap segitiga

    dengan sudut kemiringan α sebagai berikut: 

    Koefisien angin tiup pada atap = 0,02 α -0,4 = 0,02(30) –  0,4 = 0,22

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    15/19

    MARET 2016 [PERTEMUAN 7] 

    Page 14

    Koefisien angin hisap pada atap = -0,4

    Beban yang menentukan adalah P= 25 kg/m2

    Maka gaya tiup dan isap oleh angin dapat dihitung sebagai berikut:

     

    Beban angin tekan (Wt) = c x L x a/ cos α x P= 32,175 kg/m

    Beban di transformasikan menjadi beban vertikal dan horizontal, sehingga:

    Vertikal (Py)= 32,175 cos 30= 27,59 kg 

    Horizontal (Px)= 32,175 sin 30= 16,55 kg

      Beban Angin hisap (Wh) = c x L x a/ cos α x P =-0,4 x 12x 2/cos 30 x 25 = - 277.13 kg/m

    Beban di transformasikan menjadi beban vertikal dan horizontal, sehingga:

    Vertikal (Py)= -277.13 cos 30= - 240 kg 

    Horizontal (Px)= - 277.13 sin 30= -138,565 kg

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    16/19

    MARET 2016 [PERTEMUAN 7] 

    Page 15

    7.  Me-Release Batang

    Guna di release kerena tiap joint kuda-kuda adalah sambungan maka diasumsikan adanya

    sendi pada tiap joint dengan cara:

      Select frame 1,2 dan 3

      Assign>> Frame/Cable/tendon>> Release/Partial Fixity

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    17/19

    MARET 2016 [PERTEMUAN 7] 

    Page 16

    8.  Analisa Struktur

    Acuan perencanaan yang akan digunakan dilakukan dengan cara Design>Steel>Frame Design>

    View/Revise Preferences. Kemudian pilih AISC360-05.

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    18/19

    MARET 2016 [PERTEMUAN 7] 

    Page 17

    9.  Memilih Kombinasi Pembebanan

    Define>Steel frame design> Select Design Combos

    10. Analisis Model

      Klik menu Analyze>> Set analysis option, maka akan muncul dialog ANALISYS OPTION 

    sepeerti pada gambar di bawah ini. Klik pada Plane Frame  – XZ Plane Plane  kemudian klik

    OK.

      Klik menu Analyze>> Set Analysis Case to Run maka akan muncul dialog Set Analysis Cases

    to Run seperti pada gambar di bawah ini. Klik pada Modal kemudian klik Run/Do not Run

    Case. Kemudian klik Run Now. 

  • 8/18/2019 Pertemuan VII Dan VIII

    19/19

    MARET 2016 [PERTEMUAN 7] 

    Page 18

      Untuk pekerjaan SAP yang belum disimpan sebelumnya, akan muncul tampilan untuk

    menyimpan pekerjaan seperti berikut:

      Simpan pekerjaan SAP yang telah dikerjakan dengan memberi nama pada file name, kemudian

    tekan Save.

      Hasil run dapat dilihat, klik kanan pada joint untuk melihat nilai dari rotasi dan defleksi di titik

    yang di cari misalnya joint 2 klik kanan joint 2.

      Menampilkan nilai bidang N(gaya Normal)

      Klik menu display>>show forces/stresses>> Frame/Cables maka akan muncul dialog Member

    Forces Diagram for Frames seperti gambar berikut.

      Pastikan Case/Combo Name sebagai Dead Kemudian klik pada axial Force, pilih Show values

    on Diagram, setelah itu klik OK.

    Gaya tekan dan tarik dapat dilihat langsung digambar atau bisa juga ditampilkan dalam tabel.

    SELESAI