pertumbuhan tulang biologi

16
Pertumbuhan tulang selengkapnya terbentuk pada umur lebih kurang 30 tahun. Setelah itu ada juga perubahan yang disebut remodelling. Tulang merupakan reservoir terbesar dari kalsium dan phosphate. 99% kalsium terdapat di tulang (1000 gram) dari jumlah kalsium tubuh, sedangkan phosphate dalam tulang mencapai 90% dari phosphate dalam tubuh. Sesuai dengan namanya tulang pipa memiliki bentuk seperti pipa atau tabung dan biasanya berongga. Diujung tulang pipa terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian tengah disebut diafisis, kedua ujung disebut epifisis dan diantara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis. Beberapa contoh tulang pipa adalah pada tulang tangan diantaranya tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (radius) serta tulang kaki diantaranya tulang paha (femur), dan tulang kering (tibia). Bentuk tulang yang kedua yaitu tulang pipih. Tulang pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, didalamnya terdapat sumsum tulang. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau memperkuat. Contohnya adalah tulang rusuk (costa), tulang belikat (scapula), tulang dada (sternum), dan tulang tengkorak. Ketika kita masih bayi kita memiliki tangan yang mungil, kaki yang mungil dan semuanya serba mungil. Perlahan, ketika kita tumbuh dewasa semuanya membesar termasuk tulang kita. Ketika kita masih bayi kita memiliki sekitar 300 tulang. Namun ketika kita beranjak dewasa beberapa dari tulang- tulang ini ada yang melebur hingga akhirnya menjadi 206 tulang. Dari 206 tulang ini terdapat beberapa jenis tulang. Jenis-jenis tulang ini ada yang dibedakan berdasarkan matriksnya dan ada yang berdasarkan jaringan dan sifat fisik (keras tidaknya) tulang. Untuk mengetahui lebih lanjut pelajari jenis-jenis tulang di bawah ini. 1. Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: a. Tulang Rawan (Kartilago)

Upload: diah-sarthika-dewi

Post on 03-Jul-2015

199 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertumbuhan tulang biologi

Pertumbuhan tulang selengkapnya terbentuk pada umur lebih kurang 30 tahun. Setelah itu ada juga perubahan yang disebut remodelling. Tulang merupakan reservoir terbesar dari kalsium dan phosphate. 99% kalsium terdapat di tulang (1000 gram) dari jumlah kalsium tubuh, sedangkan phosphate dalam tulang mencapai 90% dari phosphate dalam tubuh.Sesuai dengan namanya tulang pipa memiliki bentuk seperti pipa atau tabung dan biasanya berongga. Diujung tulang pipa terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian tengah disebut diafisis, kedua ujung disebut epifisis dan diantara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis. Beberapa contoh tulang pipa adalah pada tulang tangan diantaranya tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (radius) serta tulang kaki diantaranya tulang paha (femur), dan tulang kering (tibia).Bentuk tulang yang kedua yaitu tulang pipih. Tulang pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, didalamnya terdapat sumsum tulang. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau memperkuat. Contohnya adalah tulang rusuk (costa), tulang belikat (scapula), tulang dada (sternum), dan tulang tengkorak.

Ketika kita masih bayi kita memiliki tangan yang mungil, kaki yang mungil dan semuanya serba mungil. Perlahan, ketika kita tumbuh dewasa semuanya membesar termasuk tulang kita. Ketika kita masih bayi kita memiliki sekitar 300 tulang. Namun ketika kita beranjak dewasa beberapa dari tulang-tulang ini ada yang melebur hingga akhirnya menjadi 206 tulang. Dari 206 tulang ini terdapat beberapa jenis tulang. Jenis-jenis tulang ini ada yang dibedakan berdasarkan matriksnya dan ada yang berdasarkan jaringan dan sifat fisik (keras tidaknya) tulang. Untuk mengetahui lebih lanjut pelajari jenis-jenis tulang di bawah ini.

1. Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:a. Tulang Rawan (Kartilago) Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan tersusun atas zat interseluler yang berbentuk jelly yaitu condroithin sulfat yang didalamnya terdapat serabut kolagen dan elastin. Maka dari itu tulang rawan bersifat lentur dan lebih kuat dibandingkan dengan jaringan ikat biasa.Pada zat interseluler tersebut juga terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna yang berisi sel tulang rawan yaitu chondrosit.

Tulang rawan terdiri dari tiga tipe yaitu:a.1. Tulang rawan hialin; tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat-serat kolagen dan chondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita temukan pada laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tu2). Tulang Keras (Osteon)Tulang keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Tulang tersusun atas:(a). Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang

Page 2: Pertumbuhan tulang biologi

(b). Osteosit: sel-sel tulang dewasa(c). Osteoklas : sel-sel penghancur tulanglang panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung dan rangka janin.

Tulang kompak terdiri dari sistem-sistem Havers. Setiap sistem Havers terdiri dTULANG

Menurut bahan pembentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan (KARTILAGO) dan tulang keras (= tulang/OSTEON).

Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (KONDROSIT) yang mensekresikan matriks (KONDRIN) berupa hialin atau kolagen. Rawan pada anak berasal dari mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih banyak dari kondrin. Sebaliknya, pada orang dewasa kondrin lebih banyak dan rawan ini berasal dari selaput tulang rawan (PERIKONDRIUM) yang banyak mengandung KONDROBLAS (pembentuk kondrosit).

Rawan pada dewasa antara lain terdapat pada cincin batang tenggorokan dan daun telinga.

Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh OSTEOBLAS (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk SISTEM HAVERS. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.

Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL. Kondral meliputi PERIKONDRAL dan ENKONDRAL.

Tulang Keras atau Osteon terbagi menljadi

- Tulang panjang (tulang pipa)- Tulang pipih- Tulang pendek- Tulang pneumatika

Tulang Pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu :

- Bagian ujung yang disebut EPIFISE. - Bagian tengah yang disebut DIAFISE.

Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang).

- Di antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi.

 

Sumsum Tulang ada dua jenis yaitu :

1. Sumsum tulang merah (MEDULLA OSSIUM RUBBA)2. Sumsum tulang kuning (MEDULLA OSSIUM FLAVA)

Page 3: Pertumbuhan tulang biologi

ari saluran Havers (Canalis= saluran) yaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang, di dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf.Disekeliling sistem havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan berlapis-lapis. Lamela adalah suatu zat interseluler yang berkapur. Pada lamela terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna. Di dalam lacuna terdapat osteosit. Dari lacuna keluar menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang disebut canaliculi yang berhubungan dengan lacuna lain atau canalis Havers. Canaliculi penting dalam nutrisi osteosit. Di antara sistem Havers terdapat lamela interstitial yang lamella-lamelanya tidak berkaitan dengan sistem Havers.Pembuluh darah dari periostem menembus tulang kompak melalui saluran volkman dan berhubungan dengan pembuluh darah saluran Havers. Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus. Dan tulang spons tidak mengandung sistem Havers.

Page 4: Pertumbuhan tulang biologi

Bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel- sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin. Pada anak – anak jaringan tulang rawan banyak mengandung matriks. Pada orang dewasa tulang rawan hanya terdapat pada beberapa tempat , misalnya cuping hidung, cuping telinga, antara tulang rusuk dan tulang dada, sendi- sendi tulang, antar ruas tulang belakang, pada cakra epifis.Matriks tulang rawan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang disebut kondrin.Tulang rawan ada tiga tipe yaitu: hialin, elastik dan serat.

    1) Tulang Rawan Hialin

        Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Terdapat pada saluran pernapasan dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti kaca.

    2) Tulang Rawan Elastik

        Susunan polikandrium, matriks , sel dan lacuna tulang rawan elastic sama dengan tulang rawan hialin. Akan tetapi serat kolagen tulang rawan elastic tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan hialin. Bentuk serat – serat elastic bergelombang . tulang rawan elastic terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.

    3) Tulang Rawan Fibrosa (Fibrokartilago) / Serat

         Matriksnya mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur; terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan ini adalah lakuna – lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel – sel (kondrosit).

Bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.tersusun dari bagian – bagian sebagai berikut:a. Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yaitu derivate mesenkima yang memiliki potensi mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas terdapat dibagian luar membrane ( periosteum)b. Osteoblas merupakan sel tulang muda yang akan membentuk osteosit.c. Osteosit merupakan sel – sel tulang dewasa.d. Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar

Page 5: Pertumbuhan tulang biologi

permukaan tulang . fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan , perawatan dan perbaikan tulang.

Pembentukan tulang terjadi segera setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago dihasilkan dari sel-sel mensenkima. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblas. Osteoblas juga menempati jaringan seluruhnya dan membentuk sel-sel tulang.      Sel-sel tulang dibentuk dari arah dalam ke luar atau proses pembentukannya konsentris. Setiap satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf membentuk suatu sistem yang disebut Sistem Havers.     Berdasarkan matriksnya , jaringan tulang dibedakan sebagai berikut:1. Tulang Kompak, merupakan tulang dengan matrik yang padat dan rapat, misalnya tulang pipa.2. Tulang Spons merupakan tulang yang matriksnya berongga misalnya tulang – tulang pipih dan tulang – tulang pendek.

     Berdasarkan bentuknya terdapat tiga macam bentuk tulang yang menyusun rangka tubuh, yaitu tulang pipa , tulang pipih, dan tulang pendek, selain itu ada pula tulang tak terbentuk.

a) Tulang pipa (tulang panjang)

      Berbentuk tabung dan biasanya berongga. Diujung tulang terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain, contohnya adalah tulang betis, tulang kering, tulang hasta, dan tulang pengupil.Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian , yaitu bagian tengah disebut diafisis , kedua ujung disebut epifisis, dan antara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis.Pada anak – anak cakra epifisis berupa kartilago yang mengandung osteoblas, sedangkan pada orang dewasa yang sudah tidak bertambah lagi tingginya cakra epifisis sudah sudah menulang. Osteoblas menempati rongga yang disebut rongga sumsum tulang.

b) Tulang pipih

     Tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, didalamnya terdapat sumsum. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau untuk memperkuat , contohnya adalah tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.

c) Tulang pendek

      Tulang pendek berbentuk kubus dan hanya ditemukan pada pangkal kaki, pangkal lengan dan ruas – ruas tulang belakang.

Page 6: Pertumbuhan tulang biologi

d) Tulang tak berbentuk

      Memiliki bentuk yang tertentu . tulang ini terdapat diwajah dan tulang belakang.

3. Fungsi Tulang

      Tulang – tulang pada manusia selain menyusun rangka, juga mempunyai fungsi lain, yaitu:a. Memberi bentuk tubuhb. Melindungi alat tubuh yang vital,c. Menahan dan menegakkan tubuhd. Tempat perlekatan otote. Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan posforf. Tempat pembentukan sel darahg. Tempat penyimpan energy, yaitu berupa lemak yang ada di sumsum kuning

'4. Hubungan Antar Tulang

      Hubungan antar tulang disebut artikulasi. Untuk dapat bergerak dibutuhkan struktur khusus yang terdapat pada artikulasi, Struktur khusus tersebut dinamakan sendi.terbentuknya sendi dimulai dari kartilago didaerah sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago didaerah sendi. Mula – mula kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi jaringan ikat. Kemudian kedua ujung kartilago akan membentuk sel –sel tulang , keduanya diselaputi oleh selaput sendi (membrane sinoval) yang liat dan menghasilkan minyak pelumas tulang yang disebut sinoval.

a. Sinartrosis

     Adalah hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi, hubungan antar tukang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan serabut sehingga sam sekali tidak bisa digerakkan.Ada dua tipe utama sinartrosis , yaitu suture dan sinkrondosis.Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak.Sikondrosis adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin, contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa ; hubungan antar tulang ini tidak dapat digerakkan.

b. Amfiartrosis

      Adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk sedikit gerakan. Dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan sindesmosis.Pada simfisis sendi dihubungkanoleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada sendi antar tulang belakang , dan pada tulang kemaluan. Pada sindesmosis , sendi dihubungkan

Page 7: Pertumbuhan tulang biologi

oleh jaringan ikat serabut dan ligament . contohnya sendi anatar tulang betis dan tulang kering.

c. Diartosis

     Adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungka oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan , disebut juga sendi.Diartosis disebut juga hubungan synovial yang dicirikan dengan keleluasaan bergerak dan fleksibel.Diatrosis dicirikan sebagai berikut:1. Permukaan sendi dibalut oleh selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous,2. Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membrane jaringan ikat yang disebut membrane synovial yang menghasilkan cairan pelumas untuk mengurangi gesekan,3. Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligament dan ada yang tidak,4. Di dalam kapsul biasanya terdapat bantalan kartilago serabut.

Hubungan tulang yang bersifat diartrosis contohnya adalah sebagai berikut:

1) Sendi Peluru

      Pada sendi ini kedua ujung berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan yang bebas dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi pada gelang bahu dan gelang panggul.

2) Sendi Engsel

      Pada sendi engsel kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu , misalnya pada siku, lutut, nata kaki, dan ruas antar jari.

3) Sendi Putar

     Pada sendi ini ujung yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan untuk gerakan rotasi untuk satu poros , misalnya antar tulang hasta dan pengumpil, dan antar tulang atlas dengan tulang tengkorak.

4) Sendi Ovoid

     Sendi ini memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan kekiri dan kekanan , maju mundur dan muka belakang. Misalnya antar tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan.

Page 8: Pertumbuhan tulang biologi

5) Sendi Pelana atau Sela

      Pada sendi ini kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya sendi antar tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan dan ibu jari.

6) Sendi luncur

      Kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos, contohnya sendi antar tulang pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.

Tulang rawan/kartilago

Page 9: Pertumbuhan tulang biologi

tulang keras/osteon

Page 10: Pertumbuhan tulang biologi

Pembentukan tulang

Menurut pergerakan yang ditimbulkan sendi dapat dibagi 3 yaitu :sendi fibrous/ sinatrosis/ sendi tidak bergeraksendi tulang rawan / amfiartrose/ sedikit geraksendi sinovial / diartrosebentuk sendi diartrose ada beberapa macam : sendi putar, sendi engsel, sendi kondiloid, sendi berporos, sendi pelana.

Page 11: Pertumbuhan tulang biologi

Komponen penunjang

Beberapa komponen penunjang sendi:

Kapsula sendi adalah lapisan berserabut yang melapisi sendi. Di bagian dalamnya terdapat rongga.

Ligamen (ligamentum) adalah jaringan pengikat yang mengikat luar ujung tulang yang saling membentuk persendian. Ligamentum juga berfungsi mencegah dislokasi.

Tulang rawan hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung tulang. Berguna untuk menjaga benturan.

Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi.

Page 12: Pertumbuhan tulang biologi

SISTEM GERAK MANUSIA

Kelompok 1Anggota Kelompok:

1. Agata SH (01) 2. Arix Wijayanti (02) 3. Arvel Weda Gama (03) 4. Ayu Adesia (04) 5. Ayu Oka (05) 6. Ayu Putu Puspitawati (06)