pesan dan retorika dakwah dalam program acara...

114
PESAN DAN RETORIKA DAKWAH DALAM PROGRAM ACARA “SIRAMAN QALBU BERSAMA USTADZ DANU” DI MNCTV EDISI APRIL 2019 Skripsi ini Disusun untuk Melengkapi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) SKRIPSI Oleh : UMI KAMILAH NIM. 43010150045 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 29-Dec-2019

34 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

PESAN DAN RETORIKA DAKWAH DALAM PROGRAM ACARA “SIRAMAN QALBU BERSAMA USTADZ DANU”

DI MNCTV EDISI APRIL 2019

Skripsi ini Disusun untuk Melengkapi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

SKRIPSI

Oleh :

UMI KAMILAH

NIM. 43010150045

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

ii

iii

iv

v

MOTTO “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan

tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”

(Q.S Asy-Syura : 30)

vi

PERSEMBAHAN

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat dan

karuniaNya hingga tugas akhir ini sudah diujung mata. Skripsi ini adalah

bentuk persembahan untuk :

1. Orangtua, Bapak Muzayin dan Ibu Suyami, yang selalu

memberikan do’a dan usaha terbaik untuk anaknya.

2. Mas Munir, Mas Ali, Mbak Alfiya yang selalu sabar membimbing

dan memberi dukungan dengan penuh kasih sayang.

3. Dik Maria Ulfa, yang akan lulus SMA. Semoga bisa lebih baik

dari kakak dan lebih tinggi cita-citanya.

4. Guru dan Dosen yang sangat berjasa memberikan ilmunya.

5. Bapak Yusuf Khumaini, kata-katanya selalu memotivasi.

6. Keluarga KPI, PPL dan KKN yang penuh kenangan.

7. Orang-orang yang menyayangi saya, memberikan dukungan moril

maupun materil.

8. Semua pihak yang mengenal saya, dan memberikan banyak

pengalaman.

vii

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحیم

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan segala

nikmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang berjudul : Pesan Dakwah dan

Retorika Ustadz Danu dalam program acara Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu di MNCTV

Edisi April 2019. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.

Yang dinantikan syafaatnya fiddini waddunya wal akhiroh.

Skripsi ini penulis ajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1 untuk

meraih gelar sarjana sosial pada Fakultas Dakwah IAIN Salatiga. Penulisan skripsi ini berjalan

dengan lancar atas bantuan, dukungan, dan motivasi dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan

ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang teristimewa kepada orang tua dan keluarga dan

orang-orang yang menyayangi penulis atas segala doa, kasih sayang serta dukungan yang diberikan

kepada penulis. Dan ucapan terimakasih tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M. Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Mukti Ali M. Hum. selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

3. Bapak Dr. Achmad Maimun, M. Ag. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan

Pengembangan Lembaga, Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

4. Ibu Dra. Maryatin, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dan

Pembimbing Akademik.

5. Bapak Drs. Bahroni, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

6. Ibu Dra. Muna Erawati, M.Si. selaku Dosen penguji Skripsi dan Bapak Imam Subqi M. Si.

selaku sekretaris siding Skripsi.

7. Segenap jajaran Dosen dan Staf Fakultas Dakwah, Khususnya KPI.

viii

8. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses skripsi baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam penyemprnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Salatiga, 25 Juli 2019

Penulis,

Umi Kamilah

ix

ABSTRAK

Kamilah, Umi. 2019. Pesan Dakwah dan Retorika Ustadz Danu dalam Program Acara Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu di MNCTV edisi April 2019. Skripsi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Salatiga

Kata Kunci : Pesan dakwah, Retorika, Ustadz Danu

Dakwah merupakan ajakan atau seruan kepada yang lebih baik. Dakwah dapat dilakukan melalui beberapa media, salah satunya televisi. Televisi merupakan media yang diakses hampir semua orang di Indonesia. Kepandaian retorika seorang da’i berperan besar terhadap kemampuan memotivasi pendengar menuju pada tingkah laku atau sikap yang sesuai dengan pesan dakwahnya Salah satu program acara dakwah di televisi adalah Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu di MNCTV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi program acara Siraman Qalbu Bersama Ustadaz Danu di MNCTV edisi April 2019, serta mengetahui pesan dan retorika dakwah yang dipakai Ustadz Danu dalam program acara tersebut.

Metode penelitian kualitatif ini bersifat analisis deskriptif, menjabarkan temuan data dengan pendekatan empiris dengan teori stimulus respons. Fokus penelitian ini adalah pesan dan retorika dakwah dalam acara Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu edisi April 2019.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, Pesan dakwah antara lain: apa saja yang menimpa diri kita, disebabkan oleh perbuatan kita sendiri. Seperti yang tercantum dalam QS. As Shura :30. Membalas kedzoliman dengan mendoakan penuh keselamatan. Seperti dalam QS. Fushilat : 34. Meminta pertolongan hanya Kepada Allah Ta’ala, jangan menyekutukan-Nya. Tata cara berdoa yang diajarkan oleh Ustadz Danu Yaitu membaca Ta'awudz, bismillah, hamdalah, kemudian Sholawat nabi seperti dalam sholat, lalu mohon ampun atas dosa yang diperbuat, kemudian menyebutkan apa yang di inginkan. Diakhiri dengan Tasbih, tahmid, tahlil, takbir dan Kun fa yakuun. Retorika yang dibawakan oleh Ustadz Danu dalam program acara Siraman Qalbu Bersama Ustadz Danu di MNCTV Edisi April 2019 menggunakan gaya bahasa langgam agama. Adapun susunan pesan yang digunakan Ustadz Danu dalam menyampaikan ceramahnya yaitu kesatuan. Sedangkan organisasi pesan berupa deduktif dan kronologis, yaitu dengan investigatif dan historis menjelaskan hal-hal penting di awal agar jelas dan mudah dipahami. Ustadz Danu memakai himbauan rasional agar sampai kepada mad’unya.

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LOGO ii

NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN v

MOTTO vi

PERSEMBAHAN vii

KATA PENGANTAR viii

ABSTRAK x

DAFTAR ISI xii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 7

C. Tujuan Masalah 8

D. Manfaat Penelitian 8

E. Kerangka Berfikir 9

F. Sistematika Penulisan 13

BAB II : KAJIAN TEORI

A. Kajian Pustaka 15

B. Landasan Teori 18

BAB III :METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 57

B. Sumber Data 57

C. Prosedur Pengumpulan Data 59

D. Teknik Analisis Data 60

BAB IV :HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 63

1. Profil MNCTV 63

2. Visi dan Misi MNCTV 72

3. Arti Logo dan Slogan MNCTV 72

xi

4. Manajemen MNCTV 74

5. Jadwal Acara MNCTV April 2019 76

B. Pembahasan 78

1. Deskripsi Program Acara Siraman Qalbu 78

a. Kerabat Kerja Siraman Qalbu 88

b. Profil Ustadz Danu 93

2. Penyajian Data 93

a. Ceramah Ustadz Danu di Siraman Qalbu 93

3. Analisis data 124

a. Pesan Dakwah Ustadz Danu 124

b. Retorika dakwah Ustadz Danu 143

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan 146

B. Saran 147

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dakwah merupakan ajakan atau seruan kepada yang lebih baik. Dakwah

mengandung ide tentang progresifitas, sebuah proses yang terus menerus menuju kepada

yang baik dan yang lebih baik dalam mewujudkan tujuan dakwah tersebut (Ilaihi,

2010:17).

Dalam menjalankan dakwahnya, seorang yang mengajak kebaikan atau bisa

disebut da’i, harus menekankan cara-cara dan metode yang baik. Tidak diperbolehkan

dakwah dengan merendahkan orang yang di dakwahi (mad’u), atau dengan cara

intimidasi dan pemaksaan. Adapun cara dakwah yaitu dengan hikmah, mauidzah

hasanah dan mujadalah. Seperti yang telah disebutkan dalam Q.S An-Nahl : 125

اىل سبيل ربك ابحلكمة و الموعظة احلسنة اد ع و جا دهلم ابليت هي احسن إن ربك هو اعلم ابلمهتدين

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Ayat di atas menjadi rumus umum dalam menjalankan metode dakwah dan

menyebarkan kebaikan. Pertama, dengan Hikmah. Cara-cara yang hikmah maksudnya

adalah cara yang bijaksana. Misalnya, memilih tuturkata yang lembut dan menyentuh

perasaan objek dawah. Menghindari kata-kata kasar yang menyakitkan. Dan juga

menghindari menakut-nakuti atau mengintimidasi.

Kedua, dakwah disampaikan dengan Mauidzah Hasanah yang mengandung arti

cara memberi pengajaran yang baik, dapat menyentuh hati sanubari seseorang, sehingga

mad’u terdorang untuk berbuat baik. Ketiga, Mujadalah. Yaitu pembicaraan atau diskusi

13

yang dilandasi dengan argumen yang berbeda dengan menggunakan dalil yang utuh.

Metode ini muncul dalam bentuk As ilah Wa Ajwibah (Tanya Jawab) dan Al Hiwar atau

diskusi ( Mahmud, 2017:418).

Dalam ayat di atas dijelaskan tentang teknik berdakwah yang baik dengan

menyesuaikan terhadap kalangan yang didakwahi. Perdebatan dijawab dengan

tanggapan yang baik dan santun. Tentu menjadi tantangan tersendiri bagi da’i untuk

menemukan metode dakwah terbaiknya menyesuaikan situasi dan kondisi yang

dihadapi. Cara berdakwah tentunya harus menyesuaikan dengan orang yang didakwahi

agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

Kepandaian retorika seorang da’i berperan besar terhadap kemampuan

memotivasi pendengar menuju pada tingkah laku atau sikap yang sesuai dengan pesan

dakwahnya (Lubis, 1991:57) karena retorika merupakan strategi berbahasa agar maksud

dan tujuan pembicara lebih mudah ditangkap oleh pendengar. Penggunaan retorika terus

berkembang menyesuaikan perkembangan zaman dan perubahan tren yang terjadi di

masyarakat. Setiap da’i punya gaya retorika yang berbeda untuk menyampaikan pesan

agar mampu diterima dengan baik oleh pendengar.

Retorika adalah Art Of Using Language (kesenian dalam menggunakan bahasa).

Dengan demikian, bahasa dipergunakan untuk menghasilkan suatu kesan yang

dikehendaki oleh dai kepada mad’u (Salmadanis, 2002:149).

Dalam penyampaian ajaran Islam, dakwah dapat dilakukan melalui beberapa

media, salah satunya televisi. Televisi merupakan media yang diakses hampir semua

orang di Indonesia. Segi pendengarannya berupa audio (suara) dan segi penglihatannya

berupa gambar. Tanpa gambar tak mungkin ada apa-apa yang dapat dilihat (Zaini,

2015:9). Setelah Undang-Undang Penyiaran di sahkan pada tahun 2002, jumlah televisi

14

baru di Indonesia terus bermunculan dengan program-program andalannya, seperti

program acara kajian Islami.

Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu adalah salah satu program acara dakwah

di televisi yang disiarkan secara live setiap pagi hari oleh MNCTV. Acara tersebut

dibawakan oleh Irfan Hakim dan penceramah, Ustadz Danu. Dia salah seorang yang

berhasil menemukan titik temu antara penyakit jiwa (akhlak yang kurang terpuji) dan

penyakit jasmani (fisik/badani) pada menusia. Ia merumuskan bahwa penyakit adalah

indikator adanya sebuah ketimpangan akhlak pada diri manusia, baik disadari atau tidak

oleh orang tersebut.

Hal tersebut senada dengan pendapat salah seorang ulama dakwah, Hasan

Hudhaibi. Ia pernah mengungkapkan bahwa da’i itu seperti dokter, bukan hakim. Tugas

dokter adalah menganalisis penyakit kemudian memberikan obatnya. Dan seperti itulah

seharusnya dakwah dijalankan. Ia memberi penyandaran. Berbeda dengan hakim, kalau

hakim tugasnya adalah memvonis. Jika da’i hanya bisa memvonis dan menyalahkan,

maka dakwahnya tidak akan membawa hasil (Mahmud, 2017:218 )

Menurut Mahmud (2017:418) dakwah bukan hanya kata-kata atau ceramah,

apalagi kontes da’i. Dakwah adalah tindakan nyata membantu dan memberikan solusi

pada orang-orang yang menghadapi permasalahan dan membutuhkan uluran tangan.

Dan dibutuhkan orang yang berretorika dan berjiwa dakwah dengan berbagai latar

belakang profesi.

Imam Ibnu Jarir At-Thabari mengemukakan bahwa setiap ajakan kebaikan yang

dilakukan para da’i hendaknya memiliki dasar dan acuan yang jelas dalam Al Qur’an

dan As Sunah. Tidak boleh sembarangan. Sebab, standar kebaikan dalam Islam adalah

apa yang tercantum dalam Al Qur’an dan As Sunah dan dicontohkan oleh nabi yang

termaktub dalam sirah nabawiyah. Hal ini begitu penting mengingat pada hari ini begitu

15

banyak seruan, ajakan dan propaganda yang semuanya mengaku untuk kebaikan

manusia (Mahmud, 2017:122).

Cermah Ustadz Danu sangat menarik untuk dikaji, karena metode yang

digunakan untuk berdakwah yaitu dengan menyembuhkan mad’u. Ceramah Ustadz

Danu selain berfokus pada ceramah agama, namun juga penyembuhan penyakit.

Menurut penelitian terkini dari negara-negara maju ditemukan bahwa penyakit-penyakit

fisik yang ada sekatang ini 53% penyebabnya berasal dari faktor psikis atau kejiwaan

yang berawal dari pola pikir dan bertindak sehari-hari. Bisa berawal dari tekanan atau

banyaknya pekerjaan di kantor, problematika rumah tangga, lingkungan, dan

sebagainya. Tekanan-tekanan tersebut akan memacu kerja otak dan emosional seseorang

secara berlebihan dan akhirnya muncul berbagai penyakit. Faktor lain adalah 18% dari

faktor keturunan, 19% faktor lingkungan, dan 10% layanan kesehatan.

(akhlakmuliacenter.com)

Akhlak yang kurang baik biasanya selalu dilakukan berulang-ulang yang lambat

laun akan menjadi kerak didalam hatinya sehingga hatinya tumpul dan berpenyakit.

Menurut Ustadz Danu, penyakit tersebut dibahasakan sebagai “teguran Allah” kepada

pelaku (Herniti, 2011: 3). Selama bertahun-tahun, Ustadz Danu mempelajari,

memperdalam dan mempraktikan isi Al-Qur’an dan As Sunnah sehingga dari sanalah

Allah memberikan pemahaman kepadanya, menemukan hubungan yang erat antara sakit

dengan akhlak seseorang.

Dalam kajiannya, Ustadz Danu menggunakan metode sesuai dengan QS. An

Nahl : 125, yaitu dengan Hikmah. Tuturkatanya yang lembut dan menyentuh perasaan

objek dawah. Menghindari kata-kata kasar yang menyakitkan. Dan juga menghindari

menakut-nakuti atau mengintimidasi. Kemudian dakwah dengan Mauidzah Hasanah

yang mengandung arti cara memberi pengajaran yang baik, dapat menyentuh hati

16

sanubari seseorang, sehingga Mad’u terdorang untuk berbuat baik. Ketiga, Mujadalah.

Yaitu pembicaraan atau diskusi yang dilandasi dengan argumen yang berbeda dengan

menggunakan dalil yang utuh. Metode ini muncul dalam bentuk As ilah Wa Ajwibah

(Tanya Jawab) dan Al Hiwar (diskusi).

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apa pesan dakwah Ustadz Danu dalam Program acara “Siraman Qalbu bersama

Ustadz Danu” di MNCTV edisi April 2019?

2. Bagaimana retorika Dakwah Ustadz Danu dalam program acara “Siraman Qalbu

bersama Ustadz Danu” di MNCTV edisi April 2019?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan pesan dakwah Ustadz Danu dalam Program acara “Siraman

Qalbu bersama Ustadz Danu” di MNCTV edisi April 2019.

2. Untuk mendeskripsikan penggunaan Retorika dakwah Ustadz Danu dalam program

acara “Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu” di MNCTV edisi April 2019.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

sumbangsih yang bermanfaat baik secara teoritis dan maupun praktis, diantaranya:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai pesan

dakwah dan retorika dalam siaran dakwah di televisi.

b. Dapat menambah referensi yang berhubungan dengan pesan dakwah dan

retorika.

2. Manfaat Praktis

17

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pelaksanaan

dakwah, khususnya mengenai retorika dakwah pada program acara Siraman

Qalbu Bersama Ustadz Danu di MNCTV.

b. Dapat digunakan sebagai masukan untuk para da’i dalam mengembangkan

retorika dakwah.

E. Kerangka Berfikir

Dakwah dalam implementasinya merupakan kerja dan karya besar manusai baik

secara personal maupun sosial yang dipersembahkan untuk Tuhan dan sesamanya adalah

kerja sadar dalam rangka menegakkan keadilan, mningkatkan kesejahteraan,

menyuburkan persamaan dan mencapai kebahagiaan atas dasar Ridha Allah SWT

(Enjang dan Aliyudin, 2009:11).

Dakwah secara sederhana dapat diartikan sebagai transformasi nilai-nilai

keislaman dengan melibatkan berbagai unsur. Unsur tersebut meliputi da’i sebagai

komunikator, maudhu’ (pesan), ushlub (metode), washilah (media), Mad’u (objek).

Salah satu bentuk transformasi tersebut bisa dilakukan dengan mengadakan kegiatan

dakwah dengan tujuan untuk menginformasikan pesan-pesan ajaran keislaman.

Seorang da’i harus mengetahui karakteristik mad’unya agar pesan dakwah dapat

diterima tanpa adanya penolakan. Seorang da’i harus bisa menempatkan bahasa yang

digunakannya sesuai kebutuhan masyarakat, yaitu dengan menggunakan bahasa Qaulan

Baligha (bahasa yang tegas, keras, dan membekas), qaulan maisura (bahasa yang

ringan), qaulan layyina (bahasa yang lemah lembut), qaulan karima (penuh kebajikan,

mudah dan lembut). Ini termasuk dakwah secara persuasif, yaitu dengan menggunakan

cara fikir dan cara merasa masyarakat yang di dakwahinya (Faizah dan Muchsin, 2009

:ix).

18

Banyak sekali metode dakwah yang bisa digunakan dalam sebuah pengajian.

Namun, ketika berbicara sebuah metode yang baik, maka salah satu ayat Al-Qur’an

yaitu surat An-Nahl :125 menjelaskan bahwa metode dakwah yang baik itu ada tiga

cara; pertama, yaitu dengan hikmah (pelajaran yang baik), kedua, mauidzatil hasanah,

dan yang ke tiga mujadalah billati hiya ahsan.

Ketika program acara Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu menggunakan ke

tiga cara tersebut tentunya akan menghasilkan respons yang baik pula dari mad’unya.

Respons merupakan umpan balik yang memiliki peranan atau pengaruh besar dalam

menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi. Respons sangat diperlukan adanya

komunikasi yang baik. Sebab dengan berkomunikasi, akan tersampaikan pesan da’i

terhadap mad’unya. Khususnya dalam program acara siraman Qalbu bersama Ustadz

Danu, sejauh mana respons mad’u dengan adanya komunikasi yang efektif.

Pentingnya studi komunikasi karena permasalahan-permasalahan yang timbul

akibat komunikasi. Manusia tidak bisa hidup sendiri, secara kodrati harus hidup bersama

manusia lain, baik demi kelangsungan hidupnya dan keamanannya maupun

keturunannya.

Penelitian ini mengacu pada komunikasi, kemudian dikembangkan dengan

menggunakan teori dasar S-O-R yang berasal dari Psikologi Komunikasi. Objek

material dari teori ini yaitu manusia, pada aspek sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi

dan konasi. Efek yang ditimbulkan adalah rekasi khusus terhadap stimulus khusus,

sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan

dan reaksi komunikasi.

Untuk mengetahui sejauh mana respons dari proses dakwah siraman Qalbu bersama

Ustadz Danu dan respon mad’u terhadap aktivitas dakwah tersebut, maka seorang da’i

harus mengetahui kondisi yang menjadi objek dakwahnya. Oleh sebab itu, penulis ingin

19

mendeskripsikan permasalahan yang terjadi ini dengan menggunakan teori S-O-R

(stimulus-organism-response) yang berasal dari psikologi komunikasi. Objek material

dari teori ini adalah manusia, pada aspek sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi dan

konasi. Ketika teori S-O-R dikaitkan dengan penelitian ini, maka stimulus ini adalah

metode dakwah Ustadz Danu dan organismenya adalah jama’ah yang datang dalam

acara Siraman Qalbu. Adapun responnya merupakan respon dari mad’u terhadap metode

dakwah yang dipakai Ustadz Danu dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan

berikut.

Gambar 1.1 Skema Metode Dakwah Ustadz Danu

Berdasarkan metode dakwah Ustadz Danu, sebagai stimulus terhadap perhatian,

pemahaman dan penerimaan mad’u dalam proses pengobatan di acara siraman Qalbu

Bersama Ustadz Danu. Sedangkan untuk responsnya mencakup kehadiran dan

konsentrasi mad’u dalam mengikuti pengajian yang disampaikan oleh Ustadz Danu

dalam program acara Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu di MNCTV. Dengan

demikian, peneliti mengambil teori respons menurut Effendy (2003:254) adalah teori S-

O-R sebagai rujukan yang akan dilakukan.

Stimulus: Metode dakwah Ustadz Danu

Pengobatan dengan do’a

Organisme: Perhatian mad’u Pemahaman mad’u Penerimaan mad’u

Response : Mad’u bercerita Mad’u bertanya Mad’u mengaminkan do’a Mad’u berubah sikap Negatif

Positif

Da’i

20

F. Sistematika Penulisan

Agar penelitian ini terkonsep, maka sistem penulisan yang tersaji adalah sebagai

berikut :

BAB I Pendahuluan, yang membahas tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka berfikir dan sistematika

penulisan.

BAB II Kajian teori berupa tinjauan pustaka dan landasan teori, yang akan

membahas hal-hal tentang dakwah dan retorika.

BAB III Metodologi penelitian, dalam bab ini disampaikan jenis penelitian,

sumber data, teknik pengambilan data, teknik analisis data dan validitas data.

BAB IV Pembahasan. Dalam hal ini akan disampaikan tentang hasil pengamatan

yang dilakukan oleh penulis.

BAB V Penutup berisi kesimpulan penelitian serta saran.

21

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Menurut Creswell dan Patilima (2016:20), tujuan dari kajian pustaka adalah

untuk mengetahui hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan

penelitian yang sedang dikerjakan, mengisi kekurangan dan memperluas penelitian-

penelitian sebelumnya, dan memberikan kerangka untuk menentukan signifikansi

penelitian dan juga acuan membandingkan hasil suatu penelitian dengan temuan

lainnya.

Adapun yang perlu disoroti ketika mengemukkan tinjauan pustaka yaitu

judul buku atau penelitian, penulis atau peneliti, tujian penelitian, metode yang

digunakan dalam penelitian informan penelitian dan kesimpulan dari penelitian

(Patilima, 2016:21).

Untuk itu, beberapa kajian pustaka yang diikuti peneliti di antaranya adalah :

1. Skripsi berjudul Retorika Dakwah Oki Setiana Dewi dalam Program Acara

Islam Itu Indah Di TransTV Edisi 18 April 2016 karya Ajeng Siti Hawa,

Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta, Kota Yogyakarta, 2016.

Dalam penelitan tersebut, Ajeng Siti Hawa mendeskirpsikan aktifitas

retorika dakwah Oki Setiana Dewi dengan analisis penggunaan bahasa, susunan

pesan, serta bentuk persuasif.

Perbedaan penelitian terletak pada media beserta objek dan subjek

penelitian. Ajeng Siti Hawa mendeskripsikan Retorika Oki Setiana Dewi di

22

Trans TV, sementara pada penelitian ini lebih kepada mendeskripsikan pesan

dakwah dan retorika Ustadz Danu di MNCTV.

2. Skripsi berjudul Gaya Retorika Dakwah Ustadz Abdul Somad di Masjid Ulul

Azmi, Unair Kampus C karya Achmad Fauzi, mahasiswa Jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam, Fakutas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam

Negeri Sunan Ampel, Kota Surabaya, 2018.

Dalam penelitian tersebut, Achmad Fauzi mendeskripsikan tentang gaya

retorika Ustadz Abdul Somad meliputi gaya bahasa, gaya suara dan gaya gerak

tubuh.

Perbedaan yang tampak adalah subjek dan objek yang diteliti. Jika

Achmad Fauzi meneliti gaya retorika meliputi gaya suara, dan gaya gerak

tubuh, maka penelitian ini meneliti pesan dakwah dan retorika Ustadz Danu

edisi 1 April 2019.

3. Skripsi berjudul Retorika Dakwah dalam Tayangan Stand Up Comedy Show

Metro TV Edisi Maulid Nabi 23 Januari 2013 karya Fitrotul Muzayyanah,

mahasiswi UIN Sunan Kalijaga, kota Yogjakarta, 2013.

Skripsi tersebut menggunakan kualitatif deskriptif yang pengambilan data-

datanya melalui fakta-fakta dari kondisi alami sebagai sumber langsung dengan

instrumen dari peneliti sendiri. Objek yang dikaji dalam penelitian tersebut adalah

Da’i yang tampil di acara tersebut.

Dari ketiga judul skripsi yang berasal dari dua universitas berbeda tersebut,

dijumpai beberapa persamaan dengan penelitia ini, yaitu penggunaan unsur retorika

yang dikaji, meliputi bentuk penggunaan bahasa yang didalamnya termasuk langgam

dan humor. Kemudian unsur yang kedua adalah susunan pesan yang didalamnya

termasuk komposisi pesan dan organisasi pesan.

23

Sedangkan untuk metodologi semuanya hampir sama, yaitu menggunakan

teknik pengumpulan data dokumentasi untuk mendapatkan data primer berupa vidio.

B. Landasan Teori

1. Dakwah

a. Pengertian Dakwah

Secara etimologi, kata dakwah sebagai bentuk kata dasar yang artinya

adalah memanggil (to call), mengundang (to invite), mengajak (to summer),

menyeru (to propa), mendorong ( to urge) dan memohon (to pray).

Menurut Bahri (2008:19-20) secara umum dakwah merupakan sebuah

upaya dan aktifitas baik dalam wujud ucapan atau perbuatan yang memiliki

arti untuk mengajak, menyeru, dan mengamalkan ajaran Islam dalam

kehidupan sehari-hari untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

b. Tujuan Dakwah

Dakwah memiliki tujuan yaitu menyampaikan kebenaran yang ada di

dalam Al-Qur’an dan Hadis dan menyeru kepada manusia untuk

mengamalkannya (Syamsudin, 2016:11).

c. Unsur Dakwah

Dalam pelaksanaan dakwah yang pada realitanya

mengkomunikasikan ajaran Islam, akan terlihat unsur-unsur Dakwah

meliputi da’i, mad’u, materi dakwah dan metode dakwah.

1) Da’i

Da’i adalah orang yang melakukan dakwah baik secara lisan maupun

tulisan ataupun perbuatan baik secara individu, kelompok atau bentuk

organisasi.

2) Mad’u

24

Mad’u adalah orang yang menjadi sasaran dakwah atau orang yang

menerima pesan dakwah baik individu maupun kelompok.

3) Materi Dakwah

Materi dakwah tidak lain adalah ajaran Islam yang bersumber dari

Al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, syariah,

dan akhlak dengan berbagai macam cabang ilmu yang diperoleh darinya.

Materi dakwah yang disampaikan oleh seotang dai haruslah cocok dengan

bidang keahlian yang dimilikinya. Selain itu, materi juga harus cocok dengan

metode, media dan objek dakwahnya (Bachtiar, 1997:23-24).

d. Metode Dakwah

Metode dakwah adalah cara-cara yang diakukan oeh da’i untuk

menyampaikan pesan dan mencapai tujuan dakwah berdasarkan QS. An-

Nahl :125

اد ع الى سبیل ربك بالحكمة و الموعظة الحسنة تي ھي احسن إن ربك ھو اعلم بالمھتدین و جا دلھم بال

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bahntahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Dari ayat tersebut, metode dakwah dibagi menjadi 3 yaitu:

1) Hikmah yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi yang ada.

Kondisi sasaran dakwah dengan menitikberatkan kepada kemampuan

mereka.

2) Mauidhah hasanah yaitu berdakwah dengan menggunakan nasihat-

nasihat yang halus dan penuh kasih sayang sehingga dapat menyentuh

hati.

25

3) Mujadalah yaitu berdakwah dengan cara tukar pikiran atau diskusi

dan ada perdebatan akan tetapi tanpa menjatuhkan lawan.

e. Media Dakwah

Istilah media mencakup sarana komunikasi pers, media penyiaran

(broadcasting) dan sinema. Secara luas media dapat mencakup berbagai jenis

hiburan dan informasi untuk pemirsa. Media juga merujuk pada berbagai

industri atau bisnis yang berkomunikasi dengan pemirsa, terutama dalam

menyediakan pengisi waktu senggang atau hiburan (Burton, 1999:9).

Media dakwah adalah peralatan yang digunakan untuk

menyampaikan pesan dakwah, Hamzah Ya’qub membagi media dawkah

menjadi 5 yaitu:

1) Dakwah bi al lisan, yaitu dakwah melalui lisan atau ucapan. Media ini

merupakan media yang paling sederhana hanya menggunakan panca

indera manusia yang berupa lidah dan bibir. Media ini dapat berbentuk

pidato, ceramah, kuliah, bimbingan maupun penyuluhan.

2) Dakwah bi al qalam yaitu dakwah melalui tulisan yang berupa buku,

majalah, koran, spanduk, dan email. Dengan media ini, haruslah

menggunakan bahasa yang baik dan benar sehingga mudah dipahami

oleh mad’u.

3) Dakwah dengan seni seperti lukisan, gambar dan karikatur.

4) Dakwah dengan Audio Visual, merupakan media dakwah yang dapat

merangsang indera penglihatan eserta pendengaran. Bisa berbentuk

televisi, HP dan internet. Penyampaian pesan dakwah ini lebih mudah

diterima oleh mad’u karena sifatnya menghibur tidak kaku dan

membosankan.

26

5) Dakwah dengan Akhlak, yaitu perbuatan nyata yang mencerminkan

agama Islam. Jadi, seorang da’i langsung mempraktekkannya tanpa

memberi materi kepada mad’u.

2. Retorika Dakwah

a. Pengertian Retorika

Secara bahasa, retorika berasal dari kata “rethorie” yang berarti seni

berpidato atau seni berbicara. Dalam bahasa arab dikenal dengan istilah

fannul khitobah. Sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal istilah the speach

of art, lebih jelasnya dalam Ensiklopedia Britanica the art of using language

in such a was to produce a desired impress open hearer and reader. Artinya

retorika adalah suatu cara untuk menghasilkan kesan terhadap pendengar dan

pembaca (Basrah, 1991:57).

b. Retorika Dakwah

Retorika dakwah adalah kepandaian menyampaikan ajaran islam

secara lisan guna mewujudkan terwujudnya situasi dan kondisi yang islami.

Retorika dakwah merupakan cabang dari ilmu komunikasi yang membahas

tentang bagaimana menyampaikan pesan kepada orang lain melalui seni

berbicara agar pesan dapat diterima.(Asep Yulias, Rangkuman Materi

Retorika Dakwah http//bloqspot diakses 13/01/2016)

c. Tujuan Retorika Dakwah

Keberhasilan menyampaikan pesan dakwah kepada mad’u sangat

ditentukan oleh bagaimana da’i menyampaikan pesan tersebut kepada

mad’unya. Berbicara dengan mengunakan berbagai seni bicara, sehingga

membuat orang yang mendengarkannya merasa senang dan tertarik untuk

terus mendengarkannya, dan mampu memahamkan mad’u tentang pesan

27

yang disampaikannya, itulah yang dimaksud dengan retorika (Anwar,

1995:112).

Umany (1996:56) mengemukakan Retorika sangat penting bagi para

da’i karena berguna untuk membuktikan maksud pembicaraan atau

menampakkan pembuktiannya. Adapun tujuan Retorika Dakwah dibagi

menjadi dua, yaitu :

1) Suasio atau disebut anjuran al amru bi al ma’ruf

2) Dissuasion atau disebut penolakan al hayu al munkar

Adapun dasar retorika dakwah dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 110 yang artinya “kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Dan berimanlah kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”

d. Komponen-Komponen Retorika

Retorika harus dimiliki oleh para da’i agar dapat berbicara di depan

umum dengan baik. Untuk mencapai tujuan tersebut, da’i perlu mengetahui

komponen-komponen pokok dalam retorika, yaitu bentuk penggunaan

bahasa, susunan pesan serta bentuk persuasif yang akan dijelaskan sebagai

berikut:

1) Bentuk Penggunaan Bahasa

Sebuah seni persuasi yang digunakan dalam aktifitas dakwah tak

lepas dari adanya penggunaan bahasa. Bahasa memiliki peran penting

dalam aktifitas retorika khususnya dalam kegiatan dakwah.

Rangkaian kata dan susunan bahasa yang indah dan muah

dipahami dalam suatu ceramah merupakan hal mendasar dalam retorika.

Oleh arena itu, da’i harus mampu mempengaruhi dan menarik perhatian

28

pendengar dengan cara memilih kata-kata serta menampakkannya sesuai

dengan irama isi materi yang disajikan.

Dalam kaitannya dengan retorika dakwah, terdapat dua hal yang

termasuk kedalam bentuk penggunaan bahasa, yaitu langgam dan humor

yang akan dijelaskan berikut ini:

a) Langgam

Langgam adalah gaya, model, cara sebagai ciri seseorang

dalam berbicara (Rakhmat 1992:79). Seperti halnya kita tertarik

dengan sebuah musik atau lagu. Alunan serta tekanan tertentu yang

disususn secara harmonis sehingga peranan langgam bahasa tidak bis

diabaikan. Menurut Umany (1996:14-16) ada tujuh macam langgam

yang bisa digunakan antara lain sebagai berikut:

(1) Langgam Agama

Langgam agama mempunyai suara yang terkadang

menaik dan kemudian menurun dengan gaya ucapan yang

lambat dan seremonis. Pada umumnya dipakai oleh mubaligh,

kyai, khotib, pendeta, pastur, dan pemuka-pemuka agama

lainnya dihadapan pengikut-pengikut agama masing-masing

dikalal berkhutbah. Isi khutbah biasanya bersifat

menggembirakan dan menakutkan terhadap amal perbuatan

mereka didunia yang nanti akan memperoleh ganjaran pahala

atau balasan siksa di akhirat.

(2) Langgam Agitator

Langgam agitator dikemukakakan secara agrassiva atau

eksplosiva dan banyak dipergunakan didalam pertemuan-

29

pertemuan atau rapat-rapat umum yang sifatnya propaganda

politisi. Langgam ini bisa juga dipakai untuk mencetuskan

sentimen dikalangan masa, agar masa bertindak sesuai dengan

konsep propagandis. Dalam pemakaian langgam ini, jiwa masa

harus dikuasai dan digiring kearah suatu tujuan tertentu.

(3) Langgam Konservatif

Langgam konservatif merupakan langgam yang paling

bebas, jelas, tenang dan terang yang pemakaiannya paling tepat

dalam pertemuan-pertemuan atau rapat-rapat yang sifatnya

terbatas. Langgam ini seperti berbicara biasa dan seringkali kita

dengar atau kita lihat didalam pertemuan yang serius. Didalam

pidato biasanya digunakan oleh penceramah untuk melontarkan

pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya untuk memancing reaksi

dari audiencenya.

(4) Langgam Diktatik

Langgam diktatik adalah langgam yang sifatnya

mendidik para pendengar, yang dipakai oleh para guru terhadap

siswanya waktu mengajar atau para dosen terhadap

mahasisiwanya waktu berkuliah, atau dipakai orang dikala

memberi ceramah. Langgam ini dapat menimbulkan antipati

dari pendengar atau hadirin, jika diantara mereka ada atau

banyak yang merasa dirinya lebih pandai dari yang berpidato.

Penggunaan langgam ini haruslah setepat mungkin dengan

memperhatikan situasi pendengar terlebih dahulu, agar

pemakaiannya cukup tepat mengenai sasarannya.

30

(5) Langgam Sentimentil

Langgam sentimentil ini biasanya dipakai secara efektif

dan banyak berguna didalam sidang umum dengan jalan

mengemukakan kepuasan-kepuasan yang penuh Pathos

(perasaan). Menggunakan langgam ini tidak perlu

mengemukakan persoalan-persoalan yang dapat mencetuskan

sentiment yang kiranya dapat membakar hati setiap

pendengarnya.

(6) Langgam Statistik

Langgam statistik umumnya terlihat pada pembicara

yang membaca naskah dengan mengemukakakan angka-angka

dan banyak sekali sifatnya menjemukan dan dingin sekali.

Tema “statistik”, selain menggambarkan cara menguraikan isi

pidato yang diucapkan, juga berarti langgam mengucapkan isi

pidato itu sendiri. Pemakaiannya yang terbaik adalah dihadapan

para cerdik atau ahli.

(7) Langgam Teater

Langgam teater adalah langgam berpidato yang penuh

dengan gaya dan mimik seperti yang dilakukan oleh para

pemegang peranan dipanggung sandiwara. Kadang-kadang

pembicara berjalan kesana kemariseperti pemain sandiwara

yang tengah beraksi disebabkan banyak menggunakan action,

baik dngan sikap, muka, tekanan suara atau gerak tangan dan

anggota lainnya.

31

Tabel 1.1. Perbedaan Langgam

No Langgam Perbedaan

Intonasi Ritme Keterangan 1. Agama Naik dan turun

untuk menunjukkan penekanan pada hal-hal penting

Cenderung lambat agar pendengar dapat memahami perkataan dengan jelas

Penggunaannya seperti khutbah keagamaan

2. Agitator Cenderung agak tinggi guna menguatkan argumentasi

Cenderung sedang sehingga lancar menyampaikan argumen

Penggunaan seperti ketika rapat.

3. Konservatif Bisa rendah, sedang dan tinggi

Ritme bebas, kadang lambat sedang, dan cepat.

Seperti orang mengobrol sehingga terkesan akrab

4. Diktatik Datar dan cenderung sedang

Datar dan cenderung sedang

Seperti dosen memberikan kuliah

5. Sentimentil Cenderung rendah

Cenderung lambat agar dapat mempengaruhi emosi

Penuh perasaan untuk mempengaruhi emosi

6. Statistik Intonasi sedang

Ritme cepat untuk menyamaikan data statistik

7. Teater

Bisa rendah, sedang dan tinggi

Ritme bebas, kadang lambat, sedang dan cepat

Ada penghayatan untuk menyerupai tokoh dalam cerita

b) Humor

Humor merupakan sebuah bumbu dalam pidato atau ceramah

yang mampu menarik perhatian pendengar atau mad’u. Menurut

32

Rahmat (1992:128-133) ada delapan macam teknik humor yang akan

dijabarkan sebagai berikut:

(1) Exaggeration

Melebihkan sesuatu secara tidak proporsional.

Exaggeration dilakukan untuk membongkar kejelekan sejelas-

jelasnya dengan maksud mengoreksinya.

(2) Parodi

Yaitu sejenis komposisis gaya suatu karya (seperti prosa)

puisi atau prosa liris) yang serius ditiru dengan maksud

melucu.parodi dapat berupapeniruan suara dan gaya bicara

seorang tokoh.

(3) Ironi

Yaitu menggunakan kata-kata untuk menyampaikan

makna yang bertentangan dengan makna harfiah.

(4) Burlesque

Yaitu teknik membuat humor dengan memperlakukan

hal-hal yang seenaknya secara serius atau hal-hal yang serius

secara seenaknya.

(5) Perilaku Aneh Para Tokoh

Para tokoh sudah menarik dengan sendirinya apalagi bila

perilakunya aneh. Sesuai dengan teori superioritas, kesenangan

diperoleh bila melihat hal-hal yang ganjil atau menyimpang pada

perilaku orang lain.

33

Kesenangan itu lahir karena adanya perasaan yang tidak

merasakan derita keganjilan. Justru yang muncul adalah perasaan

lebih baik dari objek yang ditertawakan. Kesenangan itu menjadi

luar biasa, bila objek yang ditertawakan itu adalah orang-orang

besar.

Karena itu, lelucon mengenai orang besar sangat

digemari orang. Tidak selalu kelucuan itu berasal dari “cacat”

tokoh-tokoh besar, boleh jadi kelucuan itu timbul dari kehebatan

mereka dalam menghadapi situasi tertentu.

(6) Perilaku Orang Aneh

Perilaku bangsa-bangsa yang aneh selalu dijadikan

bumbu-bmbu humor. Tetapi penggunaannya harus dilakukan

sangat hati-hati. Bila agak ceroboh dalam penggunaannya, maka

bisa dihukum karena SARA.

(7) Belokan Mendadak

Teknik ini dirumuskan sebagai berikut; bawalah khalayak

untuk meyakini bahwa pembicaraan yang terjadi adalah

pembicaraan biasa, kemudian belokkanlah pembicaraan itu.

(8) Puns

Yaitu teknik mempermainkan kata-kata yang mempunyai

roakan ganda. Hal ini tampak pada contoh berikut:

(a) Pemilu betul-betul membuat saya pilu,

(b) Dengan secangkir kopi, ia berhasil membuat seratus kopi

34

(c) Saya menolak dia karena pertimbangan keperibadian, ia

tidak mempunyai kendaraan pribadi, sopir pribadi,

perusahaan pribadi, rumah pribadi.

Tabel 1.2. Ciri-Ciri Humor

No Humor Ciri-ciri 1 Exaggeration Membongkar kejelekan sejelas-jelasnya

dengan maksud mengoreksinya. 2 Parodi Parodi dapat berupa peniruan suara dan

gaya bicara seorang tokoh 3 Ironi Menggunakan kata-kata untuk

menyampaikan makna yang bertentangan dengan makna harfiah

4 Burlesque Memperlakukan hal-hal yang seenaknya secara serius atau hal-hal yang serius secara seenaknya

5 Perilaku Aneh Para Tokoh

Menceritakan perilaku orang yang diluar kebiasaan

6 Perilaku Orang Aneh

Menceritakan perilaku orang yang diluar kebiasaan

7 Belokan Mendadak

Membawa khalayak untuk meyakini bahwa pembicaraan yang terjadi adalah pembicaraan biasa

8 Puns Mempermainkan kata-kata yang mempunyai roakan ganda, yaitu mengulang-ulang kata yang mempunyai bunyi sama.

2) Susunan Pesan

Rahmat (1992: 32-35) Dalam aktifitas retorika, susunan pesan

yang baik mampu menghasilkan pidato maupun dakwah yang berkualitas

dan pesan yang disampaikan mampu menimbulkan umpan balik positif.

Dua hal berikut ini merupakan langkah dalam menyusun pesan yakni

komposisi pesan dan organisasi pesan yang akan dijabarkan sebagai

berikut:

35

a) Komposisi Pesan

Ada tiga unsur komposisi pesan yakni sebagai berikut:

(1) Kesatuan (Unitiy)

Kesatuan harus tampak dalam sifat pembicaraan. Sifat

ini mungkin serius, informal, formal, anggun, atau bermain-

main. Jika memilih sifat formal, maka suasana formalitas harus

mendominasi seluruh uraian. Ini menentukan pemilihan bahan,

gaya bahasa atau pemilihan kata-kata.

Misalnya dalam suasana informal, gaya pidato seperti

bercakap (Conversational) dan akrab (intimate). Untuk

mempertahankan kesatuan in bukan saja diperlukan ketajaman

pemikiran, tetapi juga kemauan kuat untuk membuang hal-hal

mubazir. Kurangnya kesatuan akan menyebabkan pendengar

menggerutu, “ngawur” bertele-tele, tidak jelas hal yang

dibicarakan, meloncat-loncat.

(2) Pertautan (Coherence)

Pertautan menunjukkan urutan yang berkaitan satu sama

lain. Pertautan menyebabkan perpindahan dari pokok yang satu

kepada pokok yang lainnya berjalan lancar. Sebaliknya,

hilangnya pertautan, menimbulkan gagasan yang tersendat-

sendat atau khalayak tidak mampu menarik gagasan pokok dari

seluruh pembicaraan. Ini bisasanya disebabkan perencanaan

yang tidak memadai, pemikiran yang ceroboh dan penggunaan

kata-kata yang jelek. Untuk memelihara pertautan dapat

dipergunakan tiga cara yakni:

36

(a) Pertama, ungkapan penyambung (connective phrases)

merupakan sebuah kata atau lebih yang digunakan untuk

merangkaikan bagian-bagian. Contohnya karena itu, walaupun,

jadi, selain itu, sebaliknya, misalnya, bukan saja, sebagai

ilustrasi, tidak berbeda dengan ini, akibat semua ini dan lain-

lain.

(b) Kedua, paralisme artinya mensejajarkan struktur kalimat yang

sejenis dengan ungkapan yang sama untuk setiap pokok

pembicaraan.

(c) Ketiga, gema (echo) artinya kata atau gagasan dalam kalimat

terdahulu diulang kembali pada kalimat baru. Gema dapat

berupa sinonim, perulangan kata, kata ganti (seperti ini, seperti

itu, hal tersebut, ia, mereka) atau istilah lain yang menggantikan

kata-kata terdahulu.

(3) Titik berat (Emphasis)

Bila kesatuan dan pertautan membantu pendengar untuk

megikuti dengan mudah jalannya pembicaraan, titik berat

menunjukkan mereka pada bagian penting yang patut

diperhatikan. Hal-hal yang harus dititikberatkan bergantung

pada isi komposisi pidato, tetapi pokok-pokoknya hampir sama.

Gagasan utama, ikhtisar uraian, pemikiran baru, perbedaan

pokok, hal yang harus difikirkan khalayak adalah contoh-contoh

bagian yang harus dititikberatkan atau ditekankan. Dalam uraian

lisan, titik berat dinyatakan dengan hentian, tekanan suara yang

dinaikkan, perubahan nada, isyarat dan sebagainya. Dapat pula

37

didahului dengan keterangan penjelas seperti “akhirnya

sampailah pada inti pembicaraan saya”, “saudara-saudara, yang

terpenting bagi kita ialah..” dan sebagainya.

Tabel 1.3. Ciri-ciri Komposisi Pesan

No Komposisi pesan Ciri-ciri 1 Kesatuan Suasana pembicaraan tidak berubah-

ubah 2 Pertautan

a Ungkapan penyambung

Penggunaan ungkapan penyambung : karena itu, walaupun, jadi, dll

b Paralisme Penggunaam ungkapan yang sama untuk struktur kalimat yang sejenis

c Gema Mengulang gagasan utama menggunakan kata baru, dapat berupa sinonim, perulangan kata, kata ganti atau istilah lain.

3 Titik berat Menunjukkan sebuah pokok bahasan penting, biasanya dengan hentian, perubahan nada atau isyarat, bisa juga denga istilah yang menunjukkan titik berat.

b) Organisasi pesan

Organisasi pesan dapat mengkuti enam macam urutan

(squence):deduktif, induktif, kronologis, logis, spasial, dan topikal

(Rahmat, 1999:63) penjabarannya sebagai berikut:

1) Deduktif

Pengaturan pesan berdasarkan gagasan utama kemudian

memperjelasnya dengan keterangan penunjang, penyimpulan dan

bukti. Urutan deduktif ini sering juga digunakan penceramah

dalam penyampaian materi kepada pendengar.

Penggunaan metode ini selain memperjelas gagasan yang

disampaikan, juga dapat memberikan pemahaman yang detail

38

kepada audien sehingga tidak merasa kebingungan tentang isi

ceramah yang disampaikan. Konsep deduktif menekankan proses

penjabaran (penjelasan) pesan melalui tahap ide (gagasan) utama

untuk dikembangkan dengan menggunakan kalimat-kalimat

penjelasan selanjutnya.

Pada kalimat deduktif, gagasan utama adalah titik awal

untuk menjelaskan suatu pesan agar mudah dipahami.

2) Induktif

Pengaturan pesan berdasarkan perincian-perincian dan

kemudian menarik kesimpulan sebelum memaparkan penjelasan

atas gagasan. Kemudian ditegaskan intinya.

Secara singkat, kalimat induktif merupakan klimaks dari

kalimat deduktif. Pada dasarnya kalimat induktif menggunakan

kalimat penjelasan secara terperinci, detail dan rasional. Kalimat

induktif berperan memudahkan audien dalam memahami konteks

suatu pesan.

Kalimat induktif menjabarkan suatu wacana / ide di awal

penyampaian pesan kemudian di akhiri dengan kalimat utama

sebagai kesimpulan dari penjelas sebelumnya.

3) Kronologis

Pengaturan pesan berdasarkan urutan waktu terjadinya,

umumnya digunakan tahapan terjadinya suatu peristiwa. Artinya

kalimat kronologis menitikberatkan pada fungsi kalimat untuk

menjelaskan priode kasus tertentu berdasarkan urutan waktu.

39

Kalimat kronologis merupakan bagian dari kalimat investigatif

sekaligus kalimat historis, katena menjelaskan suatu pesan

berdasarkan tahapan proses terjadinya pesan tersebut baik

berdasarkan urutan waktu, lokasi maupun pelakunya.

4) Logis

Disusun berdasarkan urutan sebab-akibat atau akibat-

sebab. Penggunaan urutan logis ini biasanya dipakai untuk

menjelaskan tentang peristiwa yang sudah terjadi, dengan datail

tentang suatu peristiwa yang sudah terjadi dan akibat-akibat yang

ditimbulkan. Kalimat logis berperan menggambarkan fenomena

atau pesan tertentu secara mendalam, terperinci dan detail.

5) Spasial

Pengaturan pesan disusun berdasarkan letak geografis,

lokalitas tiap daerah memeiliki interpretasi/pemaknaan yang

beragam terhadap satu pesan tertentu. Kalimat spasial umumnya

digunakan untuk memperjelas lokasi atau letak geografis pada

suatu pesan. Dapat digunakan untuk mngetahui lokasi hingga

letak geografis objek pesan.

6) Topikal

Urutan topikal yaitu pasan disusun berdasarkan topik

pembicaraan. Urutan isi ceramah yang dianggap terpenting

diletakkan pada urutan tertentu. Adapun urutan setelahnya atau

seblumnya merupakan penjelas.

40

Tabel 1.4. Ciri-Ciri Organisasi Pesan

No Organisasi pesan Ciri-ciri 1 Deduktif Disusun dengan menyebutkan

gagasan utama diawal kemudian dijabarkan dengan kalimat penjelas

2 Induktif Disusun dengan menjabarkan gagasan utama kemudian menarik kesimpulan

3 Kronologis Disusun dengan menjabarkan urutan waktu suatu peristiwa

4 Logis Disusun dengan menjelaskan sebab akibat

5 Spasial Disusun dengan menjabarkan letak geografis

6 Topikal Disusun dengan mengurutkan topik mulai dari pembukaan sampai dengan klimaks.

3) Penggunaan Bentuk Persuasif

Persuasi yang dimaksud disini adalah suatu teknik komunikasi

dengan jalan merangsang dan membangkitkan emosi dari diri audien

dengan maksud melaksanakan tindakan sesuai dengan harapan (Toto

Asmara dalam Ajeng, 2016:25).

Kekuatan retorika dakwah terletak pada kekuatan persuasi.

Sedangkan komunikasi bisa bersifat informatif tergantung pada tujuan

komunikator. Rakhmat (2000:298) menyebutkan, ada lima himbauan

pesan yang biasa digunakan dalam retorika, diantaranya:

a) Himbauan Rasional

Yaitu meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis atau

dengan penyajian bukti-bukti ilmiah dan masuk akal.

b) Himbauan Emosional

Yaitu menggunakan pertanyaan-pertanyaan atau bahasa yang

menyentuh emosi sehingga pesan lebih menarik. 41

c) Himbauan Takut (punisment)

Yaitu menghimbau dengan cara menakut-nakuti atau

menggunakan pesan yang mencemaskan, mengancam atau

melecehkan dengan cara menggambarkan konsekuensi yang buruk

sehingga membangkitkan rasa takut yang menimbulkan ketegangan

emosional.

d) Himbauan Ganjaran (reward)

Yaitu menghimbau dengan menggunakan rujukan yang

menjanjikan apa yang mereka perlukan atau inginkan dengan cara

mengiming-iming hal yang menguntungkan ataupun yang menjanjikan

harapan dan menimbulkan kegairahan emosional. Teknik ini sering

dikaitkan dengan teknik himbauan takut dalam penyampaian

himbauan pesan.

e) Himbauan Motivasional

Yaitu menghimbau dengan menggunakan himbauan motif

appeals yang menyentuh kondisi intern dalam diri manusia seperti

motif biologis yaitu motif kebutuhan psikis dan materi. Motif psikis

yaitu motif yang menyentuh aspek kejiwaan.

42

Tabel 1.5. Ciri-ciri Bentuk Persuasif

No. Bentuk Persuasif Ciri-ciri

1 Himbauan Rasional

Meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis atau dengan penyajian bukti-bukti ilmiah dan masuk akal

2 Himbauan Emosional

Menggunakan pertanyaan-pertanyaan atau bahasa yang menyentuh emosi

3 Himbauan Takut Menggambarkan konsekuensi yang buruk sehingga membangkitkan rasa takut

4 Himbauan Ganjaran

Mengiming-imingi hal yang menguntungkan kegairahan emoional

5 Himbauan Motivasional

Menggunakan himbauan motif appeals yang menyentuh kondisi intim dalam diri manusia seperti motif biologis yaitu motif akan kebutuhan psikis yaitu motif yang menyentuh aspek kejiwaan

43

Sebagai Ilmu Bahasa, retorika mencakup Monologika,

Dialogika dan teknik bicara. Monologika adalah seni berbicara secara

monolog yang artinya hanya seorang yang berbicara. Adapun yang

termasuk monologika adalah pidato, sambutan, kuliah, dan ceramah.

Sedangkan dialogika merupakan seni berbicara secara dialog,

artinya dua orang atau lebih berbicara atau mengambil suatu proses

pembicaraan. Contohnya diskusi, tanya jawab, perundingan, debat

dan percakapan.

Bagian terakhir adalah teknik bicara yang menjadi syarat bagi

seorang retor. Dalam hal ini yang menjadi fokus pembinaan adalah

teknik bernafas, mengucap, bina suara dan bercerita.

Dalam penelitian ini, retorika yang akan dianalisis adalah

berfokus pada dialogika. Retorika sebagai seni persuasi pada kajian

teori ini mengarah pada dialogika dakwah disebuah program di

televisi yang digunakan sebagai media dakwah. Yaitu pesan dakwah

dan retorika Ustadz Danu dalam Program acara Siraman Qalbu

Bersama Ustadz Danu di MNCTV Edisi April 2019.

3. Teori Stimulus Respon

Teori stimulus respon atau lebih dikenal sebagai teori SOR (Stimulus-

Organism-Respon) merupakan model klasik komunikasi yang banyak mendapat

pengaruh teori psikologi. Secara objek dan materil baik ilmu psikologi dan

komunikasi yang efektif memiliki objek yang sama yaitu manusia dan jiwanya

meliputi komponen-komponen sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi.

Teori ini lahir dan dimulai pada tahun 1930-an.

44

Dasar dari teori ini adalah adanya asumsi bahwa penyebab terjadinya

perubahan perilaku trgantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang

berkomunikasi dengan organisme. Adapun istilah-istilah yang digunakan dalam

model ini adalah stimulus (S), organism (O), dan Respons (R). Stimulus yang

diberikan kepada organisme dapat diterima atau dapat ditolak, maka pada proses

selanjutnya terhenti.

a. Pengertian Teori Stimulus Respons

SOR adalah model yang menunjukkan bahwa komunikasi sebagai

proses aksi-reaksi. Model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat

nonverbal, gambar dan tindakan akan merangsang oranglain untuk

memberikan respons dengan cara trtentu. Pertukaran ini bersifat timbal balik

dan mempunyai banyak efek dan setiap efek dapat mengubah tindakan

komunikasi. Pola ini dapat diterima secara negatif maupun positif tergantung

bagaimana respon yang diberikan oleh individu.

Misalnya, dalam komunikasi massa atau lini publik mengangkat

pesan mengenai seorang koruptor. Maka respon dari publik dapat menjadi

berbagai macam. Ada yang mengecam, kecewa, biasa saja atau bahkan ada

yang sangat marah. Respons ini dipengaruhi oleh faktor kejiwaan atau

psikologis seseorang. Sebab keperibadian akan menentukan bagaimana

respon atau sikap akan sesuatu. Reaksi-reaksi inilah yang kemudian akan

digolongkan sebagai respon positif atau respon negatif.

b. Konsep Teori Stimulus Respon

Dalam teori stimulus respon, terdapat unsur-unsur yang tak dapat di

pisahkan. Ketiga unsur tersebut adalah pesan (Stimulus), komunikan

45

(organism), dan efek (Respon). Masing-masing unsur memiliki pengertian

sebagai berikut:

1) Pesan (stimulus:S)

Pesan atau message merupakan elemen penting dalam

komunikasi. Sebab pesan merupakan pokok bahasan yang ingin

disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Dalam komunikasi

publik, pesan bernilai sangat besar. Karena inilah yang menjadi inti dari

terjalinnya komunikasi. Tanpa adanya pesan, komunikasi baik antara

komunikator an komunikan tidak akan dapat berjalan.

2) Komunikan (organism): perhatian, pengertian, penerimaan

Komunikan merupakan elemen yang akan menerima stimulus

yang diberikan oleh komunikator. Sikap komunikan dalam menyikapi

stimulus yaang diterima akan berbeda-beda. Tergantung kepada masing-

masing pribadi menyikapi bentuk stimulus tersebut. Dalam mempelajari

sikap, ada tiga variabel penting yang menunjang proses tersebut, yaitu

perhatian, pengertian dan penerimaan. Ketiga variabel ini menjadi

penting karena menentukan bagaimana kemudian respon yang akan

diberikan oleh komunikan setelah menerima stimulus. Sikap yang

dimaksud disini adalah kecenderungan bertindak, berfikir, berpersepsi

dan merasa dalam menghadapi objek, ide atau situasi atau nilai. sikap

bukanlah perilaku, tetapi lebih ke kecenderungan untuk berprilaku

dengan cara tertentu terhadap objek sikap, dengan demikian pada

kenyataan tidak ada istilah sikap yang berdiri sendiri. Sikap juga

bukanlah sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apa yang

disukai atau diharapkan.

46

3) Efek (respons, R) Perubahan Sikap

Hosland, mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada

hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku

tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari:

(a) Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima

atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak,

berarti stimulus ini tidak efektif mempengaruhi perhatian individu

dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme

berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif.

(b) Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima)

maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses

berikutnya.

(c) Setelah itu, organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi

kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya

(bersikap).

(d) Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan

maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu

tersebut(perubahan perilaku).

Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat

berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi

semula. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan

mungkin di terima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika

ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan

mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses

berikutnya. Setelah komunikan mengolah dan menerimanya, maka

47

terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.

(https://www.google.com/amp/s/pakarkomunikasi.com/teoristimulus

respon-dalam-komunikasi-massa diakses pada 15 April 2018 )

48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Metode penelitian adalah prosedur yang dilakukan oleh seseorang untuk

mendapatkan data ataupun informasi untuk memperoleh jawaban atas permasalahan

penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang berusaha menurunkan pemecahan yang ada sekarang

berdasarkan data-data di penyajian data, menganalisis dan menginterprestasikan.

Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis dan

membuat prediksi (Rakhmat, 1996:24).

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah

(sebagai lawannya eksperimen) dengan pendekatan penelitin kualitatif deskriptif. Yaitu

suatu rumusan masalah yang memandu penelitian untuk mengeksplorasi atau memotret

situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam (Sugiyono,

2007:209). Metode ini bertujuan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau

karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian terapan atau Applied Research.

Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus

terhadap suatu masalah dan merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada

(Dewi, 2015: 9)

49

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan empiris. Pendekatan

empiris kualitatif didalamnya terdapat terdapat beberapa jenis metode yaitu metode

historis, deskriptif dan etno-metodologis (Rakhmat, 2000:19).

Penelitian ini memiliki ciri yaitu penjabarannya yang bersifat deskriptif,

mengumpulkan serta menguraikan kata-kata, gambar, bukan angka. Data bisa berisi

kutipan-kutipan yang berasal dari naskah wawancara, naskah wawancara, catatan

lapangan, vidio, foto, maupun dokumen pribadi untuk memberi gambaran penyajian

laporan tersebut. Adapun pertanyaan seperti mengapa dan bagaimana adalah contoh

dari ciri khas dalam proses menggali penelitian yang bersifat kualitatif (Moelong.

2009:3).

B. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer berasal dari youtube berupa vidio program acara “Siraman

Qalbu bersama Ustadz Danu” di MNCTV edisi April 2019.

2. Data Sekunder

Data sekunder berupa data-data yang mendukung penelitian berupa bahan

kepustakaan berupa buku, jurnal, catatan, dan artikel-artikel di internet.

C. Prosedur Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang terdiri dari:

1. Observasi

Kegiatan observasi adalah kegiatan yang setiap saat kita lakukan

(Kriyantono, 2006:110). Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi

50

dengan pengamatan secara langsung terhadap video program acara Siraman

Qalbu Bersama Ustadz Danu di MNCTV edisi April 2019.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap catatan tertulis tentang berbagai kegiatan

atau peristiwa pada waktu yang lalu. Bentuk lain dari dokumen adalah surat-

surat pribadi, catatan harian, berita, koran, artikel, majalah, brosur, foto-foto,

film dan VCD (Prihananto, 2009:118). Dokumen dapat digunakan dalam

penelitian sebagai sumber data yang dapat dimanfaatkan sebagai buku untuk

suatu pengujian.

Dalam mendapatkan dokumentasi berupa video tayangan program

acara “Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu” peneliti memperolehnya dari

berbagai dokumentasi. Kemudian peneliti melanjutkan penelitian setelah

memperoleh data utama yang berupa video dari youtube.

D. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2009:335-336) analisis data merupakan proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan

dokumentasi, dengan cara menyusun data kedalam suatu laporan dan membuat

kesimpulan sehingga dapat dipahami diri sendiri dan orang lain.

Deskripsi secara menyeluruh terhadap video acara Siraman Qalbu Bersama

Ustadz Danu di MNCTV edisi April 2019. Peneliti juga meneliti dengan menganalisis

pesan dan retorika dakwah yang dipakai Ustadz Danu dalam program acara tersebut.

Secara sistematis langkah-langkah analisis data tersebut adalah sebagai berikut:

1) Mengumpulkan data hasil dokumentasi berupa vidio

2) Mentransfer vidio kedalam kata-kata

51

3) Melakukan interpretasi terhadap data yang telah tersusun untuk menjawab

rumusan masalah. Sebagai hasil kesimpulan yaitu menganalisis pesan dan

retorika dakwah dalam hal bentuk penggunaan bahasa dan susunan pesan

Ustadz Danu dalam program acara Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu di

MNCTV Edisi April 2019.

E. Teknik Validitas Data

Validitas adalah kebenaran dan kejujuran sebuah deskripsi, kesimpulan,

penjelasan dan tafsiran dan segala jenis laporan (Alwasilah: 2003:169).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi

metode. Triangulasi sumber yaitu dengan membandingkan atau mengecek ulang drajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Sedangkan

triangulasi metode yaitu usaha untuk mengecek keabsahan dengan menggunakan lebih

dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan hasil yang sama (Kriyantono,

2006:72-73).

Dengan demikian, uji validitas data yang akan penulis lakukan dalam penelitian

kualitatif deskriptif yang akan membuktikan kebenaran sumber data.

52

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Profil MNC TV

MNCTV (sebelumnya bernama TPI) adalah sebuah stasiun televisi swasta

terestrial nasional di Indonesia. Namanya yang sekarang dipergunakan sejak 20

Oktober 2010.

MNCTV merupakan stasiun televisi swasta ketiga di Indonesia setelah

RCTI dan SCTV. MNCTV didirikan oleh Mbak Tutut dan dulu sebagian besar

sahamnya dimiliki oleh PT Cipta Lamtoro Gung Persada.

TPI pertama kali mengudara pada 1 Januari 1991 selama 2 jam dari jam

19.00-21.00 WIB. TPI diresmikan Presiden Soeharto pada 23 Januari 1991 di

Studio 12 TVRI Senayan, Jakarta Pusat. Pada awal pendiriannya tahun 1991 TPI

hanya ingin menyiarkan siaran edukatif saja. Saat itu TPI hanya mengudara 4 jam.

Salah satunya dengan bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan menyiarkan materi pelajaran pendidikan menengah. Sejak itu TPI

mengudara 4 jam, lalu sejak 1 Juni 1991 menjadi 6,5 jam. Lalu menjelang akhir

1991 sudah 8 jam.

Pada tahap awal pendiriannya, TPI berbagi saluran dengan televisi milik

pemerintah, TVRI. Perlahan-lahan mereka mengurangi misi edukatif, dengan juga

menyiarkan acara lain, termasuk kuis dan sinetron sebagai selingan.

TPI berpisah saluran dengan TVRI di pertengahan 90-an. Program edukasi

pun tergusur, dan TPI fokus di program acara musik dangdut, seolah acara lain

yang disebut 'makin Indonesia' dalam motto barunya seakan tenggelam oleh hingar

53

bingar acara dangdut di TPI. Bahkan TPI sebagai kependekan dari Televisi

Pendidikan Indonesia sudah tidak berlaku lagi.

Dalam situs web resmi TPI, disebutkan TPI adalah Televisi Paling

Indonesia, sesuai dengan misi barunya, yakni menyiarkan acara-acara khas

Indonesia seperti tayangan sinetron lokal dan musik dangdut. TPI pernah

mendapat penghargaan karena telah bertahun-tahun menayangkan acara kuis

dangdut pertama di Indonesia yaitu Kuis Dangdut yang dibawakan oleh Jaja

Mihardja dan Dorce Gamalama. Pada Festival Sinetron Indonesia 1997, serial

"Mat Angin" (Deddy Mizwar) yang ditayangkan TPI menyabet 11 penghargaan,

ditambah dengan 5 penghargaan lagi tahun berikutnya dari serial yang sama. Tak

lupa juga acara terfavorit di Indonesia yaitu Santapan Nusantara yang dibawakan

oleh Enita Sriyana, sang pakar kuliner.

Program Kontes Dangdut Indonesia yang merupakan versi dangdut dari

kontes American Idol dan Indonesian Idol merupakan salah satu program unggulan

TPI pada saat itu.

Sejak Oktober 2003, 75% saham TPI dimiliki oleh Media Nusantara Citra,

kelompok perusahaan media yang juga memiliki RCTI dan Global TV.

Sejak 20 Oktober 2010, TPI resmi berganti nama menjadi MNCTV.

Perubahan ini terjadi dikarenakan TPI tidak sesuai dengan konteks tertulis pada

televisi tersebut yaitu menjadi salah satu televisi yang berbau pendidikan di

Indonesia, dan oleh karena itu nama TPI berubah menjadi MNCTV untuk

mengubah citra TPI di mata masyarakat

PT Media Nusantara Citra Tbk, atau MNC, merupakan perusahaan media

terbesar dan paling terintegrasi di Indonesia.

54

Perseroan ini didirikan pada tanggal 17 Juni 1997 merupakan perusahaan

publik yang sahamnya telah tercatat dalam Bursa Efek Jakarta (BEI) sejak tanggal

22 Juni 2007, dengan kode saham ‘MNCN’.

MNC mengoperasikan 4 dari 11 stasiun Free-To-Air (FTA) TV dan

Perseroan juga merupakan pemilik perusahaan produksi konten terbesar. Empat

stasiun TV Nasional FTA Perseroan adalah RCTI, MNCTV, GTV dan iNews. Saat

ini, MNC memimpin industri pertelevisian baik dalam pangsa pemirsa maupun

pangsa pasar.

Perusahaan produksi konten terbesar milik MNC memproduksi lebih dari

20.000 jam konten per tahun. Perseroan juga memiliki pustaka konten terbesar

dengan lebih dari 300.000 jam konten yang mewakili 40% dari total konten yang

tersedia secara nasional. Lini usaha konten Perseroan juga dilengkapi dengan 20

saluran TV berlangganan lokal.

MNC juga memiliki radio, media cetak, talent management dan perusahaan

produksi TV, dimana kegiatan usaha tersebut secara efektif mendukung fokus inti

bisnis dari MNCN.

Maksud dan tujuan Perseroan sebagaimana disebutkan dalam pasal 3

anggaran dasar Perseroan, adalah untuk terlibat dalam bidang perdagangan umum,

pembangunan, perindustrian, pertanian, pengangkutan, percetakan, multimedia

melalui perangkat satelit dan perangkat telekomunikasi lainnya, jasa dan investasi.

Pada tahun 2017, MNC Peduli telah melaksanakan kegiatan sosial yaitu:

a. Bidang Kesehatan

1) Melaksanakan donor darah bagi karyawan internal Group.

2) Melaksanakan operasi massal katarak, bibir sumbing, hernia, dan operasi

perorangan lainnya seperti jantung, hydrochepalus, tumor, pemberian alat

55

bantu kesehatan seperti kornea mata, kaki palsu, alat bantu dengar, kursi

roda, dan lain-lain.

3) Penyerahan 1.000 paket sembako dan pemeriksaan kesehatan gratis di

Surabaya.

4) Pemeriksaan mata dan pembagian 1.000 kacamata gratis untuk anak-anak

di Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Jakarta

Selatan.

b. Bidang Infrastruktur:

Pembangunan jembatan di Wajak, Kabupaten Malang.

c. Bidang Sosial:

1) Pemberian 9.500 paket sembako dan pakaian layak pakai di 6 kota (Jakarta,

Tangerang Selatan, Bandung, Solo, Surabaya, dan Sidoarjo) dan korban

Gunung Sinabung.

2) Penyaluran 603 hewan kurban di seluruh Indonesia.

3) Penyerahan Donasi 1.000 buku kepada anak-anak di RPTRA Kebon Sirih,

RPTRA Kebon Jeruk, RPTRA Ciliwung dan 32 taman baca di Indonesia.

4) Pembersihan kali Ciliwung dan penyebaran 5.000 bibit ikan serta

penanaman pohon di bantaran kali Ciliwung.

5) Pemberian paket alat-alat sekolah untuk anak-anak korban banjir dan

longsor di Bantul dan Pacitan.

6) Media literasi di 29 titik sekolah tinggi dan universitas di Indonesia.

d. Bidang Keagamaan:

Berpartisipasi dalam pembangunan 5 pesantren dan 2 masjid untuk

korban bencana alam di Daerah Istimewa Aceh, Tuban, Magetan, Pamekasan,

Cipayung Jakarta Timur, Serang Banten, Jambi, dan Subang Jawa Barat.

56

Berpartisipasi dalam pembangunan masjid, asrama, dan MCK

Pondok Pesantren di Darul Ulum, Sumenep, Jawa Timur. Memberikan

bantuan dana pembangunan Masjid Jami’ Baiturrohmah.

Kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh unit-unit di bawah Perseroan,

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) RCTI

Pada tahun 2017, RCTI melaksanakan kegiatan tanggung jawab

sosial di antaranya:

a) Bidang pendidikan: melaksanakan media literasi di sejumlah wilayah

di Indonesia.

b) Bidang olahraga: pertandingan tenis meja Jakarta Barat.

c) Bidang keagamaan: kegiatan agama Islam di bulan Ramadhan, donasi

hewan Qurban, bantuan untuk masjid-masjid, pesantren, dan rumah-

rumah ibadah di sekitar kantor, zakat dan infaq Jakarta Barat.

d) Bidang bakti sosial dan lingkungan: pembagian sembako,

pemeriksaan dan pengobatan massal.

2) MNCTV

a) Bidang pendidikan: media literasi dan kunjungan dari beberapa

universitas serta lembaga pendidikan di sejumlah wilayah di

Indonesia serta Generasi Cerdas Anak Bangsa yang merupakan acara

pembagian ribuan buku ke seluruh Indonesia di RPTRA Kebon Jeruk.

b) Bidang keagamaan: kegiatan agama Islam di bulan Ramadhan dan

Maulid Nabi, donasi hewan Qurban, bantuan zakat dan infaq, bantuan

untuk masjid-masjid dan rumah ibadah di Jabodetabek dan sejumlah

57

wilayah di Indonesia, bantuan perayaan natal Kementerian

Komunikasi dan Informatika.

c) Bidang bakti sosial dan lingkungan: pemeriksaan mata dan pemberian

kacamata gratis, bantuan HUT TNI ke 72, pemberian tempat sampah

untuk daerah Lubang Buaya Jakarta, Cancer Camp, bantuan bencana

alam, bantuan sembako di sejumlah daerah, dan donasi untuk panti-

panti yang membutuhkan, Pemeriksaan Mata dan Pembagian

Kacamata Gratis di MNC Studios Kebon Jeruk, RPTRA Penjaringan

Jakarta Utara, RPTRA Pulo Indah Penggilingan Jakarta Timur,

Rumah Belajar Uswatun Hasannah Jakarta Barat.

3) GTV

d) Bidang pendidikan: media literasi dan kunjungan dari beberapa

universitas serta lembaga pendidikan di sejumlah wilayah di

Indonesia.

e) Bidang keagamaan: kegiatan agama Islam di bulan Ramadhan dan

Maulid Nabi, donasi hewan Qurban, bantuan zakat dan infaq, bantuan

untuk masjid-masjid dan rumah ibadah di Jabodetabek dan sejumlah

wilayah di Indonesia.

f) Bidang bakti sosial & lingkungan: pengobatan dan pembagian

sembako di sejumlah wilayah di Indonesia, donor darah GTV.

g) Bidang kesehatan: pemeriksaan PapSmear.

4) INEWS

a) iNews banyak menyelenggarakan kegiatan media literasi di beberapa

universitas di sejumlah wilayah di Indonesia, di antaranya Jakarta,

Bogor, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Solo dan Boyolali.

58

2. Visi dan Misi MNC TV

a. Visi MNCTV

Visi dari MNCTV yaitu pilihan utama pemirsa Indonesia (https://text-

id.123dok.com)

b. Misi MNCTV

Misi MNCTV yaitu menyajikan tayangan bercita rasa Indonesia yang

menghibur dan inspiratif.

3. Arti Logo dan Slogan MNC TV

a. Logo MNCTV

1) Jenis Huruf MNC mempunyai keunikan tersendiri karena

mengakomodasikan nilai kesolidan, kekokohan yang juga

menggambarkan bisnis yang dijalankan.

2) Warna Biru pada logo menggambarkan :Kematangan sebuah media

dalam memberikan layanan kepada pemirsanya, secara bisnis

memperlihatkan stabilitas perkembangan sejalan dengan pergerakan

ekspektasi para stakeholder.

3) Warna Merah pada logo menggambarkan : Simbol kehangatan dan selalu

disukai oleh mereka yang mencintai keterbukaan dan sesuatu yang baru.

Merah juga merupakan warna kesejahteraan dan kegembiraan di

budaya Asia. Merupakan simbol dari kehidupan vitalitas serta

memberikan fokus pada daya tahan menghadapi rintangan.

Meningkatkan antusiasme dan ketertarikan terhadap hal baru dengan

59

energi yang lebih besar bagi upaya mencapai mimpi dan melindunginya

dari ketakutan dan keraguan.

b. Slogan

“Selalu dihati” mewakili stasiun ini untuk terus berusaha menjadi stasiun

yang memikat hati karena mengerti selera pemirsanya.

4. Manajemen MNC TV / Struktur Organisasi MNC TV

a. Dewan Komisaris (Board Of Commisioners)

1) Hary Tanoesoedibjo : Komisaris Utama

Liliana Tanoesoedibjo

2) Angela Herliani Tanoesoedibjo : Komisaris

3) Valencia Herliani Tanoesoedibjo: Komisaris

4) Kardinal Alamsyah Karim :Komisaris Independen

5) Ricky Herbert P. Sitohang: Komisaris Independen

6) M. Alfan Baharudin : Komisaris Independen

b. Komite Audit (Audit Commitee)

1) Kardinal Alamsyah Karim:Komisaris Independen

Ricky Herbert P. Sitohang : Anggota (Member)

Azis Aribowo : Anggota (Member)

c. Komite Nominasi & Remunerasi (Nomination & Remuneration Commitee)

1) Ricky Herbert P. Sitohang : Ketua

2) Liliana Tanoesoedibjo : Anggota

3) Angela Hartini Tanoesoedibjo : Anggota

d. Direktur Utama (President Dirctor) : Darma Putra

Direksi (Board Of Directors)

1) Wakil Direktur Utama : Susanty Tjandra Sanusi

60

a) Direktur (Director) : Tien

b) Direktur (Director ) : Natalia Purnama

c) Direktur (Director ) : Johan Sebastian

d) Direktur (Director) : Henry Suparman

e) Diektur (Director) : Mashudi Hamka

e. Hukum dan Sekretaris Perusahaan : Santi Paramita

f. Hubungan Investor & Perusahaan : Rini Budhiani

g. Sumber Daya Manusia & Umum :Rully Rakhmatullah

h. Keuangan (Finance) : Juliana

i. Akutan & Pajak : Denny Gunawan

j. Sistem Manajemen Informasi : Rudyanto Setianto

k. Corporate Finance : Peter Handana

l. Kepatuhan & Bisnis Proses : Chastina Yolana.

Diakses www.officialmnctv.com

5. Jadwal acara MNCTV bulan April 2019

Tabel 1.6. : Jadwal MNCTV April 2019.

No. Jam

Tayang Program acara Durasi

1. 00:30 Lintas iNews Malam 01:00

2. 01:30 Midnite Great Sale 00:30

3. 02:00 Sinema Malam 01:00

4. 03:00 Sinema Malam 01:00

5. 04:00 Bimbingan Rohani Kristen 00:30

6. 04:30 Lintas iNews Pagi 00:30

7. 05:00 Siraman Qalbu Bersama Ustadz Danu 01:30

8. 06:30 Upin & Ipin 01:30

9. 08:00 Rasa Sayange 00:30

61

11. 08:30 Upin & Ipin 01:00

12. 09:30 Mom & Kids 00:30

13. 10:00 MNC Shop 00:10

14. 10:10 Riska Dan Si Gembul –MNCTV 00:35

15. 10:45 BoBoiBoy 00:30

16. 11:15 Upin & Ipin 01:45

17. 13:00 Les’t Play S2 01:00

18. 14:00 Shaun The Sheep 01:00

19. 15:00 Serial Pilihan Sore 01:30

20. 16:30 Indonesian Authentik Places 00:30

21. 17:00 D.O.A – MNCTV 00:30

22. 17:30 Upin & Ipin 00:30

23. 18:00 Upin & Ipin 01:00

24. 19:00 Kun Anta S3 01:20

25. 20:20 Fatih Di Kampung Jawara 01:20

26. 21:40 Mahar 30 Juz 01:20

27. 23:00 Sinema Pilihan 01:30

28. 00:30 Sinema Malam 01:00

29. 01:30 Midnite Great Sale 00:30

Diakses www.officialmnctv.com

62

B. Pembahasan

1. Deskripsi Program Acara “Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu” di

MNCTV Edisi April 2019.

Program acara bernuansa Islami di MNCTV secara umum hampir sama

dengan program acara Islami TV lainnya, yaitu menyebarkan dakwah Islam.

Perbedaannya terletak pada format acara dan materi yang disampaikan.

Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu termasuk dalam kategori

pendidikan keagamaan, yaitu pendidikan yang berisi agama Islam berlandaskan

Al-Qur’an dan Sunnah, memperingatkan kepada manusia agar kembali ke jalan

yang lurus dan niat yang benar agar selamat di hari akhir.

Segmentasi acara ini adalah semua kalangan usia terutama untuk

masyarakat yang sakit disebabkan akhlak kurang terpuji atau menyeleweng dari

Al-Qur’an dan Sunnah.

Format acara yang digunakan dalam Siraman Qalbu bersama Ustadz

Danu adalah talkshow, dimana pengisi acara/ narasumber yaitu Ustadz Danu

menyampaikan materi keagamaan dengan tema yang dekat dengan kehidupan

sehari-hari.

Setelah materi disampaikan oleh narasumber dengan panduan presenter,

kemudian audience diberi kesempatan untuk bertanya secara langsung dengan

menjelaskan keluhannya, kemudian dijawab dan diberikan solusi serta di doakan

oleh Ustadz Danu.

Siraman Qolbu Bersama Ustadz Danu yang ditayangkan di MNCTV

setiap hari pukul 05:00 - 06:30 WIB (Senin-Jumat) dan 05:30 - 07:00 WIB

(Sabtu-Minggu) ini tidak hanya memberikan tausiyah saja, tetapi juga

63

memberikan solusi pengobatan kepada para jamaah yang mengalami masalah

kesehatan non medis.

Menurut ustadz Danu, penyakit muncul akibat seseorang sering

mengumbar hawa nafsu sehingga Allah menurunkan azab atau peringatan agar

manusia kembali ke jalan yang benar yaitu Alquran dan Sunah Rasul. Penyakit

yang menimpa seseorang sebagai azab atas segala dosa-dosa yang telah

diperbuatnya sebagimana disebutkan dalam sebuah hadis “Tiada seorang hamba

ditimpa musibah baik di atasnya maupun di bawahnya melainkan sebagai akibat

dosanya”. Walaupun demikian, Allah SWT akan mencabut azabnya jika manusia

itu bertobat sebagaimana firman Allah SWT surat Asy-Syuura ayat 30 “Apa saja

musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan

tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-

kesalahanmu”.

Bentuk perilaku aniaya terhadap orang lain ini dapat berupa menyakiti

fisik maupun hati orang lain. Allah berfirman dalam surat An-Nisa 30 yang

artinya:

“Dan Barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, Maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”

Ayat di atas berlaku umum, artinya siapa pun orang tersebut baik orang

itu muslim atau belum muslim bila melanggar hak orang lain atau berbuat

aniaya, maka oleh Allah akan dimasukkan ke dalam neraka. Istilah neraka dalam

ayat di atas merupakan simbol bagi tempat penyiksaan bagi manusia yang telah

berbuat salah atau dosa terhadap orang lain. Neraka merupakan tempat untuk

mengazab manusia di akhirat kelak. Sebenarnya secara implisit di dalamnya juga

terkandung pengertian azab itu diberikan di dunia ini agar manusia segera ingat

64

akan kesalahan dan dosanya sebelum adzab yang besar di akhirat nanti. Ini

sebagaimana yang telah Allah tegaskan dalam surat As Sajdah 21:

“Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang kecil (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), Mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Yang dimaksud azab kecil di dunia ini adalah semua bentuk

ketidakenakan atau ketidaknyamanan yang mengenai seseorang dalam

kehidupan sehari-hari, misalnya: penyakit fisik (pusing, bengkak jantung, ginjal

bocor, kanker, dan sirosis) maupun metafisik (kesurupan), kehilangan harta,

kecelakaan, dan lain-lain. Semua azab itu kebanyakan disebabkan oleh akhlak

atau perilaku seseorang yang kurang baik di mata Allah ta’ala. Hal ini telah

Allah firmankan dalam surat Asy-Syura ayat 30:

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”

Dalam mengatasi semua persoalan hidup, seseorang harus kembali

kepada Allah SWT. sebagai pencipta manusia dan alam semesta, dan juga yang

mengatur dan mengendalikan system kehidupan manusia. Semua makhluk ada di

muka bumi tidak akan bisa lepas dari azab atau musibah yang telah Allah

tetapkan, dan manusia tidak mungkin memperoleh pelindung dan penolong

selain kehendak Allah swt. semata. Hal ini telah Allah tegaskan dalam suratAsy-

Syura ayat 31:

“Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung dan tidakpula penolong selain Allah.”

Ayat di atas menegaskan bahwa manusia sebagai bagian dari semesta

alam yang Allah ciptakan selalu berada di bawah pengawasan Allah SWT.

Manusia tidak bisa melepaskan diri dari semua ketetapannya termasuk bila Allah

65

berkehendak menimpakan azab padanya. Ketika musibah atau azab itu datang

maka tidak ada pilihan lain kecuali manusia harus berlindung dan memohon

pertolongan kepada-Nya. Memohon kepada Allah SWT tentu saja harus

mengikuti adab atau sopan santun sebagaimana yang Allah firmankan dalam

surat Al-’Araf ayat 56:

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Ayat di atas mengisyaratkan bahwa agar doa dikabulkan harus banyak

berbuat kebaikan di muka bumi, harus menjauhkan diri dari sikap atau perbuatan

yang Allah sebut sebagai tindakan yang membuat kerusakan di muka bumi atau

semua tindakan yang dapat digolongkan ke dalam perbuatan destruktif. Berdoa

harus penuh harap agar dikabulkan dan merasa takut kalau-kalau doa tidak

diterima atau tidak dikabulkan oleh Allah SWT. Ustadz Danu menegaskankan

bahwa kemungkinan doa akan dikabulkan oleh Allah akan makin besar bila

jumlah amal baik yang dilakukan makin banyak. Jadi mustajab tidaknya doa

seseorang sangat terkait dengan jumlah amal baiknya di mata Allah SWT. Makin

banyak amal shaleh seseorang, maka kemustajaban doa seseorang makin besar.

Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 186:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada- Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Ayat ini menegaskan bahwa doa seseorang akan dikabulkan apabila

orang tersebut mengimani apa-apa yang telah Allah firmankan dalam Alquran.

Menurut Ustadz Danu, tata cara berdoa yang perlu dilakukan seseorang adalah

66

tidak boleh langsung meminta kepada Allah tentang apa yang diinginkan.

Adapun tata cara itu adalah sebagai berikut:

1) Terlebih dahulu memohon ampun atas salah dan dosa yang pernah

dilakukan sejak kecil hingga sekarang. Salah dan dosa yang pernah

diperbuat itu ada yang dilakukan secara sengaja maupun yang tidak

sengaja, ada salah dan dosa yang termasuk besar maupun kecil, ada salah

dan dosa yang diketahui maupun yang tidak diketahui. Dosa dan kesalahan

yang dilakukan paling banyak adalah terhadap orang-orang yang paling

dekat, yaitu: orang tua (bapak-ibu), istri/suami, anak, saudara, dan

seterusnya.

2) Bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah anugerahkan. Seseorang

tidak mungkin dapat menghitung berapa banyak nikmat yang Allah telah

anugerahkan sehingga manusia wajib mensyukurinya. Karena Allah telah

menegaskan Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 7 yang artinya :

“Barang siapa bersyukur maka Allah akan menambah nimatnya, dan barang siapa ingkar, maka sesungguhnya Azab Allah sungguh sangat pedih”

3) Yang terakhir baru mengemukakan permohonan kepada Allah tentang apa

diinginkan. Dalam kalimat terakhir doa harus menegaskan bahwa bila doa

tersebut terkabul maka akan menjadikan orang tersebut lebih sujud kepada

Allah SWT. Karena apapun yang Allah berikan kepada manusia pada

dasarnya adalah titipan atau amanah dan kelak akan ditanyakan kembali

oleh Allah SWT. tentang anugerah/rahmatnya itu. Agar tobat seseorang

diterima oleh Allah SWT maka seseorang harus mengikuti persyaratan

yang telah Allah gariskan dalam surat Al-Baqarah ayat 160:

67

”Kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), Maka terhadap mereka itulah aku menerima taubatnya dan Akulah yang Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang.”

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan ada tiga hal yang harus

dilakukan dalam bertaubat yaitu:

(a) Memohon ampun atas dosa dan kesalahan yang telah diperbuat

secara tulus dan ikhlas.

(b) Mengadakan perbaikan, artinya tidak mengulangi kesalahan

tersebut dan mengimbanginya dengan amal saleh.

(c) Menyampaikan nasihat kepada orang lain tentang kebenaran (syiar)

yang telah diperoleh setelah melakukan perbaikan. Hal ini

dimaksudkan agar orang lain dapat mengambil pelajaran dari dosa

dan kesalahan yang diperbuat sehingga mereka tidak mengulangi

kesalahan yang sama.

Jadi, dalam berdoa sebenarnya yang akan diraih adalah

ampunan dari Allah SWT atas segala salah dan dosa yang sering

dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Wujud riil bahwa

permohonan ampunannya diterima oleh Allah SWT.adalah

dicabutnya azab atau peringatan yang menimpa seseorang, baik

berupa penyakit, kesulitan ekonomi, kenakalan anak-anak yang

belum aqil baligh, musibah harta, dan sebagainya. Jadi kesembuhan

dari penyakit yang menimpa seseorang sebenarnya bukan tujuan,

tujuan yang sebenarnya adalah ampunan dari Allah SWT. Sembuh

dari sakit sebenarnya hanya sekedar indikator bahwa Allah SWT

68

telah mengampuni sebagian dari salah dan dosa yang telah diperbuat

(Herniti, 2011: 111).

69

a. Kerabat Kerja / Crew Program Acara Siraman Qalbu

Penanggung Jawab Program : Endah Hari Utari

Penanggung Jawab Produksi : Gina Mayangsari

Penanggung Jawab Operasional Produksi

: Susi Indriyani

Penanggung Jawab Artistik : Toto Subagyo

Penanggung Jawab Unit Manajemen Produksi : Daisy Frida M.

Produser Eksekutif : Hasan Bisri

Produser : Sobri S Kramat, Deviana W.S.

Edi Santoso

Penanggung Jawab Produksi Manajemen

: Rachmad Welly

Koordinator Program Managemen

: Sudarto , Arie Wibowo

Pengarah Acara : Zainuddin , Eko Wahyu N.

Asisten Pengarah Acara : Dika Arie Yuliadi, Priladitya Suis

Asisten Produksi : Hani Artha, Hutomo Pangestu

Ellisa Bella, Helmy Wicaksono

Koordinator Tim Kreatif : Dati Raisuci

Tim Kreatif : Arie, Rahma, Rani

Sponsor : Desi Safitri, Gusnaeni

Pengarah Lapangan : Awal, Patria, Juwita Maharani

Koordinator Kru : Heru Setyo

Penata Kamera : Ujang Mihanuddin (SPV)

Agus Pb, Hafidz, Rahmat G.

Hs Widodo, Gerry

70

Penata Cahaya : Tukiman (SPV), Supriyatna, Yoka

Teknik Penata Cahaya : Yayan Mulyana, Asep Ruslan, Irvan

Opan, Cecep, Aspar

Penata Suara : Kadarusman (SPV)

Ade Syaifudin, M. Putri Rosadi

Cro CCU : Bagus Setiaji

Cro VTR : M. Rizky Kosasih

Cro CG : Bismo Ajie

Workshop Section Head : Asep Dadan Sudjana

Set & Property Builder Section Head : Hafiz Abdullah

Property Man : Asep

Set Designer : Septiana Wahyu

Set & Designer Section Head

: Aris Puji Haryanto

Designer Group Head : Fetty Fatimah

Pelaksana Lapangan : Ahmad Jayadi

Tim Set : Amat Nurdin

Penanggung Jawab Penata Rias & Busana : Angela Alamsjah

Koordinator Penata Rias & Busana : Chatarina Ayudia Laras

Tim Penata Rias & Busana

: Adam Anwar, Olma Merlin Lusiana

Unit Menegement Produksi : Barman

Penanggung Jawab Talent : Sri Hartati

Koordinator Talent : Johansyah

Tim Talent : Fajri, Pinky

71

Set Builder Group Head : Liani Isti

Property Group Head : Hapiz Abdullah

Penanggung Jawab Promo : Andreas Santoso

Promo On Air : Rian Febriansyah, Taufan R, Audra

Promo Sesmed : Alita N., Ailah D., Risa, Cucu, Riska Azharya

Promo Operation : Prasetyo, Rahmat F., Resty, Purwanto, Galih, Hanin

Penanggung Jawab Paska Produksi

: Eko Rachmadi

Penanggung Jawab Penyunting Gambar

: Roberry Dilly

Penyunting Gambar : Adi Prasetya (Spv) ,

Lukman Hakim (Spv)

M. Ferdiansyah, Aldy Rianda,

Rudi Novrianto

Audio Post : Theo Carisma,Toma Anjangsana

Deny Asmarajaya, Rivan Syahvana

Vebriyanto Kurnia, Audi Cabrio

Penanggung Jawab Grafis

: Endratmoko

Penata Grafis : Anang, Fajar, Reyhan

Penanggung Jawab Teknik : Andrew Soehalim

Penanggung Jawab Sob : T. Syaukat Fasha

Booking Facility : Benny Hendratmo, Doni S, Erwin

Idi Rismanta, Roni, Tofik Hidayat

Logistik : Fauzi Ilyas (SPV)

Doni, Abdul Rohim, Abdul, Wahyu

72

Pengarah Teknik : M Anas Nakka

SOB Technician : Micko, Gilang, Aris, Dimas, Asih,

Kania, Mertha, Adit

SR Sound Engineer : Oyon Sailendra (SPV)

Teknik Audio : Iqbal, Doyok, Eem, Danil,

Yusuf, Dikdik

IT Technician : Natsir, Fadly, Ridwan, Nenda,

Rohman, Okta

Led Technician : Rezky, Dwi Imet, Reki, Roni,

Adam, Fathah

Utility & ME : Usuludin, Marzuki

Penanggung Jawab Transmisi

: Didit Setiadi

Penanggung Jawab Siaran : Hans Maurit

Kendala Siar : Tim Kendali Siar

Noc : Tim Noc

Led & Piasma : Hendar, Rajib

PenanggungJawab Marketing Barter

: Nova Sawitri, Andies Larasuqi

Regi Friandhini, Kemas Aldi

Winda Damayanti

PU : Fauzi, Ujang Viktor

Pembawa Acara : Irvan Hakim

Pengisi Acara : Ustadz Danu

Keamannan : Tim Security MNCTV

Tim Transportasi : Tim Transportasi MNCTV

Diakses www.officialmnctv.com

73

b. Profil Ustadz Danu

Nama lengkap Ustadz Danu adalah Ir. Djoko Ismanu Herlambang. Ia

dilahirkan di Pati pada tanggal 4 Desember 1964 dan sekarang berdomisili di

Sleman, Yogjakarta. Ia alumni Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia

(UII) Yogjakarta.

Ir. Djoko Ismanu Herlambang kemudian lebih akrab dipanggil

Ustadz Danu. Selama bertahun-tahun ia mempelajari, memperdalam dan

mempraktikan isi Al-Qur’an dan As Sunnah sehingga dari sanalah Allah

memberikan pemahaman kepadanya, menemukan hubungan yang erat antara

sakit dengan akhlak seseorang. Ustadz Danu juga membuka klinik di Jalan

Tebet Barat 8 No. 45 Jakarta Selatan, Jakarta Indonesia.

http://akhlakmuliacenter.com/site/index.php?/ustadzmasdanu.html

akses tanggal 1 juni 2019.

2. Penyajian Data

a. Ceramah Ustadz Danu dalam program acara “Siraman Qalbu bersama Ustadz

Danu”

1) Edisi 1 April 2019 – Silaturrahim

Ustadz Danu: “ الرحیم الرحمن هللا بسم ”

” "تھ كا بر و هللا رحمة و علیكم السالم

“Silaturrahim memang dianjurkan oleh Rasulullah. Jaman sekarang disebut bersosial. Dan silaturrahim itu bisa memperpanjang umur dan menambah rizki. Itu darimana? Bukan Cuma say hello. Kemudian umurnya panjang, tidak seperti itu. Say hello kemudian rejekinya banyak yang datang, tidak seperti itu...”

“Jadi, dalam hadis itu jika diolah untuk memperpanjang umur bagaimana? Umpamanya, seorang laki-laki itu

74

dirumah susah sekali tersenyum, Kenapa ia tidak bisa tersenyum dirumah? Karena istrinya galak. Kalau dia marah, dingklik diempar, sehingga dirumah suaminya diem aja tidak pernah senyum. Kalau dirumah hanya diem terus jadi stroke. diluar bertemu dengan temanya bisa tersenyum. Akhirnya dia seneng, insyaallah stroke itu tidak ada.”

“Kemudian Silaturrahim bisa menambah rizki. Bagaimana? Saat bersilaturrahim bisa ngobrol bisa tanya, kerja dimana, apa yang dikerjakan. Nantinya bisa kerjasama, bisa menambah rizki. Begitu.”

“Banyak sekali anjuran untuk silaturrahim, satu hal yang tidak boleh, yaitu mengejek atau merendahkan oranglain, seperti dalam QS. Al An’am:108

ٱ دون من یدعون لذین ٱ تسبوا وال ٱ فیسبوا � ◌ علم بغیر اعدو �

ة لكل زینا لك كذ رجعھم ربھم إلى ثم عملھم أم یعملون كانوا بما فینبئھم م

“Artinya : Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan”

“Allah sudah mengajarkan seperti itu, sehingga silaturrahim dianjurkan. “

“Itu sikap rasul kepada kafir quraisy. Bagaimana sikap Rasul waktu itu? tidak emosional. Kita harus belajar melalui beliau (Rasulullah). Kenapa harus menjaga silaturrahim? nanti yang diputuskan tidak tahunya saudara sendiri. Jangan seperti itu. Biasa aja. Kalau memang itu saudaranya jengkelin, jangan diputus... Bisa saja nanti tidak masuk surga karena yang diputus itu saudaranya. Janganlah yang seperti itu, misal njengkelin ya di tendang aja, eh jangan.... Atau dilempar bangku boleh gak?”

75

“Nggak boleh” ( kata pemirsa)

“Dilempar dingklik, tahu dingklik? Dogdog... (Pemirsa tertawa), kalau Kerupuk kulit dorogdog... kalau pelwak?

“Doyog...” (pemirsa tambah tertawa).

“Bagaimanapun kondisinya, talisilaturrahim tetap dijaga. Saudara tetap saudara. Kalau ada rezeki dibagi-bagi.”

“Ya Intinya adalah, Allah mengajarkan kepada kita hal-hal yang baik, kita dilarang mengejek orang lain, walaupun bukan menyembah kepada Allah Ta’ala, berarti kita memang dalam sehari-hari harus menghormati orang lain. Menghormati adalah kewajiban kita kepada Allah, bukan karena takut pada orang tersebut. Jadi, menghormati itu kewajiban kita.”

“Kalau ibu-ibu, pas suami abis gajian diambil semua, suami mau pergi harus minta uang dulu, masih dimarahin lagi. Berarti ibu masih kurang menghormati su...ami.. “

“Kok banyak yang senyuum? Kesindir?”

“Siapa yang seperti itu coba? Tunjuk tangan?siapa yang sering kurang.”

“Kalo sebaliknya gimana?” (tanya salah satu jamaah)

“Kalau suami sering jahil, di dzolimi sebaiknya di do’ain, agar selamat dunia akhirat, ya ndak?

Seperti yang terdapat dalam QS Fushilat : 34

احسن ھي بالتى أدفع السیئة وال الحسنة تستوى وال

“Artinya : Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik.”

“Itulah Islam. Suami dzolimi, di doakan. Jika disapa/ di dzolimi, katakan dengan penuh keselamatan. Itulah Islam. Istilahnya, perkataan orang muslim adalah doa, nah itu hati-hati. Semuanya. Harus sayang sama suaminya, walaupun kadang suaminya yang kurang sayang, biarin aja.“

76

Sesi Tanya Jawab

Penanya 1. Lina - Kudus

Penanya pertama yang menggunakan topeng untuk melindungi prifasinya. Yaitu Mbak Lina dari Kudus. Dia maju kedepan, mengaku sakit tumor payudara. Sudah 2x menikah namun gagal. Pernikahan pertama dijodohkan namun ia tidak nyaman. ‘Ingin berbakti ustadz, tapi korban hati’. Setelah 6 tahun baru bisa cerai. Terus nikah lagi tapi gagal. kalau Sakitnya sudah oprasi-oprasi sampai ke dukun. Hasil leb tidak sakit, jadi nggak dikasih obat.

Ustadz Danu: “Kalo tumor sejak tahun 2014, umur 42, berarti tidak muncul waktu itu. Sudah ada bibit-bibitnya. Jika letaknya di payudara, mungkin dulu Mbak Lina ada kejengkelan dengan orangtua. Karena nikahnya dipaksa. Bukan nasibnya, itu karena sumpah. Makannya orang muslim itu dilarang untuk bersumpah-yang dia tidak mengetahui sumpahnya. Kalau Mbak Lina dari awal sudah ingin berbakti kepada orang tua, itu bersumpah,”

Mbak Lina : “Iya, saya pernah ingat dulu waktu kecil pernah bilang gitu sama orangtua,”

Ustadz Danu: “iya. Makannya. Kalo sudah sumpah, Allah akan menguji sumpah tersebut. Pengennya Mbak Lina itu berbakti tapi nggak mampu, akhirnya bergumam/ mengobrol, itukan kayak tadi, aku ingin berbakti kok nasibku malah seperti ini, nah itulah, kenapa jangan bersumpah pada Allah ta’ala kalau tidak tau, tidak tau besoknya bagaimana, nggak boleh. Jadi, hari-hari dilalui dengan baik, sumpah itu menakutkan menurut saya. Beberapa kali orang bilang sumpah ini, sumpah itu, kalau salah terus ini, dia harus membatalkan sumpahnya lho, kalau dia sumpah terus menerus.

“Bisa jadi ini kelenjarya saya sebut, penyakit Mbak Lina ini karena belum membatalkan sumpahnya pada Allah Ta’ala. Saat dulu sudah sumpah ingin berbakti kemudian merenungi nasibnya seperti itu, sehingga disitu sumpah dengan nggrutunya itu dianggap salah oleh Allah Taala,”

“Kata-katanya ‘mudah-mudahan dengan izin Allah, saya

77

bisa berbakti’ nah itu beda lagi,”

“Jangan berani sumpah, karena terlalu berresiko. Ada, itu sepasang suami istri, kalau suaminya sakit. Setelah sembuh, gantian istrinya yang sakit. Gantian aja seperti itu, nah akhirnya saya bertanya pada dia, apakah kalian pernah berjanji sehidup semati? Iya mereka mengakui. Akhirnya itulah yang dimunculkan Allah ta’ala.”

“Terus saya tanya, apakah istrimu mati kau mau mati?”

“Nggak.”

“Lha kan, akhirnya kejawab juga. Tidak boleh bersumpah seperti itu. Kata-kata ringan tetep nggak boleh. Bisa saja sakit itu karena pernah berkata kurang baik, dan salah dihadapan Allah Tta’ala. Dia merasa tidak, padahal kalau saya runtut, ya seperti itulah manusia. Masih banyak lupa, masih banyak dosa. Jadi kita harus banyak belajar. Acara pengajian ini tidak hanya unuk mnyenangkan hati, atau telinga. Tapi penyerapan aplikasi selama kita tau satu ayat kita aplikasikan. Kalau kita kerjakan terus menerus, insyaallah kita akan taqwa kepada Allah.”

“Kemudian bisa sembuh pas kedukun karena apa? Jadi dukun itu kan punya makhluq istilahnya, siapapun yang menggunakan mantra, itu makhluq datang, kalau ditujukan kesitu, makhluk itu akan mencengkram, atau mengunci. Tapi kekuatan Allah itu lebih kuat. Jadi tidak bisa dikalahkan. Sakit itu dari kuasanya Allah. Jika sakit, itu ya ikut anjurannya Allah. Berdasarkan QS. As-Syura:30

كثیر عن ویعفوا م أیدیك كسبت فبما مصیبة من أصابكم ومآ

Artinya: dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatanmu sendiri dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)”

Jelas, musibah itu terbuat dari tanganmu sendiri.

Jadi, kelenjarnya yang bengkak karena kesalahanya Mbak Lina. Tandingannya dengan mohon ampun. Dosanya berapa kali, mohonnya berapa kali. Amal perbuatan baik itu mengurangi perbuatan buruk.

78

“Pak, jika dulu saya ingin berbakti kepada bapak tapi hasilnya nihil, saya malah jengkel, saya minta maaf. Begitu ya Mbak Lina.”

“Yasudah saya doakan. Pemirsa ikut aminkan doa saya.

جیم الشیطان من � با اعوذ الر

الرحیم الرحمن هللا بسم

الحمد العالمین رب �

د على صل اللھم د ل آ على و محم محم

ابراھیم ل آ على و ابراھیم على صلیت كما

د على وبارك د ل آ على و محم محم

ابراھیم آل على و ابراھیم على باركت كما

مجید حمید انك العالمین فى

دا ان واشھد هللا ال ا ھ ال ال ان اشھد هللا رسول محم

نستعین ایك و نعبد ایك

“Ya Allah, telah datang saudaraku yang bernama Mbak Lina, memohon kepadaMu agar kelenjar payudara yang membengkak, dimohon agar Engkau berikan kesembuhan pada Mbak Lina,”

“Ya Allah, jika kelenjar yang membengkak disebabkan karena kejengkelannya Mbak Lina kepada ayah atau ibunya karena persoalan dijodohkan lalu tidak berhasil. Aku mohon kepadaMu, jika itu menjadi kesalahan dan dosa dihadapanMu, aku mohon agar engkau ampuni keslaahan dan dosa Mbak Lina kepada ayah dan ibunya, Ya Allah Amin.”

“Dengan kuasa dan kekuatan Mu ya Allah, agar Engkau blokir dan lokalisir sel tumor yang ada ditubuh Mbak Lina. Dan aku mohon agar Engkau berikan kesembuhan pada kelenjar yang bengkak. 3x Amin. Ya Allah, Jika banyak ilmu musyrik yang dilakukan Mbak Lina, ampuni dosa musyrik Mbak Lina, agar kau keluarkan seluruh ilmu musyrik yang ada dalam tubuhnya Mbak Lina 3x.”

79

والحمد هللا ن سبحا اكبر وهللا هللا ال ا ھ ال آل و �

العظیم العلي � با اال قوة وال والحول

“Semoga kesembuhan Mbak Lina bisa menambah iman dan taqwa Mbak Lina kepadaMu, Amin ya robbal alamin.”

Mbak Lina : “Terimakasih Pak Ustadz, terimakasih ibu-ibu yang sudah ikut mengaminkan. Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh”

Penanya 2. Sri Mulyani – Ciamis

Ia Berprofesi sebagai Guru. Sesak nafas di rasakan setelah 17 tahunan. Sekarang uisnya 37. Dia berhenti haid dari sekitar kelas 2 SMA. Sekitar tahun 2009. Pertama haid kelas 2 SMP. Kalau mengkonsumsi obat KB ada penunjang hormon lagi bisa haid. Ini Sudah duakalinya ia menikah. Beberapa tahun ke dokter, menurut dokter tidak apa-apa, hanya pengcilan rahim. Yang terakhir, ketidakstabilan hormon pengaruh otak. Pernikahan yang kedua pada tahun 2012. Namun 7 tahun menikah belum punya anak. Sudah terapi herbal. Ke ustadz, diberi minum dikasih bacaan, jawa , fatihah dibalikkan 40x sekali duduk.

Mbak Sri : “Tapi saya tidak yakin. Setiap mengerjakan sesuatu, pasti pusing, punggung sakit. Ayah saya Meninggal, sakit tumor, pangkreas. Pas pemakaman, Tiba-tiba terdengar seorang bilang, 1 tahun lagi kamu yang akan meninggal. Lalu Ada yang teriak-teriak di dada. Kadang sperti ada yang mengikuti. Kyak kuntil anak, pocong..”

Ustadz Danu: “Siapa yang teriak-teriak?”

Mbak Sri : “Nggak tahu”

Ustadz Danu: “Yasudah, Soal Menstruasi, Mbak Sri apakah sejak kecil

sering jengkel sama ayah.? Ada yang sebenarnya nggak

suka dari ayah.?

Mbak Sri : “Tidak. karena saya sangat dekat dengan ayah. Mungkin sama ibu. Karena ibu mungkin sering mengingatkan, tapi saya yang nggak bisa menerima,”

80

Ustadz Danu: “Kalau bisiikan, kali ada yang menyihir ya,”

Mbak Sri : “Mungkin ya, karena ada yang suka sama suami saya.”

Ustadz Danu: “Mbak Sri menstruasinya semoga dilancarkan, minta maaf sama bunda, Semoga diberi keturunan, yuk aminkan doa saya,”

جیم الشیطان من � با اعوذ الر

الرحیم الرحمن هللا بسم

الحمد العالمین رب �

د على صل اللھم د ل آ على و محم محم

ابراھیم ل آ على و ابراھیم على صلیت كما

د على بارك و د ل آ على و محم محم

ابراھیم آل على و ابراھیم على باركت كما

مجید حمید انك العالمین فى

دا ان واشھد هللا ال ا ھ ال ال ان اشھد هللا رسول محم

نستعین ایك و نعبد ایك

“Ya Allah, Mbak Sri yang ada dihadapanku memohon , jika sakitnya disebabkan karena kejengkelan kepada orangtuanya, Aku mohon kepadaMu ya Allah, ampuni kesalahan dan dosa-dosa Mbak Sri pada ibundanya. A3x. Jika dalam tubuh Mbak Sri hormonnya bekerja dengan tidak baik, dikarenakan Ilmu-ilmu sebelumnya, ampuni dosa musrik yang dilakukan kedua oangtunya.”

“Ya Allah jika didalam tubuh Mbak Sri banyak ilmu sihir, teluk dan santet yang ada di kepala dan otak, punggung, Aku mohon padaMu Ya Allah, agar mantra-mantra sihir yang ada di punggung, kepala, otaknya Mbak Sri, telinga dan dadanya Mbak Sri, Aku mohon agar engkau hancurkan mantra-mantra yang ada di tubuhnya Mbak Sri dan kepalanya Mbak Sri 3x.”

“Jika dukun memakai boneka untuk menyerang Mbak Sri, Aku mohon hancurkan seluruh mantra-mantra atas nama Mbak Sri yang ada didepan saya ini ya Allah 3X.

81

Hancurkan mantra-mantra didalam tubuh dan boneka yang ditusukkan benda-benda dikepalanya Mbak Sri, dada boneka dan punggung boneka atas nama Mbak Sri, aku mohon hancurkan teluk dan santet yang ditujukan ke Mbak Sri.”

“Aku mohon dengan kuasaMu, denga kekuatanMu. Hancurkan lah ya Allah. Amin”

“Ya Allah ampuni amalan-amalan yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah, Aku mohon kepadaMu, Ya Allah, keluarkanlah seluruh amalan yang ada di tubuhnya Mbak Sri Ya Allah. Dengan kuasaMu, keluarkan seluruh sihir teluk dan santet yang sudah menyatu dengan kepala dan di tubuhnya Mbak Sri. Keluarkan terus menerus ya allah amin 3x. Dan Aku mohon kembalikan pada orang2 yang berbuat dzolim kepada Mbak Sri. Dan Aku mohon agar engkau membalas apa yang mereka lakukan kepada Mbak Sri Ya Allah. Amin. Balaslah dia Ya Allah Amin.”

والحمد هللا ن سبحا ا ھ ال آل و � اكبر وهللا هللاال

ة وال والحول العظیم العلي � با اال قو

“Ya Allah keluarkan seluruh kerajaan-kerajaan jin yang masuk dalam tubuhnya Mbak Sri Ya Allah Amin.3x dan Aku mohon keluarkanlah ilmu orangtua sebelum Mbak Sri Ya Allah. Berilah kesembuhan. Mudah-mudahan dengan kesembuhan Mbak Sri menambah iman dan ketaqwaan Mbak Sri Ya Allah. Amin.”

Edisi 2 April 2019 – Inyaallah

Ustadz Danu: “Bismillahirohmanirrahim, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.Alhamdulillahirobbil alamin. Memang kata insyaAllah ini adalah menterjemahkan bahwa kita ini adalah makhluk. Jadi yang berhak berkata pasti hanya Allah. Kita samai hari ini pun selalu bilang, insyaAllah siraman qalbu ini benar-benar bisa selesai. Amin, perharinya . katena arti dari insyaallah ini kan jika Allah berkehendak. Jadi apapun, berkata apapun kedepan tidak bosan tidak berkata insyaallah. Karna umpamanya suami sudah kerja,akan naik jabatan, terus nanti aku jadi

82

begini, nah itu sudah sombong itu. Nggak boleh.”

“Sudah ada nafsu, kemudian suaminya naik jabatan meyakini apa-apa bisa dikerjakan, itu tetap tidak boleh. Seseorang walaupun didalam kantor biasanya ada pekerjaan yang menjadikan kantor itu bergerak adalah target. Itu kan yang dirncanaka, nah. Pada waktu seseorang berencana, bertarget. Itu kan direncanakan. harus ingat, itu adalah rencana kita. Bukan rencana Allah. Jaadi tetap harus memahami bahwa belum tentu target itu tercapai walau sudah insyaallah. Semua yang ada didepan kita itu ghaib. Dengan ghaibnya itu dihubungkan dengan insyaallah. Target bisa lepas. Seseotang yang mau menikah pun, bisa lepas. Padahal undangan sudah disebar, kadang2 sudah ditunggu2 di tiitk acaranya, tidak datang. Itu temen saya ada. Itulah salah satu hal yang tidak pasti. Jadi kita harus berfikir bahwa semua itu harus atas ijin allah. Termasuk, anak saya saya sekolahkan disini, nanti lulus kesini, kan keinginan kita. Kalau keinginan allah kan tidak tahu. Kita hanya memberi pagar untuk anak kita, itu jelas akidah. Kalau nanti anak kita mau kemana, asal tidak keluar akidah itu sudah cukup. Dikuatkan amalnya. Insyaallah seperti itu. Jadi, kita harus berfikir bahwa belajarlah kita sebagai manusia jangan belajar sok-sok an menjadi Allah. Memastikan segala sesuatu itu tidak boleh.”

“Apapun didunia ini tidak pasti. Membiasakan ucap insyallah pun Harus dengan hati. “

“Itu temen-temen yang jadi penyemangat itu kan ‘pasti bisa!’. Saya sedih kalau gitu. Apalagi yang membawakan temen2 muslim. Kayaknya menghilangkan alaah. Jadi harus difahami, bahwa tidak ada kepastian. Misal suami istri yag besok sampai kaan langgengnya kita tidak tahu. Yang awalnya enak, tapi pertengahan bubar, itu haknya Allah ta’ala.”

“Tapi jika kita mencoba untuk lurus dijalan allah ta’ala, kalaupun nanti pasangannya ada yang belok, nanti akan diselamatkan oleh allah. Jadi ada seseotang yang tetap lurus, kemuian pisah pernikahannya, karena yang satu belok. Nggak usah disesali, karena ada yang belok, tetep aja lurus. Sedih? Ya sebentar lah. Ada anak, ya dijaga karena allah, karena dengan ini orang bsia teger dsn di acungi jempol.

83

Tidak perlu disesali, karena pernikahan itu duniawi. Sma seperti hartam selesai, akan kembali pada Allah.”

“Jadi dalam insyaallah ada kesiapan untuk kegagalan. Seperti pemilu ini, semog jangan terjadi dengan kita, amin. Kalauamin jangan pakai inyaallah.”

Sesi Tanya-Jawab

Penanya 1. Sulis – Subang

Sulis : “Asalamualaikum wr wb . nama saya Sulis dari subang 34 tahun. 14 tahun menikah Belum dikaruniai anak.”

Irvan : “Teh sulis 14 tahun belum dikaruniai anak. Pernah hamil?”

Sulis : :“Pernah, waktu itu dicek udah positif, pas kedokter dirahim katanya tak ada perkembangan. Tdak bisa dilihat. Mau jalan 2 bulan. Kantungnya ada tapi janinnya nggak kelihatan. Yang ke2 sama,

Irvan : “Maaf, yang pertama itu dari berapa tahun?”

Sulis : “Tahun 2005. Satu tahun menikah. Hamil lagi 2006, tapi seperti itu lagi, mau ke tiga bulan. Samoai ke tiga kali. 2010. Mau jalan 4 bulan. Kedokter katanya udah bersih semua, nggak usah di kuret tapi di kasih obat.”

Irvan : ”Tidak ada keanehan lain?”

Sulis : :“Yang saya rasakan setelah itu, dada sesak, terasa panas, sampai nusuk-nusuk ke pundak dari kaki sampe pinggang. Kayak kesemutan. Dari sejak keguguran itu.”

Irvan : :“Orang tua masih ada? Mertua? dan hubungan dengan orangtua baik-baik saja?”

Sulis : “Insyaallah baik-baik saja.”

Irvan : “Waktu keguguran sempat sedih? Kenapa nasib saya seperti ini?”

Sulis : “Iya. Sempat berobat ke kiai gitu, sama orang pinter katanya ada kiriman. Semenjak nggak ada.”

84

Irvan : “Ok Ustadz Danu, saya tadi bertanya hubungan dengan orangtua bagaimana, katanya sih baik-baik saja ustadz.”

Ustadz Danu: “Bisa jadi bukan dengan orangtua. Kalu dengan orangtua kurang baik, biasanya jadi dulu. Kemudian kondisi tertentu ada bentrok emosi dengan suami bisa gugur. Apakah dengan ibu kandung atau dengan ibu mertua bagaimana?”

Sulis : “Baik semua.”

Ustadz Danu: “Yang saya khawatirkan, yang saya amati dari tadi, perutnya mbak sulis ini sebenarnya ada sesuatu, tidak begitu tampak. Tapi apakah sering sakit apa tidak bagian bawah?”

Sulis : “Sering Ustadz. Daerah rahim, trakhir yang keluar darah itu akit banget ustadz kayak diiris-iris pisau.”

Ustadz Danu: “Nah disitu ada yang nongkrong, saya jelaskan saja. Satu, ada orang mengirim. Orang yang tidak menyukai mbak sulis menikah denga suaminya. Atau tida menyukai mbak sulis punya momongan. Yang kedua, ada nggak keluarga terdahulu pernah bekerja sama dengan jin untuk suatu usaha atau penglaris.”

Irvan : :”Mata pencaharian keluarga ?”

Sulis : :“Kayaknya tidak ada. Dulu kakek saya supir ambulan.”

Ustadz Danu: “Sekarang perutnya sakit nggak?”

Sulis : “Panas Ustadz.”

Ustadz Danu: “nah itu sekarang kelihatan, itu sihir. Tadi ngumpet. Yasudah saya bantu, mudah-mudahan dukunnya kapok. Aminkan do’a saya ya.”

جیم الشیطان من � با اعوذ الر

الرحیم الرحمن هللا بسم

الحمد العالمین رب �

85

د على صل اللھم د ل آ على و محم محم

ابراھیم ل آ على و ابراھیم على صلیت كما

د على رك وبا د ل آ على و محم محم

ابراھیم آل على و ابراھیم على باركت كما

مجید حمید انك العالمین فى

دا ان واشھد هللا ال ا ھ ال ال ان اشھد هللا رسول محم

تعین نس ایك و نعبد ایك

“Ya Allah, telah datang saudaraku yang bernama Mbak Sulis Ya Allah. Memohon kepadaMu ya Allah agar sakit yang diderita dan dada sampai punggung belakang, berkenan mengabukan doa mbak sulis.”

“Jika dalam tubuh Mbak Sulis banyak sekali ilmu srir dan santet yang ditanamkan sejak awal,aku mohon hancurkanlah mantra-mantra sihir, teluk dan santet yang ada didalam tubuhnya Mbak Sulis ya Allah Hilangkanlah mantra yang ada di perut, kaki dan dadanya Mbak Sulis, dan telinganya Mbak Sulis dengan kekuatanMu.

Hancurkanlah seluruh mantra-mantra teluk dan santet dalam boneka yang bertuliskan nama mbak sulis. Pada kepala, dan punggungnya hancurkanlah yaitu boneka untuk berbuat dzalim kepadan mbak sulis. Aku mohon denga kuasamu dan kekuatanmu, keluarkan seluruh ilmu teluk sihir dan sanet dan keluarkan seluruh jin yang ada dalam boneka tersebut. Aku mohon agar engkau kebalikan kepada orang yagng berbuat dzalim kepada mbak sulis sesuai apa yang emreka perbuat dengan mbak sulis.

والحمد هللا ن سبحا اكبر وهللا هللا ال ا ھ ال آل و �

العظیم العلي � با اال قوة وال والحول

Mudah-mudahan dengan dikabulkannya doa kami, bisa menambah ketakwaannya Mbak Sulis. Amin.

Sulis : Trimakasih Pak Ustadz atas Do’anya. Assalamualaikum

Penanya 2. Yulia Setyawati – Lampung

86

Irvan : “Kenapa Bu Yulia ?”

Yulia : “Udah 4 tahun sakit badan sakit, hampir tiap hari linu-linu berat. Pas pengen ke masjid, berat. Sudah berikhtiar kemana-mana,”

“Bangun rumah, tiap hari kayak sakit lambung, setelah nempatin rumah beberapa bulan jatuh sakit, masuk rumah sakit, katanya lambung aja. Pulang masih sempoyongan sampai sekrang. Opnam lagi ke rumah sakit. Di usg nggak apa2 katanya.”

Irvan : ” Pusat sakitnya?”

Yulia : “Perut, pundak berat banget.”

Irvan : “Ada ritual yang paling ekstrim.”

Yulia : “Pernah dimandikan jam 11 malam ke atas. Tapi nggak ada hasil. Akhirnya pulang ke jogja. Waktu itu pernah berobat, dikasih bunga kantil udang busuk, cincin mainan, sama suruh baca surat al kausar. Dari perut ini sakit kayak ada yang narik-narik. Terus saya suruh anak saya membacakan surat yasin, setelah selesai, muntah-muntah tapi muntahnya busa.”

Ustadz Danu: “sekarang ilang? Iyakayaknya ini jin penunggu aja, nggak disapa. “

Yulia : “sudah ustadz, sudah yasinan, sudah pengajian.”

Ustadz Danu: “Lha ya itu, Jadi kalau sudah dibaca-bacain seperti itu, biasanya seperti terus menyerang mereka. Jadi ngobrol biasa aja gak apa-apa. Yasudah yuk doa saja. Ibu-ibu dan pemirsa dirumah, ikut aminkan do’a saya.”

جیم الشیطان من � با اعوذ الر

الرحیم الرحمن هللا بسم

الحمد العالمین رب �

د على صل اللھم د ل آ على و محم محم

87

ابراھیم ل آ على و ابراھیم على صلیت كما

د على وبارك د ل آ على و محم محم

ابراھیم آل على و ابراھیم على باركت كما

مجید حمید انك العالمین فى

دا ان واشھد هللا ال ا ھ ال ال ان اشھد هللا رسول محم

نستعین ایك و نعبد ایك

“Ya Allah, telah datang kepadaku saudaraku yang bernama Ibu Yulia. Memohon kepadaMu. maksud baik Ibu Yulia dengan membaca Qur’an tapi dengan niat-niat tertentu menjadikan makluk dirumah Bu Yulia marah Ya Allah. Aku memohon kepadaMu Ya Allah,

“Jika didalam tubuh Bu Yulia banyak sekali amalan-amalan yang tidak sesuai dengan syariat Islam, tidak sesuai dengan sunnah, aku mohon dengan kekuasaanMu, agar engkau keluarkan dari tubuhnya Ibu Yulia. Jika dalam tubuh Bu Yulia banyak ilmu-ilmu musrik, hnncurkan ilmu-ilmu musrik yang ada dalam tubuh Ibu Yulia.”

“Ya Allah aku mohon kepadaMu, agar engkau hilangkan ilmu-ilmu musik yang ada daam tubuhnya Ibu Yulia, banyak sekali kerajaan jin yang masuk, ampuni kemarahan-kemarahan jin yang menyerang Ibu Yulia. Dan aku memohon agar engkau keluarkan seluruh kerajaan jin yang menyerang Ibu Yulia ya Allah, Amin.”

“Ampuni kemarahan mereka, karena ketidaktahuannya ya Allah. Amin.”

والحمد هللا ن سبحا ا ھ ال آل و � اكبر وهللا هللاال

ة وال والحول العظیم العلي � با اال قو

“Keluarkan mereka semua dari tubuh Bu Yulia, berikanlah kesembuhan pada Bu Yulia, Semoga dengan sembuhnya Ibu Yulia menambah iman dan ketakwaan ibu yulia kepadamu ya Allah. Kun fayakun.”

88

Ustadz Danu: “Gimana Ibu Yulia? lebih enakan?”

Bu Yulia : “alhamdulillah Ustadz, trimakasih ustadz semoga bisa sembuh”

Ustadz Danu: “Jangan membaca alqur’an dengan tujuan tertentu.”

Bu Yulia : “Iya Ustadz”

Edisi 8 April 2019 - Nikmat dan Musibah Berasal Dari Diri Sendiri

Ustadz

Danu:

“Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Tema kita menarik. Kehidupan didunia itu akan berbalas dari Allah Ta’ala. Sesuatu yang berhubungan dengan nikmat itu dari sisi Allah. Bukan dari sisi-umpamanya kita sudah bekerja keras nikmat pasti datang. Dilihat dari imannya, ibadahnya, kalau ibadahnya bagus, tetapi belum amanah, jadi nikmat itu belum diberikan. Tetapi jangan protes juga, misal itu ada yang curang tapi rejekinya bagus juga. Itu tergantung Allah. Tetapi yang harus kita ketahui adalah musibah, jelas sekali bahwa musibah berasal dari diri sendiri. Sakit dari perilaku, sakti dari akhlaknya. Makanya, allah menyuruh, jangan ghibah, jangan su’udzan. Bagaimana musibah terjadi? Ya memang semua sudah tertuls dalam lauhil mahfudz, tapi dalam Qur’an surat As Suro : 30 sudah jelas.

“Musibah itu sesuatu yang tidak mengenakkan kita. Misal kecelakaan, itu karena perilaku orang tersebut. Allah sudah mengisyaratkan, perbuatan dosa itu yang mendatangkan musibah. Kalau su’udzon terus nanti pusing. Kalau ghibah terus, nanti radang tenggorokan. Atau sariawan. Batuk. Apa yang diceritakan Allah itu benar. Tetapi banyak dari saudara-saudara kita tidak mau tau, masak ada sakit dari akhlak? Berarti kalau kita-maaf-maaf ni, ngomong seperti itu tidak tahu dasarnya, sudah dianggap kafir. Dia menutupi. Jika dia berpaling dari Qur’an dan Sunnah, maka dia kafir.”

“Siapapun orang harus belajar berfikir, bahwa disampaikan ini Qur’an, harusnya di imani. Bukan ditolak. Kalau ditolak, kafir satu ayat.Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang kafir.”

“Kalau anak kecil sakit, insyaallah masih dlam pantauan 89

orangtuanya. Jika ada anak kecil sakit meninggal. Jangan main-main dengan tidak menhormati orangtua. Kalau anak sudah akil baligh, dia baru bertanggungjawab sendiri”

“Misal anak kecil yang belum baligh sakit epilepsi, nah ini orangtuanya sering berantem. Atau salah satu nya pernah jengkel pada salah satu orangtuanya.”

“Kalau sudah tahu jalannya, ya simpel aja. Karena Allah sangat dekat dengan orang yang taubat.”

Sesi Tanya-Jawab

Penanya 1. Siti Nurleha – Tegal

Siti Nurleha: “Assalamu’alaikum Ustadz. Saya Siti Nurleha dari Bandung. Saya sakit kelainan jantung. Saat melahirkan katanya jantungnya kurang menutup dengan sempurna. 2 hari saja. Dokter nyaranin hamil lagi. Trus selang dua bulan hamil. Seteelah itu hamil 9 ulan, melahirkan tetapi sesar, 39 hari meninggal kata dokter hidrosafanus. Pas tujuh bulan itu periksa ke dokter katanya kepalanya kecil. Tapi saya kan percaya saya punya Allah. Sembilan bulan normal lagi. Tapi ada cairan dikepalanya. Katanya syarafnya keluar gitu. Udah setahun ini. Pernah ketemu sama orang pinter, dua bulan setelah anak yang kedua, katanya anak ku yang meninggal bukan karena sakit itu juga. Katanya ada jin yang suka sama aku. Tapi katanya aku ada yang ngejaga, katanya nenek-nenek. Gendut. Dia mau pengen bareng kayak suami istri, Cuma karena ada yang ngejagain, dia nggak bisa ndeketin aku, trus kebayi. Trus aku dikasih air, suruh baca bismillah 3x diminum. Saat itu juga. Habis itu muntah. Udah kata dia.

Irvan : “Ada kejadian aneh lainnya?”

Siti Nurleha: :“Sering mimpi erep2. Kayak mau diajak. Tapi aku nggak mau. Dia cowok, bilang kamu tu milik aku, trus aku bilang enggak ini bukan duniaku. Kamu tu harus disini, dia bilang gitu. Sering bnget. Nggak tau kenapa aku jadi kayak sering ngelihat makhluk-makhluk aneh, dirumah kadang ada

90

perempuan, laki2 mukanya ancur ngesot.”

Ustadz Danu: :“Kenapa curiga penuh dengan amarah bisa hidrosofalus, karena pada waktu curiga, otak itu panas. Kemudian curiganya dengan emosi didalam otak itu panas. Secara sunnatullah, otak itu akan mengumpulkan banyak cairan dikepalanya si adek. Intinya disitu. Sebenarnya akhlak itu bisa diceritakan secara real. Dilarang untuk su’udzan. Paham mbak nurleha?

Siti Nurleha: “Iya ustadz.”

Ustadz Danu: “Yasudah kita doakan saja. Aminkan doa saya. Doa mudah-mudahan dimudahkan punya momongan.

جیم الشیطان من � با اعوذ الر

الرحیم الرحمن هللا بسم

الحمد العالمین رب �

د على صل اللھم د ل آ على و محم محم

ابراھیم ل آ على و ابراھیم على صلیت كما

دمح على وبارك د ل آ على و م محم

ابراھیم آل على و ابراھیم على باركت كما

مجید حمید انك العالمین فى

دا ان واشھد هللا ال ا ھ ال ال ان اشھد هللا رسول محم

نستعین ایك و نعبد ایك

“Ya Allah, telah datang saudaraku yang bernama Mbak Leha mengandung dan anaknya meninggal disebabkan karena kesalahan dan dosa-dosa mbak Leha, aku mohon ampuni kesalahan dan dosa-dosa mbak Leha. Apabila Mbak Leha sering emosional, rasa hormat kepada imamnya belum ada, sehingga emosi dan marah, ampuni kesaalahan dan dosanya.aku mohon berilah kenormalan pada rahim mbal liya dan juga ovariumnya mbak lia. Dan aku mohon kepadamu agar engku berikan amanah berupa momongan ya allah amin. Ya Allah jika dalam tubuh Mbak Leha banyak sekali ilmu-ilmu yang ada pada matanya, telinganya, Mbak Leha, ilmu-ilmu dari orangtuanya, dari

91

pinjaman orang lain, jika ilmu yang ada dalam tubuh Mbak Leha bisa interaksi dengan jin, aku mohon agar engkau keluarkan dari organ tubuhnya Mbak Leha Ya Allah,

Keluarkan seluruh ilmu-ilmu musrik yang ada ditubhnya Mbak Leha ya Allah. Amin.

والحمد هللا ن سبحا ا ھ ال آل و � اكبر وهللا هللاال

ة وال والحول العظیم العلي � با اال قو

Ampuni banyak kesalahan terutama kepada suaminya. Semoga dengan sembuhnya Mbak Leha menambah keimanan dan ketaqwaan Mbak Leha kepadaMu. Amin.

Penanya 2.Yenny - Bandung

Yenny : Sakit telapak kaki 3 bulan ini, pinggang, migran. Sakit kepala sampai ke telinga. Kerja bantu suami. Wiraswasta. Bisa menahan sakit. Tapi tidak bisa menahan emosi. Orang2 yang membuat saya merasa tersinggung saya marah. Anak nggak nurut juga saya marah. Dulu pernah disakiti sama suami pertama, Cuma diem, nangis, makannya saya sering kesurupan. Sebelum cerai sama dia. Mungkin efeknya ke yang sekarang, istilahnya saya nggak mau digituin lagi. Suami yang sekarang nggak pernah menyakiti, Cuma bcaranya nyleneh. Saya dulu sering ke dukun. 10 tahun yang lalu waktu masih sama suami pertama. Buat nyembuhin dia, biar jadi suami yang baik. Sayang sama saya dan anak. Kan dianya selingkuh terus ya. Main perempuan terus.

Saya minta doa’anya pak ustad, saya mau jadi manusia yang lebih baik lagi.

Ustadz Danu: “Yang penting 1, jangan jadi manusia yang tersinggung. Karena tersinggung akan merusak semuanya. Dilecehkan, dihina, senyum aja. Harus senyum.karena tuntunannya didalam Islam itu harus memaafkan orang yang berbuat zolim kepada kita. Malah bahkan didoakan. Belajar seperti itu, betapa nikmatnya pas kita dihina, kita mendoakan dia. Ya, pokoknya ibu yenni paham ya?”

92

Yenny : “paham pak ustadz.”

Ustadz Danu: “Mau saya bantu doa?”

Yenny : “Mau.”

Ustadz Danu: “Ibu-ibu, bapak-bapak ikut aminkan do’a saya. Memang saya ini mau membantu mendoakan ilmu-ilmu musrik yang pernah dilakukan Ibu Yenni. Semoga doa kita dikabulkan oleh Allah.

جیم الشیطان من � با اعوذ الر

رحیمال الرحمن هللا بسم

الحمد العالمین رب �

د على صل اللھم د ل آ على و محم محم

ابراھیم ل آ على و ابراھیم على صلیت كما

د على وبارك د ل آ على و محم محم

براھیما آل على و ابراھیم على باركت كما

مجید حمید انك العالمین فى

دا ان واشھد هللا ال ا ھ ال ال ان اشھد هللا رسول محم

نستعین ایك و نعبد ایك

Ya Allah. Aku mohon, Telah datang saudaraku yang bernama Ibu Yenny ya Allah. Memohon kepada Mu agar engkau berikan kesembuhan dengan sakitnya dan Kau hancurkan seluruh mantra-mantra musyrik yang ada pada Bu Yenny Ya Allah. Amin

Ya Allah jika yang dilakukan Bu Yenny adalah kemusyrikan, aku mohon keluarkanlah seluruh jin-jin yang masuk dan merusak imannya Ibu Yenny ya Allah. Amin

Ampuni dosa-dosa musyrik Ibu Yenny ya Allah Amin.

والحمد هللا ن سبحا اكبر وهللا هللا ال ا ھ ال آل و �

93

العظیم العلي � با اال قوة وال والحول

3. Analisis Data

Dalam penyajian data ini akan dijelaskan bagaimana pesan dakwah dan

Retorika Ustadz Danu dalam Program acara Siraman Qalbu Bersama Ustadz

Danu di MNCTV Edisi April 2019. Adapun penyajiannya berdasarkan teori SOR

berupa pesan dakwah Ustadz Danu dan Retorika meliputi gaya bahasa, susunan

pesan dan gaya persuasif yang digunakan oleh Ustadz Danu dalam acara

tersebut.

a. Pesan Dakwah Ustadz Danu dalam Program acara “Siraman Qalbu

Bersama Ustadz Danu” di MNCTV Edisi April 2019

1) Edisi 1 April 2019

Berdasarkan pengamatan, penulis menemukan beberapa Pesan

dakwah yang disampaikan oleh Ustadz Danu, yaitu sebagai berikut:

a) Menyambung tali silaturrahim dapat memperpanjag umur dan

memperbanyak rizki.

b) Menghormati orang lain karena Allah, bukan karena takut pada orang

lain.

c) Saling menghargai, Tidak boleh mengejek agama lain seperti yang

tercantum dalam QS. Al An’am :108.

ٱلذین یدعون من دون ٱ وال تسبوا عدو ٱ فیسبوا � ◌ ا بغیر علم �

ة عملھم ثم إلى كذ رجعھم فینبئھم بما كانوا لك زینا لكل أم یعملون ربھم م Artinya : Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.

94

d) Hendaklah berhati-hati karena apa saja yang menimpa diri kita,

disebabkan oleh perbuatan kita sendiri. Seperti yang tercantum dalam

QS. As Syura :30.

صیبة فبما كسبت أیدیكم ویعفوا عن ك ثیرومآ أصابكم من م Artinya : Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatanmu sendiri dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).

e) Membalas kedzoliman dengan mendoakan penuh keselamatan. Seperti

dalam QS. Fushilat : 34.

وال تستوى الحسنة وال السیئة أدفع بالتى ھي احسن

Artinya : Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik...

f) Meminta pertolongan hanya Kepada Allah Ta’ala, jangan

menyekutukanNya. Apalagi meminta pertolongn kepada dukun.

g) Berhati-hati dalam ucapan. Karena ucapan setiap muslim adalah doa.

Bisa menjadi sumpah yang tidak disadari, sehingga jika lalai akan

bernilai dosa dihadapan Allah.

h) Berdoa dengan Ta'awudz, basmillah, hamdalah, Sholawat Nabi seperti

dalam sholat, Mohon ampun atas dosa yang diperbuat, menyebutkan

apa yang di inginkan, Tasbih, tahmid, tahlil, takbir, Ucapkan Kun fa

yakuun, kemudian Syukur.

2) Edisi 2 April 2019.

a) Selalu mengucap Insyaallah karena yang berhak memberi kepastian

hanya Allah.

b) Selalu ingat bahwa manusia memang bisa merencanakan, tapi Allah

yang menentukan.

c) Tetaplah dijalan yang lurus karena Allah yang akan menolong.

95

d) Membaca Qur’an niatkan Lillahita’ala.

3) Edisi 8 April 2019.

a) Intropeksi diri bahwa musibah berasal dari diri sendiri. Sakit dari

perilaku, sakit dari akhlaknya. Sesuai Q.S As Syuro : 30.

b) Jangan main-main dengan tidak mengormati orangtua. Karena itu

dosa besar dihadapan Allah.

c) Allah sangat dekat dengan orang yang taubat.

d) Su’udzan/ berprasangka buruk akan merugikan diri sendiri. jika salah

mendapat dosa, jika benar tidak dapat apa-apa. Sering su’udzan

mengakibatkan sakit kepala/pusing.

e) Jangan jadi manusia yang mudah tersinggung. Karena tersinggung

akan merusak semuanya. Dilecehkan, dihina, senyum aja. Harus

senyum.karena tuntunannya didalam Islam itu harus memaafkan

orang yang berbuat zolim.

b. Retorika Ustadz Danu

Berdasarkan pengamatan menggunakan teori SOR, peneliti

menemukan retorika Ustadz Danu dalam ceramahnya menggunakan

komponen-komponen retorika sebagai berikut:

1) Gaya Bahasa Ustadz Danu dalam Program acara Siraman Qalbu

Bersama Ustadz Danu di MNCTV Edisi April 2019.

a) Langgam

Langgam yang dipakai Ustadz Danu menggunakan Langgam

Agama. Langgam agama mempunyai suara yang terkadang menaik

dan kemudian menurun dengan gaya ucapan yang lambat dan

96

seremonis. Pada umumnya dipakai oleh mubaligh, kyai, khotib,

pendeta, pastur, dan pemuka-pemuka agama lainnya dihadapan

pengikut-pengikut agama masing-masing dikalal berkhutbah. Isi

khutbah biasanya bersifat menggembirakan dan menakutkan

terhadap amal perbuatan mereka didunia yang nanti akan

memperoleh ganjaran pahala atau balasan siksa di akhirat.

Seperti dalam kalimat berikut :

“Kenapa harus menjaga silaturrahim? nanti yang diputuskan tidak tahunya saudara sendiri. Jangan seperti itu. Biasa aja. Kalau memang itu saudaranya jengkelin, jangan diputus... Bisa saja nanti tidak masuk surga karena yang diputus itu saudaranya.” (1 April 2019). “Arti dari insyaallah ini kan jika Allah berkehendak. Jadi apapun, berkata apapun kedepan tidak bosan tidak berkata insyaallah. Karna umpamanya suami sudah kerja,akan naik jabatan, terus nanti aku jadi begini, nah itu sudah sombong itu. Nggak boleh.”(2 April 2019). Nikmat Itu tergantung Allah. Tetapi yang harus kita ketahui adalah musibah, jelas sekali bahwa musibah berasal dari diri sendiri.(8 April 2019).

2) Susunan Pesan

Susunan pesan yang digunakan oleh Ustadz Danu adalah :

a) Komposisi Pesan berupa kesatuan (Unity).

Kesatuan tampak dalam sifat pembicaraan. Sifat ini mungkin

serius, informal, formal, anggun, atau bermain-main. Dalam hal ini,

Ustadz Danu menggunakan suasana informal.

Suasana informal yaitu gaya pidato seperti bercakap

(Conversational) dan akrab (intimate). Seperti dalam sesi taya Jawab

yang diberikan dalam acara tersebut.

97

b) Organisasi Pesan

(1) Deduktif

Pengaturan pesan berdasarkan gagasan utama

kemudian memperjelasnya dengan keterangan penunjang,

penyimpulan dan bukti. Urutan deduktif ini sering juga

digunakan penceramah dalam penyampaian materi kepada

pendengar.

Penggunaan metode ini selain memperjelas gagasan

yang disampaikan, juga dapat memberikan pemahaman yang

detail kepada audien sehingga tidak merasa kebingungan

tentang isi ceramah yang disampaikan. Konsep deduktif

menekankan proses penjabaran (penjelasan) pesan melalui tahap

ide (gagasan) utama untuk dikembangkan dengan menggunakan

kalimat-kalimat penjelasan selanjutnya.

Seperti kalimat berikut ini :

“Silaturrahim memang dianjurkan oleh Rasulullah. Jaman sekarang disebut bersosial. Dan silaturrahim itu bisa memperpanjang umur dan menambah rizki. Itu darimana? Bukan Cuma say hello. Kemudian umurnya panjang, tidak seperti itu. Say hello kemudian rejekinya banyak yang datang, tidak seperti itu...

Ya Intinya adalah, Allah mengajarkan kepada kita hal-hal yang baik, kita dilarang mengejek orang lain, walaupun bukan menyembah kepada Allah Ta’ala, berarti kita memang dalam sehari-hari harus menghormati orang lain. Menghormati adalah kewajiban kita kepada Allah, bukan karena takut pada orang tersebut. Jadi, menghormati itu kewajiban kita.”

(2) Kronologis

Pengaturan pesan berdasarkan urutan waktu terjadinya,

umumnya digunakan tahapan terjadinya suatu peristiwa. 98

Artinya kalimat kronologis menitikberatkan pada fungsi kalimat

untuk menjelaskan priode kasus tertentu berdasarkan urutan

waktu. Kalimat kronologis merupakan bagian dari kalimat

investigatif sekaligus kalimat historis, menjelaskan suatu pesan

berdasarkan tahapan proses terjadinya pesan tersebut baik

berdasarkan urutan waktu, lokasi maupun pelakunya.

Seperti dalam sesi tanya jawab pertama dan kedua,

meliputi apa penyakitnya, kapan terjadi/ mulai dirasakan dan

pernah berobat kemana saja. Seperti dalam Percakapan berikut:

(a) 1 April 2019

Penanya pertama yang menggunakan topeng untuk melindungi prifasinya. Yaitu Mbak Lina dari Kudus. Dia maju kedepan, mengaku sakit tumor payudara. Sudah 2x menikah namun gagal. Pernikahan pertama dijodohkan namun ia tidak nyaman. ‘Ingin berbakti ustadz, tapi korban hati’. Setelah 6 tahun baru bisa cerai. Terus nikah lagi tapi gagal. kalau Sakitnya sudah oprasi-oprasi sampai ke dukun. Hasil leb tidak sakit, jadi nggak dikasih obat. Ustadz Danu : “Kalo tumor sejak tahun 2014, umur 42, berarti tidak muncul waktu itu. Sudah ada bibit-bibitnya. Jika letaknya di payudara, mungkin dulu Mbak Lina ada kejengkelan dengan orangtua. Karena nikahnya dipaksa. Bukan nasibnya, itu karena sumpah. Makannya orang muslim itu dilarang untuk bersumpah-yang dia tidak mengetahui sumpahnya. Kalau Mbak Lina dari awal sudah ingin berbakti kepada orang tua, itu bersumpah,”

Mbak Lina : “Iya, saya pernah ingat dulu waktu kecil pernah bilang gitu sama orangtua,”

Ustadz Danu :“iya. Makannya. Kalo sudah sumpah, Allah akan menguji sumpah tersebut. Pengennya Mbak Lina itu berbakti tapi nggak mampu, akhirnya bergumam/ mengobrol, itukan kayak tadi, aku ingin berbakti kok nasibku malah seperti ini, nah itulah, kenapa jangan bersumpah pada Allah ta’ala kalau tidak tau, tidak tau besoknya bagaimana, nggak boleh. Jadi, hari-hari dilalui dengan baik, sumpah itu menakutkan menurut saya. Beberapa kali orang bilang sumpah ini, sumpah itu, kalau salah terus ini, dia harus membatalkan sumpahnya lho, kalau dia sumpah terus menerus.

99

“Bisa jadi ini kelenjarya saya sebut, penyakit Mbak Lina ini karena belum membatalkan sumpahnya pada Allah Ta’ala. Saat dulu sudah sumpah ingin berbakti kemudian merenungi nasibnya seperti itu, sehingga disitu sumpah dengan nggrutunya itu dianggap salah oleh Allah Taala,”

Penanya 2. Sri Mulyani – Ciamis

Ia Berprofesi sebagai Guru. Sesak nafas di rasakan setelah 17 tahunan. Sekarang uisnya 37. Dia berhenti haid dari sekitar kelas 2 SMA. Sekitar tahun 2009. Pertama haid kelas 2 SMP. Kalau mengkonsumsi obat KB ada penunjang hormon lagi bisa haid. Ini Sudah duakalinya ia menikah. Beberapa tahun ke dokter, menurut dokter tidak apa-apa, hanya pengcilan rahim. Yang terakhir, ketidakstabilan hormon pengaruh otak. Pernikahan yang kedua pada tahun 2012. Namun 7 tahun menikah belum punya anak. Sudah terapi herbal. Ke ustadz, diberi minum dikasih bacaan, jawa , fatihah dibalikkan 40x sekali duduk.

Mbak Sri :“Tapi saya tidak yakin. Setiap mengerjakan sesuatu, pasti pusing, punggung sakit. Ayah saya Meninggal, sakit tumor, pangkreas. Pas pemakaman, Tiba-tiba terdengar seorang bilang, 1 tahun lagi kamu yang akan meninggal. Lalu Ada yang teriak-teriak di dada. Kadang sperti ada yang mengikuti. Kyak kuntil anak, pocong..”

Ustadz Danu : “Siapa yang teriak-teriak?”

Mbak Sri : “Nggak tahu”

Ustadz Danu : “Yasudah, Soal Menstruasi, Mbak Sri apakah sejak kecil sering jengkel sama ayah.? Ada yang sebenarnya nggak suka dari ayah.?

Mbak Sri :“Tidak. karena saya sangat dekat dengan ayah. Mungkin sama ibu. Karena ibu mungkin sering mengingatkan, tapi saya yang nggak bisa menerima,”

Ustadz Danu :“Kalau bisikan, kali ada yang menyihir ya,”

(b) 2 April 2019

Penanya 1

Sulis :“Asalamualaikum wr wb . nama saya Sulis dari subang 34 tahun. 14 tahun menikah Belum dikaruniai anak.”

100

Irvan :“Teh sulis 14 tahun belum dikaruniai anak. Pernah hamil?”

Sulis :“Pernah, waktu itu dicek udah positif, pas kedokter dirahim katanya tak ada perkembangan. Tdak bisa dilihat. Mau jalan 2 bulan. Kantungnya ada tapi janinnya nggak kelihatan. Yang ke2 sama,

Irvan :“Maaf, yang pertama itu dari berapa tahun?”

Sulis :“Tahun 2005. Satu tahun menikah. Hamil lagi 2006, tapi seperti itu lagi, mau ke tiga bulan. Samoai ke tiga kali. 2010. Mau jalan 4 bulan. Kedokter katanya udah bersih semua, nggak usah di kuret tapi di kasih obat.”

Irvan :”Tidak ada keanehan lain?”

Sulis :“Yang saya rasakan setelah itu, dada sesak, terasa panas, sampai nusuk-nusuk ke pundak dari kaki sampe pinggang. Kayak kesemutan. Dari sejak keguguran itu.”

Irvan :“Orang tua masih ada? Mertua? dan hubungan dengan orangtua baik-baik saja?”

Sulis : “Insyaallah baik-baik saja.”

Irvan : “Waktu keguguran sempat sedih? Kenapa nasib saya seperti ini?”

Sulis : “Iya. Sempat berobat ke kiai gitu, sama orang pinter katanya ada kiriman. Semenjak nggak ada.”

Penanya 2.

Irvan : “Kenapa Bu Yulia ?”

Yulia : “Udah 4 tahun sakit badan sakit, hampir tiap hari linu-linu berat. Pas pengen ke masjid, berat. Sudah berikhtiar kemana-mana,”

Yulia : “Bangun rumah, tiap hari ayak sakit lambung, setelah nempatin rumah beberapa bulan jatuh sakit, masuk rumah sakit, katanya lambung aja. Pulang masih sempoyongan sampai sekrang. Opnam lagi ke rumah sakit. Di usg nggak apa2 katanya.”

Irvan :” Pusat sakitnya?”

Yulia : “Perut, pundak berat banget.” 101

Irvan : “Ada ritual yang paling ekstrim.”

Yulia : “Pernah dimandikan jam 11 malam ke atas. Tapi nggak ada hasil. Akhirnya pulang ke jogja. Waktu itu pernah berobat, dikasih bunga kantil udang busuk, cincin mainan, sama suruh baca surat al kausar. Dari perut ini sakit kayak ada yang narik-narik. Terus saya suruh anak saya membacakan surat yasin, setelah selesai, muntah2 tapi muntahnya busa.”

Ustadz Danu :“sekarang ilang? Iya kayaknya ini jin penunggu aja, nggak disapa. “

Yulia : “sudah ustadz, sudah yasinan, sudah pengajian.”

Ustadz Danu : “Lha ya itu, Jadi kalau sudah dibaca-bacain seperti itu, biasanya seperti terus menyerang mereka. Jadi ngobrol biasa aja gak apa-apa. Yasudah yuk doa saja. Ibu-ibu dan pemirsa dirumah, ikut aminkan do’a saya.”

(c) 3 April 2019

Penanya 1.

Sakit kelainan jantung. Saat melahirkan katanya jantungnya kurang menutup dengan sempurna. 2 hari saja. Dokter nyaranin hamil lagi. Trus selang dua bulan hamil. Seteelah itu hamil 9 ulan, melahirkan tetapi sesar, 39 hari meninggal kata dokter hidrosafanus. Pas tujuh bulan itu periksa ke dokter katanya kepalanya kecil. Tapi saya kan percaya saya punya Allah. Sembilan bulan normal lagi. Tapi ada cairan dikepalanya. Katanya syarafnya keluar gitu. Udah setahun ini. Pernah ketemu sama orang pinter, dua bulan setelah anak yang kedua, katanya anak ku yang meninggal bukan karena sakit itu juga. Katanya ada jin yang suka sama aku. Tapi katanya aku ada yang ngejaga, katanya nenek-nenek. Gendut. Dia mau pengen bareng kayak suami istri, Cuma karena ada yang ngejagain, dia nggak bisa ndeketin aku, trus kebayi. Trus aku dikasih air, suruh baca bismillah 3x diminum. Saat itu juga. Habis itu muntah. Udah kata dia. Irvan : “Ada kejadian aneh lainnya?” Siti Nurleha :“Sering mimpi erep2. Kayak mau diajak. Tapi aku

nggak mau. Dia cowok, bilang kamu tu milik aku, trus aku bilang enggak ini bukan duniaku. Kamu tu harus disini, dia bilang gitu. Sering bnget. Nggak tau kenapa aku jadi kayak sering ngelihat makhluk-makhluk aneh, dirumah

102

kadang ada perempuan, laki2 mukanya ancur ngesot.”

Ustadz Danu :”sering curiga sama suami? Suudzon sama suami?

Siti Nurleha :”Iya ustadz” Ustadz Danu:“Kenapa curiga penuh dengan amarah bisa

hidrosofalus, karena pada waktu curiga, otak itu panas. Kemudian curiganya dengan emosi didalam otak itu panas. Secara sunnatullah, otak itu akan mengumpulkan banyak cairan dikepalanya si adek. Intinya disitu. Sebenarnya akhlak itu bisa diceritakan secara real. Dilarang untuk su’udzan. Paham mbak nurleha?

Siti Nurleha : “Iya ustadz.”

Penanya 2. Ibu Yenny mengaku Sakit telapak kaki 3 bulan ini, pinggang, migran. Sakit kepala sampai ke telinga. Kerja bantu suami. Wiraswasta. Bisa menahan sakit. Tapi tidak bisa menahan emosi. Orang2 yang membuat saya merasa tersinggung saya marah. Anak nggak nurut juga saya marah. Dulu pernah disakiti sama suami pertama, Cuma diem, nangis, makannya saya sering kesurupan. Sebelum cerai sama dia. Mungkin efeknya ke yang sekarang, istilahnya saya nggak mau digituin lagi. Suami yang sekarang nggak pernah menyakiti, Cuma bcaranya nyleneh. Saya dulu sering ke dukun. 10 tahun yang lalu waktu masih sama suami pertama. Buat nyembuhin dia, biar jadi suami yang baik. Sayang sama saya dan anak. Kan dianya selingkuh terus ya. Main perempuan terus. Saya minta doa’anya pak ustad, saya mau jadi manusia yang lebih baik lagi. Ustadz Danu : “Yang penting 1, jangan jadi manusia yang

tersinggung. Karena tersinggung akan merusak semuanya. Dilecehkan, dihina, senyum aja. Harus senyum.karena tuntunannya didalam Islam itu harus memaafkan orang yang berbuat zolim kepada kita. Malah bahkan didoakan. Belajar seperti itu, betapa nikmatnya pas kita dihina, kita mendoakan dia. Ya, pokoknya ibu yenni paham ya?”

Yenny : “paham pak ustadz.” Ustadz Danu : “Mau saya bantu doa?” Yenny : “Mau.”

Tabel 1.8. : Temuan Data Dalam Susunan Pesan

103

No. Susunan Pesan Temuan Data Keterangan

1. Komposisi pesan berupa kesatuan (unity)

Seperti dalam sesi taya Jawab yang diberikan dalam acara tersebut.

Kesatuan tampak dalam sifat pembicaraan. Dalam hal ini, Ustadz Danu menggunakan suasana informal. Suasana informal yaitu gaya pidato seperti bercakap (Conversational) dan akrab (intimate).

2. Organisasi pesan a. Deduktif (1 April 2019)

Ustadz Danu menyampaikan Keutamaan Silaturrahim, kemudian menjelaskannya dengan contoh kehidupan bersosial. (2 April 2019). Ustadz Danu menjelaskan pentingnys mrngucp insyaAllah kemudian mencontohkannya (8 April 2019) Ustadz Danu menjeaskan salahsatu firman yang intinya musibah dari diri sendri.

Pesan berdasarkan gagasan utama kemudian memperjelasnya dengan keterangan penunjang, penyimpulan dan bukti.

b. Kronologis Dalam Sesi Tanya Jawab, Ustadz Danu bertanya tentang keluhan penanya, sejak kapan peristiwa itu dialami, usia berapa. Dan sudah kemana saja berobat.

Pengaturan pesan berdasarkan urutan waktu terjadinya, dengan kalimat investigatif sekaligus kalimat historis, yang menjelaskan suatu pesan berdasarkan tahapan proses terjadinya pesan tersebut baik berdasarkan urutan waktu, lokasi maupun pelakunya.

1) Bentuk Persuasif

a) Himbauan Rasional

Meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis atau dengan

penyajian bukti-bukti ilmiah dan masuk akal. Seperti dalam kalimat

berikut: 104

(1) 1 April 2019

“Bisa jadi ini kelenjarya saya sebut, penyakit Mbak Lina ini karena belum membatalkan sumpahnya pada Allah Ta’ala. Saat dulu sudah sumpah ingin berbakti kemudian merenungi nasibnya seperti itu, sehingga disitu sumpah dengan nggrutunya itu dianggap salah oleh Allah Taala,”

(2) 2 April 2019

Ustadz Danu :“sekarang ilang? Iya kayaknya ini jin penunggu aja, nggak disapa. “

Yulia : “sudah ustadz, sudah yasinan, sudah pengajian.”

Ustadz Danu : “Lha ya itu, Jadi kalau sudah dibaca-bacain seperti itu, biasanya seperti terus menyerang mereka. Jadi ngobrol biasa aja gak apa-apa.

(3) 8 April 2019

Ustadz Danu : “sering curiga sama suami? Suudzon sama suami?

Siti Nurleha :”Iya ustadz” Ustadz Danu:“Kenapa curiga penuh dengan amarah bisa

hidrosofalus, karena pada waktu curiga, otak itu panas. Kemudian curiganya dengan emosi didalam otak itu panas. Secara sunnatullah, otak itu akan mengumpulkan banyak cairan dikepalanya si adek. Intinya disitu. Sebenarnya akhlak itu bisa diceritakan secara real. Dilarang untuk su’udzan. Paham mbak nurleha?

Siti Nurleha : “Iya ustadz.”

Tabel 1.9. : Temuan Data Bentuk Persuasif.

No. Bentuk Persuasif Temuan Data Keterangan

105

1. Himbauan Rasional

1 April 2019 Bisa jadi ini kelenjarya saya sebut, penyakit Mbak Lina ini karena belum membatalkan sumpahnya pada Allah. Saat dulu sudah sumpah ingin berbakti kemudian merenungi nasibnya seperti itu, sehingga disitu sumpah dengan nggrutunya itu dianggap salah oleh Allah,”

2 April 2019 Jadi kalau sudah dibaca-bacain seperti itu, biasanya seperti terus menyerang mereka. Jadi ngobrol biasa aja gak apa-apa.

8 April 2019 Curiga penuh dengan amarah bisa hidrosofalus, karena pada waktu curiga, otak itu panas. Kemudian curiganya dengan emosi didalam otak itu panas. Secara sunnatullah, otak itu akan mengumpulkan banyak cairan dikepalanya si adek. Intinya disitu. Sebenarnya akhlak itu bisa diceritakan secara real. Dilarang untuk su’udzan.

Meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis atau dengan penyajian bukti-bukti ilmiah dan masuk akal.

106

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pesan Dakwah Ustadz Danu dalam program acara Siraman Qalbu Bersama

Ustadz Danu di MNCTV Edisi April 2019 adalah apa saja yang menimpa diri

kita, disebabkan oleh perbuatan kita sendiri. Seperti yang tercantum dalam QS.

As Shura :30. Membalas kedzoliman dengan mendoakan penuh keselamatan.

Seperti dalam QS. Fushilat : 34. Meminta pertolongan hanya Kepada Allah

Ta’ala, jangan menyekutukan-Nya. Tata cara berdoa yang diajarkan oleh Ustadz

Danu Yaitu membaca Ta'awudz, bismillah, hamdalah, kemudian Sholawat nabi

seperti dalam sholat, lalu mohon ampun atas dosa yang diperbuat, kemudian

menyebutkan apa yang di inginkan. Diakhiri dengan Tasbih, tahmid, tahlil,

takbir dan Kun fa yakuun.

2. Retorika yang dibawakan oleh Ustadz Danu dalam program acara Siraman

Qalbu Bersama Ustadz Danu di MNCTV Edisi April 2019 adalah

menggunakan gaya bahasa langgam agama. Adapun susunan pesan yang

digunakan Ustadz Danu dalam menyampaikan ceramahnya yaitu kesatuan.

Sedangkan organisasi pesan berupa deduktif dan kronologis, yang terdiri dari

kalimat investigatif sekaligus kalimat historis, yang menjelaskan suatu pesan

berdasarkan tahapan proses terjadinya pesan tersebut baik berdasarkan urutan

waktu, lokasi maupun pelakunya yaitu menjelaskan hal-hal penting di awal agar

jelas dan mudah dipahami. Ustadz Danu memakai himbauan rasional agar

pesannya sampai kepada mad’unya.

107

108

B. Saran

1. Bagi pembaca, lebih berhati-hati dalam mempelajari ilmu agama. Agar tidak

jatuh musrik dan segera bertaubat ketika melakukan kesalahan, agar selamat

dunia akhirat. Serta bijaklah dalam menggunakak media. Karena stiap apa

yang dilakukan, akan dimintai pertanggungjawaban. Juga meningkatkan

literasi agar tak mudah menerima pengaruh negatif.

2. Bagi media, terutama televisi. Televisi adalah media yang setiap rumah ada.

Sebaiknya, menayangkan program acara yang bisa membantu mewujudkan

cita-cita negara dan menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat, bukan

hanya kepentingan sesaat.

3. Bagi seluruh Mahasiswa khususnya Fakultas Dakwah, diharapkan mampu

mengembangkan penelitian-penelitian yang berhubungan dengan

Komunikasi Dakwah yang tidak hanya aktual, dan ilmiah, namun juga

memotivasi dan bermanfaat di dunia dan akhirat.

109

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 2009. Retorika dan Dakwah Islam. Jurnal Dakwah Vol X no 1 Januari-Juni.

Alwasilah, A Chaedar. 2003. Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Melakukan Penelitian Kulitatif. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya

Anwar, Gentasari. 1995. Retorika Teknik dan Seni Berpidato. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bahri, Fathul. 2008. Meniti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan Para Dai. Jakarta: Amzah.

Bachtiar, Wardi. 1997. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos.

Badjuri, Adi. 2010. Jurnalistik Televisi. Yogjakarta: Pustaka Ilmu.

Bungin, Burhan. 2010. Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Burton, Graeme. 1999. Pengantar untuk Memahami : Media dan Budaya Populer. Yogjakarta: Jalasutra.

Departemen Agama RI. 1993. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Depag.

Eriyanto. 2002. Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi dan Politik Media. Yogjakarta: LkiS.

Herniti, Ening. 2011. Pengobatan Dengan Psikoterapi Menurut Ustadz Danu. Jurnal dakwah Vol XL No. 1.

Ilaihi, Wahyu, M.A. 2010. Komunikasi Dakwah. ed I. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Krisyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Lubis, Basrah. 1991. Metode dan Retorika Dakwah. Jakarta: CV Tursina.

Mahmud, M. As’ad. 2017. 100 Kultum Tematik Terbaik. Surabaya: Ziyad.

Moleong, J. Lexy. 2009.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Patilima, Hamid. 2016. Metode penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Rousydiy, Lathief TA. 1989. Dasar-dasar Retorika Komunikasi dan Informasi. Medan: Firma Rimbow

Rahmat, Jalaludin. 1996. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosda karya.

110

Rahmat, Jalaludin. 2000. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Salmadanis. 2002. Metode Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an. Disertasi Doktor Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Sugiyono, 2019. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suparta, Munzier. 2003. Hefni, Harjani. Metode Dakwah. Jakarta. Kencana.

Syamsudin. 2016. Pengantar Sosiologi Dakwah. Jakarta. Kencana.

Umany, Barmawy. 1996. Azas Dan Ilmu Dakwah. Semarang: CV Ramadhani.

Zaini, Ahmad.2005. Dakwah Melalui TV. Jurnal Dosen Dakwah Dan Komunikasi. STAIN Kudus Vol. 13 No. 3

INTERNET

Afriyanty, Fatmah. (2010, 7 Juni) Bengkel Hati Untuk Penyakit Hati. Diperoeh 1 Juni 2019 dari http://akhakmuiacenter.com/site/index. Php?ustadz-masdanu.html

Mnctv Official (diperoleh 1 Juni 2019)

- Official website http://mnctv.com/

- http://mnctvmobile.com/m/

- (https://text-id.123dok.com)

- Bangkit.co.id/jadwal-mnctv-hari-ini

- Youtube channel http://youtu.be/4PxqQCAfNypl

- Twitter http://bit.ly/2fOu5Ps

111

Lampiran

Gambar 1.1. Ustadz Danu saat memberikan tausiyah dan Pemandu acara, Irvan Hakim di acara Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu

Gambar 1.2. Siraman Qalbu 1 April 2019 Kedatangan Layina, Jamaah Dari Prancis

Gambar 1.3. Ibu Sulis,

Jamaah siraman Qalbu 2 April 2019

112

Gambar 1.4 Ibu Nurleha, Jamaah Siraman Qalbu Yang Belum Dikaruniai Anak

Gambar 1.5. siraman Qalbu 8 April 2019 Lina Saat Bercerita Dan Bertanya Solusi Kepada Ustadz Danu

113

RIWAYAT HIDUP PENULIS

A. Data pribadi

B. Riwayat Pendidikan

Nama : Umi Kamilah

Tempat tanggal lahir : Salatiga, 15 Oktober 1998

NIM : 43010150045

Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

Fakultas : Dakwah

Alamat : Dusun Promasan Rt 04 Rw 02 Desa

Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo, Kota

Salatiga.

Email : [email protected]

No Instansi Pendidikan Masuk (Tahun)

Lulus (Tahun)

1, MI ALMAHMUD KUMPULREJO 1 2003 2009

2. MTS DARUL ULUM SURUH 2009 2012

3. MAN SURUH 2012 2015

4. IAIN SALATIGA 2015 2019

114