pesan dan retorika dakwah dalam program acara...
TRANSCRIPT
PESAN DAN RETORIKA DAKWAH DALAM PROGRAM ACARA “SIRAMAN QALBU BERSAMA USTADZ DANU”
DI MNCTV EDISI APRIL 2019
Skripsi ini Disusun untuk Melengkapi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
SKRIPSI
Oleh :
UMI KAMILAH
NIM. 43010150045
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019
MOTTO “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”
(Q.S Asy-Syura : 30)
vi
PERSEMBAHAN
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat dan
karuniaNya hingga tugas akhir ini sudah diujung mata. Skripsi ini adalah
bentuk persembahan untuk :
1. Orangtua, Bapak Muzayin dan Ibu Suyami, yang selalu
memberikan do’a dan usaha terbaik untuk anaknya.
2. Mas Munir, Mas Ali, Mbak Alfiya yang selalu sabar membimbing
dan memberi dukungan dengan penuh kasih sayang.
3. Dik Maria Ulfa, yang akan lulus SMA. Semoga bisa lebih baik
dari kakak dan lebih tinggi cita-citanya.
4. Guru dan Dosen yang sangat berjasa memberikan ilmunya.
5. Bapak Yusuf Khumaini, kata-katanya selalu memotivasi.
6. Keluarga KPI, PPL dan KKN yang penuh kenangan.
7. Orang-orang yang menyayangi saya, memberikan dukungan moril
maupun materil.
8. Semua pihak yang mengenal saya, dan memberikan banyak
pengalaman.
vii
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحیم
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan segala
nikmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang berjudul : Pesan Dakwah dan
Retorika Ustadz Danu dalam program acara Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu di MNCTV
Edisi April 2019. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad SAW.
Yang dinantikan syafaatnya fiddini waddunya wal akhiroh.
Skripsi ini penulis ajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1 untuk
meraih gelar sarjana sosial pada Fakultas Dakwah IAIN Salatiga. Penulisan skripsi ini berjalan
dengan lancar atas bantuan, dukungan, dan motivasi dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan
ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang teristimewa kepada orang tua dan keluarga dan
orang-orang yang menyayangi penulis atas segala doa, kasih sayang serta dukungan yang diberikan
kepada penulis. Dan ucapan terimakasih tak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M. Ag. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Mukti Ali M. Hum. selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.
3. Bapak Dr. Achmad Maimun, M. Ag. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan
Pengembangan Lembaga, Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.
4. Ibu Dra. Maryatin, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dan
Pembimbing Akademik.
5. Bapak Drs. Bahroni, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi.
6. Ibu Dra. Muna Erawati, M.Si. selaku Dosen penguji Skripsi dan Bapak Imam Subqi M. Si.
selaku sekretaris siding Skripsi.
7. Segenap jajaran Dosen dan Staf Fakultas Dakwah, Khususnya KPI.
viii
8. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses skripsi baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam penyemprnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Salatiga, 25 Juli 2019
Penulis,
Umi Kamilah
ix
ABSTRAK
Kamilah, Umi. 2019. Pesan Dakwah dan Retorika Ustadz Danu dalam Program Acara Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu di MNCTV edisi April 2019. Skripsi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Kata Kunci : Pesan dakwah, Retorika, Ustadz Danu
Dakwah merupakan ajakan atau seruan kepada yang lebih baik. Dakwah dapat dilakukan melalui beberapa media, salah satunya televisi. Televisi merupakan media yang diakses hampir semua orang di Indonesia. Kepandaian retorika seorang da’i berperan besar terhadap kemampuan memotivasi pendengar menuju pada tingkah laku atau sikap yang sesuai dengan pesan dakwahnya Salah satu program acara dakwah di televisi adalah Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu di MNCTV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi program acara Siraman Qalbu Bersama Ustadaz Danu di MNCTV edisi April 2019, serta mengetahui pesan dan retorika dakwah yang dipakai Ustadz Danu dalam program acara tersebut.
Metode penelitian kualitatif ini bersifat analisis deskriptif, menjabarkan temuan data dengan pendekatan empiris dengan teori stimulus respons. Fokus penelitian ini adalah pesan dan retorika dakwah dalam acara Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu edisi April 2019.
Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, Pesan dakwah antara lain: apa saja yang menimpa diri kita, disebabkan oleh perbuatan kita sendiri. Seperti yang tercantum dalam QS. As Shura :30. Membalas kedzoliman dengan mendoakan penuh keselamatan. Seperti dalam QS. Fushilat : 34. Meminta pertolongan hanya Kepada Allah Ta’ala, jangan menyekutukan-Nya. Tata cara berdoa yang diajarkan oleh Ustadz Danu Yaitu membaca Ta'awudz, bismillah, hamdalah, kemudian Sholawat nabi seperti dalam sholat, lalu mohon ampun atas dosa yang diperbuat, kemudian menyebutkan apa yang di inginkan. Diakhiri dengan Tasbih, tahmid, tahlil, takbir dan Kun fa yakuun. Retorika yang dibawakan oleh Ustadz Danu dalam program acara Siraman Qalbu Bersama Ustadz Danu di MNCTV Edisi April 2019 menggunakan gaya bahasa langgam agama. Adapun susunan pesan yang digunakan Ustadz Danu dalam menyampaikan ceramahnya yaitu kesatuan. Sedangkan organisasi pesan berupa deduktif dan kronologis, yaitu dengan investigatif dan historis menjelaskan hal-hal penting di awal agar jelas dan mudah dipahami. Ustadz Danu memakai himbauan rasional agar sampai kepada mad’unya.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LOGO ii
NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING iii
HALAMAN PENGESAHAN iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN v
MOTTO vi
PERSEMBAHAN vii
KATA PENGANTAR viii
ABSTRAK x
DAFTAR ISI xii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 7
C. Tujuan Masalah 8
D. Manfaat Penelitian 8
E. Kerangka Berfikir 9
F. Sistematika Penulisan 13
BAB II : KAJIAN TEORI
A. Kajian Pustaka 15
B. Landasan Teori 18
BAB III :METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 57
B. Sumber Data 57
C. Prosedur Pengumpulan Data 59
D. Teknik Analisis Data 60
BAB IV :HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 63
1. Profil MNCTV 63
2. Visi dan Misi MNCTV 72
3. Arti Logo dan Slogan MNCTV 72
xi
4. Manajemen MNCTV 74
5. Jadwal Acara MNCTV April 2019 76
B. Pembahasan 78
1. Deskripsi Program Acara Siraman Qalbu 78
a. Kerabat Kerja Siraman Qalbu 88
b. Profil Ustadz Danu 93
2. Penyajian Data 93
a. Ceramah Ustadz Danu di Siraman Qalbu 93
3. Analisis data 124
a. Pesan Dakwah Ustadz Danu 124
b. Retorika dakwah Ustadz Danu 143
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan 146
B. Saran 147
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dakwah merupakan ajakan atau seruan kepada yang lebih baik. Dakwah
mengandung ide tentang progresifitas, sebuah proses yang terus menerus menuju kepada
yang baik dan yang lebih baik dalam mewujudkan tujuan dakwah tersebut (Ilaihi,
2010:17).
Dalam menjalankan dakwahnya, seorang yang mengajak kebaikan atau bisa
disebut da’i, harus menekankan cara-cara dan metode yang baik. Tidak diperbolehkan
dakwah dengan merendahkan orang yang di dakwahi (mad’u), atau dengan cara
intimidasi dan pemaksaan. Adapun cara dakwah yaitu dengan hikmah, mauidzah
hasanah dan mujadalah. Seperti yang telah disebutkan dalam Q.S An-Nahl : 125
اىل سبيل ربك ابحلكمة و الموعظة احلسنة اد ع و جا دهلم ابليت هي احسن إن ربك هو اعلم ابلمهتدين
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Ayat di atas menjadi rumus umum dalam menjalankan metode dakwah dan
menyebarkan kebaikan. Pertama, dengan Hikmah. Cara-cara yang hikmah maksudnya
adalah cara yang bijaksana. Misalnya, memilih tuturkata yang lembut dan menyentuh
perasaan objek dawah. Menghindari kata-kata kasar yang menyakitkan. Dan juga
menghindari menakut-nakuti atau mengintimidasi.
Kedua, dakwah disampaikan dengan Mauidzah Hasanah yang mengandung arti
cara memberi pengajaran yang baik, dapat menyentuh hati sanubari seseorang, sehingga
mad’u terdorang untuk berbuat baik. Ketiga, Mujadalah. Yaitu pembicaraan atau diskusi
13
yang dilandasi dengan argumen yang berbeda dengan menggunakan dalil yang utuh.
Metode ini muncul dalam bentuk As ilah Wa Ajwibah (Tanya Jawab) dan Al Hiwar atau
diskusi ( Mahmud, 2017:418).
Dalam ayat di atas dijelaskan tentang teknik berdakwah yang baik dengan
menyesuaikan terhadap kalangan yang didakwahi. Perdebatan dijawab dengan
tanggapan yang baik dan santun. Tentu menjadi tantangan tersendiri bagi da’i untuk
menemukan metode dakwah terbaiknya menyesuaikan situasi dan kondisi yang
dihadapi. Cara berdakwah tentunya harus menyesuaikan dengan orang yang didakwahi
agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
Kepandaian retorika seorang da’i berperan besar terhadap kemampuan
memotivasi pendengar menuju pada tingkah laku atau sikap yang sesuai dengan pesan
dakwahnya (Lubis, 1991:57) karena retorika merupakan strategi berbahasa agar maksud
dan tujuan pembicara lebih mudah ditangkap oleh pendengar. Penggunaan retorika terus
berkembang menyesuaikan perkembangan zaman dan perubahan tren yang terjadi di
masyarakat. Setiap da’i punya gaya retorika yang berbeda untuk menyampaikan pesan
agar mampu diterima dengan baik oleh pendengar.
Retorika adalah Art Of Using Language (kesenian dalam menggunakan bahasa).
Dengan demikian, bahasa dipergunakan untuk menghasilkan suatu kesan yang
dikehendaki oleh dai kepada mad’u (Salmadanis, 2002:149).
Dalam penyampaian ajaran Islam, dakwah dapat dilakukan melalui beberapa
media, salah satunya televisi. Televisi merupakan media yang diakses hampir semua
orang di Indonesia. Segi pendengarannya berupa audio (suara) dan segi penglihatannya
berupa gambar. Tanpa gambar tak mungkin ada apa-apa yang dapat dilihat (Zaini,
2015:9). Setelah Undang-Undang Penyiaran di sahkan pada tahun 2002, jumlah televisi
14
baru di Indonesia terus bermunculan dengan program-program andalannya, seperti
program acara kajian Islami.
Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu adalah salah satu program acara dakwah
di televisi yang disiarkan secara live setiap pagi hari oleh MNCTV. Acara tersebut
dibawakan oleh Irfan Hakim dan penceramah, Ustadz Danu. Dia salah seorang yang
berhasil menemukan titik temu antara penyakit jiwa (akhlak yang kurang terpuji) dan
penyakit jasmani (fisik/badani) pada menusia. Ia merumuskan bahwa penyakit adalah
indikator adanya sebuah ketimpangan akhlak pada diri manusia, baik disadari atau tidak
oleh orang tersebut.
Hal tersebut senada dengan pendapat salah seorang ulama dakwah, Hasan
Hudhaibi. Ia pernah mengungkapkan bahwa da’i itu seperti dokter, bukan hakim. Tugas
dokter adalah menganalisis penyakit kemudian memberikan obatnya. Dan seperti itulah
seharusnya dakwah dijalankan. Ia memberi penyandaran. Berbeda dengan hakim, kalau
hakim tugasnya adalah memvonis. Jika da’i hanya bisa memvonis dan menyalahkan,
maka dakwahnya tidak akan membawa hasil (Mahmud, 2017:218 )
Menurut Mahmud (2017:418) dakwah bukan hanya kata-kata atau ceramah,
apalagi kontes da’i. Dakwah adalah tindakan nyata membantu dan memberikan solusi
pada orang-orang yang menghadapi permasalahan dan membutuhkan uluran tangan.
Dan dibutuhkan orang yang berretorika dan berjiwa dakwah dengan berbagai latar
belakang profesi.
Imam Ibnu Jarir At-Thabari mengemukakan bahwa setiap ajakan kebaikan yang
dilakukan para da’i hendaknya memiliki dasar dan acuan yang jelas dalam Al Qur’an
dan As Sunah. Tidak boleh sembarangan. Sebab, standar kebaikan dalam Islam adalah
apa yang tercantum dalam Al Qur’an dan As Sunah dan dicontohkan oleh nabi yang
termaktub dalam sirah nabawiyah. Hal ini begitu penting mengingat pada hari ini begitu
15
banyak seruan, ajakan dan propaganda yang semuanya mengaku untuk kebaikan
manusia (Mahmud, 2017:122).
Cermah Ustadz Danu sangat menarik untuk dikaji, karena metode yang
digunakan untuk berdakwah yaitu dengan menyembuhkan mad’u. Ceramah Ustadz
Danu selain berfokus pada ceramah agama, namun juga penyembuhan penyakit.
Menurut penelitian terkini dari negara-negara maju ditemukan bahwa penyakit-penyakit
fisik yang ada sekatang ini 53% penyebabnya berasal dari faktor psikis atau kejiwaan
yang berawal dari pola pikir dan bertindak sehari-hari. Bisa berawal dari tekanan atau
banyaknya pekerjaan di kantor, problematika rumah tangga, lingkungan, dan
sebagainya. Tekanan-tekanan tersebut akan memacu kerja otak dan emosional seseorang
secara berlebihan dan akhirnya muncul berbagai penyakit. Faktor lain adalah 18% dari
faktor keturunan, 19% faktor lingkungan, dan 10% layanan kesehatan.
(akhlakmuliacenter.com)
Akhlak yang kurang baik biasanya selalu dilakukan berulang-ulang yang lambat
laun akan menjadi kerak didalam hatinya sehingga hatinya tumpul dan berpenyakit.
Menurut Ustadz Danu, penyakit tersebut dibahasakan sebagai “teguran Allah” kepada
pelaku (Herniti, 2011: 3). Selama bertahun-tahun, Ustadz Danu mempelajari,
memperdalam dan mempraktikan isi Al-Qur’an dan As Sunnah sehingga dari sanalah
Allah memberikan pemahaman kepadanya, menemukan hubungan yang erat antara sakit
dengan akhlak seseorang.
Dalam kajiannya, Ustadz Danu menggunakan metode sesuai dengan QS. An
Nahl : 125, yaitu dengan Hikmah. Tuturkatanya yang lembut dan menyentuh perasaan
objek dawah. Menghindari kata-kata kasar yang menyakitkan. Dan juga menghindari
menakut-nakuti atau mengintimidasi. Kemudian dakwah dengan Mauidzah Hasanah
yang mengandung arti cara memberi pengajaran yang baik, dapat menyentuh hati
16
sanubari seseorang, sehingga Mad’u terdorang untuk berbuat baik. Ketiga, Mujadalah.
Yaitu pembicaraan atau diskusi yang dilandasi dengan argumen yang berbeda dengan
menggunakan dalil yang utuh. Metode ini muncul dalam bentuk As ilah Wa Ajwibah
(Tanya Jawab) dan Al Hiwar (diskusi).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apa pesan dakwah Ustadz Danu dalam Program acara “Siraman Qalbu bersama
Ustadz Danu” di MNCTV edisi April 2019?
2. Bagaimana retorika Dakwah Ustadz Danu dalam program acara “Siraman Qalbu
bersama Ustadz Danu” di MNCTV edisi April 2019?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mendeskripsikan pesan dakwah Ustadz Danu dalam Program acara “Siraman
Qalbu bersama Ustadz Danu” di MNCTV edisi April 2019.
2. Untuk mendeskripsikan penggunaan Retorika dakwah Ustadz Danu dalam program
acara “Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu” di MNCTV edisi April 2019.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi
sumbangsih yang bermanfaat baik secara teoritis dan maupun praktis, diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai pesan
dakwah dan retorika dalam siaran dakwah di televisi.
b. Dapat menambah referensi yang berhubungan dengan pesan dakwah dan
retorika.
2. Manfaat Praktis
17
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pelaksanaan
dakwah, khususnya mengenai retorika dakwah pada program acara Siraman
Qalbu Bersama Ustadz Danu di MNCTV.
b. Dapat digunakan sebagai masukan untuk para da’i dalam mengembangkan
retorika dakwah.
E. Kerangka Berfikir
Dakwah dalam implementasinya merupakan kerja dan karya besar manusai baik
secara personal maupun sosial yang dipersembahkan untuk Tuhan dan sesamanya adalah
kerja sadar dalam rangka menegakkan keadilan, mningkatkan kesejahteraan,
menyuburkan persamaan dan mencapai kebahagiaan atas dasar Ridha Allah SWT
(Enjang dan Aliyudin, 2009:11).
Dakwah secara sederhana dapat diartikan sebagai transformasi nilai-nilai
keislaman dengan melibatkan berbagai unsur. Unsur tersebut meliputi da’i sebagai
komunikator, maudhu’ (pesan), ushlub (metode), washilah (media), Mad’u (objek).
Salah satu bentuk transformasi tersebut bisa dilakukan dengan mengadakan kegiatan
dakwah dengan tujuan untuk menginformasikan pesan-pesan ajaran keislaman.
Seorang da’i harus mengetahui karakteristik mad’unya agar pesan dakwah dapat
diterima tanpa adanya penolakan. Seorang da’i harus bisa menempatkan bahasa yang
digunakannya sesuai kebutuhan masyarakat, yaitu dengan menggunakan bahasa Qaulan
Baligha (bahasa yang tegas, keras, dan membekas), qaulan maisura (bahasa yang
ringan), qaulan layyina (bahasa yang lemah lembut), qaulan karima (penuh kebajikan,
mudah dan lembut). Ini termasuk dakwah secara persuasif, yaitu dengan menggunakan
cara fikir dan cara merasa masyarakat yang di dakwahinya (Faizah dan Muchsin, 2009
:ix).
18
Banyak sekali metode dakwah yang bisa digunakan dalam sebuah pengajian.
Namun, ketika berbicara sebuah metode yang baik, maka salah satu ayat Al-Qur’an
yaitu surat An-Nahl :125 menjelaskan bahwa metode dakwah yang baik itu ada tiga
cara; pertama, yaitu dengan hikmah (pelajaran yang baik), kedua, mauidzatil hasanah,
dan yang ke tiga mujadalah billati hiya ahsan.
Ketika program acara Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu menggunakan ke
tiga cara tersebut tentunya akan menghasilkan respons yang baik pula dari mad’unya.
Respons merupakan umpan balik yang memiliki peranan atau pengaruh besar dalam
menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi. Respons sangat diperlukan adanya
komunikasi yang baik. Sebab dengan berkomunikasi, akan tersampaikan pesan da’i
terhadap mad’unya. Khususnya dalam program acara siraman Qalbu bersama Ustadz
Danu, sejauh mana respons mad’u dengan adanya komunikasi yang efektif.
Pentingnya studi komunikasi karena permasalahan-permasalahan yang timbul
akibat komunikasi. Manusia tidak bisa hidup sendiri, secara kodrati harus hidup bersama
manusia lain, baik demi kelangsungan hidupnya dan keamanannya maupun
keturunannya.
Penelitian ini mengacu pada komunikasi, kemudian dikembangkan dengan
menggunakan teori dasar S-O-R yang berasal dari Psikologi Komunikasi. Objek
material dari teori ini yaitu manusia, pada aspek sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi
dan konasi. Efek yang ditimbulkan adalah rekasi khusus terhadap stimulus khusus,
sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan
dan reaksi komunikasi.
Untuk mengetahui sejauh mana respons dari proses dakwah siraman Qalbu bersama
Ustadz Danu dan respon mad’u terhadap aktivitas dakwah tersebut, maka seorang da’i
harus mengetahui kondisi yang menjadi objek dakwahnya. Oleh sebab itu, penulis ingin
19
mendeskripsikan permasalahan yang terjadi ini dengan menggunakan teori S-O-R
(stimulus-organism-response) yang berasal dari psikologi komunikasi. Objek material
dari teori ini adalah manusia, pada aspek sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi dan
konasi. Ketika teori S-O-R dikaitkan dengan penelitian ini, maka stimulus ini adalah
metode dakwah Ustadz Danu dan organismenya adalah jama’ah yang datang dalam
acara Siraman Qalbu. Adapun responnya merupakan respon dari mad’u terhadap metode
dakwah yang dipakai Ustadz Danu dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan
berikut.
Gambar 1.1 Skema Metode Dakwah Ustadz Danu
Berdasarkan metode dakwah Ustadz Danu, sebagai stimulus terhadap perhatian,
pemahaman dan penerimaan mad’u dalam proses pengobatan di acara siraman Qalbu
Bersama Ustadz Danu. Sedangkan untuk responsnya mencakup kehadiran dan
konsentrasi mad’u dalam mengikuti pengajian yang disampaikan oleh Ustadz Danu
dalam program acara Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu di MNCTV. Dengan
demikian, peneliti mengambil teori respons menurut Effendy (2003:254) adalah teori S-
O-R sebagai rujukan yang akan dilakukan.
Stimulus: Metode dakwah Ustadz Danu
Pengobatan dengan do’a
Organisme: Perhatian mad’u Pemahaman mad’u Penerimaan mad’u
Response : Mad’u bercerita Mad’u bertanya Mad’u mengaminkan do’a Mad’u berubah sikap Negatif
Positif
Da’i
20
F. Sistematika Penulisan
Agar penelitian ini terkonsep, maka sistem penulisan yang tersaji adalah sebagai
berikut :
BAB I Pendahuluan, yang membahas tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka berfikir dan sistematika
penulisan.
BAB II Kajian teori berupa tinjauan pustaka dan landasan teori, yang akan
membahas hal-hal tentang dakwah dan retorika.
BAB III Metodologi penelitian, dalam bab ini disampaikan jenis penelitian,
sumber data, teknik pengambilan data, teknik analisis data dan validitas data.
BAB IV Pembahasan. Dalam hal ini akan disampaikan tentang hasil pengamatan
yang dilakukan oleh penulis.
BAB V Penutup berisi kesimpulan penelitian serta saran.
21
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Menurut Creswell dan Patilima (2016:20), tujuan dari kajian pustaka adalah
untuk mengetahui hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan
penelitian yang sedang dikerjakan, mengisi kekurangan dan memperluas penelitian-
penelitian sebelumnya, dan memberikan kerangka untuk menentukan signifikansi
penelitian dan juga acuan membandingkan hasil suatu penelitian dengan temuan
lainnya.
Adapun yang perlu disoroti ketika mengemukkan tinjauan pustaka yaitu
judul buku atau penelitian, penulis atau peneliti, tujian penelitian, metode yang
digunakan dalam penelitian informan penelitian dan kesimpulan dari penelitian
(Patilima, 2016:21).
Untuk itu, beberapa kajian pustaka yang diikuti peneliti di antaranya adalah :
1. Skripsi berjudul Retorika Dakwah Oki Setiana Dewi dalam Program Acara
Islam Itu Indah Di TransTV Edisi 18 April 2016 karya Ajeng Siti Hawa,
Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta, Kota Yogyakarta, 2016.
Dalam penelitan tersebut, Ajeng Siti Hawa mendeskirpsikan aktifitas
retorika dakwah Oki Setiana Dewi dengan analisis penggunaan bahasa, susunan
pesan, serta bentuk persuasif.
Perbedaan penelitian terletak pada media beserta objek dan subjek
penelitian. Ajeng Siti Hawa mendeskripsikan Retorika Oki Setiana Dewi di
22
Trans TV, sementara pada penelitian ini lebih kepada mendeskripsikan pesan
dakwah dan retorika Ustadz Danu di MNCTV.
2. Skripsi berjudul Gaya Retorika Dakwah Ustadz Abdul Somad di Masjid Ulul
Azmi, Unair Kampus C karya Achmad Fauzi, mahasiswa Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam, Fakutas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel, Kota Surabaya, 2018.
Dalam penelitian tersebut, Achmad Fauzi mendeskripsikan tentang gaya
retorika Ustadz Abdul Somad meliputi gaya bahasa, gaya suara dan gaya gerak
tubuh.
Perbedaan yang tampak adalah subjek dan objek yang diteliti. Jika
Achmad Fauzi meneliti gaya retorika meliputi gaya suara, dan gaya gerak
tubuh, maka penelitian ini meneliti pesan dakwah dan retorika Ustadz Danu
edisi 1 April 2019.
3. Skripsi berjudul Retorika Dakwah dalam Tayangan Stand Up Comedy Show
Metro TV Edisi Maulid Nabi 23 Januari 2013 karya Fitrotul Muzayyanah,
mahasiswi UIN Sunan Kalijaga, kota Yogjakarta, 2013.
Skripsi tersebut menggunakan kualitatif deskriptif yang pengambilan data-
datanya melalui fakta-fakta dari kondisi alami sebagai sumber langsung dengan
instrumen dari peneliti sendiri. Objek yang dikaji dalam penelitian tersebut adalah
Da’i yang tampil di acara tersebut.
Dari ketiga judul skripsi yang berasal dari dua universitas berbeda tersebut,
dijumpai beberapa persamaan dengan penelitia ini, yaitu penggunaan unsur retorika
yang dikaji, meliputi bentuk penggunaan bahasa yang didalamnya termasuk langgam
dan humor. Kemudian unsur yang kedua adalah susunan pesan yang didalamnya
termasuk komposisi pesan dan organisasi pesan.
23
Sedangkan untuk metodologi semuanya hampir sama, yaitu menggunakan
teknik pengumpulan data dokumentasi untuk mendapatkan data primer berupa vidio.
B. Landasan Teori
1. Dakwah
a. Pengertian Dakwah
Secara etimologi, kata dakwah sebagai bentuk kata dasar yang artinya
adalah memanggil (to call), mengundang (to invite), mengajak (to summer),
menyeru (to propa), mendorong ( to urge) dan memohon (to pray).
Menurut Bahri (2008:19-20) secara umum dakwah merupakan sebuah
upaya dan aktifitas baik dalam wujud ucapan atau perbuatan yang memiliki
arti untuk mengajak, menyeru, dan mengamalkan ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
b. Tujuan Dakwah
Dakwah memiliki tujuan yaitu menyampaikan kebenaran yang ada di
dalam Al-Qur’an dan Hadis dan menyeru kepada manusia untuk
mengamalkannya (Syamsudin, 2016:11).
c. Unsur Dakwah
Dalam pelaksanaan dakwah yang pada realitanya
mengkomunikasikan ajaran Islam, akan terlihat unsur-unsur Dakwah
meliputi da’i, mad’u, materi dakwah dan metode dakwah.
1) Da’i
Da’i adalah orang yang melakukan dakwah baik secara lisan maupun
tulisan ataupun perbuatan baik secara individu, kelompok atau bentuk
organisasi.
2) Mad’u
24
Mad’u adalah orang yang menjadi sasaran dakwah atau orang yang
menerima pesan dakwah baik individu maupun kelompok.
3) Materi Dakwah
Materi dakwah tidak lain adalah ajaran Islam yang bersumber dari
Al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, syariah,
dan akhlak dengan berbagai macam cabang ilmu yang diperoleh darinya.
Materi dakwah yang disampaikan oleh seotang dai haruslah cocok dengan
bidang keahlian yang dimilikinya. Selain itu, materi juga harus cocok dengan
metode, media dan objek dakwahnya (Bachtiar, 1997:23-24).
d. Metode Dakwah
Metode dakwah adalah cara-cara yang diakukan oeh da’i untuk
menyampaikan pesan dan mencapai tujuan dakwah berdasarkan QS. An-
Nahl :125
اد ع الى سبیل ربك بالحكمة و الموعظة الحسنة تي ھي احسن إن ربك ھو اعلم بالمھتدین و جا دلھم بال
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bahntahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Dari ayat tersebut, metode dakwah dibagi menjadi 3 yaitu:
1) Hikmah yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi yang ada.
Kondisi sasaran dakwah dengan menitikberatkan kepada kemampuan
mereka.
2) Mauidhah hasanah yaitu berdakwah dengan menggunakan nasihat-
nasihat yang halus dan penuh kasih sayang sehingga dapat menyentuh
hati.
25
3) Mujadalah yaitu berdakwah dengan cara tukar pikiran atau diskusi
dan ada perdebatan akan tetapi tanpa menjatuhkan lawan.
e. Media Dakwah
Istilah media mencakup sarana komunikasi pers, media penyiaran
(broadcasting) dan sinema. Secara luas media dapat mencakup berbagai jenis
hiburan dan informasi untuk pemirsa. Media juga merujuk pada berbagai
industri atau bisnis yang berkomunikasi dengan pemirsa, terutama dalam
menyediakan pengisi waktu senggang atau hiburan (Burton, 1999:9).
Media dakwah adalah peralatan yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dakwah, Hamzah Ya’qub membagi media dawkah
menjadi 5 yaitu:
1) Dakwah bi al lisan, yaitu dakwah melalui lisan atau ucapan. Media ini
merupakan media yang paling sederhana hanya menggunakan panca
indera manusia yang berupa lidah dan bibir. Media ini dapat berbentuk
pidato, ceramah, kuliah, bimbingan maupun penyuluhan.
2) Dakwah bi al qalam yaitu dakwah melalui tulisan yang berupa buku,
majalah, koran, spanduk, dan email. Dengan media ini, haruslah
menggunakan bahasa yang baik dan benar sehingga mudah dipahami
oleh mad’u.
3) Dakwah dengan seni seperti lukisan, gambar dan karikatur.
4) Dakwah dengan Audio Visual, merupakan media dakwah yang dapat
merangsang indera penglihatan eserta pendengaran. Bisa berbentuk
televisi, HP dan internet. Penyampaian pesan dakwah ini lebih mudah
diterima oleh mad’u karena sifatnya menghibur tidak kaku dan
membosankan.
26
5) Dakwah dengan Akhlak, yaitu perbuatan nyata yang mencerminkan
agama Islam. Jadi, seorang da’i langsung mempraktekkannya tanpa
memberi materi kepada mad’u.
2. Retorika Dakwah
a. Pengertian Retorika
Secara bahasa, retorika berasal dari kata “rethorie” yang berarti seni
berpidato atau seni berbicara. Dalam bahasa arab dikenal dengan istilah
fannul khitobah. Sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal istilah the speach
of art, lebih jelasnya dalam Ensiklopedia Britanica the art of using language
in such a was to produce a desired impress open hearer and reader. Artinya
retorika adalah suatu cara untuk menghasilkan kesan terhadap pendengar dan
pembaca (Basrah, 1991:57).
b. Retorika Dakwah
Retorika dakwah adalah kepandaian menyampaikan ajaran islam
secara lisan guna mewujudkan terwujudnya situasi dan kondisi yang islami.
Retorika dakwah merupakan cabang dari ilmu komunikasi yang membahas
tentang bagaimana menyampaikan pesan kepada orang lain melalui seni
berbicara agar pesan dapat diterima.(Asep Yulias, Rangkuman Materi
Retorika Dakwah http//bloqspot diakses 13/01/2016)
c. Tujuan Retorika Dakwah
Keberhasilan menyampaikan pesan dakwah kepada mad’u sangat
ditentukan oleh bagaimana da’i menyampaikan pesan tersebut kepada
mad’unya. Berbicara dengan mengunakan berbagai seni bicara, sehingga
membuat orang yang mendengarkannya merasa senang dan tertarik untuk
terus mendengarkannya, dan mampu memahamkan mad’u tentang pesan
27
yang disampaikannya, itulah yang dimaksud dengan retorika (Anwar,
1995:112).
Umany (1996:56) mengemukakan Retorika sangat penting bagi para
da’i karena berguna untuk membuktikan maksud pembicaraan atau
menampakkan pembuktiannya. Adapun tujuan Retorika Dakwah dibagi
menjadi dua, yaitu :
1) Suasio atau disebut anjuran al amru bi al ma’ruf
2) Dissuasion atau disebut penolakan al hayu al munkar
Adapun dasar retorika dakwah dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 110 yang artinya “kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Dan berimanlah kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”
d. Komponen-Komponen Retorika
Retorika harus dimiliki oleh para da’i agar dapat berbicara di depan
umum dengan baik. Untuk mencapai tujuan tersebut, da’i perlu mengetahui
komponen-komponen pokok dalam retorika, yaitu bentuk penggunaan
bahasa, susunan pesan serta bentuk persuasif yang akan dijelaskan sebagai
berikut:
1) Bentuk Penggunaan Bahasa
Sebuah seni persuasi yang digunakan dalam aktifitas dakwah tak
lepas dari adanya penggunaan bahasa. Bahasa memiliki peran penting
dalam aktifitas retorika khususnya dalam kegiatan dakwah.
Rangkaian kata dan susunan bahasa yang indah dan muah
dipahami dalam suatu ceramah merupakan hal mendasar dalam retorika.
Oleh arena itu, da’i harus mampu mempengaruhi dan menarik perhatian
28
pendengar dengan cara memilih kata-kata serta menampakkannya sesuai
dengan irama isi materi yang disajikan.
Dalam kaitannya dengan retorika dakwah, terdapat dua hal yang
termasuk kedalam bentuk penggunaan bahasa, yaitu langgam dan humor
yang akan dijelaskan berikut ini:
a) Langgam
Langgam adalah gaya, model, cara sebagai ciri seseorang
dalam berbicara (Rakhmat 1992:79). Seperti halnya kita tertarik
dengan sebuah musik atau lagu. Alunan serta tekanan tertentu yang
disususn secara harmonis sehingga peranan langgam bahasa tidak bis
diabaikan. Menurut Umany (1996:14-16) ada tujuh macam langgam
yang bisa digunakan antara lain sebagai berikut:
(1) Langgam Agama
Langgam agama mempunyai suara yang terkadang
menaik dan kemudian menurun dengan gaya ucapan yang
lambat dan seremonis. Pada umumnya dipakai oleh mubaligh,
kyai, khotib, pendeta, pastur, dan pemuka-pemuka agama
lainnya dihadapan pengikut-pengikut agama masing-masing
dikalal berkhutbah. Isi khutbah biasanya bersifat
menggembirakan dan menakutkan terhadap amal perbuatan
mereka didunia yang nanti akan memperoleh ganjaran pahala
atau balasan siksa di akhirat.
(2) Langgam Agitator
Langgam agitator dikemukakakan secara agrassiva atau
eksplosiva dan banyak dipergunakan didalam pertemuan-
29
pertemuan atau rapat-rapat umum yang sifatnya propaganda
politisi. Langgam ini bisa juga dipakai untuk mencetuskan
sentimen dikalangan masa, agar masa bertindak sesuai dengan
konsep propagandis. Dalam pemakaian langgam ini, jiwa masa
harus dikuasai dan digiring kearah suatu tujuan tertentu.
(3) Langgam Konservatif
Langgam konservatif merupakan langgam yang paling
bebas, jelas, tenang dan terang yang pemakaiannya paling tepat
dalam pertemuan-pertemuan atau rapat-rapat yang sifatnya
terbatas. Langgam ini seperti berbicara biasa dan seringkali kita
dengar atau kita lihat didalam pertemuan yang serius. Didalam
pidato biasanya digunakan oleh penceramah untuk melontarkan
pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya untuk memancing reaksi
dari audiencenya.
(4) Langgam Diktatik
Langgam diktatik adalah langgam yang sifatnya
mendidik para pendengar, yang dipakai oleh para guru terhadap
siswanya waktu mengajar atau para dosen terhadap
mahasisiwanya waktu berkuliah, atau dipakai orang dikala
memberi ceramah. Langgam ini dapat menimbulkan antipati
dari pendengar atau hadirin, jika diantara mereka ada atau
banyak yang merasa dirinya lebih pandai dari yang berpidato.
Penggunaan langgam ini haruslah setepat mungkin dengan
memperhatikan situasi pendengar terlebih dahulu, agar
pemakaiannya cukup tepat mengenai sasarannya.
30
(5) Langgam Sentimentil
Langgam sentimentil ini biasanya dipakai secara efektif
dan banyak berguna didalam sidang umum dengan jalan
mengemukakan kepuasan-kepuasan yang penuh Pathos
(perasaan). Menggunakan langgam ini tidak perlu
mengemukakan persoalan-persoalan yang dapat mencetuskan
sentiment yang kiranya dapat membakar hati setiap
pendengarnya.
(6) Langgam Statistik
Langgam statistik umumnya terlihat pada pembicara
yang membaca naskah dengan mengemukakakan angka-angka
dan banyak sekali sifatnya menjemukan dan dingin sekali.
Tema “statistik”, selain menggambarkan cara menguraikan isi
pidato yang diucapkan, juga berarti langgam mengucapkan isi
pidato itu sendiri. Pemakaiannya yang terbaik adalah dihadapan
para cerdik atau ahli.
(7) Langgam Teater
Langgam teater adalah langgam berpidato yang penuh
dengan gaya dan mimik seperti yang dilakukan oleh para
pemegang peranan dipanggung sandiwara. Kadang-kadang
pembicara berjalan kesana kemariseperti pemain sandiwara
yang tengah beraksi disebabkan banyak menggunakan action,
baik dngan sikap, muka, tekanan suara atau gerak tangan dan
anggota lainnya.
31
Tabel 1.1. Perbedaan Langgam
No Langgam Perbedaan
Intonasi Ritme Keterangan 1. Agama Naik dan turun
untuk menunjukkan penekanan pada hal-hal penting
Cenderung lambat agar pendengar dapat memahami perkataan dengan jelas
Penggunaannya seperti khutbah keagamaan
2. Agitator Cenderung agak tinggi guna menguatkan argumentasi
Cenderung sedang sehingga lancar menyampaikan argumen
Penggunaan seperti ketika rapat.
3. Konservatif Bisa rendah, sedang dan tinggi
Ritme bebas, kadang lambat sedang, dan cepat.
Seperti orang mengobrol sehingga terkesan akrab
4. Diktatik Datar dan cenderung sedang
Datar dan cenderung sedang
Seperti dosen memberikan kuliah
5. Sentimentil Cenderung rendah
Cenderung lambat agar dapat mempengaruhi emosi
Penuh perasaan untuk mempengaruhi emosi
6. Statistik Intonasi sedang
Ritme cepat untuk menyamaikan data statistik
7. Teater
Bisa rendah, sedang dan tinggi
Ritme bebas, kadang lambat, sedang dan cepat
Ada penghayatan untuk menyerupai tokoh dalam cerita
b) Humor
Humor merupakan sebuah bumbu dalam pidato atau ceramah
yang mampu menarik perhatian pendengar atau mad’u. Menurut
32
Rahmat (1992:128-133) ada delapan macam teknik humor yang akan
dijabarkan sebagai berikut:
(1) Exaggeration
Melebihkan sesuatu secara tidak proporsional.
Exaggeration dilakukan untuk membongkar kejelekan sejelas-
jelasnya dengan maksud mengoreksinya.
(2) Parodi
Yaitu sejenis komposisis gaya suatu karya (seperti prosa)
puisi atau prosa liris) yang serius ditiru dengan maksud
melucu.parodi dapat berupapeniruan suara dan gaya bicara
seorang tokoh.
(3) Ironi
Yaitu menggunakan kata-kata untuk menyampaikan
makna yang bertentangan dengan makna harfiah.
(4) Burlesque
Yaitu teknik membuat humor dengan memperlakukan
hal-hal yang seenaknya secara serius atau hal-hal yang serius
secara seenaknya.
(5) Perilaku Aneh Para Tokoh
Para tokoh sudah menarik dengan sendirinya apalagi bila
perilakunya aneh. Sesuai dengan teori superioritas, kesenangan
diperoleh bila melihat hal-hal yang ganjil atau menyimpang pada
perilaku orang lain.
33
Kesenangan itu lahir karena adanya perasaan yang tidak
merasakan derita keganjilan. Justru yang muncul adalah perasaan
lebih baik dari objek yang ditertawakan. Kesenangan itu menjadi
luar biasa, bila objek yang ditertawakan itu adalah orang-orang
besar.
Karena itu, lelucon mengenai orang besar sangat
digemari orang. Tidak selalu kelucuan itu berasal dari “cacat”
tokoh-tokoh besar, boleh jadi kelucuan itu timbul dari kehebatan
mereka dalam menghadapi situasi tertentu.
(6) Perilaku Orang Aneh
Perilaku bangsa-bangsa yang aneh selalu dijadikan
bumbu-bmbu humor. Tetapi penggunaannya harus dilakukan
sangat hati-hati. Bila agak ceroboh dalam penggunaannya, maka
bisa dihukum karena SARA.
(7) Belokan Mendadak
Teknik ini dirumuskan sebagai berikut; bawalah khalayak
untuk meyakini bahwa pembicaraan yang terjadi adalah
pembicaraan biasa, kemudian belokkanlah pembicaraan itu.
(8) Puns
Yaitu teknik mempermainkan kata-kata yang mempunyai
roakan ganda. Hal ini tampak pada contoh berikut:
(a) Pemilu betul-betul membuat saya pilu,
(b) Dengan secangkir kopi, ia berhasil membuat seratus kopi
34
(c) Saya menolak dia karena pertimbangan keperibadian, ia
tidak mempunyai kendaraan pribadi, sopir pribadi,
perusahaan pribadi, rumah pribadi.
Tabel 1.2. Ciri-Ciri Humor
No Humor Ciri-ciri 1 Exaggeration Membongkar kejelekan sejelas-jelasnya
dengan maksud mengoreksinya. 2 Parodi Parodi dapat berupa peniruan suara dan
gaya bicara seorang tokoh 3 Ironi Menggunakan kata-kata untuk
menyampaikan makna yang bertentangan dengan makna harfiah
4 Burlesque Memperlakukan hal-hal yang seenaknya secara serius atau hal-hal yang serius secara seenaknya
5 Perilaku Aneh Para Tokoh
Menceritakan perilaku orang yang diluar kebiasaan
6 Perilaku Orang Aneh
Menceritakan perilaku orang yang diluar kebiasaan
7 Belokan Mendadak
Membawa khalayak untuk meyakini bahwa pembicaraan yang terjadi adalah pembicaraan biasa
8 Puns Mempermainkan kata-kata yang mempunyai roakan ganda, yaitu mengulang-ulang kata yang mempunyai bunyi sama.
2) Susunan Pesan
Rahmat (1992: 32-35) Dalam aktifitas retorika, susunan pesan
yang baik mampu menghasilkan pidato maupun dakwah yang berkualitas
dan pesan yang disampaikan mampu menimbulkan umpan balik positif.
Dua hal berikut ini merupakan langkah dalam menyusun pesan yakni
komposisi pesan dan organisasi pesan yang akan dijabarkan sebagai
berikut:
35
a) Komposisi Pesan
Ada tiga unsur komposisi pesan yakni sebagai berikut:
(1) Kesatuan (Unitiy)
Kesatuan harus tampak dalam sifat pembicaraan. Sifat
ini mungkin serius, informal, formal, anggun, atau bermain-
main. Jika memilih sifat formal, maka suasana formalitas harus
mendominasi seluruh uraian. Ini menentukan pemilihan bahan,
gaya bahasa atau pemilihan kata-kata.
Misalnya dalam suasana informal, gaya pidato seperti
bercakap (Conversational) dan akrab (intimate). Untuk
mempertahankan kesatuan in bukan saja diperlukan ketajaman
pemikiran, tetapi juga kemauan kuat untuk membuang hal-hal
mubazir. Kurangnya kesatuan akan menyebabkan pendengar
menggerutu, “ngawur” bertele-tele, tidak jelas hal yang
dibicarakan, meloncat-loncat.
(2) Pertautan (Coherence)
Pertautan menunjukkan urutan yang berkaitan satu sama
lain. Pertautan menyebabkan perpindahan dari pokok yang satu
kepada pokok yang lainnya berjalan lancar. Sebaliknya,
hilangnya pertautan, menimbulkan gagasan yang tersendat-
sendat atau khalayak tidak mampu menarik gagasan pokok dari
seluruh pembicaraan. Ini bisasanya disebabkan perencanaan
yang tidak memadai, pemikiran yang ceroboh dan penggunaan
kata-kata yang jelek. Untuk memelihara pertautan dapat
dipergunakan tiga cara yakni:
36
(a) Pertama, ungkapan penyambung (connective phrases)
merupakan sebuah kata atau lebih yang digunakan untuk
merangkaikan bagian-bagian. Contohnya karena itu, walaupun,
jadi, selain itu, sebaliknya, misalnya, bukan saja, sebagai
ilustrasi, tidak berbeda dengan ini, akibat semua ini dan lain-
lain.
(b) Kedua, paralisme artinya mensejajarkan struktur kalimat yang
sejenis dengan ungkapan yang sama untuk setiap pokok
pembicaraan.
(c) Ketiga, gema (echo) artinya kata atau gagasan dalam kalimat
terdahulu diulang kembali pada kalimat baru. Gema dapat
berupa sinonim, perulangan kata, kata ganti (seperti ini, seperti
itu, hal tersebut, ia, mereka) atau istilah lain yang menggantikan
kata-kata terdahulu.
(3) Titik berat (Emphasis)
Bila kesatuan dan pertautan membantu pendengar untuk
megikuti dengan mudah jalannya pembicaraan, titik berat
menunjukkan mereka pada bagian penting yang patut
diperhatikan. Hal-hal yang harus dititikberatkan bergantung
pada isi komposisi pidato, tetapi pokok-pokoknya hampir sama.
Gagasan utama, ikhtisar uraian, pemikiran baru, perbedaan
pokok, hal yang harus difikirkan khalayak adalah contoh-contoh
bagian yang harus dititikberatkan atau ditekankan. Dalam uraian
lisan, titik berat dinyatakan dengan hentian, tekanan suara yang
dinaikkan, perubahan nada, isyarat dan sebagainya. Dapat pula
37
didahului dengan keterangan penjelas seperti “akhirnya
sampailah pada inti pembicaraan saya”, “saudara-saudara, yang
terpenting bagi kita ialah..” dan sebagainya.
Tabel 1.3. Ciri-ciri Komposisi Pesan
No Komposisi pesan Ciri-ciri 1 Kesatuan Suasana pembicaraan tidak berubah-
ubah 2 Pertautan
a Ungkapan penyambung
Penggunaan ungkapan penyambung : karena itu, walaupun, jadi, dll
b Paralisme Penggunaam ungkapan yang sama untuk struktur kalimat yang sejenis
c Gema Mengulang gagasan utama menggunakan kata baru, dapat berupa sinonim, perulangan kata, kata ganti atau istilah lain.
3 Titik berat Menunjukkan sebuah pokok bahasan penting, biasanya dengan hentian, perubahan nada atau isyarat, bisa juga denga istilah yang menunjukkan titik berat.
b) Organisasi pesan
Organisasi pesan dapat mengkuti enam macam urutan
(squence):deduktif, induktif, kronologis, logis, spasial, dan topikal
(Rahmat, 1999:63) penjabarannya sebagai berikut:
1) Deduktif
Pengaturan pesan berdasarkan gagasan utama kemudian
memperjelasnya dengan keterangan penunjang, penyimpulan dan
bukti. Urutan deduktif ini sering juga digunakan penceramah
dalam penyampaian materi kepada pendengar.
Penggunaan metode ini selain memperjelas gagasan yang
disampaikan, juga dapat memberikan pemahaman yang detail
38
kepada audien sehingga tidak merasa kebingungan tentang isi
ceramah yang disampaikan. Konsep deduktif menekankan proses
penjabaran (penjelasan) pesan melalui tahap ide (gagasan) utama
untuk dikembangkan dengan menggunakan kalimat-kalimat
penjelasan selanjutnya.
Pada kalimat deduktif, gagasan utama adalah titik awal
untuk menjelaskan suatu pesan agar mudah dipahami.
2) Induktif
Pengaturan pesan berdasarkan perincian-perincian dan
kemudian menarik kesimpulan sebelum memaparkan penjelasan
atas gagasan. Kemudian ditegaskan intinya.
Secara singkat, kalimat induktif merupakan klimaks dari
kalimat deduktif. Pada dasarnya kalimat induktif menggunakan
kalimat penjelasan secara terperinci, detail dan rasional. Kalimat
induktif berperan memudahkan audien dalam memahami konteks
suatu pesan.
Kalimat induktif menjabarkan suatu wacana / ide di awal
penyampaian pesan kemudian di akhiri dengan kalimat utama
sebagai kesimpulan dari penjelas sebelumnya.
3) Kronologis
Pengaturan pesan berdasarkan urutan waktu terjadinya,
umumnya digunakan tahapan terjadinya suatu peristiwa. Artinya
kalimat kronologis menitikberatkan pada fungsi kalimat untuk
menjelaskan priode kasus tertentu berdasarkan urutan waktu.
39
Kalimat kronologis merupakan bagian dari kalimat investigatif
sekaligus kalimat historis, katena menjelaskan suatu pesan
berdasarkan tahapan proses terjadinya pesan tersebut baik
berdasarkan urutan waktu, lokasi maupun pelakunya.
4) Logis
Disusun berdasarkan urutan sebab-akibat atau akibat-
sebab. Penggunaan urutan logis ini biasanya dipakai untuk
menjelaskan tentang peristiwa yang sudah terjadi, dengan datail
tentang suatu peristiwa yang sudah terjadi dan akibat-akibat yang
ditimbulkan. Kalimat logis berperan menggambarkan fenomena
atau pesan tertentu secara mendalam, terperinci dan detail.
5) Spasial
Pengaturan pesan disusun berdasarkan letak geografis,
lokalitas tiap daerah memeiliki interpretasi/pemaknaan yang
beragam terhadap satu pesan tertentu. Kalimat spasial umumnya
digunakan untuk memperjelas lokasi atau letak geografis pada
suatu pesan. Dapat digunakan untuk mngetahui lokasi hingga
letak geografis objek pesan.
6) Topikal
Urutan topikal yaitu pasan disusun berdasarkan topik
pembicaraan. Urutan isi ceramah yang dianggap terpenting
diletakkan pada urutan tertentu. Adapun urutan setelahnya atau
seblumnya merupakan penjelas.
40
Tabel 1.4. Ciri-Ciri Organisasi Pesan
No Organisasi pesan Ciri-ciri 1 Deduktif Disusun dengan menyebutkan
gagasan utama diawal kemudian dijabarkan dengan kalimat penjelas
2 Induktif Disusun dengan menjabarkan gagasan utama kemudian menarik kesimpulan
3 Kronologis Disusun dengan menjabarkan urutan waktu suatu peristiwa
4 Logis Disusun dengan menjelaskan sebab akibat
5 Spasial Disusun dengan menjabarkan letak geografis
6 Topikal Disusun dengan mengurutkan topik mulai dari pembukaan sampai dengan klimaks.
3) Penggunaan Bentuk Persuasif
Persuasi yang dimaksud disini adalah suatu teknik komunikasi
dengan jalan merangsang dan membangkitkan emosi dari diri audien
dengan maksud melaksanakan tindakan sesuai dengan harapan (Toto
Asmara dalam Ajeng, 2016:25).
Kekuatan retorika dakwah terletak pada kekuatan persuasi.
Sedangkan komunikasi bisa bersifat informatif tergantung pada tujuan
komunikator. Rakhmat (2000:298) menyebutkan, ada lima himbauan
pesan yang biasa digunakan dalam retorika, diantaranya:
a) Himbauan Rasional
Yaitu meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis atau
dengan penyajian bukti-bukti ilmiah dan masuk akal.
b) Himbauan Emosional
Yaitu menggunakan pertanyaan-pertanyaan atau bahasa yang
menyentuh emosi sehingga pesan lebih menarik. 41
c) Himbauan Takut (punisment)
Yaitu menghimbau dengan cara menakut-nakuti atau
menggunakan pesan yang mencemaskan, mengancam atau
melecehkan dengan cara menggambarkan konsekuensi yang buruk
sehingga membangkitkan rasa takut yang menimbulkan ketegangan
emosional.
d) Himbauan Ganjaran (reward)
Yaitu menghimbau dengan menggunakan rujukan yang
menjanjikan apa yang mereka perlukan atau inginkan dengan cara
mengiming-iming hal yang menguntungkan ataupun yang menjanjikan
harapan dan menimbulkan kegairahan emosional. Teknik ini sering
dikaitkan dengan teknik himbauan takut dalam penyampaian
himbauan pesan.
e) Himbauan Motivasional
Yaitu menghimbau dengan menggunakan himbauan motif
appeals yang menyentuh kondisi intern dalam diri manusia seperti
motif biologis yaitu motif kebutuhan psikis dan materi. Motif psikis
yaitu motif yang menyentuh aspek kejiwaan.
42
Tabel 1.5. Ciri-ciri Bentuk Persuasif
No. Bentuk Persuasif Ciri-ciri
1 Himbauan Rasional
Meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis atau dengan penyajian bukti-bukti ilmiah dan masuk akal
2 Himbauan Emosional
Menggunakan pertanyaan-pertanyaan atau bahasa yang menyentuh emosi
3 Himbauan Takut Menggambarkan konsekuensi yang buruk sehingga membangkitkan rasa takut
4 Himbauan Ganjaran
Mengiming-imingi hal yang menguntungkan kegairahan emoional
5 Himbauan Motivasional
Menggunakan himbauan motif appeals yang menyentuh kondisi intim dalam diri manusia seperti motif biologis yaitu motif akan kebutuhan psikis yaitu motif yang menyentuh aspek kejiwaan
43
Sebagai Ilmu Bahasa, retorika mencakup Monologika,
Dialogika dan teknik bicara. Monologika adalah seni berbicara secara
monolog yang artinya hanya seorang yang berbicara. Adapun yang
termasuk monologika adalah pidato, sambutan, kuliah, dan ceramah.
Sedangkan dialogika merupakan seni berbicara secara dialog,
artinya dua orang atau lebih berbicara atau mengambil suatu proses
pembicaraan. Contohnya diskusi, tanya jawab, perundingan, debat
dan percakapan.
Bagian terakhir adalah teknik bicara yang menjadi syarat bagi
seorang retor. Dalam hal ini yang menjadi fokus pembinaan adalah
teknik bernafas, mengucap, bina suara dan bercerita.
Dalam penelitian ini, retorika yang akan dianalisis adalah
berfokus pada dialogika. Retorika sebagai seni persuasi pada kajian
teori ini mengarah pada dialogika dakwah disebuah program di
televisi yang digunakan sebagai media dakwah. Yaitu pesan dakwah
dan retorika Ustadz Danu dalam Program acara Siraman Qalbu
Bersama Ustadz Danu di MNCTV Edisi April 2019.
3. Teori Stimulus Respon
Teori stimulus respon atau lebih dikenal sebagai teori SOR (Stimulus-
Organism-Respon) merupakan model klasik komunikasi yang banyak mendapat
pengaruh teori psikologi. Secara objek dan materil baik ilmu psikologi dan
komunikasi yang efektif memiliki objek yang sama yaitu manusia dan jiwanya
meliputi komponen-komponen sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi.
Teori ini lahir dan dimulai pada tahun 1930-an.
44
Dasar dari teori ini adalah adanya asumsi bahwa penyebab terjadinya
perubahan perilaku trgantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang
berkomunikasi dengan organisme. Adapun istilah-istilah yang digunakan dalam
model ini adalah stimulus (S), organism (O), dan Respons (R). Stimulus yang
diberikan kepada organisme dapat diterima atau dapat ditolak, maka pada proses
selanjutnya terhenti.
a. Pengertian Teori Stimulus Respons
SOR adalah model yang menunjukkan bahwa komunikasi sebagai
proses aksi-reaksi. Model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat
nonverbal, gambar dan tindakan akan merangsang oranglain untuk
memberikan respons dengan cara trtentu. Pertukaran ini bersifat timbal balik
dan mempunyai banyak efek dan setiap efek dapat mengubah tindakan
komunikasi. Pola ini dapat diterima secara negatif maupun positif tergantung
bagaimana respon yang diberikan oleh individu.
Misalnya, dalam komunikasi massa atau lini publik mengangkat
pesan mengenai seorang koruptor. Maka respon dari publik dapat menjadi
berbagai macam. Ada yang mengecam, kecewa, biasa saja atau bahkan ada
yang sangat marah. Respons ini dipengaruhi oleh faktor kejiwaan atau
psikologis seseorang. Sebab keperibadian akan menentukan bagaimana
respon atau sikap akan sesuatu. Reaksi-reaksi inilah yang kemudian akan
digolongkan sebagai respon positif atau respon negatif.
b. Konsep Teori Stimulus Respon
Dalam teori stimulus respon, terdapat unsur-unsur yang tak dapat di
pisahkan. Ketiga unsur tersebut adalah pesan (Stimulus), komunikan
45
(organism), dan efek (Respon). Masing-masing unsur memiliki pengertian
sebagai berikut:
1) Pesan (stimulus:S)
Pesan atau message merupakan elemen penting dalam
komunikasi. Sebab pesan merupakan pokok bahasan yang ingin
disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Dalam komunikasi
publik, pesan bernilai sangat besar. Karena inilah yang menjadi inti dari
terjalinnya komunikasi. Tanpa adanya pesan, komunikasi baik antara
komunikator an komunikan tidak akan dapat berjalan.
2) Komunikan (organism): perhatian, pengertian, penerimaan
Komunikan merupakan elemen yang akan menerima stimulus
yang diberikan oleh komunikator. Sikap komunikan dalam menyikapi
stimulus yaang diterima akan berbeda-beda. Tergantung kepada masing-
masing pribadi menyikapi bentuk stimulus tersebut. Dalam mempelajari
sikap, ada tiga variabel penting yang menunjang proses tersebut, yaitu
perhatian, pengertian dan penerimaan. Ketiga variabel ini menjadi
penting karena menentukan bagaimana kemudian respon yang akan
diberikan oleh komunikan setelah menerima stimulus. Sikap yang
dimaksud disini adalah kecenderungan bertindak, berfikir, berpersepsi
dan merasa dalam menghadapi objek, ide atau situasi atau nilai. sikap
bukanlah perilaku, tetapi lebih ke kecenderungan untuk berprilaku
dengan cara tertentu terhadap objek sikap, dengan demikian pada
kenyataan tidak ada istilah sikap yang berdiri sendiri. Sikap juga
bukanlah sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apa yang
disukai atau diharapkan.
46
3) Efek (respons, R) Perubahan Sikap
Hosland, mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada
hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku
tersebut menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari:
(a) Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima
atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak,
berarti stimulus ini tidak efektif mempengaruhi perhatian individu
dan berhenti disini. Tetapi bila stimulus diterima oleh organisme
berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif.
(b) Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima)
maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses
berikutnya.
(c) Setelah itu, organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi
kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya
(bersikap).
(d) Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan
maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu
tersebut(perubahan perilaku).
Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat
berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi
semula. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan
mungkin di terima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika
ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan
mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses
berikutnya. Setelah komunikan mengolah dan menerimanya, maka
47
terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.
(https://www.google.com/amp/s/pakarkomunikasi.com/teoristimulus
respon-dalam-komunikasi-massa diakses pada 15 April 2018 )
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metode penelitian adalah prosedur yang dilakukan oleh seseorang untuk
mendapatkan data ataupun informasi untuk memperoleh jawaban atas permasalahan
penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang berusaha menurunkan pemecahan yang ada sekarang
berdasarkan data-data di penyajian data, menganalisis dan menginterprestasikan.
Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis dan
membuat prediksi (Rakhmat, 1996:24).
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah
(sebagai lawannya eksperimen) dengan pendekatan penelitin kualitatif deskriptif. Yaitu
suatu rumusan masalah yang memandu penelitian untuk mengeksplorasi atau memotret
situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam (Sugiyono,
2007:209). Metode ini bertujuan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau
karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian terapan atau Applied Research.
Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus
terhadap suatu masalah dan merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada
(Dewi, 2015: 9)
49
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan empiris. Pendekatan
empiris kualitatif didalamnya terdapat terdapat beberapa jenis metode yaitu metode
historis, deskriptif dan etno-metodologis (Rakhmat, 2000:19).
Penelitian ini memiliki ciri yaitu penjabarannya yang bersifat deskriptif,
mengumpulkan serta menguraikan kata-kata, gambar, bukan angka. Data bisa berisi
kutipan-kutipan yang berasal dari naskah wawancara, naskah wawancara, catatan
lapangan, vidio, foto, maupun dokumen pribadi untuk memberi gambaran penyajian
laporan tersebut. Adapun pertanyaan seperti mengapa dan bagaimana adalah contoh
dari ciri khas dalam proses menggali penelitian yang bersifat kualitatif (Moelong.
2009:3).
B. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer berasal dari youtube berupa vidio program acara “Siraman
Qalbu bersama Ustadz Danu” di MNCTV edisi April 2019.
2. Data Sekunder
Data sekunder berupa data-data yang mendukung penelitian berupa bahan
kepustakaan berupa buku, jurnal, catatan, dan artikel-artikel di internet.
C. Prosedur Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang terdiri dari:
1. Observasi
Kegiatan observasi adalah kegiatan yang setiap saat kita lakukan
(Kriyantono, 2006:110). Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi
50
dengan pengamatan secara langsung terhadap video program acara Siraman
Qalbu Bersama Ustadz Danu di MNCTV edisi April 2019.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap catatan tertulis tentang berbagai kegiatan
atau peristiwa pada waktu yang lalu. Bentuk lain dari dokumen adalah surat-
surat pribadi, catatan harian, berita, koran, artikel, majalah, brosur, foto-foto,
film dan VCD (Prihananto, 2009:118). Dokumen dapat digunakan dalam
penelitian sebagai sumber data yang dapat dimanfaatkan sebagai buku untuk
suatu pengujian.
Dalam mendapatkan dokumentasi berupa video tayangan program
acara “Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu” peneliti memperolehnya dari
berbagai dokumentasi. Kemudian peneliti melanjutkan penelitian setelah
memperoleh data utama yang berupa video dari youtube.
D. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2009:335-336) analisis data merupakan proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan
dokumentasi, dengan cara menyusun data kedalam suatu laporan dan membuat
kesimpulan sehingga dapat dipahami diri sendiri dan orang lain.
Deskripsi secara menyeluruh terhadap video acara Siraman Qalbu Bersama
Ustadz Danu di MNCTV edisi April 2019. Peneliti juga meneliti dengan menganalisis
pesan dan retorika dakwah yang dipakai Ustadz Danu dalam program acara tersebut.
Secara sistematis langkah-langkah analisis data tersebut adalah sebagai berikut:
1) Mengumpulkan data hasil dokumentasi berupa vidio
2) Mentransfer vidio kedalam kata-kata
51
3) Melakukan interpretasi terhadap data yang telah tersusun untuk menjawab
rumusan masalah. Sebagai hasil kesimpulan yaitu menganalisis pesan dan
retorika dakwah dalam hal bentuk penggunaan bahasa dan susunan pesan
Ustadz Danu dalam program acara Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu di
MNCTV Edisi April 2019.
E. Teknik Validitas Data
Validitas adalah kebenaran dan kejujuran sebuah deskripsi, kesimpulan,
penjelasan dan tafsiran dan segala jenis laporan (Alwasilah: 2003:169).
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi
metode. Triangulasi sumber yaitu dengan membandingkan atau mengecek ulang drajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda. Sedangkan
triangulasi metode yaitu usaha untuk mengecek keabsahan dengan menggunakan lebih
dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan hasil yang sama (Kriyantono,
2006:72-73).
Dengan demikian, uji validitas data yang akan penulis lakukan dalam penelitian
kualitatif deskriptif yang akan membuktikan kebenaran sumber data.
52
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Profil MNC TV
MNCTV (sebelumnya bernama TPI) adalah sebuah stasiun televisi swasta
terestrial nasional di Indonesia. Namanya yang sekarang dipergunakan sejak 20
Oktober 2010.
MNCTV merupakan stasiun televisi swasta ketiga di Indonesia setelah
RCTI dan SCTV. MNCTV didirikan oleh Mbak Tutut dan dulu sebagian besar
sahamnya dimiliki oleh PT Cipta Lamtoro Gung Persada.
TPI pertama kali mengudara pada 1 Januari 1991 selama 2 jam dari jam
19.00-21.00 WIB. TPI diresmikan Presiden Soeharto pada 23 Januari 1991 di
Studio 12 TVRI Senayan, Jakarta Pusat. Pada awal pendiriannya tahun 1991 TPI
hanya ingin menyiarkan siaran edukatif saja. Saat itu TPI hanya mengudara 4 jam.
Salah satunya dengan bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan menyiarkan materi pelajaran pendidikan menengah. Sejak itu TPI
mengudara 4 jam, lalu sejak 1 Juni 1991 menjadi 6,5 jam. Lalu menjelang akhir
1991 sudah 8 jam.
Pada tahap awal pendiriannya, TPI berbagi saluran dengan televisi milik
pemerintah, TVRI. Perlahan-lahan mereka mengurangi misi edukatif, dengan juga
menyiarkan acara lain, termasuk kuis dan sinetron sebagai selingan.
TPI berpisah saluran dengan TVRI di pertengahan 90-an. Program edukasi
pun tergusur, dan TPI fokus di program acara musik dangdut, seolah acara lain
yang disebut 'makin Indonesia' dalam motto barunya seakan tenggelam oleh hingar
53
bingar acara dangdut di TPI. Bahkan TPI sebagai kependekan dari Televisi
Pendidikan Indonesia sudah tidak berlaku lagi.
Dalam situs web resmi TPI, disebutkan TPI adalah Televisi Paling
Indonesia, sesuai dengan misi barunya, yakni menyiarkan acara-acara khas
Indonesia seperti tayangan sinetron lokal dan musik dangdut. TPI pernah
mendapat penghargaan karena telah bertahun-tahun menayangkan acara kuis
dangdut pertama di Indonesia yaitu Kuis Dangdut yang dibawakan oleh Jaja
Mihardja dan Dorce Gamalama. Pada Festival Sinetron Indonesia 1997, serial
"Mat Angin" (Deddy Mizwar) yang ditayangkan TPI menyabet 11 penghargaan,
ditambah dengan 5 penghargaan lagi tahun berikutnya dari serial yang sama. Tak
lupa juga acara terfavorit di Indonesia yaitu Santapan Nusantara yang dibawakan
oleh Enita Sriyana, sang pakar kuliner.
Program Kontes Dangdut Indonesia yang merupakan versi dangdut dari
kontes American Idol dan Indonesian Idol merupakan salah satu program unggulan
TPI pada saat itu.
Sejak Oktober 2003, 75% saham TPI dimiliki oleh Media Nusantara Citra,
kelompok perusahaan media yang juga memiliki RCTI dan Global TV.
Sejak 20 Oktober 2010, TPI resmi berganti nama menjadi MNCTV.
Perubahan ini terjadi dikarenakan TPI tidak sesuai dengan konteks tertulis pada
televisi tersebut yaitu menjadi salah satu televisi yang berbau pendidikan di
Indonesia, dan oleh karena itu nama TPI berubah menjadi MNCTV untuk
mengubah citra TPI di mata masyarakat
PT Media Nusantara Citra Tbk, atau MNC, merupakan perusahaan media
terbesar dan paling terintegrasi di Indonesia.
54
Perseroan ini didirikan pada tanggal 17 Juni 1997 merupakan perusahaan
publik yang sahamnya telah tercatat dalam Bursa Efek Jakarta (BEI) sejak tanggal
22 Juni 2007, dengan kode saham ‘MNCN’.
MNC mengoperasikan 4 dari 11 stasiun Free-To-Air (FTA) TV dan
Perseroan juga merupakan pemilik perusahaan produksi konten terbesar. Empat
stasiun TV Nasional FTA Perseroan adalah RCTI, MNCTV, GTV dan iNews. Saat
ini, MNC memimpin industri pertelevisian baik dalam pangsa pemirsa maupun
pangsa pasar.
Perusahaan produksi konten terbesar milik MNC memproduksi lebih dari
20.000 jam konten per tahun. Perseroan juga memiliki pustaka konten terbesar
dengan lebih dari 300.000 jam konten yang mewakili 40% dari total konten yang
tersedia secara nasional. Lini usaha konten Perseroan juga dilengkapi dengan 20
saluran TV berlangganan lokal.
MNC juga memiliki radio, media cetak, talent management dan perusahaan
produksi TV, dimana kegiatan usaha tersebut secara efektif mendukung fokus inti
bisnis dari MNCN.
Maksud dan tujuan Perseroan sebagaimana disebutkan dalam pasal 3
anggaran dasar Perseroan, adalah untuk terlibat dalam bidang perdagangan umum,
pembangunan, perindustrian, pertanian, pengangkutan, percetakan, multimedia
melalui perangkat satelit dan perangkat telekomunikasi lainnya, jasa dan investasi.
Pada tahun 2017, MNC Peduli telah melaksanakan kegiatan sosial yaitu:
a. Bidang Kesehatan
1) Melaksanakan donor darah bagi karyawan internal Group.
2) Melaksanakan operasi massal katarak, bibir sumbing, hernia, dan operasi
perorangan lainnya seperti jantung, hydrochepalus, tumor, pemberian alat
55
bantu kesehatan seperti kornea mata, kaki palsu, alat bantu dengar, kursi
roda, dan lain-lain.
3) Penyerahan 1.000 paket sembako dan pemeriksaan kesehatan gratis di
Surabaya.
4) Pemeriksaan mata dan pembagian 1.000 kacamata gratis untuk anak-anak
di Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Jakarta
Selatan.
b. Bidang Infrastruktur:
Pembangunan jembatan di Wajak, Kabupaten Malang.
c. Bidang Sosial:
1) Pemberian 9.500 paket sembako dan pakaian layak pakai di 6 kota (Jakarta,
Tangerang Selatan, Bandung, Solo, Surabaya, dan Sidoarjo) dan korban
Gunung Sinabung.
2) Penyaluran 603 hewan kurban di seluruh Indonesia.
3) Penyerahan Donasi 1.000 buku kepada anak-anak di RPTRA Kebon Sirih,
RPTRA Kebon Jeruk, RPTRA Ciliwung dan 32 taman baca di Indonesia.
4) Pembersihan kali Ciliwung dan penyebaran 5.000 bibit ikan serta
penanaman pohon di bantaran kali Ciliwung.
5) Pemberian paket alat-alat sekolah untuk anak-anak korban banjir dan
longsor di Bantul dan Pacitan.
6) Media literasi di 29 titik sekolah tinggi dan universitas di Indonesia.
d. Bidang Keagamaan:
Berpartisipasi dalam pembangunan 5 pesantren dan 2 masjid untuk
korban bencana alam di Daerah Istimewa Aceh, Tuban, Magetan, Pamekasan,
Cipayung Jakarta Timur, Serang Banten, Jambi, dan Subang Jawa Barat.
56
Berpartisipasi dalam pembangunan masjid, asrama, dan MCK
Pondok Pesantren di Darul Ulum, Sumenep, Jawa Timur. Memberikan
bantuan dana pembangunan Masjid Jami’ Baiturrohmah.
Kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh unit-unit di bawah Perseroan,
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) RCTI
Pada tahun 2017, RCTI melaksanakan kegiatan tanggung jawab
sosial di antaranya:
a) Bidang pendidikan: melaksanakan media literasi di sejumlah wilayah
di Indonesia.
b) Bidang olahraga: pertandingan tenis meja Jakarta Barat.
c) Bidang keagamaan: kegiatan agama Islam di bulan Ramadhan, donasi
hewan Qurban, bantuan untuk masjid-masjid, pesantren, dan rumah-
rumah ibadah di sekitar kantor, zakat dan infaq Jakarta Barat.
d) Bidang bakti sosial dan lingkungan: pembagian sembako,
pemeriksaan dan pengobatan massal.
2) MNCTV
a) Bidang pendidikan: media literasi dan kunjungan dari beberapa
universitas serta lembaga pendidikan di sejumlah wilayah di
Indonesia serta Generasi Cerdas Anak Bangsa yang merupakan acara
pembagian ribuan buku ke seluruh Indonesia di RPTRA Kebon Jeruk.
b) Bidang keagamaan: kegiatan agama Islam di bulan Ramadhan dan
Maulid Nabi, donasi hewan Qurban, bantuan zakat dan infaq, bantuan
untuk masjid-masjid dan rumah ibadah di Jabodetabek dan sejumlah
57
wilayah di Indonesia, bantuan perayaan natal Kementerian
Komunikasi dan Informatika.
c) Bidang bakti sosial dan lingkungan: pemeriksaan mata dan pemberian
kacamata gratis, bantuan HUT TNI ke 72, pemberian tempat sampah
untuk daerah Lubang Buaya Jakarta, Cancer Camp, bantuan bencana
alam, bantuan sembako di sejumlah daerah, dan donasi untuk panti-
panti yang membutuhkan, Pemeriksaan Mata dan Pembagian
Kacamata Gratis di MNC Studios Kebon Jeruk, RPTRA Penjaringan
Jakarta Utara, RPTRA Pulo Indah Penggilingan Jakarta Timur,
Rumah Belajar Uswatun Hasannah Jakarta Barat.
3) GTV
d) Bidang pendidikan: media literasi dan kunjungan dari beberapa
universitas serta lembaga pendidikan di sejumlah wilayah di
Indonesia.
e) Bidang keagamaan: kegiatan agama Islam di bulan Ramadhan dan
Maulid Nabi, donasi hewan Qurban, bantuan zakat dan infaq, bantuan
untuk masjid-masjid dan rumah ibadah di Jabodetabek dan sejumlah
wilayah di Indonesia.
f) Bidang bakti sosial & lingkungan: pengobatan dan pembagian
sembako di sejumlah wilayah di Indonesia, donor darah GTV.
g) Bidang kesehatan: pemeriksaan PapSmear.
4) INEWS
a) iNews banyak menyelenggarakan kegiatan media literasi di beberapa
universitas di sejumlah wilayah di Indonesia, di antaranya Jakarta,
Bogor, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Solo dan Boyolali.
58
2. Visi dan Misi MNC TV
a. Visi MNCTV
Visi dari MNCTV yaitu pilihan utama pemirsa Indonesia (https://text-
id.123dok.com)
b. Misi MNCTV
Misi MNCTV yaitu menyajikan tayangan bercita rasa Indonesia yang
menghibur dan inspiratif.
3. Arti Logo dan Slogan MNC TV
a. Logo MNCTV
1) Jenis Huruf MNC mempunyai keunikan tersendiri karena
mengakomodasikan nilai kesolidan, kekokohan yang juga
menggambarkan bisnis yang dijalankan.
2) Warna Biru pada logo menggambarkan :Kematangan sebuah media
dalam memberikan layanan kepada pemirsanya, secara bisnis
memperlihatkan stabilitas perkembangan sejalan dengan pergerakan
ekspektasi para stakeholder.
3) Warna Merah pada logo menggambarkan : Simbol kehangatan dan selalu
disukai oleh mereka yang mencintai keterbukaan dan sesuatu yang baru.
Merah juga merupakan warna kesejahteraan dan kegembiraan di
budaya Asia. Merupakan simbol dari kehidupan vitalitas serta
memberikan fokus pada daya tahan menghadapi rintangan.
Meningkatkan antusiasme dan ketertarikan terhadap hal baru dengan
59
energi yang lebih besar bagi upaya mencapai mimpi dan melindunginya
dari ketakutan dan keraguan.
b. Slogan
“Selalu dihati” mewakili stasiun ini untuk terus berusaha menjadi stasiun
yang memikat hati karena mengerti selera pemirsanya.
4. Manajemen MNC TV / Struktur Organisasi MNC TV
a. Dewan Komisaris (Board Of Commisioners)
1) Hary Tanoesoedibjo : Komisaris Utama
Liliana Tanoesoedibjo
2) Angela Herliani Tanoesoedibjo : Komisaris
3) Valencia Herliani Tanoesoedibjo: Komisaris
4) Kardinal Alamsyah Karim :Komisaris Independen
5) Ricky Herbert P. Sitohang: Komisaris Independen
6) M. Alfan Baharudin : Komisaris Independen
b. Komite Audit (Audit Commitee)
1) Kardinal Alamsyah Karim:Komisaris Independen
Ricky Herbert P. Sitohang : Anggota (Member)
Azis Aribowo : Anggota (Member)
c. Komite Nominasi & Remunerasi (Nomination & Remuneration Commitee)
1) Ricky Herbert P. Sitohang : Ketua
2) Liliana Tanoesoedibjo : Anggota
3) Angela Hartini Tanoesoedibjo : Anggota
d. Direktur Utama (President Dirctor) : Darma Putra
Direksi (Board Of Directors)
1) Wakil Direktur Utama : Susanty Tjandra Sanusi
60
a) Direktur (Director) : Tien
b) Direktur (Director ) : Natalia Purnama
c) Direktur (Director ) : Johan Sebastian
d) Direktur (Director) : Henry Suparman
e) Diektur (Director) : Mashudi Hamka
e. Hukum dan Sekretaris Perusahaan : Santi Paramita
f. Hubungan Investor & Perusahaan : Rini Budhiani
g. Sumber Daya Manusia & Umum :Rully Rakhmatullah
h. Keuangan (Finance) : Juliana
i. Akutan & Pajak : Denny Gunawan
j. Sistem Manajemen Informasi : Rudyanto Setianto
k. Corporate Finance : Peter Handana
l. Kepatuhan & Bisnis Proses : Chastina Yolana.
Diakses www.officialmnctv.com
5. Jadwal acara MNCTV bulan April 2019
Tabel 1.6. : Jadwal MNCTV April 2019.
No. Jam
Tayang Program acara Durasi
1. 00:30 Lintas iNews Malam 01:00
2. 01:30 Midnite Great Sale 00:30
3. 02:00 Sinema Malam 01:00
4. 03:00 Sinema Malam 01:00
5. 04:00 Bimbingan Rohani Kristen 00:30
6. 04:30 Lintas iNews Pagi 00:30
7. 05:00 Siraman Qalbu Bersama Ustadz Danu 01:30
8. 06:30 Upin & Ipin 01:30
9. 08:00 Rasa Sayange 00:30
61
11. 08:30 Upin & Ipin 01:00
12. 09:30 Mom & Kids 00:30
13. 10:00 MNC Shop 00:10
14. 10:10 Riska Dan Si Gembul –MNCTV 00:35
15. 10:45 BoBoiBoy 00:30
16. 11:15 Upin & Ipin 01:45
17. 13:00 Les’t Play S2 01:00
18. 14:00 Shaun The Sheep 01:00
19. 15:00 Serial Pilihan Sore 01:30
20. 16:30 Indonesian Authentik Places 00:30
21. 17:00 D.O.A – MNCTV 00:30
22. 17:30 Upin & Ipin 00:30
23. 18:00 Upin & Ipin 01:00
24. 19:00 Kun Anta S3 01:20
25. 20:20 Fatih Di Kampung Jawara 01:20
26. 21:40 Mahar 30 Juz 01:20
27. 23:00 Sinema Pilihan 01:30
28. 00:30 Sinema Malam 01:00
29. 01:30 Midnite Great Sale 00:30
Diakses www.officialmnctv.com
62
B. Pembahasan
1. Deskripsi Program Acara “Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu” di
MNCTV Edisi April 2019.
Program acara bernuansa Islami di MNCTV secara umum hampir sama
dengan program acara Islami TV lainnya, yaitu menyebarkan dakwah Islam.
Perbedaannya terletak pada format acara dan materi yang disampaikan.
Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu termasuk dalam kategori
pendidikan keagamaan, yaitu pendidikan yang berisi agama Islam berlandaskan
Al-Qur’an dan Sunnah, memperingatkan kepada manusia agar kembali ke jalan
yang lurus dan niat yang benar agar selamat di hari akhir.
Segmentasi acara ini adalah semua kalangan usia terutama untuk
masyarakat yang sakit disebabkan akhlak kurang terpuji atau menyeleweng dari
Al-Qur’an dan Sunnah.
Format acara yang digunakan dalam Siraman Qalbu bersama Ustadz
Danu adalah talkshow, dimana pengisi acara/ narasumber yaitu Ustadz Danu
menyampaikan materi keagamaan dengan tema yang dekat dengan kehidupan
sehari-hari.
Setelah materi disampaikan oleh narasumber dengan panduan presenter,
kemudian audience diberi kesempatan untuk bertanya secara langsung dengan
menjelaskan keluhannya, kemudian dijawab dan diberikan solusi serta di doakan
oleh Ustadz Danu.
Siraman Qolbu Bersama Ustadz Danu yang ditayangkan di MNCTV
setiap hari pukul 05:00 - 06:30 WIB (Senin-Jumat) dan 05:30 - 07:00 WIB
(Sabtu-Minggu) ini tidak hanya memberikan tausiyah saja, tetapi juga
63
memberikan solusi pengobatan kepada para jamaah yang mengalami masalah
kesehatan non medis.
Menurut ustadz Danu, penyakit muncul akibat seseorang sering
mengumbar hawa nafsu sehingga Allah menurunkan azab atau peringatan agar
manusia kembali ke jalan yang benar yaitu Alquran dan Sunah Rasul. Penyakit
yang menimpa seseorang sebagai azab atas segala dosa-dosa yang telah
diperbuatnya sebagimana disebutkan dalam sebuah hadis “Tiada seorang hamba
ditimpa musibah baik di atasnya maupun di bawahnya melainkan sebagai akibat
dosanya”. Walaupun demikian, Allah SWT akan mencabut azabnya jika manusia
itu bertobat sebagaimana firman Allah SWT surat Asy-Syuura ayat 30 “Apa saja
musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-
kesalahanmu”.
Bentuk perilaku aniaya terhadap orang lain ini dapat berupa menyakiti
fisik maupun hati orang lain. Allah berfirman dalam surat An-Nisa 30 yang
artinya:
“Dan Barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, Maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”
Ayat di atas berlaku umum, artinya siapa pun orang tersebut baik orang
itu muslim atau belum muslim bila melanggar hak orang lain atau berbuat
aniaya, maka oleh Allah akan dimasukkan ke dalam neraka. Istilah neraka dalam
ayat di atas merupakan simbol bagi tempat penyiksaan bagi manusia yang telah
berbuat salah atau dosa terhadap orang lain. Neraka merupakan tempat untuk
mengazab manusia di akhirat kelak. Sebenarnya secara implisit di dalamnya juga
terkandung pengertian azab itu diberikan di dunia ini agar manusia segera ingat
64
akan kesalahan dan dosanya sebelum adzab yang besar di akhirat nanti. Ini
sebagaimana yang telah Allah tegaskan dalam surat As Sajdah 21:
“Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang kecil (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), Mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Yang dimaksud azab kecil di dunia ini adalah semua bentuk
ketidakenakan atau ketidaknyamanan yang mengenai seseorang dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya: penyakit fisik (pusing, bengkak jantung, ginjal
bocor, kanker, dan sirosis) maupun metafisik (kesurupan), kehilangan harta,
kecelakaan, dan lain-lain. Semua azab itu kebanyakan disebabkan oleh akhlak
atau perilaku seseorang yang kurang baik di mata Allah ta’ala. Hal ini telah
Allah firmankan dalam surat Asy-Syura ayat 30:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”
Dalam mengatasi semua persoalan hidup, seseorang harus kembali
kepada Allah SWT. sebagai pencipta manusia dan alam semesta, dan juga yang
mengatur dan mengendalikan system kehidupan manusia. Semua makhluk ada di
muka bumi tidak akan bisa lepas dari azab atau musibah yang telah Allah
tetapkan, dan manusia tidak mungkin memperoleh pelindung dan penolong
selain kehendak Allah swt. semata. Hal ini telah Allah tegaskan dalam suratAsy-
Syura ayat 31:
“Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung dan tidakpula penolong selain Allah.”
Ayat di atas menegaskan bahwa manusia sebagai bagian dari semesta
alam yang Allah ciptakan selalu berada di bawah pengawasan Allah SWT.
Manusia tidak bisa melepaskan diri dari semua ketetapannya termasuk bila Allah
65
berkehendak menimpakan azab padanya. Ketika musibah atau azab itu datang
maka tidak ada pilihan lain kecuali manusia harus berlindung dan memohon
pertolongan kepada-Nya. Memohon kepada Allah SWT tentu saja harus
mengikuti adab atau sopan santun sebagaimana yang Allah firmankan dalam
surat Al-’Araf ayat 56:
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Ayat di atas mengisyaratkan bahwa agar doa dikabulkan harus banyak
berbuat kebaikan di muka bumi, harus menjauhkan diri dari sikap atau perbuatan
yang Allah sebut sebagai tindakan yang membuat kerusakan di muka bumi atau
semua tindakan yang dapat digolongkan ke dalam perbuatan destruktif. Berdoa
harus penuh harap agar dikabulkan dan merasa takut kalau-kalau doa tidak
diterima atau tidak dikabulkan oleh Allah SWT. Ustadz Danu menegaskankan
bahwa kemungkinan doa akan dikabulkan oleh Allah akan makin besar bila
jumlah amal baik yang dilakukan makin banyak. Jadi mustajab tidaknya doa
seseorang sangat terkait dengan jumlah amal baiknya di mata Allah SWT. Makin
banyak amal shaleh seseorang, maka kemustajaban doa seseorang makin besar.
Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 186:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada- Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Ayat ini menegaskan bahwa doa seseorang akan dikabulkan apabila
orang tersebut mengimani apa-apa yang telah Allah firmankan dalam Alquran.
Menurut Ustadz Danu, tata cara berdoa yang perlu dilakukan seseorang adalah
66
tidak boleh langsung meminta kepada Allah tentang apa yang diinginkan.
Adapun tata cara itu adalah sebagai berikut:
1) Terlebih dahulu memohon ampun atas salah dan dosa yang pernah
dilakukan sejak kecil hingga sekarang. Salah dan dosa yang pernah
diperbuat itu ada yang dilakukan secara sengaja maupun yang tidak
sengaja, ada salah dan dosa yang termasuk besar maupun kecil, ada salah
dan dosa yang diketahui maupun yang tidak diketahui. Dosa dan kesalahan
yang dilakukan paling banyak adalah terhadap orang-orang yang paling
dekat, yaitu: orang tua (bapak-ibu), istri/suami, anak, saudara, dan
seterusnya.
2) Bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah anugerahkan. Seseorang
tidak mungkin dapat menghitung berapa banyak nikmat yang Allah telah
anugerahkan sehingga manusia wajib mensyukurinya. Karena Allah telah
menegaskan Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 7 yang artinya :
“Barang siapa bersyukur maka Allah akan menambah nimatnya, dan barang siapa ingkar, maka sesungguhnya Azab Allah sungguh sangat pedih”
3) Yang terakhir baru mengemukakan permohonan kepada Allah tentang apa
diinginkan. Dalam kalimat terakhir doa harus menegaskan bahwa bila doa
tersebut terkabul maka akan menjadikan orang tersebut lebih sujud kepada
Allah SWT. Karena apapun yang Allah berikan kepada manusia pada
dasarnya adalah titipan atau amanah dan kelak akan ditanyakan kembali
oleh Allah SWT. tentang anugerah/rahmatnya itu. Agar tobat seseorang
diterima oleh Allah SWT maka seseorang harus mengikuti persyaratan
yang telah Allah gariskan dalam surat Al-Baqarah ayat 160:
67
”Kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), Maka terhadap mereka itulah aku menerima taubatnya dan Akulah yang Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang.”
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan ada tiga hal yang harus
dilakukan dalam bertaubat yaitu:
(a) Memohon ampun atas dosa dan kesalahan yang telah diperbuat
secara tulus dan ikhlas.
(b) Mengadakan perbaikan, artinya tidak mengulangi kesalahan
tersebut dan mengimbanginya dengan amal saleh.
(c) Menyampaikan nasihat kepada orang lain tentang kebenaran (syiar)
yang telah diperoleh setelah melakukan perbaikan. Hal ini
dimaksudkan agar orang lain dapat mengambil pelajaran dari dosa
dan kesalahan yang diperbuat sehingga mereka tidak mengulangi
kesalahan yang sama.
Jadi, dalam berdoa sebenarnya yang akan diraih adalah
ampunan dari Allah SWT atas segala salah dan dosa yang sering
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Wujud riil bahwa
permohonan ampunannya diterima oleh Allah SWT.adalah
dicabutnya azab atau peringatan yang menimpa seseorang, baik
berupa penyakit, kesulitan ekonomi, kenakalan anak-anak yang
belum aqil baligh, musibah harta, dan sebagainya. Jadi kesembuhan
dari penyakit yang menimpa seseorang sebenarnya bukan tujuan,
tujuan yang sebenarnya adalah ampunan dari Allah SWT. Sembuh
dari sakit sebenarnya hanya sekedar indikator bahwa Allah SWT
68
a. Kerabat Kerja / Crew Program Acara Siraman Qalbu
Penanggung Jawab Program : Endah Hari Utari
Penanggung Jawab Produksi : Gina Mayangsari
Penanggung Jawab Operasional Produksi
: Susi Indriyani
Penanggung Jawab Artistik : Toto Subagyo
Penanggung Jawab Unit Manajemen Produksi : Daisy Frida M.
Produser Eksekutif : Hasan Bisri
Produser : Sobri S Kramat, Deviana W.S.
Edi Santoso
Penanggung Jawab Produksi Manajemen
: Rachmad Welly
Koordinator Program Managemen
: Sudarto , Arie Wibowo
Pengarah Acara : Zainuddin , Eko Wahyu N.
Asisten Pengarah Acara : Dika Arie Yuliadi, Priladitya Suis
Asisten Produksi : Hani Artha, Hutomo Pangestu
Ellisa Bella, Helmy Wicaksono
Koordinator Tim Kreatif : Dati Raisuci
Tim Kreatif : Arie, Rahma, Rani
Sponsor : Desi Safitri, Gusnaeni
Pengarah Lapangan : Awal, Patria, Juwita Maharani
Koordinator Kru : Heru Setyo
Penata Kamera : Ujang Mihanuddin (SPV)
Agus Pb, Hafidz, Rahmat G.
Hs Widodo, Gerry
70
Penata Cahaya : Tukiman (SPV), Supriyatna, Yoka
Teknik Penata Cahaya : Yayan Mulyana, Asep Ruslan, Irvan
Opan, Cecep, Aspar
Penata Suara : Kadarusman (SPV)
Ade Syaifudin, M. Putri Rosadi
Cro CCU : Bagus Setiaji
Cro VTR : M. Rizky Kosasih
Cro CG : Bismo Ajie
Workshop Section Head : Asep Dadan Sudjana
Set & Property Builder Section Head : Hafiz Abdullah
Property Man : Asep
Set Designer : Septiana Wahyu
Set & Designer Section Head
: Aris Puji Haryanto
Designer Group Head : Fetty Fatimah
Pelaksana Lapangan : Ahmad Jayadi
Tim Set : Amat Nurdin
Penanggung Jawab Penata Rias & Busana : Angela Alamsjah
Koordinator Penata Rias & Busana : Chatarina Ayudia Laras
Tim Penata Rias & Busana
: Adam Anwar, Olma Merlin Lusiana
Unit Menegement Produksi : Barman
Penanggung Jawab Talent : Sri Hartati
Koordinator Talent : Johansyah
Tim Talent : Fajri, Pinky
71
Set Builder Group Head : Liani Isti
Property Group Head : Hapiz Abdullah
Penanggung Jawab Promo : Andreas Santoso
Promo On Air : Rian Febriansyah, Taufan R, Audra
Promo Sesmed : Alita N., Ailah D., Risa, Cucu, Riska Azharya
Promo Operation : Prasetyo, Rahmat F., Resty, Purwanto, Galih, Hanin
Penanggung Jawab Paska Produksi
: Eko Rachmadi
Penanggung Jawab Penyunting Gambar
: Roberry Dilly
Penyunting Gambar : Adi Prasetya (Spv) ,
Lukman Hakim (Spv)
M. Ferdiansyah, Aldy Rianda,
Rudi Novrianto
Audio Post : Theo Carisma,Toma Anjangsana
Deny Asmarajaya, Rivan Syahvana
Vebriyanto Kurnia, Audi Cabrio
Penanggung Jawab Grafis
: Endratmoko
Penata Grafis : Anang, Fajar, Reyhan
Penanggung Jawab Teknik : Andrew Soehalim
Penanggung Jawab Sob : T. Syaukat Fasha
Booking Facility : Benny Hendratmo, Doni S, Erwin
Idi Rismanta, Roni, Tofik Hidayat
Logistik : Fauzi Ilyas (SPV)
Doni, Abdul Rohim, Abdul, Wahyu
72
Pengarah Teknik : M Anas Nakka
SOB Technician : Micko, Gilang, Aris, Dimas, Asih,
Kania, Mertha, Adit
SR Sound Engineer : Oyon Sailendra (SPV)
Teknik Audio : Iqbal, Doyok, Eem, Danil,
Yusuf, Dikdik
IT Technician : Natsir, Fadly, Ridwan, Nenda,
Rohman, Okta
Led Technician : Rezky, Dwi Imet, Reki, Roni,
Adam, Fathah
Utility & ME : Usuludin, Marzuki
Penanggung Jawab Transmisi
: Didit Setiadi
Penanggung Jawab Siaran : Hans Maurit
Kendala Siar : Tim Kendali Siar
Noc : Tim Noc
Led & Piasma : Hendar, Rajib
PenanggungJawab Marketing Barter
: Nova Sawitri, Andies Larasuqi
Regi Friandhini, Kemas Aldi
Winda Damayanti
PU : Fauzi, Ujang Viktor
Pembawa Acara : Irvan Hakim
Pengisi Acara : Ustadz Danu
Keamannan : Tim Security MNCTV
Tim Transportasi : Tim Transportasi MNCTV
Diakses www.officialmnctv.com
73
b. Profil Ustadz Danu
Nama lengkap Ustadz Danu adalah Ir. Djoko Ismanu Herlambang. Ia
dilahirkan di Pati pada tanggal 4 Desember 1964 dan sekarang berdomisili di
Sleman, Yogjakarta. Ia alumni Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia
(UII) Yogjakarta.
Ir. Djoko Ismanu Herlambang kemudian lebih akrab dipanggil
Ustadz Danu. Selama bertahun-tahun ia mempelajari, memperdalam dan
mempraktikan isi Al-Qur’an dan As Sunnah sehingga dari sanalah Allah
memberikan pemahaman kepadanya, menemukan hubungan yang erat antara
sakit dengan akhlak seseorang. Ustadz Danu juga membuka klinik di Jalan
Tebet Barat 8 No. 45 Jakarta Selatan, Jakarta Indonesia.
http://akhlakmuliacenter.com/site/index.php?/ustadzmasdanu.html
akses tanggal 1 juni 2019.
2. Penyajian Data
a. Ceramah Ustadz Danu dalam program acara “Siraman Qalbu bersama Ustadz
Danu”
1) Edisi 1 April 2019 – Silaturrahim
Ustadz Danu: “ الرحیم الرحمن هللا بسم ”
” "تھ كا بر و هللا رحمة و علیكم السالم
“Silaturrahim memang dianjurkan oleh Rasulullah. Jaman sekarang disebut bersosial. Dan silaturrahim itu bisa memperpanjang umur dan menambah rizki. Itu darimana? Bukan Cuma say hello. Kemudian umurnya panjang, tidak seperti itu. Say hello kemudian rejekinya banyak yang datang, tidak seperti itu...”
“Jadi, dalam hadis itu jika diolah untuk memperpanjang umur bagaimana? Umpamanya, seorang laki-laki itu
74
dirumah susah sekali tersenyum, Kenapa ia tidak bisa tersenyum dirumah? Karena istrinya galak. Kalau dia marah, dingklik diempar, sehingga dirumah suaminya diem aja tidak pernah senyum. Kalau dirumah hanya diem terus jadi stroke. diluar bertemu dengan temanya bisa tersenyum. Akhirnya dia seneng, insyaallah stroke itu tidak ada.”
“Kemudian Silaturrahim bisa menambah rizki. Bagaimana? Saat bersilaturrahim bisa ngobrol bisa tanya, kerja dimana, apa yang dikerjakan. Nantinya bisa kerjasama, bisa menambah rizki. Begitu.”
“Banyak sekali anjuran untuk silaturrahim, satu hal yang tidak boleh, yaitu mengejek atau merendahkan oranglain, seperti dalam QS. Al An’am:108
ٱ دون من یدعون لذین ٱ تسبوا وال ٱ فیسبوا � ◌ علم بغیر اعدو �
ة لكل زینا لك كذ رجعھم ربھم إلى ثم عملھم أم یعملون كانوا بما فینبئھم م
“Artinya : Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan”
“Allah sudah mengajarkan seperti itu, sehingga silaturrahim dianjurkan. “
“Itu sikap rasul kepada kafir quraisy. Bagaimana sikap Rasul waktu itu? tidak emosional. Kita harus belajar melalui beliau (Rasulullah). Kenapa harus menjaga silaturrahim? nanti yang diputuskan tidak tahunya saudara sendiri. Jangan seperti itu. Biasa aja. Kalau memang itu saudaranya jengkelin, jangan diputus... Bisa saja nanti tidak masuk surga karena yang diputus itu saudaranya. Janganlah yang seperti itu, misal njengkelin ya di tendang aja, eh jangan.... Atau dilempar bangku boleh gak?”
75
“Nggak boleh” ( kata pemirsa)
“Dilempar dingklik, tahu dingklik? Dogdog... (Pemirsa tertawa), kalau Kerupuk kulit dorogdog... kalau pelwak?
“Doyog...” (pemirsa tambah tertawa).
“Bagaimanapun kondisinya, talisilaturrahim tetap dijaga. Saudara tetap saudara. Kalau ada rezeki dibagi-bagi.”
“Ya Intinya adalah, Allah mengajarkan kepada kita hal-hal yang baik, kita dilarang mengejek orang lain, walaupun bukan menyembah kepada Allah Ta’ala, berarti kita memang dalam sehari-hari harus menghormati orang lain. Menghormati adalah kewajiban kita kepada Allah, bukan karena takut pada orang tersebut. Jadi, menghormati itu kewajiban kita.”
“Kalau ibu-ibu, pas suami abis gajian diambil semua, suami mau pergi harus minta uang dulu, masih dimarahin lagi. Berarti ibu masih kurang menghormati su...ami.. “
“Kok banyak yang senyuum? Kesindir?”
“Siapa yang seperti itu coba? Tunjuk tangan?siapa yang sering kurang.”
“Kalo sebaliknya gimana?” (tanya salah satu jamaah)
“Kalau suami sering jahil, di dzolimi sebaiknya di do’ain, agar selamat dunia akhirat, ya ndak?
Seperti yang terdapat dalam QS Fushilat : 34
احسن ھي بالتى أدفع السیئة وال الحسنة تستوى وال
“Artinya : Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik.”
“Itulah Islam. Suami dzolimi, di doakan. Jika disapa/ di dzolimi, katakan dengan penuh keselamatan. Itulah Islam. Istilahnya, perkataan orang muslim adalah doa, nah itu hati-hati. Semuanya. Harus sayang sama suaminya, walaupun kadang suaminya yang kurang sayang, biarin aja.“
76
Sesi Tanya Jawab
Penanya 1. Lina - Kudus
Penanya pertama yang menggunakan topeng untuk melindungi prifasinya. Yaitu Mbak Lina dari Kudus. Dia maju kedepan, mengaku sakit tumor payudara. Sudah 2x menikah namun gagal. Pernikahan pertama dijodohkan namun ia tidak nyaman. ‘Ingin berbakti ustadz, tapi korban hati’. Setelah 6 tahun baru bisa cerai. Terus nikah lagi tapi gagal. kalau Sakitnya sudah oprasi-oprasi sampai ke dukun. Hasil leb tidak sakit, jadi nggak dikasih obat.
Ustadz Danu: “Kalo tumor sejak tahun 2014, umur 42, berarti tidak muncul waktu itu. Sudah ada bibit-bibitnya. Jika letaknya di payudara, mungkin dulu Mbak Lina ada kejengkelan dengan orangtua. Karena nikahnya dipaksa. Bukan nasibnya, itu karena sumpah. Makannya orang muslim itu dilarang untuk bersumpah-yang dia tidak mengetahui sumpahnya. Kalau Mbak Lina dari awal sudah ingin berbakti kepada orang tua, itu bersumpah,”
Mbak Lina : “Iya, saya pernah ingat dulu waktu kecil pernah bilang gitu sama orangtua,”
Ustadz Danu: “iya. Makannya. Kalo sudah sumpah, Allah akan menguji sumpah tersebut. Pengennya Mbak Lina itu berbakti tapi nggak mampu, akhirnya bergumam/ mengobrol, itukan kayak tadi, aku ingin berbakti kok nasibku malah seperti ini, nah itulah, kenapa jangan bersumpah pada Allah ta’ala kalau tidak tau, tidak tau besoknya bagaimana, nggak boleh. Jadi, hari-hari dilalui dengan baik, sumpah itu menakutkan menurut saya. Beberapa kali orang bilang sumpah ini, sumpah itu, kalau salah terus ini, dia harus membatalkan sumpahnya lho, kalau dia sumpah terus menerus.
“Bisa jadi ini kelenjarya saya sebut, penyakit Mbak Lina ini karena belum membatalkan sumpahnya pada Allah Ta’ala. Saat dulu sudah sumpah ingin berbakti kemudian merenungi nasibnya seperti itu, sehingga disitu sumpah dengan nggrutunya itu dianggap salah oleh Allah Taala,”
“Kata-katanya ‘mudah-mudahan dengan izin Allah, saya
77
bisa berbakti’ nah itu beda lagi,”
“Jangan berani sumpah, karena terlalu berresiko. Ada, itu sepasang suami istri, kalau suaminya sakit. Setelah sembuh, gantian istrinya yang sakit. Gantian aja seperti itu, nah akhirnya saya bertanya pada dia, apakah kalian pernah berjanji sehidup semati? Iya mereka mengakui. Akhirnya itulah yang dimunculkan Allah ta’ala.”
“Terus saya tanya, apakah istrimu mati kau mau mati?”
“Nggak.”
“Lha kan, akhirnya kejawab juga. Tidak boleh bersumpah seperti itu. Kata-kata ringan tetep nggak boleh. Bisa saja sakit itu karena pernah berkata kurang baik, dan salah dihadapan Allah Tta’ala. Dia merasa tidak, padahal kalau saya runtut, ya seperti itulah manusia. Masih banyak lupa, masih banyak dosa. Jadi kita harus banyak belajar. Acara pengajian ini tidak hanya unuk mnyenangkan hati, atau telinga. Tapi penyerapan aplikasi selama kita tau satu ayat kita aplikasikan. Kalau kita kerjakan terus menerus, insyaallah kita akan taqwa kepada Allah.”
“Kemudian bisa sembuh pas kedukun karena apa? Jadi dukun itu kan punya makhluq istilahnya, siapapun yang menggunakan mantra, itu makhluq datang, kalau ditujukan kesitu, makhluk itu akan mencengkram, atau mengunci. Tapi kekuatan Allah itu lebih kuat. Jadi tidak bisa dikalahkan. Sakit itu dari kuasanya Allah. Jika sakit, itu ya ikut anjurannya Allah. Berdasarkan QS. As-Syura:30
كثیر عن ویعفوا م أیدیك كسبت فبما مصیبة من أصابكم ومآ
Artinya: dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatanmu sendiri dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)”
Jelas, musibah itu terbuat dari tanganmu sendiri.
Jadi, kelenjarnya yang bengkak karena kesalahanya Mbak Lina. Tandingannya dengan mohon ampun. Dosanya berapa kali, mohonnya berapa kali. Amal perbuatan baik itu mengurangi perbuatan buruk.
78
“Pak, jika dulu saya ingin berbakti kepada bapak tapi hasilnya nihil, saya malah jengkel, saya minta maaf. Begitu ya Mbak Lina.”
“Yasudah saya doakan. Pemirsa ikut aminkan doa saya.
جیم الشیطان من � با اعوذ الر
الرحیم الرحمن هللا بسم
الحمد العالمین رب �
د على صل اللھم د ل آ على و محم محم
ابراھیم ل آ على و ابراھیم على صلیت كما
د على وبارك د ل آ على و محم محم
ابراھیم آل على و ابراھیم على باركت كما
مجید حمید انك العالمین فى
دا ان واشھد هللا ال ا ھ ال ال ان اشھد هللا رسول محم
نستعین ایك و نعبد ایك
“Ya Allah, telah datang saudaraku yang bernama Mbak Lina, memohon kepadaMu agar kelenjar payudara yang membengkak, dimohon agar Engkau berikan kesembuhan pada Mbak Lina,”
“Ya Allah, jika kelenjar yang membengkak disebabkan karena kejengkelannya Mbak Lina kepada ayah atau ibunya karena persoalan dijodohkan lalu tidak berhasil. Aku mohon kepadaMu, jika itu menjadi kesalahan dan dosa dihadapanMu, aku mohon agar engkau ampuni keslaahan dan dosa Mbak Lina kepada ayah dan ibunya, Ya Allah Amin.”
“Dengan kuasa dan kekuatan Mu ya Allah, agar Engkau blokir dan lokalisir sel tumor yang ada ditubuh Mbak Lina. Dan aku mohon agar Engkau berikan kesembuhan pada kelenjar yang bengkak. 3x Amin. Ya Allah, Jika banyak ilmu musyrik yang dilakukan Mbak Lina, ampuni dosa musyrik Mbak Lina, agar kau keluarkan seluruh ilmu musyrik yang ada dalam tubuhnya Mbak Lina 3x.”
79
والحمد هللا ن سبحا اكبر وهللا هللا ال ا ھ ال آل و �
العظیم العلي � با اال قوة وال والحول
“Semoga kesembuhan Mbak Lina bisa menambah iman dan taqwa Mbak Lina kepadaMu, Amin ya robbal alamin.”
Mbak Lina : “Terimakasih Pak Ustadz, terimakasih ibu-ibu yang sudah ikut mengaminkan. Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh”
Penanya 2. Sri Mulyani – Ciamis
Ia Berprofesi sebagai Guru. Sesak nafas di rasakan setelah 17 tahunan. Sekarang uisnya 37. Dia berhenti haid dari sekitar kelas 2 SMA. Sekitar tahun 2009. Pertama haid kelas 2 SMP. Kalau mengkonsumsi obat KB ada penunjang hormon lagi bisa haid. Ini Sudah duakalinya ia menikah. Beberapa tahun ke dokter, menurut dokter tidak apa-apa, hanya pengcilan rahim. Yang terakhir, ketidakstabilan hormon pengaruh otak. Pernikahan yang kedua pada tahun 2012. Namun 7 tahun menikah belum punya anak. Sudah terapi herbal. Ke ustadz, diberi minum dikasih bacaan, jawa , fatihah dibalikkan 40x sekali duduk.
Mbak Sri : “Tapi saya tidak yakin. Setiap mengerjakan sesuatu, pasti pusing, punggung sakit. Ayah saya Meninggal, sakit tumor, pangkreas. Pas pemakaman, Tiba-tiba terdengar seorang bilang, 1 tahun lagi kamu yang akan meninggal. Lalu Ada yang teriak-teriak di dada. Kadang sperti ada yang mengikuti. Kyak kuntil anak, pocong..”
Ustadz Danu: “Siapa yang teriak-teriak?”
Mbak Sri : “Nggak tahu”
Ustadz Danu: “Yasudah, Soal Menstruasi, Mbak Sri apakah sejak kecil
sering jengkel sama ayah.? Ada yang sebenarnya nggak
suka dari ayah.?
Mbak Sri : “Tidak. karena saya sangat dekat dengan ayah. Mungkin sama ibu. Karena ibu mungkin sering mengingatkan, tapi saya yang nggak bisa menerima,”
80
Ustadz Danu: “Kalau bisiikan, kali ada yang menyihir ya,”
Mbak Sri : “Mungkin ya, karena ada yang suka sama suami saya.”
Ustadz Danu: “Mbak Sri menstruasinya semoga dilancarkan, minta maaf sama bunda, Semoga diberi keturunan, yuk aminkan doa saya,”
جیم الشیطان من � با اعوذ الر
الرحیم الرحمن هللا بسم
الحمد العالمین رب �
د على صل اللھم د ل آ على و محم محم
ابراھیم ل آ على و ابراھیم على صلیت كما
د على بارك و د ل آ على و محم محم
ابراھیم آل على و ابراھیم على باركت كما
مجید حمید انك العالمین فى
دا ان واشھد هللا ال ا ھ ال ال ان اشھد هللا رسول محم
نستعین ایك و نعبد ایك
“Ya Allah, Mbak Sri yang ada dihadapanku memohon , jika sakitnya disebabkan karena kejengkelan kepada orangtuanya, Aku mohon kepadaMu ya Allah, ampuni kesalahan dan dosa-dosa Mbak Sri pada ibundanya. A3x. Jika dalam tubuh Mbak Sri hormonnya bekerja dengan tidak baik, dikarenakan Ilmu-ilmu sebelumnya, ampuni dosa musrik yang dilakukan kedua oangtunya.”
“Ya Allah jika didalam tubuh Mbak Sri banyak ilmu sihir, teluk dan santet yang ada di kepala dan otak, punggung, Aku mohon padaMu Ya Allah, agar mantra-mantra sihir yang ada di punggung, kepala, otaknya Mbak Sri, telinga dan dadanya Mbak Sri, Aku mohon agar engkau hancurkan mantra-mantra yang ada di tubuhnya Mbak Sri dan kepalanya Mbak Sri 3x.”
“Jika dukun memakai boneka untuk menyerang Mbak Sri, Aku mohon hancurkan seluruh mantra-mantra atas nama Mbak Sri yang ada didepan saya ini ya Allah 3X.
81
Hancurkan mantra-mantra didalam tubuh dan boneka yang ditusukkan benda-benda dikepalanya Mbak Sri, dada boneka dan punggung boneka atas nama Mbak Sri, aku mohon hancurkan teluk dan santet yang ditujukan ke Mbak Sri.”
“Aku mohon dengan kuasaMu, denga kekuatanMu. Hancurkan lah ya Allah. Amin”
“Ya Allah ampuni amalan-amalan yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah, Aku mohon kepadaMu, Ya Allah, keluarkanlah seluruh amalan yang ada di tubuhnya Mbak Sri Ya Allah. Dengan kuasaMu, keluarkan seluruh sihir teluk dan santet yang sudah menyatu dengan kepala dan di tubuhnya Mbak Sri. Keluarkan terus menerus ya allah amin 3x. Dan Aku mohon kembalikan pada orang2 yang berbuat dzolim kepada Mbak Sri. Dan Aku mohon agar engkau membalas apa yang mereka lakukan kepada Mbak Sri Ya Allah. Amin. Balaslah dia Ya Allah Amin.”
والحمد هللا ن سبحا ا ھ ال آل و � اكبر وهللا هللاال
ة وال والحول العظیم العلي � با اال قو
“Ya Allah keluarkan seluruh kerajaan-kerajaan jin yang masuk dalam tubuhnya Mbak Sri Ya Allah Amin.3x dan Aku mohon keluarkanlah ilmu orangtua sebelum Mbak Sri Ya Allah. Berilah kesembuhan. Mudah-mudahan dengan kesembuhan Mbak Sri menambah iman dan ketaqwaan Mbak Sri Ya Allah. Amin.”
Edisi 2 April 2019 – Inyaallah
Ustadz Danu: “Bismillahirohmanirrahim, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh.Alhamdulillahirobbil alamin. Memang kata insyaAllah ini adalah menterjemahkan bahwa kita ini adalah makhluk. Jadi yang berhak berkata pasti hanya Allah. Kita samai hari ini pun selalu bilang, insyaAllah siraman qalbu ini benar-benar bisa selesai. Amin, perharinya . katena arti dari insyaallah ini kan jika Allah berkehendak. Jadi apapun, berkata apapun kedepan tidak bosan tidak berkata insyaallah. Karna umpamanya suami sudah kerja,akan naik jabatan, terus nanti aku jadi
82
begini, nah itu sudah sombong itu. Nggak boleh.”
“Sudah ada nafsu, kemudian suaminya naik jabatan meyakini apa-apa bisa dikerjakan, itu tetap tidak boleh. Seseorang walaupun didalam kantor biasanya ada pekerjaan yang menjadikan kantor itu bergerak adalah target. Itu kan yang dirncanaka, nah. Pada waktu seseorang berencana, bertarget. Itu kan direncanakan. harus ingat, itu adalah rencana kita. Bukan rencana Allah. Jaadi tetap harus memahami bahwa belum tentu target itu tercapai walau sudah insyaallah. Semua yang ada didepan kita itu ghaib. Dengan ghaibnya itu dihubungkan dengan insyaallah. Target bisa lepas. Seseotang yang mau menikah pun, bisa lepas. Padahal undangan sudah disebar, kadang2 sudah ditunggu2 di tiitk acaranya, tidak datang. Itu temen saya ada. Itulah salah satu hal yang tidak pasti. Jadi kita harus berfikir bahwa semua itu harus atas ijin allah. Termasuk, anak saya saya sekolahkan disini, nanti lulus kesini, kan keinginan kita. Kalau keinginan allah kan tidak tahu. Kita hanya memberi pagar untuk anak kita, itu jelas akidah. Kalau nanti anak kita mau kemana, asal tidak keluar akidah itu sudah cukup. Dikuatkan amalnya. Insyaallah seperti itu. Jadi, kita harus berfikir bahwa belajarlah kita sebagai manusia jangan belajar sok-sok an menjadi Allah. Memastikan segala sesuatu itu tidak boleh.”
“Apapun didunia ini tidak pasti. Membiasakan ucap insyallah pun Harus dengan hati. “
“Itu temen-temen yang jadi penyemangat itu kan ‘pasti bisa!’. Saya sedih kalau gitu. Apalagi yang membawakan temen2 muslim. Kayaknya menghilangkan alaah. Jadi harus difahami, bahwa tidak ada kepastian. Misal suami istri yag besok sampai kaan langgengnya kita tidak tahu. Yang awalnya enak, tapi pertengahan bubar, itu haknya Allah ta’ala.”
“Tapi jika kita mencoba untuk lurus dijalan allah ta’ala, kalaupun nanti pasangannya ada yang belok, nanti akan diselamatkan oleh allah. Jadi ada seseotang yang tetap lurus, kemuian pisah pernikahannya, karena yang satu belok. Nggak usah disesali, karena ada yang belok, tetep aja lurus. Sedih? Ya sebentar lah. Ada anak, ya dijaga karena allah, karena dengan ini orang bsia teger dsn di acungi jempol.
83
Tidak perlu disesali, karena pernikahan itu duniawi. Sma seperti hartam selesai, akan kembali pada Allah.”
“Jadi dalam insyaallah ada kesiapan untuk kegagalan. Seperti pemilu ini, semog jangan terjadi dengan kita, amin. Kalauamin jangan pakai inyaallah.”
Sesi Tanya-Jawab
Penanya 1. Sulis – Subang
Sulis : “Asalamualaikum wr wb . nama saya Sulis dari subang 34 tahun. 14 tahun menikah Belum dikaruniai anak.”
Irvan : “Teh sulis 14 tahun belum dikaruniai anak. Pernah hamil?”
Sulis : :“Pernah, waktu itu dicek udah positif, pas kedokter dirahim katanya tak ada perkembangan. Tdak bisa dilihat. Mau jalan 2 bulan. Kantungnya ada tapi janinnya nggak kelihatan. Yang ke2 sama,
Irvan : “Maaf, yang pertama itu dari berapa tahun?”
Sulis : “Tahun 2005. Satu tahun menikah. Hamil lagi 2006, tapi seperti itu lagi, mau ke tiga bulan. Samoai ke tiga kali. 2010. Mau jalan 4 bulan. Kedokter katanya udah bersih semua, nggak usah di kuret tapi di kasih obat.”
Irvan : ”Tidak ada keanehan lain?”
Sulis : :“Yang saya rasakan setelah itu, dada sesak, terasa panas, sampai nusuk-nusuk ke pundak dari kaki sampe pinggang. Kayak kesemutan. Dari sejak keguguran itu.”
Irvan : :“Orang tua masih ada? Mertua? dan hubungan dengan orangtua baik-baik saja?”
Sulis : “Insyaallah baik-baik saja.”
Irvan : “Waktu keguguran sempat sedih? Kenapa nasib saya seperti ini?”
Sulis : “Iya. Sempat berobat ke kiai gitu, sama orang pinter katanya ada kiriman. Semenjak nggak ada.”
84
Irvan : “Ok Ustadz Danu, saya tadi bertanya hubungan dengan orangtua bagaimana, katanya sih baik-baik saja ustadz.”
Ustadz Danu: “Bisa jadi bukan dengan orangtua. Kalu dengan orangtua kurang baik, biasanya jadi dulu. Kemudian kondisi tertentu ada bentrok emosi dengan suami bisa gugur. Apakah dengan ibu kandung atau dengan ibu mertua bagaimana?”
Sulis : “Baik semua.”
Ustadz Danu: “Yang saya khawatirkan, yang saya amati dari tadi, perutnya mbak sulis ini sebenarnya ada sesuatu, tidak begitu tampak. Tapi apakah sering sakit apa tidak bagian bawah?”
Sulis : “Sering Ustadz. Daerah rahim, trakhir yang keluar darah itu akit banget ustadz kayak diiris-iris pisau.”
Ustadz Danu: “Nah disitu ada yang nongkrong, saya jelaskan saja. Satu, ada orang mengirim. Orang yang tidak menyukai mbak sulis menikah denga suaminya. Atau tida menyukai mbak sulis punya momongan. Yang kedua, ada nggak keluarga terdahulu pernah bekerja sama dengan jin untuk suatu usaha atau penglaris.”
Irvan : :”Mata pencaharian keluarga ?”
Sulis : :“Kayaknya tidak ada. Dulu kakek saya supir ambulan.”
Ustadz Danu: “Sekarang perutnya sakit nggak?”
Sulis : “Panas Ustadz.”
Ustadz Danu: “nah itu sekarang kelihatan, itu sihir. Tadi ngumpet. Yasudah saya bantu, mudah-mudahan dukunnya kapok. Aminkan do’a saya ya.”
جیم الشیطان من � با اعوذ الر
الرحیم الرحمن هللا بسم
الحمد العالمین رب �
85
د على صل اللھم د ل آ على و محم محم
ابراھیم ل آ على و ابراھیم على صلیت كما
د على رك وبا د ل آ على و محم محم
ابراھیم آل على و ابراھیم على باركت كما
مجید حمید انك العالمین فى
دا ان واشھد هللا ال ا ھ ال ال ان اشھد هللا رسول محم
تعین نس ایك و نعبد ایك
“Ya Allah, telah datang saudaraku yang bernama Mbak Sulis Ya Allah. Memohon kepadaMu ya Allah agar sakit yang diderita dan dada sampai punggung belakang, berkenan mengabukan doa mbak sulis.”
“Jika dalam tubuh Mbak Sulis banyak sekali ilmu srir dan santet yang ditanamkan sejak awal,aku mohon hancurkanlah mantra-mantra sihir, teluk dan santet yang ada didalam tubuhnya Mbak Sulis ya Allah Hilangkanlah mantra yang ada di perut, kaki dan dadanya Mbak Sulis, dan telinganya Mbak Sulis dengan kekuatanMu.
Hancurkanlah seluruh mantra-mantra teluk dan santet dalam boneka yang bertuliskan nama mbak sulis. Pada kepala, dan punggungnya hancurkanlah yaitu boneka untuk berbuat dzalim kepadan mbak sulis. Aku mohon denga kuasamu dan kekuatanmu, keluarkan seluruh ilmu teluk sihir dan sanet dan keluarkan seluruh jin yang ada dalam boneka tersebut. Aku mohon agar engkau kebalikan kepada orang yagng berbuat dzalim kepada mbak sulis sesuai apa yang emreka perbuat dengan mbak sulis.
والحمد هللا ن سبحا اكبر وهللا هللا ال ا ھ ال آل و �
العظیم العلي � با اال قوة وال والحول
Mudah-mudahan dengan dikabulkannya doa kami, bisa menambah ketakwaannya Mbak Sulis. Amin.
Sulis : Trimakasih Pak Ustadz atas Do’anya. Assalamualaikum
Penanya 2. Yulia Setyawati – Lampung
86
Irvan : “Kenapa Bu Yulia ?”
Yulia : “Udah 4 tahun sakit badan sakit, hampir tiap hari linu-linu berat. Pas pengen ke masjid, berat. Sudah berikhtiar kemana-mana,”
“Bangun rumah, tiap hari kayak sakit lambung, setelah nempatin rumah beberapa bulan jatuh sakit, masuk rumah sakit, katanya lambung aja. Pulang masih sempoyongan sampai sekrang. Opnam lagi ke rumah sakit. Di usg nggak apa2 katanya.”
Irvan : ” Pusat sakitnya?”
Yulia : “Perut, pundak berat banget.”
Irvan : “Ada ritual yang paling ekstrim.”
Yulia : “Pernah dimandikan jam 11 malam ke atas. Tapi nggak ada hasil. Akhirnya pulang ke jogja. Waktu itu pernah berobat, dikasih bunga kantil udang busuk, cincin mainan, sama suruh baca surat al kausar. Dari perut ini sakit kayak ada yang narik-narik. Terus saya suruh anak saya membacakan surat yasin, setelah selesai, muntah-muntah tapi muntahnya busa.”
Ustadz Danu: “sekarang ilang? Iyakayaknya ini jin penunggu aja, nggak disapa. “
Yulia : “sudah ustadz, sudah yasinan, sudah pengajian.”
Ustadz Danu: “Lha ya itu, Jadi kalau sudah dibaca-bacain seperti itu, biasanya seperti terus menyerang mereka. Jadi ngobrol biasa aja gak apa-apa. Yasudah yuk doa saja. Ibu-ibu dan pemirsa dirumah, ikut aminkan do’a saya.”
جیم الشیطان من � با اعوذ الر
الرحیم الرحمن هللا بسم
الحمد العالمین رب �
د على صل اللھم د ل آ على و محم محم
87
ابراھیم ل آ على و ابراھیم على صلیت كما
د على وبارك د ل آ على و محم محم
ابراھیم آل على و ابراھیم على باركت كما
مجید حمید انك العالمین فى
دا ان واشھد هللا ال ا ھ ال ال ان اشھد هللا رسول محم
نستعین ایك و نعبد ایك
“Ya Allah, telah datang kepadaku saudaraku yang bernama Ibu Yulia. Memohon kepadaMu. maksud baik Ibu Yulia dengan membaca Qur’an tapi dengan niat-niat tertentu menjadikan makluk dirumah Bu Yulia marah Ya Allah. Aku memohon kepadaMu Ya Allah,
“Jika didalam tubuh Bu Yulia banyak sekali amalan-amalan yang tidak sesuai dengan syariat Islam, tidak sesuai dengan sunnah, aku mohon dengan kekuasaanMu, agar engkau keluarkan dari tubuhnya Ibu Yulia. Jika dalam tubuh Bu Yulia banyak ilmu-ilmu musrik, hnncurkan ilmu-ilmu musrik yang ada dalam tubuh Ibu Yulia.”
“Ya Allah aku mohon kepadaMu, agar engkau hilangkan ilmu-ilmu musik yang ada daam tubuhnya Ibu Yulia, banyak sekali kerajaan jin yang masuk, ampuni kemarahan-kemarahan jin yang menyerang Ibu Yulia. Dan aku memohon agar engkau keluarkan seluruh kerajaan jin yang menyerang Ibu Yulia ya Allah, Amin.”
“Ampuni kemarahan mereka, karena ketidaktahuannya ya Allah. Amin.”
والحمد هللا ن سبحا ا ھ ال آل و � اكبر وهللا هللاال
ة وال والحول العظیم العلي � با اال قو
“Keluarkan mereka semua dari tubuh Bu Yulia, berikanlah kesembuhan pada Bu Yulia, Semoga dengan sembuhnya Ibu Yulia menambah iman dan ketakwaan ibu yulia kepadamu ya Allah. Kun fayakun.”
88
Ustadz Danu: “Gimana Ibu Yulia? lebih enakan?”
Bu Yulia : “alhamdulillah Ustadz, trimakasih ustadz semoga bisa sembuh”
Ustadz Danu: “Jangan membaca alqur’an dengan tujuan tertentu.”
Bu Yulia : “Iya Ustadz”
Edisi 8 April 2019 - Nikmat dan Musibah Berasal Dari Diri Sendiri
Ustadz
Danu:
“Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Tema kita menarik. Kehidupan didunia itu akan berbalas dari Allah Ta’ala. Sesuatu yang berhubungan dengan nikmat itu dari sisi Allah. Bukan dari sisi-umpamanya kita sudah bekerja keras nikmat pasti datang. Dilihat dari imannya, ibadahnya, kalau ibadahnya bagus, tetapi belum amanah, jadi nikmat itu belum diberikan. Tetapi jangan protes juga, misal itu ada yang curang tapi rejekinya bagus juga. Itu tergantung Allah. Tetapi yang harus kita ketahui adalah musibah, jelas sekali bahwa musibah berasal dari diri sendiri. Sakit dari perilaku, sakti dari akhlaknya. Makanya, allah menyuruh, jangan ghibah, jangan su’udzan. Bagaimana musibah terjadi? Ya memang semua sudah tertuls dalam lauhil mahfudz, tapi dalam Qur’an surat As Suro : 30 sudah jelas.
“Musibah itu sesuatu yang tidak mengenakkan kita. Misal kecelakaan, itu karena perilaku orang tersebut. Allah sudah mengisyaratkan, perbuatan dosa itu yang mendatangkan musibah. Kalau su’udzon terus nanti pusing. Kalau ghibah terus, nanti radang tenggorokan. Atau sariawan. Batuk. Apa yang diceritakan Allah itu benar. Tetapi banyak dari saudara-saudara kita tidak mau tau, masak ada sakit dari akhlak? Berarti kalau kita-maaf-maaf ni, ngomong seperti itu tidak tahu dasarnya, sudah dianggap kafir. Dia menutupi. Jika dia berpaling dari Qur’an dan Sunnah, maka dia kafir.”
“Siapapun orang harus belajar berfikir, bahwa disampaikan ini Qur’an, harusnya di imani. Bukan ditolak. Kalau ditolak, kafir satu ayat.Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang kafir.”
“Kalau anak kecil sakit, insyaallah masih dlam pantauan 89
orangtuanya. Jika ada anak kecil sakit meninggal. Jangan main-main dengan tidak menhormati orangtua. Kalau anak sudah akil baligh, dia baru bertanggungjawab sendiri”
“Misal anak kecil yang belum baligh sakit epilepsi, nah ini orangtuanya sering berantem. Atau salah satu nya pernah jengkel pada salah satu orangtuanya.”
“Kalau sudah tahu jalannya, ya simpel aja. Karena Allah sangat dekat dengan orang yang taubat.”
Sesi Tanya-Jawab
Penanya 1. Siti Nurleha – Tegal
Siti Nurleha: “Assalamu’alaikum Ustadz. Saya Siti Nurleha dari Bandung. Saya sakit kelainan jantung. Saat melahirkan katanya jantungnya kurang menutup dengan sempurna. 2 hari saja. Dokter nyaranin hamil lagi. Trus selang dua bulan hamil. Seteelah itu hamil 9 ulan, melahirkan tetapi sesar, 39 hari meninggal kata dokter hidrosafanus. Pas tujuh bulan itu periksa ke dokter katanya kepalanya kecil. Tapi saya kan percaya saya punya Allah. Sembilan bulan normal lagi. Tapi ada cairan dikepalanya. Katanya syarafnya keluar gitu. Udah setahun ini. Pernah ketemu sama orang pinter, dua bulan setelah anak yang kedua, katanya anak ku yang meninggal bukan karena sakit itu juga. Katanya ada jin yang suka sama aku. Tapi katanya aku ada yang ngejaga, katanya nenek-nenek. Gendut. Dia mau pengen bareng kayak suami istri, Cuma karena ada yang ngejagain, dia nggak bisa ndeketin aku, trus kebayi. Trus aku dikasih air, suruh baca bismillah 3x diminum. Saat itu juga. Habis itu muntah. Udah kata dia.
Irvan : “Ada kejadian aneh lainnya?”
Siti Nurleha: :“Sering mimpi erep2. Kayak mau diajak. Tapi aku nggak mau. Dia cowok, bilang kamu tu milik aku, trus aku bilang enggak ini bukan duniaku. Kamu tu harus disini, dia bilang gitu. Sering bnget. Nggak tau kenapa aku jadi kayak sering ngelihat makhluk-makhluk aneh, dirumah kadang ada
90
perempuan, laki2 mukanya ancur ngesot.”
Ustadz Danu: :“Kenapa curiga penuh dengan amarah bisa hidrosofalus, karena pada waktu curiga, otak itu panas. Kemudian curiganya dengan emosi didalam otak itu panas. Secara sunnatullah, otak itu akan mengumpulkan banyak cairan dikepalanya si adek. Intinya disitu. Sebenarnya akhlak itu bisa diceritakan secara real. Dilarang untuk su’udzan. Paham mbak nurleha?
Siti Nurleha: “Iya ustadz.”
Ustadz Danu: “Yasudah kita doakan saja. Aminkan doa saya. Doa mudah-mudahan dimudahkan punya momongan.
جیم الشیطان من � با اعوذ الر
الرحیم الرحمن هللا بسم
الحمد العالمین رب �
د على صل اللھم د ل آ على و محم محم
ابراھیم ل آ على و ابراھیم على صلیت كما
دمح على وبارك د ل آ على و م محم
ابراھیم آل على و ابراھیم على باركت كما
مجید حمید انك العالمین فى
دا ان واشھد هللا ال ا ھ ال ال ان اشھد هللا رسول محم
نستعین ایك و نعبد ایك
“Ya Allah, telah datang saudaraku yang bernama Mbak Leha mengandung dan anaknya meninggal disebabkan karena kesalahan dan dosa-dosa mbak Leha, aku mohon ampuni kesalahan dan dosa-dosa mbak Leha. Apabila Mbak Leha sering emosional, rasa hormat kepada imamnya belum ada, sehingga emosi dan marah, ampuni kesaalahan dan dosanya.aku mohon berilah kenormalan pada rahim mbal liya dan juga ovariumnya mbak lia. Dan aku mohon kepadamu agar engku berikan amanah berupa momongan ya allah amin. Ya Allah jika dalam tubuh Mbak Leha banyak sekali ilmu-ilmu yang ada pada matanya, telinganya, Mbak Leha, ilmu-ilmu dari orangtuanya, dari
91
pinjaman orang lain, jika ilmu yang ada dalam tubuh Mbak Leha bisa interaksi dengan jin, aku mohon agar engkau keluarkan dari organ tubuhnya Mbak Leha Ya Allah,
Keluarkan seluruh ilmu-ilmu musrik yang ada ditubhnya Mbak Leha ya Allah. Amin.
والحمد هللا ن سبحا ا ھ ال آل و � اكبر وهللا هللاال
ة وال والحول العظیم العلي � با اال قو
Ampuni banyak kesalahan terutama kepada suaminya. Semoga dengan sembuhnya Mbak Leha menambah keimanan dan ketaqwaan Mbak Leha kepadaMu. Amin.
Penanya 2.Yenny - Bandung
Yenny : Sakit telapak kaki 3 bulan ini, pinggang, migran. Sakit kepala sampai ke telinga. Kerja bantu suami. Wiraswasta. Bisa menahan sakit. Tapi tidak bisa menahan emosi. Orang2 yang membuat saya merasa tersinggung saya marah. Anak nggak nurut juga saya marah. Dulu pernah disakiti sama suami pertama, Cuma diem, nangis, makannya saya sering kesurupan. Sebelum cerai sama dia. Mungkin efeknya ke yang sekarang, istilahnya saya nggak mau digituin lagi. Suami yang sekarang nggak pernah menyakiti, Cuma bcaranya nyleneh. Saya dulu sering ke dukun. 10 tahun yang lalu waktu masih sama suami pertama. Buat nyembuhin dia, biar jadi suami yang baik. Sayang sama saya dan anak. Kan dianya selingkuh terus ya. Main perempuan terus.
Saya minta doa’anya pak ustad, saya mau jadi manusia yang lebih baik lagi.
Ustadz Danu: “Yang penting 1, jangan jadi manusia yang tersinggung. Karena tersinggung akan merusak semuanya. Dilecehkan, dihina, senyum aja. Harus senyum.karena tuntunannya didalam Islam itu harus memaafkan orang yang berbuat zolim kepada kita. Malah bahkan didoakan. Belajar seperti itu, betapa nikmatnya pas kita dihina, kita mendoakan dia. Ya, pokoknya ibu yenni paham ya?”
92
Yenny : “paham pak ustadz.”
Ustadz Danu: “Mau saya bantu doa?”
Yenny : “Mau.”
Ustadz Danu: “Ibu-ibu, bapak-bapak ikut aminkan do’a saya. Memang saya ini mau membantu mendoakan ilmu-ilmu musrik yang pernah dilakukan Ibu Yenni. Semoga doa kita dikabulkan oleh Allah.
جیم الشیطان من � با اعوذ الر
رحیمال الرحمن هللا بسم
الحمد العالمین رب �
د على صل اللھم د ل آ على و محم محم
ابراھیم ل آ على و ابراھیم على صلیت كما
د على وبارك د ل آ على و محم محم
براھیما آل على و ابراھیم على باركت كما
مجید حمید انك العالمین فى
دا ان واشھد هللا ال ا ھ ال ال ان اشھد هللا رسول محم
نستعین ایك و نعبد ایك
Ya Allah. Aku mohon, Telah datang saudaraku yang bernama Ibu Yenny ya Allah. Memohon kepada Mu agar engkau berikan kesembuhan dengan sakitnya dan Kau hancurkan seluruh mantra-mantra musyrik yang ada pada Bu Yenny Ya Allah. Amin
Ya Allah jika yang dilakukan Bu Yenny adalah kemusyrikan, aku mohon keluarkanlah seluruh jin-jin yang masuk dan merusak imannya Ibu Yenny ya Allah. Amin
Ampuni dosa-dosa musyrik Ibu Yenny ya Allah Amin.
والحمد هللا ن سبحا اكبر وهللا هللا ال ا ھ ال آل و �
93
العظیم العلي � با اال قوة وال والحول
3. Analisis Data
Dalam penyajian data ini akan dijelaskan bagaimana pesan dakwah dan
Retorika Ustadz Danu dalam Program acara Siraman Qalbu Bersama Ustadz
Danu di MNCTV Edisi April 2019. Adapun penyajiannya berdasarkan teori SOR
berupa pesan dakwah Ustadz Danu dan Retorika meliputi gaya bahasa, susunan
pesan dan gaya persuasif yang digunakan oleh Ustadz Danu dalam acara
tersebut.
a. Pesan Dakwah Ustadz Danu dalam Program acara “Siraman Qalbu
Bersama Ustadz Danu” di MNCTV Edisi April 2019
1) Edisi 1 April 2019
Berdasarkan pengamatan, penulis menemukan beberapa Pesan
dakwah yang disampaikan oleh Ustadz Danu, yaitu sebagai berikut:
a) Menyambung tali silaturrahim dapat memperpanjag umur dan
memperbanyak rizki.
b) Menghormati orang lain karena Allah, bukan karena takut pada orang
lain.
c) Saling menghargai, Tidak boleh mengejek agama lain seperti yang
tercantum dalam QS. Al An’am :108.
ٱلذین یدعون من دون ٱ وال تسبوا عدو ٱ فیسبوا � ◌ ا بغیر علم �
ة عملھم ثم إلى كذ رجعھم فینبئھم بما كانوا لك زینا لكل أم یعملون ربھم م Artinya : Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.
94
d) Hendaklah berhati-hati karena apa saja yang menimpa diri kita,
disebabkan oleh perbuatan kita sendiri. Seperti yang tercantum dalam
QS. As Syura :30.
صیبة فبما كسبت أیدیكم ویعفوا عن ك ثیرومآ أصابكم من م Artinya : Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatanmu sendiri dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).
e) Membalas kedzoliman dengan mendoakan penuh keselamatan. Seperti
dalam QS. Fushilat : 34.
وال تستوى الحسنة وال السیئة أدفع بالتى ھي احسن
Artinya : Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik...
f) Meminta pertolongan hanya Kepada Allah Ta’ala, jangan
menyekutukanNya. Apalagi meminta pertolongn kepada dukun.
g) Berhati-hati dalam ucapan. Karena ucapan setiap muslim adalah doa.
Bisa menjadi sumpah yang tidak disadari, sehingga jika lalai akan
bernilai dosa dihadapan Allah.
h) Berdoa dengan Ta'awudz, basmillah, hamdalah, Sholawat Nabi seperti
dalam sholat, Mohon ampun atas dosa yang diperbuat, menyebutkan
apa yang di inginkan, Tasbih, tahmid, tahlil, takbir, Ucapkan Kun fa
yakuun, kemudian Syukur.
2) Edisi 2 April 2019.
a) Selalu mengucap Insyaallah karena yang berhak memberi kepastian
hanya Allah.
b) Selalu ingat bahwa manusia memang bisa merencanakan, tapi Allah
yang menentukan.
c) Tetaplah dijalan yang lurus karena Allah yang akan menolong.
95
d) Membaca Qur’an niatkan Lillahita’ala.
3) Edisi 8 April 2019.
a) Intropeksi diri bahwa musibah berasal dari diri sendiri. Sakit dari
perilaku, sakit dari akhlaknya. Sesuai Q.S As Syuro : 30.
b) Jangan main-main dengan tidak mengormati orangtua. Karena itu
dosa besar dihadapan Allah.
c) Allah sangat dekat dengan orang yang taubat.
d) Su’udzan/ berprasangka buruk akan merugikan diri sendiri. jika salah
mendapat dosa, jika benar tidak dapat apa-apa. Sering su’udzan
mengakibatkan sakit kepala/pusing.
e) Jangan jadi manusia yang mudah tersinggung. Karena tersinggung
akan merusak semuanya. Dilecehkan, dihina, senyum aja. Harus
senyum.karena tuntunannya didalam Islam itu harus memaafkan
orang yang berbuat zolim.
b. Retorika Ustadz Danu
Berdasarkan pengamatan menggunakan teori SOR, peneliti
menemukan retorika Ustadz Danu dalam ceramahnya menggunakan
komponen-komponen retorika sebagai berikut:
1) Gaya Bahasa Ustadz Danu dalam Program acara Siraman Qalbu
Bersama Ustadz Danu di MNCTV Edisi April 2019.
a) Langgam
Langgam yang dipakai Ustadz Danu menggunakan Langgam
Agama. Langgam agama mempunyai suara yang terkadang menaik
dan kemudian menurun dengan gaya ucapan yang lambat dan
96
seremonis. Pada umumnya dipakai oleh mubaligh, kyai, khotib,
pendeta, pastur, dan pemuka-pemuka agama lainnya dihadapan
pengikut-pengikut agama masing-masing dikalal berkhutbah. Isi
khutbah biasanya bersifat menggembirakan dan menakutkan
terhadap amal perbuatan mereka didunia yang nanti akan
memperoleh ganjaran pahala atau balasan siksa di akhirat.
Seperti dalam kalimat berikut :
“Kenapa harus menjaga silaturrahim? nanti yang diputuskan tidak tahunya saudara sendiri. Jangan seperti itu. Biasa aja. Kalau memang itu saudaranya jengkelin, jangan diputus... Bisa saja nanti tidak masuk surga karena yang diputus itu saudaranya.” (1 April 2019). “Arti dari insyaallah ini kan jika Allah berkehendak. Jadi apapun, berkata apapun kedepan tidak bosan tidak berkata insyaallah. Karna umpamanya suami sudah kerja,akan naik jabatan, terus nanti aku jadi begini, nah itu sudah sombong itu. Nggak boleh.”(2 April 2019). Nikmat Itu tergantung Allah. Tetapi yang harus kita ketahui adalah musibah, jelas sekali bahwa musibah berasal dari diri sendiri.(8 April 2019).
2) Susunan Pesan
Susunan pesan yang digunakan oleh Ustadz Danu adalah :
a) Komposisi Pesan berupa kesatuan (Unity).
Kesatuan tampak dalam sifat pembicaraan. Sifat ini mungkin
serius, informal, formal, anggun, atau bermain-main. Dalam hal ini,
Ustadz Danu menggunakan suasana informal.
Suasana informal yaitu gaya pidato seperti bercakap
(Conversational) dan akrab (intimate). Seperti dalam sesi taya Jawab
yang diberikan dalam acara tersebut.
97
b) Organisasi Pesan
(1) Deduktif
Pengaturan pesan berdasarkan gagasan utama
kemudian memperjelasnya dengan keterangan penunjang,
penyimpulan dan bukti. Urutan deduktif ini sering juga
digunakan penceramah dalam penyampaian materi kepada
pendengar.
Penggunaan metode ini selain memperjelas gagasan
yang disampaikan, juga dapat memberikan pemahaman yang
detail kepada audien sehingga tidak merasa kebingungan
tentang isi ceramah yang disampaikan. Konsep deduktif
menekankan proses penjabaran (penjelasan) pesan melalui tahap
ide (gagasan) utama untuk dikembangkan dengan menggunakan
kalimat-kalimat penjelasan selanjutnya.
Seperti kalimat berikut ini :
“Silaturrahim memang dianjurkan oleh Rasulullah. Jaman sekarang disebut bersosial. Dan silaturrahim itu bisa memperpanjang umur dan menambah rizki. Itu darimana? Bukan Cuma say hello. Kemudian umurnya panjang, tidak seperti itu. Say hello kemudian rejekinya banyak yang datang, tidak seperti itu...
Ya Intinya adalah, Allah mengajarkan kepada kita hal-hal yang baik, kita dilarang mengejek orang lain, walaupun bukan menyembah kepada Allah Ta’ala, berarti kita memang dalam sehari-hari harus menghormati orang lain. Menghormati adalah kewajiban kita kepada Allah, bukan karena takut pada orang tersebut. Jadi, menghormati itu kewajiban kita.”
(2) Kronologis
Pengaturan pesan berdasarkan urutan waktu terjadinya,
umumnya digunakan tahapan terjadinya suatu peristiwa. 98
Artinya kalimat kronologis menitikberatkan pada fungsi kalimat
untuk menjelaskan priode kasus tertentu berdasarkan urutan
waktu. Kalimat kronologis merupakan bagian dari kalimat
investigatif sekaligus kalimat historis, menjelaskan suatu pesan
berdasarkan tahapan proses terjadinya pesan tersebut baik
berdasarkan urutan waktu, lokasi maupun pelakunya.
Seperti dalam sesi tanya jawab pertama dan kedua,
meliputi apa penyakitnya, kapan terjadi/ mulai dirasakan dan
pernah berobat kemana saja. Seperti dalam Percakapan berikut:
(a) 1 April 2019
Penanya pertama yang menggunakan topeng untuk melindungi prifasinya. Yaitu Mbak Lina dari Kudus. Dia maju kedepan, mengaku sakit tumor payudara. Sudah 2x menikah namun gagal. Pernikahan pertama dijodohkan namun ia tidak nyaman. ‘Ingin berbakti ustadz, tapi korban hati’. Setelah 6 tahun baru bisa cerai. Terus nikah lagi tapi gagal. kalau Sakitnya sudah oprasi-oprasi sampai ke dukun. Hasil leb tidak sakit, jadi nggak dikasih obat. Ustadz Danu : “Kalo tumor sejak tahun 2014, umur 42, berarti tidak muncul waktu itu. Sudah ada bibit-bibitnya. Jika letaknya di payudara, mungkin dulu Mbak Lina ada kejengkelan dengan orangtua. Karena nikahnya dipaksa. Bukan nasibnya, itu karena sumpah. Makannya orang muslim itu dilarang untuk bersumpah-yang dia tidak mengetahui sumpahnya. Kalau Mbak Lina dari awal sudah ingin berbakti kepada orang tua, itu bersumpah,”
Mbak Lina : “Iya, saya pernah ingat dulu waktu kecil pernah bilang gitu sama orangtua,”
Ustadz Danu :“iya. Makannya. Kalo sudah sumpah, Allah akan menguji sumpah tersebut. Pengennya Mbak Lina itu berbakti tapi nggak mampu, akhirnya bergumam/ mengobrol, itukan kayak tadi, aku ingin berbakti kok nasibku malah seperti ini, nah itulah, kenapa jangan bersumpah pada Allah ta’ala kalau tidak tau, tidak tau besoknya bagaimana, nggak boleh. Jadi, hari-hari dilalui dengan baik, sumpah itu menakutkan menurut saya. Beberapa kali orang bilang sumpah ini, sumpah itu, kalau salah terus ini, dia harus membatalkan sumpahnya lho, kalau dia sumpah terus menerus.
99
“Bisa jadi ini kelenjarya saya sebut, penyakit Mbak Lina ini karena belum membatalkan sumpahnya pada Allah Ta’ala. Saat dulu sudah sumpah ingin berbakti kemudian merenungi nasibnya seperti itu, sehingga disitu sumpah dengan nggrutunya itu dianggap salah oleh Allah Taala,”
Penanya 2. Sri Mulyani – Ciamis
Ia Berprofesi sebagai Guru. Sesak nafas di rasakan setelah 17 tahunan. Sekarang uisnya 37. Dia berhenti haid dari sekitar kelas 2 SMA. Sekitar tahun 2009. Pertama haid kelas 2 SMP. Kalau mengkonsumsi obat KB ada penunjang hormon lagi bisa haid. Ini Sudah duakalinya ia menikah. Beberapa tahun ke dokter, menurut dokter tidak apa-apa, hanya pengcilan rahim. Yang terakhir, ketidakstabilan hormon pengaruh otak. Pernikahan yang kedua pada tahun 2012. Namun 7 tahun menikah belum punya anak. Sudah terapi herbal. Ke ustadz, diberi minum dikasih bacaan, jawa , fatihah dibalikkan 40x sekali duduk.
Mbak Sri :“Tapi saya tidak yakin. Setiap mengerjakan sesuatu, pasti pusing, punggung sakit. Ayah saya Meninggal, sakit tumor, pangkreas. Pas pemakaman, Tiba-tiba terdengar seorang bilang, 1 tahun lagi kamu yang akan meninggal. Lalu Ada yang teriak-teriak di dada. Kadang sperti ada yang mengikuti. Kyak kuntil anak, pocong..”
Ustadz Danu : “Siapa yang teriak-teriak?”
Mbak Sri : “Nggak tahu”
Ustadz Danu : “Yasudah, Soal Menstruasi, Mbak Sri apakah sejak kecil sering jengkel sama ayah.? Ada yang sebenarnya nggak suka dari ayah.?
Mbak Sri :“Tidak. karena saya sangat dekat dengan ayah. Mungkin sama ibu. Karena ibu mungkin sering mengingatkan, tapi saya yang nggak bisa menerima,”
Ustadz Danu :“Kalau bisikan, kali ada yang menyihir ya,”
(b) 2 April 2019
Penanya 1
Sulis :“Asalamualaikum wr wb . nama saya Sulis dari subang 34 tahun. 14 tahun menikah Belum dikaruniai anak.”
100
Irvan :“Teh sulis 14 tahun belum dikaruniai anak. Pernah hamil?”
Sulis :“Pernah, waktu itu dicek udah positif, pas kedokter dirahim katanya tak ada perkembangan. Tdak bisa dilihat. Mau jalan 2 bulan. Kantungnya ada tapi janinnya nggak kelihatan. Yang ke2 sama,
Irvan :“Maaf, yang pertama itu dari berapa tahun?”
Sulis :“Tahun 2005. Satu tahun menikah. Hamil lagi 2006, tapi seperti itu lagi, mau ke tiga bulan. Samoai ke tiga kali. 2010. Mau jalan 4 bulan. Kedokter katanya udah bersih semua, nggak usah di kuret tapi di kasih obat.”
Irvan :”Tidak ada keanehan lain?”
Sulis :“Yang saya rasakan setelah itu, dada sesak, terasa panas, sampai nusuk-nusuk ke pundak dari kaki sampe pinggang. Kayak kesemutan. Dari sejak keguguran itu.”
Irvan :“Orang tua masih ada? Mertua? dan hubungan dengan orangtua baik-baik saja?”
Sulis : “Insyaallah baik-baik saja.”
Irvan : “Waktu keguguran sempat sedih? Kenapa nasib saya seperti ini?”
Sulis : “Iya. Sempat berobat ke kiai gitu, sama orang pinter katanya ada kiriman. Semenjak nggak ada.”
Penanya 2.
Irvan : “Kenapa Bu Yulia ?”
Yulia : “Udah 4 tahun sakit badan sakit, hampir tiap hari linu-linu berat. Pas pengen ke masjid, berat. Sudah berikhtiar kemana-mana,”
Yulia : “Bangun rumah, tiap hari ayak sakit lambung, setelah nempatin rumah beberapa bulan jatuh sakit, masuk rumah sakit, katanya lambung aja. Pulang masih sempoyongan sampai sekrang. Opnam lagi ke rumah sakit. Di usg nggak apa2 katanya.”
Irvan :” Pusat sakitnya?”
Yulia : “Perut, pundak berat banget.” 101
Irvan : “Ada ritual yang paling ekstrim.”
Yulia : “Pernah dimandikan jam 11 malam ke atas. Tapi nggak ada hasil. Akhirnya pulang ke jogja. Waktu itu pernah berobat, dikasih bunga kantil udang busuk, cincin mainan, sama suruh baca surat al kausar. Dari perut ini sakit kayak ada yang narik-narik. Terus saya suruh anak saya membacakan surat yasin, setelah selesai, muntah2 tapi muntahnya busa.”
Ustadz Danu :“sekarang ilang? Iya kayaknya ini jin penunggu aja, nggak disapa. “
Yulia : “sudah ustadz, sudah yasinan, sudah pengajian.”
Ustadz Danu : “Lha ya itu, Jadi kalau sudah dibaca-bacain seperti itu, biasanya seperti terus menyerang mereka. Jadi ngobrol biasa aja gak apa-apa. Yasudah yuk doa saja. Ibu-ibu dan pemirsa dirumah, ikut aminkan do’a saya.”
(c) 3 April 2019
Penanya 1.
Sakit kelainan jantung. Saat melahirkan katanya jantungnya kurang menutup dengan sempurna. 2 hari saja. Dokter nyaranin hamil lagi. Trus selang dua bulan hamil. Seteelah itu hamil 9 ulan, melahirkan tetapi sesar, 39 hari meninggal kata dokter hidrosafanus. Pas tujuh bulan itu periksa ke dokter katanya kepalanya kecil. Tapi saya kan percaya saya punya Allah. Sembilan bulan normal lagi. Tapi ada cairan dikepalanya. Katanya syarafnya keluar gitu. Udah setahun ini. Pernah ketemu sama orang pinter, dua bulan setelah anak yang kedua, katanya anak ku yang meninggal bukan karena sakit itu juga. Katanya ada jin yang suka sama aku. Tapi katanya aku ada yang ngejaga, katanya nenek-nenek. Gendut. Dia mau pengen bareng kayak suami istri, Cuma karena ada yang ngejagain, dia nggak bisa ndeketin aku, trus kebayi. Trus aku dikasih air, suruh baca bismillah 3x diminum. Saat itu juga. Habis itu muntah. Udah kata dia. Irvan : “Ada kejadian aneh lainnya?” Siti Nurleha :“Sering mimpi erep2. Kayak mau diajak. Tapi aku
nggak mau. Dia cowok, bilang kamu tu milik aku, trus aku bilang enggak ini bukan duniaku. Kamu tu harus disini, dia bilang gitu. Sering bnget. Nggak tau kenapa aku jadi kayak sering ngelihat makhluk-makhluk aneh, dirumah
102
kadang ada perempuan, laki2 mukanya ancur ngesot.”
Ustadz Danu :”sering curiga sama suami? Suudzon sama suami?
Siti Nurleha :”Iya ustadz” Ustadz Danu:“Kenapa curiga penuh dengan amarah bisa
hidrosofalus, karena pada waktu curiga, otak itu panas. Kemudian curiganya dengan emosi didalam otak itu panas. Secara sunnatullah, otak itu akan mengumpulkan banyak cairan dikepalanya si adek. Intinya disitu. Sebenarnya akhlak itu bisa diceritakan secara real. Dilarang untuk su’udzan. Paham mbak nurleha?
Siti Nurleha : “Iya ustadz.”
Penanya 2. Ibu Yenny mengaku Sakit telapak kaki 3 bulan ini, pinggang, migran. Sakit kepala sampai ke telinga. Kerja bantu suami. Wiraswasta. Bisa menahan sakit. Tapi tidak bisa menahan emosi. Orang2 yang membuat saya merasa tersinggung saya marah. Anak nggak nurut juga saya marah. Dulu pernah disakiti sama suami pertama, Cuma diem, nangis, makannya saya sering kesurupan. Sebelum cerai sama dia. Mungkin efeknya ke yang sekarang, istilahnya saya nggak mau digituin lagi. Suami yang sekarang nggak pernah menyakiti, Cuma bcaranya nyleneh. Saya dulu sering ke dukun. 10 tahun yang lalu waktu masih sama suami pertama. Buat nyembuhin dia, biar jadi suami yang baik. Sayang sama saya dan anak. Kan dianya selingkuh terus ya. Main perempuan terus. Saya minta doa’anya pak ustad, saya mau jadi manusia yang lebih baik lagi. Ustadz Danu : “Yang penting 1, jangan jadi manusia yang
tersinggung. Karena tersinggung akan merusak semuanya. Dilecehkan, dihina, senyum aja. Harus senyum.karena tuntunannya didalam Islam itu harus memaafkan orang yang berbuat zolim kepada kita. Malah bahkan didoakan. Belajar seperti itu, betapa nikmatnya pas kita dihina, kita mendoakan dia. Ya, pokoknya ibu yenni paham ya?”
Yenny : “paham pak ustadz.” Ustadz Danu : “Mau saya bantu doa?” Yenny : “Mau.”
Tabel 1.8. : Temuan Data Dalam Susunan Pesan
103
No. Susunan Pesan Temuan Data Keterangan
1. Komposisi pesan berupa kesatuan (unity)
Seperti dalam sesi taya Jawab yang diberikan dalam acara tersebut.
Kesatuan tampak dalam sifat pembicaraan. Dalam hal ini, Ustadz Danu menggunakan suasana informal. Suasana informal yaitu gaya pidato seperti bercakap (Conversational) dan akrab (intimate).
2. Organisasi pesan a. Deduktif (1 April 2019)
Ustadz Danu menyampaikan Keutamaan Silaturrahim, kemudian menjelaskannya dengan contoh kehidupan bersosial. (2 April 2019). Ustadz Danu menjelaskan pentingnys mrngucp insyaAllah kemudian mencontohkannya (8 April 2019) Ustadz Danu menjeaskan salahsatu firman yang intinya musibah dari diri sendri.
Pesan berdasarkan gagasan utama kemudian memperjelasnya dengan keterangan penunjang, penyimpulan dan bukti.
b. Kronologis Dalam Sesi Tanya Jawab, Ustadz Danu bertanya tentang keluhan penanya, sejak kapan peristiwa itu dialami, usia berapa. Dan sudah kemana saja berobat.
Pengaturan pesan berdasarkan urutan waktu terjadinya, dengan kalimat investigatif sekaligus kalimat historis, yang menjelaskan suatu pesan berdasarkan tahapan proses terjadinya pesan tersebut baik berdasarkan urutan waktu, lokasi maupun pelakunya.
1) Bentuk Persuasif
a) Himbauan Rasional
Meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis atau dengan
penyajian bukti-bukti ilmiah dan masuk akal. Seperti dalam kalimat
berikut: 104
(1) 1 April 2019
“Bisa jadi ini kelenjarya saya sebut, penyakit Mbak Lina ini karena belum membatalkan sumpahnya pada Allah Ta’ala. Saat dulu sudah sumpah ingin berbakti kemudian merenungi nasibnya seperti itu, sehingga disitu sumpah dengan nggrutunya itu dianggap salah oleh Allah Taala,”
(2) 2 April 2019
Ustadz Danu :“sekarang ilang? Iya kayaknya ini jin penunggu aja, nggak disapa. “
Yulia : “sudah ustadz, sudah yasinan, sudah pengajian.”
Ustadz Danu : “Lha ya itu, Jadi kalau sudah dibaca-bacain seperti itu, biasanya seperti terus menyerang mereka. Jadi ngobrol biasa aja gak apa-apa.
(3) 8 April 2019
Ustadz Danu : “sering curiga sama suami? Suudzon sama suami?
Siti Nurleha :”Iya ustadz” Ustadz Danu:“Kenapa curiga penuh dengan amarah bisa
hidrosofalus, karena pada waktu curiga, otak itu panas. Kemudian curiganya dengan emosi didalam otak itu panas. Secara sunnatullah, otak itu akan mengumpulkan banyak cairan dikepalanya si adek. Intinya disitu. Sebenarnya akhlak itu bisa diceritakan secara real. Dilarang untuk su’udzan. Paham mbak nurleha?
Siti Nurleha : “Iya ustadz.”
Tabel 1.9. : Temuan Data Bentuk Persuasif.
No. Bentuk Persuasif Temuan Data Keterangan
105
1. Himbauan Rasional
1 April 2019 Bisa jadi ini kelenjarya saya sebut, penyakit Mbak Lina ini karena belum membatalkan sumpahnya pada Allah. Saat dulu sudah sumpah ingin berbakti kemudian merenungi nasibnya seperti itu, sehingga disitu sumpah dengan nggrutunya itu dianggap salah oleh Allah,”
2 April 2019 Jadi kalau sudah dibaca-bacain seperti itu, biasanya seperti terus menyerang mereka. Jadi ngobrol biasa aja gak apa-apa.
8 April 2019 Curiga penuh dengan amarah bisa hidrosofalus, karena pada waktu curiga, otak itu panas. Kemudian curiganya dengan emosi didalam otak itu panas. Secara sunnatullah, otak itu akan mengumpulkan banyak cairan dikepalanya si adek. Intinya disitu. Sebenarnya akhlak itu bisa diceritakan secara real. Dilarang untuk su’udzan.
Meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis atau dengan penyajian bukti-bukti ilmiah dan masuk akal.
106
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pesan Dakwah Ustadz Danu dalam program acara Siraman Qalbu Bersama
Ustadz Danu di MNCTV Edisi April 2019 adalah apa saja yang menimpa diri
kita, disebabkan oleh perbuatan kita sendiri. Seperti yang tercantum dalam QS.
As Shura :30. Membalas kedzoliman dengan mendoakan penuh keselamatan.
Seperti dalam QS. Fushilat : 34. Meminta pertolongan hanya Kepada Allah
Ta’ala, jangan menyekutukan-Nya. Tata cara berdoa yang diajarkan oleh Ustadz
Danu Yaitu membaca Ta'awudz, bismillah, hamdalah, kemudian Sholawat nabi
seperti dalam sholat, lalu mohon ampun atas dosa yang diperbuat, kemudian
menyebutkan apa yang di inginkan. Diakhiri dengan Tasbih, tahmid, tahlil,
takbir dan Kun fa yakuun.
2. Retorika yang dibawakan oleh Ustadz Danu dalam program acara Siraman
Qalbu Bersama Ustadz Danu di MNCTV Edisi April 2019 adalah
menggunakan gaya bahasa langgam agama. Adapun susunan pesan yang
digunakan Ustadz Danu dalam menyampaikan ceramahnya yaitu kesatuan.
Sedangkan organisasi pesan berupa deduktif dan kronologis, yang terdiri dari
kalimat investigatif sekaligus kalimat historis, yang menjelaskan suatu pesan
berdasarkan tahapan proses terjadinya pesan tersebut baik berdasarkan urutan
waktu, lokasi maupun pelakunya yaitu menjelaskan hal-hal penting di awal agar
jelas dan mudah dipahami. Ustadz Danu memakai himbauan rasional agar
pesannya sampai kepada mad’unya.
107
B. Saran
1. Bagi pembaca, lebih berhati-hati dalam mempelajari ilmu agama. Agar tidak
jatuh musrik dan segera bertaubat ketika melakukan kesalahan, agar selamat
dunia akhirat. Serta bijaklah dalam menggunakak media. Karena stiap apa
yang dilakukan, akan dimintai pertanggungjawaban. Juga meningkatkan
literasi agar tak mudah menerima pengaruh negatif.
2. Bagi media, terutama televisi. Televisi adalah media yang setiap rumah ada.
Sebaiknya, menayangkan program acara yang bisa membantu mewujudkan
cita-cita negara dan menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat, bukan
hanya kepentingan sesaat.
3. Bagi seluruh Mahasiswa khususnya Fakultas Dakwah, diharapkan mampu
mengembangkan penelitian-penelitian yang berhubungan dengan
Komunikasi Dakwah yang tidak hanya aktual, dan ilmiah, namun juga
memotivasi dan bermanfaat di dunia dan akhirat.
109
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 2009. Retorika dan Dakwah Islam. Jurnal Dakwah Vol X no 1 Januari-Juni.
Alwasilah, A Chaedar. 2003. Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Melakukan Penelitian Kulitatif. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya
Anwar, Gentasari. 1995. Retorika Teknik dan Seni Berpidato. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Bahri, Fathul. 2008. Meniti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan Para Dai. Jakarta: Amzah.
Bachtiar, Wardi. 1997. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos.
Badjuri, Adi. 2010. Jurnalistik Televisi. Yogjakarta: Pustaka Ilmu.
Bungin, Burhan. 2010. Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Burton, Graeme. 1999. Pengantar untuk Memahami : Media dan Budaya Populer. Yogjakarta: Jalasutra.
Departemen Agama RI. 1993. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Depag.
Eriyanto. 2002. Analisis Framing : Konstruksi, Ideologi dan Politik Media. Yogjakarta: LkiS.
Herniti, Ening. 2011. Pengobatan Dengan Psikoterapi Menurut Ustadz Danu. Jurnal dakwah Vol XL No. 1.
Ilaihi, Wahyu, M.A. 2010. Komunikasi Dakwah. ed I. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Krisyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Lubis, Basrah. 1991. Metode dan Retorika Dakwah. Jakarta: CV Tursina.
Mahmud, M. As’ad. 2017. 100 Kultum Tematik Terbaik. Surabaya: Ziyad.
Moleong, J. Lexy. 2009.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Patilima, Hamid. 2016. Metode penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Rousydiy, Lathief TA. 1989. Dasar-dasar Retorika Komunikasi dan Informasi. Medan: Firma Rimbow
Rahmat, Jalaludin. 1996. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosda karya.
110
Rahmat, Jalaludin. 2000. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Salmadanis. 2002. Metode Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an. Disertasi Doktor Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Sugiyono, 2019. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suparta, Munzier. 2003. Hefni, Harjani. Metode Dakwah. Jakarta. Kencana.
Syamsudin. 2016. Pengantar Sosiologi Dakwah. Jakarta. Kencana.
Umany, Barmawy. 1996. Azas Dan Ilmu Dakwah. Semarang: CV Ramadhani.
Zaini, Ahmad.2005. Dakwah Melalui TV. Jurnal Dosen Dakwah Dan Komunikasi. STAIN Kudus Vol. 13 No. 3
INTERNET
Afriyanty, Fatmah. (2010, 7 Juni) Bengkel Hati Untuk Penyakit Hati. Diperoeh 1 Juni 2019 dari http://akhakmuiacenter.com/site/index. Php?ustadz-masdanu.html
Mnctv Official (diperoleh 1 Juni 2019)
- Official website http://mnctv.com/
- http://mnctvmobile.com/m/
- (https://text-id.123dok.com)
- Bangkit.co.id/jadwal-mnctv-hari-ini
- Youtube channel http://youtu.be/4PxqQCAfNypl
- Twitter http://bit.ly/2fOu5Ps
111
Lampiran
Gambar 1.1. Ustadz Danu saat memberikan tausiyah dan Pemandu acara, Irvan Hakim di acara Siraman Qalbu bersama Ustadz Danu
Gambar 1.2. Siraman Qalbu 1 April 2019 Kedatangan Layina, Jamaah Dari Prancis
Gambar 1.3. Ibu Sulis,
Jamaah siraman Qalbu 2 April 2019
112
Gambar 1.4 Ibu Nurleha, Jamaah Siraman Qalbu Yang Belum Dikaruniai Anak
Gambar 1.5. siraman Qalbu 8 April 2019 Lina Saat Bercerita Dan Bertanya Solusi Kepada Ustadz Danu
113
RIWAYAT HIDUP PENULIS
A. Data pribadi
B. Riwayat Pendidikan
Nama : Umi Kamilah
Tempat tanggal lahir : Salatiga, 15 Oktober 1998
NIM : 43010150045
Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Fakultas : Dakwah
Alamat : Dusun Promasan Rt 04 Rw 02 Desa
Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo, Kota
Salatiga.
Email : [email protected]
No Instansi Pendidikan Masuk (Tahun)
Lulus (Tahun)
1, MI ALMAHMUD KUMPULREJO 1 2003 2009
2. MTS DARUL ULUM SURUH 2009 2012
3. MAN SURUH 2012 2015
4. IAIN SALATIGA 2015 2019
114