pesan moral dalam olahraga beladiri shorinji kempo...
TRANSCRIPT
i
PESAN MORAL
DALAM OLAHRAGA BELADIRI SHORINJI KEMPO
DOJO IAIN PURWOKERTO
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mmemperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh:
LIA MURNIATI
NIM. 1423102023
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2018
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Lia Murniati
NIM : 1423102023
Jenjang : S-1
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas : Dakwah
Menyatakan bahwa Naskah Skripsi berjudul “Pesan Moral dalam
Olahraga Beladiri Shorinji Kempo Dojo IAIN Purwokerto” ini secara
keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya
saya, dalam skripsi ini, diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar
akademik yang saya peroleh.
Purwokerto, 23 November 2018
Saya yang menyatakan,
Lia Murniati
NIM. 1423102023
iii
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Setelah melakukan bimbingan, arahan, koreksi dan perbaikan, maka
bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari:
Nama : Lia Murniati
NIM : 1423102023
Judul : Pesan Moral dalam Olahraga Beladiri Shorinji Kempo
Dojo IAIN Purwokerto
Dengan ini kami mohon agar skripsi mahasiswi tersebut dapat
dimunaqosyahkan.
Demikian atas perhatian Ibu kami mengucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pembimbing
Uus Uswatusolihah, S.Ag., M.A.
NIP. 19770304 200312 2 001
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto
di Purwokerto
v
PESAN MORAL
DALAM OLAHRAGA BELADIRI SHORINJI KEMPO
DOJO IAIN PURWOKERTO
LIA MURNIATI
NIM. 1423102023
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Jurusan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto
ABSTRAK
Dalam konteks modern saat ini, stategi berdakwah yang dapat dilakukan
sangatlah bervariatif. Salah satu stategi dakwah adalah dengan menggunakan seni
beladiri. Dalam proses penyampaian dakwah tentu tidak lepas dari yang namanya
pesan dan moral. Moral dapat dikatakan sebuah keseluruhan norma yang
mengatur tingkah laku manusia di dalam masyarakat untuk melaksanakan
perbuatan-perbuatan yang baik dan benar. Dalam beladiri Shorinji Kempo
disampaikan materi-materi dakwah yang dapat mengambil hikmah dari pesan-
pesan moral yang ada. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dan mendeskripsikan apa saja pesan moral yang ada dan bagaimana proses
penyampaian pesan moral dalam olahraga beladiri Shorinji Kempo Dojo IAIN
Purwokerto.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau field research dengan
jenis penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah pelatih olahraga
beladiri Shorinji Kempo IAIN Purwokerto, anggota olahraga beladiri Shorinji
Kempo IAIN Purwokerto dan Ketua PERKEMI (Persaudaraan Shorinji Kempo
Indonesia) Kabupaten Banyumas. Teknik pengumpulan data menggunakan
observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis deskriptif kualitatif yaitu terdiri atas tiga alur kegiatan yang
berlangsung secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Teknik ini digunakan sebagai acuan penulisan hasil penelitian untuk
mempermudah dan memahami deskripsi yang disajikan sebagai hasil akhir
penelitian sehingga dapat memberikan pemahaman yang semestinya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai pesan
moral dalam olahraga beladiri Shorinji Kempo. Berbagai pesan itu adakalanya
disampaikan secara langsung dan tidak langsung. Pesan moral yang ada yaitu
pertama, pesan moral dalam hubungannya dengan Allah SWT seperti keimanan
dan ketakwaan, menjadi muslim yang kuat, dan mentauhidkan Allah. Kedua,
pesan moral dalam hubungannya dengan diri sendiri seperti menumbuhkan rasa
percaya diri, kesabaran, sifat manusia yang ideal, membentuk kedisiplinan, dan
meminimalisir gangguan dari luar. Ketiga, pesan moral dalam hubungannya
dengan orang lain atau lingkungannya seperti tolong menolong, saling
menghargai, mengajarkan kasih sayang pada sesama, dilarang menyakiti sesama
vi
manusia, menghormati orang lain, mengutamakan kepentingan masyarakat
banyak dan menumbuhkan rasa persaudaraan.
Kata Kunci : Dakwah, Pesan Moral, Shorinji Kempo, Olahraga Beladiri
vii
MOTTO
Morality is the basis of things and truth is the substance of all morality
(Mahatma Gandhi)
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT dan dengan segenap rasa cinta dan
kasih sayang, karya ini penulis persembahkan kepada almamater IAIN
Purwokerto serta orang-orang terkasih.
ix
KATA PENGANTAR
Dengan terselesaikannya skripsi ini, peneliti mengucapkan Alhamdulillah
segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan berbagai nikmat dan karunia-
Nya yang tidak dapat dihitung. Nikmat diberikannya kesehatan dan kemudahan
sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir studi sarjana strata satu ini.
Semoga kesejahteraan, keselamatan senantiasa tetap tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai penutup para nabi yang menjadi panutan bagi umatnya.
Dengan terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari pihak yang telah
membantu, memberi masukan dan motivasi peneliti dalam proses penyusunan
skripsi ini dari awal hingga akhir, peneliti mengucapkan banyak terimakasih
kepada:
1. Dr. A. Luthfi Hamidi, M. Ag. Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Purwokerto.
2. Drs. Zaenal Abidin, M.Pd. Dekan Fakultas Dakwah Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Purwokerto.
3. Dr. H. M. Najib, M. Hum selaku Wakil Dekan I Fakultas Dakwah Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.
4. Dr. Hj. Khusnul Khotimah, M.Ag. selaku Wakil Dekan II Fakultas
Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.
5. Muridan, M.Ag. Selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto.
6. Dr. Sulkhan Chakim, S.Ag., M.M. selaku Pembimbing Akademik.
x
7. Uus Uswatusolihah, S.Ag., M.A. selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
8. Keluarga Besar Civitas Akademik Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto
yang telah memberikan bekal dalam menuntut ilmu, semoga ilmu yang
diberikan dapat bermanfaat.
9. Keluarga tercinta, Bapak Nuhya dan Ibu Zaenab, Kakakku Indro
Hidayawan, Umi Kulsum, dan Muhammad Zakariya.
10. Senpai Amin Saefulloh selaku pelatih olahraga beladiri Shorinji Kempo
dojo IAIN Purwokerto yang telah memberikan izin untuk melaksanakan
kegiatan penelitian.
11. Senpai Abrori selaku ketua PERKEMI Kabupaten Banyumas yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
12. Semua kenshi Shorinji Kempo dojo IAIN Purwokerto.
13. Teman-teman seperjungan KPI 2014, IMMawan dan IMMawati, kawan-
kawan LPM Obsesi, serta dari Fixlens Photography yang telah
memberikan banyak ilmu, pelajaran dan pengalaman selama menempuh
studi.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, semoga Allah memberikan balasan yang lebih baik.
xi
Peneliti menyadari pasti masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
skripsi ini, baik secara konseptual maupun secara teknik penulisannya. Untuk itu
tiada kata dan harapan yang pantas peneliti sampaikan melainkan kritik dan saran
yang datang dari para pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Dan peneliti
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Purwokerto, 22 November 2018
Peneliti,
Lia Murniati
NIM. 1423102023
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. ii
PENGESAHAN ................................................................................................... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING .......................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................. v
MOTTO .............................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN .............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Definisi Operasional .................................................................................... 6
C. Rumusan Masalah ....................................................................................... 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 7
E. Kajian Pustaka ............................................................................................. 8
F. Sistematika Pembahasan ........................................................................... 12
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pesan Moral ............................................................................. 14
B. Macam-macam Pesan ................................................................................ 20
1. Pesan Verbal ........................................................................................ 21
2. Pesan Nonverbal .................................................................................. 22
C. Bentuk Penyampaian Pesan Moral ............................................................ 23
xiii
1. Bentuk Pesan Moral dalam Hubungan Manusia dengan Allah .......... 24
2. Bentuk Pesan Moral dalam Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri 27
3. Bentuk Pesan Moral dalam Hubungan Manusia dengan Manusia Lain
atau Lingkungannya ............................................................................ 28
D. Proses Penyampaian Pesan Moral ............................................................. 31
1. Bentuk Penyampaian Langsung .......................................................... 31
2. Bentuk Penyampaian Tidak Langsung ................................................ 32
E. Dakwah Melalui Olahraga ........................................................................ 33
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................................ 39
B. Lokasi Penelitian ....................................................................................... 39
C. Objek dan Subjek Penelitian ..................................................................... 40
D. Sumber Data .............................................................................................. 42
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 45
F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 47
BAB IV. PESAN MORAL DALAM OLAHRAGA BELADIRI SHORINJI
KEMPO DOJO IAIN PURWOKERTO
A. Profil Shorinji Kempo ............................................................................... 50
1. Sejarah Shorinji Kempo ...................................................................... 50
2. Sejarah Olahraga Beladiri Shorinji Kempo Dojo IAIN Purwokerto . 56
3. Motto Shorinji Kempo ........................................................................ 59
4. Kegiatan Shorinji Kempo Dojo IAIN Purwokerto ............................. 63
B. Bentuk-bentuk Pesan Moral yang disampaikan ........................................ 67
xiv
1. Pesan Moral dalam Olahraga Beladiri Shorinji Kempo Dojo IAIN
Purwokerto .......................................................................................... 67
a. Bentuk Pesan Moral dalam Hubungan Manusia dengan Allah .... 67
b. Bentuk Pesan Moral dalam Hubungan Manusia dengan Diri
Sendiri ........................................................................................... 70
c. Bentuk Pesan Moral dalam Hubungan Manusia dengan Manusia
Lain atau Lingkungannya .............................................................. 75
C. Penyampaian Pesan Moral kepada Anggotanya ....................................... 81
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................... 83
B. Saran-saran ................................................................................................ 84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim untuk menyeru
kepada kebaikan dan mencegah keburukan. Hal tersebut ditunjukkan dalam
bentuk kata perintah, seperti dalam QS. An-Nahl ayat 125 dengan kata “serulah”.
Disebutkan sebagai berikut:
“Serulan (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran
yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”. (QS. An-Nahl: 125).
Dengan demikian sangatlah jelas bahwa perintah dakwah pada ayat
tersebut adalah perintah wajib. Pada ayat tersebut yakni menyampaikan dakwah
dengan cara yang arif bijaksana, yaitu melakukan pendekatan sedemikian rupa
sehingga pihak objek dakwah mampu melaksanakan dakwah atas kemauan
sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun konflik. Juga berdakwah
dengan memberikan nasihat-nasihat atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam
dengan rasa kasih sayang, sehingga nasihat dan ajaran Islam yang disampaikan
tersebut dapat menyentuh hati.1
1 Mohamad Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 136.
2
Kegiatan dakwah tidak lain adalah suatu kegiatan komunikasi, yaitu
kegiatan penyampaian pesan dari komunikator (da’i) kepada komunikan (mad’u)
melalui media tertentu, agar terjadi perubahan dalam diri komunikan.2 Menurut
Abdul Basit dalam bukunya, bahwa dakwah berasal dari kata da’a, yad’u;
da’watun, yang berarti memanggil, mengajak, menyeru. Berdasarkan pandangan
tersebut, maka terdapat beragam cara menyampaikan pesan kepada orang lain
untuk berbuat kebaikan sesuai dengan ajaran Islam.3
Dalam proses dakwah, tidak lepas juga membicarakan pesan. Ketika
kita bicara maka kata-kata yang kita ucapkan adalah pesan. Ketika kita menulis
surat, maka apa yang kita tuliskan di atas kertas adalah pesan. Jika kita tengah
menonton televisi, maka program yang tengah kita saksikan atau dengar adalah
pesan. Pesan memiliki wujud yang dapat dirasakan atau diterima oleh indra.
Pesan juga tidak bisa melepaskan diri dari apa yang disebut simbol dan kode,
karena pesan yang dikirim komunikator kepada komunikan terdiri atas rangkaian
simbol dan kode. Dominick mendefinisikan pesan sebagai : the actual physical
produck that the source encodes (produk fisik aktual yang telah diencoding
sumber). Pesan yang disampaikan manusia dapat berbentuk sederhana namun bisa
memberikan pengaruh yang cukup efektif. Pesan dapat ditujukan kepada satu
individu saja atau kepada jutaan individu.4
2 Djamalul Abidin, Komunikasi Bahasa Dakwah (Jakarta: Gema Insani Press. 1996), hlm. 1. 3 Abdul Basit, Dakwah Antarindividu: Teori dan Aplikasi (Purwokerto: STAIN Press, 2008),
hlm. 10. 4 Deddy Mulyana. Komunikasi Efektif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 3.
3
Jika melihat metode mengenai dakwah, sesungguhnya sangat bervariatif
apabila dikaitkan dengan strategi. Dalam praktiknya, banyak strategi yang dapat
digunakan untuk berdakwah. Misalnya berdakwah melalui seni yang pernah
dilakukan oleh Sunan Kalijaga dan berhasil mengislamkan penduduk di Jawa
melalui strateginya, salah satunya pertunjukan wayang kulit.
Berdakwah tidak harus seorang da’i berceramah di depan umat untuk
menyampaikan pesan-pesan spiritual ataupun profetik saja, melainkan dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara, yang penting ada ajakan kepada khalayak
untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan.
Dalam konteks modern saat ini, strategi berdakwah yang dapat dilakukan
oleh umat Islam sangatlah bervariatif. Salah satu strategi tersebut adalah dengan
menggunakan seni beladiri, seperti dalam ajaran beladiri Shorinji Kempo setiap
tendangan, pukulan, tangkisan, kuncian, dan bantingan semuanya terdapat pesan
tersendiri. Shorinji Kempo adalah keseimbangan antara kekuatan dan moral. Oleh
karena itu, belajar Kempo harus memadukan keduanya untuk dikuasai, maka
kenshi (pemain kempo) dilarang menyerang terlebih dahulu sebelum diserang
oleh lawan, sehingga dalam ajaran Kempo dikenal doktrin “Taklukkan Dirimu
Sebelum Menaklukkan Orang Lain”.5
Hal ini seperti ajaran Nabi Muhammad ketika berperang melawan umat
kafir untuk tidak menyerang terlebih dahulu dan jika pihak musuh sudah berhenti
memerangi dan tidak ada lagi kerusakan maka diwajibkan untuk berhenti
5 Perkemi, Tokuhon; Buku Pelajaran Shorinji Kempo (Jakarta, 1990).
4
berperang. Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menerangkan tentang
peperangan, seperti dalam QS. Al-Baqarah ayat 193. Disebutkan sebagai berikut:
“Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama
hanya bagi Allah semata. Jika mereka berhenti, maka tidak ada (lagi) permusuhan kecuali terhadap orang-orang zalim”. (QS. Al-Baqarah: 193).
Shorinji Kempo dilandasi prinsip Budo, yaitu secara harfiah menghentikan
pertarungan, dalam arti sebenarnya adalah sebuah seni beladiri dimaksudkan
bukan untuk berkelahi, berperang atau membunuh manusia tetapi dimaksudkan
untuk menghentikan konflik antar manusia dan membentuk sebuah budaya damai,
dalam hal ini Budo memerankan peran moral yang lebih baik dalam masyarakat
dan bukan sebagai alat pemusnah. Tujuan berlatih Kempo merupakan modal
dasar pembangunan moral dalam lingkungan, masyarakat, berbangsa dan
bertanah air.
Di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, banyak ajaran dakwah
yang ada, hal ini tidak hanya didapatkan dalam pendidikan formal tetapi juga non
formal. Dibuktikan dengan adanya salah satu pendidikan non formal di dalamnya,
yaitu Unit Kegiatan Khusus (UKK) Shorinji Kempo yang ada di IAIN
Purwokerto.
Salah satu ajaran moral yang diterapkan dalam Shorinji Kempo Dojo IAIN
Purwokerto yaitu melalui pembiasaan sebelum dan setelah latihan melakukan
do’a bersama. Dan ketika latihan selesai, sebelum dibubarkan senpai (pelatih)
5
selalu menyampaikan pesan moralnya dari setiap perbuatan yang diajarkan. Juga
ketika melatih para kenshi (anggotanya), selalu berlaku sabar dalam mendidik dan
tidak pernah adanya kontak fisik langsung serta dalam penyampaiannya terdapat
ajaran yang disampaikan sesuai dengan ajaran agama Islam. Contoh lain adalah
diadakannya Gashoku (latihan bersama) dengan para kenshi dari berbagai dojo
(tempat latihan) yang berada di Kabupaten Banyumas. Hal ini bertujuan untuk
mempererat persaudaraan para kenshi dan senpai (pelatih) sesuai ajaran Kempo
ketika salam dan bertemu dengan menggunakan kata Salam Persaudaraan.
Hal menarik lainnya menurut penulis yaitu bahwasannya di kampus IAIN
Purwokerto sendiri adalah perguruan tinggi yang backgroundnya Islam,
sedangkan beladiri Shorinji Kempo merupakan seni beladiri yang diciptakan oleh
orang Budha untuk para calon biksu. Akan tetapi kampus IAIN Purwokerto
mengizinkan adanya seni bela diri ini eksis dalam wilayah birokrasinya yang
mayoritas mahasiswa dan mahasiswinya beragama Islam.
Perbedaan lain antara Shorinji Kempo dojo IAIN Purwokerto dengan dojo
lain adalah di dojo IAIN Purwokerto sendiri mahasiswa yang mengikuti beladiri
ini adalah mahasiswa yang banyak wajib pondok atau pesantrenisasi, otomatis
nilai-nilai agamanya benar-benar dijaga. Menariknya juga di Dojo IAIN
Purwokerto untuk kenshi (anggotanya) sendiri tidak dibatasi hanya kalangan
tertentu saja, namun umum untuk siapa saja yang ingin belajar baik anak-anak,
remaja atau dewasa bahkan orangtua. Dalam prakteknya disini seperti contohnya
wanita yang bercadar pun bisa untuk ikut belajar. Hal ini menarik untuk dikaji
6
lebih dalam, dan penulis bermaksud menuliskannya dalam bentuk penulisan
skripsi.
B. Definisi Operasional
1. Pesan Moral
Moral merupakan semua tindakan baik dan tindakan buruk pada diri
manusia yang terbentuk karena sebuah kebiasaan. Dari kebiasaan itulah yang
membentuk moral baik dan moral buruk, oleh sebab itu sebuah kebiasaan
akan membentuk moral agar jiwa seseorang dapat bersih dari sifat-sifat yang
tercela dan dihiasi dengan sifat-sifat yang terpuji. Moral dapat dikatakan
sebuah keseluruhan norma yang mengatur tingkah laku manusia di dalam
masyarakat untuk melaksanakan perbuatan-perbuatan yang baik dan benar.
Kaitannya dengan pesan moral adalah bagian yang penting untuk
menambah pengetahuan tentang nilai kehidupan. Melalui cerita, sikap dan
tingkah laku diharapkan dapat mengambil hikmah dari pesan-pesan moral
yang disampaikan dan diamanatkan. Di dalam pesan moral terdapat ajaran
baik buruk suatu perbuatan manusia dalam hubungannya dengan Sang
Pencipta, diri sendiri, sesama manusia dan lingkungannya sesuai dengan
nilai-nilai moral.6
Dari pengertian di atas, penulis mendefinisikan istilah pesan moral
dalam penelitian ini adalah suatu maksud yang harus disampaikan dalam hal-
6 Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
1995), hlm. 322.
7
hal yang berkaitan dengan ajaran yang ada di dalam olahraga beladiri Shorinji
Kempo Dojo IAIN Purwokerto.
2. Beladiri Shorinji Kempo Dojo IAIN Purwokerto
Beladiri Shorinji Kempo Dojo (tempat latihan) IAIN Purwokerto
merupakan salah satu olahraga beladiri yang ada di IAIN Purwokerto, sudah
lama eksis terhitung sejak tahun 2002 dan telah memberikan prestasi yang
cukup besar dengan mengikuti pertandingan baik antar dojo, tingkat
kabupaten, tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Hanya ada satu pelatih
yang melatih di Dojo IAIN Purwokerto, beliau adalah Senpai Amin Saefulloh
sebagai pelatih. Namun di sini, Senpai Amin dibantu oleh kenshi (anggota)
nya yang memang tingkatannya sudah tinggi dengan kenshi (anggota) lain
yang dilatihnya. Hal ini agar para kenshi (anggota) belajar untuk menjadi
pemimpin dan menyalurkan ilmu beladirinya yang dipelajari selama berlatih.
Seperti yang diajarkan oleh Rasulullah saw. agar dapat membagikan ilmu
intelektualnya, dalam hal memimpin dengan tidak mengabaikan moralitas.
Dojo IAIN Purwokerto sendiri mencatat ada sekitar 50 kenshi yang menjadi
anggota aktif.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka, rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu:
8
1. Apa saja pesan moral dalam olahraga beladiri Shorinji Kempo Dojo IAIN
Purwokerto?
2. Bagaimana penyampaian pesan moral kepada anggotanya?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan
yaitu:
a. Untuk mengetahui apa saja pesan moral yang ada dalam olahraga beladiri
Shorinji Kempo Dojo IAIN Purwokerto.
b. Dan untuk mengetahui bagaimana penyampaian pesan moral kepada
anggotanya.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang terkandung dalam penelitian ini diantaranya
pertama menambah pengalaman dan wawasan serta ilmu pengetahuan bagi
penulis pribadi dalam memaknai pesan moral yang terdapat dalam olahraga
beladiri Shorinji Kempo Dojo IAIN Purwokerto, kedua bagi Fakultas Dakwah
diharapkan dapat menjadi kajian dakwah yang mana di sini dalam dakwahnya
dilakukan dengan strategi melalui seni beladiri, ketiga bagi IAIN Purwokerto
sendiri dapat menyerap serta mengamalkan pesan moral yang ada di dalam
olahraga beladiri Shorinji Kempo Dojo IAIN Purwokerto.
E. Kajian Pustaka
9
Kajian pustaka adalah mengungkapkan yang relevan dengan masalah
penelitian. Kajian ini mengenai kerangka teoritis yang dibahas. Ada beberapa
penelitian yang berkaitan dengan judul yang penulis angkat, antara lain skripsi
Saudara Farkhan Luthfi tahun 2012 Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berjudul “Dakwah Perguruan Seni
Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah Pimpinan Daerah II
Bantul (dalam Perspektif Metodologi)” dengan sifat penelitian kualitatif.
Penelitian tersebut lebih memfokuskan pada bagaimana metode
dakwah yang diterapkan oleh Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci
Putera Muhammadiyah Bantul yaitu dengan menyisipkan materi dalam setiap
latihan dan internalisasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam melalui berbagai
bentuk kegiatan latihan serta bagaimana tingkat keberhasilan dakwahnya untuk
menumbuhkan dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap agama Islam.
Persamaan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama-sama mengkaji
mengenai pesan yang disampaikan di setiap latihan dengan memberikan pesan
moral yang ada mengenai penanaman ajaran Islam yang seolah tidak dirasakan
secara langsung oleh anggotanya. Perbedaannya yaitu pada beladiri yang dipilih,
penelitian tersebut meneliti dakwah tapak suci putera muhammadiyah (dalam
perspektif metodologi). Lebih kepada bagaimana metode dakwah tersebut
diterapkan sedangkan penulis meneliti pesan moral yang ada dalam olahraga
10
beladiri Shorinji Kempo dan selain itu juga tentunya perbedaan penelitian tersebut
terletak pada objek penulis serta lokasi penelitiannya.7
Skripsi lain yang berkaitan dengan judul yang penulis teliti adalah skripsi
dari Afifah tahun 2007 Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul “Aktivitas Dakwah
Perguruan Pencak Silat Betawi Ciganjur”. Peneliti tersebut membahas mengenai
aktivitas dakwah dalam perguruan pencak silat, yang mana peneliti memadukan
pesan dakwah itu sendiri dengan seni beladiri. Seperti terlihat dari gerakan dan
jurus yang diajarkan memiliki kekuatan yang diambil dari ajaran Islam. Hal
tersebut terlihat dari ajaran-ajaran yang berlafazkan kalimat yang berasal dari al-
Qur’an dan al-Hadits. Persamaan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu
sama-sama meneliti tentang bagaimana pesan Islam yang ada dalam olahraga
beladiri tersebut, dan yang membedakan antara skripsi tersebut dengan penulis
adalah skripsi saudari Afifah lebih menekankan pada hukum-hukum fiqh,
sedangkan judul penulis lebih kepada pesan moral secara keseluruhan yaitu apa
yang diajarkan di dalam olahraga beladiri Shorinji Kempo Dojo IAIN
Purwokerto.8
Begitu pula dalam skripsi saudara Muhammad Hasan tahun 2017 Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Antasari Banjarmasin yang berjudul
“Dakwah Islam Melalui Perguruan Seni Beladiri Al-Waahid IAIN Antasari
Banjarmasin”. Berisikan pengajaran dalam pengembangan potensi anggotanya
7 Farkhan Luthfi, “Dakwah Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera
Muhammadiyah Pimpinan Daerah II Bantul (dalam Perspektif Metodologi”, skripsi. Bantul:
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2012. 8 Afifah, “Aktivitas Dakwah Perguruan Pencak Silat Betawi Ciganjur”, skripsi. Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
11
tentang ajaran agama Islam, seperti budi pekerti yang baik, akhlak yang mulia dan
mengadakan kegiatan yang bersifat keagamaan. Persamaan skripsi tersebut sama-
sama menekankan pada penyampaian pesan yang diajarkan terbentuk melalui
berbagai pembiasaan yang ada dalam olahraga beladiri. Perbedaannya pada
skripsi saudara Muhammad Hasan dengan penulis adalah skripsi tersebut lebih
fokus pada nilai-nilai agama Islam sedangkan penulis menekankan pada pesan
moral yang ada.9
Selanjutnya skripsi Rizki Ayu Monitasaroh tahun 2015 Jurusan Pendidikan
Agama Islam IAIN Purwokerto yang berjudul “Nilai-nilai Pendidikan Islam
dalam Olahraga Beladiri Shorinji Kempo Dojo IAIN Purwokerto”. Peneliti
tersebut menggambarkan nilai-nilai pendidikan Islam apa saja yang diajarkan
dalam olahraga beladiri Shorinji Kempo serta pengamalannya bagi setiap
anggotanya dalam kehidupan sehari-hari. Persamaannya dengan penulis yaitu
sama-sama mengkaji Shorinji Kempo Dojo IAIN Purwokerto. Perbedaanya pada
skripsi Saudari Ayu dengan penulis adalah skripsi Saudari Ayu mengkaji nilai-
nilai pendidikan Islamnya yaitu nilai pendidikan i’tiqadiyah, nilai pendidikan
khuluqiyyah dan nilai pendidikan amaliyah. Hal tersebut untuk membentuk
generasi muda yang memiliki karakter dan pribadi baik serta bertaqwa kepada
Allah AWT. Sedangkan judul penulis lebih mengkaji kepada isi pesan moral yang
diajarkan dalam olahraga beladiri Shorinji Kempo Dojo IAIN Purwokerto.10
9 Muhammad Hasan, “Dakwah Islam Melalui Perguruan Seni Beladiri Al-Waahid IAIN
Antasari Banjarmasin”, skripsi. Banjarmasin: IAIN Antasari Banjarmasin, 2017. 10
Rizki Ayu Monitasaroh, “Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Olahraga Beladiri Shorinji
Kempo Dojo IAIN Purwokerto”, skripsi. Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2015.
12
Kemudian skripsi Saudara M. Luqman Ahmadi Al Bashir tahun 2014
Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya yang berjudul “Pesan Seni
Beladiri dalam Film Man of Taichi (Sebuah Analisis Semiotik Roland Barthes
pada Film Man of Taichi)”. Peneliti tersebut menggambarkan film Man Of Taichi
memiliki makna dalam pesan Seni Beladiri yang terdapat dari petanda dan
penanda pada scene-scene pilihan. Seperti analisis pada scene 8 bahwa disitu
menceritakan tentang Tiger Chan yang berlatih seni beladiri. Kemudian Shifu
menasehatinya tentang makna seni beladiri, yaitu mengandung makna
menyeimbangkan tubuh dan jiwa. Hal ini sama dengan agama yang menyuruh
untuk menyeimbangkan tubuh dan jiwa. Bahkan juga dengan amal dan ibadah
atau keseimbangan dunia dan akhirat. Persamaan skripsi tersebut sama-sama
mengkaji pesan yang terkandung di dalamnya. Sedangkan perbedaannya yaitu
pada proses penyampaian makna pesan seni beladiri pada penelitian tersebut.11
Serta skripsi Saudari Elyna Setyawati tahun 2013 Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Yogyakarta yang berjudul “Analisis Nilai Moral dalam Novel Surat Kecil untuk
Tuhan Karya Agnes Davonar (Pendekatan Pragmatik)”. Peneliti tersebut
mendeskripsikan wujud nilai moral dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan dalam
menghadapi persoalan hidup dan juga memaparkan bentuk penyampaian nilai
moral dalam novel Surat Kecil untuk Tuhan. Persamaan skripsi tersebut dengan
11
M. Luqman Ahmadi Al Bashir,” Pesan Seni Beladiri dalam Film Man Of Taichi”, skripsi.
Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2014.
13
yang peneliti teliti yaitu sama-sama menggunakan teori Burhan Nurgiantoro
dalam bentuk menyampaikan moral. Hanya bedanya di sini yang dikaji adalah
novel, sedangkan peneliti adalah bentuk pesan moral pada seni beladiri.12
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan merupakan suatu susunan atau urutan dari
penulisan skripsi untuk memudahkan dalam memahami isi skripsi ini, maka
dalam sistematika penulisan, peneliti membagi dalam lima bab.
Pada bab pertama pendahuluan berisi latar belakang masalah, definisi
operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, dan
sistematika pembahasan.
Bab kedua landasan teori, terdiri dari sub-sub pembahasan mengenai
pengertian pesan moral, macam-macam pesan, bentuk penyampaian pesan moral,
proses penyampaian pesan moral, dakwah melalui olahraga.
Bab tiga, berisi tentang metode penelitian yang penulis gunakan. Di
dalamnya terdapat pendekatan dan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
subjek dan objek penelitian, sumber data penelitian, metode pengumpulan data
dan analisis data.
Pada bab empat, membahas tentang penelitian yang penulis kaji, yaitu
mengenai pesan moral dalam olahraga beladiri Shorinji Kempo Dojo IAIN
Purwokerto.
12
Elyna Setyawati,” Analisis Nilai Moral dalam Novel Surat Kecil untuk Tuhan Karya Agnes
Davonar (Pendekatan Pragmatik)”, skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2013.
14
Bagian terakhir yaitu penutup, pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan
saran-saran. Penulis juga menyertakan daftar pustaka dan daftar lampiran.
83
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Shorinji Kempo Dojo IAIN Purwokerto merupakan satu-satunya
olahraga beladiri yang ada di kampus IAIN Purwokerto sejak tahun 2002
hingga sekarang. Sesuai dengan judul dan rumusan masalah skripsi ini dapat
disimpulkan bahwa terdapat pesan moral dalam olahraga beladiri Shorinji
Kempo Dojo IAIN Purwokerto yaitu pertama, pesan moral dalam
hubungannya dengan Allah ialah keimanan dan ketakwaan, menjadi muslim
yang kuat dan mentauhidkan Allah. Kedua, pesan moral dalam hubungannya
dengan diri sendiri ialah menumbuhkan rasa percaya diri, kesabaran, sifat
manusia yang ideal, membentuk kedisiplinan, dan meminimalisir gangguan
dari luar. Ketiga, pesan moral dalam hubungannya dengan orang lain atau
lingkungannya ialah tolong menolong, saling menghargai, mengajarkan kasih
sayang pada sesama, dilarang menyakiti sesama manusia, menghormati orang
lain, mengutamakan kepentingan masyarakat banyak, dan menumbuhkan rasa
persaudaraan.
Adapun cara penyampaiaan adalah dengan penyampaian secara
langsung dan secara tidak langsung. Secara langsung disampaikan oleh sinpai
(pelatih) pada saat di akhir latihan sebelum dibubarkan. Secara tidak langsung
disampaikan pada saat latihan mengajarkan pada gerakannya namun
diselipkan juga pesan yang ada dalam gerakan tersebut. Juga melalui
perbuatan pelatih yang dapat dicontoh oleh kenshi (anggota) dan melalui grup
84
whatsap, sinpai selalu memberikan kata-kata dan motivasi dari apa yang ada
di Shorinji Kempo dikaitkan dengan pengajaran Islam.
B. Saran-saran
Saran bagi peneliti untuk penelitian selanjutnya yaitu agar dapat
dilakukan penelitian lain seperti hubungan motivasi berprestasi dengan
kepercayaan diri, nilai karakter disiplin dan tanggung jawab melalui olahraga
ini, dan mengenai masalah-masalah lain yang menarik dengan apa yang ada di
dalam olahraga beladiri Shorinji Kempo.
85
DAFTAR PUSTAKA
Abdulloh, Yatimin. 2007. Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an.
Jakarta: Amzah.
Abidin, Djamalul. 1996. Komunikasi Bahasa Dakwah. Jakarta: Gema
Insani Press.
Afifah. 2007. Aktivitas Dakwah Perguruan Pencak Silat Betawi Ciganjur.
skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ahmadi Al Bashir, Luqman. 2014. Pesan Seni Beladiri dalam Film Man
Of Taichi. skripsi. Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya.
Arni, Muhammad. 2001. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Aziz, Mohamad Ali. 2004. Ilmu Dakwah Edisi Revisi. Jakarta: Kencana.
Bachtiar, Wardi. 1997. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta:
Logos.
Basit, Abdul. 2008. Dakwah Antarindividu: Teori dan Aplikasi.
Purwokerto: STAIN Press.
Bisri, Mustofa. 1995. Saleh Ritual Saleh Sosial. Bandung: Mizan.
Danesi, Marcel. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.
Daroeso, Bambang. 1986. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral dan
Pancasila. Semarang: Aneka Ilmu.
Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Djatnika, Rachmat. 1996. Sistem Etika Islam; Akhlak Mulia. Jakarta:
Pustaka Panjimas.
Faizah & Muchsin, Lalu. 2006. Psikologi Dakwah. Jakarta: Kencana.
Hafied, Cangara. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
86
Hasan, Muhammad. 2017. Dakwah Islam Melalui Perguruan Seni Beladiri
Al-Waahid IAIN Antasari Banjarmasin. skripsi. Banjarmasin: IAIN
Antasari Banjarmasin.
Ismail, Faisah. 1996. Paradigma Kebudayaan Islam; Studi Kritis dan
Refleksi Historis. Yogyakarta: Titian Ilahi Press.
Komarudin & Arifin, Zaenal. 2002. Moralitas Al-Qur’an dan Tantangan
Modernitas. Yogyakarta: Gama Media.
Lexy, Moleong. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Luthfi, Fharkhan. 2012. Dakwah Perguruan Seni Beladiri Indonesia
Tapak Suci Putera Muhammadiyah Pimpinan Daerah II Bantul (dalam Perspektif Metodologi. skripsi. Bantul: Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Magnis Suseno, Franz. 1997. Etika Dasar Masalah-masalah Pokok
Filsafat Moral. Yogyakarta: Kanisius.
Mahardini, Dana. 2000. Dojo Pusat Shorinji Kempo Jawa Tengah.
Semarang: FT Undip.
Mastuhu. 1999. Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam. Jakarta: Logos.
Monitasaroh, Rizki Ayu. 2015. Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam
Olahraga Beladiri Shorinji Kempo Dojo IAIN Purwokerto. skripsi.
Purwokerto: IAIN Purwokerto.
Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi. Bandung: Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2004. Komunikasi Efektif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Munir Amin, Samsul. 2013. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah.
Muriah, Siti. 2000. Metodologi Dakwah Kontemporer. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Offset.
Nata, Abuddin. 2012. Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
87
Perkemi. 1990. Tokuhon; Buku Pelajaran Shorinji Kempo Kyu IV-Dan I.
Jakarta.
Puerwadarminta. 1979. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Salam, Burhanuddin. 1997. Etika Sosial; Asas Moral dalam Kehidupan
Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Setyawati, Elyna. 2013. Analisis Nilai Moral dalam Novel Surat Kecil
untuk Tuhan Karya Agnes Davonar. Yogyakarta: UNY.
Siahaan. 1991. Komunikasi Pemahaman dan Penerapan. Jakarta: BPK
Gunung Mulia.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND.
Bandung: Alfabeta.
Suhandang, Kustadi. 2013. Ilmu Dakwah Perspektif Komunikasi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-
Ikhlas.
Tanzeh, Ahmad. 2009. Pengantar Metode Penulisan. Yogyakarta: Teras.
Tobroni & Suprayogo, Imam. 2003. Metodologi Penulisan Sosial-Agama.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Uchjana Effendy, Onong. 1997. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Widjaja, AW. 1985. Pedoman Pokok-pokok dan Materi Perkuliahan
Pancasila di Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo.
Zakiy Al-Kaaf, Abdullah. 2002. Etika Islam Bimbingan Awal Menuju
Hidayah Ilahi. Bandung: Pustaka Setia.
Zubeir, Ahmad. 2011. Analisis Pesan Moral pada Kisah Nabi Sulaiman
a.s dalam Al-Qur’an. Sumatera: USU.