petunjuk praktikum komfar 2015

Upload: veysusan

Post on 07-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ftfgf

TRANSCRIPT

PETUNJUK PRAKTIKUM KOMUNIKASI FARMASI

Penyusun:Dra. Th.B. Titien Siwi Hartayu, Apt. MKes. PhD.Ipang Djunarko, MSC. Apt.Dita Virginia S.Farm., Apt.

Fakultas FarmasiUniversitas Sanata DharmaYogyakarta

2015

DAFTAR JADWAL PRAKTIKUMKELOMPOK PRAKTIKUMHARI, JAMDOSENASISTEN

A1Kamis (14.00-17.00)Aris Widayati, M.Sc., Apt., PhD1. Caesariana Desi (11-114)2. Betzylia Wahyuningsih (11-109)3. Agnes Eka (102)

A2Kamis (11.00-14.00)1. Caesariana Desi (11-114)2. Betzylia Wahyuningsih (11-109)3. Rysa Indryani (11-141)

B1Jumat (11.00-14.00)Ipang Djunarko, M.Sc., Apt1. Betzylia Wahyuningsih (11-109)2. Rysa Indryani (11-141)3. Reinaldy Dharmawan (12-020)

B2Jumat (14.00-17.00)1. Reinaldy Dharmawan (12-020)2. Caritas Cindy (12-072)3. Dewi Anugrah (12-008)

C1Rabu (14.00-17.00)Ipang Djunarko, M.Sc., Apt1. Adis Prayana Yakin (12-103)2. Nurul Kusumawardani (12-081)3. Sona Karisnata (12-167)

C2Rabu (11.00-14.00)1. Adis Pranaya Yakin (12-103)2. Margaretha Wulan (12-107)3. Anisetus Ratnasari (11-087)

Petunjuk Pelaksanaan Praktikum Komunikasi Farmasi

Teknik konseling: Tempatkan klien kita pada posisi terhormat, siapapun mereka.a. Gesture : Body language, sikap tubuh, ekspresi wajah dan eye contact harus memberi kesan santun dan ramah. Tunjukkan bahwa Pharmacist adalah pendengar yang baik dengan jalan : Stop berbicara Tidak menyela pembicaraan Eye contact untuk menunjukkan bahwa anda mendengarkan Memberikan respon terhadap idenya dan bukan orangnya Memperhatikan dan membaca pesan nonverbal (body language dan ekspresi wajahnya) Memberikan feedback untuk klarifikasi pesannya. Hal ini menunjukkan bahwa anda mendengarkan dan berusaha untuk memahaminya.

b. Pembuka dan Penutup : Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pemilihan istilah mudah dipahami lawan bicara dan dapat diterima secara umum. Lebih baik menggunakan kata saya dari pada aku. Lebih baik sebut nama dari pada sebut anda atau saudara. Pembuka : Perkenalan, sebutkan salam (selamat pagi/siang/sore/malam, jika dalam forum pertemuan: salam sejahtera buat kita semua), nama dan jabatan anda. Penutup : Jangan lupa ucapkan terimakasih atas kepercayaan, perhatian dan partisipasinya dan salam.

c. Isi Komunikasi : Penjelasan mengenai obat yang diserahkan, meliputi Nama obat Manfaat obat Tujuan Pengobatan Bagaimana obat itu bekerja Dosis dan lamanya pengobatan Cara pemantauan Efek samping obat dan cara pengatasannya

d. Kebenaran informasi sesuai dengan literature : Informasi yang diberikan harus benar dan netral (tidak bersifat komersial) dan apa adanya sesuai dengan referensi yang digunakan.

e. Gaya komunikasi dan pelafalan : Dinamika komunikasi yang terjalin diantara para komunikator harus diupayakan dan diciptakan.

f. Empaty : Kemampuan membaca dan merasakan perasaan atau emosi klien dan diekspresikan ke dalam kata-kata dan atau sikap.

Daftar Penilaian Praktikum Komunikasi Farmasi2015

Materi PenilaianP1P2P3P4P5P6P7P8

Gesture dan empati :

Body language

sikap tubuh

ekspresi wajah

eye contact

Pembuka:

Salam

Perkenalan

Bahasa/istilah yang digunakan

Isi Komunikasi:

Tujuan Pengobatan

Bagaimana obat itu bekerja

Dosis dan lamanya pengobatan

Cara pemantauan hasil pengobatan pasien

Efek samping obat dan cara pengatasannya

Kebenaran informasi sesuai dengan literatur

Gaya komunikasi dan pelafalan:

Dinamika komunikasi yang terarah

Penutup :

Ucapan terimakasih

Salam

NILAI AKHIR

CATATAN PRAKTIKAN :

KETENTUANPRAKTIKUM KOMUNIKASI FARMASI

1. Praktikan membaca seksama buku petunjuk praktikum sebelum melakukan praktikum2. Praktikan wajib datang tepat waktu 3. Mahasiswa wajib berpakaian rapi dan menggunakan jas almamater sebagai jas praktikum komunikasi farmasi4. Tidak disediakan inhal di luar kelompok/jadwal yang tersedia5. Tidak ada laporan tertulis6. Praktikan diharapkan telah mencari literatur sebagai sumber referensi dalam berkomunikasi sebelum praktikum dan dituliskan pada logbook dalam bentuk rencana kegiatan praktikum (maksimal 1 lembar bolak balik, tulis tangan terbaca, referensi minimal 3)7. Setiap kali acara praktikum, tiap praktikan berkesempatan untuk memerankan apoteker yang nantinya akan dinilai oleh asisten yang berjaga di tiap kelompok, sedangkan salah satu/beberapa praktikan yang lain akan berperan sebagai lawan komunikasi.8. Setiap golongan praktikum dibagi menjadi 4 kelompok.9. Setiap kelompok praktikan didampingi 1 orang asisten praktikum.10. Sebelum dimulai praktikum, praktikan menyerahkan logbook kepada asisten untuk dikoreksi selama 15 menit, kemudian setiap praktikan mempraktekkan komunikasi selama 7 menit dan dilanjuktkan feedback dari asisten/dosen selama 5 menit. Setelah semua praktikan selesai mempraktekkan komunikasi, akan dilanjutkan dengan diskusi besar yang dipandu oleh dosen.11. Pada responsi setiap praktikan mempraktekkan komunikasi dari salah satu topik praktikum selama 7 menit.

PENILAIANPraktikum1. Gesture dan empati2. Kelengkapan Pembuka Isi Penutup3. Kebenaran informasi sesuai dengan literatur4. Gaya komunikasi dan pelafalan70 %15 %

5 %15%5 %15 %15 %

Responsi30 %

Range nilaiNilai akhir

80A

70-79B

60-69C

38CCeftriaxon 2 x 750 mg i.vInfus RL

KEGIATAN

Rawat jalan1. Mempersiapkan sarana prasarana dan kelengkapan baik fisik maupun individu yang akan terlibat2. Membuka komunikasi antara Farmasis dengan pasien3. Identifikasi tingkat pemahaman pasien mengenai penggunaan obat melalui Three Prime Questions:a. Apakah yang telah disampaikan dokter mengenai obat yang akan digunakan?b. Apakah dokter telah menjelaskan mengenai cara penggunaan obatnya?c. Apakah dokter menjelaskan mengenai hasil yang diharapkan setelah obat tersebut digunakan?4. Menggali informasi lebih lanjut mengenai pasien dengan memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengidentifikasi pengalaman permasalahan dalam penggunaan obat yang pernah dihadapi5. Memberikan penjelasan kepada pasien mengenai masalah yang mungkin timbul setelah menggunakan obat. Beberapa informasi yang perlu disampaikan kepada pasien antara lain: Nama, jumlah, jenis, dan kegunaan masing-masing obat Cara pemakaian masing-masing obat, meliputi: bagaimana caranya, kapan harus digunakan, sewaktu, sebelum, atau setelah makan, frekuensi penggunaan obat/rentang waktu, durasi penggunaan, seberapa banyak/dosisnya, makanan/minuman yang perlu dihindari selama mengkonsumsi obat (bila ada) Cara menggunakan alat bantu yang dibutuhkan dalam penggunaan obat (bila ada) Peringatan atau efek samping obat (ESO) Cara menandai terjadinya ESO Cara mengatasi bila terjadi ESO Tata cara penyimpanan obat di rumah agar tetap aman dan dapat digunakan tepat waktu Pentingnya kepatuhan pasien terhadap rekomendasi petugas kesehatan terkait penggunaan obat

6. Melakukan verifikasi akhir untuk memastikan pemahaman pasien dengan umpan balik7. Menyediakan informasi tertulis seperti leaflet/brosur8. Dokumentasi

Rawat inap1. Membuka komunikasi antara Farmasis dengan pasien2. Identifikasi tingkat pemahaman pasien mengenai penggunaan obat melalui Three Prime Questions:a. Apakah yang telah disampaikan dokter mengenai obat akan digunakan?b. Apakah dokter telah menjelaskan mengenai cara penggunaan obatnya?c. Apakah dokter menjelaskan mengenai hasil yang diharapkan setelah obat tersebut digunakan?3. Menggali informasi lebih lanjut mengenai pasien dengan memberikan kesempatan kepada pasien untuk melakukan identifikasi pengalaman terkait dengan permasalahan dalam penggunaan obat/alat kesehatan4. Memberikan penjelasan kepada pasien cara-cara pengatasan masalah yang mungkin timbul dalam penggunaan obat. Beberapa informasi yang perlu disampaikan kepada pasien: Nama, jumlah, jenis, dan kegunaan masing-masing obat Cara pemakaian masing-masing obat, meliputi: bagaimana caranya, kapan harus digunakan, sewaktu, sebelum, atau setelah makan, frekuensi penggunaan obat/rentang waktu, durasi penggunaan, seberapa banyak/dosisnya, makanan/minuman yang perlu dihindari selama mengkonsumsi obat (bila ada) Cara menggunakan alat bantu yang dibutuhkan dalam penggunaan obat (bila ada) Peringatan atau efek samping obat (ESO) Cara menandai terjadinya ESO Cara mengatasi bila terjadi ESO Tata cara penyimpanan obat di rumah agar tetap aman dan dapat digunakan tepat waktu Pentingnya kepatuhan pasien terhadap rekomendasi petugas kesehatan terkait penggunaan obat Pentingnya menghindari kegiatan/makanan/minuman sesuai kondisi pasien5. Melakukan verifikasi akhir untuk memastikan pemahaman pasien6. Menyediakan informasi tertulis seperti leaflet/brosur7. Dokumentasi

KRITERIA PENILAIAN1. Persiapan sarana dan prasarana untuk melakukan konseling2. Sikap empati, ketertarikan, bersahabat, asertif dan etis3. Menunjukkan pengenalan dan pengatasan hambatan komunikasi baik lingkungan, personal, pasien, finansial maupun waktu.4. Tahapan konseling sesuai kondisi pasien Identifikasi masalah kepatuhan pasien Penjelasan dan diskusi masalah kepatuhan pasien5. Verifikasi pemahaman pasien terhadap materi konseling6. Dokumentasi permasalahan penggunaan obat dan kegiatan yang dilakukan/ rekomendasi yang diberikan

Praktek V

PEMBERIAN KIE UNTUK PERAWATTENTANG DOSE AND RUTE OF ADMINISTRATION

Minggu ke- enam

TUJUANMampu melakukan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) dengan tenaga kesehatan (perawat) secara profesional berdasarkan bukti yang terkini dan faktual sehingga akhirnya mampu meningkatkan patient safety.

TOPIK SIMULASI1. Dosis obat2. Cara pemberian obat3. Pengaturan jadwal pemberian obat4. Cara penyimpanan obat di ruang perawatan

MATERI SIMULASI1. Kasus diagnosis kanker glotis2. Kasus kanker limphomaKEGIATAN1. Membuka komunikasi antara Farmasis dan perawat2. Mengidentifikasi permasalahan yang timbul terkait dosis dan rute pemberian obat tertentu serta penyimpanan obat di ruang perawatan3. Memberikan KIE kepada perawat meliputi beberapa penjelasan antara lain: Pemaparan contoh-contoh obat yang dapat diberikan oleh perawat Pemaparan obat yang termasuk LASA apa yang perlu diperhatikan perawat terkait penyimpanan dan pemberiannya Kondisi khusus pasien: pediatri, geriatri, wanita hamil, wanita menyusui, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, dengan penyakit kronis misal kanker atau DM, ataupun polifarmasi Perhatian terhadap obat dengan indeks terapi sempit, obat dengan instruksi khusus seperti golongan kortikosteroid Perhatian terhadap obat dengan formulasi khusus Rute yang paling optimal untuk dicapai obat-obat tertentu, misalnya: ISDN secara sublingual Perhatian untuk obat yang digunakan sebagai loading dose atau maintenance dose Akibat yang ditimbulkan bila tidak tepat dosis ataupun rute administrasi Hal-hal yang tidak boleh dilupakan/ harus dilakukan dan Hal-hal yang tidak boleh dilakukan/ dihindari4. Verifikasi pemahaman perawat disertai dengan diskusi secara profesional5. Bila memungkinkan dapat disertai dengan pemberian leaflet/brosur

KRITERIA PENILAIAN1. Persiapan pelaksanaan KIE2. Keluasan dan kedalaman materi sesuai kompetensinya3. Cara berdiskusi dan penyelesaian masalah

Praktek VI

KOMUNIKASI (DISKUSI) DENGAN DOKTERTENTANG PEMILIHAN OBAT

Minggu ke- tujuh

TUJUANMempraktekkan komunikasi secara profesional dengan tenaga kesehatan (dokter) mengenai pemilihan obat berdasarkan bukti yang terkini dan faktual sehingga akhirnya mampu meningkatkan patient safety.

MATERI SIMULASI1. Resep yang dituliskan oleh dokter kepada An. Raihan berumur 7 tahun dengan berat badan 23 kg:R/ Pamol syr fl No IS.3.d.d.cthR/ Cloracef syr fl No IS.3.d.d.cthR/ Erysanbe75 mgElkana1/3 tbLuminal 7,5 mgVit. C tbDextrofort1/3 tbTrifed1/3 tbm.f.pulv.dtd.No.XVS.3.d.d.1 pulv.R/ Sanmol syr fl No. IS.3.d.d.cth2. Resep yang dituliskan oleh dokter kepada Bapak Handoko berumur 67 tahun:R/ Cataflam fast No. VS.2.d.d.1.p.cR/ Cetalgin No. XS.2.d.d.1.p.cR/ Promag No. XS.2.d.d.1R/ Ecatrol No XS.2.d.d.13. Resep yang dituliskan oleh dokter kepada Ny. Ainun berumur 31 tahun dalam kondisi hamil trimester 1:R/ Pamol No XS.3.d.d.1.prnR/ Silex fl No. IS.4.d.d.CR/ Ciprec 500 mg No XS.2.d.d.1

KEGIATAN1. Membuka komunikasi antara Farmasis dengan dokter2. Menunjukkan adanya masalah dalam peresepan3. Mengusulkan beberapa solusi berdasarkan referensi yang terkini dan faktual4. Farmasis dan dokter mulai berdiskusi untuk menentukan terapi optimal bagi pasien5. Setelah ada kesepakatan maka diskusi ditutup dan kesepakatan dilaksanakan.

KRITERIA PENILAIAN1. Cara komunikasi2. Etika berkomunikasi3. Pemilihan kata/istilah yang tepat dalam menyampaikan ide/pesan4. Tahapan berkomunikasi5. Dokumentasi

Praktek VII

KOMUNIKASI DENGAN PIHAK MANAJEMEN(PENGAJUAN PROPOSAL PENGEMBANGAN SUATU UNIT KERJA )

Minggu ke- delapan

TUJUAN1. Mempraktekkan komunikasi dengan pihak manajemen rumah sakit secara terbuka, etis, dan profesional. 2. Mempraktekkan penjabaran ide, pendapat, dan informasi berdasarkan kebutuhan saat ini dan masa mendatang dalam perspektif kefarmasian.3. Mempraktekkan cara meyakinkan pihak manajemen melalui pemaparannya bahwa semua ide, pendapat, informasi yang disampaikan sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen terkait pengembangan/peningkatan mutu pelayanan .

TOPIK SIMULASI1. Pengajuan unit kerja pada sistem distribusi satelit 2. Pengajuan unit kerja farmasi klinik dengan sistem ODDD3. Pengajuan unit kerja pada instalasi kanker4. Pengajuan unit kerja PIO

KEGIATAN1. Farmasis mempresentasikan proposal pengembangan unit kerja2. Farmasis menyampaikan salam pembukaan 3. Menjelaskan mengenai latar belakang pentingnya unit kerja tersebut4. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan unit kerja berikut dengan anggaran dan tenaga kerja yang dibutuhkan5. Hasil yang akan dicapai apabila unit kerja tersebut disetujui6. Manfaat dan benefit yang akan diperoleh melalui unit kerja tersebut7. Sistem monitoring terhadap unit kerja tersebut 8. Instrument laporan yang akan digunakan9. Diskusi antara Farmasis dengan pihak manajemen/audience10. Penutup

KRITERIA PENILAIAN1. Sistematika alur penyampaian ide2. Penekanan poin penting yang perlu disampaikan untuk menarik simpati manajemen3. Cara berdiskusi: teknik komunikasi yang digunakan

Praktek VIII

KOMUNIKASI DENGAN PIHAK MANAJEMEN PELAPORAN UNIT KERJA

Minggu ke- sembilan

TUJUAN1. Mempraktekkan komunikasi dengan pihak manajemen rumah sakit secara terbuka, etis, dan profesional. 2. Menyampaikan pelaporan kinerja melalui presentasi oral

TOPIK SIMULASIPresentasi laporan unit kerja.

KEGIATAN1. Farmasis mempresentasikan proposal laporan unit kerja 2. Farmasis menyampaikan salam pembukaan 3. Menjelaskan mengenai latar belakang pentingnya unit kerja tersebut4. Menjelaskan kegiatan yang telah dilakukan 5. Hasil yang telah dicapai melalui unit kerja tersebut 6. Manfaat dan benefit yang dapat diperoleh melalui unit kerja tersebut7. Sistem monitoring terhadap unit kerja tersebut 8. Diskusi antara Farmasis dengan pihak manajemen/audience9. Penutup

KRITERIA PENILAIAN1. Sistematika alur penyampaian ide2. Penekanan poin penting yang perlu disampaikan untuk menarik simpati manajemen3. Cara berdiskusi: teknik komunikasi yang digunakan