physiological responses to injury ligament, tendon &

Upload: farahdina-bachtiar

Post on 15-Jul-2015

341 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Physiological Responses To Injury Ligament, tendon & bone(Respon fisiologis terhadap cedera: tulang, ligamen, dan tendon)

KELOMPOK IV

PENDAHULUAN

Olahraga, baik yang bersifat olahraga prestasi maupun rekreasi merupakan aktivitas yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik maupun mental. Akan tetapi, olahraga yang dilakukan tanpa mengindahkan kaidahkaidah kesehatan dapat pula menimbulkan dampak yang merugikan bagi tubuh antara lain berupa cedera olahraga.

Cedera olahraga disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kesalahan metode latihan, kelainan struktural maupun kelemahan fisiologis fungsi jaringan penyokong dan otot (Bahr et al. 2003). Contoh dari cedera ini adalah robeknya otot, tendo, serta ligament secara parsial. Pada cedera berat terjadi robekan total atau hampir total, dan bisa juga terjadi patah tulang. Cedera ini membutuhkan istirahat total, pengobatan intensif, atau bahkan operasi.

ANATOMI-FISIOLOGI

1. LIGAMEN Jaringan penghubung yang membentuk hubungan baik di dalam maupun di luar kapsul. Pengaman dan pengontrol gerak sendi dan memungkinkan terjadinya gerakan secara aman dalam batas limitasi gerak

LIGAMENTAnatomiJaringan ikat (pita putih) Miskin pembuluh darah

Melekat di periosteum

FisiologiKUAT

INELASTIS

KERAS

FLEKSIBEL

CEDERA PADA LIGAMEN Kalau ligamen tidak bisa menolerir lagi gerakan yang memberikan pembebanan, maka ligamen akan kehilangan daya ikatnya terhadap tulang. Akibatnya, kedua tulang tidak lagi tersambung karena ligamen putus. Inilah yang sering disebut sebagai cedera ligamen.

Cedera ligamen ini bisa terjadi akibat tekanan yang lebih besar daripada kekuatan alaminya. Sehingga, ligamen mengalami robekan. Latihan penguatan bisa membantu mengurangi risiko terjadinya cedera ligamen. Satu-satunya cara untuk memperkuatnya adalah berlatih ketahanan, yang secara bertahap akan menambah kekuatan ligamen.

INJURY LIGAMENTInjury ligamen dapat terjadi sebagai akibat dari kontak atau non- mekanisme kontak .

SPRAIN

RUPTURE

PATOLOGI PENYEMBUHAN PADA LIGAMENLigamen, hanya memiliki sedikit vascularity, penyembuhan yang perlahan-lahan. Karena ligamen tidak memiliki perbaikan sel-sel khusus, perbaikan biasanya oleh jaringan fibrosa. Komplit ligamen ruptur harus dijahit dan dilindungi untuk periode panjang. Jika tidak, jaringan fibrosa membentuk penyambungan yang lemah antara ujung-ujung serat, sehingga ligamen tidak dapat menstabilisasi.

HEALING OF LIGAMENT

HEALING PROCESS SOFT TISSUE

Renovasi (Remodeling) Perbaikan dan Regenerasi Respon akut

RESPON AKUT Respon akut juga dikenal dengan fase reaksi Berlangsung setelah beberapa hari pertama

Perdarahan serta kematian beberapa jaringan Terjadi perdarahan yang kemudian akan diikuti penggumpalan. Setelah itu tubuh akan mengeluarkan leukosit untuk fagositosis jaringan yang mati.

INFLAMASI (PERADANGAN)Kemerahan, local heat, pembengkakan Rasa sakit dan kehilangan fungsi

INJURY

PERBAIKAN DAN REGENERASIBerlangsung dari sekitar 2 hari setelah cedera sampai 6-8 minggu berikutnya Dimulai ketika hematoma telah berkurang dalam ukuran ruang yang memungkinkan untuk pertumbuhan jaringan baru Jaringan lunak lain menggantikan sel-sel yang rusak dengan jaringan bekas luka

Penyembuhan diawali dengan akumulasi fibroblas menghasilkan jaringan parut

RENOVASI (REMODELING)Dimulai sekitar 3 minggu setelah cedera, tumpang tindih perbaikan dan fase regenerasi berlanjut selama satu tahun atau lebih

Pematangan jaringan yang baru dibentuk

Penurunan aktivitas fibroblast

Sejumlah jaringan meningkat dan aktivitas kimia kembali berlanjut normal

Warna kemerahan dari jaringan mulai berkurang karena pembuluh mulai regresi

Serat fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk memperkuat scar tissue.

Kolagen muda (gelatinous collagen) yang terbentuk pada fase proliferasi (repair and regeneration) akan berubah menjadi kolagen yang lebih matang.

Perlu keseimbangan antara kolagen yang diproduksi dengan yang dipecahkan

Kerangka Waktu Penyembuhan LigamenWaktu Awal 24 jam Yang terjadi Eritrosit, leukosit dan limfosit tinggi, fase inflammasi Makrofage dan monosit didaerah luka meningkat terjadi reaksi panas disekitar daerah cidera Pengaliran darah ke jaringan yang cidera minimal Pembentukan kapiler baru Pembentukan jaringan fibroblast dari fibrin Pembentukan jaringan kolagen, yang terbentuk acak 6 minggu 1 tahun Kolagen tipe I berganti menjadi kolagen tipe III Fibril meningkat dari ukuran kecil dan menjadi seperti ikatan tali Hampir kuat seperti kondisi awal

72 jam 6 minggu

Lebih dari 1 tahun

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN :

UsiaAliran darah ke luka

Tingkat cedera

Lokasi cedera

TENDON Tali putih keras jaringan fibrosa, yang tidak mempunyai elastisitas. Otot melekat dengan kuat pada tulang karena adanya perantara perlekatan yang disebut tendon. Tendon terbentuk dari jaringan ikat fibrosa yang sangat kuat dan menyatu dengan fascia yang menyelebungi otot. Bersama dengan periosteum, jaringan ikat fibrosa menyelubungi tulang.

Bervariasi dalam panjang dan ketebalan sesuai dengan bagian dalam tubuh. Sebuah tendon dapat tertutup dalam sinovial untuk mencegah gesekan dan dapat dipisahkan dari struktur lainnya oleh bursa. Mempunyai struktur yang kuat

KERANGKA WAKTU PENYEMBUHAN JARINGAN TENDONWaktu Awal 4 days 7-8 hari Yang terjadi Fase inflamasi, diawali dengan pembentukan sebuah bekuan Awal perbaikan dengan timbuk=lnya fibroblast dan sel fagosit Mulai terbentuknya kolagen Pembentukan kolagen maksimal terjadi dalam waktu 4 minggu Fibroplasia (pembentukan kedua jaringan fibroblast) komplit Sebagian jenis tipe sel fibroblast dan jaringan kolagen membentuk garis tegak bagian tendon Remodelling jaringan kolagen menghasilkan garis seperti axis tendon semula Fibroblast berubah menjadi tenosit ; kolagen tipe II berubah menjadi kolagen tipe I Penyembuhan dan pembentukan tendon hampir komplit Lebih dari 1 tahun Remodeling berlangsung kontinyu setelah setahun, dan kuat kembali 85-95% seperti normal

16 days

2 month 4 month

TULANG Tulang membentuk rangka penunjang dan pelindung bagi tubuh untuk melekatnya otototot yang menggerakan kerangka tulang. Tulang adalah suatu jaringan dinamis yang tersusun dari tiga jenis sel: osteoblas, osteosit dan osteoklas

Tulang merupakan alat gerak pasif yang memiliki peranan penting bagi manusia karena tulang-tulang pada manusia selain menyusun rangka, juga memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah: Memberi bentuk tubuh Melindungi alat tubuh yang vital Menahan dan menegakkan tubuh Tempat melekatnya otot rangka (skelet) Sumsum merah tulang membentuk sel-sel darah Sebagai cadangan mineral terutama Calsium dan Fosfat

TYPE OF THE BONE TISSUEAda 2 jenis jaringan utama tulang, yaitu: 1. Compact Bone (tulang kortikal) 2. Trabecular Bone (tulang spons)

Compact Bone

Trabecular bone

Pengisi bagian dalam Lapisan luar yang tulang adalah jaringan keras tulang terdiri tulang trabecular (tulang dari jaringan tulang spons), yang terdiri dari kompak. Tulang jaringan batang dan kompak merupakan piring-seperti unsur-unsur tulang dengan yang membuat organ matriks yang padat. secara keseluruhan lebih Sehingga disebut ringan dan juga tulang padat. memungkinkan ruang untuk darah dan sumsum.

Tulang mempunyai unsur mekanikal yang unik dan dapat berubah unsur-unsur dan konfigurasinya jika terjadi kerusakan (fraktur). Perubahan bentuk tulang dapat diobservasi selama proses penyembuhan tulang dan setelah operasi tertentu.

HEALING FRAKTUR DAN SOFT TISSUE

HEALING FRACTURE Tulang memiliki kemampuan yang luar biasa dan unik untuk penyembuhan kembali yang komplit daripada penyembuhan pada jaringan lunak. Fraktur pada tulang memiliki 3 tahap penyembuhan yaitu : 1. inflammasi 2. repair 3. remodeling

INFLAMMASI Acut inflamasi Vascular changes Celluelr response Subacut inflammasi Chronic inflammasi Fibroblastic repair phase

INFLAMMASITanda dari inflammasi Tumor (swelling) Fisiologi yang terjadi Permeabilitas pembuluh darah berkurang, ditandai dengan adanya penyumbatan cairan Vasodilatasi ; meingkatnya aliran darah Vasodilatasi; meningkatnya aliran darah Kelainan sirkulasi (nyeri iskemik); penekanan pada edema menyebabkan nyeri (nociceptive nerve ending) Penurunan kemampuan kontraksi otot; nyeri spasme otot

Rubor (redness) Color (heat) Dolor (pain)

Functio laeso (loss of function)

Pada tindakan operasi, tulang yang mengalami perpatahan akan disambung kembali. Menurut Apley (1995), secara fisiologis tulang yang mengalami perpatahan mempunyai kemampuan menyambung. Proses penyambungan tulang dibagi dalam 5 fase, yaitu : 1. Fase Hematoma Pada saat terjadi fraktur pembuluh darah robek dan terbentuk hematoma disekitar dan di dalam fraktur. Tulang pada permukaan fraktur, yang tidak mendapat persediaan darah akan mati. 2. Fase Poliferasi Setelah fraktur terdapat reaksi radang akut yang disertai proliferasi sel dibawah periosteum dan di dalam saluran medula akan tertembus. Sel-sel ini merupakan awal dari osteoblast, yang akan melepaskan substansi interseluler. Jaringan seluler mengelilingi masing-masing fragmen yang akan menghubungkan tempat fraktur. Hematoma membeku perlahan-lahan diabsorbsi dan kapiler baru yang halus berkembang kedalam daerah itu.

3. Fase Pembentukan Kalus Jaringan seluler berubah menjadi osteoblast dan osteoklast. Osteoblast melepaskan matrik interseluler dan polisakarida yang akan menjadi garam kalsium dan mengendap disitu sehingga terjadi jaringan kalus. Tulang yang dirangkai (woven bone) muncul pada kalus. Tulang yang mati di bersihkan. 4. Fase Konsolidasi Aktivitas osteoklast berlanjut, tulang yag dirangkai digantikan oleh tulang lamelar dan fraktur dipersatukan secara kuat. 5. Fase Remodelling Fraktur telah dijembatani oleh suatu manset tulang padat. Tulang yang baru berbentuk sehingga mirip dengan struktur normal.

PHASES OF HEALINGHealing time ada 2 fase: 1. Union : Repair partial tulang, yaitu bila callus sudah nampak disekitar fragment, Bila tulang ditekan masih ada sedikit gerakan dan rasa nyeri. Pada X ray garis fracture masih terlihat. Masih belum boleh FWB, immobilisasi external masih diperlukan. 2. Consolidasi : Full repair tulang,yaitu Ketika sudah tidak ada gerakan didaerah patah (fragment). Garis perpatahan sudah tidak terlihat (X ray). Bearing bisa ditingkatkan dengan hati.

Union biasanya antara 3 10 minggu tergantung tulang apa. Consolidasi biasanya 2X waktu union Remodelling biasanya 2X waktu consolidasi

KERANGKA WAKTU PENYEMBUHAN TULANGWaktu Awal (0-4 hari) Yang terjadi Tulang farktur Fase akut inflamasi dimulai, pecahnya pembuluh darah terjadi hematoma. Hematoma hilang Osteoblast muncul membatu pembetukan benang-benang fibrin Osteoblast membentuk callus halus Pembentukan callus kasar Reabsorbsi osteoclast merusak jaringan Sirkulasi terbentuk kembali Fase remodelling Fase continue Tulang cukup kuat untuk menerima beban normal

5-7 hari

7 hari 4 minggu 4 minggu 6-10 minggu 12-16 minggu Lebih dari 12 minggu