piralozon_1208505049
DESCRIPTION
piralozonTRANSCRIPT
MAKALAH
PIRALOZON
Oleh :
Dewa Gede Anom Anjasmara
(1208505049)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATETAMTIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2012
Definisi Piralozon
Piralozon termasuk ke dalam golongan obat analgesik – antipiretik.
Analgesik adalah golongan obat yang dapat menghilangkan rasa nyeri seperti
nyeri kepala, gigi, dan sendi. Obat golongan analgesik umumnya juga mempunyai
efek antipiretik, yakni mampu menurunkan suhu tubuh, sehingga biasa disebut
obat golongan analgesik-antiperitik, seperti aspirin, parasetamol, dan antalgin.
Analgesik-antiperitik biasanya digunakan untuk mengobati penyakit dengan
gejala demam (suhu tubuh meningkat) dan nyeri, seperti influenza dan salesma.
Karena mempunyai efek samping yang ringan, obat golongan analgesik-
antiperitik dijual bebas di pasaran.
Obat golongan ini mampu menurunkan panas (antiperitik) karena menormalkan
pusat pengatur suhu yang terletak di batang otak. Selain itu mampu melebarkan
pembuluh darah kulit dan memperbanyak keringat sehingga semakin banyak
panas yang dibuang. Selain bekerja di susunan syaraf pusat, analgesik-antiperitik
dapat mencegah pembentukan prostaglandin, yakni zat yang menimbulkan rasa
nyeri dan panas.
Analgesik-antiperitik terdiri dari empat golongan, yakni salisilat, asetaminofen,
piralozon, dan golongan asam (asam-mefenamat). Salisilat di pasaran dikenal
sebagai aspirin. Dalam dosis tinggi, aspirin mempunyai khasiat antiradang
sehingga sering digunakan untuk mengobati radang sendi (rematik).
Obat ini juga bersifat mengurangi daya ikat sel-sel pembeku darah sehingga
penting untuk segera diberikan pada penderita angina (serangan jantung), untuk
mencegah penyumbatan pembuluh darah jantung karena
penggumpalan/pembekuan darah. Aspirin dapat menimbulkan nyeri dan
perdarahan lambung, karena itu sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Dosis yang
berlebihan dapat menyebabkan telinga berdenging, tuli, penglihatan kabur, bahkan
kematian.
Obat antipiretik adalah obat untuk menurunkan panas. Hanya menurunkan
temperatur tubuh saat panas tidak berefektif pada orang normal. Dapat
menurunkan panas karena dapat menghambat prostatglandin pada CNS.
Macam-macam obat Antipiretik:
1. Benorylate
Benorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan ester aspirin. Obat ini
digunakan sebagai obat antiinflamasi dan antipiretik. Untuk pengobatan demam
pada anak obat ini bekerja lebih baik dibanding dengan parasetamol dan aspirin
dalam penggunaan yang terpisah. Karena obat ini derivat dari aspirin maka obat
ini tidak boleh digunakan untuk anak yang mengidap Sindrom Reye.
2. Fentanyl
Fentanyl termasuk obat golongan analgesik narkotika. Analgesik narkotika
digunakan sebagai penghilang nyeri. Dalam bentuk sediaan injeksi IM
(intramuskular) Fentanyl digunakan untuk menghilangkan sakit yang disebabkan
kanker.
Menghilangkan periode sakit pada kanker adalah dengan menghilangkan
rasa sakit secara menyeluruh dengan obat untuk mengontrol rasa sakit yang
persisten/menetap. Obat Fentanyl digunakan hanya untuk pasien yang siap
menggunakan analgesik narkotika.
Fentanyl bekerja di dalam sistem syaraf pusat untuk menghilangkan rasa
sakit. Beberapa efek samping juga disebabkan oleh aksinya di dalam sistem syaraf
pusat. Pada pemakaian yang lama dapat menyebabkan ketergantungan tetapi tidak
sering terjadi bila pemakaiannya sesuai dengan aturan.
Ketergantungan biasa terjadi jika pengobatan dihentikan secara mendadak.
Sehingga untuk mencegah efek samping tersebut perlu dilakukan penurunan dosis
secara bertahap dengan periode tertentu sebelum pengobatan dihentikan.
3. Piralozon
Di pasaran piralozon terdapat dalam antalgin, neuralgin, dan novalgin.
Obat ini amat manjur sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri. Namun
piralozon diketahui menimbulkan efek berbahaya yakni agranulositosis
(berkurangnya sel darah putih), karena itu penggunaan analgesik yang
mengandung piralozon perlu disertai resep dokter.
Jenis obat yang mengandung Piralozon
Di pasaran piralozon terdapat dalam antalgin, neuralgin, dan novalgin.
Obat ini amat manjur sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri.
Antalgin
Antalgin merupakan salah satu turunan pirozolon yang bersifat
analgetika yang mempunyai kerja farmakologi utama analgetik, selain itu
juga menunjukkan kerja antipiretik (Foye, 1995). Analgetik adalah obat
yang bersifat simtomatik, berarti analgetik hanya mengurangi atau
menghilangkan gejala yang berupa rasa sakit, tetapi tidak menghilangkan
penyebab yang menimbulkan rasa sakit itu. Obat ini bekerja mengurangi
rasa sakit dengan cara menaikkan nilai ambang (treshold) rasa sakit
Antalgin adalah salah satu obat penghilang rasa sakit (analgetik)
turunan NSAID, atau Non-Steroidal Anti Inflammatory Drugs.
Umumnya, obat-obatan analgetik adalah golongan obat antiinflamasi
(antipembengkakan), dan beberapa jenis obat golongan ini memiliki pula
sifat antipiretik (penurun panas), sehingga dikategorikan sebagai
analgetik-antipiretik. Golongan analgetik-antipiretik adalah golongan
analgetik ringan. Contoh obat yang berada di golongan ini adalah
parasetamol. Tetapi Antalgin lebih banyak sifat analgetiknya.
Antalgin adalah derivat metansulfonat dan amidopirina yang bekerja
terhadap susunan saraf pusat yaitu mengurangi sensitivitas reseptor rasa
nyeri dan mempengaruhi pusat pengatur suhu tubuh. Tiga efek utama
adalah sebagai analgesik, antipiretik dananti-inflamasi. Antalgin mudah
larut dalam air dan mudah diabsorpsi ke dalam jaringan tubuh.
Sebetulnya demam merupakan mekanisme pertahanan tubuh dari
serangan bakteri dan virus. Para ahli meyakini bahwa tubuh dapat lebih
efektif melawan infeksi jika suhunya naik. Anda tidak perlu langsung
memberi obat penurun panas bila anda tetap aktif dan masih makan dan
minum seperti biasa. Biarkan tubuh bekerja secara alami.
Sebagai ilustrasi, saat suhu tubuh diatas normal tapi belum demam
(antara 37,5-38 derajat Celcius) maka tak perlu diberi obat penurun panas.
Cukup dengan membuat nyaman diruangan bersuhu normal dan minum
yang banyak. Jangan lupa, hindari dari udara luar. Tetapi bila suhu tubuh
sudah diatas 38 derajat Celsius, segera beri obat penurun panas.
Umumnya, cara kerja analgetik-antipiretik adalah dengan menghambat
sintesa neurotransmitter terentu yang dapat menimbulkan rasa nyeri &
demam. Dengan blokade sintesa neurotransmitter tersebut, maka otak
tidak lagi mendapatkan "sinyal" nyeri, sehingga rasa nyerinya berangsur-
angsur menghilang.
Setiap obat harus diatur dosisnya, apapun itu, terutama jika
menyangkut usia. Hal ini karena selain luas permukaan tubuh yang
berbeda-beda, juga fungsi organ tubuh bisa jadi berbeda. Misalnya, fungsi
organ tubuh anak-anak yang dalam usia perkembangan belum sesempurna
orang dewasa, dan fungsi organ tubuh manula bisa dikatakan sudah
mengalami penurunan fungsi. Oleh karena itu terutama pada kedua
golongan usia tersebut, anak-anak dan manula, dosisnya harus lebih
diatur. Selain usia, pembagian dosis juga bisa berdasarkan berat badan,
karena pada intinya, untuk bisa bekerja, obat harus berada di "site aktif"-
nya, yang mungkin saja berada di hampir seluruh bagian tubuh, yang
terjadi pada obat-obat berdosis besar (di atas 100mg per satu kali minum).
Antalgin tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang memiliki riwayat
alergi terhadap obat-obat golongan NSAID seperti aspirin, parasetamol,
dll. Karena pada umumnya obat golongan NSAID memiliki salah satu
efek sebagai pengencer darah, maka pasien yang sedang menjalani
pengobatan dengan heparin atau obat-obatan pengencer darah lainnya,
harus lebih berhati-hati, karena jika terjadi perdarahan, akan dapat
mengakibatkan perdarahan yang lebih hebat. Untuk penderita sirosis hati,
harus menggunakan dosis minimum jika mengkonsumsi antalgin. Dan
pasien dengan gagal ginjal tidak direkomendasikan mengkonsumsi obat
ini.
Cara Kerja :
Antalgin adalah derivat metansulfonat dari Amidopirina yang bekerja
terhadap susunan saraf pusat yaitu mengurangi sensitivitas reseptor rasa
nyeri dan mempengaruhi pusat pengatur suhu tubuh. Tiga efek utama
adalah sebagai analgesik, antipiretik dan anti-inflamasi. Antalgin mudah
larut dalam air dan mudah diabsorpsi ke dalam jaringan tubuh.
Indikasi:
Karena risiko efek sampingnya, penggunaannya sebagai analgesik-
antipiretik sangat dibatasi yaitu:
- Nyeri akut hebat sesudah luka atau pembedahan.
- Nyeri karena tumor atau kolik.
- Nyeri hebat akut atau kronik bila analgesik lain tidak menolong.
- Demam tinggi yang tidak bisa diatasi antipiretik lain.
Kontra Indikasi:
Alergi dipiron, granulositopenia, porfiria intermiten, defisiensi G6PD,
payah jantung, bayi < 3 bulan, hamil trisemester pertama dan 6 minggu
terakhir.
Komposisi:
Tiap tablet mengandung Antalgin 500 mg.
Dosis:
Oral
Dewasa: 500 - 1000 mg 3 - 4 kali sehari (maksimum 3 gram sehari).
Anak-anak: 250 - 500 mg 3 - 4 kali sehari (maksimum 1 gram untuk < 6
tahun dan 2 gram untuk 6 - 12 tahun).
Parental
500 - 1000 mg sekali suntik. Jangan lebih dari 1 gram karena dapat
menimbulkan syok.
Perhatian:
Pengobatan harus segera dihentikan bila timbul gejala pertama turunnya
jumlah sel darah atau granulositopenia atau sakit tenggorokan atau tanda
infeksi lain.
Hati-hati pada penderita yang pernah memiliki penyakit darah.
Jangan digunakan untuk kelainan yang ringan, masih ada obat lain yang
lebih aman.
Efek Samping:
Infeksi lambung, hiperhidrosis. Retensi cairan dan garam. Reaksi elaergi
cukup sering: reaksi kulit dan edema angioneurotik. Efek samping yang
berat: agranulositosis, pansitopenia dan nefrosis.
Interaksi Obat:
Bila digunakan bersama dengan klorpromazine, dapat menimbulkan
hipotermia yang berat. Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui: Jangan
diberikan pada wanita hamil karena potensi karsigonik dari metabolit
nitrosamin. Penggunaan pada anak: Jangan diberikan pada bayi kurang
dari 3 bulan (atau BB < 5 kg).
Neuralgin
Neuralgin termasuk dalam golongan obat analgesik. Seperti golongan obat
analgesik lainnya, obat ini juga mempunyai fungsi yang sama sebagai
penghilang rasa sakit. Danalgin mengandung methampyrone.
Methampyrone merupakan sebuah obat yang memiliki sifat analgesik, anti
inflamasi, dan antipiretik. Methampyrone adalah natrium sulfonat
aminopyrine.
Komposisi
Tiap kaplet mengandung:
Methampyrone 500mg
Thiamine HCl 50mg
Pyridoxine HCl 10mg
Cyanocobalamin 10mg
Caffeine 50mg
Indikasi:
Meringankan rasa nyeri pada sakit kepala, sakit kepala pada migrain,
nyeri otot, sakit gigi dan nyeri haid.
Kontra Indikasi:
Hipersensitif terhadap paracetamol atau ibuprofen dan anti-inflamasi non
steroid (AINS) lainnya serta caffeine.penderita dengan ulkus peptikum
(tukak lambung dan usus 12jari) yang berat dan aktif.
Penderita dimana bila menggunakan acetosal atau obat-obat anti-inflamasi
non-steroid lainnya akan timbul gejala asma, rinitis(selesma) atau
urtikana.
Wanita pada kehamilan tiga bulan terakhir.
Komposisi:
Tiap tablet mengandung:
Paracetamol l350 mg
Ibuprofen 200 mg
Cafeine 50 mg
Cara Kerja Obat:
Paracetamol merupakan analgesik-antipiretik dan ibuprofen merupakan
obat analgetik, antipiretik dan anti-inflamasi non-steroid (AINS) yang
memiliki efek analgetik (menghilangkan rasa nyeri), antipiretik
(menurunkan demam), dan anti-inflamasi (mengurangi proses
peradangan).
Efek Samping:
Yang paling sering adalah gangguan saluran cerna seperti mual, muntah,
nyeri ulu hati, kemerahan pada kulit, trobositopenia, limfopenia, dll.
Dapat terjadi reaksi hipersensitivitas, terutama pada penderita dengan
riwayat asma, atau reaksi alergi lain terhadap golongan anti-inflamasi
nonsteroid (AINS).
Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menimbulkan krusakan
fungsi hati. Penggunaan pada penderita yang mengkonsumsi alkohol
dapat meningkatkan risiko kerusakan fungsi hati.
Penurunan ketajaman penglihatan dan kesulitan membedakan warna dapat
terjadi, tetapi sangat jarang dan akan sembuh bila penggunaan dihentikan.
Peringatan dan Perhatian:
Hati-hati penggunaan pada penderita tukak lambung dan pendarahan
saluran cerna (aktif/riwayat), penyakit hati dan ginjal berat, wanita hamil
(tidak dianjurkan) terutama pada kehamilan usia lanjut, wanita menyusui
(tidak dianjurkan), dan penderita dengan ketergantungan alkohol, gagal
jantung, hipertensi, dan penyakit lain yang menyebabkan retensi cairan
tubuh, ganguan pembekuan darah, asma, lupus eritomatosus sistemik.
Pada penderita dengan tukak lambung dan pendarahan saluran cerna
(aktif/riwayat) sebaiknya diminum setelah makan. Jika selama
menggunakan obat ini terjadi efek yang tidak diinginkan atau setelah 5
hari nyeri tidak hilang segera hubungi dokter atau unit pelayanan
kesehatan.
Selama menggunakan obat ini jangan mengkonsumsi obat lain yang
mengandung Paracetamol/Asetosal/ibuprofen, juga obat antikuogulan
golongan Warfarin.
Interaksi Obat:
- Pemberian ibuprofen bersama-sama dengan methotrexate atau litium
harus dilakukan dengan hati-hati; penderita harus diawasi secara ketat
terhadap tanda-tanda toksik dari methotrexate atau litium.
- Risiko terjadi efek toksik dari paracetamol dapat meningkat apabila
diberikan bersama-sama dengan obat yang bersifat toksik terhadap
hati (hepatotoksik).
Penyimpanan:
Simpan pada suhu kamar (di bawah 30 derajat C).
Novalgin
Novalgin (Analgin) adalah analgesik dan antipiretik obat diresepkan untuk
menghilangkan rasa sakit dan demam. Maskapai ini mengoperasikan
dengan memblokir sinyal rasa sakit pada saraf dan mengurangi
peradangan. Hal ini berguna untuk mengobati kondisi seperti sakit gigi,
nyeri setelah cedera atau sakit. Dokter Anda juga mungkin meresepkan
obat ini untuk mengobati kondisi tidak terdaftar.
Novalgin digunakan dalam pengobatan nyeri asal yang berbeda dan
intensitas variabel seperti sakit gigi, nyeri sakit kepala, viseral atau demam
tinggi. Hal ini juga diresepkan untuk orang mengalami sakit parah setelah
operasi dan rasa sakit yang terkait dengan penyakit neoplastik atau nyeri
kolik.
Dosis dan pemberian
Dosis yang dianjurkan adalah 250 sampai 500mg, 2 atau 3 kali sehari pada
orang dewasa. Tidak melebihi 3g dalam satu hari dan tidak lebih dari dosis
yang diresepkan yang direkomendasikan oleh dokter Anda.
Selalu mengambil Novalgin pada interval reguler tanpa hilang dan bahkan
kelebihan dosis dosis tunggal. Dosis terjawab akan menurunkan efektivitas
Novalgin dan kelebihan dosis dapat membuat banyak masalah yang tidak
diinginkan.
Efek samping
- agranulositosis / leukopenia / trombositopenia
- asma serangan / shock anafilaksis
- urtikaria / Quincke itu edema
- proteinuria / nefritis / interstisial ruam
Tindakan pencegahan
Novalgin harus digunakan dengan hati-hati pada pasien yang memiliki
sejarah yang diketahui untuk hipersensitivitas terhadap makanan dan
obat-obatan dan khususnya untuk analgesik dan obat anti-
inflammatory agen, pada pasien yang menderita asma bronkial, edema
Quincke itu, infeksi paru kronis, hipotensi dan tekanan darah tidak
stabil. Sebelum obat, tekanan darah dan denyut jantung harus dipantau
dan jumlah darah secara teratur diperlukan untuk memeriksa.
Catatan :
Jangan gunakan Novalgin (Analgin) jika Anda memiliki alergi
terhadap bahan aktif atau memiliki reaksi yang buruk terhadap
pengobatan serupa. Diskusikan dengan dokter jika Anda mengalami
penurunan fungsi ginjal atau hati karena ini juga dapat menyebabkan
komplikasi. Ini dapat memerlukan dosis dikurangi, frekuensi aplikasi,
atau perubahan lain untuk perawatan Anda untuk mencegah masalah
kesehatan lebih lanjut.
Menggunakan obat yang diresepkan dan mengikuti semua petunjuk
yang diberikan oleh dokter Anda. Dosis aman, cocok, dan optimal
dapat bervariasi dan tergantung pada kesehatan `pasien dan riwayat
kesehatan, serta kondisi Anda akan memperlakukan.
Novalgin (Analgin) mungkin tidak aman atau cocok untuk semua
pasien. Selalu memastikan dokter Anda diinformasikan jika Anda
sedang hamil atau menyusui, menggunakan jenis lain dari obat-obatan
(termasuk non-resep obat-obatan, vitamin, dan suplemen), serta jika
Anda memiliki alergi, penyakit lain, atau kondisi yang sudah ada obat.
Cari bantuan medis segera atau melanjutkan ke kecelakaan terdekat
dan departemen darurat jika Anda menderita reaksi hipersensitif atau
alergi. Gejala biasanya hadir selama reaksi alam ini termasuk kesulitan
bernapas atau menelan, pembengkakan pada anggota badan atau
wajah, dada ketat, gatal-gatal, dan ruam kulit.
Manfaat pirazolon dalam obat
Piralozon merupakan kandungan obat yang paling ampuh dalam mengatasi
demam pada penderita, dan selain itu juga dapat menghilangi rasa nyeri yang
keras secara tuntas. Namun di balik kehebatan dan kegunaannya tersebut ada
suatu hal yang menyebabkan obat ini dilarang untuk diperjual belikan secara
bebas dikarenakan oleh efek sampingnya.
Efek samping Piralozon
Piralozon dapat menimbulkan efek berbahaya yakni agranulositosis(berkurangya
darah putih), karena itu dilarang dijual bebas di Indonesia. Pengertian
agranulositosis adalah Kekurangan jumlah normal sel darah putih (neutrofil
granulosit atau) dalam aliran darah. Ini adalah sel pertama yang melawan infeksi
bakteri. Hal ini dapat terjadi pada setiap usia pada laki-laki dan perempuan.
Penyebabnya karena penurunan, gangguan atau kerusakan pada sumsum tulang
belakang yang mengakibatkan menurunnya produksi granulosit (sel darah putih).
Penyebab paling umum adalah reaksi buruk terhadap obat atau bahan kimia
termasuk: Obat antikanker, Antikonvulsan, Antihistamin, Antitiroid obat, Obat
arsenik, Kloramfenikol, Dibenzapina, Garam emas, Indomethacin, Nitrofurantoin,
Nitrat oksida, Fenotiacidas, Fenilbutazon, Prokainamid, Sulfonamida, Penisilin
sintetik, dan Thiazide diuretic.
Meskipun tidak semua orang dapat terjangkit dengan probabilitas yang sama.
Juga terjadi setelah keracunan pelarut organik industri aromatik seperti benzena.
Gejala penyakit ini yaitu :
Demam.
Nyeri.
Sakit tenggorokan.
Borok (terutama di mulut dan tenggorokan) yang tidak bernanah dan tidak
sembuh-sembuh dengan sendirinya.
Ada tanda-tanda infeksi pada seseorang yang menderita agranulositosis
yang dapat kembali kambuh.
Faktor – Faktor yang dapat menyebabkan terjangkit penyakit agranulositosis :
Faktor genetik. Seorang bayi, yang lahir dari seorang yang menderita
agranulositosis.
Pencegahan agar penyakit agranulositosis tidak kambuh dengan tidak
menggunakan obat-obatan menyebabkan agranulositosis sebelumnya.
Jangan minum obat apa pun kecuali itu benar-benar diperlukan.
Diagnosa dan pengobatan agranulositosis:
Diagnosis berdasarkan riwayat dan pemeriksaan fisik oleh dokter. Riwayat minum
obat yang diresepkan, atau kontak dengan bahan kimia dibahas adalah membantu
untuk memandu diagnosis. Biasanya diperlukan analisis darah, hidung,
tenggorokan urin, dan sumsum tulang.
Tindakan Umum :
1. Rawat inap dalam fase akut sering dibutuhkan.
2. Setelah rawat inap, kami sarankan:
3. Teliti kebersihan pribadi.
4. Menjaga mulut Anda bersih dengan sering berkumur dengan air garam
hangat kuku atau hidrogen peroksida (hidrogen peroksida).
5. Berhati-hatilah dengan kebersihan mulut. Sikat gigi Anda dengan sikat
yang sangat lembut untuk menghindari iritasi gusi.
6. Hindari kontak dengan bahan agresif seperti bahan kimia pembersih, lem,
insektisida, pupuk, terpentin, dan lain-lain.
Obat :
Dokter Anda dapat: Meresepkan antibiotik oral atau intravena jika jumlah sel
sangat rendah. Ditetapkan lithium untuk merangsang sumsum tulang untuk
memproduksi lebih banyak granulosit. Buanglah setiap obat yang diduga
menyebabkan agranulositosis.
kemungkinan komplikasi :
Kerusakan ginjal. Berbahaya infeksi, kadang-kadang fatal (bakteri, jamur, virus
atau lainnya), resisten terhadap pengobatan.
Katakan kepada dokter Anda jika hal-hal berikut terjadi setelah pengobatan:
1. Ada tanda-tanda infeksi, terutama demam.
2. Pembengkakan kaki dan pergelangan kaki.
3. Nyeri buang air kecil atau penurunan buang air kecil dalam 1 hari.
4. Jika gejala tidak dapat dijelaskan baru. Obat yang digunakan pada
pengobatan ini dapat menghasilkan efek samping.
Daftar Pustaka
(http://www.dechacare.com/Antalgin-P716.html/. Akses 15 Agustus)
(http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=29806/.
Akses 15 Agustus)
(http://dianhusadaike.blogspot.com/p/analgetik-antipiretik-i.html/. Akses 15
Agustus)
(http://indter.com/health/obat-antalgin/. Akses 15 Agustus)
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28351/5/Chapter%20I.pdf/.
Akses 16 Agustus)
(http://www.dechacare.com/Neuralgin-P54.html/. Akses 16 Agustus)
(http://health.detik.com/read/2011/12/06/064535/1783483/769/neuralgin-redakan-
berbagai-nyeri-dari-sakit-kepala-hingga-neuralgia/. Akses 16 Agustus)
(http://kesehatansaya.com/2011/09/16/agranulositosis/. Akses 16 Agustus)