pkm-p per banding an tembaga_ emas_ platina sebagai bahan penghantar pada penangkal petir untuk...

18
1 USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PERBANDINGAN TEMBAGA, EMAS, PLATINA SEBAGAI BAHAN PENGHANTAR PADA PENANGKAL PETIR UNTUK KESELAMATAN MANUSIA BidangKegiatan : PKM Penelitian TIM : DZULFIKAR M. AZHAR 21060110083030 ANGKATAN 2010 RIZKY DRAJAT P. 21060110060033 ANGKATAN 2010 SULKHAN MAISA A. 21060110083032 ANGKATAN 2010 NUR ANNISA RIZKY P. L0F 008054 ANGKATAN 2008 DIMAS BAGUS DWI K. L0F 009001 ANGKATAN 2009 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010

Upload: roby-adi-wibowo

Post on 28-Jul-2015

204 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pkm-p Per Banding An Tembaga_ Emas_ Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia

1

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PERBANDINGAN TEMBAGA, EMAS, PLATINA

SEBAGAI BAHAN PENGHANTAR PADA PENANGKAL

PETIR UNTUK KESELAMATAN MANUSIA

BidangKegiatan :

PKM Penelitian

TIM :

DZULFIKAR M. AZHAR 21060110083030 ANGKATAN 2010

RIZKY DRAJAT P. 21060110060033 ANGKATAN 2010

SULKHAN MAISA A. 21060110083032 ANGKATAN 2010

NUR ANNISA RIZKY P. L0F 008054 ANGKATAN 2008

DIMAS BAGUS DWI K. L0F 009001 ANGKATAN 2009

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2010

Page 2: Pkm-p Per Banding An Tembaga_ Emas_ Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia

2

HALAMAN PENGESAHAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan :Perbandingan Tembaga, Emas,

Platina Sebagai Bahan Penghantar

Pada Penangkal Petir Untuk

Keselamatan Manusia

2. Bidang Kegiatan : PKM Penelitian

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

Nama Lengkap : Dzulfikar Muhammad Azhar

NIM : 21060110083030

Fakultas/ Jurusan : Teknik/ D3 Elektro

Universitas/ Institut/ Politeknik : Universitas Diponegoro

4. Anggota Pelaksana : 5 (lima) orang

5. Dosen Pembimbing :Yuniarto, S.T, M.T

6. Biaya Kegiatan Total :Rp. 6.400.000,00

7. Jangka Waktu Pelaksanaan :1 Bulan

Semarang, 9 Oktober 2010

Menyetujui :

Ketua Jurusan D3Teknik Elektro Ketua Pelaksana Kegiatan

(Yuniarto, S.T, M.T) (Dzulfikar M. Azhar)

NIP. 197106151998021001 NIM. 21060110083030

Mengetahui PRIII Dosen Pembimbing

Universitas Diponegoro

(……………………) (Yuniarto, S.T, M.T)

NIP. NIP.197106151998021001

ii

Page 3: Pkm-p Per Banding An Tembaga_ Emas_ Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia

3

I. Judul Program

PERBANDINGAN TEMBAGA, EMAS, PLATINA SEBAGAI BAHAN

PENGHANTAR PADA PENANGKAL PETIR UNTUK KESELAMATAN

MANUSIA

II. Latar Belakang Masalah

Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim

hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya

dan beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar. Kekuatan petir

sangat dahsyat karena udara dalam petir panasnya mencapai 50.000 derajat

fahrenheit dengan voltase mencapai 300.000 volt. Karena kekuatan petir yang

sangat berbahaya itu manusia selalu mencari cara untuk berlindung dari bahaya

petir. Salah satunya dengan penangkal petir.

Penangkal petir yang umumnya dipasang pada bagian atap

bangunan.rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke

permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda yang dilewatinya. Umumnya bahan

konduktor penangkal petir terbuat dari tembaga.Tembaga dipilih karena

mempunyai daya hantar yang cukup tinggi.Namun ada juga penangkal petir yang

bahan konduktor terbuat dari emas, contohnya penangkal petir yang dipasang

pada Gedung Sate, Bandung.

Selain emas dan tembaga, masih banyak logam yang bias dipakai sebagai

kabel penghantar penangkal petir. Salah satunya adalah platina. Platina

merupakan bahan yang tidak berkarat, dapat ditempa, regang, tetapi sukar

dicairkan dan tahan dari sebagian besar bahan-bahan kimia; merupakan logam

terberat dengan berat jenis 21,5. Titik cairnya mencapai 1774°C, sedang tahanan

jenisnya 0,42 ohm.mm2/m. Warnanya putih keabu-abuan. Pemurnian platina

dilakukan secara kimia.Platina dapat ditarik menjadi kawat halus dan filamen

yang tipis.

Dari persoalan inilah penyusun ingin meneliti kelebihan dan kekurangan

antara tembaga, emas, dan platina pada aplikasi penangkal petir.Dengan penelitian

Page 4: Pkm-p Per Banding An Tembaga_ Emas_ Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia

4

ini, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk memilih jenis penangkal petir

pada jenis bangunan tertentu.

III. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas dapat diketahui bahwa

untuk mendapatkan penangkal petir yang lebih tahan lama diperlukan pemikiran

kreatif sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut. Dalam penelitian ini

langkah kreatif yang diusulkan adalah memilih bahan antara emas, tembaga, dan

platina sebagai teknologi penangkal petir.Sebagai solusi penangkal petir yang

lebih bagus dan maksimal dalam kondisi dan keadaan tertentu. Untuk langkah

tersebut dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana menciptakan alat yang efektif, dapat dipakai berulang-ulang

serta ramah lingkungan untuk penangkal petir?

2. Bagaimana perbandingan kualitas antara emas, tembaga, dan platina

sebagai bahan penghantar pada penangkal petir ?

3. Bagaimana analisis lingkungan dan ekonomi pada kegiatan

penangkalan petir dengan bahan tembaga, emas, dan platina?

IV. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam program adalah:

1. Mengembangkan teknologi yang tepat dalam penangkalan petir dengan

bahan konduktor emas, tembaga dan platina.

2. Merancang dan membuat alat penangkal petir yang efektif, dapat

dipakai berulang-ulang serta ramah lingkungan.

3. Melakukan studi kelayakan lingkungan untuk mengetahui dampak

terhadap lingkungan akibat pelaksanan kegiatan penangkalan petir

dengan konduktor tembaga, emas, dan platina.

V. Luaran Yang Diharapkan

1. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang

Page 5: Pkm-p Per Banding An Tembaga_ Emas_ Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia

5

penangkal petir mana yang cocok dengan tipe bangunan yang dibuat.

2. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi

penelitian selanjutnya dan pengembangan ilmu pengetahuan

selanjutnya.

VI. Kegunaan

Kegunaan dari penelitian ini adalah memberikan sumber referensi pada

masyarakat luas tentang keunggulan dan kelemahan penangkal petir berbahan

emas, tembaga, ataupun platina sehingga masyarakat dapat cerdas memilih bahan

tersebut dilihat dari aspek harga, kualitas hantar, dan ketahanan terhadap suhu

yang sangat ekstrim.

VII. Tinjauan pustaka

7.1 Pengertian dan Bahaya petir

Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada

musim hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang

menyilaukan biasanya disebut kilat yang beberapa saat kemudian disusul

dengan suara menggelegar sering disebut Guruh. Perbedaan waktu

kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan

kecepatan cahaya.

Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah

kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng

negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap

netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen

pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy

storage).Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana

salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.

Page 6: Pkm-p Per Banding An Tembaga_ Emas_ Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia

6

Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi

atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia

bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan

berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul

pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul

pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup

besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan

ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses

pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat

elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi

ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada

keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga

daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan

bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi

antar awan yang berbedamuatan.

(sumber :www.wikipedia.org)

7.2 Wilayah indonesia yang sering tersambar petir

Indonesia bisa disebut sebagai surganya petir. Karena Indonesia

memiliki semua bahan yang diperlukan petir untuk membentuk diri.Wilayah

Indonesia yang terdiri atas darat dan laut, terbentang luas sepanjang 5.110

kilometer dari barat hingga timur khatulistiwa.Garis meridiannya sendiri

membujur dari utara ke selatan sepanjang 1.888 km.

Luasnya wilayah darat dan laut Indonesia, membuat bahan-bahan

pembentuk petir tersedia dalam jumlah melimpah. Seperti udara naik,

kelembaban, dan partikel bebas atau aerosol.Karena itu nggak

mengherankan kalo Indonesia merupakan salah satu tempat di dunia yang

memiliki hari sambaran petir tertinggi di dunia.Bahkan Indonesia juga

memiliki tempat-tempat favorit petir.Berikut tiga di antaranya.

Page 7: Pkm-p Per Banding An Tembaga_ Emas_ Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia

7

7.2.1. Bogor

Bogor identik dengan sebutan kota hujan. Nggak mengherankan,

karena curah hujan pertahunnya rata-rata 2.500 mm-4.400 mm. Kota yang

dikelilingi Gunung salak, Pangrango dan Gunung Gede ini juga memiliki

kelembapan cukup tinggi. Yakni, sekitar 40% dengan suhu rata-rata 26

derajat Celcius.Konon, dalam 365 hari setahun, petir menyambar-nyambar

di langit Bogor sebanyak 322 hari.

7.2.2. Kalimantan Tengah

Propinsi ini memiliki sambaran petir sangat banyak.Dikarenakan awan

petir yang terbentuk relatif rendah, yakni sekitar 900 kaki saja dari

permukaan tanah.Potensi terjadinya petir semakin besar karena topografi

daerah ini datar dan tingkat elevasinya (ketinggian) rendah.Stasiun Badan

Meteorologi dan Geofisika Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, mencatat

sambaran petir di daerah ini bisa mencapai 90 ribu kali sehari.Baik

sambaran dalam awan sendiri, dari awan ke awan, awan ke udara, maupun

dari awan ke tanah.

Dalam bulan November 2007 lalu rata-rata tiap hari di wilayah Kalteng

terjadi 17.385 kali sambaran petir atau tiap menit terjadi petir sebanyak 12,1

kali. Sambaran petir tertinggi dalam bulan itu mencapai 95.855 kali per hari

dan terendah 63 kali per hari.Tingginya frekwensi petir ini membuat

Kalimantan Selatan dijuluki Tunjung Nyaho, dalam bahasa Dayak.Nyaho

artinya petir.

7.2.3. Depok

Bila di Kalimantan tengah, petir menyambar paling banyak, maka di

Depok, petir menyambar dengan energi paling tinggi di dunia. arus petir

negatif di Depok mencapai kekuatan 379,2 kiloampere, sedang arus

positifnya mencapai 441,1 kiloampere. Dengan kekuatan sehebat itu, satu

sambaran petir bisa menghancurkan bangunan terbuat dari beton sekalipun.

Page 8: Pkm-p Per Banding An Tembaga_ Emas_ Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia

8

Gambar 1. Peta Iso Kronik Level Tahun 1991 – 2006 (Sumber: Bolehtau.wordpress.com)

7.3 Karakteristik BahanEmas, Platina dan Tembaga.

7.3.1. Emas

Emas merupakan logam mulia dengan nama kimia Au dan bernomr

atom 79. Emas merupakan logam yang tidak bisa berkarat. Mempunyai

resistivitas listrik sebesar 22,14 n Ω m dan mempunyai daya hantar sebesar

45.167,12 Ω-1 sehingga emas merupakan penghantar yang sangat baik,

lebih baik dari pada tembaga dan platina. Emas melebur pada suhu 1377,33

K. 1 gram emas berkisar harga Rp. 400.000,00 cukup mahal untuk kalangan

masyarakat menengah kebawah.

7.3.2. Platina

Platina merupakan bahan yang tidak berkarat, dapat ditempa, regang,

tetapi sukar dicairkan dan tahan dari sebagian besar bahan-bahan kimia;

merupakan logam terberat dengan berat jenis 21,5. Mempunyai nama kimia

Pt dan bernomor atom 74. Titik cairnya mencapai 1774°C, sedang tahanan

jenisnya 0,42 ohm.mm2/. Mempunyai daya hantar sebesar 9.523,81

Warnanya putih keabu-abuan. Pemurnian platina dilakukan secara kimia.

Platina mempunyai daya tahan yang sangat kuat, baik dari pengaruh

tekanan, cuaca ataupun suhu.

7.3.3. Tembaga

Tembaga adalah bahan tambang yang diketemukan sebagai bijih tembaga

yang masih bersenyawa dengan zat asam, asam belerang atau bersenyawa

dengan kedua zat tadi. Dalam bijih tembaga juga terkandung batu-batu.

Page 9: Pkm-p Per Banding An Tembaga_ Emas_ Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia

9

Tembaga terdapat di Amerika Utara, Chili, Siberia, Pegunungan Ural, Irian

Jaya dan sebagainya.Produksi tembaga sebagian besar dipergunakan dalam

industri kelistrikan, karena tembaga mempunyai daya hantar listrik yang

tinggi. Kotoran yang terdapat dalam tembaga akan

memperkecil/mengurangi daya hantar listriknya.Selain mempunyai daya

hantar listrik yang tinggi, daya hantar panasnya juga tinggi; dan tahan karat.

Oleh karena itu tembaga juga dipakai untuk kelengkapan bahan radiator,

ketel, dan alat kelengkapan pemanasan.

Tembaga mempunyai sifat dapat dirol, ditarik, ditekan, ditekan tarik

dan dapat ditempa (meleable).

Titik cair tembaga adalah 1083° Celcius, titik didihnya 2593° Celcius,

massa jenis 8,9, kekuatan tarik 160 N/mm^2.

Kegunaan lain dari tembaga ialah sebagai bahan untuk baut penyolder,

untuk kawat-kawat jalan traksi listrikl (kereta listrik, trem, dan sebagainya),

unsur hantaran listrik di atas tanah, hantaran penangkal petir, untuk lapis

tipis dari kolektor, dan lain-lain.

(Sumber :dunia-listrik.blogspot.com)

VIII. Gambaran Lengkap Karya

Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka

muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera

merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal petir.

Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik

antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir

tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran

listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor,

dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan.

Page 10: Pkm-p Per Banding An Tembaga_ Emas_ Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia

10

Desain alat ini Lebih Kurang berdimensi seperti gambar berikut :

Keterangan gambar :

P = Panjang (m)

L = Lebar (m)

D= Diameter (m)

Gambar 2. Desain Penangkal Petir

Pada desain ini daya hantar akan lebih besar sehingga petir akan lebih cepat

menuju bumi tanpa mengenai rangkaian listrik gedung.

IX. Metode Pelaksanaan

Penangkal Petir terdiri atas tiga komponen penting, yaitu alat

penerima logam (Spit), Kabel Penghantar (Konduktor), dan Grounding

(Pembumian). Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah

tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan

listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke

ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup

dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat,

muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan

negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik

itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan

demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan.

d=0,0

2-

0,03m

P = 1,8-3m

d = 0,015 cm

Page 11: Pkm-p Per Banding An Tembaga_ Emas_ Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia

11

Gambar 3. Penangkal Petir

9.1. Waktu dan tempat Penelitian

Di mulai pada bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan November

2010. Tempat pelaksanaan di lakukan di kampus d3 Teknik elektro UNDIP.

9.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang di gunakan, antara lain:

1. Platina, emas, dan tembaga pucuk dari penangkal petir

2. Kabel, ini yang akan menghubungkan spit dengan tanah

3. Strep Plat, digunakan untuk menempelkan kabel ke badan struktur.

Untuk strep plat ini anda dapat membuat sendiri dari bahan seng.

9.3. Deskripsi Penangkal Petir

Deskripsi lengkap tentang Penangkal Petir emas, tembaga, dan platina

dijelaskan secara umum dalam sketsa sistem Penagkal Petir yang terdiri atas

susunan komponen-komponen utama Penagkal Petir .

9.3.1. Sketsa Penangkal Petir masing-masing bahan

Prinsip kerja penangkal petir konduktor emas, tembaga, dan

platinadidasarkan pada ketertarikan petir akan muatan negatif, muatan

positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif.

Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan

mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor berbahan platina,

kemudian dialirkan ke tanah melalui kabel grounding. dengan demikian

sambaran petir tidak mengenai bangunan. Tetapi sambaran petir dapat

merambat ke dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik

Page 12: Pkm-p Per Banding An Tembaga_ Emas_ Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia

12

Gambar 4. Susunan Penangkal Petir Emas, Tembaga, dan Platina

9.3.2. Komponen Penangkal Petir Tembaga, Emas, dan Platina

Komponen-komponen utama dalam penelitian ini terdiri atas Alat

Penerima Logam, Kabel Penghantar, dan grounding atau pembumian.

1. Alat penerima logam

Batang penangkal petir berupa batang logam yang ujungnya

runcing. Pada pembuatannya, penyusun akan membuat batang

penangkal petir berbahan tembaga, emas, dan platina. Pucuk

penangkal petir, dibuat runcing karena muatan listrik mempunyai sifat

mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam yang runcing. Dengan

demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatan

listrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian

puncak suatu bangunan.

2. Kabel Penghantar

Kabel penghantar terbuat dari jalinan kawat kabel. Diameter

jalinan kabel penghantar sekitar 1 cm hingga 2 cm. Kabel konduktor

berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang muatan listrik

ke tanah. Kabel konduktor tersebut dipasang pada dinding di bagian

luar bangunan.

3. Grounding (Pembumian)

Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan

ground

Plat

Kabel

Platina, emas,

Page 13: Pkm-p Per Banding An Tembaga_ Emas_ Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia

13

listrik dari kabel penghantar ke batang pembumian (ground rod) yang

tertanam di tanah. Batang pembumian biasanya berukuran dengan

diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m.

9.4. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian dimulai dengan melakukan perancangan

penangkal petir sejumlah tiga buah. Kemudian pada masing-masing

penangkal petir dipasang konduktor emas, tembaga, dan platina. Kemudian

ketiga penangkal petir yang berbeda bahan penghantar tersebut dipasang

ditempat yang kondisi fisiknya hampir sama dan berdekatan, tetapi tidak

dalam jarak lindungan penangkal petir tersebut. Ketika petir menyambar,

akan diamati penangkal petir mana yang disambar petir, dan kondisi akhir

penangkal petir tersebut. Pada peristiwa ini akan diketahui tingkat

konduktifitas dan ketahanan terhadap suhu pada masing-masing bahan

tersebut.

Penangkal Petir Platinum secara skematis dijelaskan dalam gambar

Gambar 5. Skema Kerja Penangkal Petir Emas, Tembaga dan Platinu

MULA

I

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN

PEMASANGAN KONDUKTOR EMAS,

INSTALASI PADA GEDUNG YANG

PENGAMATAN TERHADAP REAKSI

ANALISIS

SELESAI

Page 14: Pkm-p Per Banding An Tembaga_ Emas_ Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia

14

9.5. Variabel dan Data

Variabel pada penelitian ini dibagi atas variabel tetap dan tidak tetap.

Variabel tetap yang digunakan yakni :

1. Ukuran logam platina tembaga dan emas

2. Ukuran kerangka

3. Ukuran diameter kabel

4. Ukuran Batang Pembumian .

Sedangkan variabel tidak tetap yang digunakan pada penelitian ini

adalah :

1. Petir

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah

1. Besar tahanan jenis pada Platina dan Emas

2. Daya hantar

3. Ketahanan terhadap pengaruh suhu

X. Jadwal Kegiatan

NO Uraian Kegiatan Minggu 1 2 3 4 5

1 Membeli dan mempersiapkan bahan – bahan

2 Merancang penangkal petir dengan tiga bahan

3 Pemasangan Pada Gedung

4 Manguji alat dan menyusun lapotran

5 Presentasi hasil

Page 15: Pkm-p Per Banding An Tembaga_ Emas_ Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia

15

XI. Rancangan Biaya

11.1. Bahan habis pakai

No.

Keterangan banyaknya

Jumlah

1 Penangkal petir (Lengkap) 3 Rp.100.000,00

2 Platina 1 Rp.3.500.000,00

3 Emas 1 Rp . 2.000.000,00

Biaya habis pakai sejumlah Rp 5.600.000,00

11.2. Peralatan penunjang penelitian

Biaya peralatan penunjang sejumlah Rp.400.000,00

11.3. Operasional

No. Keterangan Jumlah 1 Dokumentasi Rp 100.000,00 2 Akomodasi Rp 200.000,00

Biaya operasional sejumlah :Rp300.000,00

Perhitungan total :

Biaya habis pakai sejumlah :Rp.5.600.000,00

Biaya peralatan penunjang sejumlah :Rp. 400.000,00

Biaya operasional sejumlah :Rp. 300.000,00 +

Total biaya keseluruhan :Rp. 6.400.000,00

No.

Keterangan Jumlah

1 Peralatan instalasi (lengkap) Rp 400.000,00

Page 16: Pkm-p Per Banding An Tembaga_ Emas_ Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia

16

DAFTAR PUSTAKA

Penangkal Petir, www.wikipedia.org, 3 Oktober 2010.

Petir, www.wikipedia.org, 3 Oktober 2010.

Harga Logam Mulia, www.hargalogammulia.com, 2 Oktober 2010.

Hanif Guntoro, Ilmu Bahan Listrik : Logam Non Ferro, www.dunia-

listrik.blogspot.com, 4 Oktober 2010.

Definisi Penangkal Petir, www.deltanarendra.com, 4 Oktober 2010.

Electric Resistance, www.physics.info, 4 Oktober 2010.

Danny Bachdar, Pengenalan Arus Searah Bagian 1,

www.dannybachdar.wordpress.com, 5 Oktober 2010.

Page 17: Pkm-p Per Banding An Tembaga_ Emas_ Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia

17

Lampiran 1

Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok

1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Dzulfikar Muhammad Azhar

b. NIM : 21060110083030 c. Fakultas/Program Studi : Teknik/D3 Elektro d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

2. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Rizky Drajat Prabowo b. NIM : 21060110060033 c. Fakultas/Program Studi : Teknik/D3 Elektro d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

3. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Sulkhan Maisa Awaluddin b. NIM : 21060110083032 c. Fakultas/Program Studi : Teknik/D3 Elektro d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

4. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Nur Annisa Rizky P. b. NIM : L0F 008054 c. Fakultas/Program Studi : Teknik/D3 Elektro d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

5. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Dimas Bagus Dwi Kartika b. NIM : L0F 009001 c. Fakultas/Program Studi : Teknik/D3 Elektro d. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

Page 18: Pkm-p Per Banding An Tembaga_ Emas_ Platina Sebagai Bahan Penghantar Pada Penangkal Petir Untuk Keselamatan Manusia

18

Lampiran 2

Nama dan Biodata Dosen Pembimbing

a. Nama Lengkap : Yuniarto, S.T, M.T

b. NIP : 197106151998021001

c. Golongan Pangkat : Asisten Ahli Madya/ III a

d. Jabatan Fungsional : Dosen Pengampu Kuliah

e. Jabatan Struktural : Ketua Program Studi DIII Teknik Elektro

f. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Elektro

g. Perguruan Tinggi : Universitas Diponegoro

h. Bidang Keahlian : Elektronika Digital

Mesin AC

Rangkaian Logika