pkmp hajizah laporan kemajuan

Upload: ikha-solikha

Post on 04-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    1/23

    LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    VARIASI BAHAN DAN KONSENTRASI PENSTABIL PADA SUSUKETAPANG (Terminal ia catappa)

    BIDANG KEGIATAN:

    PKM PENELITIAN

    Diusulkan oleh:

    Hajizah (G1B012006/2012)

    Hanifa Kusumadina Millati (G1B012038/2012)

    Ikha Solikha (G1B012079/2012)

    Bagus Jatmiko (G1B013022/2013)

    Muhammad Burhan Prasojo (G1B013092/2013)

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    PURWOKERTO

    2014

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    2/23

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    3/23

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL................................................................................................. i

    HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................... ii

    DAFTAR ISI................................................................................................................. iiiRINGKASAN............................................................................................................... 1

    1. PENDAHULUAN................................................................................................. 2

    1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 2

    1.2 Tujuan.............................................................................................................. 3

    1.3 Kegunaan......................................................................................................... 3

    1.4 Keluaran yang di harapkan.............................................................................. 31.5 Manfaat............................................................................................................ 3

    2. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 42.1

    Ketapang........................................................................................................... 4

    2.2 Bahan Penstabil.............................................................................................. 5

    3.

    METODE PENELITIAN.................................................................................... 83.1 Rangkaian Penelitian....................................................................................... 8

    3.2 Luaran.............................................................................................................. 8

    3.3 Indikator Capaian............................................................................................. 9

    3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................................... 9

    3.5 Analisis Data, Cara Penafsiran, danPenyimpulanHasil.................................. 9

    4. HASIL YANG DICAPAI.................................................................................... 9

    5. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA .......................................................... 14

    DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 14

    LAMPIRANLampiran 1. Rekapitulasi Pengeluaran Anggaran

    Lampiran 2. Dokumentasi

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    4/23

    RINGKASAN

    Biji ketapang yang ada di masyarakat saat ini sudah mulai dimanfaatkan.

    Pemanfaatan biji ketapang salah satunya adalah dengan dibuat susu ketapang. Hanya

    saja masih sedikit masyarakat yang mau mengkonsumsi susu ketapang karena kurangpraktisnya susu ketapang ketika dikonsumsi. Sebelum diminum, susu ketapang harusdiaduk terlebih dahulu. Hal ini karena pembuatan susu ketapang yang masih sangat

    sederhana yang menjadikan hasilnya kurang maksimal yaitu masih terdapat endapanpada susu tersebut. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui jenis dan konsentrasi bahan

    penstabil yang paling tepat digunakan pada susu ketapang. Bahan penstabil tersebut

    diharapkan dapat menembuat susu ketapang yang telah ada menjadi lebih praktis tanpa

    harus mengaduknya saat hendak dikonsumsi. Metode yang akan digunakan dalam

    penelitian ini yaitu model penelitian dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap

    (RAL) dengan menggunakan dua faktor (jenis dan konsentrasi penstabil).

    Program penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Kesehatan MasyarakatUniversitas Jenderal Soedirman dengan memanfaatkan bahan-bahan yang belum

    maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu biji buah ketapang. Biji buah ketapangternyata bisa dibuat menjadi susu, hanya saja dalam pembuatannya masih memerlukan

    beberapa pengembangan. Berdasarkan kondisi susu ketapang yang telah ada di

    masyarakat, maka peneliti bermaksud memperbaiki tekstur susu ketapang tersebut

    dengan menghilangkan koagulasi yang ada didalam susu ketapang. Penelitian dilakukan

    dengan membandingkan antara bahan-bahan penstabil yang dimasukkan kedalam susu

    ketapang dengan lama penelitian selama 3 bulan untuk mendapatkan hasil susu

    ketapang dengan kualitas yang terbaik.

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    5/23

    BAB I. PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Pola makan dengan menggunakan gizi seimbang sangatlah penting bagi tubuh kitadalam melakukan aktivitas sehari-hari. Seringkali, kebutuhan protein harian tersebut

    kurang ataupun terabaikan. Padahal, banyak sekali sumber protein yang ada di alam ini.

    Kebanyakan orang terpaku pada protein hewani saja seperti daging, telur, susu sapi, dan

    ikan. Selain protein hewani ternyata banyak pula tumbuhan yang mengandung protein

    tinggi, salah satu sumber protein nabati adalah biji-bijian seperti kacang tanah, kacang

    kedelai, termasuk biji ketapang.

    Kacang-kacangan, bji-bijian dan umbi-umbian cepat sekali terkena jamur (aflatoksin)

    sehingga mudah layu dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini, bahan tersebut perlu

    diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan seperti keripik, tahu dan tempe, serta

    minuman seperti bubuk dan susu.

    Kebanyakan dari masyarakat belum mengetahui kandungan gizi biji ketapang yang

    tinggi, sehingga selama ini biji ketapang hanya menjadi sampah organik. Biji ketapang

    memiliki rasa yang gurih dan kandungan gizi yang tinggi, yaitu protein (25,3%), gula

    (16%), serat (11,75%), karbohidrat (5,8%), serta berbagai macam asam amino. Selain

    itu, biji ketapang juga memiliki kandungan minyak nabati. Kandungan gizi tersebut

    merupakan kandungan gizi dari biji ketapang bersih tanpa kulitnya. Buahnya dapat

    dipanen setiap tiga bulan setelah mulai berbuah.

    Di Indonesia, tumbuhan ini banyak ditemukan namun belum dapat dimanfaatkan secara

    maksimal oleh masyarakat, misalnya pohon digunakan untuk berteduh, dan bijinya

    digunakan sebagai bahan bakar biodiesel oleh sebagian orang. Beberapa hasil penelitianmenunjukkan bahwa biji Ketapang dapat dibuat selai, tempe, susu, dan yogurt. Susu

    yang dihasilkanpun tak kalah enak dengan susu ketapang, hanya saja susu yang

    dihasilkan masih kurang sempurna karena pembuatannya sederhana sehingga pada susu

    ketapang akan terbentuk endapan yang saat akan dikonsumsi harus diaduk terlebih

    dahulu dan hal ini cukup merepotkan. Sehingga pada susu ketapang perlu ditambahkan

    bahan penstabil kedalamnya agar tidak terbentuk endapan di dalam susu ketapang.

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    6/23

    Maka dari itu, Peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul VARIASI

    BAHAN DAN KONSENTRASI PENSTABIL PADA SUSU KETAPANG

    (Terminali a catappa)

    1.2Tujuan

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan penstabil yang paling tepat untuk

    dicampurkan pada susu ketapang.

    1.3Kegunaan

    Program penelitian ini memiliki beberapa kegunaan, yaitu:

    1. Mendapatkan bahan penstabil susu ketapang yang paling tepat untuk

    menghilangkan endapan pada susu ketapang

    2. Memanfaatkan biji buah ketapang yang terbuang untuk dibuat susu ketapang

    3. Menjadikan susu ketapang sebagai salah satu pilihan susu dengan lemak nabati

    yang murah dan baik bagi kesehatan

    1.4Keluaran yang diharapkan

    Penelitian biji Ketapang dengan judul VARIASI BAHAN DAN KONSENTRASI

    PENSTABIL PADA SUSU KETAPANG (Terminali a catappa) diharapkan dapat

    membuat susu ketapang yang telah ada menjadi lebih praktis dalam pengonsumsiannya

    tanpa harus mengaduknya setiap kali hendak diminum dengan menghomogenkan dan

    menghilangkan endapan yang ada pada susu ketapang menggunakan bahan penstabil

    yang tepat.

    1.5Manfaat Kegiatan

    Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan buah ketapang yang biasanya terbuang dan

    kurang termanfaatkan menjadi suatu bahan pangan yang kaya akan protein. Selain itu

    juga hasil dari penelitian ini dapat berkelanjutan demi pemenuhan protein bagi

    masyarakat Indonesia agar derajat kesehatan Masyarakat dapat meningkat seiring

    dengan terpenuhinya kebutuhan protein dari susu ketapang ini.

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    7/23

    Hasil atau keluaran dari pembuatan susu dari biji ketapang ini sangat bermanfaat. Jika

    susu ketapang luaran penelitian ini sudah layak dipasarkan maka harganya pun akan

    lebih murah dari susu kedelai mengingat sangat jarang masyarakat yang memproduksi

    dan mengonsumsi susu dari biji ketapang. Selain itu, pasaran juga belum memiliki

    standar umum harga untuk susu ketapang.

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Ketapang

    Ketapang (Terminalia catappa) merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara dan juga

    banyak ditemukan di wilayah Indonesia khususnya di daerah pesisir pantai. Tumbuhan

    ini banyak dijumpai di daerah pantai karena karaktersistiknya yang mampu beradaptasi

    terhadap tanah pantai, air laut, angin serta menyukai sinar matahari. Selain itu, ketapang

    juga mampu bertahan pada daerah-daerah tropis atau daerah dekat tropis.

    Tanaman ketapang dapat tumbuh hingga ketinggian lebih dari 30 meter. Pertumbuhan

    batang pohon ketapang lurus ke atas (vertikal) sedangkan cabangnya tumbuh horisontal

    bertingkat-tingkat, pada pohon dewasa yang berdaun banyak akan menyerupai payung

    raksasa. Karena bentuknya seperti payung sehingga di Indonesia pohon ketapangbanyak digunakan sebagi tempat berteduh. Bentuk daun ketapang melebar di ujungnya

    dan lancip pada pangkalnya. Bunga ketapang berukuran kecil dan terletak pada ujung

    ranting.

    Bentuk dari buah pohon ketapang ini seperti buah almond sehingga tanaman ini juga

    mempunyai nama lain tropical almond. Besar buahnya kira-kira 45,5 cm. Buah

    katapang berwarna hijau tetapi ketika tua warnanya menjadi merah kecoklatan. Kulit

    terluar dari bijinya licin dan ditutupi oleh serat yang mengelilingi biji tersebut. Kulit biji

    dibagi menjadi dua, yaitu lapisan kulit luar (testa) dan lapisan kulit dalam (tegmen).

    Lapisan kulit luar pada biji Terminalia catappa ini keras seperti kayu. Lapisan inilah

    yang merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalamnya.

    2.2 Bahan Penstabil

    Alginat

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    8/23

    Alginat adalah garam dari asam alginat yang banyak dijumpai dalam bentuk natrium

    alginat. Garam ini akan larut dalam air dengan kation monovalen dan amin dengan berat

    molekul yang rendah (McNeely dan Pettit 1973). Berat molekul dari asam alginat

    bervariasi tergantung dari metode preparasi dan sumber rumput lautnya. Adapun

    natrium alginat memiliki berat molekul berkisar antara 35000 sampai 1,5 juta (Cooke

    dan Smith 1954; Smidsrod dan Hugh 1968 dalam Chapman 1970).

    Alginat atau algin yang sesungguhnya adalah istilah generik dari garam-garam dan

    turunan asam alginat. Secara komersial, alginat terdapat sebagai natrium alginat, kalium

    alginat, amonium alginat, dan propilen glikol alginat. Produknya dibuat dalam berbagai

    ukuran kehalusan, kekentalan, dan kandungan kalsiumnya untuk memberikan sifat

    fungsional khusus bagi bahan pangan dan produk-produk industri (Fardiaz 1989).

    Komponen penyusun alginat adalah asam manuronat dan asam guluronat dimana

    alginat merupakan nama umum untuk garam dari asam alginat (McNelly dan Pettit

    1973).

    Penggunaan alginat sangat luas, baik di bidang pangan maupun non pangan. Alginat

    berfungsi sebagai pengental, pengemulsi, dan penstabil (Chapman dan Chapman 1980).

    Menurut Winarno (1996), alginat banyak digunakan untuk keperluan berbagai industriseperti industri tekstil, makanan, dan industri cat.

    Alginat termasuk dalam kelompok GRAS (Generally Recognize as Safe) pada US-FDA

    (United States Food and Drugs Administration) (Winarno 1996; McNeely dan Pettit

    1973). Berdasarkan hasil analisis dan percobaan pada binatang, natrium alginat dan

    propilen glikol alginat terbukti aman untuk dikonsumsi dan tidak bersifat alergi atau

    racun (Winarno 1996).

    Alginat merupakan polimer linier dengan berat molekul yang tinggi sehingga mudah

    sekali menyerap air. Oleh karena itu, alginat baik sekali fungsinya sebagai bahan

    pengental dan sebagai stabilisator. Peranan alginat khususnya natrium alginat sebagai

    emulsifier terutama terletak pada sifat daya pengentalnya (Winarno 1996). Alginat

    dapat juga digunakan sebagai penstabil susu kocok (untuk memberikan keutuhan dan

    konsistensi yang baik) dan dalam es krim untuk mencegah terbentuknya kristal es yang

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    9/23

    besar. Es krim dengan kualitas yang baik dihasilkan dengan penambahan natrium

    alginat 0,5 % (Matyaning 2003dalam Junaidi 2006).

    Gelatin

    Gelatin merupakan bahan penstabil pertama yang digunakan secara komersial, dan

    masih banyak digunakan sampai saat ini. Gelatin memiliki struktur gel yang unik dan

    afinitas yang besar terhadap air sehinga dapat mencegah pembentukan kristal es yang

    berukuran besar dan berperan dalam menghasilkan tekstur yang halus dan kuat

    (Arbuckle, 1981).

    Gelatin merupakan zat yang dapat diperoleh dari kolagen yang dapat dijumpai pada

    kulit dan tulang belulang dan kasein tulang. Meskipun harganya mahal dibanding

    dengan harga hidrokoloid lainnya berdasarkan penggunaannya, peran gelatin mampu

    bertahan dalam pasaran untuk penggunaan dalam es krim, gelati memberi sifat tekstur

    yang khas dan tahan terhadap perubahan suhu mendadak (Cahyadi, 2005).

    Stainsby (1977) menyatakan bahwa penyerapan air atau pembentukan gell terjadi

    karena pengembangan molekul gelati pada waktu pemanasan. Panas akan membuka

    ikatan-ikatan pada molekul gelatin dan cairan yang sebelumnya bebas mengalir menjaditerperangkap dalam struktur tersebut, sehingga larutan menjadi kental. Menurut

    Sommer (1947) jumlah gelatin yang digunakan sesuai dengan kekuatan gel yang

    diingannkan. Kurang lebih 0,5% gelatin akan menghasilkan tekstur yang halus dan

    mencegah pengendapan sirup gula dari adonan.

    Karboksi metil selulosa

    Carboxy Methyl cellulose (CMC) adalah turunan dari selulosa dan bahan ini sering

    dipakai dalam industri makanan untuk mendapatkan tekstur yang baik. CMC banyak

    digunakan sebagai penstabil (stabilizer) pada es krim, sherbet, susu, roti, bahan

    pengoles kue, jelly, jam, dll. Fungsi CMC yang terpenting yaitu sebagai pengental,

    stabilisator, pembentuk gel, sebagai pengemulsi dalam beberapa hal dapat merekatkan

    penyebaran antibiotik (Winarno, 1985).

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    10/23

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    11/23

    3.

    Pembuatan susu ketapang (skema terlampir)

    Rancangan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakandua faktor yaitu:

    Faktor 1 : Jenis bahan penstabil (B)

    B1 = CMC

    B2 = Alginat

    B3 = Karaginan

    B4 = Gelatin

    Faktor 2 : Konsentrasi bahan pentabil (K)

    K1 = modifikasi konsentrasi 1

    K2 = modifikasi konsentrasi 2

    Untuk memperoleh ketelitian hasil maka percobaan dilakukan dengan 2 ulangan

    Prosedur Analisis

    Membandingkan hasil susu ketapang dengan variasi bahan dan konsentrasi bahan

    penstabil yang berbeda, analisis kandungan hasil penelitian di laboratorium yang

    meliputi uji pembobotan dengan parameter (kadar lemak, protein, glukosa, kalsium,

    fosfor, viskositas, serta pH.), dan uji organoleptik berdasarkan kesukaan atau uji

    kesukaan warna, rasa, tekstur, dan aroma, mengenai hasil produk dengan meminta

    tanggapan dari 15 orang panelis.

    3.2 Luaran

    Diperoleh susu ketapang yang homogen dan tidak terbentuk endapan

    3.3 Indikator Capaian

    Indikator capaian pada penelitian ini adalah susu ketapang denga tekstur, aroma, dan

    rasa yang baik dengan menggunakan bahan tambahan yang tepat pada susu ketapang.

    3.4 Teknik Pengumpulan Data

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    12/23

    Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dari penelitian

    dengan menggunakan

    Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan dua faktor (jenis dan

    konsentrasi penstabil), analisis laboratorium, dan wawancara pada responden.

    3.5 Analisis Data, Cara Penafsiran, dan Penyimpulan Hasil

    Analisis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan nilai organoleptik yang

    meliputi penglihatan, penciuman, dan pengecapan rasa serta analisis kandungan gizi.

    BAB 4. HASIL YANG DICAPAI

    Penelitian ini memiliki target luaran yaitu dapat menghasilkan susu ketapang dengan

    rasa yang enak dan homogen dengan penambahan bahan penstabil pada konsentrasi

    tertentu. Untuk memenuhi target tersebut maka penelitian dilakukan melalui beberapa

    tahap, yaitu tahap persiapan, pembuatan susu yang ditambahkan bahan penstabil dengan

    konsentrasi tertentu, pengumpulan data serta analisis data dan penyimpulan hasil.

    1. Tahap Persiapan

    Pada tahap ini tim peneliti telah melakukan pencarian ketapang, bahan-bahan

    lainnya dan alat-alat yang digunakan didalam penelitian.

    2. Tahap Pembuatan

    Pembuatan susu ketapang telah di lakukan oleh tim peneliti. Susu yang

    dihasilkan selanjutnya akan ditambahkan bahan-bahan penstabil dengen

    konsentrasi tertentu agar di dapatkan hasil yang sesuai dengan target.

    3. Pengumpulan data dan analisis data

    Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan wawancara pada panelis dan analisis

    laboratorium. Wawancara pada panelis telah dilakukan bersamaan dengan analisis data

    dengan menggunakan nilai organoleptik untuk mengetahui rasa yang enak. Sedangkan

    analisis laboratorium untuk mengetahui kandungan gizi dari susu ketapang belum

    dilaksanakan. Langkah sebelum menentukan konsentrasi bahan penstabil yang akan di

    ujikan pada panelis merupakan hasil pengamatan dan diskusi dari peneliti. Parameter

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    13/23

    yang diamati peneliti berupa tekstur, aroma dan warna dari susu ketapang yang

    dibandingkan dengan susu nabati lainnya. Hal tersebut disebabkan karena panelis

    cenderung kurang memperhatikan tekstur, aroma dan warna pada susu yang dikonsumsi

    dimana panelis lebih mengutamakan varian rasa. Alasan lainnya biasanya panelis akan

    merasa kebingungan jika harus mekakukan banyak penilaian. Hasil dari pengamatan

    dan diskusi yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :

    CMC = warna dan aroma sudah menyerupai susu nabati, untuk tekstur endapan

    sudah berkurang dari sebelum diberi bahan penstabil

    Alginat = warna terlihat lebih keruh dari CMC, tetapi aroma kurang menyerupai

    susu nabati, teksturnya sendiri endapan sudah mulai berkurang juga

    Karagenan = warna lebih keruh dari alginat dan CMC, aroma susu kurang

    terasa, tekstur masih terlalu banyak endapan.

    Gelatin = warna tidak terlihat keruh, namun aroma susu tidak terasa dan tekstur

    endapan berkurang.

    Berdasarkan hasil pengamatan peneliti diperoleh hasil bahan penstabil yang baik

    digunakan yaitu CMC, karena sudah menghasilkan warna dan aroma yang menyerupai

    susu nabati dan endapan pada susu juga sudah mulai berkurang.

    Kemudian dilakukan pemilihan konsentrasi terbaik dari masing- masing bahan penstabil

    yang selanjutnya akan diujikan kepada 15 panelis. Peneliti memilih konsentrasi terbaik

    antara konsentrasi 0,5% dan 0,25%.

    Tabel pilihan konsentrasi Bahan penstabil terbaik

    Bahan Penstabil Konsentrasi 0,5% Konsentrasi 0,025%

    CMC -

    Alginat -

    Karagenan -

    Gelatin -

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    14/23

    Berdasarkan hasil pengamatan, dipilih konsentrasi terbaik adalah 0,5 % pada

    masing masing bahan penstabil. Selanjutnya hasil ini digunakan untuk uji organoleptik

    kepada panelis. Panelis akan memilih susu ketapang yang paling mereka suka

    berdasarkan rasanya.

    Tabel Ranking Rasa Susu Ketapang Menurut Panelis

    Panelis CMC (A) Karagenan (B) Alginat (C ) Gelatin (D)

    P1 1 4 2 3

    P2 1 4 3 2

    P3 1 2 3 4

    P4 1 2 4 3

    P5 2 3 4 1

    P6 1 3 4 2

    P7 2 1 4 3

    P8 1 2 3 4

    P9 2 1 4 3

    P10 1 4 3 2

    P11 1 3 2 4

    P12 2 4 1 3

    P13 1 3 2 4

    P14 1 3 2 4

    P15 2 3 1 4

    Jumlah 20 42 42 46

    Rata- rata 1,33 2,8 2,8 3,067

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    15/23

    Keterangan :

    1 = paling disukai

    2 = disukai

    3 = tidak disukai

    4= paling tidak disukai

    Perhitungan:

    (0,04 x 6044)-225

    241,76-225

    16,76

    Df sampel

    4-1

    3

    X2tabel = 9,488

    Kesimpulan : X2C > X2tabel

    Maka ada perbedaan rasa antara susu ketapang pada sampel A, B, C, dan

    D. Karena ada perbedaan maka dilanjut dengan uji LSD:

    Df error df totaldf sampeldf panelis

    593- 14

    42

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    16/23

    LSDrangking ( .

    2,01808 x

    14,269

    RA= 20 RB = 42 RC= 42 RD= 46

    RCRA= 22 > LSD; CA

    RCRB = 0 < LSD ; C = B

    RDRC = 4 < LSD ; D = C

    RDRA = 26 > LSD; DA

    RDRB = 4 < LSD ; D = B

    RBRA = 22 > LSD; BA

    JADI B = C =D A, sehingga kesimpulannya susu ketapang dengan sampel A (CMC)

    merupakan susu yang paling diminati oleh panelis.

    Berdasarkan hasil analisis organoleptik panelis maka peneliti memutuskan

    untuk menganalisis susu yang paling diminati oleh para panelis, yaitu susu ketapang

    dengan bahan penstabil CMC konsentrasi 0.5 %.

    Kendala

    Pelaksanaan penelitian ini tidak terlepas dari adanya kendala yang menghambat

    pelaksanaan, yaitu:

    a. Sulitnya mendapat bahan baku utama berupa biji buah ketapang, hal ini karena

    pada saat pelaksanaan penelitian merupakan bukan musimnya ketapang berbuah.Sehingga untuk mengatasinya adalah dengan memanfaatkan waktu menunggu

    ketapang berbuah dengan pencarian alat dan bahan lainnya yang digunakan.

    b. Sulitnya mendapatkan bahan penstabil alginat dan pektin. Alginat berhasil di

    dapatkan, namun pektin tidak didapatkan, sehingga peneliti mencari referensi

    kembali dan memutuskan untuk mengganti pektin dengan karagenan.

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    17/23

    BAB 5. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

    Rencana yang akan dilakukan selanjutnya adalah menyelesaikan

    program penelitian ini. Berdasarkan metode penelitian maka tahapan yang belumdilaksanakan adalah mnganalisis laboratorium untuk mengetahui kandungan gizi susu

    ketapang dan penyimpulan hasil. Parameter yang digunakan dalam analisis tersebut

    adalah kadar lemak, protein, glukosa, kalsium, fosfor, viskositas, serta pH. Analisis

    laboratorium akan dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 14 Juli 2014. Seteah dilakukan

    analisis laboratorium maka akan dilakukan penarikan kesimpulan dari hasil penelitian.

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    18/23

    DAFTAR PUSTAKA

    Arrbucle, W.S. 1981. Ice Cream. Avi Publishing Company, Inc. Westport, Connecticut

    Cahyadi, W. 2005. Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Bumi

    Aksara. Jakarta

    Chapman VJ. 1970. Seaweed and Their Uses, Second Edition. London: Mathuen and

    Co. Ltd.

    Fardiaz D. 1989. Hidrokoloid. Bogor: Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan, Pusat

    Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.

    Glicksman, M. 1969. Gum Technology Ini The Food Industry. Academic Press, New

    York

    Glicksman, M.1981. Food Hydrocolloids I. Crc Press Inc. Baca Raton, Florida

    Hubeis MN. 1995.Paket Industri Pangan Es Krim Ekonomi Skala Industri Kecil.

    Buletin Teknologi Industri Pangan Vol 7 Hal. 1. Bogor: Institut Pertanian

    Bogor.Junaidi RR. 2006. Kajian penggunaan NaOCl dan kaporit pada pemucatan natrium

    alginat dari rumput laut coklat (Sargassum polycystum) [skripsi].Bogor:

    Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

    McNeely WH, Pettitt DJ. 1973. Algin. Di dalam: Whistler RL, BeMiller JN, editor.

    Industrial Gums, Polysaccharides and Their Derivates. London: Academic Press.

    Minifie, B.W. 1989. Chocolate, Cocoa And Confecttionery. Van Nostrand Reinhold.

    New York

    Sommer, H.H. 1947. The Theory And Practise Of Ice Cream Making. Published By The

    Author, Madison, Winsconsin

    Towle, G.A. Dan O. Christensein. 1973. Pectin. Di Dalam Whistler Dan B. Miller

    (Ends). Industrial Gums, Polysaccharides And Derivate. Academic Press. New

    York

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    19/23

    Winarno, F.G. 1985. Kimia Pangan Dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

    Winarno, F.G. 1996. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Jakarta: Pustaka Sinar

    Harapan.

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    20/23

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    21/23

    2. Bahan Habis Pakai

    Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

    Kertas print materi tentang susu 1 rim Rp 45.000,00 Rp 45.000,00

    Bolpoint Alat Tulis 2 buah Rp 1.750,00 Rp 3.500,00

    Tinta printer Untuk Print Data 1 box Rp 35.000,00 Rp 35.000,00

    Gula pasir Bahan Pemanis pada Susu 1,5 kg Rp 12.000,00 Rp 18.000,00

    Garam Bahan Penambah Rasa 1 bungkus Rp 4.300,00 Rp 4.300,00

    Air Pelarut/ pengencer 1 galon Rp 14.500,00 Rp 14.500,00

    Bahan Penstabil CMC bahan yang ujikan 100 gram Rp 125,00 Rp 12.500,00

    Bahan Penstabil Na-Alginat bahan yang ujikan 100 gram Rp 2.500,00 Rp 250.000,00

    Bahan Penstabil karaginan bahan yang ujikan 100 gram Rp 2.500,00 Rp 250.000,00

    Bahan Penstabil Gelatin bahan yang ujikan 100 gram Rp 250,00 Rp 25.000,00

    SUB TOTAL (Rp) Rp 657.800,00

    3.Perjalanan

    Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

    Pencarian bahan Biaya Pencarian tempat tersedianya bahan baku Rp 102.875,00

    Pencarian alat Biaya pencarian alat-alat yang dibutuhkan Rp 35.000,00

    Menuju tempat

    praktek

    Biaya Menuju tempat penelitian

    Rp 76.905,00

    SUB TOTAL (Rp) Rp 214.780,00

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    22/23

    Lampiran 2. Dokumentasi

    KetapangKetapang yang direndam

    air

    Pengupasan ketapang

    Ketapang yang sudah dikupas Blender ketapangPenyaringan hasil ketapang

    yang diblender

    Perebusan susu ketapang

    Susu ketapang denganbahan penstabil alginat Susu ketapang dengan bahan

    penstabil gelatin

  • 7/21/2019 Pkmp Hajizah Laporan Kemajuan

    23/23