pkmt-rancang bangun mesin press hidraulik untuk produksi minyak jarak sebagai bahan baku biodiesel

Upload: nua-erwianisya

Post on 10-Oct-2015

90 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pada era teknologi yang semakin canggih dan modern saat ini diharapkan

    mampu ada khalayak atau istitusi yang dapat memberikan kontribusi yang berguna

    bagi masyarakat, baik dengan pikiran maupun sebuah penyelesaian masalah, seperti

    masalah persediaan BBM yang semakin menipis dan semakin lama semakin habis.

    Dilain pihak pemerintah juga mencabut subsidi yang mengakibatkan gejolak ekonomi

    yang luar biasa yang berdampak pada masyarakat. Oleh karena itu dituntut untuk

    mencari sumber energi baru pengganti BBM seperti biodiesel dari bahan dasar

    minyak jarak.. Dengan produksi ini, pemerintah tak perlu pusing mengutak-atik

    RAPBN menyusul fluktuasi harga minyak.Badan Pusat Statistik menyebutkan,

    semester I tahun ini, Indonesia mengimpor minyak senilai US$ 28,37 miliar. Nilai

    tersebut lebih besar dari periode sama tahun sebelumnya, yang mencapai US$ 20,96

    miliar. (Tim Departemen Pertanian, 2006)

    Ada beberapa sumber energi alternatif yang bisa disubstitusikan sebagai

    pengganti solar. Salah satunya energi biodiesel berbahan dasar minyak jarak.

    Pembuatan energi alternatif, kini mulai menggejala di berbagai belahan dunia.

    Sebagian negara ada yang mengembangkan biodiesel, sebagian lainnya mengaktifkan

    bioetanol. Ini berarti, Indonesia tidak sendirian ketika mencari sumber energi

    alternatif.

    Kendati sudah ditanam di beberapa tempat, budidaya jarak belum

    terkoordinasi secara nasional. Ini ironis, mengingat besarnya potensi di belakangnya.

    Begitu juga dalam proses penanaman pohon jarak tentu akan banyak menyerap

    tenaga kerja seperti di Desa Tanggulturus berada di Kecamatan Besuki, sekitar 30 km

    di selatan pusat kota kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Kecamatan Besuki

    memiliki luas area 82,16 km2. Jumlah penduduk 33.781 jiwa dengan kepadatan

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    2

    411/km2. Besuki merupakan wilayah geografis yang kaya akan batuan. Keterbatasan

    pengetahuan dan dana menyebabkan sumber daya alam tersebut belum bisa

    dimanfaatkan secara maksimal oleh penduduk setempat. Tetapi penduduknya banyak

    yang berangkat menjadi TKI/TKW. Bahkan Tulungagung menjadi pengekspor TKI

    terbesar di JawaTimur, yaitu 4000.5000 orang per tahun. Diharapkan dari jumlah

    penduduk yang begitu banyak dapat terserap tenaga kerja dalam proses penanaman

    pohon jarak. (Soeparno W dan Gunawan, 2007)

    1.2 Perumusan Masalah

    Dari permasalahan tersebut di atas maka kami bermaksud merencanakan dan

    membuat suatu Rancang Bangun Mesin Press Hidraulik untuk Produksi Minyak

    Jarak sebagai Bahan Baku Biodisel secara semi otomatis sehingga lebih bermanfaat

    dan mudah pengoperasiannya, karena dilatarbelakangi adanya mulai tersedianya buah

    jarak yang masih minim untuk dimanfaatkan, lahan kosong yang mulai

    dibudidayakan penanaman buah jarak di berbagai daerah dan tidak adanya alat yang

    dapat untuk menghasilkan minyak jarak yang praktis dan ekonomis.

    Berdasarkan uraian di atas, didapat permasalahan tentang cara mengolah biji

    jarak sebagai pemanfaatan bioteknologi dimana semakin banyaknya tumbuhan pohon

    jarak. Perancangan alat pengepres biji jarak dengan sistem hidraulik beserta

    penerapan alat rancang bangun ruang pengepresan (punch dan dies) ini biar berhasil

    dalam pengeluaran minyak dan pemanfaatan atas hasil minyak biji jarak yang

    didapatkan sehingga dapat dimanfaatkan lebih lanjut.

    1.3 Batasan Masalah

    Dalam perencanaan dan pembuatan prototype alat, kami batasi produk yang

    dihasilkan dari mesin kami adalah campuran minyak dan air hasil pengepresan daging

    biji jarak yang nantinya siap diproses lebih lanjut menjadi minyak jarak murni

    sebagai bahan baku biodisel melalui proses destilasi kimiawi. Kapasitas mesin

    berkisar 1 liter per jam.

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    3

    1.4 Tujuan Program

    Mewujudkan mesin pengepres biji jarak dengan sistem hidraulik yang bersifat

    praktis dan ekonomis dalam hal biaya pembuatan, kesederhanaan alat dan cara

    penggunaan dari mesin. Karena dilatarbelakangi banyaknya tanaman jarak yang

    kurang bahkan belum dibudidayakan kegunaannya oleh masyarakat sekitar serta tidak

    adanya upaya pemerintah untuk mengembangkan alat penghasil minyak jarak sebagai

    bahan baku biodiesel.

    1.5 Luaran yang Diharapkan

    Sebuah alat berupa prototype mesin produksi yang memiliki kemampuan

    antara lain: dapat digunakan untuk mengepres daging biji jarak, baik biji jarak pagar

    maupun biji, pengeluaran minyak dan ampas (bungkil) yang mudah dan proses

    pembuatan mesin sederhana.

    1.5 Kegunaan Program

    Menciptakan alat/mesin pengepres biji jarak dengan menggunakan sistem

    hidraulik yang nantinya akan dikembangan lebih lanjut kegunaannya dan dapat

    dimanfaatkan kedepan, antara lain dalam pengembangan industri kecil dalam proses

    pengikatan tenaga kerja dan untuk masyarakat khususnya mahasiswa adalah untuk

    dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh khususnya di dunia industri dalam bidang

    mesin produksi.

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Tinjauan Umum

    Seiring dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur, maka hal ini perlu

    diimbangi dengan penggunaan teknologi yang memadai dalam rangka mendukung

    pelaksanaan pembangunan untuk mencapai target dalam suatu proses pembangunan.

    Pemanfaatan biofuel seperti biodiesel juga tidak memerlukan banyak insentif.

    Sebagai contohnya insentif ekonomi berupa pajak dan keringanan bea masuk

    peralatan, karena memakai kelapa sawit atau jarak pagar yang banyak terdapat di

    Indonesia. Proses produksinya pun tidak memerlukan teknologi tinggi, sehingga bisa

    menjadi usaha rakyat.

    Satu liter biodiesel kira-kira membutuhkan tiga kg jarak pagar. Kalau satu kg

    jarak harganya Rp1.000, maka satu liter biodiesel harganya sekitar Rp3.000, kalau

    ditambah ongkos lainnya jadi Rp4.000, sehingga masih bisa bersaing dengan solar

    dan premium bersubsidi. Biodiesel yang merupakan pengganti solar termasuk jenis

    biofuel atau bahan bakar nabati. Bahan baku biodiesel bisa 100 persen minyak nabati

    seperti kelapa sawit dan jarak pagar (B100) atau dicampur dengan solar (Bxx).

    (Berita Antara, 2006)

    Sementara itu kondisi dilapangan yang menginginkan penyelesaian sesuai

    dengan waktu dan efisiensi yang diinginkan terkadang tidaklah mudah untuk dicapai

    sehingga perlu dilakukan cara lain yaitu penerapan mesin pres vertikal sebagai alat

    bantu pengeluran minyak dari jarak pagar.

    Langkah-langkah perencanaan dan pembuatan alat yang diterapkan dalam

    proses pengepresan biji jarak dengan melakukan penekanan (pengepresan) sesuai

    ukuran yang diinginkan.

    Untuk mencari gaya penekanan biji jarak pagar yang dibutuhkan pada proses

    ini diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    5

    a. Melakukan pengujian tekan terhadap biji jarak yang dapat digunakan dalam

    perhitungan sistem hidraulik dan perhitungan rancangan elemen mesin.

    b. Menentukan desain punch dies, ruangan pengepresan dan konstruksi rangka

    mesin.

    c. Menentukan kapasitas mesin setiap pengepresan

    d. Menghitung dan menentukan besarnya gaya tekan yang diperlukan untuk

    mendeformasi biji jarak pagar.

    2.2 Tanaman Jarak Pagar

    Jatropha curcas L. (jarak pagar) adalah tanaman yang multiguna yang berasal

    dari Mexico dan Amerika Tengah, dan telah ditanam di daerah tropis Amerika,

    Afrika dan Asia. Madagaskar, Dahomey (Benini) dan Kepulauan Tanjung Verde

    (Cape Verde Islands) merupakan Negara pengekspor produk tanaman jarak pagar.

    Tanaman ini dapat ditanam di daerah tropis, terutama di daerah lahan kritis.

    Tanaman ini membutuhkan curah hujan minimum 250 mmm/tahun, dan akan tumbuh

    baik dengan curah hujan hingga 900-1200 mmm/tahun. Tanaman ini dapat tumbuh

    hingga ketinggian 8 m, dengan biji sebagai produk utamanya mengandung 55-60%

    minyak. Jarak pagar merupakan tanaman perdu besar. Batang tanaman mempunyai

    cabang yang tidak beraturan, batang muda menghasilkan getah bewarna jernih.

    Batang yang muda bewarna hijau, sedangkan yang tua bewarna coklat. Daun lebar

    berbentuk jantung dan bertangkai panjang. Bunga berbentuk cawan, dengan bunga

    jantan dan betina terdapat di dalam satu tangkai. Bunga bewarna hijau kekuningan.

    Buah berbentuk bulat, yang muda bewarna kuning, sedangkan yang tua bewarna

    kehitaman. Buah terdiri atas tiga rongga yang masing-masing berisi satu biji

    sehingga di dalam satu buah akan dihasilkan tiga biji. Biji berbentuk bundar lonjong

    dengan warna hitam.(Setyadji, 2006)

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    6

    Gambar 2.1 Tanaman Jarak Pagar

    Buah berbentuk bujur telur berdiameter 3 4 cm, licin, yang masih muda

    berwarna hijau dan yang sudah tua akan berubah warna menjadi kuning serta apabila

    kering menjadi berwarna hitam dan akan tampak retak. Buah yang telah matang atau

    masak, akan merekah dan mengeluarkan biji berwarna hitam. Biji jarak pagar rata-

    rata berukuran 18 x 11 x 9 mm, dengan berat 0,62 gram dan terdiri atas 58,1 %-b inti

    atau daging (kernel) dan 41,9 %-b kulit. Kulit biji mengandung 0,8 %-b ekstrak eter.

    (Tatang, 2003)

    Gambar 2.2 Biji Tanaman Jarak Pagar

    2.3 Minyak Jarak Pagar

    Minyak jarak pagar merupakan cairan bening, berwarna kuning, berbau khas,

    tidak berasa dan tidak menjadi keruh meskipun disimpan dalam jangka waktu lama.

    Karakteristik minyak jarak pagar adalah 78 = 0,8783 kg/liter; nD.16 = 1,4730; nD.74 =

    1,4520; 20 = 71 cp; angka iodium = 102,8 103,1; angka penyabunan = 196,3.

    Asam-asam penyusun minyak terdiri atas 22,7 % asam jenuh dan 77,3 % asam tak

    jenuh.

    Minyak jarak pagar tidak lebih kental dibandingkan dengan minyak nabati

    lainnya. Komponen minyak jarak pagar yang terbesar adalah trigliserida yang

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    7

    mengandung asam lemak oleat sekitar 43,2 persen dan asam linoleat sekitar 34,3

    persen.

    Selain minyak jarak, produk samping hasil produksi biodiesel yaitu gliserol

    dapat pula dimanfaatkan sebagai bahan baku pada proses pembuatan sabun. Serupa

    dengan minyak jarak, gliserol yang digunakan haruslah yang telah mengalami proses

    pemurnian. Minyak jarak pagar dan gliserol yang telah dimurnikan merupakan bahan

    dasar yang sangat baik untuk produk kosmetika. (Setyadji, 2006)

    Gambar 2.3 Minyak kasar hasil pengepresan (CJO), minyak hasil pemurnian dan

    minyak biodiesel hasil proses esterifikasi.

    2.4 Proses Pembentukan

    Proses pembentukan logam meliputi proses bulk deformation dan sheetmetal

    forming. Pada bab ini hanya diterangkan proses bulk deformation pada proses

    forging.

    2.4.1 Bulk Deformation

    Proses bulk deformasi yang meliputi cold, warm dan hot working merupakan

    proses pembentukan logam tanpa pemotongan atau perautan tetapi dengan cara

    membentuk logam secara paksa logam benda sesuai dengan bentuk cetakan (misalnya

    die, roll atau cetakan pada proses forging). Cold dan warm working dipakai jika

    perubahan antara benda awal dengan produk akhir tidak terlalu besar juga untuk

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    8

    memperbaiki sifat mekanik atau permukaan yang baik. Sedangkan hot working

    dipakai jika terjadi perubahan besar antara dimensi awal dengan produk jadi. Proses

    bulk deformation dibedakan menjadi Rolling dan Forging. (Kalpakjian, 1995)

    2.4.1.1 Forging

    Forging merupakan proses deformasi dimana benda kerja ditekan antara dua

    die untuk membentuk suatu produk tertentu. Pada akhir-akhir ini, proses forging

    menjadi sangat penting bagi dunia industri yang membuat komponen-komponen

    automotif, pesawat atau yang lain yang membutuhkan kekuatan tinggi seperti poros

    engkol, stang piston, gear atau bahkan mesin turbin.

    Proses ini selain dapat diklasifikasikan berdasarkan temperature pengerjaan

    juga dapat diklasifikasikan menurut konstruksi dasar mesin yaitu bentuk die yang

    meliputi:

    Open die forging merupakan proses forging yang dilakukan dengan memakai

    die datar(flat or almost flat die) dimana logam dibiarkan mengalir melalui

    permukaan die tersebut.

    Impression die forging merupakan forging dengan die yang berbentuk sesuai

    dengan bentuk produk yang akan dibuat. Pada forging ini logam sisa

    dibiarkan mengalir disekitar permukaan die yang untuk kemudian dipotong.

    Fleshless forging atau close die forging merupakan proses dimana logam

    ditekan kedalam cetakan tanpa meninggalakan sisa sehingga dalam system ini

    volume logam sebelum dipress harus sama dengan volume dienya.

    Miscellaneous forging. Disamping ketiga kelompok proses forging tersebut masih

    ada yang lain. Proses pengerjaan yang termasuk proses forging, dimana

    menggunakan tegangan kompresi untuk membentuk benda kerja. (Kalpakjian, 1995)

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    9

    2.4.1.1.1 Closed-Die Forging

    Proses closed die forging ini hamper sama dengan proses impression die

    forging, yang membedakan adalah pada proses impression die forging terbentuk flash

    pada waktu pembentukan berlangsung sedangkan pada proses closed die forging

    tidak terbentuk flash, sehingga besarnya volume dari material harus tepat dan sesuai

    dengan volume rongga die, jadi sangatlah penting karena mempengaruhi apakah

    produk yang terbentuk terjadi flash.

    Pada proses ini perencanaan dies dan volume material mempunyai peranan

    yang sangat penting karena dapat mempengaruhi hasil produk. Proses ini biasanya

    digunakan untuk membuat produk yang bentuknya sangat kompleks seperti

    crankshaft, turbin, roda gigi dan lain-lain.

    Proses pengerjaannya sama seperti pada proses impression die forging yaitu

    memberikan tekanan kepada die yang akan menekan benda kerja dan besarnya gaya

    pembentukan sama seperti pada proses impression die forging. (Kalpakjian, 1995)

    Gambar 2.4 Proses closed die forging

    2.4.2 Sheetmetal Forming

    Yang dimaksud dengan sheetmetal forming disini adalah proses pembentukan

    pada lembaran logam yang relative tipis (antara 0,4 - 6 mm). Pada akhir-akhir ini

    pembentukan lembaran menjadi satu hal yang penting dalam proses pembuatan

    komponen-komponen mobil, pesawat atau peralatan rumah tangga. Hasil

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    10

    pembentukan logam lembaran biasanya mempunyai akurasi dimensi yang baik,

    permukaan yang halus serta relative lebih murah.

    System pembentukan yang dipakai dalam proses ini dengan memakai punch

    dan die yang didukung dengan mesin press dengan hasil produk yang dinamakan

    stamping. (Kalpakjian, 1995)

    2.5 Klasifikasi Dies

    Jenis die biasanya disesuaikan dengan jenis proses yang dikerjakan. Misalnya

    jika dies tersebut berfungsi untuk memotong maka disebut dengan cutting dies.

    2.5.1 Klasifikasi Dies Berdasarkan Konstruksinya

    2.5.1.1 Compound Dies

    Pada compound dies semua proses yang diperlukan untuk membentuk sebuah

    produk dikerjakan pada satu stasiun, dilakukan satu kali penekanan, serta mampu

    menghasilkan produk dengan ketelitian tinggi. Untuk kerja yang memerlukan lebih

    dari satu proses biasanya dilakukan kombinasi antara punch dan diesnya. Prosesnya

    kebanyakan gabungan antara proses blanking dan proses piercing. Keterbatasan dari

    compound tool adalah untuk benda kerja yang rumit tidak selalu bisa dikerjakan serta

    kecepatan kerjanya terbatas. (Suchy, 1997)

    Gambar 2.5 Compound dies

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    11

    2.5.2 Klasifikasi Dies Berdasarkan Pengaruh Pada Struktur Material

    2.5.2.1 Forming Dies

    Forming dies hampir sama dengan bending dies yaitu merubah bagian atau

    bentuk dari plat, tetapi arah bengkokan adalah kurva dan disertai dengan deformasi

    plastis. (Suchy, 1997)

    Gambar 2.6 Forming Dies

    2.4.2.2 Compressive Dies

    Compressive dies akan menekan benda kerja masuk kedalam dies yang akan

    mengisi setiap celah yang ada, proses yang menggunakan dies ini antara lain adalah

    proses forging, extruding, embossing dll. (Suchy, 1997)

    Gambar 2.7 Compressive Die

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    12

    2.5 Tinjauan dan Perencanaan Mesin

    Dalam perencanaan mesin pengepres biji jarak tim kami menggunakan sistem

    hidraulik guna menghasilkan minyak jarak. Perencanaan mesin ini meliputi analisa

    kapasitas produksi, analisa gaya pengepresan (pembentukan) terhadap biji jarak, dan

    analisa sistem hidraulik.

    2.5.1 Analisa Kapasitas Produksi

    Dari hasil pengamatan, proses pengepresan jarak dengan meggunakan mesin

    pres hidraulik ini mempunyai efisiensi 90 % hilang karena faktor mesin, manusia,

    buah jarak dan lain-lain. Dari hasil pengamatan dan percobaan berat buah jarak rata-

    rata didapat 3 gramdan buah jarak dikeringkan selama 5 7 hari dengan diameter

    buah jarak 2 cm. Input yang digunakan berupa daging biji jarak dengan panjang 13

    mm dan lebar 8 mm.

    Sebelum mengetahui kapasitas mesin yang direncanakan terlebih dahulu kita

    ketahui dimensi buah jarak, dan luas permukaan dies, berat daging biji, dan berat biji

    untuk menghasilkan 1 liter per jam produksi sebagai acuan. Selain itu didalam

    pengamatan yang mengasumsikan pada produksi pertanian pohon jarak, Maka

    direncanakan :

    Dimensi daging biji jarak dianggap persegi panjang :

    Gambar 2.8 Dimensi Daging Biji Jarak

    Dalam perencanaan kapasitas dan putaran motor terlebih dahulu ditentukan:

    a. Kapasitas yang ingin dicapai 1 liter/jam

    b. Berat daging biji rata-rata 0,54 gram

    c. Diameter dies 150 mm

    13 mm

    8 mm

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    13

    d. Siklus Produksi 6 menit per produksi

    e. Satu liter minyak jarak membutuhkan 3 kg biji jarak

    Dalam perencanaan mesin dengan kapasitas 1 liter per jam maka kita dapat

    menentukan total produksi per jam dan kapasitas menghasilkan minyak per produksi.

    (Total produksi per jam) T = 1

    0

    t

    t........................................(2.1)

    Dimana : to = waktu 1 jam produksi = 3600 (s)

    t1 = waktu per produksi (s)

    (kapasitas menghasilkan minyak per produksi) C = T

    V.............(2.2)

    dimana : V = satu liter minyak = 1000 ml

    T = total produksi per jam

    Setelah diketahui data di atas maka berat biji per produksi dapat dihitung

    (berat biji per produksi) P = V

    CM ...............................(2.3)

    dimana : M = berat biji untuk 1 liter = 3 kg = 3000 gram

    C = kapasitas menghasilkan minyak per produksi (ml)

    V = satu liter minyak = 1000 ml

    Dari data diatas kita dapat mengetahui jumlah biji per produksi.

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    14

    (Jumlah biji per produksi) J = m

    P................................(2.4)

    dimana : P = berat biji per produksi (gram)

    m = berat rata-rata satu biji jarak (gram)

    Gambar 2.9 Desain perencanaan punch dan dies

    Dari data diatas digunakan untuk menghitung banyak biji per lapis pada dalam ruang

    pengepresan.

    Jumlah Biji = 2

    1

    A

    A..........................(2.5)

    Dimana : A1 = luas permukaan dies = d2/4 (mm

    2)

    A2 = luas permukaan biji jarak = p . l (mm2)

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    15

    2.5.2 Analisa Gaya Pengepresan (Pembentukan)

    2.5.2.1 Tegangan / Stress

    Tegangan didenifisikan sebagai gaya tiap satuan luas. Tegangan dianggap

    terbagi merata pada luas penampang melintang bagian benda. Tegangan timbul akibat

    akibat adanya beben atau gaya yang bekerja pada sebuah benda atau material. Dalam

    material itu sendiri ada tegangan ijin yang besarnya ditentukan material dan faktor

    keamanan yang diambil. Dari kedua tegangan inilah nanti akan diperoleh dimensi

    atau ukuran terkecil namun aman terhadap gaya atau beban. (Zainun Achmad, 1999)

    Tegangan-tegangan yang timbul dalam perhitungan/ perencanaan elemen

    mesin terdiri dari :

    1. Tegangan normal (Tensile dan compression stress)

    2. Tegangan geser (Shears stress)

    3. Tegangan bending/ lengkung (Bending stress)

    4. Tegangan kombinasi (combination stress)

    2.5.2.1.1 Tegangan Normal

    Gaya aksial F yang bekerja tegak lurus penampang A, akan menimbulkan

    tegangan normal di setiap titik dari sebuah penampang seperti yang ditunjukkan pada

    gambar 2.10.

    Gambar 2.10 Gaya aksial bekerja pada poros

    2in

    lbf

    A

    Fn ..............................................(2.6)

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    16

    Dimana :

    A = 2

    4d

    = luas penempang (in

    2)

    d = diameter silinder (in)

    F = gaya normal (lbf)

    n = tegangan normal (psi)

    Tegangan tarik t disebut tegangan normal positif, dimana gaya yang bekerja

    mempunyai arah keluar (positif), sedangakan tegangan c tekan disebut tegangan

    normal negatif, karena gaya yang bekerja mempunyai arah masuk penampang

    (negatif). (Zainun Achmad, 1999)

    2.5.2.1.2 Tegangan Geser

    Tegangan geser dapat dibedakan berdasarkan jenis gaya yang bekerja pada

    elemen, yaitu:

    1. Tegangan geser langsung

    2. Tegangan geser puntir

    2.5.2.1.2.1 Tegangan Geser Langsung

    Gaya normal F yang bekerja sejajar penempang dengan kondisi seperti pada

    gambar 2.27 akan menimbulkan tegangan geser langsung.

    A

    Fs .........................................(2.7)

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    17

    Gambar 2.11. Tegangan geser

    sehingga besar tegangan geser langsung adalah

    a) wt

    Fs

    . b)

    wt

    Fs

    ..2 ..............(2.8)

    dimana :

    s

    = Tegangan geser (psi)

    F = gaya normal (lb)

    t = tebal (in)

    w = lebar (in)

    2.5.2.1.3 Tegangan Maksimum Ijin (The Maximum Normal Stress Theory)

    Tegangan maksimum ijin mempunyai fungsi yaitu sebagai koreksi apakah

    tegangan yang digunakan itu mampu untuk membentuk benda kerja apakah benda

    kerja yang dibentuk itu rusak. Dengan dasar tegangan yang digunakan adalah lebih

    kecil atau sama dengan tegangan yang diijinkan (t t ). Sehingga diperlukan

    factor keamanan (N). Besarnya tegangan ijin dapat dinyatakan dengan persamaan:

    a. Tegangan ijin tarik : t = N

    S yp.(2.9)

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    18

    b. Tegangan ijin kompresi : c = N

    S yc =

    N

    SK ypc ... (2.10)

    c. Tegangan ijin geser : s = N

    S yps =

    N

    SK yps ...(2.11)

    Faktor konversi :

    Kc = 1,0 - 1,3

    Ks = 0,6 - 0,3

    Kb = 0,9 - 1,0

    Faktor keamanan:

    1. N = 1,25 1,5 : untuk bahan yang sesuai dengan penggunaan pada kondisi

    terkontrol dan tegangan yangh bekerja dapat ditentukan dengan pasti.

    2. N = 1,5 2,0 : untuk bahan yang mudah diketahui dan pada kondisi lingkunagn

    beban dan tegangan yang tetap dan dapat ditentukan dengan mudah.

    3. N = 2,0 2.5 : untuk bahan yang beroperasi secara rata-rata dengan range beban

    yang diketahui.

    4. N = 2,5 3,0 : untuk beban yang diketahui tanpa mengalami tes. Pada kondisi,

    beban dan tegangan rata-rata.

    5. N = 3,0 4,5 : untuk beban yang sudah diketahui. Beban dan tegangan yang tidak

    pasti dan kondisi lingkungan yang juga tidak pasti.

    6. Beban berulang : nomor 1 s/d 5

    7. Beban kejut : nomor 3 s/d 5

    8. Beban getas : nomor 2 s/d 5 dengan perkiraan dikalikan 2. (Suhariyanto, 2002)

    2.5.3 Analisa Sistem Hidraulik

    Pada proses mekanik masih menggunakan motor sebagai penggerak

    utamanya, hal ini masih mempunyai kelemahan karena tekanan yang dihasilkan tidak

    bisa sama selain itu juga sering terjadi slip sehingga produk yang dihasilkan masih

    terdapat cacat atau kekurang sempurnaan hasil pengepressan dikarenakan daya yang

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    19

    hilang lebih besar dari sistem press hidraulik. Oleh karena itu kami merancang

    mekanisme baru dengan sistem hidraulik, karena tekanan yang dihasilkan lebih besar

    sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih baik. Setelah mengetahui besarnya

    gaya press yang terjadi pada setiap biji jarak, maka kami mulai merencanakan sistem

    hidraulik, yang meliputi luasan piston yang digunakan sampai jenis katub yang kita

    pakai, dan pemilihan pompa yang sesuai. Dengan ini kami ingin memadukan input

    masukan dengan gaya tekan yang dibutuhkan pada mesin press hidraulik. Untuk

    lebih jelas perhatikan gambar berikut:

    Gambar 2.12. Silinder hidraulik (Esposito, A.,Fluid Power with Application, sixth

    edition, 2002)

    Dengan melihat gambar silinder di atas maka daya silinder hidaulik dapat

    ditentukan. Daya ini pada prinsipnya merupakan daya yang dihasilkan oleh fluida

    (dalam hal ini liquid) untuk menggerakkan silinder. Untuk mengetahui daya pada

    system hidraulik tersebut langkahlangkahnya adalah sebagai berikut :

    1. Menentukan luasan piston.

    Tekanan fluida P dari pompa akan bekerja pada luasan piston A untuk

    menghasilkan gaya yang diperlukan menggerakkan beban Fload.

    Fload adalah gaya pembentukan pada proses pembuatan die dan punch.

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    20

    P. A = Fload sehingga A = Fload / P (2.12)

    2. Menentukan volumetric flow rate fluida Q yang masuk silinder.

    Volumetic Displascement VD dari silinder hidraulik adalah sama dengan

    volume yang dipindahkan piston pada saat bergerak sepanjang langkah s, yaitu VD =

    A. s , maka besarnya Volumetric flow Rate Q sama dengan VD dibagi dengan waktu

    yang dibutuhkan piston bergerak sejauh s sehingga akhirnya

    vAt

    sA

    t

    VQ D .

    . ..(2.13) (Esposito, A.,Fluid Power with Application,

    sixth edition, 2002)

    Dimana A : Luasan piston (m2)

    V : kecepatan linier fluida (m/s)

    S : panjang langkah (m)

    T : waktu (s)

    3. Energi fluida dapat ditentukan dari hubungan W = F.s = P.A.s

    Sedangkan data fluida adalah sama dengan energi fluida tiap satuan waktu

    maka :

    Daya fluida = QPvAPt

    sAP

    waktu

    Energi...

    .. (2.14) (Esposito, A.,Fluid

    Power with Application, sixth edition, 2002)

    Dimana P = tekanan fluida

    Q = volumetric flow rate (kapasitas fluida)

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    21

    Tinjauan Pustaka Pengamatan Lapangan

    Data Produk

    (Varietas Jarak Pagar)

    Pegujian Bahan

    (Uji Tekan)

    Perencanaan Dimensi Punch dan

    Dies Ruang Pengepresan

    Perencanaan Kapasitas Produksi

    @

    Mulai

    BAB III

    METODE PENDEKATAN

    Untuk dapat merancang dan membuat mesin penghasil minyak jarak maka

    perhatikan flowchart berikut :

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    22

    Gambar 3.1. Diagram Alir Perencanaan Alat

    Yes

    @

    Perhitungan Gaya Pengepresan

    (Pembentukan)

    Desain, Perhitungan,

    dan Perakitan

    OK

    Desain Mesin, Perhitungan Elemen Mesin dan Sistem

    Hidraulik

    Pembuatan dan Perakitan

    Mesin

    Uji Coba Mesin

    Kesimpulan

    Penyusunan Laporan

    Finish

    No

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    23

    Langkah langkah yang dilakukan dalam proses pembuatan mesin penghasil minyak

    jarak adalah sebagai berikut :

    3.1. Pengamatan lapangan

    Sebelum merencanakan suatau alat harus melakukan suatu pengamatan

    dilapangan karena dari pengamatan tersebut dapat mengetahui peralatan apa yang

    dibutuhkan. Peralatan apa yang harus dirancang ulang agar pemakaiannya lebih

    efisien oleh karena itu hal tersebut tidak boleh dilupakan karena sangat penting.

    Dari pengamatan lapangan di daerah Besuki Tulungagung Jawa Timur,

    memiliki lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk penanaman pohon jarak dan

    tersedianya tenaga kerja yang menganggur serta pengamatan langsung tentang mesin

    pengepres biji jarak yang telah tersedia di pertokoan pembuat mesin untuk agricultur

    dan pengamatan pada mesin pengepres lain jurusan, yaitu jurusan Teknik Kimia ITS

    hanya untuk sebagai tambahan referensi buat kami.

    3.2. Studi Literatur

    Setelah mengetahui permasalahan permasalahan yang ada di industri kecil

    selanjutnya mempelajari dengan mengacu pada referensi, buku dan jurnal ilmiah.

    Setelah mempelajari literature yang ada di buku, maka dilakukan percobaan untuk

    mengatasi solusi di atas dengan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh khususnya

    pada bidang Manufacture mengenai desain punch dan dies, Elemen mesin mengenai

    analisa tegangan konpresi dan gaya tekan, serta sistem fluid power mengenai

    perhitungan sistem hidraulik.

    3.3. Data Produk

    Dalam pembuatan mesin press biji jarak, kami menggunakan varietas biji

    jarak pagar dan jarak kepyar. Buah jarak pagar berbentuk bujur telur berdiameter 3

    4 cm, licin, yang masih muda berwarna hijau dan yang sudah tua akan berubah warna

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    24

    menjadi kuning serta apabila kering menjadi berwarna hitam dan akan tampak retak.

    Buah yang telah matang atau masak, akan merekah dan mengeluarkan biji berwarna

    hitam (http://www.iptek.net.id). Biji jarak pagar rata-rata berukuran 18 x 11 x 9 mm,

    dengan berat 0,62 gram dan terdiri atas 58,1 %-b inti atau daging (kernel) dan 41,9

    %-b kulit. Kulit biji mengandung 0,8 %-b ekstrak eter (Tatang, 2003).

    Minyak jarak pagar merupakan cairan bening, berwarna kuning, berbau khas,

    tidak berasa dan tidak menjadi keruh meskipun disimpan dalam jangka waktu lama.

    Karakteristik minyak jarak pagar adalah 78 = 0,8783 kg/liter; nD.16 = 1,4730; nD.74 =

    1,4520; 20 = 71 cp; angka iodium = 102,8 103,1; angka penyabunan = 196,3.

    Asam-asam penyusun minyak terdiri atas 22,7 % asam jenuh dan 77,3 % asam tak

    jenuh (Tatang, 2003). Kadungan asam lemak pada berbagai minyak jarak dapat

    dilihat pada Tabel 3.1.

    Tabel 3.1. Komposisi Asam Lemak berbagai Minyak Jatropha(Tatang, 2003)

    Asam lemak Jarak Pagar

    J.curcas

    Jarak gurita

    J.multifida

    Jarak landi

    J.gossypifolia J.glandulifera

    Miristat 0 0,1 0 0,8 0 1,3 0,4 2,3

    Palmitat 14,1 21,8 15,1 24,4 10,1 14,8 12,6 14,5

    Stearat 3,7 9,8 2,9 5,7 3,8 5,4 5,9 8,1

    Arakhidat 0 0,3 0 0,8 0 0,7

    Behenat 0 0,2 0 1,0

    Palmitoleat 0 1,3 0 0,5 0 0,7

    Oleat 34,3 49,0 18,4 33,4 10,1 37,9 27,5 34,2

    Linoleat 24,2 44,2 41,7 53,8 41,2 73,9 43 51,3

    Linolenat 0 0,3

    3.4. Uji Tekan

    Percobaan massa tekan pada biji jarak menggunakan mesin uji pres hidraulik

    di BARISTAND Surabaya.

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    25

    Tabel hasil percobaan :

    HASIL UJI TEKAN LABORATORIUM

    Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

    Tabel 3.2. Massa Tekan biji jarak pagar

    Sampel Jumlah Biji Massa Hasil Uji

    1 1 buah 0,5576 gr 44 kgf

    2 1 buah 0,5996 gr 36 kgf

    3 1buah 0,488 gr 57,4 kgf

    4 5 buah 2,791 gr 195 kgf

    5 10 buah 5,312 gr 290 kgf

    Percobaan untuk mengetahui massa buah jarak dan biji jarak :

    Tabel 3.3. Massa Buah, Biji, dan Daging Biji Jarak Pagar

    3.5. Perencanaan Punch dan Dies

    Perencanaan punch dan dies yang perencana lakukan adalah menggunakan

    referensi terhadap mesin press hidraulik yang telah ada dan merubah dimensi dan

    percobaan 1 2 3 rata-rata

    massa buah jarak 3 gram 2.5 gram 3 gram 3 gram

    massa biji jarak 0, 7 gram 0,8 gram 0,8 gram 0,8 gram

    massa daging biji 0,6 gram 0,5 gram 0,6 gram 0,6 gram

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    26

    berbentuk tirus, dalam perencanaan tersebut perencana sket melalui Autocad softwear

    sehingga didapat gambar desain yang terdapat pada bagian lampiran.

    3.6. Perencanaan Kapasitas Produksi

    Perencanaan kapasitas produksi perencana merancang desain ruang

    pengepresan yang dapat mencapai kapasitas satu liter per jam dan perhitungan

    kapasitas terdapat di bab pembahasan.

    3.7. Perhitungan Gaya Pengepresan (Pembentukan)

    Setelah mengetahui kapasitas produksi yang direncanakan maka kita dapat

    mengitung gaya pengepresan biji jarak.

    Gambar 3.2. Perencanaan Gaya Tekan (pengepresan)

    Dalam perhitungan gaya tekan dengan kapasitas produksi 1 liter per jam kami

    mendapatkan jumlah biji dengan tingkat empat lapis dengan acuan awal pada uji

    tekan biji jarak.

    3.8. Desain Mesin, Perhitungan Elemen Mesin dan Sistem Hidraulik

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    27

    Setelah melakukan perencanaan desain punch dan dies, perhitungan kapasitas

    dan gaya pengepresan maka desain mesin, perhitungan elemen mesin dan sistem

    hidraulik.

    3.9. Pembuatan Alat

    Pertamatama rancang bangun alat dimulai dari pembuatan rangka mesin,

    kemudian pembuatan punch dan dies serta dinding ruang pengepresan, membuat

    sistem pengeluaran ampas (screw ejector), memilih komponen hidraulik meliputi

    pemilihan silinder, hoses, pompa, control valve, motor, dan oli hidraulik. Kemudian

    merakit semua komponen-komponen menjadi sebuah alat. Pembuatan alat kami

    lakukan di bengkel bubut CV. Widya Karya di Sedati Sidoarjo.

    3.10. Pengujian Alat

    Untuk mengetahui apakah alat ini sudah layak dipakai atau benar benar

    aman maka sebelum digunakan berproduksi alat ini harus dilakukan pengujian

    terlebih dahulu. Selain menguji alat, kita akan dapat melihat hasil dari produk alat

    tersebut apakah masih terdapat cacat atau tidak, apabila masih terdapat cacat maka

    akan perencanaan akan melakukan perhitungan ulang gaya pembentukan atau sistem

    pengerolan pada mesin yang telah dibuat apabila ada yang kurang pas saat

    mensetting. Sehingga diharapkan produk dan alat yang perencana buat benar benar

    mendekati sempurna yang nantinya akan bermanfaat di industri rumah tangga yang

    ada di Tulungagung dan beberapa daerah penghasil buah jarak.

    3.11. Penyusunan Laporan

    Langkah terakhir dari kegiatan ini yaitu penyusunan laporan yang bertujuan

    agar terdapat bukti otentik yang menunjukan bahwa pernah dilakukan penelitaian.

    Selain itu dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk kalangan industri kecil

    untuk mengembangkan usaha di masa yang akan datang.

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    28

    BAB IV

    PELAKSANAAN PROGRAM

    4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

    No Kegiatan

    Minggu ke

    1 2 3 4 5 6 7 8

    1. Studi Pustaka dan

    pengamatan lapangan

    2. Perencanaan desain

    mesin pengepres biji

    jarak

    3. Penentuan beban,

    gaya yang terjadi.

    4. Perencanaan dan

    pembuatan desain

    alat.

    5. Pembuatan alat

    6. Pengujian alat

    7. Penyusunan laporan

    No Kegiatan Minggu Tempat Pelaksanaan

    1

    Studi Pustaka dan

    pengamatan lapangan. 1,2,3 Perpustakaan ITS, Teknik Kimia,

    Agrindo raya, Workshop D3 Mesin

    2

    Perencanaan desain mesin

    pengepres biji jarak. 3,4,5 Lab gambar D3 Mesin ITS

    3

    Penentuan beban, gaya

    yang terjadi. 4,5 Workshop D3 Mesin ITS bagian lab.

    Pembentukan.

    4 Perencanaan dan 5,6 Bengkel bubut dan las CV Widya Karya

    Perjanjian

    pelaksanaan

    program

    Visitasi Monotoring

    Penyerahan Laporan

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    29

    4.2 Tahapan Pelaksanaan

    Pada tahap awal pelaksanaan program kami melakukan studi pustaka untuk

    mencari berbagai referensi yang berkaitan mengenai apa saja yang berhubungan

    dengan mesin pengepres biji jarak, setelah itu kami melakukan pengamatan lapangan

    langsung dengan mencari mesin pengepres biji jarak yang sudah ada di pasaran yang

    ada di kota kami di Surabaya yaitu di Agrindo Raya yang menjual berbagai macam

    mesin yang berhubungan dengan mesin yang kegunaannya diperlukan di pertanian.

    Tahap selanjutnya setelah menggenggam berbagai referensi yang telah ada,

    kami berusaha untuk mendesain sebuah alat/mesin pengepres biji jarak yang berbeda

    dari mesin pengepres jarak yang telah ada yaitu dengan menggunakan system

    hidraulik semi otomatis.

    Setelah itu kami menekan beban dan gaya-gaya yang mungkin terdapat pada

    system hidraulik menggunakan referensi yang telah kami dapat mengenai rumus-

    rumus perhitungan. Melalui berbagai macam pengujian bahan yaitu buah dan biji

    jarak dengan tujuan untuk mengetahui massa dan gaya tekan yang diperlukan di

    dalam perhitungan pembuatan mesin menggunakan timbangan elektrik dan alat

    pengpres bahan hidraulik.

    Pertamatama rancang bangun alat dimulai dari pembuatan rangka mesin,

    kemudian pembuatan punch dan dies serta dinding ruang pengepresan, membuat

    sistem pengeluaran ampas (screw ejector), memilih komponen hidraulik meliputi

    pemilihan silinder, hoses, pompa, kontrol valve, motor, dan oli hidraulik. Kemudian

    merakit semua komponen-komponen menjadi sebuah alat.

    pembuatan desain alat. dan lab.perautan D3 Mesin ITS

    5 Pembuatan alat. 5,6,7 Bengkel bubut dan las CV Mandiri dan

    Workshop D3 Mesin ITS

    6 Pengujian alat 8 Bengkel bubut dan las CV Mandiri dan

    Workshop D3 Mesin ITS

    7 Penyusunan laporan 8 Himpunan Mahasiswa D3 Mesin ITS

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    30

    Setelah tahap pembuatan mesin kami melaksanakan kegiatan uji coba alat,

    sebelum kita menguji alat langkah yang harus kita lakukan adalah penyediaan bahan

    baku buah jarak. Dari hasil uji coba alat ternyata hasil yang didapatkan sesuai dengan

    apa yang diharapkan yaitu menghasilkan minyak dari biji jarak

    Tahap terakhir adalah penyusunan laporan akhir. Langkah terakhir dari

    kegiatan ini yaitu penyusunan laporan yang bertujuan agar terdapat bukti otentik yang

    menunjukan bahwa pernah dilakukan penelitaian. Selain itu dapat digunakan sebagai

    bahan referensi untuk kalangan industri kecil untuk mengembangkan usaha di masa

    yang akan datang.

    4.3 Instrumen Pelaksanaan

    Pelaksanaan pada pemilihan alat yang akan dirangkai menjadi sebuah mesin

    adalah :

    Mesin press hidraulik :

    Mesin press hidraulik sebagai pengepres biji jarak. Alat yang perencana pakai:

    1. Motor listrik 3 HP = sebagai sumber daya

    2. Besi pejal 150 mm, 2 buah = sebagai punch dan dies

    3. Besi As 12 mm, 4 buah = sebagai pengangkat dies

    4. Besi as 32 mm = sebagai ulir penggerak

    5. Besi pipa 150 mm, 160 mm sebagai dinding pengepresan

    6. Pompa hidraulik

    7. Silinder hidraulik

    8. Hoses (selang hidraulik)

    9. Directional Control Valve with handdle

    10. Pressure gauge 250 bar

    11. Saringan oli

    12. Oli hidraulik

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    31

    BAB V

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    5.1. Perhitungan Kapasitas Produksi

    Gambar 5.1 Satu lapis biji jarak

    Dalam perencanaan kapasitas dan putaran motor terlebih dahulu ditentukan:

    a. Kapasitas yang ingin dicapai 1 liter/jam

    b. Berat daging biji rata-rata 0,54 gram

    c. Diameter dies 150 mm

    d. Siklus Produksi 6 menit per produksi

    e. Satu liter minyak jarak membutuhkan 3 kg biji jarak

    Dalam perencanaan mesin dengan kapasitas 1 liter per jam maka kita dapat

    menentukan total produksi per jam dan kapasitas menghasilkan minyak per produksi.

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    32

    (Total produksi per jam) T = 1

    0

    t

    t.............................................. (2.1)

    Dimana : to = waktu 1 jam produksi = 3600 (s)

    t1 = waktu per produksi (s)

    Perhitungan :

    T = 1

    0

    t

    t

    = 360

    3600

    = 10 kali proses produksi

    (kapasitas menghasilkan minyak per produksi) C = T

    V.............(2.2)

    dimana : V = satu liter minyak = 1000 ml

    T = total produksi per jam

    Perhitungan :

    C = T

    V

    = 10

    1000ml

    = 100 ml

    Setelah diketahui data di atas maka berat biji per produksi dapat dihitung

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    33

    (berat biji per produksi) P = V

    CM ...............................................(2.3)

    dimana : M = berat biji untuk 1 liter = 3 kg = 3000 gram

    C = kapasitas menghasilkan minyak per produksi (ml)

    V = satu liter minyak = 1000 ml

    Perhitungan :

    P = V

    CM .

    = ml

    mlgram

    1000

    100.3000

    = 300 gram

    Dari data diatas kita dapat mengetahui jumlah biji per produksi.

    (Jumlah biji per produksi) J = m

    P.............................................(2.4)

    dimana : P = berat biji per produksi (gram)

    m = berat rata-rata satu biji jarak (gram)

    Perhitungan :

    J = m

    P

    = gram

    gram

    54,0

    300

    = 556 biji

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    34

    Dari data diatas digunakan untuk menghitung banyak biji per lapis pada dalam ruang

    pengepresan.

    Jumlah Biji = 2

    1

    A

    A....................................................................(2.5)

    Dimana : A1 = luas permukaan dies = d2/4 (mm

    2)

    A2 = luas permukaan biji jarak = p . l (mm2)

    Perhitungan :

    A1 = 4

    150.150.14,3

    4

    2 mmmmd

    = 17662,5 mm2

    A2 = p . l = 13 mm . 8 mm = 104 mm2

    Jumlah Biji = 2

    1

    A

    A

    = 2

    2

    104

    5,17662

    mm

    mm

    = 169,8 = 170 biji per lapis

    Jadi kapasitas produksi untuk 1 liter per jam memerlukan gaya penekanan

    setara 4 lapis biji jarak secara bertumpuk.

    5.2 Perencanaan Gaya Pembentukan (Pengepresan)

    Hasil uji tekan :

    Diketahui = dpiston = 40 mm = 4 cm

    Hasil uji tekan terhadap 1 biji jarak = 45,8 kgf

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    35

    Gambar 5.2 Uji Tekan

    Gaya uji tekan 1 biji jarak = 45,8 kgf

    luas permukaan piston (A) = 4

    40.40.14,3

    4

    2 mmmmd

    = 1256 mm2 = 12,56 cm

    2

    Perhitungan tegangan kompressi :

    A

    Fc

    = 256,12

    8,45

    cm

    kgf

    = 3,6 kgf/cm2

    jadi tegangan kompressi terhadap 1 biji jarak = 3,6 kgf/cm2

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    36

    gaya tekan perencanaan :

    gambar 5.3 Penekanan 1 lapis biji jarak

    diketahui : ddies = 150 mm

    luas permukaan dies = 4

    150.150.14,3

    4

    2 mmmmd

    = 17662,5 mm2 = 176,625 cm

    2

    gaya tekan 1 lapis biji jarak memuat 170 biji terhadap luasan permukaan punch

    F = c . A

    = 3.6 kgf/cm2 . 176,625 cm

    2

    = 635,85 kgf

    dimisalkan F satu lapis = a

    Kapasitas perencanaan = 1 liter per jam = 556 biji per produksi = setara penekanan

    3 lapis biji jarak ditambah 20 % safety faktor overload dimana gaya penekanan

    masing-masing biji jarak tidak sama.

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    37

    Gambar 5.4 Penekanan 3 lapis biji jarak

    Ftotal

    = 3.a + 20%.a

    = (3. 635,85) + (20/100) . 635,85

    = 1907,55 kgf + 127,17 kgf

    = 2034,72 kgf

    = 20347,2 N

    5.3 Perhitungan Sistem Hidraulik

    1. Menentukan tekanan piston.

    Tekanan fluida P dari pompa akan bekerja pada luasan piston A untuk

    menghasilkan gaya yang diperlukan menggerakkan beban Fload.

    Fload adalah gaya pembentukan pada proses pembuatan die dan punch.

    P. A = Fload sehingga A = Fload / P (2.12)

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    38

    Perhitungan :

    Silinder piston series 140 kgf/cm2, dpiston = 40 mm, Pmax = 210 kg/cm

    2

    Fmax = Pmax . Apiston = 210 kgf/cm2 . 12,56 cm

    2 = 2637,6 kgf

    jadi gaya tekan maksimum untuk pengepresan biji jarak adalah sebesar 2637,6 kgf

    sehingga F Fmax ijin = 2034,72 kgf 2637,6 kgf

    t

    sv

    dimana v = kecepatan linier fluida (m/s)

    s = panjang stroke (m)

    t = waktu (s)

    Perhitungan :

    t

    sv

    = s

    m

    3

    3,0

    = 0,1 m/s

    Q = A . v

    Dimana : Q = volumetric flow rate fluida (m3/s)

    A = luas piston (m2)

    v = kecepatan linier fluida (m/s)

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    39

    Perhitungan :

    Q = A . v

    = 0,00126 m2 . 0,1 m/s . 1000 lt/m

    2 . 60 s/min

    = 7,536 lt/min

    = 7536 cm3/min

    .

    .2

    Q

    vFP

    dimana : P2 = tekanan fluida (bar)

    F = gaya pembentukan (N)

    v = kecepatan linier fluida (m/s)

    Q = volumetric flow rate fluida (m3/s)

    = efisiensi silinder ( 85% )

    Perhitungan :

    .

    .2

    Q

    vFP

    = 85,0./0001256,0

    /1,0.2,203473 sm

    smN

    = 19058823,53 Pa

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    40

    = 2764,1 Psi

    Jadi tekanan yang digunakan untuk menggerakkan silinder piston adalah sebesar

    2764,1 Psi

    2. Perhitungan kerugian perpipaan :

    a. Head Loss Mayor : sebelum pompa dan sesudah pompa

    b. Head Loss Minor : sebelum pompa dan sesudah pompa

    Head loss Mayor

    Sebelum pompa : gDp

    VLfH L

    2.

    .. 2

    L pipa = 620 mm = 0,62 m

    pipa = 19,05 mm = 0,019 m

    Kecepatan Aliran Fluida dalam Pompa

    2

    4

    1p

    p

    D

    Qs

    Ap

    QsV

    =2

    3

    )019,0(

    40001256,0

    m

    xs

    m

    =

    m

    s

    m

    00113354,0

    005024,0

    3

    =1,4 m/s

    Renould Number

    Re = v

    DpVp.=

    smx

    mxsm

    /105

    019,./4,125

    = 532 (Laminer)

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    41

    Friction Factor

    f = Re

    64=

    532

    64= 0,12

    Hloss = gDp

    VpLf

    2.

    .. 2=

    2

    2

    /10.2019,0

    )4,1(62,112,0

    smmx

    s

    mmxx

    = 0,71 m

    Setelah Pompa

    pipa = 0,0095 m

    L pipa = 1,36 m

    Kecepatan Aliran Fluida

    2

    4

    1p

    p

    D

    Qs

    Ap

    QsV

    =2

    3

    )0095,0(

    40001256,0

    m

    xs

    m

    =1,77 m/s

    Renould Number

    Re = v

    DpVp.=

    cSt

    mxsm

    50

    0095,0./77,1x

    sm

    cStx

    /

    1012

    6

    = 336,3 (Laminer)

    Friction Factor

    f =Re

    64=

    3,336

    64= 0,19

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    42

    Hloss = gDp

    VpLf

    2.

    .. 2=

    2

    2

    /10.20095,0

    )77,1(36,119,0

    smmx

    s

    mmxx

    =1,12 m

    Hlosstotal = 0,71 m + 1,12 m = 1,83 m

    Head Loss Minor

    Sebelum Pompa : gDp

    VLfH L

    2.

    .. 2

    - Elbow 90o, 2 Buah (D

    Le= 30)

    - Strainer (D

    Le= 75)

    Hloss =g

    Vp

    D

    Lef

    2..

    2

    =

    2

    2

    /102

    )/4,1(75)302(12,0

    smx

    smxxx =1,58 m

    Setelah Pompa

    - Elbow 90o, 3 Buah (D

    Le = 30 )

    - Elbow 45o, 2 Buah (D

    Le = 16 )

    - Check Valve (D

    Le = 55 )

    Hloss =g

    Vp

    D

    Lef

    2..

    2

    =

    2

    2

    /102

    )/77,1(55)162()303(19,0

    smx

    smxxxx = 5,26 m

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    43

    - Hloss

    Directional Control Valve (katup pengubah aliran)

    P = 2 Bar

    = 2 x 105 N/m

    2

    Sehingga Head Loss yang terjadi

    P = x HL

    2 x 105 = 9000 x HL

    HL = 22,2 m

    Pressure Relief Valve

    P = 1,5 Bar

    = 1,5 x 105 N/m

    2

    Sehingga Head Loss yang terjadi

    P = x HL

    1,5 x 105 = 9000 x HL

    HL = 16,67 m

    HL minor setelah pompa = 5,26 m + 22,2 m +16,67 m

    = 44,13 m

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    44

    Hloss minortotal = 1,83 m + 44,13 m = 45,96 m

    Hlosstotal = Hloss Mayor + Hloss Minor

    = 1,181 m + 45,96 m

    = 47,14 m

    Head Pompa Yang Dibutuhkan

    Lmp HHHg

    VPZ

    2

    2

    111

    =

    g

    VPZ

    2

    2

    222

    Dimana : P1 = Pgage = 0

    V1 = 0

    Hm = 0

    Sehingga,

    Hp = totHZZg

    VPL )(

    212

    2

    22

    = 2

    2

    3

    2

    /102

    )77,1(

    /9000

    /53,19058823

    smxmN

    mN + 1,23 m + 47,14 m

    = 2117,64 m + 0,15 m + 1,23 m + 47,14 m = 2166,16 m

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    45

    Tekenan Kerja Pompa

    Pdischarge = Hp .

    = 2166,16 m x 9000 N/m3

    = 19495440 N/m2

    = 19495,440 kPa x kPa

    Psi

    895,6

    = 2827,47 Psi

    Perhitungan Daya Pompa

    W = Hp..Qs

    = 2166,16 m x 9000 N/m3 x 0,0001256 m

    3/s

    = 2448,62 watt x watt

    Hp

    7,745

    = 3,28 Hp

    Karena pompa yang digunakan adalah Gear Pump dengan effisiensi 90%, maka

    daya masuk dap dicari dengan

    M P

    Wa N

    W

    Ket :

    N = Daya keluar motor

    Wa = Daya masuk pompa

    W = Daya keluar Pompa

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    46

    Wa = pompa

    W

    =9,0

    28,3 Hp

    = 3,6 Hp

    Perhitungan daya motor dengan effisiensi kopling 95%

    N = kopling

    Wa

    = 95,0

    6,3 Hp

    = 3,84 Hp

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    47

    BAB VI

    KESIMPULAN DAN SARAN

    6.1 Kesimpulan

    Dari hasil pembuatan alat dan uji coba ,maka dapat disimpulkan :

    1. Kapasitas produksi mencapai 1 liter/jam.

    2. Gaya pengepresan mencapai 2034,72 kgf = 20347,2 N

    3. Tekanan yang digunakan untuk menggerakkan silinder piston adalah

    sebesar 2764,1 Psi

    4. Proses pembuatan minyak jarak dengan metode yang sederhana, yaitu

    dengan pengepresan menggunakan sistem hidraulik

    6.2 Saran

    Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka disarankan :

    1. Hendaknya disempurnakan dengan cara metode pengepresan lainnya yang

    dapat memaksimalkan kapasitas produksi, misalnya dengan cara

    memperbesar power hidraulik dan memperbesar ruang pengepresan

    2. Perlu dicari alat pengepres dengan teknologi tepat guna sehingga dapat

    diterapkan pada petani atau skala rumah tangga.

    3. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai aplikasi minyak jarak sebagai bahan

    bakar alternatif, pada mesin-mesin yang menggunakan solar seperti mesin

    diesel atau kenderaan berbahan bakar solar lainnya.

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    48

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Tim Departemen Pertanian, 2006. Biodiesel jarak pagar jadi proyek

    nasional. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatra Utara.

    2. W. Soeparno, B. Gunawan. (2007). Sumber Energi Alternatif Masa Depan.

    BDB Vol 3 No 1 Januari 2007.

    3. Setyadji, Moch. (2006), Teknologi Pengambilan Minyak dari Biji Jarak Pagar,

    Seminar dan Pelatihan Pengembangan Jarak Pagar dan Industri Biodisel di

    Jawa Timur, Teknik Kimia FTI-ITS, Surabaya.

    4. Berita Antara,2006, Pemerintah Beri Insentif Pengembagan Biodisel. Kamis 5

    Mei 2006, Edisi kedua.

    5. Tatang S. H., 2003, Tantangan-tantangan terhadap Pengembangan Biodisel

    di Indonesia dan Alur Tentatif Penyisihannya, Forum Biodisel Indonesia dan

    KPP-Energi-ITB.

    6. Kalpakjian, Serope. 1995. Manufacturing Processes for Engineering

    Materials, 3th

    edition. Addison-Wesley Publishing Company,Inc

    7. Suchy, Ivana, 1997. Handbook Of Die Design. McGraw-Hill Book

    Company.

    8. Achmad, Zainun, 1999, Elemen Mesin I, Bandung, Refika Aditama.

    9. Suhariyanto, Diktat Elemen Mesin 1, Surabaya, Program Studi D3 Teknik

    Mesin FTI-ITS

    10. Esposito Anthony, (2002), Fluid Power with Applications (six edition), Ohio,

    Pearson Prentice Hall.

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    49

    LAMPIRAN

    I. DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    I. A. DATA PRIBADI

    1. Nama lengkap : Wirawan Deliartha

    2. Jenis kelamin : Laki-Laki

    3. Tempat, tanggal lahir : Medan, 13 September 1986

    4. Status : Belum menikah

    5. Agama : Islam

    6. Kewarganegaraan : Indonesia

    7. Alamat : Jatayu S-25 Rewwin, Waru, Sidoarjo

    8. No. Telepon / HP : (031) 8541632 / 08123292753

    B. PENDIDIKAN

    1. 1993 1999 : SD Negeri Kertajaya XIII Surabaya

    2. 1999 2002 : SMP Muhamaddiyah 5 Surabaya

    3. 2002 2005 : SMA Negeri 2 Surabaya

    4. 2005 Sekarang : D-3 Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh

    Nopember Surabaya

    II. A. DATA PRIBADI

    1. Nama lengkap : Aris Khabibi

    2. Jenis kelamin : Laki-Laki

    3. Tempat, tanggal lahir : Tulungagung, 4 April 1986

    4. Status : Belum menikah

    5. Agama : Islam

    6. Kewarganegaraan : Indonesia

    7. Alamat : DesaTanggul welahan RT. 01 RW. 03 Besuki

    Tulungagung

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    50

    8. No. Telepon / HP : 08564904876

    B. PENDIDIKAN

    1. 1992 1998 : SDN Tanggul Welahan 03

    2. 1998 2001 : SMP Negeri 1 Besuki

    3. 2001 2004 : SMA Negeri 1 Pakel Tulungagung

    4. 2005 Sekarang : D-3 Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh

    Nopember Surabaya

    III. A. DATA PRIBADI

    1. Nama lengkap : Anugerah Budiman Akbar

    2. Jenis kelamin : Laki-laki

    3. Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 01 Juli 1987

    4. Status : Belum Menikah

    5. Agama : Islam

    6. Kewarganegaraan : Indonesia

    7. Alamat : Jl. Dukuh Menanggal III BLK IP.31

    8. No. Telepon / HP : 031-60791920

    B. PENDIDIKAN

    1. 1994 2000 : SDN Menaggal 601 Surabaya

    2. 2000 2003 : SLTPN 22 Surabaya

    3. 2003 2006 : SMAN 6 Surabaya

    4. 2006 Sekarang : D-3 Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh

    Nopember Surabaya

    IV. A. DATA PRIBADI

    1. Nama lengkap : Dimas Imadudin

    2. Jenis kelamin : Laki-Laki

    3. Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 19 Februari 1987

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    51

    4. Status : Belum menikah

    5. Agama : Islam

    6. Kewarganegaraan : Indonesia

    7. Alamat : Jl. Kawi 17 Pepelegi Indah Waru, Sda

    8. No. Telepon / HP : 08563113654

    B. PENDIDIKAN

    1. 1993 1999 : SDN Waru I Sidoarjo

    2. 1999 2002 : SMPN 2 Taman Sidoarjo

    3. 2002 2005 : SMA Muhammadiyah 2 Surabaya

    4. 2005 Sekarang : D-3 Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh

    Nopember Surabaya

    V.A. DATA PRIBADI

    1. Nama lengkap : Bagus Rakhmat

    2. Jenis kelamin : Laki-Laki

    3. Tempat, tanggal lahir : Pasuruan, 8 Juni 1988

    4. Status : Belum menikah

    5. Agama : Islam

    6. Kewarganegaraan : Indonesia

    7. Alamat : Jl. Supriyadi No. 64 Pasuruan

    8. No. Telepon / HP : 081703573944

    B. PENDIDIKAN

    1. 1993 1999 : Madrasah Ibtidaiyah Jalaluddin Pogar Bangil

    2. 1999 2002 : Madrasah Tsanawiyah Maarif Bangil

    3. 2002 2005 : Madrasah Aaliyah Bangil

    4. 2005 Sekarang : D-3 Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh

    Nopember Surabaya

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    52

    LAMPIRAN 2

    LAPORAN KEUANGAN PKMT

    TIM PELAKSANA

    NAMA NRP KEDUDUKAN DALAM TIM

    WIRAWAN DELIARTHA 2105 030 024 KETUA TIM

    ARIS KHABIBI 2105 030 015 ANGGOTA

    ANUGERAH B. A 2106 030 021 ANGGOTA

    DIMAS IMADUDIN 2105 030 025 ANGGOTA

    BAGUS RAKHMAT 2105 030 018 ANGGOTA

    NILAI KONTRAK

    Disetujui oleh DIKTI : Rp.

    4.000.000,-

    Diusulkan : Rp. 4.000.000,-

    RANCANG BANGUN MESIN PRESS HIDRAULIK UNTUK PRODUKSI MINYAK JARAK SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    53

    Anggaran Keuangan

    1.

    Pembelian Bahan

    Plat besi potong 21 kg Rp. 314.000,-

    Besi as ST 41 32 mm Rp. 68.000,-

    Besi as ST 60 22 mm Rp. 20.000,-

    Snapring, 1 buah Rp. 20.000,-

    Pipa besi honing 140 mm x 150 mm x 200 mm, 1 buah

    Rp. 280.000,-

    Bearing dan Housing, 2 buah Rp. 60.000,-

    O-Ring P135, 4 buah Rp. 13.000,-

    Mur dan baut Rp. 12.000,-

    Plat besi 10 mm dan besi siku Rp. 500.000,-

    Modifikasi Cylinder Piston Rp. 350.000,-

    Directional control valve with handle, 1 buah

    Rp. 525.000,-

    Pressure gauge 250 bar, 1 buah

    Rp. 75.000,-

    Kabel listrik 2x25, 5 m Rp. 30.000,-

    Cam starter dan Steker Rp. 20.000,-

    Pipa besi 12 mm, 1 m Rp. 11.000,-

    Cat besi, thinner, kuas dan isolatip pipa

    Rp. 62.000,-

    Kassa stainless mess 100 Rp. 75.000,-

    Selang hidraulik, fitting dan elbow

    Rp. 265.000,-

    T0TAL Rp. 2.700.000,-

    2.

    Pengerjaan dan

    Penggolahan

    Bahan

    Jasa pembuatan chasis Rp. 300.000,-

    Jasa Bubut, Skrap, Boring, Surface Grinding, Welding.

    Rp. 500.000,-

    T0TAL Rp. 800.000,-

    3.

    Transportasi

    Pengerjaan dan pembelian biji

    jarak, dan survei

    Rp. 200.000,-

    T0TAL Rp. 200.000,-

    4.

    Dll

    Fotocopy referensi Rp. 30.000,-

    Print gambar Rp. 20.000,-

    Pembuatan poster Rp. 200.000,-

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    54

    Pengerjaan laporan akhir Rp. 50.000,-

    T0TAL Rp. 300.000,-

    TOTAL PENGELUARAN KESELURUHAN Rp. 4.000.000,-

    5. Sisa uang Rp 0,-

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    55

    LAMPIRAN 3

    Conversion Table Length 1 inch = 25.4 millimeters

    1 foot = 0.3048 meters

    1 mile = 5,280 feet

    1 mile = 1.609 kilometers

    Area 1 acre = 0.4047 hectares

    1 acre = 43,560 square feet

    1 hectare = 10,000 square meters

    1 square mile = 640 acres

    1 square mile = 1 section of land

    Volume 1 gallon = 3.785 liters

    1 cubic foot = 7.48 gallons

    1 cubic foot = 0.0283 cubic meters

    1 acre-foot = 1,233.6 cubic meters

    1 acre-foot = 43,560 cubic feet

    Flowing Water Rates 1 cubic foot per second = 0.0283 cubic meters per second

    1 cubic foot per second = 28.32 liters per second

    1 cubic foot per second = 448.83 gallons per minute

    1 cubic foot per second = 0.646 million gallons per day

    1 cubic foot per second = 1.984 acre-feet per day

    Pressure 1 foot of water = 2.988 Kilopascals

    1 foot of water = 0.433 pounds per square inch

    1 foot of water = 62.4 pounds per square foot

    1 atmosphere = 101.4 Kilopascals

    1 atmosphere = 14.70 pounds per square inch

    1 atmosphere = 33.94 feet of water

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    56

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    57

    LAMPIRAN 4

    Dokumentasi Mesin

    Gambar : Mesin pandangan depan

    Gambar : Mesin pandangan belakang

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    58

    Gambar : Mesin pandangan samping

    Gambar : Minyak hasil pengepresan

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    59

    Dokumentasi Kegiatan

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    60

  • PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

    61

    LAMPIRAN 5

    Gambar Sirkuit Hidraulik