pkmt-rancang bangun mesin press hidraulik untuk produksi minyak jarak sebagai bahan baku biodiesel
TRANSCRIPT
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era teknologi yang semakin canggih dan modern saat ini diharapkan
mampu ada khalayak atau istitusi yang dapat memberikan kontribusi yang berguna
bagi masyarakat, baik dengan pikiran maupun sebuah penyelesaian masalah, seperti
masalah persediaan BBM yang semakin menipis dan semakin lama semakin habis.
Dilain pihak pemerintah juga mencabut subsidi yang mengakibatkan gejolak ekonomi
yang luar biasa yang berdampak pada masyarakat. Oleh karena itu dituntut untuk
mencari sumber energi baru pengganti BBM seperti biodiesel dari bahan dasar
minyak jarak.. Dengan produksi ini, pemerintah tak perlu pusing mengutak-atik
RAPBN menyusul fluktuasi harga minyak.Badan Pusat Statistik menyebutkan,
semester I tahun ini, Indonesia mengimpor minyak senilai US$ 28,37 miliar. Nilai
tersebut lebih besar dari periode sama tahun sebelumnya, yang mencapai US$ 20,96
miliar. (Tim Departemen Pertanian, 2006)
Ada beberapa sumber energi alternatif yang bisa disubstitusikan sebagai
pengganti solar. Salah satunya energi biodiesel berbahan dasar minyak jarak.
Pembuatan energi alternatif, kini mulai menggejala di berbagai belahan dunia.
Sebagian negara ada yang mengembangkan biodiesel, sebagian lainnya mengaktifkan
bioetanol. Ini berarti, Indonesia tidak sendirian ketika mencari sumber energi
alternatif.
Kendati sudah ditanam di beberapa tempat, budidaya jarak belum
terkoordinasi secara nasional. Ini ironis, mengingat besarnya potensi di belakangnya.
Begitu juga dalam proses penanaman pohon jarak tentu akan banyak menyerap
tenaga kerja seperti di Desa Tanggulturus berada di Kecamatan Besuki, sekitar 30 km
di selatan pusat kota kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Kecamatan Besuki
memiliki luas area 82,16 km2. Jumlah penduduk 33.781 jiwa dengan kepadatan
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2
411/km2. Besuki merupakan wilayah geografis yang kaya akan batuan. Keterbatasan
pengetahuan dan dana menyebabkan sumber daya alam tersebut belum bisa
dimanfaatkan secara maksimal oleh penduduk setempat. Tetapi penduduknya banyak
yang berangkat menjadi TKI/TKW. Bahkan Tulungagung menjadi pengekspor TKI
terbesar di JawaTimur, yaitu 4000.5000 orang per tahun. Diharapkan dari jumlah
penduduk yang begitu banyak dapat terserap tenaga kerja dalam proses penanaman
pohon jarak. (Soeparno W dan Gunawan, 2007)
1.2 Perumusan Masalah
Dari permasalahan tersebut di atas maka kami bermaksud merencanakan dan
membuat suatu Rancang Bangun Mesin Press Hidraulik untuk Produksi Minyak
Jarak sebagai Bahan Baku Biodisel secara semi otomatis sehingga lebih bermanfaat
dan mudah pengoperasiannya, karena dilatarbelakangi adanya mulai tersedianya buah
jarak yang masih minim untuk dimanfaatkan, lahan kosong yang mulai
dibudidayakan penanaman buah jarak di berbagai daerah dan tidak adanya alat yang
dapat untuk menghasilkan minyak jarak yang praktis dan ekonomis.
Berdasarkan uraian di atas, didapat permasalahan tentang cara mengolah biji
jarak sebagai pemanfaatan bioteknologi dimana semakin banyaknya tumbuhan pohon
jarak. Perancangan alat pengepres biji jarak dengan sistem hidraulik beserta
penerapan alat rancang bangun ruang pengepresan (punch dan dies) ini biar berhasil
dalam pengeluaran minyak dan pemanfaatan atas hasil minyak biji jarak yang
didapatkan sehingga dapat dimanfaatkan lebih lanjut.
1.3 Batasan Masalah
Dalam perencanaan dan pembuatan prototype alat, kami batasi produk yang
dihasilkan dari mesin kami adalah campuran minyak dan air hasil pengepresan daging
biji jarak yang nantinya siap diproses lebih lanjut menjadi minyak jarak murni
sebagai bahan baku biodisel melalui proses destilasi kimiawi. Kapasitas mesin
berkisar 1 liter per jam.
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
3
1.4 Tujuan Program
Mewujudkan mesin pengepres biji jarak dengan sistem hidraulik yang bersifat
praktis dan ekonomis dalam hal biaya pembuatan, kesederhanaan alat dan cara
penggunaan dari mesin. Karena dilatarbelakangi banyaknya tanaman jarak yang
kurang bahkan belum dibudidayakan kegunaannya oleh masyarakat sekitar serta tidak
adanya upaya pemerintah untuk mengembangkan alat penghasil minyak jarak sebagai
bahan baku biodiesel.
1.5 Luaran yang Diharapkan
Sebuah alat berupa prototype mesin produksi yang memiliki kemampuan
antara lain: dapat digunakan untuk mengepres daging biji jarak, baik biji jarak pagar
maupun biji, pengeluaran minyak dan ampas (bungkil) yang mudah dan proses
pembuatan mesin sederhana.
1.5 Kegunaan Program
Menciptakan alat/mesin pengepres biji jarak dengan menggunakan sistem
hidraulik yang nantinya akan dikembangan lebih lanjut kegunaannya dan dapat
dimanfaatkan kedepan, antara lain dalam pengembangan industri kecil dalam proses
pengikatan tenaga kerja dan untuk masyarakat khususnya mahasiswa adalah untuk
dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh khususnya di dunia industri dalam bidang
mesin produksi.
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum
Seiring dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur, maka hal ini perlu
diimbangi dengan penggunaan teknologi yang memadai dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembangunan untuk mencapai target dalam suatu proses pembangunan.
Pemanfaatan biofuel seperti biodiesel juga tidak memerlukan banyak insentif.
Sebagai contohnya insentif ekonomi berupa pajak dan keringanan bea masuk
peralatan, karena memakai kelapa sawit atau jarak pagar yang banyak terdapat di
Indonesia. Proses produksinya pun tidak memerlukan teknologi tinggi, sehingga bisa
menjadi usaha rakyat.
Satu liter biodiesel kira-kira membutuhkan tiga kg jarak pagar. Kalau satu kg
jarak harganya Rp1.000, maka satu liter biodiesel harganya sekitar Rp3.000, kalau
ditambah ongkos lainnya jadi Rp4.000, sehingga masih bisa bersaing dengan solar
dan premium bersubsidi. Biodiesel yang merupakan pengganti solar termasuk jenis
biofuel atau bahan bakar nabati. Bahan baku biodiesel bisa 100 persen minyak nabati
seperti kelapa sawit dan jarak pagar (B100) atau dicampur dengan solar (Bxx).
(Berita Antara, 2006)
Sementara itu kondisi dilapangan yang menginginkan penyelesaian sesuai
dengan waktu dan efisiensi yang diinginkan terkadang tidaklah mudah untuk dicapai
sehingga perlu dilakukan cara lain yaitu penerapan mesin pres vertikal sebagai alat
bantu pengeluran minyak dari jarak pagar.
Langkah-langkah perencanaan dan pembuatan alat yang diterapkan dalam
proses pengepresan biji jarak dengan melakukan penekanan (pengepresan) sesuai
ukuran yang diinginkan.
Untuk mencari gaya penekanan biji jarak pagar yang dibutuhkan pada proses
ini diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
5
a. Melakukan pengujian tekan terhadap biji jarak yang dapat digunakan dalam
perhitungan sistem hidraulik dan perhitungan rancangan elemen mesin.
b. Menentukan desain punch dies, ruangan pengepresan dan konstruksi rangka
mesin.
c. Menentukan kapasitas mesin setiap pengepresan
d. Menghitung dan menentukan besarnya gaya tekan yang diperlukan untuk
mendeformasi biji jarak pagar.
2.2 Tanaman Jarak Pagar
Jatropha curcas L. (jarak pagar) adalah tanaman yang multiguna yang berasal
dari Mexico dan Amerika Tengah, dan telah ditanam di daerah tropis Amerika,
Afrika dan Asia. Madagaskar, Dahomey (Benini) dan Kepulauan Tanjung Verde
(Cape Verde Islands) merupakan Negara pengekspor produk tanaman jarak pagar.
Tanaman ini dapat ditanam di daerah tropis, terutama di daerah lahan kritis.
Tanaman ini membutuhkan curah hujan minimum 250 mmm/tahun, dan akan tumbuh
baik dengan curah hujan hingga 900-1200 mmm/tahun. Tanaman ini dapat tumbuh
hingga ketinggian 8 m, dengan biji sebagai produk utamanya mengandung 55-60%
minyak. Jarak pagar merupakan tanaman perdu besar. Batang tanaman mempunyai
cabang yang tidak beraturan, batang muda menghasilkan getah bewarna jernih.
Batang yang muda bewarna hijau, sedangkan yang tua bewarna coklat. Daun lebar
berbentuk jantung dan bertangkai panjang. Bunga berbentuk cawan, dengan bunga
jantan dan betina terdapat di dalam satu tangkai. Bunga bewarna hijau kekuningan.
Buah berbentuk bulat, yang muda bewarna kuning, sedangkan yang tua bewarna
kehitaman. Buah terdiri atas tiga rongga yang masing-masing berisi satu biji
sehingga di dalam satu buah akan dihasilkan tiga biji. Biji berbentuk bundar lonjong
dengan warna hitam.(Setyadji, 2006)
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
6
Gambar 2.1 Tanaman Jarak Pagar
Buah berbentuk bujur telur berdiameter 3 4 cm, licin, yang masih muda
berwarna hijau dan yang sudah tua akan berubah warna menjadi kuning serta apabila
kering menjadi berwarna hitam dan akan tampak retak. Buah yang telah matang atau
masak, akan merekah dan mengeluarkan biji berwarna hitam. Biji jarak pagar rata-
rata berukuran 18 x 11 x 9 mm, dengan berat 0,62 gram dan terdiri atas 58,1 %-b inti
atau daging (kernel) dan 41,9 %-b kulit. Kulit biji mengandung 0,8 %-b ekstrak eter.
(Tatang, 2003)
Gambar 2.2 Biji Tanaman Jarak Pagar
2.3 Minyak Jarak Pagar
Minyak jarak pagar merupakan cairan bening, berwarna kuning, berbau khas,
tidak berasa dan tidak menjadi keruh meskipun disimpan dalam jangka waktu lama.
Karakteristik minyak jarak pagar adalah 78 = 0,8783 kg/liter; nD.16 = 1,4730; nD.74 =
1,4520; 20 = 71 cp; angka iodium = 102,8 103,1; angka penyabunan = 196,3.
Asam-asam penyusun minyak terdiri atas 22,7 % asam jenuh dan 77,3 % asam tak
jenuh.
Minyak jarak pagar tidak lebih kental dibandingkan dengan minyak nabati
lainnya. Komponen minyak jarak pagar yang terbesar adalah trigliserida yang
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
7
mengandung asam lemak oleat sekitar 43,2 persen dan asam linoleat sekitar 34,3
persen.
Selain minyak jarak, produk samping hasil produksi biodiesel yaitu gliserol
dapat pula dimanfaatkan sebagai bahan baku pada proses pembuatan sabun. Serupa
dengan minyak jarak, gliserol yang digunakan haruslah yang telah mengalami proses
pemurnian. Minyak jarak pagar dan gliserol yang telah dimurnikan merupakan bahan
dasar yang sangat baik untuk produk kosmetika. (Setyadji, 2006)
Gambar 2.3 Minyak kasar hasil pengepresan (CJO), minyak hasil pemurnian dan
minyak biodiesel hasil proses esterifikasi.
2.4 Proses Pembentukan
Proses pembentukan logam meliputi proses bulk deformation dan sheetmetal
forming. Pada bab ini hanya diterangkan proses bulk deformation pada proses
forging.
2.4.1 Bulk Deformation
Proses bulk deformasi yang meliputi cold, warm dan hot working merupakan
proses pembentukan logam tanpa pemotongan atau perautan tetapi dengan cara
membentuk logam secara paksa logam benda sesuai dengan bentuk cetakan (misalnya
die, roll atau cetakan pada proses forging). Cold dan warm working dipakai jika
perubahan antara benda awal dengan produk akhir tidak terlalu besar juga untuk
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
8
memperbaiki sifat mekanik atau permukaan yang baik. Sedangkan hot working
dipakai jika terjadi perubahan besar antara dimensi awal dengan produk jadi. Proses
bulk deformation dibedakan menjadi Rolling dan Forging. (Kalpakjian, 1995)
2.4.1.1 Forging
Forging merupakan proses deformasi dimana benda kerja ditekan antara dua
die untuk membentuk suatu produk tertentu. Pada akhir-akhir ini, proses forging
menjadi sangat penting bagi dunia industri yang membuat komponen-komponen
automotif, pesawat atau yang lain yang membutuhkan kekuatan tinggi seperti poros
engkol, stang piston, gear atau bahkan mesin turbin.
Proses ini selain dapat diklasifikasikan berdasarkan temperature pengerjaan
juga dapat diklasifikasikan menurut konstruksi dasar mesin yaitu bentuk die yang
meliputi:
Open die forging merupakan proses forging yang dilakukan dengan memakai
die datar(flat or almost flat die) dimana logam dibiarkan mengalir melalui
permukaan die tersebut.
Impression die forging merupakan forging dengan die yang berbentuk sesuai
dengan bentuk produk yang akan dibuat. Pada forging ini logam sisa
dibiarkan mengalir disekitar permukaan die yang untuk kemudian dipotong.
Fleshless forging atau close die forging merupakan proses dimana logam
ditekan kedalam cetakan tanpa meninggalakan sisa sehingga dalam system ini
volume logam sebelum dipress harus sama dengan volume dienya.
Miscellaneous forging. Disamping ketiga kelompok proses forging tersebut masih
ada yang lain. Proses pengerjaan yang termasuk proses forging, dimana
menggunakan tegangan kompresi untuk membentuk benda kerja. (Kalpakjian, 1995)
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
9
2.4.1.1.1 Closed-Die Forging
Proses closed die forging ini hamper sama dengan proses impression die
forging, yang membedakan adalah pada proses impression die forging terbentuk flash
pada waktu pembentukan berlangsung sedangkan pada proses closed die forging
tidak terbentuk flash, sehingga besarnya volume dari material harus tepat dan sesuai
dengan volume rongga die, jadi sangatlah penting karena mempengaruhi apakah
produk yang terbentuk terjadi flash.
Pada proses ini perencanaan dies dan volume material mempunyai peranan
yang sangat penting karena dapat mempengaruhi hasil produk. Proses ini biasanya
digunakan untuk membuat produk yang bentuknya sangat kompleks seperti
crankshaft, turbin, roda gigi dan lain-lain.
Proses pengerjaannya sama seperti pada proses impression die forging yaitu
memberikan tekanan kepada die yang akan menekan benda kerja dan besarnya gaya
pembentukan sama seperti pada proses impression die forging. (Kalpakjian, 1995)
Gambar 2.4 Proses closed die forging
2.4.2 Sheetmetal Forming
Yang dimaksud dengan sheetmetal forming disini adalah proses pembentukan
pada lembaran logam yang relative tipis (antara 0,4 - 6 mm). Pada akhir-akhir ini
pembentukan lembaran menjadi satu hal yang penting dalam proses pembuatan
komponen-komponen mobil, pesawat atau peralatan rumah tangga. Hasil
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
10
pembentukan logam lembaran biasanya mempunyai akurasi dimensi yang baik,
permukaan yang halus serta relative lebih murah.
System pembentukan yang dipakai dalam proses ini dengan memakai punch
dan die yang didukung dengan mesin press dengan hasil produk yang dinamakan
stamping. (Kalpakjian, 1995)
2.5 Klasifikasi Dies
Jenis die biasanya disesuaikan dengan jenis proses yang dikerjakan. Misalnya
jika dies tersebut berfungsi untuk memotong maka disebut dengan cutting dies.
2.5.1 Klasifikasi Dies Berdasarkan Konstruksinya
2.5.1.1 Compound Dies
Pada compound dies semua proses yang diperlukan untuk membentuk sebuah
produk dikerjakan pada satu stasiun, dilakukan satu kali penekanan, serta mampu
menghasilkan produk dengan ketelitian tinggi. Untuk kerja yang memerlukan lebih
dari satu proses biasanya dilakukan kombinasi antara punch dan diesnya. Prosesnya
kebanyakan gabungan antara proses blanking dan proses piercing. Keterbatasan dari
compound tool adalah untuk benda kerja yang rumit tidak selalu bisa dikerjakan serta
kecepatan kerjanya terbatas. (Suchy, 1997)
Gambar 2.5 Compound dies
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
11
2.5.2 Klasifikasi Dies Berdasarkan Pengaruh Pada Struktur Material
2.5.2.1 Forming Dies
Forming dies hampir sama dengan bending dies yaitu merubah bagian atau
bentuk dari plat, tetapi arah bengkokan adalah kurva dan disertai dengan deformasi
plastis. (Suchy, 1997)
Gambar 2.6 Forming Dies
2.4.2.2 Compressive Dies
Compressive dies akan menekan benda kerja masuk kedalam dies yang akan
mengisi setiap celah yang ada, proses yang menggunakan dies ini antara lain adalah
proses forging, extruding, embossing dll. (Suchy, 1997)
Gambar 2.7 Compressive Die
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
12
2.5 Tinjauan dan Perencanaan Mesin
Dalam perencanaan mesin pengepres biji jarak tim kami menggunakan sistem
hidraulik guna menghasilkan minyak jarak. Perencanaan mesin ini meliputi analisa
kapasitas produksi, analisa gaya pengepresan (pembentukan) terhadap biji jarak, dan
analisa sistem hidraulik.
2.5.1 Analisa Kapasitas Produksi
Dari hasil pengamatan, proses pengepresan jarak dengan meggunakan mesin
pres hidraulik ini mempunyai efisiensi 90 % hilang karena faktor mesin, manusia,
buah jarak dan lain-lain. Dari hasil pengamatan dan percobaan berat buah jarak rata-
rata didapat 3 gramdan buah jarak dikeringkan selama 5 7 hari dengan diameter
buah jarak 2 cm. Input yang digunakan berupa daging biji jarak dengan panjang 13
mm dan lebar 8 mm.
Sebelum mengetahui kapasitas mesin yang direncanakan terlebih dahulu kita
ketahui dimensi buah jarak, dan luas permukaan dies, berat daging biji, dan berat biji
untuk menghasilkan 1 liter per jam produksi sebagai acuan. Selain itu didalam
pengamatan yang mengasumsikan pada produksi pertanian pohon jarak, Maka
direncanakan :
Dimensi daging biji jarak dianggap persegi panjang :
Gambar 2.8 Dimensi Daging Biji Jarak
Dalam perencanaan kapasitas dan putaran motor terlebih dahulu ditentukan:
a. Kapasitas yang ingin dicapai 1 liter/jam
b. Berat daging biji rata-rata 0,54 gram
c. Diameter dies 150 mm
13 mm
8 mm
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
13
d. Siklus Produksi 6 menit per produksi
e. Satu liter minyak jarak membutuhkan 3 kg biji jarak
Dalam perencanaan mesin dengan kapasitas 1 liter per jam maka kita dapat
menentukan total produksi per jam dan kapasitas menghasilkan minyak per produksi.
(Total produksi per jam) T = 1
0
t
t........................................(2.1)
Dimana : to = waktu 1 jam produksi = 3600 (s)
t1 = waktu per produksi (s)
(kapasitas menghasilkan minyak per produksi) C = T
V.............(2.2)
dimana : V = satu liter minyak = 1000 ml
T = total produksi per jam
Setelah diketahui data di atas maka berat biji per produksi dapat dihitung
(berat biji per produksi) P = V
CM ...............................(2.3)
dimana : M = berat biji untuk 1 liter = 3 kg = 3000 gram
C = kapasitas menghasilkan minyak per produksi (ml)
V = satu liter minyak = 1000 ml
Dari data diatas kita dapat mengetahui jumlah biji per produksi.
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
14
(Jumlah biji per produksi) J = m
P................................(2.4)
dimana : P = berat biji per produksi (gram)
m = berat rata-rata satu biji jarak (gram)
Gambar 2.9 Desain perencanaan punch dan dies
Dari data diatas digunakan untuk menghitung banyak biji per lapis pada dalam ruang
pengepresan.
Jumlah Biji = 2
1
A
A..........................(2.5)
Dimana : A1 = luas permukaan dies = d2/4 (mm
2)
A2 = luas permukaan biji jarak = p . l (mm2)
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
15
2.5.2 Analisa Gaya Pengepresan (Pembentukan)
2.5.2.1 Tegangan / Stress
Tegangan didenifisikan sebagai gaya tiap satuan luas. Tegangan dianggap
terbagi merata pada luas penampang melintang bagian benda. Tegangan timbul akibat
akibat adanya beben atau gaya yang bekerja pada sebuah benda atau material. Dalam
material itu sendiri ada tegangan ijin yang besarnya ditentukan material dan faktor
keamanan yang diambil. Dari kedua tegangan inilah nanti akan diperoleh dimensi
atau ukuran terkecil namun aman terhadap gaya atau beban. (Zainun Achmad, 1999)
Tegangan-tegangan yang timbul dalam perhitungan/ perencanaan elemen
mesin terdiri dari :
1. Tegangan normal (Tensile dan compression stress)
2. Tegangan geser (Shears stress)
3. Tegangan bending/ lengkung (Bending stress)
4. Tegangan kombinasi (combination stress)
2.5.2.1.1 Tegangan Normal
Gaya aksial F yang bekerja tegak lurus penampang A, akan menimbulkan
tegangan normal di setiap titik dari sebuah penampang seperti yang ditunjukkan pada
gambar 2.10.
Gambar 2.10 Gaya aksial bekerja pada poros
2in
lbf
A
Fn ..............................................(2.6)
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
16
Dimana :
A = 2
4d
= luas penempang (in
2)
d = diameter silinder (in)
F = gaya normal (lbf)
n = tegangan normal (psi)
Tegangan tarik t disebut tegangan normal positif, dimana gaya yang bekerja
mempunyai arah keluar (positif), sedangakan tegangan c tekan disebut tegangan
normal negatif, karena gaya yang bekerja mempunyai arah masuk penampang
(negatif). (Zainun Achmad, 1999)
2.5.2.1.2 Tegangan Geser
Tegangan geser dapat dibedakan berdasarkan jenis gaya yang bekerja pada
elemen, yaitu:
1. Tegangan geser langsung
2. Tegangan geser puntir
2.5.2.1.2.1 Tegangan Geser Langsung
Gaya normal F yang bekerja sejajar penempang dengan kondisi seperti pada
gambar 2.27 akan menimbulkan tegangan geser langsung.
A
Fs .........................................(2.7)
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
17
Gambar 2.11. Tegangan geser
sehingga besar tegangan geser langsung adalah
a) wt
Fs
. b)
wt
Fs
..2 ..............(2.8)
dimana :
s
= Tegangan geser (psi)
F = gaya normal (lb)
t = tebal (in)
w = lebar (in)
2.5.2.1.3 Tegangan Maksimum Ijin (The Maximum Normal Stress Theory)
Tegangan maksimum ijin mempunyai fungsi yaitu sebagai koreksi apakah
tegangan yang digunakan itu mampu untuk membentuk benda kerja apakah benda
kerja yang dibentuk itu rusak. Dengan dasar tegangan yang digunakan adalah lebih
kecil atau sama dengan tegangan yang diijinkan (t t ). Sehingga diperlukan
factor keamanan (N). Besarnya tegangan ijin dapat dinyatakan dengan persamaan:
a. Tegangan ijin tarik : t = N
S yp.(2.9)
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
18
b. Tegangan ijin kompresi : c = N
S yc =
N
SK ypc ... (2.10)
c. Tegangan ijin geser : s = N
S yps =
N
SK yps ...(2.11)
Faktor konversi :
Kc = 1,0 - 1,3
Ks = 0,6 - 0,3
Kb = 0,9 - 1,0
Faktor keamanan:
1. N = 1,25 1,5 : untuk bahan yang sesuai dengan penggunaan pada kondisi
terkontrol dan tegangan yangh bekerja dapat ditentukan dengan pasti.
2. N = 1,5 2,0 : untuk bahan yang mudah diketahui dan pada kondisi lingkunagn
beban dan tegangan yang tetap dan dapat ditentukan dengan mudah.
3. N = 2,0 2.5 : untuk bahan yang beroperasi secara rata-rata dengan range beban
yang diketahui.
4. N = 2,5 3,0 : untuk beban yang diketahui tanpa mengalami tes. Pada kondisi,
beban dan tegangan rata-rata.
5. N = 3,0 4,5 : untuk beban yang sudah diketahui. Beban dan tegangan yang tidak
pasti dan kondisi lingkungan yang juga tidak pasti.
6. Beban berulang : nomor 1 s/d 5
7. Beban kejut : nomor 3 s/d 5
8. Beban getas : nomor 2 s/d 5 dengan perkiraan dikalikan 2. (Suhariyanto, 2002)
2.5.3 Analisa Sistem Hidraulik
Pada proses mekanik masih menggunakan motor sebagai penggerak
utamanya, hal ini masih mempunyai kelemahan karena tekanan yang dihasilkan tidak
bisa sama selain itu juga sering terjadi slip sehingga produk yang dihasilkan masih
terdapat cacat atau kekurang sempurnaan hasil pengepressan dikarenakan daya yang
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
19
hilang lebih besar dari sistem press hidraulik. Oleh karena itu kami merancang
mekanisme baru dengan sistem hidraulik, karena tekanan yang dihasilkan lebih besar
sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih baik. Setelah mengetahui besarnya
gaya press yang terjadi pada setiap biji jarak, maka kami mulai merencanakan sistem
hidraulik, yang meliputi luasan piston yang digunakan sampai jenis katub yang kita
pakai, dan pemilihan pompa yang sesuai. Dengan ini kami ingin memadukan input
masukan dengan gaya tekan yang dibutuhkan pada mesin press hidraulik. Untuk
lebih jelas perhatikan gambar berikut:
Gambar 2.12. Silinder hidraulik (Esposito, A.,Fluid Power with Application, sixth
edition, 2002)
Dengan melihat gambar silinder di atas maka daya silinder hidaulik dapat
ditentukan. Daya ini pada prinsipnya merupakan daya yang dihasilkan oleh fluida
(dalam hal ini liquid) untuk menggerakkan silinder. Untuk mengetahui daya pada
system hidraulik tersebut langkahlangkahnya adalah sebagai berikut :
1. Menentukan luasan piston.
Tekanan fluida P dari pompa akan bekerja pada luasan piston A untuk
menghasilkan gaya yang diperlukan menggerakkan beban Fload.
Fload adalah gaya pembentukan pada proses pembuatan die dan punch.
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
20
P. A = Fload sehingga A = Fload / P (2.12)
2. Menentukan volumetric flow rate fluida Q yang masuk silinder.
Volumetic Displascement VD dari silinder hidraulik adalah sama dengan
volume yang dipindahkan piston pada saat bergerak sepanjang langkah s, yaitu VD =
A. s , maka besarnya Volumetric flow Rate Q sama dengan VD dibagi dengan waktu
yang dibutuhkan piston bergerak sejauh s sehingga akhirnya
vAt
sA
t
VQ D .
. ..(2.13) (Esposito, A.,Fluid Power with Application,
sixth edition, 2002)
Dimana A : Luasan piston (m2)
V : kecepatan linier fluida (m/s)
S : panjang langkah (m)
T : waktu (s)
3. Energi fluida dapat ditentukan dari hubungan W = F.s = P.A.s
Sedangkan data fluida adalah sama dengan energi fluida tiap satuan waktu
maka :
Daya fluida = QPvAPt
sAP
waktu
Energi...
.. (2.14) (Esposito, A.,Fluid
Power with Application, sixth edition, 2002)
Dimana P = tekanan fluida
Q = volumetric flow rate (kapasitas fluida)
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
21
Tinjauan Pustaka Pengamatan Lapangan
Data Produk
(Varietas Jarak Pagar)
Pegujian Bahan
(Uji Tekan)
Perencanaan Dimensi Punch dan
Dies Ruang Pengepresan
Perencanaan Kapasitas Produksi
@
Mulai
BAB III
METODE PENDEKATAN
Untuk dapat merancang dan membuat mesin penghasil minyak jarak maka
perhatikan flowchart berikut :
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
22
Gambar 3.1. Diagram Alir Perencanaan Alat
Yes
@
Perhitungan Gaya Pengepresan
(Pembentukan)
Desain, Perhitungan,
dan Perakitan
OK
Desain Mesin, Perhitungan Elemen Mesin dan Sistem
Hidraulik
Pembuatan dan Perakitan
Mesin
Uji Coba Mesin
Kesimpulan
Penyusunan Laporan
Finish
No
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
23
Langkah langkah yang dilakukan dalam proses pembuatan mesin penghasil minyak
jarak adalah sebagai berikut :
3.1. Pengamatan lapangan
Sebelum merencanakan suatau alat harus melakukan suatu pengamatan
dilapangan karena dari pengamatan tersebut dapat mengetahui peralatan apa yang
dibutuhkan. Peralatan apa yang harus dirancang ulang agar pemakaiannya lebih
efisien oleh karena itu hal tersebut tidak boleh dilupakan karena sangat penting.
Dari pengamatan lapangan di daerah Besuki Tulungagung Jawa Timur,
memiliki lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk penanaman pohon jarak dan
tersedianya tenaga kerja yang menganggur serta pengamatan langsung tentang mesin
pengepres biji jarak yang telah tersedia di pertokoan pembuat mesin untuk agricultur
dan pengamatan pada mesin pengepres lain jurusan, yaitu jurusan Teknik Kimia ITS
hanya untuk sebagai tambahan referensi buat kami.
3.2. Studi Literatur
Setelah mengetahui permasalahan permasalahan yang ada di industri kecil
selanjutnya mempelajari dengan mengacu pada referensi, buku dan jurnal ilmiah.
Setelah mempelajari literature yang ada di buku, maka dilakukan percobaan untuk
mengatasi solusi di atas dengan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh khususnya
pada bidang Manufacture mengenai desain punch dan dies, Elemen mesin mengenai
analisa tegangan konpresi dan gaya tekan, serta sistem fluid power mengenai
perhitungan sistem hidraulik.
3.3. Data Produk
Dalam pembuatan mesin press biji jarak, kami menggunakan varietas biji
jarak pagar dan jarak kepyar. Buah jarak pagar berbentuk bujur telur berdiameter 3
4 cm, licin, yang masih muda berwarna hijau dan yang sudah tua akan berubah warna
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
24
menjadi kuning serta apabila kering menjadi berwarna hitam dan akan tampak retak.
Buah yang telah matang atau masak, akan merekah dan mengeluarkan biji berwarna
hitam (http://www.iptek.net.id). Biji jarak pagar rata-rata berukuran 18 x 11 x 9 mm,
dengan berat 0,62 gram dan terdiri atas 58,1 %-b inti atau daging (kernel) dan 41,9
%-b kulit. Kulit biji mengandung 0,8 %-b ekstrak eter (Tatang, 2003).
Minyak jarak pagar merupakan cairan bening, berwarna kuning, berbau khas,
tidak berasa dan tidak menjadi keruh meskipun disimpan dalam jangka waktu lama.
Karakteristik minyak jarak pagar adalah 78 = 0,8783 kg/liter; nD.16 = 1,4730; nD.74 =
1,4520; 20 = 71 cp; angka iodium = 102,8 103,1; angka penyabunan = 196,3.
Asam-asam penyusun minyak terdiri atas 22,7 % asam jenuh dan 77,3 % asam tak
jenuh (Tatang, 2003). Kadungan asam lemak pada berbagai minyak jarak dapat
dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Komposisi Asam Lemak berbagai Minyak Jatropha(Tatang, 2003)
Asam lemak Jarak Pagar
J.curcas
Jarak gurita
J.multifida
Jarak landi
J.gossypifolia J.glandulifera
Miristat 0 0,1 0 0,8 0 1,3 0,4 2,3
Palmitat 14,1 21,8 15,1 24,4 10,1 14,8 12,6 14,5
Stearat 3,7 9,8 2,9 5,7 3,8 5,4 5,9 8,1
Arakhidat 0 0,3 0 0,8 0 0,7
Behenat 0 0,2 0 1,0
Palmitoleat 0 1,3 0 0,5 0 0,7
Oleat 34,3 49,0 18,4 33,4 10,1 37,9 27,5 34,2
Linoleat 24,2 44,2 41,7 53,8 41,2 73,9 43 51,3
Linolenat 0 0,3
3.4. Uji Tekan
Percobaan massa tekan pada biji jarak menggunakan mesin uji pres hidraulik
di BARISTAND Surabaya.
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
25
Tabel hasil percobaan :
HASIL UJI TEKAN LABORATORIUM
Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya
Tabel 3.2. Massa Tekan biji jarak pagar
Sampel Jumlah Biji Massa Hasil Uji
1 1 buah 0,5576 gr 44 kgf
2 1 buah 0,5996 gr 36 kgf
3 1buah 0,488 gr 57,4 kgf
4 5 buah 2,791 gr 195 kgf
5 10 buah 5,312 gr 290 kgf
Percobaan untuk mengetahui massa buah jarak dan biji jarak :
Tabel 3.3. Massa Buah, Biji, dan Daging Biji Jarak Pagar
3.5. Perencanaan Punch dan Dies
Perencanaan punch dan dies yang perencana lakukan adalah menggunakan
referensi terhadap mesin press hidraulik yang telah ada dan merubah dimensi dan
percobaan 1 2 3 rata-rata
massa buah jarak 3 gram 2.5 gram 3 gram 3 gram
massa biji jarak 0, 7 gram 0,8 gram 0,8 gram 0,8 gram
massa daging biji 0,6 gram 0,5 gram 0,6 gram 0,6 gram
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
26
berbentuk tirus, dalam perencanaan tersebut perencana sket melalui Autocad softwear
sehingga didapat gambar desain yang terdapat pada bagian lampiran.
3.6. Perencanaan Kapasitas Produksi
Perencanaan kapasitas produksi perencana merancang desain ruang
pengepresan yang dapat mencapai kapasitas satu liter per jam dan perhitungan
kapasitas terdapat di bab pembahasan.
3.7. Perhitungan Gaya Pengepresan (Pembentukan)
Setelah mengetahui kapasitas produksi yang direncanakan maka kita dapat
mengitung gaya pengepresan biji jarak.
Gambar 3.2. Perencanaan Gaya Tekan (pengepresan)
Dalam perhitungan gaya tekan dengan kapasitas produksi 1 liter per jam kami
mendapatkan jumlah biji dengan tingkat empat lapis dengan acuan awal pada uji
tekan biji jarak.
3.8. Desain Mesin, Perhitungan Elemen Mesin dan Sistem Hidraulik
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
27
Setelah melakukan perencanaan desain punch dan dies, perhitungan kapasitas
dan gaya pengepresan maka desain mesin, perhitungan elemen mesin dan sistem
hidraulik.
3.9. Pembuatan Alat
Pertamatama rancang bangun alat dimulai dari pembuatan rangka mesin,
kemudian pembuatan punch dan dies serta dinding ruang pengepresan, membuat
sistem pengeluaran ampas (screw ejector), memilih komponen hidraulik meliputi
pemilihan silinder, hoses, pompa, control valve, motor, dan oli hidraulik. Kemudian
merakit semua komponen-komponen menjadi sebuah alat. Pembuatan alat kami
lakukan di bengkel bubut CV. Widya Karya di Sedati Sidoarjo.
3.10. Pengujian Alat
Untuk mengetahui apakah alat ini sudah layak dipakai atau benar benar
aman maka sebelum digunakan berproduksi alat ini harus dilakukan pengujian
terlebih dahulu. Selain menguji alat, kita akan dapat melihat hasil dari produk alat
tersebut apakah masih terdapat cacat atau tidak, apabila masih terdapat cacat maka
akan perencanaan akan melakukan perhitungan ulang gaya pembentukan atau sistem
pengerolan pada mesin yang telah dibuat apabila ada yang kurang pas saat
mensetting. Sehingga diharapkan produk dan alat yang perencana buat benar benar
mendekati sempurna yang nantinya akan bermanfaat di industri rumah tangga yang
ada di Tulungagung dan beberapa daerah penghasil buah jarak.
3.11. Penyusunan Laporan
Langkah terakhir dari kegiatan ini yaitu penyusunan laporan yang bertujuan
agar terdapat bukti otentik yang menunjukan bahwa pernah dilakukan penelitaian.
Selain itu dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk kalangan industri kecil
untuk mengembangkan usaha di masa yang akan datang.
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
28
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM
4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
No Kegiatan
Minggu ke
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Studi Pustaka dan
pengamatan lapangan
2. Perencanaan desain
mesin pengepres biji
jarak
3. Penentuan beban,
gaya yang terjadi.
4. Perencanaan dan
pembuatan desain
alat.
5. Pembuatan alat
6. Pengujian alat
7. Penyusunan laporan
No Kegiatan Minggu Tempat Pelaksanaan
1
Studi Pustaka dan
pengamatan lapangan. 1,2,3 Perpustakaan ITS, Teknik Kimia,
Agrindo raya, Workshop D3 Mesin
2
Perencanaan desain mesin
pengepres biji jarak. 3,4,5 Lab gambar D3 Mesin ITS
3
Penentuan beban, gaya
yang terjadi. 4,5 Workshop D3 Mesin ITS bagian lab.
Pembentukan.
4 Perencanaan dan 5,6 Bengkel bubut dan las CV Widya Karya
Perjanjian
pelaksanaan
program
Visitasi Monotoring
Penyerahan Laporan
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
29
4.2 Tahapan Pelaksanaan
Pada tahap awal pelaksanaan program kami melakukan studi pustaka untuk
mencari berbagai referensi yang berkaitan mengenai apa saja yang berhubungan
dengan mesin pengepres biji jarak, setelah itu kami melakukan pengamatan lapangan
langsung dengan mencari mesin pengepres biji jarak yang sudah ada di pasaran yang
ada di kota kami di Surabaya yaitu di Agrindo Raya yang menjual berbagai macam
mesin yang berhubungan dengan mesin yang kegunaannya diperlukan di pertanian.
Tahap selanjutnya setelah menggenggam berbagai referensi yang telah ada,
kami berusaha untuk mendesain sebuah alat/mesin pengepres biji jarak yang berbeda
dari mesin pengepres jarak yang telah ada yaitu dengan menggunakan system
hidraulik semi otomatis.
Setelah itu kami menekan beban dan gaya-gaya yang mungkin terdapat pada
system hidraulik menggunakan referensi yang telah kami dapat mengenai rumus-
rumus perhitungan. Melalui berbagai macam pengujian bahan yaitu buah dan biji
jarak dengan tujuan untuk mengetahui massa dan gaya tekan yang diperlukan di
dalam perhitungan pembuatan mesin menggunakan timbangan elektrik dan alat
pengpres bahan hidraulik.
Pertamatama rancang bangun alat dimulai dari pembuatan rangka mesin,
kemudian pembuatan punch dan dies serta dinding ruang pengepresan, membuat
sistem pengeluaran ampas (screw ejector), memilih komponen hidraulik meliputi
pemilihan silinder, hoses, pompa, kontrol valve, motor, dan oli hidraulik. Kemudian
merakit semua komponen-komponen menjadi sebuah alat.
pembuatan desain alat. dan lab.perautan D3 Mesin ITS
5 Pembuatan alat. 5,6,7 Bengkel bubut dan las CV Mandiri dan
Workshop D3 Mesin ITS
6 Pengujian alat 8 Bengkel bubut dan las CV Mandiri dan
Workshop D3 Mesin ITS
7 Penyusunan laporan 8 Himpunan Mahasiswa D3 Mesin ITS
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
30
Setelah tahap pembuatan mesin kami melaksanakan kegiatan uji coba alat,
sebelum kita menguji alat langkah yang harus kita lakukan adalah penyediaan bahan
baku buah jarak. Dari hasil uji coba alat ternyata hasil yang didapatkan sesuai dengan
apa yang diharapkan yaitu menghasilkan minyak dari biji jarak
Tahap terakhir adalah penyusunan laporan akhir. Langkah terakhir dari
kegiatan ini yaitu penyusunan laporan yang bertujuan agar terdapat bukti otentik yang
menunjukan bahwa pernah dilakukan penelitaian. Selain itu dapat digunakan sebagai
bahan referensi untuk kalangan industri kecil untuk mengembangkan usaha di masa
yang akan datang.
4.3 Instrumen Pelaksanaan
Pelaksanaan pada pemilihan alat yang akan dirangkai menjadi sebuah mesin
adalah :
Mesin press hidraulik :
Mesin press hidraulik sebagai pengepres biji jarak. Alat yang perencana pakai:
1. Motor listrik 3 HP = sebagai sumber daya
2. Besi pejal 150 mm, 2 buah = sebagai punch dan dies
3. Besi As 12 mm, 4 buah = sebagai pengangkat dies
4. Besi as 32 mm = sebagai ulir penggerak
5. Besi pipa 150 mm, 160 mm sebagai dinding pengepresan
6. Pompa hidraulik
7. Silinder hidraulik
8. Hoses (selang hidraulik)
9. Directional Control Valve with handdle
10. Pressure gauge 250 bar
11. Saringan oli
12. Oli hidraulik
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
31
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Perhitungan Kapasitas Produksi
Gambar 5.1 Satu lapis biji jarak
Dalam perencanaan kapasitas dan putaran motor terlebih dahulu ditentukan:
a. Kapasitas yang ingin dicapai 1 liter/jam
b. Berat daging biji rata-rata 0,54 gram
c. Diameter dies 150 mm
d. Siklus Produksi 6 menit per produksi
e. Satu liter minyak jarak membutuhkan 3 kg biji jarak
Dalam perencanaan mesin dengan kapasitas 1 liter per jam maka kita dapat
menentukan total produksi per jam dan kapasitas menghasilkan minyak per produksi.
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
32
(Total produksi per jam) T = 1
0
t
t.............................................. (2.1)
Dimana : to = waktu 1 jam produksi = 3600 (s)
t1 = waktu per produksi (s)
Perhitungan :
T = 1
0
t
t
= 360
3600
= 10 kali proses produksi
(kapasitas menghasilkan minyak per produksi) C = T
V.............(2.2)
dimana : V = satu liter minyak = 1000 ml
T = total produksi per jam
Perhitungan :
C = T
V
= 10
1000ml
= 100 ml
Setelah diketahui data di atas maka berat biji per produksi dapat dihitung
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
33
(berat biji per produksi) P = V
CM ...............................................(2.3)
dimana : M = berat biji untuk 1 liter = 3 kg = 3000 gram
C = kapasitas menghasilkan minyak per produksi (ml)
V = satu liter minyak = 1000 ml
Perhitungan :
P = V
CM .
= ml
mlgram
1000
100.3000
= 300 gram
Dari data diatas kita dapat mengetahui jumlah biji per produksi.
(Jumlah biji per produksi) J = m
P.............................................(2.4)
dimana : P = berat biji per produksi (gram)
m = berat rata-rata satu biji jarak (gram)
Perhitungan :
J = m
P
= gram
gram
54,0
300
= 556 biji
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
34
Dari data diatas digunakan untuk menghitung banyak biji per lapis pada dalam ruang
pengepresan.
Jumlah Biji = 2
1
A
A....................................................................(2.5)
Dimana : A1 = luas permukaan dies = d2/4 (mm
2)
A2 = luas permukaan biji jarak = p . l (mm2)
Perhitungan :
A1 = 4
150.150.14,3
4
2 mmmmd
= 17662,5 mm2
A2 = p . l = 13 mm . 8 mm = 104 mm2
Jumlah Biji = 2
1
A
A
= 2
2
104
5,17662
mm
mm
= 169,8 = 170 biji per lapis
Jadi kapasitas produksi untuk 1 liter per jam memerlukan gaya penekanan
setara 4 lapis biji jarak secara bertumpuk.
5.2 Perencanaan Gaya Pembentukan (Pengepresan)
Hasil uji tekan :
Diketahui = dpiston = 40 mm = 4 cm
Hasil uji tekan terhadap 1 biji jarak = 45,8 kgf
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
35
Gambar 5.2 Uji Tekan
Gaya uji tekan 1 biji jarak = 45,8 kgf
luas permukaan piston (A) = 4
40.40.14,3
4
2 mmmmd
= 1256 mm2 = 12,56 cm
2
Perhitungan tegangan kompressi :
A
Fc
= 256,12
8,45
cm
kgf
= 3,6 kgf/cm2
jadi tegangan kompressi terhadap 1 biji jarak = 3,6 kgf/cm2
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
36
gaya tekan perencanaan :
gambar 5.3 Penekanan 1 lapis biji jarak
diketahui : ddies = 150 mm
luas permukaan dies = 4
150.150.14,3
4
2 mmmmd
= 17662,5 mm2 = 176,625 cm
2
gaya tekan 1 lapis biji jarak memuat 170 biji terhadap luasan permukaan punch
F = c . A
= 3.6 kgf/cm2 . 176,625 cm
2
= 635,85 kgf
dimisalkan F satu lapis = a
Kapasitas perencanaan = 1 liter per jam = 556 biji per produksi = setara penekanan
3 lapis biji jarak ditambah 20 % safety faktor overload dimana gaya penekanan
masing-masing biji jarak tidak sama.
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
37
Gambar 5.4 Penekanan 3 lapis biji jarak
Ftotal
= 3.a + 20%.a
= (3. 635,85) + (20/100) . 635,85
= 1907,55 kgf + 127,17 kgf
= 2034,72 kgf
= 20347,2 N
5.3 Perhitungan Sistem Hidraulik
1. Menentukan tekanan piston.
Tekanan fluida P dari pompa akan bekerja pada luasan piston A untuk
menghasilkan gaya yang diperlukan menggerakkan beban Fload.
Fload adalah gaya pembentukan pada proses pembuatan die dan punch.
P. A = Fload sehingga A = Fload / P (2.12)
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
38
Perhitungan :
Silinder piston series 140 kgf/cm2, dpiston = 40 mm, Pmax = 210 kg/cm
2
Fmax = Pmax . Apiston = 210 kgf/cm2 . 12,56 cm
2 = 2637,6 kgf
jadi gaya tekan maksimum untuk pengepresan biji jarak adalah sebesar 2637,6 kgf
sehingga F Fmax ijin = 2034,72 kgf 2637,6 kgf
t
sv
dimana v = kecepatan linier fluida (m/s)
s = panjang stroke (m)
t = waktu (s)
Perhitungan :
t
sv
= s
m
3
3,0
= 0,1 m/s
Q = A . v
Dimana : Q = volumetric flow rate fluida (m3/s)
A = luas piston (m2)
v = kecepatan linier fluida (m/s)
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
39
Perhitungan :
Q = A . v
= 0,00126 m2 . 0,1 m/s . 1000 lt/m
2 . 60 s/min
= 7,536 lt/min
= 7536 cm3/min
.
.2
Q
vFP
dimana : P2 = tekanan fluida (bar)
F = gaya pembentukan (N)
v = kecepatan linier fluida (m/s)
Q = volumetric flow rate fluida (m3/s)
= efisiensi silinder ( 85% )
Perhitungan :
.
.2
Q
vFP
= 85,0./0001256,0
/1,0.2,203473 sm
smN
= 19058823,53 Pa
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
40
= 2764,1 Psi
Jadi tekanan yang digunakan untuk menggerakkan silinder piston adalah sebesar
2764,1 Psi
2. Perhitungan kerugian perpipaan :
a. Head Loss Mayor : sebelum pompa dan sesudah pompa
b. Head Loss Minor : sebelum pompa dan sesudah pompa
Head loss Mayor
Sebelum pompa : gDp
VLfH L
2.
.. 2
L pipa = 620 mm = 0,62 m
pipa = 19,05 mm = 0,019 m
Kecepatan Aliran Fluida dalam Pompa
2
4
1p
p
D
Qs
Ap
QsV
=2
3
)019,0(
40001256,0
m
xs
m
=
m
s
m
00113354,0
005024,0
3
=1,4 m/s
Renould Number
Re = v
DpVp.=
smx
mxsm
/105
019,./4,125
= 532 (Laminer)
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
41
Friction Factor
f = Re
64=
532
64= 0,12
Hloss = gDp
VpLf
2.
.. 2=
2
2
/10.2019,0
)4,1(62,112,0
smmx
s
mmxx
= 0,71 m
Setelah Pompa
pipa = 0,0095 m
L pipa = 1,36 m
Kecepatan Aliran Fluida
2
4
1p
p
D
Qs
Ap
QsV
=2
3
)0095,0(
40001256,0
m
xs
m
=1,77 m/s
Renould Number
Re = v
DpVp.=
cSt
mxsm
50
0095,0./77,1x
sm
cStx
/
1012
6
= 336,3 (Laminer)
Friction Factor
f =Re
64=
3,336
64= 0,19
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
42
Hloss = gDp
VpLf
2.
.. 2=
2
2
/10.20095,0
)77,1(36,119,0
smmx
s
mmxx
=1,12 m
Hlosstotal = 0,71 m + 1,12 m = 1,83 m
Head Loss Minor
Sebelum Pompa : gDp
VLfH L
2.
.. 2
- Elbow 90o, 2 Buah (D
Le= 30)
- Strainer (D
Le= 75)
Hloss =g
Vp
D
Lef
2..
2
=
2
2
/102
)/4,1(75)302(12,0
smx
smxxx =1,58 m
Setelah Pompa
- Elbow 90o, 3 Buah (D
Le = 30 )
- Elbow 45o, 2 Buah (D
Le = 16 )
- Check Valve (D
Le = 55 )
Hloss =g
Vp
D
Lef
2..
2
=
2
2
/102
)/77,1(55)162()303(19,0
smx
smxxxx = 5,26 m
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
43
- Hloss
Directional Control Valve (katup pengubah aliran)
P = 2 Bar
= 2 x 105 N/m
2
Sehingga Head Loss yang terjadi
P = x HL
2 x 105 = 9000 x HL
HL = 22,2 m
Pressure Relief Valve
P = 1,5 Bar
= 1,5 x 105 N/m
2
Sehingga Head Loss yang terjadi
P = x HL
1,5 x 105 = 9000 x HL
HL = 16,67 m
HL minor setelah pompa = 5,26 m + 22,2 m +16,67 m
= 44,13 m
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
44
Hloss minortotal = 1,83 m + 44,13 m = 45,96 m
Hlosstotal = Hloss Mayor + Hloss Minor
= 1,181 m + 45,96 m
= 47,14 m
Head Pompa Yang Dibutuhkan
Lmp HHHg
VPZ
2
2
111
=
g
VPZ
2
2
222
Dimana : P1 = Pgage = 0
V1 = 0
Hm = 0
Sehingga,
Hp = totHZZg
VPL )(
212
2
22
= 2
2
3
2
/102
)77,1(
/9000
/53,19058823
smxmN
mN + 1,23 m + 47,14 m
= 2117,64 m + 0,15 m + 1,23 m + 47,14 m = 2166,16 m
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
45
Tekenan Kerja Pompa
Pdischarge = Hp .
= 2166,16 m x 9000 N/m3
= 19495440 N/m2
= 19495,440 kPa x kPa
Psi
895,6
= 2827,47 Psi
Perhitungan Daya Pompa
W = Hp..Qs
= 2166,16 m x 9000 N/m3 x 0,0001256 m
3/s
= 2448,62 watt x watt
Hp
7,745
= 3,28 Hp
Karena pompa yang digunakan adalah Gear Pump dengan effisiensi 90%, maka
daya masuk dap dicari dengan
M P
Wa N
W
Ket :
N = Daya keluar motor
Wa = Daya masuk pompa
W = Daya keluar Pompa
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
46
Wa = pompa
W
=9,0
28,3 Hp
= 3,6 Hp
Perhitungan daya motor dengan effisiensi kopling 95%
N = kopling
Wa
= 95,0
6,3 Hp
= 3,84 Hp
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
47
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil pembuatan alat dan uji coba ,maka dapat disimpulkan :
1. Kapasitas produksi mencapai 1 liter/jam.
2. Gaya pengepresan mencapai 2034,72 kgf = 20347,2 N
3. Tekanan yang digunakan untuk menggerakkan silinder piston adalah
sebesar 2764,1 Psi
4. Proses pembuatan minyak jarak dengan metode yang sederhana, yaitu
dengan pengepresan menggunakan sistem hidraulik
6.2 Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka disarankan :
1. Hendaknya disempurnakan dengan cara metode pengepresan lainnya yang
dapat memaksimalkan kapasitas produksi, misalnya dengan cara
memperbesar power hidraulik dan memperbesar ruang pengepresan
2. Perlu dicari alat pengepres dengan teknologi tepat guna sehingga dapat
diterapkan pada petani atau skala rumah tangga.
3. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai aplikasi minyak jarak sebagai bahan
bakar alternatif, pada mesin-mesin yang menggunakan solar seperti mesin
diesel atau kenderaan berbahan bakar solar lainnya.
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
48
DAFTAR PUSTAKA
1. Tim Departemen Pertanian, 2006. Biodiesel jarak pagar jadi proyek
nasional. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatra Utara.
2. W. Soeparno, B. Gunawan. (2007). Sumber Energi Alternatif Masa Depan.
BDB Vol 3 No 1 Januari 2007.
3. Setyadji, Moch. (2006), Teknologi Pengambilan Minyak dari Biji Jarak Pagar,
Seminar dan Pelatihan Pengembangan Jarak Pagar dan Industri Biodisel di
Jawa Timur, Teknik Kimia FTI-ITS, Surabaya.
4. Berita Antara,2006, Pemerintah Beri Insentif Pengembagan Biodisel. Kamis 5
Mei 2006, Edisi kedua.
5. Tatang S. H., 2003, Tantangan-tantangan terhadap Pengembangan Biodisel
di Indonesia dan Alur Tentatif Penyisihannya, Forum Biodisel Indonesia dan
KPP-Energi-ITB.
6. Kalpakjian, Serope. 1995. Manufacturing Processes for Engineering
Materials, 3th
edition. Addison-Wesley Publishing Company,Inc
7. Suchy, Ivana, 1997. Handbook Of Die Design. McGraw-Hill Book
Company.
8. Achmad, Zainun, 1999, Elemen Mesin I, Bandung, Refika Aditama.
9. Suhariyanto, Diktat Elemen Mesin 1, Surabaya, Program Studi D3 Teknik
Mesin FTI-ITS
10. Esposito Anthony, (2002), Fluid Power with Applications (six edition), Ohio,
Pearson Prentice Hall.
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
49
LAMPIRAN
I. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. A. DATA PRIBADI
1. Nama lengkap : Wirawan Deliartha
2. Jenis kelamin : Laki-Laki
3. Tempat, tanggal lahir : Medan, 13 September 1986
4. Status : Belum menikah
5. Agama : Islam
6. Kewarganegaraan : Indonesia
7. Alamat : Jatayu S-25 Rewwin, Waru, Sidoarjo
8. No. Telepon / HP : (031) 8541632 / 08123292753
B. PENDIDIKAN
1. 1993 1999 : SD Negeri Kertajaya XIII Surabaya
2. 1999 2002 : SMP Muhamaddiyah 5 Surabaya
3. 2002 2005 : SMA Negeri 2 Surabaya
4. 2005 Sekarang : D-3 Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya
II. A. DATA PRIBADI
1. Nama lengkap : Aris Khabibi
2. Jenis kelamin : Laki-Laki
3. Tempat, tanggal lahir : Tulungagung, 4 April 1986
4. Status : Belum menikah
5. Agama : Islam
6. Kewarganegaraan : Indonesia
7. Alamat : DesaTanggul welahan RT. 01 RW. 03 Besuki
Tulungagung
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
50
8. No. Telepon / HP : 08564904876
B. PENDIDIKAN
1. 1992 1998 : SDN Tanggul Welahan 03
2. 1998 2001 : SMP Negeri 1 Besuki
3. 2001 2004 : SMA Negeri 1 Pakel Tulungagung
4. 2005 Sekarang : D-3 Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya
III. A. DATA PRIBADI
1. Nama lengkap : Anugerah Budiman Akbar
2. Jenis kelamin : Laki-laki
3. Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 01 Juli 1987
4. Status : Belum Menikah
5. Agama : Islam
6. Kewarganegaraan : Indonesia
7. Alamat : Jl. Dukuh Menanggal III BLK IP.31
8. No. Telepon / HP : 031-60791920
B. PENDIDIKAN
1. 1994 2000 : SDN Menaggal 601 Surabaya
2. 2000 2003 : SLTPN 22 Surabaya
3. 2003 2006 : SMAN 6 Surabaya
4. 2006 Sekarang : D-3 Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya
IV. A. DATA PRIBADI
1. Nama lengkap : Dimas Imadudin
2. Jenis kelamin : Laki-Laki
3. Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 19 Februari 1987
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
51
4. Status : Belum menikah
5. Agama : Islam
6. Kewarganegaraan : Indonesia
7. Alamat : Jl. Kawi 17 Pepelegi Indah Waru, Sda
8. No. Telepon / HP : 08563113654
B. PENDIDIKAN
1. 1993 1999 : SDN Waru I Sidoarjo
2. 1999 2002 : SMPN 2 Taman Sidoarjo
3. 2002 2005 : SMA Muhammadiyah 2 Surabaya
4. 2005 Sekarang : D-3 Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya
V.A. DATA PRIBADI
1. Nama lengkap : Bagus Rakhmat
2. Jenis kelamin : Laki-Laki
3. Tempat, tanggal lahir : Pasuruan, 8 Juni 1988
4. Status : Belum menikah
5. Agama : Islam
6. Kewarganegaraan : Indonesia
7. Alamat : Jl. Supriyadi No. 64 Pasuruan
8. No. Telepon / HP : 081703573944
B. PENDIDIKAN
1. 1993 1999 : Madrasah Ibtidaiyah Jalaluddin Pogar Bangil
2. 1999 2002 : Madrasah Tsanawiyah Maarif Bangil
3. 2002 2005 : Madrasah Aaliyah Bangil
4. 2005 Sekarang : D-3 Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
52
LAMPIRAN 2
LAPORAN KEUANGAN PKMT
TIM PELAKSANA
NAMA NRP KEDUDUKAN DALAM TIM
WIRAWAN DELIARTHA 2105 030 024 KETUA TIM
ARIS KHABIBI 2105 030 015 ANGGOTA
ANUGERAH B. A 2106 030 021 ANGGOTA
DIMAS IMADUDIN 2105 030 025 ANGGOTA
BAGUS RAKHMAT 2105 030 018 ANGGOTA
NILAI KONTRAK
Disetujui oleh DIKTI : Rp.
4.000.000,-
Diusulkan : Rp. 4.000.000,-
RANCANG BANGUN MESIN PRESS HIDRAULIK UNTUK PRODUKSI MINYAK JARAK SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
53
Anggaran Keuangan
1.
Pembelian Bahan
Plat besi potong 21 kg Rp. 314.000,-
Besi as ST 41 32 mm Rp. 68.000,-
Besi as ST 60 22 mm Rp. 20.000,-
Snapring, 1 buah Rp. 20.000,-
Pipa besi honing 140 mm x 150 mm x 200 mm, 1 buah
Rp. 280.000,-
Bearing dan Housing, 2 buah Rp. 60.000,-
O-Ring P135, 4 buah Rp. 13.000,-
Mur dan baut Rp. 12.000,-
Plat besi 10 mm dan besi siku Rp. 500.000,-
Modifikasi Cylinder Piston Rp. 350.000,-
Directional control valve with handle, 1 buah
Rp. 525.000,-
Pressure gauge 250 bar, 1 buah
Rp. 75.000,-
Kabel listrik 2x25, 5 m Rp. 30.000,-
Cam starter dan Steker Rp. 20.000,-
Pipa besi 12 mm, 1 m Rp. 11.000,-
Cat besi, thinner, kuas dan isolatip pipa
Rp. 62.000,-
Kassa stainless mess 100 Rp. 75.000,-
Selang hidraulik, fitting dan elbow
Rp. 265.000,-
T0TAL Rp. 2.700.000,-
2.
Pengerjaan dan
Penggolahan
Bahan
Jasa pembuatan chasis Rp. 300.000,-
Jasa Bubut, Skrap, Boring, Surface Grinding, Welding.
Rp. 500.000,-
T0TAL Rp. 800.000,-
3.
Transportasi
Pengerjaan dan pembelian biji
jarak, dan survei
Rp. 200.000,-
T0TAL Rp. 200.000,-
4.
Dll
Fotocopy referensi Rp. 30.000,-
Print gambar Rp. 20.000,-
Pembuatan poster Rp. 200.000,-
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
54
Pengerjaan laporan akhir Rp. 50.000,-
T0TAL Rp. 300.000,-
TOTAL PENGELUARAN KESELURUHAN Rp. 4.000.000,-
5. Sisa uang Rp 0,-
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
55
LAMPIRAN 3
Conversion Table Length 1 inch = 25.4 millimeters
1 foot = 0.3048 meters
1 mile = 5,280 feet
1 mile = 1.609 kilometers
Area 1 acre = 0.4047 hectares
1 acre = 43,560 square feet
1 hectare = 10,000 square meters
1 square mile = 640 acres
1 square mile = 1 section of land
Volume 1 gallon = 3.785 liters
1 cubic foot = 7.48 gallons
1 cubic foot = 0.0283 cubic meters
1 acre-foot = 1,233.6 cubic meters
1 acre-foot = 43,560 cubic feet
Flowing Water Rates 1 cubic foot per second = 0.0283 cubic meters per second
1 cubic foot per second = 28.32 liters per second
1 cubic foot per second = 448.83 gallons per minute
1 cubic foot per second = 0.646 million gallons per day
1 cubic foot per second = 1.984 acre-feet per day
Pressure 1 foot of water = 2.988 Kilopascals
1 foot of water = 0.433 pounds per square inch
1 foot of water = 62.4 pounds per square foot
1 atmosphere = 101.4 Kilopascals
1 atmosphere = 14.70 pounds per square inch
1 atmosphere = 33.94 feet of water
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
56
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
57
LAMPIRAN 4
Dokumentasi Mesin
Gambar : Mesin pandangan depan
Gambar : Mesin pandangan belakang
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
58
Gambar : Mesin pandangan samping
Gambar : Minyak hasil pengepresan
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
59
Dokumentasi Kegiatan
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
60
-
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
61
LAMPIRAN 5
Gambar Sirkuit Hidraulik