pkn - budaya politik

11
TEL6 Chapter 9: Budaya Politik di Indonesia Kelompok 4 TEL6 Access Academy Main Open Cable Akbar Adivi Gaos Basilik Hansilv ian Damario Aji Deti Febrian ti Hegar Erian Kadek Chyntia L.W Okky Yasirha n Ryan Andreas Varian Kashira F. Rizky Anandar

Upload: pt-telkom-akses

Post on 11-Jan-2017

48 views

Category:

Government & Nonprofit


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PKN - budaya politik

TEL6

Chapter 9: Budaya Politik di Indonesia

Kelompok 4

TEL6Access AcademyMain Open Cable

Akbar Adivi Gaos

Basilik Hansilvian

Damario Aji

Deti Febrianti

Hegar Erian

Kadek Chyntia

L.W

Okky Yasirhan

Ryan Andreas

Varian Kashira F.

Rizky Anandar

Page 2: PKN - budaya politik

Pengertian budaya politik

Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik juga dapat di artikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.

Page 3: PKN - budaya politik

BUDAYA POLITIK YANG BERKEMBANG DI MASYARAKAT INDONESIA

Masyarakat Indonesia sangat heterogen. Heterogenitas bangsa Indonesia tidak dalam arti budaya saja melainkan membawa pengaruh yang sangat besar terhadap budaya politik bangsanya.Di era reformasi sekarang ini sistem politik Indonesia mengalami perkembangan yang cukup bagus dan lebih demokratis dalam melibatkan partisipan dalam berbagai macam kegiatan politik seperti pemilu langsung untuk memilih wakil rakyat.

Page 4: PKN - budaya politik

FAKTOR PENYEBAB BERKEMBANGNYA BUDAYA POLITIK DI INDONESIA

Tingkat pendidikan masyarakat sebagai kunci utama perkembangan budaya politik masyarakat

Tingkat ekonomi masyarakat, semakin tinggi tingkat ekonomi/sejahtera masyarakat maka partisipasi masyarakat pun semakin besar

Reformasi politik/political will (semangat merevisi dan mengadopsi sistem politik yang lebih baik)

Supremasi hukum (adanya penegakan hukum yang adil, independen, dan Bebas)

Media komunikasi yang independen (berfungsi sebagai control sosial, bebas, dan mandiri) 

Page 5: PKN - budaya politik

Model Budaya Politik

Demokratis Industrial

Politik Otoriter

Demokratis Pra-Industrial

Page 6: PKN - budaya politik

Sistem demokratis industrialDalam sistem ini jumlah partisipan mencapai 40-60% dari penduduk dewasa. Mereka terdiri atas para aktivis politik dan para peminat politik yang kritis mendiskusikan masalah-masalah kemasyarakatan dan pemerintahan. Selain itu, mereka adalah kelompok-kelompok pendesak yang mengusulkan kebijakan-kebijakan baru untuk melindungi kepentingan khusus mereka.

Sementara itu, jumlah Para aktivis sosial seperti lembaga ISAC termasuk partisipan dalam sistem demokratis industrial. yang berbudaya politik subjek kurang lebih 30%, sedangkan parokial kira-kira 10%.

Page 7: PKN - budaya politik

Sistem politik otoriterDalam sistem ini sebagian besar rakyat hanya menjadi subjek yang pasif. Mereka mengakui pemerintah dan tunduk pada hukumnya, tetapi tidak melibatkan diri dalam urusan pemerintahan. Sebagian kecil rakyat lainnya berbudaya politik partisipan dan parokial. Kelompok partisipan berasal dari mahasiswa dan kaum intelektual, pengusaha, dan tuan tanah. 

Mereka menentang dan bahkan memprotes sistem politik yang ada. Sementara, kaum parokial yang sedikit sekali kontaknya terhadap sistem politik terdiri dari para petani dan buruh tani yang hidup dan bekerja di perkebunan-perkebunan.

Page 8: PKN - budaya politik

Sistem demokratis pra-industrial

Dalam sistem ini, sebagian besar warga negaranya menganut budaya politik parokial. Mereka hidup di pedesaan dan buta huruf. Pengetahuan dan keterlibatan mereka dalam kehidupan politik sangat kecil. Sementara itu, kelompok partisipan sangat sedikit jumlahnya, biasanya berasal dari kaum terpelajar, usahawan, dan tuan tanah. Demikian pula proporsi jumlah pendukung budaya politik subjek juga relatif kecil.

Page 9: PKN - budaya politik

Tipe Budaya Politik politik parokial yaitu budaya politik yang tingkat partisipasi politiknya sangat rendah. Budaya politik suatu masyarakat dapat di katakan Parokial apabila frekuensi orientasi mereka terhadap empat dimensi penentu budaya udaya politik mendekati nol atau tidak memiliki perhatian sama sekali terhadap keempat dimensi tersebut.

politik partisipan,yaitu budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan opininya dan aktif dalam kegiatan politik. Dan juga merupakan suatu bentuk budaya politik yang anggota masyarakatnya sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai empat dimensi penentu budaya politik.

politik partisipan,yaitu budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan opininya dan aktif dalam kegiatan politik. Dan juga merupakan suatu bentuk budaya politik yang anggota masyarakatnya sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai empat dimensi penentu budaya politik. 

Page 10: PKN - budaya politik

Peran aktif Dalam Kehidupan Politik Penerapan nya Dalam Kehidupan Sehari hari

Peran aktif dalam kehidupan politik dapat kalian tampilkan mulai dari lingkungan sekolah, masyarakat serta lingkungan bangsa clan negara baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut ini dipaparkan contoh peran aktif yang dapat ditampilkan dalam lingkungan-lingkungan tersebut.

Dalam kehidupan di lingkungan keluarga, kalian dapat menampilkan peran aktifnya dalam kehidupan politik dengan mengikuti berbagai kegiatan berikut ini:1. Musyawarah keluarga2. Pemasangan atribut-atribut kenegaraan pada waktu hari besar nasional

seperti proklamasi kemerdekaan.3. Membaca dan mengikuti berbagai berita di televisi, radio, dan media

massa lainnya terutama yang menyangkut peristiwa-peristiwa politik kenegaraan.

Dalam kehidupan di lingkungan sekolah, kalian dapat menampilkar peran aktifnya dalam kehidupan politik dengan mengikuti berbagai kegiatan berikut1. Pemilihan ketua kelas, ketua OSIS, dan ketua organisasi ekstrakurikuler

seperti Pramuka, Pecinta Alain, PMR, Paskibra, dan sebagainya.2. Pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga OSIS atau

organisasi ekstrakurikuler yang diikuti forum-forum diskusi atau musyawarah yang diselenggarakan di sekolah.

3. Membuat artikel yang berisikan aspirasi siswa yang dimuat di majalah dinding, buletin sekolah dan sebagainya.

Dalam kehidupan di lingkungan masyarakat, kalian dapat menampilkan peran aktifnya dalam kehidupan politik dengan mengikuti berbagai kegiatan berikut ini:

1. Forum warga2. Pemilihan ketua RT. RW, Kepala Desa, ketua organisasi masyarakat, dan

sebagainya3. Pembuatan peraturan yang berupa anggaran dasar dan anggaran

rumah tangga bagi organisasi masyarakat, koperasi, RT-RW,.LMD, dan sebagainya.

Dalam kehidupan di lingkungan bangsa dan negara, kalian dapat menampilkan peran aktifnya dalam kehidupan politik dalam bentuk:1. Menggunakan hak pilih dalam Pemilihan Umum2. Menjadi anggota aktif dari partai politik, kelompok penekan dan

kelompok kepentingan tertentu3. Duduk dalam lembaga politik seperti MPR, DPR, dan DPD4. Biasa berkomunikasi dengan wakil-wakil rakyat5. Berkampanye, menghadiri kelompok diskusi6. Ikut aksi unjuk rasa secara damai

Page 11: PKN - budaya politik

Terima Kasih