plagiat merupakan tindakan tidak terpuji pdf/f. psikologi/psikologi...etos kerja sangat penting...
TRANSCRIPT
i
PERBEDAAN ETOS KERJA ANTARA MEDITATOR DAN NON
MEDITATOR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
Budi Hartono
NIM : 089114071
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
“Tua itu pasti, Dewasa itu pilihan”
“Jika Senar Gitar Terlalu Tegang, Maka Akan Putus. Sebaliknya, Bila Senar
Gitar Terlalu Kendur, Maka Suaranya Tidak Enak Terdengar”
“Dare to dream, Strong Determination, Success”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan untuk :
Orang tuaku Papa Mama
Adik-adikku Agus dan Febri Hartono
Teman-teman Vidyasena
Sahabat-sahabatku
Dan Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERBEDAAN ETOS KERJA ANTARA MEDITATOR DAN NON
MEDITATOR
Budi Hartono
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan etos kerja antara meditator dan non
meditator. Hipotesis yang diajukan adalah meditator memiliki etos kerja yang lebih tinggi daripada
non meditator. Pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan skala etos kerja
yang disusun oleh peneliti dengan menggunakan metode jawaban Likert. Subjek dalam penelitian
ini adalah 80 orang yang terdiri dari 40 meditator dan 40 non meditator dengan rincian 41 individu
laki-laki dan 39 individu perempuan. Reliabilitas skala etos kerja tersebut diuji menggunakan
metode koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dan diperoleh hasil 0,950 dari 35 item dengan
rentang korelasi item total antara 0,323 sampai dengan 0,812. Data kemudian dianalisis dengan
menggunakan independent sample t-test. Hasil analisis data menghasilkan nilai t sebesar 11,294
dengan probabilitas 0,000 (p <0,005). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima yaitu
meditator memiliki etos kerja yang lebih tinggi daripada non meditator. Pada uji tiap aspek-aspek
etos kerja didapatkan nilai t = 6,244 dengan probabilitas 0,000 (p<0,005) pada aspek kemandirian,
nilai t =8,524 dengan probabilitas 0,000 (p<0,005) pada aspek kerja keras, nilai t = 9,619 dengan
probabilitas 0,000 (p<0,005) pada aspek manajemen waktu, dan nilai t = 8,331 dengan probabilitas
0,000 (p<0,005) pada aspek moralitas keadilan. Hal tersebut menunjukkan bahwa meditator dan
non meditator memiliki perbedaan etos kerja pada tiap aspek yang meliputi kemandirian, kerja
keras, manajemen waktu dan moralitas keadilan.
Kata kunci : etos kerja, meditator, non meditator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE DIFFERENCE OF WORK ETHIC BERTWEEN MEDITATOR AND
NON MEDITATOR
Budi Hartono
ABSTRACT
This research is aimed to seek the difference of work ethic between meditator and non
meditator. The hypothesis proposed is meditator posses work ethic a higher than non meditator.
The data collection which is used is by using the scale work ethic prepared by researcher using a
method of Likert’s response. The subject of this research is 80 people consisting of 40 meditator
and 40 non meditator with detail 41 individual male and 39 individual women. The reliability of
scale work ethic is tested by using the method of Alpha Cronbach and obtained a result 0,950 from
35 item with total; item correlation ranges between 0,323 to 0,812. Then, data is analyzed by
using independent sample t-test. The result of data analysis produces t value of 11,294 with
probability 0,000 (p <0,005). This shows that the hypothesis is accepted that meditator posses
work ethic a higher than non meditator. In each test aspect of the work ethic is earned value t =
6.244 with a probability of 0,000 (p <0,005) on self-reliance, t = 8,524 with a probability of 0,000
(p <0,005) on hard work, t = 9,619 with a probability of 0,000 (p <0,005) on time management,
and t = 8,331 with a probability of 0,000 (p <0,005) on morality of justice. It shows that there is
the difference in work ethic between meditator and non meditator on the aspects of self-reliance,
hard work, time management, and morality of justice.
Keyword: work ethic, meditator, non meditator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat dan syukur penulis panjarkan selama proses penulisan
skripsi ini. Penulis juga menyadari bahwa tanpa adanya dukungan dari berbagai
pihak, skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Cornelius Siswa Widyatmoko, M.Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Ratri Sunar Astuti, S.Psi. M.Si selaku Ketua Program Studi Psikologi,
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak V. Didik Suryo Hartoko, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, pengetahuan, dan saran
dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih juga untuk kesabarannya
membimbing penulis.
4. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si. dan Ibu Aquilina Tanti Arini,
S.Psi., M.Si. selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan, koreksi, pengetahuan, dan saran dalam penulisan skripsi ini.
Terima kasih juga kesabarannya membimbing penulis.
5. Ibu Agnes Indar Etikawati, M.Si., Psikolog selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing selama penulis kuliah di Fakultas
Psikologi Sanata Dharma.
6. Semua Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
yang telah membagikan pengetahuan dan ilmunya kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Mas Muji, Mas Gandung, Mas Doni, Bu Nanik dam Pak Gie yang sudah
membantu penulis selama di Fakultas Psikologi.
8. Kedua orang tuaku yang aku sayangi, terima kasih untuk setiap pengorbanan
dan cara kalian menyayangiku hingga menjadi “seseorang” seperti saat ini.
Aku sangat ingin membahagiakan kalian walaupun tak cukup untuk
membalas kasih kalian.
9. My Brother Agus Hartono dan Febri Hartono yang selalu memberikan
support kepada penulis.
10. My Friend Ochy dan Baskoro udah menjadi tempat curcol masalah pribadi
sampai masalah skripsi, thank you my friend.
11. Teman-teman kontrakan pome/pinus Awie, David, Agus, Eka, Joy, Edo dan
Fandi. Senang bisa berkenalan dengan kalian dan berdinamika dalam satu
rumah.
12. Mbak Fitri dan Ko Purwanto sudah membantu saya dalam proses pencarian
responden.
13. Mas Totok yang sudah membantu saya dalam proses pencarian responden.
14. Vidyāsenā yang memberikan banyak manfaat dan pelajaran berorganisasi
serta berdinamikan dalam kehidupan sosial di masyarakat.
15. Vihara Karangdjati yang telah memfasilitasi dalam melakukan penelitian.
16. Teman KMBK Dharma Viriya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
terima kasih untuk kebersamaan selama 4 tahun. Seru, senang, sebal, dan
mangkel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
17. Ibu Inge Santoso yang telah memberikan masukan-masukan dalam
pengerjaan skripsi dan membantu mencarikan responden.
18. Intan, Shinta (Oshien), Putri dan Tiwai terima kasih karena telah menjadi
teman bercerita, teman jalan dan selalu menemani dalam berbagai situasi.
19. Teman-teman Psikologi angkatan 2008, tidak terasa kita sudah mulai terpisah.
Senang bisa mengenal kalian selama pendidikan kita di Psikologi.
20. Teman-teman bimbingan (Oshien, Berta, Ade, Lita, Senggi, Matheus, dan
Elisa dan lain-lain) saling berbagai suka maupun duka, berkumpul sambil
mengantri bimbingan di depan ruangan Pak Didik.
21. Ko Viktor dan Jane memberikan masukan-masukan dalam pengerjaan skripsi.
22. Ko Rudy Limiadi yang telah banyak meng-support dan mengajari tentang
banyak hal. Terima kasih juga sudah menjadi guru dan teman dalam beberapa
tahun ini.
23. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih
untuk dukungan, doa dan kerja samanya selama ini.
Penulis menyadari juga bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan
dan masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Yogyakarta, 10 Juli 2013
Budi Hartono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT .......................................................................................................... viii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ........ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................... 8
A. Etos Kerja .................................................................................................... 8
1. Pengertian Etos Kerja ........................................................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2. Aspek-aspek Etos Kerja...................................................................... 10
a. Kemandirian ................................................................................ 12
b. Kerja Keras .................................................................................. 13
c. Manajemen Waktu ...................................................................... 13
d. Moralitas Keadilan ...................................................................... 14
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja ................................... 15
a. Agama ......................................................................................... 15
b. Budaya ......................................................................................... 16
c. Sosial Politik ................................................................................ 17
d. Kondisi Lingkungan/Geografis ................................................... 17
e. Struktur Ekonomi ........................................................................ 17
f. Pendidikan ................................................................................... 18
g. Motivasi Intrinsik ........................................................................ 18
B. Meditasi ..................................................................................................... 18
1. Pengertian Meditasi ............................................................................ 19
2. Tujuan Meditasi .................................................................................. 21
3. Bentuk Meditasi .................................................................................. 23
4. Dampak Meditasi ............................................................................... 27
C. Dampak Meditasi pada Etos Kerja ............................................................ 29
1. Kepuasan dalam Mengerjakan Suatu Pekerjaan ................................. 30
2. Semangat dalam Melakukan Pekerjaan .............................................. 30
3. Ketelitian dalam Melakukan Pekerjaan .............................................. 31
4. Merenungkan dan Menyelidiki Hal-hal yang Harus Dikerjakan........ 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
D. Hipotesis .................................................................................................... 33
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 34
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 34
B. Identifikasi Variabel .................................................................................. 34
C. Definisi Operasional .................................................................................. 34
1. Etos Kerja ........................................................................................... 34
2. Meditasi .............................................................................................. 35
D. Subjek Penelitian ....................................................................................... 35
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ......................................................... 36
F. Validitas dan Uji Coba Alat Ukur ............................................................. 38
1. Validitas .............................................................................................. 38
2. Uji Coba Alat Ukur ............................................................................ 39
a. Proses Pengambilan Data ............................................................ 39
b. Seleksi Item ................................................................................. 39
G. Reliabilitas ................................................................................................. 42
H. Metode Analisis Data ................................................................................ 43
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 44
A. Pelaksanaan Penelitian .............................................................................. 44
B. Deskripsi Data Penelitian .......................................................................... 45
1. Deskripsi Subjek Penelitian ................................................................ 45
2. Deskripsi Data Penelitian ................................................................... 47
C. Analisis Data Penelitian ............................................................................ 48
1. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................. 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
a. Uji Normalitas dan Homogenitas ................................................ 48
b. Uji t .............................................................................................. 50
2. Hasil Analisis Tambahan .................................................................... 52
a. Kategori ....................................................................................... 52
b. Analisis Tiap Aspek Etos Kerja .................................................. 54
D. Pembahasan ............................................................................................... 56
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 58
A. Kesimpulan ................................................................................................ 58
B. Saran .......................................................................................................... 58
1. Berkaitan dengan Manfaat Penelitian ................................................. 58
2. Berkaitan dengan Kelanjutan Penelitian............................................. 58
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 60
LAMPIRAN ......................................................................................................... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blue Print Etos Kerja ......................................................................... 36
Tabel 2. Skor Item Favorable dan Unfavorable Skala Etos Kerja................... 37
Tabel 3. Distribusi Item Etos Kerja .................................................................. 38
Tabel 4. Item yang Baik dan Item yang Gugur ................................................ 40
Tabel 5. Spesifikasi Skala Etos Kerja Item yang Gugur .................................. 41
Tabel 6. Tabel Skala Etos Kerja untuk Penelitian ............................................ 42
Tabel 7. Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 45
Tabel 8. Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Kota Tinggal Subjek ................. 46
Tabel 9. Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Pekerjaan Subjek ...................... 46
Tabel 10. Mean Empiris dan Mean Teoritis ..................................................... 48
Tabel 11. Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 49
Tabel 12. Hasil Uji Homogenitas ..................................................................... 50
Tabel 13. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 51
Tabel 14. Kategori Etos Kerja Meditator dan Non Meditator .......................... 53
Tabel 15. Hasil Uji t Tiap Aspek Etos Kerja .................................................... 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I. Skala Etos Kerja Uji Coba ...................................................... 65
Lampiran II. Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Etos Kerja Uji Coba ....... 71
Lampiran III. Skala Etos Kerja Untuk Penelitian ......................................... 73
Lampiran IV. Reliabilitas Skala Etos Kerja Untuk Penelitian ...................... 78
Lampiran V. Hasil Uji Normalitas ............................................................... 80
Lampiran VI. Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis ........................................ 81
Lampiran VII. Uji Aspek Kemandirian .......................................................... 82
Lampiran VIII. Uji Aspek Kerja Keras ........................................................... 83
Lampiran IX. Uji Aspek Manajemen Waktu ................................................ 84
Lampiran X. Uji Aspek Moralitas Keadilan ................................................ 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etos kerja sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan. Sinamo
(2012) menemukan etos kerja yang rendah terdapat tiga bidang. Pertama pada
bidang ekonomi, masyarakat lebih mengutamakan ekonomi rente daripada
ekonomi riil, sebuah cerminan etos kerja yang ingin cepat kaya tanpa kerja
keras. Kedua, pada bidang birokrasi, masyarakat umumnya memilih jabatan
di dalam pemerintahan bukan untuk melakukan pelayanan publik melainkan
kekuasaan dan uang. Ketiga, di bidang pendidikan, ijazah bisa dibeli asal ada
uang, merupakan cerminan etos buruk yang menginginkan gelar tanpa
kompetensi.
Masyarakat menganggap etos kerja kurang penting dikarenakan
individu lebih sering mengandalkan kecerdasan otak atau akal pikiran tanpa
mengembangkan etos kerja (Santoso, 2012). Hal ini disebabkan pemahaman
individu tentang etos kerja yang masih rendah, bahkan orang melakukan
pekerjaan bukan dengan etos kerja yang baik melainkan kewajiban atau
diperintah untuk melakukan pekerjaan.
Menurut Mochtar Lubis (2008) Penduduk Indonesia memiliki etos
kerja yang rendah. Hal ini terlihat dari sikap munafik atau hipokrit di mana
individu lebih suka berpura-pura dan suka berbicara tidak sesuai dengan “hati
nuraninya”. Selain itu, sikap yang kurang bertanggung jawab atau suka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mencari “kambing hitam” dengan melemparkan permasalahan ke orang lain.
Sikap feodal membuat Penduduk Indonesia lebih suka untuk dihormati
daripada menghormati orang lain. Dalam hal ini orang lebih mementingkan
status daripada prestasi. Sementara itu, percaya terhadap takhayul dengan
pergi ke tempat keramat atau mistis untuk meminta sesuatu agar dipermudah
tanpa adanya usaha atau kerja keras. Pada orang yang memiliki watak lemah
biasanya kurang kuat dalam mempertahankan keyakinan atau tidak percaya
diri dan biasanya gampang untuk terintimidasi. Namun, ada satu hal positif
dimiliki Penduduk Indonesia yaitu artistik biasanya memiliki nilai seni yang
tinggi.
Menurut Sirait (2007) Penduduk Indonesia menyukai hidup bersantai
dengan beranggapan waktu tak terbatas. Pola pikir ini membuat Penduduk
Indonesia menyukai pesta panjang yang dianggap sebuah gengsi. Hal ini
dapat menimbulkan sebuah simbolisme dengan mengagungkan sesuatu untuk
mencapai suatu tujuannya. Berbelanja secara berlebihan tanpa mengetahui
kegunaan barang-barang yang dibeli akan menimbulkan tindakan konsumtif
yang berlebihan. Selain itu, perencanaan kerja yang kurang maksimal
menyebabkan tidak tercapainya tujuan secara maksimal.
Etos kerja (Anoraga, 1994) merupakan suatu pandangan dan sikap
suatu bangsa atau individu terhadap kerja. Hal ini merupakan suatu perilaku
kerja positif serta bermutu tinggi. Bila individu atau komunitas memandang
kerja sebagai suatu hal yang luhur bagi eksistensi manusia, maka etos
kerjanya akan cenderung tinggi. Sebaliknya sikap dan pandangan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kerja sebagai sesuatu yang bernilai rendah bagi kehidupan, maka etos kerja
akan rendah.
Menurut Cosman Batubara (dalam Sugianto, 2003) etos kerja
merupakan jiwa dan semangat kerja, yang dipengaruhi oleh cara pandang
terhadap pekerjaan. Sementara, Firman (2007) menjelaskan bahwa etos kerja
merupakan pandangan dan sikap terhadap kerja di mana pandangan dan sikap
itu merupakan jiwa dan semangat kerja yang dilandasi sikap dasar yang
terpancar dari perilaku kehidupan atau sejumlah nilai-nilai yang dijadikan
acuan oleh seseorang dalam menggerakkan dirinya berhadapan dengan
lingkungan sosial. Dalam hal ini di simpulkan bahwa etos kerja merupakan
suatu sikap, pandangan atau nilai yang mendasari prinsip kerja suatu individu,
masyarakat ataupun bangsa yang membawa ke arah positif guna
meningkatkan produktivitas dan kinerja.
Etos kerja dapat memajukan perekonomian serta pencapaian
keuntungan yang baik pada lingkungan kerja. Sedangkan menurut Ali dan
Azim (1995) etos kerja yang tinggi akan mendapatkan keuntungan yang
kompetitif pada lingkungan kerja. Pencapaian etos kerja yang tinggi
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kemandirian, kerja keras,
manajemen waktu, dan moralitas keadilan (Miller et al.. dalam Van Nees,
2010).
Kemandirian yang baik dapat mempengaruhi etos kerja individu.
Individu belajar bersikap mandiri untuk menghadapi berbagai situasi di
lingkungan. Individu akan mampu berpikir dan bertindak sendiri. Salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
satunya adalah kemampuan mencari dan mendapatkan tanpa bantuan orang
lain.
Kerja keras berakibat pada peningkatan kinerja. Peningkatan tersebut
menyebabkan individu mencapai tujuan dan kesuksesan hidup serta
penghargaan diri sendiri. Kerja keras bukan tergolong workaholic melainkan
tidak melebih kemampuan atau memaksakan diri sehingga dapat merugikan
diri sendiri.
Manajemen waktu dilakukan secara efisien dan konstruktif untuk
menghindari pembuangan waktu. Perencanaan waktu yang baik akan
menghasil waktu yang efektif (Gonzalez, 2006). Penggunaan waktu yang
efektif membuat etos kerja semaki kuat (Herman dalam Van Ness, et al.,
2010) serta peningkatan kinerja (Murdack dalam Van Ness, et al., 2010).
Moralitas keadilan menunjukkan perilaku atau sifat kebaikan dengan
tidak melanggar norma-norma di masyarakat (Gbadamosi dalam Van Ness, et
al., 2010). Manusia hidup sebagai makhluk sosial dalam sebuah masyarakat
yang terwujud dalam pola perilaku yang ajek. Moralitas keadilan digunakan
dalam studi etos kerja untuk melihat keberadaan adil dan adanya moral
(Gonzalez, 2006).
Pada keempat faktor etos kerja memberikan gambaran bahwa etos
kerja dibutuhkan untuk melakukan perkembangan dan meningkat
produktivitas. Terutama Indonesia sangat membutuhkan pengembangan diri
terhadap etos kerja guna memperkuat bangsa terutama dari kinerja kerja
individu. Individu tidak akan bisa lepas dari namanya kerja karena individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
akan selalu bekerja di bidang apapun seperti bisnis, politik, sosial dan
sebagainya. Ini menunjukkan manusia adalah makhluk pekerja yang
membutuhkan sebuah kinerja yang baik agar dapat melakukan produktivitas
yang baik maka diperlukan sebuah etos kerja yang baik.
Etos kerja yang baik didapatkan ketika individu menyadari
tindakannya. Hal ini dapat dilakukan dengan manajemen pikiran secara sadar
untuk mengetahui semua tindakannya. Manajemen pikiran yang baik
dilakukan dengan cara latihan meditasi. Banyak orang menilai meditasi tak
ubahnya rangkaian kegiatan duduk bersila dengan memejamkan mata di
tempat-tempat sepi. Meditasi memberikan banyak manfaat seperti membuat
hidup terasa lebih menyenangkan dan ketenangan pikiran.
Kajian psikologi banyak membahas tentang meditasi memiliki
dampak positif bagi kehidupan individu. Salah satunya adalah penelitian
Kabat-Zinn (dalam Miller, 1995) mengungkapkan bahwa meditasi dapat
menurunkan kecemasan dan tingkat stres individu serta meningkatkan fokus
atau konsentrasi individu. Turunnya tingkat kecemasan dan stres individu
akan berpengaruh pada emosional individu yang memberikan semangat,
kepuasan, dan ketelitian dalam mengerjakan pekerjaan.
Dhiman (2009) menyatakan individu melakukan rutinitas meditasi
mindfulness secara konsisten memberikan manfaat seperti kemampuan
berpikir kreatif dan kecerdasan emosional di tempat kerja. Hal ini
memberikan pengaruh terhadap individu dalam etos kerja seperti berfokus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pada suatu pekerjaan serta peningkatan disiplin dalam kinerja. Hal ini akan
berakibat pada etos kerja individu yang tinggi.
Etos kerja yang tinggi menunjukkan bahwa meditasi memberikan
pengaruh positif pada pelaku meditasi (meditator atau individu yang
melakukan meditasi). Walaupun begitu, penelitian-penelitian meditasi sering
kali berkaitan dengan klinis. Beberapa penelitian meditasi di bagian klinis,
salah satunya mengenai penelitian tentang stres dengan metode terapi
meditasi yang dilakukan Kabat-Zinn (1982) dan peneliti lainnya. Kondisi
tersebut membuat peneliti mencoba untuk mengaitkan meditasi dengan etos
kerja pada individu, yang lebih berorientasi pada psikologi industri dan
organisasi. Diharapkan dengan penelitian meditasi dan etos kerja, penelitian-
penelitian berikut dapat lebih mengembangkan metode terapi meditasi bukan
di bidang klinis saja.
Meditasi yang baik berakibat terhadap etos kerja yang tinggi dengan
meningkatnya produktivitas dan kinerja tiap individu. Hal ini juga
membangkitkan rasa tanggung jawab individu serta membimbing individu ke
arah aktualisasi diri. Meditasi membuat individu dapat menghadapi reaksi-
reaksi yang berada di lingkungan sekitar agar tidak terjadi pengaruh negatif
pada diri sendiri. Mereka bisa menjadi individu pekerja yang memiliki etos
kerja yang baik.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan etos kerja antara meditator dan non meditator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan etos kerja antara meditator dan non
meditator.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian
mengenai penelitian spiritual dan psikologi industri organisasi khususnya
menyangkut meditasi dan etos kerja serta dapat dijadikan sebagai bahan
referensi bagi penelitian selanjutnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat
menjadi masukan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan
variabel yang berbeda.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refleksi
dan masukan untuk meditator dan non meditator yang berguna bagi
pengembangan diri terutama pada etos kerja individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Etos Kerja
Masyarakat umum sering menggeneralisasikan etos kerja sama
dengan motivasi kerja. Menurut Anoraga (1994) dalam buku Psikologi Kerja,
Etos Kerja berbeda dengan motivasi kerja. Etos kerja merupakan suatu
pandangan dan sikap suatu individu atau satu bangsa terhadap kerja.
Pandangan dan sikap yang baik, maka etos kerja akan tinggi. Sebaliknya,
memiliki pandangan dan sikap yang buruk, maka etos kerja akan rendah.
Sedangkan, motivasi kerja merupakan sesuatu yang menimbulkan semangat
atau dorongan. Para ahli psikologi memberikan kesamaan motivasi dengan
needs (dorongan, kebutuhan), yang melatarbelakangi individu untuk berbuat
mencapai tujuan tertentu.
1. Pengertian Etos Kerja
Kata etos kerja berasal dari kata Yunani yaitu ethos yang berarti
sesuatu yang diyakini, cara berbuat, sikap, serta persepsi terhadap nilai
kerja (Toto Tasmara dalam Sugianto, 2003). Sikap ini tidak saja dimiliki
oleh berbagai individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat,
seperti yang dijelaskan oleh Hornby (dalam Sugianto, 2003) etos sebagai
“Charactheristic of community or of culture; code of values by which a
group or society life”. Jadi etos menunjukkan ciri-ciri, pandangan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kepercayaan yang menandai suatu kelompok (Andrias Harifa dalam
Sugianto, 2003).
Etos pada dasarnya dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh
budaya, agama serta sistem nilai yang diyakini. Dari kata etos dikenal
pula kata etika atau etiket yang hampir mendekati pada akhlak atau nilai-
nilai yang berkaitan dengan baik buruk (moral), sehingga dalam etos
terkandung gairah atau semangat yang amat kuat untuk mengerjakan
sesuatu seoptimal mungkin, lebih baik dan bahkan berupaya untuk
mencapai kualitas kerja yang sesempurna mungkin (Tasmara, 2002).
Dalam etos tersebut, ada semacam semangat untuk menyempurnakan
segala sesuatu dan menghindari segala kesalahan dalam pekerjaan.
Menurut Anoraga (1994) etos kerja merupakan suatu pandangan
dan sikap suatu bangsa atau individu terhadap kerja. Bila individu-
individu dalam komunitas memandang kerja sebagai suatu hal yang luhur
bagi eksistensi manusia, maka etos kerjanya akan cenderung tinggi.
Sebaliknya sikap dan pandangan terhadap kerja sebagai sesuatu yang
bernilai rendah bagi kehidupan, maka etos kerja juga mengungkapkan
bahwa nilai-nilai dan doktrin kerja tertentu yang terwujud nyata pada
perilaku kerja. Namun, menurut Cosman Batubara (dalam Sugianto,
2003) etos kerja merupakan jiwa dan semangat kerja, yang dipengaruhi
oleh cara pandang terhadap pekerjaan.
Penelitian Jon Firman (2007) mengenai etos kerja kepala sekolah
SD (Sekolah Dasar) di kota Padang Panjang menjelaskan bahwa etos
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kerja merupakan pandangan dan sikap terhadap kerja di mana pandangan
dan sikap itu merupakan jiwa dan semangat kerja yang dilandasi sikap
dasar yang terpancar dari perilaku kehidupan atau sejumlah nilai-nilai
yang dijadikan acuan oleh seseorang dalam menggerakkan dirinya dalam
berhadapan dengan lingkungan sosial di mana ia berada.
Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan para tokoh
dapat disimpulkan bahwa etos kerja merupakan suatu sikap, pandangan
atau nilai yang mendasari prinsip kerja suatu individu, masyarakat atau
bangsa.
2. Aspek-aspek Etos Kerja
Penelitian Max Weber (2001) mengenai The Protestan Ethic and
the Spirit of Capitalism membawa banyak perubahan dalam
perkembangan ekonomi terutama di bidang etos kerja. Weber membahas
etos kerja dari sudut pandang Protestan Christians, membawa banyak
manfaat bagi perkembangan ekonomi bagi dunia barat (Gonzalez, 2006).
Para peneliti banyak yang kurang sependapat dengan Weber mengenai
etos kerja yang menggunakan konsep Protestan Christians (Gonzalez,
2006). Hal ini menarik para peneliti untuk membahas, mendiskusi, dan
melakukan penelitian mengenai etos kerja dari sudut pandang yang
berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Beberapa peneliti beranggapan bahwa etos kerja sangat penting
serta pembahasannya sangat kompleks. Ali dan Azim (1995)
menyimpulkan bahwa pencapaian etos kerja yang tinggi akan
mendapatkan pencapaian keuntungan yang kompetitif pada lingkungan
kerja. Dengan demikian, Ali dan Azim (1995) mengatakan bahwa aspek-
aspek yang mempengaruhi etos kerja seseorang meliputi; keterampilan
kerja, etika, keterlibatan kerja, kepercayaan pada kerja, fasilitas kerja dan
kemampuan manajerial.
Miller et al. ( dalam Van Nees, et al., 2010) memperkenalkan
konsep-konsep etos kerja yang dinamakan seven work ethic (tujuh etos
kerja), yaitu: kemandirian (Self-Reliance), Moralitas/Etika
(Morality/Ethics), Waktu Luang (Leisure), Kerja Keras (hard work),
Sentralitas Kerja (centrality of work), Membuang Waktu (Wasted Time),
Menunda Kepuasan (Delay of Gratification).
Banyak aspek-aspek yang dikemukakan beberapa peneliti untuk
melihat etos kerja yang dimiliki individu. Sesuai dengan pembatasan
masalah yang diuraikan di depan maka peneliti menggunakan aspek-
aspek etos kerja antara lain; kemandirian, moralitas keadilan, kerja keras
dan manajemen waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Kemandirian
Kemandirian (Supartini, 2010) sebagai suatu sikap individu
yang diperoleh secara kumulatif selama perkembangan, di mana
individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam
menghadapi berbagai situasi di lingkungan, sehingga individu pada
akhirnya akan mampu berpikir dan bertindak sendiri. Sedangkan
Brown (dalam Van Nees, et al., 2010) dalam studinya menunjukkan
bahwa individu yang masih muda memiliki kecenderungan yang
kuat melakukan ekspresi diri, membuat keputusan yang berpengaruh,
berfungsi secara otonom, dan memiliki keinginan untuk bertanggung
jawab. Menurut pendapat para ahli menunjukkan bahwa kemandirian
merupakan perjuangan individu untuk mencapai kehidupan yang
lebih baik melalui sikap dan tindakan yang dipertanggungjawabkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Individu yang memiliki kemandirian (Budinurani, 2012)
meliputi kemampuan untuk mengambil keputusan tanpa pengaruh
dari orang lain, dapat berhubungan dengan baik dengan orang lain,
memiliki kemampuan untuk mencari dan mendapatkan tanpa
bantuan orang lain, dapat memilih apa yang seharusnya dilakukan
dan apa yang seharusnya tidak dilakukan, kreatif dan berani dalam
mencari dan menyampaikan ide-idenya, memiliki kebebasan pribadi
untuk mencapai tujuan hidupnya, berusaha untuk mengembangkan
dirinya serta dapat menerima kritikan untuk mengevaluasi dirinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Kerja Keras
Kerja keras menurut Gonzalez (2006) mengacu pada
keyakinan individu di mana kerja keras akan memberikan
kesuksesan hidup, penghargaan, dan tujuannya. Sedangkan Sabary
(dalam Firman, 2007) menggambarkan kerja keras adalah dorongan
moral yang dilahirkan dalam tingkah laku tidak merasa puas hanya
sekedar apa yang ada dan berusaha untuk memperbaiki kekurangan.
Firman (2007) menjelaskan bahwa kerja keras merupakan sikap dan
tingkah laku kesungguhan dalam melaksanakan tugas dan tidak
merasa puas hanya sekedar apa yang ada. Memperhatikan pendapat
para ahli disimpulkan bahwa kerja keras merupakan keyakinan
individu dalam bentuk sikap dan tingkah laku kesungguhan yang
akan memberikan keberhasilan atau kesuksesan dalam hidup.
Seseorang yang memiliki kemauan kerja keras yang disertai
ketekunan, ketelitian, memiliki empati yang tinggi, menghargai
prestasi serta memiliki visi jangka panjang. Menurut Gunarsa (2008)
kerja keras tidak diartikan melebihi kemampuannya atau
memaksakan diri sehingga bisa merugikan kesehatan (mereka yang
tergolong workaholics).
c. Manajemen Waktu
Menurut Gonzalez (2006) manajemen waktu merujuk pada
individu dalam menggunakan waktu serta cara yang paling efisien,
produktif, dan konstruktif dengan melakukan perencanaan yang hati-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
hati dan koordinasi kegiatan untuk menghindari adanya pembuangan
waktu. Penggunaan waktu yang efisien dan konstruktif secara
konsisten membuat etos kerja semakin kuat (Herman dalam Van
Ness, et al., 2010) serta peningkatan kinerja tidak dapat lepas dari
penggunaan waktu yang efisien (Murdrack dalam Van Ness, et al.,
2010).
Waktu adalah sumber daya yang terbatas. Manajemen waktu
yang baik adalah orang yang dapat memanfaatkan fungsi-fungsi
manajemen untuk mengelola waktu dengan baik, sehingga dapat
diperoleh lebih banyak manfaat setiap harinya (Herlina, 2000).
Menurut Dembo dan Eaton (dalam Van Ness, et al., 2010)
manajemen waktu yang buruk dan penundaan telah diidentifikasikan
sebagai halangan terhadap produktivitas. Individu yang memilik
manajemen waktu yang baik merupakan individu yang disiplin,
memiliki perencanaan, prioritas, serta kontrol atau pengendalian
yang kuat.
d. Moralitas Keadilan
Moralitas berkembang di masyarakat seputar karakter,
kebiasaan, dan masalah-masalah perilaku. Moralitas memiliki
pengertian yang sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana
manusia harus hidup sebagai manusia dalam sebuah masyarakat
yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek. Moralitas
kadang-kadang digunakan untuk mendefinisikan studi standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
perilaku khususnya aturan benar dan salah (Gbadamosi dalam Van
Ness, et al., 2010). Namun, istilah moralitas digunakan secara
bergantian untuk mengacu pada tindakan atau harapan orang untuk
bertindak. Dalam studi etos kerja, “moralitas” digunakan untuk
menggambarkan keyakinan pada keberadaan adil dan adanya moral.
Orang-orang yang memiliki moralitas cenderung jujur,
bijaksana, toleransi yang tinggi, kemampuan empati yang merupakan
kesanggupan untuk dapat merasakan dan mengerti perasaan orang
lain serta bertindak dengan melihat kondisi dan situasi. Keraf (1998)
menambahkan bahwa moralitas keadilan berkaitan dengan nilai-
nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala
kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang
lain atau dari satu generasi ke generasi yang lain.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja
Ferry Novliade (2009) menemukan bahwa ada beberapa faktor
yang mempengaruhi etos kerja antara lain; agama, budaya, sosial politik,
kondisi lingkungan/geografis, pendidikan, struktur ekonomi serta
motivasi intrinsik individu.
a. Agama
Penelitian makna etos kerja di Eropa diawali oleh buah
pemikiran Max Weber dalam tesisnya Protestan Ethic Thesis.
Menurut Weber (dalam Novliade, 2009) salah satu unsur dasar dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kebudayaan modern, yaitu rasionalitas (rationality). Pada dasarnya
agama merupakan suatu sistem nilai yang mempengaruhi atau
menentukan pola hidup para penganutnya. Cara berpikir, bersikap
dan bertindak seseorang pastilah diwarnai oleh ajaran agama yang
dianutnya jika ia sungguh-sungguh dalam kehidupan beragama.
Weber (dalam Novliade, 2009) memperlihatkan bahwa doktrin
predestinasi dalam protestanisme mampu melahirkan etos berpikir
rasional, berdisiplin, bekerja tekun sistematik, berorientasi sukses
(material), tidak mengumbar kesenangan – namun hemat dan
bersahaja (asketik), serta menabung dan berinvestasi, yang akhirnya
menjadi titik tolak berkembangnya kapitalisme di dunia modern.
Weber merupakan pelopor studi etos kerja dengan bukunya
The Prostestan Ethic and The Spirit of Capitalism. Hal ini
menyebabkan banyaknya studi-studi tentang etos kerja yang berbasis
agama sudah banyak dilakukan, hasilnya secara umum menunjukkan
adanya korelasi positif antara sebuah sistem kepercayaan tertentu
dan kemajuan ekonomi, kemakmuran dan modernitas (Sinamo
dalam Novliade, 2009)
b. Budaya
Usman Pelly (dalam Novliadi, 2009) mengatakan bahwa
sikap mental, tekad, disiplin dan semangat kerja masyarakat juga
disebut sebagai etos budaya dan secara operasional, etos budaya ini
juga disebut sebagai etos kerja. Kualitas etos kerja ini ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
oleh sistem orientasi nilai budaya masyarakat yang bersangkutan.
Masyarakat yang memiliki sistem nilai budaya maju akan memiliki
etos kerja yang tinggi sebaliknya, masyarakat yang memiliki sistem
nilai budaya yang konservatif akan memiliki etos kerja yang rendah,
bahkan bisa sama sekali tidak memiliki etos kerja.
c. Sosial Politik
Soewarno, Rahardjo, Subagyo, dan Utomo (dalam Novliadi,
2009) menemukan bahwa tinggi rendahnya etos kerja suatu
masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur politik yang
mendorong masyarakat untuk bekerja keras dan dapat menikmati
hasil kerja keras mereka dengan penuh.
d. Kondisi Lingkungan/Geografis
Suryawati, Dharmika, Namoartha, Putri dan Weda (dalam
Novliadi, 2009) menemukan adanya indikasi bahwa etos kerja dapat
muncul dikarenakan faktor kondisi geografis. Lingkungan/geografis
mempengaruhi individu atau kelompok individu atau kelompok
untuk melakukan usaha mengelola, mengambil manfaat, bahkan
dapat mengundang pendatang untuk mencari penghidupan.
e. Struktur Ekonomi
Pada penulisan Sowarno, Rahardjo, Subagyo, dan Utomo
(dalam Novliadi, 2009) disimpulkan juga bahwa tinggi rendahnya
etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya
struktur ekonomi, yang mampu memberikan insentif bagi anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
masyarakat untuk bekerja keras dan menikmati hasil kerja keras
mereka dengan penuh.
f. Pendidikan
Menurut Novliadi (2009) peningkatan kualitas penduduk
dapat tercapai apabila ada pendidikan yang merata dan bermutu,
disertai dengan peningkatan dan perluasan pendidikan, keahlian dan
keterampilan, sehingga meningkat pula aktivitas dan produktivitas
masyarakat sebagai pelaku ekonomi. Peningkatan di berbagai bidang
tersebut dapat membuat sumber daya manusia (SDM) lebih baik,
maupun membuat individu memiliki etos kerja yang baik.
g. Motivasi Intrinsik
Anoraga (dalam Novliadi, 2009) mengatakan bahwa individu
yang akan memiliki etos kerja yang tinggi adalah individu yang
bermotivasi tinggi. Etos kerja merupakan suatu pandangan dan
sikap, yang tertentunya didasari oleh nilai-nilai yang diyakini
seseorang. Keyakinan inilah yang menjadi suatu motivasi kerja.
Maka etos kerja juga dipengaruhi oleh motivasi seseorang.
B. Meditasi
Meditasi menjadi semakin populer pada akhir-akhir ini, bahkan telah
menjadi komersial. Berlatih meditasi digunakan memecahkan beragam
masalah, dari mengendalikan pikiran sampai memecahkan semua masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pribadi. Dengan kata lain, melakukan meditasi dapat memfokuskan diri pada
suatu perhatian dan membuat tubuh kembali rileks.
Tetapi masyarakat memiliki pandangan umum tentang meditasi yang
sering kali di salah artikan bahwa meditasi merupakan suatu perilaku berdiam
diri dengan cara duduk di suatu tempat yang terpencil, jauh dari kehidupan
sehari-hari. Seakan seseorang yang melakukan meditasi harus memerlukan
waktu yang cukup banyak sampai harus meninggalkan pekerjaannya dalam
jangka waktu yang cukup lama dan sikap meditasi yang duduk diam membuat
orang mempunyai pandangan bahwa dengan duduk diam tidak akan
menghasilkan sebuah perubahan. Dengan demikian, meditasi dapat
mengganggu kerja serta tidak menghasilkan perubahan.
1. Pengertian Meditasi
Masyarakat umum mengenal meditasi salah satu bentuk praktek
relaksasi yang berguna untuk pelepasan pikiran dari hal-hal yang dapat
mengganggu kegiatan individu sehari-hari. Menurut Pettyjohn (dalam
Wulandari, 2002) meditasi sebagai salah satu bentuk dari relaksasi yang
dapat menghambat atau memblokir stimulus-stimulus yang dapat
mengacaukan. Namun secara lebih mendalam Jendra (dalam Wulandari,
2002) menjelaskan bahwa meditasi berasal dari bahasa inggris, yaitu
meditation dan memiliki pandangan kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu
dhyane yang artinya pemusatan perhatian secara terus menerus kepada
sesuatu yang dijadikan objek, sehingga individu yang melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
meditasi akan sampai pada perenungan yang mendalam. Selain itu,
Bonadonna (dalam Aziz, 2006) menjelaskan kata meditasi berasal dari
bahasa Latin meditare yang berarti berpikir atau bercermin.
Menurut Bodhi dan Nyaniponika (dalam Bown, et al., 2007)
mindfulness berasal dari sati yang berasal dari kata Pali yang berarti
ingatan tetapi sebagai model kesadaran yang menandakan kehadiran
pikiran. Brown dan Ryan (dalam Bown, et al., 2007) mendefinisikan
mindfulness sebagai penerimaan perhatian dan kesadaran pada kejadian
sekarang dan pengalaman.
Konsep meditasi merupakan akar dari Psikologi Buddha, berbagai
literatur penelitian dari berbagai tradisi dan psikologis menunjukkan
sentralitas pada pengalaman manusia dalam menjalankan meditasi.
Menurut Bown, et al. (2007) meditasi merupakan kegiatan mendasarkan
pada consciousness: perhatian dan awareness. Vancechoute (dalam
Prabowo, 2007) menganggap awareness dan consciousness adalah
sinonim. Namun menurut Tart (dalam Prabowo, 2007) awareness
mengacu pada pengetahuan dasar bahwa sesuatu yang terjadi digunakan
untuk mempersepsikan atau merasakan atau mengetahui dalam bentuk
yang paling sederhana. Sementara consciousness adalah kesadaran yang
lebih kompleks, suatu pengaturan dalam struktur pikiran, yang mengacu
pada fenomena yang dapat dialami secara hipotesis dan potensial.
Penganut Buddha serta literatur psikologi (Germez dalam Afandi, 2006)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
sering menyamakan istilah mindfulness dengan kesadaran (awareness),
pengalaman kekinian (present experience), dan penerimaan (acceptance).
Dalam agama Buddha (Rasyid, 1993) kata meditasi dipergunakan
sebagai sinonim dari samadhi dan pengembangan batin (bhavana).
Meditasi dinamakan sebagai samadhi dikarenakan terdapat pemusatan
pikiran pada satu objek yang tunggal. Dinamakan bhavana karena sebagi
metode atau cara mengembangkan batin. Sedangkan Patriarch (2002)
menjelaskan meditasi (Samādhi) dalam agama Buddha merupakan
terpusatnya batin pada satu titik, yaitu batin atau perhatian yang terpusat
pada satu benda khusus atau suatu paham sampai semua pikiran-pikiran
yang berhamburan dihentikan.
Dari pengertian-pengertian meditasi di atas menurut para ahli
disimpulkan bahwa meditasi merupakan sebuah proses pemusatan
pikiran atau konsentrasi yang berfokus pada satu objek dengan adanya
kesadaran, pengalaman dan penerimaan.
2. Tujuan Meditasi
Bonadonna (dalam Afandi, 2006) menjelaskan bahwa meditasi
dapat melatih perhatian, memudahkan transendensi, mengakhiri
penderitaan dan merubah kesadaran manusia untuk menjadi lebih sadar.
Seseorang yang melakukan meditasi mindfulness akan mampu untuk
mengobservasi pikiran-pikiran negatifnya dan berpikir terhadapnya tanpa
gangguan emosi (Anounymous dalam Afandi, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Bishop et al. (dalam Afandi, 2006) menjelaskan bahwa
mindfulness memiliki 2 komponen, komponen pertama bertujuan untuk
mengatur perhatian terhadap peristiwa yang sedang berlangsung
(peristiwa kekinian) agar tercapai peningkatan pengenalan terhadap
kejadian mental dalam peristiwa kekinian. Komponen kedua bertujuan
untuk melakukan penentuan (adopting) orientasi tertentu terhadap
pengalaman seseorang dalam peristiwa kekinian, suatu orientasi yang
ditandai dengan keingintahuan, keterbukaan dan penerimaan.
Terdapat tiga hal yang sangat berperan bagaimana mindfulness
dapat berperan dalam mengatasi gejala-gejala fisik dan psikis yang antara
lain (1) intention, yaitu berkaitan dengan pentingnya penetapan tujuan
dari melakukan meditasi. Menurut Kabat Zinn (dalam Afandi, 2006)
bahwa penentuan intention (tujuan) menjadikan sesuatu mungkin untuk
dicapai dan tujuan mengingatkan seseorang akan maksudnya dalam
melakukan mindfulness. Pada Penelitian Shapiro (dalam Afandi, 2006)
menunjukkan hasil yang dicapai dari melakukan meditasi berhubungan
dengan tujuan melakukan meditasi. Seseorang mempunyai tujuan untuk
mengelola diri, maka dia mampu mengelola dirinya. (2) attention
berkaitan dengan pengamatan terhadap peristiwa kekinian, pengalaman
internal dan eksternal. Pada literatur psikologi attention menjadi hal yang
penting dalam proses penyembuhan. (3) attitude berkaitan dengan cara
melakukan mindfulness, yaitu tanpa banyak melakukan evaluasi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
penilaian, penuh penerimaan, kebaikan, keterbukaan meskipun apa yang
terjadi adalah di luar keinginan seseorang (Afandi, 2006).
3. Bentuk Meditasi
Meditasi dilakukan dalam beberapa bentuk yang berguna untuk
menunjang kebutuhan psikologi agar dapat meningkatkan motivasi kerja
terutama pada etos kerja. Sebagaimana yang telah disebutkan meditasi
memiliki beberapa bentuk yaitu; meditasi samatha dan meditasi
vippassana. Samatha memiliki pengertian konsentrasi, secara umum
masyarakat lebih mengenal meditasi samatha dengan nama meditasi
konsentrasi. Sedangkan pada vippasana memiliki pengertian sikap penuh
perhatian, secara umum masyarakat lebih mengenal meditasi vippasana
dengan nama meditasi kesadaran atau sering disebut dengan mindfulness
meditation.
Meditasi samatha, samatha berarti konsentrasi, ketenangan,
kedamaian. Konsentrasi pada suatu objek meditasi, pikiran akan menjadi
tenang dan damai. Meditasi Samatha bertujuan untuk mencapai
konsentrasi pikiran yang berfokus pada satu objek. Meditasi samatha
akan menghasil pencapaian konsentrasi yang dalam seperti konsentrasi
penuh (appana samadhi, jhana) dan konsentrasi pendekatan atau
pemulaan (upacara samadhi). Meditasi yang berfokus pada satu objek
meditasi akan mengurangi nafsu, keserakahan, kebencian, keinginan,
kesombongan dan kebodohan mental akan terlepas serta menjadikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
seorang meditator akan merasa tenang, damai dan bahagia. Menurut
Janakabhivamsa (1992) meditasi samatha merupakan kebahagiaan dalam
batas tertentu dikarenakan pencapaian konsentrasi yang dalam. Menurut
Mahatera (1994) meditasi samatha merupakan suatu tingkat
(lokiya/duniawi) untuk mencapai ketenangan jasmani dan batin melalui
tercapainya pemusatan pikiran pada satu objek.
Seorang yang melakukan meditasi samatha akan menggunakan
objek untuk bermeditasi. Meditator akan membuat sebuah lingkaran
sebesar piring dan warnanya harus merah murni, rata, dan halus.
Meditator kemudian akan duduk sekitar 2 kaki dari objek tersebut,
melihat dan berkonsentrasi pada objek. Meditator tidak diperbolehkan
untuk mengikuti pikiran berkelana, tapi meditator harus membawa
pikiran kembali pada objek meditasi, dalam hal ini adalah lingkaran
merah. Meditator memusatkan pikirannya pada lingkaran merah tersebut
dan mengamati sebagai “merah, merah, merah” (Janakabhivamsa, 1992)
Meditasi vipassana, vipassana (mahathera, 1994) merupakan
meditasi tingkat akhir (lokuttara/di atas duniawi) yang tujuannya agar
dapat mencapai pandangan terang untuk dapat melihat dengan jelas dan
terang tentang proses kehidupan yang selalu berubah tanpa henti (anicca)
dan selalu dicengkeram oleh penderitaan (dukha) sehingga bisa
menembus (anatta) tanpa aku/konsep yaitu nirwana. Sedangkan menurut
Janakabhivamsa (1992) vippasana merupakan sebuah proses pencapaian
pemberhentian penderitaan melalui pengertian yang benar terhadap sifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
alamiah dari proses mental dan jasmani. Konsentrasi dalam meditasi
vippasana berbeda dengan samatha, vippasana lebih melakukan
pencapaian konsentrasi melalui perhatian penuh yang konstan dan
kesinambungan terhadap proses mental dan jasmani. Meditasi vippasana
memiliki berbagai objek meditasi: kebahagiaan adalah sebuah objek
meditasi dan begitu juga dengan kemarahan, kesedihan, sensasi rasa
sakit, kekakuan, kesemutan, dan sebagainya. Segala macam bentuk
proses mental dan jasmani dapat dijadikan objek meditasi.
Seorang meditator yang melakukan meditasi vippasana dalam
bentuk berjalan, mengamati pergerakkan kaki, yaitu angkat, dorong dan
turun. Pada pemulaan latihan, pikiran kita tidak berkonsentrasi pada kaki
yang baik. Pikiran akan mudah berkelana, seorang meditator harus
mengikuti dan mengamatinya hingga pikiran yang berkelana itu hilang.
Ketika pikiran berkonsentrasi pada gerakan kaki dengan baik, yang
dicatat oleh seorang meditator gerakan mengangkat, mendorong, dan
menurunkan. Meditator tidak boleh memperhatikan bentuk kaki atau
bentuk badan selama berjalan. Meditator harus menyadari semua gerakan
yang dilakukan oleh tubuh seperti mengangkat, mendorong dan
menurunkan sebagai proses alamiah. Gerakan mengangkat adalah suatu
proses dan pikiran yang mencatatnya adalah proses lain. Dari hal ini
dapat dilihat bahwa meditasi vipassana merupakan sebuah meditasi
proses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Meditasi vipassana atau yang lebih dikenalkan meditasi
mindfulness lebih menekankan pada perenungan batin dan jasmani yaitu
memperhatikan gerak-gerik batin dan jasmani secara terus menerus
sehingga dapat menyadari proses batin dan jasmani yang tidak kekal
(anicca), penderitaan (dukha), dan tanpa aku (anatta). Menurut Sodiqin
(2010) pengamatan individu yang melakukan meditasi vipassana melalui
objek batin dan jasmani dikategorikan menjadi empat kelompok;
1. Kaya Nupassana (perenungan terhadap badan jasmani)
Meditasi dengan objek badan jasmani dilakukan dengan cara
menyadari keluar dan masuknya nafas (anapanasati). Dalam
anapanasati ini, tidak ada tekanan atau paksaan pada pernapasan.
Panjang dan pendeknya pernafasan harus disadari, tetapi tidak
dibuat-buat atau sengaja diatur. Jadi, bernafas secara biasa dan
wajar.
2. Vedana Nupassana (perenungan terhadap perasaan)
Di sini direnungkan perasaan yang dialami secara objektif,
baik perasaan senang, maupun perasaan yang acuh tak acuh.
Direnungkan keadaan perasaan yang sebenarnya, bagaimana ia
timbul, berlangsung, dan kemudian lenyap kembali. Apabila
perasaan telah dapat diatasi dengan tepat, maka batin menjadi bebas,
tidak terikat oleh apapun di dalam dunia ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3. Citta-Nupa (perenungan terhadap pikiran)
Merenungkan gerak-gerik pikiran, secara sadar mengamati
pikiran yang sedang dihinggapi hawa nafsu. Keadaan pikiran yang
diamati secara disadari akan terbebas dan tidak terikat.
4. Dhamma-Nupassana (perenungan terhadap bentuk pikiran)
Merenungkan bentuk-bentuk pikiran yang berada dalam
kehidupan, menyadari segala bentuk-bentuk dari pikiran yang
muncul seperti; bentuk pikiran rintangan atau sering disebut dengan
nivarana. Bila seseorang yang bermeditasi timbul nafsu keinginan,
kemauan jahat, kemalasan, maka hal itu harus disadari. Demikian
pula apabila nivarana tidak ada.
4. Dampak Meditasi
Individu atau kelompok melakukan meditasi mindfulness atau
vippasana akan membawa pengaruh positif pada perkembangan psikis
dan fisik. Literatur psikologi tentang meditasi mindfulness menunjukkan
dampak positif dari meditasi adalah individu dapat berkonsentrasi atau
berfokus pada suatu objek, meningkatkan daya ingat, keberanian
mengubah sikap, serta meningkatkan rasa percaya diri (Afandi, 2006;
Perez-De-Alberniz, 2000; Dhiman, 2009).
Kabet-Zinn (dalam Afandi, 2006) menjelaskan bahwa latihan
meditasi mindfulness bertujuan untuk meningkatkan kemampuan untuk
tetap terlibat dalam peristiwa kekinian tanpa banyak memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
penilaian. Menurut Kabat-Zinn tujuan dari latihan meditasi mindfulness,
bukan untuk menunjukkan atau menjelaskan sesuatu yang salah akan
tetapi membantu menemukan sesuatu yang benar (Halminton, et al.
dalam Afandi, 2006).
Penelitian Kabat-Zinn (1982) tentang mindfulness menunjukkan
individu yang melakukan meditasi mindfulness dapat menurunkan
kecemasan, tingkat stress dan meningkatkan fokus pada perhatian.
Sementara, Baer (dalam Afandi, 2006) dalam penelitiannya menemukan
latihan meditasi memberikan pengaruh positif untuk menurunkan tingkat
kecemasan.
Penelitian meta analisis yang dilakukan Grossman et al. (dalam
Afandi, 2006) tentang latihan meditasi mindfulness terhadap pada pasien-
pasien medis yang diagnosa mengidap penyakit kanker, pembuluh darah,
depresi, sakit kronis, kecemasan, obesitas, gangguan makan dan pasien-
pasien psikiatri dihasilkan bahwa latihan mindfulness bermanfaat dalam
mengatasi permasalahan-permasalahan psikis dan fisik secara signifikan.
Segal (dalam Afandi, 2006) berpendapat bahwa meditasi
mindfulness dapat meluaskan wilayah kesadaran, meningkatkan
pencatatan (pengawasan) terhadap tubuh, dan pengalaman perasaan,
sehingga dapat meningkatkan kapasitas regulasi kewaspadaan, perasaan
tingkah kaku. Latihan meditasi mindfulness juga memfasilitasi
perkembangan kemampuan bersabar dan menerima penderitaan.
Mindfulness juga meningkatkan pengawasan diri (self-monitoring) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
pembebasan pikiran otomatis yang menyebabkan struktur-struktur
patologis. Latihan meditasi mindfulness juga memfasilitasi
perkembangan inner source (sumber dalam) yang membantu untuk
menstabilkan perasaan dan mengurangi kecerobohan (Afandi, 2006).
Hasil penelitian John McQuaid et. al. (dalam Afandi, 2006)
menunjukkan bahwa meditasi mindfulness dapat membantu menurunkan
gejala-gejala depresif, meningkatkan fungsi sosial, meningkatkan
perhatian terhadap kenyataan-kenyataan positif tentang kehidupan dan
mengurangi fokus perhatian terhadap sakit dan pikiran-pikiran depresif di
rumah sakit Veterans Affairs San Diego California.
C. Dampak Meditasi pada Etos Kerja
Masyarakat umum memandang meditasi sebagai alat untuk
menenangkan pikiran. Sedangkan, meditasi dalam bidang ilmu psikologi
digunakan sebagai psikoterapi kepada para individu. Menurut Semiun (2006),
individu melakukan meditasi dapat mereduksi kecemasan yang disebabkan
harapan tentang sebab akibat dari kerja sehingga dapat meningkatkan
semangat kerja.
Setiap individu yang melakukan meditasi akan mendapatkan manfaat
atau dampak yang positif pada dirinya terutama dalam bidang psikologi
industri yang bermanfaat untuk meningkatkan etos kerja individu tersebut.
Individu akan memiliki; kepuasan dan kegembiraan dalam mengerjakan suatu
hal yang sedang dikerjakan, bersemangat dalam melakukan pekerjaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
memperhatikan secara teliti terhadap suatu pekerjaan, merenungkan dan
menyelidiki kembali hal-hal yang telah dikerjakan. Dampak meditasi dapat
dilihat pada tiap individu sebagai berikut;
1. Kepuasan dalam Mengerjakan Suatu Pekerjaan
Malayu Hasibun (2009) mengungkapkan kepuasan kerja
merupakan sikap emosional menyenangkan dan mencintai pekerjaannya
yang dicerminkan dalam moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja.
Kepuasan kerja dinikmati oleh individu dalam pekerjaan, luar pekerjaan
serta kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Penelitian meditasi yang
dilakukan oleh Grossman, et al. (dalam Afandi, 2006) didapatkan bahwa
individu melakukan meditasi dapat mengatasi permasalahan psikis dan
fisik yang dapat meningkatkan kepuasan kerja.
2. Semangat dalam Melakukan Pekerjaan
Moekijat (dalam Adnyani, 2008) mengungkapkan semangat kerja
menggambarkan perasaan berhubungan dengan jiwa, semangat
kelompok, kegembiraan, dan kegiatan. Pekerja tampak merasa senang,
optimis mengenai kegiatan dan tugas, serta ramah satu sama lain, maka
karyawan dikatakan memiliki semangat yang tinggi. Sebaliknya, Pekerja
tampak tidak puas, lekas marah, sering sakit, suka membantah, gelisah,
dan pesimis, maka reaksi ini dikatakan sebagai bukti semangat yang
rendah. Penelitian yang dilakukan Kabat-Zinn (1982) ditemukan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
latihan meditasi memberikan pengaruh positif terhadap individu yang
mengalami gangguan psikologi di antaranya kecemasan yang mengakibat
individu mudah gelisah, lekas marah dan sebagainya.
3. Ketelitian dalam Melakukan Pekerjaan
Individu melakukan meditasi dapat mengubah sikapnya menjadi
lebih positif terutama pada ketelitian dalam melakukan pekerjaan.
Ketelitian kerja merupakan kemampuan individu untuk melakukan
sesuatu dengan cara tepat, cermat serta teliti. Penelitian Afandi (2006)
mengenai meditasi pada masyarakat Daerah Bantul menunjukkan bahwa
meditasi dapat mengurangi kecerobohan seseorang.
4. Merenungkan dan Menyelidiki Hal-hal yang Harus Dikerjakan
Individu melakukan pekerjaan dengan merenungkan dan
menyelidiki pekerjaannya agar tidak terjadi kesalahan dalam proses
pengerjaannya. Kesalahan kecil dalam proses pengerjaan akan
menimbulkan permasalahan baru dalam pekerjaan. Hal ini diakibatkan
individu mengalami kurangnya semangat serta konsentrasi penuh dalam
mengerjakan pekerjaannya.
Individu yang melakukan meditasi akan lebih bersikap positif di tempat
kerja. Salah satunya faktor yang mempengaruhi adalah kepuasan kerja individu
yang akan mendorong individu untuk bekerja keras. Peningkatan kerja keras
memberikan prestasi dan kedisiplinan individu yang digunakan untuk mengatasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
permasalahan di tempat kerja. Hal ini akan membuat individu mencintai
pekerjaannya.
Meditasi membuat individu lebih semangat dalam melakukan pekerjaan.
Perilaku semangat akan membuat individu lebih empati, optimis serta ramah di
tempat kerja. Individu yang optimis akan memiliki kemampuan menghadapi
permasalahan yang terjadi. Tidak hanya itu, individu juga akan tampak ramah
pada orang lain di saat di bekerja. Hal ini dapat menjadi kebiasaan dan digunakan
untuk menyelesaikan pekerjaan.
Individu yang melakukan meditasi akan lebih bersikap positif saat bekerja.
Hal ini akan membuat seseorang menjadi lebih tepat dan cermat dalam melakukan
pekerjaan. Perilaku tepat dan cermat saat bekerja akan membuat individu lebih
pintar dalam mengolah waktu agar lebih efektif. Penggunaan waktu yang efisien
dan konstruktif akan membuat kinerja meningkat yang berdampak pada etos kerja
yang semakin kuat.
Kesalahan kecil dalam proses pengerjaan akan menimbulkan
permasalahan baru dalam pekerjaan. Individu diharapkan merenungkan dan
menyelidiki kembali pekerjaan agar tidak terjadi kesalahan dalam proses
pengerjaan. Merenungkan dan menyelidiki didapatkan dari individu melakukan
meditasi. Meditasi memberikan pengaruh terhadap etos kerja terutama pada
kemandirian individu. Pengaruh tersebut berdampak salah satunya adalah individu
mengambil keputusan tanpa pengaruh orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian pustaka dan landasan teori yang telah
dikemukakan maka hipotesis penelitian ini adalah: meditator memiliki etos
kerja yang lebih tinggi daripada non meditator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif komparatif. Penelitian kuantitatif komparatif bertujuan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan etos kerja antara meditator dan non
meditator.
B. Identifikasi Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah etos kerja antara meditator dan
non meditator. Variabel independen atau bebas (x) adalah meditator dan non
meditator. Sedangkan variabel dependen atau tergantung (y) adalah etos
kerja.
C. Definisi Operasional
1. Etos Kerja
Etos kerja merupakan sikap individu yang tampak dalam proses
kerja yang dilihat dari kemandirian, kerja keras, manajemen waktu serta
moralitas keadilan yang dimiliki individu. Tingkat etos kerja subjek
diungkap dengan menggunakan skala etos kerja. Tinggi rendahnya
tingkat etos kerja subjek ditentukan oleh total nilai yang diperoleh.
Semakin tinggi nilai yang didapatkan subjek maka semakin tinggi juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
etos kerja yang dimiliki oleh subjek. Sebaliknya rendah nilai yang
didapatkan subjek maka semakin rendah juga etos kerja yang dimiliki
oleh subjek. Aspek-aspek yang digunakan untuk mengukur etos kerja
subjek terdiri dari kemandirian, kerja keras, manajemen waktu serta
moralitas keadilan.
2. Meditasi
Meditasi merupakan kegiatan hening dengan berfokus pada suatu
benda atau dengan memperhatikan keluar masuknya nafas. Individu yang
melakukan meditasi memiliki rentang waktu minimal 45 menit dan
dilakukan minimal 1 kali dalam seminggu.
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah individu yang melakukan meditasi
(meditator) dan individu tidak melakukan meditasi (non meditator) yang
berjumlah 80 orang. Metode pengambil sampel dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Pada metode ini, pemilihan subjek didasarkan atas ciri
atau karakteristik yang sudah diketahui sebelumnya. Karakteristik sampel
individu adalah sebagai berikut;
1. Individu berumur dari 20 tahun sampai 35 tahun.
2. Individu adalah seorang yang melakukan meditasi dan tidak melakukan
meditasi.
3. Individu adalah seorang yang sedang bekerja.
4. Bertempat di Yogyakarta dan Solo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode survei
dengan menggunakan Skala Etos Kerja. Model skala yang digunakan adalah
model Likert. Pernyataan yang digunakan dalam skala merupakan skala
terstruktur. Jawaban sudah disediakan dan subjek hanya memilih satu
jawaban yang sesuai dengan kondisi diri subjek (Azwar, 2011). Skala ini
digunakan untuk mengukur etos kerja individu berdasarkan 4 aspek etos
kerja.
Berdasarkan keempat aspek tersebut, penulis menyusun 40 butir
pernyataan yang terdiri dari 20 item pernyataan favorable dan 20 item
pernyataan unfavorable yang akan digunakan dalam skala uji coba.
Keseimbangan jumlah item dikarenakan peneliti menganggap bahwa nilai
atau kegunaan tiap aspek sama.
Tabel 1
Blue Print Etos Kerja
No Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
Item Persen Item Persen Item Persen
1 Kemandirian 5 12,5% 5 12,5% 10 25%
2 Kerja Keras 5 12,5% 5 12,5% 10 25%
3 Manajemen
Waktu
5 12,5% 5 12,5% 10 25%
4 Moralitas
Keadilan
5 12,5% 5 12,5% 10 25%
Jumlah 20 50% 20 50% 40 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Skala ini berisi pernyataan-pernyataan dengan empat alternatif jawab,
yaitu “sangat setuju”, “setuju”, “tidak setuju”, dan “sangat tidak setuju”.
Subjek diminta untuk memilih salah satu dari empat alternatif jawaban
tersebut. Penilaian untuk pernyataan yang dipilih subjek adalah sebagai
berikut:
Tabel 2
Skor Item Favorable dan Unfavorable Skala Etos Kerja
Alternatif Jawaban
Skor
Favorable Unfavorable
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
Semakin tinggi skor subjek, maka semakin tinggi etos kerja subjek.
Sebaliknya, semakin rendah skor subjek, maka semakin rendah etos kerja
subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3
Distribusi Item Etos Kerja
No Aspek Favorable Unfavorable
1 Kemandirian 4, 10, 16, 24, 31 2, 30, 35, 38, 40
2 Kerja Keras 1, 8, 15, 19, 37 3, 6, 20, 22, 33
3 Manajemen Waktu 5, 11, 13, 23, 39 17, 25, 27, 32, 36
4 Moralitas Keadilan 2, 7, 18, 21, 28 9, 14, 26, 29, 34
F. Validitas dan Uji Coba Alat Ukur
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Menurut Azwar (2011) pengujian validitas berfungsi untuk
mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang
akurat dan sesuai dengan tujuan ukurnya.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.
Validitas ini ditunjukkan untuk melihat sejauh mana item-item dapat
mewakili komponen dalam keseluruhan kawanan isi objek yang ingin
diukur dan sejauh mana item-item mencerminkan ciri perilaku yang
hendak diukur. Validitas yang diukur dengan pengujian terhadap isi alat
ukur dengan analisis rasional atau profesional judgment oleh dosen
pembimbing, yaitu dengan mengadakan evaluasi untuk memeriksa
kualitas item sebagai dasar untuk seleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Uji Coba Alat Ukur
a. Proses Pengambilan Data
Uji coba alat ukur skala etos kerja yang berjumlah 40 item
dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 – 21 Maret 2013.
Pengambilan data uji coba (try out) skala etos kerja pada 60 subjek
yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian.
Pengambilan data uji coba (try out) pada alat ukur skala etos
kerja dilakukan secara hardcopy dan softcopy. Melalui hardcopy,
peneliti mendatangi subjek untuk mengisi skala etos kerja yang
sudah berbentuk buku. Sedangkan softcopy, peneliti memakai
bantuan google drive untuk membuat skala etos kerja yang
disebarkan kepada subjek uji coba.
b. Seleksi Item
Dalam melakukan seleksi item skala psikologi, parameter
yang paling penting adalah indeks daya beda atau indeks daya
diskriminasi item. Daya diskriminasi item adalah sejauh mana item
mampu membedakan individu yang memiliki yang tidak memiliki
atribut yang akan diukur (Azwar, 2011). Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan batasan ≥ 0,30 dalam melakukan seleksi item. Jadi,
semua pernyataan yang memiliki korelasi dengan skor skala kurang
daripada 0,30 dapat disisihkan dan pernyataan yang akan diikutkan
dalam skala etos kerja diambil dari item yang dimiliki korelasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
diatasi 0,30 dengan pengertian semakin tinggi koefisien korelasi
yang mendekati angka 1,00 maka semakin baik pula konsistensinya
(Azwar, 2011).
Penelitian menggunakan rumus koefisien korelasi yang
dihitung dengan bantuan program komputer SPSS version 16.0 for
Windows. Peneliti membuang item yang nilainya dibawa 0,30.
Hasil analisis pengukuran skala etos kerja menunjukkan
bahwa dari 40 item yang diuji, terdapat 35 item yang baik dan 5 item
yang tidak baik. Item-item yang baik lebih besar dibandingkan
dengan item-item yang tidak baik, jumlah item baik yang tersisa
pada setiap aspek dianggap masih dapat mewakili aspek tertentu.
Tabel 4
Item yang Baik dan Item yang Buruk
No Aspek
Item Favorable Item Unfavorable
Item
Baik
Item
Gugur
Item
Baik
Item
Gugur
1 Kemandirian
4, 10,
16, 24,
31
- 2, 35, 38 30, 40
2 Kerja Keras
1, 8, 15,
19, 37
- 3, 6, 22, 20, 33
3
Manajemen
Waktu
5, 11,
13, 39
23
17, 25,
27, 32,
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
36
4
Moralitas
Keadilan
2, 7, 18,
21, 28
-
9, 14,
26, 29,
34
-
Pengujian skala etos kerja mendapat item yang baik dan item
yang gugur. Item-item yang gugur akan dibuang dan tidak ikut serta
dalam skala etos kerja untuk penelitian.
Tabel 5
Spesifikasi Skala Etos Kerja Item yang Gugur
No Aspek
Item
Favorable
Item
Unfavorable
Jumlah
1 Kemandirian - 30, 40 2
2 Kerja Keras - 20, 33 2
3 Manajem
Waktu
23 - 1
4 Moralitas
Keadilan
- - -
Jumlah 1 4 5
Item-item yang gugur berasal dari 3 aspek etos kerja yaitu 1
item favorable manajemen waktu yaitu pada item no 23. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
terdapat 2 item unfavorable kemandirian yaitu pada item no 30 dan
40. Aspek kerja keras terdapat 2 item unfavorable yang gugur yaitu
item pada nomor 20 dan 30. Tabel spesifikasi untuk skala etos kerja
yang akan dipakai oleh peneliti.
Tabel 6
Tabel Skala Etos Kerja untuk Penelitian
No Aspek
Item
Favorable
Item
Unfavorable
Total
1 Kemandirian 4, 10, 16, 24,
31
12, 35, 38 8
2 Kerja Keras 1, 8, 15, 19,
37
3, 6, 22, 8
3 Manajemen
Waktu
5, 11, 13, 39
17, 25, 27, 32,
36
9
4 Moralitas
Keadilan
2, 7, 18, 21,
28
9, 14, 26, 29,
34
10
Jumlah 19 16 35
G. Reliabilitas
Reliabilitas mengacu pada konsistensi hasil ukur. Taraf reliabilitas
dapat diartikan sebagai taraf sejauh mana suatu alat ukur dapat menunjukkan
konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam ketepatan dan
ketelitian hasil. Rumus yang digunakan dalam mencari reliabilitas adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach yang penyajiannya tunggal
(single trial adminitration) dihitung dengan bantuan program SPSS version
16.0 for Windows. Nilai reliabilitas skala dianggap memuaskan apabila
koefisien alpha mendekat 0,90.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS version
16.0 for Windows. Skala etos kerja memiliki koefisien Alpha Cronbach
0,950. Hasil tersebut menunjukkan bahwa skala tersebut reliabel.
H. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif berdasarkan
data yang telah diperoleh dari hasil penelitian. Analisis data pada penelitian
ini menggunakan teknik uji independent sample t-test (uji t). Metode yang
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yaitu dengan cara
membandingkan dua kelompok subjek dengan mencari perbedaan mean
antara meditator dan non meditator. Program yang dipakai untuk melakukan
analisis adalah program komputer SPSS versin 16.0 for Windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data penelitian ini kurang lebih dilakukan selama tiga
minggu, sejak tanggal 13 Mei 2013 sampai dengan 31 Mei 2013. Waktu
pengambilan data termasuk cukup lama karena peneliti kesulitan dengan
kriteria dan kesediaan dari subjek sendiri.
Subjek Penelitian adalah individu yang telah bekerja di berbagai
bidang pekerjaan, baik perempuan maupun laki-laki, melakukan meditasi dan
tidak melakukan meditasi, dan beberapa kontrol lain. Subjek yang dijadikan
sampel penelitian diambil dari beberapa kota di Yogyakarta dan Solo.
Penelitian dilakukan dengan cara menyebar 210 skala etos kerja yang
telah disusun oleh peneliti, baik secara langsung maupun melalui internet.
Peneliti kemudian meminta bantuan teman-teman yang menjadi jembatan
antara peneliti dengan subjek yang terkait. Setelah itu skala yang kembali 180
dan yang memenuhi kriteria yang ditentukan peneliti sebanyak 80.
Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 40 individu yang melakukan
meditasi dan 40 individu yang tidak melakukan meditasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
B. Deskripsi Data Penelitian
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini terdiri dari individu laki-laki dan
perempuan yang melakukan meditasi (meditator) dan tidak melakukan
meditasi (non meditator). Berikut tabel deskripsi subjek penelitian
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 7
Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Kelompok
Total
Meditator Non Meditator
Laki-Laki 23 18 41
Perempuan 17 22 39
Total 40 40 80
Selain itu, subjek yang digunakan dalam penelitian ini diambil
dari beberapa kota. Berikut tabel deskripsi subjek penelitian berdasarkan
kota tinggal subjek:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 8
Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Kota Tinggal Subjek
Kota
Kelompok
Total
Meditator Non Meditator
Yogyakarta 31 36 67
Solo 9 4 13
Total 40 40 80
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari berbagai
bidang pekerjaan di beberapa kota Yogyakarta dan Solo. Berikut tabel
deskripsi subjek penelitian berdasarkan pekerjaannya.
Tabel 9
Deskripsi Data Subjek Berdasarkan Pekerjaan Subjek
Kota Pekerjaan
Kelompok
Total
Meditator
Non
Meditator
Yogyakarta
Pegawai
Negeri Sipil
2 0 2
Pegawai
Swasta
17 12 29
Editor 2 2
Programer TI 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Teknisi 4 4
Marketing 2 2
Guru 2 2
Apoteker 0 6 6
Perawat 0 14 14
Staf Produksi 0 4 4
Solo
Pegawai
Swasta
5 4 4
Marketing 1 1
Administrasi 3 3
Total 40 40 80
2. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran
kecenderungan subjek menjawab dan untuk mengetahui apakah subjek
penelitian melakukan etos kerja yang tinggi dan rendah. Hal tersebut
dilakukan dengan membandingkan mean teoritis (MT) dan mean empiris
(ME). MT dihitung dengan cara manual dan didapatkan hasil yaitu 87,5.
Sementara untuk ME dihitung menggunakan one sampel t-test dengan
menggunakan SPSS versi 16.0 for windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 10
Mean Empiris dan Mean Teoritis
Kelompok N Mean
Empiris
Mean
Teoritis
t p
Meditator 40 116,52 87,5 99.676 0,000
Non
Meditator
40 97,65 87,5 81,764 0,000
Dari hasil tersebut, dapat dilihat meditator memiliki t 99,676
dengan probabilitas 0,000 (p <0,05). Selain itu, mean empiris meditator
lebih besar dari pada mean teoritis (116,52 > 87,5). Hal ini berarti etos
kerja pelaku meditator tergolong tinggi. Sementara untuk yang non
meditator memiliki t 81,764 dengan probabilitas sebesar 0,000 (p <0,05).
Mean empiris non meditator juga lebih besar dari mean teoritis (97,65 >
87,5) yang artinya etos kerja non meditator tergolong tinggi.
C. Analisis Data Penelitian
1. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Normalitas dan Homogenitas
Peneliti melakukan uji normalitas dengan tujuan untuk
melihat apakah sebaran data dalam penelitian tersebut normal atau
tidak. Uji normalitas di lakukan untuk mengetahui apakah sebaran
data pada penelitian bersifat normal atau tidak (Santoso, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Peneliti menggunakan uji one sample kolmogorov-smirnov dengan
menggunakan SPSS versi 16.0 for windows. Data dikatakan
sebarannya normal ketika p >0,1 dan sebaliknya sebaran data
dianggap tidak normal apabila p <0,1 (Santoso, 2010). Peneliti
menggunakan nilai alpha sebesar 0,1 dengan alasan memperkecil
kesalahan dalam menarik kesimpulan (Santoso, 2010).
Tabel 11
Hasil Uji Normalitas
Kelompok N Asymp. Sig.
(2-tailed)
Keterangan
Meditator 40 0,952 Normal
Non Meditator 40 0.681 Normal
Berdasarkan analisis pada uji normalitas tersebut didapatkan
taraf signifikansi atau nilai probabilitas meditator sebesar 0,952
sehingga sebaran data dikatakan normal. Sementara nilai
probabilitas non meditator sebesar 0,681 sehingga sebaran datanya
juga normal. Dari hasil uji normalitas tersebut dapat dilihat bahwa
sebaran data di antara kedua kelompok (meditator dan non
meditator) bersifat normal.
Setelah uji normalitas, peneliti kemudian melanjutkan dengan
uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk
melihat apakah sampel pada penelitian ini memiliki varian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
sama. Pengujian homogenitas tersebut dilakukan dengan
menggunakan levene test dengan menggunakan SPSS versi 16.0 for
windows. Sebaran data dikatakan memiliki varian yang sama apabila
p >0,05 dan sebaliknya sebaran data memiliki varian yang tidak
sama apabila p <0,05.
Berikut tabel yang memaparkan uji homogenitas yang
dilakukan oleh peneliti
Tabel 12
Hasil Uji Homogenitas
Levene’s Test for
Equality of
Variance
F Signifikansi
Equal variances
assumed
0,323 0,572
Berdasarkan hasil uji homogenitas didapatkan bahwa taraf
signifikansi atau nilai probabilitas adalah 0,572 yang berarti 0,572 >
0,05. Oleh karena itu, sampel yang diambil oleh peneliti homogen
atau sama.
b. Uji t
Uji perbedaan atau uji t dilakukan untuk menguji hipotesis
dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
independent sample t-test dengan menggunakan SPSS versi 16.0 for
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
windows. Hipotesis dalam penelitian ini adalah pelaku meditasi
memiliki etos kerja lebih tinggi daripada individu non-meditasi.
Tabel 13
Hasil Uji Hipotesis
Kelompo
k
N Mean Mean
Differ
ence
Std.
Deviat
ion
T P Ketera
ngan
Meditator 40 116,52
18,875
7,393
11,294 0,000
P <
0,05 Non
Meditator
40 97,65 7,553
Ho : tidak ada perbedaan etos kerja antara meditator dan
non meditator.
Hi : ada perbedaan etos kerja antara meditator dan non
meditator.
Pengujian hipotesis menggunakan satu arah maka penentuan
nilai probabilitas adalah sebagai berikut:
Jika p > 0,05 maka Ho diterima
Jika p < 0,05 maka Ho ditolak
Dari tabel tersebut, terlihat t hitung dengan equal variance
not assumed adalah 11,294 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000.
Karena penelitian ini menggunakan hipotesis satu arah maka 0,000
dibagi 2 sehingga menjadi 0,000. Oleh karena itu 0,000 < 0,05 maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Ho ditolak. Dengan kata lain, ada perbedaan etos kerja antara
meditator dan non meditator yaitu etos kerja meditator lebih tinggi
daripada non meditator.
2. Hasil Analisis Tambahan
a. Kategori
Setelah dilakukan uji hipotesis, peneliti kemudian
mengategorisasikan subjek ke dalam 6 kategori dengan norma
sebagai berikut:
χ ≤ χ - 1,5 δ
χ - 1,5 δ ≤ χ ≤ χ - 0,5 δ
χ - 0,5 δ ≤ χ ≤ χ + 0,5 δ
χ + 0,5 δ ≤ χ ≤ χ + 1,5 δ
χ + 1,5 δ ≤ χ
Untuk menghasilkan norma tersebut maka dilakukan
penghitungan sebagai berikut: skala etos kerja memiliki 35 item.
Setiap item memiliki rentang skor terendah 1 dan tertinggi 4. Skor
minimum diperoleh subjek adalah 35 (35x1) dan skor maksimal
adalah 140 (35x4). χ diperoleh dari mean teoritis yaitu 87,5 dan δ
dicari dengan (35 x 4) dibagi dalam enam satuan deviasi standar
didapatkan δ adalah 23,33. Maka kategori norma yang dihasilkan
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
χ ≤ 52,500 : Sangat rendah
52,500 ≤ χ ≤ 75,835 : Rendah
75,835 ≤ χ ≤ 99,165 : Sedang
99,165 ≤ χ ≤ 120,495 : Tinggi
120,495 ≤ χ : Sangat tinggi
Tabel 14
Kategori Etos Kerja Meditator dan Non Meditator
Rentang Kategori Meditator Non
Meditator
Fre Pre Fre Pre
χ ≤ 52,500 Sangat
Rendah 0 0% 0 0%
52,500 ≤ χ ≤ 75,835 Rendah 0 0% 1 2%
75,835 ≤ χ ≤ 99,165 Sedang 0 0% 23 58%
99,165 ≤ χ ≤
120,495
Tinggi
26 65% 16 40%
120,495 ≤ χ Sangat
Tinggi
14 35% 0 0%
Total 40 100% 40 100%
Catatan;
Fre = Frekuensi
Pre = Persen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Berdasarkan kategori yang telah dilakukan maka dapat
diketahui bahwa meditator diketahui memiliki presentasi 65 %
tinggi, 35 % sangat tinggi dan 0 % pada kategori sangat rendah,
rendah dan sedang. Sementara pada non meditator diketahui
memiliki presentasi 2 % rendah, 58 % sedang, 40 % tinggi dan 0 %
pada kategori sangat rendah dan sangat tinggi.
b. Analisis Tiap Aspek Etos Kerja
Selain melakukan uji t pada kelompok meditator dan non
meditator. Peneliti melakukan perhitungan pada tiap aspek etos kerja
yaitu kemandirian, kerja keras, manajemen waktu dan moralitas
keadilan dengan menggunakan independent sample t-test.
Perhitungan dari tiap aspek diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 15
Hasi Uji t Tiap Aspek Etos Kerja
Aspek Kelompo
k
Mean Mean
Differ
ence
Std.
Deviati
on
t p
Keman
dirian
Meditator 26,800
3,575
2,138
6,244 0,000 Non
Meditator
23,225 2,921
Kerja Meditator 26,450 4,300 1,986 8,524 0,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Keras Non
Meditator
22,150 2,496
Manaje
men
Waktu
Meditator 29,025
5,700
2,956
9,619 0,000 Non
Meditator
23,325 2,302
Moralit
as
Keadila
n
Meditator 34,250
5,300
2,339
8,331 0,000 Non
Meditator 28,950 3,273
Pada aspek kemandirian diperoleh nilai t 6,244 dengan p
0,000 (p <0,05) yang berarti meditator memiliki kemandirian lebih
tinggi daripada non meditator. Sementara pada aspek kerja keras
diperoleh nilai t 8,524 dengan 0,000 ( p < 0,05) yang berarti
meditator memiliki kerja keras lebih tinggi daripada non meditator.
Pada manajemen waktu diperoleh nilai t 9,619 dengan 0,000 ( p <
0,05) yang berarti meditator memiliki kerja keras lebih tinggi
daripada non meditator. Sedangkan pada moralitas keadilan
diperoleh nilai t 8,331 dengan 0,000 ( p < 0,05) yang berarti
meditator memiliki moralitas keadilan lebih tinggi daripada non
meditator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
D. Pembahasan
Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan ditemukan bahwa
adanya perbedaan etos kerja meditator dan non meditator yaitu etos kerja
pelaku meditasi lebih tinggi daripada bukan pelaku meditasi.
Hasil penelitian tersebut terjadi karena adanya dampak dari meditasi
seperti kepuasan, semangat, ketelitian, merenungkan dan menyelidiki.
Dampak meditasi membuat meditator memiliki etos kerja yang lebih tinggi
dibandingkan non meditator.
Pengaruh perilaku meditasi pada etos kerja dapat menurunkan tingkat
kecemasan dan tingkat stres pada individu yang dapat meningkatkan kinerja
dan produktif individu (Kabat-Zinn, 1995). Selain itu, pengaruh positif
meditasi juga memberikan dampak positif pada individu dalam mengatasi
permasalahan psikis dan fisiknya.
Penelitian ini juga didapatkan data mean empiris meditator dan non
meditator yaitu 116,52 dan 97,65 yang kedua kelompok ternyata mendapat
nilai mean yang tinggi daripada mean teoritiknya yang sebesar 87,5. Namun,
meditator dengan mean empiris 116,52 termasuk pada kategori etos kerja
tinggi dan non meditator dengan mean empiris 97,65 termasuk pada kategori
etos kerja tinggi. Selain itu, etos kerja meditator diketahui memiliki presentasi
65 % tinggi, 35 % sangat tinggi dan 0 % pada kategori sangat rendah, rendah
dan sedang. Sementara non meditator diketahui memiliki presentasi 2 %
rendah, 58 % sedang, 40 % tinggi dan 0 % pada kategori sangat rendah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa meditator memiliki etos kerja yang
tergolong tinggi dibanding non meditator yang tergolong sedang.
Hasil kedua data tersebut kemungkinan terjadi karena pada kelompok
mediator, subjek melakukan rutinitas meditasi kelompok setiap seminggu
sekali serta ditambah dengan subjek juga melakukan meditasi setiap hari.
Sedangkan, pada kelompok non meditator, subjek tidak pernah melakukan
meditasi. Hal ini menunjukkan bahwa meditasi memberikan pengaruh positif
bagi para pelaku meditasi namun jika tidak dilakukan secara rutinitas atau
teratur maka tidak akan menghasilkan perilaku yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Meditator memiliki etos kerja lebih tinggi daripada non meditator. Hal
ini ditunjukkan dari nilai t = 11,294 dengan nilai probabilitas 0,000. Nilai
probabilitas tabel kemudian dibagi dua karena hipotesis satu arah dan
menghasilkan nilai probabilitas 0,000 yang ternyata lebih kecil dari nilai 0,05
sehingga hipotesis diterima.
B. Saran
1. Berkaitan dengan Manfaat Penelitian
Dengan ditemukannya adanya perbedaan etos kerja antar
meditator dan non meditator, peneliti mengharapkan bahwa non
meditator belajar melakukan meditasi secara berkelompok sehingga
dapat meningkatkan etos kerja. Sementara meditator dapat terus
mempertahankan perilaku meditasi yang berdampak positif.
2. Berkaitan dengan Kelanjutan Penelitian
a. Penyusunan dalam skala etos kerja, peneliti menyadari keterbatasan
yang digunakan oleh peneliti yaitu kurang mendalamnya batasan
kawasan ukur. Oleh karena itu, peneliti menyarankan peneliti-
peneliti selanjutnya dapat menemukan mengenai batasan kawasan
ukur dengan lebih detail dan jelas.
b. Peneliti mengharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi
penelitian yang sejenis. Selain itu, peneliti menyarankan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
meneliti secara lebih mendalam dengan menggunakan metode
eksperimen yaitu memberikan treatment meditasi dan mengukurnya
sebelum dan sesudah diberikan treatment meditasi dengan
menggunakan skala etos kerja.
c. Pengambilan sampel yang dilakukan peneliti mengalami banyak
keterbatasan berupa subjek penelitian yang tidak balance antara laki-
laki dan perempuan meditator dan non meditator. Pengambilan
sampel untuk penelitian mendatang diharapkan antara laki-laki dan
perempuan meditator dan non meditator diharapkan balance. Peneliti
berharap dilakukan uji perbedaan antara laki-laki dan perempuan
meditator dan non meditator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
DAFTAR PUSTAKA
Addia, F Scoot. (2010). Building a strong work ethic. Rough Notes, Jan 2010,
152, 1:ABI/INFORM complete hal. 88.
Adnyani, I Gusti ayu Dewi. (2008). Membina semangat kerja untuk meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. Dipungut 23 Oktober, 2012, dari
ejournal.unud.ac.id/abstrak/dewi%20adnyani.pdf.
Afandi, Nur Aziz. (2006). Efektifitas pelatihan meditasi mindfulness terhadap
penurunan tingkat kecemasan survivor gempa bumi di Bantul. Dipungut
14 Agustus, 2012, dari isjd.pdii.lipi.go.id/admin/journal/51082033.pdf.
Ali, Abbas J. & Ahmed Azim. (1995). Work and loyalty in Canada. The Journal
of Social Psychology, 153. 1, Feb 1995, 31.
Anoraga, Pandji. (1992). Psikologi kerja. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. (2011). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Penerbit
Pustaka Pelajar.
Brown, Kirk W., Ryan, Richard M., dan Creswell, J.D. (2007). Mindfulness:
Theoretical foundations and evidence for its salutary Effects.
Psychological Inquiry. Vol. 18, No. 4, 211-237.
Budinurani, Anir. (2012). Kemandirian pada remaja putra yang menikah muda.
Dipungut 7 November, 2012, dari
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1920/1/Artikel_10
503227.pdf.
Dejours, Christophe dan Jean-Philippe Deranty. (2010). The centality of work.
Dipungut 9 November, 2012, dari
http://www.cefc.com.hk/uf/file/CEFC%20Taipei%20pdf/Dejours%20and
%20Deranty%20-%20The%20Centrqlity%20of%20Work.pdf.
Dhiman, Satinder. (2009). Mindfulness in Life and Leadership: An Exploratory
Survey. Interbeing; Spring 2009; 3, 1; ProQuest pg. 55.
Firman, Jon. (2007). Etos kerja kepala sekolah dasar di kota Padang Panjang.
Dipungut 10 Desember, 2012, dari
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/41074757.pdf.
Gonzalez, Cathy Jane Asaro. (2006). A causal comparative study of work ethic as
a function of generational cohorts. Laporan penelitian. (tidak diterbitkan).
University Of Phoenix.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Gunarsa, Singgih D. dan Yulia Singgih D. Gunarsa. (2008). Psikologi praktis:
anak, remaja dan keluarga. Jakarta: Gunung Mulia.
Hanisuban, Malayu S.P. (2009). Manajemen sumber daya manusia ed, rev.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hart, William. (-). Seni hidup – The art of living, meditasi vippassana
sebagaimana diajarkan oleh S.N. Goenka. Klaten: Vipassana Research
Intitute.
Herlina, Maria Grace. (2002). Manajemen waktu: Sebuah refleksi. Meditek. Vol.
8, No. 21, Januari – April 2000. Dipungut 14 November, 2012, dari
http://www.ukrida.ac.id/jkunukr/jou/fema/2000/jkunukr-ns-jou-2000-
na00000197-1363-waktu-resource2.pdf.
Hermanto, Juliana. (2008). Etos kerja pedang Ethnis Cina yang mengelola toko
obat cina di Kotamadya Pontianak. Laporan penelitian(tidak diterbitkan).
Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Janakabhivamsa, Ashin. (1992). Meditasi vippasana ceramah mengenai meditasi
pandangan Terang. Dipungut 14 November, 2012, dari
http://bukudharma.com/ebook/meditasi%20vipassana.pdf.
Kabat-zinn, Jon. (1982). An outpatient program in behavioral medicine for
chronic pain patients based on the practice of mindfulness meditation:
theoretical considerations and preliminary results. Dipungut 18 Oktober,
2012, dari brainimaging.waisman.wisc.edu/~perlman/0903-
EmoPaper/kabarzinn-mbsr-1982.pdf.
Keraf, Sonny. (1998). Etika bisnis tuntutan dan relevansinya. Yogyakarta:
Kanisius.
Lubis, Mochtar. 2008. Manusia Indonesia. Ed. II. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Mahatera, Ven Narada. (1994). Keterangan singkat agama Budha. Malang:
Yayasan Dhammadipa Arama.
Miller, John J., Fletcher, Ken, dan Kabat-Zinn, Jon. (1995). Three-year Follow-up
and clinical implications of a mindfdulness meditation-based stress
reduction intervention in the treatment of anxienty disorder. Dipungut 18
Oktober, 2012, dari
www.communicationcache.com/uploads/1/0/8/8/10887248/three-
year_follow-up_and_clinical_implications_of_a_mindfulness_meditation-
ased_stress_reduction_intervention_in_the_treatment_of_anxiety_disorder
s.pdf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Muawanah. (2008). Peranan komunikasi interpersonal terhadap etos kerja pada
karyawana. Laporan penelitian (dipublikasikan). Jakarta: Fakultas
Psikologi Universitas Gunadarma. Dipungut 7 Desember, 2012, dari
http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/psychology/article/download/204/
1174.
Novliade, Ferry. (2009). Hubungan antara organization-basef self-esteem Dengan
etos kerja. Laporan Penelitian (dipublikasikan). Medan: Fakultas Psikologi
Universitas Sumatra Utara. Dipungut 17 Mei, 2012, dari
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3626/1/08E00921.pdf.
Patriarch, H. R. H. The Late & Prince Vajirannavarorasa. (2002). Dhamma
vibhaga – penggolongan dhamma. Yogyakarta: Vidyasena Vihara
Vidyaloka.
Perez-De-Alberniz, Alberto. (2000). Meditation: concepts, effects and uses in
therapy. International Journal of Psychotherapy; ProQuest Research
Library pg. 49.
Prabowo, Hendro. (2007). Beberapa manfaat meditasi dan pengalaman altered
stated of consciusness. Dipungut 15 November, 2012, dari
http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3252/1/212079710
8.pdf.
Probowati, Anna. (2008). Membangun sikap dan etos kerja. Dipungut 18
Desember, 2012, dari
http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/segmen/article/download/256/285.
Rasyid, Terra S.M. (1993). Samadhi, materi pokok program penyetaraaan DII
GBAB-SD DEPAG, Dirjen Bimas Hindu dan Budha. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Santoso, Agung. (2010). Statistik untuk Psilologi dari blogk menjadi buku.
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Santoso, Eko Jalu. (2012). Good ethos 7 etos kerja terbaik dan mulia. Jakarta:
Gramedia.
Sayadaw, Mahasi. (2001). Purpose of Practising Kammatthana Meditation,
Perbedaan Antara Samatha dan Vipassana. Dipungut 15 November, 2012,
dari http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/meditasi/kammatthana.pdf.
Semiun, Yustinus. (2006). Kesehatan mental 2.Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Sinamo, Jansen. (2005) Delapan eto kerja professional: navigator anda menunju
sukses. Bogor: Grafika Mardi Yuana.
Sinamo, Jansen. (2011). 8 Etos Kerja Profesional. Jakarta: Institur Darma
Mahardika 2011.
Sinamo, Jansen Hulman. (2012). Etos kerja Indonesia. Dipungut 15 Februari,
2012, dari http://www.tokoh-indonesia.com/ensiklopedi/j/jansen-
sinamo/berita/05-06/index.shtml.
Sirait, Justine T. (2007). Memahami aspek-Aspek pengelolaan sumber daya
manusia dalam organisasi. Jakarta: PT Grasindo.
Sodiqin. (2010). Meditasi dalam agama Buddha. Laporan penelitian. (tidak
diterbitkan). Yogyakarta: Jurusan Perbandingan Agama Fakultas
Ushuluddin, Studi Agama, dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga.
Sugianto, Jimmy. (2003). Etos kerja penjaga pintu perlintasan kereta api di
Kotamadya Yogyakarta. Laporan penelitian (tidak dipublikasikan).
Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Tasmara, Toto. (2002). Membudayakan etos kerja Islami. Jakarta: Gema Insani.
Van Nees, Raymond K., Melinsky, K., Budd, Chery L., Seifert, Charles F. (2010,
spring) Work ethic: Do new employees mean New Work valuees?.
Journal of Managerial Issues. 22,1. ABI/INFORM complete. Hal 10.
Weber, Max. (2001). The protestant ethic and the spirit of capitalism. London dan
NewYork : Routledge Classics, Dipungut 18 Maret, 2013, dari
http://www.d.umn.edu/cla/faculty/jhamlin/1095/The%20Protestant%20Eth
ic%20and%20the%20Spirit%20of%20Capitalism.pdf.
Wulandari, Christina Sabet. (2002). Perbedaan sikap egresi langsung antara
kelompok meditasi pria-wanita dan non meditasi pria-wanita. Laporan
Penelitian. (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
LAMPIRAN I
SKALA ETOS KERJA UJI COBA
Yogyakarta, April 2013
Perkenankan saya memohon izin terkait dengan penelitian yang saya lakukan
dalam rangka penyusunan tugas akhir. Saya meminta bantuan Anda untuk
merelakan waktu dan berpartisipasi dalam penelitian ini dengan mengisi skala
yang saya bagikan.
Skala ini terdiri dari sejumlah pernyataan yang dikelompokkan dalam
beberapa bagian. Dalam menjawab pernyataan-pernyataan tersebut, saya sangat
berharap Anda mengisi dengan sebenar-benarnya, apa adanya, dan sejujur-
jujurnya sesuai dengan keadaan Anda dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada
penilaian benar atau salah pada jawaban yang diberikan dan data yang Anda
berikan sangat dijaga kerahasiaannya.
Dalam pengisian skala ini, mohon selalu memperhatikan petunjuk
pengerjaan dan instruksi yang diberikan. Atas perhatian dan partisipasi Anda,
saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat Saya
Budi Hartono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya menyatakan kesediaan saya untuk mengisi angket ini tanpa
adanya paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun. Saya dengan sukarela
mengisi angket ini demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah yang disusun.
Semua jawaban yang saya berikan mewakili apa yang saya alami dalam
kehidupan saya sehari-hari dan bukan atas pandangan masyarakat pada umumnya.
Saya juga memberikan izin agar jawaban saya dapat digunakan sebagai data untuk
penelitian ilmiah meskipun tanpa mencantumkan identitas pribadi saya.
Yogyakarta, 2013
__________________________
(Nama/Inisial & Tanda Tangan)
IDENTITAS DIRI
Isilah dengan lengkap data diri Anda di bawah ini:
Nama/Inisial : ________________________
Usia : ________ tahun
Jenis : ________________________
Meditasi/Non-Meditasi : _________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
PETUNJUK PENGERJAAN
Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan teliti agar jangan sampai ada
pernyataan yang terlewat. Kemudian pilihlah jawaban dengan memberikan
tanda silang (X) pada kolom yang telah disediakan. Pilihlah jawanan yang
sesuai dengan (mendekati) keadaan diri Anda saat ini. Pilihan jawban yang
disediakan adalah
SS : Apabilan Pernyataan SANGAT SESUAI dengan keadaan diri Anda.
S : Apabilan pernyataan SESUAI dengan keadaan diri Anda.
TS : Apabila pernyataan TIDAK SESUAI dengan keadaan diri Anda.
STS : Apabila pernyataan SANGAT TIDAK SESUAI dengan keadaan diri
Anda.
Contoh pemberian jawaban :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya merasa bahagia terhadap keadaan
diri saya
Penggantian jawaban dapat dilakukan dengan cara memberikan tanda sama
dengan (=) pada jawaban pertama kemudian berilah tanda silang (X) pada
jawaban yang dipilih.
Contoh penggantian jawaban:
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya merasa bahagia terhadap keadaan
diri saya
Setiap orang memiliki jawaban masing-masing dan tidak ada jawban yang
dianggap salah. Saya akan menjamin kerahasiaan data dan pilihlah jawaban
yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda.
Selamat Mengerjakan
&
Terima Kasih atas Partisipasi Anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya rajin dalam mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan
SS
2 Saya memiliki toleransi yang tinggi SS
3 Saya mudah mengeluh STS
4 Kritik dan saran membangun karakter diri
saya.
SS
5 Saya selalu membuat perencanaan kerja SS
6 Evaluasi pada pekerjaan yang saya lakukan
membuat kinerja semakin menurun.
STS
7 Saya bersikap jujur pada setiap tindakan SS
8 Saya selalu menghargai prestasi yang saya
dapatkan
SS
9 Saya mengambil cuti melebih jatah cuti yang
diberikan.
STS
10 Saya orang yang kreatif. SS
11 Saya memilih pekerjaan yang menurut saya
lebih penting dan harus diprioritaskan.
12 Saya tidak yakin pada kemampuan diri saya STS
13 Saya selalu menggunakan waktu secara efisien
dan konstruktif.
SS
14 Saya memotong pembicaraan orang yang
belum selesai mengeluarkan pendapat
STS
15 Saya selalu bersemangat dalam menyelesaikan
semua pekerjaan
SS
16 Saya selalu mencari cara untuk dapat
mengembangkan diri.
SS
17 Saya selalu menunda pekerjaan sampai
mendekati deadline
STS
18 Saya diminta untuk mengkoordinasi para
pekerja
ST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
19 Saya selalu mencari cari-cari baru untuk
memperbaiki kinerja kerja saya
ST
20 Saya seorang workaholic STS
21 Saya menghindari pengambilan barang yang
tidak diberikan
ST
22 Saya adalah seorang yang ceroboh STS
23 Saya menyusun jadwal kegiatan harian SS
24 Saya bertanggung jawab terhadap pekerjaan
yang saya lakukan.
SS
25 Saya selalu menghabiskan waktu untuk
mengakses jaringan sosial ketika saya sedang
bekerja.
STS
26 Saya lebih banyak menuntut hak daripada
menjalankan kewajiban.
STS
27 Saya lebih menyukai menghabiskan waktu
untuk bersantai dibandingkan mengerjakan
pekerjaan
STS
28 Saya menghargai semua orang tanpa melihat
suku, agama, status jabatan ataupun strata
sosial.
SS
29 Saya tidak pernah puas, apa yang telah saya
peroleh sekarang
STS
30 Saya meniru pekerjaan orang lain guna
meningkatkan prestasi saya
STS
31 Saya mempertimbangkan pendapat orang lain
dengan pendapat diri saya sendiri
SS
32 Saya selalu menerima ajakan orang lain
walaupun pekerjaan saya belum selesai
STS
33 Tantangan pekerjaan membuat diri saya
menjadi lebih stres.
STS
34 Saya membicarakan hal-hal yang tidak benar
tentang orang lain
STS
35 Memiliki visi dan misi akan membuat hidup
saya menjadi lebih kaku.
STS
36 Saya biasa datang saat acara sudah berjalan STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
37 Saya yakin bahwa tekad yang kuat akan
memberikan keberhasilan.
SS
38 Saya bergantung pada orang lain pada saat
melakukan pekerjaan.
STS
39 Saya menyisihkan waktu untuk beristirahat
agar dapat kembali fokus pada tugas-tugas
yang diberikan.
SS
40 Saya mudah berpindah pekerjaan dari satu
tempat ke tempat yang lain.
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
LAMPIRAN II
RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM SKALA ETOS KERJA UJI COBA
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.942 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
No1 114.6333 302.745 .654 .940
No2 114.3667 297.151 .699 .939
No3 114.9000 306.363 .325 .942
No4 114.3000 300.451 .550 .940
No5 114.5500 306.048 .391 .941
No6 114.4333 298.623 .596 .940
No7 114.4167 299.196 .641 .939
No8 114.3500 292.808 .737 .938
No9 114.3667 295.151 .634 .939
No10 114.7833 301.359 .498 .940
No11 114.3333 297.718 .595 .939
No12 114.6500 296.333 .655 .939
No13 114.8667 302.592 .574 .940
No14 114.4833 295.373 .683 .939
No15 114.5833 301.603 .625 .940
No16 114.3500 291.316 .806 .938
No17 115.0167 306.254 .344 .941
No18 114.6167 304.918 .410 .941
No19 114.4000 298.685 .633 .939
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
No20 115.0500 314.625 .024 .944
No21 114.3167 296.898 .543 .940
No22 114.9333 305.385 .380 .941
No23 115.1167 306.952 .292 .942
No24 114.2000 291.892 .783 .938
No25 114.8500 300.536 .545 .940
No26 114.4500 295.133 .732 .938
No27 115.0333 306.338 .365 .941
No28 114.2000 295.315 .622 .939
No29 115.0167 303.576 .419 .941
No30 114.9833 313.406 .066 .944
No31 114.4333 304.995 .511 .940
No32 114.7167 305.359 .419 .941
No33 114.8667 307.507 .295 .942
No34 114.4000 289.498 .767 .938
No35 114.5000 301.271 .542 .940
No36 114.4833 297.135 .592 .940
No37 114.0833 295.603 .675 .939
No38 114.6667 301.819 .547 .940
No39 114.4000 299.024 .602 .939
No40 114.7000 311.434 .133 .943
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
LAMPIRAN III
SKALA ETOS KERJA UNTUK PENELITIAN
Yogyakarta, April 2013
Perkenankan saya memohon izin terkait dengan penelitian yang saya lakukan
dalam rangka penyusunan tugas akhir. Saya meminta bantuan Anda untuk
merelakan waktu dan berpartisipasi dalam penelitian ini dengan mengisi skala
yang saya bagikan.
Skala ini terdiri dari sejumlah pernyataan yang dikelompokkan dalam
beberapa bagian. Dalam menjawab pernyataan-pernyataan tersebut, saya sangat
berharap Anda mengisi dengan sebenar-benarnya, apa adanya, dan sejujur-
jujurnya sesuai dengan keadaan Anda dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada
penilaian benar atau salah pada jawaban yang diberikan dan data yang Anda
berikan sangat dijaga kerahasiaannya.
Dalam pengisian skala ini, mohon selalu memperhatikan petunjuk
pengerjaan dan instruksi yang diberikan. Atas perhatian dan partisipasi Anda,
saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat Saya
Budi Hartono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini saya menyatakan kesediaan saya untuk mengisi angket ini tanpa
adanya paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun. Saya dengan sukarela
mengisi angket ini demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah yang disusun.
Semua jawaban yang saya berikan mewakili apa yang saya alami dalam
kehidupan saya sehari-hari dan bukan atas pandangan masyarakat pada umumnya.
Saya juga memberikan izin agar jawaban saya dapat digunakan sebagai data untuk
penelitian ilmiah meskipun tanpa mencantumkan identitas pribadi saya.
Yogyakarta, 2013
__________________________
(Nama/Inisial & Tanda Tangan)
IDENTITAS DIRI
Isilah dengan lengkap data diri Anda di bawah ini:
Nama/Inisial : ________________________
Usia : ________ tahun
Jenis : ________________________
Meditasi/Non-Meditasi : _________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PETUNJUK PENGERJAAN
Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan teliti agar jangan sampai ada
pernyataan yang terlewat. Kemudian pilihlah jawaban dengan memberikan
tanda silang (X) pada kolom yang telah disediakan. Pilihlah jawanan yang
sesuai dengan (mendekati) keadaan diri Anda saat ini. Pilihan jawban yang
disediakan adalah
SS : Apabilan Pernyataan SANGAT SESUAI dengan keadaan diri Anda.
S : Apabilan pernyataan SESUAI dengan keadaan diri Anda.
TS : Apabila pernyataan TIDAK SESUAI dengan keadaan diri Anda.
STS : Apabila pernyataan SANGAT TIDAK SESUAI dengan keadaan diri
Anda.
Contoh pemberian jawaban :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya merasa bahagia terhadap keadaan
diri saya
Penggantian jawaban dapat dilakukan dengan cara memberikan tanda sama
dengan (=) pada jawaban pertama kemudian berilah tanda silang (X) pada
jawaban yang dipilih.
Contoh penggantian jawaban:
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya merasa bahagia terhadap keadaan
diri saya
Setiap orang memiliki jawaban masing-masing dan tidak ada jawban yang
dianggap salah. Saya akan menjamin kerahasiaan data dan pilihlah jawaban
yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda.
Selamat Mengerjakan
&
Terima Kasih atas Partisipasi Anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya rajin dalam mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan
SS
2 Saya memiliki toleransi yang tinggi SS
3 Saya mudah mengeluh STS
4 Kritik dan saran membangun karakter diri saya. SS
5 Saya selalu membuat perencanaan kerja SS
6 Evaluasi pada pekerjaan yang saya lakukan
membuat kinerja semakin menurun.
STS
7 Saya bersikap jujur pada setiap tindakan SS
8 Saya selalu menghargai prestasi yang saya
dapatkan
SS
9 Saya mengambil cuti melebih jatah cuti yang
diberikan.
STS
10 Saya orang yang kreatif. SS
11 Saya memilih pekerjaan yang menurut saya lebih
penting dan harus diprioritaskan.
12 Saya tidak yakin pada kemampuan diri saya STS
13 Saya selalu menggunakan waktu secara efisien
dan konstruktif.
SS
14 Saya memotong pembicaraan orang yang belum
selesai mengeluarkan pendapat
STS
15 Saya selalu bersemangat dalam menyelesaikan
semua pekerjaan
SS
16 Saya selalu mencari cara untuk dapat
mengembangkan diri.
SS
17 Saya selalu menunda pekerjaan sampai mendekati
deadline
STS
18 Saya diminta untuk mengkoordinasi para pekerja ST
19 Saya selalu mencari cari-cara baru untuk
memperbaiki kinerja kerja saya
ST
20 Saya menghindari pengambilan barang yang tidak
diberikan
ST
21 Saya adalah seorang yang ceroboh STS
22 Saya bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang
saya lakukan.
SS
23 Saya selalu menghabiskan waktu untuk mengakses
jaringan sosial ketika saya sedang bekerja.
STS
24 Saya lebih banyak menuntut hak daripada
menjalankan kewajiban.
STS
25 Saya lebih menyukai menghabiskan waktu untuk
bersantai dibandingkan mengerjakan pekerjaan
STS
26 Saya menghargai semua orang tanpa melihat suku,
agama, status jabatan ataupun strata sosial.
SS
27 Saya tidak pernah puas, apa yang telah saya STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
peroleh sekarang
28 Saya mempertimbangkan pendapat orang lain
dengan pendapat diri saya sendiri
SS
29 Saya selalu menerima ajakan orang lain walaupun
pekerjaan saya belum selesai
STS
30 Saya membicarakan hal-hal yang tidak benar
tentang orang lain
STS
31 Memiliki visi dan misi akan membuat hidup saya
menjadi lebih kaku.
STS
32 Saya biasa datang saat acara sudah berjalan STS
33 Saya yakin bahwa tekad yang kuat akan
memberikan keberhasilan.
SS
34 Saya bergantung pada orang lain pada saat
melakukan pekerjaan.
STS
35 Saya menyisihkan waktu untuk beristirahat agar
dapat kembali fokus pada tugas-tugas yang
diberikan.
SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
LAMPIRAN IV
RELIABILITAS SKALA ETOS KERJA UNTUK PENELITIAN
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.950 35
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
No1 101.6833 276.661 .659 .948
No2 101.4167 271.061 .714 .947
No3 101.9500 279.913 .336 .950
No4 101.3500 274.570 .550 .948
No5 101.6000 280.007 .387 .950
No6 101.4833 272.423 .611 .948
No7 101.4667 273.372 .641 .948
No8 101.4000 267.159 .741 .947
No9 101.4167 269.264 .642 .948
No10 101.8333 275.023 .513 .949
No11 101.3833 271.698 .605 .948
No12 101.7000 270.553 .658 .948
No13 101.9167 277.027 .555 .948
No14 101.5333 270.219 .665 .948
No15 101.6333 275.524 .632 .948
No16 101.4000 265.702 .812 .946
No17 102.0667 280.640 .323 .950
No18 101.6667 278.938 .406 .949
No19 101.4500 272.455 .650 .948
No21 101.3667 271.287 .539 .949
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No22 101.9833 279.406 .375 .950
No24 101.2500 266.360 .784 .947
No25 101.9000 274.193 .563 .948
No26 101.5000 269.136 .745 .947
No27 102.0833 280.518 .351 .950
No28 101.2500 269.716 .620 .948
No29 102.0667 277.928 .405 .950
No31 101.4833 278.051 .555 .949
No32 101.7667 279.741 .398 .949
No34 101.4500 264.319 .760 .947
No35 101.5500 275.133 .551 .948
No36 101.5333 271.236 .598 .948
No37 101.1333 269.948 .675 .947
No38 101.7167 275.800 .551 .948
No39 101.4500 273.235 .601 .948
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
LAMPIRAN V
HASIL UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Meditasi NonMeditasi
N 40 40
Normal Parametersa Mean 1.1652E2 97.6500
Std. Deviation 7.39365 7.55340
Most Extreme Differences Absolute .082 .114
Positive .082 .084
Negative -.052 -.114
Kolmogorov-Smirnov Z .517 .718
Asymp. Sig. (2-tailed) .952 .681
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN VI
UJI HOMOGENITAS DAN UJI HIPOTESIS
Group Statistics
Kelomp
ok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Total 1 40 1.1652E2 7.39365 1.16904
2 40 97.6500 7.55340 1.19430
1 = Kelompok Meditasi
2 = Kelompok Non-Meditasi
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Total Equal
variances
assumed
.323 .572 11.294 78 .000 18.87500 1.67123 15.54784 22.20216
Equal
variances
not
assumed
11.294 77.964 .000 18.87500 1.67123 15.54782 22.20218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPITAN VII
UJI ASPEK KEMANDIRIAN
Group Statistics
Kelompo
k N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Kemandirian 1 40 26.8000 2.13878 .33817
2 40 23.2250 2.92195 .46200
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std.
Error
Differen
ce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Kemandiria
n
Equal
variances
assumed
2.255 .137 6.244 78 .000 3.57500 .57254 2.43516 4.71484
Equal
variances
not
assumed
6.244 71.470 .000 3.57500 .57254 2.43351 4.71649
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPITAN VIII
UJI ASPEK KERJA KERAS
Group Statistics
Kelompo
k N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
KerjaKeras 1 40 26.4500 1.98649 .31409
2 40 22.1500 2.49666 .39476
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std.
Error
Differe
nce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
KerjaKer
as
Equal
variance
s
assumed
.701 .405 8.524 78 .000 4.30000 .50447 3.29568 5.30432
Equal
variance
s not
assumed
8.524 74.252 .000 4.30000 .50447 3.29488 5.30512
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPITAN IX
UJI ASPEK MANAJEMAN WAKTU
Group Statistics
Kelompo
k N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
ManajemenWaktu 1 40 29.0250 2.95685 .46752
2 40 23.3250 2.30259 .36407
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std.
Error
Differe
nce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Manaje
menWa
ktu
Equal
variances
assumed
3.029 .086 9.619 78 .000 5.70000 .59256 4.52031 6.87969
Equal
variances
not
assumed
9.619 73.583 .000 5.70000 .59256 4.51920 6.88080
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPITAN X
UJI ASPEK MORALITAS KEADILAN
Group Statistics
Kelompo
k N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
MoralitasKeadilan 1 40 34.2500 2.33973 .36994
2 40 28.9500 3.27344 .51758
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Differenc
e
Std.
Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
MoralitasK
eadilan
Equal
variances
assumed
1.753 .189 8.331 78 .000 5.30000 .63619 4.03343 6.56657
Equal
variances
not
assumed
8.331 70.601 .000 5.30000 .63619 4.03134 6.56866
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI