plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · 2017-12-17 · pada setiap langkah dalam mengerjakan...
TRANSCRIPT
EVALUASI PENYUSUNAN ANGGARAN SATUAN KERJA
PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014
Studi Kasus di Kecamatan Pengasih
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
NICOLAUS PRAMUDYA
NIM : 112114102
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI PENYUSUNAN ANGGARAN SATUAN KERJA
PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014
Studi Kasus di Kecamatan Pengasih
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
NICOLAUS PRAMUDYA
NIM : 112114102
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Cerdas dan Humanis”
(USD)
“Mengenal diri sendiri merupakan awal dari perbaikan diri”
(Pepatah Spanyol)
“Bentangkan layar yang kita atur, dan bukan arah angin yang menentukan
kemana arah kita”
(Ella Wheeler Wilcox)
Just Do It
(Nike)
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
yang selalu membrikan berkat.
Orang tua, saudara, teman dan
sahabat yang tak pernah lelah selalu
memberikan dukungan doa demi
keberhasilan penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing dan memberikan Karunia-Nya
pada setiap langkah dalam mengerjakan skrips ini.
2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku dosen pembimbing yang
telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Josephine Wuri, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang telah
banyak membantu membimbing selama proses perkuliahan.
5. Kepala Kecamatan Pengasih yang telah memberikan ijin kepada Penulis untuk
melakukan penelitian.
6. Bapak Eko, Ibu Suwarni dan Bapak Warsidi yang telah bersedia meluangkan
waktu untuk wawancara dan mencari data yang dibutuhkan.
7. Drs. RPA. Wahyu Dwiyoga, M.Eng. dan Dra. Elisabet Rita N sebagai orang tua
serta Cristian Pramudita, S.Kom dan Vincentius Pramudaya sebagai Big Brother
yang selalu mendukung dan mengingatkan saya dalam penyusun skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. Monika Febrianti yang selalu mendukung dan membantu penulisan dalam
menyelesaikan skrips ini.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan, Angela, Maurits, Dani, Mario, Muhti, Suster
Lucia, Igna, Putra, Berto, Libert, Jefri, Dedi, Tika, Cecil, Rina, Hana, Lolita, Effi,
Vita, Heru, dan teman-teman AKT C lainnya terimakasih banyak pertemanan
untuk pelajaran hidup, persaudaraan dan petualangan yang terlalu indah.
10. Keluarga Divisi Keamanan Insadha 2012, 2013 dan 2014: Nandus, Acong, Ony,
Ade, Koido, Felix, Titok, Akim, Himawan, Ganang, Dimas, Yoga, Adven,
Anton, Dona, Desi, Elin, Hari, dan Keluarga Keamanan Insadha lainnya yang
luar biasa persaudaraan dan kerjasamanya, terimakasih untuk semuanya.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas dukungan yang
besar kepada penulis baik secara langsung atau tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Yogyakarta, 31 Juli 2015
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................... v
HALAMAN LEMBAR PUBLIKASI ....................................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI ....................................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xiii
ABSTRAK .............................................................................................................. xiv
ABSTRACK .............................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4
E. Sistematika Penulisan ............................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 7
A. Keuangan Daerah .................................................................. 7
B. Akuntansi Keuangan Daerah.................................................. 7
C. Anggaran
1. Pengertian Anggaran ........................................................ 9
2. Fungsi Anggaran .............................................................. 9
3. Tujuan dan Manfaat Anggaran....................................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
D. Tahapan Prosedur Penyusunan Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah ....................................................... 12
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 19
A. Jenis Penelitian ..................................................................... 19
B. Tempat dan Waktu Penetilian ............................................... 19
C. Subjek Dan Objek Penetilian ................................................ 19
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 20
E. Sumber Data ......................................................................... 20
F. Teknik Analisis Data ............................................................ 21
BAB IV GAMBARAN UMUM INSTANSI ................................................... 24
A. Sejarah Singkat Kecamatan Pengasih Kulon Progo ............. 24
B. Letak dan Lokasi Kecamatan Pengasih ................................ 25
C. Visi dan Misi Kecamatan Pengasih ...................................... 25
D. Tujuan dan Sasaran Kecamatan Pengasih ............................ 26
E. Struktur Organisasi Kecamatan Pengasih ............................. 28
F. Tugas dan Fungsi dari Struktur Organisasi Kecamatan
Pengasih ................................................................................ 29
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... 36
A. Deskripsi Data ...................................................................... 36
B. Analisis Data ......................................................................... 37
C. Pembahasan ......................................................................... 64
BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 68
A. Kesimpulan ........................................................................... 68
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 69
C. Saran ..................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 72
LAMPIRAN ............................................................................................................. 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1 Perbandingan penyusunan RKPD yang di lakukan oleh
kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri yang berlaku................................................................... 38
Tabel 5.2 Perbandingan penyampaian rancangan KUA dan rancangan
PPAS menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku ..................................... 40
Tabel 5.3 Perbandingan penyampaian rancangan KUA dan rancangan
PPAS oleh kepala daerah kepada DPRD menurut kecamatan
dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
yang berlaku .......................................................................................... 42
Tabel 5.4 Perbandingan kesepakatan antara kepala daerah dan DPRD atas
rancangan KUA dan rancangan PPAS menurut kecamatan
dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
yang berlaku .......................................................................................... 45
Tabel 5.5 Perbandingan penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah (SE
KDH) perihal pedoman penyusunan RKA-SKPD menurut
kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri yang berlaku................................................................... 46
Tabel 5.6 Perbandingan penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD dan
rancangan Perda tentang APBD menurut kecamatan dengan
ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang
berlaku ................................................................................................... 48
Tabel 5.7 Perbandingan penyampaian rancangan Perda tentang APBD
kepada DPRD menurut kecamatan dengan ketentuan
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku ............... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Tabel 5.8 Perbandingan pengambilan persetujuan bersama DPRD dan
kepala daerah menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku ..................................... 56
Tabel 5.9 Perbandingan menyampaikan rancangan Perda tentang APBD
dan rancangan Perkada tentang Penjabaran APBD kepada
gubernur untuk dievaluasi menurut kecamatan dengan ketentuan
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku ................ 58
Tabel 5.10 Perbandingan hasil evaluasi rancangan Perda tentang APBD dan
rancangan Perkada tentang Penjabaran APBD menurut
kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri yang berlaku................................................................... 59
Tabel 5.11 Perbandingan penetapan Perda tentang APBD dan Perkada
tentang Penjabaran APBD sesuai dengan hasil evaluasi menurut
kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri yang berlaku................................................................... 61
Tabel 5.12Hasil komparasi prosedur penyusunan anggaran Kecamatan
Pengasih dengan Permendagri yang berlaku ......................................... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 5.1 Alur proses penyusunan anggaran Kecamatan Pengasih .................. 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
EVALUASI PENYUSUNAN ANGGARAN SATUAN KERJA
PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014
Studi Kasus di Kecamatan Pengasih
Nicolaus Pramudya
NIM: 112114102
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi prosedur penyusunan anggaran
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah di Kecamatan Pengasih tahun
anggaran 2014.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan
melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
komparasi.
Hasil penelitian ini memberi bukti bahwa prosedur penyusunan pada anggaran
di Kecamatan Pengasih tahun 2014, belum mengacu secara keseluruhan sesuai
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 yang
berlaku. Terdapat dua komponen dari sebelas komponen hasil analisis komparasi
yang temuannya berbeda dengan pedoman.
Kata kunci : anggaran, penyusunan, pengelolaan keuangan daerah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
THE EVALUATION OF REGIONAL WORK UNIT BUDGET
PREPARATION FOR THE YEAR 2014
Case Studies in the District Pengasih
Nicolaus Pramudya
NIM : 112114102
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015
The aim of this study is to evaluate budget preparation procedure based on the
regulation of the minister of home affairs (Permendagri) No. 13 of 2006 on
guidelines for regional financial management at District Pengasih budget for the year
2014.
The type of this research is a case study. Data collection techniques were by
interviewing and documenting. The data was analyzed by comparative methods.
The result showed that the evidence of the budget preparation procedure at
District Pengasih for the year 2014, has not been referred as a whole according to the
valid regulation of the minister of home affairs (Permendagri) No. 13 of 2006. There
are two components of the eleven components of the results of the comparative
analysis whose findings are different from the guidelines.
Keywords: budget, budget preparation, regional financial management,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akuntansi keuangan pemerintah daerah di Indonesia merupakan salah
satu bidang dalam akuntansi sektor publik yang mendapatkan perhatian besar
dari berbagai pihak, hal tersebut disebabkan oleh adanya kebijakan baru dari
pemerintah Republik Indonesia yang “mereformasikan” berbagai hal. Salah
satu reformasi yang dilakukan tentang pengelolaan keuangan daerah
mengenai perlunya dilakukan otonomi daerah.
Otonomi daerah adalah wewenang yang dimiliki daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus masyarakat menurut kehendak sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (Halim, 2007: 1). Pertimbangan yang mendasari perlunya
diselenggarakan otonomi daerah adalah perkembangan kondisi di dalam
negeri. Kondisi di dalam negeri mengindikasikan bahwa rakyat menghendaki
keterbukaan dan kemandirian (desentralisasi). Sejalan dengan diterbitkannya
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah maka dilakukan pengelolaan keuangan daerah
pada tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah yaitu Kecamatan.
Kecamatan yang baik merupakan isu yang mengemuka dalam
pengelolaan keuangan daerah dewasa ini sejalan dengan penyelenggaraan
otonomi daerah. Atas dasar tekad dan semangat untuk mewujudkan Good
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Government Governance ini maka beban dan tanggungjawab kecamatan
semakin berat serta aparatur yang selalu dituntut oleh masyarakat untuk
mewujudkan administrasi negara yang mendukung kelancaran dan
keterpaduan dalam pelaksaan tugas dan fungsi untuk penyelenggarakan
pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat. Dalam pemenuhan
atas tuntutan masyarakat tersebut, maka diperlukan pengembangan dan
penetapan sistem serta rencana kerja yang cepat, tepat, jelas dan nyata serta
dapat dipertanggungjawabkan.
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara
kuantitatif, yang di ukur dalam satuan moneter standar, yang mencakup
jangka waktu satu tahun. Anggaran suatu rencana kerja jangka pendek yang
disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam
proses penyusunan program (Mulyadi, 2001: 488). Pengembangan dan
penerapan sistem serta rencana kerja dapat dilakukan dengan adanya anggaran
untuk memenuhi tuntutan masyarakat, namun keterbatasan tersedianya dana
yang terbatas dan pemrioritasan dalam pengalokasian dana untuk beberapa
program kerja sulit di tentukan, sehingga membuat pengalokasian harus
dilakukan secara berhati-hati dan bertanggungjawab agar dana yang terbatas
dapat dimanfaatkan secara efektif dan dapat memberi hasil yang baik.
Sebagai pemerintah yang memberikan pelayanan bagi masyarakat
umum, pengelolaan keuangan melalui anggaran sangat penting dilakukan
kecamatan agar anggaran yang ditetapkan untuk membiayai semua kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
program yang dijalankan serta realisasinya dapat sesuai dengan anggaran yang
ditetapkan. Namun apabila terjadi kesalahan dalam prosedur penyusunan
anggaran dengan pedomannya, sehingga memungkinkan terjadi kecurangan
atau kepentingan pribadi atau kelompok dalam pemanfaatan pengalokasian
dana ketika prosedur penyusunan anggaran, hal ini dapat memunculkan awal
permasalahan serius pada anggaran serta ketika anggaran akan direalisasikan.
Anggaran adalah alat akuntabilitas, manajemen dan kebijakan
ekonomi. Sebagai instrument kebijakan ekonomi, anggaran berfungsi
mewujudkan pertumbuhan dan stabilitas perekonomian serta pemerataan
pendapatan dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Dalam upaya
meluruskan kembali tujuan dan fungsi anggaran tersebut perlu dilakukan
pengaturan secara jelas peran DPRD, pemerintah daerah, dan aparatur negara
dalam proses penyusunan dan penetapan anggaran dalam Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagai penjabaran aturan pokok yang telah di tetapkan
dalam UUD 1945. Dari hal itu evaluasi penyusunan anggaran dapat
menjadikan evaluasi serta investigasi ketika mencari sebab dan peran setiap
penyusun dari permasalahan anggaran dan pembelajaran menyusun anggaran
diperiode berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
Apakah prosedur penyusunan pada anggaran tahun 2014 di Kecamatan
Pengasih sudah mengacu dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah tahapan prosedur
penyusunan pada anggaran di Kecamatan Pengasih tahun 2014 sudah
mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Kecamatan Pengasih
Sebagai masukan yang bermanfaat bagi pengelola keuangan kecamatan
untuk mengetahui kelemahan dan kebaikan dalam proses penyusunan
anggaran di periode yang telah berlalu, serta untuk menjadi dasar
perbaikan-perbaikan yang mungkin diperlukan dalam penyusunan
anggaran yang akan datang sebagai upaya meningkatkan efektivitas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
efisiensi dalam penyusunan anggaran pada setiap periode sesuai dengan
pedoman yang wajib diikuti dan dipatuhi.
2. Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai proses penyusunan
anggaran berkaitan dengan pedoman pada peraturan-peraturan yang telah
ditentukan dan wajib diikuti dalam aplikasinya pada sebuah kecamatan.
3. Masyarakat umun
Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa maupun masyarakat yang
membutuhkan untuk menjadi acuan karya ilmiah nantinya dan
pengetahuan proses penyusunan pelaksanaan anggaran bagi masyarakat di
Pengasih.
E. Sistematika Penulisan
Bab I : Penduluan
Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi berbagai teori-teori yang digunakan sebagai dasar
untuk melakukan penelitian serta sebagai dasar untuk mengolah data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini mengemukakan tentang metode penelitian yang digunakan
penulis. Dimana hal terkait dengan jenis penelitian, tempat
penelitian, objek penelitian, metode dan teknik pengumpulan data,
dan analisis data yang akan digunakan dalam penelitian.
Bab IV: Gambaran Umum Instansi
Bab ini diuraikan tentang gambaran umum mengenai lembaga
pemerintahan yang menjadi sampel penelitian.
Bab V : Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini di jelaskan pembahasan serta analisis yang digunakan untuk
menjawab rumusan masalah, langkah-langkah pengujian dan
pembahasan hasil pengujian dengan metode yang telah ditentukan.
Bab VI: Penutup
Bab ini dijelaskan kesimpulan penelitian, keterbatasan penulisan dan
saran bagi peneliti selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengelolaan Keuangan Daerah
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13
tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 1 ayat 6,
keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan
kewajiban daerah tersebut. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 66
Ayat 1 keuangan daerah harus dikelola secara tertib, taat kepada peraturan
perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan
bertanggungjawab dengan memperhatikan keadilan, kepatutan, dan manfaat
untuk masyarakat. Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah.
B. Akuntansi Keuangan Daerah
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standart
Akuntansi Pemerintahan pasal 1, akuntansi adalah proses pengidentifikasian,
pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari
suatu organisasi/entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka
pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Akuntansi keuangan daerah menghasilkan informasi bagi pihak intern
dan ekstern pemerintah, sehingga dapat di golongkan sebagai akuntansi
manajemen dan akuntansi keuangan dengan beberapa tujuan akuntansi
pemerintahan sebagai berikut ( Darise, 2008: 28) :
1. Pertanggungjawaban
Tujuan pertanggungjawaban memiliki arti memberikan informasi
keuangan lengkap, cermat dan waktu yang tepat, yang berguna bagi pihak
yang bertanggungjawab yang berkaitan dengan operasi unit-unit
pemerintahan.
2. Manajerial
Tujuan manajerial berarti bahwa akuntansi pemerintahan harus
menyediakan informasi keuangan yang diperlukan untuk perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian anggaran,
perumusan kebijakan, dan pengambilan keputusan, serta penilaian kinerja
pemerintah.
3. Pengawasan
Tujuan pengawasan memiliki arti bahwa akuntansi pemerintahan harus
memungkinkan terselenggarannya pemerintahan oleh aparat pengawas
fungsional secara efektif dan efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
C. Anggaran
1. Pengertian Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik
yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran
(budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi
yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan
umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan
dalam satuan barang/jasa. Anggaran merupakan alat manajemen dalam
mencapai tujuan (Nafarin, 2007: 11).
2. Fungsi Anggaran
Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan,
dalam upayanya untuk mencapai tujuan tersebut anggaran memiliki fungsi
dan kegunaan sebagai berikut (Munandar, 2007: 10) :
a. Sebagai pedoman kerja
Anggaran sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus
memberikan tugas dan target-target yang harus dicapai oleh para
karyawan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang.
b. Sebagai alat pengkoordinasian kerja
Anggaran berfungsi sebagai alat manajemen untuk mengkoordinasikan
kerja seluruh bagian dalam perusahaan, agar saling menunjang, saling
bekerja sama secara sinergi, dalam rangka menuju sasaran yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan menjadi
lebih terjamin.
c. Sebagai alat evaluasi (pengawasan) kerja
Anggaran berfungsi sebagai tolak ukur, sebagaian alat pembanding
untuk menilai realisasi kegiatan perusahaan nanti. Ini berarti bahwa
anggaran berfungsi sebagai alat manajemen untuk menilai kinerja para
karyawan dalam menjalankan tugas dan kewajiban yang telah
dibebankan kepada mereka. Dengan membandingkan antara apa yang
tertuang didalam anggaran, dengan apa yang telah dicapai oleh
realisasi kerja karyawan, dapat dinilai apakah perusahaan telah sukses
bekerja, ataukah kurang sukses bekerja.
3. Tujuan dan Manfaat Anggaran
Anggaran diperlukan karena ada tujuan dan manfaatnya. Anggaran
merupakan alat manajemen yang sangat bermanfaat bagi manjemen dalam
melaksanakan dan mengendalikan organisasi agar tujuan organisasi
tercapai secara efisien dan efektif. Menurut Nafarin (2007: 19), tujuan dan
manfaat anggaran sebagai berikut:
a. Tujuan anggaran
1) Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber
dan investasi dana.
2) Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3) Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi
dana, sehingga dapat mempermudah pengawasan.
4) Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai
hasil yang maksimal.
5) Menyempurnakan rencana yang telah disususn karena dengan
anggaran menjadi lebih jelas dan nyata terlihat.
6) Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan
yang berkaitan dengan keuangan.
b. Manfaat anggaran
1) Semua kegiatan dapat mengarah pada pencapaian tujuan bersama.
2) Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan
karyawan.
3) Dapat memotivasi karyawan.
4) Menimbulkan tanggugjawab tertentu pada karyawan.
5) Menghindari pemborosan dan pembiayaan yang kurang perlu.
6) Sumber daya dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.
7) Alat pendidikan bagi para manajer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
D. Tahapan Prosedur Penyusunan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, tahapan
prosedur penyusunan pada anggaran satuan kerja perangkt daerah sebagai
berikut:
a. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 81 dan 82, penyusunan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai berikut :
Untuk menyusun Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah (APBD),
pemerintah daerah menyusun RKPD yang merupakan penjabaran dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan
menggunakan bahan dari Rencana Kerja (Renja) SKPD untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun yang mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah.
Penyusunan RKPD diselesaikan paling lambat akhir bulan mei sebelum
tahun anggaran berkenaan dan ditetapkan dengan peraturan kepala
daerah.
b. Penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan rancangan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) oleh Ketua Tim
Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kepada kepala daerah.
Penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS menurut
Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 84, 85 dan 86 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Dalam menyusun rancangan KUA dan rancangan PPAS, kepala
daerah dibantu oleh TAPD yang dipimpin oleh sekretaris daerah.
Rancangan KUA dan rancangan PPAS yang telah disusun disampaikan
oleh sekretaris daerah selaku ketua TAPD kepada kepala daerah, paling
lambat pada minggu pertama bulan Juni.
c. Penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan rancangan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) oleh kepala daerah
kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS oleh kepala daerah
kepada DPRD menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 87 sebagai
berikut:
Rancangan KUA dan rancangan PPAS disampaikan kepala daerah
kepada DPRD paling lambat pertengahan bulan Juni tahun anggaran
berjalan untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan rancangan
APBD tahun anggaran berikutnya. Pembahasan dilakukan oleh TAPD
bersama Badan Anggaran DPRD. Rancangan KUA dan rancangan PPAS
yang telah dibahas selanjutnya disepakati menjadi KUA dan PPAS paling
lambat akhir bulan Juli tahun anggaran berjalan.
d. Kesepakatan antara kepala daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) atas penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA)
dan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Kesepakatan antara kepala daerah dan DPRD atas rancangan KUA dan
rancangan PPAS menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 88
sebagai berikut:
Rancangan KUA dan rancangan PPAS yang telah disepakati
kemudian dituangkan ke dalam Nota Kesepakatan yang ditandatangani
bersama antara kepala daerah dengan pimpinan DPRD dalam waktu
bersamaan.
e. Penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah (SE KDH) perihal Pedoman
penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(RKA-SKPD).
Penerbitan SE KDH perihal pedoman penyusunan RKA-SKPD menurut
Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 89 sebagai berikut:
Berdasarkan Nota Kesepakatan, TAPD menyiapkan rancangan
Surat Edaran Kepala Daerah (SE KDH) tentang pedoman penyusunan
RKA-SKPD sebagai acuan kepala SKPD dalam menyusun RKA-SKPD.
SE KDH perihal pedoman penyusunan RKA-SKPD diterbitkan paling
lambat awal bulan agustus tahun anggaran berjalan.
f. Penyusunan dan pembahasan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (RKA-SKPD) serta penyusunan rancangan Peraturan
Daerah (Perda) tentang APBD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD serta penyusunan rancangan
Perda tentang APBD menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal
90,91,92,94 dan 100 sebagai berikut:
Berdasarkan pedoman penyusunan RKA-SKPD, kepala SKPD
menyusun RKA-SKPD. RKA-SKPD disusun dengan menggunakan
pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah daerah,
penganggaran terpadu dan penganggaran berdasarkan prestasi kerja.
Pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah dilaksanakan dengan
menyusun prakiraan maju. Prakiraan maju berisi perkiraan kebutuhan
anggaran untuk program dan kegiatan yang direncanakan dalam tahun
anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan. Pendekatan
penganggaran terpadu dilakukan dengan memadukan seluruh proses
perencanaan dan penganggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan di
lingkungan SKPD untuk menghasilkan dokumen rencana kerja dan
anggaran. Pendekatan penganggaran berdasarkan prestasi kerja dilakukan
dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran
yang diharapkan dari kegiatan dan hasil serta manfaat yang diharapkan
termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut.
RKA-SKPD memuat rencana pendapatan, rencana belanja untuk
masing-masing program dan kegiatan, serta rencana pembiayaan untuk
tahun yang direncanakan dirinci sampai dengan rincian objek pendapatan,
belanja, dan pembiayaan serta prakiraan maju untuk tahun berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
RKA-SKPD juga memuat informasi tentang urusan pemerintahan daerah,
organisasi, standar biaya, prestasi kerja yang akan dicapai dari program
dan kegiatan.
RKA-SKPD yang telah disusun oleh SKPD disampaikan kepada
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) untuk dibahas lebih lanjut
oleh TAPD. Pembahasan oleh TAPD dilakukan evaluasi untuk di telaah.
RKA-SKPD yang telah di telaah dan disempurnakan oleh kepala
SKPD disampaikan kepada PPKD kembali sebagai bahan penyusunan
rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan rancangan Peraturan
Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD.
g. Penyampaian rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD kepada
DPRD.
Penyampaian rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD menurut
Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 103 dan 104 sebagai berikut:
Rancangan Perda tentang APBD yang telah disusun oleh Pejabat
Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) disampaikan kepada kepala daerah.
Rancangan Perda tentang APBD sebelum disampaikan kepada DPRD
disosialisasikan kepada masyarakat. Sosialisasi rancangan Perda tentang
APBD bersifat memberikan informasi mengenai hak dan kewajiban
pemerintah daerah serta masyarakat dalam pelaksanaan APBD tahun
anggaran yang direncanakan. Penyebarluasan rancangan Perda tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
APBD dilaksanakan oleh sekretaris daerah selaku koordinator
pengelolaan keuangan daerah.
h. Pengambilan persetujuan bersama DPRD dan kepala daerah
Pengambilan persetujuan bersama DPRD dan kepala daerah menurut
Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 105 sebagai berikut:
Persetujuan bersama antara kepala daerah dan DPRD terhadap
rancangan Perda tentang APBD ditandatangani oleh kepala daerah dan
pimpinan DPRD paling lama 1 (satu) bulan sebelum tahun anggaran
berakhir. Atas dasar persetujuan bersama, kepala daerah menyiapkan
rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD.
i. Menyampaikan rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD dan
rancangan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) tentang Penjabaran APBD
kepada gubernur untuk dievaluasi
Menyampaikan rancangan Perda tentang APBD dan rancangan Perkada
tentang Penjabaran APBD kepada gubernur untuk dievaluasi menurut
Permendagri No.13 tahun 2006 pasal 110 dan 111 sebagai berikut:
Rancangan Peraturan Daerah kabupaten/kota tentang APBD yang
telah disetujui bersama DPRD dan rancangan Peraturan Bupati/Walikota
tentang Penjabaran APBD sebelum ditetapkan oleh bupati/walikota
disampaikan kepada gubernur untuk dievaluasi.
j. Hasil evaluasi rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD dan
rancangan Peraturan Kepala Derah (Perkada) tentang Penjabaran APBD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Hasil evaluasi rancangan Perda tentang APBD dan rancangan Perkada
tentang Penjabaran APBD menurut Permendagri No.13 tahun 2006 pasal
111 sebagai berikut:
Hasil evaluasi dituangkan dalam keputusan gubernur dan
disampaikan kepada bupati/walikota. Apabila gubernur menetapkan
pernyataan hasil evaluasi atas rancangan Perda tentang APBD dan
rancangan Perkada tentang Penjabaran APBD sudah sesuai dengan
kepentingan umum dan peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi,
bupati/walikota menetapkan rancangan dimaksud menjadi Peraturan
Daerah dan Peraturan Bupati/Walikota.
k. Penetapan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD dan Peraturan Kepala
Daerah (Perkada) tentang Penjabaran APBD sesuai dengan hasil evaluasi.
Penetapan Perda tentang APBD dan Perkada tentang Penjabaran APBD
sesuai dengan hasil evaluasi menurut Permendagri No.13 tahun 2006
pasal 116 sebagai berikut:
Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan rancangan
Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD yang telah dievaluasi
ditetapkan oleh kepala daerah menjadi Peraturan Daerah tentang APBD
dan Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD. Penetapan
rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah
tentang Penjabaran APBD dilakukan paling lambat tanggal 31 Desember
tahunanggaransebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus pada
Kecamatan Pengasih, Kulon Progo dengan mengumpulkan data dan informasi
yang dibutuhkan dalam metode penelitian lapangan. Penelitian ini dipusatkan
pengevaluasian prosedur penyusunan pada anggaran tahun 2014 dengan
berpedoman Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sehingga
kesimpulan dari hasil penelitian hanya bermanfaat bagi Kecamatan Pengasih,
Kulon Progo.
B. Tempat dan Waktu Peneltian
1. Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Pengasih, Kulon Progo.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan bulan Mei 2015 – Juni 2015.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah pihak-pihak yang bertindak sebagai pemberi
informasi yang berhubungan dengan bagian anggaran. Dalam hal ini yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menjadi subjek penelitian adalah Kepala Kecamatan, Sekretaris Camat,
Kassubbag Keuangan dan Kasubbag Umum Kecamatan Pengasih.
Objek penelitian yang diteliti adalah informasi prosedur penyusunan
pada anggaran dan data prosedur penyusunan anggaran di Kecamatan
Pengasih tahun anggaran 2014, Surat Edaran (SE), Peraturan Daerah,
Peraturan Bupati dan dokumen lainnya mengenai aktivitas anggaran dan
pelaksanaanya.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara
langsung dengan pihak-pihak terkait untuk memperoleh informasi
mengenai yang diteliti.
2. Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen
berkaitan dengan proses penyusunan anggaran tahun periode 2014 serta
dokumen lainya yang berkaiatan tentang prosedur penyusunan anggaran,
selain itu data mengenai gambaran Kecamatan Pengasih.
E. Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data
primer diperoleh dengan melalui hasil wawancara bagian bidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
bendahara/keuangan, bidang administrasi, sekretaris kecamatan serta pihak-
pihak lainya yang berhubungan. Data sekunder diperoleh dari pengumpulan
data dokumen Surat Edaran (SE), Peraturan Daerah, Peraturan Bupati serta
sejarah singkat kecamatan, struktur organisasi dan lainya yang dimiliki
kecamatan diperoleh dari berbagai literature atau sumber kepustakaan yang
dianggap relevan dengan penelitian.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data menggunakan metode komparasi yakni membandingkan
tahapan prosedur penyusunan pada anggaran di Kecamatan Pengasih dan
tahapan prosedur penyusunan anggaran menurut Peraturan Menteri Dalam
Negeri (Permendagri) yang berlaku No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah. Penelitian komparasi akan dapat menemukan
temuan-temuan tentang tahapan prosedur penyusunan anggaran, tentang
proses, tentang kerja, dokumen dan lainya. Langkah-langkah teknis analisis
data untuk menjawab rumusan masalah yang digunakan adalah:
1. Membandingkan antara tahapan prosedur penyusunan pada anggaran di
kecamatan dengan tahapan prosedur penyusunan menurut Permendagri
No.13 Tahun 2006. Komponen yang di bandingkan yaitu:
a. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
b. Penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan
rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kepada kepala
daerah.
c. Penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan
rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) oleh
kepala daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
d. Kesepakatan antara kepala daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) atas penyampaian rancangan Kebijakan Umum
APBD (KUA) dan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS).
e. Penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah (SE KDH) perihal Pedoman
penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(RKA-SKPD).
f. Penyusunan dan pembahasan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (RKA-SKPD) serta penyusunan rancangan
Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD.
g. Penyampaian rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD
kepada DPRD.
h. Pengambilan persetujuan bersama DPRD dan kepala daerah.
i. Menyampaikan rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD
dan rancangan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) tentang Penjabaran
APBD kepada gubernur untuk dievaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
j. Hasil evaluasi rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD dan
rancangan Perkepala Derah (Perkada) tentang Penjabaran APBD.
k. Penetapan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD dan Peraturan
Kepala Daerah (Perkada) tentang Penjabaran APBD sesuai dengan
hasil evaluasi.
2. Menarik kesimpulan secara umum dengan kriteria apakah prosedur
penyusunan pada anggaran di Kecamatan Pengasih semua komponen
tahapan prosedur penyusunan sudah mengacu pada Peraturan Menteri
Dalam Negeri yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB IV
GAMBARAN UMUM INSTANSI
A. Sejarah Singkat Kecamatan Pengasih Kulon Progo
Kecamatan Pengasih merupakan kantor instansi pemerintahan
Kabupaten kulon Progo yang beralamat di Jalan Purbowinoto No.6, Pengasih,
Kulon Progo. Kantor Kecamatan Pengasih tersebut merupakan aset cagar
budaya yang memiliki nilai historis karena Kecamatan Pengasih menempati
bekas perkantoran Ibukota Kabupaten Kulonprogo dahulunya. Dalam
perkembangangan pemerintahan di kabupaten tersebut terdapat Kebijakan
otonomi daerah dalam Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, implementasi kebijakan tersebut menyangkut
kedudukan, tugas pokok dan fungsi kecamatan, sehingga terjadi perubahan
status kecamatan menjadi perangkat daerah dalam kerangka asas
desentralisasi dan dipimpin oleh camat. Sebagai perangkat daerah, camat
dalam menjalankan tugasnya mendapat pelimpahan kewenangan dari dan
bertanggung jawab kepada bupati/wali kota serta kecamatan mendapatkan
pelimpahan kewenangan yang bermakna urusan pelayanan masyarakat. Selain
itu kecamatan juga mengemban penyelenggaraan tugas-tugas umum
pemerintahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
B. Letak dan Lokasi Kecamatan Pengasih
Secara geografis Kecamatan Pengasih terletak di tengah-tengah
Kabupaten Kulon Progo, yaitu di Jalan Purbowinoto No.6, Pengasih. Dengan
luas wilayah 61.644,6850 Ha, sebagian berupa perbukitan, ketinggian pusat
pemerintahan 18 m diatas permukaan laut, suhu maksimum 37 derajat Celcius
dan minimum 33 derajat Celcius.
Batas-batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Girimulyo dan Nanggulan
2. Sebelah Timur : Kecamatan Sentolo
3. Sebelah Barat : Kecamatan Kokap dan Temon
4. Sebelah Selatan : Kecamatan Wates dan Panjatan
Kecamatan Pengasih terdiri dari 7 desa yaitu : Desa Tawangsari, Desa
Karangsari, Desa Kedungsari, Desa Margosari, Desa Pengasih, Desa
Sendangsari, dan Desa Sidomulyo. Jumlah pedukuhan ada 78 pedukuhan.
C. Visi dan Misi Kecamatan Pengasih
1. Visi Kecamatan Pengasih
Berdasarkan kondisi masyarakat Kecamatan Pengasih saat ini,
permasalahan dan yang di hadapi di masa depan, serta dengan
memperhitungkan faktor strategis dan potensi yang di miliki masyarakat,
pemangku kepentingan serta pemerintah maka Visi SKPD Kecamatan
Pengasih 2011-2016 adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
"PELAYANAN PUBLIK YANG PRIMA, PROFESIONAL DAN
RESPONSIF MENUJU GOOD GOVERNANCE PADA KANTOR
KECAMATAN PENGASIH"
2. Misi Kecamatan Pengasih
a. Meningkatkan pelayanan yang prima kepada masyarakat
b. Mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan desa
c. Melaksanakan penerapan dan penegakan peraturan perundang-
undanga
d. Menerapkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan dan
berwibawa
e. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat
D. Tujuan dan Sasaran Kecamatan Pengasih
1. Tujuan Kecamatan Pengasih
Berdasarkan visi dan misi tersebut maka tujuan yang akan dicapai
adalah sebagai berikut :
a. Mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan, berwibawa
yang ditunjukkan dengan meningkatnya kinerja pemerintahan dan
kualitas aparatur.
b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan
yang mampu mengidentifikasi potensi yang dimiliki dan masalah yang
dihadapi, dan serta mampu membangun dirinya sendiri dan
mengembangkan potensi yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Cara-cara yang ditempuh Kecamatan Pengasih untuk mewujudkan
tujuan yang akan dicapai dengan strategi sebagai berikut :
a. Pendidikan dan latihan
b. Studi banding
c. Pembinaan SDM
d. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan desa
Arah yang di ambil untuk mencapai tujuan antara lain :
a. Penempatan aparat sesuai keahliannya
b. Pemberian kesempatan belajar
c. Studi banding
d. Pembinaan aparat kecamatan secara berkala
e. Peningkatan sarana dan prasarana kerja
f. Peningkatan kesejahteraan aparat
g. Pembinaan pemerintahan desa secara berkala
2. Sasaran Kecamatan Pengasih
Sasaran yang ingin dicapai Kantor Kecamatan Pengasih adalah :
a. Terwujudnya peningkatan kinerja pemerintahan dan kualitas aparatur
pemerintah dan desa sesuai dengan prinsip-prinsip pemerintahan yang
baik, bersih, transparan, berwibawa untuk menyelenggarakan publik
yang prima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
b. Terwujudnya peningkatan pemberdayaan masyarakat dan desa dalam
mengelola potensi dan tantangan yang dihadapi.
E. Struktur Organisasi Kecamatan Pengasih
Struktur Organisasi Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo
Gambar 4.1: Bagan Struktur Organisasi Kecamatan Pengasih, Kulon Progo
(Sumber: Kecamatan Pengasih)
Camat
Kelompok
Jabatan
Fungsional
Sekretaris
Kecamatan
Kepala
Sub Bag
Keuangan
Kepala
Sub Bag
Umum
Seksi
Kesejahte
raan
Sosial
Seksi
Perekono
mian dan
Pembangu
nan
Seksi
Pemerin
tahan
Seksi
Dikbud
pora
Seksi
Ketentraman
dan
Ketertiban
Umum
Kelurahan Desa UPTD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
F. Tugas dan Fungsi dari Struktur Organisasi Kecamatan Pengasih
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2008 tentang
Kecamatan, kedudukan Kecamatan adalah sebagai perangkat daerah
kabupaten/kota sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai
wilayah kerja tertentu yang dipimpin oleh Camat dan bertanggung jawab
kepada bupati/walikota melalui sekretaris daerah. Camat menyelenggarakan
tugas umum pemerintahan meliputi :
1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban
umum;
3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-
undangan;
4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan
umum;
5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan di tingkat
Kecamatan;
6. Pembinaan dan Pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Desa
dan/atau Kelurahan;
7. Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya
dan/atau yang belum dapat dilaksanakan Pemerintahan Desa atau
Kalurahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 6
Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan,
dalam rangka pelaksanaan tugas dan kewenangan kecamatan, Camat dibantu
oleh Perangkat Kecamatan yang terdiri dari Sekretariat, Seksi-seksi dan
kelompok-kelompok jabatan fungsional tertentu yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Camat. Sekretariat dipimpin oleh seorang
Sekretaris, Seksi-seksi terdiri dari Seksi Pemerintahan, Seksi Ketentraman dan
Ketertiban Umum, Seksi Perekonomian dan Pembangunan, Seksi Pendidikan
Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga serta Seksi Kesejahteraan Sosial.
Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu dikoordinir oleh seorang Tenaga
Fungsional Tertentu senior.
Tugas-tugas dari masing-masing Perangkat Kecamatan lebih rinci
diatur diatur dengan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 102 Tahun 2008
tentang uraian tugas pada unsur organisasi terendah Kecamatan. Uraian tugas
masing-masing seksi adalah sebagai berikut :
1. Sekretariat
a. Melaksanakan Urusan Umum;
b. Melaksanakan kegiatan keuangan;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Camat berkaitan dengan
bidang tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Sub Bagian Umum tugasnya meliputi :
a. Menyusun program kerja Sekretariat dan Kecamatan;
b. Menyusun dan mengendalikan program kerja kecamatan ;
c. Melaksanakan koordinasi di bidang ketatausahaan dengan instansi
Vertikal, Lembaga Non Pemerintah, Pemerintah Desa dan Perangkat
Daerah;
d. Menyelenggarakan urusan rumah tangga.
e. Menyiapkan bahan penyusunan stratejik kecamatan
f. Menyiapkan bahan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP)
g. Melaksanakan kegiatan surat menyurat, kearsipan kepustakaan,
penyajian data, dokumentasi, dan informasi
h. Melaksanakan fungsi kehumasan kecamatan
i. Menginventarisasi dan mengatur penggunaan, pemeliharaan dan
pengurusan barang inventaris
j. Melaksanakan perencanaan, pengadaan, pemeliharaan dan usul
penghapusan sarana dan prasarana kecamatan
k. Menyusun laporan pengeloaan barang
l. Melaksanakan penerimaan, pengiriman dan pengamanan berita sandi
dan telekomunikasi
m. Melaksanakan pengembangan sumber daya manusia bidang
penguasaan teknologi informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
n. Melaksanakan pengelolaan bahan bakar dan pelumas
o. Melaksanakan administrasi dan menyiapkan sarana perjalanan dinas
p. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian kecamatan dan sekretaris
desa
q. Melaksanakan pengelolaan presensi pegawai
r. Melaksanakan pembinaan/pengelolaan tata usaha kepegawaian yang
meliputi pembuatan daftar nominatife pegawai, file kepegawaian,
Daftar Penilaian Pekerjaan (DP3), Daftar Urut Kepangkatan (DUK),
buku-buku penjagaan seperti : kenaikan pangkat, kenaikan berkala,
pensiun, kartu hukuman disiplin dan lain-lain
s. Menyiapkan usulan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi
Pegawai Negeri Sipil (PNS), kenaikan pangkat, penempatan dalam
jabatan, mutasi, cuti, bebas tugas, pensiun, perubahan gaji dan
hukuman disiplin
t. Memproses cuti tahunan, cuti hamil, cuti bersalin, cuti alasan
penting, cuti diluar tanggung jawab negara dan cuti sakit bagi PNS di
kecamatan
u. Menyiapkan bahan pembinaan disiplin pegawai
v. Memproses penerbitan kenaikan gaji berkala bagi PNS Kecamatan
w. Menyiapkan bahan penjatuhan disiplin tingkat ringan bagi PNS di
Kecamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
x. Menyiapkan bahan pengusulan kesejahteraan pegawai yang meliputi
pemberian tanda jasa, Tabungan Asuransi Pensiun (Taspen),
Asuransi Kesehatan (Askes), Tabungan Perumahan (Taperum), Kartu
Pegawai (Karpeg), Kartu Isteri/Kartu Suami (Karis/Karsu), serta hal
lain yang berhubungan dengan kesejahteraan pegawai
y. Mengusulkan kursus, tugas belajar pendidikan dan pelatihan, dan
lainlain yamg berhubungan dengan peningkatan mutu serta
kemampuan pegawai;
z. Mengusulkan rencana kebutuhan pegawai
aa. Memberikan rekomendasi penempatan dan pemindahan PNSD
dilingkup kecamatan
Sub Bagian Keuangan tugasnya meliputi :
a. Menyusun program kerja Sub Bagian
b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan memproses
Dokumen Pelaksaan Anggaran (DPA)serta Dokumen Pelaksanaan
Perubahan Anggaran (DPPA)
c. Menyelenggarakan verifikasi surat pertanggungjawaban (SPJ) dari
Kuasa Pengguna Anggaran
d. Melaksanakan pembukuan penerimaan dan pengeluaran gaji pegawai
e. Membantu meneliti surat permintaan pembayaran langsung (SPP-LS)
pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh bendahara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
pengeluaran yang diketahui/disetujui oleh Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK)
f. Membantu meneliti kelengkapan Surat Permintaan Pembayaran Uang
Persediaan (SPP-UP), Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang
Persediaan (SPP-GU), Surat Permintaan Tambahan Uang Persediaan
(SPP-TU) dan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS),
gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diajukan
bendahara pengeluaran
g. Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan kecamatan
h. Mengkoordinasikan bendahara pengeluaran dalam mengelola
administrasi keuangan.
i. Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dengan anggaran/
Keuangan Kecamatan
j. Melaksanakan fasilitasi, optimalisasi Pemungutan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB)
k. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian
2. Seksi Pemerintahan
Seksi Pemerintahan mempunyai tugas menyelenggarakan, memfasilitasi,
dan melaksanakan pembinaan pemerintahan umum, pemerintahan desa,
administrasi kependudukan, pertanahan dan melaksanakan kegiatan di
bidang pemerintahan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas
menyelenggarakan, memfasilitasi dan melaksanakan pembinaan
keamanan dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat.
4. Seksi Perekonomian dan Pembangunan
Seksi Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas
menyelenggarakan, memfasilitasi dan melaksanakan pembinaan,
pembangunan, sarana dan prasarana fisik pertanian dan kelautan,
perekonomian dan lingkungan hidup.
5. Seksi Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga
Seksi Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga mempunyai tugas
menyelenggarakan, memfasilitasi, dan melaksanakan pembinaan
pendidikan, kebudayaan, kepariwisataan, generasi muda dan olahraga.
6. Seksi Kesejahteraan Sosial
Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas menyelenggarakan
memfasilitasi, dan melaksanakan pembinaan bidang kesehatan, keluarga
berencana, ketenagakerjaan, sosial, dan pemberdayaan perempuan serta
fasilitasi kegiatan keagamaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Pengasih adalah untuk
menilai apakah prosedur penyusunan pada anggaran di Kecamatan Pengasih
tersebut secara keseluruhan sudah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri (Permendagri) No.13 Tahun 2006 yang berlaku di Indonesia.
Data prosedur penyusunan pada anggaran yang diperoleh dari
Kecamatan Pengasih adalah melalui wawancara kepada pihak Kecamatan
Pengasih. Wawancara dilakukan dengan mempersiapkan pertanyaan-
pertanyaan terlebih dahulu, setelah pertanyaan siap selanjutnya penulis
melakukan wawancara kepada sekretaris camat sebagai bagian dari Tim
Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Kassubbag Keuangan dan
Kasubbag Umum Kecamatan Pengasih sebagai penyusun Rencana Kerja
Anggaran (RKA) Kecamatan Pengasih. Setelah diperoleh data prosedur
penyusunan pada anggaran di Kecamatan Pengasih selanjutnya penulis
melakukan pengujian data dengan mengkomparasikan prosedur penyusunan
pada anggaran di Kecamatan Pengasih dengan prosedur penyusunan anggaran
berdasarkan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku.
Prosedur penyusunan pada anggaran di Kecamatan Pengasih mengacu
pada Rencana Strategi (Renstra) yang berisikan rencana pembangunan jangka
menengah 5 tahun dan Rencana Kerja (Renja) rencana pembangunan jangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pendek untuk 1 tahun. Dalam prosedur penyusunan pada anggaran di
Kecamatan Pengasih, prosedur yang dilakukan merupakan bagian dalam
prosedur penyusunan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
oleh Pemerintah Kabupaten Kulon Progo sehingga nantinya anggaran
Kecamatan Pengasih bersama anggaran Satuan Kerja Perangkat daerah
(SKPD) lainya diproses hingga disahkan dalam bentuk APBD Kabupaten
Kulon Progo.
Gambar 5.1: Alur proses penyusunan anggaran Kecamatan Pengasih
Sumber : Kecamatan Pengasih
B. Analisis Data
Untuk menyelesaikan rumusan masalah terkait prosedur penyusunan
anggaran Kecamatan Pengasih, penulis akan membandingkan prosedur
penyusunan anggaran yang telah dilakukan oleh Kecamatan Pengasih dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku. Langkah-langkah yang
dilakukan penulis adalah sebagai berikut:
1. Membandingkan tahapan prosedur penyusunan pada anggaran di
Kecamatan Pengasih dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
(Permendagri) yang berlaku. Komponen yang di bandingkan :
a. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Perbandingan penyusunan RKPD oleh pemerintahan daerah
dan Kecamatan Pengasih dengan ketentuan berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri yang berlaku dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.1: Perbandingan penyusunan RKPD oleh pemerintahan
daerah dan kecamatan dengan ketentuan berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku.
Tahapan Penyusunan anggaran di
Kecamatan Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Penyusun
-an
RKPD
Camat menyusun
Rencana Strategi
(Renstra SKPD) sesuai
dengan tugas dan fungsi
Kecamatan Pengasih,
dan berpedoman kepada
RPJMD. Selanjutnya
Kecamatan Pengasih
menjabarkan Renstra
Kecamatan tersebut
menjadi rancangan awal
Rencana Kerja (Renja).
Selanjutnya Badan
Perencanaan dan
Pengembangan Daerah
(Bappeda) menyiapkan
Pemerintah
daerah
menyusun
RKPD yang
merupakan
penjabaran dari
RPJMD dengan
menggunakan
bahan dari
Renja SKPD
untuk jangka
waktu 1 (satu)
tahun yang
mengacu kepada
Rencana Kerja
Terdapat
kesesuaian
prosedur yang
dilakukan yaitu
Bappeda
menyiapkan
rancangan awal
Rencana Kerja
Pemerintahan
Daerah (RKPD)
yang merupakan
penjabaran dari
RPJMD dengan
menggunakan
bahan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 5.1: Perbandingan penyusunan RKPD oleh Pemerintahan
Daerah dan dilakukan Kecamatan dengan ketentuan
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang
berlaku. (Lanjutan)
Tahapan Penyusunan anggaran di
Kecamatan Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Penyusun
-an
RKPD
rancangan awal Rencana
Kerja Pemerintahan
Daerah (RKPD) yang
merupakan penjabaran
dari RPJMD dengan
menggunakan bahan
dari rancangan awal
Renja SKPD yang
berada di Kabupaten
Kulon Progo.
Selanjutnya dilakukakan
Musyawarah rencana
pembangunan
(Musrenbang) tingkat
desa, kecamatan, forum
SKPD dan Musrembang
Kabupaten, hingga
akhirnya menjadi
rancangan akhir RKPD.
Selanjutnya RKPD ini di
acu oleh Kecamatan
Pengasih untuk
menyusun Renja
kecamatan dan RKPD
ditetapkan dengan
Peraturan Bupati No.15
Tahun 2013 tanggal 13
mei 2013 tentang RKPD
Tahun Anggaran 2014
Pemerintah.
Penyusunan
RKPD
diselesaikan
paling lambat
akhir bulan Mei
sebelum tahun
anggaran
berkenaan dan
ditetapkan
dengan
peraturan kepala
daerah.
rancangan awal
Renja SKPD,
selanjutnya
dilakukan
musrenbang
pada tiap
tingkatan
pemerintahan
yang akhirnya
menjadi RKPD
dan di acu
kecamatan serta
ditetapkan
sebelum akhir
bulan.
Dari penyusunan RKPD poin a di kecamatan telah mengacu
dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku,
yakni penyusunan RKPD merupakan penjabaran dari RJMD dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
menggunakan bahan dari Renja SKPD dan ditetapkan dengan
Peraturan Bupati No.15 Tahun 2013 pada tanggal 13 Mei 2013
sebelum akhir mei.
b. Penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan
rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
oleh Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) kepada
kepala daerah.
Perbandingan penyampaian rancangan KUA dan rancangan
PPAS menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri yang berlaku dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.2: Perbandingan penyampaian rancangan KUA dan
rancangan PPAS menurut kecamatan dengan ketentuan
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang
berlaku.
Tahapan
Penyusunan
anggaran di
Kecamatan Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Penyampai-
an
rancangan
KUA dan
rancangan
PPAS oleh
Ketua
TAPD
kepada
kepala
daerah
Camat menyerahkan
Rencana Kerja
(Renja) ke Bappeda.
Selanjutnya Bappeda
melalui Tim
Anggaran
Pemerintah Daerah
(TAPD)
mengevaluasi untuk
memeriksa apakah
Renja Kecamatan
Pengasih dan Renja
SKPD sudah
Dalam
menyusun
rancangan KUA
dan rancangan
PPAS, kepala
daerah dibantu
oleh TAPD
yang dipimpin
oleh sekretaris
daerah.
Rancangan
KUA dan
rancangan PPAS
Terdapat
ketidaksesuaian
dalam prosedur
yang dilakukan
yaitu
penyampaian
rancangan KUA
dan PPAS hanya
dilakukan
prosedur
penyampaian
rancangan KUA
saja, hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 5.2: Perbandingan penyampaian rancangan KUA dan
rancangan PPAS menurut Kecamatan dengan ketentuan
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang
berlaku. (Lanjutan)
Tahapan Penyusunan anggaran di
Kecamatan Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Penyampai-
an
rancangan
KUA dan
rancangan
PPAS oleh
Ketua
TAPD
kepada
kepala
daerah
mengacu terhadap RKPD.
Anggota TAPD terdiri
dari perwakilan masing-
masing SKPD, Bappeda
dan Sekretaris Daerah.
Dalam hal ini Sekretaris
Kecamatan Pengasih
masuk dalam TAPD.
Setelah dievaluasi Renja
kecamatan bersama Renja
SKPD lainnya oleh bupati dibantu TAPD digunakan
untuk menyusun
rancangan KUA sebagai
pedoman menyusun
program dan kegiatan
Kecamatan pengasih dan
SKPD lainya. Setelah
rancangan KUA disusun,
sekretaris daerah selaku
pimpinan TAPD
menyampaikan kepada
bupati. Dalam hal ini
penulis tidak
mendapatkan data
informasi tanggal
penyampaian rancangan
KUA yang dilakukakan
pimpinan TAPD.
yang telah
disusun
disampaikan
oleh sekretaris
daerah selaku
ketua TAPD
kepada kepala
daerah, paling.
lambat pada
minggu
pertama bulan
Juni.
dikarenakan
nantinya
rancangan
KUA yang
disahkan
menjadi KUA
kemudian
baru dapat
dibuat
rancangan
PPAS. Dari
hal ini di
temukan
ketidaksamaan
untuk
penyampaian
rancangan
KUA dan
PPAS
bersamaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Dari penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS oleh
ketua TAPD kepada kepala daerah poin b belum mengacu dengan
ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku, yakni
rancangan KUA yang merupakan Renja kecamatan bersama Renja
SKPD lainnya yang digunakan untuk menyusun rancangan KUA sebagai
pedoman menyusun program dan kegiatan Kecamatan pengasih dan SKPD
lainya, setelah rancangan KUA selesai di buat kemudian sekretaris
daerah selaku pimpinan TAPD menyampaikan kepada bupati. Belum
mengacu ditemukan karena penyampaian yang dilakukan kepada
bupati hanya rancangan KUA yang berisi program dan kegiatan dari
kecamatan dan SKPD lainya, sedangkan rancangan PPAS yang
merupakan prioritas program yang akan dilaksanakan dan plafon
anggaran tidak disampaikan bersamaan.
c. Penyampaian rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan
rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) oleh
kepala daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD).
Perbandingan penyampaian rancangan KUA dan rancangan
PPAS oleh kepala daerah kepada DPRD menurut kecamatan dengan
ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku
dapat dilihat pada tabel beriku:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 5.3: Perbandingan penyampaian rancangan KUA dan
rancangan PPAS oleh kepala daerah kepada DPRD
menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku.
Tahapan Penyusunan anggaran di
Kecamatan Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Penyampai-
an
rancangan
KUA dan
rancang-an
PPAS oleh
kepala
daerah
kepada
DPRD
Setelah di evaluasi Renja
kecamatan bersama Renja
SKPD lainnya sesuai
dengan RKPD
selanjutnya di susun
menjadi rancangan KUA
oleh bupati bersama
TAPD selanjutnya
diserahkan kepada DPRD
Kabupaten Kulon Progo
untuk dasar pembahasan
rancangan KUA yang
dilakukan TAPD dan
panitia anggaran DPRD.
Setelah dibahas bersama
selanjutnya rancangan
KUA disepakati bersama
menjadi KUA oleh
panitia anggaran DPRD.
Pemerintah daerah
selanjutnya menyusun
rancangan Prioritas dan
Plafon Anggaran (PPAS).
Rancangan PPAS ini
disusun untuk
menentukan urusan
prioritas program untuk
masing-masing urusan
dan penyusunan plafon
anggaran sementara
untuk masing-masing
program dan kegiatan
untuk kecamatan dan
Rancangan
KUA dan
rancangan
PPAS
disampaikan
kepala daerah
kepada DPRD
paling lambat
pertengahan
bulan Juni
tahun
anggaran
berjalan untuk
dibahas dalam
pembicaraan
pendahuluan
RAPBD tahun
anggaran
berikutnya.
Pembahasan
dilakukan oleh
TAPD
bersama
Badan
Anggaran
DPRD.
Rancangan
KUA dan
rancangan
PPAS yang
telah dibahas
selanjutnya
disepakati
Terdapat
ketidaksesuai-
an dalam
prosedur yang
dilakukan
yaitu
rancangan
KUA dan
PPAS tidak
disampaikan
bersamaan hal
ini
dikarenakan
rancangan
PPAS dapat di
rancang ketika
rancangan
KUA telah
menjadi KUA
sehingga
penyampaian
rancanga KUA
terlebih dahulu
disampaikan
dan di bahas
lalu kemudian
rancangan
PPAS di buat
dan
disampaikan
kepada DPRD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 5.3: Perbandingan penyampaian rancangan KUA dan
rancangan PPAS oleh kepala daerah kepada DPRD
menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku.
(Lanjutan).
Tahapan Penyusunan anggaran di
Kecamatan Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Penyampai-
an
rancangan
KUA dan
rancang-an
PPAS oleh
kepala
daerah
kepada
DPRD
SKPD lainnya. Setelah
pemerintah daerah
menyusun rancangan PPAS
kemudian di sampaikan
kepada DPRD untuk di
bahas bersama yang
selanjutnya disepakati
menjadi PPA. Namun
penulis mendapat kendala
untuk mendapatkan
informasi tanggal
disepakatinya KUA dan
PPA.
menjadi KUA
dan PPAS
paling lambat
akhir bulan
Juli tahun
anggaran
berjalan.
Dari penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS oleh
kepala daerah kepada DPRD poin c belum mengacu dengan ketentuan
Peraturan Menteri dalam Negeri yang berlaku, yakni rancangan KUA
yang telah disusun selanjutnya diserahkan kepada DPRD Kabupaten
Kulon Progo untuk dasar pembahasan rancangan KUA yang dilakukan
TAPD dan panitia anggaran DPRD. Rancangan KUA disepakati
menjadi KUA. Dari hal ini ditemukan bahwa penyampaian yang
dilakukan baru tahap penyampaian rancangan KUA dan rancangan
PPAS belum dilakukan karena berdasarkan KUA yang telah
disepakati, kemudian rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
(PPAS) baru bisa dilakukan dan kemudian di sampaikan kepada
DPRD untuk di bahas bersama yang selanjutnya disepakati menjadi
PPA.
d. Kesepakatan antara kepala daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) atas penyampaian rancangan Kebijakan
Umum APBD (KUA) dan rancangan Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara (PPAS).
Perbandingan kesepakatan antara kepala daerah dan DPRD
atas rancangan KUA dan rancangan PPAS menurut kecamatan dengan
ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.4: Perbandingan kesepakatan antara kepala daerah dan
DPRD atas rancangan KUA dan rancangan PPAS
menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku.
Tahapan
Penyusunan anggaran
di Kecamatan
Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Kesepakatan
antara kepala
daerah dan
DPRD atas
rancangan
KUA dan
rancangan
PPAS
Rancangan KUA yang
merupakan kebijakan
yang di buat
berdasarkan rencana
kerja pemerintah
dimana di dalamnya
termasuk rencana kerja
kecamatan dan
rancangan PPAS yang
merupakan program
dan plafon anggaran
kecamatan bersama
anggaran SKPD lainya
KUA dan
PPAS yang
telah
disepakati
kemudian
dituangkan ke
dalam Nota
Kesepakatan
yang
ditandatangani
bersama antara
kepala daerah
dengan
Terdapat
kesesuaian
prosedur yang
dilakukan
yaitu
rancangan
KUA dan
PPAS yang
telah dibahas
dan disepakati
bersama
Bupati dan
DPRD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 5.4: Perbandingan kesepakatan antara kepala daerah dan DPRD
atas rancangan KUA dan rancangan PPAS menurut
kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri yang berlaku. (Lanjutan).
Tahapan
Penyusunan anggaran
di Kecamatan
Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Kesepakatan
antara kepala
daerah dan
DPRD atas
rancangan
KUA dan
rancangan
PPAS
yang telah disepakati
bersama antara bupati
dan DPRD tersebut
selanjutnya di
tuangkan dalam Nota
Kesepakatan yang
ditandatangani
bersama bupati dan
DPRD.
pimpinan
DPRD dalam
waktu
bersamaan.
kemudian
ditandatangani
menjadi Nota
Kesepakatan.
Dari kesepakatan antara kepala daerah dan DPRD atas
rancangan KUA dan rancangan PPAS poin d telah mengacu dengan
ketentuan Peraturan Menteri dalam Negeri yang berlaku, yakni KUA
dan PPAS yang telah disepakati bersama antara bupati dan DPRD
tersebut kemudian di tuangkan dalam Nota Kesepakatan yang
ditandatangani bersama bupati dan DPRD.
e. Penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah (SE KDH) perihal
pedoman penyusunan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (RKA-SKPD).
Perbandingan penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah (SE
KDH) perihal pedoman penyusunan RKA-SKPD menurut kecamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang
berlaku dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.5: Perbandingan penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah
(SE KDH) perihal pedoman penyusunan RKA-SKPD
menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku.
Tahapan
Penyusunan
anggaran di
Kecamatan Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Penerbitan
Surat
Edaran
Kepala
Daerah (SE
KDH)
perihal
pedoman
penyusunan
RKA-
SKPD
Berdasarkan Nota
Kesepakatan TAPD
menyiapkan
rancangan Surat
Edaran Kepala
Daerah (SE KDH)
tentang pedomanan
penyusunan Rencana
Kerja Anggaran
SKPD (RKA-SKPD)
untuk diterbitkan
sebagai pedoman
Kecamatan Pengasih
dalam penyusunan
RKA. Penulis tidak
mendapatkan Surat
Edaran tersebut di
karenakan
penyimpanan
dokumen yang
kurang baik sehingga
dokumen tidak dapat
di berikan oleh
kecamatan.
Berdasarkan nota
kesepakatan,
TAPD
menyiapkan
rancangan Surat
Edaran Kepala
Daerah (SE KDH)
tentang pedoman
penyusunan RKA-
SKPD sebagai
acuan kepala
SKPD dalam
menyusun RKA
SKPD.
Surat edaran
kepala daerah
perihal pedoman
penyusunan
RKA-SKPD
diterbitkan paling
lambat awal bulan
Agustus tahun
anggaran berjalan.
Terdapat
kesesuaian
prosedur yang
dilakukan
yaitu
berdasarkan
nota
kesepakatan
TAPD
menyiapkan
Surat Edaran
Kepala Daerah
(SE KDH)
untuk
pedoman
penyusunan
Rencana Kerja
Anggaran
(RKA) pada
kecamatan dan
SKPD lainnya.
Dari penerbitan Surat Edaran Kepala Daerah (SE KDH) perihal
pedoman penyusunan RKA-SKPD poin e telah mengacu dengan
ketentuan Peraturan Menteri dalam Negeri yang berlaku, yakni
berdasarkan Nota Kesepakatan TAPD menyiapkan rancangan Surat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Edaran Kepala Daerah (SE KDH) tentang pedomanan penyusunana
Rencana Kerja Anggaran SKPD (RKA-SKPD) untuk diterbitkan
sebagai pedoman Kecamatan Pengasih dalam penyusunan RKA
kecamatan.
f. Penyusunan dan pembahasan Rencana Kerja Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) serta penyusunan
rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD.
Perbandingan penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD dan
rancangan Perda tentang APBD menurut kecamatan dengan ketentuan
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.6: Perbandingan penyusunan dan pembahasan RKA-
SKPD dan rancangan Perda tentang APBD menurut
kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri yang berlaku.
Tahapan
Penyusunan anggaran
di Kecamatan
Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Penyusun
-an dan
pembahas
an RKA-
SKPD
dan
rancangan
Perda
tentang
APBD
Setelah menerima
Surat Edaran Kepala
Daerah (SE KDH)
tentang pedoman
penyusunan RKA,
Kecamatan Pengasih
mulai menyusun RKA.
RKA memuat
dokumen-dokumen
perencanaan dan
anggaran kecamatan
yang dibuat rinci mulai
dari seluruh anggaran
termasuk program-
Berdasarkan
pedoman
penyusunan
RKA-SKPD,
kepala SKPD
menyusun RKA-
SKPD. RKA-
SKPD disusun
dengan
menggunakan
pendekatan
kerangka
pengeluaran
jangka menengah
Terdapat
kesesuaian
prosedur yang
dilakukan yaitu
RKA-SKPD
disusun dengan
menggunakan
pendekatan
kerangka
pengeluaran
jangka
menengah
daerah,
penganggaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 5.6: Perbandingan penyusunan dan pembahasan RKA-
SKPD dan rancangan Perda tentang APBD menurut
kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri yang berlaku. (Lanjutan).
Tahapan
Penyusunan anggaran
di Kecamatan
Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Penyusun
-an dan
pembahas
an RKA-
SKPD
dan
rancangan
Perda
tentang
APBD
program kerja, rincian
pengeluaran untuk
masing-masing jenis
belanja serta jumlah
total kegiatan yang
akan dilaksanakan.
Sebagai pengguna
anggaran, Kecamatan
Pengasih menyusun
RKA-SKPD dengan
menggunakan
pendekatan kerangka
pengeluaran jangka
menengah daerah
dengan menyusun
perkiraan maju yang
memperkirakan
kebutuhan anggaran
program dan kegiatan
yang direncanakan
dalam tahun
berikutnya (Tahun
n+1) dari tahun yang
direncanakan (Tahun
n). sebagai contoh
Kecamatan Pengasih
pada tahun anggaran
2014 merencanakan
pembangunan gedung
serbaguna maka
disamping
mencantumkan jumlah
anggaran tahun 2014
juga mencantumkan
jumlah anggaran 2015
dengan perbedaan
anggaran 2015 secara
global dan anggaran
daerah,
penganggaran
terpadu dan
penganggaran
berdasarkan
prestasi kerja.
Pendekatan
kerangka
pengeluaran
jangka menengah
dilaksanakan
dengan
menyusun
prakiraan
maju.Prakiraan
maju berisi
perkiraan
kebutuhan
anggaran untuk
program dan
kegiatan yang
direncanakan
dalam tahun
anggaran
berikutnya dari
tahun anggaran
yang
direncanakan.
Pendekatan
penganggaran
terpadu dilakukan
dengan
memadukan
seluruh proses
perencanaan dan
penganggaran
pendapatan,
belanja, dan
terpadu dan
penganggaran
berdasarkan
prestasi kerja.
Pendekatan
kerangka
pengeluaran
jangka
menengah
dilaksanakan
dengan
menyusun
prakiraan maju.
Pendekatan
penganggaran
terpadu
dilakukan
dengan
memadukan
seluruh proses
perencanaan
dan
penganggaran
pendapatan,
belanja, dan
pembiayaan di
lingkungan
SKPD untuk
menghasilkan
dokumen
rencana kerja
dan anggaran.
Pendekatan
penganggaran
berdasarkan
prestasi kerja
dilakukan
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 5.6: Perbandingan penyusunan dan pembahasan RKA-
SKPD dan rancangan Perda tentang APBD menurut
kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri yang berlaku. (Lanjutan).
Tahapan
Penyusunan anggaran
di Kecamatan
Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Penyusun
-an dan
pembahas
an RKA-
SKPD
dan
rancangan
Perda
tentang
APBD
2014 dibuat sampai
rincian obyek.
Pendekatan
penggangaran terpadu
dilakukan oleh
Kecamatan Pengasih
dengan memadukan
seluruh proses
perencanaan dan
penggangaran
pendapatan, belanja,
dan pembiayaan
dilingkungan
Kecamatan Pengasih
untuk menghasilkan
dokumen RKA, selain
itu Kecamatan
Pengasih
memerhatikan
keterkaitan antara
pendanaan dengan
keluaran yang di
harapkan dari kegiatan
dan hasil serta manfaat
yang diharapkan
termasuk efisien dalam
pencapaian hasil dan
keluaran tersebut.
Pada RKA Kecamatan
Pengasih yang
memuat rencana
pendapatan, rencana
belanja untuk masing-
masing program dan
kegiatan, rencana
pembiayaan serta
perkiraan maju untuk
tahun berikutnya yang
pembiayaan di
lingkungan
SKPD untuk
menghasilkan
dokumen rencana
kerja dan
anggaran.
Pendekatan
penganggaran
berdasarkan
prestasi kerja
dilakukan dengan
memperhatikan
keterkaitan antara
pendanaan
dengan keluaran
yang diharapkan
dari kegiatan dan
hasil serta
manfaat yang
diharapkan
termasuk
efisiensi dalam
pencapaian hasil
dan keluaran
tersebut.
RKA-SKPD
memuat rencana
pendapatan,
rencana belanja
untuk masing-
masing program
dan kegiatan,
serta rencana
pembiayaan
untuk tahun yang
direncanakan
dirinci sampai
memperhatikan
keterkaitan
antara pendaan
dengan keluaran
yang di
harapkan dari
kegiatan dan
hasil serta
manfaat yang
diharapkan
termasuk efisien
dalam
pencapaian
hasil dan
keluaran
tersebut.
RKA
Kecamatan
Pengasih
memuat rencana
pendapatan,
rencana belanja
untuk masing-
masing program
dan kegiatan,
serta rencana
pembiayaan
untuk tahun
yang
direncanakan
dirinci sampai
dengan rincian
objek
pendapatan,
belanja, dan
pembiayaan
serta prakiraan
maju untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 5.6: Perbandingan penyusunan dan pembahasan RKA-
SKPD dan rancangan Perda tentang APBD menurut
kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri yang berlaku. (Lanjutan).
Tahapan
Penyusunan anggaran
di Kecamatan
Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Penyusun
-an dan
pembahas
an RKA-
SKPD
dan
rancangan
Perda
tentang
APBD
terinci, Kecamatan
Pengasih juga memuat
informasi urusan
pemerintahan daerah
yang memuat bidang
urusan pemerintahan
yang dikelola sesuai
dengan tugas pokok
dan fungsi Kecamatan
Pengasih sebagai
pengguna
anggaran/barang yang
akan dilaksanakan
dalam tahun yang
direncanakan.
Selanjutnya
Kecamatan Pengasih
memuat prestasi kerja
yang hendak dicapai
dengan indikator yang
telah ditetapkan, tolak
ukur kinerja dan target
kinerja yang hendak
dicapai.
RKA Kecamatan
Pengasih yang telah
disusun oleh
kecamatan kemudian
disampaikan kepada
Dinas Pajak dan
Pengelolaan Keuangan
(DPDPK) selaku
Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah
(PPKD) untuk
selanjutnya akan
dibahas oleh TAPD.
Pembahasan yang
dengan rincian
objek
pendapatan,
belanja, dan
pembiayaan serta
prakiraan maju
untuk tahun
berikutnya. RKA-
SKPD juga
memuat
informasi tentang
urusan
pemerintahan
daerah,
organisasi,
standar biaya,
prestasi kerja
yang akan dicapai
dari program dan
kegiatan.
RKA-SKPD yang
telah disusun oleh
SKPD
disampaikan
kepada PPKD
untuk dibahas
lebih lanjut oleh
TAPD.
Pembahasan oleh
TAPD dilakukan
untuk menelaah
RKA-SKPD yang
telah
disempurnakan
oleh kepala
SKPD
disampaikan
kepada PPKD
tahun
berikutnya.
RKA-SKPD
juga memuat
informasi
tentang urusan
pemerintahan
daerah,
organisasi,
standar biaya,
prestasi kerja
yang akan
dicapai dari
program dan
kegiatan.
RKA-SKPD
yang telah
disusun oleh
SKPD
disampaikan
kepada DPDPK
selaku PPKD
untuk dibahas
lebih lanjut oleh
TAPD untuk di
telaah, setelah
ditelaah
selanjutnya
DPDPK
menyusun
rancangan
Peraturan
Daerah tentang
APBD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 5.6: Perbandingan penyusunan dan pembahasan RKA-
SKPD dan rancangan Perda tentang APBD menurut
kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri yang berlaku. (Lanjutan).
Tahapan
Penyusunan anggaran
di Kecamatan
Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Penyusun
-an dan
pembahas
an RKA-
SKPD
dan
rancangan
Perda
tentang
APBD
dilakukakan TAPD
untuk menelaah
kesesuaian anatara
RKA Kecamatan
Pengasih dengan KUA
dan PPA. Setelah
ditelaah dan sesuai,
selanjutnya DPDPK
menyusun rancangan
Peraturan Daerah
tentang APBD.
sebagai bahan
penyusunan
rancangan
peraturan daerah
tentang APBD
dan rancangan
peraturan kepala
daerah tentang
penjabaran
APBD.
Dari penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD dan rancangan
Perda tentang APBD poin f telah mengacu dengan ketentuan Peraturan
Menteri Dalam Negeri yang berlaku, yakni kecamatan menyusun
RKA-SKPD, dimana RKA-SKPD disusun dengan menggunakan
pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah daerah,
penganggaran terpadu dan penganggaran berdasarkan prestasi kerja.
Pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah
dilaksanakan dengan menyusun prakiraan maju. Pendekatan
penganggaran terpadu dilakukan dengan memadukan seluruh proses
perencanaan dan penganggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan
di lingkungan SKPD untuk menghasilkan dokumen rencana kerja dan
anggaran. Pendekatan penganggaran berdasarkan prestasi kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
dilakukan dengan memerhatikan keterkaitan antara pendaan dengan
keluaran yang di harapkan dari kegiatan dan hasil serta manfaat yang
diharapkan termasuk efisien dalam pencapaian hasil dan keluaran
tersebut.
RKA Kecamatan Pengasih memuat rencana pendapatan,
rencana belanja untuk masing-masing program dan kegiatan, serta
rencana pembiayaan untuk tahun yang direncanakan dirinci sampai
dengan rincian objek pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta
prakiraan maju untuk tahun berikutnya. RKA-SKPD juga memuat
informasi tentang urusan pemerintahan daerah, organisasi, standar
biaya, prestasi kerja yang akan dicapai dari program dan kegiatan.
RKA-SKPD yang telah disusun oleh SKPD disampaikan
kepada Dinas Pajak dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK) selaku
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) untuk dibahas lebih
lanjut oleh TAPD untuk di telaah, setelah ditelaah selanjutnya DPDPK
menyusun rancangan Peraturan Daerah tentang APBD.
g. Penyampaian rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang
APBD kepada DPRD.
Perbandingan penyampaian rancangan Perda tentang APBD
kepada DPRD oleh pemerintahan daerah menurut Kecamatan
Pengasih dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
Negeri yang berlaku dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 5.7: Perbandingan penyampaian rancangan Perda tentang
APBD kepada DPRD menurut kecamatan dengan
ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
yang berlaku.
Tahapan Penyusunan anggaran di
Kecamatan Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Penyampai-
an
rancangan
Perda
tentang
APBD
kepada
DPRD
Sebelum rancangan
Peraturan Daerah
tentang APBD yang
berisikan RKA
Kecamatan pengasih
dan RKA SKPD lainnya
disampaikan kepada
DPRD, sosialisasi
dilakukan oleh
sekretaris daerah selaku
koordinasi pengelolaan
keuangan daerah
kepada masyarakat
Kecamatan Pengasih
dan masyarakat pada
SKPD lainnya,
sosialisasi yang
dilakukan membersifat
memberi informasi
mengenai hak dan
kewajiban masyarakat
dan pemerintah daerah
dalam pelaksanaan
APBD. Setelah
melakukan sosialisasi
kemudian rancangan
Peraturan Daerah
tentang APBD di
serahkan ke DPRD
Kabupaten Kulon Progo
untuk kemudian di
bahas menjadi rencana
Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah
(RAPBD).
Rancangan
Peraturan Daerah
tentang APBD
yang telah disusun
oleh PPKD
disampaikan
kepada kepala
daerah. Rancangan
Peraturan Daerah
tentang APBD
sebelum
disampaikan
kepada DPRD
disosialisasikan
kepada masyarakat.
Sosialisasi
rancangan
Peraturan Daerah
tentang APBD
bersifat
memberikan
informasi mengenai
hak dan kewajiban
pemerintah daerah
serta masyarakat
dalam pelaksanaan
APBD tahun
anggaran yang
direncanakan.
Penyebarluasan
rancangan
Peraturan Daerah
tentang APBD
dilaksanakan oleh
Terdapat
kesesuaian
prosedur
yang
dilakukan
yaitu
sosialisasi
rancangan
Perda
tentang
APBD
dilakukan
oleh
sekretaris
daerah, hal
ini telah
sama
dengan
tujuan
untuk
memberika
n informasi
hak dan
kewajiban
Pemda dan
masyarakat
dalam
pelaksanaa
n anggaran
nantinya.
Setelah di
sosialisasi
rancangan
Perda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 5.7: Perbandingan penyampaian rancangan Perda tentang
APBD kepada DPRD menurut kecamatan dengan
ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
yang berlaku. (Lanjutan).
Tahapan Penyusunan anggaran di
Kecamatan Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Penyampai-
an
rancangan
Perda
tentang
APBD
kepada
DPRD
Pembahasan oleh
DPRD menitik beratkan
pada kesesuaian dengan
KUA serta dilakukanan
examinasi oleh DPRD
dan adanya perubahan
yang disepakati
bersama antara
Pemerintahan Daerah
dengan DPRD dalam
RKA pada tiap SKPD
termasuk Kecamatan
Pengasih.
sekretaris daerah
selaku koordinator
pengelolaan
keuangan daerah.
diserahkan
ke DPRD
untuk
nantinya
dibahas
untuk
menjadi
rencana
Anggaran
Pendapatan
dan Belanja
Daerah
(APBD).
Dari penyampaian rancangan Perda tentang APBD kepada
DPRD poin g telah mengacu dengan ketentuan Peraturan Menteri
dalam Negeri yang berlaku, yaitu sebelum rancangan Perda tentang
APBD disampaikan kepada DPRD, sosialisasi dilakukan oleh
sekretaris daerah selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah
kepada masyarakat, sosialisasi membersifat memberi informasi
mengenai hak dan kewajiban pemerintah daerah serta masyarakat
dalam pelaksanaan APBD. Setelah sosialisasi rancangan Peraturan
Daerah tentang APBD diserahkan ke DPRD Kabupaten Kulon Progo
untuk di bahas menjadi Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (RAPBD).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
h. Pengambilan persetujuan bersama DPRD dan Kepala Daerah.
Perbandingan pengambilan persetujuan bersama DPRD dan
kepala daerah menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 5.8: Perbandingan pengambilan persetujuan bersama DPRD
dan kepala daerah menurut kecamatan dengan ketentuan
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang
berlaku.
Tahapan
Penyusunan
anggaran di
Kecamatan
Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Pengambi
lan
persetujua
n bersama
DPRD
dan
kepala
daerah
Rancangan
Peraturan Daerah
tentang APBD
yang berisikan
Rencana Kerja
Anggaran (RKA)
Kecamatan
Pengasih dan
RKA SKPD
lainnya
disepakati dan
dilakukan
persetujuan antara
bupati dengan
DPRD.
Selanjutnya
bupati membuat
rancangan
Peraturan Bupati
tentang
Penjabaran APBD
Persetujuan bersama
antara kepala daerah
dan DPRD terhadap
rancangan peraturan
daerah tentang
APBD
ditandatangani oleh
kepala daerah dan
pimpinan DPRD
paling lama 1 (satu)
bulan sebelum tahun
anggaran berakhir.
Atas dasar
persetujuan bersama,
kepala daerah
menyiapkan
rancangan peraturan
kepala daerah
tentang penjabaran
APBD.
Terdapat
kesesuaian
prosedur yang
dilakukan yaitu
rancangan Perda
tentang APBD
yang telah di
bahas bersama
kemudian
disepakati dan
ditandatanganiran
cangan Perda
tentang APBD.
Selanjutnya
kepala daerah
membuat
rancangan
Peraturan Kepala
Daerah tentang
penjabaran
APBD.
Dari pengambilan persetujuan bersama DPRD dan kepala
daerah poin h telah mengacu dengan ketentuan Peraturan Menteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dalam Negeri yang berlaku, yaitu persetujuan bersama antara bupati
dan DPRD terhadap rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
ditandatangani oleh bupati dan DPRD. Atas dasar persetujuan
bersama, bupati lalu menyiapkan rancangan Peraturan Bupati tentang
Penjabaran APBD.
i. Menyampaikan rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang
APBD dan rancangan Peraturan Kepala Daerah (Perkada)
tentang Penjabaran APBD kepada gubernur untuk dievaluasi.
Perbandingan menyampaikan rancangan Perda tentang APBD
dan rancangan Perkada tentang Penjabaran APBD kepada gubernur
untuk dievaluasi menurut kecamatan dengan ketentuan berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 5.9: Perbandingan menyampaikan rancangan Perda tentang
APBD dan rancangan Perkada tentang Penjabaran
APBD kepada gubernur untuk dievaluasi menurut
kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri yang berlaku.
Tahapan
Penyusunan
anggaran di
Kecamatan Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Menyampaik
-an
rancangan
Perda
tentang
APBD dan
rancangan
Setelah disepakati
dan dilakukan
persetujuan antara
bupati dengan
DPRD terhadap
rancangan Peraturan
Daerah tentang
Rancangan
peraturan daerah
kabupaten/kota
tentang APBD
yang telah
disetujui
bersama DPRD
Terdapat
kesesuaian
prosedur yang
dilakukan yaitu
rancangan Perda
dan Perbud yang
telah disepakati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 5.9: Perbandingan menyampaikan rancangan Perda tentang
APBD dan rancangan Perkada tentang Penjabaran
APBD kepada gubernur untuk dievaluasi menurut
kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri yang berlaku.
Tahapan
Penyusunan
anggaran di
Kecamatan Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Perkada
tentang
Penjabaran
APBD
kepada
gubernur
untuk
dievaluasi
APBD dan
rancangan peraturan
kepala daerah
tentang penjabaran
APBD yang
berisikan rincian
setiap program dan
anggaran dari
Kecamatan Pengasih
serta SKPD lainnya ,
kemudian bupati dan
pemerintah daerah
menyerahkan
rancangan Perda dan
rancangan Perbup
kepada Gubernur
untuk dievaluasi.
dan rancangan
peraturan
bupati/walikota
tentang
penjabaran
APBD sebelum
ditetapkan oleh
bupati/walikota
disampaikan
kepada gubernur
untuk
dievaluasi.
dan disetujui
bersama DPRD
dan pemda
kemudian
disampaikan
gubernur untuk
dievaluasi.
Dari penyampaian rancangan Perda tentang APBD dan
rancangan Perkada tentang Penjabaran APBD kepada gubernur untuk
dievaluasin poin i telah mengacu dengan ketentuan Peraturan Menteri
dalam Negeri yang berlaku, yaitu setelah disepakati antara bupati
dengan DPRD terhadap rancangan Peraturan Daerah dan rancangan
Perbud tentang APBD, kemudian disampaikan kepada gubernur oleh
bupati dan pemerintah daerah untuk dievaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
j. Hasil evaluasi rancangan Peraturan Daerah (Perda) tentang
APBD dan rancangan Perkepala Derah (Perkada) tentang
Penjabaran APBD.
Perbandingan hasil evaluasi rancangan Perda tentang APBD
dan rancangan Perkada tentang Penjabaran APBD menurut kecamatan
dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang
berlaku dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.10: Perbandingan hasil evaluasi rancangan Perda tentang
APBD dan rancangan Perkada tentang Penjabaran
APBD menurut kecamatan dengan ketentuan
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang
berlaku.
Tahapan Penyusunan anggaran
di Kecamatan
Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Hasil
evaluasi
rancangan
Perda
tentang
APBD dan
rancangan
Perkada
tentang
Penjabaran
APBD
Dalam hasil evaluasi,
gubernur mengundang
pejabat pemerintahan
daerah yang terkait
dimaksudkan agar
efektivitas pelaksanaan
evaluasi yang
dilakukan gubernur.
Setelah dievaluasi
gubernur menyatakan
hasil evaluasi atas
rancangan Peraturan
Daerah tentang APBD
dan rancangan
Peraturan Bupati
tentang penjabaran
APBD sudah sesuai
Hasil evaluasi
dituangkan dalam
keputusan gubernur
dan disampaikan
kepada
bupati/walikota
paling lama 15 (lima
belas) hari kerja
terhitung sejak
diterimanya
rancangan dimaksud.
Apabila gubernur
menetapkan
perryataan hasil
evaluasi atas
rancangan peraturan
daerah tentang
Terdapat
kesesuaian
prosedur
yang
dilakukan
yaitu hasil
evaluasi
yang telah
dilakukan
gubernur
dengan cara
mengundan
g pejabat
pemda
yang terkait
agar
evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 5.10: Perbandingan hasil evaluasi rancangan Perda tentang
APBD dan rancangan Perkada tentang Penjabaran
APBD menurut kecamatan dengan ketentuan
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang
berlaku. (Lanjutan).
Tahapan Penyusunan anggaran
di Kecamatan
Pengasih
Penyusunan
anggaran
berdasarkan
Permendagri
Temuan
Hasil
evaluasi
rancangan
Perda
tentang
APBD dan
rancangan
Perkada
tentang
Penjabaran
APBD
dimana program-
program dan kegiatan
pada kecamatan dalam
Rancangan Kerja
Anggaran (RKA) serta
RKA SKPD lainya
yang telah di satukan
dalam bentuk
rancangan APBD dan
rancangan Penjabaran
APBD telah
memenuhi
kepentingan umum
dan peraturan
Perundang- undangan.
Selanjutnya bupati
dapat menetapkan
rancangan menjadi
Perda dan Perbup.
Hasil evaluasi di
tuangkan dalam
keputusan gubernur
yang selanjutnya
keputusan tersebut
diterima oleh Bupati
Kulon Progo.
APBD dan
rancangan peraturan
bupati/walikota
tentang penjabaran
APBD sudah sesuai
dengan kepentingan .
umum dan peraturan
perundang-undangan
yang lebih tinggi,
bupati/walikota
menetapkan
rancangan dimaksud
menjadi peraturan
daerah dan peraturan
bupati/walikota.
efektif
kemudian
ditemukan
hasil sudah
sesuai
dengan
kepentinga
n umum
dan
peraturan
Perundang-
undangan,
kemudian
di tuangkan
dalam
keputusan
Gubernur.
Dari hasil evaluasi rancangan Perda tentang APBD dan
rancangan Perkada tentang Penjabaran APBD poin j telah mengacu
dengan ketentuan Peraturan Menteri dalam Negeri yang berlaku, yaitu
gubernur mengevaluasi rancangan Perda tentang APBD dan rancangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Perkada tentang Penjabaran APBD, setelah dievaluasi kemudian di
tuangkan dalam keputusan gubernur dan keputusan tersebut diterima
oleh Bupati Kulon Progo. Hasil evaluasi rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD dan rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang
penjabaran APBD sudah sesuai dengan kepentingan umum dan
peraturan Perundang-undangan, bupati selanjutnya menetapkan
rancangan dimaksud menjadi Perda dan Perbup.
k. Penetapan Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD dan
Peraturan Kepala Daerah (Perkada) tentang Penjabaran APBD
sesuai dengan hasil evaluasi.
Perbandingan penetapan Perda tentang APBD dan Perkada
tentang Penjabaran APBD sesuai dengan hasil evaluasi menurut
kecamatan dengan ketentuan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam
Negeri yang berlaku dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.11: Perbandingan penetapan Perda tentang APBD dan
Perkada tentang Penjabaran APBD sesuai dengan hasil
evaluasi menurut kecamatan dengan ketentuan
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang
berlaku.
Tahapan
Penyusunan
anggaran di
Kecamatan
Pengasih
Penyusunan anggaran
berdasarkan
Permendagri Temuan
Penetapan
Perda tentang
APBD dan
Perkada
tentang
Penjabaran-
Gubernur
menyampaikan
hasil evaluasi
yang dilakukan
atas rancangan
Peraturan
Rancangan peraturan
daerah tentang APBD
dan rancangan
peraturan kepala
daerah tentang
penjabaran APBD
Terdapat
kesesuaian
prosedur
yang
dilakukan
yaitu hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 5.11: Perbandingan penetapan Perda tentang APBD dan
Perkada tentang Penjabaran APBD sesuai dengan hasil
evaluasi menurut kecamatan dengan ketentuan
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang
berlaku. (Lanjutan).
Tahapan
Anggaran di
Kecamatan
Pengasih
Ketentuan Peraturan
Menteri Dalam
Negeri yang berlaku
Temuan
Penetapan
Perda
tentang
APBD dan
Perkada
tentang
Penjabaran
APBD
sesuai
dengan
hasil
evaluasi
Daerah tentang
APBD dan
rancangan
Peraturan Bupati
tentang Penjabaran
APBD.
Berdasarkan hasil
evaluasi kemudian
bupati menetapkan
menjadi Peraturan
Daerah No.13
Tahun 2013 tentang
APBD dan
Peraturan Bupati
No.88 tahun 2013
tentang Penjabaran
APBD sehingga
proses anggaran
pada kecamatan
serta SKPD lainya
untuk tahun
anggaran 2014 siap
di gunakan mulai 1
januari 2014.
yang telah dievaluasi
ditetapkan oleh kepala
daerah menjadi
peraturan daerah
tentang APBD dan
peraturan kepala
daerah tentang
penjabaran APBD.
Penetapan rancangan
peraturan daerah
tentang APBD dan
peraturan kepala
daerah tentang
penjabaran APBD
dilakukan paling
lambat tanggal 31
Desember tahun
anggaran sebelumnya.
evaluasi
yang telah di
tuangkan
gubernur
dalam
keputusan
gubernur dan
di terima
bupati,
kemudian
rancangan
Perda dan
Perbud disah
kan menjadi
Perda
tentang
APBD dan
Perbup
tentang
penjabaran
APBD
sebelum 31
desember
2013 tahun
anggaran
sebelumnya.
Dari penetapan Perda tentang APBD dan Perkada tentang
Penjabaran APBD poin k telah sesuai dengan ketentuan Peraturan
Menteri dalam Negeri yang berlaku, yaitu rancangan Perda tentang
APBD dan rancangan Perbup tentang penjabaran APBD yang telah
dievaluasi selanjutnya ditetapkan oleh bupati menjadi Perda tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
APBD No.13 tahun 2013 dan Perbup No.88 tahun 2013 tentang
penjabaran APBD. Penetapan rancangan Perda tentang APBD dan
Perbup tentang Penjabaran APBD dilakukan tanggal 30 Desember
2013 atau sesuai dengan aturan yang paling lambat tanggal 31
Desember tahun anggaran sebelumnya
Rancangan Perda APBD yang telah di tetapkan bupati dan
disahkan DPRD selanjutnya menjadi Perda APBD yang kemudian
dapat dilaksanakan oleh Kecamatan Pengasih dan tiap SKPD lainnya
sesuai anggaran yang disusun. Dalam Perda APBD terinci anggaran
tiap SKPD di wilayah Kabupaten Kulon Progo, termasuk didalamnya
anggaran program-program kerja, kegiatan yang akan dilaksanakan,
total jumlah kegaiatan dan jenis belanja untuk tiap kegiatan.
2. Menarik kesimpulan secara umum dengan kriteria apakah semua tahapan
prosedur penyusunan pada anggaran di Kecamatan Pengasih sudah
mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku. Dalam
tahapan prosedur penyusunan pada anggaran di Kecamatan Pengasih,
tahapan prosedur tersebut belum mengacu seluruhnya pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri yang berlaku karena kriteria semua tahapan
mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku tidak
terpenuhi. Terdapat dua komponen dari sebelas komponen belum
mengacu pada peraturan yang berlaku sehingga belum dapat dikatakan
mengacu secara keseluruhan pada peraturan yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 5.12: Hasil komparasi prosedur penyusunan pada anggaran di
Kecamatan Pengasih dengan Permendagri yang berlaku.
Poin Komponen Hasil temuan
a. Penyusunan RKPD Mengacu pada pedoman
b. Penyampaian rancangan KUA dan
PPAS kepada Kepala Daerah
Belum mengacu pada
pedoman
c. Penyampaian rancangan KUA dan
PPAS kepada DPRD
Belum mengacu pada
pedoman
d. Kesepakatan bersama atas rancangan
KUA dan PPAS
Mengacu pada pedoman
e. Penerbitan Surat Edaran Kepala
Daerah
Mengacu pada pedoman
f. Penyusunan RKA dan rancangan
Perda APBD
Mengacu pada pedoman
g. Penyampaian rancangan perda APBD
kepada DPR
Mengacu pada pedoman
h. Persetujuan DPRD dan Kepala Daerah Mengacu pada pedoman
i. Penyampaian rancangan Perda dan
Perkada kepada Gubernur
Mengacu pada pedoman
j. Hasil evaluasi rancangan Perda dan
Perkada
Mengacu pada pedoman
k. Penetapan Perda dan Perkada tentang
APBD
Mengacu pada pedoman
C. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi prosedur penyusunan
pada anggaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah pada Kecamatan Pengasih
dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)
No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang
berlaku sebagai acuan. Penelitian ini mengkomparasikan penyusunan pada
anggaran di Kecamatan Pengasih dengan penyusunan sesuai dengan
Permendagri yang berlaku, sehingga ditemukan temuan-temuan yang
akhirnya dapat disimpulkan apakah penyusunan pada anggaran di Kecamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Pengasih sudah mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengeloaan Keuangan Daerah yang berlaku dengan
komponen-komponen yang telah terpenuhi semua.
Hasil penelitian yang dilakukan terdapat sembilan komponen dalam
prosedur penyusunan pada anggaran di Kecamatan Pengasih yang hasil
temuan-temuan disimpulkan telah mengacu sesuai dengan prosedur
penyusunan anggaran menurut Permendagri yang berlaku. Komponen-
komponen hasil temuan yang disimpulkan sesuai dengan Permendagri yang
berlaku adalah penyusunan RKPD, kesepakatan antara kepala daerah dan
DPRD atas rancangan KUA dan rancangan PPAS, penerbitan Surat Edaran
Kepala Daerah (SE KDH) perihal Pedoman penyusunan RKA-SKPD dan
RKA-PPKD, penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD serta penyusunan
rancangan Perda tentang APBD, penyampaian rancangan Perda tentang
APBD kepada DPRD, pengambilan persetujuan bersama DPRD dan kepala
daerah, menyampaikan rancangan Perda tentang APBD dan rancangan
Perkada tentang Penjabaran APBD kepada gubernur untuk dievaluasi, hasil
evaluasi rancangan Perda tentang APBD dan rancangan Perkada tentang
Penjabaran APBD, penetapan Perda tentang APBD dan Perkada tentang
Penjabaran APBD sesuai dengan hasil evaluasi, penyampaian Perda tentang
APBD dan Perkada tentang Penjabaran APBD kepada gubernur.
Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan ditemukan dua komponen
dalam prosedur penyusunan pada anggaran yang terdapat pada Kecamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Pengasih hasil komparasi didapatkan temuan-temuan yang belum sesuai
dengan prosedur penyusunan anggaran menurut Permendagri yang berlaku.
Komponen tersebut adalah penyampaian rancangan KUA dan rancangan
PPAS oleh Ketua TAPD kepada kepala daerah serta penyampaian rancangan
KUA dan rancangan PPAS oleh kepala daerah kepada DPRD.
Poin b komponen penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS
oleh Ketua TAPD kepada kepala daerah ditemukan sekretaris daerah selaku
TAPD hanya menyampaikan rancangan KUA pada tahap ini, hal ini di
karenakan rancangan KUA disusun berdasarkan RKPD dan pedoman
penyusunan anggaran APBD yang ditetapkan Mendagri melalui SE Mendagri,
rancangan awal KUA terdiri dari target pencapaian kinerja yang terukur dari
program-program yang akan dilaksanakan oleh pemda dan proyeksi
pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, serta sumber dan penggunaan
pembiayaan. Dari target pencapaian kinerja yang akan dilaksanakan dan
proyeksi pendapatan, belanja dan pembiayaan tersebut rancangan KUA di
sampaikan ke DPRD dan di sahkan menjadi KUA. Setelah KUA di sahkan
diterbitkan Nota Kesepakatan KUA yang akan menjadi dasar untuk menyusun
rancangan awal PPAS. Berdasarkan Nota Kesepakatan KUA tersebut
rancangan awal PPAS disusun dengan tahap menentuan skala prioritas untuk
urusan wajib dan pilihan, penentuan urutan program untuk masing-masing
urursan dan penentuan plafon anggaran untuk tiap program. Kemudian dari
rancangan awal PPAS berdasarkan KUA baru dapat disampaikan ke kepala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
daerah. Hal ini yang membuat ketidaksesuai dimana pada Permendagri yang
berlaku rancangan KUA dan PPAS di sampaikan kepada kepala daerah
bersamaan sebelum di laporkan dan disahkan bersama DPRD menjadi KUA
dan PPA.
Sedangkan poin c komponen penyampaian rancangan KUA dan
rancangan PPAS oleh kepala daerah kepada DPRD ditemukan
ketidaksesuaian karena prosedur ini masih berkaitan dengan prosedur
penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS oleh Ketua TAPD kepada
kepala daerah yang telah di bahas sebelumnya. rancangan KUA yang telah
disusun bupati bersama TAPD terlebih dahulu diserahkan kepada DPRD
untuk di bahas dan disepakati bersama menjadi KUA. KUA yang disepakati
dalam bentuk Nota Kesepakatan KUA merupakan dasar penyusunan
pemerintah daerah untuk menyusun rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran
(PPAS). Setelah pemerintah daerah menyusun rancangan PPAS kemudian di
sampaikan kepada DPRD untuk di bahas bersama yang selanjutnya disepakati
menjadi PPA. Hal ini yang membuat ketidaksesuai dimana pada Permendagri
yang berlaku dimana rancangan KUA dan PPAS di sampaikan kepada DPRD
untuk di sahkan menjadi KUA dan PPA, namun terlebih dahulu prosedur
KUA disahkan sehingga rancangan PPAS baru dapat dibuat dan disampaikan
uttuk dibahas ke DPRD untuk manjadi PPA.
Sejalan dengan hal itu untuk penyampaian rancangan KUA kepada
kepala daerah dan menyampaikan kepada DPRD dalam menjamin konsistensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
dan percepatan pembahasan rancangan KUA tidak dilakukan penyampaian
rancangan PPAS dalam waktu yang bersamaan, karena penyusunan rancangan
KUA mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). RKPD
merupakan rencana kerja tahunan daerah disusun berdasarkan amanat
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Dalam Undang-Undang tersebut setiap pemerintah
daerah wajib untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Kebijakan Umum APBD pada
dasarnya adalah rencana tahunan yang bersifat makro merupakan bagian dari
rencana jangka panjang daerah dan rencana jangka menengah daerah disusun
dengan memperhatikan dan mengacu pada agenda Pembangunan Nasional,
Kebijakan Pemerintah Pusat serta Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Sehingga penyampaian rancangan di fokuskan pada keterpaduan substansi
rancangan KUA dan rencana tahunan yang bersifat makro dalam bagian
rencana kerja pemerintahan jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang
dan agenda pembangunan nasioanal akan lebih efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai prosedur
penyusunan pada anggaran di Kecamatan Pengasih yang telah dilakukan,
maka penulis mengambil kesimpulan pada tahapan prosedur penyusunan pada
anggaran di Kecamatan Pengasih belum mengacu secara keseluruhan sesuai
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No.13 Tahun 2006
yang berlaku. Dalam komparasi prosedur penyusunan pada anggaran di
Kecamatan Pengasih dan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku
ditemukan dua komponen prosedur pada anggaran Kecamatan Pengasih yang
tahapan prosedurnya dilakukan bersama anggaran SKPD lainnya dan di
proses oleh pemerintah daerah yang belum mengacu. Adapun ketidaksesuaian
antara tahapan prosedur penyusunan pada anggaran Kecamatan Pengasih
bersama anggaran SKPD lainnya dengan Permendagri No.13 Tahun 2006
antara lain:
1. Pada poin b tentang penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS
oleh Ketua TAPD kepada kepala daerah, sekretaris daerah selaku TAPD
hanya menyampaikan rancangan KUA yang merupakan kumpulan
program dan kegiatan Kecamatan Pengasih dan SKPD lainnya. TAPD
baru dapat membuat rancangan PPAS yang berisikan prioritas program
dan anggaran pada progran dan kegiatan Kecamatan Pengasih dan SKPD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
lainnya berdasarkan Nota Kesepakatan KUA yang telah disahkan terlebih
dahulu dan baru di sampaikan kepada kepala daerah.
2. Pada poin c tentang penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS
oleh kepala daerah kepada DPRD, rancangan KUA yang telah disusun
bupati bersama TAPD terlebih dahulu diserahkan kepada DPRD untuk di
bahas. Setelah dibahas bersama selanjutnya rancangan KUA disepakati
bersama menjadi KUA. Berdasarkan Nota Kesepakatan KUA yang
disepakati, pemerintah daerah baru dapat menyusun rancangan PPAS
untuk plafon anggaran sementara bagi Kecamatan Pengasih dan anggaran
SKPD lainnya. Pemerintah daerah menyusun rancangan PPAS kemudian
baru dapat menyampaikan kepada DPRD untuk di bahas bersama yang
selanjutnya disepakati menjadi PPA.
Pada akhirnya anggaran di Kecamatan Pengasih telah disahkan
bersama anggaran SKPD lainya dalam bentuk Peraturan Daerah No.13 tahun
2013 tentang APBD Kabupaten Kulon Progo tahun 2014 pada 30 Desember
2013 sehingga anggaran tersebut siap digunakan pada tahun 2014, ini telah
sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan pada penelitian hanya mendapatkan beberapa data
tertulis ataupun dokumen yang dapat menunjukan waktu saat tahapan
prosedur penyusunan anggaran dilakukan Kecamatan Pengasih. Dokumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Peraturan Bupati tentang RKPD 2014 dan Penjabaran APBD 2014 tidak
didapatkan penulis disebabkan pada pertengahan tahun 2014 dilakukan
perubahan pada Peraturan Daerah tentang RKPD 2014 dan Penjabaran APBD
2014. Selain itu penulis tidak mendapatkan Surat Edaran Kepala Daerah (SE
KDH) perihal pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Anggara kecamatan
disebabkan penyimpanan dokumen di Kecamatan Pengasih yang kurang baik
sehingga tidak mendapatkan dokumen tersebut.
Prosedur penyusunan anggaran yang ditunjukkan peneliti sebagian
besar hanya berdasarkan hasil wawancara pada subjek penelitian. Selain itu
perbedaan informasi atau keterangan dari satu subjek dengan subjek yang lain
serta proses wawancara yang terkadang harus terpotong karena kesibukan
subjek pada penelitian sehingga data yang diperoleh dari Kecamatan Pengasih
dianggap benar dan sesuai dengan keadaan sebenarnya.
C. Saran
Beberapa saran yang penulis berikan setelah melakukan penelitian di
Kecamatan Pengasih yaitu :
1. Guna mendukung pengelolaan keuangan daerah secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan
pertanggungjawaban dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan
maka perlu ditingkatkan prosedur penyusunan anggaran agar mengacu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
pada Peraturan Menteri Dalam Negeri yang berlaku sehingga dapat sesuai
secara keseluruhan dengan pedomannya tersebut.
2. Kecamatan Pengasih dapat memperbaiki penyimpanan dokumen untuk
penataan dalam mengarsipkan dokumen-dokumen agar ketika dibutukan
kembali dokumen tersebut lebih mudah di cari dan terarsip dengan baik.
3. Untuk peneliti selanjutnya agar terlebih dahulu memastikan data yang
akan digunakan dapat diperoleh secara keseluruhan dan rentang waktu
data yang diinginkan tidak terlalu jauh ketika melakukan penelitian
sehingga data dapat dilakukan analisis secara tajam dan akurat.
4. Perlunya peninjauan kembali peraturan Permendagri pada poin b dan poin
c dimana penyampaian rancangan KUA dan rancangan PPAS kepada
kepala daerah dan DPRD dapat mempaparkan penyampaian dengan tahap
yang saling berurutan dan sistematis, sehingga rancangan KUA dan
rancangan PPAS dapat menjamin konsistensi dan percepatan pembahasan
dalam bagiannya masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
DAFTAR PUSTAKA
Darise, Nurlan. 2008. Akuntansi Keuangan Daerah. PT.Indeks, Jakarta.
Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah. Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Salemba Empat, Yogyakarta.
Munandar, M. 2007. Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengoordinasian Kerja,
Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE UGM, Yogyakarta.
Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat , Yogyakarta.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standart Akuntansi
Pemerintahan.
Rudianto. 2009. Penganggaran: Konsep dan Teknik Penyusunan Anggaran. Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Undang-Undang RI Nomor. 33 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat Dan Pemerintah Daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
DAFTAR SINGKATAN
1. APBD : Anggatan Pendapatan dan Belanja Daerah
2. Bappeda : Badan Pemerintah Daerah
3. DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
4. DPDPK : Dinas Pajak Dan Pengeloaan Keuangan
5. KDH : Kepala Daerah
6. KUA : Kebijakan Umum APBD
7. PPA : Prioritas dan Plafon Anggaran
8. PPAS : Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
9. PPKD : Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah
10. Raperda APBD : Rancangan Peraturan Daerah APBD
11. RAPBD : Rancangan Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah
12. Renja : Rencana Kerja
13. Renstra : Rencana Strategis
14. RKA-SKPD : Rencana Kerja dan Anggaran SKPD
15. RKP : Rencana Kerja Pemerintah
16. RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah
17. RPJPD : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
18. RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
19. Permendagri : Peraturan Menteri Dalam Negeri
20. SE KDH : Surat Edaran Kepala Daerah
21. SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
22. TAPD : Tim Anggaran Pemerintah Daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI