plagiat merupakan tindakan tidak terpujiberkat, kesabaran, kekuatan, dan karunia-nya, sehingga...

121
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ENDOFIT DALAM BATANG TANAMAN Artemisia Annua L. YANG DIUJI POTENSI ANTIBAKTERINYA TERHADAP Eschericia coli DAN Staphylococcus aureus Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi ( S. Farm. ) Program Studi Farmasi Oleh : Antonius Alfian Yuan Dias Priharta NIM : 038114064 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 10-Feb-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ENDOFIT DALAM BATANG TANAMAN Artemisia Annua L.

    YANG DIUJI POTENSI ANTIBAKTERINYA TERHADAP Eschericia coli DAN Staphylococcus aureus

    Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi ( S. Farm. ) Program Studi Farmasi

    Oleh : Antonius Alfian Yuan Dias Priharta

    NIM : 038114064

    FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA 2008

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Skripsi

    ISOLASI DAN II}ENTTFIKASI BAKTERI ENDOFTTDALAM BATANG TANAMAN Artemisia AnnuaL.

    YANG DIUJI POTENSI ANTIBAKTERINYATERHADLP Eschericia co# DAN Staphylococcus aureils

    Iliajukan Oleh :

    Antonius Alfian Yuan Dias Priharta

    NIM:038114064

    Telah disetujui oleh:

    Pembimbing:

    o{ t ^,s' , i I ( '

    ,'u!L--'Maria Dwibudi Jumpowati, S.Si.

    Tanggaf , ?1 ..fov.*.,.i..*g.o8(,

    I I I

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Pengesahan Skripsi

    Berjudul:

    ISOLASI DA}{ IDENTIFIKASI BAKTERI ENIX}FTTDALAM BATANG TANAMAN Artemisis Anw* L

    YAITG DIUJI POTENSI ANTIBAKTEilNYATERAD AP Exhefcia coli DAlt Staphytoeorus sursus

    OIetrAntonius Alfian Yuan Dias Priharta

    NIM:038114S64

    Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji SlripsiFakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

    Pada tanggal : 15 Januari 3008

    Fakultas FarmasiDharma

    *r.rt., urt.Pembimbing:

    MariaDwi Budi Jumpowafi, S.Si.

    Panitia Pengr$i :

    1. Mari*Dwi Budi Jumpowati, S.Si.

    2. Y*stina Sri Hartini, M.Si., Apt.

    3. Igl Y" Kristio Budiasmoro, M.Si.

    Tanda Tangan

    0&v44,,YTwr

    1Y

    Mengetahui

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  •  

     

     

     

     

    Skripsi ini dipersembahkan untuk :

    Yesus Kristus

    Bapak Bernardinos Dias Sidharta

    Ibu Caecilia Enita Amarwati

    Crezensia Alfiora Dea Dema Dias Oktabenita

    Felisita Anesti Kusumastuti

    Without Love, I’m Nothing . . . .

    v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • LEMBAR PER}IYATAA}{ PENSETilJUAI{PUBLIKASI KARYA ILMIAH T]NTUK KEPEI{TINGAI\I AI{ADEMIS

    Yaag bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universias Sanata Dharma :

    : Antonius Alfian Yuan Dias hihffa

    Nomor lrdahasiswa : 038114064

    Deui pengembangan ilmu pengetahuan, saya meilbtrikar ke,pada Perpustakaaa

    Universitas Sanah Dharma karya ilmiah saya yang berjudtl :

    "ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAIffSRI ENDOFIT DAI,AMBATAFIG TANAMAN Artenisin an $til L. YAFIG IIIUJI POTENSIANTIBAI(IERIIYYA TERIIADAP Escheria cotri DAF{ Str,phyloeweetsasteuf

    beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memkrikm

    k€pada Perpusakaan Universitas Sanata Dharua bak unt* mcnyimparq me-

    ngnlihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bsh* pang*alan data

    memdisribusikan s€cara terbatas, dan merrpublikasikannya di Internet dau media

    tain untr* kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari $lya malryut

    mcrrberikan rcyalti kepada saya selama t€tap mencatrfimkm nama saya s*agai

    pmulis. Derrikian psmyafaan ini yang saya buat dengru sebenarnya.

    Dibnatdi Yoryaka*a

    Padatanggal : 30 Jauuari 2008

    Yrnn Dias Priharta)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PRAKATA

    Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan

    berkat, kesabaran, kekuatan, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang penulis susun berjudul

    ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ENDOFIT DALAM BATANG

    TANAMAN Artemisia Annua L. YANG DIUJI POTENSI ANTIBAKTERINYA

    TERHADAP Eschericia coli DAN Staphylococcus aureus.

    Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

    Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas

    Sanata Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan

    banyak terimakasih kepada :

    1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberi rahmat dan berkat-Nya serta

    perlindungan dan bimbingan-Nya pada setiap umat-Nya.

    2. Bapak, Ibu, dan adik Dhea atas doa, kasih sayang, perhatian, dan

    dukungannya baik moril maupun materiil yang selalu diberikan padaku.

    3. Ibu Maria Dwi Budi Jumpowati, S.Si., selaku dosen pembimbing utama yang

    telah memberikan bimbingan, pengarahan, waktu, kesabaran, dan saran hingga

    skripsi ini dapat tersusun.

    4. Ibu Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt., selaku dosen penguji yang telah banyak

    memberikan saran dan masukan kepada penulis.

    5. Bapak Ign. Y. Kristio Budiasmoro, M.Si., selaku dosen penguji yang telah

    banyak memberikan saran dan masukan kepada penulis.

    6. Pihak BPTO Tawangmangu, terutama Bapak Agus. Terimakasih telah

    vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • membantu dalam pengadaan dan determinasi tanaman Artemisia annua L.

    7. Eyang Putri beserta keluarga besar di Klaten, terimakasih atas doa, perhatian,

    kasih sayang, nasehat, dan dukungan untukku.

    8. Pakdhe dan Budhe beserta keluarga, terutama Budhe Erlin, terimakasih atas

    perhatian, nasehat, dan dukungan untukku.

    9. Felisita, terimakasih untuk doa, perhatian, cinta, kesabaran, serta dukungan

    yang sangat berkesan untukku.

    10. Pak Kartatmo, Pak Mukmin, Mas Narto selaku Staff Sekretariat Fakultas

    Farmasi Universitas Sanata Dharma, terimakasih telah membantu dalam

    memperlancar administrasi hingga tersusunnya skripsi ini.

    11. Mas Sarwanto, Mas Sigit, Mas Wagiran selaku Laboran Laboratorium Biologi

    Farmasi, terimakasih atas semua bantuannya selama ini.

    12. Teman-teman kelompok C 2003 : Anien, Siska, Eveline, Hartono, Komang,

    Indhu, Devi, Titien, Ratna, Yulia, Madya, Punto, Esti, Tata, Budi, Rosa, Vera,

    Ratih, dan Maria. Terimakasih atas kerjasama dan kebersamaannya selama ini.

    Che 03 Never Die...

    13. Anak-anak kontrakan : Abang Aan, Hengky, Manto, Irwan, Ndaroe, Topan,

    dll. Thanks untuk kebersamaaannya. Keep the Spirit..

    14. Anak-anak No Label cabang Teknik Sipil Atma Jaya, thanks untuk

    kebersamaaannya. Tetap semangat mengejar wanita sampai Nirwana..

    15. Teman-teman KKN USD XXXIII Gantiwarno Kelompok 29 : Mbak Non

    (PBI), Valent (MIPA), Melinda (Psi), Sandra (S.Ing), Ika (P.Mat), Dika

    (IKOM), Punto (PBI), dan Bu Parlan selaku Ibu Pondokan, terimakasih atas

    vii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • bantuan, dukungan dan kebersamaannya selama ini.

    16. Lukas Eko, teman skripsi Rosa, dan Bayu (PBI), terimakasih atas kerjasama,

    bantuan, dan kebersamaannya selama ini.

    17. Yoyok, thanks telah membawakan tanaman Artemisia annua L. dari

    Tawangmangu sampai ke Jogja.

    18. Teman-teman angkatan 2003 yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu,

    terimakasih atas kebersamaannya selama ini.

    19. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis hingga

    tersusunnya skripsi ini.

    Penulis sangat menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak terdapat

    kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya

    membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan ini.

    Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

    pengembangan ilmu farmasi pada khususnya dan kemajuan ilmu pengetahuan

    pada umumnya.

    Yogyakarta, 21 November 2007

    Hormat penulis

    Antonius Alfian Yuan Dias Priharta

    viii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PER}IYATAAH KEASLIAN PENELITIAI{

    Saya menyatakan dengan sesuagguhnya bahwa slcripsi yang saya ftrlis tm

    tidak memuat karya atau bgian karya orang lain, kecuali yarrg tetah disebrskan

    dalam daftar pustaka sebgaimana layaknya karyailmiah.

    Yogyakarfa, 21 November 2007

    Antonius YuanDias Prihsrra

    tx

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • INTISARI

    Tanaman Artemisia annua L. merupakan tanaman yang digunakan sebagai

    obat anti malaria. Pada tanaman A.annua L ini diketahui ada mikrobia endofit yang membentuk koloni dalam jaringan pada daerah batang sampai akar (Simanjuntak dkk, 2004). Mikrobia endofit tumbuh di jaringan vaskular dari tanaman inangnya (Stone et al, 2000). Mikrobia endofit diketahui dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman karena kemampuannya menekan pertumbuhan mikrobia-mikrobia patogen dengan cara kompetisi, menghasilkan senyawa antibiotik, atau menginduksi ketahanan tanaman (Pudaritadesantamaria, 2004).

    Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya isolat bakteri endofit dalam batang tanaman A.annua L., menguji potensi antibakteri dari isolat bakteri endofit tersebut terhadap bakteri Eschericia coli dan Staphylococcus aureus serta mengetahui identitas bakteri endofit penghasil senyawa antibakteri tersebut.

    Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dan bersifat eksploratif-deskriptif. Isolasi bakteri endofit dari batang tanaman A.annua L. dilakukan dengan metode streak plate, potensi antibakteri diuji dengan metode paper disc. Identifikasi bakteri endofit dilakukan dengan pengamatan morfologi koloni, morfologi sel, dan uji biokimia.

    Hasil dari penelitian ini adalah senyawa antibakteri yang dihasilkan bakteri endofit yang diisolasi dari tanaman A.annua L. mempunyai potensi antibakteri terhadap bakteri Eschericia coli dan Staphylococcus aureus, serta diketahui identitas bakteri endofit penghasil senyawa antibakteri tersebut adalah genus Amphibacillus.

    Kata kunci : Bakteri endofit, zona hambat, Artemisia annua L., Eschericia coli, Staphylococcus aureus, Amphibacillus.

    x

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ABSTRACT

    Artemisia annua. L. is a plant which is used as antimalaria. At this A.annua. L. is known that is endophytic mikrobia forming colony in tissue at stem area until root (Simanjuntak et al, 2004). Endophytic mikrobia grew in vascular tissue from the plant (Stone et al, 2000). Endophytic microbia can fix up the development of the plant because its ability to suppress the pathogenic development in survival way, producing antibiotic compounds, or inducting the vurnability of the plant (Pudaritadesantamaria, 2004).

    The purpose of this research was to find the endophytic bacteria isolate toward Eschericia coli and Staphylococcus aureus, and to find the identity of the endophytic bacteria which produced this antibacteria compounds.

    This result was pure experimental research and it was an explorative descriptive research. The endophytic bacteria isolation from A.annua. L.’s stem was used streak plate method, the antibacterial potential was tested using paper disc method. The identification of endophytic bacteria was using colony morphology observation, cell morphology, and biochemical test.

    The result of this research were an antibacterial compounds which was produced by endophytic bacteria was isolated from A.annua. L, had the potential antibacteria to E.coli and S.aureus, and it was known that the identity of the endophytic bacteria which produced this antibacteria compounds was Amphibacillus.

    Key words : endophytic bacteria, inhibition zone, Artemisia annua L., Eschericia coli, Staphylococcus aureus, Amphibacillus.

    xi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR ISI

    Halaman Judul..................................................................................................... ii

    Halaman Persetujuan Pembimbing...................................................................... iii

    Halaman Pengesahan........................................................................................... iv

    Halaman Persembahan........................................................................................ v

    Prakata................................................................................................................. vi

    Pernyataan Keaslian Karya................................................................................. ix

    Intisari................................................................................................................. x

    Abstract............................................................................................................... xi

    Daftar Isi............................................................................................................. xii

    Daftar Tabel....................................................................................................... xvi

    Daftar Gambar................................................................................................... xvii

    Daftar Lampiran................................................................................................ xviii

    BAB I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang.................................................................................. 1

    1. Permasalahan.............................................................................. 3

    2. Keaslian Penelitian..................................................................... 3

    3. Manfaat Penelitian...................................................................... 4

    B. Tujuan Penelitian.............................................................................. 4

    BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA

    A. Antibiotik......................................................................................... 5

    B. Mikrobia Endofit............................................................................. 7

    xii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • C. Artemisia annua L. ......................................................................... 10

    D. Rekombinasi Genetik..................................................................... 12

    E. Bakteri Uji...................................................................................... 14

    F. Metode Pengujian Potensi Senyawa Antimikrobia........................ 16

    G. Identifikasi Mikrobia...................................................................... 18

    H. Keterangan Empiris....................................................................... 21

    BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis dan Rancangan Penelitian..................................................... 23

    B. Variabel dan Definisi Operasional................................................. 23

    C. Bahan dan Alat Penelitian.............................................................. 25

    D. Tahapan Penelitian........................................................................ 28

    1. Determinasi tanaman Artemisia annua L. ................................ 28

    2. Pengumpulan batang Artemisia annua L. ................................. 28

    3. Pembuatan MS Medium (Murashige-Shoog Medium).............. 28

    4. Disinfeksi Batang Artemisia annua L. .................................. 31

    5. Penanaman Batang Artemisia annua L. pada MS Medium...... 31

    6. Isolasi Bakteri Endofit dengan Metode Streak

    Plate........................................................................................... 32

    7. Pengujian Potensi Antibakteri dari Isolat Bakteri Endofit

    Terhadap E.coli dan S.aureus Secara Difusi Paper

    disc............................................................................................. 32

    8. Identifikasi Bakteri Endofit........................................................ 33

    xiii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • E. Analisis Hasil................................................................................. 40

    BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    1. Determinasi Tanaman Artemisia annua L. ................................... 43

    2. Pengumpulan Batang Tanaman Artemisia annua L. ..................... 43

    3. Pembuatan MS Medium (Murashige-Shoog Medium).................. 44

    4. Disinfeksi Batang Tanaman Artemisia annua L. ...................... 46

    5. Penanaman Batang Artemisia annua L. pada MS Medium........... 47

    6. Isolasi Bakteri Endofit dengan Metode Streak Plate..................... 49

    7. Pengujian Potensi Antibakteri dari Senyawa Antibakteri yang

    Dihasilkan Isolat Bakteri Endofit kode B dan kode D Terhadap

    S.aureus dan E.coli Secara Difusi Paper disc............................... 52

    8. Pengujian Potensi Antibakteri dari Senyawa Antibakteri yang

    Dihasilkan Isolat Bakteri Endofit dengan Bakteri Uji

    S.aureus.......................................................................................... 54

    9. Pengujian Potensi Antibakteri dari Senyawa Antibakteri yang

    Dihasilkan Isolat Bakteri Endofit dengan Bakteri Uji E.coli......... 59

    10. Identifikasi Bakteri Endofit kode B dan Bakteri Endofit kode

    D............................................................................... 63

    a. Pengamatan Morfologi Sel Isolat Bakteri Endofit kode B dan

    Bakteri Endofit kode D.............................................................. 64

    b. Pengamatan Morfologi Koloni Isolat Bakteri Endofit kode B

    dan Bakteri Endofit kode D....................................................... 71

    c. Uji Biokimia.............................................................................. 73

    xiv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan.................................................................................... 85

    B. Saran.............................................................................................. 85

    DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 86

    LAMPIRAN...................................................................................................... 90

    BIOGRAFI PENULIS....................................................................................... 102

    xv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR TABEL

    Tabel I. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat dari Senyawa

    Antibakteri yang Dihasilkan Bakteri Endofit kode B Terhadap

    S.aureus dengan Waktu Inkubasi 24 Jam.......................................... 56

    Tabel II. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat dari Senyawa

    Antibakteri yang Dihasilkan Bakteri Endofit kode D Terhadap

    S.aureus dengan Waktu Inkubasi 24 Jam.......................................... 57

    Tabel III. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat dari Senyawa

    Antibakteri yang Dihasilkan Bakteri Endofit kode B Terhadap

    E.coli dengan Waktu Inkubasi 24 Jam .............................................. 60

    Tabel IV. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat dari Senyawa

    Antibakteri yang Dihasilkan Bakteri Endofit kode D Terhadap

    E.coli dengan Waktu Inkubasi 24 Jam .............................................. 61

    Tabel V. Hasil Uji Biokimia Bakteri Endofit kode B dan Bakteri Endofit

    kode D................................................................................................ 82

    Tabel VI. Hasil Identifikasi Bakteri Endofit kode B, Bakteri Endofit kode D,

    dan Bakteri Genus Amphibacillus .................................................. 84

    xvi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Skema Kerja Penelitian .................................................................. 42

    Gambar 2. Hasil Pengujian Potensi Senyawa Antibakteri yang Dihasilkan

    Bakteri Endofit kode B Terhadap S.aureus dengan Waktu

    Inkubasi 24 Jam ............................................................................ 55

    Gambar 3. Hasil Pengujian Potensi Senyawa Antibakteri yang Dihasilkan

    Bakteri Endofit kode D Terhadap S.aureus dengan Waktu

    Inkubasi 24 Jam ............................................................................ 57

    Gambar 4. Hasil Pengujian Potensi Senyawa Antibakteri yang Dihasilkan

    Bakteri Endofit kode B Terhadap E.coli dengan Waktu Inkubasi

    24 Jam ........................................................................................... 60

    Gambar 5. Hasil Pengujian Potensi Senyawa Antibakteri yang Dihasilkan

    Bakteri Endofit kode D Terhadap E.coli dengan Waktu Inkubasi

    24 Jam ........................................................................................... 61

    Gambar 6. Pengecatan Gram Isolat Bakteri Endofit kode B .......................... 65

    Gambar 7. Pengecatan Gram Isolat Bakteri Endofit kode D .......................... 66

    Gambar 8. Pengecatan Spora Isolat Bakteri Endofit kode B .......................... 67

    Gambar 9. Pengecatan Spora Isolat Bakteri Endofit kode D .......................... 68

    Gambar 10. Pengecatan Acid Fast Isolat Bakteri Endofit kode B .................... 69

    Gambar 11. Pengecatan Acid Fast Isolat Bakteri Endofit kode D .................... 70

    xvii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman A.annua L.................... 90

    Lampiran 2. Tanaman A.annua L..................................................................... 92

    Lampiran 3. Isolasi Bakteri Endofit pada MS Medium dengan Waktu

    Inkubasi 3 hari ............................................................................. 92

    Lampiran 4. Isolasi Kembali Bakteri Endofit dengan Metode Streak Platting

    dengan Waktu Inkubasi 24 Jam ................................................... 93

    Lampiran 5. Hasil Uji Motilitas Bakteri Endofit kode B dan Bakteri Endofit

    kode D pada Medium Semi Solid ................................................ 93

    Lampiran 6. Hasil Uji Morfologi Koloni Bakteri Endofit kode B dan Bakteri

    Endofit kode D pada Nutrient Broth ............................................ 94

    Lampiran 7. Hasil Uji Morfologi Koloni Bakteri Endofit kode B dan Bakteri

    Endofit kode D pada Nutrient Agar Tegak .................................. 94

    Lampiran 8. Hasil Uji Morfologi Koloni Bakteri Endofit kode B dan Bakteri

    Endofit kode D pada Nutrien Agar Miring .................................. 95

    Lampiran 9. Hasil Uji Asam sulfida (H2S) ....................................................... 95

    Lampiran 10. Hasil Uji Dekarboksilasi Lisin ..................................................... 96

    Lampiran 11. Hasil Uji Indol .............................................................................. 97

    Lampiran 12. Hasil Uji Methylen Red (MR) ..................................................... 97

    Lampiran 13. Hasil Uji Sitrat ............................................................................. 98

    Lampiran 14. Hasil Uji Katalase ........................................................................ 99

    Lampiran 15. Hasil Uji Oksidase ....................................................................... 99

    xviii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Lampiran 16. Hasil Uji Gelatin .......................................................................... 100

    Lampiran 17. Hasil Uji Oksidasi-Fermentasi (OF) tanpa Paraffin .................... 100

    Lampiran 18. Hasil Uji Oksidasi-Fermentasi (OF) dengan Paraffin ................. 101

    xix

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Antibiotik merupakan substansi yang dihasilkan oleh mikrobia yang

    dalam konsentrasi rendah mampu menghambat pertumbuhan atau membunuh

    mikrobia lain. Setiap antibiotika mempunyai aktivitas penghambatan hanya

    terhadap kelompok mikrobia tertentu yang disebut spektrum penghambatan

    (Suwandi, 1989)

    Pada tanaman A.annua L ini diketahui bahwa ada mikrobia endofit yang

    membentuk koloni dalam jaringan pada daerah batang sampai akar, dari hasil

    identifikasi diketahui bahwa mikrobia tersebut adalah Bacillus polymixa

    (Simanjuntak, Bustanusallam, Malini, Otovina, Rahayuningsih, & Said, 2004).

    Bacillus polymixa termasuk dalam genus Bacillus yang mempunyai ciri sel

    berbentuk batang, gram positif, fakultatif anaerob, membentuk endospora, motil,

    dan bersifat katalase positif (Holt, Krieg, Sneath, Staley, & Williams, 2000).

    Mikrobia endofit adalah mikrobia yang hidup di jaringan tanaman pada

    periode tertentu dan mampu hidup dengan membentuk koloni dalam jaringan

    tanaman tanpa membahayakan inangnya. Mikrobia endofit tumbuh di jaringan

    vaskular dari tanaman inangnya (Stone, Bacon, White, 2000). Setiap tanaman

    tingkat tinggi dapat mengandung beberapa mikrobia endofit. Mikrobia endofit

    tersebut mampu menghasilkan metabolit sekunder yang diduga sebagai transfer

    genetik (genetic recombination) dari tanaman inangnya ke dalam mikrobia endofit

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    (Tan & Zou, 2001). Kemampuan mikrobia endofit memproduksi metabolit

    sekunder yang sesuai dengan tanaman inangnya merupakan peluang yang sangat

    besar dan dapat diandalkan untuk memproduksi metabolit sekunder dari mikrobia

    endofit yang diisolasi dari tanaman inangnya tersebut (Radji, 2005). Bakteri

    endofit Bacillus polymixa hasil isolasi dari tanaman A.annua L., dapat

    memproduksi metabolit artemisinin yang sangat potensial sebagai anti malaria

    (Simanjuntak, dkk, 2004).

    Pada isolasi mikrobia endofit, diperlukan media yang dapat menyokong

    pertumbuhan tanaman inang bakteri endofit (Mucciarelli, Scannerini, Bertea, &

    Maffei, 2001). Media Murashige-Skoog (MS) merupakan media yang digunakan

    untuk hampir semua macam tanaman karena mengandung konsentrasi garam-

    garam mineral yang tinggi dan senyawa N dalam bentuk NO3- dan NH4+

    (Hendaryono,1994).

    Staphylococcus aureus dapat menghemolisis darah dan mengkoagulasi

    plasma, juga menginfeksi bisul, impetigo, dan infeksi luka yang menimbulkan

    nanah. Eschericia coli dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, terjadinya diare,

    sepsis, dan meningitis. (Jawetz, Melnick, & Adelberg, 1996). S.aureus (gram

    positif) dan E.coli (gram negatif) dipilih untuk mengetahui keefektifan potensi

    antibakteri dari senyawa yang dihasilkan oleh bakteri endofit terhadap bakteri

    gram positif dan gram negatif, sehingga dapat diketahui spektrum penghambatan

    dari senyawa antibakteri tersebut.

    Jan G. Bruhn dan Lars Bohlin pada tahun 1997 memperkenalkan

    molecular pharmacognosy, yang mendifinisikan pharmacognosy sebagai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    pengetahuan molekuler yang menyelidiki hubungan struktur dan aktifitas dari

    bahan-bahan alam dengan potensinya sebagai obat. Bahan-bahan alam yang

    berpotensi sebagai obat dapat menjadi model atau prekursor dalam penemuan obat

    baru (Samuelsson, 1999). Untuk memperoleh antibiotik baru perlu dilakukan

    pencarian sumber penghasil antibiotik (Suwandi, 1989). Oleh karena itu,

    eksplorasi mikrobia endofit potensial merupakan alternatif untuk mendapatkan

    senyawa antibiotik baru. (Simanjuntak, dkk, 2004).

    1. Permasalahan

    Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, permasalahan yang

    muncul dalam penelitian ini adalah :

    a. Apakah bakteri endofit dapat diisolasi dari batang A.annua L. ?

    b. Apakah senyawa yang dihasilkan bakteri endofit yang diisolasi dari batang

    A.annua L. mempunyai potensi antibakteri terhadap E.coli dan S.aureus ?

    c. Bagaimana identitas bakteri endofit penghasil senyawa antibakteri

    terhadap E.coli dan S.aureus tersebut ?

    2. Keaslian Penelitian

    Sejauh penelusuran pustaka dan jurnal belum pernah dilakukan penelitian

    tentang isolasi dan identifikasi bakteri endofit dari batang tanaman A.annua L.

    yang mempunyai potensi antibakteri terhadap E.coli dan S aureus. Penelitian

    isolasi dan identifikasi bakteri endofit dari batang tanaman A annua L yang

    mempunyai potensi antibakteri terhadap E.coli dan S.aureus dilakukan

    bersama dengan Rachmawati (2007). Perbedaan dari penelitian bersama ini

    adalah digunakan bakteri uji yang berbeda, di mana Rachmawati (2007)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    menggunakan bakteri uji Bacillus subtilis dan Salmonella thypii.

    3. Manfaat penelitian

    a. Manfaat teoritis

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

    senyawa yang dihasilkan bakteri endofit yang diisolasi dalam batang

    A.annua L. yang memiliki potensi antibakteri.

    b. Manfaat praktis

    Penelitian ini diharapkan dapat menemukan isolat bakteri endofit

    penghasil senyawa antibakteri yang dapat mendukung bidang kefarmasian

    dan mampu memberikan informasi tentang senyawa antibakteri yang

    dihasilkan oleh bakteri endofit sebagai model atau prekursor dalam rangka

    penemuan obat baru di masa yang akan datang.

    c. Manfaat metodologis

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan dan

    terus dikembangkan dalam usaha pencarian bakteri endofit penghasil

    senyawa antibakteri.

    B. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk:

    1. Mengisolasi bakteri endofit dalam batang A.annua L.

    2. Menguji potensi senyawa yang dihasilkan bakteri endofit yang diisolasi dari

    batang A.annua L. terhadap E.coli dan S.aureus.

    3. Mengetahui identitas bakteri endofit penghasil senyawa antibakteri terhadap

    E.coli dan S.aureus tersebut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB II

    PENELAAHAN PUSTAKA

    A. Antibiotik

    Antibiotik didefinisikan sebagai produk metabolit yang dihasilkan oleh

    organisme tertentu, yang dalam konsentrasi rendah bersifat merusak atau

    menghambat mikrobia lain. Dengan kata lain, antibiotik merupakan zat kimia

    yang dihasilkan oleh suatu mikrobia yang dapat menghambat mikrobia lain

    (Pelczar & Chan, 1988)

    Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri,

    yang mempunyai khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan mikrobia,

    sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Turunan zat tersebut yang

    dibuat secara semi-sintetis termasuk kelompok ini, begitu pula senyawa sintesis

    dengan khasiat antibakteri lazimnya disebut antibiotik (Pelczar & Chan, 1988).

    Terjadinya resistensi mikrobia yang tadinya peka terhadap antibiotika

    dapat terjadi melalui mutasi pada kromosomnya atau pertukaran materi genetik di

    antara mikrobia. Pertukaran materi kromosomal sangat jarang, yang banyak

    terjadi adalah pertukaran materi genetik ekstrakromosomal, baik berupa plasmid

    konjugatif ataupun plasmid non konjugatif. Secara biokimiawi, resistensi bakteri

    terhadap antibiotika dapat terjadi melalui mekanisme: (i). Berkurangnya

    permeabilitas mikrobia terhadap obat, (ii). inaktifasi antibiotika oleh enzim yang

    dihasilkan bakteri, (iii). modifikasi reseptor obat, (iv). meningkatnya sintesa

    senyawa yang antagonistik terhadap obat (Sjahrurachman, 1996)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    Resistensi mikrobia terhadap antibiotika akibat perubahan permeabilitas

    dapat terjadi akibat perubahan pada reseptor obat, penurunan kapasitas transpor

    obat dan perubahan struktur dinding sel. Mekanisme ini merupakan mekanisme

    tersering dalam hal resistensi terhadap tetrasiklin dan sulfonamida. Resistensi

    bakteri karena modifikasi obat secara enzimatik banyak ditemukan terhadap

    antibiotika beta-laktam, kloramfenikol dan aminoglikosida. Enzim-enzim yang

    memodifikasi antibiotika tersebut dapat disandi oleh gen kromosom maupun gen

    ekstrakromosom, misalnya pada Staphylococcus yang resisten terhadap penisilin

    G, menghasilkan β laktamase yang merusak obat tersebut (Jawetz dkk, 1996).

    Resistensi bakteri terhadap antibiotika karena perubahan reseptor dapat ditemukan

    pada resistensi terhadap streptomisin. Telah diketahui bahwa pada bakteri yang

    resisten, ribosomnya berbeda dibandingkan dengan bakteri yang sensitif terhadap

    streptomisin. Hal ini disebabkan terjadinya mutasi noktah satu asam amino pada

    ribosom 30S. Dampak klinis resistensi tipe ini tidak begitu penting karena sifatnya

    tidak menyebar. Contoh lain resistensi jenis ini adalah resistensi terhadap penisilin

    pada bakteri Neisseria gonorrhoeae sebagai akibat perubahan pada penicillin

    binding protein (PBP) (Sjahrurachman, 1996).

    Bahan-bahan alam telah sejak lama digunakan untuk pengobatan. Bahan

    alam meliputi segala organisme seperti tanaman, hewan, dan mikroorganisme.

    Obat-obat modern yang digunakan pada masa kini sekitar 40 persennya berasal

    dari bahan-bahan alam. Obat-obatan dari bahan alam tersebut termasuk juga jenis

    obat-obat penting seperti glikosida jantung, morfin, dan antibiotik. Beberapa jenis

    antibiotik merupakan turunan dari bahan-bahan alam yang struktur kimianya telah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    dimodifikasi untuk menghasilkan senyawa dengan efek farmakologis yang

    diinginkan (Samuelsson, 1999).

    B. Mikrobia Endofit

    Mikrobia endofit adalah mikrobia yang hidup di dalam jaringan tanaman

    pada periode tertentu dan mampu hidup dengan membentuk koloni dalam jaringan

    tanaman tanpa membahayakan inangnya (Radji, 2005). Mikrobia endofit tumbuh

    di jaringan vaskular dari tanaman inangnya (Stone et al, 2000). Jaringan vaskular

    (pembuluh) terdapat di seluruh tubuh tanaman, mengangkut zat-zat antara akar

    dan tunas (Campbell, Reece, Mitchell, 2002). Setiap tanaman tingkat tinggi dapat

    mengandung beberapa mikrobia endofit yang mampu menghasilkan senyawa

    biologi atau metabolit sekunder yang diduga sebagai akibat transfer genetik

    (genetic recombination) dari tanaman inangnya ke dalam mikrobia endofit (Tan &

    Zou, 2001).

    Kemampuan mikrobia endofit memproduksi senyawa metabolit sekunder

    sesuai dengan tanaman inangnya merupakan peluang yang sangat besar dan dapat

    diandalkan untuk memproduksi metabolit sekunder dari mikrobia endofit yang

    diisolasi dari tanaman inangnya tersebut (Radji, 2005). Dari sekitar 300.000 jenis

    tanaman yang tersebar di muka bumi ini, masing-masing tanaman mengandung

    satu atau lebih mikrobia endofit yang terdiri dari bakteri atau fungi (Strobel &

    Daisy, 2003). Sehingga apabila endofit yang diisolasi dari suatu tanaman obat

    dapat menghasilkan metabolit sekunder sama dengan tanaman aslinya atau

    bahkan dalam jumlah yang lebih tinggi, maka kita tidak perlu menebang tanaman

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    aslinya untuk diambil sebagai simplisia, yang kemungkinan memerlukan waktu

    yang relatif lama untuk dipanen (Radji, 2005).

    Mikrobia endofit meningkatkan adaptasi ekologi inangnya dengan

    menaikkan toleransi mereka pada “stress” lingkungan (lingkungan yang kurang

    menguntungkan) dan juga menaikkan resistensi inangnya terhadap fitopatogen

    dan atau herbivora termasuk serangga yang memakan tanaman inang. Mikrobia

    endofit juga dapat melindungi inangnya dari serangan bakteri atau fungi patogen

    dari lingkungan disekitarnya (Tan & Zou, 2001).

    Berbagai jenis mikrobia endofit telah berhasil diisolasi dari tanaman

    inangnya, dan telah berhasil dibiakkan dalam medium pembenihan yang sesuai.

    Demikian pula metabolit sekunder yang diproduksi oleh mikrobia endofit tersebut

    dapat diisolasi dan dimurnikan serta dielusidasi struktur molekulnya (Radji,

    2005).

    Beberapa penelitian terkait dengan mikrobia endofit yang berpotensi

    sebagai antibiotik telah dilakukan. Cryptocandin adalah antifungi yang dihasilkan

    oleh mikrobia endofit Cryptosporiopsis quercina yang berhasil diisolasi dari

    tanaman obat Tripterigeum wilfordii, dan berkhasiat sebagai antifungi yang

    patogen terhadap manusia yaitu Candida albicans dan Trichopyton spp. (Strobel,

    Miller, Miller, Condron, Teplow, & Hess, 1999). Phomopsiahalasin merupakan

    metabolit yang diisolasi dari mikrobia endofit Phomopsis spp.berkhasiat sebagai

    antibakteri Bacillus subtilis, Salmonella enterica, Staphylococcus aureus, dan

    dapat juga menghambat pertumbuhan fungi Candida tropicalis (Horn, Simmonds,

    Schartz, & Blaney, 1995). Antibiotik berspektrum luas yang disebut munumbicin

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    dihasilkan oleh endofit Streptomyces spp. strain NRRL 30562 yang merupakan

    endofit yang diisolasi dari tanaman Kennedia nigriscans, dapat menghambat

    pertumbuhan Bacillus anthracis dan Mycobacterium tuberculosis yang

    multiresisten terhadap berbagai obat anti TBC (Castillo et al, 2002).

    Ditinjau dari hubungan tersebut, mikrobia endofit berpotensi untuk

    digunakan pada pengobatan modern, pertanian, dan industri. Fungi dan bakteri

    adalah mikrobia yang paling umum membentuk koloni pada jaringan tanaman,

    yang selanjutnya disebut mikrobia endofit (Strobel & Daisy, 2003). Endofit

    umumnya tidak ditemukan pada organ yang spesifik tetapi kebanyakan spesies

    mikrobia endofit diisolasi dari batang dan juga dari daun (Anonim, 2005).

    Untuk mengidentifikasi suatu jenis mikrobia perlu dilakukan isolasi

    untuk memperoleh biakan murni. Menurut Pelczar & Chan (1986) setiap koloni

    yang berlainan mewakili macam mikrobia yang berbeda sehingga hal ini dapat

    digunakan untuk melakukan isolasi suatu mikrobia. Untuk mengisolasi mikrobia

    di bawah kondisi laboratorium perlu disediakan nutrien dan kondisi fisik yang

    akan memenuhi persyaratan tipe mikrobia tertentu yang sedang ditelaah. Sejalan

    dengan hal tersebut, berbagai macam medium digunakan di dalam mikrobiologi,

    dikombinasikan dengan berbagai kondisi fisik untuk inkubasi (Pelczar & Chan,

    1986).

    Banyak prosedur untuk isolasi mikrobia endofit yang relatif mudah dan

    biasa digunakan oleh orang yang terlatih dalam dasar teknik mikrobiologi. Setiap

    tanaman tingkat tinggi dapat mengandung beberapa mikrobia endofit. Endofit

    tidak menunjukkan tanda- tanda keberadaan mereka sehingga sulit dideteksi dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    hanya dapat diteliti dengan menggoreskan secara hati- hati permukaan jaringan

    yang telah dibersihkan dengan etanol dan NaOCl (pemutih). Penambahan dan

    waktu untuk pencelupan dalam NaOCl beragam sesuai dengan jaringan dari inang

    (Anonim, 2005).

    Mikrobia endofit dapat diisolasi dari permukaan jaringan tanaman yang

    telah dibersihkan dan ditumbuhkan pada medium pertumbuhan yang sesuai. Pada

    isolasi mikrobia endofit, diperlukan medium yang dapat menyokong pertumbuhan

    tanaman inang bakteri endofit (Mucciarelli, Scannerini, Bertea, & Maffei, 2001).

    Medium Murashige-Skoog (MS) merupakan medium yang digunakan untuk

    hampir semua macam tanaman karena mengandung konsentrasi garam-garam

    mineral yang tinggi dan senyawa N dalam bentuk NO3- dan NH4+ (Hendaryono,

    1994). Jaringan tanaman yang dikultur memerlukan unsur hara makro dan unsur

    hara mikro dari dalam medium tumbuh, dari dalam medium kultur juga harus ada

    bahan-bahan lain yang berguna untuk merangsang pertumbuhan serta

    perkembangan sel jaringan yang dikulturkan. Pemisahan eksplan dari tanaman

    induk menyebabkan perubahan biosintesa dalam tanaman tersebut, sehingga

    pemberian unsur hara kedalam medium kultur untuk membantu eksplan supaya

    dapat tumbuh dan berkembang. Bahan-bahan itu adalah bahan organik yang

    meliputi karbohidrat, vitamin, asam amino, serta zat yang mengatur pertumbuhan

    (Katuuk, 1989)

    C. Artemisia annua L.

    Tanaman A.annua termasuk Familia Asteraceae ; Genus Artemisia ;

    Spesies Artemisia annua L. Mempunyai nama daerah : Anuma (Irian Jaya);

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    Anuma (Jawa) (Anonim, 1999)

    Tanaman A.annua L. merupakan terna semusim, tinggi 30–100 cm.

    Batang tegak, bulat persegi, berwarna hijau kecoklatan. Daun majemuk, bentuk

    oval, lonjong, panjang 10-18 cm, lebar 6-15 cm, ujung runcing, pangkal tumpul,

    anak daun bentuk oval, tepi bergerigi, pertulangan daun tegas, warna ungu

    kehijauan, hijau. Bunga majemuk, bentuk tandan, terletak di ujung batang,

    panjang mencapai 30 cm, kelopak hijau, bentuk bintang, berlekuk lima, mahkota

    halus mengelilingi cawan bunga tempat benang sari dan putik, diameter 2-3 mm,

    warna putih gading. Biji berbentuk lanset, kecil, berwarna coklat. Akar serabut,

    berwarna putih kekuningan. Bagian daun dari tanaman A.annua L. biasa

    digunakan sebagai obat demam (anti piretik) dan dapat juga digunakan sebagai

    obat anti malaria. Kandungan kimia dari tanaman A.annua L. yaitu saponin,

    flavonoida, polifenol, dan minyak atsiri (Anonim, 1999).

    A.annua L. adalah tumbuhan obat berupa perdu berasal dari Cina. Di

    Cina tumbuhan ini disebut qinghao. Di Amerika Serikat tumbuhan ini dikenal

    dengan nama sweet annie atau wormwood. Sejak zaman dulu, menurut catatan

    “Chinese Handbook of Prescriptions for Emergency Treatments,” yang dicetak

    tahun 340 sebelum Masehi, orang Cina menggunakannya untuk mengobati

    demam (Anonim, 2005).

    Minyak atsiri yang dihasilkan tanaman Artemisia annua L diketahui

    dapat menghambat dengan baik pertumbuhan bakteri Gram Positif Enterococcus.

    Kandungan minyak atsiri dari A.annua L meliputi camphor (44%), germacrene D

    (16%), trans-pinocarveol (11%), beta-selinene (9%), beta-caryophyllene (9%) and

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    artemisia ketone (3%) (Juteau, Masotti, Bessiere, Dherbomez, & Viano, 2002).

    Minyak tersebut merupakan metabolit sekunder yang kaya akan senyawa

    terpenoid. Contoh umum terpenoid adalah methanol, camphor (monoterpen),

    famesol, dan artemisinin (sesquiterpenoid). Artemisinin dan derivatifnya alpha-

    arteether digunakan sebagai antimalaria. Terpen atau terpenoid aktif terhadap

    bakteri, fungi, virus, dan protozoa. Mekanisme kerja terpen belum diketahui

    dengan baik dan dispekulasi terlibat dalam perusakan membran sel oleh senyawa

    lipofilik (Anonim, 2005). Pada tanaman A.annua L ini diketahui bahwa ada

    mikrobia endofit yang membentuk koloni dalam jaringan pada daerah batang

    sampai akar, dari hasil identifikasi diketahui bahwa mikrobia tersebut adalah

    Bacillus polymixa (Simanjuntak dkk, 2004). Mikrobia endofit dapat memproduksi

    senyawa metabolit sekunder sesuai dengan tanaman inangnya. Dari hasil

    penelitian Simanjuntak (2004), diketahui bahwa mikrobia endofit (Bacillus

    polymixa) hasil isolasi dari tanaman A.annua L dapat memproduksi senyawa

    antimalaria artemisinin.

    D. Rekombinasi Genetik

    Setiap tanaman tingkat tinggi dapat mengandung beberapa mikrobia

    endofit yang mampu menghasilkan senyawa biologi atau metabolit sekunder yang

    diduga sebagai akibat terjadinya transfer genetik (genetic recombination) dari

    tanaman inangnya ke dalam mikrobia endofit (Tan & Zou, 2001).

    Transfer DNA atau perpindahan DNA ke dalam bakteri endofit dari

    tanaman Artemisia annua L. diduga melalui cara transformasi. Transformasi

    merupakan pengambilan DNA oleh bakteri dari lingkungan di sekelilingnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=pubmed&cmd=Search&itool=pubmed_Abstract&term=%22Bessiere+JM%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=pubmed&cmd=Search&itool=pubmed_Abstract&term=%22Dherbomez+M%22%5BAuthor%5Dhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?db=pubmed&cmd=Search&itool=pubmed_Abstract&term=%22Viano+J%22%5BAuthor%5D

  • 13

    DNA yang berada di sekitar bakteri (DNA asing) dapat berupa potongan DNA

    atau fragmen DNA yang berasal dari sel bakteri lainnya atau organisme lainnya.

    DNA yang masuk ke dalam sel bakteri selanjutnya dapat berintegrasi dengan

    DNA bakteri sehingga terbentuk DNA rekombinan (Tjahjoleksono, 2005).

    Proses transfer genetik ini melibatkan juga enzim restriksi, enzim restriksi

    adalah enzim yang dapat memotong molekul DNA pada lokasi-lokasi spesifik

    yang jumlahnya terbatas, potongan molekul DNA ini disebut fragmen restriksi.

    Fragmen restriksi berupa fragmen DNA untai-ganda dengan sedikitnya satu ujung

    untai-tunggal, yang disebut ujung lengket (Campbell et al, 2002). Ujung lengket

    plasmid bakteri endofit akan berpasangan dengan ujung lengket yang

    berkomplementer dari fragmen DNA A.annua L sehingga didapatkan plasmid

    rekombinan. Sel bakteri endofit kemudian mengambil plasmid rekombinan

    dengan mekanisme transformasi. Transformasi merupakan pengambilan DNA

    oleh bakteri dari lingkungan di sekelilingnya. DNA yang berada di sekitar bakteri

    (DNA asing) dapat berupa potongan DNA atau fragmen DNA yang berasal dari

    sel bakteri lainnya atau organisme lainnya (Tjahjoleksono,2005). Menurut Radji

    (2005), kemampuan bakteri endofit dalam memproduksi senyawa metabolit

    sekunder yang sesuai dengan tanaman inangnya merupakan suatu koevolusi

    antara bakteri endofit dengan tanaman inangnya. Koevolusi adalah pengaruh

    mutual pada evolusi dari dua spesies berbeda yang berinteraksi satu sama lain dan

    yang secara timbal balik saling mempengaruhi adaptasi masing-masing (Campbell

    et al, 2002).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    E . Bakteri Uji

    Pewarnaan Gram memilahkan bakteri menjadi kelompok Gram-positif

    dan Gram-negatif. Bakteri Gram-positif berwarna ungu karena tetap mengikat

    kompleks zat warna kristal violet-yodium meskipun diberi larutan pemucat

    (alkohol 95%). Bakteri Gram-negatif berwarna merah karena kompleks kristal

    violet-yodium larut sewaktu pemberian larutan pemucat, dan dapat diwarnai oleh

    cat lawan yang berwarna merah (Lay, 1994). Dalam penelitian ini, bakteri yang

    digunakan sebagai bakteri uji bersifat gram positif yaitu Staphylococcus aureus

    dan sebagai gram negatif adalah Eschericia coli.

    1. Eschericia coli

    E.coli merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk batang lurus,

    bergerak dengan flagel atau tidak dapat bergerak, mudah tumbuh dengan

    pembenihan sederhana. Pada pembiakan, E.coli membentuk koloni bulat

    konveks, halus, dan pinggir-pinggir nyata (Jawetz et al, 1986). E.coli

    termasuk dalam genus Eschericia, dengan ciri berukuran 1,1-1,5 μm x 2,0-6,0

    m, bersifat fakultatif anaerob, tumbuh dengan optimal pada suhu 37μ 0 C.

    Memberikan reaksi negatif untuk tes oksidase, hidrolisis urea, tes H2S, dan tes

    sitrat, mereduksi nitrat, memberikan reaksi positif untuk tes katalase dan tes

    Methylen Red (Holt et al, 2000).

    E.coli adalah anggota flora usus normal, umumnya tidak menyebabkan

    penyakit bila masih dalam usus. E.coli dapat menyebabkan penyakit bila telah

    mencapai jaringan di luar tractus digestivus, seperti saluran kemih, saluran

    empedu, paru-paru, peritoneum, dan selaput otak (Jawetz et al, 1996).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    E.coli adalah penyebab yang paling lazim dari infeksi saluran kemih dan

    merupakan penyebab infeksi saluran kemih pertama pada kira-kira 90%

    wanita muda. E.coli yang menyebabkan diare sangat sering ditemukan di

    seluruh dunia, dan diklasifikasikan oleh ciri khas sifat-sifat virulensinya

    (Jawetz et al, 1996).

    Bila pertahanan inang normal tidak mencukupi, E.coli dapat memasuki

    aliran darah dan menyebabkan sepsis. E.coli merupakan penyebab meningitis

    pada bayi, dan E.coli merupakan penyebab pada sekitar 40% kasus meningitis

    neonatal (Jawetz et al, 1996).

    2. Staphylococcus aureus

    S.aureus adalah jenis bakteri yang berbentuk bulat, berdiameter kurang

    lebih 1 m, hidup bergerombol seperti buah anggur. Berdasar pengecatan

    gram, S.aureus termasuk gram positif yang ditunjukkan dengan warna ungu.

    S.aureus mempunyai ciri dapat memfermentasi manitol yang dapat

    memberikan warna kuning keemasan pada tes biokimiawi, memberi reaksi

    positif terhadap reaksi katalase dan koagulasi (Jawetz et al, 1996).

    μ

    S.aureus termasuk dalam genus Staphylococcus yang mempunyai ciri non

    motil, tidak mempunyai spora, dan bersifat fakultatif anaerob. Koloni dari

    Staphylococcus tidak tembus cahaya (opaque), berwarna putih atau krem, dan

    kadang berwarna kuning sampai orange, memberi reaksi negatif pada tes

    oksidasi, mereduksi nitrat menjadi nitrit. Staphylococcus sering ditemukan

    pada produk makanan, sampah, dan air (Holt et al, 2000).

    S.aureus sering menghemolisis darah dan mengkoagulasi plasma, densitas

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    kolonisasi antara lain pada kulit dan selaput lendir manusia, juga menginfeksi

    berupa bisul, impetigo, dan infeksi luka yang menimbulkan nanah (Jawetz et

    al, 1996).

    Pada suhu 300C pertumbuhannya sangat cepat, sedangkan pembentukan

    pigmen terbaik pada suhu 200C. Koloni pada pembenihan padat berbentuk

    bulat, halus, menonjol, dan berkilauan, membentuk pigmen warna kuning.

    S.aureus dapat menjadi resisten terhadap banyak zat antimikrobia dan

    menyebabkan masalah pengobatan menjadi sulit. Penanahan setempat adalah

    kekhususan infeksi S.aureus (Trihendrokesowo, 1986).

    F. Metode Pengujian Potensi Senyawa Antimikrobia

    Potensi antimikrobia dapat ditetapkan dengan berbagai cara antara lain :

    1. Metode Difusi

    Cara ini berdasarkan kemampuan obat untuk berdifusi dalam medium

    tempat mikrobia dapat berkembang biak secara optimal. Disk antibiotik

    diletakkan di atas agar atau bila dengan metode sumuran antibiotik

    dimasukkan dalam sumuran. Besarnya daerah difusi tergantung dengan

    daerah pertumbuhan atau hambatan mikrobia uji dan sebanding dengan

    kadar obat yang diberikan. Pada pelaksanaannya, metode difusi ada

    beberapa cara, yaitu:

    a. Cara Kirby Bouwer

    Cara ini dilakukan dengan cara menggoreskan suspensi mikrobia

    tertentu, umumnya 106 Colony Forming Unit (CFU) per-ml pada

    permukaan medium hingga merata. Kertas disk yang mengandung

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    antibiotik diletakkan di atas medium lalu diinkubasikan pada suhu

    37oC selama 18-24 jam, setelah itu dibaca hasilnya. Cara ini dikenal 2

    macam zona, yaitu:

    1). Zona radikal adalah suatu daerah di sekitar disk yang sama sekali

    tidak ditemukan adanya pertumbuhan mikrobia.

    2). Zona irradikal adalah suatu daerah disekitar disk yang

    menunjukkan pertumbuhan mikrobia yang dihambat oleh

    antibiotik tersebut tetapi tidak dimatikan (Hugo & Russel, 1987;

    Anonim, 1986).

    b. Cara paper disc

    Cara ini adalah cara yang paling banyak digunakan untuk

    menentukan kepekaan mikrobia terhadap berbagai macam obat-obatan.

    Cara ini menggunakan cakram kertas saring atau tablet yang

    mengandung suatu obat dengan kekuatan tertentu yang diletakkan pada

    lempeng agar yang telah ditanami mikrobia yang akan diperiksa.

    Hambatan akan terlihat sebagai daerah yang tidak memperlihatkan

    adanya pertumbuhan mikrobia di sekitar cakram. Lebar hambatan ini

    tergantung pada daya resap obat ke dalam agar dan kepekaan mikrobia

    terhadap obat tersebut.

    Hasil dibaca setelah inkubasi selama 18-24 jam. Pada keadaan

    tertentu mungkin dapat dilakukan pembacaan pendahuluan setelah

    inkubasi selama 6-8 jam, untuk menguatkan kemudian diulang setelah

    18-24 jam. Daerah hambatan diukur dalam satuan milimeter, dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    mengukur seluruh garis tengah hambatan dan cakram (Bonang &

    Koeswardono, 1982).

    c. Cara sumuran

    Penyiapan dilakukan seperti cara Kirby Bouwer. Setelah biakan

    siap, dibuat sumuran dengan diameter tertentu dan tegak lurus terhadap

    permukaan agar, ke dalam sumuran diteteskan larutan uji lalu

    diinkubasi selama 24 jam 37oC, setelah itu hasilnya dibaca seperti cara

    Kirby Bouwer (Hugo & Russel, 1987).

    2. Metode dilusi

    Metode ini menggunakan senyawa anti mikrobia dengan kadar

    menurun secara bertahap, baik dengan medium cair atau padat. Kemudian

    medium diinokulasikan mikrobia uji dan diinkubasi. Tahap akhir dilarutkan

    senyawa antimikrobia dengan kadar yang menghambat atau mematikan.

    Pada uji kepekaan cara dilusi agar memakan waktu dan penggunaannya

    dibatasi pada keadaan tertentu saja. Uji kepekaan cara dilusi cair dengan

    menggunakan tabung reaksi, tidak praktis dan jarang dipakai, namun kini

    ada cara yang sederhana dan banyak dipakai yakni menggunakan

    microdilution plate. Keuntungan mikrodilusi cair adalah bahwa uji ini

    memberi hasil kuantitatif yang menunjukkan jumlah antimikrobia yang

    dibutuhkan untuk mematikan mikrobia uji (Jawetz et al ,2001).

    G. Identifikasi Mikrobia

    Untuk identifikasi dan determinasi suatu biakan murni suatu mikrobia

    hasil isolasi perlu ditentukan morfologi sel individual, morfologi koloni, dan sifat-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    sifat biokimianya (fisiologi), patogenisitas dan serologinya (Jutono, Soedarsono,

    Hartadi, Kabirun, Suhadi & Soesanto,1980)

    Pada identifikasi mikrobia mula-mula diamati morfologi individual

    secara mikroskopik dan pertumbuhannya pada berbagai medium. Karena suatu

    bakteri tidak dapat dideterminasi hanya berdasar sifat-sifat morfologinya saja,

    maka perlu diteliti pula sifat-sifat biokimia dan faktor-faktor yang mempengaruhi

    pertumbuhannya. Mikrobia yang morfologinya sama mungkin berbeda dalam

    kebutuhan nutrisi serta persyaratan ekologi lainnya (temperatur, pH, dan

    sebagainya). Patogenesis mikrobia patogen dapat dipakai untuk membantu

    identifikasi dan determinasi bakteri tersebut. Apabila suatu bakteri memiliki sifat

    yang hampir sama (terutama yang patogen), maka perlu diselidiki sifat ekologinya

    (Jutono dkk,1980).

    Untuk determinasi bakteri digunakan buku panduan baku determinasi

    oleh Holt et al (2000), yang memuat sifat-sifat bakteri yang telah dikenal.

    1. Sifat Morfologi

    a. Morfologi sel individual, meliputi :

    1) Ukuran, bentuk, dan rangkaian sel.

    2) Ada tidaknya spora dan kedudukan spora.

    3) Ada tidaknya flagella, kedudukan dan jumlah flagella.

    4) Ada tidaknya kapsula.

    5) Reaksi- reaksi pengecatan.

    b. Morfologi koloni, meliputi : pertumbuhan, bentuk, ukuran, tekstur, bau,

    konsistensi, kilat dan ciri- ciri optik dari isolat koloni bakteri pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    beberapa tipe medium yaitu medium agar miring, tegak dan cair. Pada

    medium agar miring koloni bakteri diinokulasikan sepanjang agar secara

    goresan dengan ose, pada medium agar tegak koloni bakteri

    diinokulasikan secara tusukan, dan pada medium cair koloni bekteri

    diinokulasikan langsung pada medium (Jutono dkk, 1980).

    2. Sifat Biokimia

    Pengujian sifat biokimia meliputi :

    a. Pembentukan asam sulfida (H2S)

    Uji ini bertujuan untuk menunjukkan adanya pembentukan H2S pada

    medium TSIA (Triple Sugar Iron Agar) (Jutono dkk, 1980).

    b. Dekarboksilase lisin

    Uji ini bertujuan menunjukkan kemampuan bakteri dalam

    mendekarboksilasi berbagai asam amino (Lay, 1994).

    c. Pembentukan Indol

    Uji pembentukan Indol menunjukkan adanya indol dan triptofan (Jutono

    dkk, 1980).

    d. Uji Methylen Red (MR)

    Uji Methylen Red digunakan untuk menentukan adanya fermentasi asam

    campuran (Lay, 1994).

    e. Uji Sitrat

    Uji sitrat digunakan untuk melihat mikrobia menggunakan sitrat sebagai

    satu- satunya sumber karbon dan energi. Digunakan medium Simmon-

    sitrat berupa medium padat (Lay, 1994).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    f. Uji katalase

    Katalase adalah enzim yang mengkatalisasikan penguraian hidrogen

    peroksida ( H2O2 ) menjadi air dan O2. Pada bakteri yang bersifat

    katalase-positif terlihat pembentukan gelembung udara sekitar koloni

    (Lay, 1994)

    g. Tes oksidase

    Uji ini berfungsi untuk menentukan adanya oksidase sitokrom yang

    ditemukan pada mikrobia tertentu (Lay, 1994).

    h. Uji pencairan gelatin

    Gelatin adalah protein yang diperoleh dari tulang, tulang rawan atau

    tenunan ikat hewani lainnya. Hidrolisis gelatin oleh mikrobia tersebut

    dikatalisis oleh eksoenzim yang disebut gelatinase. Gelatin yang dicerna

    tidak mampu membentuk gel dan bersifat cair (Lay, 1994).

    i. Uji oksidasi fermentasi (OF)

    Uji ini bertujuan untuk menentukan kemampuan mikrobia untuk

    memetabolisme karbohidrat secara oksidasi atau fermentasi (Lay, 1994).

    H. Keterangan Empiris

    Setiap tanaman tingkat tinggi dapat mengandung beberapa mikrobia

    endofit yang mampu menghasilkan senyawa biologi atau metabolit sekunder yang

    diduga sebagai transfer genetik (genetic recombination) dari tanaman inangnya ke

    dalam mikrobia endofit (Tan & Zou, 2001).

    A.annua L. telah diketahui merupakan tanaman yang menjadi inang

    untuk mikrobia endofit, pada tanaman ini diketahui bahwa ada suatu spesies

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    bakteri yang membentuk koloni dalam jaringan pada daerah batang sampai akar

    (Simanjuntak, dkk, 2004). Selain itu minyak essensial yang dihasilkan tanaman

    A.annua L. juga diketahui menunjukkan aktivitas antibiotik (Juteau et al, 2002).

    Bahan-bahan alam yang berpotensi sebagai obat dapat menjadi model atau

    prekursor dalam penemuan obat baru (Samuelsson, 2000). Untuk memperoleh

    antibiotik baru perlu dilakukan pencarian sumber penghasil antibiotik (Suwandi,

    1989). Oleh karena itu, eksplorasi mikrobia endofit potensial merupakan alternatif

    untuk mendapatkan senyawa antibiotik baru. (Simanjuntak, dkk, 2004).

    Pengujian potensi antibakteri dari senyawa antibakteri dalam medium

    produksinya dilihat dengan mengukur diameter zona hambat. Data untuk

    identifikasi isolat bakteri endofit tersebut berupa data-data morfologi koloni,

    morfologi sel, dan sifat-sifat biokimianya. Data hasil identifikasi bakteri endofit

    kemudian dideterminasi dengan buku panduan determinasi bakteri (Holt et al,

    2000) untuk mengetahui genus dari bakteri endofit yang diisolasi dari tanaman

    A.annua L tersebut. Penelitian ini ditujukan untuk mengisolasi dan

    mengidentifikasi bakteri endofit dari batang tanaman A.annua L, dan untuk

    menguji potensi isolat bakteri endofit dari tanaman A.annua L terhadap E.coli

    dan S.aureus.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis dan Rancangan Penelitian

    Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dan bersifat

    eksploratif-deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi,

    Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

    B. Variabel dan Definisi Operasional

    1. Variabel penelitian

    a. Variabel bebas : senyawa antibakteri yang dihasilkan bakteri endofit

    yang diisolasi dari batang tanaman A. annua L.

    b. Variabel tergantung : diameter zona hambat (mm).

    c. Variabel pengacau terkendali : waktu inkubasi 24, 48, 72, 120 jam, suhu

    inkubasi 370C; medium kultur tanaman inang yaitu MS (Murashige-

    Shoog) medium; medium isolasi bakteri endofit, medium pemeliharaan

    bakteri endofit, E.coli, dan S.aureus yaitu NA (Nutrient Agar); medium

    produksi senyawa antibakteri yang dihasilkan bakteri endofit yaitu NB

    (Nutrient Broth); batang tanaman A.annua L. yang sehat dan berumur 6

    bulan; volume isolat bakteri endofit penghasil senyawa antibakteri yang

    diinokulasikan dalam paper disk sebanyak 40 μL; volume suspensi E.coli

    dan S.aureus setara dengan larutan standar Mc Farland II (6.108 CFU/ml)

    sebanyak 1 ml.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    2. Definisi operasional

    a. Artemisia annua L. diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Obat

    (BPTO) Tawangmangu dan diketahui bahwa ada suatu spesies bakteri

    yang membentuk koloni dalam jaringan vaskular daerah batang sampai

    akar tanaman A.annua L. ini.

    b. Senyawa antibakteri adalah substansi yang dihasilkan oleh isolat bakteri

    endofit dalam tanaman A.annua L. yang mampu menghambat

    pertumbuhan atau membunuh E. coli dan S.aureus.

    c. Bakteri endofit dari tanaman A.annua L. adalah bakteri yang membentuk

    koloni dalam suatu sistem jaringan vaskular dari tanaman A.annua L.

    yang dapat ditumbuhkan di MS Medium dan dapat menghasilkan

    senyawa yang mempunyai potensi antibakteri terhadap E.coli dan

    S.aureus.

    d. Potensi antibakteri adalah kemampuan suatu zat atau substansi yang

    dihasilkan oleh bakteri endofit dari tanaman A.annua L. yang mampu

    menghambat atau mematikan bakteri E.coli dan S.aureus, ditandai

    dengan adanya area hambatan di sekitar paper disk.

    e. Eshericia coli ATCC 35218 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923

    dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas

    Gadjah Mada, adalah bakteri uji, yaitu bakteri gram negatif dan bakteri

    gram positif yang bersifat patogen terhadap manusia.

    f. MS (Murashige-Shoog) medium adalah medium kultur tanaman A.annua

    L. MS Medium mengandung garam-garam mineral yang cukup lengkap

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    untuk mendukung pertumbuhan eksplan ( batang tanaman A.annua L. )

    dan mengandung senyawa nitrogen yang berguna dalam regenerasi sel

    eksplan.

    C. Bahan dan Alat Penelitian

    1. Bahan penelitian

    a. Tanaman Artemisia annua L. diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman

    Obat (BPTO) Tawangmangu dan berumur 6 bulan.

    b. Biakan murni Eschericia coli ATCC 35218 dan Staphylococcus aureus

    ATCC 25923 dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran

    Universitas Gadjah Mada.

    c. Medium kultur tanaman A.annua L yaitu MS (Murashige-Shoog)

    medium dengan komposisi : NH4NO3, KNO3, CaCl2.2H2O,

    MgSO4.7H2O, KH2PO4, unsur hara mikro, sukrosa, agar, vitamin,

    hormon BAP dan 2,4 Diklorofenoksi Asetat, FeSO4.7H2O dan Na2

    EDTA,

    d. Medium isolasi bakteri endofit yaitu Nutrien Agar (Oxoid) takaran 28g/L

    dengan komposisi (g/L) : “Lab-lemco” powder 1,0; yeast extract 2,0;

    peptone 5,0; sodium chloride 5,0 agar 15,0.

    e. Medium produksi senyawa anti bakteri yaitu medium Nutrient Broth

    (Oxoid) takaran 37 g/L dengan komposisi (g/L) : “Lab-lemco” powder

    1,0; yeast extract 2,0; peptone 5,0; sodium chloride 5,0.

    f. Medium pemeliharaan E. coli, S. aureus, bakteri endofit dan medium

    identifikasi bakteri endofit :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    1) Nutrien Agar (Oxoid) takaran 28g/L dengan komposisi (g/L) : “Lab-

    lemco” powder 1,0; yeast extract 2,0; peptone 5,0; sodium chloride

    5,0 agar 15,0.

    2) Nutrien Broth (Oxoid) takaran 37 g/L dengan komposisi (g/L) : “Lab-

    lemco” powder 1,0; yeast extract 2,0; peptone 5,0; sodium chloride

    5,0.

    g. Bahan untuk uji biokimia :

    1) Uji Oksidase : reagens tetramethyl-paraphenyldiamine.

    2) Uji Katalase : reagens hydrogen peroksida (H2O2).

    3) Uji hydrogen sulfida : medium TSIA (Triple Sugar Iron Agar)

    (Oxoid).

    4) Uji Dekarboksilasi lisin : medium LIA (Lisin Iron Agar) (Oxoid).

    5) Uji Indol : medium peptone water dan reagens Kovac.

    6) Uji MR : medium MR – VP (Methyl Red – Voges Proskauer), methyl

    red.

    7) Uji hidrolisis gelatin : dengan komposisi Nutrient Broth (Oxoid) dan

    12% gelatin.

    8) Uji Fermentasi karbohidrat : medium O-F (Difco).

    9) Uji Sitrat : medium Simmon’s Citrate (Oxoid).

    10) Uji Pergerakan mikrobia : Nutrient Broth (Oxoid), 0,2% – 0,4% Agar

    Bacteriologycal (Oxoid).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    h. Bahan untuk pengecatan bakteri :

    1) Pengecatan Gram : kristal violet, larutan iodine, alkohol 95%,

    safranin.

    2) Pengecatan Spora : Malachite green 5%, safranin.

    3) Pengecatan Acid Fast : cat Ziehl Neelson Carbolfuchsin, methylen

    blue, alkohol 95%.

    i. Paper disc dengan diameter 6 mm.

    j. Kontrol positif : Amoxicilin untuk injeksi (Danoxilin®)

    k. Kontrol negatif yaitu medium Nutrien Broth tanpa inokulasi mikrobia

    endofit.

    l. Larutan standar Mc Farland II (setara dengan kepadatan bakteri 6.108

    CFU/ml).

    m. Aquadest steril.

    n. Alkohol 70%.

    o. Minyak emersi.

    p. Sodium hipoklorit (Bayclin) untuk pembersihan batang A.annua L.

    q. Tween 80 sebagai wetting agent pada proses pembersihan batang

    A.annua L.

    2. Alat penelitian

    Autoklaf (model KT-40, ALP Co. Ltd. Midorigouka Kamurashi, Tokyo,

    Japan), Microbioogical Safety Cabinet (lokal), Inkubator (Memmert, tipe BE

    400, Swahabach FRG, Germany), Vortex (Stuart Scientific); Neraca analitik

    (Mettler Pc 2000); Sentrifuge (Heraeus Christ); Oven (WTC Binder);

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Mikroskop cahaya (Olympus Type CH 30); mikropipet (Nichiryo 5000 DG),

    Shaker Resiprok (Imorius Utrecht); beker glass (Pyrex), lemari pendingin

    (Sharp, Japan), Cawan petri (Pyrex), kaca steril, pisau, botol kultur, Pipet

    volume, Pipet tetes, glass firm, Tabung sentrifuge, Tabung reaksi, kaca arloji,

    Erlenmeyer, Pinset, lampu spiritus, jarum inokulasi, penggaris, jarum ose, dan

    alat- alat gelas.

    D. Tahapan Penelitian

    1. Determinasi Tanaman Artemisia annua L.

    Determinasi tanaman A.annua L. dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman

    Obat ( BPTO ), Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, dengan

    menggunakan kunci determinasi menurut Backer ( 1968 )

    2. Pengumpulan Batang Artemisia annua L.

    Sampel batang yang sehat (bagus/ tidak rapuh) tanaman A.annua L. yang

    diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Obat ( BPTO ) Tawangmangu,

    Karanganyar, Jawa Tengah, dipilih yang telah berumur dewasa, yakni yang

    berumur 6 bulan. Sampel yang berupa batang disimpan di dalam kantong

    plastik untuk mengurangi penguapan selama perjalanan dan penyimpanan

    sementara.

    3. Pembuatan MS Medium (Murashige-Shoog Medium)

    a. Penimbangan unsur makro

    Ditimbang bahan-bahan untuk unsur makro, antara lain : 1,65 g

    NH4NO3 ; 1,9 g KNO3 ; 0,44 g CaCl2.2H2O ; 0,37 g MgSO4.7H2O ; 0,17

    g KH2PO4.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    b. Pembuatan larutan stok

    1) Pembuatan larutan stok hara mikro

    Ditimbang bahan-bahan untuk stok mikro, antara lain : 41,5 mg

    kalium iodida; 310,0 mg asam borat; 845,0 mg mangansulfat-

    tetrahidrat; 430,0 mg sengsulfat-heptahidrat; 1,25 mg tembaga (II)

    sulfat; 12,5 mg natriummolibdat-dihidrat; 1,25 mg kobalt (II) klorida-

    heksahidrat.

    Masing-masing bahan tersebut dimasukkan satu persatu ke dalam

    Beaker Glass 500 ml yang telah diisi dengan 300 ml aquadest, diaduk

    hingga larut. Kemudian dipindahkan ke dalam labu ukur 500 ml,

    diencerkan dengan aquadest sampai tanda. Untuk 1 liter medium

    dibutuhkan 5 ml larutan stok ini.

    2) Pembuatan larutan stok besi

    Besi (II) sulfat-heptahidrat ditimbang sebanyak 139 mg dan 186,5

    mg natrium etilen diamin tetra asetat. Dilarutkan dalam aquadest

    masing-masing 15 ml secara terpisah. Untuk natrium etilen diamin

    tetra asetat dibantu dengan pemanasan. Setelah larut dicampur dalam

    Erlenmeyer dan diaduk rata. Larutan tersebut kemudian dipindahkan

    ke dalam labu ukur 50 ml. Erlenmeyer tersebut dibilas dengan sisa

    aquadest dan masukkan dalam labu ukur tersebut sampai tanda. Untuk

    1 liter medium dibutuhkan 5 ml stok ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    3) Pembuatan larutan stok vitamin

    Erlenmeyer diisi dengan 50 ml aquadest, kemudian berturut-turut

    dimasukkan 250,0 mg asam nikotinat; 250,0 mg piridoksin; 50,0 mg

    tiamin; dan 100,0 mg glisin. Diaduk hingga jernih, kemudian

    dipindahkan ke dalam labu ukur 500 ml. Ditambahkan aquadest

    sampai tanda. Untuk 1 liter medium membutuhkan 5 ml larutan stok.

    4) Pembuatan larutan stok mio-inositol

    Ditimbang 10,0 mg mio-inositol, kemudian dimasukkan ke dalam

    Beaker Glass satu liter yang terlebih dahulu telah diisi dengan 700 ml

    aquadest. Setelah larut, dipindahkan ke dalam labu ukur 1 liter dan

    diencerkan dengan aquadest sampai tanda. Untuk 1 liter medium

    dibutuhkan larutan stok sebanyak 10,0 ml.

    c. Pembuatan MS Medium (Murashige-Shoog Medium)

    Aquadest sebanyak kurang lebih 300 ml dipanaskan dalam Beaker

    Glass 1000 ml, kemudian bahan- bahan nutrisi makro dimasukkan ke

    dalam Beaker Glass, sambil terus diaduk dengan pengaduk stirer.

    Selanjutnya berturut-turut dimasukkan 5 ml larutan stok hara mikro; 5 ml

    larutan stok besi; 5 ml larutan stok vitamin; serta 10 ml larutan stok mio-

    inositol dalam campuran medium. Kemudian dimasukkan campuran 30 g

    sukrosa dan 8-10 g agar. Aquadest ditambahkan sampai kurang lebih 1000

    ml, diaduk, dan dipanaskan sampai jernih. Setelah jernih dan mendidih,

    Beaker Glass diangkat dari pemanas. Zat pengatur tumbuh golongan

    sitokinin yaitu BAP (Benzilaminopurin) ditambahkan sebanyak 1 ppm dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    medium dibagi menjadi tiga bagian untuk membuat variasi zat pengatur

    tumbuh. Kemudian ditambahkan zat pengatur tumbuh auksin (2,4-D). pH

    larutan medium diatur 5,2- 5,6. Jika terlalu alkali ditambahkan HCl 1N,

    tetapi jika terlalu asam ditambahkan KOH 1N. Larutan medium

    dipindahkan ke dalam botol kultur dengan ketebalan medium kurang lebih

    satu cm. Botol tersebut kemudian ditutup dengan aluminium foil,

    kemudian disterilisasi dengan autoklaf (121 °C, 15 menit). Medium yang

    telah disterilkan tersebut selanjutnya disimpan ke dalam inkubator.

    4. Desinfeksi Batang Artemisia annua L.

    Batang dicuci dengan air mengalir selama ± 5-10 menit. Setelah itu,

    batang dicuci dalam 10 ml bayclin (commercial bleaching yang mengandung

    5,3% sodium hypokhlorit) dan 20 tetes Tween 80, kemudian bilas dengan

    aquadest steril sampai bersih.

    5. Penanaman Batang Artemisia annua L. pada MS Medium

    Batang tanaman Artemisia annua L. yang telah dibersihkan ditanam secara

    aseptis ke dalam MS medium. Penanaman dilakukan dengan menggunakan

    pinset steril dan batang yang telah dibersihkan dipotong sepanjang ± 0,5-0,8

    cm dan ditanamkan ke permukaan MS medium dengan hati-hati. Penanaman

    batang dalam posisi horisontal dengan bekas potongan tertanam di permukaan

    MS medium, kemudian diinkubasikan selama 2-3 hari. Setelah inkubasi, akan

    tampak pertumbuhan bakteri endofit di sekitar batang A.annua L.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    6. Isolasi Bakteri Endofit dengan Metode Streak Plate

    Setelah didapatkan pertumbuhan bakteri endofit, kemudian dilakukan

    isolasi bakteri endofit pada Nutrient Agar dalam cawan petri untuk

    mendapatkan biakan murni bakteri endofit. Satu ose mikrobia yang didapat

    diinokulasikan pada nutrient agar secara streak plate. Diinkubasikan pada

    suhu 37oC selama 24 jam. Akan didapat koloni- koloni bakteri yang terpisah.

    Koloni bakteri dari goresan terakhir diinokulasikan secara goresan ke dalam

    medium NA miring untuk stok mikrobia.

    7. Pengujian Potensi Antibakteri dari Isolat Bakteri Endofit Terhadap E.coli

    dan S.aureus Secara Difusi Paper disc

    a. Pembuatan Suspensi Bakteri Uji

    Diambil ± 1 ose dari stok bakteri uji dari biakan murni E.coli ATCC

    35218 dan S.aureus ATCC 25923, kemudian diinokulasikan pada Nutrien

    Broth (NB) 9 ml sampai konsentrasi 6 x 108 CFU/ml (Larutan Standar

    Mac Farland II).

    b. Skrining Bakteri Endofit yang Memiliki Potensi Antibakteri terhadap

    E.coli dan S.aureus

    Biakan murni bakteri endofit yang diperoleh dari tahap 6 diuji potensi

    antibakterinya terhadap E.coli dan S.aureus dengan metode Paper Disc

    Agar Diffusion Technique. Biakan bakteri endofit tersebut kemudian

    ditumbuhkan dalam medium Nutrient Broth dan digojog menggunakan

    shaker inkubator pada suhu 37° C dengan kecepatan 170 rpm selama 3-4

    hari. Pemisahan biomassa sel dengan medium Nutrient Broth yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    mengandung metabolit sekunder bakteri endofit (supernatan) dilakukan

    dengan sentrifugasi pada kecepatan 5000 rpm selama 1 jam, supernatan

    dipakai untuk skrining bakteri endofit penghasil senyawa antibakteri.

    Sesudah supernatan disiapkan, paper disc steril diinokulasi 40 μl

    supernatan. Untuk mengurangi ekses air, paper disc dikeringanginkan di

    atas kaca arloji steril selama kurang lebih 1 jam. Mikrobia uji yaitu E.coli

    dan S.aureus ditumbuhkan dalam NA secara pour platting pada petri yang

    berbeda, yaitu dengan mengambil suspensi bakteri uji E.coli dan S.aureus

    sebanyak 1 ml kemudian diinokulasikan ke dalam 20 ml Nutrient Agar

    yang sedang mencair pada temperatur 50oC lalu dituang ke dalam cawan

    petri dan digoyang perlahan- lahan untuk mencampur kultur bakteri

    dengan agar. Setelah agar memadat, paper disc yang telah diinokulasi

    supernatan ditempatkan di permukaan medium. Inkubasi dilakukan pada

    suhu 37oC selama 24 jam atau sampai terbentuknya zona jernih di sekitar

    paper disc. Potensi penghambatan diukur dengan mengukur diameter zona

    jernihnya menggunakan penggaris.

    8. Identifikasi Bakteri Endofit

    a. Morfologi sel

    1) Pengecatan Gram

    Dibuat pulasan isolat bakteri endofit yang mempunyai potensi

    penghambatan paling baik pada tahap 7 dari kultur umur 48 jam,

    difiksasi di atas pembakar spiritus. Diteteskan cat kristal violet dan

    didiamkan selama 45 detik. Sisa cat dicuci dengan air mengalir lalu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    ditetesi larutan iodine dan didiamkan selama 1,5 menit. Dicuci dengan

    air mengalir dan diberi larutan peluntur safranin, didiamkan selama 20

    detik, kemudian dicuci dengan air mengalir, dikeringanginkan.

    Diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 1000X dengan

    menggunakan minyak immersi. Jika sel bakteri berwarna ungu berarti

    isolat bakteri endofit yang diisolasi termasuk bakteri gram positif.

    Tetapi jika sel bakteri berwarna merah berarti isolat bakteri endofit

    termasuk bakteri gram negatif.

    2) Pengecatan Spora

    Dibuat pulasan isolat bakteri endofit yang mempunyai potensi

    penghambatan paling baik pada tahap 7 dari kultur umur 48 jam dan

    difiksasi di atas pembakar spiritus. Ditetesi dengan malachite green

    dan dipanasi selama 1 menit. Dicuci dengan air mengalir lalu diberi cat

    safranin dan didiamkan selama 30 detik kemudian dicuci di bawah air

    mengalir lalu dikeringanginkan dan diamati di bawah mikroskop

    dengan perbesaran kuat 1000X dengan minyak immersi. Spora

    berwarna hijau dan sel vegetatif berwarna merah.

    3) Pengecatan Acid Fast

    Dibuat pulasan isolat bakteri endofit yang mempunyai potensi

    penghambatan paling baik pada tahap 7 dari kultur umur 48 jam pada

    kaca obyek dan difiksasi di atas pembakar spiritus. Lalu ditutup

    dengan sepotong kertas filter, ditambah larutan carbolfuchsin dan

    dipanaskan di atas pembakar spiritus dengan nyala api kecil.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Didinginkan, dicuci dengan air mengalir dan dikeringanginkan. Dicuci

    dengan larutan peluntur sambil digoyang- goyangkan sampai seluruh

    warna dari carbolfuchsin tidak tampak. Dicuci dengan air mengalir dan

    dikeringkan. Setelah itu ditambahkan dengan metylen biru selama 20-

    30 detik. Dicuci kembali dan diamati dengan perbesaran kuat 1000X.

    Bakteri yang tidak tahan terhadap pencucian asam akan berwarna biru

    sedangkan bakteri yang tahan asam akan berwarna merah.

    4) Uji pergerakan

    Isolat bakteri endofit yang mempunyai potensi penghambatan

    paling baik pada tahap 7 dari kultur umur 48 jam diinokulasi dengan

    cara tusukan dalam agar tegak dengan kandungan agar 0,2% – 0,4%.

    Akan tampak pergerakan bakteri yang berupa serabut- serabut halus

    disekitar tusukan, pergerakan bakteri ini disebabkan karena bakteri

    memiliki flagela.

    b. Morfologi Koloni

    Diinokulasikan biakan bakteri endofit yang mempunyai potensi

    penghambatan paling baik pada tahap 7 ke dalam medium cair ( Nutrient

    Broth), NA tegak dengan menggunakan jarum inokulasi secara tusukan,

    dan NA miring secara goresan dengan jarum ose. Diinkubasikan pada

    suhu 37oC selama 24 jam. Pada medium cair diamati pertumbuhan pada

    permukaan, endapan yang terjadi, bau, dan kekeruhan. Pada NA tegak

    diamati tingkat pertumbuhan dan bentuk pertumbuhan pada bekas tusukan.

    Pada NA miring diamati tingkat pertumbuhan, bentuk pertumbuhan pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    bekas tusukan, kilat, topografi, warna, ciri- ciri optik, bau, konsistensi dan

    warna medium.

    c. Uji biokimia

    1) Uji pembentukan H2S

    Diinokulasikan kultur isolat bakteri endofit yang mempunyai

    potensi penghambatan paling baik pada tahap 7 dari kultur umur 48

    jam dengan jarum inokulasi secara tusukan pada medium TSIA miring

    dan pada permukaan medium diinokulasi secara goresan dengan

    menggunakan ose. Diinkubasikan selama 48 jam pada suhu 37oC.

    Pengamatan uji H2S dilakukan dengan cara membandingkan medium

    yang diinokulasi isolat bakteri endofit terhadap kontrol (tanpa

    inokulasi bakteri endofit). Pembentukan H2S ditunjukkan dengan

    terbentuknya endapan hitam yang berarti bakteri mampu menghasilkan

    senyawa desulfurase, selain itu dapat digunakan untuk mengamati

    fermentasi gula. Jika pada bagian bawah medium berwarna kuning

    sedang bagian atas berwarna merah berarti terjadi fermentasi glukosa.

    Jika baik pada bagian atas ataupun bawah medium berwarna kuning

    dan kadangkala disertai pembentukan gas berarti laktosa atau sukrosa

    atau keduanya difermentasikan. Dan jika seluruh medium berwarna

    merah berarti ketiga macam gula tidak difermentasikan.

    2) Uji dekarboksilasi lisin

    Diinokulasikan kultur isolat bakteri endofit yang mempunyai

    potensi penghambatan paling baik pada tahap 7 dari kultur umur 48

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    jam dengan cara tusukan dalam medium Lysin Iron Agar (LIA)

    kemudian diinkubasikan pada suhu 37oC selama 24 jam dan 48 jam.

    Pengamatan uji dekarboksilasi lisin dilakukan dengan membandingkan

    medium LIA yang diinokulasikan isolat bakteri endofit terhadap

    kontrol (tanpa inokulasi bakteri endofit) yang berwarna ungu. Hasil

    diamati, positif bila terjadi perubahan warna dari ungu menjadi kuning

    pada umur 24 jam dan kemudian berwarna ungu kembali. Perubahan

    warna menjadi kuning menandakan bakteri dapat melakukan

    fermentasi dan kembali berwarna ungu yang berarti lisin mengalami

    dekarboksilasi.

    3) Uji Indol

    Diinokulasikan 1 ose kultur isolat bakteri endofit yang mempunyai

    potensi penghambatan paling baik pada tahap 7 dari kultur umur 48

    jam dalam masing- masing tabung reaksi yang berisi medium tripton

    water. Inkubasi pada suhu 37oC selama 48 jam. Setelah itu

    ditambahkan reagen Kovac. Pengamatan uji Indol dilakukan dengan

    membandingkan medium yang diinokulasikan isolat bakteri endofit

    terhadap kontrol (tanpa inokulasi bakteri endofit). Memberikan hasil

    positif apabila terbentuk cincin merah yang tidak larut pada permukaan

    medium. Hal ini dikarenakan bakteri dapat menghasilkan enzim

    triptofanase.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    4) Uji Methyl Red

    Diinokulasikan kultur isolat bakteri endofit yang mempunyai

    potensi penghambatan paling baik pada tahap 7 dari kultur umur 48

    jam dengan jarum inokulasi pada masing- masing tabung yang berbeda

    berisi medium MR-VP. Diinkubasi pada suhu 37oC selama 48 jam.

    Pengamatan uji Methyl Red dilakukan dengan membandingkan

    medium yang diinokulasikan isolat bakteri endofit terhadap kontrol

    (tanpa inokulasi bakteri endofit). Pada uji MR ditambah reagen methyl

    red. Bakteri yang tidak dapat memfermentasikan gula akan merubah

    warna menjadi merah pada uji MR. Sedangkan apabila terjadi

    fermentasi gula, medium akan berubah menjadi kuning.

    5) Uji sitrat

    Diinokulasikan 1 ose kultur isolat bakteri endofit yang mempunyai

    potensi penghambatan paling baik pada tahap 7 dari kultur umur 48

    jam pada medium simmon’s citrate secara miring. Diinkubasi pada

    suhu 37oC selama 24 jam. Pengamatan uji sitrat dilakukan dengan

    membandingkan medium simmon’s citrate yang diinokulasikan isolat

    bakteri endofit terhadap kontrol (tanpa inokulasi bakteri endofit).

    Perubahan warna dari hijau menjadi biru menunjukkan bahwa bakteri

    mampu menggunakan sitrat sebagai satu- satunya sumber karbon.

    6) Uji katalase

    Satu ose kultur isolat bakteri endofit yang mempunyai potensi

    penghambatan paling baik pada tahap 7 diletakkan pada gelas benda.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Ditambahkan 1 tetes 30% H2O2. diamati dengan melihat terjadi atau

    tidaknya pembentukan gelembung udara di sekitar koloni bakteri

    endofit setelah diberi reagens 30% H2O2 dan dibandingkan dengan

    kontrol (tanpa inokulasi bakteri endofit). jika terjadi gelembung udara

    berarti bakteri memiliki enzim katalase.

    7) Uji Oksidase

    Pada kertas saring diteteskan reagens tetrametil paraphenildiamin.

    Pada kertas saring yang diberi reagens diletakkan 1 ose kultur isolat

    bakteri endofit yang mempunyai potensi penghambatan paling baik

    pada tahap 7 dari kultur umur 48 jam. Diamati hasilnya dengan melihat

    apakah terjadi perubahan warna koloni bakteri menjadi ungu tua

    setelah diberi reagens dan dibandingkan dengan kontrol (tanpa

    inokulasi bakteri endofit). Jika terjadi warna ungu tua setelah

    didiamkan selama 10 menit berarti hasil positif bahwa bakteri uji

    memiliki enzim oksidase sitokrom. Sedangkan hasil negatif ditandai

    dengan tidak terjadinya perubahan warna.

    8) Uji hidrolisis gelatin

    Diinokulasi kultur isolat bakteri endofit yang mempunyai potensi

    penghambatan paling baik pada tahap 7 dari kultur umur 48 jam secara

    tusukan pada medium dengan komposisi gelatin 12% dan nutrient

    broth dengan takaran 13 gram/L kemudian diinkubasikan selama 72

    jam. Setelah 72 jam, tabung dimasukkan ke dalam lemari es selama 30

    menit. Diamati apakah terjadi pencairan gelatin atau tidak dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    dibandingkan dengan kontrol (tanpa inokulasi bakteri endofit).