plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video...

90
LOMPAT BATU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS BUDAYA LOKAL PADA POKOK BAHASAN GERAK PARABOLA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh : WILHELMINA JELFAN GEA NIM : 131424039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dangxuyen

Post on 07-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

LOMPAT BATU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS

BUDAYA LOKAL PADA POKOK BAHASAN GERAK PARABOLA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh :

WILHELMINA JELFAN GEA

NIM : 131424039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

i

LOMPAT BATU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS

BUDAYA LOKAL PADA POKOK BAHASAN GERAK PARABOLA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh :

WILHELMINA JELFAN GEA

NIM : 131424039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

ii

SKRIPSI

LOMPAT BATU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS

BUDAYA LOKAL PADA POKOK BAHASAN GERAK PARABOLA

Disusun oleh:

WILHELMINA JELFAN GEA

131424039

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

Rohandi, Ph.D Tanggal: 26 Juli 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

iii

SKRIPSI

LOMPAT BATU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS

BUDAYA LOKAL PADA POKOK BAHASAN GERAK PARABOLA

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Wilhelmina Jelfan Gea

NIM : 131424039

Telah dipertahankan di depan panitia penguji

pada tanggal 1 Agustus 2017

dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd

Sekretaris : Dr. Ignatius Edi Santosa. M.S.

Anggota : Rohandi, Ph.D.

Anggota : Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si.

Anggota : Drs. Domi Severinus, M.Si.

Yogyakarta, 1 Agustus 2017

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Rohandi, Ph. D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Ayah saya Johny Elfis Gea & Ibu saya Anaria Waruwu, Kakek saya tercinta,

saudara saya Abang Karol, Daniel, Lidwina, Dikta dan si bungsu Apong yang

selalu memberikan kasih sayang dan dukungan.

Seluruh keluarga saya yang saya sayangi di Nias, Siantar, Medan, Jakarta, Toraja,

yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk saya dalam

menyelesaikan studi.

Teman-teman saya yang selalu membantu saya dalam menyusun skripsi ini.

Sponsor/Donatur yang telah membantu saya kuliah di Universitas Sanata Dharma.

Keluarga besar Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 26 Juli 2017

Penulis

Wilhelmina Jelfan Gea

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma:

Nama : Wilhelmina Jelfan Gea

NIM : 131424039

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan karya ilmiah saya

yang berjudul:

“LOMPAT BATU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS

BUDAYA LOKAL PADA POKOK BAHASAN GERAK PARABOLA”

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas,

dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 26 Juli 2017

Yang menyatakan

Wilhelmina Jelfan Gea

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

vii

ABSTRAK

LOMPAT BATU SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS

BUDAYA LOKAL PADA POKOK BAHASAN GERAK PARABOLA

Wilhelmina Jelfan Gea (2017) “Lompat Batu sebagai Media Pembelajaran

Sains Berbasis Budaya Lokal pada Pokok Bahasan Gerak Parabola”.

Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi budaya lokal yang

dapat diintegrasikan dalam pembelajaran sains, (2) Mendesain model

pembelajaran sains yang melibatkan budaya lokal.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sampel pada

penelitian ini adalah 2 responden penduduk asli Nias dan 1 buah video lompat

batu. Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara kepada dua tokoh

masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan

untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan lokal yang nantinya

dapat diintegrasikan ke pembelajaran sains sedangkan metode bahan visual video

lompat batu digunakan untuk mengetahui besaran-besaran fisis yang terkandung

dalam budaya lompat batu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penelitian tentang budaya Nias

memiliki banyak konsep tentang sains yang layak diintegrasikan ke dalam

pembelajaran, (2) tradisi lompat batu memiliki relevansi dengan konsep gerak

parabola, (3) dapat dirancang model pembelajaran sains berbasis budaya lokal

pada kasus lompat batu.

Kata kunci: lompat batu, media pembelajaran sains berbasis budaya lokal, gerak

parabola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

viii

ABSTRACT

STONE JUMP AS A MEDIA OF LEARNING SCIENCE BASED LOCAL

CULTURE ON SUBJECT PARABOLA MOTION

Wilhelmina Jelfan Gea (2017) "Stone Jump as a Media of Learning Science

Based Local Culture on Subject Parabola Motion". Physics Education Study

Program, Department of Mathematics and Natural Sciences Education, Faculty

of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta

2017.

This research has purpose as following: (1) To identify local culture that

can be integrated in science learning, (2) Designing science learning model

involving local culture.

This research is descriptive qualitative research. The sample of this

research were 2 Nias indigenous respondents and 1 stone jump video. The

research instruments used were interviews to two community leaders and the

method of visual material of stone jumping video. Interviewing is used to find out

the correlation between local cultural aspects and local knowledge which then

can be integrated to science learning meanwhile the method of visual video stone

jump was used to know the physical quantities contained in stone jumping culture.

The results of the research indicate that (1) research on Nias culture has

many concepts about decent science integrated into learning, (2) stone jumping

tradition has relevance to the concept of parabola motion, (3) can be designed

local science-based science learning model in case of jump stone.

Keywords: stone jump, science media based on local culture, parabola motion

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat segala kasih dan

karuniaNya yang berlimpah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:

“Lompat Batu sebagai Media Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal

pada Pokok Bahasan Gerak Parabola”.

Penulis menyadari bahwa selama penyusunan sampai penyelesaian

skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, baik

berupa pengetahuan, bimbingan dan dorongan maupun kemudahan yang lainnya.

Oleh karena itu, melalui skripsi ini dan dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

memberikan masukan, arahan dan bimbingan kepada peneliti dalam

menyusun skripsi ini.

2. Bapak Dr. Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

dan Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed. Ph.D selaku Dosen Pendamping Akademik

yang telah memberikan ilmu, bimbingan dan motivasi kepada peneliti.

3. Ibu Tari, Bapak Sugeng, Mas Arif, selaku Sekretariat JPMIPA yang telah

membantu saya dalam pengurusan administrasi perkuliahan dan skripsi.

4. Ibu Dwi Nugraheni Rositawati, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Mahasiswa

Kerjasama Prodi Pendidikan Fisika yang telah memberikan bimbingan, ilmu

dan dukungan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Fisika USD yang telah

memberikan ilmu dan pengalaman belajar yang sangat berguna bagi masa

depan penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

x

6. Antonia Meldiana Danus dan Kristina Novitasari Juur yang telah

mengenalkan peneliti cara kerja/menggunakan software Logger Pro.

7. Maria Tefa dan Yasintus Andreas Siga yang telah membantu dan mendukung

peneliti dalam menyelesaikan skripsi dan mengurus administrasi skripsi

peneliti.

8. Partner kerja di bawah bimbingan Pak Rohandi yang telah mendukung dan

memotivasi peneliti untuk menyelesaikan skripsi.

9. Teman-teman Pendidikan Fisika 2013 yang telah memberi dukungan dan

semangat belajar kepada peneliti selama perkuliahan.

10. Orang tua peneliti yang telah bersedia menjadi narasumber penelitian.

11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah

membantu peneliti selama penulisan skripsi.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi

ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan

lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan arahan dan saran yang

membangun dari pembaca untuk mendukung perbaikan penulisan skripsi

selanjutnya. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 1 Agustus 2017

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………....……..… iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................. v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA -

ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS.............................. vi

ABSTRAK…………………………………………………………. vii

ABSTRACT……………………………………………………….. viii

KATA PENGANTAR…………………………………………….. ix

DAFTAR ISI……………………………………………………..... xi

DAFTAR TABEL………………………………..………………... xiv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………..... xv

DAFTAR GAMBAR…………………………….………………... xvi

BAB I PENDAHULUAN……….………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah………...……………..…….…... 1

B. Rumusan Masalah………………………………….....….. 4

C. Tujuan Penelitian……………………………………….. 5

D. Manfaat Penelitian………………………………………. 5

BAB II LANDASAN TEORI.…………………………………..... 7

A. Pengertian Budaya dan Sains………………….……………… 7

B. Hakikat Pembelajaran Kontekstual…………………………… 8

1. Pengertian Pembelajaran Kontekstual…..…………………. 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

xii

2. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual...……...………… 10

C. Pembelajaran Berbasis Budaya……………………………....... 13

1. Belajar dengan Budaya……………………...……….…. 13

2. Belajar melalui budaya…………………………………. 14

D. Media Pembelajaran………………………………………...... 16

E. Budaya Lompat Batu sebagai Media Belajar Gerak

Parabola…..........................................................................…… 18

F. Gerak Parabola……………......…………………………...... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………….. 23

A. Jenis Penelitian………………………………………..... 23

B. Desain Penelitian…………………………………………….. 23

C. Sampel Penelitian…………………………………………..... 29

D. Waktu Penelitian………………....………………………....... 29

E. Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan

Data…………..................................................................…..... 30

F. Metode Analisis Data……………………………………….... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.……………... 33

A. Deskripsi Penelitian…………………………………............... 33

B. Gambaran Masyarakat Nias berdasarkan Tradisi

Lompat Batu................................................................................ 34

1. Sejarah Lompat Batu……………………………..............….. 34

2. Berlatih Lompat Batu………...…………………..............….. 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

xiii

C. Analisis Data dan Pembahasan…........………….……….. 38

1. Diagram Tradisi Lompat Batu……..........………….……..... 38

2. Analisis Konseptual Kegiatan Budaya Lompat Batu……..... 42

3. Hubungan antara Budaya dan Sains……………………….. 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………….. 60

A. Kesimpulan………………………………………………….... 60

B. Saran……………………………………….……………….... 62

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………............ 63

LAMPIRAN………………...............……………………………............ 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

xiv

DAFTAR TABEL

Table 3.1 : Tabel hipotesis “If-Then”.............………………………… 32

Tabel 4.1 : Data percobaan analisis video lompat batu

Menggunakan logger pro, titik acuannya yaitu titik

pusat badan pelompat........................................................... 45

Tabel 4.2 : Konseptual pada Teknik Lompat Batu……………………. 54

Tabel 4.3 : Tabel hipotesis “If-Then”…...........………………………... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Wawancara........………………….... 65

Lampiran 2 Foto Penelitian...............................…………………… 66

Lampiran 3 Perhitungan........….....…...............…………………… 68

Lampiran 4 Tabel 5. Contoh Skenario Pembelajaran Sains

Berbasis Budaya Lokal...…............................................ 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2a : Foto Lompat Batu...…..................................................... 19

Gambar 2b : Lintasan Gerak Peluru..................................................... 20

Bagan 3.1 : Tahapan Penelitian…....................................................... 24

Gambar 4a : Diagram Batu Hombo...................................................... 39

Gambar 4b : Pelompat batu memberi tolakan pada batu

tara hӧsӧ.......................................................................... 43

Gambar 4c : Pelompat batu bergerak vertikal ke atas.......................... 44

Gambar 4d : Lintasan gerak pelompat batu.......................................... 44

Grafik 4.1 : Grafik hubungan antara posisi y terhadap posisi x........... 47

Grafik 4.2 : Grafik hubungan antara posisi y terhadap posisi t............. 48

Grafik 4.3 : Grafik hubungan antara posisi x terhadap posisi t............. 48

Gambar 4e : Resultan Kecepatan Awal.................................................. 52

Gambar 4f : Sketsa pelompat melompati batu hombo........................... 53

Bagan 4.1 : Skenario Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal

(Kasus Lompat Batu).......................................................... 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara dengan beragam kebudayaan yang

sangat khas. Namun, budaya itu tidak cukup hanya sekedar dikoleksi tetapi

harus diperkenalkan untuk diwariskan kepada anak-anak Indonesia, sebagai

langkah awal masyarakat, orang tua dan pendidik untuk melestarikan budaya

Indonesia sekaligus dimaknai sebagai pengetahuan yang diperoleh dari proses

belajar artinya sebaiknya kebudayaan tidak hanya dimanfaatkan dalam bidang

pariwisata dan seni tetapi dapat diintegrasikan dan dimanfaatkan dalam

bidang pendidikan. Indonesia memiliki budaya yang unik yang dapat

diperkenalkan/diwariskan kepada anak di sekolah melalui pelajaran sains

(fisika), khususnya pada materi gerak parabola yaitu budaya Hombo Batu

(lompat batu). Lompat batu merupakan salah satu budaya lokal yang tumbuh

dan berkembang di Kepulauan Nias. Gerakan lompatan yang dihasilkan

ketika melompati batu hombo (batu lompatan) sangat relevan dengan konsep

gerak parabola karena lintasan si pelompat ketika melompati/melewati batu

lompatan membentuk kurva.

Sejak dulu seorang manusia tidak lepas dari peradaban/budaya yang

tumbuh/hidup di sekitar alam dan lingkungannya. Manusia dengan tuntutan

kebutuhan hidup yang ditempuhnya mencurahkan akal dan budinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

2

menciptakan kebudayaan/peradaban dan hidup dalam dunia kebudayaan.

Untuk hidup dalam dunia kebudayaan tadi manusia harus dilengkapi dengan

nilai-nilai atau norma kebudayaan yang harus disampaikan melalui

pendidikan. Jadi dari segi kebudayaan ini pendidikan adalah merupakan

usaha untuk menyampaikan norma kebudayaan kepada generasi muda atau

untuk mengangkat manusia dari alam (the world of nature) ke dunia

kebudayaan (the world of culture) (Suwarno, 1985: 41). Pendidikan berfungsi

memberdayakan potensi manusia untuk mewariskan, mengembangkan serta

membangun kebudayaan dan peradaban masa depan. Di satu sisi, pendidikan

berfungsi untuk melestarikan nilai-nilai budaya yang positif, di sisi lain

pendidikan berfungsi untuk menciptakan perubahan ke arah kehidupan yang

lebih inovatif. Oleh karena itu, pendidikan memiliki fungsi kembar

(Budhisantoso, 1992; Pelly, 1992 dalam Suastra, 2010). Dengan fungsi

kembar itu, sistem pendidikan asli di suatu daerah memiliki peran penting

dalam perkembangan pendidikan dan kebudayaan.

Sekolah merupakan tempat kebudayaan karena pada dasarnya proses

belajar merupakan proses pembudayaan (Suprayekti, 2008: 4.3). Sekolah-

sekolah di Indonesia umumnya mempunyai mata pelajaran khusus budaya

misalnya mata pelajaran seni budaya, kesenian dan kerajinan tangan, seni

musik, seni tari, seni lukis, dan lain-lain untuk mempelajari pelajaran budaya.

Proses belajar tentang budaya ini berlangsung hanya untuk menambah

pengetahuan seputar budaya, tidak terintegrasi dengan mata pelajaran lain dan

tidak berhubungan satu sama lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

3

Materi fisika yang diajarkan di sekolah-sekolah Indonesia khususnya

di Nias, biasanya mengacu pada buku cetak. Buku-buku cetak tersebut

memuat beberapa unsur produk sains seperti fakta, konsep, prinsip/hukum,

teori dan rumus beserta contoh-contohnya untuk masing-masing unsur.

Contoh-contoh yang dimuat dalam buku tersebut sangat bagus tetapi ada

beberapa contoh/pendekatan yang tidak relevan dengan lingkungan anak,

sehingga anak merasa asing dengan pelajaran yang diterimanya secara tidak

langsung mengadopsi budaya Barat atau luar dan mengubah sosial-budaya

anak. Dengan demikian, pembelajaran sains tersebut bukan merupakan proses

bagi anak dan pembelajaran sains menjadi kurang bermakna bagi anak.

Zamroni (2000: 1 dalam Suastra, 2010) mengemukakan bahwa pendidikan di

Indonesia cenderung hanya menjadi sarana “stratifikasi sosial” dan sistem

persekolahan yang hanya “mentransfer” kepada peserta didik, apa yang

disebut sebagai dead knowledge, yaitu pengetahuan yang terlalu berpusat

pada buku (textbookish), sehingga bagaikan sudah diceraikan dari akar

sumbernya dan aplikasinya. Lebih lanjut Suastra (2010) mengatakan bahwa

nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat asli yang penuh dengan nilai-nilai

kearifan (local genius) diabaikan dalam pembelajaran khususnya dalam

pembelajaran sains di sekolah. Oleh karena itu, sebagai pendidik yang

berkualitas baik perlu mencari metode atau strategi dan pendekatan yang

cocok untuk anak agar dapat menghasilkan berbagai macam inovasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

4

Berdasarkan hal di atas, peneliti menyadari bahwa perlunya

mengintegrasikan aspek budaya lokal ke dalam pembelajaran sains agar anak

menyadari bahwa mereka tidak hanya dapat belajar sains dari adopsi dunia

Barat tetapi mereka bisa belajar sains dari budaya yang berasal dari

lingkungan mereka sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan

sains berbasis budaya lokal di sekolah-sekolah di Kepulauan Nias dengan

menggunakan budaya yang sudah ada dan berkembang dalam masyarakat

tersebut. Peneliti juga memiliki pertimbangan untuk pengembangan sains

yang berkaitan dengan budaya/tradisi masyarakat Kepulauan Nias, yang

masih diwarnai permasalahan antara lain kurangnya fasilitas untuk proses

belajar-mengajar, kurikulum tidak sesuai, tidak memperhatikan lingkungan

sosial-budaya anak dan ketidaksesuaian menggunakan metode belajar-

mengajar.

B. Rumusan Masalah

1. Sejauh mana tradisi lompat batu memiliki relevansi dengan konsep

gerak?

2. Bagaimana merancang pembelajaran sains yang diintegrasikan dalam

budaya lokal?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

5

C. Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi budaya lokal yang dapat diintegrasikan dalam

pembelajaran sains

2. Mendesain model pembelajaran sains yang melibatkan budaya lokal

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

a. Bagi guru dan calon guru

Dapat memperoleh wawasan untuk memperbaiki, meningkatkan

dan mengembangkan kualitas pembelajaran sains dengan

memperhatikan lingkungan sosial budaya anak. Pelatih lompat batu

juga memperoleh pengetahuan sains dalam budaya lompat batu

untuk meneruskan, meningkatkan dan mengembangkan latihan

tradisi lompat batu.

Menyediakan alternatif pembelajaran sains dengan memperhatikan

aspek budaya dan mengintegrasikannya dalam pembelajaran sains

dan sebaliknya, menyediakan pula alternatif olahraga lompat batu

dengan memperhatikan konsep fisika yang terkandung di

dalamnya.

Sebagai referensi bagi guru dan calon guru agar nantinya dalam

merencanakan pembelajaran sains hendaknya juga memperhatikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

6

budaya lokal anak. Referensi bagi guru/pelatih lompat batu untuk

membantu anak/para pelompat batu melompati batu dengan baik.

b. Bagi siswa

Siswa dapat belajar sains, baik dari Barat maupun dari

lokal/lingkungan siswa sendiri.

Siswa akan lebih dapat menghargai budaya lokalnya sendiri dan

mengkaji pengetahuan lokal.

c. Bagi peneliti

Dapat mendorong peneliti untuk melaksanakan penelitian sains

berbasis budaya lokal yang lain atau di daerah yang berbeda

sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan

memperkenalkan budaya lokal pada lokal dan di luar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Budaya dan Sains

Istilah budaya berasal dari bahasa Sanskerta, buddhayah yang

merupakan bentuk jamak dari buddhi. Kata ini sering diucapkan dalam

bahasa Indonesia budi, yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan

akal manusia. Sementara itu, istilah budaya jika diambil dari bahasa Inggris

culture berasal dari bahasa Latin cultura yang berasal dari kata dasar colere

yang artinya mengolah atau mengerjakan (to cultivate). Ketika konsep

tersebut muncul di abad 18 dan 19 di Eropa, kata itu mengandung arti sebuah

proses pemeliharaan (pengolahan) atau pengembangan sebagaimana terjadi

dalam pertanian. Kemudian, pada abad ke-19, ia pertama kalinya mengacu

pada perbaikan dan kemajuan individu, terutama melalui proses pendidikan,

lalu juga dipenuhinya aspirasi dan cita-cita manusia (Hasan, 2016: 14).

Sains merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin ‘Scientia’

artinya ‘tahu’. John Woodbum dan E. O. Obourn (dalam Isabel Gedgrave,

2009: 1) menganggap sains sebagai upaya manusia yang berusaha untuk

mencari penjelasan bahkan meningkatkan akurasi, peristiwa dan kenyataan

yang terjadi atau hidup dalam lingkungan alam kita. Dalam aspek

kebudayaan, Aikenhead dan Cobern (1998 dalam Enita, 2013: 9),

memaparkan bahwa sains sendiri adalah merupakan sub-budaya dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

8

23

kebudayaan Barat. Selanjutnya dalam pandangan antropologi budaya,

pembelajaran sains dapat dianggap sebagai transmisi budaya (Wollcot dalam

Aikenhead dan Cobern, 1998).

Dengan demikian dapat dipahami bahwa sains merupakan bagian

proses dari budaya, yaitu pada sistem pengetahuan yang dimiliki manusia

melalui proses belajar. Dan proses belajar merupakan proses pembudayaan

yang tidak dapat dipisahkan dari aksi (aktivitas) dan interaksi karena persepsi

dan aktivitas berjalan seiring secara dialogis.

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa budaya berperan

penting dalam pembelajaran sains yang memungkinkan anak belajar banyak

pengetahuan tentang pelajaran fisika dan pengetahuan sains ini dapat menjadi

alat yang sangat berharga baginya dalam kemahiran pada pengetahuan baru.

Dalam proses pembelajaran, budaya digunakan oleh guru sains untuk

menyampaikan sains yang berkaitan dengan produk dan proses.

B. Hakikat Pembelajaran Kontekstual

1. Pengertian Pembelajaran Kontekstual

Blancard (2001: 1), Berns dan Erickson (2001: 2) dalam

Komalasari, 2010: 6 mengemukakan bahwa: Contextual teaching and

learning is a conception of teaching and learning that helps teachers

relate subject matter content to real world situations; and motivates

students to make connections between knowledge and its applications to

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

9

their lives as family members, citizen, and workers and engage in the

hard work that learning requires. Dengan demikian pembelajaran

kontekstual merupakan konsep belajar dan mengajar yang membantu

guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia

nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan

mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan pekerja.

Johnson (2002: 24 dalam Komalasari, 2010: 6-7)

mendefinisikan: “Contextual teaching and learning enable students to

connect the content of academic subjects with the immediate context of

their daily lives to discover meaning”. Hal ini berarti pembelajaran

kontekstual memungkinkan siswa menghubungkan isi materi dengan

konteks kehidupan sehari-hari untuk menemukan makna. Berdasarkan

definisi-definisi pembelajaran kontekstual tersebut dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang

mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa

sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat

maupun warga negara, dengan tujuan untuk menemukan makna materi

tersebut bagi kehidupannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

10

2. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual memiliki beberapa karakteristik yang

khas yang membedakannya dengan pendekatan lain. Blancard (2001: 2-8

dalam Komalasari, 2010: 7) mengidentifikasikan beberapa karakteristik

pendekatan kontekstual (contextual intruction) sebagai berikut: (1) relies

on spatial memory (bersandar pada memori mengenai ruang), (2)

typically integrated multiple subjects (mengintegrasikan berbagai subjek

materi/displin), (3) value of information is based on individual need (nilai

informasi didasarkan pada kebutuhan siswa), (4) relates information with

prior knowledge (menghubungkan informasi dengan pengetahuan awal

siswa), dan (5) authentic assessment throught practical application or

solving of realistic problem (penilaian sebenarnya melalui aplikasi

praktis atau pemecahan masalah nyata). Bern dan Erickson (2001: 2)

mengemukakan karakteristik pembelajaran kontekstual sebagai berikut:

a) interdisciplinary learning; b) problem-based learning; c) external

contexts for learning.

Sounders (1995: 5-10 dalam Komalasari, 2010: 8) menjelaskan

bahwa pembelajaran kontekstual difokuskan pada REACT (Relating:

belajar dalam konteks pengalaman hidup; Experiencing: belajar dalam

konteks pencarian dan penemuan; Applying: belajar ketika pengetahuan

diperkenalkan dalam konteks penggunaannya; Cooperating: belajar

melalui konteks komunikasi interpersonal dan saling berbagi;

Transfering: belajar penggunaan pengetahuan dalam suatu konteks atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

11

situasi baru. Penjelasan masing-masing prinsip pembelajaran kontekstual

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Keterkaitan, relevansi (relating)

Proses pembelajaran hendaknya ada keterkaitan dengan bekal

pengetahuan yang telah ada pada diri siswa dan dengan konteks

pengalaman dalam kehidupan dunia nyata seperti manfaat untuk

bekal bekerja di kemudian hari.

b. Pengalaman langsung (experiencing)

Dalam proses pembelajaran, siswa perlu mendapatkan pengalaman

langsung melalui kegiatan eksplorasi, penemuan (discovery),

inventori, investigasi, penelitian, dan sebagainya. Experiencing

dipandang berlangsung cepat jika siswa diberi kesempatan untuk

memanipulasi peralatan, memanfaatkan sumber belajar, dan

melakukan bentuk-bentuk kegiatan penelitian yang lain secara aktif.

Untuk mendorong daya tarik dan motivasi, sangatlah bermanfaat

penggunaan strategi pembelajaran dan media seperti audio, video,

membaca dan menelaah buku teks, dan sebagainya.

c. Aplikasi (applying)

Menerapkan fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang dipelajari

dalam situasi dan konteks yang lain merupakan pembelajaran tingkat

tinggi, lebih dari sekedar hafal. Kemampuan siswa untuk menerapkan

materi yang telah dipelajari untuk diterapkan atau digunakan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

12

situasi lain yang berbeda merupakan penggunaan (use) fakta, konsep,

prinsip atau prosedur atau pencapaian tujuan “pencapaian tujuan

pembelajaran dalam bentuk menggunakan (use)” (Reigeluth dan

Merril, 1987: 17 dalam Komalasari, 2010: 9).

d. Kerja sama (cooperating)

Kerja sama dalam konteks saling tukar pikiran, mengajukan dan

menjawab pertanyaan, komunikasi interaktif antarsesama siswa,

antarsiswa dengan guru, antarsiswa dengan nara sumber,

memecahkan masalah dan mengerjakan tugas bersama merupakan

strategi pembelajaran pokok dalam pembelajaran kontekstual.

Pengalaman bekerja sama tidak hanya membantu siswa belajar

menguasai materi pembelajaran, tetapi juga sekaligus memberikan

wawasan pada dunia nyata bahwa untuk menyelesaikan suatu tugas

akan lebih berhasil jika dilakukan secara bersama-sama atau kerja

sama dalam bentuk tim kerja.

e. Alih pengetahuan (transfering)

Pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki tidak sekedar

untuk dihafal, tetapi dapat digunakan atau dialihkan pada situasi dan

kondisi lain. Kemampuan siswa untuk menrapkan materi yang telah

dipelajari untuk memecahkan masalah-masalah baru merupakan

penguasaan strategi kognitif (Gagne, 1988: 19 dalam Komalasari,

2010: 10) atau “pencapaian tujuan pembelajaran dalam bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

13

menemukan (finding)” (Reigeluth dan Merril, 1987: 17 dalam

Komalasari, 2010: 10).

C. Pembelajaran Berbasis Budaya

Suprayekti, dkk. (2008: 4.12) mengatakan bahwa pembelajaran

berbasis budaya merupakan strategi penciptaan lingkungan belajar dan

perancangan pengalaman belajar yang mengintegrasikan budaya sebagai

bagian dari proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis budaya dilandaskan

pada pengakuan terhadap budaya sebagai bagian yang fundamental

(mendasar dan penting) bagi pendidikan, ekspresi dan komunikasi suatu

gagasan, dan perkembangan pengetahuan. Pembelajaran berbasis budaya

dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu belajar tentang budaya, belajar

dengan budaya, dan belajar melalui budaya. Pada topik ini dibahas integrasi

budaya dalam pembelajaran sains, sehingga difokuskan pada dua macam

pembelajaran berbasis budaya, yaitu belajar dengan budaya dan belajar

melalui budaya.

1. Belajar dengan budaya

Terjadi pada saat budaya diperkenalkan kepada siswa sebagai cara atau

metode untuk mempelajari suatu mata pelajaran tertentu. Belajar dengan

budaya meliputi pemanfaatan beragam bentuk perwujudan budaya.

Dalam belajar dengan budaya dan perwujudannya menjadi media

pembelajaran dalam proses belajar, menjadi konteks dari contoh-contoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

14

tentang konsep atau prinsip dalam suatu mata pelajaran, menjadi konteks

penerapan prinsip atau prosedur dalam suatu mata pelajaran.

2. Belajar melalui budaya

Belajar melalui budaya merupakan metode yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pencapaian pemahaman

atau makna yang diciptakannya dalam suatu mata pelajaran melalui

ragam perwujudan budaya. Belajar melalui budaya merupakan salah satu

bentuk multiple representation of learning assessment atau bentuk

penilaian pemahaman dalam beragam bentuk. Belajar melalui budaya

memungkinkan siswa untuk memperlihatkan kedalaman pemikirannya,

penjiwaannya terhadap konsep atau prinsip yang dipelajari dalam suatu

mata pelajaran, serta imajinasi kreatifnya dalam mengekspresikan

pemahamannya. Belajar melalui budaya dapat dilakukan di sekolah

dasar, sekolah menengah ataupun perguruan tinggi, dan dalam mata

pelajaran apapun.

Pembelajaran berbasis budaya merupakan salah satu cara yang

dipersepsikan dapat:

1. menjadikan pembelajaran bermakna dan kontekstual yang sangat terkait

dengan komunitas budaya, di mana suatu bidang ilmu dipelajari dan akan

diterapkan nantinya, dengan komunitas budaya dari mana Anda berasal;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

15

2. menjadikan pembelajaran menarik dan menyenangkan. Kondisi belajar

yang memungkinkan terjadinya penciptaan makna secara kontekstual

berdasarkan pada pengalaman awal Anda sebagai seorang anggota suatu

masyarakat budaya merupakan salah satu prinsip dasar dari teori

konstruktivisme.

Teori konstruktivisme dalam pendidikan terutama berkembang dari

hasil pemikiran Vygotsky (Social and Emancipator Constructivism), yang

menyimpulkan bahwa siswa mengkonstruksikan pengetahuan atau

menciptakan makna sebagai hasil dari pemikiran dan berinteraksi dalam suatu

konteks sosial.

Penciptaan makna dapat terjadi pada dua jenjang, yaitu pemahaman

mendalam (inert understanding) dan pemahaman terpadu (integrated

understanding). Pemahaman mendalam merupakan hasil belajar siswa

berdasarkan informasi yang diterimanya melalui proses belajar, dan disimpan

di dalam ingatannya. Sementara itu, pemahaman terpadu merupakan

penciptaan makna yang menunjukkan kemampuan siswa untuk menciptakan

hubungan bermakna antara beragam ide dan konsep dalam bidang ilmu,

antara pengalaman dan konteks pribadi dengan konsep dan prinsip ilmiah

dalam bidang ilmu. Pemahaman terpadu merupakan pengetahuan yang dapat

digunakan untuk memecahkan masalah dalam berbagai konteks dan situasi.

Pemahaman terpadu membuat anak mampu untuk bertindak secara mandiri

berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah untuk menyelesaikan permasalahan yang

dihadapinya dalam konteks komunitas budaya, dan mendorong siswa untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

16

kreatif terus mencari dan menemukan gagasan berdasarkan konsep dan

prinsip ilmiah.

D. Media Pembelajaran

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium

dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi

dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim

et.al., 2001 dalam Daryanto, 2010: 4). Media merupakan salah satu

komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa peran dari komunikator

menuju komunikan (Criticos, 1996 dalam Daryanto, 2010: 4-5). Berdasarkan

definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan

proses komunikasi.

Secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan, antara

lain:

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera.

3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan

sumber belajar.

4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan

visual, auditori dan kinestiknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

17

5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama.

6. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru

(komunikator), bahan pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan

pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga

dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam

kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Selain itu, Kemp and Dayton (1985 dalam Daryanto, 2010: 6)

menjabarkan kontribusi media pembelajaran sebagai berikut.

1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih berstandar

2. Pembelajaran dapat lebih menarik

3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar

4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun

diperlukan

7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses

pembelajaran dapat ditingkatkan

8. Peran guru mengalami perubahan ke arah yang positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

18

Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem

pembelajaran (Daryanto, 2010: 7). Pengembangan media pembelajaran

hendaknya diupayakan untuk memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang

dimiliki oleh media tersebut dan berusaha menghindari hambatan-hambatan

yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran. Fungsi media dalam

proses pembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut (Daryanto, 2010: 10).

1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa

lampau. Dengan perantara gambar, potret, slide, film, video, atau media

yang lain, siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang

benda/peristiwa sejarah.

2. Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya

jauh, berbahaya, atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan

harimau di hutan, keadaan dan kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan

sebagainya.

E. Budaya Lompat Batu sebagai Media Belajar Gerak Parabola

Lompat batu adalah tradisi Nias yang bertujuan untuk melompati

batu setinggi 2,1 m atau 2 m yang hanya dilakukan oleh pria. Lompat batu

berkembang di Kepulauan Nias, Sumatera Utara sebagai sarana latihan

prajurit untuk persiapan perang pada zaman dahulu. Seiring perubahan

zaman, peperanganpun sudah tidak pernah terjadi, tetapi latihan ini selalu ada

sebagai salah satu warisan budaya yang dijadikan sebagai media untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

19

menentukan kedewasaan seorang pria, membentuk karakter pemuda yang

kuat dan tangkas dalam menjalani kehidupan. Tidak jarang masyarakat Nias

menyebut lompat batu ini sebagai olahraga. Oleh karena lintasan yang dilalui

si pelompat batu ini berbentuk lengkungan parabola maka, budaya ini akan

dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran sains dengan materi pokok gerak

parabola. Dengan pengintegrasian ini, diharapkan dapat dimanfaatkan oleh

pendidik untuk melestarikan budaya yang sudah ada dan menjelaskan aplikasi

fisika dalam fenomena budaya.

Gambar 2a. Foto Lompat Batu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

20

F. Gerak Parabola

Gerak parabola merupakan perpaduan Gerak Lurus Beraturan (GLB)

dengan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Gerak parabola adalah

gerak yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang horizontal. Pada

pembahasan ini kita mengabaikan gesekan udara dan tidak akan

memperhitungkan dengan proses bagaimana benda dilemparkan, tetapi hanya

memperhatikan geraknya setelah dilempar dan bergerak bebas di udara

dengan pengaruh gravitasi semata. Percepatan benda disini disebabkan oleh

percepatan gravitasi (g) yang arahnya ke bawah (menuju pusat bumi).

Perhatikan gambar di atas, sebuah benda mula-mula berada di pusat

koordinat, dilemparkan ke atas dengan kecepatan v0 dan sudut elevasi α. Pada

sumbu x, benda bergerak dengan kecepatan konstan, atau percepatan nol

(a=0), sehingga komponen kecepatan vx mempunyai besar yang sama pada

setiap titik lintasan tersebut, yaitu sama dengan nilai awalnya v0x pada sumbu

Gambar 2b. Lintasan Gerak Parabola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

21

y, dengan percepatan gravitasi g yang arahnya ke bawah (menuju pusat

bumi).

a. Vektor kecepatan awal (titik A)

Komponen vektor kecepatan awal pada sumbu x dan y adalah:

v0x = v0 cos α dan v0y = v0 sin α

b. Kecepatan benda pada setiap titik (titik B)

Pada sumbu x (GLB) vx = v0x = v0 cos α dan pada sumbu y (GLBB) vy =

voy – gt = vo sin α – gt

Besarnya kecepatan adalah: v = √𝒗𝒙𝟐 + 𝒗𝒚

𝟐

c. Posisi benda setiap saat

Pada arah sumbu x

x = v0x.t = v0 cos α.t

Pada arah sumbu y

y = v0y.t – 1

2gt

2

y = v0 sin α .t – 1

2gt

2..........(1)

d. Tinggi maksimum benda (h)

Pada saat benda mencapai ketinggian maksimum, misalnya, dititiknya C

kecepatan arah vertikal sama dengan 0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

22

vy = 0

v0 sin α – gt = 0

v0 sin α = gt

t = 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝛼

𝑔

Dengan t adalah waktu untuk mencapai ketinggian maksimum. Jika t

disubsitusikan ke persamaan (1), maka:

y = v0 sin α (𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝛼

𝑔) –

1

2 g (

𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝛼

𝑔)

2

y = 𝑣0

2.𝑠𝑖𝑛2𝛼

𝑔 –

𝑣02.𝑠𝑖𝑛2𝛼

2𝑔 =

𝑣02.𝑠𝑖𝑛2𝛼

2𝑔

h = 𝑣0

2.𝑠𝑖𝑛2𝛼

2𝑔 =

(𝑣0.sin 𝛼)2

2𝑔

h = tinggi maksimum (Zulhija, 2013).

Dalam penelitian ini, budaya lompat batu digunakan sebagai media

belajar pada pokok bahasan gerak parabola. Oleh karena itu, budaya lompat

batu ini perlu dianalisis besaran-besaran fisisnya terlebih dahulu untuk

diidentifikasi sejauh mana tradisi lompat batu memiliki relevansi dengan

konsep Gerak Parabola.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif

kualitatif yaitu dengan menggunakan data wawancara dan analisis deskriptif

video. Wawancara dilakukan kepada masyarakat di sekitar Desa

Bawӧmataluo dan orang tua di Nias. Sedangkan analisis deskriptif dilakukan

dengan eksperimen menganalisis video lompat batu nias yang dapat diakses

lewat internet (youtube).

B. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, tahap-tahap

penelitian ini dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

24

Bagan 3.1 Tahapan Penelitian

Menganalisis video

budaya lompat batu

menggunakan software

LoggerPro 3.6.8.1

Memilih Informasi yang

Relevan terhadap

Pembelajaran Sains

Menkonfirmasi Hasil

Eksperimen dengan

Mengintegrasikan Budaya

dan Sains

Menganalisis Besaran-

besaran Lompat Batu

ditinjau dari Pandangan

Masyarakat

Pengumpulan Informasi

tentang Budaya Nias

Perumusan Hasil Kajian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

25

Adapun penjelasan tahap-tahap pada penelitian ini yaitu:

1. Pengumpulan Informasi tentang Budaya Nias

Untuk mengetahui informasi tentang budaya Nias, peneliti

mencari literatur yang menggambarkan tentang budaya Nias. Selain

mencari literatur, peneliti juga telah melakukan wawancara via Whats App

(chat) dengan 2 tokoh masyarakat yang mengenal budaya setempat untuk

melengkapi informasi yang terdokumentasi.

Peneliti memilih partisipan di daerah sekitar yang dapat menjadi

informan dan dapat memberikan informasi yang tepat tentang aspek

budaya lokal yang ada di masyarakat serta kaitannya dengan pengetahuan

lokal. Wawancara dengan warga dilakukan guna mendapatkan data

tentang pengetahuan lokal yang ada dan terdapat di lingkungan

masyarakat tersebut.

2. Memilih Informasi yang Relevan terhadap Pembelajaran Sains

Setelah mendapatkan data dari masyarakat, maka peneliti

mengolah data hasil wawancara, guna mengetahui budaya lokal yang ada

di masyarakat. Selanjutnya peneliti memilih data yang relevan terhadap

sains. Kemudian, peneliti mengidentifikasi dan memilih tradisi lompat

batu sebagai budaya lokal yang memiliki kaitan dengan pembelajaran

sains karena gerakan si pelompat batu ketika melakukan lompatan

berbentuk lintasan kurva, maka diduga bahwa pada budaya lompat batu

terdapat konsep gerak parabola dan mengandung fenomena fisika yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

26

sangat kaya. Lompat batu adalah salah satu budaya lokal yang tumbuh dan

berkembang di Kepulauan Nias. Oleh karena itu, peneliti menggunakan

video lompat batu yang telah diunduh di internet sebagai objek penelitian.

3. Menganalisis Video Budaya Lompat Batu Menggunakan Software

Logger Pro 3.6.8.1

a. Software Logger Pro

Bryan (2015) mengatakan bahwa Vernier baru saja

menambahkan kemampuan analisis video ke perangkat lunak Logger

Pro. Program tersebut berfungsi sama dengan program analisis video

lainnya seperti VideoPoint, Physics ToolKit (sebelumnya dikenal

sebagai World-in-Motion) dan Measurement in Motion, namun tidak

mengandung banyak fitur. Pengguna dapat menganalisis klip video

mereka sendiri dan fitur analisis grafis dari program ini sangat bagus.

Ada 6 keuntungan penting dari teknologi analisis video dalam banyak

penyelidikan adalah sebagai berikut:

1) Tidak ada batasan jarak yang terlibat dalam analisis video

2) Analisis video memungkinkan studi gerakan dua dimensi, seperti

benda berputar dan parabola

3) Analisis video dapat dilakukan tanpa kabel dan beberapa sensor yang

tidak praktis. Semua yang dibutuhkan untuk analisis video adalah

komputer, perangkat lunak dan klip video.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

27

4) Sebagian besar program analisis video memungkinkan pengguna

untuk memeriksa banyak representasi fenomena (grafik, tabel data,

persamaan, gambar) ‘berdampingan’ di layar tampilan.

5) Perangkat lunak analisis video lebih murah. Dengan asumsi bahwa

fasilitas komputer tersedia.

b. Penggunaan Logger Pro 3.6.8.1

1) Video budaya lompat batu yang telah diseleksi, dianalisis

menggunakan software Logger Pro pada laptop dengan cara

menekan ikon insert movie pada software Logger Pro

2) Memberi jarak dengan menggunakan patokan parameter yang sudah

terpasang dengan menekan ikon “set scale” (tarik garis sesuai

parameter)

3) Setelah itu menandai jejak lintasan si pelompat dengan menekan

tombol “add point”. Titik acuan yang digunakan peneliti adalah

perut si pelompat atau pusat badan si pelompat

4) Kemudian klik kiri sumbu vertikal untuk memilih variabel terikat

dan klik kiri sumbu horizontal untuk variabel bebas. Misalkan dipilih

variabel terikat pada sumbu vertikal adalah posisi y dan variabel

bebas pada sumbu horizontal adalah posisi x. Sehingga, diperoleh

grafik posisi y terhadap posisi x yang tampil pada layar/lembaran

Logger Pro secara otomatis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

28

5) Selanjutnya dapat juga diplot grafik posisi y terhadap waktu t dan

grafik posisi x terhadap waktu t dengan menggunakan langkah yang

sama dengan langkah ke 4

6) Meng-klik salah satu ikon yang terdapat pada layar atas agar dapat

memperoleh persamaan pada masing-masing grafik, misalkan untuk

persamaan kuadrat diklik ikon “Curve Fit”, pilih “Quadratic” pada

layar “General Equation”, lalu klik “Try Fit” yang terdapat di tengah

di bagian bawah layar Curve Fit dan tekan OK. Sedangkan untuk

persamaan linear diklik ikon “Linear Fit” lalu akan muncul di layar

kerja Logger Pro

7) Untuk mengetahui nilai y dan x pada jejak yang telah ditandai, dapat

diklik ikon “Examine”

8) Jika titik koordinat pada lintasan gerak lompat batu sebagai gerak

parabola tidak sama dengan nol, maka perlu dikoreksi yaitu dengan

mengklik ikon “Set Origin” yang berada di bawah ikon “Add Point”

sebelah kanan layar kerja Logger Pro “video”

9) Di layar logger pro juga terdapat tampilan tabel data hasil analisis

video tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

29

4. Menganalisis Besaran-besaran Lompat Batu ditinjau dari Pandangan

Masyarakat

Teori ini berasal dari pengetahuan lokal yang sudah ada di

masyarakat Nias. Pengetahuan lokal ini meliputi beberapa besaran fisika

yang dapat dijadikan sebuah data pendukung penelitian ini, kemudian

dianalisis.

5. Menkonfirmasi Hasil Eksperimen dengan Mengintegrasikan Budaya

dan Sains.

Setelah menganalisis data-data yang diperoleh dari beberapa

metode tersebut, hasil ini perlu dikonfimasi untuk mengembangkan media

pembelajaran sains berbasis budaya lokal di sekolah khususnya pada

pokok bahasan gerak parabola dengan menguji hasil eksperimen

menggunakan perbandingan antara sains terhadap budaya dan sebaliknya.

C. Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah 2 responden penduduk asli Nias

dan 1 buah video lompat batu.

D. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian dimulai Mei – Juli 2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

30

E. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan beberapa cara untuk pengumpulan

data, yaitu:

1. Wawancara

Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara digunakan

untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan lokal yang

nantinya dapat diintegrasikan ke pembelajaran Sains. Agar dapat

mengetahui budaya lokal dan pengetahuan lokal tentang alam sekitar,

maka peneliti melakukan wawancara kepada 2 orang narasumber yang

terpercaya untuk memperoleh informasi mengenai budaya lokal dan

pengetahuan lokal yang ada di masyarakat Nias melalui chat pada media

sosial WhatsApp. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

wawancara bebas. Peneliti menanyakan kepada narasumber mengenai

aspek budaya dan pengetahuan lokal yang ada dan masih digunakan oleh

masyarakat di sekitar daerah tersebut. Agar dapat mengetahui informasi

yang dibutuhkan, maka pertanyaan hanya menyangkut aspek budaya yang

ada kaitannya dengan pengetahuan lokal dan pertanyaan dapat

dikembangkan saat wawancara.

2. Metode Bahan Visual Video Lompat Batu

Sumber berupa video yang telah diunduh dari internet yaitu video

lompat batu: https://www.youtube.com/watch?v=H_aVr1tW80c&t=45s

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

31

dan telah diedit menggunakan aplikasi Wondershare Filmora untuk

memperkecil durasi dan mendapatkan rekaman visual yang jelas. Peneliti

memotong video yang berdurasi 7 menit 6 detik dari detik 0 sampai detik

ke-42 dan dari detik 46 sampai selesai (423,6 detik), jadi video lompat

batu yang digunakan adalah dari detik ke-43 sampai detik ke-45 sehingga

videonya berdurasi 2 detik.

F. Metode Analisis Data

1. Analisis hasil wawancara dari masyarakat untuk mengetahui budaya lokal

a. Dianalisis hasil wawancara tentang budaya lokal yang ada di daerah

sekitar

b. Kemudian diidentifikasi budaya lokal yang dapat diintegrasikan dalam

pembelajaran sains

c. Dari hasil identifikasi, dipilih budaya lokal yang berhubungan dengan

konsep fisika, yang dapat digunakan dalam penelitian terhadap

perancangan media pembelajaran sains di sekolah.

2. Analisis bahan visual video lompat batu untuk mengetahui besaran-

besaran fisis yang terkandung dalam budaya lompat batu.

a. Dipilih video budaya lompat batu dari youtube yang sesuai, jelas dan

mudah diakses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

32

b. Kemudian video tersebut diunduh lalu diedit menggunakan aplikasi

Wondershare Filmora,

c. Video yang telah diedit tersebut selanjutnya akan dianalisis

menggunakan software LoggerPro 3.8.6.1

3. Untuk menganalisis besaran-besaran fisika yaitu dengan tujuan untuk

mengetahui konsep fisika yang terdapat pada realitas latihan (lokal) yakni

lompat batu sebagai media pembelajaran sains berbasis budaya lokal pada

pokok bahasan gerak parabola, diperlukan bentuk proposisi "If-Then"

untuk mensimulasikan budaya lompat batu. Simulasi tersebut berbunyi

bahwa ”Jika kecepatan awal adalah v0 dan sudut elevasi sama dengan α,

maka posisi hs bagaimana?” dan seterusnya serta menggunakan syarat

bahwa hs≥h, simulasi tersebut akan digambarkan dan dijabarkan seperti

pada tabel berikut.

Tabel 3.1. Tabel hipotesis "If-Then"

No.

Kecepatan

awal pelompat

v0 (m/s)

Sudut

elevasi α (°)

Tinggi

maksimum

pelompat ymax

(m)

Kesimpulan

1. v0a < v0 α = α .... ....

2. v0a > v0 α = α .... ....

3. v0a = v0 α < α .... ....

4. v0a = v0 α > α .... ....

Keterangan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Wawancara kepada masyarakat dilaksanakan mulai tanggal 11-14

Juni 2017, via telepon (chat media sosial WhatsApp).

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara

kepada masyarakat yaitu orang tua di Nias (penduduk asli Nias) yang berada

dekat dengan tugu fahombo batu yaitu di desa Bawӧmataluo, Teluk Dalam-

Nias Selatan. Setelah peneliti selesai mengadakan wawancara kepada

masyarakat dan mencari data dan nara sumber lainnya pada buku-buku dan

internet, peneliti melakukan percobaan sederhana yaitu dengan

memanfaatkan sumber berupa video lompat batu dari internet hasil editan

untuk memperkecil durasi dan mendapatkan rekaman visual yang jelas dan

baik untuk diteliti. Kemudian video tersebut dianalisa menggunakan software

LoggerPro 3.8.6.1 sehingga didapatlah data-data yang sesuai untuk analisis

Gerak Parabola. Lalu, peneliti mendesain skenario pembelajaran yang

berkaitan dengan pokok bahasan gerak parabola menggunakan tradisi lompat

batu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

34

B. Gambaran Masyarakat Nias Berdasarkan Tradisi Lompat Batu

1. Sejarah Lompat Batu

Ono Niha adalah sebutan untuk masyarakat Nias yang tinggal di

Kepulauan Nias, yang berarti anak manusia. Suku Nias memiliki banyak

tradisi/budaya yang sangat unik dan menarik. Dan keindahan pulaunya

yang membuat para pelancong sangat penasaran untuk melihat/berkreasi di

pulau ini.

Budaya lompat batu adalah salah satu budaya yang berkembang

di Kepulauan Nias. Keterampilan lompat batu pada masa kerajaan dahulu

di Bawӧmataluo-Kabupaten Nias Selatan adalah keharusan khususnya

bagi pria level pemuda karena pria wajib ambil bagian menjadi prajurit

kerajaan agar mampu menghadang musuh dari kerajaan lain. Pelaksanaan

latihannya adalah inisiatif masing-masing, biasanya mereka berlatih

melompati pagar bambu yang terpasang di rumah masing-masing,

kemudian berlatih di batu lompatan. Bila sudah mampu maka mereka

dinobatkan menjadi prajurit yang siap diturunkan jika kerajaan melakukan

peperangan.

Zebua (2010: 138) mengatakan bahwa konon lompat batu

(fahombo batu) merupakan sarana latihan perang bagi para pemuda, dan

ritual kedewasaan (initiation ritual). Keberhasilan melompat batu menjadi

syarat mutlak bagi anggota tim ekspedisi pengayauan: mangani binu;

namun banyak orang Nias mengenalnya mӧi ba danӧ alias mofanӧ ba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

35

danӧ alias mangai hӧgӧ. Istilah lainnya fa’emali, memenggal kepala

(mangai hӧgӧ) antara yang tidak sepuak. Bahkan menjadi salah satu ritus

dalam fondrakӧ wamunu niha (kesepakatan mengayau). Praktik mangai

hӧgӧ terjadi zaman Nias kuno, berlangsung hingga kedatangan misionaris

Jerman ke Nias. Namun menurut Manhart (dalam Zebua, 2010: 131),

masih ada laporan satu kasus mangai hӧgӧ pada awal tahun 1940-an.

Praktik mangai hӧgӧ dilakukan para pihak yang kuat secara finansial,

karena berkaitan dengan pesta owasa yang mahal. Besar kemungkinan,

kebiasaan ‘lompat-melompat’ telah ada pada jaman pengayauan dan

perang masih marak, ketimbang bangunan batu yang didirikan di sejumlah

kampung.

Umur bangunan batu untuk fahombo batu belum begitu tua.

Bangunan tersebut ditemukan Thomsen di lima kampung di kawasan

Selatan Nias: Hilisimaetanӧ, Bawӧmataluo, Lahusa, Onohondrӧ,

Botohilitanӧ. Di Hilisimaetanӧ bangunan fahombo didirikan oleh Maera

empat generasi lalu (per tahun 1976). Di Bawӧmataluo didirikan oleh

Laowӧziduhu empat generasi lalu. Di Lahusa didirikan oleh Fasagӧ empat

generasi lalu. Di Onohondrӧ didirikan oleh Nifae’ӧ tiga generasi lalu.

Sedangkan di Botohilitanӧ didirikan oleh Tuhasitӧra (tidak diketahui masa

pendiriannya). Dengan demikian, bangunan batu untuk fahombo batu

didirikan sekitar 4-5 generasi lalu (per tahun 2010), atau usianya sekitar

125 tahun. Meskipun umur fisiknya belum begitu lampau, karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

36

eksistensinya eksklusif dan eksotik, lompat batu menjadi salah satu ikon

Nias, khususnya di kawasan selatan.

2. Berlatih Lompat Batu

Orang Nias beranggapan bahwa laki-laki adalah tenaga kerja yang

kuat, kasar dan berani sedangkan perempuan adalah makhluk lemah,

lembut, penyayang dan pemalu. Secara teori, laki-laki menanggung segala

kerja berat dan membela anggota keluarga dari mara-bahaya sedangkan

perempuan terikat kepada kerja yang ringan dan mengasuh anaknya

(Laiya, 1980: 59).

Pada umumnya setiap laki-laki/pemuda di Nias Selatan yang

merupakan keturunan prajurit perang masa dahulu sudah memiliki

kemampuan lompat batu yang hanya dilatih biasa dan langsung mahir

melompati batu. Akan tetapi, bagi pemuda yang baru belajar harus perlu

lebih intensif melakukan latihan lompat batu. Biasanya, mereka dilatih

oleh pemuda/orang tua yang merupakan keturunan prajurit perang masa

dahulu. Agar mampu/mahir melompat dan menyeimbangkan tubuh tanpa

jatuh ketika berlatih lompat batu, diperlukan beberapa latihan fisik, yaitu:

1) Fisik yang kuat. Pada dasarnya pelompat telah mahir bela diri atau

pencak silat baik dengan alat berupa pedang, tombak dan perisai,

maupun dengan tangan kosong. Oleh karena itu, diperlukan latihan fisik

untuk membentuk fisik yang kuat dan sehat dengan sering berolahraga

lompat dan bela diri, tentunya dalam melakukan lompat batu yang

sangat berbahaya ini sangat diperlukan ketangkasan, kemahiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

37

melompat, dan kelenturan badan. Jadi, diperlukan energi yang sangat

besar pula dari dalam tubuh, misal penghasil energi dalam tubuh yaitu

asupan makanan.

2) Badan yang lentur. Sangat diperlukan kelenturan badan, lutut dan kaki

agar dapat dilipat secara fleksibel dan reflektif saat melompat batu,

sesuai teknik masing-masing pelompat. Biasanya sebelum melakukan

lompat batu, si pelompat melakukan pemanasan untuk menghindari

cedera otot, meningkatkan performa, dan mempersiapkan mental,

dengan cara berlari, meregangkan semua bagian tubuh, dan melewati

atau bisa juga melompati batu lompatan tanpa menggunakan teknik

lompat batu yang sesungguhnya.

3) Otot kaki. Setiap laki-laki di Nias telah dilatih sejak kecil untuk bisa

melompati tembok batu setinggi 2 meter. Dahulu kala, mereka berlatih

melompati batu setinggi setengah meter, kemudian 1 meter. Setelah

mampu melompati batu setinggi 1,5 meter, mereka bisa mencoba

dengan batu dengan tinggi yang sesungguhnya, yaitu 2 meter. Pada

zaman sekarang, otot kaki dilatih dengan permainan lompat karet dan

lompat bambu. Caranya, dengan berlari kencang lalu melompati tali

karet/bambu yang dibentangkan horizontal yang dipegangi dua orang

atau disangga di antara tiang kayu yang memiliki skala tinggi mulai dari

0,5 meter sampai 2 meter, kemudian mendarat di tempat bebatuan.

Secara bertahap, tinggi tali karet/bambu ditingkatkan seiring

kemampuan si anak. Permainan ini sangat rawan cedera kaki karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

38

pelompat tidak menggunakan pelindung kaki atau alas kaki dan

dilakukan di halaman desa yang dilapisi bebatuan.

4) Lengan dan tangan dilatih juga untuk memberikan kekuatan besar pada

badan ketika berlari, melakukan take off atau tolakan sebelum terbang

melewati batu, dan tangan juga digunakan sebagai penyeimbang badan

ketika si pelompat batu melayang/berjalan di udara. Selain itu, jika

ditinjau dari zaman dulu, dimana lompat batu sebagai sarana latihan

para prajurit perang, otot lengan dan tangan tidak hanya dilatih sebagai

penyeimbang badan, tetapi lengan dan tangan dilatih membawa beban

berupa perisai dan tombak untuk kepentingan perang sambil melompati

pagar batu yang tinggi.

C. Analisis Data dan Pembahasan

1. Diagram Tradisi Lompat Batu

Pada pelaksanaan lompat batu yang tingginya 2 m, pelompat

harus berlari kencang dari jarak 18 m atau menyesuaikan dan sesaat

sebelum melompat, si pelompat harus menginjak batu pijakan/tolakan atau

dalam bahasa Nias disebut tara hӧsӧ, agar dapat menghempaskan badan

ke atas melampaui batu lompatan tanpa bersentuhan dengan bagian puncak

batu lompatan, kemudian mendarat di balik batu lompatan tersebut. Batu

pijakan berukuran alas 30 cm (IJ) × 30 cm (HI), tinggi batu pijakan adalah

50 cm (dekat sisi hombo batu) dan 35 cm (yang menghadap garis start),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

39

dan jarak antara sisi belakang batu pijakan ke sisi depan batu lompatan 90

cm (GH). Luas alas batu lompatan adalah 90 cm (EF) × 60 cm (DE) yang

semakin ke puncak semakin mengecil luas batunya sehingga luas puncak

batu adalah 80 cm (AB) × 40 cm (BC). Ukuran-ukuran tersebut

digambarkan sebagai berikut:

Latihan awal, mereka melompati pagar rumah si Ulu (Ketua

Adat), yang tingginya 2 m hingga lancar kemudian dilanjutkan berlatih

Gambar 4a. Diagram Batu Hombo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

40

melompat di batu hombo beberapa kali sampai bisa dilompati dengan baik

dan mahir. Lompat batu merupakan latihan secara kolektif yang diikuti

semua prajurit perang sebagai pemanasan yang diiringi pemukulan gong

dan mengenakan atribut perang yaitu seragam baju, celana dan kain

pengikat, pedang dan tombak menjelang berangkat pada peperangan. Saat

yang sama semua warga berkumpul di depan rumah raja sambil melakukan

tarian dan yel-yel penyemangat bagi prajurit yang akan berperang.

Konon, latihan lompat batu ditujukan bagi calon prajurit perang

yang telah ditentukan. Pada fase dasar setiap prajurit telah mahir bela

diri/silat baik dengan alat berupa pedang, tombak dan perisai maupun

dengan tangan kosong, dan setelah itu adalah fase hombo batu, setiap

prajurit diwajibkan juga mampu/mahir melompat batu hombo. Seiring

perubahan zaman, peperanganpun sudah tidak pernah terjadi, tetapi latihan

ini selalu ada sebagai salah satu warisan budaya yang dijadikan sebagai

media untuk menentukan kedewasaan seorang pria, membentuk karakter

pemuda yang kuat dan tangkas dalam menjalani kehidupan. Tidak jarang

masyarakat Nias menyebut lompat batu sebagai olahraga. Untuk mencapai

kemahiran melompat batu dibutuhkan latihan fisik dan teknik lompat.

Teknik melakukan lompat batu adalah sebagai berikut:

a. Pelompat berada dengan sikap berdiri pada garis start yaitu 18 m dari

batu lompatan atau menyesuaikan dan siap-siap berlari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

41

b. Berlari kencang dimulai dengan langkah kaki yang pertama yakni

kanan/kiri (bebas sesuai kebiasaan). Pada saat berlari, kedua lengan

diayunkan terus tetapi setelah memijakkan kaki pada batu pijakan

sampai mendarat, pelompat hanya mengayunkan lengan sekali dan

masing-masing tangan dikepal

c. Langkah lari terakhir yaitu memberi tolakan dengan kaki kiri/kanan

pada batu tolakan tara hӧsӧ dan menghempaskan badan ke atas batu

lompatan untuk melewati puncak batu (posisi badan menyamping ke

kiri/kanan dan membungkuk) tanpa tersentuh batu, lalu mendarat di

tanah di sisi belakang batu lompatan dengan posisi kaki bersamaan

jatuh tetapi salah satu kaki (kiri/kanan) agak ke depan dari posisi kaki

yang lain, awalnya badan bersikap jongkok kemudian berdiri tegap.

Nilai-nilai dalam tradisi lompat batu adalah komitmen

kekompakan, kesetiaan/loyalitas kepada raja, kesatuan/persatuan,

kesatriaan/keberanian dan rasa tanggungjawab membela kerajaan. Tradisi

ini tidak ada hal mistis atau pantangan. Sekarang, tradisi lompat batu ini

menjadi salah satu olahraga anak muda di Nias.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

42

2. Analisis Konseptual Kegiatan Budaya Lompat Batu

a. Proses Pembentukan Model

Dapat ditelaah kejadian-kejadian yang mungkin terjadi saat

seorang pelompat hombo batu dari lingkup ilmu Fisika dengan terlebih

dahulu menentukan formulasi masalah dan asumsi model

matematikanya.

1) Formulasi masalah

Adapun formulasi masalah dalam model ini meliputi besaran-

besaran yaitu t, x, y, v0, v, α dan g. Dimana :

t = waktu (s)

x = posisi horizontal (m)

y = posisi vertikal (m)

v0 = kecepatan pelompat sebelum melakukan tolakan (m/s)

v = kecepatan pada waktu tertentu (m/s)

α = sudut elevasi pelompat pada saat tolakan (derajat)

g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

2) Asumsi model matematika

a) Tidak ada pengaruh lokasi

b) Ada pengaruh cuaca (misal angin ribut)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

43

c) Pelompat hombo batu mampu menentukan sudut loncatannya

baik saat lepas landas maupun saat mendarat

d) Abaikan gesekan udara dan kecepatan angin adalah nol

e) Kecepatan awal atlit konstan (percepatan maksimum)

f) Pelompat memulai lompatan di batu tara hӧsӧ

g) Pelompat mendarat dengan kaki

b. Analisa model matematika

1) Menganalisa Gerak Lompat Batu

Karena lompat batu diidentifikasi menjadi salah satu contoh

aplikasi dari gerak parabola, maka perlu terlebih dahulu merunutnya

secara kinematika. Tahap analisis gerak parabola, terlebih dahulu

meninjau gerak pada sumbu x dan y. Berikut adalah hasil analisis

video lompat batu menggunakan Logger Pro 3.8.6.1.

Gambar 4b. Pelompat batu memberi tolakan pada

batu tara hӧsӧ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

44

Gambar 4d. Lintasan gerak Pelompat batu

Melalui analisis video loggerpro, diperoleh data seperti

pada tabel berikut.

Gambar 4c. Pelompat batu bergerak vertikal ke atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

45

Tabel 4.1. Data percobaan analisis video lompat batu menggunakan

Logger Pro, titik acuannya yaitu titik pusat badan pelompat

No t (s) x (m) y (m) vx (m/s) vy (m/s)

1 0,067 0 0,013 5,421 1,957

2 0,101 0,189 0,063 5,074 2,572

3 0,134 0,366 0,164 4,371 3,309

4 0,167 0,492 0,29 3,358 3,84

5 0,201 0,567 0,429 2,96 4,144

6 0,234 0,668 0,567 3,195 4,346

7 0,267 0,782 0,731 3,417 4,057

8 0,301 0,908 0,845 3,38 3,558

9 0,334 1,009 0,971 3,318 3,014

10 0,368 1,122 1,047 3,459 2,475

11 0,401 1,236 1,122 3,765 2,3

12 0,434 1,375 1,211 3,997 1,825

13 0,468 1,501 1,248 4,207 1,27

14 0,501 1,665 1,286 4,126 0,928

15 0,534 1,803 1,312 3,285 0,567

16 0,568 1,866 1,324 2,939 0,262

17 0,601 1,967 1,324 3,46 0,094

18 0,634 2,106 1,324 3,815 0,063

19 0,668 2,232 1,337 4,019 -0,19

20 0,701 2,358 1,324 4,552 -0,75

21 0,735 2,535 1,274 5,135 -1,08

22 0,768 2,736 1,248 4,859 -1,36

23 0,801 2,837 1,211 4,952 -2,31

24 0,835 3,064 1,085 5,003 -2,97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

46

No t (s) x (m) y (m) vx (m/s) vy (m/s)

25 0,868 3,203 0,996 4,26 -3,15

26 0,901 3,354 0,858 3,39 -2,79

27 0,935 3,405 0,807 3,202 -2,32

28 0,968 3,518 0,731 4,359 -2,61

29 1,001 3,733 0,618 4,559 -2,61

30 1,035 3,846 0,567 4,249 -2,99

31 1,068 3,985 0,454 4,636 -4,24

32 1,102 4,149 0,252 5,219 -4,73

33 1,135 4,363 0,113 5,135 -4,59

34 1,168 4,489 -0,025 4,981 -4,99

35 1,202 4,679 -0,227 5,233 -5,46

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diperoleh grafik hubungan

antara posisi y (arah vertikal) dan posisi x (arah horizontal)

pelompat, grafik hubungan antara posisi y pelompat terhadap waktu

yang diperlukan pelompat melakukan lompat batu, dan grafik

hubungan antara posisi x pelompat terhadap waktu yang diperlukan

pelompat melakukan lompat batu.

Hasil plotting grafik melalui Logger Pro dapat dilihat dalam

grafik 4.1 yaitu grafik untuk mengetahui hubungan antara posisi

horizontal x terhadap posisi vertikal y si pelompat. Grafik 4.2 yaitu

grafik untuk mengetahui hubungan antara posisi vertikal y si

pelompat terhadap waktu tertentu. Sedangkan grafik 4.3 yaitu grafik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

47

untuk mengetahui hubungan antara posisi horizontal x si pelompat

terhadap waktu yang diperlukan si pelompat melakukan lompat batu.

Grafik 4.1. Grafik hubungan antara posisi y terhadap posisi x

Grafik 4.2. Grafik hubungan antara posisi y terhadap waktu t

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

48

Grafik 4.3. Grafik hubungan antara posisi x terhadap waktu t

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

49

2) Output yang dihasilkan dari analisis video pelompat batu melewati

Hombo Batu

Tradisi hombo batu dapat digunakan untuk mengeksplorasi

beberapa konsep gerak parabola. Output yang pertama dihasilkan

dari analisis video pelompat melewati batu lompatan, yaitu gambar

4b yaitu gambar yang dapat menunjukkan si pelompat batu memberi

tolakan pada batu tara hӧsӧ, gambar 4c yaitu gambar yang dapat

menunjukkan si pelompat batu bergerak vertikal ke atas dan gambar

4d yaitu gambar yang menggambarkan lintasan gerak pelompat batu.

Berdasarkan analisis video dan diagram batu hombo,

diperoleh sebuah sketsa/gambar untuk mengetahui titik acuan awal

pelompat sebagai ketinggian awal pelompat yang ditentukan oleh

peneliti yaitu diperkirakan dari pusat badan pelompat tersebut yaitu

posisi y0 pelompat adalah 0,01261 meter atau sama dengan 0,013

meter (hasil pembulatan di Ms. Excel). Oleh karena ketinggian awal

y0 pelompat terhadap titik koordinat memiliki nilai yang sangat kecil,

maka dapat diabaikan. Sedangkan posisi awal h0 si pelompat adalah

0,5 m yang diukur dari puncak batu tara hӧsӧ ke tanah. Diketahui

bahwa tinggi batu hombo ybatu hombo = 2 m terhadap tanah. Dan juga

dapat menunjukkan posisi pelompat batu hombo, yaitu posisi x dan y

pelompat ketika melewati batu hombo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

50

Berdasarkan pembahasan di atas, diperoleh 3 simpulan umum

yakni bahwa:

1) Grafik y = f(x) dapat menggambarkan Gerak Parabola seperti yang

terlihat pada grafik 4.1

2) Grafik y = f(t) dapat menggambarkan gerak dalam arah vertikal dengan

percepatan gravitasi (GLBB) seperti yang terlihat pada grafik 4.2

3) Grafik x = f(t) dapat menggambarkan gerak dalam arah horizontal tanpa

percepatan gravitasi (GLB) yang arahnya ke bawah seperti yang terlihat

pada grafik 4.3

Tabel 4.1 juga dapat menampilkan data saat pelompat pada posisi

tertentu dengan kecepatan tertentu. Semua jenis data tersebut tersedia

dalam tabel 4.1 sesuai dengan judul pada kolom tabel yang dapat dibuat

selama proses analisis/pemplotan data. Kemudian, konsep-konsep seperti

penurunan kecepatan dalam arah y karena percepatan g dan kecepatan

dalam arah x juga dapat ditampilkan pada tabel.

Selanjutnya, berdasarkan analisis gerak Lompat Batu sebagai

Gerak Parabola dengan Logger Pro diperoleh tiga persamaan gerak dari

masing-masing grafik yaitu: a) gerak pada sumbu x dan y (grafik 4.1)

diperoleh persamaan kuadrat yaitu y = -0,2820x2 + 1,264x – 0,1019; b)

gerak pada sumbu t dan y (grafik 4.2) diperoleh persamaan kuadrat yaitu y

= -4,649t2 + 5,783t – 0,4726 dan c) gerak pada sumbu t dan x (grafik 4.3)

diperoleh persamaan linear, yaitu x = 4,016t – 0,3163. Walaupun pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

51

hasil setiap persamaan gerak parabola yang diperoleh memiliki nilai

konstanta, tetapi peneliti dapat mengatakan bahwa untuk sebuah

pembelajaran di dalam kelas baik berupa model, simulasi dan analisis

semacam ini sudah memadai untuk melakukan pendekatan dalam Proses

Belajar dan Mengajar model pembelajaran sains berbasis budaya lokal

pada kasus budaya lompat batu pada pokok bahasan gerak parabola.

Sebuah benda dikatakan memiliki gerak parabola adalah jika

benda bergerak melalui jalur kurva, yaitu parabola dan tidak ada gaya lain

yang bekerja pada benda tersebut selain gaya tarik bumi. Lintasan ini

terjadi akibat dari pemilihan titik data pertunjukan. Dalam tahap ini, jejak

lintasan si pelompat ditandai yaitu bagian pusat badan pelompatnya

dijiplak dengan meletakkan titik di jalur yang dilaluinya sehingga

dihasilkan lintasan. Dari gambar 4d dan grafik 4.1, dapat dilihat bahwa

pelompat batu bergerak melalui jalur parabola. Ini berarti bahwa pelompat

itu bergerak dari posisi awal saat memijak batu tolakan tara hӧsӧ, terhadap

tanah memiliki gerakan parabola. Hal ini dapat dimengerti karena

pelompat membuat sudut tertentu terhadap sumbu horizontal ketika

meninggalkan batu tolakan. Konsep berikutnya yang dapat dipelajari dari

output adalah bahwa gerak parabola adalah gerak dua dimensi, superposisi

dari dua gerakan.

Dalam arah x percepatan pelompat adalah nol, sedangkan dalam

arah y, percepatannya adalah ay = -g konstan. Besarnya percepatan

gravitasi yang diperoleh dari hasil perhitungan yaitu 9,298 m/s2 yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

52

hasilnya mendekati besar percepatan gravitasi teori yakni 9,81 m/s2

dengan

perbedaan sebesar 0,512 m/s2. Pada persamaan di atas diperoleh besarnya

kecepatan awal pelompat dapat dianalisis dari 2 persamaan yaitu y = -

4,649t2 + 5,783t – 0,4726 dan x = 4,016t – 0,3163. Pada sumbu y

kecepatan awal pelompat yaitu: v0y = B = 5,783 m/s (lih. Grafik 4.2)

sedangkan kecepatan awal pelompat pada sumbu x yaitu v0x = m = 4,016

m/s (lih. Grafik 4.3) sehingga didapat besar kecepatan awal pelompat yaitu

v0 = 7,04 m/s dan sudut elevasi (arah) lompatan α yaitu 55,22° yang dapat

ditunjukkan pada gambar 4e berikut.

Dari besaran-besaran yang diperoleh di atas dapat diketahui

ketinggian maksimum pelompat yaitu hmax pelompat = 1,8 m (hasil

perhitungan lihat pada lampiran 3) dimana, pada saat benda mencapai

ketinggian maksimum, kecepatan arah vertikal sama dengan nol. Jadi

dapat disimpulkan bahwa si pelompat mampu melompat dari lompatan

setinggi h = (1,8 + 0,5) m = 2,3 m terhadap tanah. Ketika tinggi batu

lompatan = 2 m, maka si pelompat dapat melewati batu. Jika ditinjau dari

Gambar 4e. Resultan Kecepatan Awal

v0y = 5,783 m/s

v0x = 4,016 m/s

v0 = 7,04 m/s

α = 55,22°

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

53

gambar 4f dapat diketahui tinggi antara puncak batu hombo dengan h (Δh)

adalah 0,3 m = 30 cm.

3. Hubungan antara Budaya dan Sains

a. Hubungan antara Teknik Lompat Batu dan Konsep Fisika

Berdasarkan kepercayaan masyarakat terhadap asal-usul tradisi

lompat batu, realitas latihan lompat batu dan analisis video Logger Pro,

dapat dianalisis konsep-konsep fisika yang terkandung di dalam tradisi

lompat batu, yaitu saat mulai berlari diperlukan kecepatan yang sangat

besar untuk melompat dari titik tumpu supaya si pelompat dapat

membawa dan mengarahkan badan ke atas depan, kemudian mendarat

kembali ke posisi semula yaitu di tanah dengan keadaan baik. Si

hmax pelompat = 1,8 m

ybatu hombo

= 2 m

h0 = 0,5 m

Gambar 4f. Sketsa pelompat melompati batu hombo

Δh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

54

pelompat tidak tersandung batu atau mengalami cedera fisik. Berikut

adalah tabel data yang menjelaskan konseptual pada teknik lompat batu.

Tabel 4.2. Konseptual pada Teknik Lompat Batu

No. Teknik Lompat Batu Penjelasan Konseptual

1 Berlari kencang 1.1. Berlari kencang suatu gerakan dalam lompat

batu yang dilakukan dengan lari secepat-

cepatnya untuk mendapatkan kecepatan

setinggi-tingginya sebelum melakukan tolakan.

Kegiatan berlari ini adalah kegiatan gerak.

Dalam kegiatan gerak berlaku daya tarik bumi,

gesekan, dan tahanan udara. Berlari dilakukan

untuk menambah kekuatan sebesar-besarnya

yang digunakan untuk melakukan gaya tolakan.

Perubahan posisi dalam selang waktu tertentu

menyebabkan adanya kecepatan.

2 Menginjak dan menolak

batu pijakan dengan salah

satu kaki kiri/kanan. Saat

memijakkan kaki pada batu

pijakan, pelompat

mengayunkan lengan

(tangan diayunkan dari

belakang badan ke arah

atas) dan masing-masing

tangan dikepal agar

mendapat tambahan

dorongan dari tolakan kaki.

Tolakan terkuat dengan kaki

dibantu dengan ayunan kaki

dan ayunan kedua lengan

tangan ke depan ke arah

atas.

2.1. Tolakan adalah perpindahan dari kecepatan

horizontal ke kecepatan vertikal yang dilakukan

dengan cepat dan kuat untuk mengangkat tubuh

ke atas melayang di udara. Jika si pelompat

dapat menggabungkan kecepatan awal yang

besar dengan kekuatan tolakan kaki, ia dapat

membawa seluruh tubuhnya ke atas melayang

di udara. Si pelompat dapat membawa titik

berat badan ke atas, melayang di udara ke arah

atas dalam waktu lama/tertentu.

2.2. Seperti yang telah dijabarkan pada gambar 4b,

4c, 4d dan 4f di atas, bahwa pelompat batu

dapat memberikan gaya momentumnya (FΔt =

mv0) untuk menghasilkan tolakan yang besar

pada batu tara hӧsӧ agar bisa bergerak vertikal

ke arah atas/depan melewati batu hombo dan

lintasan ini mengikuti pola lengkungan (kurva)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

55

yang dapat menjelaskan gerak parabola. Walau

harus diingat juga bahwa sebelum pelompat

melalukan tolakan, ia harus berlari untuk

memperoleh kekuatan yang besar untuk

melakukan tolakan dan perlu kemiringan yang

tepat. Semakin besar kecepatan awal si

pelompat, semakin besar pula gaya

momentumnya yaitu besarnya gaya tolakan si

pelompat untuk memindahkan seluruh tubuhnya

ke arah atas.

3 Melampaui batu lompatan

tanpa bersentuhan badan di

bagian atas batu lompatan

dengan berjalan di udara

lalu mendarat di balik batu

lompatan.

3.1. Pada gerakan ini si pelompat menumpukan

seluruh massanya di sekitar pinggang dan paha.

Pada saat si pelompat mencapai titik tertinggi,

sikap badan menyamping kiri/kanan dan

membungkuk yaitu tangan ke badan. Saat

bergerak turun kedua kaki dijulurkan ke depan,

badan cenderung ke atas ke arah depan dan kaki

dilipat di samping depan dan perhatian tertuju

pada pendaratan.

3.2. Sebuah benda dikatakan memiliki gerak

parabola adalah jika benda bergerak melalui

jalur kurva, yaitu parabola dan tidak ada gaya

lain yang bekerja padanya selain gaya tarik

bumi. Gerak parabola adalah gerak yang

membentuk sudut tertentu terhadap bidang

horizontal. Lintasan yang dilalui oleh pelompat

batu hombo ketika mengudara adalah

membentuk sebuah kurva. Akan tetapi, perlu

diketahui bahwa si pelompat batu merupakan

tubuh manusia tidak seperti sebuah peluru

ataupun panah yang ditembakkan akan bergerak

mengikuti lintasan parabola dan hanya memiliki

gaya tarik bumi tanpa sebuah gaya lain yakni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

56

b. Simulasi Gerak Lompat Batu (Hasil Analisis)

Simulasi dimaksudkan untuk melihat kemungkinan pelompat

melewati atau tidak dapat melewati batu bila beberapa kondisi awal dari

contoh lompatan (yang berhasil) yang telah dianalisis (v0 = 7,04 m/s

dan α = 55,22°). Hasil simulasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3. Tabel hipotesis "If-Then"

No.

Kecepatan awal

pelompat v0 (m/s) Sudut elevasi α (°)

hmax

pelomp

at (m)

hmax

pelompa

t

terhada

p tanah

( + 0,5

m)

Kesim

pulan

Keadaan

v0

simulasi

(m/s) Keadaan

α simulasi

(°) hs≥h

1. v0s < v0 6,04 αs = α 55,22 1,32 1,82 ×

2. v0s > v0 8,04 αs = α 55,22 2,34 2,84 √

3. v0s = v0 7,04 αs < α 50,22 1,57 2,07 ×

4. v0s = v0 7,04 αs > α 60,22 2 2,5 √

Keterangan:

[×] : tidak lewat dan [√ ] : lewat

v0 = kecepatan awal [m/s]

v0s = kecepatan awal simulasi [m/s]

ada gaya lain yang terdapat pada gaya yang

dilakukan oleh si pelompat batu saat melakukan

lompat batu yaitu gaya pergeseran titik berat

atau perubahan pusat massa seperti yang telah

dijelaskan pada bagian 3.1 di atas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

57

No. Kecepatan awal

pelompat v0 (m/s) Sudut elevasi α (°)

hmax

pelomp

at (m)

hmax

pelompa

t

terhada

p tanah

( + 0,5

m)

Kesim

pulan

α = sudut elevasi [°] dan αs = sudut elevasi simulasi [°]

h = hmax pelompat terhadap tanah = 2,3 m

hs = hmax pelompat terhadap tanah hasil simulasi [m]

Rumus : h = (𝑣0.sin 𝛼)2

2𝑔 (perhitungan terlampir pada lampiran 3)

Berdasarkan hasil simulasi pada tabel 4.3 di atas, dapat

dirumuskan saran pada pemuda yang berlatih lompat batu supaya bisa

melewati batu antara lain:

1) Memiliki kecepatan awal yang besar saat bertumpu yang akan

menghantar pelompat bisa melewati batu, hal ini sejalan dengan

kebiasaan berlatih yang meminta peserta untuk berlari kencang.

2) Mengatur arah lompat agar dapat melewati batu.

a) Dari hasil simulasi maka tidak disarankan melompat dengan α

yang kecil. Walaupun, hasil wawancara (tabel 4.2) tidak diperoleh

informasi terkait pelatihan peserta lompat batu yang melompat

pada aspek kemiringan. Dengan demikian, dari hasil ini dapat

dikatakan bahwa kemiringan dapat berpengaruh terhadap

pelompat batu yakni apakah pelompat bisa melewati batu saat

memiliki v0 tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

58

b) Dapat disarankan bahwa jika berlatih perlu ditekankan bahwa

penting secara eksplisit memperhitungkan arah badan saat

melakukan tolakan.

c. Skenario Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal (Kasus

Lompat Batu)

Berikut ini adalah bagan contoh skenario aktivitas belajar

siswa dalam kelas pembelajaran sains berbasis budaya lokal pada pokok

bahasan gerak parabola.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

59

Bagan 4.1 dapat dipakai sebagai skenario merancang RPP sesuai

dengan tuntutan kurikulum. Contoh kegiatan pembelajaran terlampir pada

lampiran 4.

luas, dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan

bahwa:

1. Tradisi lompat batu merupakan gerak parabola meskipun ada gaya lain

yang bekerja yaitu gaya pergeseran titik berat/pusat massa pelompat

batu. Tetapi dalam hal ini, kasus budaya lompat batu cocok untuk

dijadikan pendekatan/model dalam pembelajaran sains berbasis budaya

lokal pada pokok bahasan gerak parabola. Berdasarkan analisis gerak

Lompat Batu sebagai Gerak Parabola dengan Logger Pro diperoleh tiga

persamaan gerak dari masing-masing grafik yaitu:

a) Persamaan gerak dalam diagram y vs x adalah y = -0,2820x2 +

1,264x – 0,1019

b) Persamaan gerak dalam diagram y vs t adalah y = -4,649t2 + 5,783t –

0,4726 dengan besarnya a = (-g) = 9,298 m/s2

c) Persamaan gerak dalam diagram x vs t adalah x = 4,016t – 0,3163

d) Dengan besarnya v0 pelompat = 7,04 m/s dan α pelompat = 55,22°.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

61

Walaupun ketiga persamaan di atas terdapat konstanta yang tidak sesuai

dengan persamaan gerak parabola dan nilai percepatan gravitasinya

berbeda 0,512 m/s2 tetapi data-data ini dapat digunakan sebagai bagian

dalam PBM di kelas dan dapat dikatakan bahwa penelitian ini sudah

cocok untuk dijadikan sebagai pendekatan/model dalam pembelajaran

sains berbasis budaya lokal pada pokok bahasan gerak parabola.

2. Cara merancang pembelajaran sains yang diintegrasikan dalam budaya

lokal kasus lompat batu dapat dilakukan melalui proses sebagai berikut:

a. Mengumpulkan informasi tentang budaya Nias

b. Memilih informasi yang relevan terhadap pembelajaran sains dengan

menggunakan software logger pro 3.8.6.1 dan dengan percobaan

sederhana

c. Menganalisis besaran-besaran lompat batu berdasarkan pandangan

masyarakat Nias

d. Menganalisis hubungan antara teknik lompat batu dengan konsep

fisika menggunakan persepsi atau pandangan masyarakat dan

persepsi sains asli serta

e. Merumuskan hasil kajian penelitian.

sehingga dapat dirancang model skenario pembelajaran sains berbasis

budaya lokal seperti yang telah dijabarkan pada lampiran 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

62

B. Saran

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi para

guru dan calon guru untuk mengajar fisika/sains menggunakan model

pembelajaran sains berbasis budaya lokal.

2. Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan mengujicobakan skenario

pembelajaran yang telah dirancang dan menyelidiki variabel-variabel

yang terkait misalnya minat, motivasi, pemahaman konsep, efektivitas

proses belajar-mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

63

DAFTAR PUSTAKA

Aikenhead, G. S. & Cobern, W. W. 1998. Cultural Aspects of Learning Science In

B.J Frayer and K. G Tolon (Eds.). International Handbook Of Science

Education (39-52); Kluwr Akademic Publisher.

Aurora Nias Channel. 2017. LOMPAT BATU NIAS.

https://www.youtube.com/watch?v=H_aVr1tW80c&t=45sDiunduh24/05/

2017

Berns, Robert G. and Patricia M. Erickson. 2001. Contextual Teaching and

Learning: Preparing Students for the New Economy. www.nccte.com

Bryan, Joel A. 2015. Physics Instruction Using Video Analysis Technology. Texas

A&M University College Station: collegeboard.com, Inc.

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran: Peranannya Sangat Penting Dalam

Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Enita. 2013. Pengetahuan Lokal Sebagai Bagian dalam Pembelajaran Sains pada

Pokok Bahasan Fase-Fase Bulan Kelas VIII SMP Negeri 32 Sendawar

Kabupaten Kutai Barat Kalimantan Timur. Skripsi: Universitas Sanata

Dharma.

Gedgrave, Isabel. 2009. Teaching Modern Of Physics. New Delhi: Global Media.

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi.

Bandung: PT. Refika Aditama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

64

Laiya, Bambowo. 1980. Solidaritas Kekeluargaan: dalam Salah Satu Masyarakat

Desa di Nias – Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Suastra, I Wayan. 2010. Model Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal untuk

Mengembangkan Kompetensi Dasar Sains dan Nilai Kearifan Lokal di

SMP.

http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPP/article/view/1697/1484Diun

duh18/05/2017

Suprayekti, dkk. 2008. Pembaharuan Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Suwarno.1985. Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru.

Zebua, Victor. 2010. JEJAK CERITA RAKYAT NIAS. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Zulhija, Nandas. 2013. Kinematika Lompat Jauh Yang Fantastis. University

student. https://www.slideshare.net/superdiaz/makalah-

nandazDiakses13/05/17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

65

Lampiran 1

Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Apa saja budaya atau tradisi yang masih dijalankan masyarakat Nias?

2. Bagaimana cara berpikir masyarakat di daerah ini dalam memandang alam

dan budaya lompat batu?

3. Ritual apa saja yang dilakukan saat peperangan pada zaman dulu?

4. Apa itu tradisi lompat batu (hombo batu)?

5. Nilai-nilai apa saja yang terdapat dalam tradisi lompat batu?

6. Bagaimana teknik/cara pemuda Nias melakukan atraksi lompat batu yang

berbahaya ini?

7. Apa saja yang perlu dilatih dalam tradisi lompat batu?

8. Berapakah ukuran batu hombo dan batu tara hӧsӧ?

9. Berapa jarak antara batu hombo dan batu tara hӧsӧ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

66

Lampiran 2

FOTO PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

68

Lampiran 3

Perhitungan

1. Percepatan gravitasi

Jika diketahui persamaan kuadrat: y = -4,649t2 + 5,783t – 0,4726 maka,

dapat dihitung percepatan gravitasi yakni y = v0y.t – 1

2gt

2.

– 1

2gt

2 = -4,649t

2

g = 4,649 × 2

g = 9,298 m/s2

2. Kecepatan awal

Jika diketahui persamaan kuadrat: y = -4,649t2 + 5,783t – 0,4726 dan x =

4,016t – 0,3163 maka dapat diperoleh vektor kecepatan awal yaitu:

Sumbu y

v0y = B = 5,783 m/s (lih. Grafik 4.2)

Sumbu x

v0x = m = 4,016 m/s (lih. Grafik 4.3)

sehingga, besarnya kecepatan awal adalah

v0 = √𝑣0𝑥2 + 𝑣0𝑦

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

69

v0 =√(4,016𝑚

𝑠)

2

+ (5,783𝑚

𝑠)

2

v0 = 7,04 𝑚/𝑠

3. Arah lompatan

Oleh karena v0y dan v0x telah didapatkan maka, dapat dipastikan bahwa tan

α = v0y/ v0x

α = arc tan 5,783 𝑚/𝑠

4,016 𝑚/𝑠 = 55,22°

4. Tinggi maksimum benda

Pada saat benda mencapai ketinggian maksimum, kecepatan arah vertikal

sama dengan 0. Dalam hal ini, kecepatan arah vertikal saat pelompat

mencapai ketinggian maksimum hasil analisis data adalah

vy = -0,19 m/s

v0 sin α – gt = -0,19 m/s

v0 sin α +0,19 m/s = gt

t = 𝑣0 𝑠𝑖𝑛 𝛼+0,19 m/s

𝑔 =

(5,783+0,19)𝑚/𝑠

9,298 𝑚/𝑠2 = 0,64s.

Dengan t adalah waktu untuk mencapai ketinggian maksimum. Jika t

disubsitusikan ke persamaan (1), maka:

y = v0y.t – 1

2gt

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

69

y = (5,783 m/s × 0,64 s) – (1/2 . 9,298 m/s2 × (0,64 s)

2)

dengan y = hmax pelompat (ketinggian maksimum pelompat) maka,

hmax pelompat = 1,8 m

Berdasarkan analisis, diketahui tinggi batu hombo yaitu ybatu hombo

= 2 m. Jadi dapat disimpulkan bahwa si pelompat mampu melompat dari

lompatan setinggi h = (1,8 + 0,5) m = 2,3 m terhadap tanah. Ketika tinggi

batu lompatan = 2 m, maka si pelompat dapat melewati batu. Jika ditinjau

dari gambar 4f dapat diketahui tinggi antara puncak batu hombo dengan

hmax pelompat (Δh) adalah 0,3 m = 30 cm.

5. Misalkan diambil contoh pada tabel 4.3 data percobaan ke-4. Jika

diketahui v0s = v0 = 7,04 m/s dan αs > α yaitu 60,22° dengan g hasil

analisis, maka hs adalah

hmax = (𝑣0.sin 𝛼)2

2𝑔

= 7,04 m/s . sin 60,22°)2

2 (9,298 m

s

2)

= 2 m

hs = hmax + h0 = (2 + 0,5) m = 2,5 m

** untuk perhitungan data percobaan 1, 2 dan 3 sama dengan

perhitungan No. 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

70

Lampiran 4

Tabel 5. Contoh Skenario Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal

Kegiatan Rencana Kegiatan

Pertemuan I

Pendahuluan Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan dengan

bertanya: apa itu gerak parabola?

Siswa diminta untuk mengungkapkan ide awal dan

keyakinannya terhadap materi yang diajarkan

Guru tidak membenarkan atau menyalahkan gagasan

siswa

Inti Siswa menyaksikan dan memperhatikan video singkat

tentang budaya lompat batu.

Guru memberikan kepada siswa untuk membentuk

kelompok kecil (3-5 orang) untuk melakukan

penyelidikan dari berbagai perspektif, seperti sejarah,

sains asli, dan ilmiah.

Guru memfasilitasi siswa melakukan penyelidikan

Siswa disarankan membuat laporan hasil penyelidikan

siswa

Siswa melaporkan hasil penyelidikan di papan tulis

Siswa menyampaikan hasil penyelidikannya di depan

kelas dan siswa lain diberi kesempatan menyanggah atau

memberi komentar

Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat

terbuka untuk mengecek kompetensi dasar siswa

maupun budaya lokal terkait dengan topik yang telah

dipelajarinya.

Guru memfasilitasi siswa untuk berkomentar,

mengajukan pertanyaan, mengklarifikasi topik yang

dipelajari serta melakukan refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

71

Kegiatan Rencana Kegiatan

Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil

penyelidikan siswa

Guru memberikan umpan balik positif dalam bentuk

pujian tertulis ataupun lisan terhadap keberhasilan siswa

Guru melakukan penilaian selama proses berlangsung

Akhir Guru menyarankan siswa menyimpulkan materi/hasil

pembelajaran yang telah dipelajari (catatan rangkuman

siswa)

Guru memberikan tugas-tugas pengayaan

Menyampaikan doa bersama dan salam untuk menutup

pelajaran

Pertemuan II

Pendahuluan Guru mengenalkan software logger pro kepada siswa

Siswa diminta untuk mengungkapkan ide awal terhadap

materi

Inti Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan penyelidikan

(obeservasi di luar kelas) dengan menyediakan

kamera/siswa diminta membawa kamera (hp kamera).

Siswa (dalam kelompok) diminta merekam peristiwa

atraksi lompat batu

Siswa diminta untuk mengungkapkan ide, keyakinan

awal terhadap rekaman video yang mereka dapat dari

perspektif sains asli

Siswa diminta untuk menganalisis video menggunakan

software logger pro dan menggunakan ‘simulasi’ seperti

pada tabel 4.3.

Siswa disarankan membuat laporan hasil penyelidikan

mereka

Siswa melaporkan hasil penyelidikan di papan tulis dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · masyarakat dan metode bahan visual video lompat batu. Wawancara digunakan untuk mengetahui kaitan aspek budaya lokal dan pengetahuan

72

Kegiatan Rencana Kegiatan

siswa lain diberi kesempatan menyanggah atau

berkomentar

Guru memfasilitasi siswa untuk berkomentar,

mengajukan pertanyaan, mengklarifikasi topik yang

dipelajari serta melakukan refleksi

Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil

penyelidikan siswa

Guru memberikan umpan balik positif dalam bentuk

pujian tertulis ataupun lisan terhadap keberhasilan siswa

Guru melakukan penilaian selama proses berlangsung

Akhir Guru menyarankan siswa menyimpulkan materi/hasil

pembelajaran yang telah dipelajari (catatan rangkuman

siswa)

Guru memberikan tugas-tugas pengayaan

Menyampaikan doa bersama dan salam untuk menutup

pelajaran

Catatan: Pertemuan dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI