plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · sd 2013 pada sub tema keanekaragaman hewan...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM
SD 2013 PADA SUB TEMA KEANEKARAGAMAN HEWAN DAN TUMBUHAN
UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Bunaiya
NIM. 111134314
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD
2013 PADA SUB TEMA KEANEKARAGAMAN HEWAN DAN TUMBUHAN UNTUK
SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Bunaiya
NIM. 111134314
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
ALLAH SWT
Sebagai Tempat ku memohon dan mengadu, di kala suka maupun dukaku
dan telah memberikanku talenta dalam hidup ini
Nabi Muhammad SAW
Penuntun umatnya dari alam kebodohan kepada alam yang penuh dengan
ilmu pengetahuan serta peradaban yang mulia
Ibunda Tersayang
Ibu Rahmah, yang selalu merindukan aku dan selalu memberikan motivasi
Alm. Bapak
Bapak M. Yahya
Sebagai sosok teladan dalam hidupku
Abang dan Kakakku
Yang Terkasih
Guruku tersayang dari SD sampai di Perkuliahan
Yang telah menjadikan aku sosok yang bermakna hingga aku mengerti
banyak hal
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Sederhana Dalam Melangkah Besar Dalam Upaya
Janganlah Dunia Mengubahmu tapi Ubahlah Dunia
Olehmu
Kita Dulu Terlahir Sebagai Pemenang dan Kita Harus
Mati sebagai Juara yang dikenang
Terus maju dan Ubahlah Cara Yang Salah
Jangan Sampai Sikap pasrah bunuh Impianmu yang megah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD
2013 PADA SUB TEMA KEANEKARAGAMAN HEWAN DAN TUMBUHAN UNTUK
SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Bunaiya
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh
perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini
adalah mengembangkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada
Kurikulum SD 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik,
pendidikan karakter, serta penilaian secara otentik dalam setiap pembelajarannya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat
pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E
Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Bord dan Gal. Kedua
prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih
sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang
digunakan dalam penelitianmeliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2)
pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan
desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk
siswa kelas IV Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan
wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis
kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman Yogyakarta, sedangkan
kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh dua orang Pakar
Kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD.
Berdasarkan validasi dua orang Pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 3,71 (baik)
dan 4,11 (baik), dua guru kelas IV SD menghasilkan skor 4,33 (sangat baik) dan 3,97 (baik).
Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 4,03 dan termasuk dalam kategori
(baik). Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2)
perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5)
pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario
pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Dengan demikian perangkat
pembelajaran yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran
mengacu Kurikulum 2013.
Kata kunci: Kurikulum SD 2013, perangkat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF LEARNING INSTRUMENT BASED ON 2013 ELEMENTARY
CURRICULUM ON SUBTHEME KEANEKARAGAMAN HEWAN DAN TUMBUHAN
FOR FOUR GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL
Bunaiya
Universitas Sanata Dharma
2015
This research was conducted because there were still many teachers who needed
example of learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum. The main
objective of this research was to produce learning instrument referring to 2013 Elementary
School Curriculum and using integrative thematic approach, scientific approach, character
building and authentic assesment in the learning activity.
This research was research and development. The development of learning instrument
used a procedure of development of learning instrument by Jerold E Kemp. It also used
research and development procedure which proposed by Bord and Gall. Those two
development procedures were adapted to be a simpler learning model, which became the base
of the research. The development procedure used in this research covered five steps, they
were (1) potentian and problem, (2) data gathering, (3) product design, (4) experts’ validation,
(5) design revision, which finally produced final product design in the form of learning
instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum for fourth grade students of
elementary school. The research instrument was need analysis interview and questionnaire.
The interview was used for the need analysis of teachers of the fourth grade of SD Negeri
Kalasan 1 Sleman. While the questionnaire was used to validate the quality of the learning
instrument by one experts of 2013 curriculum and two teachers of the fourth grade of
elementary school.
According to the validation, the two experts of 2013 curriculum showed result on the
score of 3,71 (good) and 4,11 (good), and the two teachers of the fourth grade of elementary
school showed result on the score of 4,33 (very good) and 3,97 (good). The learning
instrument got mean score 4,03 and it was categorized as “good”. The result of the validation
was based on 11 aspects which were: (1) daily lesson plan identity, (2) formulation of
indicators, (3) formulation of learning objective, (4) choice of learning material, (5) choice of
learning source, (6) choice of learning media, (7) learning method, (8) learning scenario, (9)
assessment, (10) student task, and (11) language. Therefore, the learning instrument which
was developed has been approriate to be used in the learning instrument referring to 2013
curriculum.
Key words: 2013 Elementary School Curriculum, learning instrument.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Sub Tema Keanekaragaman Hewan Dan
Tumbuhan Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasardapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penelitibanyak
mendapatkan bimbingan, bantuan, masukan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara
langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka
pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma.
2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., B.S.T., M.A.selaku Ketua Program Studi
PGSD.
3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan
memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing
dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.
6. Rusmawan, S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar KurikulumSD 2013 yang telah
memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk
penelitian.
7. Sarjono, S.Pd.,SD selaku kepala sekolah SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberikan
bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah.
8. MM. Suyatini, M.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri Timbulharjo yang telah
membantu peneliti dalam melakukan validasi.
9. Bapak Budi Rahmanto, S.Pd yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi
produk penelitian.
10. Kartika Kirana, S.S. selaku guru kelas I SD Kanisius Eksperimental Mangunan yang
telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii
ABSTRAK .......................................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................................... 4
E. Batasan Istilah ............................................................................................................ 5
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan .................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ............................................................................................................ 9
1. Kurikulum SD 2013 .............................................................................................. 9
a. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013 ................................. 10
b. Penguatan Pendidikan Karakter .................................................................... 18
c. Pendekatan Tematik Integratif ...................................................................... 23
d. Pendekatan Saintifik ....................................................................................... 26
e. Penilaian Otentik ............................................................................................ 31
2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran ................................................... 36
B. Penelitian yang Relevan ............................................................................................. 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Kerangka Pikir ........................................................................................................... 47
D. Pertanyaan Penelitian ................................................................................................. 49
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................................................... 50
B. Prosedur Pengembangan ............................................................................................ 53
C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................................................... 56
D. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013 ............................................................................. 58
E. Validasi Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 ..................................... 58
F. Intrumen Penelitian .................................................................................................... 58
G. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................... 59
H. Teknik Analisis Data .................................................................................................. 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan .................................................................................................... 63
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan .................................................................. 63
2. Pembahasan Hasil WawancaraAnalisisKebutuhan ............................................... 68
B. Deskripsi Produk Awal .............................................................................................. 69
1. Silabus ................................................................................................................... 70
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ........................... 70
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk .......................... 79
D. Data Hasil Validasi Guru Kelas IV SD Pelaksana Kurikulum SD 2013 .................. 82
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ...................................................................... 90
1. Kajian Produk Akhir ............................................................................................. 90
2. Pembahasan ........................................................................................................... 93
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 96
B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................................. 97
C. Saran .......................................................................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 99
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pergantian KTSP ke kurikulum 2013....................................................................8
Tabel 2. Penyempurnaan pola pikir dari KBK
2004 dan KTSP 2006 ke Kurikulum 2013..........................................................................13
Tabel 3. Perubahan yang diharapkan dari implementasi kurikulum 2013..........................15
Tabel 4. Jadwal pelaksanaan Penelitian..............................................................................51
Tabel 5. Konversi Nilai Skala Lima....................................................................................53
Tabel 6. Kriteria Skor Skala Lima menurut Sukardjo........................................................56
Tabel 7. Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi........................................................69
Tabel 8. Saran Guru Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi.......................................77
Tabel 9. Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan
Guru SD Pelaksana Kurikulum SD 2013...................................................................87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sistem Pengembangan Bahan Ajar Menurut Jerold E
Kemp...........................................................................................................35
Gambar 2. Langkah-langkah penelitian Research and Development..............................44
Gambar 3. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran......................................48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian........................................................................................101
Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian...........................................................................104
Lampiran 3. Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan..................................................106
Lampiran 4. Data Mentah Skor Validasi Ahli Kurikulum SD 2013..................................110
Lampiran 5. Data Mentah Skor Validasi Guru Kelas IV SD Pelaksana
Kurikulum SD 2013.................................................................................119
Lampiran 6. Silabus...........................................................................................................128
Lampiran 7 Biodata Penulis..............................................................................................145
Lampiran 8 Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah)..................................................147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas
tidak terlepas dari peranan kurikulum. Kurikulum yang digunakan sebagai alat
dan pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan sehingga dapat meningkatkan
mutu pendidikan, khususnya di Indonesia. Pendidikan di Indonesia pada
hakikatnya tidak boleh terlepas pada tuntutan kurikulum. Kurikulum harus sesuai
dengan UUD 1945 sehingga menggambarkan falsafah atau pandangan hidup
suatu bangsa.
Perubahan kurikulum merupakan suatu respon pendidikan terhadap
kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya.
Menurut Kurinasih (2014:3) secara etimologis kurikulum adalah tempat berlari
dengan kata berasal dari bahasa latin curir yaitu pelari, dan curere yang artinya
tempat berlari. Dalam sejarahnya, kurikulum merupakan suatu jarak yang harus
ditempuh oleh pelari mulai dari garis awal atau start sampai dengan finish,
kemudian pengertian kurikulum tersebut juga mendapat tempat dalam dunia
pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah
mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di
lembaga pendidikan.
Cita-cita luhur dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan kurikulum
baru tidak akan terwujud tanpa ada usaha dari guru untuk memperbaiki kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pembelajaran. Menurut Hidayat (2013:157) kurikulum dan pembelajaran
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai suatu rencana atau
program, kurikulum tidak akan bermakna manakala tidak diimplementasikan
dalam bentuk pembelajaran. Demikian juga sebaliknya, tanpa kurikulum yang
jelas sebagai acuan, maka pembelajaran tidak akan berlangsung secara efektif.
Berbicara tentang pembelajaran tentu tidak terlepas dari pengembangan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh guru. Perangkat pembelajaran
sangat penting dalam pengajaran, sukses atau tidak pembelajaran salah satunya
tergantung dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Perangkat
pembelajaran yang dikembangkan guru dalam mengajar terutama pada siswa SD
haruslah relevan dengan KI (Kompetensi Inti), KD (Kompetensi Dasar). RPP
yang dikembangkan harus sesuai dangan KI dan KD, LKS yang digunakan harus
sesuai dengan materi dan indikator yang dikembangkan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu S guru kelas IV tanggal 17 Mei
2014 jam 10:00-12:00 di SDN Kalasan 1. Penerapan kurikulum 2013 di sekolah
SDN Kalasan 1 belum maksimal, hal ini dikarnakan sebagian besar guru masih
kurang memahami kurikulum 2013. Sosialisisi dan pelatihan kurikulum di sekolah
juga masih kurang dan masih perlu jam terbang yang banyak. Guru di sekolah
masih banyak yang kurang memahami dalam pengembangan perangkat
pembelajaran terutama dalam penilaian. Guru juga menginginkan perangkat
pembelajaran yang dapat mempermudah dalam mengajar, yaitu perangkat
pembelajaran yang mencakup penggunaan pendekatan tematik integratif dan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran, lalu pendidikan karakter yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
ditonjolkan, serta penilaian otentik yang dapat membantu guru dalam
mengevaluasi dan memberikan penilaian proses dan hasil pembelajaran pada
siswa.
Berdasarkan kenyataan diatas untuk mendapatkan perangkat pembelajaran
(RPP, LKS, penilaian dan bahan ajar) peneliti mencoba memecahkan kebuntuan
dengan cara mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan
kurikulum 2013 yang mencakup kebutuhan guru dan siswa pada umumnya
dengan judul “pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD
2013 pada sub tema keanekaragaman hewan dan tumbuhan untuk siswa kelas IV
sekolah dasar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengembangkan perangkat pembelajaran subtema
Keaneragaman Hewan Dan Tumbuhan mengacu kurikulum SD 2013 untuk
siswa kelas IV Sekolah Dasar?
2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema Keaneragaman
Hewan Dan Tumbuhan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV
Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengembangan perangkat pembelajaran subtema Keaneragaman
Hewan Dan Tumbuhan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas
IV Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran
subtema Keaneragaman Hewan Dan Tumbuhan mengacu kurikulum SD
2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa
Penelitian pengembangan ini bermanfaat untuk menambah pengalaman dan
pengetahuan, serta dapat menjadikan bekal kepada mahasiswa sebagai calon guru
dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum
2013.
2. Bagi guru
Penelitian pengembangan ini dapat dijadikan sebagai salah satu perangkat
pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi siswa
Pengembangan perangkat pembelajaran ini bermanfaat untuk meningkatkan
pemahaman siswa pada sub tema keanekaragaman hewan dan tumbuhan untuk
siswa kelas IV SD.
4. Bagi sekolah
Dapat menambah perangkat pembelajaran sebagai bahan acuan pada sekolah
dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum
2013.
5. Bagi Prodi PGSD
Menambah koleksi bacaan dan dapat dijadikan contoh dalam mengembangkan
perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Batasan Istilah
1. Kurikulum SD 2013 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
di sekolah dasar dengan menerapkan pembelajaran tematik integratif,
pendekatan saintifik, dan penguatan pendidikan karakter serta mengunakan
penilaian otentik.
2. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang berusaha mengembangkan pola
perilaku seseorang sesuai dengan kehendak atau kebiasaan masyarakatnya
serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya.
3. Pendekatan tematik integratif adalah pendekatan yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna pada siswa.
4. Pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan
tahapan ilmiah agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum
atau prinsip melalui tahapan-tahapan dengan mengamati, menanya, menalar,
mencoba, dan mengkomunikasikan hasil yang ditemukan.
5. Penilaian otentik adalah penilaian kinerja yang menyeluruh dan
komprehensif untuk menilai secara holistik dalam pembelajaran dan untuk
mengukur aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
6. Perangkat pembela adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
beserta lampirannya yang terdiri dari LKS, media pembelajaran, Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik
penilaian.
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan
1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap, yang terdiri dari:
a) Identitas RPPTH terdiri dari:
1) sekolah yaitu nama satuan pendidikan
2) identitas muatan pelajaran terkait
3) tema/subtema;
4) kelas/semester;
5) pembelajaran keberapa;
6) alokasi waktu;
b) Kompetensi Inti terdiri dari KI 1,2,3 dan 4
c) Kompetensi Dasar dan Indikator setiap Kompetensi Inti
d) Tujuan Pembelajaran mencakup semua ranah (pengetahuan,
keterampilan, sosial, spiritual)
e) Materi Pembelajaran mencakup materi pokok setiap muatan
f) Pendekatan dan Metode Pembelajaran
g) Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
h) Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran yang terdiri dari kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
i) Penilaian mencakup teknik penilaian, instrumen, dan pedoman
penskoran.
j) Lampiran-lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi
siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter). Hal tersebut dapat dilihat
pada perumusan indikator setiap pembelajaran yang mencakup aspek
intelektual, keterampilan, dan karakter. Pada aspek karakter terbagi menjadi
dua ranah yaitu sikap sosial dan spiritual.
3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif. Pendekatan tematik
integratif adalah pembelajaran tematik terpadu yang memadukan beberapa
mata pelajaran menggunakan tema sebagai pemersatu dengan
mengintegrasikan konteks hasil belajar, pengalaman belajar, dan konten
belajar, sehingga dapat memberikan pembelajaran bermakna kepada peserta
didik.
4. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan
saintifik. Pendekatan saintifik dalam pembelajaran bertujuan untuk
mengembangkan dan mengasah dimensi keterampilan siswa dalam kegiatan
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk
jejaring/mengkomunikasikan atau dapat menghubungkan keterkaitan pada
semua mata pelajaran.
5. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik. Penilaian otentik
adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif mulai dari input,
proses, sampai output dari kegiatan pembelajaran yang bermakna secara
signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan,
dan pengetahuan. Penilaian kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes
lisan, dan penugasan. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta
didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri,
dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan
pendidik. Penilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja,
yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan performance/kinerja/unjuk kerja,
produk, proyek, dan penilaian portofolio.
6. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD. Penyusunan perangkat
pembelajaran ini mengacu pada kaidah bahasa yang baik dan benar sesuai
dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Kurikulum SD 2013
Pendidikan di Indonesia pada hakikatnya tidak boleh terlepas pada tuntutan
kurikulum. Perubahan kurikulum merupakan suatu respon pendidikan terhadap
kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya.
Menurut Kurinasih (2014: 3) Secara etimologis kurikulum adalah tempat berlari
dengan kata berasal dari bahasa latin curir yaitu pelari, dan curere yang artinya
tempat berlari. Dalam sejarahnya, kurikulum merupakan suatu jarak yang harus
ditempuh oleh pelari mulai dari garis awal atau start sampai dengan finish,
kemudian pengertian kurikulum tersebut juga mendapat tempat dalam dunia
pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah
mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di
lembaga pendidikan.
Secara pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi
kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu
suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya untuk
memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan bangsanya. Secara yuridis,
kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan kepada dasar filosofis
bangsa dan keputusan yuridis di bidang pendidikan. Landasan yuridis kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Di Indonesia sendiri, pengertian kurikulum terdapat dalam pasal 1 butir 19
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
a. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013
Kurikulum 2006 atau KTSP sudah memasuki usia ke-7 tahun, dikaitkan
dengan semangat dan tantangan zaman memang sudah saatnya diubah dan
direvisi. Menurut Hidayat (2013: 112) jika kurikulum 2006 tidak dilakukan
perubahan dan pengembangan tidak bisa dipastikan bagaimana mutu pendidikan
serta kualitas keluarannya. Hasil dan dampaknya juga dipertanyakan karena para
lulusan yang lahir dari sistem pendidikan yang capaian kompetensi peserta didik
kurang jelas dan kurang terarah. Pada tabel dibawah ini dijelaskan apa saja
perubahan yang dilakukan dari kurikulum KTSP (2006) ke kurikulum 2013 yang
bersumber dari Kemendikbud (2013:14).
Tabel 1. Pergantian KTSP ke kurikulum 2013
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Ket
Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi
tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung
semua kompetensi [sikap,
keterampilan, pengetahuan]
Semua Jenjang
Mata pelajaran dirancang Mata pelajaran dirancang terkait Semua Jenjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
berdiri sendiri dan
memiliki kompetensi
dasar sendiri
satu dengan yang lain dan
memiliki kompetensi dasar yang
diikat oleh kompetensi inti tiap
kelas
Bahasa Indonesia sejajar
dengan mapel lain
Bahasa Indonesia sebagai
penghela mapel lain [sikap dan
keterampilan berbahasa}
SD
Tiap mata pelajaran
diajarkan dengan
pendekatan berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan
dengan pendekatan yang sama
[saintifik] melalui mengamati,
menanya, mencoba, menalar,
mengkomunikasikan.
Semua Jenjang
Tiap jenis konten
pembelajaran diajarkan
terpisah [separated
curriculum]
Bermacam jenis konten
pembelajaran diajarkan terkait
dan terpadu satu sama lain
[cross curriculum atau integrated
curriculum]
SD
Konten ilmu pengetahuan
diintegrasikan dan dijadikan
penggerak konten pembelajaran
lainnya
SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Banyak sekali alasan kenapa terjadi perubahan kurikulum, disamping alasan
kurikulum sebelumnya harus disempurnakan karena banyak kekurangan
dimana-mana. Latar belakang yang paling mendasar perubahan kurikulum
adalah agar mampu menjawab tantangan zaman yang terus berubah tanpa dapat
dicegah, dan untuk mempersiapkan peserta didik yang mampu bersaing di
masa depan dengan segala kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak
kalangan yang berpendapat bahwa kurikulum KTSP adalah kurikulum yang
sangat memberatkan peserta didik, karena terlalu banyak materi pelajaran yang
harus dipelajari oleh peserta didik. Para siswa menjadi terbebani dengan
banyaknya materi yang harus dituntaskan dan dikuasai.
Dalam Mulyasa (2013: 65) disebutkan bahwa pengembangan kurikulum
2013 bertujuan untuk menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif,
inovatif, afektif, melalui penguatan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang
terintegrasi. Dalam hail ini pengembangan kurikulum difokuskan pembentukan
kompetensi dan karakter peserta didik, berupa paduan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap yang dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai
wujud pemahaman terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual.
Kurikulum 2013 memungkinkan para guru menilai proses belajar peserta didik
dalam proses pencapaian sasaran belajar, yang mencerminkan penguasaan dan
pemahaman terhadap apa yang dipelajari. Oleh karena itu, peserta didik perlu
memahami dan mengetahui kriteria penguasaan kompetensi dan karakter yang
akan dijadiakan sebagai penilaian hasil belajar, sehingga para peserta didik
dapat mempersiapkan dirinya melalui penguasaan terhadap sejumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kompetensi dan karakter tertentu, sebagai prasyarat untuk melanjutkan ke
tingkat penguasaan kompetensi dan karakter berikutnya.
Menurut Widyastono (2014: 119) rasional pengembangan Kurikulum
2013 meliputi konsep dasar, faktor-faktor pengembangan, karakteristik dan
tujuan Kurikulum 2013 itu sendiri.
1) Konsep Dasar
Kurikulum 2013 lebih menekankan pada pengembangan kompetensi
kognitif, psikomotor, dan sikap peserta didik secara seimbang. Ketiga
kompetensi tersebut terdapat dalam rapor dan dijadikan penentu kenaikan
kelas dan kelulusan siswa, sehingga guru harus mengimplementasikan dalam
pembelajaran dan penilaian.
2) Faktor-faktor pengembangan kurikulum 2013
Faktor-faktor yang dikembangkan dalam Kurikulum 2013 adalah
tantangan internal dan tantangan eksternal. Tantangan internal berkaitan
dengan tuntutan yang mengacu pada 8 Standar nasional Pendidikan. Selain itu
tantangan internal lain yaitu terkait dengan pertumbuhan penduduk Indonesia
pada usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
penduduk usia tidak produktif (0-14 tahun). Sehingga tantangan internal yang
harus dihadapai yaitu mengupayakan SDM mengembangkan potensi yang
dimiliki menjadi kemampuan yang dapat digunakan untuk membangun
kehidupan dirinya, masyarakat, bangsa, dana umat manusia.
Tantangan lain yang dihadapi yaitu tantangan eksternal. Tantangan
ekternal yang dihadapi yaitu mengenai arus globalisasi dan berbagai isu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi, kebangkitan
industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional.
3) Karakteristik Kurikulum 2013
Karakteristik yang dikembangkan pada Kurikulum SD 2013 yaitu sikap
spiritual dan sosial, mengembangkan pengalaman belajar yang didapatkan di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar yang
seimbang, menerapkan sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat, memberikan waktu cukup untuk
mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan dan keterampilan tersebut.
4) Tujuan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan generasi Indonesia yang
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif dna inovatif dan afektif serta dapat berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai
macam tantangan yang dihadapi secara internal dan eksternal. Menurut
Daryanto (2014: 28) tantangan internal muncul karena adanya tantangan yang
berpedoman pada 8 Standar Nasional Pendidikan yaitu Standar Pengelolaan,
Standar Biaya, Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar
Kompetensi Lulusan. Selain itu, tantangan internal yang lain adalah adanya
keterkaitan antara faktor perkembangan masayarakat Indonesia yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Tantangan eksternal yang
muncul diakibatkan dari beberapa hal yaitu 1) adanya tantangan masa depan
baik dalam globalisasi, kemajuan teknologi maupun masalah lingkungan, 2)
kompetensi masa depan seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan
berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalah, 3) adanya persepsi masyarakat, 4) adanya perkembangan
pengetahuan dan pedagodi dan 5) fenomena negatif yang banyak terjadi saat
ini.
Menurut Kurinasih (2014: 32) kurikulum 2013 merupakan serentetan
rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang harus dirintis tahun 2004
yang berbasis kompetensi lalu diteruskan dengan kurikulum 2006 (KTSP).
Mulyasa (2013: 63) juga berpendapat bahwa perubahan pola berfikir dalam
pembelajaran sangat penting, sebagai contoh yang berpusat dari guru menuju
berpusat pada siswa, dari satu arah menjadi interaktif dan lain-lain. Berikut ini
adalah tabel penyempurnaan pola pikir dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2. Penyempurnaan pola pikir dari KBK 2004 dan KTSP 2006 ke
Kurikulum 2013
No. KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1. Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari kebutuhan
2. Standar Isi dirumuskan
berdasarkan Tujuan Mata
Pelajaran (Standar Kompetensi
Standar Isi diturunkan dari Standar
Kompetensi Lulusan melalui
Kompetensi Inti yang bebas mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Lulusan Mata Pelajaran) yang
dirinci menjadi Standar
Kompetensi dan Kompetensi
Dasar Mata Pelajaran
pelajaran
3. Pemisahan antara mata pelajaran
pembentukan sikap,
pembentukan keterampilan, dan
pembentukan pengetahuan
Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap pembentukan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan
4. Kompetensi diturunkan dari
mata pelajaran
Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai
5. Mata pelajaran lepas satu dengan
yang lain, seperti sekumpulan
mata pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran diikat oleh
Kompetensi Inti (tiap kelas)
Perubahan atau pengembangan kurikulum menunjukkan bahwa sistem
pendidikan itu dinamis. Hidayat (2013: 111) berpendapat bahwa jika sistem
pendidikan tidak ingin terjebak dalam stagnasi, semangat perubahan perlu terus
dilakukan dan merupakan suatu keniscayaan. Kita berharap, perubahan dan
pengembangan kurikulum 2013 tak hanya perampingan mata pelajaran semata,
tetapi juga harus mampu menjawab tantangan perubahan dan perkembangan
zaman. Pada tabel dibawah ini adalah perubahan yang diharapkan dari
implementasi kurikulum 2013 yang bersumber dari Kemendikbud (2013: 12).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Tebel 3. Perubahan yang diharapkan dari implementasi kurikulum
2013
No Entitas Pendidikan Perubahan Yang Diharapkan
1 Peserta Didik Lebih produktif, kreatif, inovatif,
afektif
Lebih bergairah dan senang di sekolah
dan belajar
2 Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Lebih bergairah dalam mengajar
Lebih mudah dalam memenuhi
ketentuan 24 jam per minggu
3 Manajemen Satuan Pendidikan Lebih mengedepankan layanan
pembelajaran termasuk bimbingan dan
penyuluhan
4 Masyarakat Umum Memperoleh lulusan sekolah yang
kompeten
Kebutuhan pendidikan dapat dipenuhi
oleh sekolah
Dapat meningkatkan kesejahteraannya
5 Negara dan Bangsa Meningkatkan reputasi internasional
dalam bidang pendidikan
Meningkatkan daya saing
Berkembangnya peradaban bangsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1) Landasan Filosofis Kurikulum 2013
Kurinasih (2014: 33) dalam UU No. 20/2003 Tentang sistem pendidikan
Nasional pada pasal 1 butir 1 menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara. Undang-undang ini dirumuskan dengan berlandaskan pada
dasar falsafah negara yaitu pancasila. Oleh karena itu, pancasila sebagai
falsafat bangsa dan negara Indonesia menjadi sember utama dan penentu arah
yang akan dicapai dalam kurikulum. Nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila harus tumbuh dalam peserta didik. Landasan filosofi pengembangan
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan membawa amanah harus mampu
menumbuhkan nilai-nilai Pencasila dalam diri peserta didik.
b. Penguatan Pendidikan Karakter
UU Nomor 20 Tahun 2013 pasal 3 tentang sistem pendidikan nasional
dalam Adisusilo (2011: 76) menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Akar
dari semua tindakan yang jahat dan buruk terletak pada hilangnya karakter.
Karakter yang kuat adalah sandangan fundamental yang memberikan
kemampuan kepada populasi manusia untuk hidup bersama dalam kedamaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
serta membentuk dunia yang dipenuhi dengan kebaikan dan kebajikan, yang
bebas dari kekerasan dan tindakan-tindakan tidak bermoral.
1. Pengertian Karakter
Menurut Dumaidi dalam Adisusilo (2011: 76). Karakter sendiri berasal dari
bahasa Yunani yaitu “charassein”, yang berarti barang atau alat untuk
menggores yang kemudian dipahami sebagai stempel atau cap. Jadi karakter itu
sebuah stempel atau cap atau sifat-sifat yang melekat pada seseorang
Definisi lain tentang karakter dikemukakan oleh Hariyanto (2011: 43)
yaitu karakter adalah nilai dasar yang dibangun pribadi seseorang, terbentuk
baik karena pengaruh heriditas maupun pengaruh lingkungan, yang
membedakannya dengan orang lain serta diwujudkanya dalam sikap dan
perilaku dalam kehidupan sehari hari.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) karakter marupakan sifat-
sifat tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakannya
seseorang dengan orang lain.
Hal ini tidak jauh berbeda dari apa yang diungkapkan Gunawan (2012:3)
karakter adalah keadaan asli yang ada dalam diri individu seseorang yang
membedakan antara dirinya dengan orang lain.
Pendapat lain dikemukakan oleh Wibowo (2013: 14) karakter adalah sifat
alami seseorang dalam merespons situasi secara bermoral, sifatnya jiwa
manusia mulai dari angan-angan hingga terjelma sebagai tenaga; cara berfikir
dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja
sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Bedasarkan dari beberapa pengertian para ahli diatas, maka dapat
dimaknai bahwa karakter adalah sifat kepribadian seseorang yang berbeda satu
sama lain, yang terbentuk dari pembawaan dan lingkungan serta terwujud pada
perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
Karakter seseorang dapat dibentuk, artinya watak seseorang dapat berubah,
kendati watak mengandung unsur bawaan (potensi internal), yang setiap orang
dapat berbeda. Namun watak dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu
keluarga , sekolah, masyarakat, lingkungan pergaulan, dan lain-lain.
2. Pendidikan Karakter
Semakin hari pendidikan karakter merupakan suatu istilah yang semakin
mendapat pengakuan dari masyarakat Indonesia. Pendidikan dalam kurikulum
2013 semakin menekankan implementasi pendidikan karakter dari semua
jenjang pendidikan. Dengan pendidikan karakter diharapkan dapat
memperbaiki wajah bangsa dari sumua keterpurukan bangsa Indonesia selama
ini.
Menurut Hariyanto (2011: 45) pendidikan karakter adalah suatu sistem
penanaman nilai-nilai baik kepada warga sekolah dan menginternalisasi nilai-
nilai sehingga peserta didik dapat berprilaku sebagai insan kamil. Pendikan
karakter juga dapat dimaknai sebagai proses pemberian tuntutan kepada peserta
didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati,
pikir, raga, serta rasa dan karsa yang bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik memberi keputusan baik dan buruk, memelihara apa
yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Menurut Zubaedi (2011: 17) pendidikan karakter dimaknai sebagai
pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter pada siswa sehingga
memiliki nilai dan karakter sebagai ciri khas dirinya, dapat menerapkan nilai-
nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sebagai anggota masyarakat dan
warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif. Selain itu
menurut Ratna Megawangi dalam Kesuma (2011: 5) pendidikan karakter dapat
diartikan sebagai sebuah usaha untuk mendidik anak agar dapat mengambil
suatu keputusan dengan bijaksana dan dapat mempraktikkannya dalam
keseharian, sehingga dapat memberikan masukan yang positif pada lingkungan
sekitar. Koesoemo (2010: 193) menyatakan pendidikan karakter merupakan
bagian dari kinerja sebuah lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat
bermacam-macam keikutsertaan individu dan tata aturan kelembagaan.
Sementara menurut Kemendiknas 2010 dalam Wibowo (2013: 15)
pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan dan
mengembangkan karakter-karakter luhur kepada anak didik, sehingga mereka
memiliki karakter luhur itu, menerapkan dan mempraktikkan dalam
kehidupannya, entah dalam keluarga, sebagai anggota masyarakat dan warga
negara.
Seorang ahli pendidikan karakter Lickhona, dalam Gunawan (2012: 23)
juga berpendapat bahwa yang dimaksud dengan pendidikan karakter adalah
pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi
pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
laku yang baik, jujur dan bertanggung jawab, menghormati hak orang lain,
kerja keras dan sebagainya.
Dari beberapa pengertian diatas dapat kita maknai bahwa yang dimaksud
dengan pendidikan karakter adalah pendidikan yang berproses dalam upaya
penanaman nilai-nilai luhur kepada peserta didik yang terwujud dalam tingkah
laku peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
Munculnya gagasan program pendidikan karakter di Indonesia, bisa
dimaklumi. Sebab, selama ini dirasakan proses pendidikan kurang berhasil
membangun manusia Indonesia yang berkarakter. Bahkan, banyak yang
menyebut pendidikan telah gagal karena banyak lulusan lembaga pendidikan
termasuk sarjana yang pandai dan mahir dalam menjawab soal ujian, berotak
cerdas, tetapi tidak memiliki mental yang kuat bahkan mereka cendrung
amoral.
Pendidikan karakter bukanlah sebuah proses penghafal materi soal ujian,
dan teknik-teknik menjawabnya. Pendidikan karakter memerlukan pembiasaan.
Pembiasaan untuk berbuat baik. Seringkali ada kesenjangan antara praktik
pendidikan dengan karakter peserta didik.
Adapun karakter yang dikembangkan menurut Indonesia Heritage
Foundation (IHF) dalam Gunawan (2012: 32) merumuskan sembilan karakter
yang menjadi tujuan pendidikan karakter yaitu, (1) cinta kepada Allah dan
semesta beserta isinya (religius), (2) tanggung jawab, (3) jujur, (4) hormat dan
santun, (5) kasih sayang, peduli, dan kerja sama, (6) percaya diri, kreatif, kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
keras, dan pantang menyerah,(7) keadilan dan kepemimpinan, (8) baik dan
rendah hati, (9) toleransi, cinta damai dan persatuan.
Publikasi pusat kurikulum dalam Hariyanto (2011:9) dinyatakan bahwa
pendidikan karakter berfungsi (1) mengembangkan potensi dasar agar berhati
baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik, (2) memperkuat dan membangun
perilaku bangsa yang multikultur, (3) meningkatkan peradaban bangsa yang
kompetitif dalam pergaulan dunia. Dalam kaitan itu telah diidentifikasi
sejumlah nilai pembentuk karakter yang merupakan hasil kajian pusat
kurikulum. Nilai-nilai yang bersumber dari agama, pancasila, budaya, dan
tujuan pendidikan nasional. Adapun nilai-nilai sebagai berikut: (1) Religius, (2)
Jujur, (3) Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja Keras, (6) Kreatif, (7) Mandiri, (8)
Demokratis, (9) Rasa ingin tau, (10) Semangat kebangsaan, (11) Cinta tanah
air, (12) Menghargai prestasi, (13) Bersahabat/Komunikatif, (14) Cinta damai,
(15) Gemar Membaca, (16) Peduli lingkungan, (17) Peduli sosial, dan (18)
Tanggung jawab.
c. Pendekatan Tematik Integratif
Kurikulum SD 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran tematik
integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pendekatan tematik integratif
merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai
kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
Goris Keraf dalam Majid (2013: 86) menyatakan bahwa kata tema berasal
dari bahasa Yunani tithenai yang berarti “menempatkan” atau “meletakkan”
dan kemudian kata itu mengalami perkembangan sehingga kata tithenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
berubah menjadi tema. Menurut arti katanya, tema berarti sesuatu yang telah
diuraikan” atau sesuatu yang telah ditempatkan. Pengertian secara luas, tema
merupakan alat atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep kepada anak
didik secara utuh, memperkaya bahasa anak didik dan membuat pelajaran lebih
bermakna. Penggunaan tema dimaksudkan agar anak mampu mengenal
berbagai konsep secara mudah dan jelas. Pembelajaran tematik merupakan
suatu srategi pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Keterpaduan
pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum,
dan aspek belajar mengajar. Jadi pembelajaran tematik adalah pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema sebagai pemersatu materi dalam beberapa
mata pelajaran sekaligus dalam satu kali pertemuan.
Poerwadarminta dalam Majid (2014: 80) mengartikan pendekatan tematik
adalah pendekatan terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan
beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna
kepada peserta didik. Tidak jauh berbeda dengan apa yang diungkapkan
Ahmadi (2014: 225) metode tematik adalah pembelajaran yang menggunakan
tema untuk mengaitkan beberapa materi ajar sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna pada peserta didik. Tema adalah pokok pemikiran atau
gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan.
Beberapa pengertian pembelajaran tematik dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Pembelajaran yang berangkat dari suatu tema tertentu sebagai pusat yang
digunakan untuk memahami gejala-gejala, dan konsep-konsep, baik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi
lainnya.
2. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi
yang mencerminkan dunia riil di sekeliling dan dalam rentang kemampuan
dan perkembangan anak.
3. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan anak
secara simultan.
4. Menggabungkan suatu konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda
dengan harapan anak akan belajar lebih baik dan bermakna.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa pembelajaran tematik
adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam
pembahasannya tema ini ditinjau dari beberapa mata pelajaran. Pembelajaran
tematik menyediakan keluasaan dan kedalaman implementasi kurikulum,
menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada peserta didik untuk
memunculkan dinamika dalam proses pembelajaran.
Dalam Majid (2014: 85) disebutkan bahwa konsep pendekatan tematik
merupakan pengembangan dua orang tokoh pendidikan yakni Jacob tahun
1998 dengan konsep pembelajaran interdisipliner dan Fogarty pada tahun 1991
dengan konsep pembelajaran terpadu. Pendekatan tematik merupakan suatu
pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa
aspek baik dalam satu mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan
adanya pemaduan itu peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
ketrampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta
didik.
Pembelajaran bermakna artinya bahwa pada pembelajaran tematik peserta
didik akan dapat memahami konsep-konsep yanga akan mereka pelajari
melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep
dalam intra maupun antar mata pelajaran. Jika dibandingkan dengan
pendekatan konvensional, pembelajaran tematik tampak lebih menekankan
pada keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga peserta
didik aktif terlibat dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan.
d. Pendekatan Saintifik
1) Pengertian Pendekatan Saintifik
Menurut Kemendikbud (2013: 15) pendekatan saintifik adalah proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif
mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati
(untuk mengidentifikasi dan menemukan masalah), merumuskan masalah,
mengajukan dan merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai
teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep,
hukum atau prinsip yang ditemukan. Pendekatan saintifik atau pendekatan
ilmiah dimaksudkan proses pembelajaran besifat ilmiah dan seusuai dengan
prinsip-prinsip ilmiah yang mana peserta didik mengetahui konsep, dan
menemukan masalah hingga akhir penyelesaian masalah dan penarikan
kesimpulan atau penjelasan suatu kebenaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Dalam Kemendikbud (2013: 15) metode ilmiah memuat serangkaian
aktifitas pengumpulan data melalui observasi atau eksperimen, mengolah
informasi atau data, menganalisis data, kemudian memformalisasi dan menguji
hipotesis.
Mengenai penerapan pendekatan saintifik Hosnan (2014: 34) berpendapat
bahwa pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan ketrampilan proses
seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan
menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru
diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru tersebut harus semakin berkurang
dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya siswa.
2) Ciri-ciri Pendekatan Saintifik
Menurut McCollum dalam Kemendikbud (2013: 15) pendekatan saintifik
memiliki ciri-ciri yang khas, adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
a) Menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan
(Foster a sense of wonder),
b) Meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation),
c) Melakukan analisis ( Push for analysis),
d) Aspek-aspek pada pendekatan saintifik terintegrasi pada pendekatan
keterampilan proses dan metode ilmiah
e) Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang
digunakan para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah, dengan
pengelidikan ilmiah siswa diajak untuk berfikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
f) Keterampilan proses yang dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman
langsung sebagai pengalaman pembelajaran.
Dari ciri tersebut guru perlu mengontrol dan menuntun siswa agar proses
belajar mengajar dapat berjalan secara efektif.
3) Tujuan Pendekatan Saintifik
Menurut Hosnan (2014:36) tujuan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan
dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut.
a) Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berfikir
tingkat tinggi siswa. Penggunaan pendekatan yang berdasarkan prinsip-
prinsip ilmiah dalam pembelajaran diharapkan mampu membangun intelek
siswa dan mengunbah pola pikir siswa dari berpikir tingkat rendah ke
berpikir tingkat tinggi.
b) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah
secara sistematik.
c) Terciptanya kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwa belajar itu
merupakan suatu kebutuhan.
d) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
e) Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya
menulis sesuatu yang bersifat ilmiah.
f) Untuk mennembangkan karakter siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Dilhat dari beberapa keunggulan pendekatan saintifik maka sangatlah
relevan jika pendekatan saintifik mampu menambah keefektifan dalam
pembelajaran sehingga dapat dijadikan pendekatan utama dalam kurikulum 2013.
4) Langkah-langkah Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik merupakan sebuah pendekatan dalam pembelajaran
yang berbasis ilmiah. Dalam hal itu pendekatan saintifik berprinsip pada
langkah-langkah ilmiah. Berdasarkan kutipan dari Kemendikbud (2013: 15)
langkah-langkah pendekatan ilmiah dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut:
a) Mengamati
Kegiatan belajar dari mengamati adalah: membaca, mendengar,
menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat peraga). Kompetensi yang di
kembangkan dari mengamati adalah melatih kesungguhan, ketelitian, mencari
informasi.
b) Menanya
Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa
yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang
apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik. Dari menanya kompetensi yang di kembangkan adalah
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
c) Mengumpulkan Informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
• beberapa kegiatan belajar dari mengumpulkan informasi adalah
melakukan eksperimen
• membaca sumber lain selain buku teks
• mengamati objek/ kejadian
• aktivitas
• wawancara dengan nara sumber
Dari kegiatan belajar mengumpulkan informasi kompetensi yang dikembangkan
adalah:sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai
cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
d) Menalar
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan.
Kegiatan belajar dari hasil menalar. Kompetensi yang dikembangkan adalah:
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur
dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
e) Mengkomunikasikan
Kegiatan belajar mengkomunikasikan berupa menyampaikan hasil pengamatan,
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Kompetensi yang dikembangkan dari hasil menalar adalah : jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas,
dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
f) Mencipta
Kegiatan belajar dari mencipta adalah membuat produk dari hasil yang telah
dipelajari. Kompetensi yang dikembangkan adalah kreaktivitas, teliti dan kerja
sama.
e. Penilaian Otentik
Dalam Kunandar (2013: 35) disebutkan bahwa penilaian adalah proses
pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan
belajar siswa. Pendapat yang sama tentang pengertian penilaian juga dikemukakan
oleh Hosnan (2014: 387) bahwa penilaian mengandung makna proses yang
dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar
yang dilakukan siswa. Nurgiyantoro (2011: 22) juga berpendapat bahwa penilaian
merupakan proses sistematis dalam pengumpulan, analisis, dan penafsiran
informasi untuk menentukan seberapa jauh seorang peserta didik dapat mencapai
tujuan pendidikan. Dari beberapa pengertian penilaian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa penilaian adalah kegiatan pengumpulan data atau informasi
yang dilakukan pendidik untuk melihat seberapa jauh siswa mengalami
perkembangan belajar dan melihat seberapa jauh kompentensi pembelajaran
tercapai.
Dalam hubungan dengan penilaian dikenal dengan istilah penilaian otentik
(authentic assesment). Penilaian otentik merupakan suatu penekanan penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dalam kurikulum 2013. Dalam kurikulum sebelumnya, kurikulum KTSP sudah
memberi ruang terhadap penilaian otentik, tetapi dalam implementasi di lapangan
belum berjalan secara optimal. Melalui kurikulum 2013 ini penilaian otentik
menjadi penekanan yang serius di mana guru dalam melakukan penilaian hasil
belajar, pendidik benar-benar memerhatikan penilaian otentik.
Dalam Kunandar (2013: 35) Penilaian otentik adalah kegiatan menilai
peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik dari proses
maupun dari hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan
tuntutan kompetensi yang ada pada (KI) dan (KD). Tidak jauh berbeda dengan
apa yang dikatakan Hosnan (2014: 287) penilaian otentik adalah pengukuran yang
bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Muslich
(2011: 2) yang dimaksud dengan penilaian otentik adalah penilaian yang
dilakukan dengan berbagai cara seperti pengumpulan kerja peserta didik
(portofolio), hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), dan
tes tertulis. Basuki (2014: 168) juga berpendapat bahwa penilaian otentik dapat
didefinisikan sebagai suatu bentuk penilaian yang mengharuskan para siswa untuk
melaksanakan tugas-tugas dunia nyata yang menunjukkan penerapan dari suatu
pengetahuan atau ketrampilan. Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan penilaian otentik adalah Penilaian yang bersifat
komprehensif dan objektif dilakukan dengan berbagai cara dan sesuai dengan
tuntutan kompetensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Dalam Kunandar (2013: 35) disebutkan bahwa penilaian dalam kurikulum
2013 mengacu pada Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Pendidikan. Standar Penilaian bertujuan untuk menjamin: (1)
perencanaan penilaian peserta didik seusuai dengan kompetensi yang akan dicapai
dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, (2) pelaksanaan penilaian peserta didik
secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efesien dan seusuai dengan konteks
sosial budaya ; dan (3) pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif,
akuntabel, dan informatif. Tentang penilaian pendidikan ini disusun sebagai acuan
penilaian bagi pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah pada satuan
pendidikan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Dalam kurikulum 2013 mempertegas adanya pergeseran dalam melakukan
penilaian, yakni dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur kompetensi sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil). Dalam penilaian
otentik peserta didik diminta untuk menerapkan konsep atau teori pada dunia
nyata. Otentik berarti keadaan yang sebenarnya, yaitu kamampuan atau
ketrampilan yang dimiliki oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari atau
dunia nyata. Dalam Kunandar (2013: 36) dijelaskan bahwa Penilaian otentik
mengacu pada Penilaian Acuan Patokan (PAP), yaitu pencapaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal).
Dengan demikian, pencapaiaan kompetensi peserta didik tidak dalam konteks
dibandingkan dengan peserta didik lainnya, tetapi dibandingkan dengan standar
atau kriteria tertentu, yakni kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dalam penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
otentik guru melakukan penilaian tidak hanya penilaian dalam level KD, tetapi
juga kompetensi inti dan SKL.
Dalam Hosnan (2014: 387) disebutkan bahwa penilaian hasil belajar
bertujuan untuk mengukur kompetensi atau kemampuan tertentu terhadap
kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan
penilaian untuk mengetahui sikap digunakan teknik nontes. Jenis penilaian tes
dapat berupa tes tulis, tes lisan, tes kinerja/tes praktik, sedangkan nontes berupa
observasi dan penugasan, baik perorangan maupun kelompok dapat berbentuk
tugas rumah dan atau proyek, produk, portofolio dan penilaian afektif. Sedangkan
teknik penilaian tidak lepas dari jenis instrumen yang digunakan dan aspek yang
dinilai dalam rangka mengumpulkan informasi kemajuan belajar peserta didik,
baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar, sesuai dengan
kompetensi yang harus dikuasai. Penilaian kompetensi dilakukan melalui
pengukuran indikator-indikator pada setiap kompetensi dasar.
Dalam Hosnan (2014: 396) Teknik dan instrumen yang digunakan dalam
penilaian otentik untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan
adalah sebagai berikut.
1) Penilaian Kompetensi sikap (Attitude)
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian
diri, penilaian teman sejawat oleh peserta didik. Instrumen yang digunakan untuk
observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau
skala penilaian yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan
pendidik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
a) Observasi: merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indra dan menggunakan pedoman
observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
b) Penilaian diri: merupakan tenik penilaian yang dilakukan dengan cara
meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan
dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar penilaian diri.
c) Penilaian antar peserta didik/ teman: merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antar peserta
didik.
d) Jurnal/catatan guru: merupakan catatan di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik
yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan (Knowledge)
a) Instrumen tes tulis: berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-
salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman
penskoran.
b) Instrumen tes lisan: berupa daftar pertanyaan yang diberikan oleh guru secara
ucap/oral, sehingga peserta didik merespons pertanyaan tersebut, sehingga
menimbulkan keberanian siswa. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat,
atau paragraf yang diucapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
c) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok yang sesuai dengan karakteristik
tugas.
3) Penilaian Kompetensi Keterampilan (Skill)
Pendidik menilai kompetensi ketrampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik, mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.
Instrumen yang digunakan berupa dafta cek atau skala penilaian yang dilengkapi
rubrik.
a) Tes praktik/kinerja, yaitu penilaian yang menuntut respon berupa ketrampilan
melakukan aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
b) Penilaian projek adalah tugas-tugas belajar yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu.
c) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat
reflektif-reflektif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreatifitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat
membentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik
terhadap lingkungannya.
2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Menyusun sebuah pengembangan perangkat pembelajaran diperlukan model
yang sesuai dengan dengan sistem pendidikan. Dalam penelitian ini peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
menggunakan model pengembangan perangkat pembelajaran menurut Kemp
dikarenakan model ini lebih lengkap dibandingkan model pengembangan
perangkat pembelajaran yang lain.
Kemp mengatakan (dalam Trianto, 2010: 81) bahwa pengembangan
perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Dalam model Kemp
terdapat siklus pengembangan yang meliputi, identifikasi masalah (instructional
problems), analisis siswa (learning characteristics), analisis tugas (task analysis),
merumuskan indikator (intructional objectives), urutan isi (content sequencing),
strategi pembelajaran (instructional strategy), cara penyampaian pesan atau isi
pembelajaran (instructional delivery), penyusunan instrumen evaluasi (evaluation
instrument), pemilihan media atau sumber belajar (instructional resourche),
pelayanan pendukung (support services), kemudian evaluasi formatif (formative
evaluation), dan evaluasi sumatif (summative evaluation) yang dilanjutkan dengan
adanya revisi perangkat pembelajaran (revision).
Berikut merupakan bagan dan pemaparan pengembangan perangkat
pembelajaran model Kemp (dalam Morrison, 2011: 12).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Gambar 1. Bagan Model Jerold E.Kemp
a. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems)
Tahap ini bertujuan utnuk mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan
kurikulum dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, baik dalam model,
pendekatan, metode, teknik, maupun strategi yang digunakan oleh guru dalam
pembelajaran. Bahan kajian, pokok bahasan atau materi yang dikembangkan,
selanjutnya dapat disusun dengan cara pembelajaran yang sesuai untuk
mencapai tujuan yang diharapkan dalam kurikulum.
b. Analisis siswa (Learning Characteristics)
Planning
Revision
Learner
Characteristi
Instructional
Problems
Sum
mativ
e
Evalu
ation
Confi
rmat
ive
Eval
uat
ion
Implem
entatio
n
Suppo
rt
Ser
vic
es
Formative
Evaluation
Project Management
Instructional
Objectives
Content
Sequencing
Instructional
Strategies
Designing
the Message
Developmen
t of
Evaluation
Instruments
Task
Analysis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakter peserta
didik meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman secara individu ataupun
kelompok. Hasil dari analisis peserta didik dapat dijadikan acuan untuk
menyiapkan perangkat pembelajaran. Analisis tersebut antara lain: 1) tingkah
laku awal peserta didik, menurut Kardi (dalam Trianto, 2010: 83) mengatakan
bahwa perlunya mengidentifikasi keterampilan peserta didik sebelum
melaksanakan proses pembelajaran., 2) karakteristik peserta didik, menurut
Ibrahim (dalam Trianto, 2010: 83) analisis peserta didik dilakukan dengan
memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman peserta didik baik dalam
perseorangan ataupun dalam kelompok. Analisis dapat berupa kemampuan
akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadapat mata pelajaran,
pengalaman, keterampilan psikomotor, kemampuan berkerja sama,
keterampilan sosial dan lainnya.
c. Analisis Tugas (Task Analysis)
Analisis tugas merupakan kumpulan dari langkah untuk menentukan isi suatu
pengajaran. Analisis tugas bertujuan untuk mengetahui dan menentukan
model pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
Analisis tugas tidak lain dengan analisis isi pelajaran, analisis konsep, analisis
pemrosesan informasi, dan analisis prosedural yang digunakan untuk
memudahkan pemahaman atau penugasan tentang tugas belajar dan tujuan
pembelajaran yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPPTH) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS).
d. Merumuskan Indikator (Intructional Objectives)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Perumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran dan identifikasi
tingkah laku awal siswa. Indikator yang dirumuskan berfungsi sebagai alat
untuk merancang kegiatan pembelajaran, kerangka kerja dalam merencanakan
dan cara mengevaluasi hasil belajar peserta didik.
e. Urutan Isi (Content Sequencing)
Urutan isi ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan untuk membantu siswa
memahami pelajaran.
f. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategy)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menentukan model, pendekatan,
metode, pemilihan format, yang diyakini dapat memberikan pengalaman yang
berguna dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan.
g. Cara Penyampaian Pesan atau Isi Pembelajaran (Instructional Delivery)
Cara penyampaian pesan atau isi pembelajaran dengan memilih gambar
atau media yang digunakan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk
membantu siswa memahami pengetahuan tersebut.
h. Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument)
Penyusunan hasil belajar merupakan alat penilaian yang digunakan untuk
mengukur ketuntasan indikator dan penugasan peserta didik setelah
mengikuti proses pembelajaran. Kriteria penilaian yang dilakukan adalah
penilaian acuan patokan, sehingga instrumen yang dikembangkan harus dapat
mengukur ketuntasan pencapaian tujuan pembelajaran yang khusus telah
dirumuskan.
i. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran (Instructional Resourche)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Pemilihan media dan sumber pembelajaran dilakukan berdasarkan hasil
analisis tujuan, analisis karakteristik siswa, dan analisis tugas. Keberhasilan
pembelajaran sangat bergantung pada penggunaan media dan sumber
pembelajaran yang digunakan. Pemilihan sumber pembelajaran yang baik
dapat memotivasi peserta didik, melibatkan peserta didik, dan menjelaskan
pembelajaran dengan lebih menarik.
j. Pelayanan Pendukung (Support Services)
Pelayanan pendukung adalah semua pihak yang ikut terlibat antara lain, guru,
mitra, tata usaha, tenaga terkait serta layanan laboratorium dan perpustakaan.
Selain itu anggaran, fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja,
jadwal penyelesaian tahapan perencanaan dan pengembangan juga
dibutuhkan.
k. Evaluasi formatif (Formative Evaluation)
Evaluasi formatif merupakan bagian yang penting dari proses perancangan
pembelajaran dan berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar.
Evaluasi formatif dilakukan selama pengembangan dan uji coba.
l. Evaluasi Sumatif (Summarative Evaluation)
Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan utama
pada akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil uji akhir unit dan uji
akhir untuk pelajaran tertentu.
m. Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision)
Revisi dilakukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat.
Revisi dilakukan berdasarkan masukan, saran, dan penilaian yang diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
validasi perangkat oleh pakarAdapun model pengembangan perangkat
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti terdiri dari:
1. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap
bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
a) Identitas mata pelajaran
b) Identitas meliputi, satuan pendidikan dan kelas.
c) Kompetensi inti, gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
d) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencangkup sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran.
e) Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi.
f) Kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
g) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
h) Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum
untuk satu semester dan satu tahun.
i) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak, dan elektronik, alam sekitar
atau sumber belajar lain yang relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih, Permendikbud (2013:
9). RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu
yang mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa
dalam mencapai Kompetensi Dasar (KD). Dalam RPP terdiri dari beebagai
komponen sebagai pembentuknya, komponen-komponen tersebut adalah,
a) . Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan.
b) Identitas pelajaran atau tema/subtema.
c) Kelas/semester.
d) Materi pokok
e) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dari
beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai.
f) Kompetensi inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dipelajari siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran.
g) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa berarti lembaran duplikat yang berisi uraiansingkat
materi dan soal-soal yang disusun langkah demi langkah secara teratur dan
sistematis yang haris dikerjakan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
mempermudah pemahaman terhadap materi pelajaran yang didapat. Selain itu
LKS memiliki tujuan, diantaranya sebagai berikut:
a) Melatih para siswa lebih mendalami ilmu yang telah dipelajari untuk agar
tercipta dasar pengetahuan yang lebih baik untuk belajar pada tahap
berikutnya.
b) Melatih para siswa untuk bekerja sungguh-sungguh dengan cermat serta
berpikir jujur, sistematis, rasional dalam sistem kerja yang praktis.
c) Melatih para siswa membuat laporan praktis percobaan sekaligus menjawab
pertanyaan-pertanyaan tentang persoalan yang sudah diperaktekkan.
4. Instrumen Penilaian
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencangkup penilaian otentik,
penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan
tengah semester, dan ulangan akhir semester. Pemendikbud (2013: 5). Pada
penilaian kurikulum 2013 terdapat karakteristik sebagai berikut:
a). Belajar tuntas.
Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat
mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat bantuan
yang tepat dan dapat diberi waktu sesuai yang dibutuhkan. Peserta didik yang
belajar lambat perlu diberi waktu lebih lama untuk materi yang sama,
dibandingkan peserta didik pada umumnya.
b). Otentik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Memandang penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua hal yang saling
berkaitan. Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan
dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh
merefleksikan pengetahuan, keteampilan, dan sikap). Contoh-contoh tugas
otentik: pemecahan masalah matematika, melaksanakan percobaan, bercerita,
menulis laporan, berpidato, membaca puisi, membuat peta perjalanan.
c). Berkesinambungan.
Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan
secar terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai
perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, dan berbagai jenis
ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).
d). Menggunakan teknik penilian yang bervariasi.
Teknik penilian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio,
unjuk kerja, proyek, pengamatan, dan penilaian diri.
e). Berdasarkan acuan kriteria.
Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi
dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan belajar
minimal (KKM), yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing dengan
mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya
dukung (saran dan guru), dan karakterisitik peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
B. Penelitian yang Relevan
Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan yang terkait dengan
pengembangan perangkat pembelajaran.
Pertama, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Subtema Pengalaman Masa Kecil Mengacu Kurikulum
Sd 2013 Untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar (Skripsi tidak diterbitkan),
yang dilakukan oleh Safitri Eka Ambarwati (2014). Penelitian ini menghasilkan
produk perangkat pembelajaran kelas I kurikulum 2013. Pengembangan perangkat
pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan Jerold E Kemp dan
prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Bord and Gall.
Berdasarkan validasi pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas I SD dan dua pakar
kurikulum SD 2013 perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 4,51
dan termasuk dalam kategori “sangat baik”.
Kedua, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Bahan
Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku
Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar (Skripsi tidak diterbitkan), yang dilakukan
oleh Vitus Winda Ari Wismantaka (2014). Penelitian ini menghasilkan produk
bahan ajar kelas IV kurikulum 2013. Pengembangan bahan ajar ini menggunakan
prosedur pengembangan bahan ajar Jerold E Kemp dan prosedur penelitan
pengembangan yang dikemukakan oleh Bord and Gall. Berdasarkan validasi
pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD, dan 10 siswa kelas IV SD Pangudi
Luhur Sedayu bahan ajar tersebut memperoleh rerata skor 4,43 dan termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dalam kategori “sangat baik”. setelah melakukan tahap uji coba di SD Pangudi
Luhur Sedayu.
Ketiga, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Bahan
Ajar Yang Terintegrasi Dengan Pendidikan Karakter Untuk Keterampilan
Membaca Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal”.
(Skripsi tidak diterbitkan) yang dilakukan oleh Yohanna Prisca Apriyani (2011).
Penelitian ini menghasilkan produk bahan ajar kelas IV SD. Berdasarkan Validasi
guru pakar bahasa Indonesia SD bahan ajar tersebut memperoleh rerata skor 4,43
dan termasuk dalam kategori “sangat baik”.
C. Kerangka Pikir
Kurikulum SD 2013
1. Rasional dan elemen perubahan.
2. Penguatan pendidikan karakter.
3. Pendekatan tematik integratif dan
pendekatan saintifik.
4. Penilaian otentik.
Analisis Kebutuhan
1. Guru masih sangat
membutuhkan contoh perangkat
pembelajaran yang baik mengacu
kurikulum SD 2013.
Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap.
2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa
(intelektual, keterampilan, dan karakter).
3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif.
4. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik.
5. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik.
6. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berdasarkan dari berbagai uraian diatas maka disusun kerangka berpikir
tentang pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013
pada sub tema keanekaragaman hewan dan tumbuhan untuk siswa kelas IV
sekolah dasar. Pergantian kurikulum KTSP ke kurikulum 2013 akan berpengaruh
juga pada bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 merupakan landasan
penyelenggara pendidikan, diharapkan mampu mempersiapkan peserta didik agar
memiliki sikap religius dan sikap sosial, keterampilan, dan pengetahuan.
Kurikulum 2013 juga sebagai pintu mencetak generasi penerus bangsa yang
berkompeten dan handal dalam rangka menyambut 100 tahun Indonesia merdeka.
Dalam implementasi kurikulum 2013, pemerintah juga telah menerbitkan
perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Perangkat
pembelajaran yang baru diterbitkan pemerintah perlu sebuah renovasi dan
penyempurnaan agar semakin layak digunakan dan relevan dengan kebutuhan
peserta didik dan tuntutan masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, guru masih kesulitan untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran, guru juga masih membutuhkan
perangkat pembelajaran yang lengkap dan fungsional sebagai acuan dalam
kegiatan pembelajaran. Berdasarkan kenyataan tersebut maka peneliti ingin
menembangkan perangkat pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013 pada sub
tema keanekaragaman hewan dan tumbuhan untuk siswa kelas IV sekolah dasar.
Pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik merupakan ciri khas utama
dalam setiap kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013. Pendidikan karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
juga dimasukkan dalam kegiatan pembelajaran yang termuat dalam perangkat
pembelajaran yang dikembangkan. Penilaian otentik digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dengan berbagai jenis penilaian. Perangkat pembelajaran yang
dibuat oleh peneliti yaitu dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Sub Tema Keanekaragaman Hewan Dan
Tumbuhan Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Perangkat pembelajaran yang
ingin dikembangkan oleh peneliti pun belum sempurna dan masih perlu
perbaikan.
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana mengembangan perangkat pembelajaran subtema
Keaneragaman Hewan dan Tumbuhan mengacu kurikulum SD 2013 untuk
siswa kelas IV Sekolah Dasar?
2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema Keaneragaman Hewan
Dan Tumbuhan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah
Dasar menurut pakar kurikulum SD 2013?
3. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema Keaneragaman Hewan
Dan Tumbuhan mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah
Dasar menurut Guru SD kelas IV yang telah melaksanakan kurikulum SD
2013?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
penelitian pengembangan atau dikenal dengan penelitian R&D (Research
and Development). Menurut Sugiyono (2012:297) Research and
Development adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Dalam
penelitian ini, produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran
mengacu kurikulum SD 2013 pada sub tema keanekaragaman hewan dan
tumbuhan untuk siswa kelas IV sekolah dasar. Berikut ini adalah gambar
langkah-langkah penelitian Research and Development.
Gambar 2. Langkah –langkah Pengembangan Borg dan Gall
1. Potensi Masalah
Penelitian diawali dengan adanya potensi atau masalah. Potensi dan masalah
yang dikemukakan dalam penelitian harus menunjukkan data faktual yang
Potensi dan
Masalah
Pengumpulan
data
Desain
Produk
Validasi
Desain
Revisi
Desain
Ujicoba
Produk
Revisi
Produk
Ujicoba
Pemakaian
Revisi
Produk
Produksi
Masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
sesuai dari pengalaman (empirik). Data tentang potensi dan masalah tidak
harus dicari sendiri tetapi bisa dari berdasarkan laporan penelitian orang lain.
2. Pengumpulan Data
Setelah mendapatkan potensi atau masalah, maka langkah selanjutnya adalah
mengumpulkan informasi yang digunakan sebagai bahan untuk perencanaan
produk. Perencanaan produk tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah yang
didapatkan.
3. Desain Produk
Pada langkah ini desain produk yang dihasilkan harus lengkap dan spesifikasi.
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu perangkat pembelajaran
mengacu Kurikulum SD 2013.
4. Validasi Desain
Langkah ini bertujuan untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat dan
mengetahui kelemahan serta kelebihan pada produk yang dihasilkan. Validasi
produk dapat dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman
untuk menilai desain tersebut.
5. Revisi Desain
Setelah melakukan desain produk, langkah selanjutnya yaitu memperbaiki
desain produk dari kelemahan yang telah diketahui.
6. Ujicoba Produk
Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan
produk dalam mengatasi masalah. Pada langkah ini, uji coba dilakukan secara
terbatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
7. Revisi Produk
Setelah melakukan ujicoba produk secara terbatas maka dapat diketahui
kinerja produk yang dibuat. Langkah selanjutnya yaitu merevisi desain produk
mengenai kelemahan yang didapatkan. Setelah desain produk direvisi maka
perlu dilakukannya uji coba produk sesungguhnya.
8. Ujicoba Pemakaian
Pada langkah ini dilakukan uji coba produk secara nyata dalam pemakaian
produk yang dibuat.
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila masih terdapat kelemahan dan
kekurangan yang masih perlu diperbaiki.
10. Produksi Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah
dapat dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi secara masal.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti hanya membatasi pada 5 langkah
prosedur pengembangan, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)
desain produk, (4) validasi ahli, dan (5) revisi desain. Hal ini dikarenakan
terbatasnya waktu yang dibutuhkan dalam penelitian dan perangkat pembelajaran
ini disusun untuk menjadi pegangan guru sehingga cukup divalidasi oleh dua
pakar Kurikulum 2013 dan dua guru kelas IV SD yang telah melaksanakan
Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan penelitian ini menghasilkan desain produk
final berupa perangkat pembelajaran. Peneliti mengembangkan produk ini
dengan mengikuti prosedur penelitian pengembangan hasil modifikasi
antara model pengembangan Kemp dan langkah penelitian pengembangan
Borg and Gall. Prosedur pengembangan ini melalui lima langkah prosedur
pengembangan, yaitu tahap (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan
data, (3) desain produk, (4) validasi, (5) revisi desain. sampai
menghasilkan desain produk final perangkat pembelajaran yang sesuai
dengan Kurikulum 2013,dalam sub tema keanekaragaman hewan dan
tumbuhan untuk siswa kelas iv sekolah dasar. Berikut ini akan dijelaskan
secara rinci prosedur pengembangan yang disertai dengan tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar 3. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran
1) Potensi dan Masalah
Penelitian pengembangan ini berangkat dari adanya potensi dan masalah di
SD N Kalasan 1. Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah di Sekolah Dasar
peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
melakukan wawancara langsung dengan ibu S guru kelas IV pada tanggal 17 Mei
2014 di SDN Kalasan 1 jam 10:00-12:00 yang ditunjuk oleh kepala sekolah
sebagai guru yang sering mengikuti diklat tentang kurikulum 2013. Wawancara
ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di
lapangan menyangkut ketersediaan perangkat pembelajaran yang digunakan guru
untuk mencapai tujuan pembelajaran, sehingga diharapkan perangkat
pembelajaran yang akan dikembangkan disusun sesuai dengan Kurikulum 2013
untuk siswa kelas IV sekolah dasar.
2) Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Dari hasil wawancara
tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang
berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk kelas IV Sekolah
Dasar. Pengumpulan data untuk perangkat pembelajaran dilakukan dengan
melakukan studi pustaka, mencari bahan melalui internet, dan mengumpulkan
bahan dari berbagai sumber.
3) Desain Produk
Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal perangkat
pembelajaran. Desain awal dilakukan dengan menentukan tema, setelah memilih
tema kemudian memilih kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai
dengan tema. Peneliti kemudian memilih subtema yang akan dibuat berdasarkan
pemetaan KI dan KD. Berdasarkan KI dan KD tersebut kemudian dilakukan
pembuatan silabus berdasarkan KD. Silabus dibuat berdasarkan indikator dan
tujuan sesuai subtema kemudian silabus diturunkan untuk menyusun Rencana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan RPP maka dapat dibuat kerangka
urutan isi untuk membuat strategi pembelajaran yang akan digunakan, sesuai
dengan RPP. Peneliti kemudian menentukan sumber belajar yang akan digunakan
dan terakhir terbentuk desain produk. Peneliti menentukan evaluasi yang berupa
instrument penilaian untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang diharapakan
dalam perangkat pembelajaran.
4) Validasi Desain
Dalam validasi desain peneliti menggunakan validasi ahli sebagai evaluasi
formatif terhadap desain bahan produk pengembangan perangkat pembelajaran.
Produk yang akan dikembangkan akan divalidasi oleh dua validator ahli dan dua
guru SD kelas IV SD. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan
saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik dan saran
tersebut untuk mengetahui adanya kelebihan dan kekurangan produk yang akan
dikembangkan untuk revisi desain terhadap perangkat pembelajaran yang
dikembangkan oleh peneliti.
5) Revisi Desain
Revisi desain akan dilakukan setelah mendapatkan kritik dan saran dari
validasi ahli, peneliti melakukan revisi terhadap produk yang dibuat berdasarkan
hasil validasi ahli. Revisi dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk
yang telah divalidasi oleh ahli.
C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Berikut ini merupakan tabel jadwal penelitian yang dilakukan dari bulan Mai
2014 sampai bulan Februari 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 4. Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
Bulan
Mei
Ju
ni
Ju
li
Ag
ustu
s
Sep
temb
er
Ok
tob
er
No
vem
ber
r
Desem
be
r Ja
nu
ari
Feb
rua
ri
Ma
ret
1 Potensi dan Masalah
2 Pengumpulan Data
3 Menentukan tema
4
Menentukan KI-KD dan
subtema
5
Merumuskan indikator dan
tujuan
6 Menyusun silabus dan RPP
7
Menyusun urutan isi, strategi
pembelajaran, kegiatan
belajar, sumber belajar, dan
evaluasi.
8 Validasi ahli
9 Analisis data validasi ahli
10 Revisi Desain
11 Ujian Skripsi
12 Revisi akhir
13 Pembuatan artikel ilmiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
D. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013
Dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan validator ahli kurikulum 2013
guna mendapatkan hasil yang baik, validator tersebut terdiri dari dua pakar
kurikulum SD 2013.
E. Validasi Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013
Selain melakukan validasi dengan dua orang ahli Kurikulum SD 2013,
peneliti juga melakukan validasi kepada dua orang guru SD Kelas IV. Validasi
guru bertujuan untuk mengetahui dan menilai kesesuaian perangkat pembelajaran
yang telah dibuat dengan perkembangan peserta didik kelas IV SD. Selain itu,
kritik dan saran dari guru yang diberikan dapat dijadikan acuan untuk merevisi
perangkat pembelajaran dengan lebih baik.
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian pengembangan ini menggunakan instrumen yang berupa
daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan wawancara
digunakan untuk menganalisis kebutuhan terhadap bahan ajar mengacu
Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Lembar kuesioner berisi
pernyataan yang disusun berdasarkan indikator perangkat pembelajaran yang baik
untuk melakukan validasi bahan ajar yang dibuat oleh peneliti. Lembar kuesioner
tersebut diisi oleh validator ahli dan dua guru kelas IV . Hasil validasi melalui
kuesioner dapat digunakan sebagai masukan untuk melakukan revisi dalam
perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian pengembangan ini, teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah wawancara dan kuesioner. Peneliti melakukan wawancara
kepada guru SDN Kalasan I kelas IV .Wawancara dilakukan untuk survei
kebutuhan. Data yang diperoleh disusun untuk mendapatkan informasi mengenai
kebutuhan guru kelas IV pada perangkat pembelajaran yang mengacu pada
kurikulum 2013.Teknik pengumpulan data berupa kuesioner bertujuan untuk
mevalidasi dan membantu peneliti dalam melakukan revisi pada perangkat
pembelajaran yang dikembangkan.
H. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang diperoleh yaitu data berupa skor dari penilaian
oleh dua validator ahli dan dua guru kelas IV SD. Data tersebut kemudian
dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian kuesioner yang diubah menjadi data
interval. Skala penilaian terhadap bahan ajar yang dikembangkan yaitu sangat
baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik (2), sangat kurang baik (1). Skor
yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima
dengan acuan menurut Sukardjo (2008:101) sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 5. Konversi Nilai Skala Lima
Interval Skor Kategori
X > i + 1,80 Sbi Sangat baik
i + 0,60 SBi< X ≤ i + 1, 80Sbi Baik
i – 0,60 SBi < X ≤ i + 0,60Sbi Cukup
i – 1,80 SBi < X ≤ i – 0,60Sbi Kurang
X ≤ i – 1,80Sbi Sangat Kurang
Keterangan:
Rerata ideal ( i) :
(skor maksimal ideal + skor minimal
ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) :
(skor maksimal ideal - skor minimal
ideal)
X : Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus
konversi tersebut.Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini
diterapkan dengan konversi sebagai berikut.
Diketahui:
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal ( i) :
(5+1) = 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Simpangan baku ideal (SBi) :
(5-1) = 0,67
Ditanyakan:
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan
sangat kurang baik.
Jawaban:
Kategori sangat baik = X > i + 1,80 SBi
= X >3 + (1,80 . 0,67)
= X >3 + (1,21)
= X > 4,21
Kategori baik = i + 0,60SBi < X ≤ i + 1,80SBi
= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)
= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)
= 3,40< X ≤ 4,21
Kategori cukup baik = i - 0,60SBi < X≤ i + 0,60SBi
= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)
= 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40)
= 2,60< X≤ 3,40
Kategori kurang baik = i - 1,80SBi < X≤ i - 0,60SBi
= 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67)
= 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40)
= 1,79< X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik = ≤ i – 1,80SBi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67)
= X ≤ 3 - (1,21)
= X ≤ 1,79
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif
menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut.
Tabel 2. Kriteria Skor Skala Lima
Interval Skor Kriteria
4,22 - 5 Sangat Baik
3,41 - 4,21 Baik
2,61 - 3,40 Cukup
1,80 - 2,60 Kurang
1 - 1,79 Sangat Kurang
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan
dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif
ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria
skor skala lima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Langkah awal yang dilakukan peniliti dalam melakukan penelitian
pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah dengan melakukan analisis
kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-
langkah pengembangan perangkat pembelajaran yang telah dijabarkan pada bab
III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara.
Wawancara dilakukan kepada ibu S guru kelas IV hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014
jam 11:30-12:00 di SDN Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta. Wawancara tersebut
bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi di
lapangan sesuai dengan fakta yang terjadi. Permasalahan tersebut berkaitan
dengan pemahaman mengenai kurikulum SD 2013 dan berkaitan dengan
ketersediaannya perangkat pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dari hasil wawancara tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam
pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun sesuai dengan upaya
pencapaian tujuan seperti yang diharapkan dalam Kurikulum 2013.
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Peneliti melakukan wawancara ibu S pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014
jam 11:30-12:00 di SDN Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta. Wawancara tersebut
berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan
perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum SD 2013. Berikut data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
hasil wawancara dengan ibu S pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014 jam 11:30-
12:00 di SDN Kalasan 1 Sleman, Yogyakarta yang akan dijelaskan pada setiap
butir.
1. Sejauh mana pemahaman Ibu terhadap Kurikulum SD 2013? Guru tersebut
memberikan jawaban bahwa guru hanya memahami sebatas apa yang
diberikan pemerintah lewat pelatihan kurikulum 2013, Ibu S juga
menambahkan bahwa dia masih banyak perlu belajar mengenai kurikulum
2013, yang beliau tau bahwa kurikulum 2013 disampaikan secara holistik
dalam 1 tema dan tidak terpisah antar mata pelajaran berbeda dengan KTSP
pada kelas VI yang terdapat beberapa mata pelajaran yang terpisah.
2. Sejauh mana pemahaman Ibu terkait dengan perumusan indikator dan tujuan
pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa? Guru
memberikan jawaban bahwa pada KTSP perumusan indikator dan tujuan lebih
mempertimbangkan pada aspek pengetahuan semata berbeda dengan
perumusan indikator dan tujuan pada Kurikulum 2013 yang meliputi 4
kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, sikap spiritual dan sikap sosial.
Kompetensi 1 dan 2 boleh tidak semuanya di tulis setiap mata pelajaran
asalkan dalam satu pembelajaran ada mata pelajaran yang memuat kompetensi
1 dan 2.
3. Sejauh mana pemahaman Ibu terkait dengan pendekatan tematik integratif
dalam pembelajaran? Guru menjawab bahwa pembelajaran tematik integratif
adalah pembelajaran yang memuat beberapa mata pelajaran kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
disatukan dalam 1 kegiatan pembelajaran dan penyampaiannya tidak boleh
terpisah.
4. Sejauh mana pemahaman Ibu terkait dengan penerapan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran? guru menjawab bahwa yang dimaksud dengan
pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran yang memiliki 5 tahap
kegiatan, mengamati, menanya, menalar, mencoba, menyimpulkan. Beliau
menambahkan bahwa 5 kegiatan pembelajaran dari pendekatan saintifik ini
tidak harus urut.
5. Sejauh mana pemahaman Ibu terkait dengan penilaian otentik? Guru
menjawab bahwa yang dimaksud dengan penilaian otentik adalah penilaian
yang dilakukan secara keseluruhan, menurut beliau penilaian otentik
dilakukan secara keseluruhan yang meliputi semua aspek, hal ini untuk
melihat perkembangan siswa. Beliau menambahkan penilaian otentik
hendaknya dilakukan secara berkesinambungan.
6. Apakah Ibu masih memerlukan contoh-contoh rubrik penilaian non tes? Guru
menjawab bahwa rubrik-rubrik penilaian non tes beliau sudah punya, tetapi
kalau ada contoh yang lebih riil dan lebih baik guru membutuhkan sebagai
bahan perbandingan untuk memahami dan belajar. Beliau menambahkan
bahwa penilaian otentik itu sangat berat, beliau sudah melaksanakan penilaian
otentik tetapi pelaksanaannya belum maksimal. Hal ini disebabkan karna
keterbatasan SDM yang belum mahir, keterbatasan sarana prasarana, dan yang
menjadi sangat berat adalah jumlah murid yang banyak dengan waktu yang
sedikit. Beliau belum dapat menemukan bagaimana penilaian otentik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
efektif, selama ini penilaian otentik dilakukan tertatih-tatih, beliau
menjalankan sebisa mungkin.
7. Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penguatan pendidikan
karakter dalam pembelajaran? Guru menjawab dalam kurikulum 2013
pendidikan karakter setiap hari muncul dalam kegiatan pembelajaran berbeda
dengan KTSP yang hanya menitikberatkan pendidikan karakter pada mata
pelajaran agama dan PKn saja. Beliau menambahkan dengan adanya
pendidikan karakter yang termuat setiap harinya dalam kegiatan pembelajaran
diharapkan setelah lulus siswa tidak hanya memiliki pengetahuan yang cukup
tetapi juga memiliki karakter yang baik.
8. Sejauh mana pemahaman Ibu terkait dengan jenis-jenis karakter yang
dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional? Guru
menjawab bahwa ada 18 jenis karakter yang dikembangkan oleh kemedikbud,
beliau belum menghafal apa saja 18 karakter yang dikembangkan, menurut
beliau karakter itu merupakan sikap yang baik, beliau dalam mengajar tidak
pernah melihat apa saja karakter yang dikembangkan yang penting sikap apa
saja yang baik dan cocok untuk siswa beliau berikan. Sebagai contoh yang
beliau sampaikan, seperti budaya jawa kalau berjalan di depan orang tua harus
menunduk, beliau pun mengajarkannya kepada siswanya.
9. Kesulitan-kesulitan apa yang Ibu alami dalam mengembangkan perangkat
pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013? Mengapa? Guru menjawab
kesulitan tidak terlalu signifikan hal ini karena sudah ada buku guru dan siswa
meskipun belum sempurna, yang menjadi kesulitan menurut beliau adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
instrumen penilaian yang beragam itu yang membuat beliau sedikit kesulitan,
hal ini dikarnakan dengan jumlah siswa yang banyak dan waktu yang sedikit.
Beliau menambahkan bila ada penilaian yang lebih efektif dan cukup
mengukur beliau sangat mau menerimanya.
10. Apakah contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan
Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah Ibu? Guru menjawab sudah tersedia tapi
belum maksimal, beliau masih membutuhkan rubrik penilaian dari karakter
sikap yang beliau belum miliki, guru menambahkan untuk penilaian sikap
yang beliau miliki belum sesungguhnya mengukur dari aspek yang mau
diukur, jadi guru masih membutuhkan rubrik penilaian sikap yang efektif dan
bisa mengukur aspek yang mau diukur.
11. Apakah Ibu masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang
sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013? Guru menjawab contoh
perangkat pembelajaran sudah ada, namun beliau membutuhkan jika ada
sebagai bahan rujukan terutama untuk rubrik penilaian. Rubrik penilaian
terutama penilaian sikap, guru sangat membutuhkan karena selama ini contoh
rubrik penilaian sikap sangat jarang kalaupun ada itu kurang efektif
menurutnya.
12. Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang Ibu
butuhkan? Guru menjawab beliau sudah bisa mengembangkan RPPTH namun
belum maksimal hal ini dikarnakan kurikulum 2013 masih baru menurutnya,
secara teoritis beliau sudah tau meskipun belum mendalam tetapi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
pelaksanaannya, beliau masih banyak menemukan kesulitan-kesulitan
terutama saat mengembangkan rubrik penilaian.
13. Saran apa yang dapat Ibu berikan terkait dengan penyusunan perangkat
pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013? Guru menjawab
perangkat pembelajaran yang dibuat menurutnya harus dapat mengembangkan
potensi siswa dan sesuai dengan tujuan kurikulum SD 2013.
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru S pada hari Sabtu tanggal 17 Mei
2014 jam 11:30-12:00 di SDN Kalasan 1 Sleman, Yogyakarta yang telah
dijabarkan di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa guru sudah
menunjukkan pemahaman terhadap Kurikulum SD 2013, namun belum
maksimal. Guru lebih banyak mengikuti indikator dan tujuan yang sesuai
dengan buku guru dan sedikit mengembangkannya dengan memperhatikan
rambu-rambu yang telah diberikan. Pemahaman guru mengenai pendekatan
tematik integratif, pendekatan saintifik, muatan pendidikan karakter juga belum
begitu mendalam. Kesulitan yang sering dialami oleh guru berkaitan dengan
penilaian otentik terutama pada penilaian sikap. Guru masih membutuhkan
perangkat pembelajaran sebagai bahan rujukan terutama dalam
mengembangkan rubrik penilaian.
Guru telah mampu melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada
Kurikulum SD 2013 tetapi belum begitu memahami secara lebih mendalam..
Hal ini dikarnakan kurikulum 2013 masih baru, menurut guru perlu 5 tahun
untuk menjadi bagian dari hidupnya, beliau juga masih perlu mengumpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
ilmu dari berbagai macam sumber. Saat ini guru lebih banyak mengikuti apa
yang telah disediakan di dalam buku guru dan buku siswa. Guru masih
membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang efektif dan benar dari siapa
saja yang mau memberikannya. Guru juga merasa kesulitan dalam penilaian
otentik terutama pada penilaian sikap. Selain itu sarana dan prasarana yang
disediakan di sekolah perlu lebih mendukung dalam proses pembelajaran.
B. Deskripsi Produk Awal
Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pengembangan perangkat
pembelajaran ini. Langkah awal yang dilakukan yaitu membagi tema dan
subtema untuk setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari tiga orang yang
akan dibagi menjadi tiga subtema. Selanjutnya peneliti menentukan kompetensi
inti dan kompetensi dasar. Peneliti menentukan indikator dan memetakan
indikator secara keseluruhan dalam satu semester. Kemudian peneliti membuat
jaring-jaring subtema pada kompetensi dasar dan indikator yang telah
ditentukan. Langkah selanjutnya yaitu merancang silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) berdasarkan indikator dan
tujuan pada setiap muatan pelajaran. Kemudian peneliti mengembangkan
rangkuman materi pembelajaran. Dalam RPPTH Peneliti juga mengembangkan
instrumen penilaian yang sesuai dengan penilaian otentik. Komponen terakhir
dalam RPPTH peneliti membuat lembar kerja siswa untuk siswa kelas IV yang
menerapkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran. Dalam lembar kerja siswa juga diterapkan nilai karakter pada
kegiatan pembelajaran. Lembar Kerja Siswa juga berisikan materi pokok, soal-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
soal dan kegiatan yang dilakukan siswa. Langkah terakhir yang dilakukan
peneliti yaitu memberikan evaluasi dan refleksi pada setiap akhir pembelajaran
dalam lembar kerja siswa berupa soal postes.
1. Silabus
Silabus merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dibuat
sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian
(RPPTH). Menurut Daryanto (2014:6) Silabus adalah perangkat pembelajaran
yang disusun berdasarkan standar isi, yang didalamnya berisikan Identitas
mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi
pokok, kegiatan pembelajaran, alokasi waktu, sumber belajar, dan penilaian.
Silabus pada dasarnya merupakan garis besar dalam pembelajaran. Silabus
merupakan pedoman yang digunakan dalam proses pembelajaran yang akan
dikembangkan dalam RPPTH. Pendekatan tematik dan pendekatan saintifik
dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Silabus disusun secara sistematis
dan berisikan rencana pembelajaran pada komponen-komponen tertentu.
Komponen-komponen tersebut antara lain 1) muatan pelajaran terkait, 2)
kompetensi dasar, 3) materi pembelajaran, 4) kegiatan pembelajaran, 5)
penilaian, 6) alokasi waktu, dan 7) sumber belajar.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci yang
berpedoman pada silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian
(RPPTH) menggambarkan proses kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
untuk mencapai Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang ditentukan.
RPPTH disusun secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tematik
integratif dan pendekatan saintifik. Dalam RPPTH terdapat beberapa
komponen yaitu:
1. Identitas Sekolah
a) Nama Satuan Pendidikan
b) Kelas/ Semester
c) Identitas Tema/Subtema
d) Pembelajaran Ke
e) Muatan Pelajaran Terkait
f) Alokasi Waktu
2. Kompetensi Inti
3. Kompetensi Dasar dan Indikator
4. Tujuan Pembelajaran
5. Materi Pembelajaran
6. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
7. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
8. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
9. Penilaian.
10. Lampiran-lampiran
a) Rangkuman Materi Pembelajaran
b) Media Pembelajaran
c) Penilaian Setiap Muatan Pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
d) Lembar Kerja Siswa (LKS)
e) Soal Postes
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) dibuat untuk
enam pembelajaran. Setiap pembelajaran memiliki alokasi waktu 6x35 menit pada
setiap harinya. RPPTH ini memiliki desain yang rinci tetapi sederhana dan mudah
dipahami oleh guru untuk pembelajaran. Setiap pembelajaran dibuat sesuai
langkah-langkah yang baik dan kegiatan yang disusun dengan pendekatan
saintifik. Kegiatan dibuat dengan menarik agar siswa dapat aktif, sehingga guru
tidak hanya memberikan materi disepanjang pembelajaran tetapi hanya sebagai
fasilitator. Pada RPPTH dilampirkan pula penilaian otentik yang sesuai dengan
kegiatan yang telah direncanakan.
Lembar kerja siswa juga merupakan salah satu lampiran dari RPPTH.
Lembar kerja siswa yang dikembangkan pada penelitian ini adalah lembar kerja
siswa untuk siswa kelas IV SD yang mengacu pada tematik integratif dan
pendekatan saintifik Kurikulum SD 2013. Lembar kerja siswa berisi materi pokok
yang dapat dipahami siswa dengan baik serta sesuai dengan kompetensi dan
tujuan yang telah ditentukan. Kegiatan pembelajaran dalam lembar kerja siswa
dibuat semenarik mungkin sehingga dapat mengaktifikan siswa dalam
pembelajaran. Selain itu pendidikan karakter juga diterapkan pada kegiatan
pembelajaran seperti sikap percaya diri, bertanggung jawab, menghargai
perbedaan serta sikap spiritual yang berhubungan antara kepribadian siswa
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lembar kerja siswa berisikan tujuan pembelajaran, materi pokok, soal-soal
latihan dan kegiatan yang dilakukan siswa. Refleksi dan evaluasi juga terdapat
pada lembar kerja siswa pada akhir kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang
dirancang pada lembar kerja siswa sesuai dengan kegiatan yang telah dijabarkan
pada RPPTH. Evaluasi yang terdapat pada akhir pembelajaran bertujuan untuk
mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi pada pembelajaran
tersebut. Selain evaluasi pada akhir pembelajaran terdapat refleksi, pada bagian
refleksi siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipahami dan didapatkan
pada pembelajaran tersebut, siswa juga dapat mengungkapkan perasaan dan sikap
yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut. Pada akhir pembelajaran
keenam terdapat ulangan evaluasi formatif. Ulangan evaluasi formatif yaitu
berupa soal-soal mengenai materi yang telah diajarkan selama satu minggu yang
bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi
pembelajaran yang diberikan dalam satu subtema. Guru dapat mengukur tingkat
kesulitan dan pemahaman yang siswa alami sehingga dapat mengulang kembali
atau menegaskan materi yang masih belum dipahami oleh siswa.
Daftar pustaka juga disertakan pada lembar kerja siswa. Daftar pustaka
digunakan peneliti dalam menyusun lembar kerja siswa. Daftar pustaka memuat
sumber-sumber yang digunakan dalam lembar kerja siswa. Daftar pustaka disusun
sesuai abjad nama depan pengarang buku. Daftar pustaka yang digunakan antara
lain buku, artikel, dan sumber yang mendukung dari internet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk
Produk awal yang telah dibuat oleh peneliti divalidasi oleh dua orang
dosen pakar Kurikulum SD 2013. Validasi ahli dilakukan dengan cara
seseorang atau beberapa ahli pembelajaran melakukan penilaian pada
perangkat pembelajaran dengan menggunakan instrumen validasi. Validasi
bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang dibuat.
Validator dapat memberikan saran dan kritik yang dapat dijadikan acuan
dalam pelaksanaan revisi. Peneliti melakukan validasi produk yang dihasilkan
dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini kepada dua
orang dosen pakar Kurikulum SD 2013. Dua orang dosen pakar kurikulum
SD 2013 yaitu R dan GK. Produk divalidasi sebanyak satu kali oleh pakar
kurikulum SD yaitu dosen R pada tanggal 4 Desember 2014. Terdapat
beberapa aspek dalam instrumen penilaian yang digunakan. Aspek yang
dinilai yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan
tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar,
6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario
pembelajaran, 9) penilaian dan 10) lembar kerja siswa dan 11) penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Berdasarkan hasil validasi pada kedua pakar tersebut memperoleh skor
rata-rata 3.71 dengan katagori “baik” dan 4,11 dengan “kategori “baik”.
Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba
lapangan dengan revisi sesuai saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Saran yang diberikan yaitu, 1) usahakan kemampuan berpikir tingkat
tinggi, 2) tujuan pembelajaran untuk ranah sikap belum ada degree 3) tulis
dengan tata tulis baku, 4) perpindahan antar mata pelajaran buat lebih landai,
5) rubrik penilaian dan pedoman penskoran diperbaiki, 6) lembar kerja siswa
dilengkapi dengan refleksi , 7) cek kembali langkah-langkah dalam
pendekatan saintifik untuk setiap kegiatan pembelajaran, 8) buat lembar kerja
siswa lebih menarik, 9) EYD diperbaiki dan di cek lagi. Untuk lebih jelas
saran validasi ahli kurikulum SD 2013 adalah sebagai berikut.
Tabel 7. Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi
No. Aspek yang dinilai Saran Revisi
A IDENTITAS RPP
1 Kelengkapan unsur identitas
RPP (Satuan pendidikan,
kelas, semester, tema, sub tema,
muatan pelajaran terkait,
pembelajaran ke, alokasi
waktu)
- -
B PERUMUSAN INDIKATOR
1 Kesesuaian rumusan indikator
dengan SKL, KI, dan KD
- -
2 Kesesuaian penggunaan kata
kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur
- -
3 Kesesuaian dengan aspek
sikap spiritual, sikap sosial,
- -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
No. Aspek yang dinilai Saran Revisi
pengetahuan, dan
keterampilan
4 Rumusan indikator
menunjukkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi
Usahakan
kemampuan berpikir
tingkat tinggi
Merubah kata kerja pada
indikator yang banyak
menggunakan kata kerja
menyebutkan dan
menjelaskan menjadi
menyimpulkan dan
membedakan
C PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian tujuan
pembelajaran dengan
kompetensi dasar dan
indikator
- -
2 Kelengkapan komponen
ABCD (Audience, Behaviour,
Condition, Degree) dalam
rumusan tujuan pembelajaran
Cek ulang tujuan
pembelajaran
kususnya aspek sikap
yang masih banyak
belum ada degree
Memberikan degree pada
tujuan pembelajaran,
kususnya pada aspek
sikap yang belum ada
degree
3 Menggunakan kata kerja yang
dapat diamati dan diukur
- -
4 Rumusan tujuan hanya
mengandung satu (1) jenis
tingkah laku
- -
D PEMILIHAN MATERI AJAR
1 Kesesuaian materi ajar dengan
indikator/tujuan pembelajaran
- -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No. Aspek yang dinilai Saran Revisi
2 Kesesuaian materi ajar dengan
lingkungan (kontekstual) dan
karakteristik peserta didik
- -
3 Kesesuaian materi ajar
dengan alokasi waktu
- -
E PEMILIHAN SUMBER BELAJAR
1 Kesesuaian sumber belajar
dengan KI dan KD
Dapat mencari lebih
banyak sumber
Mencari lebih banyak
sumber agar lebih
berbobot
2 Kesesuaian sumber belajar
dengan materi pembelajaran
dan pendekatan scientific
- -
3 Kesesuaian sumber belajar
dengan karakteristik peserta
didik
- -
4 Sumber belajar yang dikutip
ditulis dengan tata tulis baku
Ada beberapa
sumber belajar yang
ditulis belum
menggunakan tata
tulis dan kata-kata
yang baku
Mengganti sumber
belajar yang belum ditulis
dengan kata-kata baku
F PEMILIHAN MEDIA BELAJAR
1 Kesesuaian media belajar
dengan indikator/tujuan
pembelajaran.
Perlu diperkaya dan
ditambah
Menambah media belajar
yang sesuai dengan
indikator/tujuan
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No. Aspek yang dinilai Saran Revisi
2 Kesesuaian media belajar
dengan materi pembelajaran
dan pendekatan scientific.
- -
3 Kesesuaian media belajar
dengan karakteristik peserta
didik
- -
G METODE PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian metode
pembelajaran dengan
indikator/tujuan pembelajaran
- -
2 Kesesuaian metode
pembelajaran dengan
pendekatan Scientific
- -
H SKENARIO PEMBELAJARAN
1 Menampilkan kegiatan
pendahuluan dengan jelas
(apersepsi, motivasi, orientasi)
Kegiatan orientasi
kurang sesuai
Memperbaiki kegiatan
orientasi agar lebih sesuai
2 Menampilkan kegiatan inti
sesuai dengan pendekatan
scientific (mengamati,
menanya, menalar,
mencoba/mempraktikkan,
mengomunikasikan)
Perlu diakhiri dengan
mengkomunikasikan
Mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan
mengkomunikasikan
3 Menampilkan kegiatan
penutup dengan jelas
(menyimpulkan, posttest,
refleksi, tindak lanjut)
- -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No. Aspek yang dinilai Saran Revisi
4 Kesesuaian penyajian dengan
materi pembelajaran
- -
5 Skenario pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah
metode pembelajaran yang
dipilih dan kondisi/proses
yang dirumuskan dalam tujuan
pembelajaran
- -
5 Keterpaduan antar muatan
pelajaran tertata dengan baik
sehingga perpindahan antar
muatan pelajaran berjalan
landai
Perpindahan antar
mata pelajaran
buatlah lebih landai
Membenarkan skenario
pembelajaran dengan
membuat perpindahan
antar mata pelajaran
secara lebih landai
6 Rumusan skenario
pembelajaran berpotensi untuk
memberdayakan siswa
- -
7 Rumusan skenario
pembelajaran berpotensi untuk
terciptanya pembelajaran yang
menyenangkan dan bermakna
- -
8 Pengaturan skenario
pembelajaran dengan alokasi
waktu proporsional
- -
I PENILAIAN
1 Penilaian bersifat otentik
(kontekstual dan
menggunakan beragam teknik
- -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No. Aspek yang dinilai Saran Revisi
penilaian) meliputi sikap
spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan
keterampilan
2 Kesesuaian teknik, bentuk,
dan instrumen penilaian
dengan indikator yang akan
dicapai
Teknik dan
instrumen penilaian
diperbaiki lagi
Memperbaiki beberapa
teknik penilaian, dengan
membuat lebih sesuai dan
benar-benar mengukur
aspek yang di ukur
3 Kesesuaian kunci jawaban
dengan soal
- -
4 Kesesuaian tugas dengan
rubrik penilaian
Rubrik penilaian
diperbaiki
Memperbaiki beberapa
rubrik penilaian sehingga
sesuai dengan tugas
5 Kesesuaian pedoman
penskoran dari soal dan rubrik
penilaian
Pedoman penskoran
diperbaiki
Memperbaiki beberapa
pedoman penskoran
sehingga sesuai dengan
soal dan rubrik penilain
J LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1 Kelengkapan unsur-unsur
LKS (tujuan, petunjuk,
kegiatan belajar, dan refleksi)
Lembar kerja siswa
dilengkapi dengan
refleksi
Menambahkan beberapa
refleksi pada lembar kerja
siswa yang belum
tersedia refleksi
2 Rumusan petunjuk LKS
sederhana dan mudah
dipahami siswa
Kurang nampak Memperbaiki petunjuk
LKS agar lebih nampak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No. Aspek yang dinilai Saran Revisi
3 Rumusan kegiatan
pembelajaran dalam LKS
singkat, sederhana, dan mudah
dipahami siswa
Perlu lebih rinci Merincikan kegiatan
pembelajaran
4 Urutan kegiatan pembelajaran
pada LKS runtut
- -
5 Kegiatan pembelajaran dalam
LKS memungkinkan
tercapainya indikator/tujuan
pembelajaran
- -
6 Kegiatan pembelajaran dalam
LKS mencerminkan
pendekatan scientific
Cek kembali
pendekatan saintifik
apakah sudah semua
di laksanakan
Menambahkan
pendekatan saintifik yang
belum dilaksanakan pada
kegiatan pembelajaran
7 Bahasa yang digunakan pada
LKS sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa
- -
8 Tersedia beberapa pertanyaan
untuk refleksi
Tidak tersedia
refleksi
Membuat refleksi pada
setiap pembelajaran yang
belum tersedia refleksi
9 Tampilan LKS indah dan
menarik
Kurang menarik Membuat lembar kerja
siswa lebih menarik
dengan menambah
gambar-gambar.
J BAHASA
1 RPP menggunakan Bahasa EYD diperbaiki Memperbaiki semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No. Aspek yang dinilai Saran Revisi
Indonesia yang baik dan benar perangkat pembelajaran
yang kurang sesuai
dengan EYD
D. Data Hasil Validasi Guru Kelas IV SD Pelaksana Kurikulum SD 2013
Peneliti juga melakukan validasi produk perangkat pembelajaran dalam
penelitian ini dengan dua orang guru SD pelaksana Kurikulum SD 2013. Guru
yang menjadi validator yaitu BD guru kelas IV SD Negeri Timbulharjo, Sleman,
Yogyakarta dan KK kepala sekolah SDKE Mangunan, Kalasan, Sleman,
Yogyakarta. Validasi dengan bapak BD dilakukan pada tanggal 5 Desember 2014
sedangkan dengan Ibu KK dilakukan pada tanggal 14 Januari 2015. Berdasarkan
validasi dengan guru tersebut, bapak BD memberikan skor rata-rata 4,33 dengan
kategori “sangat baik” dan perangkat pembelajaran dapat dinyatakan layak untuk
digunakan/ uji dengan revisi sesuai saran. Skor rata-rata yang diberikan oleh ibu
KK yaitu 3,97 dengan kategori “baik” dan dinyatakan layak untuk digunakan/ uji
coba lapangan dengan revisi sesuai saran.
Pada validasi dengan bapak BD ada dua aspek yang mendapatkan saran yaitu
pada 1), penilaian 2) lembar kerja siswa. Sedangkan pada validasi dengan Ibu KK
ada beberapa aspek yang mendapatkan saran untuk perbaikan. Apek-aspek
tersebut yaitu 1) perumusan indikator 2) pemilihan materi ajar, 3) pemilihan
sumber belajar, 4) skenario pembelajaran, 5) penilaian.
Pada aspek perumusan indikator guru memberikan saran perbaikan dalam
rumusan indikator kususnya pada KI yang tidak harus semua dengan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
berdoa. Pada aspek pemilihan materi ajar guru memberikan saran perbaikan untuk
lebih teliti mengembangkan materi ajar sesuai dengan indikator. Saran yang
diberikan pada aspek pemilihan sumber belajar yaitu sumber harus diperkaya, dan
perlunya menambah sumber lain yang relevan. Selain itu saran yang diberikan
pada aspek pemilihan media belajar yaitu media belajar perlu ditambah dan sesuai
dengan indikator. Pada aspek skenario pembelajaran guru memberikan saran
perbaikan untuk perlunya mengalokasikan waktu pembelajaran PJOK sebaiknya
tidak di siang hari . Saran perbaikan dari bapak BD dan ibu KK dapat dijabarkan
sebagai berikut:
Tabel 8. Saran Guru Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi
No. Aspek yang dinilai Saran Revisi
A IDENTITAS RPP
1 Kelengkapan unsur identitas
RPP (Satuan pendidikan,
kelas, semester, tema, sub tema,
muatan pelajaran terkait,
pembelajaran ke, alokasi
waktu)
- -
B PERUMUSAN INDIKATOR
1 Kesesuaian rumusan indikator
dengan SKL, KI, dan KD
- -
2 Kesesuaian penggunaan kata
kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur
- -
3 Kesesuaian dengan aspek - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
No. Aspek yang dinilai Saran Revisi
sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan
keterampilan
4 Rumusan indikator
menunjukkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi
Usahakan
kemampuan berpikir
tingkat tinggi
Merubah kata kerja pada
indikator yang banyak
menggunakan kata kerja
menyebutkan dan
menjelaskan menjadi
menyimpulkan dan
membedakan
C PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian tujuan
pembelajaran dengan
kompetensi dasar dan
indikator
- -
2 Kelengkapan komponen
ABCD (Audience, Behaviour,
Condition, Degree) dalam
rumusan tujuan pembelajaran
Cek ulang tujuan
pembelajaran
kususnya aspek sikap
yang masih banyak
belum ada degree
Memberikan degree pada
tujuan pembelajaran,
kususnya pada aspek
sikap yang belum ada
degree
3 Menggunakan kata kerja yang
dapat diamati dan diukur
- -
4 Rumusan tujuan hanya
mengandung satu (1) jenis
tingkah laku
- -
D PEMILIHAN MATERI AJAR
1 Kesesuaian materi ajar dengan - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
No. Aspek yang dinilai Saran Revisi
indikator/tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian materi ajar dengan
lingkungan (kontekstual) dan
karakteristik peserta didik
- -
3 Kesesuaian materi ajar
dengan alokasi waktu
- -
E PEMILIHAN SUMBER BELAJAR
1 Kesesuaian sumber belajar
dengan KI dan KD
- -
2 Kesesuaian sumber belajar
dengan materi pembelajaran
dan pendekatan scientific
- -
3 Kesesuaian sumber belajar
dengan karakteristik peserta
didik
- -
4 Sumber belajar yang dikutip
ditulis dengan tata tulis baku
Ada beberapa
sumber belajar yang
ditulis belum
menggunakan tata
tulis dan kata-kata
yang baku
Mengganti sumber
belajar yang belum ditulis
dengan kata-kata baku
F PEMILIHAN MEDIA BELAJAR
1 Kesesuaian media belajar
dengan indikator/tujuan
pembelajaran.
- -
2 Kesesuaian media belajar - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
No. Aspek yang dinilai Saran Revisi
dengan materi pembelajaran
dan pendekatan scientific.
3 Kesesuaian media belajar
dengan karakteristik peserta
didik
- -
G METODE PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian metode
pembelajaran dengan
indikator/tujuan pembelajaran
- -
2 Kesesuaian metode
pembelajaran dengan
pendekatan Scientific
- -
H SKENARIO PEMBELAJARAN
1 Menampilkan kegiatan
pendahuluan dengan jelas
(apersepsi, motivasi, orientasi)
- -
2 Menampilkan kegiatan inti
sesuai dengan pendekatan
scientific (mengamati,
menanya, menalar,
mencoba/mempraktikkan,
mengomunikasikan)
- -
3 Menampilkan kegiatan
penutup dengan jelas
(menyimpulkan, posttest,
refleksi, tindak lanjut)
- -
4 Kesesuaian penyajian dengan - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
No. Aspek yang dinilai Saran Revisi
materi pembelajaran
5 Skenario pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah
metode pembelajaran yang
dipilih dan kondisi/proses
yang dirumuskan dalam tujuan
pembelajaran
- -
5 Keterpaduan antar muatan
pelajaran tertata dengan baik
sehingga perpindahan antar
muatan pelajaran berjalan
landai
Perpindahan antar
mata pelajaran
buatlah lebih landai
Membenarkan skenario
pembelajaran dengan
membuat perpindahan
antar mata pelajaran
secara lebih landai
6 Rumusan skenario
pembelajaran berpotensi untuk
memberdayakan siswa
- -
7 Rumusan skenario
pembelajaran berpotensi untuk
terciptanya pembelajaran yang
menyenangkan dan bermakna
- -
8 Pengaturan skenario
pembelajaran dengan alokasi
waktu proporsional
- -
I PENILAIAN
1 Penilaian bersifat otentik
(kontekstual dan
menggunakan beragam teknik
penilaian) meliputi sikap
spiritual, sikap sosial,
- -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No. Aspek yang dinilai Saran Revisi
pengetahuan, dan
keterampilan
2 Kesesuaian teknik, bentuk,
dan instrumen penilaian
dengan indikator yang akan
dicapai
Teknik dan
instrumen penilaian
diperbaiki lagi
Memperbaiki beberapa
teknik penilaian, dengan
membuat lebih sesuai dan
benar-benar mengukur
aspek yang di ukur
3 Kesesuaian kunci jawaban
dengan soal
- -
4 Kesesuaian tugas dengan
rubrik penilaian
Rubrik penilaian
diperbaiki
Memperbaiki beberapa
rubrik penilaian sehingga
sesuai dengan tugas
5 Kesesuaian pedoman
penskoran dari soal dan rubrik
penilaian
Pedoman penskoran
diperbaiki
Memperbaiki beberapa
pedoman penskoran
sehingga sesuai dengan
soal dan rubrik penilain
J LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1 Kelengkapan unsur-unsur
LKS (tujuan, petunjuk,
kegiatan belajar, dan refleksi)
Lembar kerja siswa
dilengkapi dengan
refleksi
Menambahkan beberapa
refleksi pada lembar kerja
siswa yang belum
tersedia refleksi
2 Rumusan petunjuk LKS
sederhana dan mudah
dipahami siswa
- -
3 Rumusan kegiatan
pembelajaran dalam LKS
- -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
No. Aspek yang dinilai Saran Revisi
singkat, sederhana, dan mudah
dipahami siswa
4 Urutan kegiatan pembelajaran
pada LKS runtut
- -
5 Kegiatan pembelajaran dalam
LKS memungkinkan
tercapainya indikator/tujuan
pembelajaran
- -
6 Kegiatan pembelajaran dalam
LKS mencerminkan
pendekatan scientific
Cek kembali
pendekatan saintifik
apakah sudah semua
di laksanakan
Menambahkan
pendekatan saintifik yang
belum dilaksanakan pada
kegiatan pembelajaran
7 Bahasa yang digunakan pada
LKS sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa
- -
8 Tersedia beberapa pertanyaan
untuk refleksi
Tidak tersedia
refleksi
Membuat refleksi pada
setiap pembelajaran yang
belum tersedia refleksi
9 Tampilan LKS indah dan
menarik
Kurang menarik Membuat lembar kerja
siswa lebih menarik
dengan menambah
gambar-gambar.
J BAHASA
1 RPP menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar
EYD diperbaiki Memperbaiki semua
perangkat pembelajaran
yang kurang sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No. Aspek yang dinilai Saran Revisi
dengan EYD
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan
Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diberikan oleh kedua
validator Pakar Kurikulum SD 2013 dan dua guru SD pelaksana Kurikulum SD
2013. Peneliti melakukan revisi pada produk awal yang dihasilkan. Revisi
dilakukan sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh para validator.
Revisi bertujuan untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik dari pada
produk awal. Produk akhir dikemas menjadi satu jilid Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik Harian beserta ringkasan materi, penilaian, dan lembar
kerja siswa beserta soal postes untuk kelas IV SD.
1. Kajian Produk Akhir
Produk akhir yang dihasilkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik Harian (RPPTH) yaitu telah direvisi sesuai dengan saran perbaikan yang
diberikan oleh validator. Peneliti menambahkan dan memperbaiki RPPTH beserta
penilaian sesuai dengan saran yang diberikan. Komponen yang terdapat pada
RPPTH yaitu 1) Identitas RPPTH, 2) Kompetensi Inti, 3) Kompetensi Dasar dan
Indikator, 4) Tujuan Pembelajaran, 5) Materi Pembelajaran, 6) Metode dan
Pendekatan, 7) Media, Alat dan Sumber Belajar, 8) Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran, 9) Penilaian, 10) lampiran-lampiran berupa ringkasan materi,
rubrikk penilaian, lembar kerja siswa beserta gambar media dan soal postes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Pertama, identitas RPPTH berisikan nama satuan instansi, kelas,
tema/subtema, pembelajaran ke-, muatan pelajaran terkait dan alokasi waktu.
Kedua adalah kompetensi inti, kompetensi inti merupakan gambaran mengenai
kompetensi yang harus dipelajari dalam aspek sikap social, sikap spiritual,
pengetahuan dan keterampilan.
Ketiga, kompetensi dasar dan indikator. Kompetensi dasar adalah
kemampuan khusus yang mencangkup sikap sosial dan spiritual, pengetahuan dan
keterampilan. Sedangkan indikator dikembangkan sesuai karakter siswa dan
digunakan sebagai alat untuk penilaian. Kompetensi dasar dan indikator disusun
dengan urutan kompetensi yang mencangkup pengetahuan, keterampilan dan
sikap sosial dan spiritual.
Keempat, tujuan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar dan
menggunakan kata kerja yang operasional sehingga dapat diukur dan diamati.
Tujuan pembelajaran mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition,
dan Degree. Kelima adalah materi pembelajaran hanya dituliskan materi pokok
yang akan dipelajari dalam pembelajaran. Keenam metode pembelajaran dan
pendekatan. Metode pembelajaran dituliskan sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan dalam pembelajaran. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
tematik integratif dan pendekatan saintifik. Kedua pendekatan ini merupakan
pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013
Ketujuh yaitu media, alat dan sumber belajar yang digunakan pada setiap
pembelajaran berbeda-beda disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan. Kedelapan, langkah-langkah pembelajaran yaitu urutan skenario
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
pembelajaran mengenai kegiatan yang akan dilakukan dari kegiatan awal yang
memuat apersepsi, motivasi dan orientasi, kemudian masuk kegiatan inti dan
berakhir dengan kegiatan akhir yaitu mengimpulkan, mengerjakan soal postes dan
refleksi. Kesembilan yaitu penilaian, penilaian berisi jenis/tekhnik penilaian,
bentuk instrumen dan pedoman penskoran. Penilaian yang lebih rinci dijadikan
lampiran pada RPPTH. Kesepuluh lampiran-lampiran yang berisi ringkasan
materi pembelajaran, rubrik penilaian, lember kerja siswa beserta media gambar
dan soal postes.
Selain melakukan revisi pada RPPTH, peneliti juga melakukan revisi pada
lembar kerja siswa sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh validator.
Lembar kerja siswa dibuat dengan menggunakan pendekatan tematik integratif
dan pendekatan saintifik pada kegiatan-kegiatan yang dibuat. Pada lembar kerja
siswa terdapat beberapa muatan pelajaran yang digabungkan menjadi satu dalam
suatu pembelajaran. Perpindahan muatan pelajaran tidak tampak pada kegiatan
pembelajaran. Kegiatan yang dibuat di dalam lembar kerja siswa mencerminkan
pendekatan saintifik yang dapat mengaktifkan siswa, sehingga guru hanya
menjadi fasilitator dan memberi penegasan pada materi yang belum dipahami
siswa. Pada kegiatan di dalam lembar kerja siswa merangsang siswa untuk
melakukan pengamatan, tanya jawab, berdiskusi dan mempraktikkan suatu hal.
Berdasarkan hasil revisi lembar kerja siswa dibuat dengan semenarik mungkin
baik dalam kegaitan maupun tampilannya.
Pada lembar kerja siswa juga terdapat refleksi. Refleksi berisikan beberapa
pertanyaan untuk siswa yang bertujuan sebagai sarana siswa untuk menuangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
apa yang dirasakan dan apa yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut.
Selain itu pada lembar kerja siswa juga terdapat evaluasi. Evaluasi dilakukan pada
akhir pembelajaran berupa soal postes yang bertujuan untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa terkait meteri yang telah diberikan. Dalam pembelajaran ke
enam terdapat ulangan evaluasi formatif pada akhir pembelajaran. Ulangan
evaluasi formatif tersebut dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi
dalam satu subtema. Daftar pustaka juga diserta pada lembar kerja siswa. Daftar
pustaka berisi mengenai buku-buku dan referensi lain yang digunakan dalam
pembuatan lembar kerja siswa yang mengacu Kurikulum SD 2013.
2. Pembahasan
Berdasarkan pembuatan perangkat pembelajaran dan hasil validasi oleh dua
orang pakar Kurikulum SD 2013 serta dua orang guru SD pelaksana Kurikulum
SD 2013 diperoleh hasil bahwa perangkat pembelajaran tersebut masuk dalam
kategori “baik” dengan skor rerata “4,03”. Hasil tersebut peneliti jabarkan pada
tabel sebagai berikut:
Tabel 9. Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan
Guru SD Pelaksana Kurikulum SD 2013
No. Validasi Perangkat Pembelajaran
Skor Kategori
1. Pakar Kurikulum SD 2013 3,71 Baik
2. Pakar Kurikulum SD 2013 4,11 Baik
3. Guru SD Kelas IV 4,33 Sangat Baik
4. Guru SD Kelas IV 3,97 Baik
Jumlah 16,12
Rerata (Jumlah total: Responden) 4,03
Kategori Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPP, 2)
perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar,
5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran,
8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Pada
validasi perangkat pembelajaran, pakar Kurikulum SD 2013 (A) memberi skor
3,71 dengan kategori “Baik”. Pakar Kurikulum SD 2013 (B) memberi skor “4,11”
dengan kategori “baik”. Pada guru SD kelas IV (A) memberi skor “4,33” dengan
kategori “sangat baik”. Guru SD pelaksana kurikulum 2013 (B) memberi skor
“3,97” dengan kategori “baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut
didapatkan rerata skor “4,03” dengan kategori “baik”.
Perangkat pembelajaran dikategorikan “baik” karena sudah memenuhi
semua aspek RPPTH. Dalam RPPTH yang dibuat memuat 1) identitas RPPTH
sudah lengkap, 2) perumusan indikator sudah sesuai dengan SKL, KI dan KD dan
sudah mencerminkan kegiatan berpikir tingkat tinggi, contohnya: pada pelajaran
PPKn siswa tidak hanya menyebutkan dan menjelaskan hak dan kewajiban di
lingkungan sekolah, warga, dan masyarakat tetapi juga sampai pada menemukan
contoh pelaksanaan hak dan kewajiban sebagai anggota masyarakat, 3) perumusan
tujuan pembelajaran sudah mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior,
Condition, dan Degree contohnya: Melalui membaca teks petualangan siswa dapat
menemukan minimal 1 informasi penting yang digali dari berita petualangan., 4)
pemilihan materi ajar sudah sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 5) pemilihan
sumber belajar sudah relevan, 6) pemilihan media belajar sudah menarik dan
sesuai, 7) metode pembelajaran sudah menggunakan pendekatan tematik integratif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
yaitu pendekatan terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa
mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta
didik, Majid (2014:80). Pendekatan saintifik yaitu pendekatan pembelajaran yang
menggunakan tahapan ilmiah agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep,
hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan dengan mengamati, menanya,
menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan hasil yang ditemukan
(Kemendikbud: 2013). Skenario pembelajaran sudah mencerminkan kegiatan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran contoh pada pembelajaran 2, siswa
membaca teks dan mengamati tanaman anggrek (mengamati), siswa membuat
pertanyaan mengenai gambar dan teks (menanya), siswa menjawab pertanyaan
mengenai teks dan gambar (mencoba), siswa menuliskan informasi penting dari
gambar dan dari teks yang mereka baca (menalar), dan siswa mempresentasikan
hasil yang mereka temukan (mengkomunikasikan) 9) penilaian sudah
menggunakan penilaian otentik, penilaian otentik adalah kegiatan menilai peserta
didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik dari proses
maupun dari hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan
tuntutan kompetensi yang ada pada (KI) dan (KD), Kunandar (2013:35). 10)
lembar kerja siswa dibuat semenarik mungkin dan sesuai dengan kegiatan
pembelajaran, 11) bahasa yang digunakan sudah menggunakan bahasa yang baik
dan benar. Dengan demikian, produk yang dikembangkan dapat dikatakan
memiliki kualitas yang baik dan layak untuk digunakan sebagai perangkat
pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
BAB V
PENUTUP
Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013
dikembangkan dengan langkah penelitian dan pengembangan dari
hasil modifikasi antara model pengembangan perangkat
pembelajaran model Kemp dan prosedur penelitian R&D model
Borg dan Gall. Pengembangan tersebut meliputi lima langkah
pengembangan yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data,
3) desian produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain, sampai
dihasilkan desain produk akhir yang berupa perangkat
pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 subtema
keanekagraman hewan dan tumbuhan untuk siswa kelas VI sekolah
dasar.
b. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah melalui
beberapa tahap antara lain validasi ahli yaitu validasi oleh dua
orang dosen pakar Kurikulum SD 2013 dan dua orang guru SD
pelaksana kurikulum 2013. Pada validasi perangkat pembelajaran,
pakar Kurikulum SD 2013 (A) memberi skor “3,71”dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
kategori “baik”. Pakar Kurikulum SD 2013 (B) memberi skor
“4,11”. dengan kategori “baik”. Pada guru SD kelas IV (A)
memberi skor 4,33. dengan kategori “sangat baik”. Pada guru SD
(B) memberi skor 3,97. dengan kategori “baik” Dari hasil validasi
tersebut diperoleh skor rerata perangkat pembelajaran “4,03”. Skor
tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang
mengacu Kurikulum SD 2013 subtema keanekagraman hewan dan
tumbuhan kelas VI sekolah dasar memiliki kualitas “baik: yang
dapat ditinjau pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2)
perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4)
pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan
media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran,
9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11)bahasa.
B. Keterbatasan Penelitian
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini
memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dipaparkan sebagai berikut:
a. Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan satu
orang guru SD kelas IV dan hanya dilakukan pada satu sekolah.
b. Tidak dilaksanakannya uji coba lapangan pada perangkat
pembelajaran yang dikembangkan. Hal tersebut dikarenakan
perangkat pembelajaran lebih kepada penilaian dari guru, dan
keterbatasan waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
C. Saran
Saran yang dapat diberikan kepada peneliti yang akan
mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD
2013 selanjutnya adalah sebagai berikut:
a. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada
beberapa guru SD kelas IV pelaksana kurikulm 2013 dan dilakukan
pada beberapa sekolah agar lebih banyak mengetahui masalah
pelaksanaan kurikulum 2013.
b. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan alangkah baiknya
dilakukan uji coba lapangan sesuai dengan waktu yang telah
dialokasikan agar lebih terbukti keefektifan produk yang
dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
DAFTAR REFERENSI
Ahmadi. 2014. Pengembangan & Model Pembelajaran Tematik integratif.
Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Daryanto. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Yogyakarta:
Gava Media.
Daryanto dan Herry Sudjendro. 2014. Siap menyongsong Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Gava Media
Gunawan, Heri. (2012). Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi.
Bandung: Alfabeta
Hariyanto, dkk. (2011). Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran
Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia
Kunandar. (2013). Penilaian Autentik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kurinasih, Imas. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan
Penerapan. Surabaya: Kata Pena.
Kesuma, Dharma. Cepi Triatna, Johar Permana. 2011. Pendidikan Karakter:
Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Kemp, Jerold E. dkk. 2011. Design Effective Instruction. America: John
Wiley & Sons.
Majid, Abdul. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muslich, Masnur. (2011). Authentic Assesment: Penilaian Berbasis Kelas
dan Kompetensi. Bandung: PT Refika Aditama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Nurgiyantoro, Burhan. (2011). Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran
Bahasa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Safitri Eka Ambarwati (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Subtema Pengalaman Masa Kecil Mengacu Kurikulum Sd 2013
Untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar (Skripsi tidak
diterbitkan),
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: ALFABETA
Sukardjo. (2008). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:
Prodi Teknologi Pembelajaran, PPS UNY.
Wibowo, Agus. (2013). Pendidikan Karakter Berbasis Sastra. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Widyastono, Herry. 2014.Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi
Daerah dari Kurikulum 2004, 2006, ke Kurikulum 2013. Jakarta:
Bumi Aksara.
Wismantaka, Vitus Winda Ari. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Mengacu
Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku
untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. (Skripsi tidak diterbitkan).
Yogyakarta: USD
Yohanna. (2011). Pengembangan Bahan Ajar Yang Terintegrasi Dengan
Pendidikan Karakter Untuk Keterampilan Membaca Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal”. (Skripsi
tidak diterbitkan). Yogyakarta: USD
Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya
dalam Lembaga Pendidikan Edisi Pertama. Jakarta: Kencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
LAMPIRAN 1
Surat Ijin
Penilitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LAMPIRAN 2
Surat
Keterangan
Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
LAMPIRAN 3 Rangkuman
Wawancara Survei
Kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Instrumen Survai Kebutuhan
No. Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1 Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terhadap Kurikulum
SD 2013?
Guru menjawab kurikulum 2013 itu adalah kurikulum
yang penyampaiannya secara utuh, Guru juga
menambahkan bahwa dia masih banyak perlu belajar
mengenai kurikulum 2013, selama ini beliau memahami
dari apa yang diberikan pemerintah lewat diklat-diklat.
yang beliau tau bahwa kurikulum 2013 disampaikan
secara holistik dalam 1 tema dan tidak terpisah antar mata
pelajaran berbeda dengan KTSP pada kelas VI yang
terdapat beberapa mata pelajaran yang terpisah.
2 Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terkait dengan
perumusan indikator dan
tujuan pembelajaran yang
mempertimbangkan keutuhan
pribadi siswa?
Guru memberikan jawaban bahwa pada KTSP perumusan
indikator dan tujuan lebih mempertimbangkan pada aspek
pengetahuan semata berbeda dengan perumusan indikator
dan tujuan pada Kurikulum 2013 yang meliputi 4
kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, sikap
spiritual dan sikap sosial. Kompetensi 1 dan 2 boleh tidak
semuanya di tulis setiap mata pelajaran asalkan dalam satu
pembelajaran ada mata pelajaran yang memuat
kempetensi 1 dan 2.
3 Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terkait dengan
pendekatan tematik integratif
dalam pembelajaran?
Guru menjawab bahwa pembelajaran tematik integratif
adalah pembelajaran yang memuat beberapa mata
pelajaran kemudian disatukan dalam 1 kegiatan
pembelajaran dan penyampaiannya tidak boleh terpisah.
4 Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terkait dengan
penerapan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran?
Guru menjawab bahwa yang dimaksud dengan
pendekatan saintifik adalah pendekatan pembelajaran
yang memiliki 5 tahap kegiatan, mengamati, menanya,
menalar, mencoba, menyimpulkan. Beliau menambahkan
bahwa 5 kegiatan pembelajaran dari pendekatan saintifik
ini tidak harus urut.
5 Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terkait dengan
penilaian otentik?
Guru menjawab bahwa yang dimaksud dengan penilaian
otentik adalah penilaian yang dilakukan secara
keseluruhan, menurut beliau penilaian otentik dilakukan
secara keseluruhan yang meliputi semua aspek, hal ini
untuk melihat perkembangan siswa. Beliau menambahkan
penilaian otentik hendaknya dilakukan secara
berkesinambungan
6 Apakah Bapak/Ibu masih
memerlukan contoh-contoh
rubrik penilaian non tes?
Guru menjawab bahwa rubrik-rubrik penilaian non tes
beliau sudah punya, tetapi kalau ada contoh yang lebih riil
dan lebih baik guru membutuhkan sebagai bahan
perbandingan untuk memahami dan belajar. Beliau
menambahkan bahwa penilaian otentik itu sangat berat,
beliau sudah melaksanakan penilaian otentik tetapi
pelaksanaannya belum maksimal. Hal ini disebabkan
karna keterbatasan SDM yang belum mahir, keterbatasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
sarana prasarana, dan yang menjadi sangat berat adalah
jumlah murid yang banyak dengan waktu yang sedikit.
Beliau belum dapat menemukan bagaimana penilaian
otentik yang efektif, selama ini penilaian otentik
dilakukan tertatih-tatih, beliau menjalankan sebisa
mungkin.
7 Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terkait dengan
penguatan pendidikan karakter
dalam pembelajaran?
Guru menjawab dalam kurikulum 2013 pendidikan
karakter setiap hari muncul dalam kegiatan pembelajaran
berbeda dengan KTSP yang hanya menitikberatkan
pendidikan karakter pada mata pelajaran agama dan PKn
saja. Beliau menambahkan dengan adanya pendidikan
karakter yang termuat setiap harinya dalam kegiatan
pembelajaran diharapkan setelah lulus siswa tidak hanya
memiliki pengetahuan yang cukup tetapi juga memiliki
karakter yang baik.
8 Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terkait dengan
jenis-jenis karakter yang akan
dikembangkan oleh
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nasional?
Guru menjawab bahwa ada 18 jenis karakter yang
dikembangkan oleh kemedikbud, beliau belum menghafal
apa saja 18 karakter yang dikembangkan, menurut beliau
karakter itu merupakan sikap yang baik, beliau dalam
mengajar tidak pernah melihat apa saja karakter yang
dikembangkan yang penting sikap apa saja yang baik dan
cocok untuk siswa beliau berikan. Sebagai contoh yang
beliau sampaikan, seperti budaya jawa kalau berjalan di
depan orag tua harus menunduk, beliau pun
mengajarkannya kepada siswanya.
9 Kesulitan-kesulitan apa yang
Bapak/Ibu alami dalam
mengembangkan perangkat
pembelajaran mengacu
Kurikulum SD 2013?
Mengapa?
Guru menjawab kesulitan tidak terlalu signifikan hal ini
karena sudah ada buku guru dan siswa meskipun belum
sempurna, yang menjadi kesulitan menurut beliau adalah
instrumen penilaian yang beragam itu yang membuat
beliau sedikit kesulitan, hal ini dikarnakan dengan jumlah
siswa yang banyak dan waktu yang sedikit. Beliau
menambahkan bila ada penilaian yang lebih efektif dan
cukup mengukur beliau sangat mau menerimanya.
10 Apakah contoh-contoh
perangkat pembelajaran yang
sesuai tuntutan Kurikulum
2013 tersedia di Sekolah
Bapak/Ibu?
Guru menjawab sudah tersedia tapi belum maksimal,
beliau masih membutuhkan rubrik penilaian dari karakter
sikap yang beliau belum miliki, guru menambahkan untuk
penilaian sikap yang beliau miliki belum sesungguhnya
mengukur dari aspek yang mau diukur, jadi guru masih
membutuhkan rubrik penilaian sikap yang efektif dan bisa
mengukur aspek yang mau diukur.
11 Apakah Bapak/Ibu masih
memerlukan contoh-contoh
perangkat pembelajaran yang
sesuai dengan tuntutan
Kurikulum SD 2013?
Guru menjawab contoh perangkat pembelajaran sudah
ada, namun beliau membutuhkan jika ada sebagai bahan
rujukan terutama untuk rubrik penilaian. Rubrik penilaian
terutama penilaian sikap guru sangat membutuhkan karna
selama ini contoh rubrik penilaian sikap sangat jarang
kalaupun ada itu kurang efektif menurutnya.
12 Karakteristik/ciri-ciri RPPTH Guru menjawab beliau sudah bisa mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
yang mengacu Kurikulum SD
2013 yang Bapak/Ibu
butuhkan?
RPPTH namun belum maksimal hal ini dikarnakan
kurikulum 2013 masih baru menurutnya, secara teoritis
beliau sudah tau meskipun belum mendalam tetapi pada
pelaksanaannya, beliau masih banyak menemukan
kesulitan-kesulitan terutama saat mengembangkan rubrik
penilaian.
13 Saran apa yang dapat
Bapak/Ibu berikan terkait
dengan penyusunan perangkat
pembelajaran yang mengacu
pada Kurikulum SD 2013?
Guru menjawab perangkat pembelajaran yang dibuat
menurutnya harus dapat mengembangkan potensi siswa
dan sesuai dengan tujuan kurikulum SD 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPIRAN 4 Data Mentah Skor
Validasi Pakar
Kurikulum SD 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
LAMPIRAN 5 Data Mentah Skor
Validasi Guru Kelas
IV SD Pelaksana
Kurikulum SD 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
LAMPIRAN 6
SILABUS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SD
Berdasarkan Kurikulum SD 2013
Satuan Pendidikan : SD/MI
Kelas : IV (empat)
Tema/Subtema : Keindahan Alam Negeriku/Keanekagraman Hewan dan Tumbuhan
Alokasi Waktu : 1 Minggu (6 Pertemuan)
Muatan Pelajaran dan
KD
Indikator Meteri
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
PEMBELAJARAN 1
Matematika
3.7 Menentukan operasi
penjumlahan dan
pengurangan bilangan
desimal
4.2 Menyatakan pecahan
ke bentuk desimal dan
persen
2.1 Menunjukkan sikap
kritis, cermat dan teliti,
jujur, tertib dan mengikuti
aturan, peduli, disiplin
waktu, tidak mudah
menyerah serta
bertanggung jawab dalam
mengerjakan tugas.
1.1 Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran agama
Matematika
3.7. 1 Menjelaskan
operasi penjumlahan
bilangan desimal dan
persen.
3.7.2 Menjelaskan
operasi pengurangan
bilangan desimal dan
persen.
4.2.1 Mengisi tabel dari
hasil observasi operasi
penjumlahan bilangan
desimal dan persen.
2.1.1 Menunjukkan sikap
kritis dalam
pembelajaran
2.1.2 Menunjukkan sikap
teliti dalam mengerjakan
tugas operasi
1. Matematika: operasi
penjumlahan
bilangan desimal
dan persen.
2. IPA: 3. Pemanfaatan
sumber daya
alam (Hewan
langka dan tidak
langka)
4. B.Indnesia:
Menyimpulkan
berita teks
petualangan.
Siswa mengamati gambar yang
terdiri dari hewan langka dan tidak
langka. (mengamati)
Siswa membuat pertanyaan yang
mereka anggap penting berdasarkan
gambar tersebut. (menanya)
Siswa mendiskusikan jawaban atas
pertanyaan yang telah mereka tulis
dengan pasangan masing-masing.
(menalar)
Siswa mengelompokkan hewan
tersebut berdasarkan langka atau
tidak langka pada tabel yang telah
disediakan dengan penjelasan dan
panduan guru. (mencoba)
Matematika
1. Pengetahuan : tes
tertulis
2. Keterampilan:
Produk
3. Sikap
individu/sosial:
observasi
4. Spiritual:
observasi
IPA
1. Pengetahuan; tes
tertulis
2. Keterampilan;
produk dan unjuk
kerja
3. Sikap
6 JP Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan. 2014.
Indahnya Negeriku:
Buku Guru Tematik
Terpadu Kurikulum
2013 Untuk SD/MI
Kelas IV-- Edisi
Revisi. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan. 2014.
Indahnya Negeriku:
Buku Siswa Tematik
Terpadu Kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
yang dianutnya.
IPA
3.7 Mendeskrpisikan
hubungan antara sumber
daya alam dengan
lingkungan, teknologi, dan
masyarakat
4.6 Menyajikan laporan
tentang sumberdaya alam
dan pemanfaatannya oleh
masyarakat
2.1 Menunjukkan perilaku
ilmiah (memiliki rasa ingin
tahu; obyektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab;
terbuka; dan peduli
lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari
sebagai wujud
implementasi sikap dalam
melakukan inkuiri ilmiah
dan berdiskusi
1.1 Bertambah
keimanannya dengan
menyadari hubungan
keteraturan dan
kompleksitas alam dan
jagad raya terhadap
kebesaran Tuhan yang
menciptakannya, serta
penjumlahan.
2.1.3Menunjukkan sikap
disiplin waktu dalam
mengumpulkan tugas
1.1.1 Mewujudkan rasa
syukur atas keberagaman
yang ada di lingkungan
sekolah.
IPA
3.7.1 Mendeskripsikan
hewan langka di
Indonesia
3.7. 2 Membedakan
hewan langka dan tidak
langka
4.6.1 Menyimpulkan
laporan berita perburuan
hewan langka dengan
bahasa yang baku
2.1.1 Menunjukkan sikap
rasa ingin tau dalam
menemukan contoh-
contoh sumber daya
alam.
2.1.2 Menunjukkan sikap
obyektif dalam menggali
informasi mengenai
sumberdaya alam
2.1.3 Bertanggung jawab
terhadap tugas yang
diberikan
1.1.1 Berdoa sebagai wujud
rasa syukur atas alam
jagad raya terhadap
kebesaran Tuhan dengan
wujud disiplin dalam
beribadah dan berdoa.
Siswa mempresentasikan hasilnya
dalam kelompok masing-
masing(mengkomunikasikan)
individu/sosial;
observasi
4. Spiritual;
observasi
B. Indonesia
1. Pengetahuan; tes
tertulis
2. Keterampilan;
Observasi
3. Sikap
individu/sosial;
observasi
4. Spiritual;
observasi
2013 Untuk SD/MI
Kelas IV -- Edisi
Revisi. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
Http. www.
macam+media+opera
si+bilangan+desimal
+dan+persen&imgdii
=_&imgrc=Ja2N_vn
OAI1QEM%253A%.
Diunduh tanggal 25
Januari 2015 jam 8:15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
mewujudkannya dalam
pengamalan ajaran agama
yang dianutnya.
B. Indonesia
3.4 Menggali informasi
dari teks cerita petualangan
tentang lingkungan dan
sumber daya alam dengan
bantuan guru dan teman
dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah
kosakata baku
4.4 Menyajikan teks cerita
petualangan tentang
lingkungan dan sumber
daya alam secara mandiri
dalam teks bahasa
Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan
memilah kosakata baku
2.4 Memiliki kepedulian
terhadap lingkungan dan
sumber daya alam melalui
pemanfaatan bahasa
Indonesia
1.2 Mengakui dan
mensyukuri anugerah
Tuhan yang Maha Esa atas
keberadaan lingkungan
dan sumber daya alam, alat
teknologi modern dan
tradisional, perkembangan
teknologi, energi, serta
permasalahan sosial.
B. Indonesia
3.4.1 Menjelaskan
dengan mengguna-kan
kata-kata sendiri dari
informasi yang digali
dari berita petualangan.
3.4.2 Menceritakan
kembali mengguna-kan
kata-kata sendiri dari
informasi yang digali
dari berita petualangan.
4.4.1 Mempresentasikan
teks cerita petualangan
tentang lingkungan dan
sumber daya alam
dengan intonasi dan
suara yang jelas
2.4.1 Teliti dalam
melaporkan pengamatan
sumber daya alam
melalui penggunaan
bahasa Indonesia sesuai
dengan EYD
1.2.1 Bersyukur atas
keberadaan lingkungan
dan sumber daya alam,
alat teknologi modern
dan tradisional,
perkembangan teknologi,
energi, serta
permasalahan sosial
dengan cara tidak
merusak barang-barang
yang ada di dalam kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
dan di sekolah.
PEMBELAJARAN 2
B. Indonesia
3.4 Menggali informasi
dari teks cerita petualangan
tentang lingkungan dan
sumber daya alam dengan
bantuan guru dan teman
dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah
kosakata baku.
4.4 Menyajikan teks cerita
petualangan tentang
lingkungan dan sumber
daya alam secara mandiri
dalam teks bahasa
Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan
memilah kosakata baku
2.4 Memiliki kepedulian
terhadap lingkungan dan
sumber daya alam melalui
pemanfaatan bahasa
Indonesia
1.2 Mengakui dan
mensyukuri anugerah
Tuhan yang Maha Esa atas
keberadaan lingkungan
dan sumber daya alam, alat
teknologi modern dan
tradisional, perkembangan
teknologi, energi, serta
permasalahan sosial.
PPKn
3.2 Memahami hak dan
B. Indonesia
3.4.1 Menemukan
informasi penting yang
digali dari berita
petualangan.
3.4.2 Menyimpulkan
informasi penting yang
digali dari berita
petualangan.
4.4.1 Menuliskan
pengalaman melalui
cerita petualangan
tentang lingkungan dan
sumber daya alam secara
mandiri.
2.2.1 Peduli terhadap
lingkungan dan sumber
daya alam dengan cara
rajin merawat tanaman di
sekolah
1.2.1 Mewujudkan sikap
syukur atas keberadaan
lingkungan dan sumber
daya alam, alat teknologi
modern dan tradisional,
perkembangan teknologi,
energi, serta
permasalahan sosial
dengan berdoa.
PPKn
3.2.1 Menjelaskan hak
sebagai warga sekolah,
keluarga dan masyarakat
B. Indonesia:
Menulis cerita
petualangan
lingkungan dengan
paragraf yang
runtut
PPKn: Hak dan kewajiban
sebagai warga
terhadap
lingkungan.
PJOK:
Mempraktikkan
kombinasi gerak
dasar.
1. Siswa mengamati gambar dan
membaca kisah petualangan tentang
Pesona Kecantikan Anggrek
Indonesia. (mengamati)
2. Siswa membuat pertanyaan
berdasarkan gambar dan teks.
(menanya) 3. Siswa menuliskan informasi penting
dari teks yang mereka baca pada
bagan yang terdapat di buku siswa.
(menalar) 4. Siswa menjawab pertanyaan tersebut
sesuai pengalaman dan pengetahuan
yang mereka miliki (mencoba)
5. Siswa menjelaskan mengapa
informasi yang mereka tulis adalah
penting. (mengkomunikasikan)
B.Indonesia:
1. Pengetahuan : tes
tertulis
2. Keterampilan:
Produk
3. Sikap
individu/sosial:
observasi
4. Spiritual:
observasi
PPKn
1. Pengetahuan : tes
tertulis
2. Keterampilan:
Kinerja
3. Sikap
individu/sosial:
observasi
4. Spiritual:
observasi
PJOK
1. Pengetahuan : tes
tertulis
2. Keterampilan:
kinerja
3. Sikap
individu/sosial:
observasi
4. Spiritual:
observasi
6 JP Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan. 2014.
Indahnya Negeriku:
Buku Guru Tematik
Terpadu Kurikulum
2013 Untuk SD/MI
Kelas IV-- Edisi
Revisi. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan. 2014.
Indahnya Negeriku:
Buku Siswa Tematik
Terpadu Kurikulum
2013 Untuk SD/MI
Kelas IV -- Edisi
Revisi. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
https://www.google.co
m/search?q=gambar+
macam-
macam+bunga+anggre
k+di+Indonesia&es_s
m=93&tbm=isch&img
il=xX98mXs9CqvJcM
%253A%253BJ.
Diunduh tanggal 25
Januari 2015 jam 8:15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
kewajiban sebagai warga
dalam kehidupan sehari-
hari di rumah, sekolah dan
masyarakat
4.2 Melaksanakan
kewajiban sebagai warga
di lingkungan rumah,
sekolah dan masyarakat
2.2 Menunjukkan perilaku
yang sesuai dengan hak
dan kewajiban di rumah,
sekolah, dan masyarakat
sekitar
1.1 Menghargai
kebhinneka tunggalikaan
dan keragama agama, suku
bangsa, pakaian
tradisional, bahasa, rumah
adat, makanan khas,
upacara adat, sosial, dan
ekonomi di lingkungan
rumah, sekolah dan
masyarakat sekitar.
PJOK
sehubungan dengan
pemanfaatan sumber
daya alam
3.2.2 Menjelaskan
kewajiban sebagai warga
sekolah, keluarga dan
masyarakat sehubungan
dengan pemanfaatan
sumber daya alam
3.2.3 Menemukan contoh
pelaksanaan kewajiban
sebagai warga terhadap
lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat
sehubungan dengan
pemanfaatan sumber
daya alam.
4.2.1
Mengkomunikasikan
contoh pelaksanaan
kewajiban sebagai warga
terhadap lingkungan
sekolah, keluarga dan
masyarakat sehubungan
dengan pemanfaatan
sumber daya alam
2.2.1 Menghargai
keberagaman yang ada
disekolah
2.2.2 Peduli terhadap
teman
1.1.1 Bersyukur atas
keberagaman yang ada di
lingkungan sekolah
dengan berdoa sebelum
pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
3.3 Memahami konsep
variasi dan kombinasi pola
gerak dasar lokomotor dan
nonlokomotor untuk
membentuk gerakan dasar
atletik jalan cepat dan lari
melalui permainan dan
atau olahraga tradisional.
4.1 Mempraktikkan pola
gerak dasar lokomotor
untuk membentuk gerakan
dasar atletik jalan cepat
dan lari yang dilandasi
konsep gerak melalui
permain
2.3 Menghargai perbedaan
karakteristik individual
dalam melakukan berbagai
aktivitas fisik
1.2 Tumbuhnya kesadaran
bahwa tubuh harus
dipelihara dan dibina,
sebagai wujud syukur
kepada sang Pencipta..
PJOK
3.3.1 Mengenal
kombinasi gerak dasar
lokomotor jalan cepat
dan lari melalui
permainan tentang
lingkungan hidup
3.3.2 Menjelaskan
kombinasi gerak dasar
lokomotor jalan cepat
dan lari melalui
permainan tentang
lingkungan hidup yang di
ajarkan guru
4.1.1 Mempraktikkan
kombinasi gerak dasar
lokomotor jalan cepat
dan lari melalui
permainan tentang
lingkungan hidup
2.3.1 Santun dalam
melakukan aktivitas fisik
2.3.2 Peduli terhadap
teman dalam melakukan
pola gerak dasar
lokomotor dan
nonlokomotor
1.2.1 Mensyukuri tubuh
harus dipelihara dan
dibina, sebagai wujud
syukur kepada sang
Pencipta dengan berdoa
sebelum pelajaran
dimulai.
PEMBELAJARAN 3
Matematika
3.7 Menentukan hasil
operasi penjumlahan dan
Matematika
3.7.2 Menjelaskan
Matematika:
Operasi
penjumlahan dan
1. Siswa mengamati kertas dengan
berbagai ukuran (Mengamati)
Matematika:
1. Pengetahuan : tes
6 JP Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan. 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
pengurangan bilangan
desimal
4.2 Menyatakan pecahan
ke bentuk desimal dan
persen
2.1 Menunjukkan sikap
kritis, cermat dan teliti,
jujur, tertib dan mengikuti
aturan, peduli, disiplin
waktu, tidak mudah
menyerah serta
bertanggung jawab dalam
mengerjakan tugas
1.1 Menerima,
menjalankan, dan
menghargai ajaran agama
yang dianutnya
Indikator
3.7.2 Menjelaskan
langkah-langkah operasi
penjumlahan dan
pengurangan bilangan
desimal.
4.2.1 Menyelesaikan soal
tentang operasi
penjumlahan dan
pengurangan bilangan
desimal
3.7.1 Menunjukkan
langkah-langkah operasi
penjumlahan dan
pengurangan bilangan
desimal.
2.1.1 Tertib dalam
mengumpulkan tugas
2.1.2 Bertanggung jawab
dalam mengumpulkan
tugas.
1.1.1 Bersyukur dengan
langkah-langkah operasi
penjumlahan dan
pengurangan bilangan
desimal.
4.2.1 Menyelesaikan soal
tentang operasi
penjumlahan dan
pengurangan bilangan
desimal
3.7.1 Menunjukkan
langkah-langkah operasi
penjumlahan dan
pengurangan bilangan
desimal.
2.1.1 Tertib dalam
mengumpulkan tugas
2.1.2 Bertanggung jawab
dalam mengumpulkan
tugas.
1.1.1 Bersyukur dengan
serius dalam berdoa
sebelum pelajaran
dimulai.
pengurangan
bilangan desimal
PPKn :
Hak dan kewajiban
sebagai warga
terhadap
lingkungan
SBdP:
Alur cara
menggambar
pemandangan alam
2. Siswa menanya antar kelompok ada
berapa jenis ukuran kertas dan berapa
jumlah kertas yang sama (menanya)
3. Siswa menganalisis tabel tentang
ukuran kertas. (menalar)
4. Siswa menyelesaikan soal yang
terdapat di buku siswa. (mencoba)
5. Secara berpasangan, siswa
mempertukarkan soal yang mereka
buat, lalu mempresentasikan
jawabannya di depan kelas.
(Mengkomunikasikan)
tertulis
2. Keterampilan:
produk
3. Sikap
individu/sosial:
observasi
4. Spiritual:
observasi
PPKn 1. Pengetahuan : tes
tertulis
2. Keterampilan:
Kinerja
3. Sikap
individu/sosial:
observasi
4. Spiritual:
observasi
SBdP
1. Pengetahuan : tes
tertulis
2. Keterampilan:
Produk
3. Sikap
individu/sosial:
observasi
4. Spiritual:
observasi
Indahnya Negeriku:
Buku Guru Tematik
Terpadu Kurikulum
2013 Untuk SD/MI
Kelas IV-- Edisi
Revisi. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan. 2014.
Indahnya Negeriku:
Buku Siswa Tematik
Terpadu Kurikulum
2013 Untuk SD/MI
Kelas IV -- Edisi
Revisi. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
serius dalam berdoa
sebelum pelajaran dimulai.
PPKn
3.2 Memahami hak dan
kewajiban sebagai warga
dalam kehidupan sehari-
hari di rumah, sekolah dan
masyarakat
4.2 Melaksanakan
kewajiban sebagai warga
di lingkungan rumah,
sekolah dan masyarakat
2.3 Menunjukkan perilaku
sesuai dengan hak dan
kewajiban sebagai warga
dalam kehidupan sehari-
hari di rumah sekolah dan
masyarakat sekitar
1.2 Menghargai
kebersamaan dalam
keberagaman sebagai
anugerah Tuhan Yang
Maha Esa di lingkungan
rumah, sekolah, dan
masyarakat sekitar.
SBdP
3.4 Mengetahui berbagai
alur cara dan pengolahan
media karya kreatif
4.1 Menggambar
berdasarkan tema
2.3 Menunjukkan rasa
ingin tahu dalam
mengamati alam di
lingkungan sekitar untuk
mendapatkan ide dalam
berkarya seni
PPKn
3.2.1 Menjelaskan
kewajiban sebagai warga
sehubungan dengan
pemanfaatan tumbuhan
3.2.2 Memberi contoh
kewajiban sebagai warga
sehubungan dengan
pemanfaaatan tumbuhan.
4.2.1 Mengomunikasikan
secara lisan contoh
tindakan untuk
melestarikan tumbuhan.
2.3.1 Menunjukkan sikap
santun terhadap guru di
sekolah.
2.3.1 Menunjukkan sikap
ramah kepada teman
1.2.1 Menunjukkan
syukur atas keberagaman
yang ada di sekolah
melalui doa.
SBdP
3.4.1 Menyebutkan alur
cara menggambar
pemandangan alam.
3.4.2 Mengurutkan alur
cara menggambar
pemandangan alam.
4.4.1 Menggambar
pemandangan alam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
1.1 Mengagumi ciri khas
keindahan karya seni dan
karya kreatif masing-
masing daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.3.1 Menunjukkan sikap
rajin dalam mengamati
alam di lingkungan
sekitar untuk
mendapatkan ide dalam
berkarya seni.
1.1.1 Menunjukkan sikap
syukur dengan berdoa
terhadap keberagaman
karya seni dan karya
kreatif masing-masing
daerah sebagai anugerah
Tuhan.
PEMBELAJARAN 4
Matematika
3.7 Menentukan hasil
operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan
desimal
4.2 Menyatakan pecahan
ke bentuk desimal dan
persen
2.1 Menunjukkan sikap
kritis, cermat dan teliti,
jujur, tertib dan mengikuti
aturan, peduli, disiplin
waktu, tidak mudah
menyerah serta
bertanggung jawab dalam
mengerjakan tugas.
1.1 Menerima,
Matematika
3.7.1 Menjelaskan
konsep operasi
penjumlahan dan
pengurangan bilangan
persen dan desimal.
3.7.2 Menentukan
presentase operasi
penjumlahan dan
pengurangan bilangan
persen dan desimal
dalam bentuk soal cerita.
4.2.1 Mengisi tabel dari
hasil observasi operasi
penjumlahan bilangan
desimal dan persen.
4.2.2 Mengisi tabel dari
Matematika:
Melakukan operasi
penjumlahan dan
pengurangan
bilangan desimal
dan persen
IPA:
Interaksi manusia
dengan lingkungan
alam
IPS:
Manusia dalam
dinamika interaksi
dengan lingkungan
Siswa mengamati gambar burung
cendrawasih. (mengamati)
Siswa membuat pertanyaan yang
mereka ingin ketahui lebih lanjut
tentang gambar. (menanya)
Siswa membaca teks dan
mendiskusikan secara berkelompok.
(mencoba)
Siswa mempresentasikan hasilnya di
depan kelas dalam kelompoknya
masing-masing.
(mengkomunikasikan)
Matematika
1. Pengetahuan : tes
tertulis
2. Keterampilan:
produk
3. Sikap
individu/sosial:
observasi
4. Spiritual:
observasi
IPA
1. Pengetahuan :
tertulis
2. Keterampilan:
Produk
3. Sikap
individu/sosial:
6 JP
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan. 2014.
Indahnya Negeriku:
Buku Guru Tematik
Terpadu Kurikulum
2013 Untuk SD/MI
Kelas IV-- Edisi
Revisi. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan. 2014.
Indahnya Negeriku:
Buku Siswa Tematik
Terpadu Kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
menjalankan, dan
menghargai ajaran agama
yang dianutnya.
IPA
3.7Mendeskripsikan
hubungan antara sumber
daya alam dengan
lingkungan, teknologi, dan
masyarakat.
4.7 Menyajikan laporan
hasil pengamatan tentang
teknologi yang digunakan
di kehidupan sehari-hari
serta kemudahan yang
diperoleh oleh masyarakat
dengan memanfaatkan
teknologi tersebut.
2.2 Menghargai kerja
individu dan kelompok
dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud
implementasi
melaksanakan penelaahan
fenomena alam secara
mandiri maupun
berkelompok.
1.1 Bertambah
keimanannya dengan
menyadari hubungan
keteraturan dan
kompleksitas alam dan
jagad raya terhadap
kebesaran Tuhan yang
menciptakannya, serta
hasil obsevasi data
operasi pengurangan
bilangan desimal dan
persen
2.1.1 Cermat dalam
menjelaskan konsep
operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan
persen dan desimal.
2.1.2 Menunjukkan sikap
tidak mudah menyerah
saat mengerjakan operasi
penjumlahan dan
pengurangan bilangan
persen dan desimal
dalam bentuk soal cerita.
1.1.1 Bersyukur terhadap
ajaran agama yang
dianutnya dengan berdoa
secara sungguh-sungguh
sebelum pelajaran
dimulai
IPA
3.7.1 Mendeskripsikan
hubungan antara
kegiatan manusia dan
kelangkaan hewan
3.7.2 Menemukan
persamaan perilaku
makluk hidup yang
berbeda
4.7.1 Menyimpulkan
hasil penelitian terhadap
observasi
4. Spiritual:
observasi
IPS
1. Pengetahuan : tes
lisan
2. Keterampilan:
Unjuk kerja
3. Sikap
individu/sosial:
observasi
4. Spiritual: observasi
2013 Untuk SD/MI
Kelas IV -- Edisi
Revisi. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
mewujudkannya dalam
pengamalan ajaran agama
yang dianutnya.
IPS
3.5 Memahami manusia
dalam dinamika interaksi
dengan lingkungan alam,
sosial, budaya, dan
ekonomi.
4.5 Menceritakan manusia
dalam dinamika interaksi
dengan lingkungan alam,
sosial, budaya, dan
ekonomi.
2.3 Menunjukkan perilaku
santun, toleran dan peduli
dalam melakukan interaksi
sosial dengan lingkungan
dan teman sebaya.
1.2 Menjalankan ajaran
agama dalam berfikir dan
berperilaku sebagai
penduduk Indonesia
dengan
mempertimbangkan
kelembagaan sosial,
budaya, ekonomi dan
politik dalam masyarakat.
perilaku makhluk hidup
4.7.2 Mempresentasikan
laporan hasil penelitian
terhadap perilaku
makhluk hidup.
2.2.1 Menunjukkan sikap
santun dalam
menanggapi presentasi
kelompok
2.2.2 Menunjukkan sikap
terbuka terhadap teman
yang membutuhkan
penjelasan
1.1.1 Bertambah
keimanannya serta
mewujudkannya dalam
pengamalan ajaran
agama yang dianutnya
dengan cara berdoa
sebelum pelajaran
dimulai.
IPS
3.5.1 Menyebutkan
contoh interaksi manusia
dengan lingkungan alam
3.5.2 Menggali informasi
mengenai contoh
interaksi manusia dengan
lingkungan alam.
4.5.1. Menceritakan
manusia dalam dinamika
interaksi dengan
lingkungan alam.
2.3.4 Menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
perilaku peduli dalam
melakukan interaksi
sosial dengan
lingkungan.
2.3.1 Menunjukkan
perilaku toleran terhadap
teman sebaya yang
berbeda budaya.
1.2.1 Menjalankan ajaran
agama dalam berfikir dan
berperilaku sebagai
penduduk Indonesia
dengan menghargai
pemeluk agama yang
berbeda.
PEMBELAJARAN 5
PPKn
3.2 Memahami hak dan
kewajiban sebagai warga
dalam kehidupan sehari-
hari di rumah, sekolah dan
masyarakat.
4.2 Melaksanakan
kewajiban sebagai warga
di lingkungan rumah,
sekolah dan masyarakat
2.3 Menunjukkan perilaku
sesuai dengan hak dan
kewajiban sebagai warga
dalam kehidupan sehari-
hari di rumah sekolah dan
masyarakat sekitar.
PPKn
3.3.1 Menemukan hak
dan kewajiban sebagai
warga terhadap
lingkungan dalam
kehidupan sehari-hari..
3.3.2 Menyebutkan
contoh-contoh perilaku
yang tidak menunjukkan
hak dan kewajiban
sebagai warga terhadap
lingkungan dalam
kehidupan sehari-hari.
4.2.1 Mempresentasikan
hasil wawancara secara
PPKn:
Hak dan kewajiban
sebagai warga
terhadap
lingkungan dalam
kehidupan sehari-
hari.
B.Indonesia:
Menemukan
informasi penting
dalam teks tentang
sumber daya alam
PJOK:
pola gerak dasar
berirama
1. Siswa membaca teks dan
mengamati gambar tentang
keanekaragaman hewan dan
tumbuhan di pantai dan bawah laut.
(mengamati)
2. Siswa membuat pertanyaan dari
cerita petualangan (menanya)
3. Siswa mencoba membuat
pertanyaan yang sesuai dengan teks
yang dibaca (menalar)
4. Siswa menjawab pertanyaan yang
terdapat dalam buku siswa.
(mencoba)
5. Siswa menceritakan cerita
petualangan di teks dan cerita
petualangan, pengalaman mengenal
PPKn
1. Pengetahuan : tes
tertulis
2. Keterampilan:
Kinerja
3. Sikap
individu/sosial:
observasi
4. Spiritual: observasi
B. Indonesia 1. Pengetahuan :
tertulis
2. Keterampilan:
Kinerja
3. Sikap
individu/sosial:
observasi
6 JP
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan. 2014.
Indahnya Negeriku:
Buku Guru Tematik
Terpadu Kurikulum
2013 Untuk SD/MI
Kelas IV-- Edisi
Revisi. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan. 2014.
Indahnya Negeriku:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
1.2 Menghargai
kebersamaan dalam
keberagaman sebagai
anugerah Tuhan Yang
Maha Esa di lingkungan
rumah, sekolah, dan
masyarakat sekitar.
B. Indonesia
3.4 Menggali informasi
dari teks cerita petualangan
tentang lingkungan dan
sumber daya alam dengan
bantuan guru dan teman
dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah
kosakata baku.
4.4 Menyajikan teks cerita
petualangan tentang
lingkungan dan sumber
daya alam secara mandiri
dalam teks bahasa
Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan
memilah kosakata baku.
2.4 Memiliki kepedulian
terhadap lingkungan dan
sumber daya alam melalui
pemanfaatan bahasa
Indonesia.
1.2 Mengakui dan
mensyukuri anugerah
Tuhan yang Maha Esa atas
lisan dan tulisan.
2.3.1. Menunjukkan
sikap jujur dalam
melaporkan hasil
wawancara.
1.2.1 Menunjukkan sikap
menghargai kebersamaan
dalam keberagaman
sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa dengan
cara berdoa menurut
kepercayaannya masing-
masing.
B. Indonesia
3.4.1 Menemukan
informasi penting dalam
teks tentang sumber daya
alam.
3.4.2 Mengidentifikasi
dengan memilih dan
memilah kosa kata baku.
4.4.1 Menceritakan
kembali teks cerita
petualangan
menggunakan kata-kata
sendiri.
2.4.1 Peduli terhadap
lingkungan dan sumber
daya alam melalui
pemanfaatanbahasa
Indonesia.
makhluk hidup yang pernah
mereka alami saat main di pantai.
(mengkomunikasikan)
4. Spiritual: observasi
PJOK
1. Pengetahuan :
tertulis
2. Keterampilan:
Kinerja
3. Sikap
individu/sosial:
observasi
4. Spiritual: observasi
Buku Siswa Tematik
Terpadu Kurikulum
2013 Untuk SD/MI
Kelas IV -- Edisi
Revisi. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
keberadaan lingkungan
dan sumber daya alam, alat
teknologi modern dan
tradisional, perkembangan
teknologi, energi, serta
permasalahan sosial.
PJOK
3.6 Mengetahui konsep
kombinasi gerak dasar
langkah dan ayunan lengan
bertema budaya daerah
mengikuti irama (ketukan)
tanpa/ dengan musik dalam
aktivitas gerak ritmik.
4.6 Mempraktikkan gerak
dasar langkah dan ayunan
lengan bertema budaya
daerah mengikuti irama
(ketukan) tanpa/dengan
musik dalam aktivitas
gerak ritmik.
2.6 Disiplin dalam
melakukan berbagai
aktivitas fisik.
1.2 Tumbuhnya kesadaran
bahwa tubuh harus
dipelihara dan dibina,
sebagai wujud syukur
kepada sang Pencipta..
1.2.1 Mensyukuri
anugerah Tuhan yang
Maha Esa atas
keberadaan lingkungan
serta energi dengan
menunjukkan sikap rajin
berdoa.
PJOK
3.6.1 Menjelaskan pola
gerak dasar berirama.
3.6.2 Menyebutkan
contoh-contoh pola
gerak dasar berirama.
4.6.1 Mempraktikkan
pola gerak dasar langkah
dan ayunan mengikuti
irama (ketukan)
tanpa/dengan musik.
2.6.1 Disiplin dalam
melakukan berbagai
aktivitas fisik.
1.2.1 Menunjukkan sikap
syukur kepada sang
pencipta melalui berdoa.
PEMBELAJARAN 6
SBdP
3.4 Mengetahui berbagai
SBdP SBdP: 1. Siswa mengamati pemandangan alam
lingkungan sekitar. (mengamati)
SBdP
1. Pengetahuan : tes
6 JP
Kementerian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
alur cara dan pengolahan
media kreatif.
4.1 Menggambar
berdasarkan tema.
2.3 Menunjukkan rasa
ingin tahu dalam
mengamati alam di
lingkungan sekitar untuk
mendapatkan ide dalam
berkarya seni.
2.4 Menunjukkan perilaku
sikap mengenal sikap
disiplin, tanggung jawab
dan kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
1.1 Mengagumi ciri khas
keindahan karya seni dan
karya kreatif masing-
masing daerah sebagai
anugerah
B.Indonesia
3.4 Menggali informasi
dari teks cerita petualangan
tentang lingkungan dan
sumber daya alam dengan
bantuan guru dan teman
dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah
kosakata baku.
4.4 Menyajikan teks cerita
petualangan tentang
3.4.1 Menyebutkan alur
cara menggambar
pemandangan alam.
4.1.1Menggambar dan
mewarnai sebuah
pemandangan alam.
2.3.1 Tekun dalam
mengamati alam untuk
mendapatkan ide dalam
berkarya.
1.1.1 Bersyukur atas
keindahan karya seni
khas daerah yang ada di
lingkungan sekolah
dengan berdoa.
B. Indonesia
3.4.1 Menyebutkan alur
cara menggambar
pemandangan alam
3.4.2 Menceritakan
kembali proses membuat
gambar pemandangan
alam.
4.4.1 Mempresentasikan
hasil pekerjaan dengan
menggunakan bahasa
yang runtut.
2.2.1 Menunjukkan
perilaku disiplin dalam
menggali informasi
mengenai sumber daya
Menjelaskan proses
pembuatan gambar,
mengaplikasikan
teknik pewarnaan
PPKn:
Menjelasakan
makna yang
terkandung pada
gambar
2. Siswa bertanya kepada guru
bagaimana menggunakan teknik
menggambar yang benar. (menanya)
3. Siswa mencoba memikirkan tentang
menggunakan teknik menggambar
yang bagus. (menalar)
4. Siswa menyiapkan sketsa gambar
hitam putih tentang lingkungan yang
telah mereka buat sebelumnya.
Kemudian, mereka mengaplikasi
teknik pewarnaaan yang sesuai
dengan tema. (mencoba)
5. Siswa menceritakan gambar
pemandangan yang telah mereka
buat kepada teman dalam satu
kelompok secara bergantian.
(mengkomunikasikan)
tertulis
2. Keterampilan:
Produk
3. Sikap
individu/sosial:
observasi
4. Spiritual: observasi
B.Indonesia
1. Pengetahuan :
tertulis
2. Keterampilan:
Kinerja
3. Sikap
individu/sosial:
observasi
4. Spiritual: observasi
Pendidikan dan
Kebudayaan. 2014.
Indahnya Negeriku:
Buku Guru Tematik
Terpadu Kurikulum
2013 Untuk SD/MI
Kelas IV-- Edisi
Revisi. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan. 2014.
Indahnya Negeriku:
Buku Siswa Tematik
Terpadu Kurikulum
2013 Untuk SD/MI
Kelas IV -- Edisi
Revisi. Jakarta:
Kementerian
Pendidikan dan
Kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
lingkungan dan sumber
daya alam secara mandiri
dalam teks bahasa
Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan
memilah kosakata baku.
2.2 Menunjukkan perilaku
yang sesuai dengan hak
dan kewajiban di rumah,
sekolah, dan masyarakat
sekitar.
1.2 Menghargai
kebersamaan dalam
keberagaman sebagai
anugerah Tuhan Yang
Maha Esa di lingkungan
rumah, sekolah, dan
masyarakat sekitar.
alam.
2.2.2 Menunjukkan
perilaku tanggung jawab
dalam menggali
informasi mengenai
sumber daya alam.
1.2.1 Menghargai
kebersamaan dalam
keberagaman dengan
berdoa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
LAMPIRAN
7
Biodata
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Biografi Penulis :
Bunaiya . Lahir di Desa Deudap, kec Pulo Aceh, 24 Februari
1993. Memulai pendidikan dasar di desa kelahirannya pada tahun
1999 di SDN Deudap. Kemudian melanjutkan Sekolah Menengah
Pertama pada tahun 2007 di SMPN 1 Pulo Aceh dan pada tahun
2009 di SMAN 1 Pulo Aceh di daerah asalnya. Setelah
menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di daerah
kelahirannya. Pada tahun 2011 terdaftar sebagai mahasiswa PPGT
dan menginjakkan kakinya di Yoyakarta untuk menempuh pendidikan di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (SI) prodi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul
“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada Sub Tema
Keanekaragaman Hewan Dan Tumbuhan Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”.
Pengembangan perangkat pembelajaran tersebut dilakukan karena masih banyak guru yang
membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang baik mengacu Kurikulum SD 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
LAMPIRAN 8 Produk Perangkat
Pembelajaran
(dicetak terpisah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI