plagiat merupakan tindakan tidak terpuji …'u r dr. titik kristiyani, m.psi skripsi perbedaat{...
TRANSCRIPT
PERBEDAAN KEPUASAN PERKAWINAN DAN
SUBJECTIVE WELL-BEING ANTARA ISTRI YANG TINGGAL
BERSAMA MERTUA DENGAN ISTRI YANG TINGGAL TERPISAH
DARI MERTUA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh:
Gisela Anggraida Damarrini
129114170
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
'u rDr. Titik Kristiyani, M.Psi
SKRIPSI
PERBEDAAT{ KEPUASAI{ PERKAWINAT{ DA}t
SABJECTIVE VEIT-BEING AIYTARA ISTRI YANG TINGGAL
BERSA]UAMERTUA DENGAT{ ISITRI YANG TINGGAL TERPISAH
DARIMERTUA
ranggal:16 JAN 2018
oa
lt
iloI.D\n&:s'
D
.$0
)@.
0?quj
,4Itlatorflll 6tolttllll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
PERBEDAAIT KEPUASAI\I PERKAWINAI\I DAI\
SUBTECTIVE WELI-BEING AI\ITARA ISTRI YAI\G TINGGAL
BER,SAMA MERTUA DENGAI\I ISTRI YAI\G TINGGAL TERPISAH
DARIMERTUA
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Gisela Anggraida Damarrini
I29rr4r70
Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 16 November20l7 dan
dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguj i :
Penguji I : Dr. Titik Kristiyani,M.Psi
Penguji II : Ratri Stmar Astuti, M.Si
Penguji III : Drs. H. Watrnrdi, M.Si
,4/wLLtt-4r-ll l-k r
45t4$-\v
Yogyakartq . .1. .Y. . .'::. . . .'. Y.'.
iversitas Sanata Dharma
!
Fakultas Psikologi
nl
yo Widiyanto, M..Si
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
“THIS TOO SHALL PASS”
(Persian Poem)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Karya ini saya persembahkan untuk:
Lidwina Wahyu Widayati, Johannes Triangka Setiadji, Gabriel
Bigmanwiarso Satriaji, keluarga LDR supportive nomer satu!
Cabe-cabeanku, Gung Is, Putri, Dira, Nona, Igan, Bincik, Mitha, Olive, Itha,
Seprina yang selalu ngingetin untuk mulai menulis.
Adrianus Wibowo, Maria Theresia Miranti, Asep Ricky, Nicolas Yudhistira,
Kevin Wibowo, Priska Kristanti, Regina Dyani, Kevin Wibowo, Kesayangan!
Keluarga besar Mapasadha Yogyakarta, khususnya Shio Kuda angkatan
XXXIV, Tapel, Ranja, Turan, Kosan, Rawuk untuk cinta dan perhatian,
terimakasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka,
sebagaimana layaknya karya ilmiah.
YogyakartEl 8 Januari 2018
V1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAI{ PUBLIKASI KARYAILMIAII UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Gisela Anggraida Damarrini
NIM :129114170
Derni pengembangan ilmu pengetahuan, saya mernberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma, karya tulis saya yang berjudul:
"PERBEDAAN KEPUASAN PERKAWINAN DAN
SUBJECTIVE WELL.BEING ANTARA ISTRI YANG TINGGAL
BERSAMA MERTUA DENGAII ISTRI YAI\G TINGGAL TERPISAII
DARI MERTUA'
Beserta perangkat-perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan dernikian saya
memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data,
mendishibusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk ke,pentingan akadernis tanpa perlu moninta ijin dari saya maupun
memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Dernikian pernyataan ini saya buat dengan sadar dan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 18 Januai 2018
a Anggrai Damarrini)
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PERBEDAAN KEPUASAN PERKAWINAN DAN
SUBJECTIVE WELL-BEING ANTARA ISTRI YANG TINGGAL
BERSAMA MERTUA DENGAN ISTRI YANG TINGGAL TERPISAH
DARI MERTUA
Gisela Anggraida Damarrini
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kepuasan perkawinan dan subjective
well-being/ SWB yang dibedakan antara istri yang tinggal bersama mertua dan/
atau istri yang tinggal terpisah dari mertua. Hipotesis penelitian menyatakan
bahwa istri yang tinggal terpisah dari mertua memiliki tingkat SWB dan kepuasan
perkawinan yang lebih tinggi daripada istri yang tinggal bersama mertua. Jenis
penelitian yang digunakan adalah kuantitatif komparatif. Responden penelitian
terdiri dari masing-masing 61 istri dari tiap kategori dengan rentang usia 25 – 50
tahun. Penelitian ini menggunakan 3 buah alat ukur yaitu skala kepuasan
perkawinan yang terdiri atas 35 item dengan koefisien reliabilitas sebesar 0.956;
skala Satisfaction with Life Scale (SLS) yang terdiri atas 5 item dengan koefisien
reliabilitas sebesar 0.807; serta skala The Expanded Form of Positive and
Negative Affect Schedule (PANAS-X) yang terdiri atas 57 item dengan koefisien
reliabilitas sebesar 0.947. Data penelitian dianalisis dengan two independent
sample t-test Mann Whitney dan memperoleh hasil sebesar 0.180 (p > 0.05) untuk
variabel kepuasan perkawinan. Serta memperoleh hasil sebesar 0.273 (p > 0.05)
untuk variabel SWB. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang
signifikan baik pada kepuasan perkawinan maupun SWB antara istri yang tinggal
baik terpisah maupun bersama dengan mertua.
Kata kunci: Kepuasan perkawinan, SWB, Subjective Well-being, Istri yang
tinggal bersama mertua, istri yang tinggal terpisah dari mertua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
MARITAL SATISFACTION AND SUBJECTIVE WELL-BEING
DIFFERENCE BETWEEN WIVES WHO LIVE TOGETHER WITH
PARENT IN-LAW AND WIVES WHO LIVE SEPARATELY FROM PARENT
IN-LAW
Gisela Anggraida Damarrini
Department of Psychology
Sanata Dharma University
ABSTRACT
This research aimed to determine marital satisfaction and subjective well-
being differentiated between wives who live with parent in-law and wives who live
separately from parent in-law. The hypothesis of this study said that wives who
lives separately from parent in-law has higher level of both marital satisfaction
and subjective well-being rather than wives who live together with parent in-law.
The type of this research was comparative quantitative research. The respondents
in this study was each 61 wives from each category in the age range of 25-50
years old. This research used 3 types of scales which are marital satisfaction
scale consisted of 35 items with 0.956 reliability coefficient; Satisfaction with Life
Scale (SLS) consisted of 5 items with 0.807 reliability coefficient; also The
Expanded Form of Positive and Negative Affect Schedule (PANAS-X) that
consisted of 57 items with 0.947 reliability coefficient. Data in this research
analyzed using two independent sample t-test Mann Whitney through SPSS
program for windows version 23.00 and resulted amount 0.180 (p > 0.05) for
marital satisfaction variable also resulted amount 0.273 (p > 0.05) for subjective
well-being variable. This research showed that there were no significant
differences of both marital satisfaction and subjective well-being between wives
who either live together or live separately with parent in-law, thus the hypothesis
of this research is unacceptable.
Keywords: Marital satisfaction, SWB, subjective well-being, wives who live
together with parent in-law, wives who live separately from parent in-law.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya
yang telah menyertai penulis selama penyusunan skripsi ini hingga selesai. Skripsi
ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana dari
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini banyak
pihak yang memberi bantuan berupa sumbangan pikiran, waktu, tenaga,
bimbingan dan dorongan kepada penulis. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Titik Kristiyani, selaku dosen pembimbing skripsi. Terima kasih atas
waktu, diskusi, masukan, kesabaran serta nilai-nilai yang Ibu berikan
selama proses penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Tarsisius Priyo Widiyanto selaku Dekan, beserta semua jajaran staf
dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang memberikan
dukungan selama perkuliahan sampai skripsi ini pada akhirnya
diselesaikan.
3. Bapak Paulus Eddy Suhartanto selaku Kaprodi yang telah membuat proses
pengajuan judul serta perpindahan dosen pembimbing skripsi ini menjadi
lancar.
4. Suster Theresia Dewi Irianty Gallang, FCJ selaku dosen pembimbing
akademik atas bimbingannya hingga skripsi ini selesai dikerjakan.
5. Bapak Hadrianus Wahyudi selaku dosen pembimbing akademik atas
bantuannya dalam memenuhi syarat-syarat ujian skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Ibu Ratri dan Pak Wahyudi selaku dosen penguji skripsi yang telah
memberikan saran dan masukan yang berguna bagi skripsi ini.
7. Semua responden penelitian, sejak try out hingga pengambilan data.
Terimakasih untuk waktu dan semua masukan yang diberikan.
8. Teman-teman psikologi angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma,
terimakasih untuk semangatnya, untuk chat lowongan kerja di grup setiap
hari yang selalu memotivasi saya untuk segera menyelesaikan skripsi.
9. 7 orang teman payung perkawinan, Indri, Dira, Igan, Ken, Monic, Devita,
Ivie yang dari awal hingga akhir selalu memberi dukungan dengan cara
yang ajaib.
10. Keluarga besar Mapasadha Yogyakarta, terima kasih atas semua ilmu
ketahanan diri, penguatan mental dan keluar dari zona nyaman; tanpa itu
saya tidak dapat sampai tahap ini.
11. Sahabat Cabe-cabean, Bincik, Putri, Gung Is, Nona, Olive, Mitha, Seprina
Itha, Dira, Igan, walaupun akhirnya saya yang terakhir lulus, semangat,
teguran, perhatian dan motivasinya tidak pernah lelah dicurahkan, saya
beruntung punya kalian.
12. Saudara terbaik shio Kuda XXXIV, Ranja, Rawuk, Turan, Tapel, Kosan
terimakasih banyak untuk semua kesempatan dan kasih sayang, termasuk
pisuhan, semoga segera menyusul.
13. Mama, Bapak, Adek, Ninu, dan semua keluarga besar saya, terimakasih
atas semuanya, doa, keringat, motivasi, bantuan, kepercayaan. Saya
sayang sekali sama kalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
14. Punclut squad, keluarga besar bamboo, pelipur lara paling mujarab saat
homesick dari dulu hingga sekarang. Terimakasih untuk semua ceritanya.
15. Victor Wijaya Dewantara, Ni Putu Rusmitha Cintya Dewi, dan Andita
Suryarini, teman tim-tim terbaik, thank you for (always) having my back.
16. Valli Andi Pratama, yang pernah pergi dan kembali, tetapi selalu
menyemangati, untuk semua malam yang dilewati tanpa bermimpi, untuk
semua caci maki sampai motivasi, terimakasih tidak bosan-bosan hadir.
17. Semua pihak yang mendukung saya dengan caranya masing-masing, yang
tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih. Tuhan memberkati.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini belum sempurna. Segala bentuk kritik,
saran dan masukan akan diterima dan sangat dihargai oleh penulis. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN MOTTO .............................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ............ vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ..............................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xviii
DAFTAR SKEMA ................................................................................................xix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xx
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6
BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................................. 8
A. Subjective Well-Being (SWB) ....................................................................... 8
1. Definisi Subjective Well-Being (SWB)......................................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2. Komponen Subjective Well-Being (SWB) .................................................. 10
2.1. Komponen Kognitif ............................................................................ 10
2.2. Komponen Afektif .............................................................................. 11
3. Faktor-faktor yang Memengaruhi SWB ..................................................... 14
3.1. Variabel Demografis ........................................................................... 14
3.2. Budaya ................................................................................................ 14
3.3. Lingkungan ......................................................................................... 15
3.4. Kepribadian ......................................................................................... 15
B. Kepuasan Perkawinan ................................................................................. 17
1. Definisi Perkawinan ................................................................................... 17
2. Definisi Kepuasan Perkawinan ................................................................... 17
3. Aspek Kepuasan Perkawinan ..................................................................... 19
3.1. Aspek Kognitif .................................................................................... 19
3.2. Aspek Afektif ...................................................................................... 19
4. Area Kepuasan Perkawinan ........................................................................ 20
4.1. Kepribadian ......................................................................................... 20
4.2. Komunikasi ......................................................................................... 20
4.3. Resolusi Konflik ................................................................................. 20
4.4. Pengaturan Keuangan ......................................................................... 21
4.5. Aktivitas Waktu Luang ....................................................................... 21
4.6. Hubungan Seksual .............................................................................. 21
4.7. Pola Pengasuhan ................................................................................. 21
5. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kepuasan Perkawinan .......................... 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
5.1. Hubungan dengan Mertua ................................................................... 22
5.2. Perbedaan Gender ............................................................................... 22
5.3. Finansial .............................................................................................. 22
5.4. Pendidikan Pasangan .......................................................................... 22
5.5. Kehadiran Anak .................................................................................. 23
5.6. Kompromi ........................................................................................... 23
5.7. Pengertian dan Dukungan Pasangan ................................................... 23
5.8. Persepsi Diri ........................................................................................ 24
C. Dinamika Perbedaan Kepuasan Perkawinan dan Subjective Well-Being
Istri Ditinjau dari Tempat Tinggal ............................................................. 24
D. Skema Penelitian ......................................................................................... 27
E. Hipotesis ...................................................................................................... 28
BAB III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 29
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 29
B. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................................... 29
C. Definisi Operasional .................................................................................... 29
D. Responden Penelitian .................................................................................. 30
E. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 31
1. Penyusunan Blue-print ............................................................................... 31
2. Penulisan Item ............................................................................................ 31
3. Review dan Revisi Item .............................................................................. 34
4. Penghitungan Validitas Isi .......................................................................... 34
5. Uji Coba Pendahuluan ................................................................................ 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
6. Uji Coba Alat Ukur .................................................................................... 35
F. Pemeriksaan Reliabilitas dan Validitas Alat Ukur Penelitian ..................... 38
G. Metode Analisis Data .................................................................................. 38
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 39
A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 39
1. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................... 39
2. Deskripsi Responden .................................................................................. 39
3. Deskripsi Data Penelitian ........................................................................... 40
3.1. Reliabilitas data penelitian .................................................................. 40
3.2. Statistik deskriptif data penelitian ....................................................... 41
4. Hasil Uji Asumsi ........................................................................................ 44
4.1. Uji normalitas ...................................................................................... 44
4.2. Uji homogenitas .................................................................................. 45
5. Hasil Uji Hipotesis ..................................................................................... 45
5.1. Ui beda mann-whitney u ..................................................................... 45
6. Analisis Tambahan ..................................................................................... 46
6.1. Uji beda area kepuasan perkawinan istri ditinjau dari tempat tinggal 46
6.2. Uji beda aspek SWB istri ditinjau dari tempat tinggal ....................... 47
6.3. Uji korelasi kepuasan perkawinan dan SWB ...................................... 48
B. Pembahasan ................................................................................................. 49
BAB V. PENUTUP ............................................................................................... 53
A. Kesimpulan ................................................................................................. 53
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
C. Saran ............................................................................................................ 54
1. Bagi pasangan yang sudah menikah ........................................................... 54
2. Bagi peneliti selanjutnya ............................................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 55
LAMPIRAN ........................................................................................................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blue-print Skala Kepuasan Perkawinan................................................... 32
Tabel 2. Distribusi Item Skala Kepuasan Perkawinan ........................................... 32
Tabel 3. Blue-print dan distribusi item Satisfaction with Life Scale (SLS) ........... 33
Tabel 4. Blue-print dan distribusi item The Expanded Form of Positive and
Negative Affects Schedule (PANAS-X) ........................................................... 33
Tabel 5. Blue-print Skala Kepuasan Perkawinan setelah Uji Coba ...................... 36
Tabel 6. Distribusi Item Skala Kepuasan Perkawinan Setelah Uji Coba .............. 37
Tabel 7. Blue-print dan distribusi item The Expanded Form of Positive and
Negative Affects Schedule (PANAS-X) setelah uji coba ................................ 37
Tabel 8. Deskripsi Responden Penelitian ............................................................. 39
Tabel 9. Reliabilitas Data Penelitian ..................................................................... 40
Tabel 10. Deskriptif Data dan Hasil Uji Beda Rerata Responden M ................... 42
Tabel 11. Deskriptif Data dan Hasil Uji Beda Rerata Responden S ..................... 43
Tabel 12. Uji Normalitas ....................................................................................... 44
Tabel 13. Uji Homogenitas ................................................................................... 45
Tabel 14. Uji Hipotesis .......................................................................................... 46
Tabel 15. Uji Beda Tiap Area Kepuasan Perkawinan .......................................... 47
Tabel 16. Uji Beda Tiap Aspek SWB .................................................................... 47
Tabel 17. Uji Linearitas ........................................................................................ 48
Tabel 18. Uji Korelasi ............................................................................................ 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR SKEMA
Skema 1. Skema kepuasan perkawinan istri ditinjau dari tempat tinggal .............. 27
Skema 2. Skema SWB istri ditinjau dari tempat tinggal ....................................... 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Form penilaian validitas isi kepuasan perkawinan ............................ 62
Lampiran 2. Penilaian Validitas isi skala kepuasan perkawinan .......................... 73
Lampiran 3. Skala Kepuasan Perkawinan, PANAS-X dan SLS
Sebelum Uji Coba ........................................................................................... 75
Lampiran 4. Uji Reliabilitas dan Analisis Item Skala Kepuasan Perkawinan ...... 86
Lampiran 5. Uji Reliabilitas dan Analisis Item Negative Affect
Skala PANAS-X ............................................................................................. 88
Lampiran 6. Uji Reliabilitas dan Analisis Item Positive Affect
Skala PANAS-X ............................................................................................. 90
Lampiran 7. Uji Reliabilitas dan Analisis Item Skala SLS ................................... 91
Lampiran 8. Skala Kepuasan Perkawinan, PANAS-X dan SLS
Sesudah Uji Coba ............................................................................................. 92
Lampiran 9. Reliabilitas Skala Kepuasan Perkawinan Setelah Uji Coba ........... 103
Lampiran 10. Reliabilitas Skala PANAS-X Setelah Uji Coba ........................... 104
Lampiran 11. Reliabilitas Skala SLS Setelah Uji Coba ...................................... 105
Lampiran 12. Uji Normalitas .............................................................................. 106
Lampiran 13. Uji Homogenitas ........................................................................... 107
Lampiran 14. Uji Hipotesis ................................................................................. 108
Lampiran 15. Uji Beda Area Kepuasan Perkawinan Berdasarkan
Tempat Tinggal ............................................................................................. 109
Lampiran 16. Uji Beda Aspek SWB Berdasarkan Tempat Tinggal ................... 110
Lampiran 17 Uji Linearitas ................................................................................. 111
Lampiran 18 Uji Korelasi Kepuasan Perkawinan dan SWB ............................... 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehidupan bahagia merupakan idaman setiap orang. Kebahagiaan menjadi
topik yang banyak diteliti karena orang berlomba-lomba mencari apa yang
sebenarnya membuat hidup bahagia (Snyder & Lopez, 2002). Keinginan
mencapai kebahagian menjadi motivasi kuat dalam perkembangan
kepribadian manusia (King, 2008 dalam Eid & Larsen, 2008).
Seiring perkembangan penelitian mengenai kebahagian, pengukuran
kebahagiaan menjadi kendala. Kebahagiaan tidak dapat diukur secara objektif
karena tidak ada perilaku yang secara reliabel menampakkan kebahagiaan
(Kahneman & Krueger, 2006). Oleh karena itu dalam literatur psikologi istilah
kebahagiaan banyak digantikan oleh istilah subjective well-being, selanjutnya
disingkat SWB (Boniwell, 2016). Kesejahteraan atau Well-being adalah
atribut yang stabil, merefleksikan tingkatan individu dalam mengalami afek
positif dan pandangan menyenangkan atas hidupnya (Dush & Amato, 2005).
Di Indonesia, penelitian mengenai kesejahteraan subjektif atau SWB
masih terbilang sedikit, dilihat dari kebanyakan jurnal penelitian berasal dari
negara barat. Minimnya penelitian tentang SWB di Indonesia dapat
disebabkan oleh keunikan budaya. Namun hal ini sangat disayangkan karena
penelitian SWB di Indonesia dapat bermanfaat bagi kekayaan ilmu
pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Secara umum, manfaat SWB adalah membuat seseorang berfungsi baik
dalam masyarakat (Boniwell, 2016). SWB memengaruhi bagaimana seseorang
beradaptasi dalam lingkungan, serta bagaimana ia menjalin relasi dengan
orang lain (Comin & Santos, 2012). SWB juga terbukti mampu membuat
seseorang memiliki umur yang panjang (Diener & Chan, 2011). Diener dan
Michalos (2009) membuktikan bahwa SWB mampu membantu seseorang
dalam menerima kondisi hidup serta kembali berfungsi dalam masyarakat.
Subjective Well-Being (SWB) merupakan evaluasi seseorang secara
kognitif dan afektif atas hidupnya (Diener, Oishi, & Lucas, 2003). Evaluasi
kognitif berkaitan dengan penilaian atas kepuasan hidup dan dipengaruhi oleh
situasi hidup saat ini seperti keluarga, cinta dan pekerjaan (Diener, Gohm,
Suh, & Oishi, 2000; Shields, 2003). Evaluasi afektif merupakan penilaian
seseorang atas emosi yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Individu
dengan SWB tinggi atau disebut bahagia jika merasa puas akan keseluruhan
hidupnya serta mengalami banyak emosi positif dan sedikit atau tidak
mengalami emosi negatif (Diener & Michalos, 2009).
Perkawinan adalah salah satu jawaban paling populer tentang bagaimana
membuat hidup bahagia. Orang yang menikah memiliki level SWB yang lebih
tinggi dibanding orang yang tidak pernah atau sudah tidak menikah (Diener,
Gohm, Suh, & Oishi, 2000). Perkawinan, terlebih jika memuaskan, menjadi
salah satu tolak ukur SWB hidup individu. Puas akan perkawinan membuat
seseorang memiliki kepuasan hidup tinggi sehingga dapat dikatakan merasa
bahagia. (Shields, 2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kepuasan perkawinan adalah penilaian subjektif individu mengenai
kualitas perkawinan mereka ( Li & Fung, 2011). Seseorang merasa puas atas
perkawinan dengan adanya perasaan bahagia, puas dan menyenangkan
terhadap seluruh kehidupan perkawinan serta aspek khusus terkait pasangan
(Olson & Hamilton, 2003). Kepuasan perkawinan diperlukan dalam
membangun rumah tangga yang sehat dan harmonis.
Adanya ketidakpuasan perkawinan memungkinkan terjadinya konflik
dalam perkawinan, serta tekanan psikologis terhadap suami atau istri.
Ketidakpuasan perkawinan merupakan prediktor utama perceraian (Amato,
Booth, Johnson, & Rogers, 2007). Indonesia memiliki angka perceraian yang
cenderung mengalami kenaikan tiap tahunnya. Berdasarkan data dari Badan
Pusat Statistik tahun 2017, angka perceraian di Indonesia tergolong tinggi,
sebanyak 320.000 kasus terjadi dari tahun 2012 dan mengalami kenaikan
sebesar 20.000 sampai tahun 2015. Tingginya angka perceraian bukan suatu
hal yang diinginkan, oleh sebab itu penelitian tentang kepuasan perkawinan
penting dilakukan.
Perkawinan adalah tahap penting dalam kehidupan individu karena
mempengaruhi bagaimana individu menilai hidup. Saat menikah, kebanyakan
individu berada dalam tahap dewasa awal. Individu dalam tahap ini dituntut
untuk menyeimbangkan kebutuhannya atas independensi atas orang tua
(peralihan remaja) dengan kebutuhan menjalin intimitas dengan pasangan
(Santrock, 2013). Dalam menyeimbangkan dua kebutuhan ini, individu
dihadapkan dengan banyak tantangan, diantaranya hubungan dengan mertua,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
stress, keuangan, pekerjaan (Gottman dalam Santrock, 2013). Seseorang akan
dihadapkan pada perubahan dan konflik baru dalam hidupnya ketika
memutuskan untuk menikah.
Banyak pasangan mengawali perkawinan dengan tinggal di rumah mertua
atau orang tua karena ingin menemani, mertua atau orang tua merasa tidak
dapat hidup sendiri, atau alasan ekonomi yaitu belum mampu memiliki rumah
sendiri (Syaaf, 2014). Pada satu sisi, individu menikah yang tinggal bersama
mertua akan kesulitan dalam menyeimbangkan independensi serta intimitas
karena mertua akan ikut mengambil bagian dalam sistem keluarga tersebut.
Tinggal bersama mertua memunculkan lebih banyak konflik daripada tinggal
terpisah dari mertua (Bryant, Conger, & Meehan, 2001).
Pasangan tentu memiliki harapan menjalin hubungan lebih baik dengan
mertua, apalagi dapat tinggal bersama mertua. Padahal hubungan dengan
mertua tidak selalu harmonis, bahkan dapat memicu konflik dalam
perkawinan (Saputra , Hartati, & Aviani, 2014). Adanya jarak antara harapan
dengan realita yang terjadi inilah yang membuat individu tidak bahagia
(Boniwell, 2016). Konflik yang terjadi lebih banyak dirasakan oleh istri
daripada suami (Noviasari & Dariyo, 2011). Saat tinggal bersama mertua,
istri harus terbiasa dengan tuntutan diri serta tanggung jawab sebagai istri dan
menantu (Charlie, 2006 dalam Noviasari dan Dariyo, 2011). Tuntutan yang
diberikan mertua seringkali memunculkan tekanan dan ketegangan sehingga
menyebabkan istri tertekan, merasa stress bahkan dapat berpengaruh pada
kesehatan mental istri (Randall & Bodenmann, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Tinggal bersama mertua mengurangi kepuasan perkawinan pada istri
(Randall & Bodenmann, 2009). Hal ini disebabkan oleh kecenderungan
wanita yang lebih peka dan tertekan atas tuntutan disekitarnya, apalagi
tuntutan itu datang dari mertua. Tekanan serta hubungan yang seringkali tidak
harmonis dengan mertua membuat istri tidak merasa puas dengan
perkawinannya. Hal ini diperkuat oleh Reid (2004) yang menyatakan bahwa
dalam menilai aspek-aspek dalam kehidupan, wanita sangat dipengaruhi
afiliasi sosial.
Baik SWB maupun kepuasan perkawinan memiliki ruang lingkup bahasan
masing-masing dalam kehidupan individu. Walaupun keduanya memiliki
komponen yang sama, peneliti ingin melihat kedua variabel tersebut sebagai
satu variabel yang berdiri sendiri. Hal ini sesuai dengan penlitian yang
dilakukan oleh Carr, Freedman, Cornman, dan Schwarz (2014) yang
menyatakan, meskiipun kepuasan perkawinan berkorelasi dengan kepuasan
hidup, namun terhadap SWB yang lebih luas, pengaruh tersebut hanya bersifat
sementara. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyaknya faktor yang
mempengaruhi kepuasan perkawinan dan kualitas perkawinan itu sendiri.
Selain itu, kepuasan perkawinan dalam penelitian Hughes (2012)
dinyatakan memiliki kurva berbentuk U yang berarti kepuasan perkawinan
dapat menurun atau meningkat seiring waktu. Sementara SWB menurut
Diener (1984) melihat kehidupan secara menyeluruh sehingga lebih bersifat
permanen. Albuquerque (2010) menambahkan bahwa walaupun kejadian
dalam individu dapat mempengaruhi SWB seseorang, namun proses adaptasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
orang tersebut akan memiliki pola yang sama dengan sebelum-sebelumnya
sehingga SWB secara keseluruhan tidak terlalu berubah. Sehingga fokus
penelitian ini membandingkan SWB dan kepuasan perkawinan istri yang
tinggal terpisah dengan istri yang tinggal bersama mertua.
B. RUMUSAN MASALAH
Apakah ada perbedaan kepuasan perkawinan serta Subjective Well-Being
antara istri yang tinggal serumah dan terpisah dari mertua?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah melihat perbedaan kepuasan perkawinan serta
Subjective Well-being antara istri yang tinggal serumah dan yang terpisah dari
mertua.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan memperkaya teori tentang hubungan
kepuasan perkawinan dengan Subjective Well-being atau SWB seseorang
pada konteks-konteks tertentu. Khususnya pada pasangan istri yang
tinggal serumah dan yang terpisah dari mertua.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan membantu memperkaya pemahaman istri
mengenai pentingnya kepuasan perkawinan dan SWB dalam kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
perkawinan serta bagaimana kedua hal tersebut ditinjau dari tinggal
bersama atau terpisah dari mertua. Penelitian ini juga menambah
pertimbangan pasangan suami istri yang hendak tinggal bersama/terpisah
dengan mertua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
A. SUBJECTIVE WELL-BEING (SWB)
1. Definisi Subjective Well-being (SWB)
Sejak dahulu, definisi kebahagiaan menjadi bahasan menarik di kalangan
peneliti. Pembahasan tentang hal apa saja yang membuat hidup seseorang
menjadi baik juga tidak pernah berhenti diperbincangkan (Snyder, Lopez, &
Pedrotti, 2011). Satu-satunya hal yang disepakati peneliti adalah bahwa hidup
bahagia terutama dipengaruhi oleh seberapa seseorang menyukai hidupnya.
Penilaian tentang seberapa seseorang menyukai hidupnya dipengaruhi oleh
beragam hal tergantung orang tersebut. Hal ini lah yang mendasari
subjektivitas dalam penilaian kebahagiaan serta digunakannya istilah
subjective well-being (SWB) dalam literasi psikologi (Boniwell, 2016).
Diener (1984; 2002, dalam Snyder, Lopez & Pedrotti, 2011; Diener&
Michalos, 2009) menggunakan 3 hal dalam mendefinisikan SWB. Pertama,
SWB didefinisikan berdasarkan kriteria eksternal seperti kesucian dan
keutamaan. SWB berarti memiliki kualitas tertentu yang diinginkan bukan
pikiran tentang suatu keadaan subjektif. SWB dalam konteks ini didasarkan
pada penilaian orang lain (Snyder, Lopez, & Pedrotti, 2011).
Kedua, SWB didefinisikan dengan berfokus pada pertanyaan tentang apa
yang mengarahkan orang-orang untuk mengevaluasi hidup mereka secara
positif (Diener, 1984; Diener, Oishi, & Lucas, 2003). SWB merupakan
kepuasan yang harmonis terhadap keinginan dan tujuan-tujuan hidup
(Chekola, 1975 dalam Diener, 1984). Ketiga, SWB merupakan keadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dimana afek positif menunjukkan superordinasi terhadap afek negatif (Eid &
Larsen, 2008). Dalam konteks ini pengalaman emosional menyenangkan
sangat ditekankan.
SWB secara subjektif tampak pada definisi kedua dan ketiga, definisi ini
juga merupakan dua unsur utama subjective well-being. SWB secara umum
didefinisikan sebagai evaluasi seseorang terhadap kepuasan hidupnya secara
global, pengalaman perasaan-perasaan positif serta kurang atau ketiadaan
perasaan-perasaan negatif. Unsur afektif dalam SWB merupakan reaksi
emosional individu terhadap peristiwa-peristiwa dalam hidupnya (Diener,
Oishi, & Lucas, 2003). Reaksi emosional ini terdiri atas reaksi positif dan
negatif. SWB menekankan pada reaksi positif serta kurangnya atau ketiadaan
reaksi negatif.
Unsur kepuasan hidup pada dasarnya merupakan penghargaan positif
terhadap apa yang dialami dan diperoleh dalam hidup seseorang (Diener,
Oishi, & Lucas, 2003). Dalam perkembangannya, unsur kepuasan hidup ini
berkembang tidak hanya mencakup kepuasan hidup secara global, tetapi juga
kepuasan pada aspek-aspek penting kehidupan (domain satisfaction)
(Schimmack, 2008 dalam Eid & Larsen, 2008).
Peneliti menggunakan definisi SWB menurut Diener (1984; Diener, Oishi,
& Lucas, 2003) yaitu evaluasi kognitif dan afektif individu terhadap
kehidupannya. Evaluasi kognitif mencakup kepuasan hidup serta kepuasan
dalam aspek-aspek individu terhadap kehidupannya. Evaluasi afektif
mencakup emosi positif dan negatif individu atas peristiwa dalam hidupnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
(Diener, Oishi, & Lucas, 2003; Schimmack, 2008 dalam Eid & Larsen,
2008).
2. Komponen Subjective Well-being (SWB)
2.1. Komponen Kognitif
Komponen kognitif SWB terdiri atas kepuasan hidup secara global
(global life satisfaction / LS) dan kepuasan dalam aspek-aspek tertentu
dalam kehidupan individu (domain satisfaction / DA). Komponen kognitif
SWB atau cognitive well-being didasarkan pada sikap evaluatif atau
penilaian serta keyakinan seseorang atas hidupnya (Schimmack, 2008
dalam Eid & Larsen, 2008).
Proses penilaian individu didapat dari perbandingan antara
keadaannya saat ini dengan standar harapan yang dimiliki. Semakin kecil
perbedaan antara apa yang diharapkan dengan apa yang dimiliki maka
individu tersebut memiliki kepuasan hidup yang tinggi (Sirgy, 2012).
Penilaian kepuasan hidup didasarkan pada keadaan individu saat
melakukan evaluasi (Schimmack, Diener & Oishi, 2009 dalam Diener &
Michalos, 2009).
Kepuasan hidup (LS) merupakan penilaian individu secara
keseluruhan tentang hidupnya. Penilaian ini melibatkan proses kognitif
sehingga individu perlu melihat keadaan hidupnya, memutuskan
kepentingan situasi tersebut kemudian mengevaluasi tingkat kepuasannya
secara keseluruhan. Individu melihat hidupnya berdasar standar tertentu
yang telah ditentukannya (Diener & Michalos, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Kepuasan aspek-aspek tertentu dalam kehidupan individu (domain
satisfaction / DA) adalah evaluasi seseorang tentang aspek khusus dari
kehidupannya, sehingga sangat bervariasi tergantung individunya. DA
memberi informasi yang kesejahteraan individu secara keseluruhan
maupun pada area kehidupan tertentu (Diener & Michalos, 2009).
Kehidupan manusia memiliki beberapa aspek penting diantaranya,
kesehatan, harga diri, tujuan dan nilai, materi, pekerjaan, rekreasi,
pendidikan, kreativitas, perilaku menolong, cinta, pertemanan, anak-anak,
sanak saudara, rumah, tetangga (neighbourhood), serta komunitas social
(Frisch, 2006).
2.2. Komponen Afektif
Afek merupakan reaksi psikologis langsung terhadap stimulus karena
perasaan tergetar (Snyder, Lopez, & Pedrotti, 2011). Frijda (1999 dalam
Snyder, Lopez, & Pedrotti, 2011) menambahkan bahwa afek merupakan
suatu penilaian terhadap peristiwa sebagai sesuatu yang menyakitkan atau
menyenangkan, serta terhadap suatu pengalaman autonomic arousal,
pengalaman tergetar atau terbangunkan. Penilaian ini berdasarkan pada
peristiwa atau situasi yang dialaminya dalam beberapa hari atau minggu-
minggu terakhir dari waktu mengisi evaluasi (Diener & Michalos, 2009).
2.2.1. Afek Positif
Afek positif adalah penilaian terhadap suatu peristiwa sebagai
sesuatu yang menyenangkan. Watson dan Clark (1999), peneliti
SWB, membagi afek positif dalam 3 kelompok yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2.2.1.1. Joviality
Semua jenis perasaan bahagia atau riang individu
(sukacita, bahagia, senang/delighted, riang/cheerful,
bergairah/excited, antusias, hidup-hidup/lively, energik.
2.2.1.2. Self-assurance
Perasaan percaya diri atau yakin pada diri sendiri yang
dialami individu dalam peristiwa-peristiwa hidupnya (rasa
bangga, kuat, rasa yakin, bold/merasa hebat, berani,
fearless/tidak takut).
2.2.1.3. Attentiveness
Perasaan penuh perhatian yang dialami individu terkait
peristiwa-peristiwa yang sedang dialaminya (alert / waspada,
attentive / penuh perhatian, concentrating / fokus, determined /
tekun).
2.2.2. Afek Negatif
Afek negatif adalah penilaian terhadap suatu peristiwa sebagai
sesuatu yang menyakitkan. Watson dan Clark (1999),
mengklasifikasikan afek negatif menjadi:
2.2.2.1. Rasa takut
Rasa takut terdiri dari 6 item yaitu: khawatir,
scares/takut, frightened/terkejut, gelisah, gugup,
shaky/gemetar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.2.2.2. Hostility/ perasaan bermusuhan
Hostility/perasaan bermusuhan meliputi 6 item, yaitu:
marah, memusuhi, mudah tersinggung, scornful/perasaan
menghina, jijik, dan benci.
2.2.2.3. Rasa bersalah
Rasa bersalah mencakup 6 item: rasa bersalah, malu
karena perbuatannya, pantas disalahkan, marah pada diri
sendiri, muak dengan diri sendiri, tidak puas dengan diri
sendiri.
2.2.2.4. Kesedihan
Kesedihan yang dibagi dalam 5 item yaitu: sedih,
murung, putus asa, sendirian, dan kesepian.
2.2.2.5. Kelompok perasaan negatif lainnya
Kelompok perasaan negatif yang tidak termasuk dalam
4 kategori di atas yaitu, rasa malu dan lelah. Rasa malu terdiri
atas segan, sheepish/ tersipu malu, timid/ takut-takut; Lelah
terdiri atas mengantuk, lelah, lemas, dan malas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. Faktor- faktor yang Memengaruhi SWB
Penelitian-penelitian Diener (1984; 1985; 2000; 2003) menunjukkan
beberapa faktor yang mempengaruhi SWB. Faktor-faktor tersebut tidak dapat
menjadi determinan tunggal bagi SWB karena tidak cukup untuk secara
tunggal menentukan kualitas SWB individu (Eid & Larsen, 2008). Sehingga
pada perkembangannya, banyak faktor lain yang ditemukan. Secara umum,
faktor-faktor yang mempengaruhi SWB adalah:
3.1. Variabel Demografis
Variabel demografis mencakup usia, gender, ras, pendidikan,
pendapatan, status perkawinan dan keluarga, dan pekerjaan. Diener (1984,
dalam Eid & Larsen, 2008) menyimpulkan dari pelbagai penelitian bahwa
variabel-variabel demografis ini umumnya memiliki pengaruh terhadap
SWB meski lemah.
3.2. Budaya
Variabel budaya mempengaruhi emosi positif, salah satunya adalah
individualisme (independent self-conseptualization) versus kolektivisme
(interdependent self-conseptualization). Individualisme vs kolektivisme
cukup menentukan konsistensi pengalaman afektif individu dalam situasi-
situasi tertentu. Watson dan Naragon (2009 dalam Snyder, Lopez, &
Pedrotti, 2011) menemukan bahwa situasi (sendirian atau bersama orang
lain) memiliki pengaruh yang lebih besar pada tingkat emosi positif di
budaya kolektif dibandingkan budaya individualis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3.3. Lingkungan
Penelitian-penelitian SWB membuktikan bahwa lingkungan
berpengaruh pada pembentukan persepsi individu tentang kehidupannya.
Pengaruh lingkungan terhadap SWB diteliti oleh Watson & Naragon
(2009 dalam Snyder, Lopez, & Pedrotti, 2011) yang menyimpulkan bahwa
pengaruh lingkungan salah satunya adalah negara. Penelitian tersebut
membuktikan bahwa rakyat di negara-negara yang miskin dan negara yang
kaya berbeda tingkat SWB.
Lingkungan sekitar individu mempengaruh SWB. Penelitian yang
dilakukan oleh Bryant, Conger, dan Meehan (2001) menyatakan bahwa
lingkungan tempat tinggal mempengaruhi SWB seseorang. Individu yang
tinggal bersama dengan mertua memiliki SWB yang cenderung lebih
rendah daripada individu yang tinggal terpisah dari mertua. Hal ini
diperkuat oleh penelitian Saputra (2014) yang menyatakan bahwa tempat
tinggal dan tetangga / neighbourhood mempengaruhi SWB seseorang.
3.4. Kepribadian
Kepribadian merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh
yang kuat terhadap SWB berdasarkan penelitian-penelitian SWB (Diener,
1984). Salah satu sifat kepribadian yang sangat kuat memengaruhi SWB
adalah harga diri yang tinggi (Diener & Michalos et al). Selain itu,
ekstraversi dan neurotisme juga merupakan prediktor terkuat bagi SWB.
Ekstraversi memengaruhi SWB karena sifat kepribadian ini berhubungan
dengan kecenderungan mengalami emosi-emosi positif. Sebaliknya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
neurotisme berhubungan dengan kecenderungan untuk merasakan emosi-
emosi negatif. Orang yang berkepribadian ekstravert lebih mudah
mengalami emosi positif dan sebaliknya orang yang neurotis lebih mudah
merasakan emosi- emosi negatif (Eid & Larsen et al).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
B. KEPUASAN PERKAWINAN
1. Definisi Perkawinan
Perkawinan didefinisikan sebagai hubungan seorang laki-laki dan
perempuan yang secara sosial diakui, menyediakan hubungan seksual dan
pengasuhan anak yang sah dan didalamnya terdapat pembagian kerja yang
jelas baik untuk istri maupun suami (Duvall & Miller, 1985).
Di Indonesia, perkawinan didefinisikan sebagai “ikatan lahir batin antara
seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan keTuhanan
Yang Maha Esa” sebagaimana tercantum dalam UU No. 1/ 1974 tentang
perkawinan.
Sehingga perkawinan dapat disimpulkan sebagai ikatan lahir batin antara
seorang pria dan wanita sebagai suami dan istri yang secara sosial diakui
dengan tujuan membentuk keluarga dengan pembagian kerja yang jelas dan
pengasuhan anak yang sah.
2. Definisi Kepuasan Perkawinan
Kepuasan diartikan sebagai merasa senang, lega dan gembira karena
terpenuhinya hasrat hati menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kepuasan
adalah hasil penyesuaian harapan dan kenyataan (Klemer 1970 dalam
Ardhianita & Andayani, 2005). Kesesuaian antara apa yang terjadi dengan apa
yang di harapkan menimbulkan kepuasan. Kepuasan dapat disimpulkan
sebagai reaksi positif individu atas terpenuhinya harapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Kepuasan perkawinan merupakan hal yang sifatnya sangat subjektif,
karena perasaan puas yang dirasakan seseorang atas perkawinannya
tergantung dari penilaiannya sendiri (Levenson, Carstensen, & Gottman,
1993). Kepuasan perkawinan dipengaruhi oleh harapan indivdu terhadap
perkawinannya, seperti harapan atas nilai-nilai perkawinan yang terlalu tinggi,
harapan yang tidak jelas, bahkan tidak memiliki harapan sama sekali (Klemer
1970, dalam Ardhianita dan Andayani, 2005).
Kepuasan perkawinan secara umum didefinisikan sebagai perasaan
bahagia, puas, dan menyenangkan terhadap seluruh kehidupan perkawinan,
serta pada aspek-aspek yang berhubungan dengan pasangan (Olson &
Hamilton, 2003). Kepuasan pernikahan didefinisikan sebagai evaluasi suami
istri terhadap hubungan pernikahan yang cenderung berubah sepanjang
perjalanan pernikahan itu sendiri (Lemme, 1995). Kepuasan perkawinan juga
didefinisikan sebagai kondisi mental yang menggambarkan persepsi seseorang
tenrang kelebihan dan kekurangan dari suatu perkawinan (Bradbury, Fincham,
& Beach, 2000). Menurut Ayub (2010), kepuasan perkawinan adalah proses
adaptasi pasangan suami istri untuk menghindari atau mengatasi konflik yang
terjadi agar pasangan merasa puas atas perkawinannya.
Kepuasan perkawinan disimpulkan sebagai suatu perasaan bahagia, puas
dan menyenangkan berkaitan dengan terpenuhinya harapan atas perkawinan
yang bersifat subjektif dan dinamis. Subjektif karena tergantung dengan
pengalaman dan persepsi individu terhadap kepuasan yang dirasakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Dinamis karena terkait dengan evaluasi suami dan istri atas kehidupan
perkawinan yang dapat berubah seiring perjalanannya.
3. Aspek Kepuasan Perkawinan
3.1. Aspek Kognitif
Aspek kognitif dari kepuasan perkawinan didasarkan pada sikap
evaluatif atau keyakinan alam mempersepsikan apakah perilaku pasangan
bermanfaat atau merugikan (Bradbury, Fincham, & Beach, 2000). Aspek
kognitif tampak dari bagaimana individu melakukan evaluasi atau
memberikan penilaian (judgement) terhadap kehidupan perkawinannya,
seberapa positif atau seberapa baik perkawinan yang dijalaninya. Evaluasi
tersebut didasarkan pada informasi-informasi yang diperoleh dari
pengalaman.
3.2. Aspek Afektif
Aspek afektif dari kepuasan perkawinan didasarkan pada penilaian
pada perasaan positif yang dirasakan individu terhadap pasangan dalam
kehidupan perkawinannya. Aspek afektif dalam kepuasan perkawinan
digunakan untuk mengamati afeksi individu tentang perkawinan dari
waktu ke waktu (Bradbury, Fincham, & Beach, 2000). Evaluasi tersebut
didasarkan pada informasi yang diperoleh dari pengalaman kehidupan
perkawinannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4. Area Kepuasan Perkawinan
Kepuasan perkawinan dapat dilihat dari beberapa area berdasarkan
definisinya (Olson & Olson, 2000). Area-area kepuasan perkawinan, yaitu:
4.1. Kepribadian
Kepribadian adalah pola-pola perilaku, pemikiran, motif, emosi serta
tatakrama yang berbeda antar individu sehingga memberikan karakter
pada tiap individu (Wade & Tarvis, 2009). Sebagai individu, pasangan
yang menikah membawa karakter pribadi dalam hubungan perkawinan.
Area kepribadian menjelaskan mengenai penilaian individu terhadap sifat-
sifat pasangan dan perilaku dalam perkawinan.
4.2. Komunikasi
Komunikasi adalah proses pertukaran pesan yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih. Komunikasi merupakan salah satu hal penting yang
mampu mendefinisikan kualitas hubungan. Area ini menjelaskan
mengenai perasaan individu terhadap kehadiran percakapan, kontak fisik,
senyuman, dan keterbukaan komunikasi yang terjadi.
4.3. Resolusi Konflik
Area resolusi konflik menjelaskan tentang persepsi kesadaran
pasangan terhadap masalah dan strategi penyelesaian masalah pada
hubungan. Area ini berfokus pada keterbukaan pasangan untuk menyadari
dan menyelesaikan masalah serta strategi yang digunakan untuk
menyelesaikan perdebatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
4.4. Pengaturan Keuangan
Ekonomi merupakan sebuah area penting dalam sebuah pernikahan.
Banyak masalah terjadi ketika salah satu pasfangan berfikir pasangannya
harus lebih berhati-hati dalam menggunakan uang. Area pengaturan
keuangan berfokus pada sikap dan kekhawatiran mengenai masalah
pengaturan ekonomi.
4.5. Aktivitas Waktu Luang
Menghabiskan waktu bersama pasangan merupakan hal penting untuk
menunjang kedekatan satu dengan yang lain. Area aktivitas waktu luang
melihat kecenderungan individu untuk menghabiskan waktu luang
bersama pasangan.
4.6. Hubungan Seksual
Sebagian pasangan tidak malu untuk mengekspresikan kasih sayang
mereka antar satu dengan yang lain. Namun, beberapa pasangan merasa
enggan untuk mengekspresikan perasaannya terlebih dahulu, begitu juga
dalam mengekpresikan keinginan untuk melakukan hubungan seksual.
Area hubungan seksual menjelaskan tentang perasaan pasangan mengenai
afeksi dan hubungan seksual.
4.7. Pola Pengasuhan
Orangtua bertanggung jawab untuk perkembangan anak-anak mulai
dari harga diri, rasa tanggung jawab, nilai-nilai, kesehatan fisik, dan
emosional serta kebutuhan sosial dan emosi anak. Area pola pengasuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
menjelaskan penilaian dan perasaan tentang memiliki dan bagaimana
membesarkan anak.
5. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kepuasan Perkawinan
Terdapat 14 faktor yang memengaruhi kepuasan perkawinan menurut
Ayub, (2010). Penelitian ini menggunakan delapan diantaranya, yaitu:
5.1. Hubungan dengan mertua
Hubungan dengan mertua merupakan penekanan utama. Dalam
sebuah perkawinan, mertua memiliki bagian penting dalam keberhasilan
perkawinan. Kualitas hubungan dengan mertua dapat memprediksi
stabilitas, kepuasan dan komitmen pasangan.
5.2. Perbedaan gender
Dalam hal perbedaan jenis kelamin, suami melaporkan lebih puas
dalam perkawinannya dibandingkan istri. Wanita lebih peduli pada kasih
sayang dan kebersamaan dibandingkan pria. Wanita lebih realistis
sementara pria lebih idealis atau cenderung menyangkal tentang
pernikahan, hal tersebut yang menyumbang gender dalam kepuasan
pernikahan.
5.3. Finansial
Status finansial yang tinggi dan stabil mendukung kepuasan
perkawinan pada pasangan suami istri.
5.4. Pendidikan pasangan
Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin bebas ekspresi
dan perilaku asertifnya. Pada faktor ini disebutkan bahwa ada hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
positif antara kepuasan perkawinan dan tingkat pendidikan pasangan,
pasangan dengan gelar sarjana dilaporkan memiliki kepuasan perkawinan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasangan dengan gelar SMA.
5.5. Kehadiran Anak
Kehadiran anak-anak di kehidupan perkawinan cenderung
meningkatkan kepuasan perkawinan pasangan suami istri.
5.6. Kompromi
Salah satu upaya untuk membuat perkawinan berhasil serta terdapat
kepuasan di dalam kehidupan perkawinan adalah dengan kompomi.
Kompromi atau compromise adalah tahap dimana pasangan suami istri
mampu membangun pemahaman di antara pasangan, sehingga
meminimalisir timbulnya konflik. Pemahaman yang dibangun diantaranya
masalah keuangan, hubungan dengan orangtua serta pola asuh anak.
Semakin tinggi kesediaan kompromi di antara keduanya, maka semakin
puas keduanya dengan kehidupan perkawinan.
5.7. Pengertian dan Dukungan Pasangan
Dukungan dari pasangan berarti saling mengerti satu dengan yang
lain dalam berbagai hal, seperti kemampuan dan kesepakatan dalam
mengatasi perbedaan dan perubahan yang terjadi dan nilai-nilai dalam
kehidupan. Dukungan dari pasangan tidak dapat digantikan dengan teman
maupun orang terdekat. Individu yang tidak memiliki pasangan yang
suportif atau tidak mendapatkan dukungan dari pasangan cenderung
mengalami kebencian, depresi dan kecemasan. Hal ini menyebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
ketidakpuasan dalam hubungan dan pernikahan mereka, begitu juga
sebaliknya.
5.8. Persepsi diri
Individu yang memandang kehidupan secara positif lebih
merasakan kepuasan di dalam kehidupan perkawinannya, begitu juga
sebaliknya.
C. DINAMIKA PERBEDAAN KEPUASAN PERKAWINAN DAN
SUBJECTIVE WELL-BEING ISTRI DITINJAU DARI TEMPAT
TINGGAL
Perkawinan memenuhi kebutuhan dasar dan universal manusia (Glenn &
Weaver, 1979; Henderson, 1977; Rock, 1984 dalam Diener, Gohm, Suh, &
Oishi, 2000). Perkawinan membebaskan individu dari kesepian serta mampu
membuat individu merasa bahagia (Glenn, 1979 dalam Diener, Gohm, Suh, &
Oishi, 2000). Orang yang menikah memiliki level SWB yang lebih tinggi
dibanding orang yang tidak pernah atau sudah tidak menikah (Diener, Gohm,
Suh, & Oishi, 2000).
Perkawinan adalah salah satu peristiwa penting dalam tahap dewasa awal
individu (Santrock, 2013). Individu dalam tahap dewasa awal dituntut untuk
menyeimbangkan kebutuhannya atas independensi atas orang tua (peralihan
remaja) dengan kebutuhan menjalin intimitas dengan pasangan (Santrock,
2013). Individu dihadapkan dengan banyak tantangan dalam menyeimbangkan
kedua hal tersebut diantaranya, menjalin hubungan dengan mertua, stress,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
masalah ekonomi, dan pekerjaan (Gottman, 1994 ; 2006 ; 2011 dalam
Santrock, 2013).
Banyak pasangan mengawali perkawinan dengan tinggal di rumah mertua
karena ingin menemani mertua, mertua tidak bisa hidup sendiri, bahkan alasan
ekonomi yaitu belum mampu memiliki rumah sendiri (Syaaf, 2014). Padahal,
menurut penelitian yang dilakukan, tinggal bersama mertua memunculkan
lebih banyak konflik daripada tinggal terpisah dari mertua (Bryant, Conger, &
Meehan, 2001).
Konflik yang terjadi lebih banyak dirasakan oleh istri daripada suami
(Noviasari & Dariyo, 2011). Saat tinggal bersama mertua, istri harus terbiasa
dengan tuntutan diri serta tanggung jawab sebagai istri dan menantu (Charlie,
2006 dalam Noviasari dan Dariyo, 2011). Selain itu, pengaruh relasi dengan
mertua serta ketegangan lebih banyak menimbulkan stress pada istri yang
dapat berdampak pada kesehatan mental (Randall & Bodenmann, 2009).
Tinggal bersama mertua juga mengurangi kepuasan perkawinan pada istri
(Randall & Bodenmann, 2009). Hal ini disebabkan oleh kecenderungan
wanita yang lebih peka dan tertekan atas tuntutan disekitarnya, apalagi
tuntutan itu datang dari mertua. Tekanan serta hubungan yang seringkali tidak
harmonis dengan mertua membuat istri tidak merasa puas dengan
perkawinannya (Saputra , Hartati, & Aviani, 2014). Hal ini diperkuat oleh
Reid (2004) yang menyatakan bahwa dalam menilai aspek-aspek dalam
kehidupan, wanita sangat dipengaruhi afiliasi sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Istri yang memutuskan tinggal bersama mertua memiliki harapan menjalin
hubungan yang baik dengan mertua. Padahal hubungan dengan mertua
seringkali tidak harmonis dan memicu konflik dalam perkawinan (Saputra ,
Hartati, & Aviani, 2014). Adanya kesenjangan antara harapan dan realita
merupakan salah satu penyebab individu merasa tidak bahagia dalam
hidupnya (Boniwell, 2016). Tinggal bersama mertua membuat istri tidak
merasa bahagia atas hidupnya (Saputra , Hartati, & Aviani, 2014).
SWB atau Subjective well-being adalah evaluasi kognitif dan afektif
seseorang atas hidupnya, terdiri atas 3 komponen utama yaitu kepuasan hidup,
afeksi positif serta negatif (Diener, 1984; Diener, Oishi, & Lucas, 2003).
Kepuasan hidup dibedakan menjadi 2 jenis yaitu, kepuasan hidup secara
global (global life satisfaction), juga kepuasan pada aspek-aspek penting
kehidupan (domain satisfaction) (Schimmack, 2008 dalam Eid & Larsen et.
al.). Kepuasan pada aspek-aspek penting kehidupan (domain satisfaction)
dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya perkawinan. Kepuasan perkawinan
menjamin adanya kepuasan hidup. Individu yang merasa puas dengan
perkawinannya memiliki kepuasan hidup yang tinggi (Shields, 2003).
Secara umum, hubungan antara SWB dan kepuasan perkawinan adalah
saling mempengaruhi (Diener, Gohm, Suh, & Oishi, 2000). Kedua variabel
merupakan evaluasi kognitif dan afektif individu (Diener, 1984; Olson &
Olson, 2000; Diener, Oishi, & Lucas et. al,). Salah satu area dalam SWB yaitu
kepuasan hidup terdiri atas kepuasan pada aspek penting kehidupan (domain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
satisfaction), salah satunya perkawinan (Schimmack, 2008 dalam Eid &
Larsen et al).
D. SKEMA PENELITIAN
Kepuasan perkawinan istri ditinjau dari tempat tinggal dijabarkan pada
skema 1.
Skema 1. Skema kepuasan perkawinan istri ditinjau dari tempat tinggal
Istri yang Tinggal Terpisah dari Mertua
- Tekanan dan tuntutan dari mertua lebih rendah
- Mertua kurang kontribusi dalam pengambilan keputusan, sehingga resiko konflik kecil
Kepuasan Perkawinan yang tinggi
Keterbukaan antarpasangan dalam menyadari keberadaan masalah.
Merasa nyaman dalam berbagi emosi dan pendapat
Merasa nyaman dalam mengekspresikan kasih sayang kepada pasangan
Istri yang Tinggal Bersama dengan Mertua
- Tingginya tekanan dan tuntutan dari mertua
- Mertua berkontribusi besar dalam pengambilan keputusan dalam
perkawinan sehingga memunculkan konflik
Kepuasan Perkawinan yang rendah
Menyimpan masalah hanya untuk diri sendiri.
Kurang berpartisipasi dalam membuat keputusan
Malu untuk mengekspresikan kasih sayang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Subjective Well-being istri ditinjau dari tempat tinggal dijabarkan pada
skema 2.
Skema 2. Skema subjective well-being istri ditinjau dari tempat tinggal.
E. HIPOTESIS
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Kepuasan perkawinan istri yang tinggal bersama mertua lebih rendah
dibandingkan dengan istri yang tinggal terpisah dari mertua.
2. SWB istri yang tinggal bersama mertua lebih rendah dibandingkan dengan
istri yang tinggal terpisah dari mertua.
Istri yang Tinggal Terpisah dari Mertua
- Pasangan mampu menyeimbangkan fungsi perkembangan tahap dewasa awal.
- tekanan dan tuntutan dari mertua lebih rendah
Subjective well-being yang tinggi
Evaluasi positif mengenai kepuasan hidup.
Lebih banyak merasakan afek positif disbanding negatif.
Istri yang Tinggal Bersama dengan Mertua
- Pasangan tidak mampu menyeimbangkan fungsi perkembangan tahap dewasa awal
- tekanan dan tuntutan dari mertua tinggi
Subjective well-being yang rendah
Evaluasi negatif mengenai kepuasan hidup.
Lebih banyak merasakan afek negatif disbanding positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif. Penelitian
kuantitatif komparatif menguji ada tidaknya perbedaan atau perbandingan
keberadaan variabel dari dua atau lebih kelompok data (Siregar, 2013). Tujuan
penelitian adalah melihat perbedaan kepuasan perkawinan dan SWB istri
ditinjau dari tempat tinggal yaitu bersama mertua dan terpisah dari mertua.
B. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Variabel Bebas : Status tempat tinggal; bersama mertua dan
terpisah dari mertua
Variabel Tergantung 1 : Kepuasan Perkawinan
Variabel Tergantung 2 : SWB/ Subjective Well-being
C. DEFINISI OPERASIONAL
1. Kepuasan Perkawinan
Kepuasan perkawinan adalah penilaian istri atas area-area perkawinan
berdasarkan persepsi dan perasaan yang muncul dalam kehidupan perkawinan.
Kepuasan perkawinan diukur dengan skala kepuasan perkawinan yang disusun
peneliti berdasarkan area-area perkawinan menurut Olson dan Olson (2000).
2. Subjective Well-being (SWB)
SWB adalah penilaian individu atas seluruh hidupannya serta perasaan
dominan yang muncul padas keseharian. SWB diukur dengan dua alat ukur
adaptasi yaitu Satisfaction with Life Scale (SLS) untuk mengukur aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kognitif dalam SWB dan The Expanded Form of Positive and Negative Affects
Schedule (PANAS-X) untuk mengukur aspek afektif SWB. Kedua alat ukur
merupakan alat ukur yang dikembangkan oleh Howell, Rodzon, Kurai, dan
Sanchez (2010). Hasil pengukuran kedua alat ukur tersebut digabungkan
menjadi skor SWB secara keseluruhan (Howell, Rodzon, Kurai, & Sanchez,
2010).
3. Tempat Tinggal
Tempat tinggal dibedakan antara tinggal bersama mertua dengan tinggal
terpisah dari mertua. Variabel tempat tinggal dalam penelitian ini dilihat
melalui pengelompokan responden menjadi kelompok istri yang tinggal
bersama mertua dan istri yang tinggal terpisah dari mertua. Tempat tinggal
dalam penelitian ini diketahui dengan pengisian skala pada bagian data
demografi.
D. RESPONDEN PENELITIAN
Responden dipilih dengan metode non-probability purposive sampling,
yaitu pemilihan responden berdasarkan ciri-ciri tertentu yang berkaitan dengan
sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Siregar, 2013). Peneliti
menetapkan dua kriteria untuk penetapan responden, yaitu:
1. Perempuan dewasa yang telah menikah dan memiliki anak
2. Tinggal bersama atau terpisah dari mertua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
E. METODE PENGUMPULAN DATA
1. Penyusunan Blue-print
Penelitian ini menggunakan tiga buah skala yaitu, skala kepuasan
perkawinan serta dua alat ukur adaptasi untuk mengukur variabel SWB. Skala
pengukuran SWB terdiri atas Satisfaction with Life Scale (SLS) dan The
Expanded Form of Positive and Negative Affects Schedule (PANAS-X)
dikembangkan oleh Howell, Rodzon, Kurai, dan Sanchez (2010).
2. Penulisan Item
Skala kepuasan perkawinan dibuat berdasarkan 7 area perkawinan
menurut Olson dan Olson (2000) yang bertujuan untuk mengukur kepuasan
perkawinan istri, item disusun berdasarkan perspektif penilaian dan perasaan.
Ketujuh area perkawinan tersebut adalah: (1) Kepribadian, (2) Resolusi
konflik, (3) Pengaturan Keuangan, (4) Pola Pengasuhan, (5) Waktu Luang, (6)
Komunikasi dan (7) Hubungan seksual.
Subjek diminta untuk memberikan penilaian terhadap pernyataan terkait
perkawinan dengan memilih di antara 4 pilihan mulai dari “Sangat tidak
setuju” (STS) hingga “Sangat setuju” (SS). Pernyataan yang disajikan disusun
berdasarkan Blue-print di tabel 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 1. Blue-print Skala Kepuasan Perkawinan
Aspek
Area
Penilaian Perasaan Jumlah
Kepribadian 2 2 2 2 8
Resolusi
Konflik
2 2 2 2 8
Pengaturan
Keuangan
2 2 2 2 8
Pola
Pengasuhan
2 2 2 2 8
Waktu Luang 2 2 2 2 8
Komunikasi 2 2 2 2 8
Hubungan
Seksual
2 2 2 2 8
Total 56
56 item skala kepuasan perkawinan kemudian didistribusikan seperti pada
tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Item Skala Kepuasan Perkawinan
No Area F UF Jumlah Bobot
1 Kepribadian 3,40, 13, 48 31,22,38, 15 8 14,3 %
2 Resolusi
Konflik
28,44,1, 11 6,14,34,2 8 14,3 %
3 Pengaturan
Keuangan
45,29,39, 32 21,54,46,
50.
8 14,3 %
4 Pola
Pengasuhan
35,5,49, 7 16,47,52, 26 8 14,3 %
5 Waktu Luang 4,53,17, 24 12,51,25, 30 8 14,3 %
6 Komunikasi 10,41,19,42 8,36,20, 9 8 14,3 %
7 Hubungan
Seksual
23,18,33, 55 43,27,37, 56 8 14,3 %
Total 100%
Skala yang digunakan untuk mengukur variabel Subjective well-being
(SWB) terdiri dari dua buah alat ukur. Alat ukur yang pertama adalah
Satisfaction with Life Scale (SLS) yang digunakan untuk mengukur penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
individu atas kepuasan hidupnya, sekaligus aspek kognitif dalam SWB. SLS
yang digunakan memiliki blue-print yang dapat di lihat pada tabel 3.
Tabel 3. Blue-print & distribusi item Satisfaction with Life Scale (SLS)
Komponen Aspek Kognisi No. Item Jumlah
Kognitif
Gambaran
kehidupan
Pencapaian
Perencanaan
1, 2, 3
4
5
3
1
1
Total 5
Alat ukur adaptasi yang kedua adalah The Expanded Form of Positive and
Negative Affects Schedule (PANAS-X) yang dikembangkan oleh Howell,
Rodzon, Kurai, dan Sanchez (2010) untuk mengukur afek positif dan negatif
seseorang. Subjek diminta untuk menunjukkan timgkat perasaan mereka
dalam beberapa minggu terakhir menggunakan skala penilaian mulai dari
angka 1 (sangat kecil) hingga angka 5 (sangat kuat). PANAS-X memiliki
blue-print pada tabel 4.
Tabel 4. Blue-print & distribusi item The Expanded Form of Positive
and Negative Affects Schedule (PANAS-X)
Komponen Item Jumlah
Dimensi umum Afek negatif 2
Afek positif 3
Afek negatif dasar Takut 6
Bermusuhan / hostility 6
Rasa bersalah 6
Kesedihan 5
Afek positif dasar Sifat Riang (joviality) 8
Yakin akan diri 6
Penuh perhatian 4
Status afek lainnya Malu 4
Lelah 4
Ketenangan 3
Terkejut 3
Total 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3. Review dan Revisi Item
Peneliti berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk melihat ketepatan
serta keselarasan definisi konseptual dengan indikator pada setiap variabel
sebelum menyusun item. Peneliti menyusun item dengan menggunakan
bahasa sehari-hari yang mudah dipahami oleh responden.
4. Penghitungan Validitas Isi
Validitas isi menunjukkan apakah skala yang dibuat mampu menghasilkan
data yang akurat sesuai tujuan ukurnya. Validitas isi dalam penelitian ini
didapat dari professional judgement, menilai apakah aspek sudah sesuai
dengan atribut yang diukur pada skala (Supratiknya, 2014). Peneliti
melakukan professional judgement dengan meminta bantuan dari dosen
pembimbing skripsi dan empat orang teman sebaya yang sedang menyusun
skripsi.
Tahap penghitungan validitas isi selanjutnya adalah mengukur IVI-I dan
IVI-S. IVI-I adalah indeks validitas isi item yang menunjukkan taraf
relevansinya dengan atribut komponen atau atribut psikologis variabel yang
hendak diukur. Penilaian IVI-I dilakukan oleh dosen pembimbing dan empat
orang teman sebaya yang sedang menyusun skripsi. Peneliti memberi print-
out item kepuasan perkawinan beserta indikator dan penjelasan untuk
kemudian diberi nilai 1 (sangat tidak sesuai) sampai 4 (sangat sesuai)
berdasarkan kesesuaian item dengan indikator yang hendak diukur. Hasil
penilaian tersebut kemudian diolah untuk mendapatkan nilai IVI-I nya. Nilai
IVI-I item dianggap relevan ketika skor lebih besar atau sama dengan 0.78,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
jika kurang item dianggap gugur atau perlu direvisi. Pada skala kepuasan
perkawinan, ada 7 buah item yang memiliki nilai IVI-I kurang dari 0.78
sehingga item tersebut direvisi hingga memperoleh IVI-I diatas 0.78.
IVI-S adalah indeks validitas isi skala yang diperoleh dari rata-rata
proporsi item dengan nilai 3 – 4 dari semua penilai. IVI-S yang ideal adalah
lebih besar dari 0.90. Skala kepuasan perkawinan dengan item yang sudah
direvisi nilai IVI-I memperoleh IVI-S sebesar 0.93.
5. Uji Coba Pendahuluan
Skala kepuasan perkawinan melalui uji coba pendahuluan dengan
penilaian dari 15 orang wanita atau pria yang sudah menikah. Responden
diminta untuk melihat apakah petunjuk skala yang tertulis serta melihat
apakah item-item dalam skala tersebut mudah dipahami atau tidak. Dari 15
orang yang memberi penilaian, banyak diantaranya yang menanyakan item
pengasuhan anak karena ada beberapa responden belum memiliki anak. Atas
saran ini peneliti menambahkan syarat responden adalah wanita atau pria
menikah yang sudah memiliki anak. Rata-rata yang diperlukan responden
untuk mengerjakan skala kepuasan perkawinan adalah 13 menit.
6. Uji Coba Alat Ukur
Uji coba skala kepuasan perkawinan dilakukan secara on-line sejak
tanggal 19 sampai 25 April. Total responden yang mengisi uji coba skala
kepuasan perkawinan sebanyak 109 responden, 3 diantaranya kurang lengkap
dalam mengisi sehingga digugurkan. Uji coba ini dilakukan untuk
mendapatkan skala ringkas dengan taraf reliabilitas tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Peneliti menyeleksi item berdasarkan data uji coba yang diperoleh dengan
menggunakan program IBM SPSS Statistics for Windows versi 23. Seleksi
dilakukan pada item dengan nilai korelasi item-total kurang dari 0.30.
Sebanyak 19 item memiliki nilai korelasi item-total kurang dari 0.30 sehingga
digugurkan. Item tersebut adalah adalah item 2, 6, 12, 16, 20, 25, 26, 30, 32,
34, 37, 38, 42, 43, 46, 48, 49, 50, 56. Peneliti kemudian memutuskan
menggugurkan 2 item lain dengan nilai korelasi item-total mendekati 0.30
untuk meratakan jumlah item tiap area, item tersebut adalah item 40 dengan
nilai korelasi item-total 0.312 dan item 41 dengan nilai korelasi item-total
0.328. Item tersisa sebanyak 35 item dengan blue-print seperti pada tabel 5.
Tabel 5. Blue-print Skala Kepuasan Perkawinan setelah Uji Coba
Aspek / Konteks Item Jumlah
Favorable Unfavorable
Kepribadian 3 3 5
Resolusi Konflik 4 1 5
Pengaturan Keuangan 3 2 5
Pola Pengasuhan 3 2 5
Waktu Luang 4 1 5
Komunikasi 2 3 5
Hubungan Seksual 4 1 5
Total 35
35 item Skala kepuasan perkawinan yang digunakan dalam penelitian ini
memiliki distribusi item seperti pada tabel 6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 6. Distribusi Item Skala Kepuasan Perkawinan setelah Uji
Coba No Area Item Jumlah Presentase
Favorable Unfavorable
1 Kepribadian 28, 34 10, 26, 25 5 14,3 %
2 Resolusi Konflik 4, 11, 15,
35
19 5 14,3 %
3 Pengaturan
Keuangan
16, 12, 18 8, 24 5 14,3 %
4 Pola Pengasuhan 17, 2, 27 29, 20 5 14,3 %
5 Waktu Luang 13, 32, 1,
6
23 5 14,3 %
6 Komunikasi 9, 21 22, 33, 7 5 14,3 %
7 Hubungan
Seksual
31,30,3, 5 14 5 14,3 %
Jumlah 35 100%
Uji coba terhadap skala PANAS-X menghasilkan 3 dari 60 item memiliki
nilai korelasi item kurang dari 0.30 sehingga digugurkan. Item tersebut adalah
item negative affect N2 dan N28 serta item positive affect P13. Skala PANAS-
X menjadi 57 item dengan blue-print pada tabel 7.
Tabel 7. Blue-print dan distribusi item The Expanded Form of Positive
and Negative Affects Schedule (PANAS-X) setelah uji coba
Komponen Item Jumlah
Dimensi umum Afek negatif 2
Afek positif 3
Afek negatif dasar Takut 6
Bermusuhan / hostility 6
Rasa bersalah 6
Kesedihan 5
Afek positif dasar Sifat Riang (joviality) 8
Yakin akan diri 6
Penuh perhatian 3
Status afek lainnya Malu 2
Lelah 4
Ketenangan 3
Terkejut 3
Total 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
F. PEMERIKSAAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS ALAT UKUR
PENELITIAN
Peneliti memeriksa reliabilitas alat ukur dengan menggunakan reliability
analysis pada SPSS Statistic for Windows versi 23 untuk melihat koefisien
Alpha Cronbach. Skala kepuasan perkawinan memiliki koefisien Alpha
Cronbach sebesar 0.946 dari 35 item. Skala kepuasan perkawinan reliabel
karena memiliki nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,7.
Pemeriksaan validitas dilakukan dengan mengukur validitas isi dengan
nilai IVI-I dan IVI-S. Skala kepuasan perkawinan dikatakan valid karena
seluruh item memiliki IVI-I lebih besar dari 0.78 dan memiliki IVI-S sebesar
0.93.
G. METODE ANALISIS DATA
Peneliti melakukan uji hipotesis dengan teknik analisis Independent
Sample T-Test. Teknik pengukuran ini digunakan karena mampu melihat
perbedaan variabel pada dua kelompok yang berbeda. Sebelum melakukan
Independent Sample T-Test, peneliti melakukan uji asumsi dengan melakukan
uji normalitas dan uji homogenitas. Pada penelitian ini peneliti ingn melihat
perbedaan kepuasan perkawinan dan SWB istri ditinjau dari tempat tinggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data penelitian awal dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2017
sampai tanggal 20 Agustus. Pengambilan data dilakukan secara individual di
Kota Bandung dan Yogyakarta kepada 92 responden wanita yang sudah
menikah. Pengambilan data tambahan dilakukan peneliti pada tanggal 19
Agustus 2017 sampai dengan 21 Agustus secara klasikal di Dusun Pomahan,
Yogyakarta kepada 20 orang responden.
2. Deskripsi Responden
Responden dalam penelitian ini berjumlah 112 responden wanita yang
sudah menikah. Data disajikan pada tabel 8.
Tabel 8. Deskripsi responden penelitian
Keterangan Jumlah Total
Usia Responden 25 – 35 tahun 60 112
> 35 tahun 52
Daerah tempat tinggal Yogyakarta 21 112
Bandung 91
Status tempat tinggal Bersama Mertua 61 112
Terpisah dari mertua 51
Usia perkawinan < 2 tahun 12
112 2 – 5 tahun 30
> 5 tahun 70
Tingkat Pendidikan
SMP 5
112
SMA/SMK 24
D1 2
D3 14
D4 / S1 62
S2 4
S3 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3. Deskripsi Data Penelitian
Peneliti membahas reliabilitas data dari skala ukur yang digunakan serta
hasil perhitungan statistik deskriptif data penelitian.
3.1. Reliabilitas data penelitian
Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat kelayakan suatu skala sebagai
alat ukur. Nilai reliabilitas ditunjukkan dengan koefisien alpha cronbach
(α). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan aplikasi SPSS
23.00 for Windows. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa ketiga skala
yang digunakan reliabel karena memiliki koefisien α lebih besar dari 0.5.
Skala kepuasan perkawinan memiliki koefisien α sebesar 0.956. Skala
PANAS-X serta SLS yang digunakan dalam pengukuran variabel SWB
memiliki koefisien α sebesar 0. 808 dan 0.947. Hasil uji reliabilitas
ditunjukkan pada tabel 9.
Tabel 9. Reliabilitas data penelitian
Hasil uji
reliabilitas (α) Kesimpulan
Kepuasan perkawinan
- Skala Kepuasan
Perkawinan
0.956 Reliabel
Subjective Well-Being
(SWB)
- Skala PANAS - X 0.808 Reliabel
- Skala Satisfaction of
Life Scale (SLS)
0.947 Reliabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3.2. Statistik deskriptif data penelitian
Hasil perhitungan statistik deskriptif data penelitian dibedakan antara
responden yang tinggal bersama mertua dan responden yang tinggal
terpisah dari mertua.
3.2.1. Responden yang tinggal bersama mertua (M)
Peneliti melakukan analisis deskriptif untuk melihat gambaran
skor teoritis dan empiris pada kelompok responden M (tinggal
bersama mertua). Skor teoritis adalah skor alat ukur, sedangkan skor
empiris diperoleh dari hasil penelitian.
Hasil analisis deskriptif kelompok responden M menunjukkan
rerata empiris variabel kepuasan perkawinan memiliki skor 108.89,
lebih besar dari rerata teoritis sebesar 87.5. Variabel SWB diukur dari
2 buah skala, PANAS-X dan SLS. Rerata empiris skala PANAS-X
memiliki skor sebesar 206.41, lebih besar dari rerata teoritis skala
PANAS-X sebesar 171. Rerata empiris skala SLS juga memiliki skor
yang lebih besar yaitu 23.13 dari rerata teoritis sebesar 20.
Peneliti melakukan uji beda rerata dengan menggunakan one
sample t-test pada program SPSS for Windows versi 23.00. Hasil uji
one sample t-test yang dilakukan pada kategori responden M
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara rerata empiris
dengan rerata teoritis baik dalam variabel kepuasan perkawinan (t =
11.127; p = 0.00) maupun dalam variabel SWB skala PANAS-X (t =
9.55; p = 0.000) serta variabel SWB skala SLS (t = 3.979; p = 0.000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Deskriptif data dan hasil uji beda rerata kelompok responden M
ditunjukkan pada tabel 10.
Tabel 10. Deskriptif data dan hasil uji beda rerata responden M
Teoretis Empiris t-test
Kepuasan
Perkawinan
Min 35 46.0 t = 11.127
Max 140 136.0
Mean 87.5 108.9 Sig. = 0.000
SD 14.6 15.0
PANAS-X
Min 57 118.0 t = 3.979
Max 285 266.0
Mean 171 206.4 Sig. = 0.000
SD 28.5 28.9
SLS
Min 5 5.0 t = 9.55
Max 35 34.0
Mean 20 23.1 Sig. = 0.000
SD 3.33 6.1
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa responden yang tinggal
bersama mertua memiliki skor kepuasan perkawinan serta skor SWB
yang tinggi.
3.2.2. Responden yang tinggal terpisah dari mertua (S)
Hasil analisis deskriptif pada kelompok responden S
menunjukkan bahwa variabel kepuasan perkawinan pada kategori
responden yang tinggal terpisah dari mertua memiliki rerata empiris
(112.47) lebih besar dari rerata teoritis (87.5). Skor variabel SWB dari
skala PANAS-X memiliki rerata empiris (209.71) lebih besar dari
rerata teoritis (171). Skor variabel SWB dari skala SLS juga memiliki
rerata empiris (35) lebih besar dari rerata teoritis (20).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Peneliti melakukan uji beda rerata dengan menggunakan one
sample t-test pada program SPSS for Windows versi 23.00. Hasil uji
one sample t-test yang dilakukan pada kategori responden S
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara rerata empiris
dengan rerata teoritis baik dalam variabel kepuasan pernikahan (t =
12.048; p = 0.000); variabel SWB skala PANAS-X (t = 9.727; p =
0.000) serta skala SLS (t = 7.186; p = 0.000). Hasil analisis deskriptif
dan uji beda rerata ditunjukkan pada tabel 11.
Tabel 11. Deskriptif data dan hasil uji beda rerata responden S
Teoretis Empiris t-test
Kepuasan
Perkawinan
Min 35 66.0 t = 12.048
Max 140 136.0
Mean 87.5 112.5 Sig. = 0.000
SD 14.6 14.8
PANAS-X
Min 57 119.0 t = 9.727
Max 285 263.0
Mean 171 209.7 Sig. = 0.000
SD 28.5 28.4
SLS
Min 5 14.0 7.186
Max 35 35.0
Mean 20 25.1 Sig. = 0.000
SD 3.33 5.1
Hasil perbandingan rerata empiris dan teoritis menunjukkan
bahwa responden yang tinggal terpisah dari mertua memiliki skor
kepuasan perkawinan serta skor SWB yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4. Hasil Uji Asumsi
4.1. Uji normalitas
Uji normalitas memberi gambaran tentang kondisi sebaran data memiliki
distribusi yang normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini
menggunakan teknik analisis Kolmogorov-Smirnov Test pada program SPSS
for Windows versi 23.00. Data terdistribusi normal apabila memiliki nilai
signifikansi (p) lebih besar dari 0.05 (p > 0.05).
Hasil uji normalitas variabel kepuasan perkawinan pada kelompok
responden M sebesar 0.003 (p ≤ 0.05), serta pada kelompok responden S
sebesar 0.200 (p ≥ 0.05). Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa pada
variabel kepuasan perkawinan, distribusi data kelompok responden M tidak
normal. Sedangkan distribusi data kelompok responden S normal.
Hasil uji normalitas variabel SWB pada kelompok responden M sebesar
0.200 (p ≥ 0.05), serta pada kelompok responden S sebesar 0.079 (p ≥ 0.05).
Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa pada variabel SWB, distribusi data
pada dua kelompok responden normal. Hasil uji normalitas ditunjukkan tabel
12.
Tabel 12. Uji normalitas
Kelompok
Responden
Hasil uji
normalitas
Sig. Kesimpulan
Kepuasan
Perkawinan
M
S
0.003
0.200
< 0.05
≥ 0.05
Tidak Normal
Normal
SWB M
S
0.200
0.079
≥ 0.05
≥ 0.05
Normal
Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
4.2. Uji homogenitas
Uji homogenitas memberi gambaran tentang kesamaan variasi setiap
kelompok data. Pengukuran homogenitas dalam penelitian ini
menggunakan Levene’s test pada program SPSS for Windows versi 23.00.
Uji homogenitas terpenuhi apabila nilai signifikansi (p) yang diperoleh
lebih besar dari 0.05 (p ≥ 0.05).
Hasil uji homogenitas dilakukan terhadap dua variabel penelitian
ditinjau dari tempat tinggal. Variabel kepuasan perkawinan memiliki nilai
signifikansi sebesar 0.493 (p ≥ 0.05) serta variabel Subjective well-being
memiliki signifikansi sebesar 0.583 (p ≥ 0.05). Hasil uji homogenitas
menunjukkan bahwa data penelitian ini homogen. Hasil uji homogenitas
tampak pada tabel 13.
Tabel 13. Uji homogenitas
Levene
Statistics df1 df2 Sig. Kesimpulan
Kepuasan
Perkawinan 0.473 1 110
0.493
≥ 0.05 Homogen
SWB 0.303 1 110 0.583
≥ 0.05 Homogen
5. Hasil Uji Hipotesis
5.1. Uji beda Mann-Whitney U
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis uji beda
Mann-Whitney U pada program SPSS for Windows versi 23.00. Uji Mann-
Whitney U digunakan karena data yang diperoleh tidak normal. Uji beda
Mann-Whitney U menghasilkan nilai signifikansi yang menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
apakah pada data ada perbedaan (p ≤ 0.05) atau tidak ada perbedaan (p >
0.05).
Uji beda pada variabel kepuasan perkawinan menghasilkan nilai
signifikansi sebesar 0.180 serta pada variabel Subjective well-being
sebesar 0.273. Hasil uji beda ditunjukkan pada tabel 14.
Tabel 14. Uji Hipotesis
Mann-
Whitney U test
Asymp. Sig.
(2-tailed) Kesimpulan
Kepuasan
Perkawinan 1326.00 0.180 > 0.05
Tidak ada
perbedaan
SWB 1368.00 0.273 > 0.05 Tidak ada
perbedaan
Hasil uji beda menunjukkan tidak adanya perbedaan antar kelompok
responden baik pada variabel kepuasan perkawinan maupun pada variabel
SWB.
6. Analisis Tambahan
6.1. Uji beda area kepuasan perkawinan istri ditinjau dari tempat tinggal
Uji beda dilakukan menggunakan Mann- Whitney U test program
SPSS for Windows versi 23.00. Peneliti menemukan perbedaan pada area
kepribadian dengan nilai signifikansi 0.021 (p ≤ 0.05). Hasil uji beda area
lain tidak menunjukkan perbedaan (p > 0.05). Tabel 15 menunjukkan hasil
uji beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 15. Uji beda tiap area kepuasan perkawinan
Area Kepuasan
Perkawinan
Mann- Whitney
U test
Asymp. Sig.
(2-tailed) Kesimpulan
Kepribadian 1166.500 0.021 ≤ 0.05 Ada
perbedaan
Resolusi Konflik 1335.000 0.192 ≥ 0.05 Tidak ada
perbedaan
Pengaturan Keuangan 1335.500 0.191 ≥ 0.05 Tidak ada
perbedaan
Pola Pengasuhan 1226.000 0.051 ≥ 0.05 Tidak ada
perbedaan
Waktu Luang 1527.500 0.868 ≥ 0.05 Tidak ada
perbedaan
Komunikasi 1484.000 0.671 ≥ 0.05 Tidak ada
perbedaan
Hubungan Seksual 1544.000 0.946 ≥ 0.05 Tidak ada
perbedaan
6.2. Uji beda aspek SWB istri ditinjau dari tempat tinggal
Peneliti melakukan analisis tambahan pada tiap aspek subjective
well-being, dibedakan dari tempat tinggal responden. Hasil uji beda
menunjukkan bahwa masing-masing aspek SWB tidak ada perbedaan
antar status tempat tinggal (p > 0.05). Tabel 16 menunjukkan hasil uji
beda masing-masing aspek SWB.
Tabel 16. Uji beda tiap aspek SWB
Aspek SWB Mann-
Whitney U test
Asymp. Sig.
(2-tailed) Kesimpulan
Kognitif 1248.000 0.072 ≥ 0.05 Tidak ada
perbedaan
Afek positif 1402.500 0.371 ≥ 0.05 Tidak ada
perbedaan
Afek negatif 1544.500 0.949 ≥ 0.05 Tidak ada
perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
6.3. Uji korelasi kepuasan perkawinan dan SWB
Uji korelasi dilakukan setelah uji asumsi yaitu uji normalitas dan
linearitas. Hasil uji normalitas data penelitian pada tabel 12 menunjukkan
bahwa data penelitian tidak memiliki distribusi normal. Hasil uji linearitas
antar variabel dilakukan untuk mengetahui hubungan antar 2 variabel
saling tegak lurus atau tidak. Data dikatakan memiliki hubungan yang
saling tegak lurus apabila nilai Sig. ≤ 0.05. Hasil uji linearitas pada data
penelitian menghasilkan nilai Sig = 0.000 sehingga kedua variabel
memiliki hubungan yang saling tegak lurus/ linear. Hasil uji linearitas
pada tabel 17.
Tabel 17. Uji linearitas
f Sig.
Kepuasan
Perkawinan*
SWB
(Combined) 3.588 0.000
Linearity 117.354 0.000
Deviation
from Linearity 2.030 0.010
Peneliti melakukan uji korelasi untuk melihat ada tidaknya hubungan
antara variabel kepuasan perkawinan dengan variabel SWB. Uji korelasi
yang dilakukan menggunakan korelasi Spearman Rho karena data tidak
berdistribusi normal. Peneliti menggunakan program SPSS for Windows
versi 23.00, dengan hasil pada tabel 18 berikut.
Tabel 18. Uji korelasi
SWB
Kepuasan
Perkawinan
Spearman’s rho
Correlation 0.539
Sig. (2-tailed) 0.000
N 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
B. PEMBAHASAN
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan kepuasan perkawinan serta
Subjective Well-being antara istri yang tinggal serumah dan yang terpisah dari
mertua. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan baik
kepuasan perkawinan maupun subjective well-being pada istri yang tinggal
serumah/ terpisah dari mertua, sehingga kedua hipotesis penelitian ditolak.
Tidak terbuktinya hipotesis penelitian berlawanan dengan beberapa penelitian
yang pernah dilakukan sebelumnya yang menyatakan bahwa ada perbedaan
kepuasan perkawinan antara istri yang tinggal bersama mertua dengan yang
tinggal terpisah dari mertua (Saputra , Hartati, & Aviani, 2014). Hasil ini juga
bertolak belakang dengan penelitian Bryant, Conger, dan Meehan (2001) serta
penelitian Dewi dan Marheni (2017) yang menyatakan ada perbedaan SWB istri
ditinjau dari tempat tinggal.
Dalam penelitian ini, istri yang tinggal bersama mertua diduga merasakan
konflik yang lebih sering dibandingkan istri yang tinggal terpisah dengan mertua
(Saputra , Hartati, & Aviani, 2014). Konflik yang terjadi dapat menimbulkan
adanya ketidakpuasan terhadap perkawinan dan tidak adanya SWB. Namun,
terdapat faktor-faktor yang dapat mengatasi konflik tersebut, diantaranya
kompromi dan dukungan dari pasangan.
Kompromi antar pasangan suami terjadi saat pasangan mulai saling
memahami isu-isu yang sering dihadapi. Diantaranya keuangan, pola pengasuhan
dan hubungan dengan mertua. Pasangan yang memiliki keinginan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
melakukan kompromi dengan pasangannya mampu mengatasi konflik dan
menumbuhkan kepuasan perkawinan (Ayub, 2010). Dukungan dari pasangan juga
menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kepuasan perkawinan (Ayub, 2010).
Dalam menyelesaikan konflik atau dalam menjalani kehidupan sehari-hari
perilaku tidak mendukung dari pasangan akan mengakibatkan ketidakpuasan
terhadap perkawinan. Korelasi tinggi antara Kepuasan perkawinan dan SWB
memperkuat asumsi ini. Pasangan yang sering berkompromi dan saling
mendukung memiliki kepuasan perkawinan yang tinggi, serta secara tidak
langsung memiliki SWB yang tinggi.
Penelitian ini menghasilkan nilai Kepuasan perkawinan maupun SWB yang
tinggi pada dua kelompok responden. Kepuasan perkawinan pada kelompok
responden yang tinggal bersama mertua dapat dirasakan karena beberapa hal
diantaranya, ada penyesuaian perkawinan yang baik dengan pasangan dan
keluarga pasangan, serta memiliki relasi yang baik dengan mertua. Penyesuaian
perkawinan atau marital adjustment sangat mempengaruhi kepuasan perkawinan.
Tinggal bersama mertua meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik dalam
perkawinan, namun penyesuaian perkawinan mampu mengatasi hal tersebut
(Fitroh, 2011). Istri yang memiliki relasi yang baik dengan mertua juga
mengurangi resiko konflik dalam perkawinan sehingga mendukung kepuasan
perkawinan (Amato, Booth, Johnson, & Rogers, 2007). Memiliki relasi yang baik
dengan mertua dipengaruhi oleh lamanya istri tinggal bersama mertua (Bryant,
Conger, & Meehan, 2001).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Penelitian ini menemukan ada perbedaan pada salah satu area kepuasan
perkawinan pada kedua kelompok responden yaitu area kepribadian. Area
kepribadian kepuasan perkawinan menjelaskan penilaian individu terhadap sifat-
sifat pasangan dan perilaku dalam perkawinan (Olson & Olson, 2000). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa responden yang tinggal terpisah dengan mertua
memberikan penilaian yang lebih baik terhadap sifat pasangan dan perilaku dalam
perkawinan. Namun hasil ini berlawanan dengan area lain dalam kepuasan
perkawinan. Pengaruh penilaian kepribadian pasangan memang lebih dipengaruhi
oleh lingkungan, sehingga ditemukan perbedaan antar dua kelompok responden
(Olson & Olson, 2000).
Penilaian SWB terdiri atas dua komponen penting yaitu, komponen kognitif
yaitu kepuasan hidup serta komponen afektif yaitu penilaian atas afek negatif
maupun positif (Schimmack, 2008 dalam Eid & Larsen et al). Diener, Suh dan
Lucas (1999 dalam (Pavot & Diener, 2004) menganggap bahwa ketiga komponen
penilaian ini merupakan konstruk mandiri walaupun ketiganya saling
berhubungan. Oleh karena itu meskipun ketiga komponen penilaian merefleksikan
apa yang terjadi dalam hidup individu secara keseluruhan, ketiganya harus diukur
dan diteliti secara individual (Diener, Oishi, & Lucas, et al).
Kepuasan hidup terdiri atas kepuasan hidup secara global (global life
satisfaction) serta kepuasan hidup pada area tertentu (domain satisfaction).
Kehidupan perkawinan serta tempat tinggal merupakan salah satu area domain
satisfaction. Kepuasan aspek-aspek tertentu dalam kehidupan individu (domain
satisfaction / DA) adalah evaluasi seseorang tentang aspek khusus dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
kehidupannya, sehingga sangat bervariasi tergantung individunya (Diener &
Michalos et al). Area yang mempengaruhi domain satisfaction tidak dapat secara
luas digeneralisasi melainkan tergantung pada individu tersebut serta budayanya
(Diener, Oishi, & Lucas et al).
Pengaruh budaya dan kepribadian individu sangat kuat pada SWB, karena
mampu memengaruhi bagaimana seseorang menilai hidupnya (Diener, Oishi &
Lucas et al.) Hal yang sering terjadi dalam pengukuran SWB adalah munculnya
bias penilaian seseorang atau self-serving bias. Contohnya adalah individu tinggi
hati, yang menilai dirinya lebih baik daripada orang lain cenderung tidak
memberikan penilaian hidup yang rendah. Tidak hanya pada SWB, pengaruh
budaya dan kepribadian juga tampak pada variabel kepuasan perkawinan, terkait
dengan penilaian subjektif individu atas hidupnya (Diener & Michalos et al;
Olson & Olson, 2000).
Penelitian ini dilakukan di Pulau Jawa, sehingga responden penelitian
dominan memiliki budaya Jawa. Masyarakat dengan Budaya Jawa, terutama
wanita Jawa selalu diajarkan untuk bersyukur atau menerima keadaan hidupnya,
dikenal dengan istilah “nrimo”. Individu yang memiliki rasa syukur mengakui
adanya kebaikan dalam hidupnya sehingga ia akan mengembangkan penilaian
positif terhadap hidupnya dan mengalami emosi positif (Froh, Emmons, Card,
Bono, & Wilson, 2011). Penelitian-penelitian sebelumnya telah menyimpulkan
bahwa syukur/gratitude mampu meningkatkan SWB serta kepuasan perkawinan
individu (Emmons & McCullough, 2004; Toepfer, Cichy, & Peters, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaaan kepuasan
perkawinan maupun SWB antara istri yang tinggal bersama mertua maupun
tinggal terpisah dari mertua. Baik istri yang tinggal bersama mertua maupun
tinggal terpisah dari mertua memiliki kepuasan perkawinan serta SWB yang
tinggi. Terdapat perbedaan antar kedua kelompok responden pada area
kepribadian kepuasan perkawinan. Istri yang tinggal terpisah dari mertua
memberikan penilaian yang lebih baik terhadap sifat pasangan dan perilaku
dalam perkawinan. Hasil analisis tambahan membuktikan ada hubungan
antara kepuasan perkawinan dengan SWB.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan responden yang berasal dari berbagai
daerah sehingga terdapat bias budaya pada data penelitian. Beberapa data
demografis yang dapat mendukung penelitian juga tidak dikumpulkan oleh
peneliti, diantaranya lamanya responden tinggal bersama mertua, mertua yang
tinggal bersama apakah mertua perempuan atau laki-laki. Keterbatasan data
ini mengurangi hasil penelitian dan pembahasan. Selain itu, peneliti tidak
melihat hubungan dengan mertua sebagai salah satu fokus, melainkan hanya
sebatas konteks tinggal bersama mertua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
C. SARAN
1. Bagi pasangan yang sudah menikah
Penelitian ini membuktikan bahwa tinggal bersama atau terpisah dengan
mertua tidak mempengaruhi kepuasan perkawinan maupun kebahagiaan istri.
Namun, istri yang tinggal terpisah dari mertua memberikan penilaian yang
lebih baik terhadap sifat pasangan dan perilaku dalam perkawinan.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya disarankan untuk melihat hubungan dengan mertua,
tidak sebatas melihat sebagai konteks. Peneliti yang hendak melakukan
penelitian dengan tema yang sama juga disarankan memperhatikan data
demografis yang dikumpulkan, seperti asal daerah responden, lamanya waktu
tinggal bersama mertua, serta mertua yang tinggal bersama merupakan mertua
perempuan atau laki-laki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
DAFTAR PUSTAKA
Albuquerque, B. (2010, January 16). PositivePsychology. Retrieved from
Positivepsychology.org.uk: http://positivepsychology.org.uk/subjective-
well-being/
Amato, P., Booth, A., Johnson, D., & Rogers, S. (2007). Alone together : How
Marriage in America is changing. London: Harvard University Press.
Ardhianita, I., & Andayani, B. (2005). Kepuasan perkawinan ditinjau dari
berpacaran dan tidak berpacaran. Jurnal Psikologi UGM, 32 (2), 101 -
111.
Ayub, N. (2010). Development of marital satisfaction scale. Pakistan Journal of
Clinical Psychology, 9 (1), 19 - 34.
Boniwell, I. (2016). Happiness and Subjective Well-Being.
(positivepsychology.org.uk) Retrieved February Tuesday, 2017, from
positivepsychology.org.uk: http://positivepsychology.org.uk/happiness-
and-subjective-well-being/
Bradbury, T. N., Fincham, F. D., & Beach, S. R. (2000). Research on the nature
and determinants of marital satisfaction: a decade in review. Journal of
Marriage and the Family, 62, 964 - 980.
Bryant, C. M., Conger, R., & Meehan, J. (2001). The influence of in-laws on
change in marital succes. Journal of Marriage and Family 63, 714 - 626.
Carr, D., Freedman, V., Cornman, J., & Schwarz, N. (2014). Happy marriage,
happy life? Marital quality and subjective well-being in laterl life. Journal
of Marriage and Family, 930-948.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Comin, F. S., & Santos, M. (2012). Correlations between subjective well-being,
dyadic adjustment and marital satisfaction in brazilian married people. The
Spanish Journal of Psychology, 15 (1), 166-176.
Dewi, G. M., & Marheni, A. (2017). Perbedaan subjective well-being pada ibu
ditinjau dari struktur keluarga di kota denpasar. Jurnal Psikologi Udayana,
4 (01), 102-109.
Diener, E. (1984). Subjective well-being. Psychological bulletin, 95, No. 3, 542 -
575.
Diener, E., & Chan, M. Y. (2011). Happy people live longer: subjective well-
being contributes to health and longevity. Applied Psychology, 3
(1)(Health and Well-being), 1 - 43.
Diener, E., & Michalos, A. C. (2009). The Science of Well-Being: The collected
works of Ed Diener. New York: Springer.
Diener, E., Emmons, R., Larsen, R., & Griffin, S. (1985). The satisfaction with
life scale. Journal of Personality Assessment, 49 (1), 71 - 75.
Diener, E., Gohm, C., Suh, E., & Oishi, S. (2000). Similarity of relation between
marital status and subjective well-being across culture. Journal of Cross-
Cultural Psychology, 4, 419 - 436.
Diener, E., Oishi, S., & Lucas, R. E. (2003). Personality, Culture and Subjective
Well-Being : Emotional and Cognitive Evaluation of Life. Annual Reviews
Psychology, 54, 403 - 425.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Dush, C. K., & Amato, P. R. (2005). Consequences of relationship status and
quality for subjective well-being. Journal of Social and Personal
Relationship, 22(5), 607 - 627.
Duvall, E., & Miller, C. (1985). Marriage and Family Development (6th ed.).
New York: Harper & Row Publisher.
Eid, M., & Larsen, R. (2008). The Science of Subjective Well Being. New York:
The Guilford Press.
Emmons, R., & McCullough, M. (2004). Gratitude. In C. Peterson, & M.
Seligman, Character Strengths and Virtues: A Handbook and
Classification. Oxford: Oxford University Press.
Fitroh, S. (2011). Hubungan antara kematangan emosi dan hardiness dengan
penyesuaian diri menantu perempuan yang tinggal di rumah ibu mertua.
Psikoislamika, Jurnal Psikologi Islam, 83-98.
Frisch, M. (2006). Quality of Life Therapy: Applying a Life Satisfaction Approach
to Positive Psychology and Cognitive Therapy. Hoboken: Wiley.
Froh, J., Emmons, R., Card, N., Bono, G., & Wilson, J. (2011). Gratitude and the
reduced cost of materialism in adolescents. Journal of Happiness Study,
12, 289 - 302.
Howell, R. T., Rodzon, K. S., Kurai, M., & Sanchez, A. H. (2010). A validation of
well-being and happiness surveys for administration via the internet.
Behavior Research Methods, 42 (3), 775-784.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Hughes, R. (2012). Huffington Post. Retrieved from Huffingtonpost.com:
http://www.hufffingtonpost.com/robert-hughes/does-marital-
satisfaction_b_832824.html
Kahneman, D., & Krueger, A. B. (2006). Developments in the measurement of
subjective well-being. Journal of Economic Perspectives, 20 (1), 3 - 24.
Lemme, B. (1995). Development in Adulthood. USA: Allyn & Bacon.
Levenson, R., Carstensen, L., & Gottman, J. M. (1993). Long term marriage: age,
gender, and satisfaction. Psychology and Aging, 8 (2), 301 - 313.
Li, T., & Fung, H. (2011). The dynamic goal theory of marital satisfaction.
Review of General Psychology, 15 (3), 246 - 254.
Noviasari, N., & Dariyo, A. (2011). Hubungan psychological well-being dengan
penyesuaian diri pada istri yang tinggal di rumah mertua. Skripsi (tidak
diterbitkan), 1-18.
Olson, D. H., & Olson, A. K. (2000). Empowering couples: building on your
strengths, second edition. Minnesota: Life Inovations. Inc.
Olson, D., & Hamilton, I. (2003). Marriage and Families: Intimacy, Diversity,
and Strength (2nd ed.). Minnesota: Life Innovation.inc.
Pavot, W., & Diener, E. (2004). The subjective evaluation of well-being in
adulthood: findings and implication. Ageing International, 29 (2), 113 -
135.
Randall, A., & Bodenmann, G. (2009). The role of stress on close relationship and
marita satisfaction. Clinical Psychology Review, 105 - 115.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Reid, A. (2004). Gender and sources of subjective well-being. Sex Roles, 51
(11/12), 617 - 629.
Santrock, J. W. (2013). Life Span Development (14th ed.). New York: Mc Graw
Hill.
Saputra , F., Hartati, N., & Aviani, Y. I. (2014). Perbedaan kepuasan pernikahan
antara pasutri yang serumah dan terpisah dari orangtua/ mertua. Jurnal
RAP UNP, Vol. 5, No. 2, 136 - 145.
Shields, M. (2003). Marriage, Children and Subjective Well-being. Eighth
Australian Institute of Family Studies Conference (pp. 1- 22). Melbourne:
Institute of Family Studies.
Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perhitungan
Manual dan SPSS. Jakarta: Prenada Media Group.
Sirgy, M. (2012). The Psychology of Quality of Life: Hedonic Well-being, Life
Satisfaction, and Eudaimonia. New York: Springer.
Snyder, C., & Lopez, S. J. (2002). Handbook of Positive Psychology. New York:
Oxford University Press.
Snyder, C., Lopez, S., & Pedrotti, J. T. (2011). Positive Psychology : The
Scientific and Practical Exploration of Human Strength. California: Sage
Publication, Inc.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologis. Yogyakarta: Penerbit Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Syaaf, S. (2014, September 2). Kompasiana. Retrieved from Female Kompas:
http:/www.female.kompas.com/read/2014/09/02/000700520/sebelum.ting
gal.bersama.kenali.dulu.tipe.mertua.anda./
Toepfer, S., Cichy, K., & Peters, P. (2012). Letters of gratitude: further evidence
for author benefits. Journal of Happiness Study, 187 - 201.
Wade, C., & Tarvis, C. (2009). Psikologi. Jakarta: Erlangga.
Watson, D., & Clark, L. A. (1999). The PANAS-X: Manual for the Positive and
Negative Affect Schedule - Expanded Form. Iowa: Department of
Psychological & Brain Sciences Publication, University of Iowa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 1. Form Penilaian Validitas Isi Kepuasan Perkawinan
PENILAIAN VALIDITAS ISI
KEPUASAN PERKAWINAN
(MARITAL SATISFACTION)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Yang terhormat
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Yang berpartisipasi dalam penelitian ini
Denganhormat,
Kami mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma yang beridentitas di bawah ini:
1. Ida Ayu Indri Novirayanthi (129114012)
2. Ken Sulanjari (129114036)
3. DevitaPrasetyoWati (129114109)
4. Katarina Novita Sari (129114127)
5. Nazirah Adhania (129114143)
6. Monica Sindhi VPD (129114150)
7. Gisela Anggraida D. (129114170)
8. Igan EvangListaTarigan (129114171)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Meminta bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi penilaian validasi isi item “Kepuasan Perkawinan” dalam rangka
tugas akhir kami. Validitas isi item yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah taraf sejauh mana isi item relevan dengan atribut psikologis yang
diukur (kepuasan perkawinan).
Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi penilaian validitas isi item ini.
Hormat kami,
Kelompok Kepuasan Perkawinan
PERNYATAAN KESEDIAAN
Sayabertandatangan di bawah ini:
Nama :
NIM :
Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia mengisi penilaian validitas isi dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak tertentu demi
membantu terlaksananya penelitian.
Yogyakarta,… Februari 2017
(……………………………..)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Atribut Psikologis Konteks/Dimensi
Kepuasan Perkawinan (Marital
Satisfaction):
Penilaian dan perasaan positif individu
terhadap kehidupan perkawinan yang meliputi
beberapa konteks dalam perkawinan.
Kepribadian: Pada konteks ini menjelaskan mengenai penilaian individu terhadap sifat-sifat pasangan dan
perilaku dalam perkawinan.
Indikator: 1. Menyukai pribadi pasangan.
2. Menerima pasangan apa adanya.
3. Menganggap pasangan sebagai teman baik.
Komunikasi:
Pada konteks ini menjelaskan mengenai perasaan individu terhadap kehadiran percakapan, kontak
fisik, senyuman, dan keterbukaan komunikasi yang terjadi.
Indikator:
1. Merasa nyaman dalam berbagi emosi dan keyakinan atau pendapat.
2. Merasa dipahami oleh pasangan.
Resolusi Konflik:
Pada konteks ini berfokus pada keterbukaan pasangan untuk menyadari dan menyelesaikan masalah
serta strategi yang digunakan untuk menyelesaikan perdebatan.
Indikator:
1. Keterbukaan pasangan dalam menyadari dan memecahkan masalah.
2. Keterampilan dalam menemukan solusi.
Pengaturan Keuangan:
Pada konteks ini berfokus pada sikap dan kekhawatiran mengenai masalah pengaturan ekonomi.
Indikator:
1. Menerima keadaan ekonomikeluarga.
2. Kesepakatan dalam mengatur keuangan.
Waktu Luang:
Pada konteks ini mengkaji mengenai preferensi untuk menghabiskan waktu luang.
Indikator: 1. Aktivitas sosial versus aktivitas pribadi.
2. Menggunakan waktu luang untuk aktivitas bersama.
3. Kesepakatan dalam menghabiskan waktu luang bersama.
Hubungan Seksual:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Pada konteks ini menjelaskan tentang perasaan pasangan mengenai afeksi dan hubungan seksual.
Indikator: 1. Merasa nyaman terhadap tingkah laku seksual.
2. Merasa dapat mengekspresikan kasih saying kepada pasangan.
Anak dan Pengasuhan: Pada konteks ini menjelaskan mengenai penilaian dan perasaan tentang memiliki dan cara
membersarkan anak.
Indikator: 1. Kesepakatan tentang mendisiplinkan anak.
2. Kesepakatan dalam mengasuh anak.
3. Keterbukaan komunikasi dengan anak.
Tugas anda adalah sebagai berikut:
a. Terhadap setiap item berikut ini, berikanlah penilaian anda terkait taraf relevansinya.
b. Yang dimaksud taraf relevansi dalam kegiatan ini adalah taraf sejauh mana item yang bersangkutan mencerminkan atribut
psikologis atau komponen atribut psikologis yang hendak diukur. Relevansi ini tercermin dari kesesuaian isi item dengan definisi
konseptual tentang atribut psikologis atau komponen atribut psikologis yang diukur.
c. Untuk memberikan penilaian terhadap taraf relevansi item, gunakanlah skala penilaian berikut:
1 = Tidak relevan
2 = Kurang relevan
3 = Relevan
4 = Sangat relevan
d. Nyatakanlah penilaian anda dengan cara memberikan centang(
e. Berikanlah saran perbaikan pada kolom yang telah disediakan apabila menurut anda item-item yang tersedia tidak atau kurang
relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Konteks Indikator Item Taraf Relevansi Saran
Perbaikan
Item
1 2 3 4
Kepribadian a. Menyukai Pribadi
Pasangan
b. Menerima pasangan apa
adanya
c. Menganggap pasangan
sebagai teman baik
1. Pasangan saya merupakan
orang yang pengertian. (F)
2. Saya menerima kekurangan
pasangan saya. (F)
3. Pasangan saya terlalu banyak
menuntut. (U)
4. Pasangan saya sulit
memaafkan kesalahan yang
saya lakukan. (U)
5. Saya merasa senang ketika
pasangan memuji saya. (F)
6. Saya merasa lega ketika
pasangan terbuka dengan saya.
(F)
7. Saya merasa kesal ketika
pasangan tidak
bertanggungjawab. (U)
8. Saya merasa lelah dengan
perilaku pasangan yang kurang
menyenangkan. (U)
Resolusi Konflik a. Keterbukaan pasangan
dalam menyadari dan
memecahkan masalah
b. Ketrampilan dalam
menemukan solusi
1. Saya dan pasangan terbuka
dalam menyadari adanya
masalah. (F)
2. Ketika terjadi masalah saya
dan pasangan berusaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
menyelesaikan bersama-sama.
(F)
3. Saya dan pasangan memiliki
cara yang berbeda dalam
menyelesaikan masalah. (U)
4. Saya dan pasangan kurang baik
dalam memecahkan masalah
secara bersama-sama. (U)
5. Saya merasa senang ketika
saya bias berdiskusi dengan
pasangan terkait masalah yang
ada. (F)
6. Saya merasa lega ketika
menemukan solusi terbaik atas
masalah yang ada. (F)
7. Saya merasa tertekan ketika
ada masalah. (U)
8. Saya merasa sedih ketika
pasangan saya mengabaikan
masalah diantara kami. (U)
PengaturanKeuangan a. Menerima keadaan
ekonomi keluarga
b. Kesepakatan dalam
mengatur keuangan
1. Saya dan pasangan memiliki
manajemen keuangan yang
baik. (F)
2. Saya dan pasangan sepakat
dengancara kami mengatur
keuangan. (F)
3. Saya dan pasangan memiliki
manajemen keuangan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
baik. (U)
4. Saya dan pasangan sepakat
dengan cara kami mengatur
keuangan. (U)
5. Saya merasa bahagia dengan
pengaturan keuangan kami. (F)
6. Saya merasa tenang ketika
kami tidak memiliki hutang (F)
7. Saya merasa sedih ketika
pasangan tidak terbuka dengan
keuangan. (U)
8. Saya merasa jengkel ketika
pasangan saya boros (U)
Pola Pengasuhan a. Kesepakatan tentang
mendisiplinkan anak
b. Kesepakatan dalam
mengasuhanak
c. Keterbukaan komunikasi
dengan anak
1. Pasangan saya sabar dalam
mendidik anak. (F)
2. Saya memiliki pola asuh yang
sesuai dengan kebutuhan anak
saya. (F)
3. Pasangan saya mendidik anak
dengan cara yang keras. (U)
4. Saya belum bias mendidik
anak saya dengan baik. (U)
5. Saya senang karena saya dan
pasangan sepakat dalam hal
mendidik anak. (F)
6. Saya lega ketika pola
pengasuhan sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
kebutuhan anak. (F)
7. Saya merasa sedih ketika harus
mendidik anak sendiri. (U)
8. Saya merasa kecewa ketika
pasangan membentak anak.
(U)
Waktu Luang a. Aktifitas sosial versus
aktifitas pribadi
b. Menggunakan waktu
luang untuk aktifitas
bersama
c. Kesepakatan dalam
menghabiskan waktu
luang bersama
1. Saya menikmati waktu bersama
pasangan. (F)
2. Pasangan menyempatkan diri
untuk menghabiskan waktu
bersama. (F)
3. Pasangan tidak memiliki waktu
untuk saya. (U)
4. Pasangan saya menghabiskan
waktunya dengan teman-
temannya. (U)
5. Saya tidak bosan ketika
bersama pasangan. (F)
6. Saya merasa senang ketika
beraktivitas bersama pasangan.
(F)
7. Saya merasa kesepian ketika
tidak bias mengahabisakan
waktu dengan pasangan. (U)
8. Saya merasa kesal ketika
pasangan membatalkan
janjinya dengan saya. (U)
Komunikasi a. Merasa nyaman dalam 1. Saya merasa pasangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
berbagi emosi dan
keyakinan atau pendapat
b. Merasa dipahami oleh
pasangan
memahami apa yang saya
sampaikan. (F)
2. Saya bias bercerita tentang
apapun dengan pasangan saya
(F)
3. Pasangan tidak menghubungi
saya ketika ia berada di luar
rumah. (U)
4. Pasangan mengalihkan
pembicaraan ketika kami
sedang mengobrol. (U)
5. Saya senang ketika pasangan
melibatkan saya dalam
mengambil keputusan. (F)
6. Saya merasa senang ketika
pasangan memberikan
tanggapan tentang apa yang
saya ceritakan. (F)
7. Saya merasa kesal ketika
pasangan memotong
pembicaraan saya. (U)
8. Saya merasa sedih karena
pasangan tidak menangkap apa
yang saya katakan. (U)
Hubungan Seksual a. Merasa nyaman terhadap
tingkah laku seksual
b. Merasa dapat
mengekspresikan kasih
1. Pasangan menyentuh saya
dengan penuh cinta. (F)
2. Pasangan dapat memenuhi
kebutuhan seksual saya. (F)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
saying kepada pasangan 3. Saya jenuh dengan aktivitas
seksual kami. (U)
4. Saya tidak suka ketika
pasangan memaksa
berhubungan seksual (U)
5. Saya senang karena pasangan
saya dapat menunjukkan kasih
sayang dengan cara yang saya
suka. (F)
6. Saya merasa senang ketika
pasangan saya mencium saya.
(F)
7. Saya merasa sedih ketika
pasangan menolak
berhubungan seksual dengan
saya. (U)
8. Saya merasa sedih ketika saya
tidak bias memenuhi kebutuhan
seksual pasangan.(U)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 2. Penilaian Validitas Isi Skala Kepuasan Perkawinan
Item
No.
Taraf Relevansi
Tindakan Penilai
1
Penilai
2
Penilai
3
Penilai
4
Penilai
5
IVI-
I
1 1 1 1 1 1 1 Dipakai
2 1 1 1 0 1 0.8 Dipakai
3 1 1 1 1 1 1 Dipakai
4 1 1 1 1 1 1 Dipakai
5 1 1 1 1 1 1 Dipakai
6 1 1 0 1 1 0.8 Dipakai
7 1 1 1 0 1 0.8 Dipakai
8 1 0 1 1 1 0.8 Dipakai
9 1 1 1 0 1 0.8 Dipakai
10 1 1 1 1 1 1 Dipakai
11 0 1 0 1 1 0.6 Dipakai dengan
perbaikan
12 1 1 1 1 1 1 Dipakai
13 1 1 1 1 1 1 Dipakai
14 1 1 0 1 0 0.6 Dipakai dengan
perbaikan
15 1 1 1 1 1 1 Dipakai
16 1 1 1 1 1 1 Dipakai
17 1 1 1 1 1 1 Dipakai
18 1 1 1 1 1 1 Dipakai
19 1 1 1 0 1 0,8 Dipakai dengan
perbaikan
20 1 1 1 1 1 Dipakai
21 1 1 1 1 1 1 Dipakai
22 1 1 1 1 1 1 Dipakai
23 1 1 1 1 1 1 Dipakai
24 1 1 1 1 1 1 Dipakai
25 1 1 1 1 1 1 Dipakai
26 0 1 1 1 1 0.8 Dipakai dengan
perbaikan
27 1 1 0 1 1 0.8 Dipakai
28 0 1 1 1 1 0.8 Dipakai dengan
perbaikan
29 1 1 1 1 1 1 Dipakai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
30 1 1 0 1 1 0.8 Dipakai
31 1 1 1 1 1 1 Dipakai dengan
perbaikan
32 1 1 1 1 1 1 Dipakai
33 1 1 1 1 1 1 Dipakai
34 1 1 1 0 1 0.8 Dipakai
35 1 1 1 0 1 0.8 Dipakai
36 1 1 1 0 1 0.8 Dipakai
37 1 1 1 1 0 0.8 Dipakai
38 1 1 1 1 0 0.8 Dipakai
39 1 1 1 1 0 0.8 Dipakai
40 1 1 1 1 1 1 Dipakai
41 1 1 1 1 1 1 Dipakai
42 1 1 1 1 1 1 Dipakai
43 1 1 1 0 1 0.8 Dipakai
44 1 1 1 1 1 1 Dipakai
45 1 1 1 1 1 1 Dipakai
46 1 1 1 1 1 1 Dipakai
47 1 1 1 1 1 1 Dipakai
48 1 1 1 1 1 1 Dipakai
49 1 1 1 1 1 1 Dipakai
50 1 1 1 1 1 1 Dipakai
51 1 1 1 1 1 1 Dipakai
52 1 1 1 0 1 0.8 Dipakai
53 1 1 1 1 1 1 Dipakai
54 1 1 1 1 1 1 Dipakai
55 1 1 1 1 1 1 Dipakai
56 1 1 1 1 1 1 Dipakai
Total IVI-I 51
IVI-S = (Total IVI-I) / (Jumlah Item)
IVI-S = 51/56
IVI-S = 0.91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 3. Skala Kepuasan Perkawinan, PANAS-X dan SLS Sebelum Uji Coba
SKALA PENELITIAN PSIKOLOGI
Disusun oleh:
Gisela Anggraida Damarrini
129114170
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PRAKATA
Saya, Gisela Anggraida Damarrini mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma sedang
menyelesaikan tugas akhir. Saya membutuhkan sejumlah data yang dapat diperoleh dari kerjasama
anda dalam mengerjakan skala tentang kehidupan perkawinan anda dan pasangan.
Informasi yang anda berikan menjadi informasi berharga apabila jawaban yang diberikan jujur,
spontan dan apa adanya. Tidak ada jawaban benar atau salah, jawaban yang tepat adalah jawaban
yang paling sesuai dengan keadaan diri anda.
Semua jawaban yang anda berikan akan sangat dijaga kerahasiaannya sesuai dengan etika penelitian
dan asas konfidensialitas terhadap responden.
Saya mengucapkan terimakasih atas kerjasama dan kesediaan anda mengisi skala ini.
Yogyakarta, 12 April 2017
Hormat saya,
Gisela Anggraida Damarrini
PENJELASAN SKALA
Skala ini secara keseluruhan bertujuan untuk mengukur persepsi anda mengenai diri anda sendiri serta
persepsi mengenai kehidupan perkawinan yang dijalani.
Skala ini terdiri dari 4 bagian, antara lain:
- Identitas Diri
Tentang bagaimana profil diri anda, berisi 10 poin yang harus diisi.
- Skala 1
Merupakan Skala Kehidupan Perkawinan, berisi 35 pernyataan mengenai kehidupan perkawinan
anda dan pasangan.
- Skala 2
Merupakan Skala Kepenuhan Hidup, berisi 5 pernyataan mengenai bagaimana anda menilai hidup
anda sampai saat ini.
- Skala 3
Merupakan Skala Perasaan, berisi 57 kata yang menggambarkan perasaan yang umum dirasakan
untuk diberi peringkat berdasarkan perasaan yang sering dialami dalam kurun waktu beberapa minggu
terakhir.
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya, yang bertandatangan di bawah ini,
Telah membaca dan memahami penjelasan tentang pengisian skala ini
Bersedia mengisi skala ini sesuai dengan kondisi saya saat ini demi membantu terlaksananya
penelitian.
…………., …………….. 2017
(tanda tangan + nama jelas)
……………………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Identitas Diri
1. Nama :
2. Usia :
3. Jenis Kelamin :
4. Pekerjaan :
5. Usia Perkawinan : TAHUN
6. Alamat :
7. Status Tempat Tinggal (tandai lebih dari 1)
Bersama pasangan Bersama mertua
Terpisah dari pasangan (LDR) Bersama orangtua kandung
Terpisah dari mertua / orangtua
kandung
8. Pendidikan terakhir :
9. Pendidikan terakhir pasangan :
10. Jumlah anak :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
SKALA 1
SKALA KEHIDUPAN PERKAWINAN
Skala ini adalah skala yang bertujuan melihat kehidupan perkawinan anda, bagaimana anda
menjalaninya bersama pasangan. Terdiri atas 56 pernyataan dengan 4 pilihan jawaban. Pilihlah
jawaban yang paling sesuai dengan kondisi perkawinan anda saat ini.
Petunjuk Pengisian Skala
Baca dan pahamilah tiap pernyataan dengan cermat. Berilah tanda silang (X) pada salah
satu alternatif jawaban yang telah disediakan pada setiap pernyataan di bawah ini, sesuai dengan
kondisi anda sendiri. Periksa kembali jawaban anda, jangan sampai ada yang terlewati.
SS : Bila anda merasa SANGAT SETUJU dengan pernyataan tersebut
S : Bila anda merasa SETUJU dengan pernyataan tersebut.
TS : Bila anda merasa TIDAK SETUJU dengan pernyataan tersebut.
STS : Bila anda merasa SANGAT TIDAK SETUJU dengan pernyataan tersebut.
Contoh:
NO. PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya suka membaca komik X
Jika anda ingin memperbaiki jawaban, cukup membuat tanda sama dengan (=) di tengah-tengah
jawaban anda sebelumnya, kemudian silanglah jawaban yang menurut anda paling tepat, sesuai
dengan kondisi anda.
Contoh:
NO. PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya suka membaca komik X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
NO. PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya merasa senang ketika saya bisa berdiskusi dengan pasangan terkait
masalah yang ada.
2 Saya merasa sedih ketika pasangan saya mengabaikan masalah diantara
kami.
3 Pasangan saya merupakan orang yang pengertian.
4 Saya menikmati waktu bersama pasangan.
5 Saya dan pasangan memiliki pola asuh yang sesuai dengan kebutuhan
anak saya.
6 Saya dan pasangan memiliki cara yang berbeda dalam menyelesaikan
masalah.
7 Saya senang karena saya dan pasangan sepakat dalam hal mendidik anak.
8 Pasangan tidak menghubungi saya ketika ia berada di luar rumah.
9 Pasangan mengalihkan pembicaraan ketika kami sedang mengobrol.
10 Saya merasa pasangan memahami apa yang saya sampaikan.
11 Saya merasa lega ketika saya dan pasangan menemukan solusi terbaik
atas masalah kami.
12 Pasangan saya menghabiskan waktunya dengan teman-temannya.
13 Menurut saya, pasangan saya menerima kekurangan saya.
14 Saya dan pasangan kurang baik dalam memecahkan masalah secara
bersama-sama.
15 Saya merasa lelah dengan perilaku pasangan yang kurang menyenangkan.
16 Saya merasa sedih ketika harus mendidik anak sendiri.
17 Pasangan menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu bersama.
18 Pasangan menyentuh saya dengan penuh cinta.
19 Saya bisa bercerita tentang apapun dengan pasangan saya.
20 Saya merasa kesal ketika pasangan memotong pembicaraan saya.
21 Saya merasa pasangan saya boros.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
22 Pasangan saya sulit memaafkan kesalahan yang saya lakukan.
23 Pasangan saya dapat memenuhi kebutuhan seksual saya.
24 Saya tidak bosan ketika bersama pasangan.
25 Saya merasa kesepian ketika tidak bisa menghabiskan waktu dengan
pasangan.
26 Saya merasa kecewa ketika pasangan membentak anak.
27 Saya jenuh dengan aktivitas seksual kami.
28 Saya dan pasangan terbuka dalam menyadari adanya masalah.
29 Saya dan pasangan sepakat dengan cara kami mengatur keuangan.
30 Saya merasa kesal ketika pasangan membatalkan janjinya dengan saya.
31 Pasangan saya terlalu banyak menuntut.
32 Saya merasa tenang ketika kami tidak memiliki hutang.
33 Saya senang karena pasangan saya dapat menunjukkan kasih sayang
dengan cara yang saya suka.
34 Saya merasa tertekan ketika memiliki masalah dengan pasangan saya.
35 Pasangan saya sabar dalam mendidik anak.
36 Saya merasa sedih karena pasangan tidak menangkap apa yang saya
katakan.
37 Saya tidak suka ketika pasangan memaksa berhubungan seksual.
38 Saya merasa kesal ketika pasangan tidak bertanggung jawab.
39 Saya merasa bahagia dengan pengaturan keuangan kami.
40 Saya merasa senang ketika pasangan memuji saya.
41 Saya senang ketika pasangan melibatkan saya dalam mengambil
keputusan.
42 Saya merasa senang ketika pasangan memberikan tanggapan tentang apa
yang saya ceritakan.
43 Saya merasa sedih ketika saya tidak bisa memenuhi kebutuhan seksual
pasangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
44 Ketika terjadi masalah saya dan pasangan berusaha menyelesaikan
bersama-sama.
45 Saya dan pasangan memiliki manajemen keuangan yang baik.
46 Saya merasa sedih ketika pasangan tidak terbuka dengan keuangan.
47 Pasangan saya mendidik anak dengan cara yang keras.
48 Saya merasa lega ketika pasangan terbuka dengan saya.
49 Saya lega ketika pola pengasuhan sesuai dengan kebutuhan anak.
50 Saya merasa jengkel ketika pasangan saya boros.
51 Pasangan tidak memiliki waktu untuk saya.
52 Saya dan pasangan belum bisa mendidik anak saya dengan baik.
53 Saya merasa senang ketika beraktivitas bersama pasangan.
54 Pasangan saya tidak mendukung dalam mengatur keuangan.
55 Saya merasa senang ketika pasangan saya mencium saya.
56 Saya merasa sedih ketika pasangan menolak berhubungan seksual dengan
saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
SKALA 2
SKALA KEPENUHAN HIDUP
Skala ini adalah skala yang bertujuan untuk melihat persepsi anda mengenai hidup. Berisi 5 item
pernyataan dengan 7 pilihan jawaban. Isilah menurut kondisi hidup anda secara keseluruhan
sampai saat ini.
Petunjuk Pengisian Skala
Baca dan pahamilah tiap pernyataan dengan cermat. Berilah tanda silang (X) pada salah
satu alternatif jawaban yang telah disediakan pada setiap pernyataan di bawah ini, sesuai dengan
kondisi anda sendiri. Periksa kembali jawaban anda, jangan sampai ada yang terlewati.
STS : Bila anda merasa SANGAT TIDAK SETUJU dengan pernyataan tersebut.
TS : Bila anda merasa TIDAK SETUJU dengan pernyataan tersebut.
ATS : Bila anda merasa AGAK TIDAK SETUJU dengan pernyataan tersebut.
N : Bila anda merasa NETRAL dengan pernyataan tersebut.
AS : Bila anda merasa AGAK SETUJU dengan pernyataan tersebut.
S : Bila anda merasa SETUJU dengan pernyataan tersebut.
SS : Bila anda merasa SANGAT SETUJU dengan pernyataan tersebut
Contoh:
Jika anda ingin memperbaiki jawaban, cukup membuat tanda sama dengan (=) di tengah-tengah
jawaban anda sebelumnya, kemudian silanglah jawaban yang menurut anda paling tepat, sesuai
dengan kondisi anda.
NO. PERNYATAAN
STS TS ATS N AS S SS
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Agak
Tidak
Setuju
Netral Agak
Setuju Setuju
Sangat
Setuju
1 Saya suka makan
bakso X
NO. PERNYATAAN
STS TS ATS N AS S SS
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Agak
Tidak
Setuju
Netral Agak
Setuju Setuju
Sangat
Setuju
1 Saya suka makan bakso X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
NO. PERNYATAAN
STS TS ATS N AS S SS
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Agak
Tidak
Setuju
Netral Agak
Setuju Setuju
Sangat
Setuju
1
Banyak hal dalam hidup
saya yang mendekati
harapan saya.
2 Kondisi-kondisi hidup
saya luar biasa.
3 Saya puas dengan hidup
saya.
4
Sejauh ini, saya sudah
mendapatkan hal-hal
penting yang saya
inginkan dalam hidup
saya.
5
Jika saya bisa
mengulang hidup saya
kembali, tidak ada hal
yang akan saya ubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
SKALA 3
SKALA PERASAAN
Skala ini adalah skala yang bertujuan untuk melihat perasaan yang sering anda rasakan. Terdiri atas
60 kata dan frase yang mendeskripsikan perasaan atau emosi tertentu. Kenali perasaan anda, baca
masing-masing kata lalu berilah nilai sesuai apa yang anda rasakan. Isilah berdasarkan perasaan
yang anda alami dalam beberapa minggu terakhir.
Petunjuk Pengisian Skala
Baca dan pahamilah tiap kata dengan cermat. Berilah nilai 1-5 pada tabel di sebelah kiri
yang telah disediakan pada setiap kata di bawah ini, sesuai dengan kondisi perasaan anda selama
beberapa minggu terakhir. Periksa kembali jawaban anda, jangan sampai ada yang terlewati.
1 : Bila anda SANGAT KECIL / TIDAK SAMA SEKALI merasakan perasaan tersebut.
2 : Bila anda SEDIKIT merasakan perasaan tersebut.
3 : Bila anda CUKUP merasakan perasaan tersebut.
4 : Bila anda LEBIH DARI CUKUP merasakan perasaan tersebut.
5 : Bila anda SANGAT KUAT merasakan perasaan tersebut.
Contoh
1 2 3 4 5
Sangat kecil / tidak sama
sekali Sedikit Cukup Lebih dari cukup
Sangat
kuat
BENAR
3 Galau
SALAH
X Galau
5 Galau
O Galau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
1 2 3 4 5
Sangat kecil / tidak
sama sekali Sedikit Cukup Lebih dari cukup Sangat kuat
Gembira
Goyah
Lincah
Jengkel / Muak
Bahagia
Rasa malu
Penuh perhatian
Takut - takut
Tidak cemas
Segan
Merasa sendirian
Takut
Lemas
Selalu Waspada
Malas
Berani
Kecewa
Marah pada diri sendiri
Kaget (senang / surprised)
Marah
Bersemangat
Kuat / tegar
Melankolis (melo)
Murung
Sinis
Hebat
Tersipu- sipu
Santai
Malu (Pemalu)
Menderita
Mudah tersinggung
Rajin/ aktif
Pantas disalahkan
Senang
Rasa bersalah
Bertekad
Termotivasi
Penuh sukacita
Kaget (takut)
Tidak takut
Gugup
Takjub
Jengkel terhadap diri sendiri
Kesepian
Terpesona
Sedih
Mudah mengantuk
Benci
Tenang
Bergairah
Percaya diri
Khawatir
Bermusuhan
Enerjik
Lelah
Bangga
Penuh konsentrasi
MOHON PERIKSA KEMBALI, PASTIKAN SEMUA SOAL TELAH TERJAWAB
TERIMAKASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 4. Uji Reliabilitas dan Analisis Item Skala Kepuasan Perkawinan
Reliability
[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 106 100.0
Excludeda 0 .0
Total 106 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.915 56
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
item_01 157.71 223.999 .493 .913
item_02 159.64 236.327 -.255 .919
item_03 158.03 220.028 .572 .912
item_04 157.75 221.692 .598 .912
item_05 158.03 224.047 .447 .914
item_06 159.09 230.753 .064 .917
item_07 157.90 221.675 .585 .912
item_08 158.24 220.372 .507 .913
item_09 158.13 223.430 .493 .913
item_10 158.23 220.786 .638 .912
item_11 157.60 223.861 .541 .913
item_12 158.30 226.651 .266 .915
item_13 158.02 221.981 .547 .913
item_14 158.26 216.749 .723 .911
item_15 158.48 221.795 .442 .914
item_16 158.74 224.063 .240 .917
item_17 157.92 219.659 .637 .912
item_18 158.06 218.397 .653 .911
item_19 158.18 217.120 .674 .911
item_20 159.08 229.404 .148 .916
item_21 158.28 224.110 .388 .914
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
item_22 158.28 224.110 .362 .914
item_23 158.17 220.657 .522 .913
item_24 158.00 218.781 .667 .911
item_25 159.07 237.891 -.290 .920
item_26 159.21 230.242 .064 .917
item_27 158.18 218.663 .600 .912
item_28 158.15 220.320 .655 .912
item_29 158.13 220.516 .583 .912
item_30 159.04 226.799 .252 .915
item_31 158.17 222.123 .548 .913
item_32 157.71 230.190 .091 .916
item_33 158.12 223.556 .480 .913
item_34 159.26 229.911 .078 .917
item_35 158.25 222.663 .473 .913
item_36 158.92 223.575 .430 .914
item_37 159.01 228.390 .130 .917
item_38 159.40 227.308 .205 .916
item_39 158.23 220.501 .636 .912
item_40 157.99 227.286 .312 .915
item_41 157.85 226.529 .328 .915
item_42 157.90 227.827 .288 .915
item_43 159.32 230.791 .054 .917
item_44 157.95 219.988 .648 .912
item_45 158.30 219.737 .617 .912
item_46 159.40 230.242 .086 .917
item_47 158.25 224.415 .391 .914
item_48 157.85 227.406 .296 .915
item_49 157.90 228.989 .175 .916
item_50 159.33 230.719 .057 .917
item_51 158.25 218.339 .658 .911
item_52 158.33 223.957 .385 .914
item_53 157.86 222.408 .586 .913
item_54 158.27 220.239 .582 .912
item_55 157.81 225.335 .397 .914
item_56 158.99 226.276 .232 .916
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 5. Uji Reliabilitas dan Analisis Item Negative Affect Skala PANAS-X
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 99 100.0
Excludeda 0 .0
Total 99 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.953 33
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
N1 69.55 441.087 .534 .952
N2 69.37 453.808 .299 .953
N3 69.71 442.128 .525 .952
N4 69.92 443.932 .490 .952
N5 69.65 435.047 .637 .951
N6 69.78 433.297 .673 .951
N7 69.81 435.912 .669 .951
N8 69.31 428.687 .729 .950
N9 69.16 438.790 .593 .951
N10 69.92 434.320 .729 .950
N11 69.78 437.297 .637 .951
N12 69.93 431.291 .678 .951
N13 69.82 430.967 .739 .950
N14 69.79 432.904 .702 .950
N15 69.74 429.318 .683 .951
N16 69.81 447.585 .433 .952
N17 69.65 440.006 .594 .951
N18 69.85 441.375 .592 .951
N19 69.96 430.345 .717 .950
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
N20 69.08 443.136 .413 .953
N21 70.55 450.271 .511 .952
N22 69.75 431.293 .719 .950
N23 69.88 444.965 .489 .952
N24 69.88 436.740 .695 .951
N25 69.55 438.883 .558 .952
N26 70.06 434.160 .738 .950
N27 70.04 438.509 .652 .951
N28 70.21 456.291 .243 .954
N29 70.47 439.762 .669 .951
N30 70.15 439.640 .593 .951
N31 70.16 445.647 .575 .952
N32 70.27 438.527 .658 .951
N33 69.79 437.169 .623 .951
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 6. Uji Reliabilitas dan Analisis Item Positive Affect Skala PANAS-X
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 99 100.0
Excludeda 0 .0
Total 99 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.943 27
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PA1 73.96 242.651 .675 .940
PA2 73.93 241.515 .645 .940
PA3 73.96 244.325 .598 .941
PA4 73.33 249.429 .310 .945
PA5 74.15 241.620 .582 .941
PA6 73.79 249.189 .334 .944
PA7 74.12 243.250 .653 .940
PA8 74.05 234.538 .786 .939
PA9 73.61 243.486 .553 .942
PA10 73.82 243.763 .608 .941
PA11 73.55 241.148 .620 .941
PA12 74.12 242.699 .676 .940
PA13 73.40 251.774 .232 .946
PA14 73.28 240.001 .672 .940
PA15 73.89 244.141 .534 .942
PA16 73.87 242.034 .706 .940
PA17 73.76 241.308 .621 .941
PA18 73.76 239.635 .725 .940
PA19 73.47 241.048 .603 .941
PA20 73.16 249.606 .356 .944
PA21 73.98 239.061 .804 .939
PA22 74.02 241.796 .611 .941
PA23 73.31 239.462 .635 .941
PA24 73.43 239.391 .603 .941
PA25 73.94 237.976 .764 .939
PA26 73.81 235.300 .819 .938
PA27 73.76 242.186 .639 .941
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 7. Uji Reliabilitas dan Analisis Item Skala SLS
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 99 100.0
Excludeda 0 .0
Total 99 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.813 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
SLS1 18.73 25.078 .572 .785
SLS2 18.73 25.425 .552 .791
SLS3 18.65 22.619 .737 .737
SLS4 18.83 23.327 .655 .761
SLS5 20.22 21.358 .545 .808
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 8. Skala Kepuasan Perkawinan, PANAS-X dan SLS Sesudah Uji Coba
SKALA PENELITIAN PSIKOLOGI
Disusun oleh:
Gisela Anggraida Damarrini
129114170
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PRAKATA
Saya, Gisela Anggraida Damarrini mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
sedang menyelesaikan tugas akhir. Saya membutuhkan sejumlah data yang dapat diperoleh
dari kerjasama anda dalam mengerjakan skala tentang kehidupan perkawinan anda dan
pasangan.
Informasi yang anda berikan menjadi informasi berharga apabila jawaban yang diberikan
jujur, spontan dan apa adanya. Tidak ada jawaban benar atau salah, jawaban yang tepat
adalah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri anda.
Semua jawaban yang anda berikan akan sangat dijaga kerahasiaannya sesuai dengan etika
penelitian dan asas konfidensialitas terhadap responden.
Saya mengucapkan terimakasih atas kerjasama dan kesediaan anda mengisi skala ini.
Yogyakarta, 30 Mei 2017
Hormat saya,
Gisela Anggraida Damarrini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PENJELASAN SKALA
Skala ini secara keseluruhan bertujuan untuk mengukur persepsi anda mengenai diri anda
sendiri serta persepsi mengenai kehidupan perkawinan yang dijalani.
Skala ini terdiri dari 4 bagian, antara lain:
- Identitas Diri
Tentang bagaimana profil diri anda, berisi 10 poin yang harus diisi.
- Skala 1
Merupakan Skala Kehidupan Perkawinan, berisi 35 pernyataan mengenai kehidupan
perkawinan anda dan pasangan.
- Skala 2
Merupakan Skala Kepenuhan Hidup, berisi 5 pernyataan mengenai bagaimana anda menilai
hidup anda sampai saat ini.
- Skala 3
Merupakan Skala Perasaan, berisi 57 kata yang menggambarkan perasaan yang umum
dirasakan untuk diberi peringkat berdasarkan perasaan yang sering dialami dalam kurun
waktu beberapa minggu terakhir.
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya, yang bertandatangan di bawah ini,
Telah membaca dan memahami penjelasan tentang pengisian skala ini
Bersedia mengisi skala ini sesuai dengan kondisi saya saat ini demi membantu terlaksananya
penelitian.
…………., …………….. 7
(tanda tangan + nama jelas)
……………………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Identitas Diri
11. Nama :
12. Usia :
13. Jenis Kelamin :
14. Pekerjaan :
15. Usia Perkawinan : TAHUN
16. Alamat :
17. Status Tempat Tinggal (tandai lebih dari 1)
Bersama pasangan Bersama mertua
Terpisah dari pasangan (LDR) Bersama orangtua kandung
Terpisah dari mertua /
orangtua kandung
18. Pendidikan terakhir :
19. Pendidikan terakhir pasangan :
20. Jumlah anak :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
SKALA 1
SKALA KEHIDUPAN PERKAWINAN
Skala ini adalah skala yang bertujuan melihat kehidupan perkawinan anda, bagaimana
anda menjalaninya bersama pasangan. Terdiri atas 35 pernyataan dengan 4 pilihan
jawaban. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi perkawinan anda saat ini.
Petunjuk Pengisian Skala
Baca dan pahamilah tiap pernyataan dengan cermat. Berilah tanda silang (X) pada
salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan pada setiap pernyataan di bawah ini,
sesuai dengan kondisi anda sendiri. Periksa kembali jawaban anda, jangan sampai ada yang
terlewati.
SS : Bila anda merasa SANGAT SETUJU dengan pernyataan tersebut
S : Bila anda merasa SETUJU dengan pernyataan tersebut.
TS : Bila anda merasa TIDAK SETUJU dengan pernyataan tersebut.
STS : Bila anda merasa SANGAT TIDAK SETUJU dengan pernyataan tersebut.
Contoh:
NO. PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya suka membaca komik X
Jika anda ingin memperbaiki jawaban, cukup membuat tanda sama dengan (=) di tengah-
tengah jawaban anda sebelumnya, kemudian silanglah jawaban yang menurut anda paling
tepat, sesuai dengan kondisi anda.
Contoh:
NO. PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya suka membaca komik X
X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
NO. PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya tidak bosan ketika bersama pasangan.
2 Saya senang karena saya dan pasangan sepakat dalam
hal mendidik anak.
3 Saya senang karena pasangan saya dapat
menunjukkan kasih sayang dengan cara yang saya
suka.
4 Saya merasa senang ketika saya bisa berdiskusi
dengan pasangan terkait masalah yang ada.
5 Saya merasa senang ketika pasangan saya mencium
saya.
6 Saya merasa senang ketika beraktivitas bersama
pasangan.
7 Saya merasa sedih karena pasangan tidak menangkap
apa yang saya katakan.
8 Saya merasa pasangan saya boros.
9 Saya merasa pasangan memahami apa yang saya
sampaikan.
10 Saya merasa lelah dengan perilaku pasangan yang
kurang menyenangkan.
11 Saya merasa lega ketika saya dan pasangan
menemukan solusi terbaik atas masalah kami.
12 Saya merasa bahagia dengan pengaturan keuangan
kami.
13 Saya menikmati waktu bersama pasangan.
14 Saya jenuh dengan aktivitas seksual kami.
15 Saya dan pasangan terbuka dalam menyadari adanya
masalah.
16 Saya dan pasangan sepakat dengan cara kami
mengatur keuangan.
17 Saya dan pasangan memiliki pola asuh yang sesuai
dengan kebutuhan anak saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
NO. PERNYATAAN SS S TS STS
18 Saya dan pasangan memiliki manajemen keuangan
yang baik.
19 Saya dan pasangan kurang baik dalam memecahkan
masalah secara bersama-sama.
20 Saya dan pasangan belum bisa mendidik anak saya
dengan baik.
21 Saya bisa bercerita tentang apapun dengan pasangan
saya.
22 Pasangan tidak menghubungi saya ketika ia berada di
luar rumah.
23 Pasangan tidak memiliki waktu untuk saya.
24 Pasangan saya tidak mendukung dalam mengatur
keuangan.
25 Pasangan saya terlalu banyak menuntut.
26 Pasangan saya sulit memaafkan kesalahan yang saya
lakukan.
27 Pasangan saya sabar dalam mendidik anak.
28 Pasangan saya merupakan orang yang pengertian.
29 Pasangan saya mendidik anak dengan cara yang
keras.
30 Pasangan saya dapat memenuhi kebutuhan seksual
saya.
31 Pasangan menyentuh saya dengan penuh cinta.
32 Pasangan menyempatkan diri untuk menghabiskan
waktu bersama.
33 Pasangan mengalihkan pembicaraan ketika kami
sedang mengobrol.
34 Menurut saya, pasangan saya menerima kekurangan
saya.
35 Ketika terjadi masalah saya dan pasangan berusaha
menyelesaikan bersama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
SKALA 2
SKALA KEPENUHAN HIDUP
Skala ini adalah skala yang bertujuan untuk melihat persepsi anda mengenai hidup. Berisi 5 item
pernyataan dengan 7 pilihan jawaban. Isilah menurut kondisi hidup anda secara keseluruhan
sampai saat ini.
Petunjuk Pengisian Skala
Baca dan pahamilah tiap pernyataan dengan cermat. Berilah tanda silang (X) pada salah
satu alternatif jawaban yang telah disediakan pada setiap pernyataan di bawah ini, sesuai dengan
kondisi anda sendiri. Periksa kembali jawaban anda, jangan sampai ada yang terlewati.
STS : Bila anda merasa SANGAT TIDAK SETUJU dengan pernyataan tersebut.
TS : Bila anda merasa TIDAK SETUJU dengan pernyataan tersebut.
ATS : Bila anda merasa AGAK TIDAK SETUJU dengan pernyataan tersebut.
N : Bila anda merasa NETRAL dengan pernyataan tersebut.
AS : Bila anda merasa AGAK SETUJU dengan pernyataan tersebut.
S : Bila anda merasa SETUJU dengan pernyataan tersebut.
SS : Bila anda merasa SANGAT SETUJU dengan pernyataan tersebut
Contoh:
Jika anda ingin memperbaiki jawaban, cukup membuat tanda sama dengan (=) di tengah-tengah
jawaban anda sebelumnya, kemudian silanglah jawaban yang menurut anda paling tepat, sesuai
dengan kondisi anda.
NO. PERNYATAAN
STS TS ATS N AS S SS
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Agak
Tidak
Setuju
Netral Agak
Setuju Setuju
Sangat
Setuju
1 Saya suka makan bakso X
NO. PERNYATAAN
STS TS ATS N AS S SS
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Agak
Tidak
Setuju
Netral Agak
Setuju Setuju
Sangat
Setuju
1 Saya suka makan bakso X X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
NO. PERNYATAAN
STS TS ATS N AS S SS Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Agak
Tidak
Setuju
Netral Agak
Setuju Setuju
Sangat
Setuju
1
Banyak hal dalam hidup saya yang
mendekati harapan saya.
2 Kondisi-kondisi hidup saya luar biasa.
3 Saya puas dengan hidup saya.
4
Sejauh ini, saya sudah mendapatkan hal-
hal penting yang saya inginkan dalam
hidup saya.
5
Jika saya bisa mengulang hidup saya
kembali, tidak ada hal yang akan saya
ubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
SKALA 3
SKALA PERASAAN
Skala ini adalah skala yang bertujuan untuk melihat perasaan yang sering anda rasakan.
Terdiri atas 57 kata dan frase yang mendeskripsikan perasaan atau emosi tertentu. Kenali
perasaan anda, baca masing-masing kata lalu berilah nilai sesuai apa yang anda rasakan.
Isilah berdasarkan perasaan yang anda alami dalam beberapa minggu terakhir.
Petunjuk Pengisian Skala
Baca dan pahamilah tiap kata dengan cermat. Berilah nilai 1-5 pada tabel di sebelah
kiri yang telah disediakan pada setiap kata di bawah ini, sesuai dengan kondisi perasaan
anda selama beberapa minggu terakhir. Periksa kembali jawaban anda, jangan sampai ada
yang terlewati.
1 : Bila anda SANGAT KECIL / TIDAK SAMA SEKALI merasakan perasaan
tersebut.
2 : Bila anda SEDIKIT merasakan perasaan tersebut.
3 : Bila anda CUKUP merasakan perasaan tersebut.
4 : Bila anda LEBIH DARI CUKUP merasakan perasaan tersebut.
5 : Bila anda SANGAT KUAT merasakan perasaan tersebut.
Contoh
1 2 3 4 5
Sangat kecil / tidak sama
sekali Sedikit Cukup Lebih dari cukup
Sangat
kuat
BENAR 3 Galau
SALAH X Galau
5 Galau
O Galau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
1 2 3 4 5
Sangat kecil /
tidak sama sekali Sedikit Cukup Lebih dari cukup Sangat kuat
Berani Kecewa Marah pada diri
sendiri
Gembira Goyah Lincah
Jengkel / Muak Bahagia Rasa malu
Jengkel terhadap diri
sendiri Kesepian Terpesona
Kaget (senang / surprised) Marah Bersemangat
Kagum Gelisah Tidak puas dengan
diri sendiri
Khawatir Bermusuhan Enerjik
Kuat / tegar Melankolis (melo) Murung
Lelah Bangga Penuh konsentrasi
Lemas Rajin/ aktif Malas
Mudah tersinggung Takut - takut Pantas disalahkan
Penuh perhatian Malu (Pemalu) Tidak cemas
Santai Mudah mengantuk Menderita
Sedih Rasa bersalah Benci
Senang Hebat Bertekad
Sinis Bergairah Percaya diri
Tenang Penuh sukacita Kaget (takut)
Termotivasi Gugup Takjub
Tidak takut Merasa sendirian Takut
MOHON PERIKSA KEMBALI, PASTIKAN SEMUA SOAL TELAH TERJAWAB, TERIMAKASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 9. Reliabilitas Skala Kepuasan Perkawinan Setelah Uji Coba
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.956 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 10. Reliabilitas Skala PANAS-X Setelah Uji Coba
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.947 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 11. Reliabilitas Skala SLS Setelah Uji Coba
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.807 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 12. Uji Normalitas
Uji normalitas pada kelompok responden M (Tinggal bersama dengan mertua)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kepuasan Perkawinan .143 61 .003 .891 61 .000
SWB .063 61 .200
* .980 61 .403
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Uji normalitas pada kelompok responden S (Tinggal terpisah dari mertua)
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kepuasan Perkawinan .097 51 .200
* .949 51 .028
SWB .117 51 .079 .950 51 .031
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 13. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Kepuasan Perkawinan .473 1 110 .493
SWB .303 1 110 .583
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 14. Uji Hipotesis
Test Statisticsa
Total Skala MS
Total Skala
PANAS Total Skala SLS Total SWB
Mann-Whitney U 1326.000 1408.500 1248.000 1368.000
Wilcoxon W 3217.000 3299.500 3139.000 3259.000
Z -1.341 -.859 -1.801 -1.096
Asymp. Sig. (2-tailed) .180 .390 .072 .273
a. Grouping Variable: Status Tempat Tinggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 15. Uji Beda Area Kepuasan Perkawinan Berdasarkan Tempat Tinggal
Test Statisticsa
Area
Kepribadian
Mann-Whitney U 1166.500
Wilcoxon W 3057.500
Z -2.302
Asymp. Sig. (2-
tailed) .021
a. Grouping Variable: Status Tempat
Tinggal
Test Statistics
a
Area
Pengaturan
Keuangan
Mann-Whitney U 1335.500
Wilcoxon W 3226.500
Z -1.308
Asymp. Sig. (2-
tailed) .191
a. Grouping Variable: Status Tempat
Tinggal
Test Statistics
a
Area
Komunikasi
Mann-Whitney U 1484.000
Wilcoxon W 3375.000
Z -.424
Asymp. Sig. (2-
tailed) .671
a. Grouping Variable: Status Tempat
Tinggal
Area Waktu
Luang
Mann-Whitney U 1527.500
Wilcoxon W 3418.500
Z -.166
Asymp. Sig. (2-
tailed) .868
a. Grouping Variable: Status Tempat
Tinggal
Test Statistics
a
Area Resolusi
Konflik
Mann-Whitney U 1335.000
Wilcoxon W 3226.000
Z -1.304
Asymp. Sig. (2-
tailed) .192
a. Grouping Variable: Status Tempat
Tinggal
Test Statistics
a
Area
Pengasuhan
Anak
Mann-Whitney U 1226.000
Wilcoxon W 3117.000
Z -1.949
Asymp. Sig. (2-
tailed) .051
a. Grouping Variable: Status Tempat
Tinggal
Test Statisticsa
Area
Hubungan
Seksual
Mann-Whitney U 1544.000
Wilcoxon W 2870.000
Z -.068
Asymp. Sig. (2-
tailed) .946
a. Grouping Variable: Status Tempat
Tinggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 16. Uji Beda Aspek SWB Berdasarkan Tempat Tinggal
Test Statisticsa
Aspek
Kognitif
Aspek Afeksi
Positif
Aspek Afeksi
Negatif
Mann-Whitney U 1248.000 1402.500 1544.500
Wilcoxon W 3139.000 3293.500 2870.500
Z -1.801 -.894 -.064
Asymp. Sig. (2-
tailed) .072 .371 .949
a. Grouping Variable: Status Tempat Tinggal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 17 Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kepuasan
Perkawinan
* SWB
Between
Groups
(Combined) 21793.164 74 294.502 3.588 .000
Linearity 9631.891 1 9631.891 117.354 .000
Deviation from
Linearity 12161.273 73 166.593 2.030 .010
Within Groups 3036.800 37 82.076
Total 24829.964 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 18 Uji Korelasi Kepuasan Perkawinan dan SWB
Correlations
Total Skala
MS
Total
SWB
Spearman's rho Total Skala
MS
Correlation
Coefficient 1.000 .539
**
Sig. (2-tailed) . .000
N 112 112
Total SWB Correlation
Coefficient .539
** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 112 112
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI