poin perjanjian ekstradisi indonesia - singapura
TRANSCRIPT
5/11/2018 Poin Perjanjian Ekstradisi Indonesia - Singapura - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/poin-perjanjian-ekstradisi-indonesia-singapura 1
www.antikorupsi.org 1
POIN-POIN PENTING PERJANJIAN EKSTRADISI RI -SINGAPORE
• Upaya perundingan perjanjian ekstradisi RI - Singapore telah dimulal sejak lebihkurang 30 tahun lalu. Perjanjian berjalan cukup alot karena masing-masing pihak
ingin mendapatkan perjanjian yang tidak meruplkan kedua belah pihak dan
sejalan dengan kerangka hukum nasional. Ektradisi ini pada hakekatnyamerupakan salah satu implementasi dari konvensi Internasional anti korupsi
(UNCAC) dimana Indonesia telah meratifikasi, sementara Singapore baru
menandatangani tetapi belum meratifikasi.
• Perjanjian ekstradisi ini akan memperkuat instrumen penegakan hukum diIndonesia saat ini dan di masa depan, terutama untuk mengejar pelaku Kejahatan
yang melarikan diri atau ataupun berpindah Kewarganegaraan. Perjanjianekstradisi ini akan makin mempersempit ruang gerak pelaku korupsi yang
mencoba-coba melarikan diri dan membuktikan komitmen pemerintahan RI untuk
memberantas korupsi.
• Perjanjian ektradisi RI - Singapore pada hakekatnya adalah penjanjian dimana
setiap pihak sepakat untuk mengektradisi kepada pihak lainnya, dimana setiaporang yang ditemukan berada diwilayah Pihak diminta dan dicari oleh pihak
Peminta untuk tujuan penuntutan (diartikan termasuk penyidikan) atau penerapan
pelaksanaan hukuman atas suatu kejahatan yang dapat diestradisikan yangdilakukan dalam yurisdiksi Pihak Peminta.
• Poin-poin yang sangat penting dalam perjanjian ini adalah
- Jenis kejahatan yang dapat diekstradisikan adalah kejahatan yang ancaman pidananya sekurang-kurangnya 2 tahun dan memenuhi kriteria "double
criminality” (Kejahatan yang diakui oleh hukum kedua negara). Terdapat30 jenis Kejahatan yang memenuhi kriteria ini. (daftar jenis kejahatanterlampir).
- Dari sejumlah tindak pidana yang diekstradisikan diantaranya termasuk
tindak pidana ekonomi yaitu korupsi, penyuapan, pemalsuan uang,
kejahatan perbankan (perolehan kredit atau property melalui fraudterhadap bank), pelanggaran hukum perusahaan, kepailitan dan pencucian
uang hasil korupsi.
- Selain 30 jenis kejahatan perjanjian ini juga menganut "open system" yangterbatas. Artinya Ketigapuluh satu daftar tersebut tidak bersifat tertutup
dan memungkinkan adanya penambahan daftar tindak pidana baru,
khususnya jenis jenis kejahatan baru.- Kedua belah pihak sepakat untuk tidak mempermasalahkan perbedaan
kualifikasi kejahatan ataupun unsur-unsur kejahatan sepanjang hakekat
keseluruhan kejahatan tersebut diakui oleh hukum kedua negara.- Perjanjian ini diberlakukan surut (retroactive) dan dapat mencakup tindak
kejahatan-kejahatan yang dapat diekstradisikan 15 tahun sebelum
perjanjian ini berlaku setelah proses ratifikasi dilakukan parlemen kedua
negara.
5/11/2018 Poin Perjanjian Ekstradisi Indonesia - Singapura - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/poin-perjanjian-ekstradisi-indonesia-singapura 2
www.antikorupsi.org 2
- Perjanjian ini dapat menjangkau pelaku tindak kejahatan kedua negara
yang melarikan diri dari wilayah juridiksi kedua negara tersebut. Dalamkaitan ini, disepakati bahwa penentuan kewarganegaraan pelaku tindak
pidana ditentukan pada saat tindak pidana dilakukan.
• Perjanjian menentukan bahwa negara diminta dapat menolak permintaan, apabila buronan tsb adalah warga negaranya. Namun hal ini tidak berlaku untuk kejahatan
terorisme dan penyuapan serta kejahatan lain terkait korupsi.
• Dalam keadaan tertentu (urgen cases), penangkapan sementara dapat dilakukan
atas permintaan negara peminta sejauh terdapat bukti-bukti yang memadai untuk melakukan penangkapan buronan yang dicari.
• Landasan untuk melakukan ekstradisi bagi tersangka atau terdakwa adalah:
o Untuk Singapore apabila perkara tersebut telah memenuhi unsur "prima
facie"(suatu perkara memenuhi syarat untuk limpahkan ke pengadilan).o Untuk Indonesia apabila telah dipenuhi "bukti yang cukup"
o Sedang untuk terpidana, ekstradisi dapat dilakukan apabila telah ada putusan pengadilan di negara peminta.
o Untuk "in-absentia", perjanjian ini mengakui putusan yang dijatuhkan
sepanjang memenuhi persyaratan pasal 4 ayat 1g & i dimana terdakwasebelumnya memiliki kesempatan untuk hadir dalam persidangan &
apabila diserahkan ia memiliki hak untuk diadili kembali dengan
kehadirannya (menurujuk pada hak untuk mengajukan PK)
• Permintaan ektradisi diajukan oleh Menkumham (Indonesia) dan oleh Menteri
Hukum (Singapora).
Permintaan ekstradisi juga harus melampirkan konfirmasi tertulis dari Jaksa
Agung Pihak Peminta yang menyatakan bahwa dokumen yang diserahkan
menunjukkan adanya bukti yang cukup berdasarkan hukum Pihak Peminta untuk
membenarkan adanya penuntutan (pasal 6 ayat 2 d)
ARTICLE 2 PASAL 2
EXTRADITABLE OFFENCES TINDAK PIDANA YANG DAPATDIEKSTRADISIKAN
(1) Extradition shall be granted for an
extraditable offence, being an offencecoining within any of the following
descriptions of offences and which is punishable according to the laws of both
Parties by a term of irrnprisonment of not
less than 24 months, or by a snore severe penalty:
(1) Ekstradisi wajib dikabulkan untuk suatu
tindak pidana yang dapat diekstradisikan,yang mempakan tindak pidana yang
termasuk dalam daftar tindak pidana berikut ini dan yang dapat dihukum
berdasarkan hukum kedua Pihak dengan
ancaman pidana penjara tidak kurang dari24 bulan, atau ancaman pidana yang lebih
berat:
5/11/2018 Poin Perjanjian Ekstradisi Indonesia - Singapura - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/poin-perjanjian-ekstradisi-indonesia-singapura 3
www.antikorupsi.org 3
a a
(i) murder of any degree; (i) pembunuhan;
(ii) manslaughter or culpable homicide; (ii) menghilangkan nyawa orang lain atau
karena kelalaiannya menyebabkan orang
lain meninggal;
(iii) an offence against the law relating toabortion;
(iii) tindak pidana yang melauggar ketentuan tentang aborsi;
(iv) maliciously or wilfully wounding or
inflicting grievous bodily harm;
(iv) dengan sengaja melukai atau
menyebabkan luka berat;
(v) assault occasioning actual bodily harm; (v) Penganiayaan;
(vi) rape; (vi) perkosaan;
(vii) unlawful sexual intercourse with a
female
(vii) bersetubuh dengan wanita secara
melawan hukum,.
(viii) indecent assault (viii) tindak pidana kesusilaan;
(ix) procuring, or trafficking in, women or
young persons for unmoral purposes;
(ix) pembelian, atau perdagangan wanita
atau anak-anak untuk tujuan imoral;
(x) kidnapping, abduction or falseimprisonment, or dealing in slaves;
(x) penculikan, melarikan orang atau perampasan kemerdekaan orang, atau
terlibat dalam perbudakan;
(xi) stealing, abandoning, exposing or
unlawfully detaining a child;
(xi) penculikan, penelantaran,
pengeksploitasian atau penahanan yangtidak sah terhadap seorang anak;
(xii) bribery and other related acts of
corruption;
(xii) penyuapan dan perbuatan perbuatan
korupsi lainnya;
(xiii) arson; (xiii) pembakaran;
(xiv) an offence councerning counterfeit
currency;
(xiv) tindak pidana terkait pemalsuan mata
uang;
(xv) an offence against the law relating toforgery;
(xv) tindak pidana melawan hukum terkait pemalsuan;
(xvi) stealing, embezzlement, fraudulentconversion, fraudulent false accounting,
obtaining property or credit by false
pretences, receiving stolen property or anyother offence in respect of property
involving fraud, including fraud against
banks;
(xvi) pencurian, penggelapan, penipuanyang berkaitan dengan konversi, penipuan
berkaitan dengan pemalsuan pembukuan,
perolehan harta kekayaan atau kreditmelalui penipuan, penerimaan harta
kekayaan curian atau tindak pidana lain
terkait harta kekayaan melalui penipuan,termasuk penipuan terhadap bank;
(xvii) robbery; (xvii) perampokan;
(xviii) blackmail or extortion by means of threats or by abuse of authority;
(xviii) pemerasan atau pemerasan denganmenggunakan ancaman atau denganmenyalahgunakan kekuasaan;
(xix) an offence againts bankruptcy law
company law;
(xix) tindak pidana yang melanggar hukum
kepailitan dan hukum pemsahaan;
(xx) malicious or wilful damage to
property;
(xx) dengan sengaja merusak harta
kekayaan;
(xxi) acts done with the intention of (xxi) perbuatan perbuatau yang dilakukan
5/11/2018 Poin Perjanjian Ekstradisi Indonesia - Singapura - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/poin-perjanjian-ekstradisi-indonesia-singapura 4
www.antikorupsi.org 4
endangering vehicles, vessels or aircraft,including the persons therein;
deugan maksud membahayakan kendaraan,kapal laut atau pesawat terbang, termasuk
orang yang berada di dalamnya;
(xxii) an offence against the law relating to
psychotropic substances, dangerous drugs
or narcotics;
(xxii) tindak pidana yang melanggar
undang-undang psikotropika, obat-obatan
berbahaya atau narkotika.(xxiii) piracy; (xxiii) perompakan
(xxiv) revolt against the authority of themaster of a ship or the conunander of an
aircraft;
(xxiv) pemberontakan melawankewenangan nahkoda kapal atau kapten
pilot pesawat terbang;
(xxv) hijacking and other acts endangering
safety of aircraft and acts endangering the
safety of an international airport;
(xxv) pembajakan dan perbuatan lain yang
membahayakan keselamatan pesawat
terbang dan perbuatan yangmembahayakan keselamatan bandara
internasional;
(xxvi) any terrorism financing offence; (xxvi) tindak pidana pendanaan terorisme;
(xxvii) hijacking of ships, destroying or damaging a ship, other acts endangering or likely to endanger safe navigation and
offences involving threats thereof,
(xxvii) pembajakan kapal, penghancuranatau perusakan kapal, perbuatan lain yangmembahayakan atau dapat membahayakan
keselamatan navigasi dan tindak pidana
yang berkaitan dengan ancaman untuk melakukan hal-hal tersebut;
(xxviii) an offence against the law relatingto benefits derived from corruption, drug
trafficking and other serious crimes;
(xxviii) tindak pidana yang melanggar hukum yang berkaitan dengan keuntungan
yang didapat dari korupsi, perdagangan
gelap obat-obatan dan tindak pidana beratlainnya;
(xxix) perjury or subornation of perjury or conspiring to defeat the course of justice;
(xxix) sumpah palsu atau keterangan palsudi bawah sumpah atau bersekongkol untuk
menghalangi jalannya peradilan;
(xxx) burglary, house-breaking or any
similar offence;
(xxx) pencurian dengan pemberatan atau
tindak pidana sejenis;
(xxxi) any other offence which is madeextraditable by the extradition laws of both
Parties and laws enacted to give effect to
obligations under an internationalconvention to which both are parties.
(xxxi) tindak pidana lain yang dapatdiekstradisikan oleh undang-undang
ekstradisi kedua Pihak dan undang-undang
Yang mensahkan kewajiban kewajiban berdasarkan konvensi internasional dimana,
keduanya adalah pihak.