politik kolonialisme spanyol

3
Politik-Ekonomi (?) Kolonialisme Spanyol Kerajaan Spanyol sangat terkenal dengan para penjelajah dan navigatornya. Jelas saja, pada abad ke 15, Kerajaan Spanyol, melakukan ekspedisi mengelilingi dunia. Ekspedisi tersebut dipimpin oleh Ferdinand Magellan, dan merupakan ekspedisi mengelilingi dunia yang pertama dalam sejarah manusia. Beberapa tahun sebelumnya juga telah dilakukan ekspedisi oleh Juan Diaz de Solis hingga pada akhirnya ia menemukan Rio de la Plata atau dalam bahasa Inggris The River of Silver yang terletak di antara Uruguay dan Argentina. Nama tersebut diambil karena orang-orang pribumi di sekitar sungai memiliki perak. Espedisi yang dilakukan oleh pelaut-pelaut Spanyol tidak hanya sebuah penjelajahan. Spanyol melakukan penaklukan terhadap dunia dengan semangat religious; keinginan kuat akan kekayaan; dan untuk kejayaan dan keunggulan Spanyol. Pada periode 1516-1556 saat Kerajaan Spanyol dikuasai oleh Charles V, sangat banyak terjadi upaya penaklukan dunia, yang salah satunya adalah penemuan Rio de la Plata. Ketika itu, Juan Diaz de Solis bertemu penduduk pribumi Rio de la Plata yakni orang-orang Charruas (Uruguay) dan Querandi (Argentina) dan sayangnya disambut dengan tidak ramah oleh mereka. Kematian Juan di tangan orang-orang pribumi sekaligus menandai kegagalannya dalam menduduki daerah tersebut. Namun penjajahan Juan Diaz de Solis adalah satu kegagalan di antara sekian banyak keberhasilan Spanyol dalam menjajah daerah- daerah di Amerika Latin. Banyak sekali cara-cara yang mereka lakukan untuk dapat menaklukkan Amerika Latin. Mulai dari cara yang “halus”, seperti melakukan pernikahan dengan aristokrat daerah jajahan, sampai dengan cara kekerasan. Salah satu ekspedisi yang dinilai paling sempurna adalah penjajahan Peru yang dipimpin oleh Franzisco Pizzaro. Penjajahan yang dilakukannya dinilai memiliki strategi dan institusi pendukung yang paling efektif untuk menaklukkan

Upload: reza-adji

Post on 05-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Tentang institusi-institusi yang digunakan Spanyol dalam menjajah Amerika Selatan.

TRANSCRIPT

Politik-Ekonomi (?) Kolonialisme SpanyolKerajaan Spanyol sangat terkenal dengan para penjelajah dan navigatornya. Jelas saja, pada abad ke 15, Kerajaan Spanyol, melakukan ekspedisi mengelilingi dunia. Ekspedisi tersebut dipimpin oleh Ferdinand Magellan, dan merupakan ekspedisi mengelilingi dunia yang pertama dalam sejarah manusia. Beberapa tahun sebelumnya juga telah dilakukan ekspedisi oleh Juan Diaz de Solis hingga pada akhirnya ia menemukan Rio de la Plata atau dalam bahasa Inggris The River of Silver yang terletak di antara Uruguay dan Argentina. Nama tersebut diambil karena orang-orang pribumi di sekitar sungai memiliki perak.Espedisi yang dilakukan oleh pelaut-pelaut Spanyol tidak hanya sebuah penjelajahan. Spanyol melakukan penaklukan terhadap dunia dengan semangat religious; keinginan kuat akan kekayaan; dan untuk kejayaan dan keunggulan Spanyol. Pada periode 1516-1556 saat Kerajaan Spanyol dikuasai oleh Charles V, sangat banyak terjadi upaya penaklukan dunia, yang salah satunya adalah penemuan Rio de la Plata. Ketika itu, Juan Diaz de Solis bertemu penduduk pribumi Rio de la Plata yakni orang-orang Charruas (Uruguay) dan Querandi (Argentina) dan sayangnya disambut dengan tidak ramah oleh mereka. Kematian Juan di tangan orang-orang pribumi sekaligus menandai kegagalannya dalam menduduki daerah tersebut. Namun penjajahan Juan Diaz de Solis adalah satu kegagalan di antara sekian banyak keberhasilan Spanyol dalam menjajah daerah-daerah di Amerika Latin. Banyak sekali cara-cara yang mereka lakukan untuk dapat menaklukkan Amerika Latin. Mulai dari cara yang halus, seperti melakukan pernikahan dengan aristokrat daerah jajahan, sampai dengan cara kekerasan. Salah satu ekspedisi yang dinilai paling sempurna adalah penjajahan Peru yang dipimpin oleh Franzisco Pizzaro. Penjajahan yang dilakukannya dinilai memiliki strategi dan institusi pendukung yang paling efektif untuk menaklukkan lawan. Perjalanan Pizzaro di utara Peru, di kota bernama Tumbes, hingga pada 15 November 1532 ia dan pasukannya sampai di Cajamarca. Di sana ia bertemu Raja Inca, Atahualpa dan pasukannya yang sedang berkemah. Singkat cerita, pihak Spanyol kemudian menjebak Atahualpa, membunuh pasukannya dan membiarkan Atahualpa hidup untuk diperalat. Untuk mendapatkan kebebasan Atahualpa diharuskan mengisi satu ruangan penuh dengan emas dan perak. Setelah ia berhasil, ternyata pihak Spanyol mengikari janjinya dan kemudian membunuh Atahualpa.Setahun kemudian Spanyol berhasil menduduki Cusco, ibukota Inca. Aristokrat di sana juga mendapat perlakuan yang sama seperti Atahualpa. Di sana pihak Spanyol menerapkan encomienda sebuah sistem yang mengharuskan orang-orang pribumi memberikan encomendero (persembahan) dan jasa tenaga kerja terhadap penjajah agar mendapatkan Kekristenan. Pada saat itu encomienda ini berlaku sebagai institusi utama yang mengurusi hal-hal tentang ketenagakerjaan. Mereka, orang-orang pribumi harus bekerja mengolah tanahnya untuk kepentingan para penjajah. Namun sistem ini pada akhirnya berubah menjadi sebuah sistem yang sangat mirip dengan perbudakan. Orang-orang pribumi dibayar dengan sangat rendah dalam memberikan jasa tenaga kerjanya, bahkan ada yang tidak dibayar.Pada tahun 1545 ditemukan bukit Perak di sekitar Pegunungan Andes. Oleh pihak Spanyol, tempat tersebut dibaptis dan diberi nama El Corro Ricco atau The Rich Hill. Agar dapat melakukan ekstraksi pada bukit tersebut, pihak penjajah membutuhkan banyak tenaga kerja. Hingga pada akhirnya di tahun 1569 datanglah utusan Kerajaan Spanyol, Fransisco de Toledo, yang bertugas untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan di sana. Toledo, kemudian melakukan migrasi pada orang-orang pribumi ke tempat baru bernama Reducciones. Tindakan ini dilakukan untuk memfasilitasi kebutuhan tenaga kerja Kerajaan Spanyol dalam ekstraksi perak. Tidak lama kemudian, de Toledo mengadopsi institusi ketenagakerjaan Kerajaan Inca, yakni mita. Mita adalah sebuah sistem di mana orang-orang bekerja tanpa dibayar untuk melakukan public service. Misalnya, mengelola perkebunan untuk menyediakan makanan bagi pemerintah, kuil-kuil dan pasukan militer. Sebagai balasan dari itu, pemerintah Inca menyelamatkan mereka dari wabah kelaparan dan memberikan perlindungan kepada rakyatnya. Di genggaman de Toledo, sistem mita yang digunakan sangat jauh berbeda. Sistem mita yang ia laksanakan adalah eksploitasi terhadap tenaga kerja yang sangat luar biasa. Orang-orang pribumi dieksploitasi tenaganya di lahan seluas 200.000 mil.Selain adanya konsentrasi tenaga kerja, mita dan encomienda, pihak Spanyol juga menerapkan rapartimientode mercancias yang memaksa orang-orang pribumi untuk membeli barang-barang yang dijual pihak penjajah sesuai dengan harga yang ditentukan oleh pihak Spanyol. Semua institusi yang terlibat dalam penjajahan Spanyol terhadap Kerajaan Inca pada akhirnya membuat kualitas hidup masyarakat pribumi berkurang dan merampas semua sumber daya yang mereka miliki. Dampak tersebut masih dapat dirasakan di Peru sampai sekarang. Ada dua buah kota bernama Calca dan Acomayo yang terletak berdekatan dan memiliki sedikit sekali perbedaan di antara keduanya. Namun, kesejahteraan dan kualitas hidup di kedua provinsi tersebut berbeda jauh. Konsumsi masyarakat di Acomayo adalah 1/3 dari jumlah konsumsi masyarakat di Calca. Aksesabilitas kedua provinsi tersebut juga berbeda, Calca jauh lebih mudah dijangkau dari pada Acomayo. Masyarakat di kedua daerah tersebut juga sama-sama bertani, namun di Calca hasil tani dijual sementara di Acomayo hasil tani digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketimpangan tersebut dapat dijelaskan dengan menengok perkembangan institusi di kedua daerah tersebut. Acomayo pada abad ke 15 adalah daerah di mana mita dilaksanakan sementara Calca tidak.