pomfoliks
DESCRIPTION
nnnTRANSCRIPT
Pomfoliks
Oleh :
Melti Marta Ranu
Dr. Isma Aprita Lubis , Sp. KK
Pembimbing :
PENDAHULUAN
Dermatitis dishidrosis atau disebut dengan
pomfoliks merupakan dermatitis vesikuler palmoplantar
yang bersifat rekuren atau kronik, dimana etiologinya
belum diketahui secara pasti. Dermatitis dishidrosis yang
disebut juga pomfoliks diambil dari istilah Yunani cheiro
pompholyx yang artinya tangan dan gelembung. Pada
penderita penyakit ini mempunyai kecendrungan adanya
riwayat atopi. Dijumpai pada dewasa muda, laki-laki
maupun perempuan dan jarang pada anak-anak.
Sekitar 5-20% kasus dermatitis/ekzema yang
terjadi ditangan merupakan kasus pomfoliks. Menurut
lokasi pomfoliks 80% hanya melibatkan tangan saja, 10%
menyerang kaki sedangkan 10% lainnya menyerang
telapak tangan dan telapak kaki.
Pomfoliks adalah suatu ekzema endogen yang ditandai dengan erupsi berupa
vesikula kadang-kadang menonjol dan kadang-kadang rata dengan kulit (deep
vesicle), bersifat menahun, terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki.
DEFINISI
Adapun sinonim dari pomfoliks adalah dermatitis dishidrosis, ekzema dyshidrosis, vesicular
palmoplantar eczema.
SINONIM
Mekanisme..
Mekanisme mengenai terjadinya dermatitis dishidrosis
sendiri masih belum jelas. Hipotesis paling awal
mengemukakan bahwa lesi-lesi vesikel yang timbul pada
dermatitis dishidrosis disebabkan oleh ekskresi keringat yang
berlebihan (excessive sweating). Namun sekarang hipotesis
ini sudah tidak digunakan lagi karena lesi-lesi vesikular yang
timbul pada dermatitis dishidrosis tidak berkaitan dengan
saluran kelenjar keringat. Walaupun demikian, hiperhidrosis
(keringat berlebihan) merupakan salah satu tanda yang
terlihat secara khas pada 40% penderita dermatitis
dishidrosis
Faktor-faktor yang dapat memicu pomfoliks
Faktor – faktor eksogen :
kontak terhadap nikel Sensitivitas terhadap besi Infeksi oleh dermatofita infeksi bakteri
Faktor eksogen diatas dapat memicu dermatitis
dishidrosis. Antigen-antigen ini dapat bertindak sebagai
hapten dengan afinitas spesifik terhadap protein di stratum
lucidum daerah palmar dan plantar. Ingesti ion metal seperti
kobalt akan menginduksi hipersensitivitas tipe 1 dan 4, serta
mengaktifasi limfosit T melalui jalur independen. Pengikatan
hapten tersebut terhadap reseptor jaringan dapat
menginisiasi munculnya vesikel-vesikel didaerah palmar atau
plantar.
Faktor lain seperti stres emosional dan faktor
lingkungan (pergantian musim, temperatur dan kelembaban)
juga dapat memperburuk dermatitis dishidrosis. Pemberian
imunoglobulin intravena dilaporkan dapat memicu dermatitis
dishidrosis (dyshidrosis like eczematous).
PEMERIKSAAN ENDOSKOPI
Fungsi diagnosa :1. Mengambil foto berwarna/film dari lesi2. Mengambil bahan pemeriksaan sitologi dan
biopsi3. Untuk surgery :
– Appendektomi– Cholekistektomi– myomektomi
Melti
Berupa keluhan gatal-gatal (pruritus) disertai munculnya vesikel/bula secara mendadak ditelapak tangan dan kaki.
Biasanya rasa gatal terjadinya sebelum munculnya vesikel. Kadang-kadang bisa terdapat pustula dan bula yag kemudian
lebih sering mengering daripada memecah.
Pada stadium sub akut atau kronis, kulit kering dan berskuama. Pada 80% penderita mengenai telapak
tangan, bagian lateral jari-jari, dan hanya 12% yang mengenai telapak
kaki. Erupsi simetris dan sering rekuren.
Gambaran histopatologi tidak tampak perubahan pada kelenjar
keringat. Pada epidermis ditemukan vesikel-vesikel yang penuh berisi cairan dan tidak terlihat tanda-
tanda radang.
Diagnosis Banding
Diagnosis banding ditegakkan berdasarkan gambaran klinis yanng
ditemukan, kultur bakteri dan sensitivitas, uji tempel, dan histopatologi (adanya
spongiosis disertai infiltrasi limfosit dan atau bula/vesikel intraepidermal).
1. Dermatitis kontak iritan dapat menjadi faktor pencetus
terjadinya pomfoliks ini. Dermatitis kontak iritan pada
tangan biasanya menyerang dorsum manus dan sela-sela
jari. Pada pomfoliks, lokalisasi terutama ditelapak tangan
dan telapak kaki.
2. Psoriasis pustular, vesikel pomfoliks dapat dirancukan
dengan psoriasis pustular. Namun demikian, psoriasis
pustular biasanya melibatkan kuku yaitu adanya alur-alur
ataupun onikolisis, lesi pada psoriasis biasanya jelas dan
batasnya tegas.
3. Dermatofitosis, lesinya tampak pinggir yang aktif dan
sentral healing selain dapat dibedakan dengan
pemeriksaan KOH akar vesikel dan pembiakan yang
tepat.
Diagnosis banding antara lain:
penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan secara umum : -- Menjaga kebersihan tangan dan kaki - Menghindari faktor-faktor pencetus - Menghindari garukan pada kulit
2. Penatalaksanaan secara khusus berupa medikamentosa, yaitu :
Topikal- Kortikosteroid cream
- Astrigen - Asam salisilat 5% dalam alkohol- Viovorm cream 3%- Kompres KMnO4 1: 5000
Sistemik- Kortikosteroid : methylprednisolon 4 mg 3x1 tab - Antihistamin
Prognosis :
Prognosis baik jika diagnosa penyakit
ditegakkan secara dini dan diberikan
pengobatan yang tepat.
LAPORAN KASUS …
Seorang pasien perempuan nama Siti Chairani, berusia
26 tahun, pekerjaan pegawai swasta, suku jawa, datang Ke
Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Rumah sakit Umum
Dr.Pirngadi Medan pada tanggal 09 Juni 2012 dengan keluhan
utama bintil-bintil kemerahan disertai rasa gatal pada telapak
kaki ± sejak 2 hari yang lalu. Awalnya lesi berupa bintil-bintil
kemerahan yang disertai rasa gatal, kemudian karena gatal Os
menggaruknya dan kemudian lesi berubah menjadi gelembung-
gelembung yang berisi cairan yang lama-kelamaan pecah dan
mengering. Keluhan ini sebelumnya juga pernah dialami Os
sejak 2 bulan yang lalu, sifatnya hilang timbul, dan os memberi
obat salep cap kaki tiga dan kemudian sembuh. Akan tetapi
kambuh lahi sehingga os memutuskan untuk berobat ke
Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Rumah sakit Umum
Dr. Pirngadi Medan.
Dari anamnesis riwayat penyakit penyakit keluarga
tidak dijumpai, riwayat penyakit terdahulu tidak
dijumpai, riwayat pemakaian obat dijumpai yaitu salep
cap kaki tiga.
Dari pemeriksaan fisik dijumpai keadaan umum
dan status gizi baik. Dari pemeriksaan
laboratorium dengan KOH 10%, hifa negatif dan
spora negatif.
Berdasarkan pemeriksaan dermatologi dijumpai ruam
berupa papul eritema, vesikel, erosi, ekskoriasi dan skuama
pada regio plantar pedis dextra. Pasien didiagnosa banding
dengan Pomfoliks, Dermatitis kontak, Tinea Pedis. Dan pasien
didiagnosa sementara dengan Pomfoliks.
Penatalaksanaan pada pasien ini secara umum
adalah menghindari garukan, menjaga agar kulit tidak
lembab, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, hindari
stress. Penatalaksanaan secara khusus adalah diberikan
terapi secara topical dan sistemik. Secara topikal yaitu fusidic
acid 2%, bethametason, valerate 0,1% (fucicort cream 20 gr
+ acid salisyl 3%) dioleskan 2-3 kali sehari. Secara sistemik
yaitu cetirizine diHcl (tiriz tab 1x1) dan pure natural
astaxantine (asthin force cap 1x1).
Prognosis : baik
DISKUSI …
Diagnosa pomfoliks pada pasien ini ditegakkan berdasarakan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan gejala klinis. Pada anamnesa didapatkan
keluhan utama berupa bintil-bintil kemerahan disertai rasa gatal pada
telapak kaki ± sejak 2 hari yang lalu. Awalnya lesi berupa bintil-bintil
kemerahan yang disertai rasa gatal, kemudian karena gatal Os
menggaruknya dan kemudian lesi berubah menjadi gelembung-gelembung
yang berisi cairan yang lama-kelamaan pecah dan mengering. Keluhan ini
sebelumnya juga pernah dialami Os sejak 2 bulan yang lalu, sifatnya hilang
timbul. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menjelaskan diagnosis
pomfoliks ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan gejala
klinis bahwa pomfoliks keluhan utamanya berupa gatal-gatal (pruritus)
disertai munculnya vesikel/bula secara mendadak ditelapak tangan dan
kaki. Biasanya rasa gatal terjadinya sebelum munculnya vesikel. Kadang-
kadang bisa terdapat pustula dan bula yag kemudian lebih sering
mengering daripada memecah, pada keadaan kronik lesi seringkali bersisik,
simetris dan rekuren.
Lokalisasi ditelapak kaki. Hal ini sesuai dengan
kepustakaan bahwa pomfoliks mengenai telapak tangan dan
telapak kaki.
Diagnosis banding dari pasien ini adalah pomfoliks,
dermatitis kontak, tinea pedis. Berdasarkan kepustakaan yang
menjelaskan bahwa diagnosa banding pomfoliks adalah tinea
pedis, dermatitis kontak, psoriasis numular.(1,4,5)
Penatalaksanaan pada pasien ini secara umum adalah
menghindari garukan, menjaga agar kulit tidak lembab,
menjaga kebersihan diri dan lingkungan, hindari stress.
Penatalaksanaan secara khusus adalah diberikan terapi
secara topical dan sistemik. Secara topikal yaitu fusidic acid
2%, bethametason, valerate 0,1% (fucicort cream 20 gr + acid
salisyl 3%) dioleskan 2-3 kali sehari. Secara sistemik yaitu
cetirizine diHcl (tiriz tab 1x1) dan pure natural astaxantine
(asthin force cap 1x1).
Berdasarkan kepustakaan penatalaksanaan pomfoliks
adalah Penatalaksanaan secara umum adalah menjaga
kebersihan tangan dan kaki,menghindari fakto-faktor
pencetus, menghindari garukan pada kulit. Penatalaksanaan
secara khusus berupa medikamentosa yaitu secara topikal
adalah kortikosteroid cream, astrigen, asam salisilat 5% dalam
alkohol, viovorm cream 3%, kompres KMnO4 1: 5000. Secara
sistemik adalah kortikosteroid ( methylprednisolon 4 mg 3x1
tab).
Prognosis pasien ini baik, hal ini sesuai dengan
kepustakaan yang menyatakan umumnya prognosis dari
penyakit ini adalah baik.
Papula eritematosa,vesikel, erosi, ekskoriasi, skuama didaerah plantar pedis dextra
Papula eritematosa,vesikel, erosi, ekskoriasi, skuama didaerah plantar pedis dextra
DAFTAR PUSTAKA
1. Fitzpatrick TB, Johnson RA, Wolff K, Suurmond D.” Chapter 16 : Vesiculer palmoplantar eczema” dermatology in general medicine. New york. United state of America : Mc Graw-Hill Medical Publishing Division:2008
2. Z.Rook Arthur, Wilkinson D.S, Ebling. F.J.G, Textbook of dermatology second edition, Oxford London. Edinburgh Melbourne. 1972
3. Fitzpatrick’s. Color atlas and sinopsis of medical dermatology:pompolyx. Sixth edition. United state. 2009. Hal :
4. Harahap, Marwali. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates : Jakarta. 2005.5. Siregar R.S, Prurigo Hebra, atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, edisi kedua, EGC,
Jakarta, 2005.6. Landow Kenneth Kapita selekta Terpi Dermatologik. EGC. Jakarta. 1995.7. James, William. 2005. Dyshidrosis. Available at: www.wikipedia.com8. Babu hanish. 2009. Pompholyx. Available at: www.suite101.com
Thanksa lotfriends!
Pembimbing :
dr. Isma Aprita Lubis, Sp.KK