posisi bahasa arab dalam kajian islam di dunia
DESCRIPTION
Misbahudin Md. Doct.Pengantar Studi IslamPendidikan Bahasa ArabUIN Sunan Gunung Djati Bandung2015TRANSCRIPT
POSISI BAHASA ARAB DALAM KAJIAN ISLAM DI DUNIA
MAKALAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Studi Islam Oleh Dosen Pembimbing Heri Gunawan, S.Pd.I., M.Ag.
Oleh :
MISBAHUDIN
NIM 1152030060
PBA/B/I
PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk, maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
urusan pembeljaran.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Bandung, 30 November 2015
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1
A. Latar belakang masalah ...............................................................................1
B. Rumusan masalah........................................................................................2
C. Tujuan masalah............................................................................................2
BAB II POSISI BAHASA ARAB DALAM KAJIAN ISLAM DI DUNIA..................2
A. Pengertian Bahasa dan Bahasa Arab ..........................................................3
B. Eksistensi dan karakteristik Bahasa Arab....................................................4
1. Masalah Shalat dengan Bahasa Arab......................................................4
2. Keadaan Bahasa Arab Sekarang ............................................................4
C. Pentingnya Bahasa Arab untuk Memahami Al-Qur’an...............................5
D. Posisi Bahasa Arab dalam Kajian Islam Dunia...........................................7
Bab III SIMPULAN .......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
generasi sahabat muncul sebagai generasi terindah yang pernah terlahir ke dunia ini. Di
sebabkan karena ‘ketotalitasan’ mereka ketika berinteraksi dengan Al-Qur’an, yang dilandasi
sebuah keyakinan yang sangat mengakar dalam lubuk sanubari mereka yang teramat dalam,
bahwa hanya Al-Qur’an lah satu-satunya pedoman hidup yang mampu mengantarkan
manusia pada kebahagiaan hakiki baik di dunia maupun di akhirat.
Bahasa Arab sesungguhnya merupakan bagian tak terpisahkan darikehidupan umat Islam.
Oleh karena itu, mempelajari dan menguasai bahasa menjadi keperluan setiap muslim.
Baginya, bahasa Arab perlu untuk membentukpribadi sebagai muslim dan meningkatkan
kualitas keimanan dan pemahamanterhadap ajaran agama, bahkan perlu sebagai sarana
dakwah penyebaran agamaIslam.
Bahasa Arab perlu dipandang sebagai bahasa agama dan bukan sebagaibahasa budaya, etnis,
kawasan, maupun negara tertentu saja. Itu ditandai denganbanyaknya tokoh dan ulama
muslim yang berasal dari bukan kawasan Arab, semisal Al-Gazali, Al-Biruni, Ibnu Sina, Al-
Razi, Al-Kindi, dsb., namun menguasai bahasa Arab sebagai bagian dari studi Islam yang
mereka tekuni. Selain itu, agama Islam,yang salah satu unsurnya adalah bahasa Arab,
seyogyanya men-jadi budaya yangdominan mewarnai kehidupan umat Islam di tingkat
pribadi, keluarga, danmasyarakat.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengapa bahasa Arab dan Al-qur’an sangat berperan bagi Umat muslim dan perlu
dikaji oleh kaum muslim?
2. Apa hubungan antara Bahasa Arab dan Al-Qur’an?
3. Apa urgensi dari bahasa Arab dalam Studi Islam?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Memahami hubungan antara Al-qur’an dan Bahasa Arab;
2. Untuk memahami urgensi bahasa arab dalam studi Islam;
3. Untuk memahami peran Bahasa Arab dan Al-qur’an bagi Umat Muslim;
4. Untuk mengetahui kajian kaum muslim tentang Al-qur’an dan Bahasa Arab.
BAB II
POSISI BAHASA ARAB DALAM KAJIAN ISLAM DI DUNIA
A. Pengertian Bahasa dan Bahasa Arab
Bahasa adalah sarana untuk kita makhluk hidup untuk berinteraksi dengan makhluk sosial yang lain baik yang sejenis ataupun tidak sejenis. Seperti contohnya kita sebagai manusia mempunyai bahasa sendiri yang dapat di mengerti oleh manusia yang lainya. Bahasa juga dapat didefinisikan sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer dan di gunakan oleh anggota kelompok sosial sosial untuk saling bertukar pikiran dan perasaan.
Menurut Mc. Carthy, bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan
kemampuan berfikir. Sedangkan menurut William A. Haviland, bahasa adalah suatu sistem
bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap
oleh semua orangyang berbicara dalam bahsa itu. Menurut Wibowo (2001) Bahasa adalah
sistem-simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang
bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh sekelompok
manusia untuk melahirkan perasaan dan fikiran.
Bahasa Arab dari rumpun bahasa semitik. Perkataan “semitik” yang disebut dalam
bahasa arab “sam” adalah sempena nama anak Nabi Nuh As. Lailatu Sam bin Nuh
sebagaimana tersebut dalam kitab taurat. (schlotzer dipetik dari jawdat al-Rukabi 1973:11)
Pengertian Bahasa Arab menurut Syekh Musthafa Al Ghulayani (Jamiud Durusil
Arabiyah) dalam H. Ma’mun Effendi Nur, (2006 : 6) menjelaskan bahwa Bahasa Arab adalah
susunan kata atau kalimat yang digunakan bangsa Arab untuk mengemukakan maksud
kehendak mereka. Dengan demikian yang dimaksud dengan Bahasa Arab adalah bahasa yang
digunakan oleh bangsa arab untuk mengemukakan maksud dan kehendaknya dan sebagai alat
komunikasi di kalangan mereka.
B. Eksistensi dan karakteristik Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah bahasa agama, juga sekaligus bahasa komunikasi internasional.
Dalam urutan rangking bahasa resmi yang dipakai dalam hubungan internasional versi PBB,
bahasa Arab menempati urutan nomor lima setelah bahasa inggris, bahasa Prancis, bahasa
Jerman dan bahasa Cina, dan digunakan sebagai bahasa sehari-hari oleh 450 juta muslim di
dunia yang tersebar di Benua Afrika dan Semenanjung Arab. Jika saja penduduk Indonesia
yang merupakan muslim terbesar didunia banyak yang menggunakan bahasa rab sebagai
bahasa sehari, bisa dimungkinkan bahasa arab dalam hal ranking bahasa resmi internasional
versi PBB akan naik menjadi yang nomor tiga atau bahkan nomor dua.
1. Masalah Shalat dengan Bahasa Arab
Sebagaimana telah dimaklumi bahwa umat Islam Indonesia melaksanakan Shalat dengan
Bahasa Arab. Hal ini sudah berjalan lama, bahkan berabad-abad, dan bahkan mungkin sedari
masuknya islam ke-Indonesia.
Di negeri lain, seperti Malaysia, Muangtai, Filiphina, India, Pakistan, Iran, Afganistan,
kazakhastan, singkiang, dan seluruh Negeri orang yang bahasa Nasionalnya bukan Bahasa
Arab, juga melaksanakan shalat dengan menggunakan Bahasa Arab. Di negeri-negeri arab
apalagi, semmuanya berbahasa arab.
2. Keadaan Bahasa Arab Sekarang
Dalam garis besaranya keadaan Bahasa Arab sekarang boleh dibagi menjadi dua,
diantaranya:
1. Bahasa Arab Kitab
Bahasa Arab kitab adalah bahasa Arab yang dipakai pada zaman Rasullullah SAW., pada
zaman khalifah-khalifah Rasyidin dan pada zaman imam-imam mujtahid yang berempat.
Bahasa semacam itu boleh kita lihat sekarang dalam kitab suci Al-Qur’an, dalam kitab-kitab
Hadits dan dalam kitab-kitab Fiqh empat mazhab yang banyak tersiar sekarang di plosok-
plosok dunia islam sekarang. Bahasa arab kitab ini bukan hanya dapat menerangkan soal-soal
keagamaan, soal keakhiratan, tetapi juga dipakai untuk menguraikan sdegala macam ilmu
pengetahuan , soal-soal ruang angkasa, dan lain sebagainya. Dengan Bahasa Arab kitab ini
umat islam di seluruh Indonesia melaksanakan ibadahnya dengan bahasa arab.
2. Bahasa Arab Daerah
Adapun Bahasa arab daerah adalah bahasa arab yang dipakai sehari-hari oleh orang arab
diberbagai daerah. Kalau di teliti secara mendalam ternyatalah, bahwa bahasa arab daearah
sudah banyak berbeda dengan bahasa arab kitab sehingga terjadilah ada orang yang pandai
berbahsaa arab kitab tetapi tidak bisa bahasa arab daerah begitupun sebaliknya dan tidak bisa
membaca kitab-kitab fikh, ushuluddin danlalin-lain yang ditulis dengan bahasa arab kitab.
Bahasa arab kitab itu bukan lagi kepunyaan orang arab saja, tetapi sudah menjadi bahasa
kaum muslimin diseluruh Dunia, karena selalu dipakai dalam upacara ibadat mereka, dan
qur’an suci diturunkan dengan bahasa arab kitab itu.
Firman Allah SWT dalam surat yusuf : 2
يوصف . :ا�ن لون� ت�عق� ل�ع�ل�كم ب�ي�ا ع�ر� �ن�ا را ق لناه ا�نز� �2ا
Artinya: Sesungguhnya kami (kata Tuhan) telah menurunkan qur’an dalam bahasa
arab, supaya kamu memperhatikanya. (yusuf:2)
C. Pentingnya Bahasa Arab Untuk Memahami Alquran
Al-Qur’an diturunkan Allah kepada Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam dengan
perantara malaikat Jibril. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kita, wajib kita baca, taddaburi
dan kita amalkan. Untuk sampai kepada tingkat pemahaman dan pengamalan Al-Qur’an,
tentu saja seseorang harus melalui fase yang pertama,yaitu mempelajari Al-Qur’an. Baik
belajar membaca huruf-huruf Al-Qur’an itu sendiri maupun dengan mempelajari maknanya.
Itulah sebenarnya yang disebut dengan mengkaji (ngaji, dalam bahasa jawa).Membaca Al-
Qur’an tak sekedar yang penting bisa atau mengenal huruf saja. Membaca Qur’an juga
bukan sekedar untuk bisa diperdengarkan di depan orang-orang. Sabda Rasulullah:“Bacalah
Qur’an karena pada hari qiamat nanti ia akan datang untuk memberikan syafaat kepada
para pembacanya”.
Oleh sebab itu, kita harus bersungguh-sungguh belajar Al-Qur’an dengan niat yang lurus ikhlas
karena Allah. Sabar, karena di tengah perjalanan kita dalam belajar Al-Qur’an pasti akan ada ujian
yang kita hadapi. Entah itu cemoohan dari orang-orang disekeliling kita, atau kesulitan mengucapkan
huruf sesuai mahraj yang benar. Bersabar, karena belajar Al-Qur’an tidak akan selesai dalam sehari
dua, langsung bisa. Jangan karena kita ingin buru-buru bisa menguasainya, Kita asal-asalan saja
membacanya. Q.S. Al Qiyamah (75); 16 yang artinya:“Janganlah engkau (Muhammad) gerakkan
lidahmu untuk membaca Al-Qur’an karena hendak cepat-cepat (menguasai) nya.” (Q.S.Al-
Qiyamah ;16).
Tujuan mempelajari Bahasa Arab, Segala usaha yang dilakukan manusia tidak pernah
lepas dari tujuan yang ingin dicapai, demikian halnya dengan bahasa arab, Sehubungan
dengan itu menurut Mulyanto Sumaaryadi dalam Zainuri Sirojd (2006 : 2) mengatakan :
“Tujuan mempelajari Bahasa Arab adalah untuk dapat memahami buku yang ditulis dengan
Bahasa Arab”. Mahmud Yunus dalam bukunya Metodik Khusus Bahasa Arab menjabarkan
tentang tujuan mempelajari bahasa arab sebagai berikut:
1. Supaya paham dan mengerti apa-apa yang dibaca dalam shalat dengan pengertian yang
mendalam;
2. Supaya mengerti dalam membaca Al Qur’an sehingga dapat mengambil petunjuk dan
pelajaran dari padanya;
3. Supaya dapat belajar ilmu Agama Islam dalam buku-buku yang banyak dikarang dalam
Bahasa Arab, seperti ilmu tafsir, Hadits, Fiqih dan sebagainya;
4. Supaya pandai berbicara dan mengarang dalam Bahasa Arab, untuk berhubungan untuk
berhubungan dengan kaum muslimin di luar negeri, karena Bahasa Arab sebenarnya
bahasa umat islam di seluruh dunia, bahkan bahasa arab menjadi bahasa ilmiah.
Diturunkannya Al-Quran dalam bahasa Arab tentu merupakan sebuah rencana Ilahi.
Sejak pertama kali diturunkan, Al-Quran adalah Kitab Suci yang berbahasa Arab.Ketika ia
diajarkan kepada umat generasi pertama (para sahabat Nabi), ia juga disampaikan dengan
bahasa Arab. ketika ia disampaikan dari generasi Muslim ke generasi Muslim lainnya, ia
tetap berbahasa Arab, sampai hari kiamat. Al-Quran tidak akan berubah, dan tidak akan
menerima perubahan, bahkan satu huruf sekalipun. Apalagi perubahan bahasanya.Al-Quran
tetap berbahasa Arab, dari awal ia diturunkan, hingga ia kembali lagi kepada Allah Swt. di
surga kelak.ketika kemudian Al-Quran diturunkan berbahasa Arab, itu artinya adalah bahwa
Arab juga merupakan sebuah bahasa yang utama.
Bahasa Arab dipilih sebagai bahasa Al-Quran karena ia memang layak menjadi Kitab
Suci paling sempurna dan utama. Mengapa Allah menurunkan Al-Quran dalam bahasa Arab,
tidak dalam bahasa lain? Mungkin akan dijawab, “Ah itu khan karena Nabi yang
membawanya berasal dari bangsa Arab.” Mari kita tanyakan lagi, “Lalu mengapa Allah
mengutus Nabi terakhirnya dari kalangan bangsa Arab, tidak dari bangsa lain?”Apakah Allah
menjadikan itu tanpa maksud?Sungguh, tidak ada perbuatan Allah yang sia-sia tanpa maksud;
semua perbuatan-Nya terencana dan bermakna. Dengan logika ini, maka ketika Dia
menurunkan Al-Quran (anzala al-qur`an) dan menjadikan Al-Quran (ja`ala al-qur`an)
berbahasa Arab, itu artinya karena di dalam bahasa Arab sendiri telah terkandung keutamaan
yang luar biasa. Dan karena kandungan keutamaan yang luar biasa itulah maka bahasa Arab
mendapatkan anugerah sebagai bahasa Al-Quran.Dan hanya ketika berbahasa Arab saja
pulalah, Al-Quran disebut Al-Quran. Bila ia diterjemahkan ke bahasa lain, maka terjemahan
itu hanya sebatas Terjemahan Al-Quran.
D. Posisi Bahasa Arab dalam Kajian Islam di Dunia
Allah Swt. memilih bahasa Arab sebagai bahasa kitab suci-Nya bukan semata-mata
karena masyarakat tempat Nabi Muhammad Saw. ditugasi sebagai Rasul adalah masyarakat
yang berbahasa Arab (bilisan qawmihi) melainkan juga karena bahasa Arab dipandang
mampu dan laik untuk mewadahi dan mengekspresikan pesan-pesan Ilahi yang abadi
(eternal ) dan universal. Bila kemudian bahasa Arab menjadi bahasa lebih dari 22 negara di
kawasan Timur Tengah dan sebagian benua Afrika,lalu menjadi bahasa resmi sekaligus
bahasa internasional yang digunakan sebagai bahasa kerja di PBB.
Di samping itu, tentu saja, umat Islam mendapati bahasa Arab tampil sangat elegan,
fleksibel, dan bernilai sastra tinggi dalam mentransmisikan berbagai karya intelektual Muslim
dalam bentuk teks-teks, baik buku maupun manuskrip, yang hingga kini masih menjadi bahan
kajian dan sumber inspirasi pemikiran Islam yang sangat berharga. Dalam konteks ini, dapat
ditegaskan bahwa bahasa Arab mempunyai posisi sangat penting dan strategis dalam
pengkajian dan pengembangan ilmu-ilmu keislaman, bahkan dalam pengembangan
peradaban Islam. Menarik dicermati bahwa sebagian besar karya intelektual Muslim yang
non-Arab (tidak berkebangsaan Arab), seperti Sibawaih (w. 180 H), al-Farabi (w. 339 H), Ibn
Sina (w. 428 H), Ibn Miskawaih (932-1030 M), al-Ghazali (w. 1111 M), dan lain sebagainya
ditulis dalam bahasa Arab, karena pada waktu itu bahasa Arab merupakan bahasa ilmu
pengetahuan.
Dengan kata lain, bahasa Arab bukan semata-mata bahasa komunikasi harian
antarpenuturnya, melainkan bahasa ilmu pengetahuan yang mampu mewadahi dan
mentransmisikan wacana pemikiran dan karya-karya keilmuan.Dalam perkembangannya,
terutama setelah Islam tersebar ke luar Jazirah Arabia, bahasa Arab tidak hanya menjadi
bahasa lokal, tetapi menjadi bahasa yang “menginternasional”, mengikuti universalitas Islam.
Wilayah-wilayah baru yang ditundukkan atau dibebaskan oleh ke-kuasaan Islam, meskipun
sebelumnya telah memiliki bahasa resmi, akhirnya terarabkan (menggunakan bahasa Arab).
Salah satu faktor yang membuat terjadinya simbiosis-mutualisme antara bahasa Arab dan
Islam adalah karena posisi bahasa Arab sebagai bahasa agama (lughah al-din) dan bahasa
pembebas (lughah al fatih al-jadîd ), yang dalam ungkapan Ibn Khaldun, bahasa Arab dinilai
sebagai lughah ahl al-amshar tabi’ah li al-dawlah (bahasa lokal yang mengikuti bahasa
Negara, dalam hal ini Arab).
Umat Islam generasi awal tampaknya sangat serius dan intens dalam upaya memahami
al-Qur’an dan Sunnah Nabi, sehingga mereka senantiasa saling belajar, berdiskusi dan
bertanya jawab mengenai makna-makna (tafsir) berbagai kata atau ayat al-Qur’an. Setelah
Islam berkembang luas ke berbagai daerah bekas hegemoni sosial politik dan intelektual
Persia di sebelah timur Jazirah Arab dan hegemoni Romawi di sebelah barat, banyak non-
Arab yang terpaksa harus beradaptasi dan mempelajari bahasa Arab. Keinginan untuk
mempelajari bahasa Arab terutama didorong oleh semangat untuk mengetahui isi al-Qur’an
dan memahami ajaran Islam pada umumnya. Semua itu, pada gilirannya, memicu dan
memacu lahirnya berbagai disiplin ilmu dalam Islam. Terjadinya berbagai perdebatan
teologis dan perbedaan mazhab fiqh pada awal abad kedua hijriyah juga mendorong banyak
kalanganmengkaji bahasa Arab dengan tujuan memahami sumber-sumber ajaran Islam,
terutama al-Qur’an dan al-Sunnah. Percampuran dan akulturasi budaya (al-mutsaqafah)
antara bangsa Arab dan non-Arab yang disemangati oleh komitmen dan keinginan kuat
memahami Islam juga menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa yang banyak dipelajari,
sehingga dorongan untuk “mengilmukan” bahasa Arab pun muncul, terutama setelah
banyaknya kasus lain (kesalahan berbahasa Arab) di kalangan non-Arab.
BAB III
SIMPULAN
1. Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh bangsa arab untuk mengemukakan
maksud dan kehendaknya dan sebagai alat komunikasi di kalangan mereka;
2. Sebagaimana telah dimaklumi bahwa umat Islam Indonesia melaksanakan Shalat dengan
Bahasa Arab. Hal ini sudah berjalan lama, bahkan berabad-abad, dan bahkan mungkin
sedari masuknya islam ke-Indonesia;
3. Dalam garis besaranya keadaan Bahasa Arab sekarang boleh dibagi menjadi dua,
diantaranya:
a. Bahasa Arab Kitab, Yaitu bahasa Arab yang dipakai pada zaman Rasullullah SAW.,
pada zaman khalifah-khalifah Rasyidin dan pada zaman imam-imam mujtahid yang
berempat;
b. Bahasa arab daerah, Yaitu bahasa arab yang dipakai sehari-hari oleh orang arab
diberbagai daerah.;
4. Allah menurunkan Al-Quran (anzala al-qur`an) dan menjadikan Al-Quran (ja`ala al-
qur`an) berbahasa Arab, itu artinya karena di dalam bahasa Arab sendiri telah terkandung
keutamaan yang luar biasa. Dan karena kandungan keutamaan yang luar biasa itulah
maka bahasa Arab mendapatkan anugerah sebagai bahasa Al-Quran.Dan hanya ketika
berbahasa Arab saja pulalah, Al-Quran disebut Al-Quran. Bila ia diterjemahkan ke
bahasa lain, maka terjemahan itu hanya sebatas Terjemahan Al-Quran;
5. bahasa Arab bukan semata-mata bahasa komunikasi harian antarpenuturnya, melainkan
bahasa ilmu pengetahuan yang mampu mewadahi dan mentransmisikan wacana
pemikiran dan karya-karya keilmuan.Dalam perkembangannya, terutama setelah Islam
tersebar ke luar Jazirah Arabia, bahasa Arab tidak hanya menjadi bahasa lokal, tetapi
menjadi bahasa yang “menginternasional”, mengikuti universalitas Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Siradjuddin. 2009. 40 Maasalah Agama. Jakarta: PUSTAKA TARBIYAH BARU
Al-khuli, Muhammad Ali. 2010. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: BASAN PUBLISHING;
http://www.slideshare.net/mustaqimjw/urgensi-mempelajari-bahasa-arab-bagi-seorang-muslim (25 november 2015);
http://digilib.uinsuka.ac.id/7989/1/MANSUR%20%20MENUMBUHKAN%20MINAT%20BELAJAR%20BAHASA%20ARAB.pdf ( diakses pada 25 November 2015);
http://sumsel.kemenag.go.id/file/file/TULISAN/ezhp1335234096.pdf (diakses pada 30 November 2015)
Mustofa, Saeful. 2012. Makalah “Tantangan Bahasa Arab Dalam Dunia Pendidikan Islam”. Malang: UIN Malang;
Rahmawati, Lukluk. 2012. Makalah tantang “Pentingnnya Mempelajari Bahasa Arab Untuk Memahami Al-Qur’an”. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
Wahab, Muhbib Abdul. 2014. Peran Bahasa Arab dalam Pengembangan Ilmu Dan Peradaban Islam. Jakarta: UIN Jakarta
Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas (id.wikipedia.org/wiki/bahasa) (diakses pada 29 November)