potensi geologi untuk bahan konstruksi pada jalur alternatif tol selatan dari daerah cipatat sampai...

15
POTENSI GEOLOGI UNTUK BAHAN KONSTRUKSI SEKITAR JALUR ALTERNATIF TOL SELATAN DARI DAERAH CIPATAT SAMPAI CILEUNYI R.D. Mahantara, F.A. Rosyid, M.F. Fauzan, Y. Kusumo, C. Dewi Program Studi Sarjana Teknik Geologi ITB Jl. Ganesha 10 Bandung, Indonesia ABSTRAK Kota bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi ekonomi besar, bahkan pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi kota bandung mencapai 8.4 %, hal ini jauh melebihi pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sebesar 6.5 % , dengan potensi ekonomi yang besar tentu akan dibutuhkan material untuk pembangunan yang besar pula, material yang dibutuhkan akan disuplai dari daerah daerah terdekat untuk mengurangi biaya transportasi, adanya jalur alternatif lintas selatan tentu juga akan memudahkan proses transportasi bahan material. Tim penulis bermaksud untuk melihat potensi sumber daya geologi di jalur alternatif lintas selatan dari daerah Cipatat sampai Cileunyi untuk dijadikan berbagai macam bahan material konstruksi, ditinjau dari kualitas , keterjangkauan , akses, dan kemudahan untuk diambil. Metode yang dilakukan adalah studi literatur mengenai litologi daerah penelitian, akses jalan, pola kontur, dan studi bahan material konstruksi. Analisis berfokus pada kriteria geologi dan ekonomi secara umum seperti ketersediaan material secara signifikan, spesifikasi minimum untuk fungsi bahan konstruksi tertentu, tingkat keterjangkauan, kemudahan akses, dan keterambilan dari masing masing litologi pada daerah penelitian sehingga bisa ditentukan potensinya sebagai bahan material konstruksi, untuk hasil penelitian yang lebih akurat perlu dilakukan studi lebih lanjut seperti pemetaan detail dan uji lab untuk mengetahui karakter keteknikannya. Kata kunci : bahan konstruksi, jalur alternatif selatan

Upload: rizal-debrian

Post on 19-Jan-2016

60 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Potensi Geologi Untuk Bahan Konstruksi Pada Jalur Alternatif Tol Selatan Dari Daerah Cipatat Sampai Cileunyi

POTENSI GEOLOGI UNTUK BAHAN KONSTRUKSI SEKITAR

JALUR ALTERNATIF TOL SELATAN DARI DAERAH CIPATAT

SAMPAI CILEUNYI

R.D. Mahantara, F.A. Rosyid, M.F. Fauzan, Y. Kusumo, C. Dewi

Program Studi Sarjana Teknik Geologi ITB

Jl. Ganesha 10 Bandung, Indonesia

ABSTRAK

Kota bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi ekonomi besar,

bahkan pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi kota bandung mencapai 8.4 %, hal ini jauh

melebihi pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sebesar 6.5 % , dengan potensi ekonomi yang

besar tentu akan dibutuhkan material untuk pembangunan yang besar pula, material yang

dibutuhkan akan disuplai dari daerah daerah terdekat untuk mengurangi biaya transportasi,

adanya jalur alternatif lintas selatan tentu juga akan memudahkan proses transportasi bahan

material. Tim penulis bermaksud untuk melihat potensi sumber daya geologi di jalur

alternatif lintas selatan dari daerah Cipatat sampai Cileunyi untuk dijadikan berbagai macam

bahan material konstruksi, ditinjau dari kualitas , keterjangkauan , akses, dan kemudahan

untuk diambil. Metode yang dilakukan adalah studi literatur mengenai litologi daerah

penelitian, akses jalan, pola kontur, dan studi bahan material konstruksi. Analisis berfokus

pada kriteria geologi dan ekonomi secara umum seperti ketersediaan material secara

signifikan, spesifikasi minimum untuk fungsi bahan konstruksi tertentu, tingkat

keterjangkauan, kemudahan akses, dan keterambilan dari masing masing litologi pada daerah

penelitian sehingga bisa ditentukan potensinya sebagai bahan material konstruksi, untuk hasil

penelitian yang lebih akurat perlu dilakukan studi lebih lanjut seperti pemetaan detail dan uji

lab untuk mengetahui karakter keteknikannya.

Kata kunci : bahan konstruksi, jalur alternatif selatan

Page 2: Potensi Geologi Untuk Bahan Konstruksi Pada Jalur Alternatif Tol Selatan Dari Daerah Cipatat Sampai Cileunyi

LATAR BELAKANG

Jawa Barat adalah Provinsi terletak

di Pulau Jawa dengan letak geografis yang

terdiri dari banyak pegunungan yang

menjadikan daerah Jawa Barat sangat

subur. Jika dilihat dari data pertumbuhan

ekonomi di provinsi Jawa Barat terakhir

pada tahun 2013 sebesar 5.8 - 6.4 %.

Pertumbuhan ini membuat provinsi Jawa

Barat menempati urutan pertama dalam

skala nasional. Pertumbuhan ekonomi

yang besar ini tentu tidak merata pada

semua kota di Jawa Barat. Pertumbuhan

ekonomi ini terpusat pada daerah

perkotaan yang membutuhkan banyak

material untuk pembangunan fisik. Suplai

material ini tentu akan didatangkan dari

daerah terdekat. Adanya jalur alternatif

selatan, akan semakin memudahkan

transportasi dari daerah ke kota. Hal ini

membuat potensi geologi sekitar bandung

perlu dianalisis, sehingga bisa terlihat

daerah-daerah yang potensial untuk

dieksplorasi dan eksploitasi batuannya

untuk keperluan materal bahan konstruksi.

Paper ini memberikan gambaran tentang

potensi bahan konstruksi apa saja yang

dapat dimaksimalkan dari daerah-daerah

selatan Kota Bandung, serta dapat

digunakan sebagai investigasi tahap awal

dalam pencarian prospek.

GAMBARAN UMUM KOTA

BANDUNG

Kota Bandung adalah kota di

daerah Jawa Barat yang dikelilingi oleh

pegunungan,dan merupakan sebuah daerah

cekungan besar. Letak geografis kota

ini berada pada Koordinat:

6°54′53,08″LU 107°36′35,32″BT

dengan ketinggian ±768 m di atas

permukaan laut. Titik tertinggi di berada di

sebelah utara dengan ketinggian 1.050

meter di atas permukaan laut dan sebelah

selatan merupakan kawasan rendah dengan

ketinggian 675 meter di atas permukaan

laut.

Kota Bandung adalah

kota metropolitan terbesar di Jawa

Barat sekaligus menjadi ibu kota provinsi

tersebut. Saat ini kota Bandung merupakan

salah satu kota tujuan utama pariwisata

dan pendidikan. Dua aspek inilah yang

sekarang menjadi konsentrasi

pembangunan. Selain itu, pertambahan

penduduk disebabkan oleh dibukanya

transportasi kereta api dan tol yang

menghubungkan Jakarta-Bandung.

Akibatnya, jumlah penduduk di Bandung

meningkat sangat pesat, sampai tahun

dengan tahun 2008, jumlahnya sudah

2.390.120 jiwa dari tahun 2005 yang

berjumlah 2.315.895 jiwa. Namun, sampai

tahun 2000 panjang jalan di kota Bandung

secara keseluruhan baru mencapai 4.9 %

Page 3: Potensi Geologi Untuk Bahan Konstruksi Pada Jalur Alternatif Tol Selatan Dari Daerah Cipatat Sampai Cileunyi

dari total luas wilayahnya dengan posisi

idealnya mesti berada pada kisaran 15-

20 %. Pembangunan jalan baru,

peningkatan kapasitas jalan dan penataan

kawasan akan menjadi perhatian bagi

pemerintah kota untuk menjadikan kota ini

menjadi kota terkemuka, pembangunan

fisik seperti membuka taman-taman kota,

perluasan daerah pemukiman, dan fasilitas

umum seperti pembangunan jalan-jalan,

gedung dan perkantoran akan

membutuhkan banyak material konstruksi.

Gambar 1. Peta Administrasi Kota Bandung (www.geospasial.bnpb.go.id/peta-

administrasibandung)

Page 4: Potensi Geologi Untuk Bahan Konstruksi Pada Jalur Alternatif Tol Selatan Dari Daerah Cipatat Sampai Cileunyi

SETTING LITOLOGI DAERAH PENELITIAN

Gambar 2. Setting Litologi daerah penelitian (sumber : Peta Geologi Regional)

Page 5: Potensi Geologi Untuk Bahan Konstruksi Pada Jalur Alternatif Tol Selatan Dari Daerah Cipatat Sampai Cileunyi

AKSES JALAN DAN POLA KONTUR

Gambar 3. Jalan dan Pola Kontur (sumber : google maps dan peta DEM)

DATA DAN ANALISIS

Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan cara membandingkan fungsional bahan

material konstruksi, karakter yang dibutuhkan, dan litologi yang tersedia. Maka,disusunlah

tabel-tabel berikut berdasarkan kategori material bahan konstruksi dari Mc. Nelly(1998).

Tabel 1. Fungsional Bahan Material Konstruksi dari Satuan Litologi Qyu (Hasil Gunung Api Muda

Tak Teruraikan)

No. Fungsional Bahan Material

Konstruksi

Litologi Qyu

Pasir

tufaan lapili Breksi Basalt

1. Dimension stone (structural and

cladding)

X X X V

2. Breakwater armourstone and rock

core

X X X V

3. Dam rip-rap, embankment slope

protection

X X V V

4. Pitching and beaching stone X X X X

5. Rubble, dam rockfill X X V V

6. Rock slag X X X X

7. Coarse aggregat for concrete

aggregate and asphalitic concrete X X X V

8. Surfacing aggregate V V X V

9. Railway ballast, macadam pavements

and gabion stone X X X V

10. Free-draining sub-base, drainage

layers

X X X X

11. Recycled concrete aggregate X X X X

12. Prepared roadbase and sub-base X X X V

13. Processed granular filters X V X V

14. Bedding material, grit, crusher dust X X X X

15. Chushed and screened river gravel X X X X

Page 6: Potensi Geologi Untuk Bahan Konstruksi Pada Jalur Alternatif Tol Selatan Dari Daerah Cipatat Sampai Cileunyi

16. Washed fine aggegate and sand

filters

V V X X

17. Mortar sand (‘fat” sand), plastering

sand

V V X X

18. Sand fill, stabilizing grit V V X X

19. Granulated slag X X X X

20. Brick, tile and pipe clay X X X X

21. Natural roadbase X X V V

22. Stabilized soils X X X V

23. Common fill V V V V

24. Select fill, sub-ballast, capping layer X X X X

25. Pulverized fly ash (PFA) and furnace

bottom ash (FBA) X X X X

Tabel 2. Fungsional Bahan Material Konstruksi dari Satuan Litologi Qyt (Tufa Berbatuapung)

No.

Fungsional Bahan

Material Konstruksi

Satuan Qyt (tufa batuapung)

Pasir

tufaan lapili bom

Lava

berongga

Kepingan

andesit –

basalt

1. Dimension stone

(structural and cladding)

X X X X X

2. Breakwater armourstone

and rock core

X X X V V

3. Dam rip-rap,

embankment slope

protection

X X V V V

4. Pitching and beaching

stone

X X X X X

5. Rubble, dam rockfill X X V V V

6. Rock slag X X X X X

7. Coarse aggregat for

concrete aggregate and

asphalitic concrete

X X V

V

V

8. Surfacing aggregate V V V V V

9. Railway ballast, macadam

pavements and gabion

stone

X X V

V

V

10. Free-draining sub-base,

drainage layers

X X V X V

11. Recycled concrete

aggregate

X X X X X

12. Prepared roadbase and

sub-base

X X X V V

13. Processed granular filters X V X V V

14. Bedding material, grit,

crusher dust

X X X V V

Page 7: Potensi Geologi Untuk Bahan Konstruksi Pada Jalur Alternatif Tol Selatan Dari Daerah Cipatat Sampai Cileunyi

15. Chushed and screened

river gravel

X X V V V

16. Washed fine aggegate and

sand filters

V V V X X

17. Mortar sand (‘fat” sand),

plastering sand

V V V X X

18. Sand fill, stabilizing grit V V V V V

19. Granulated slag X X X X X

20. Brick, tile and pipe clay X X X X X

21. Natural roadbase X X X V V

22. Stabilized soils X X X X X

23. Common fill V V V V V

24. Select fill, sub-ballast,

capping layer

X X X X X

25. Pulverized fly ash (PFA)

and furnace bottom ash

(FBA)

X X X

X

X

Tabel 3. Fungsional Bahan Material Konstruksi dari Satuan Litologi Ql (Endapan Danau)

No. Fungsional Bahan Material Konstruksi

Jenis Satuan Litologi Ql

Lempung

tufaan

Batupasir

tufaan

Kerikil

tufaan

1. Dimension stone (structural and cladding) X X X

2. Breakwater armourstone and rock core X X X

3. Dam rip-rap, embankment slope protection V V V

4. Pitching and beaching stone X X X

5. Rubble, dam rockfill X V X

6. Rock slag V V V

7. Coarse aggregat for concrete aggregate and

asphalitic concrete X X V

8. Surfacing aggregate V V X

9. Railway ballast, macadam pavements and

gabion stone X X X

10. Free-draining sub-base, drainage layers X V V

11. Recycled concrete aggregate V V V

12. Prepared roadbase and sub-base X V V

13. Processed granular filters X X V

14. Bedding material, grit, crusher dust X X X

15. Chushed and screened river gravel X X X

16. Washed fine aggegate and san filters V V X

17. Mortar sand (‘fat” sand), plastering sand V X X

18. Sand fill, stabilizing grit X V V

19. Granulated slag X X V

20. Brick, tile and pipe clay V X X

21. Natural roadbase X V V

Page 8: Potensi Geologi Untuk Bahan Konstruksi Pada Jalur Alternatif Tol Selatan Dari Daerah Cipatat Sampai Cileunyi

22. Stabilized soils X V X

23. Common fill V V X

24. Select fill, sub-ballast, capping layers X V V

25. Pulverized fly ash (PFA) and furnace

bottom ash (FBA) V V V

Tabel 4. Fungsional Bahan Material Konstruksi dari Satuan Litologi Qob (Hasil Gunung Api Tua)

No. Fungsional Bahan Material Konstruksi

Litologi Qob

Breksi Endapan

lahar Basalt

1. Dimension stone (structural and cladding) X X V

2. Breakwater armourstone and rock core X X V

3. Dam rip-rap, embankment slope protection V X V

4. Pitching and beaching stone X X X

5. Rubble, dam rockfill V X V

6. Rock slag X X X

7. Coarse aggregat for concrete aggregate and

asphalitic concrete X X V

8. Surfacing aggregate X X V

9. Railway ballast, macadam pavements and

gabion stone X X V

10. Free-draining sub-base, drainage layers X X X

11. Recycled concrete aggregate X X X

12. Prepared roadbase and sub-base X X V

13. Processed granular filters X X V

14. Bedding material, grit, crusher dust X X X

15. Chushed and screened river gravel X X X

16. Washed fine aggegate and sand filters X X X

17. Mortar sand (‘fat” sand), plastering sand X X X

18. Sand fill, stabilizing grit X X X

19. Granulated slag X X X

20. Brick, tile and pipe clay X X X

21. Natural roadbase V X V

22. Stabilized soils X X V

23. Common fill V X V

24. Select fill, sub-ballast, capping layer X X X

25. Pulverized fly ash (PFA) and furnace

bottom ash (FBA) X X X

Page 9: Potensi Geologi Untuk Bahan Konstruksi Pada Jalur Alternatif Tol Selatan Dari Daerah Cipatat Sampai Cileunyi

Tabel 5. Fungsional Bahan Material Konstruksi dari Satuan Litologi Oml (Formasi Rajamandala,

Anggota Batugamping)

No. Fungsional Bahan Material Konstruksi

Jenis Satuan Litologi Oml

Batugamping

pejal

Batugamping

berlapis

1. Dimension stone (structural and cladding) V V

2. Breakwater armourstone and rock core X X

3. Dam rip-rap, embankment slope protection X X

4. Pitching and beaching stone X X

5. Rubble, dam rockfill V V

6. Rock slag X X

7. Coarse aggregat for concrete aggregate

and asphalitic concrete X X

8. Surfacing aggregate V V

9. Railway ballast, macadam pavements and

gabion stone X X

10. Free-draining sub-base, drainage layers V X

11. Recycled concrete aggregate X X

12. Prepared roadbase and sub-base X X

13. Processed granular filters X X

14. Bedding material, grit, crusher dust X V

15. Chushed and screened river gravel X X

16. Washed fine aggegate and san filters X X

17. Mortar sand (‘fat” sand), plastering sand X V

18. Sand fill, stabilizing grit V V

19. Granulated slag V X

20. Brick, tile and pipe clay V V

21. Natural roadbase V V

22. Stabilized soils V V

23. Common fill X X

24. Select fill, sub-ballast, capping layers X X

25. Pulverized fly ash (PFA) and furnace

bottom ash (FBA) X X

Tabel 6. Fungsional Bahan Material Konstruksi dari Satuan Litologi Omc (Formasi Rajamandala,

Anggota Lempung, Napal, Pasir kuarsa)

No. Fungsional Bahan Material

Konstruksi

Satuan Litologi Omc

Batupasir

kuarsa Batugamping

Batulempung

gampingan

1. Dimension stone (structural and

cladding) X V X

2. Breakwater armourstone and rock core X X X

3. Dam rip-rap, embankment slope X X X

Page 10: Potensi Geologi Untuk Bahan Konstruksi Pada Jalur Alternatif Tol Selatan Dari Daerah Cipatat Sampai Cileunyi

protection

4. Pitching and beaching stone X X X

5. Rubble, dam rockfill V V X

6. Rock slag X X X

7. Coarse aggregat for concrete aggregate

and asphalitic concrete V X X

8. Surfacing aggregate X V X

9. Railway ballast, macadam pavements

and gabion stone X V X

10. Free-draining sub-base, drainage layers V V X

11. Recycled concrete aggregate X X X

12. Prepared roadbase and sub-base V V V

13. Processed granular filters X X X

14. Bedding material, grit, crusher dust V X X

15. Chushed and screened river gravel V X X

16. Washed fine aggegate and san filters V X X

17. Mortar sand (‘fat” sand), plastering sand V X X

18. Sand fill, stabilizing grit V X X

19. Granulated slag X X X

20. Brick, tile and pipe clay X X X

21. Natural roadbase V V X

22. Stabilized soils V V X

23. Common fill V V X

24. Select fill, sub-ballast, capping layers X X X

25. Pulverized fly ash (PFA) and furnace

bottom ash (FBA) X X X

Tabel 7. Fungsional Bahan Material Konstruksi dari Satuan Litologi b (Basalt)

No. Fungsional Bahan Material Konstruksi

Satuan Litologi b

Basalt

Olivin Dolerit

Diorit

Hornblende

Porfir

1. Dimension stone (structural and cladding) V V V

2. Breakwater armourstone and rock core V V V

3. Dam rip-rap, embankment slope protection V V V

4. Pitching and beaching stone V V V

5. Rubble, dam rockfill V V V

6. Rock slag X X X

7. Coarse aggregat for concrete aggregate and

asphalitic concrete V V V

8. Surfacing aggregate V V V

9. Railway ballast, macadam pavements and

gabion stone V V V

10. Free-draining sub-base, drainage layers X X X

11. Recycled concrete aggregate X X X

Page 11: Potensi Geologi Untuk Bahan Konstruksi Pada Jalur Alternatif Tol Selatan Dari Daerah Cipatat Sampai Cileunyi

12. Prepared roadbase and sub-base V V V

13. Processed granular filters X X X

14. Bedding material, grit, crusher dust X X X

15. Chushed and screened river gravel X X X

16. Washed fine aggegate and sand filters X X X

17. Mortar sand (‘fat” sand), plastering sand X X X

18. Sand fill, stabilizing grit X X X

19. Granulated slag X X X

20. Brick, tile and pipe clay X X X

21. Natural roadbase V V V

22. Stabilized soils X X X

23. Common fill X X X

24. Select fill, sub-ballast, capping layers X X X

25. Pulverized fly ash (PFA) and furnace

bottom ash (FBA) X X X

Tabel 8. Analisa jarak, kemiringan, dan akses

Satuan Litologi Jarak dari pusat

Kota bandung Kemiringan umum Akses jalan

Ql kurang lebih 5 km kemiringan landai Mudah

Qyu jarak kurang lebih 10km kemiringan sedang – terjal sedang – relatif

susah

Qyt di daerah bandung kemiringan landai sangat mudah

Qob jarak kurang lebih 18 km kemiringan landai – sedang Mudah

Oml jarak kurang lebih 18 km kemiringan sedang – terjal mudah – sedang,

Omc Jarak kurang lebih 23 km kemiringan sedang – terjal sedang – sulit

B jarak kurang lebih 8 km Kemiringan landau -sedang Mudah

Tabel di atas dibuat berdasarkan jarak terdekat satuan litologi dengan kota Bandung, analisa

kontur dan persebaran jalan.

Dari data yang diperoleh dari tabel di atas, maka dapat dibuat sebuah tabel yang berisi

tentang jenis litologi yang paling potensial untuk fungsional bahan material konstruksi

Page 12: Potensi Geologi Untuk Bahan Konstruksi Pada Jalur Alternatif Tol Selatan Dari Daerah Cipatat Sampai Cileunyi

tertentu. Tabel ini disusun dengan metode membandingkan keterdapatan material, jarak

terdekat ke pusat kota, kemiringan dan kemudahan akses jalan.

Tabel 9. Hasil Analisis Data

No. Fungsional bahan material konstruksi Litologi paling potensial

1. Dimension stone (structural and

cladding)

Batu gamping pejal formasi rajamandala

2. Breakwater armourstone and rock core Basalt, Dolerit, Diorit satuan litologi b

3. Dam rip-rap, embankment slope

protection

Breksi dan lava satuan litologi Qyu

4. Pitching and beaching stone Basalt satuan litologi b

5. Rubble, dam rockfill Kepingan andesit-basalt padat satuan

litologi Qyt

6. Rock slag Tidak ada yang potensial

7. Coarse aggregat for concrete aggregate

and asphalitic concrete

Kepingan andesit-basalt padat satuan

litologi Qyt

8. Surfacing aggregate Kepingan andesit-basalt padat satuan

litologi Qyt

9. Railway ballast, macadam pavements

and gabion stone

Basalt, Dolerit, Diorit satuan litologi b

10. Free-draining sub-base, drainage layers Batu pasir satuan litologi Omc

11. Recycled concrete aggregate Tidak ada yang potensial

12. Prepared roadbase and sub-base Kepingan andesit-basalt padat satuan

litologi Qyt

13. Processed granular filters Batu pasir satuan litologi Omc

14. Bedding material, grit, crusher dust Basalt, Dolerit, Diorit satuan litologi b

15. Chushed and screened river gravel Batu pasir satuan litologi Omc

16. Washed fine aggegate and san filters Batu pasir satuan litologi Omc

17. Mortar sand (‘fat” sand), plastering sand Pasir tufaan satuan litologi Qyt

18. Sand fill, stabilizing grit Batu pasir satuan litologi Omc

19. Granulated slag Tidak adayang potensial

20. Brick, tile and pipe clay Batu lempung satuan litologi Omc

21. Natural roadbase Kepingan andesit-basalt padat satuan

litologi Qyt

22. Stabilized soils Semua kecuali batu lempung satuan

litologi Omc

23. Common fill Pasir tufaan satuan litologi Qyt

24. Select fill, sub-ballast, capping layers batu lempung satuan litologi Omc

25. Pulverized fly ash (PFA) and furnace

bottom ash (FBA)

Tidak ada potensial

Page 13: Potensi Geologi Untuk Bahan Konstruksi Pada Jalur Alternatif Tol Selatan Dari Daerah Cipatat Sampai Cileunyi

DISKUSI DAN PEMBAHASAN

Daerah penelitian memiliki

keragaman litologi yang cukup tinggi,

dan dengan infrastruktur yang sudah

terbangun optimal membuat keragaman

litologi tersebut bisa dimanfaatkan untuk

mensuplai kebutuhan material bahan

konstruksi di kota bandung dan daerah

sekitarnya, dari berbagai analisis yang

dilakukan didapat tabel yang memuat

berbagai macam fungsi material bahan

konstruksi dan lokasi serta litologi paling

potensial, tetapi tabel ini masih perlu

dikoreksi dan diperbaiki dengan

memperhatikan kriteria geologi dan

ekonomi, kriteria geologi yang harus

diperhatikan meliputi: ketercukupan

cadangan untuk operasi penambangan

jangka 10 sampai 20 tahun; spesifikasi

minimum yang diperlukan untuk masing

masing fungsi material; kedalaman

tingkat pelapukan; kekar kekar yang

terbentuk; kemungkinan untuk

penambahan nilai guna material;

ketinggian muka air tanah; penutup

topografi yang bisa menghalang

pandangan, suara, dan debu. Selain dari

kriteria geologi , kriteria ekonomi juga

sangatlah penting, hal ini meliputi :

permintaan saat ini dan saat mendatang;

biaya produksi, prossesing, dan

transportasi yang wajar; izin yang legal

dari pejabat setempat; tidak ada

kelebihan kapasitas produksi pada daerah

yang sama; dekat dengan jalan truk dan

jalan besar; biaya minimum untuk

perbaikan jalan tambang; daerah bernilai

ekonomi yang kurang; penduduk yang

sedikit atau tidak ada dalam radius

500meter; tidak ada halangan lingkungan

atau pembiayaan infrastruktur. Parameter

parameter diatas sangat lah penting untuk

meninjau apakah daerah yang

akanditambang layak atau tidak untuk

ditindak lanjuti.

Karakter keteknikan juga perlu

diperhatikan, hal ini penting untuk

menghindari beberapa masalah teknis

yang sering terjadi seperti adanya

ekspansif clay yang bisa mengembang

dan merusak bangunan, Dispersive clay

yang sering mengakibatkan amblasan, silt

soils yang susah dikompaksi dan sering

ter-liquefaksi setelah adanya getaran

gempa, micaceous soil adalah tanah yang

kaya mika dan susah sekali untuk

dikompaksi; andosol dan Halloysitic soil

yang berasal dari ubahan material

volkanik yang mempunyai sifat mudah

mengkerut dan irreversible. Tentu dari

semua faktor diatas bisa digunakan

untuk memperbaiki hasil penelitian yang

sudah dihasilkan terlebih lagi jika

Page 14: Potensi Geologi Untuk Bahan Konstruksi Pada Jalur Alternatif Tol Selatan Dari Daerah Cipatat Sampai Cileunyi

dilakukan pemetaan detil di sepanjang

jalur penelitian.

KESIMPULAN

Kawasan sekitar Bandung

memiliki potensi geologi yang besar

untuk dimanfaatkan sebagai bahan

material konstruksi yang telah didukung

oleh akses jalan yang mudah dijangkau

dan disertai tingginya permintaan

material dari daerah Bandung dan

sekitarnya. Namun secara umum, potensi

yang besar ini tidak dapat dimanfaatkan

sepenuhnya. Hal ini diakibatkan oleh

kriteria geologi dan ekonomi yang harus

dipenuhi. Selain itu ada beberapa

masalah teksis yang perlu dilakukan studi

yang lebih lanjut.

REFERENSI

McNally, G.H. 1998. Soil and Rock

Construction Materials. British

Library: 21-24.

Suherman, S.A. 2009. Made In Bandung,

DAR’Mizan, ISBN978-979-752-

8720.

Pustaka.pu.go.id. Jembatan Layang

Pasopati.(diakses pada 23 April

2014)

ASTM Standart C 289-87 (1987).

Standart test method for potential

reactivity of aggregrate.

Sadisun, I.A. 2000. Studi petrografi

batuan volkanik sebagai Aggregat

bahan baku beton. Bandung :

Departement Teknik Geologi ITB

www.bps.go.id/. sosial dan

kependudukan. (diunduh 24 April

2014)

,

Page 15: Potensi Geologi Untuk Bahan Konstruksi Pada Jalur Alternatif Tol Selatan Dari Daerah Cipatat Sampai Cileunyi